102
KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK YATIM DAN DHUA’FA DI PANTI ASUHAN ISLAM RATNA JAYA DESA MANGUN JAYA KECAMATAN TAMBUN KABUPATEN BEKASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikas untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Isam Oleh: Zilyusraini Nim 104054002106 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL

BAGI ANAK YATIM DAN DHUA’FA DI PANTI ASUHAN ISLAM

RATNA JAYA DESA MANGUN JAYA KECAMATAN TAMBUN

KABUPATEN BEKASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikas

untuk memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Isam

Oleh:

Zilyusraini

Nim 104054002106

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ”KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP

PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK YATIM DAN DHUA’FA DI

PANTI ASUHAN ISLAM RATNA JAYA DESA MANGUN JAYA

KECAMATAN TAMBUN KABUPATEN BEKASI” telah diujikan

dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 15 Maret 2010. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Komunikasi Islam (S. Kom. I) pada jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam

Jakarta, 15 Maret 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Arief Subhan, MA Wati Nilamsari, M. Si.

NIP.196601101993031004 NIP.197105201999032002

Anggota

Penguji I Penguji II

Nurul Hidayati, S.Ag.M.Pd Dra. Mahmudah Fitriyah ZA,M.Pd

NIP.196903221996032001 NIP.196402121997032001

Pembimbing

Drs. Helmi Rustandi, M. Ag. NIP. 196012081988031005

Page 3: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOIAL

BAGI ANAK YATIM DAN DHUA’FA

DI PANTI ASUHAN ISLAM RATNA JAYA

DESA MANGUN JAYAKECAMATAN TAMBUN

KABUPATEN BEKASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam

Oleh:

Zilyusraini

Nim 104054002106

Di Bawah Bimbingan

Drs. Helmi Rustandi, M. Ag.

NIP. 196012081988031005

JURUSAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 4: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana

Starata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 April 2010

Zilyusraini

Page 5: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

ABSTRAK Zilyusraini Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Bagi Anak Yatim dan Dhua’fa di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya Desa Mangun Jaya Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi Kepuasan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi dan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan di bandingkan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pelayanan Sosial adalah proses kegiatan pelayanan yang ditujukan untuk membantu individu, keluarga, organisasi dan masyarakat yang membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial, baik yang bersifat pencegahan, pemberdayaan, pelayanan dan rehabilitasi sosial, maupun pengembangan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan atau memenuhi kebutuhan secara memadai, sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosial.

Masalah anak yatim dan dhua’fa merupakan permasalahan yang terkait dengan keberadaan masa depan anak secara umum sebagai generasi penerus bangsa. Untuk mengatasi masalah anak yatim dan dhua’fa tersebut, maka panti asuhan islam ratna jaya menyediakan 9 pelayanan sosial untuk anak-anak asuh disini, yaitu: pelayanan pengasraman, pelayanan permakanan, pelayanan pendidikan, pelayanan pemeriksaaan kesehatan, pelayanan konsultasi, pelayanan keagamaan, pelayanan keterampilan, pelayanan hiburan dan rekreasi, dan juga pelayanan transportasi. Pelaksanaan pelayanan sosial disini belum sepenuhnya baik atau memuaskan untuk anak-anak asuh disini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhua’fa di Panti asuhan Islam Ratna Jaya. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi secara langsung tentang kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhu’afa dan juga pelayanan apa saja yang ada di panti asuhan islam ratna jaya ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan metode kualitatif dengan menuju data kualitatif deskriptif. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhu’afa yang dilakukan di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya bahwa pelayanan sosial yang sudah baik yang ada dipanti asuhan islam ratna jaya adalah: pelayanan keagamaan, pelayanan pendidikan, pelayanan pengasramaan, pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pelayanan transportasi, sedangkan pelayanan yang belum baik adalah: pelayanan permakanan, pelayanan keterampilan, pelayanan konsultasi, dan pelayanan hiburan dan rekreasi.

Page 6: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat islam, iman, dan kemudahan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tidak lupa tercurahkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan

pengikutnya. Ada beberapa hambatan yang penulis temukan di dalam

penyusunan skripsi ini, namun berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan

dari berbagai pihak, alhamdulillah semua dapat teratasi.

Dengan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, selaku Ketua Jurusan

Pengembangan Islam.

3. Ibu Wati Nilamsari M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

4. Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Helmi Rustandi, M.Ag, walaupun

dalam kesibukan yang sedemikian padatnya namun senantiasa

menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan serta petunjuk

yang berharga kepada penulis sampai selesainya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah

memberikan Ilmu Pengetahuan kepada penulis selama menjalankan

perkuliahan.

6. Kepada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi dan Perpustakaan Nasional.

7. Kepada Ayahanda Tercinta H. Suhelmi Nawawi, S. Ag dan Ibunda

Tersayang Zetti Zuhermi, yang telah memberikan segalanya dengan

ikhlas baik moril maupun materil hingga terselesainya kuliah dan

skripsi ini.

8. Untuk Kakak dan Adikku Tersayang Ramzil Majdi dan Ahmad

Rasyidi yang telah membantu dan perhatiannya.

Page 7: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

9. Untuk Agus Sunandar yang selaku mendukung dan mensupport serta

setia meluangkan waktunya hingga selesainya skripsi ini.

10. Semua Sahabatku di Pengembangan Masyarakat Islam Angkatan

2004 khususnya kelompok KKN Sumedang Utara terima kasih atas

pengalamannya.

11. Semua Sahabatku di Pengembangan Masyarakat Islam: Najah dan

teman-teman ku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.

12. Pengurus Panti Asuhan Islam Ratna Jaya Desa Mangun jaya

Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi terima kasih atas bantuan dan

informasi dan data-data yang diperlukan penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

Jakarta, 1 April 2010

ZILYUSRAINI

Page 8: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN............................................................i

PENGESAHAN PEMBIMBING.............................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN......................................................................iii

ABSTRAK.................................................................................................iv

KATA PENGANTAR................................................................................v

DAFTAR ISI.............................................................................................vi

DAFTAR TABEL....................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………….………………….......................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………...……………..9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….10

D. Metodologi Penelitian…………………………...................11

E. Tinjauan Pustaka………………….……………………......17

F. Sistematika Penulisan…………………………...................18

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Kepuasan.....................................................................21

B. Anak Yatim dan Dhua’fa......................................................22

1. Anak Yatim...........................................................................22

a) Definisi Anak .................................................................22

b) DefinisiYatim..................................................................23

2. Dua’fa......................................................................................31

a) Definisi Dhua’fa..............................................................31

b) Ruang Lingkup Kaum Dhua’fa......................................33

Page 9: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

c) Langkah-langkah Pengembangan Kaum Dhua’fa..........35

C. Pelayanan Sosial dan Panti Asuhan......................................40

1. Pelayanan Sosial ............................................................40

a) Definisi Pelayanan Sosial.........................................40

2. Panti Asuhan...................................................................42

a) Definisi Panti Asuhan ..............................................42

b) Sifat-sifat Pelayanan Panti Asuhan...........................44

c) Fungsi Panti Asuhan.................................................46

d) Pelayanan Sosial Panti Asuhan Islam Ratna Jaya....47

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN ISLAM RATNA

JAYA

A. Latar Belakang Berdirinya Panti ..........................................49

B. Visi dan Misi.........................................................................51

C. Tujuan Didirikannya dan Program Kerja Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya.............................................................................52

D. Struktur Organisasi Pengurus Panti......................................55

E. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Panti.............................56

BAB IV ANALISIS KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP

PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK YATIM DAN

DHUA’FA

A. Program Pelayanan Sosial Panti Asuhan Islam Ratna

Jaya.......................................................................................57

B. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan

Sosial.....................................................................................59

Page 10: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................84

B. Saran........................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................86

LAMPIRAN .............................................................................................91

Page 11: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Subjek Penelitian....................................................................12

Tabel 1.2: Pelayanan Pengasramaan........................................................61

Tabel 1.3: Pelayanan Permakanan...........................................................64

Tabel 1.4: Pelayanan Pendidikan.............................................................66

Tabel 1.5: Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan.........................................69

Tabel 1.6: Pelayanan Konsultasi..............................................................71

Tabel 1.7: Pelayanan Keagamaan............................................................75

Tabel 1.8: Pelayanan Keterampilan.........................................................77

Tabel 1.9: Pelayanan Hiburan dan Rekreasi............................................80

Tabel 1.10: Pelayanan Transportasi...........................................................82

Page 12: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dampaknya mulai terasa

sejak awal tahun 1998; selain langsung pada kehidupan ekonomi bangsa,

juga berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Krisis

ekonomi juga menyebabkan turunnya pendapatan nyata penduduk akibat

hilangnya kesempatan kerja. Dampak lanjutan adalah kerawanan yang

menyangkut berbagai hal, salah satunya ialah bidang ekonomi dan sosial.1

Kemiskinan merupakan faktor utama munculnya anak terlantar

(yatim dan dhu’afa) yang keadaannya makin diperparah oleh krisis

ekonomi sejak tahun 1997 yang akibat berupa keterlantaran pada anak.

Sebagai catatan, pada tahun 2004, jumlah penduduk miskin mencapai

32.339.445 jiwa atau 17,42 persen dari 214.374.096 jiwa penduduk

Indonesia (Pusdatin 2004).2

Kemiskinan dan kemerosotan moral maupun spritual merupakan

petunjuk dan ketidakberdayaan anak-anak, termasuk anak yatim dan

dhua’fa beserta keluarganya akibat tidak terpenuhinya kebutuhan pokok

kehidupannya.3

Jumlah penduduk miskin yang berada dibawah garis kemiskinan

Indonesia pada bulan maret 2006 sebesar 39,05 juta (17,75 persen).

1 Kasnodiharjo, Rahmalina S. Prajoso SP Manalu, artikel tanggal 3 November 2008 Http://www.Kalbefarma. Com//files 17.151. Dinamika Pelacuran di Wilayah Jakarta dan Surabaya dan Faktor Sosio Demografi yang Melatarbelakanginya, (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Republik Indonesia).

2 Pedoman Pelayanan Sosial Anak Terlantar Melalui Pengembangan Usaha Ekonomi Keluarga.

3 Triyanti, Maria April Astuti Anny. Pemberdayaan Anak di DKI Jakarta. (Universitas Indonesia Program Studi Sosiologi 2000),

Page 13: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan februari 2005 yang

berjumlah 35,10 juta jiwa (15,97 persen), berarti jumlah penduduk miskin

meningkat sebesar 39,5 juta. Persentase penduduk miskin antara daerah

perkotaan dan pedesaan tidak banyak berubah. Pada bulan maret 2006

sebagian besar (63,41 persen) penduduk miskin berada daerah pedesaan.4

Dampak krisis yang dialami bangsa Indonesia sejak tahun 1997,

terus bertambah terasa dalam berbagai sektor kehidupan diantaranya yaitu:

harga-harga kebutuhan bahan pokok yang terus semakin mahal, biaya

pendidikan dasar yang juga bertambah tinggi, tenaga kerja produktif yang

harus berhenti dari pekerjaanya, secara umum pendapatan masyarakat

menurun.5

Beberapa contoh nyata adanya dampak krisis ekonomi adalah

bertambah lebarnya kesenjangan antara golongan kaya dan miskin, biaya

kesehatan yang sangat tinggi, murid sekolah wajib belajar 9 tahun yang

terpaksa harus putus sekolah karena mereka tidak mampu lagi membiayai

sekolahnya, bertambahnya jumlah PHK, pengangguran yang frustasi nekat

berbuat kriminal, kuantitas dan kualitas makanan keluarga menurun,

kepercayaan menurun, kepercayaan terhadap pemerintah menurun.6

Situasi ini mengakibatkan berkembangnya dampak buruk terhadap

anak, yaitu tidak terpenuhinya berbagai hak dan kebutuhan anak untuk

dapat berkembang secara wajar sehingga banyak anak yang terpaksa

menjadi yatim piatu, putus sekolah dan mencari nafkah sendiri di jalan.

4 Http://www. Tempo.co.id. Anton Sudjadi, Tolak Ukur dan Jumlah Orang

Miskin, (Jakarta: Internet 3 November 2008). 5 Pelatihan Pengembangan Masyarakat-Strata Pemula Untuk Tenaga Pendamping

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. 6 Ibid, hal.2.

Page 14: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Akibatnya, dalam 10 tahun terakhir persoalan anak-anak dan remaja di

Indonesia tidak banyak yang dapat diselesaikan. Maka pada kenyataannya

anak-anaklah yang pertama menjadi korban dari masalah rumah tangga

dan kemiskinan yang mempengaruhi ekonomi keluarga.

Orang tua (keluarga) memegang peranan penting dalam pengasuhan

anak agar anak mendapat perhatian dan terpenuhinya hak-hak anak

sehingga terhindar dari keterlantaran. Keterlantaran pada anak bukan saja

berdampak pada keberadaan anak itu sendiri tetapi juga terkait dengan

masa depan bangsa dan dampak sosial yang ditimbulkannya.7

Keluarga sebagai unit terkecil dalam tatanan masyarakat merupakan

unsur penentu pertama dan utama keberhasilan pembinaan anak sebagai

generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Posisi strategis ini hanya

dapat diwujudkan apabila keluarga mampu melaksanakan fungsi dan

perannya secara serasi dalam kehidupan keluarga dan sebagai unsur yang

aktif partisipatif dalam usaha pembinaan lingkungan sosial yang tentram

dan sejahtera.

Seorang anak sangat mendambakan perhatian dan sentuhan kasih

sayang dari kedua orang tuanya dan mendapat kehidupan yang layak bagi

mereka. Akan tetapi, ketika salah satu dari mereka (orang tua) anak

terutama seorang ayah meninggal, maka si anak merasa ada sesuatu yang

kurang dan merasa kehilangan seorang sosok bapak yang menjadi figuran

dan teladan baginya. Apa lagi jika kedua orang tuanya meninggal, maka ia

akan merasa kesepian dan hidup sebatang kara tanpa adanya lagi perhatian

7 Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Luar Panti Melalui Penguatan ekonomi

Kaluarga Dalam Bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

Page 15: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

dan kasih sayang dari orang tuanya, serta mereka tidak akan lagi

mendapat kehidupan yang layak bagi mereka yang harus kita penuhi.

Maka disini anak mempunyai hak adalah mendapatkan nama yang bagus

dan baik mendapatkan pendidikan, pembiayaan serta pemenuhan

kebutuhan dan dinikahkannya.

Dengan demikian jelas bahwa letak persoalan bukan pada korban

yakni pada kaum dhuafa dan anak yatim melainkan sistem rilesasi sosial

dan budaya yang membawa akibat pada kemiskinan terjadi pada

kebijakan-kebijakan pemerintah tidak memihak pada kaum dhuafa.8

Anak-anak dhu’afa dan anak yatim yang ada di Indonesia merupakan

bagian dari komponen masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban

yang sama dengan komponen masyarakat yang lainnya yang tidak boleh

termarjinalkan, karena hal tersebut merupakan tindakan dokumentasi

masalah yang timbul seputar anak-anak kaum dhu’afa dan anak yatim

yang merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai sesama makhluk

sosial terlebih lagi negara sebagai institusi yang mengatur hubungan

manusia yang satu dengan yang lainnya dalam konteks hidup bernegara

dan bermasyarakat.

Anak yatim dan dhu’afa merupakan permasalahan yang terkait

dengan keberadaan masa depan anak secara umum sebagai penerus

generasi bangsa. Oleh karena itu penanganan anak yatim dan dhu’afa

(terlantar) menjadi tanggung jawab bersama agar di dapatkan upaya yang

8 Abul Laits Assamrqondi, H. Salim Bahreis, Tanbihul Ghofilin, (Jakarta:

Sa’diyah Putra, 1984), Jilid 2, h. 543.

Page 16: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

lebih efektif dan optimal. Anak yatim dan dhu’afa merupakan masalah

sosial yang banyak ditemukan di masyarakat.9

Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan

sosial, material maupun spritual yang diliputi rasa keselamatan,

kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi

setiap warga negara untuk mengadakan suatu pemenuhan kebutuhan

jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri,

keluarga serta masyarakat dengan menjujung tinggi hak-hak asasi serta

kewajiban manusia sesuai dengan falsafah kita, yaitu pancasila.10.

Hakikat pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian tak

terpisahkan dari pembangunan nasional, bertujuan untuk meningkatkan

taraf kesejahteraan sosial baik individu, maupun kelompok dalam

masyarakat.11

Sistem pelayanan kesejahteraan sosial melalui sistem panti maupun

sistem non panti atau berbasiskan pada keluarga atau masyarakat tidak

dapat memenuhi kebutuhan anggotanya. Pelaksanaan pelayanan

kesejahteraan sosial menuntut profesionalisme dan akuntabilitas, sehingga

memerlukan standar pelayanan.12

Pelayanan sosial pada prinsipnya mempunyai 3 unsur utama, yaitu:

13 1). Pelayanan sosial merupakan akitivitas profesi pekerjaan sosial

9 Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Dalam Panti (PSBR). 10 Syarif Muhidin. Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung: Sekolah Tinggi

Kesejahteraan Sosial, 1997).Cet.Ke-VII.h.5. 11 Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (BPPKS), Standarisasi

Panti Sosial, (Jakarta: 2005),h.3. 12 Ibid,h.3-4. 13 Dr. Soetarso, MSW, Kesejahteraan Sosial, Pelayanan Sosial, dan Kebijakan

Sosial (Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 1993), h.103.

Page 17: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

bersama dengan profesi lain (bukan monopoli pekerja sosial ), 2).

Pelayanan sosial ditujukan untuk membantu orang agar seseorang dapat

mengembangkan diri, tidak bergantung, memperkuat relasi keluarga dan

juga memperbaiki individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, 3).

