24
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA PERANAN EKOLOGI TUMBUHAN DALAM RISET KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kasus Hutan Rawa Gambut) PIDATO PENGUKUHAN Dalam Jabatan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Disampaikan pada Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah Kuala Di Gedung Academic Activity Center Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A. Oleh Prof. Dr. Djufri, M.Si. Darussalam, Banda Aceh Desember 2017

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/654898f9af8f... · 2020. 12. 23. · gambut (P LG) Kalimantan Tengah yang telah dibuka

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGIDAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    PERANAN EKOLOGI TUMBUHAN DALAM RISET KEANEKARAGAMANHAYATI (Studi Kasus Hutan Rawa Gambut)

    PIDATO PENGUKUHANDalam Jabatan Guru Besar Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

    Disampaikan pada Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah KualaDi Gedung Academic Activity Center Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A.

    Oleh

    Prof. Dr. Djufri, M.Si.

    Darussalam, Banda AcehDesember 2017

  • PERANAN EKOLOGI TUMBUHAN DALAM RISET KEANEKARAGAMAN HAYATI(StudiKasus Hutan Rawa Gambut)

    Oleh : Prof. Dr. Djufri, M.Si.

    Pidato Pengukuhan dalam Jabatan Guru Besar Bidang Ekologi TumbuhanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

    di Gedung Academic Activity Center Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A.Kampus Universitas Syiah Kuala

    Kamis, 30November 2017

    BismillahirrahmannirrahimAssalammualaikum Warahmatullahi WabarakatuhYang terhormat:

    Ketua Dewan Penyantun Universitas Syiah Kuala Rektor, Wakil Rektor, dan Kepala Biro Universitas Syiah Kuala, Ketua/Sekretaris dan seluruh anggota Senat Universitas Syiah Kuala, Para Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi yang berhadir, Ketua dan Anggota DPRA yang berhadir, Pimpinan SKPA yang berhadir, Para Dekan dan Wakil Dekan, Direktur dan Asisten Direktur Pasca Sarjana, Ketua Lembaga

    Penelitiandan Pengabdian, dan LP3M Universitas Syiah Kuala, Ketua Jurusan, Koordinator Prodi, dan para mahasiswa UniversitasSyiah Kuala, Para undangan, hadirin dan hadirat sekalian yang kami muliakan.

    Pertama-tama marilah kita menyampaikan rasa syukur kehadirat Allah S.W.T, karena berkatrahmat dan hidayahNya, kita bisa menghadiri acara Pengukuhan Guru Besar pada sidang terbuka SenatUniversitas Syiah Kuala di pagi hari yang cerah ini. Selanjutnya selawat dan salam kita sampaikankepada Nabi Besar Muhammad S.A.W. yang telah mendidik kita dari alam jahiliyah ke alam yangislamiah dan penuh dengan ilmu pengetahuan sebagaimana yang kita nikmati sampai saat ini.

    Orasi ilmiah dalam acara pengukuhan Guru Besar (GB) bagi seorang Profesor merupakan salahsatu tradisi akademik yang baik dan lazim di Perguruan Tinggi di Indonesia, termasuk di UniversitasSyiah Kuala. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan seorang Guru Besar tentang perjalananakademiknya, baik sebagai pendidik, pengajar, peneliti, maupun pengabdi masyarakat dalam bidangyang selama ini ditekuni bagi perkembangan Universitas dan masyarakat di Aceh khususnya danIndonesia umumnya. Selain itu pengukuhan Guru Besar akan memberikan contoh dan inspirasi bagigenerasi di bawahnya, baik dikalangan dosen muda maupun mahasiswa sebagai insan akademis yangkelak akan meneruskan cita-cita para pendahulunya.

    Perkenankanlah kami pada kesempatan ini untuk menyampaikan pidato pengukuhan jabatanGuru Besar Bidang Ekologi Tumbuhan dihadapan para hadiran sekalian dengan judul “PerananEkologi TumbuhandalamRiset Keanekaragaman Hayati(Studi Kasus Hutan Rawa Gambut)”.

