2
KENDALI PENUMBUHAN JAMUR MERANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 Bambang Setiawan, Mia Tri Utami Dewantari, Syaiful Rakhman PS D3 Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta ABSTRAK Jamur merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi serta nilai jual yang tinggi, namun masyarakat belum membudidayakannya secara maksimal. Selain itu proses pertumbuhan jamur hanya terjadi pada musim tertentu saja. Berdasarkan penelitian dan percobaan Dr. Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc yang merupakan dosen sekaligus peneliti di Fakulats Pertanian IPB disebutkan bahwa diperlukan perhatian ekstra dalam pengembangbiakan jamur merang. Hal ini dikarenakan kondisi media tempt penumbuhan jamur yang memerlukan pengontrolan secara berkesinambungan. Alat kendali penumbuhan jamur merang berbasis Mikrokontroller AT89C51 memadukan dua teknologi yang berbeda, yaitu teknologi elektronika dan pertanian yang merupakan alat Bantu guna mengontrol keadaan tempat penumbuhan jamur merang secara otomatis. Pembuatan alat ini menerapkan metodologi rancang bangun yang dilakukan di Laboratorium Elektronika Dasar, Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta guna maengembangkan alat kendali penumbuhan jamur merang yang bisa diterapkan di berbagai daerah dengan iklim yamg berbeda. Dua variabel yang sangat berpengaruh pada proses pengembangbiakan jamur merang adalah suhu dan kelembaban.untuk itu alat ini secara otomatis akan memantau dan megontrol suhu dan kelembaban kumbung (rumah jamur) pada nilai-nilai tertentu. Pengotrolan ini dilakukan sejak proses pasteurisasi, penanaman bibit sampai pada jamur siap untuk dipanen. Hari pertama saat pasteurisasi, diperlukan suhu sebesar 60°C-70°C dipertahankan selama 4 jam. Pada hari berikutnya kumbung dibuka secara manual dengan suhu yang dijaga sebesar 32°C-38°C. Kemudian baru diadakan penanaman bibit secara manual. Setelah itu air kaporit akan disemprotkan ke media dan kemudian. Selama 10 hari berikutnya suhu tetap dijaga sebesar 32°C-38°C pada kelembaban 80%-90%. Pada hari ke-10 atau ke-11 maka jamur siap untuk dipanen. Dengan direalisasikan alat ini maka pengontrolan kumbung (rumah jamur) yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh manusia, dapat dilakukan secaraotomatis sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban yang diharapkan, guna menghasilkan jamur yang berkualitas. Kemudian bagi para petani yang membudidayakan jamur merang untuk kepentingn ekonomi, maka

Kendali

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abstract about kendali

Citation preview

KENDALI PENUMBUHAN JAMUR MERANG BERBASISMIKROKONTROLLER AT89C51

Bambang Setiawan, Mia Tri Utami Dewantari, Syaiful RakhmanPS D3 Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

ABSTRAKJamur merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi serta nilai jual yang tinggi, namun masyarakat belum membudidayakannya secara maksimal. Selain itu proses pertumbuhan jamur hanya terjadi pada musim tertentu saja. Berdasarkan penelitian dan percobaan Dr. Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc yang merupakan dosen sekaligus peneliti di Fakulats Pertanian IPB disebutkan bahwa diperlukan perhatian ekstra dalam pengembangbiakan jamur merang. Hal ini dikarenakan kondisi media tempt penumbuhan jamur yang memerlukan pengontrolan secara berkesinambungan. Alat kendali penumbuhan jamur merang berbasis Mikrokontroller AT89C51 memadukan dua teknologi yang berbeda, yaitu teknologi elektronika dan pertanian yang merupakan alat Bantu guna mengontrol keadaan tempat penumbuhan jamur merang secara otomatis. Pembuatan alat ini menerapkan metodologi rancang bangun yang dilakukan di Laboratorium Elektronika Dasar, Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta guna maengembangkan alat kendali penumbuhan jamur merang yang bisa diterapkan di berbagai daerah dengan iklim yamg berbeda. Dua variabel yang sangat berpengaruh pada proses pengembangbiakan jamur merang adalah suhu dan kelembaban.untuk itu alat ini secara otomatis akan memantau dan megontrol suhu dan kelembaban kumbung (rumah jamur) pada nilai-nilai tertentu. Pengotrolan ini dilakukan sejak proses pasteurisasi, penanaman bibit sampai pada jamur siap untuk dipanen. Hari pertama saat pasteurisasi, diperlukan suhu sebesar 60°C-70°C dipertahankan selama 4 jam. Pada hari berikutnya kumbung dibuka secara manual dengan suhu yang dijaga sebesar 32°C-38°C. Kemudian baru diadakan penanaman bibit secara manual. Setelah itu air kaporit akan disemprotkan ke media dan kemudian. Selama 10 hari berikutnya suhu tetap dijaga sebesar 32°C-38°C pada kelembaban 80%-90%. Pada hari ke-10 atau ke-11 maka jamur siap untuk dipanen. Dengan direalisasikan alat ini maka pengontrolan kumbung (rumah jamur) yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh manusia, dapat dilakukan secaraotomatis sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban yang diharapkan, guna menghasilkan jamur yang berkualitas. Kemudian bagi para petani yang membudidayakan jamur merang untuk kepentingn ekonomi, maka alat ini akan bisa membuat penghasilan mereka lebih dari sebelum mereka mengguakan alat ini. Hal ini disebabkan karena proses penumbuhan jamur tidak akan

tergantung pada iklim di suatu wilayah tertentu lagi, namun pertumbuhan jamur akan dikontrol secara otomatis, sehingga pengembangbiakan jamur dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

(Penulis : Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta)

Kata kunci : Jamur, Mikrokontroller AT89C51, Pasteurisasi.