Pelayanan sosial diberikan agar penerima pelayanan dapat berfungsi sosial

dengan baik.

Peraturan pemerintah yang mengatur tentang Perekonomian

Nasional dan Kesejahteraan Sosial yaitu:

a) Yang tercantum dalam Amandemen Undang-undang Dasar 1945 yaitu

pasal 34 Ayat (1) yang berbunyi, fakir miskin dan anak-anak terlantar

di pelihara oleh Negara.

b) Amandemen Undang-undang Dasar 1945 yaitu pasal 33 Ayat (2) yang

berbunyi, negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh

rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

sesuai dengan martabat kemanusiaan.

c) Rancangan Undang-undang Dasar 1945 tentang kemiskinan, yang

disusun oleh Tim Pokja Setditjen Bantuan dan Jaminan Sosial

Departemen Sosial Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial.14

Oleh karena itu salah satu sarana yang dilakukan dalam

memberikan kesejahteraan sosial kepada anak yatim, piatu dan dhuafa

adalah melalui sistem panti ini adalah merupakan salah satu bentuk usaha

kesejahteran sosial dalam hal ini yatim, piatu dan dhuafa, dimana mengacu

pada program pelayanan dan berbagai kegiatan yang secara konkrit

14 Http://www.depsos.gi.id/kfm. Tim Pokja Setditjen Bantuan dan Jaminan Sosial (Departemen Sosial Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial, RUU Kemiskinan, (Jakarta: Internet 14 September 2008)

Page 18: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

(nyata) berusaha menjawab kebutuhan atau masalah yang dihadapi

anggota masyarakat.15

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya merupakan salah satu lembaga sosial

masyarakat yang ada di wilayah tambun bekasi yang peduli terhadap nasib

anak-anak kurang mampu, seperti: yatim, piatu dan dhuafa. Panti ini juga

memiliki ciri-ciri panti pada umumnya yaitu: adanya visi, misi lembaga,

program pengurus, serta anak asuh yang ditangani, kemudian sarana dan

prasarana yang mendukung pelayanan sosial dipanti ini dirasakan cukup.

Dalam ajaran Agama Islam aturan dan kewajiban untuk memberi

perhatian, pengawasan dan santunan terhadap anak yatim merupakan satu

perintah yang terdapat dalam Al-qur’an Surat Al-Maa’un ayat 1-7

sebagaimana Firman Allah SWT yang berbunyi:

☺ ☺

☺ ☺

Artinya: ”Tahukah kamu orang mendustakan agama, itulah orang yang menolak anak yatim, dan tidak menganjurkan (manusia) untuk memberi makan orang miskin, maka kecelakaanlah bagi orang yang shalat, (yaitu) mereka yang melalaikan shalat mereka, yang berbuat riya (pamer), dan enggan memberikan pertolongan (kepada orang lain)”. (Q.S. Al-Maa’un: 1-7)

Secara konseptual dapat dikatakan bahwa Panti Asuhan adalah suatu

lembaga yang memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak terlantar

15 Drs. Isbandi Rukminto Adi, MPH, Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu

Kesejahteraan Sosial, Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 1994),h.7.

Page 19: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

(yatim dan dhu’afa), memberikan pelayanan pengganti perwakilan anak-

anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial pada anak asuh,

sehingga anak asuh mendapat kesempatan yang luas dan memadai bagi

perkembangan kepribadian sesuai dengan yang diharapkan sebagian dari

penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang aktif dalam pembangunan

sosialnya.16

Panti asuhan adalah sebagai salah satu sarana yang sangat efektif

dalam menjawab permasalahan yang terjadi dalam proses program

pelayanan sosial, karena melalui pelayanan sosial yang ada di panti asuhan

juga dapat mengetahui bagaimana proeses pelayanan sosial yang dapat

berguna buat anak-anak yang ada dipanti.

Panti asuhan sebagai tempat tinggal bagi anak-anak kurang mampu

dan terlantar serta yatim piatu sebagai tempat bimbingan. Panti asuhan

juga bergerak dalam pembinaan dan melahirkan sumber daya manusia

yang baik dan berkualitas dengan sifat-sifat pelayanan yang ada di Panti

Asuhan.

Maka dengan adanya Panti Asuhan disini sangat membantu mereka

dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi di dalam

kehidupan ini sehingga mereka dapat menjalani hidup yang tidak

dibedakan dengan anak-anak yang taraf ekonominya lebih baik dan yang

masih punya orang tua.

Disini peneliti berusaha mempelajari sejauh mana Kepuasan anak

asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhuafa di Panti

16 Depsos RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan Anak

Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak, (Jakarta: Binkesos, 1989), h.3.

Page 20: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Asuhan Islam Ratna Jaya yang berada di daerah Tambun-Bekasi bagi

anak-anak Indonesia khususnya anak-anak kurang mampu atau anak yatim

dan dhuafa. Penulis menganggap bahwa mereka pun layak mendapatkan

pelayanan sosial yang bai seperti: terpenuhinya kebutuhan mereka sehari-

hari, mendapatkan pendidikan yang layak anak-anak yang lain pada

umumnya.

Oleh sebab itu peneliti, tertarik untuk memperdalam pembahasan

skiripsi ini yang berjudul: ”Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan

Sosial Bagi Anak Yatim dan Dhu’afa di Panti Asuhan Islam Ratna

Jaya Desa Mangun Jaya Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi”.

Dengan menempatkan Panti Asuhan Islam Ratna Jaya, yang

beralamat di Jl. Pendidikan 2 No. 30 Kp. Siluman Mangun Jaya Tambun-

Bekasi sebagai lembaga sosial yang membantu anak-anak fakir miskin,

yatim piatu, sarana dan prasarana yang dimilikinya panti sangat

menunjang dalam masalah yang diteliti, tempatnya tidak terlalu jauh,

keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.

B. PEMBATASAN dan PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan masalah

Dengan mengetahui program-program apa saja dan kepuasan anak

asuh terhadap pelayanan-pelayanan sosial yang ada di Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya dan untuk mempermudah dan memperjelas permasalahan yang

akan dibahas dalam penulisan skripsi ini, maka penulis membatasi

masalah pada “Program-program pelayanan apa saja dan kepuasan anak

asuh terhadap pelayanan-pelayanan tersebut dipanti”.

Page 21: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

2. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang perlu dirumuskan dalam pembahasan skripsi

ini adalah:

a) Program apa saja yang dilakukan oleh Panti Asuhan Islam Ratna Jaya?

b) Bagaimana kepuasan anak asuh terhadap program pelaksanaan

pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian.

a) Untuk mengetahui program-program pelayanan sosial apa saja

yang ada di Panti.

b) Untuk mengetahui bagaimana kepuasan anak asuh terhadap

pelayanan-pelayanan sosial yang ada di Panti.

2. Manfaat Penelitian.

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan

kontribusi bagi pengembangan ilmu sosial kemasyarakatan yang

bersifat praktis dan jelas.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya dalam melaksanakan program-programnya.

c. Penelitian ini dapat memberi pengetahuan yang berguna bagi

peneliti dan para pembaca.

Page 22: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah alat uji dan analisa yang digunakan

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid, reliable dan objektif. 17

1. Pendekatan Penelitian.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya, prilaku, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagi metode alamiah.18

Pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk mempelajari dan mengerti

apa yang telah terjadi di belakang setiap fenomena atau kenyataan yang

baru sedikit dimengerti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif untuk

mendapatkan gambaran yang konkrit tentang pelayanan sosial bagi anak

yatim da dhuafa yang dilakukan di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

Menurut Bogdan dan Taylor mengenai definisi metodologi

penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.19

17 Dra. Hj. Ipah Fatimah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, h.34. 18 Moleong, lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya),h.6. 19 Ibid, h.4.

Page 23: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Dengan demikian data pada penelitian ini adalah mengenai

Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Bagi Anak Yatim dan

Dhua’fa di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

2. Teknik Pemilihan Subjek dan Informan Penelitian.

Teknik yang digunakan untuk penentuan subjek dalam penelitian ini

adalah teknik purpose (bertujuan) dimana informan dipilih berdasarkan

pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-orang yang tepat dalam

memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.20

Menurut Neuman konsep sampel dalam penelitian kualitatif berkaitan erat

dengan bagaimana memilih informan atau situasi sosial tertentu yang

dapat memberikan informasi yang mantap dan terpercaya mengenai

elemen-elemen yang ada. Tidak ada ketentuan baku tentnag jumlah

informan minimal yang harus dipenuhi pada suatu penelitian kualitatif.

Bila data yang dikumpulkan telah dianggap mendalam dan memenuhi

tujuan penelitian, maka dapat diambil jumlah sampel kecil.21

Penelitian ini akan menggali data seluas-luasnya dari pihak-pihak

yang terlibat dalam kepuasan anak anak asuh terhadap pelayanan sosial di

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah

Ketua atau pengurus pengasuh dan anak-anak asuh yang ada di panti

asuhan ini.

20 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2004),h.63.

21 Lawrence W. Neuman, Social Research Methods: Qualitative dan Quantitative Approaches (Needham, Heights: Allyn dan Bacon, 200), h. 20-21.

Page 24: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Sedangkan informan yang digunakan adalah anak-anak asuh yang

memberikan informasi tentang kegiatan pelayanan sosial yang ada di Panti

Asuhan Islam Ratna Jaya.

Tabel 1: Sumber Penelitian

No. Informan Informasi yang Dicari Jumlah Peneliti

1. Ketua atau pengurus atau pengasuh

Gambaran lembaga, anak asuh dan pelayanan sosial yang ada di panti ini

1

2 Anak asuh Perihal pelayanan sosial yang diterima

20

3. Sumber Data

Sumber data penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Sumber Data Primer, merupakan data yang belum tersedia sehingga

untuk menjawab masalah penelitian, data harus diperoleh dari

sumber aslinya.22

Data primer dibagi menjadi 2 sumber data yaitu:

1. Data Utama data yang diperoleh secara langsung dari partisipan

atau sasaran penelitian, yaitu kepala atau pengurus atau pengasuh

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya Bapak Zuhri.

2. Data Umum yaitu data yang diperoleh dari anak yatim dan

dhuafa yang bertemu langsung dipanti dan yang menjadi sampel

berjumlah 20 anak panti.

b. Sumber Data Sekunder, merupakan data-data yang diperoleh dari

catatan-catatan dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian

ini. Catatan dan dokumen tersebut berupa internet tentang gambaran

22 Jaenal Arifin, Teknik Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data, disampaikan

pada Pelatihan Penelitian Mahasiswa FDI Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu 23 April 2005, h. 17.

Page 25: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

umum Panti Asuhan Islam Ratna Jaya berupa buku panduan dan

proposal.

4. Lokasi Penelitian.

Penelitian dilaksanakan di lokasi Panti Asuhan Islam Ratna Jaya

yang beralamat di Jl. Pendidikan, No.30. Kp. Siluman Mangunjaya

Tambun-Bekasi.

5. Waktu Penelitian.

Penelitian ini berlangsung sejak bulan november 2008, namun

efektif waktu pelaksanaanya pada bulan april sampai juli 2009.

6. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya

jawab yang sistematis tatap muka.23

Penelitian ini menggunakan wawancara langsung dengan

narasumber kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan Bapak

Zuhri dan anak-anak asuh yang ada di panti asuhan islam ratna jaya

dengan cara mengajukan pertanyaan yang tidak terikat dan

berdasarkan pedoman pertanyaan dari penulis untuk memperoleh

data, dengan demikian dapat memperluas informasi yang

dibutuhkan. Pertanyaan pokok bagi narasumber adalah bagaimana

pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhuafa yang ada di panti

asuhan islam ratna jaya.

23 Sapari Imam asyari, Metode Penelitian Sosial, h. 87.

Page 26: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 4 Juni 2009 pada

jam 11.00 WIB, dengan kepala atau pengurus atau pengasuh panti

asuhan islam ratna jaya Bapak Zuhri, kemudian dilanjutkan dengan

anak-anak asuh yang ada di panti asuhan ini . Penelitian wawancara

ini dilakukan hanya untuk pelengkap data yang dibutuhkan,

sedangkan wawancara untuk anak asuh menggunakan angket atau

selebaran kertas yang diisi satu persatu oleh anak-anak asuh dengan

10 pertanyaan yang berisi tentang bagaimana kepuasan anak asuh

terhadap pelayanan sosial dan pelayanan-pelayanan apa saja yang di

panti asuhan islam ratna jaya ini.

b. Dokumentasi yaitu mencari data yang tertulis baik berupa buku,

jurnal, ataupun lainnya.24 Teknik ini dilakukan dengan cara

mengklasifilasikan dan mempelajari bahan-bahan yang tertulis yang

berkaitan dengan penelitian, dan mengambil data atau informasi

yang dibutuhkan pada sumber berupa dokumen, buku, majalah,

koran, dll.

Penelitian ini selain menggunakan observasi dan wawancara

langsung ke tempat sasaran atau tujuan, penelitian ini juga perlu

menggunakan data-data dokumentasi tertulis dari panti asuhan islam ratna

jaya yang berupa buku-buku atau catatan-catatan dokumentasi panti agar

untuk melengkapi semua data-data yang diambil oleh penulis disini.

7. Teknik Pencatatan Data.

24 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2004),172.

Page 27: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Pencatatan data dilakukan dengan cara pencatatan lapangan yang

berisi hasil wawancara dan pengamatan atau observasi. Pengamatan secara

cermat terhadap kegiatan pelayanan sosial bagi anak yatim dan dhu’afa

secara langsung di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan keterangan

tentang Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Bagi Anak

Yatim dan Dhu’afa dalam hal ini, penulis mengajukan beberapa

pertanyaan yang telah peneliti siapkan kepada responden, lalu di jawab

oleh pemberi data dengan bebas terbuka. Penelilitian ini menggunakan

wawancara langsung dengan narasumber kepala atau pengurus atau

pengasuh Panti Asuhan Islam Ratna Jaya Bapak Zuhri dan anak-anak asuh

panti dengan cara mengajukan pertanyaan yang tidak terikat dan

berdasarkan pedoman pertanyaan dari penulis untuk memperoleh data,

dengan demikian dapat memperluas informasi yang dibutuhkan peryataan

pokok bagi narasumber adalah pelayanan-pelayanan sosial apa saja dan

bagaimana kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak yatim

dan dhuafa yang ada di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

8. Teknik Analisis Data.

Setelah data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya disusun secara

sistematis dan diklasifikasikan dengan melakukan analis sesuai dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian.

Analisis data adalah suatu proses pengumpulan data agar bisa

ditafsirkan, dan memberikan makna pada analisis. Hal ini di dasarkan atas

pertimbangan bahwa sasaran penelitian ini adalah kegiatan analisis dan

Page 28: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

meliputi kegiatan reduksi data. Menganalisis secara keseluruhan kepada

bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap akhir dari proses perkembangan

sebelumnya yang sederhana.25

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku ”Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis dan disertasi, UIN Syarief Hidayatullah Jakarta

2002” yang diterbitkan UIN Pers, cet.ke-2, tahun 2002.

9. Keabsahan Data

Kredibilitas (Derajat Kepercayaan) dengan menggunakan tehnik

triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

misalnya untuk mengetahui program pelayanan-pelayanan sosial apa

saja dan bagaimana kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

bagi anak yatim dan dhu’afa yang dilakukan Panti Asuhan Islam Ratna

Jaya.

b. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang lain, misalnya dalam hal ini peneliti

membandingkan jawaban yang diberikan oleh Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya dengan jawaban yang diberikan oleh Kepala Panti Asuhan

Islam Ratna Jaya yaitu Bapak. Zuhri, S. Ag, MM

c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang diajukan. Peneliti memanfaatkan

dokumen atau data

25 Pius A. Partanto M, Dahlan Al-Bahry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:

Arkola, 1994), cet.k3-1.h.658.

Page 29: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

E. Tinjauan Pustaka

Untuk membandingkan maka peneliti memaparkan skirpsi peneliti

dengan skripsi yang berjudul ”Pelayanan Sosial Bagi Anak Yatim dan

Dhuafa di Panti Asuhan Anak An-najah, Pertukangan Selatan, Jakarta

Selatan”.

Disusun Oleh: Aan Saputra

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi / Kesejahteraan Sosial

Lulusan : 2008 / 1429 H

Skripsi ini jelas berbeda dengan skripsi yang saya buat ada letak

perbedaannya antara lain pada:

a. Subjek: Yatim, Piatu dan dhuafa di panti non pemerintah

b. Adapun masalah yang dibahas oleh skripsi adalah jenis pelayanan.

Dengan melihat beberapa skripsi terdahulu, maka skripsi walau

hampir sama dengan skripsi diatas namun berbeda materi yang dibahas,

yaitu: tentang ”Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial Bagi

AnakYatim dan Dhuafa di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya Desa Mangun

Jaya Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi”.

Adapun masalah yang penulis bahas adalah:

a. Program apa saja ynag dilakukan oleh Panti Asuhan Islam Ratna Jaya

Desa Mangun Jaya Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi?

b. Bagaimana kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial bagi anak

yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya Desa Mangun

Jaya Kecamatan Tambun Kabupaten Bekasi?

Page 30: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari 5 bab, yaitu tentang pendahuluan, kerangka

pemikiran, profil lembaga, analisa kasus dan penutup. Secara garis besar

isi dari tiap bab adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN yang meliputi: Latar belakang masalah,

Perumusan dan Pembatasan masalah, Tujuan dan Manfaat

penelitian, Metodologi penelitian, Tinjauan pustaka dan

Sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI yang meliputi: Teori Kepuasan, Anak

Yatim dan Dhua’fa (Definisi anak dan Definisi anak yatim),

Dhu’afa (Pengertian dhu’afa, Ruang lingkup dhu’afa dan

langkah-langkah pengembangan kaum dhu’afa). Pelayanan

Sosial dan Panti Asuhan (Definisi pelayanan sosial,

Penyelenggara pelayanan sosial, Prinsip-prinsip pelayanan

sosial). Panti Asuhan (Pengertian panti asuhan, Sifat-sifat

pelayanan panti asuhan dan Fungsi dan tujuan panti asuhan,

serta Pelayanan Sosial di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya).