    Rektor, Ketua Senat, dan seluruh hadirin yang kami muliakan,

  • 1

    PENDAHULUAN

    Ekologiawan tumbuhan berusaha untuk memperoleh pengetahuan yang mendasar mengenaivegetasi. Bagaimana tumbuhan memberikan indikasi habitat mereka kepada kita dengan memperhatikantentang kehadirannya, kesuburannya, atau kelimpahannya, dikaitkan dengan proses masa lalu, sekarangdan dimasa yang akan datang?. Dapatkah tumbuhan dipakai sebagai sarana/alat ilmiah untukmenganalisis rumitnya lingkungan atau untuk menguji hipotesis evolusi?.Dapatkah tumbuhanmemberikan indikasi kepada kita tentang harapan pengelolaan lahan yang paling tepat?. Suatu ketikahutan ditebang, kemudian tumbuhan apa saja yang akan menggantikannya, berapa lama proses yangdiperlukan, dan bagaimana cara yang paling baik untuk dapat memanipulasi proses tertentu yang palingefisien?. Suatu ketika hewan ternak memakan rumput dengan densitas dan waktu tertentu pada suatupadang rumput, maka apa yang akan terjadi terhadap vegetasi tersebut dalam jangka pendek dan jangkapanjang, dan berapa banyak hewan yang dapat didukung pada daerah tersebut?. Kalau suatu ketikalapisan bagian atas tanah diambil oleh karena proses penambangan maka tanaman apa yang didatangkanuntuk menstabilkan bentangan lahan daerah bekas penambangan tersebut?. Suatu ketika rumput diladang disemprot dengan herbisida, di bakar, apa yang akan terjadi akibat aktivitas tersebut terhadapkualitas air pada daerah aliran sungai, level nutrien tanah, dan laju stabilitas Daerah Aliran Sungai (DAS)yang terdekat?. Bagaimana dan berapa lama sisa-sisa herbisida yang menetap di dalam tanah dan apakahpengaruh sampingan terhadap organisme non-target?. Jika api atau banjir sebagai bencana alam yangselalu hadir secara berulang dengan frekuensi tertentu dapat mempertahankan tipe vegetasi tertentu disuatu daerah, seberapa jauh kita terlibat dengan bencana teratur dalam rencana pengelolaan vegetasialami.Jika suatu ketika hutan rawa gambut dirubah menjadi perkebunan kelapa sawit, lalu apa yangterjadi terhadap lingkungannya, bagaimana dengan siklus hidrologi, dan bagaimana kehidupanmasyarakat sekitarnya yang selama ini menggantungkan hidupnya terhadap kawasan tersebut?.(Barbour et al., 1999; Djufri, 2004, 2013, 2016).Semua pertanyaan di atas, dan lebih banyak pertanyaanlainnyaakan dijawab melalui penyelidikan para ahli ekologi tumbuhan.

    Gambut secara harfiah diartikan sebagai onggokan sisa tanaman yang tertimbun dalam masaratusan sampai bahkan ribuan tahun. Menurut epistemologi, gambut adalah material atau bahan organikyang tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan atau jenuh air, bersifat tidak manfat dantidak atau hanya sebagian yang mengalami perombakan (decomposed). Menurut konsep pedologi,gambut adalah bentuk hamparan daratan yang morfologi dan sifat-sifatnya sangat dipengaruhi olehkadar bahan organik yang dikandungnya. Menurut konsep ekologi, gambut adalah sumber dan rosot(sink) karbon sehingga dapat masuk sebagai sumber emisi gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkanterjadinya perubahan iklim dan pemanasan global (Noor, 2010).