BAB III: GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN yang meliputi:

Latar belakang berdirinya panti asuhan, Visi dan misi,

Tujuan dan program kerja panti asuhan, Struktur organisasi

kepengurusan panti asuhan serta Sarana dan prasarana

BAB IV: ANALISIS KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP

PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK YATIM & DHUAFA

di PANTI ASUHAN ISLAM RATNA JAYA yang meliputi:

Page 31: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Program pelayanan-pelayanan dan kepuasan anak asuh

terhadap pelayanan sosial yaitu: (Pelayanan Sosial

Pengasramaan, Pelayanan Sosial Permakanan, Pelayanan

Sosial Pendidikan, Pelayanan Sosial Pemeriksaan Kesehatan,

Pelayanan Sosial Konsultasi, Pelayanan Keagamaan,

Pelayanan Sosial Keterampilan, Pelayanan Sosial Hiburan &

Rekreasi serta Pelayanan Sosial Transportasi).

BAB V: PENUTUP yang meliputi: Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 32: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Kepuasan

1. Pengertian Teori Kepuasan

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan pada awalnya muncul

ditahun 1940 dan mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun

1970an dan 1980an. Para teoritis pendukung Teori Penggunaan dan

Pemenuhan Kepuasan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang

mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran

media. Zillman sebagaimana dikutip Mc Quail telah menunjukkan

pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada

saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik

dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan

memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Kepuasan adalah

persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi.26

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja (atau hasil) yang dirasakan dia bandingkan dengan harapannya.27

Kepuasan bisa bersifat infinite dan definite. Selama kepuasan itu belum

tercapai, maka manusia akan terus-menerus mengejarnya, bahkan ketika

manusia tersebut sudah mendapat kepuasan tersebut, ia akan berusaha

untuk meraih kepuasan yang lebih tinggi lagi.

26 Richard F. Gerson. Mengukur Kepuasan Pelanggan. (Jakarta: Penerbit PPM,

2002), cet,ke-2,hal.11. 27 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian .(Jakarta: Salemba Empat Prentice Hall, 1995), terj. Ancella Anitawati Hermawan, edisi ke-8,hal.46.

Page 33: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Jadi kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang

dirasakan dengan harapan.

B. Anak Yatim dan Dhu’afa

1. Anak Yatim

a. Definisi Anak

Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esayang

diberikan pada setiap manusi ynag senantiasa harus kita pelihara dengan

baik, karena dalam dirinya terdapat harkat, martabat serta kedudukan

sebagai hak untuk hidup layak seperti anak-anak lainnya.

Anak adalah manusia biasa yang berbentuk kecil, tetapi anak adalah

makhluk yang masih lemah dalam seluruh jiwa dan jasmaninya maupun

kehidupan fisik dan psikis anak berbeda dengan orang dewasa karena ia

sedang masa pertumbuhan yang mengikuti hukum genesa, secara

individual berbeda dengan yang lain.28

Anak juga sebagai potensi dan generasi penerus cita-cita perjuangan

bangsa dan agama, yang memiliki potensi sangat strategis dalam

menjamin kelangsungan eksistensi dimasa depan. Dengan demikian

seharusnya anak-anak harus terpenuhi segala kebutuhannya baik

kebutuhan fisik, sosial maupun mental rohaniahnya, maka mereka akan

tumbuh menjadi generasi penerus yang berkualitas dimasa depan. 29

Anak juga berhak atas peluang dan dukungan untuk mewujudkan

dan mengembangkan potensi diri dan kemampuan, namun tidak semua

28 Agus Sujanto, Psikologis Perkembangan, (Jakarta: Aksara Baru, 1996), Cet-Ke-

7, h.35. 29 Jurnal Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial

(Jakarta: Pusat Pelatihan Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005) volume10,h.42.

Page 34: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

keluarga dapat memneuhi seluruh hak dan kebutuhan anak. Anak adalah

belahan jiwa yang sangat didambakan kehadirannya oleh orang tua dan

anak merupakan titipan ilahi yang harus dijaga kesucian (fitrah)nya serta

anak pun merupakan sebagai pelengkap perhiasan dunia serta harta benda,

sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Kahfi ayat 46 yang berbunyi:

⌧ Seperti dalam bukunya Hasan Langgulung, menurut pandangan

AL_Ghazali mengatakan bahwa anak merupakan amanant dan tanggung

jawab ditangan orang tua, jiwanya yang suci dan murni merupakan

permata mahal dan bersahaja yang bebas dari ukiran siapa saja yang ia

cenderungkan kepadanya.30

Setelah kita mengetahui pengertian anak diatas maka penulis sedikit

menyimpulkan anak adalah makhluk yang diamanatkan oleh Allah SWT

kepada manusia atau orang tua untuk dapat dibimbing menjadi manusia

seutuhnya sebab jiwa dan jasmani anak belum penuh berdiri dengan

kokoh, karena ia masih dalam perkembangan dan pertumbuhan.

b. Definisi Yatim

Secara umum yatim terbagi menjadi dua yaitu:

a. Yatim adalah anak yang ditinggal wafat bapaknya, sedangkan ia

belum berusia baligh.

30 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1985), Cet-Ke-3,h.19.

Page 35: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

b. Piatu adalah anak yang ditinggal ibunya sedangkan ia belum

berusia baligh.31

Untuk lebih jelasnya kata yatim berasal dari bahasa Arab, yaitu dari

kata:

Dimana artinya: telah menyendiri, sedang يتم- يتيم – يتما –يتما

menyendiri, menyendiri.

Sedangkan pada kamus Al-Munjib yatim adalah:

جالالر يبلغ ولم اباه فقفد من

Artinya: adalah ” Anak yang kehilangan ayahnya sedangkan ia belum sampai pada batas orang dewasa ”.32

Adapun pengertian yatim menurut istilah adalah tidak berbapak atau

tidak beribu, atau tidak beribu bapak, tetapi sebagian orang memakai kata

yatim untuk anak yang bapaknya meninggal dunia.33 Kemudian dipertegas

lagi oleh Hasan Shadaly bahwa yatim adalah anak yang belum dewasa dan

yang tidak berbapak lagi. 34

Sedangkan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, makna yatim

adalah anak yang tidak beribu atau tidak berbapak, sebagian orang

memakai kata yatim untuk anak yang bapaknya meninggal. Sedangkan

piatu adalah anak yang tidak yatim saja, juga tidak ada yang

memeliharanya.35

31 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN.

Balai Pustaka, 1985), 1153. 32 Luis al_Ma’luf, Al-Munjid Fill Lughat Wal-A’lam, (Jakarta: Moderen English,

1991), h.1727. 33 Petersalin dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:

Moderen English, 1991),h.1727. 34 Hasan Shadaly, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru Van Hoeve,

1984), Jilid 7,h. 3977. 35 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia, Loc.Cit.,h.1152

Page 36: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Para ahli dan ulama berbeda pendapat tentang pengertian yatim piatu

diantaranya sebagai berikut:

a) Hasan Ayub mengatakan bahwa: ”anak yatim adalah anak yang telah

ditinggalkan ayah dan ibunya sebelum mencapai kedewasaanya, dan

jika sudah dewasa maka tidak disebut yatim piatu”.36

b) Sri Suhadjadi mengatakan bahwa: ”yatim piatu adalah anak yang

ditinggal mati ayah dan ibunya”.37

c) H. Ahmad Zurzani Djunaedi mengatakan bahwa: ”anak yatim adalah

seorang anak yang masih kecil, lemah dan belum mampu berdiri

sendiri yang ditinggalkan oleh orang tua mereka yang menanggung

biaya penghidupannya”.38

d) Rudi Setiadi mengatakan bahwa: ”anak yatim adalah anak yang

ditinggal mati ayah dan ibunya selagi belum mencapai umur baligh”.

39 e) Drs. Moh. Ngajean berpendapat bahwa: ”yatim adalah yang ayahnya

sudah meninggal ketika ia masih kecil. Piatu adalah anak yang tidak

beribu”.40

f) Syeikh Othman Bin Syeikh Salim, B.A. mengemukakan bahwa:

”yatim adalah anak yang kematian kedua orang tuanya, sedang piatu

adalah tidak beribu tidak berbapak, atau tiada sanak saudara”.41

36 Hasan Ayub, Etika Islam: Menurut Islam yang Hakiki, (Bandung: Trigenda

Karya, 1994). Cet-Ke-1,h.362. 37 Sri Sudjadi Sukri, “ Menyantuni Anak Yatim Psikologis” Dalam Suara Merdeka,

21 November 2003,h.1. 38 Ahmad Zurzani Djunaedi dan Ismail Maulan Syarif, Sepuluh Inti Perintah

Allah, (Jakarta: PT. Fikhati Aneska, 1991), Cet-Ke-3,h.19. 39 Rudi Setiadi, “Menyantuni Anak Yatim“, Dalam Renungan Jum’at, 10

Desember 2004,h.1992), Cet-Ke-3,h.1. 40 Mohammad Ngajean, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia, (Semarang: Dahara

Prize, 1992), Cet. Ke-3,h.139.

Page 37: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Dengan demikian, anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat

ayahnya sedangkan ia masih berada dalam usia baligh dan belum dapat

mengurus dirinya dengan baik. Dalam ajaran islam, baligh adalah batas

usia dari masa anak-anak kepada masa dewasa. Untuk dapat mengetahui

tanda baligh dan batas umur seorang anak yang disebut yatim adalah

sebagai berikut:

1) Telah berumur 15 tahun

2) Telah keluar mani

3) Telah haid bagi anak perempuan 42

Pandangan Islam Tentang Anak Yatim Anak yatim adalah anak yang patut diperhatikan dan disayangi,

terutama mereka yang keluarganya kurang mampu, sebab mereka telah

kehilangan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya yang telah

meninggal. Selain itu, mereka membutuhkan bimbingan dan pengawasan

untuk kemajuan bagi masa depannya. Karena kedudukan anak yatim

mendapatkan tempat yang sangat istimewa di dalam ajaran agama Islam,

ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Banyak yang menyinggung dan mencontohkan tentang bagaimana cara

memperlakukan dan menyantuni anak yatim. Memperlakukan dan

menyantuninya akan mendapatkan pahala yang sangat besar.

Menurut Prof. Dr. Mutawali As-Sya’rowi dalam bukunya yang

berjudul “Dosa-Dosa Besar” mengemukakan bahwa anak yatim adalah

41 Md. Nor. Bin Hj. Ab. Ghani, B.A., Kamus Dewan Edisi Baru, (Slangor Darul Ehsan: Dewan Bahasa dan pustaka Lot 1037, 1991), Cet. Ke-1. 1469.

42 Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Batu Al-Gensindo, 1994), Cet. Ke-27,h.316.

Page 38: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

individu yang kehilangan keluarganya dan oleh karena itu dikatakan

sebagai “Durratun Yatiimah”, yang artinya seseorang yang sendirian.

Dengan demikian, anak yatim merupakan simbol dari kelemahan dalam

kehidupan manusia yang perlu mendapatkan pertolongan. Maka dari itu,

kita harus menyayangi mereka, harus memperhatikan dan menyayangi

anak yatim karena mereka merupakan titipan kepada umat yang harus

diberikan santunan, diurus, dan dididik dengan baik, sehingga mereka

dapat merasakan yang sama sewaktu orang tua mereka masih ada.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :

“Orang yang paling baik kepada anak yatim laki-laki atau

perempuan, maka saya dengan orang itu dikemudian hari dalam syurga

seperti ini (seperti jari telunjuk dan jari tengah)”. (H.R. Hakim dari

Anas)43

Dari hadits di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa agama Islam

begitu besar perhatiannya terhadap anak-anak yatim, sehingga Nabi

Muhammad SAW sendiri menyatakan bahwa orang yang menyantuni dan

melindungi anak-anak yatim mereka akan masuk syurga bersama beliau,

dan kedekatannya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah. Artinya tidak

akan terpisahkan. Jadi, demikian besar penghargaan Nabi terhadap mereka

yang menyantuninya.

Permasalahan ekonomi adalah salah satu faktor yang akan

mempengaruhi kehidupan bagi anak-anak yatim di dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari di samping faktor-faktor yang lain yang

43 As-Sayyid Ahad Al-Hasyimiy, Terjemahan Mukhtarul Hadits, Hikamil

Muhammadiyah. (Bandung: Alma’arif,1996) Cet. Ke-6, h 734

Page 39: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

dapat mempengaruhinya. Oleh karena itu, Al-Qur’an sangat mengecam

keras orang yang berusaha untuk menghabiskan harta anak yatim.

Sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisaa ayat 2 :

⌧ ⌧ Artinya : “Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh)

harta mereka, jangan kamu, menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar” (Q.S. An-Nisaa : 2)44

Kutipan ayat di atas menunjukkan betapa besar perhatian Allah SWT

kepada anak yatim dan tentunya merupakan tuntunan yang harus dipatuhi

oleh umat manusia. Betapa pun beratnya menyantuni dan menyayangi

anak yatim, tetapi lebih berat lagi bahaya yang ditimbulkan akibat

membiarkannya hidup terlantar tanpa ada seorang pun yang

mempedulikannya. Maka dari itu kita harus bertanggung jawab untuk

menyantuni, menyayangi, mengasihi, dan lebih tepatnya lagi sebagai

pengganti orang tua mereka yang telah tiada. Karena menyantuni anak

yatim identik dengan membangun masa depan bangsa secara nyata, yaitu

dengan menanamkan harapan pada anak yatim di masa kini agar dapat

menuai masa depan mereka yang cerah. Selain itu, pemerintah pun harus

bertanggung jawab terhadap nasib-nasib mereka karena bagaimanapun

pemerintah adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari anggota

44 Al Qur’an dan terjemahannya, h.2.

Page 40: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

masyarakat di suatu Negara. Sebagaimana yang tertera dalam UUD 1945

yang berbunyi : “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

Negara”.45

a. Pola Pemeliharaan Anak Yatim

Adapun beberapa hal yang pokok dalam memelihara anak yatim

yang penulis dapat kemukakan di antaranya adalah: Menjamin makan dan

minum

Makan dan minum adalah kebutuhan pokok bagi kehidupan

manusia. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW dijelaskan mengenai

balasan bagi orang yang memberi makan dan minum bagi anak yatim,

yaitu :

“Apakah engkau menyukai supaya hatimu lunak dan engkau memperoleh keinginan. Kalau begitu, kasihilah anak-anak yatim dan usaplah kepalanya dan beri makanlah daripada makananmu, nanti hatimu akan lunak dan engkau akan mencapai kehendakmu.” (H.R. Thabrani dari Abi Darada).46

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang berbuat baik kepada

anak-anak yatim, dikasihinya, diusap kepalanya dengan maksud disantuni,

diberi makan danminum, pakaian, nanti hati orang tersebut menjadi lunak,

mau menerima nasehat, dan apa-apa yang dicita-citakannya Insya Allah

tercapai. Demikian janji Allah terhadap orang yang mengasihi anak yatim.

1. Memelihara Hartanya

Adakalanya anak yatim yang ditinggal wafat bapaknya

meninggalkan harta warisan untuk anak tersebut, baik harta itu banyak

atau sedikit, haruslah dijaga dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan

45 UUD 1945, Pasal 34 ayat 2 46 Assyid Ahmad Al-Hasimiy, Op. Cit h 52

Page 41: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

hidupnya. Hal ini, bila anak yatim tersebut masih kecil atau dewasa tapi

belum dapat mengurus hartanya sendiri sedangkan orang yang mengurus

hartanya bias mempergunakannya dengan maksud yang baik atau wajar.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

Artinya : “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan maksud yang baik”.(Al-An’Aam: 152)47

2. Memberi Kasih Sayang

Sebagaimana kita ketahui, anak yatim adalah anak yang

kehilangan kasih sayang dari orang tuanya karena meninggal dunia. Oleh

karena itu patutlah kita sayangi seperti anak kita sendiri, sebagai pengganti

orang tua mereka yang telah tiada. Hal ini diperlukan agar mereka tidak

merasa rendah diri dan putus asa dalam hidupnya.

3. Memberikan Pendidikan

Selain memberikan kasih sayang dan memberikan nafkah kepada

anak yatim, kita juga wajib memberikan pendidikan kepada mereka yang

berorientasi pada agama dan akhlak, di antaranya adalah mengajarkan tata

cara shalat kepada mereka, dan lain-lain. Ini merupakan salah satu

program utama yang dilaksanakan Yayasan Yatim Piatu / Pondok

Pesantren Al-Mukhlishin.

Melihat sekarang ini, pola pemberdayaan anak yatim terbagi dua,

yaitu :

47 Al Qur’an dan terjemahannya, h 214

Page 42: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

(1) Model Panti

Pemeliharaan anak yatim model panti adalah anak yatim yang

dipelihara di tempat yang khusus seperti yayasan panti asuhan

yang menjamin kebutuhan anak yatim secara menyeluruh, mulai

dari tempat tinggalnya, makan dan minumnya, pakaian sampai

pendidikannya.

(2) Model Non panti

Pemeliharaan anak yatim model non panti ini hanya sekedar

membantu anak yatim dan tidak menyediakan sarana khusus atau

tempat tinggal, seperti santunan berupa uang, beasiswa, pakaian,

makanan pada peringatan hari-hari besar Islam atau mengajak

mereka ke tempat rekreasi dan tempat-tempat bersejarah.

Dalam hal ini pemberdayaan anak yatim piatu yang dilaksanakan

Yayasan Yatim Piatu / Pondok Pesantren Al-Mukhlishin sebagian

menggunakan model panti yaitu bagi anak yatim piatu yang

mukim/mondok. Dan sebagian lagi menggunakan model non panti bagi

mereka yang tidak mukim/tidak mondok di Yayasan Yatim Piatu / Pondok

Pesantren Al-Mukhlishin.

2. Dhua’fa

a. Definisi Dhua’fa

Dhua’fa merupakan bentuk jamak dari kata “dhaif” dari akar kata

“dha’ufa-yadh’ufu-dha’fan”. Dalam kamus bahasa Arab kata dhaif sering

kali berartikan dengan (lemah, hina, bertambah atau berlipat ganda).

Page 43: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Dari segi kata dha’if mempunyai dua arti pertama berarti lemah

kedua berarti berlipat ganda seperti contoh ayat yang mengandung arti

bertambah atau berlipat ganda yaitu dalam surat An-Nisaa ayat 28, yaitu :

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia

dijadikan bersifat lemah”. Surat Al-Ahzab ayat 30 :

⌧ ⌧ ⌧

“Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan

perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah”.

Bentuk jamak dari kata dhua’fa adalah dhiafun yang digunakan

dalam Al’Quran, seperti dalam surat An-Nisaa ayat 9 :

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Berdasarkan beberapa ayat di atas dan makna yang tersirat di

dalamnya dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan dhua’afa

Page 44: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

adalah orang yang lemah atau tertindas baik lemah sebab dirinya sendiri

atau dari luar.

b. Ruang Lingkupan Kaum Dhu’afa

Timbulnya komunitas dhu’afa bukan timbul sendirinya dengan

fenomena ini merupakn pengejawaan dari sunnatullah, layaknya

sunatullah seperti adanya siang dan malam seperti dalam firman Allah

SWT dalam surat Al-Baqoroh ayat :164 :

☺ ⌧

☺ ☺

“Sesungguhnya dalam openciptaan lagit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di bawah laut membawa apa yang berguna bagi manusia,dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air. Lalu dengan air itu dia hidupkan bumi yang sudah mati (kering)-Nya dan Dia sebarkan itu di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang di kendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.

Kondisinya ini yang kerap mendapatkan perlakukan tak layak di

kalang masyarakat bukanlah suatu yang hina dan ajang berputus asa

karena boleh jadi yang kita benci sekarang akan membawa ke bahagiaan.

Page 45: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Al-Qur’an ketika menyinggung masalah ini menyebutkan beberapa

kelompok yang tergolong orang-orang yang lemah atau dhu’afa, yaitu :

a. Orang Kafir ( Surat Al-Qoshas ayat 24, surat Al-Baqoroh ayat 273 )

b. Orang Miskin ( Surat Al-Baqoroh ayat 83 )

c. Anak Yatim ( Surat An-Nisaa ayat 2 )

d. Ibnu Sabil ( Surat At-Taubah ayat 60 )

e. Kaum Manula ( Surat Ar-Rum ayat 54 )

f. Tawanan perang ( Surat An-Nisaa ayat 61 )

g. Kaum Cacat ( Surat An-Nur ayat 61 )

h. Al-Gharim/orang-orang yang berhutang ( Surat Al-Baqoroh ayat 61 )

i. Al-Abdu wa Al-Riqad hamba sahaya dan budak ( Surat An-Nisaa ayat

92 )

Pada dasarnya setiap individu yang lahir ke dunia tidak ingin tidak

mau di lahirkan dalam keadaan miskin atau lemah maupun keduanya akan

melalui seretan sebab musabab.

Secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

kemiskinan dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

a. Faktor internal manusia, yaitu faktor yang muncul dari manusia itu

sendiri, seperti : sifat malas, kurang disiplin, lemah etos kerja dan lain-

lain.

b. Faktor non-individu, yaitu kemiskinan dari faktor luar individu seperti

penyelenggaraan pemerintah yang korup dan sejenisnya atau sistem

ekonomi yang otoriter yang hanya menguntungkan pemilik modal

saja.

Page 46: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

c. Faktor visi teologi atau refresif, faktor ini terlihat berkembang luas di

tengah masyarakat yang beragama yaitu adanya kecenderungan umat

beragama memperlakukan kemiskinan sebagai suratan takdir dari

Tuhan48.

Harus dipahami bahwa kaum Dhu’afa bukanlah orang-orang

diciptakan untuk menderita. Tetapi Allah SWT menciptakan manusia

untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini untuk mewujudkan

kesejahteraan. Derita kaum dhu’afa beraneka ragam bentuk dan coraknya

mulai yang ringan sampai yang berat. Namun sekurang-kurangnya

penderitaan mereka menyangkut beberapa hal, yaitu :

1. Kelaparan akibat tingkat ekonomi yang lemah

2. Kekurangan akibat berbagai kesulitan dan kurang pangan

3. Kebodohan karena tidak mendapat pendidikan yang cukup

4. Keterbelakangan karena lemahnya posisi mereka di masyarakat 49

c.Langkah-Langkah Membantu Pengembangan Kaum Dhu’afa

Kaum dhu’afa adalah orang yang benar-benar dalam keadaan lemah,

menderita sengsara tak berdaya bahkan tertindas, mereka yang lemah

dalam ekonomi, sosial, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan bahkan

agama. Akibatnya mereka mudah didzolimi, diperdaya, dieksploitasi dan

diperlakukan sewenang-wenang.

Mereka membutuhkan bantuan, perhatian, pertolongan, perlindungan

dan pembelaan. Prinsip-prinsip yang diperlukan dalam mencegah dalam

masalah dan membantu kaum dhu’afa agar kehidupan mereka tidak lemah,

48 Syahri Harahap, Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1999, h 86

49 Ibid

Page 47: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

sengsara dan menderita. Secara global Islam mengajarkan cara

memberikan bantuan antara lain: memberikan pendidikan, bantuan sosial,

memberikan perlindungan pemberdayaan dan jaminan sosial.

a. Memberikan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi manusia demikian

juga bagi kaum dhu’afa untuk menanggulangi kebodohan dan

keterbelakangan mereka. Mengenai kewajiban menuntut ilmu yaitu dalam

Surat At-Taubah ayat 122 :

⌧ ☺

⌧ ⌧ ⌧

⌧ “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi

semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka ke beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada-Nya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.

Al-Qur’an telah menjelaskan kewajiban orang-orang yang memiliki

kelebihan dan kelapangan harta untuk memberikan pendidikan termasuk

kepada kaum dhu’afa.

b. Bantuan Sosial

Bantuan sosial ini merupakan salah satu aktifitas yang kongkrit dan riil

dalam masyarakat, bangsa dan Negara. Bantuan sosial ini dapat dilakukan

perorangan, kelompok atau Negara untuk membantu meringankan beban

hidup kaum dhu’afa. Bantuan sosial bagi kaum dhu’afa dapat berupa

Page 48: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

pemberian harta, makanan, obat-obatan, pakaian dan lain-lain sesuai

dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Ma’arij ayat 24-25 :

“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)”. c. Jaminan Sosial

Jaminan sosial merupakan salah satu cara mengurangi kemiskinan

kaum dhu’afa yang telah direalisasikan sejak zaman Rasulullah yaitu

ketika seorang janda datang kepada beliau mengadukan keyatiman anak-

anaknya memberikan jaminan sosial, sebagaimana pernyataan beliau

berikut “Tanggungan keluarga yang engkau takutkan atas diri mereka itu,

padahal akulah penanggung jawab mereka di dunia dan akhirat”.50

Ahmad Zaki Yamani mantan menteri keminyakan Kerajaan Arab

Saudi mengemukakan pendapat mengenai jaminan sosial dalam Islam, ia

menyatakan bahwa langkah pertama yang mengarah kepada jaminan

sosial dalam Islam tertitik tolak dari atas wajib dan larangan atas

pengangguran meminta-minta, kecuali bagi kaum lemah, orang yang

membutuhkan dan tidak memiliki jalan untuk berusaha.51

Adapun dana yang digunakan untuk memberikan jaminan sosial

berasal dari sumber-sumber yang digariskan dari Allah SWT dan

Rasululloh SAW, serta kebijakan-kebijakan pemerintah yang diambil dan

50 Yamani, Ahmad Zaki, Syariat Islam Kekal Dan Persoalan Masa Kini (Jakarta:

Lembaga Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan, 1978) h. 77 51 Ibid, h.73.

Page 49: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

tidak memberatkan seperti: zakat, infak, shadaqah, ritaz, washiyah dan

lain-lain.

d. Perlindungan

Bantuan perlindungan yang diperlukan oleh kaum dhu’afa adalah

bantuan dalam bentuk perlindungan jiwa, harta, harga diri, hal-hal dan

masa depan. Jiwa mereka perlu mendapat perlindungan adalah tidak ada

orang lain yang melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan diri

mereka terganggu dan menjadi korban. Seperti dalam firman Allah SWT

dalam Surat Adh-Dhuha ayat 9-10 :

⌧ “Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku

sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya”.

Hak-hak kaum dhu’afa juga perlu mendapat perlindungan. Jika hak-

hak mereka tidak mendapat perlindungan maka dikhawatirkan akan

dirampas oleh orang lain yang bukan haknya, padahal Allah SWT telah

mengingatkan dalam surat Ar-Ruum ayat 38 :

“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah dan mereka itulah orang-orang beruntung”.

e. Pemberdayaan

Page 50: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris

yaitu: empowerment, yang berasal dari kata “power” yang berarti

kemampuan berbuat, mencapai melakukan atau memungkinkan. Awalan

“em” berasal dari bahasa latin yunani yang berarti di dalamnya. Karena itu

pemberdayaan berarti kekuatan dalam diri manusia.52

Bantuan pemberdayaan perlu diberikan bagi kaum dhu’afa agar

mereka dapat keluar dari masalah kehidupan yang mereka hadapi. Ada

beberapa manfaat yang akan mereka peroleh, yaitu :

1) Menjadikan mereka hidup mandiri, sehingga tidak tergantung

kepada orang lain dan belas kasih orang lain. Dengan kemandirian

mereka dapat mengatasi masalahnya sendiri.

2) Mengurangi bahkan jika menghilangkan kelemahan, penderitaan,

kesengsaraan, ketidakberdayaan dan keterbatasan mereka.

3) Agar mereka menjadi orang yang berguna dan manfaat bagi orang

lain bahkan mereka dapat memberikan bantuan kepada yang

membutuhkan.53

Oleh karena itu, pemberdayaan kaum dhu’afa perlu dilakukan dalam

bentuk kegiatan-kegiatan yang riil dan kongkrit sehingga dapat dirasakan

secara langsung. Bentuk-bentuk kegiatan yang kongkrit dan riil antara lain

sebagai berikut :

1) Membangkitkan harga diri mereka (Dhu’afa) yaitu dengan

mendekatkan diri dan pergaulan dengan mereka seperti

52 Lili Bariadi, et all, Zakat Dan Wirausaha (Jakarta: CV. Pustaka Amri, 2005) h.

53 53 M. K. Muhsin, Menyayangi Dhuafa (Jakarta: Gema Insani Press, 2004) h. 146

Page 51: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

memberikan perhatian, pujian, kegembiraan, do’a, kasih sayang

dan lain-lain.

2) Memberikan motivasi. Motivasi diberikan kepada kaum dhu’afa

untuk memancing dan memacu untuk berusaha dan bekerja seperti

mereka yang kelaparan, sengsara, kesulitan, sakit agar diberikan

motivasi agar meminta pertolongan dengan sabar dan shalat serta

do’a kepada Allah SWT.

3) Memberikan pekerjaan agar kaum dhu’afa keluar dari masalah

yang dihadapi terutama kemiskinan, kesulitan dan kelaparan tidak

cukup dengan memberikan motivasi tetapi juga memberikan

pekerjaan sesuai dengan kemampuan mereka dan pengetahuan

yang mereka miliki.

C. Pelayanan Sosial dan Panti Asuhan

1. Pelayanan Sosial

a) Definisi Pelayanan Sosial

Pelayanan adalah ”Usaha pemberian bantuan / pertolongan kepada

orang lain, baik berupa materi maupun non-materi agar orang itu dapat

mengatasi masalahnya sendiri.54

The Social Work Dictionary, (1999), kamus tersebut menyebutkan

sebagai berikut: ”Pelayanan Sosial merupakan aktivitas pekerja sosial dan

profesi lain dalam rangka membantu orang agar berkecukupan, mencegah

54 Depertemen Sosial Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesejahteraan Sosial, Istilah Usaha Kesejahteraan Sosia, (Jakarta: 1997),h.119.

Page 52: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

ketergantungan, memperkuat relasi keluarga, memperbaiki keberfungsian

sosial individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.55

Sedangkan Alfred J. Kahn dala bukunya memberikan pengertian

Pelayanan sosial sebagai berikut: ”Pelayanan sosial terdiri dari program-

program yang diadakan tanpa mempertimbangkan kriteria pasar untuk

menjamin suatu tingkatan dasar dalam penyedian fasilitas pemenuhan

kebutuhan akan kesehatan pendidikan, dan kesejahteraan, untuk

melaksanakan

b) Jenis-jenis Pelayanan Sosial

Secara empirtik lembaga pelayanan sosial sebagai salah satu wujud

organisasi pelayanan manusia (Human Service Organization), mempunyai

berbagai jenis pelayanan sosial yang diberikan kepada anak asuh. Jenis-

jenis pelayanan sosial tersebut antara lain adalah:

1) Pelayanan Pengasramaan yaitu: pelayanan pemberian tempat tinggal

sementara anak asuh. Dengan pelayanan ini anak asuh sudah dapat

menginap, tidur dan menyimpan miliknya.

2) Pelayanan Permakanan yaitu: pelayanan pemberian makan dan

minum berdasarkan menu yang telah ditetapkan agar tingkat gizi

anak asuh terjamin kualitasnya.

3) Pelayanan Konsultasi yaitu: pelayanan bimbingan untuk

meningkatkan kemauan dan kemampuan berinteraksi dengan orang

lain, menjalankan peranan sosial, memenuhi kebutuhan dan

memecahkan masalah.

55 Dwi Heri Sukoco, Kemitraan Dalam Pelayanan Sosial, (Jakarta: Badan

Pelatihan dan Pengembangan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia),h.102.

Page 53: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

4) Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan yaitu: pelayanan pengontrolan

dan pengecekan kesahatan anak asuh tenaga medis, agar diketahui

tingkat kesehatan anak asuh.

5) Pelayanan Pendidikan yaitu: pelayanan pemberian kesempatan

kepada anak asuh untuk mengikuti pendidikan formal.

6) Pelayanan Keterampilan yaitu: pelayanan bimbingan keterampilan

kerja, seperti: pertukangan, perbengkelan, sablon, menjahit kerajinan

tangan, perbaikan jam, TV, computer, dan sebagainya.

7) Pelayanan Keagamaan yaitu: pelayanan bimbingan mental, spritual

dengan menjalankan aktivitas agama masing-masing anak asuh dan

mengikuti ceramah-ceramah keagamaan.

8) Pelayanan Hiburan & rekreasi yaitu: pelayanan yang ditujukan untuk

memberikan rasa gembira, dan senang melauli permainan, musik,

media, entertaiment, dan kunjugan ke suatu tempat.

9) Pelayanan Transportasi yaitu: pelayanan untuk mempercepat daya

jangkau anak asuh baik ke keluarga, pusat-pusat pelayaan atau lokasi

rekreasi.56

Tidak semua lembaga pelayanan sosial memberikan semua jenis

pelayanan diatas kepada anak asuhnya. Kesadaran dan keterbatasan

sumber daya yang dimiliki hasrat untuk memberikan pelayanan yang

optimal, maka banyak lembaga-lembaga sosial melakukan kemitraan

sebagai pelibatan dua lembaga atau lebih dalam suatu pekerjaan untuk

mencapai minat dan tujuan bersama (Involes Two or More Parties

56 Sukoco, Kemitraan Dalam Pelayanan Sosial, h.106-107.

Page 54: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Working to Achieve Common Interest and Goals)57 dengan pihak lain,

baik sesama lembaga pelayanan sosial maupun lembaga lainnya.

2. Panti Asuhan

a) Definisi Panti Asuhan

Panti secara etismologi berarti rumah, tempat (kediaman), sedangkan

asuhan berarti bimbingan atau didikan, jadi panti asuhan tempat / rumah

untuk membimbing. Sedangkan panti asuhan secara terminologi adalah

rumah tempat mengasuh, membimbing, merawat anak yatim, piatu, yatim

piatu dan sebagainya.58

Secara konseptual dapat dikatakan bahwa Panti Asuhan adalah suatu

lembaga yang memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak terlantar

(yatim dan dhu’afa), memberikan pelayanan pengganti perwakilan anak-

anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial pada anak asuh,

sehingga anak asuh mendapat kesempatan yang luas dan memadai bagi

perkembangan kepribadian sesuai dengan yang diharapkan sebagian dari

penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang aktif dalam pembangunan

sosialnya.59

Dalam kamus bahasa Indonesia ”panti” berarti tempat kediaman dan

”asuhan” berasal dari kata ”asuh” yang berarti menjaga, merawat dan

mendidik anak kecil, sedangkan asuhan berarti bimbingan atau didikan.60

57 Ibid,h.107. 58 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Putaka, 1996), Cet.Ke-7ed2,h.727. 59 Depsos RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan Anak

Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak, (Jakarta: Binkesos, 1989), h.3.. 60 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-1, h.54.