    Istilah gambut sendiri masuk dalam kosakata Bahasa Indonesia sejak tahun 1970-an, tergolongbaru dibandingkan istilah sawah pasang surut” yang sudah dikenal sejak tahun 1930-an. Sebelumnyatanah gambut disebut tanah humus atau tanah organik (organosol). Kata gambut sendiri diambil darikosa kata bahasa Suku Melayu Banjar yang tinggal di Kalimantan Selatan yang sebetulnya adalah namasalah satu Ibukota Kecamatan di Kabupaten Banjar, yaitu Kecamatan Gambut yang terletak 15 km dariKota Banjarmasin (Radjagukguk, 2001; Sabiham, 2006). Wilayah Kecamatan Gambut ini dikenalmempunyai hamparan gambut yang cukup luas yang dibuka sejak tahun 1920-an dan berhasil menjadiwilayah sentra produksi padi sampai sekarang, hanya saja lapisan gambut yang tersisa sudah jauhmenipis hanya tinggal 10-20 cm.

    Masing-masing daerah atau suku sering menggunakan sebutan tersendiri untuk gambut, antaralain disebut dengan tanah hitam (Jawa), tanah rawang atau tanah payo (Sumatera, khususnya Riau,Jambi), ambul (Kalimantan Selatan) dan sepuk (Kalimantan Barat). Masing-masing negara jugamenggunakan istilah gambut yang berbeda satu sama lain, misalnya peat (Inggris dan Eropa), fen(Amerika Utara), musked (Kanada), bog (Irlandia, Rusia, Amerika), mire (Finlandia), dan moor(Jerman). Ragam istilah yang digunakan boleh jadi menunjukkan kekhasan ciri dan sifat gambut yangberbeda bahan penyusunnya, ketebalan, kematangan, atau lingkungan fisiknya(Noor, 2010).

    Hutan gambut berubah akibat penebangan pohon secara besar-besaran, reklamasi ataupengeringan untuk pertanian. Pengeringan sebagian hutan rawa gambut merusak seluruh ekosistem

  • 2

    karena mempercepat proses dekomposisi sehingga menurunkan ketebalan gambut (subsidensi), danmengubah iklim mikro. Pengeringan hutan gambut terbukti dapat meningkatkan suhu rata-rata danmenurunkan kelembaban nisbi daerah sekitarnya. Pembukaan lahan gambut juga menyebabkanteroksidasinya lapisan pirit, sehingga menghasilkan suasana yang sangat asam. Selain mampumembunuh organisme, keasaman tertentu dapat melepaskan atau melarutkan beberapa unsur logamseperti aluminium dari ikatan. Jika diserap tumbuhan, senyawa ini meracuni dan menggagalkan usahapertanian. Oleh karena itu, pembukaan lahan gambut membutuhkan perencanaan yang sangat hati-hati,menggunakan teknologi canggih dan pemeliharaan yang terus menerus. Kegiatan manusia sepertieksploitasi kayu, perladangan berpindah, konversi lahan untuk pemukiman dan perburuan merusakekosistem hutan rawa gambut, perburuan dan eksploitasi hasil hutan atau biota tertentu seringmengakibatkan hilangnya salah satu komponen ekosistem, sehingga terjadi ketidakseimbanganekosistem tersebut.

    Oleh karenanya dalam rangka antisipasi terhadap kerusakan hutan rawa gambut semakin meluasdan masif, sudah saatnya dosen, guru, mahasiswa, dansiswa sebagai calon pemimpin masa depandibekali dengan pengetahuan tentang biokonservasi. Biologi konservasi adalah ilmu multidisiplin yangdikembangkan sebagai tanggapan untuk menghadapi krisis keanekaragaman hayati saat ini. Biologikonservasi memiliki dua tujuan, pertama, mempelajari dampak dari kegiatan manusia terhadap spesies,komunitas, dan ekosistem, dan kedua, mengembangkan pendekatan praktis untuk menghindarikepunahan spesies dan jika memungkinkan mengembalikan spesies yang terancam punah ke ekosistemyang masih berfungsi. Biologi konservasi muncul karena belum ada disiplin ilmu terapan terpadu yangdapat mengatasi ancaman krisis pada keanekaragaman hayati. Biologi pertanian, kehutanan, pengelolaankehidupan liar, dan perikanan sudah membahas pengembangan metoda untuk mengelola spesies bagikepentingan pasar dan rekreasi. Semua disiplin ilmu tersebut secara umum tidak mengemukakanperlindungan spesies di dalam komunitas. Biologi konservasi mengisi kekosongan ini denganmenyediakan pendekatan teoritis terhadap perlindungan keanekaragaman hayati, oleh karenanya risetekologi tumbuhan sangat diperlukan untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati termasuk dikawasan konservasi, hutan rawa gambut misalnya (Indrawan, dkk., 2007;Djufri, 2013).