Page 55: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Dari pengertian panti asuhan diatas terlihat bahwa panti asuhan

merupakan salah satu bentuk panti sosial sebagai tempat yang

menyelenggarakan bimbingan, usaha kesejahteraan sosial bagi anak

terlantar (yatim dan dhu’afa) guna memperoleh kesempatan yang sama

dengan yang lainnya bagi perkembangan sebagai bagian generasi bangsa

ke arah pemebangunan.

Panti asuhan adalah sebagai salah satu sarana yang sangat efektif

dalam menjawab permasalahan yang terjadi dalam proses program

pelayanan sosial, karena melalui pelayanan sosial yang ada di Panti

Asuhan juga dapat mengetahui bagaimanan proeses pelayanan sosial yang

dapat berguna buat anak-anak yang ada di panti.

Panti asuhan sebagai tempat tinggal bagi anak-anak kurang mampu

dan terlantar serta yatim piatu sebagai tempat bimbingan. Panti asuhan

juga bergerak dalam pembinaan dan melahirkan sumber daya manusia

yang baik dan berkualitas dengan sifat-sifat pelayanan yang ada di Panti

Asuhan.

Jadi bisa dikatakan panti asuhan merupakan lembaga sosial bukan

komersial yang membantu memberikan pelayanan kesejahteraan sosial

bagi anak yang terlantar dalam memenuhi kebutuhan, membimbing

mental, fisik dan sosial bagi anak asuh.

Anak terlantar yaitu anak yang kebutuhan fisik, mental dan sosialnya

kurang dapat terpenuhi dengan baik oleh keluarga. Anak tersebut dapat

terpenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosialnya dan ia tumbuh dan

berkembang dengan baik melalui panti asuhan.

Page 56: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

b) Sifat-sifat Pelayanan Panti Asuhan

Adapun sifat-sifat pelayan panti asuhan adalah:

1) Bersifat Preventif yaitu: bahwa panti asuhan berusaha memberikan

tindakan preventif atau pencegahan berbagai masalah yang ada pada

anak sehingga masalah tersebut tidak menambah persoalan baru bagi

lingkungan anak.

2) Bersifat Kuratif dan Rehabilitatif yaitu: bahwa panti asuhan

mengusahakan penyembuhan dan pemecahan masalah yang dialami

oleh anak asuh, dengan mengikuti sertakan anak asuh dalam

pemecahan masalah tersebut.

3) Bersifat Suportif yaitu: panti asuhan berusaha memperkuat karakter

anak, membantu vitalitas keluarga untuk mengurus anaknya sehingga

dapat meningkatkan pelayanannya.

4) Bersifat Promotif yaitu: bahwa panti asuhan mengusahakan kegiatan-

kegiatan yang dapat membantu dan mengembangkan anak-anak

menjadi kepribadian yang mantap, setia dengan nilai-nilai agama dan

pancasila.

5) Bersifat Development yaitu: panti asuhan mengembangkan atau

menggali sumber-sumber yang baik di dalam maupun di luar panti

asuhan semaksimal mungkin dalam jangka yang lebih luas yakni,

pembangunan kesejahteraan anak.61

Dengan melihat sifat-sifat pelayanan panti asuhan maka kiranya

dapat dikatakan bahwa kehadiran panti asuhan sangat dibutuhkan di dalam

61 Ibid.

Page 57: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

masyarakat khususnya bagi masyarakat kurang mampu dan bagi anak-

anak terlantar lainnya.

Selain panti asuhan sebagai tempat tinggal bagi anak-anak kurang

mampu dan terlantar serta yatim piatu sebagai tempat bimbingan. Panti

asuhan juga bergerak dalam pembinaan dan melahirkan sumber daya

manusia yang baik dan berkualits dengan sifat-sifat pelayanan yang ada

pada panti asuhan.

Kehadiran panti asuhan akan membantu dan menyelesaikan

masalah-masalah yang mereka hadapi daam kehidupan ini sehingga

mereka dapat kembali menjalani hidup yang tidak dibedakan dengan anak-

anak yang taraf ekonominya lebih baik.

c). Fungsi Panti Asuhan

Adapun fungsi panti asuhann itu dapat dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

1. Fungsi Panti Asuhan Sebagai Pengganti Fungsi Keluarga

Dalam UU No.4? 1979 disebutkan bahwa anak yang terlantar karena

suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya sehingga kebutuhan

anak tidak terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun

sosial. Dan kondisi itulah diperlukan insitusi yang dapat mengaanti orang

tua / keluarga sehingga anak diharapkan dapat berkembang secara wajar.

Insitusi ini disebut dengan panti asuhan.62

Anak sebagai bagian dari keluarga yang di harapkan agar seluruh

kebutuhan baik fisik, mental maupun sosial termasuk pendidikan

62 Hasbullah, Praktek Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak. Kajian Pada Beberapa Panti Sosial Asuhan Anak di Kalimantan Selatan, Tesis Sarjana (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1997),h.19-20.

Page 58: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

terpenuhi dengan baik akan tetapi dengan keterbatasan orang tua misalnya

faktor ketidakmampuan ekonomi, kecekcokan, perceraian rumah tangga

dan sebagainya sehingga perkembangan anak menjadi terhambat.

2. Fungsi Panti Asuhan sebagai Kesejahteraan Sosial Anak

Melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak atas dasar

pendekatan pekerjaan sosial. Atas dasar ini, maka fungsi panti asuhan

adalah:

a).Mengembangkan yang menitik beratkan pada keefektifan

pelaksanaan peranan panti asuhan, tanggung jawab kepada anak

asuh dan orang lain. Fungsi menitik beratkan pada pengembanagn

fungsi potensi dan kemampuan anak itu sendri.

b).Perlindungan yang ditujukan untuk mengembalikan da menanamkan

fungsi sosial anak dengan membentuk kelompok-kelompok antara

anak asuh dan lingkungan sekitranya.

d). Pelayanan Sosial di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya

Pelayanan sosial yang diberikan oleh panti asuhan islam ratna jaya

untuk anak-anak asuh mereka adalah:

1) Pelayanan Pengasramaan yaitu: pelayanan pemberian tempat

tinggal sementara anak asuh. Dengan pelayanan ini anak asuh

sudah dapat menginap, tidur dan menyimpan miliknya.

2) Pelayanan Permakanan yaitu: pelayanan pemberian makan dan

minum berdasarkan menu yang telah ditetapkan agar tingkat gizi

anak asuh terjamin kualitasnya.

Page 59: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

3) Pelayanan Pendidikan yaitu: pelayanan pemberian kesempatan

kepada anak asuh untuk mengikuti pendidikan formal.

4) Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan yaitu: pelayanan pengontrolan

dan pengecekan kesehatan anak asuh tenaga medis, agar diketahui

tingkat kesehatan anak asuh.

5) Pelayanan Konsultasi yaitu: pelayanan bimbingan untuk

meningkatkan kemauan dan kemampuan berinteraksi dengan orang

lain, menjalankan peranan sosial, memenuhi kebutuhan dan

memecahkan masalah.

6) Pelayanan Keagamaan yaitu: pelayanan bimbingan mental, spritual

dengan mejalankan aktivitas agama masing-masing anak asuh dan

mengikuti ceramah-ceramah keagamaan.

7) Pelayanan Keterampilan yaitu: pelayanan bimbingan keterampilan

kerja, seperti: pertukangan, perbengkelan, sablon, menjahit

kerajinan tangan, perbaikan jam, TV, computer, dan sebagainya.

8) Pelayanan Hiburan & rekreasi yaitu: pelayanan yang ditujukan

untuk memberikan rasa gembira, dan senang melalui permainan,

musik, media, entertaiment, dan kunjungan ke suatu tempat.

9) Pelayanan Transportasi yaitu: pelayanan untuk mempercepat daya

jangkau anak asuh baik ke keluarga, pusat-pusat pelayanan atau

lokasi rekreasi.

Page 60: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

BAB III

GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN ISLAM RATNA JAYA

A. Latar Belakang Berdirinya Panti

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya didirikan pada tanggal 17 Juli 1997

berdiri di atas tanah Armahum Hashym suas 500 M². Ketika itu atas

prakarsa Ibu Ny.Ratna Maida Ning dan Drs.H.M Nadjmi Yaqin S.H, Panti

Asuhan Islam Ratna Jaya diresmikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten

Bekasi dengan menunjuk Ustad Zuhri.S.Ag selaku pimpinan dan pengasuh

panti ini dan Saryono S.Ag selaku wakil ketua dan Nur Baiti Elviana S.Ag

selaku bendahara. Panti Asuhan tersebut berlokasi di Jl. Pendidikan II

no.30 Kp. Siluman, Mangun Jaya, Tambun-Bekasi 17510.

Pada awalnya kami hanya tinggal menempati sebuah bangunan tua

bekas Yayasan Mastina milik Bu Ratna Maida Ning. Beliau pun

mempercayakan kami untuk menempati dan mempergunakan bangunan

yang sudah ada. Bangunan tersebut kami beri nama PANTI ASUHAN

ISLAM RATNA JAYA, sesuai dengan nama pemilik bangunan tersebut.

Saat itu, panti tersebut ditempati oleh 17 anak.

Tahun 1997-2000 merupakan tahun tersulit dalam sejarah

perkembangannya. Tahun krisis ekonomi yang melanda Negeri Indonesia

Page 61: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

sangat dirasakan oleh Panti ini. Begitu sulitnya kadang anak-anak dan

pengurus hanya makan nasi dan garam. Ditambah lagi lokasi panti yang

jauh di perkampungan tepatnya di Kampung Siluman Mangun Jaya

Tambun Bekasi dan jarang dikenal orang menjadi semakin sempurna

penderitaan panti ini. Dapat dibayangkan dalam 2 tahun lebih tak satu pun

tamu datang ke Panti.

Pada saat itu, banyak kendala yang dialami kami diantaranya: hidup

yang masih serba kekurangan dan tempat yang masih belum layak untuk

ditempati karena bangunan tua tersebut belum direnovasi. Sulitnya

ekonomi, dikarenakan panti tersebut belum diketahui banyak orang, lokasi

jauh dan belum ada yang mempromosikan.

Alhamdulillah dengan niat yang tulus ikhlas untuk menegakkan

agama Allah. Ketabahan dan kesabaran dari pengurus Panti tak pernah

surut, do’a anak-anak panti terus bergemuruh menenmbus langit. Pada

tahun ketiga (tahun 200) datang wartawan RCTI meliput keadaan panti

untuk ditayangkan di Seputar Indonesia. Setelah ditayangkan barulah

orang mengenal Panti ini dan mulailah babak baru perkembangan panti

tersebut mulai dikenal banyak orang dan segala kekurangan bisa diatasi

sedikit demi sedikit. Sehingga sampai sekarang sudah 10 tahun jalan, kami

masih mengurus panti tersebut dengan jumlah 56 anak dan telah

meluluskan 30 anak.

Pada tanggal 5 april 2000 sejarah baru untuk mulai pembenahan

secara administratif. Hal ini dilakukan karena selama 3 tahun tak sehelai

kertas pun mendirikan Yayasan dengan nama Yayasan Pondok Pesantren

Page 62: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Yatim Piatu An-Nuriyyah dengan kantor sekretariat di Jl. Pendidikan No.

30 Kp. Siluman-Mangunjaya-Tambun 100 meter dari Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya. Disinilah Yayasan An-Nuriyyah (Panti Asuhan khusus bagi

anak-anak terlantar penghafal Qur’an).

Pada tanggal 15 Februari 2007, kami membangun gedung B dengan

nama Yayasan Tahfidzul Qur’an An-Nuriyyah yang berorientasi

menjadikan generasi-genarasi Qur’ani. Yang menempati Yayasan ini usia

SMP ke bawah karena di usia-usia seperti itu, anak-anak mudah

menghafal al-qur’an.

B. Visi & Misi

1. Visi

Adapun visi Panti asuhan Islam Ratna Jaya adalah ”Dengan

menjadikan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhua’fa sebagai tempat tinggal

mereka yang kurang mampu untuk mencetak generasi bangsa yang

berkualitas”.

2. Misi

Adapun misi dari Panti Asuhan Islam Ratna Jaya adalah:

a) Mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melalui pendidikan

formal dan non-formal.

b) Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan melalui dakwah,

ceramah dan pengajian-pengajian.

c) Menyelamatkan Aqidah Islamiyah dan masa depan anak-anak

terlantar dan putus sekolah sehingga dapat melanjutkan sekolah

yang lebih tingggi.

Page 63: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

d) Mengembangkan dan meningkatkan mutu sumber daya manusia

melalui pelatihan skill dan wiraswasta sehingga mampu hidup

mandiri di tengah masyarakat.

e) Mengembangkan ekonomi kerakyatan di daerah terpencil

sekaligus merangsang masyarakat untuk berwiraswasta.

C. Tujuan Didirikannya Panti & Program Kerja Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya didirikan dengan maksud dan tujuan

ingin berbuat sesuatu demi orang lain, yaitu keinginan untuk

meningkatkan derajat, harkat dan martabat yatim piatu dan dhuafa pada

umumnya serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam rangka usaha

mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan cara berlomba-lomba dalam

kebajikan. Panti Asuhan Islam Ratna Jaya juga bertujuan untuk

mengembangkan potensinya di bidang usaha yaitu: penyantunan anak

terlantar di dalam panti dan lanjut usia di luar panti, mengadakan

pendidikan diluar sekolah dan pemberdayaan masyarakat miskin. Maka

dengan adanya kegiatan dibidang usaha tersebut panti asuhan islam ratna

jaya diharapkan dapat membantu warga masyarakat di sekitar panti asuhan

dan anak yatim dan dhuafa.

Panti asuhan islam ratna jaya juga ikut berpatisipasi dalam

pembangunan khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang

berdasarkan Pancasila. Dan UUD 1945, disamping karena dorongan rasa

keterharuan dan ingin menolong orang lain.

Page 64: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Pola kerja yayasan ini adalah merupakan hasil pemikiran masa kini

yang diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lalu yang

diarahkan pada cita-cita bangsa.

Program kerja Panti Asuhan Islam Ratna Jaya memerlukan penilaian

khusus sesuai dengan perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan

perubahan-perubahan yang dihayati oleh generasi muda bangsa.

Program kerja Yayasan An-Nuriyyah atau Panti Asuhan Islam Ratna

Jaya pada garis besarnya didasarkan pada program kerja sebagaimana

tercantum dalam Akte Notaris Ny. H. Nazli Alida Lubis S.H nomor 8

tanggal 5 april 2000. Berdasarkan program kerja tersebut, maka Yayasan

Waqaf An-Nuriyyah akan melaksanakan serta membina dan

mengembangkan sekaligus menyelamatkan masa depan dan cita-cita

generasi penerus bangsa.

Dalam pembinaan jasmani dikembangkan sistem pemberdayaan

sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan dalam pembinaan

rohani mencakup jalur pendidikan dakwah serta bidang sosial, sehingga

hal tersebut akan muncul kader-kader pembangunan yang bermoral dan

berakhlak mulia, bermental kuat serta beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT. Dasar ini semata untuk melahirkan generasi muda harapan bangsa

yang dicita-citakan dan mampu membangun serta menciptakan lapanagan

pekerjaan.

Pokok Kebijaksanaan Yayasan An-Nuriyyah atau Panti Asuhan Islam

Ratna Jaya adalah sebagai berikut :

Page 65: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

1) Merangsang masyarakat dan instansi Pemerintah maupun swasta untuk

menyediakan sarana pendidikan pondok pesantren, majlis ta’lim yang

cukup memadai di bawah naungan Yayasan An-Nuriyyah.

2) Merangsang masyarakat dan lembaga-lembaga pemerintah maupun

swasta untuk membentuk dan menyelenggarakan sarana sosial kepada

orang-orang du’afa dan terlantar.

3) Membentuk kader-kader bangsa yang berwawasan ilmu pengetahuan

dan teknologi dengan tetap berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Allah

SWT.

Dalam melaksanakan program kerja yang akan dilaksanakan oleh

Yayasan agar tercipta suasana yang diinginkan maka akan dilaksanakan

tiga tahap program kerja.

a) PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK (1997-2007), yaitu:

1) Mengadakan koordinasi dengan pengurus Yayasan An-Nuriyyah

untuk menyesuaikan tugas dan fungsinya masing-masing.

2) Mengadakan pembenahan administrasi Yayasan dan Lembaga yang

berada dibawah naungan Yayasan An-Nuriyyah.

3) Mengadakan hubungan kerja sama dengan pemerintah dan pihak

swasta dalam menunjang sarana dan prasarana Yayasan.

4) Mengadakan sarana ke sekretariatan pendidikan, pelatihan dan

wirausaha.

5) Membangun sarana ibadah yang layak.

6) Membangun tempat tinggal anak-anak panti yang layak huni.

b) PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH (2007-2017), yaitu:

Page 66: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

1) Mengadakan atau membangun tambahan ruang belajar, sarana asrama

serta MCK siswa atau siswi atau anak asuh Yayasan.

2) Menambah atau memperluas lokasi Yayasan.

3) Membangun asrama Ustadz atau Ustadzah.

4) Membangun gudang koperasi, dan memperluas usaha ekonomi

Yayasan atau Panti.

c) PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG, yaitu:

1) Membangun gedung sekolah tingkat SD, SLTP, dan SLTA Islam.

2) Membangun Mesjid khusus untuk belajar di lingkungan Yayasan.

3) Membangun auditorium, laboratorium, dan perpustakaan.

4) Membangun gedung kesehatan siswa dan masyarakat.

5) Mendirikan sekolah tinggi.

6) Mengembangkan usaha ekonomi pada setiap link yayasan baik

warung, swalayan dengan pola koperasi.

D. Struktur Pengurus Panti Asuhan Islam Ratna Jaya 63

1) Ketua Panti Asuhan Islam Ratna Jaya: Zuhri. S.Ag. M.M.

2) Wakil Ketua : Saryono S.Ag.

3) Bendahara : Nurbaiti Eviana S.Ag.

4) Sekretaris : Anita

5) Sie. Perlengkapan : Nursyarifuddin

6) Sie. Humas : Alex suparman

7) Sie. Pendidikan : Uswatun

8) Sie. Rohani : Subhan Cholil

63 Dokumentasi Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

Page 67: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

9) Sie. Dapur : Siti Khasanah

10) Sie. Usaha : Imdadurrahman

E. Sarana & prasarana yang tersedia di Panti Asuhan Islam Ratna

Jaya

1) Bangunan Permanen

2) Dua buah sarana ibadah yaitu Mushola

3) Satu ruang kantor kepala atau pengurus atau pengasuh panti

4) Sepuluh kamar tidur yaitu terdiri daari tujuh untuk anak asuh putra dan

tiga kamar tidur untuk anak asuh putri, setiap kamar tidur untuk anak

asuh disediakan enam tempat tidur bertingkat, satu buah lemari, dan

satu buah rak buku dan rak sepat, serta disediakan pula dua kipas

angin setiap kamar tidur baik di kamar tidur putra maupun di kamar

tidur putri, dan disediakan pula satu televisi berwarna di setiap kamar

tidur anak asuh putra dan putri

5) Dua komputer dan laptop

6) Dua ruangan gudang dan kamar pengasuh atau bagian permakanan

7) Dua ruangan dapur

8) Dua gudang untuk usaha

9) Tujuh belas kamar mandi ukuran sedang

10) Dua ruangan aula

Page 68: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN LAPANGAN

Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti kepada kepala panti dan anak asuh yang menjadi sampel, maka

dapat dianalisa berbagai kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

bagi anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya sebagai

lembaga pengganti orang tua atau tempat tinggal mereka kedua selain

orang tua kandung mereka yang menjalankan fungsi keluarga bagi anak-

anak asuh dipanti ini serta berupaya memberikan atau meningkatkan

pelayanan-pelayanan sosial yang berupa pelayanan sosial pengasramaan,

pelayanan sosial permakanan, pelayanan sosial pendidikan, pelayanan

sosial pemeriksaan kesehatan, pelayanan sosial konsultasi, pelayanan

sosial keagamaan, pelayanan sosial keterampilan, pelayanan sosial hiburan

dan rekreasi, serta pelayanan trasportasi.

Seperti wawancara penulis kepada kepala panti: ”Lembaga Panti Asuhan Islam Ratna Jaya, merupakan lembaga yang sejak awal didirikan bertujuan untuk tempat tinggal anak-anak yang kurang mampu, anak yatim, dan anak dhuafa serta untuk mencetak generasi yang berkualitas. Panti asuhan ini memberikan pelayanan sosial untuk anak asuh disini, pelayanan tersebut: pelayanan keagamaan, pelayanan pendidikan, pelayanan pengasramaan, pelayanan permakanan, pelayanan periksaan kesehatan, pelayanan konsultasi, pelayanan keterampilan, pelayanan transportasi, serta pelayanan hiburan dan rekreasi”.64 A. Pelayanan Sosial yang dilakukan oleh Panti Asuhan Islam Ratna

Jaya.

64 Bapak Ustad Zuhri, S.Ag. M.M (Kepala Panti Asuhan Islam Ratna Jaya),

Wawancara pribadi. Tanggal 12 Mei 2009 di Kantor Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

Page 69: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Pelayanan sosial yang dilakukan oleh Panti Asuhan Islam Ratna Jaya

seperti apa yang telah Bapak Ustad Zuhri sampaikan bahwa: Dipanti

Asuhan Islam Ratna Jaya ini ada 9 pelayanan yang diberikan oleh anak-

anak asuh disini diantaranya yaitu: pelayanan sosial pengasramaan,

pelayanan sosial permakanan, pelayanan sosial pendidikan, pelayanan

sosial pemeriksaan kesehatan, pelayanan sosial konsultasi, pelayanan

keagamaan, pelayanan sosial keterampilan, pelayanan sosial transportasi,

dan pelayanan sosial huburan dan rekreasi.

Adapun penjelasan atau pengertian dari kesembilan pelayanan sosial

tersebut yaitu:

1) Pelayanan Pengasramaan yaitu: pelayanan pemberian tempat

tinggal sementara anak asuh. Dengan pelayanan ini anak asuh

sudah dapat menginap, tidur dan menyimpan miliknya.

2) Pelayanan Permakanan yaitu: pelayanan pemberian makan dan

minum berdasarkan menu yang telah ditetapkan agar tingkat gizi

anak asuh terjamin kualitasnya.

3) Pelayanan Pendidikan yaitu: pelayanan pemberian kesempatan

kepada anak asuh untuk mengikuti pendidikan formal.

4) Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan yaitu: pelayanan pengontrolan

dan pengecekan kesahatan anak asuh tenaga medis, agar diketahui

tingkat kesehatan anak asuh.

5) Pelayanan Konsultasi yaitu: pelayanan bimbingan untuk

meningkatkan kemauan dan kemampuan berinteraksi dengan orang

Page 70: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

lain, menjalankan peranan sosial, memenuhi kebutuhan dan

memecahkan masalah.

6) Pelayanan Keagamaan yaitu: pelayanan bimbingan mental, spritual

dengan mejalankan aktivitas agama masing-masing anak asuh dan

mengikuti ceramah-ceramah keagamaan.

7) Pelayanan Keterampilan yaitu: pelayanan bimbingan keterampilan

kerja, seperti: pertukangan, perbengkelan, sablon, menjahit

kerajinan tangan, perbaikan jam, TV, computer, dan sebagainya.

8) Pelayanan Hiburan & rekreasi yaitu: pelayanan yang ditujukan

untuk memberikan rasa gembira, dan senang melalui permainan,

musik, media, entertaiment, dan kunjugan ke suatu tempat.

9) Pelayanan Transportasi yaitu: pelayanan untuk mempercepat daya

jangkau anak asuh baik ke keluarga, pusat-pusat pelayaan atau

lokasi rekreasi.

B. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial

1. Kepuasan Anak Asuhan Terhadap Pelayanan Sosoal Pengasramaan

Adapun sarana dan prasarana yang ada dipanti, diantaranya yaitu:

a) Bangunan permanen

b) Dua buah sarana ibadah, yaitu: mushola

c) Satu ruang kantor kepala atau pengurus atau pengasuh panti

d) Sepuluh kamar tidur yaitu terdiri daari tujuh untuk anak asuh putra dan

tiga kamar tidur untuk anak asuh putri, setiap kamar tidur untuk anak

asuh disediakan enam tempat tidur bertingkat, satu buah lemari, dan

satu buah rak buku dan rak sepat, serta disediakan pula dua kipas

Page 71: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

angin setiap kamar tidur baik di kamar tidur putra maupun di kamar

tidur putri, dan disediakan pula satu televisi berwarna di setiap kamar

tidur anak asuh putra dan putri

e) Dua komputer dan laptop

f) Dua ruangan gudang dan kamar pengasuh atau bagian permakanan

g) Dua ruangan dapur

h) Dua gudang untuk usaha

i) Tujuh belas kamar mandi ukuran sedang

j) Dua ruangan aula

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Ustad Zuhri. S.Ag.M.M, yang

mengatakan bahwa :

”Adapun sarana dan prasarana yang disediakan oleh panti asuhan ini, yaitu: Bangunan permanen, Dua buah sarana ibadah, yaitu: mushola, Satu ruang kantor kepala atau pengurus atau pengasuh panti, Sepuluh kamar tidur yaitu terdiri dari tujuh untuk anak asuh putra dan tiga kamar tidur untuk anak asuh putri, setiap kamar tidur untuk anak asuh disediakan enam tempat tidur bertingkat, satu buah lemari, dan satu buah rak buku dan rak sepat, serta disediakan pula dua kipas angin setiap kamar tidur baik di kamar tidur putra maupun di kamar tidur putri, dan disediakan pula satu televisi berwarna di setiap kamar tidur anak asuh putra dan putri, Dua komputer dan laptop, Dua ruangan gudang dan kamar pengasuh atau bagian permakanan, Dua ruangan dapur, Dua gudang untuk usaha, Tujuh belas kamar mandi ukuran sedang, Dua ruangan aula”

Bentuk dari program pelayanan permakanan ini, yaitu: memberikan

anak-anak asuh tempat tinggal yang nyaman dan tentram, seperti:

memberikan kamar tidur, tempat tidur, lemari pakaian, dan alat-alat

kebutuhan sehari-hari. Tujuan program ini adalah untuk membantu anak-

anak asuh yang ada di panti dalam menjalankan kegiatan sehari-hari

mereka baik didalam panti maupun kegiatan diluar panti, supaya mereka

Page 72: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

bisa betah dan nyaman tinggal panti, karena panti adalah tempat tinggal

atau rumah mereka ke dua.

Menurut hasil penelitian penulis bahwa pelayanan pengasramaan ini

belum sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan sebelumnya oleh

panti asuhan islam ratna jaya, misalnya: jumlah anak asuh yang ada

dipanti asuhan ini melebihi jumlah kapasitas kamar tidur yang sudah

direncanakan dan diproses sebelumnya, sehingga ada sebagian anak asuh

yang tidur di lantai atau tidak memakai tempat tidur asrama atau kamar

tidur yang dimaksud disini kamar tidur asrama putri untuk tingkat SD dan

SLTP.

Tabel 1: Pelayanan Pengasramaan.

1) Baik: %75%100201515 == x

2) Cukup: %25%1002055 == x

3) Kurang: .....................= 0%

Keterangan:

a) 75 persen prosentase atau 15 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan pengasramaan ini adalah baik atau

memuaskan.

b) 25 persen prosentase atau 5 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan pengasramaan ini adalah cukup.

c) Tidak ada yang menyatakan kurang.

Page 73: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh

penulis mengatakan bahwa: panti ini menyediakan 4 gedung asrama putra

dan putri dengan jumlah anak asuh 65 orang. Dalam perencanaan dan

proses pelaksanaan tersebut, panti asuhan islam ratna jaya dalam bidang

pengasramaannya kurang memiliki hasil yang optimal atau sempurna,

dikarenakan jumlah arama yang dimiliki panti ini lebih sedikit

dibandingkan dari jumlah anak asuh yang ada, sehingga melebihi

perencanaan sebelumnya atau yang sudah ada.

Sehingga pelayanan pengasramaan menurut beberapa anak asuh

yang telah penulis teliti menyatakan bahwa: 75 persen pelayanan

pengasramaan ini sudah baik atau memuaskan, 25 persen pelayanan

pengasramaan ini sudah cukup, dan tidak yang menyatakan kurang. Jadi,

pelayanan pengasramaan dipanti asuhan islam ratna jaya ini 75 persen

sudah dinyatakan baik atau memuaskan untuk anak-anak asuh yang ada

dipanti asuhan ini, walaupun dari beberapa anak asuh menyatakan bahwa

pelayanan pengaramaan ini sudah cukup baik buat mereka.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan soial

pengasramaan ini harus lebih ditingkatkan lagi dan diperbaiki lagi sarana

dan prasarananya agar anak-anak asuh bisa nyaman dan betah tinggal

dipanti, serta mereka merasa tinggal seperti di kamar tidur mereka sendiri

atau rumah mereka sendiri, karena buat mereka panti asuhan ini sebagai

rumah mereka ke dua atau tempat tinggal mereka sementara dan panti

asuhan ini buat mereka adalah tempat tinggal untuk menuntut ilmu dan

Page 74: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

masa depan mereka, karena dipanti asuhan ini mereka didik dan

disekolahkan dengan baik sampai ke Perguruan Tinggi.

Menurut wawancara dari kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya mengatakan bahwa: Untuk asrama pihak panti sudah menyediakan 4 gedung asrma dan cukup, karena latar belakang anak-anak berasal dari anak-anak jalanan terkadang mereka tidur bukan diasramanya tetapi tidur di mushola. 65

2. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Permakanan

Pelayanan permakanan ini merupakan pelayanan yang dilaksanakan

dipanti setiap hari, yaitu dari hari senin sampai minggu dan dilaksanakan 3

kali sehari dalam sehari, yaitu: pagi, siang, dan malam hari. Tujuan dari

pelayanan permakanan ini untuk menjadikan anak-anak asuh sehat, karena

mereka mendapatkan makanan yang bergizi.

Makanan yang disediakan untuk anak-anak asuh yang ada dipanti

berupa makanan 4 sehat 5 sempurna. Seperti: nasi, lauk-pauk, sayur-

sayuran, buah-buahan, dan susu. Makanan ini hanya diberikan 2 kali

dalam sehari karena untuk mendapatkan makanan 4 sehat 5 sempurna

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya kekurangan dana karena untuk belanja

harian saja panti asuhan ini harus mengeluarkan dana sebesar Rp 350.000

perbulannya telah mencapai dana Rp 36 Juta perbulannya.

Semua anak-anak yang ada dipanti asuhan ini mendapat makanan

yang sehat dan bergizi, walaupun anak-anak asuh dipanti ini tidak

mendapatkan makanan 4 sehat 5 sempurna tiap hari, namun anak-anak

asuh disini tetap bersyukur, karena mereka bisa makan 3 kali sehari.

65 Ibid.

Page 75: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Anak-anak asuh disini mendapatkan makanan sama rata, sehingga anak-

anak asuh disini tidak merasa iri pada anak-anak asuh lainnya.

Pelayanan permakanan merupakan pelayanan penting dan harus ada

dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa pelayanan permakanan ini

anak-anak asuh yang ada dipanti ini tidak dapat hidup sehat. Pada

pelaksanaan pelayanan permakanan ini tidak mempunyai hambatan yang

berat, karena kegiatan ini sering dilaksanakan setiap hari dan wajib ada

dipanti asuhan islam ratna jaya.

Jenis makanan yang diberikan oleh anak-anak asuh yang ada dipanti

asuhan ini sesuai dengan kegemaran dan kesukaan mereka. Selain anak-

anak asuh mendapatkan makanan 4 sehat 5 sempurna juga mendapatkan

makanan ringan atau jajanan, seperti: bakso, mie ayam, dan lain-lainnya.

Agar anak-anak asuh yang ada dipanti ini tidak merasa jenuh dan bosan,

karena mendapatkan makanan yang itu-itu saja.

Tabel 2: Pelayanan Permakanan

1. Baik: %60%100201212 == x

2. Cukup: %40%1002088 == x

3. Kurang: .....................= 0%

Keterangan:

a) 60 persen prosentase atau 12 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan permakanan ini adalah baik atau

memuaskan.

Page 76: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

b) 40 persen prosentase atau 8 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan permakanan ini adalah cukup.

c) Tidak ada yang menyatakan kurang.

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh

penulis, menyatakan bahwa: panti ini menyediakan pelayanan makanan 4

sehat 5 sempurna dengan 3 kali sehari, yaitu: pada pagi, siang, dan malam

hari.

Dalam perencanaan dan proses pelaksanaan tersebut, panti asuhan

islam ratna jaya dalam bidang pelayanan permakanannya sudah memiliki

hasil yang optimal atau sempurna, walaupun menurut anak asuh yang ada

dipanti asuhan ini bahwa pelayanan permakanan yang ada dipanti asuhan

ini masih belum 100 persen dinyatakan baik atau memuaskan.

Sehingga pelayanan permakanan meurut beberapa anak asuh yang

telah penulis teliti menyatakan bahwa: 60 persen dinyatakan baik atau

memuaskan, 40 persen pelayanan permakanan ini sudah dinyatakan cukup

dan tidak ada dinyatakan kurang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 60 persen

pelayanan permakanan ini sudah baik atau memuaskan untuk anak-anak

asuh yang ada dipanti asuhan islam ratna jaya ini.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

permakanan udah baik tapi harus lebih ditingkatkan menjadi lebih baik

dengan menambahkan menu makanan anak asuh menjadi 4 sehat 5

sempurna sekurangnya seminggu 3 kali, agar anak asuh yang ada dipanti

ini tidak merasa bosan karena mendapatkan makanan yang itu-itu saja.

Menurut analisis kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya mengatakan bahwa: untuk permakanan terbentur masalah

Page 77: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

pendanaan, sebab untuk operasional panti perbulannya telah mencapai Rp 36 juta perbulan, untuk belanja harian dana yang harus disiapkan sebesar Rp 350 ribu, belanja ini masih jauh dari 4 sehat 5 sempurna. 66

3. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Pendidikan.

Pelayanan pendidikan ini sangat penting dan berguna untuk anak-

anak asuh yang ada dipanti ini.

Drs. M. Natsir Ali mengemukakan bahwa pendidikan adalah segala

usaha mengembangkan nilai untuk dipakai oleh anak sehingga menjadi

pintar, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat, yaitu: baik usaha

sendiri mengejar nilai ataupun meminta bantuan orang lain.67

Perlu diketahui salah satu tujuan utama didirikannya panti adalah

untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada

mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan

pendidikan selayaknya anak-anak yang lainnya setara dengan mereka.

Panti Asuhan Islam Ratna Jaya memberikan pelayanan pendidikan

dari TK sampai ke perguruan tinggi di luar lingkungan panti. Anak-anak

asuh panti disini diserahkan kepada sekolah-sekolah yang ada diluar panti,

terkecuali pendidikan agama, karena panti asuhan islam ratna jaya tidak

mengadakan program pelayanan pendidikan didalam panti melainkan

diluar panti, karena keterbatasan biaya dan tempat yang kurang memadai

atau tidak ada tempat untuk membangun sarana sekolah di lingkungan

panti, maka anak-anak asuh yang ada dipanti melaksanakan program

pelayanan pendidikan ini diluar panti asuhan islam ratna jaya, karena jarak

antara sekolah dan panti tidak terlalu jauh. Bentuk dari program ini yaitu:

66 Ibid. 67 M.Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik (Jakarta: Kalam Mulia 1992), cet.ke-

4,h.25.