    Rektor, Ketua Senat, dan seluruh hadirin yang kami muliakan,

    HUTAN RAWA GAMBUT

    Indonesia merupakan negara keempat di dunia terluas dalam memiliki lahan gambut setelahKanada (170 juta hektar), Uni Sovyet-Rusia sekarang (150 juta hektar), dan Amerika Serikat (40 jutahektar). Luas lahan gambut di Indonesia antara 17-20 juta hektar atau 50% dari luas gambut tropika didunia dengan cadangan karbon berkisar 40-45 juta ton sehingga dapat dibayangkan apabila cadangan(sequestering) karbon tersebut berubah atau melepaskan emisi GRK ke atmosfer. Satu juta hektar lahangambut (PLG) Kalimantan Tengah yang telah dibuka dan dimanfaatkan dapat melepaskan emisi GRKsetara dengan 0,425 juta ton CH4 per tahun.Pemanfaatan dan pembukaan lahan gambut dituntut untukdibatasi dan pengelolaan lahan gambut perlu secara bijak (wise use) dan penuh waspada agar pelepasanemisi GRK berlebihan dapat dihindarkan. Pembatasan dan tekanan terhadap pemanfaatan gambutdisebabkan karena semakin nyatanya dampak perubahan iklim akibat meningkatnya emisi GRK daripembukaan dan pemanfaatan gambut (Badan Litbang Pertanian, 2009).

    Menurut Rieley dan Page (2005) potensi karbon tersimpan (stored) pada kawasan PLG sejutahektar Kalimantan Tengah dan diantaranya pada DAS Sebangau diperkirakan 4,9 Gt C. Wahyunto et al(2005) memperkirakan bahwa karbon yang tersimpan pada kawasan PLG mencapai sekitar 6,4 Gt C.Rosot karbon pada lahan gambut di Indonesia diperkirakan mencapai 17,06 t C. tahun-1 atau hampir 50%dari kawasan tropika yang mencapai 45,70 t C. tahun-1.