Page 78: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

memberikan pendidikan sejak dari TK, SD, SLTP, SLTA dan bahkan

sampai ke Perguruan Tinggi.

Tabel 3: Pelayanan Pendidikan

a). Baik: %95%100201919 == x

b). Cukup: %5%1002011 == x

c). Kurang: .......................= 0%

Keterangan:

a) 95 persen prosentase atau 19 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan pendidikan ini adalah baik atau

memuaskan.

b) 5 persen prosentase atau 1 orang 20 orang dari anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan pendidikan ini adalah cukup.

c) Tidak ada yang menyatakan kurang.

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh

penulis dari 20 anak asuh yang ada dipanti asuhan islam ratna jaya ini

menyatakan bahwa panti ini memberikan pelayanan pendidikan untuk

anak-anak asuhnya mulai dari TK sampai ke Perguruan Tinggi, untuk

menjadi anak-anak asuh yang pintar dan sukses. Dalam perencanaan

tersebut panti asuhan islam ratna jaya dalam bidang pendidikan sudah

memliliki hasil yang optimal atau sempurna, walaupun pelayanan

pendidikan dipanti ini dilaksanakan diluar panti.

Sehingga pelayanan pendidikan menurut beberapa anak asuh yang

telah penulis teliti menyatakan bahwa 95 persen pelayanan pendidikan ini

Page 79: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

sudah baik atau memuaskan, 5 persen pelayanan pendidikan dinyatakan

cukup, dan tidak ada yang menyatakan kurang. Jadi, pelayanan pendidikan

yang ada dipanti asuhan ini 95 persen sudah dinyatakan baik atau

memuaskan untuk anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan islam ratna

jaya ini.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

pendidikan ini harus lebih ditingkatkan lagi walaupun pelayanan

pendidikan ini sudah baik untuk anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan

ini.

Menurut kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya ini menyatakan bahwa: pendidikan semua anak sekolah di lembaga formal dari TK sampai Perguruan Tinggi, pihak panti hanya memfasilitasi biaya sekolah mereka dan biaya hidup mereka dan anak-anak dibebaskan untuk sekolah yang mereka sukai. Didalam panti sistem pendidikan menggunakan sistem pesantren modern dengan titik fokus pada Tahfidzul Qur’an dan pendalaman bahasa. Pelayanan pendidikan diberikan sampai perguruan tinggi atau sarjana, dan syarat anak untuk lulus sarjana harus telah menguasai hafalan Al-Qru’an sampai Khatam. 68 4. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Pemeriksaan

Kesehatan

Pelayanan pemeriksaan kesehatan merupakan hal yang sangat

penting dan perlu diperhatikan. Kesehatan yang kurang baik akan

menghambat aktivitas atau kegiatan anak asuh mereka sehari-hari, maka

tujuan dari pelayanan pemeriksaan kesehatan ini adalah untuk dapat

mengetahui bagaimana kesehatan semua anak-anak asuh yang ada dipanti

asuhan ini.

68 Ibid.

Page 80: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Jika ada anak-anak asuh panti ini ada yang sakit pihak panti

langsung secepat mungkin mengambil tindakan dengan memberi anak-

anak asuhnya obat atau juga anak asuh mereka mengalami sakit yang

parah maka pihak panti segera membawa anak-anak asuh mereka ke

rumah sakit atau klinik tempat langganan panti asuhan islam ratna jaya ini.

Alhamdulillah anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan ini kalau ada yang

sakit demam atau batuk biasanya hanya minum obat saja mereka sudah

langsung sembuh dan sehat seperti biasanya.

Dalam pelayanan pemeriksaan kesehatan tidak melalui hambatan

sedikit pun, walaupun pelayanan pemeriksaan kesehatan tidak

dilaksanakan atau dilakukan setiap hari, karena anak-anak asuh yang ada

dipanti ini alhamdulillah jarang ada yang sakit, mereka semua sehat

walafi’at, karena pihak panti sangat teliti dalam menjaga kesehatan anak-

anak asuh disini.

Tabel 4: Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan

a). Baik: %25%1002055 == x

b). Cukup: %70%100201414 == x

c). Kurang: %5%1002011 == x

Keterangan:

a) 25 persen prosentase atau 5 orang anak asuh yang menyatakan bahwa

pelayanan pemeriksaan kesehatan ini adalah baik atau memuaskan.

Page 81: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

b) 70 persen prosentase atau 14 orang dari 20 orang anak yang

menyatakan bahwa pelayanan pemeriksan kesehatan ini adalah cukup.

c) 5 persen prosentase atau 1 orang dari 20 orang anak yang menyatakan

bahwa pelayanan pemeriksaan kesehatan kurang.

Dari hasil wawancara dan obervasi yang telah dilakukan oleh penulis

menyatakan bahwa: pelayanan pemeriksaan kesehatan ini sangat berguna

untuk anak-anak asuh. Dalam perencanaan tersebut, panti asuhan islam

ratna jaya dalam bidang pemeriksaan kesehatan sudah memiliki hasil yang

optimal atau sempurna.

Sehingga pelayanan pemeriksaan kesehatan ini menurut anak asuh

yang telah penulis teliti menyatakan bahwa: 25 persen pelayanan

pemeriksaan kesehatan sudah baik atau memuaskan, 70 persen pelayanan

pemeriksaan kesehatan sudah dinyatakan cukup, dan 5 persen pelayanan

pemeriksaan kesehatan dinyatakan kurang.. Jadi, pelayanan pemeriksaan

kesehatan di panti asuhan islam ratna jaya 70 persen adalah sudah

dinyatakan cukup untuk anak-anak asuh yang ada dipanti ini, wlaupun

anak-anak asuh dipanti ini alhamdulillah belum pernah mengalami sakit

yang begitu parah.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak terhadap pelayanan sosial

pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya hasilnya sudah cukup. Namun,

harus lebih ditingkatkan lagi potensi pelayanannya agar kesehatan anak-

anak asuh yang ada dipanti asuhan islam ratna jaya ini baik dan sehat

semuanya.

Menurut analisis kepala panti asuhan islam ratna jaya mengatakan bahwa: untuk kesehatan pihak panti sudah berhubungan langsung olah

Page 82: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

empat dokter yang siap menangani anak-anak, hanya kesempatan ini kadang tidak dipergunakan oleh anak-anak asuh disini.69 5. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Konsultasi

Pelayanan konsultasi memang sangat diperlukan pada setiap

lembaga lembaga sosial pada umumnya, guna memberikan ruang kepada

kliennya untuk merasakan kenyamanan, dimana mereka bisa berkonsultasi

dikala mereka menghadapi segala permasalahan.

Panti asuhan islam ratna jaya melalui pelayanan konsultasi secara

khusus belum berjalan dengan baik disebabkan karena kurang terbukanya

anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan ini kepada pengurus atau

pengasuh-pengasuh yang ada dipanti asuhan ini, kalau mereka mempunyai

masalah baik itu masalah sekolah, pribadi maupun masalah-masalah

lainnya, sehingga konsultasi ini menjadi kurag berjalan atau memuaskan.

Bentuk pelaksanaan dari pelayanan konsultasi ini yaitu untuk

memberikan semangat atau motivasi kepada anak-anak asuh mereka jika

mempunyai maslah pribadi maupun masalah sekolah tidak boleh

menyerah atau putus asa dalam menyelesaikan masalah pribadi maupun

masalah sekolah tidak boleh menyerah atau putus asa dalam

menyelesaikan masalah tersebut, semua masalah pasti ada jalan keluarnya

yang lebih baik.

Tabel 5: Pelayanan Konsultasi

a). Baik: %20%1002044 == x

69 Ibid

Page 83: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

b). Cukup: %60%100201313 == x

c). Kurang: %15%1002033 == x

Keterangan:

a) 20 persen prosentase atau 4 orang anak asuh yang menyatakan bahwa

pelayanan konsultasi ini adalah baik atau memuaskan.

b) 60 peren prosentase atau 13 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan konsultasi ini adalah cukup.

c) 15 persen prosentase atau 3 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan konultasi ini adalah kurang.

Dari hasil awancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis

menyatakan bahwa panti asuhan islam ratna jaya ini sebenarnya

menyediakan pelayanan konsultasi. Dalam perencanaan dan proses

pelaksanaan panti asuhan ini belum memiliki hasil yang optimal atau

sempurna, dikarenakan anak-anak asuh disini tidak memanfaatkan

kesempatan ini dan kurang terbukanya anak-anak asuh pada pengasuh

mereka dan juga belum adnya ruangan khusus untuk pelayanan konsultasi

ini.

Sehingga pelayanan konsultasi ini menurut sebagian anak asuh atau

20 orang anak asuh menyatakan bahwa pelayanan konsultasi yang ada

dipanti asuhan ini 20 persen dinyatakan sudah baik atau memuaskan, 60

persen pelayanan konsultasi ini dinyatakan sudah cukup dan 15 persen

pelayanan lonsultasi ini dinyatakan kurang baik untuk anak-anak asuh

Page 84: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

yang dipanti asuhan ini. Jadi, pelayanan konsultasi ini sudah dinyatakan

sudah cukup untuk anak-anak asuh dipanti ini.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

konsultasi ini sudah cukup dan sudah sesuai dengan rencana sebelumnya,

namun karena dari anak-anak asuhnya saja yang tidak bisa memanfaatkan

kesempatan ini dengan baik, sehingga konsultasi ini kurang jadi kurang

optimal atau sempurna.

Menurut analisis kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya mengatakan bahwa: konsultasi melebihi dari yang diharapkan anak-anak karena setiap hari setiap 10 anak didampingi dan diawasi oleh satu ustadz atau pembimbing, karena belum adanya kantor khusus untuk bimbingan dan konseling dianggapnya masih kurang.70 6. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Keagamaan

Pembinaan keagamaan adalah usaha dan cara untuk memperbaiki

dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memperbaiki dan

meningkatkan wawasan serta keimanan sesorang pengetahuan amal

ibadah seseorang, sehingga mereka dapat mengatasi permasalahan yang

dihadapi.

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai program ini dapat dikatan

telahberhasil dilaksanakan dengan baik. Dengan adanya program ini

akhlak, aqidah dan fiqih anak-anak asuh disini menjadi lebih bertambah.

Pelayanan sosial dibidang keagamaan yang dilakukan oleh panti

asuhan islam ratna jaya terhadap anak-anak asuh, diantaranya yaitu:

pertama: Pengajian Qira’at dan Al-Qur’an, yasinan da dzikiran) salah satu

kewajiban kaum muslimin adlah belajar membaca Al-qur’an. Oleh karena

70 Ibid.

Page 85: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

itu, para pengasuh panti asuhan sangat menekankan kepada anak-anaknya

agar bisa membaca Al-qur’an. Disini para pengasuh memberikan

bimbingan dan mengenalkan kepada mereka menghafal lafaz-lafaz huruf

hijaiyah, mempelajari tajwid, mengenal berbagai ragam lagu Al-qur’an.

Pengajian ini dilakukan setiap hari, yaitu pada sore hari atau habis selesai

sholat ashar tepatnya jam 16.00 WIB, sholat magrib dan sholat subuh.71

Kecuali setiap malam jum’at diadakan pengajian yasinan secara bersama-

sama. Setiap pengajian kami terkadang hanya mendengarkan ceramah dari

Pak Ustadz Zuhri, dan yang menentukan jadwal pengajian adalah Utadz

Zuhri. Para pengasuh berharap ilmu yang telah mereka berikan kepada

anak-anak mereka dapat bermanfaat bagi anak-anak asuh mereka dan para

pengasuh berharap ilmu yang telah mereka dapat bermanfaat dan mereka

dapat mengamalkannya kepada masyarakat setelah keluar dari panti nanti.

Kedua latihan Muhadoroh (berpidato) yang dilakukan setiap malam

minggu ynag dimulai setelah sholat isya. Kegiatan ini tidak hanya belajar

berpidato atau ceramah saja akan tetapi didalamnya juga sering diadakan

selajar bernyanyi, membaa puii, MC, kreasi seni dan hiburan lainnya

sebagai ajang membina kepercayaan diri pada anak-anak asuh.

Ketiga, memperingati hari-hari besar agama islam. Peringatan hari-

hari besar agama yang dilaksanakan oleh Panti Asuhan Islam Ratna Jaya

selain diikuti oleh anak-anak asuh, biasanya juga terbuka untuk umum

atau masyarakat sekitar. Diacara ini anak-anak asuh bisa menunjukkan dan

mengeluarkan bakat-bakat mereka masing-masing yang sudah terpendam

71 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Zuhri (Kepala atau pengurus atau pengasuh

Panti Asuihan Islam Ratna Jaya), Bekasi 16 Mei 2009).

Page 86: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

dengan melalui pertujukan membaca puisi dan sebagainya. Adapun hari-

hari besar agama yang dirayakan oleh Panti Asuhan Islam Ratna Jaya

yaitu:

1) Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal .

2) Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12

Rabiul’awal .

3) Isra Mi’raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab.

4) Peringatan 10 Muharram.

5) Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Tabel 6: Pelayanan Keagamaan

a). Baik: %100%100202020 == x

b). Cukup: .......................= 0%

c). Kurang:.......................= 0%

Keterangan:

a) 100 persen prosentase atau 20 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan konsultasi ini adalah baik atau

memuaskan.

b) Tidak ada yang menyatakan cukup.

c) Tidak ada yang menyatakan kurang.

Dari hasil wawancara yang peneliti dapat dari bebrapa anak asuh

bahwa pelayanan keagamaan di Panti Asuhan Islam Ratna Jaya ini 100

persen pelayanan keagamaan sudah baik atau meuaskan, pelayanan

keagamaan ini tidak ada yang menyatakan cukup dan tidak yang

menyatakan kurang. Jadi, pelayanan keagamaan dipanti asuhan islam ratna

Page 87: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

jaya ini 100 persen sudah baik atau memuaskan bagi anak-anak asuh

dipanti ini.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

keagamaan ini telah tercapai dan berjalan dengan baik sehingga dapat

mendukung kegiatan pelayanan-pelayanan sosial yang ada dipanti asuhan

ini. Panti asuhan islam ratna jaya telah berhasil mendidik dan mengajarkan

anak-anak asuh tentang ilmu-ilmu agama yaitu khususnya agama islam,

diantaranya ialah belajar mengaji, ceramah, memperingati hari-hari besar

agama Islam.

Menurut analais kepala atau pengurus atau pengasuh mengomentari dari kelebihan dan kekurangan ari hasil angket yang telah penulis teliti bahwa Panti Asuhan Islam Ratna Jaya dari awal sudah dibentuk menjadi panti asuhan Tahfidzul Qur’an atau Penghafal Al-qur’an sehingga kelebihan yang paling menonjol pada bidang pelayanan keagamaan.72 7. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Keterampilan

Pelayanan keterampilan ini merupakan pelayanan yang sangat bagus

buat anak-anak yang dipanti asuhan ini supaya mereka bisa

mengembangkan kreativitas mereka masing-masing, namun sayangnya

program ini sudah tidak berjalan lagi dengan baik, karena kurangnya

peralatan dan tempat keterampilan yang memadai serta kurangya tenaga

pengajar, tapi walaupun pelayanan keterampilan dipanti ini sudah berjalan

lagi panti asuhan islam ratna jaya selain beusaha memberikan yang terbaik

untuk anak-anak asuhnya, diantara uaha-usaha yang dilakukan adalah

memberikan keterampilan pada anak-anak asuh selepas mereka lulus dari

sekolah atau pun keluar dari panti pihak panti masih terus memberikan

72 Ibid.

Page 88: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

bimbingan kepada anak-anak asuh yaitu pelayanan bimbingan

keterampilan kerja.

Panti asuhan islam ratna jaya tidak banyak keterampilan yang

diberikan kepada anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan ini hanya

memberikan keterampilan agama, seperti: Muhadaoroh (latihan ceramah)

yang didalamnya diselingi dengan latihan membasa puisi, menjadi MC

dan juga menyanyi, walaupiun dipanti asuhan ini pelayanan keterampilan

umumnya sudah tidak berjalan lagi, namun pelayanan keterampilan yang

masih berjalan pada sat ini hanya keterampilan agama saja, anak-anak

asuh panti ini tetap semangat dan berkreasi dalam melaksanakan

keterampilan ini, seperti: mengisi suatu acara-acara penting umat islam,

yaitu: Acara Maulid Nabi, Isra’Mi’raj, Marawis Baca puisi serta menjadi

Qori dan Qori’ah serta membaca Sari Tilawah Al-qur’an.

Tabel 7: Pelayanan Keterampilan

a). Baik: %15%1002033 == x

b). Cukup: %60%100201212 == x

c). Kurang: %25%1002055 == x

Keterangan:

a) 15 persen prosentase atau 3 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan keterampilan ini adalah baik atau

memuaskan.

Page 89: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

b) 60 persen prosentase atau 12 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan keterampilan ini adalah cukup.

c) 25 peren prosentase atau 5 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan keterampilan ini adalah kurang.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis

mengatakan bahwa panti asuhan ini sebenarnya sudah menyediakan

pelayanan keterampilan, tapi hanya keterampilan agama saja. Dalam

perencanaan dan proses pelaksanaan tersebut panti asuhan islam ratna jaya

dalam bidang pelayanan keterampilan agama.

Sehingga pelayanan keterampilan menurut sebagian anak asuh 20

orang anak asuh menyatakan bahwa pelayanan keterampilan yang ada

dipanti asuhan ini 15 persen sudah baik atau meuaskan, 60 persen cukup,

dan 25 persen pelayanan keterampilan ini dinyatakan kurang baik untuk

anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan ini. Jadi, pelayanan keterampilan

yang ada dipanti asuhan ini 60 persen sudah dinyatakan cukup untuk anak-

anak asuh disini.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

keterampilan ini masih harus lebih ditingkatkan lagi agar bisa mencapai

100 persen agar anak-anak asuh disini bisa mempunyai keterampilan

umum dan bisa mengembangkan bakat-bakat yang terpendam dari anak-

anak asuh disini.

Menurut analisis kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya mengatkan bahwa: terhadap pelayanan keterampilan dari panti lebih mengutamakan pembekalan keterampilan dengan menyerahkan anak kepada pihak sekolah. Anak-anaka yang sudah pendidikan SLTA semua bersekolah di SMK atau SMEA, dari panti tidak menyiapkan bekal atau keterampilan lainnya, karena sudah cukup keterampilan disekolah

Page 90: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

waktunya juga habis untuk menghafal Al-qur’an setelah anak pulang dari sekolah.73

8. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Hiburan dan Rekreasi

Pelayanan hiburan dan rekreasi merupakan hal yang sangat penting

bagi kehidupan masyarakat pada umumnya, guna menghilangkan rasa

stress dan jenuh setelah melaksanakan berbagai aktivitas setiap harinya.

Hiburan dan rekreasi tidak kala pentingnya bagi anak-anak, dimana

hiburan dan rekreasi juga dapat memberikan hal yang positif dalam

perkembangan anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan.

Pelayanan hiburan atau rekreasi merupakan suatu program yang

harus dilaksanakan atau dijalankan setahun sekali yaitu pas liburan anak-

anak sekolah. Adapun tujuan dari pelaksanaannya program ini adalah

berguna untuk menghilangkan stress dan jenuh setelah melakukan

berbagai aktivitas setiap harinya. Pada pelaksanaan program ini Panti

Asuhan Islam Ratna Jaya tidak mempunyai hambatan yang berarti karena

kegiatan tersebut sering dilaksanakan pas akhir tahun atau pas liburan

anak-anak sekolah. Pada pelaksanaan program ini segenap pengurus dan

anak-anak asuh yang ada dipanti ikut terlibat dalam menyukseskan

berkembangnya program pelayanan hiburan dan rekreasi.

Adapun hiburan yang ada dipanti asuhan islam ratna jaya yaitu

menonton TV rame-rame setiap malam minggu dan hari minggu.

Terkadang juga panti asuhan islam ratna jaya mengisi liburan sekolah

dengan jalan-jalan ke luar panti seperti: jalan-jalan ke taman wisata yang

berada didaerah jakarta. Pelayanan hiburan dan rekreasi ini biasanya

73 Ibid.

Page 91: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

dilakukan setiap satu tahun sekali minimal dua kali mengadakan rekreasi

dan rekreasi, tapi kalau panti panti asuhan islam ratna jaya tidak ada biaya

mereka tidak mengadakan hiburan dan rekreasi, mereka hanya mengisi

liburan dipanti saja dengan menonton TV saja dan bermain-main disekitar

panti saja atau mereka ada yang juga yang pulang ke rumah orang tua

kandung mereka masing-masing. Panti asuhan islam ratna jaya sering

mengadakan rekreasi dahn liburan ke tempat-temapat wisata yang berada

didaerah di jakarta yaitu ke Ancol, Dufan, Taman Mini Indonesia Indah,

dan lain-lain Yang sesuai dengan keinginan anak-anak asuh yang ada

dipanti asuhan islam ratna jaya. Terkadang adapula dari para donatur

mengajak anak-anak asuh yang ada dipanti berekreasi, para donatur

tersebut mengajak anak-anak dengan biaya sendiri atau pribadi. Panti

asuhan islam ratna jaya mengadakan acara hiburan dan rekreasi untuk

menghilangkan rasa jenuh dan bosen yang dirasakan oleh anak-anak asuh

selama mereka melakukan aktivitas ataupun kegiatanan dipanti.

Tabel 8 : Pelayanan Hiburan dan Rekreasi

a). Baik: %15%1002033 == x

b). Cukup: %45%1002099 == x

c). Kurang: %40%1002088 == x

Keterangan:

Page 92: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

a) 15 persen prosentase atau 3 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan hiburan dan rekreasi ini adalah baik

atau memuaskan.

b) 45 persen prosentase atau 9orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan hiburan dan rekreasi ini adalah cukup.

c) 40 peren prosentase atau 8 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan hiburan dan rekreasi ini adalah kurang.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis

mengatakan bahwa panti asuhan ini kurang menyediakan pelayanan

hiburan dan rekreasi, sehingga pelayanan hiburan dan rekreasi kurang

berjalan karena panti asuhan ini lebih mengutamakan pelayanan

keagamaan dibandingkan dengan pelayanan hiburan dan rekrasi ini.

Sehingga pelayanan hiburan dan rekreasi ini menurut beberapa anak-

anak asuh bahwa pelayanan hiburan dan rekreasi dipanti asuhan islam

ratna jaya ini 15 persen pelayanan hiburan dan rekreasi sudah baik atau

memuaskan, 45 persen pelayanan hiburan dan rekreasi sudah cukup dan

40 persen pelayanan hiburan dan rekreasi kurang. Jadi, pelayanan hiburan

dan rekreasi dipanti asuhan islam ratna jaya 45 persen dinyatakan sudah

cukup bagi anak-anak asuh yang ada dipanti ini.

Jadi, menurut penulis kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial

hiburan dan rekreasi ini kurang berjalan dengan baik, karena waktu

hiburan dan rekreasi anak-anak asuh dipanti ini dipakai untuk menghafal

al-qur’an pada sore harinya, karena panti asuhan ini lagi banyak kegiatan

dibidang agama dibandingkan dengan acara hiburan dan rekreasi. Maka

Page 93: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

pelayanan hiburan dan rekreasi ini harus lebih ditingkatkan lagi

pelayanannya supaya anak asuh yang ada dipanti ini tidak merasa jenuh

dan bosan menjalankan liburan sekolah baik itu liburan hari minggu

maupun liburan-liburan sekolah lainnya.

Menurut hasil wawancara dari kepala atau pengurus atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya mengatakan bahwa, yang dianggap kurang seperti: liburan dan rekreasi, karena sengaja diciptakan agar anak-anak seharinya lebih banyak untuk menghafal Al-Qur’an dari pada menonton TV atau hiburan lainnya. Anak-anak hanya diperbolehkan menonton TV pada hari minggu atau liburan sekolah, hal ini dilakukan karena untuk menghafal Al-Qur’an dibutuhkan ketenangan dan jauh dari hura-hura.74 9. Kepuasan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial Transportasi

Pelayanan transportasi merupakan sarana yang sangat penting yang

harus dimiliki oleh setiap lembaga-lembaga sosial. Oleh karena itu setiap

lembaga-lembaga sosial harus mempunyai alat transportasi seperti motor

atau mobil guna untuk memberikan kelancaran dan kemudahan dalam

menjalankan aktivitas kelembagaannya.

Panti asuhan islam ratna jaya sampai saat ini alhamdulillah sudah

mempunyai alat transportasi diantaranya yaitu: dua buah motor dan satu

buah mobil, tapi alat transportasinya hanya dipakai untuk jarak yang

dekat-dekat saja dan tidak diperbolehkan dipakai untuk jarak jauh.

Tabel 9: Pelayanan Transportasi

a). Baik: %10%1002022 == x

b). Cukup: %80%100201616 == x

74 Ibid

Page 94: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

c). Kurang: %10%1002022 == x

Keterangan:

a) 10 persen prosentase atau 2 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan trasportasi ini adalah baik atau

memuaskan.

b) 80 persen prosentase atau 16 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan transportasi ini adalah cukup.

c) 10 peren prosentase atau 2 orang dari 20 orang anak asuh yang

menyatakan bahwa pelayanan transportasi ini adalah kurang.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis

mengatakan bahwa panti asuhan ini kurang menyediakan pelayanan

transpotrasi, karena jarak antara sekolah dengan panti ini tidak terlalu

jauh, jadi anak asuh disini kalau kesekolah dengan berjalan kaki.

Sehingga pelayanan transportasi ini menurut beberapa anak asuh

bahwa pelayanan transportasi dipanti asuhan islam ratna jaya ini yang

peneliti dapat bahwa 10 persen pelayanan transportasi ini dinyatakan

sudah baik atau memuaskan, 80 persen pelayanan transportasi sudah

cukup dan 10 persen dinyatakan kurang. Jadi, pelayanan transportasi

dipanti asuhan islam ratna jaya ini 80 persen dinyatakan cukup untuk

anak-anak asuh yang ada dipanti ini.

Jadi, menurut penulis bahwa kepuasan anak asuh terhadap pelayanan

sosial transportasi dinyatakan sudah cukup baik dan sesuai dengan teori

yang penulis kemukakan dan terangkan sebelumnya, walaupun pada

Page 95: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

dasarnya masih terdapat kekurangan pada masing-masing pelayanan sosial

yang diberikan.

Menurut hasil wawancara dari kepala, atau pengurus, atau pengasuh panti asuhan islam ratna jaya mengatakan bahwa: masalah kurangnya transportasi karena anak-anak asuh disini kesekolah dengan berjalan kaki, karena jarak dari sekolah cukup dekat.75

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil kesimpulan yang telah diteliti oleh penulis melalui

kepuasan anak asuh terhadap pelayanan-pelayanan sosial bagi anak yatim

dan dhu’afa maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil dari penelitian

yang telah dilakukan oleh penulis belum semuanya pelayanan-pelayanan

sosial yang ada dipanti asuhan ini dinyatakan sudah baik atau memuaskan

untuk anak-anak asuh dipanti asuhan islam ratna jaya ini, diantara ke 9

pelayanan-pelayanan sosial yang ada dipanti ini hanya dua pelayanan saja

yang sudah dinyatakan baik atau memuaskan yaitu: pelayanan sosial

keagamaan dan pelayanan sosial pendididikan saja, karena 2 pelayanan

sosial ini sangat penting dan berguna banget buat anak-anak asuh dipanti

ini dan sudah jelas bahwa dari awal tujuan didirikannya panti asuhan ini

adalah untuk mencetak generasi muda yang akan datang agar mempunyai

ilmu dan berwawasan yang tinggi serta mempunyai akhlak dan aqidah

yang bagus dikemudian hari, dan bisa mengamalkan 2 pelayanan sosial ini

75 Ibid

Page 96: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

dimasyarakat umum jika mereka ke luar dari pani asuhan islam ratna jaya

ini.

Adapun hasil dari penelitian yang telah diteliti oleh penulis melalui

20 anak-anak asuh dinyatakan bahwa: pelayanan-pelayanan sosial yang

sudah baik yang ada dipanti asuhan islam ratna jaya adalah: pelayanan

sosial keagamaan, pelayanan sosial pendidikan, pelayanan sosial

pengasramaan, pelayanan sosial pemeriksaan kesehatan dan pelayanan

sosial transportasi, sedangkan pelayanan-pelayanan sosial yang belum

baik adalah: pelayanan sosial permakanan, pelayanan sosial keterampilan,

pelayanan sosial konsultasi, dan pelayanan sosial hiburan dan rekreasi.

B. SARAN

Menurut penulis saran dari penelitian yang telah dilakukan oleh

penulis disini yaitu harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi proses

pelaksanaan pelayanan-pelayanan sosial yang ada dipanti asuhan ini agar

sesuai dengan rencana sebelumnya, cara untuk memperbaiki dan

meningkatkan pelayanan-pelayanan sosial yang ada dipanti asuhan ini

yaitu dengan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada dipanti asuhan

ini agar pelayanan-pelayanan sosial dipanti asuhan ini semuanya bisa

berjalan dengan baik atau memuaskan untuk anak-anak asuh yang ada

dipanti asuhan ini.

Page 97: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

DAFTAR PUSTAKA

Abul Laits Assamrqondi. H. Salim Bahreis. Tanbihul Ghofilin. (Jakarta:

Sa’diyah Putra. !984).Jilid 2.

Agus Sujanto. Psikologis Perkembangan. (Jakarta: A Lisara Baru.

1996).cet-ke-7.

Ahmad Zurzani Djunaedi dan Ismail Maulana Syarif. Sepuluh Inti

Perintah Allah. (Jakarta: PT. Fikhati Aneska. 1991). cet-ke-3.

Alfred J. Kahn. Theory and Practice of Social Planning (New York:

Russel Sage Foundation 1069).

Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (BPPKS).

Standarisasi Panti Sosial. (Jakarta: 2005).

Bapak Zuhri. S. Ag. M.M. (Kepala Panti Asuhan Islam Ratna Jaya).

Wawancara Pribadi Tanggal 14 Mei 2009. Dikantor Panti Asuhan

Islam Ratna Jaya.

Kesejahteraan Sosial. Istilah Usaha Kesejahteraan Sosia. (Jakarta: 1997).

Page 98: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Depsos RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan

Anak Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak. (Jakarta: Binkesos.

1989).

Dokumentasi Panti Asuhan Islam Ratna Jaya.

Dr. Soetarso. MSW. Kesejahteraan Sosial. Pelayanan Sosial. Dan

Kebijakan Sosial. (Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi

Kesejahteraan Sosial.1993).

Dra. Hj. Ipah Fatimah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta.

Drs. Isbandi Rukminto Adi. MPH. Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu

Kesejahteraan Sosial. Dasar-dasar Pemikiran. (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 1994).

Drs. Isbandi Rukminto Adi. Pemberdayaan. Pengembangan Masyarakat

dan Intervensi Komunitas Penghantar Pada Pemikiran dan

Pendekatan Praktis. (Jakarta: FEUI Press). Cet-3. Edisi Revisi.

Dwi Heri Sukoco. Kemitraan Dalam Pelayanan Sosial. (Jakarta: Badan

Pelatihan dan Pengembangan Sosial. Departemen Sosial Republik

Indonesia).

Hamid Nasuhi. Dkk. Pedoman-pedoman Karya Ilmiah (Skripsi. Tesis dan

Disertasi). (Jakarta: Center for Quality Development and

Assurance). UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.

Page 99: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Hasan Ayub. Etika Islam: Menurut Islam yang Hakiki. (Bandung:

Triganda Karya. 1994).cet-ke-1.

Hasan Shadaly. Ensiklopedia Indonesia. (Jakarta: Ikhtisar Baru Van

Hoeve.1984). Jilid 7.

Hasbullah. Praktek Pengasuhan Anak di Panti Asuhan Sosial Anak:

Kajian Pada Beberapa Panti Sosial Asuhan Anak di Kallimantan

Selatan. Tesis Sarjana. (Jakarta: Perpustakaan Nasional. 1997).

H.D. Sudjana. Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia. (Bandung: Falah

Production. 2000).

Http://www. Tempo.co.id. Aton Sudjadi. Tolak Ukur dan Jumlah Orang

Miskin. (Jakarta: Internet 3 November 2098).

Http://www.depsos.gi.id/kfm. Tim Pokja Setditjen Bantuan dan Jaminan

Sosial. RUU Kemiskinan. (Jakarta: Internet 14 September 2008).

Imam Suprayogo dan Tobroni. Metode Penelitian Sosial Agama.

(Bandung: Remaja Rosda Karya. 2004).

Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya. 2004).

Jaenal Arifin. Teknik Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data.

Disampaikan pada Pelatihan Penelitian Mahasiswa FDI Universitas

Islam Negri Syarief Hidayatullah Jakarta). Sabtu 23 April 2005.

Page 100: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Jurnal Informasi Kajian Pemasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan

Sosial (Jakarta: Pusat Pelatihan Permasalahan Sosial dan Usaha

Kesejahteraan Sosial Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial.

Departemen Sosial Republik Indonesia. 2005). Volume 10.

Kasnodihardjo. Rahmalina S. Prajoso SP Manalu. Artikel Tanggal 3

November 2008. Http://www . Kalbefarma. Com//Files17.151.

Dinamika Pelacuran di Wilayah Jakarta dan Surabaya dan Faktor

Sosio Demografi yang Melatarbelakanginya. (Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Republik

Indonesia). Jakarta.

Lawrence W. Neuman. Sosial Research Methods: Qualitative dan

Quantitave Approaches (Needham Heights: Allyn dan Bacon. 2000).

Lexy. J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya. 2000).cet-ke-3.

Lili Bariadi. Et all. Zakat dan Wirausaha. (Jakarta: CV. Pustaka Amri.

2005).

M.K. Muhsin. Menyayangi Dhua’fa. (Jakarta: Gema Insani Press. 2004).

Md. Nor, Bin Hj. Ab. Ghani. B.A. Kamus Dewan Edisi Baru. (Slangor

Darul Ehsan: Dewan Bahasa dan Pustaka. Lot 1037. 1993. 1991).

Cet-ke-1.

Page 101: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh

Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Luar Panti Melalui Penguatan

Ekonomi Keluarga Dalam Bentuk Kelompok Usaha Bersama

(KUBE).

Modul Pelayanan Sosial anak Terlantar Dalam Panti (PSBR).

Richard F. Gerson. Mengukur Kepuasan Pelanggan. (Jakarta: Penerbit

PPM. 2002). Cet.ke-2.

Philip Kotler. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan.

Implementasi dan Pengendalian .(Jakarta: Salemba Empat Prentice

Hall.1995). terj. Ancella Anitawati Hermawan. edisi ke-8.

Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka. 1996). Cet-

ke-7ed2.

Triyanti. Maria April Astuti Anny. Pemberdayaan Anak di DKI Jakarta.

(Universitas Indonesia Program Studi Sosiologi 2000).

W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta:

PN. Balai Pustaka. 1985).

Yamani. Ahmad Zaki. Syariat Islam Kekal dan Persoalan Masa Kini.

(Jakarta: Lembaga Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan. 1978).

Page 102: KEPUASAN ANAK ASUH TERHADAP PELAYANAN SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3154/1/...pengesahan panitia ujian . skripsi yang berjudul ”kepuasan anak asuh