    KEANEKARAGAMAN DAN EKOLOGI HUTAN RAWA GAMBUT

  • 3

    Lahan gambut merupakan sumber daya lahan yang penting bagi masyarakat karena dari lahangambut dihasilkan bahan papan (ramin, meranti, belangiran, bambu, kempas, pulai, geronggang,mahang, punak, bertanggur, balam), bahan sandang (daun kayu, kulit kayu), bahan pangan (padi, jagung,sagu, ubi-ubian, dan sayuran) bahkan bahan obat-obatan atau farmako (kapayang, krinyu, katalayu,lukut, galam, luwa, rengas, sarigading, jingah, gulinggang) dan bahan kebugaran (pasak bumi, temu-temuan) serta bahan industri (rotan, rami, jelutung). Jenis tanaman tahunan dan buah-buahan jugabanyak diusahakan di lahan gambut antara lain; kelapa, kopi, karet, kakao, kelapa sawit, lada, jeruk,rambutan, durian, cempedak, nangka dan nenas. Beberapa jenis buah yang eksotik yang sudah jarangditemukan juga didapati di lahan gambut seperti manggis besar (Garcinia Sp.), srikaya besar (AnonaSp.), durian berdaging merah (Durio Sp.) serta kerabatnya seperti pampakin, lai lidung, lahong,mahrawin, kamundai, dan likol/leko (Durio graveolens), jenis rambutan seperti tarap dan kopuan(Arthocarpus Spp.), buah mentega (Diospirus discarlon), pitanak (Leukconitis Spp.), gitaan (Leukconitiscorpidae), rambai padi (Baccaurea mutleana), kapul/puak, ramunia (Bouea macrophylla), danbalangkasuwa (Noor et al., 2007). Beberapa jenis tanaman hias yang terkenal antara lain berbagai jenisanggrek (Dendrobium Sp., Vanda Sp., Geoderum Sp., Grammotophylum Sp.), teratai (Nelumbo Sp.,Nymphaea Sp.), pandan (Pandanus Sp.) dan kantong semar terdapat di lahan gambut (Wibisono danNoor, 2004; Djufri, 2013; 2016). Areal lahan gambut terdapat sekitar 60 spesies pohon yang bernilaiekonomis penghasil kayu. Tidak kurang dari 310-376 spesies tumbuhan terdapat pada lahan gambut baikdi Kalimantan maupun Sumatera dengan kerapatan antara 1.300-3.200 individu per hektar (Anderson,Simbolon dan Mimanto, Suzuki, dalam Wibisono et al., 2005). Dijumpai 927 spesies tanaman berbunga,224 marga dan 70 suku tumbuhan paku di hutan gambut Brunei Darussalam, Serawak dan Kalimantan).

    Hasil penelitian Djufri (2013; 2014)untuk pohon di kawasan rawa gambut Tripa (Gambar 1)diketahui bahwakawasan rawa gambut Tripa di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh masih dijumpaibeberapa spesies penciri rawa gambut yang umum dijumpai di Indonesia dan spesies yang ditemukantersebut memiliki nilai ekonomis. Oleh karenanya, agar fungsi rawa gambut Tripa dapat dipertahankanmaka sebaiknya rawa gambut yang masih tersisa harus dipertahankan baik ditinjau dari aspek konservasimaupun ekologis sebagai pendukung kehidupan (life suppotting system).

    Selain jenis tumbuhan penciri rawa gambut yang dijumpai pada saat penelitian dilakukan bahwajenis tumbuhan yang tidak lazim dijumpai di kawasan rawa juga ditemukan diantaranya cempedak,sukun, nangka, belimbing, durian, jambu air, kakao, karet, kelapa, rambutan, sawit, pisang, dan pinang.Jenis ini merupakan kelompok tanaman buah-buahan yang ditanam oleh masyarakat di lahan hutan rawagambut Tripa. Fakta ini mengindikasikan bahwa kawasan hutan rawa gambut Tripa sebagian sudahberubah fungsi alami baik sebagai lahan yang dimanfaatkan oleh penduduk menjadi kebun maupun yangdikuasai oleh perusahaan dengan menanam kelapa sawit. Perubahan fungsi alami hutan rawa gambutTripa baik sebagai kebun masyarakat dalam skala kecil maupun kebun kelapa sawit dalam skala besartentu berdampak terhadap fungsi ekologis hutan rawa gambut Tripa.

    Fauna hutan rawa gambut cukup beranekaragam, namun jumlah anggota mamalia relatif sedikitdibandingkan hutan dataran rendah lainnya. Beberapa primata yang ditemukan di hutan rawa gambutSumatera dan Kalimantan populasinya relatif rendah, antara lain orangutan (Pongo pygmaeus). Mamalialain yang ditemukan di hutan rawa gambut antara lain rusa (Cervus unicolor), harimau (Panthera tigris),tapir (Tapirus indicus), landak (Hystrix sp.), dan babi hutan (Sus scofa). Kerapatan populasi fauna dihutan gambut yang relatif rendah diduga berhubungan dengan keterbatasan sumber makanan sepertibuah-buahan atau biji-bijian di lahan basah ini. Beberapa spesies reptilia seperti senyulong (Tomistomaschlegelii), dan buaya muara (Cocodylus porosus) ditemukan di hutan rawa gambut sebagai tempatmencari makan dan berlindung. Sungai-sungai air hitam yang ada di hutan rawa gambut memiliki jenisfauna relatif lebih sedikit, karena keasaman airnya kurang sesuai bagi sebagian besar fauna air. Limabelas spesies ikan ditemukan di sungai air hitam Sumatera, sembilan di antaranya hidup di permukaanair atau mampu mengambil oksigen dari permukaan air (Whitten, dkk, 1987 dalam Djufri, 2004).

    Vegetasi hutan rawa gambut meliputi tumbuhan spesies palem (Arecaceae), pandan(Pandanaceae), Podocarpus, dan wakil kebanyakan familia yang biasa ditemukan di hutan tropis basah,termasuk familia Dipterocarpaceae, banyak spesies yang khas pada hutan rawa gambut. Jumlah spesiesanggota vegetasi gambut terbatas, karena pH yang rendah (pH = 3,2); dan habitatnya hampir steril,

  • 4

    jumlah jenis hutan gambut di Sumatera sekitar 100 jenis. Hutan gambut mempunyai kecenderunganmembentuk vegetasi hampir murni, menutup daerah yang sangat luas, misalnya Gonystyllus bancanusdan G. macrophyllus di hutan gambut Sukalanting (Kalimantan Barat) dan Campnosperma macrophylladi Sumatera. Komposisi floristik berangsur-angsur berubah dari tepi ke arah pusat gambut. Padabeberapa tempat, di Sumatera mulai dari pinggir “hutan merapung”, hutan gambut tipis kurang dari 0,5m tebal bahan organik sampai ke arah pusat gambut dijumpai zona berikut: (i) hutan dengan tumbuhanbawah lebat, terutama jenis palem (Licuala dan Zalacca) serta beberapa jenis rotan, (ii) hutan lebat, (iii)“high forest” dengan pohon berbatang kecil bercampur pohon cebol, dan (iv) hutan cebol didominasioleh Tristania, di pusat gambut dimana lapisan gambut paling tebal adalah Tristania obovata danPleiarium altemifolium dominan. Daerah ini dijumpai Nepenthes ampullaria sebagai liana (Muhadiono,2001; Djufri, 2004; Djufri, 2013; Djufri, dkk., 2016).

    Jenis komponen hutan rawa gambut antara lain: Alstonia pneumatophora, A. angustiloba,Antidesma puncticulatum, Aphanamiscis grandiflora, Aporosa facifera, Articarpus elasticus, A.kemando, Baccaurea bracteata, B. motleyana, Calophyllum spectabile, Campnosperma macrophylla,C. minor, Cratoxylon arbores-cens, Dahaadia Sp., D. lowii, Dilenia exelsa, Dracontomelon costatum,Durio carinatus, Dyera costulata, Elaeocarpus sphaericas, Eugynia cymosa, Ficus variegata, Forestinamollisima, Gymnacranthera eugenifolia, Gyneoetroches axillaris, Hopea sangal, H. paucinervis,Horsfieldia valida, H. irya, H. crassifolia, Jackia ornate, Knema conferta, K. latifolia, K. laurina,Koompassia axelsa, Litsea, Macaranga macrophylla, Madhuca, Mallotus macrostachyus,Pithecelebium clypearia, Poikilospermum suaveolescens, Polyaltia laterifolia, P. sumatrana,Ptemandra galeata, Radermachera glandulosa, Rauwolfia sumatrana, Rhodamnia cinerea, Shoreaacuminata, S. pauciflora, S. macroptera, S. palembatica, S. leprosula, Shorea spp. Uncaria gambir,Zalacca conferta, Willghbeia (Muhadiono, 2001; Djufri, 2013; Djufri, 2016). Pada tempat terbukaditemukan jenis: Ceraptopteris thanllictriodes, Cyclosorus gingilodas, Pandanus ortrocarpus,Rhyncosfora comymbosa, Scleria praeformis, S. purpurescens, S. sumatrana, dan Stemochlaenapalutris.

    Peran Vegetasi Hutan Rawa Gambut

    Pemanfaatan hutan rawa gambut tidak mengherankan, karena walaupun tergolong lahan yangmarjinal dari sisi pertanian, namun dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang bersifat ekonomi,seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, dan agroforestry. Penggunaan untuk masing-masing kegiatantersebut disesuaikan dengan jenis dan sifat gambutnya. Di samping itu, juga dapat dinilai dari aspekfungsi (manfaat langsung dan tidak langsung), produk yang dihasilkan, dan atribut yang melekatpadanya. Penilaian dengan mempertimbangkan aspek-aspek tidak langsung disebut dengan penilaianpenuh sumberdaya hutan, yang biasanya tidak dipertimbangkan dalam ekonomi klasik, padahal nilai iniseringkali lebih besar dari pada nilai manfaat langsung.

    Aspek fungsi langsung dari lahan hutan gambut (mengatur, aliran air, pelindung dari keganasanalam, rekreasi dan pendidikan, produksi makanan dan kebutuhan penduduk setempat), sedangkan yangtidak langsung atau fungsi ekologis yaitu mencegah pendangkalan (sedimentasi), menjaga persediaanbahan makanan, dan stabilitas iklim mikro. Aspek produksi berupa penyuplai air ke ekosistem lain,sumber kayu bakar, kayu dan getah serta obat-obatan, sumber kehidupan liar, sumber pertanian danenergi. Aspek atribut berupa keanakragaman hayati, keunikan tumbuhan, dan sebagai habitat bagikelangsungan hidup flora dan fauna.

    Lahan hutan gambut sangat kaya dengan berbagai jenis produk bernilai ekonomi tinggi, baikkayu maupun non kayu. Beberapa jenis kayu tersebut antara lain; ramin (Gonystylus sp), meranti (Shoreasp), dan geronggang (Crotaxylum), sedangkan produk non kayunya seperti rotan, damar, dan buah-buahan. Produk-produk ini hanyalah sebagian kecil manfaat langsung hutan gambut. Bagi ekonomilingkungan yang diperhatikan bukan saja manfaat langsung tersebut, tetapi juga manfaat tidak langsung,yang sering kali nilainya lebih tinggi bila diberi nilai moneter (Sjarkawi, 2000). Fungsi lahan gambutdapat beranekaragam baik produk lingkungan maupun ekonomi dan jasa. Contoh produk ekonomi yaitukayu dan rotan, sedangkan untuk jasa mengurangi polusi udara dan aliran permukaan.

  • 5

    Kegiatan pemanfaatan lahan hutan gambut umumnya dilakukan secara sektoral dandikelompokkan sebagai hutan produksi, areal pertanian, dan areal konservasi, namun hutan inisebenarnya memiliki fungsi dan atribut yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh berbagai sektorekonomi. Untuk mengeksploitasi beragam sumberdaya ini secara berkelanjutan diperlukan rencanapengelolalaan pengembangan yang terintegrasi dan tergantung pada kerjasama dari berbagaipenggunaan sektor-sektor tersebut(Tabel 1).

    Fungsi Ekologis Hutan Rawa Gambut

    Tanah gambut merupakan tanah organik yang mampu menyerap air dalam jumlah besar.Kemampuan ini dapat mengurangi bahaya atau mencegah terjadinya banjir. Sebaliknya, pada musimkemarau, saat sungai-sungai di sekitarnya menyusut, air yang tersimpan pada tanah gambut akanmengalir ke sungai-sungai yang letaknya relatif rendah, sehingga aliran sungai dapat dipertahankan(Nirarita, dkk., 1996). Hutan rawa gambut merupakan habitat bagi sejumlah satwa liar. Berdasarkanpenelitian yang dilakukan di Taman Nasional Gunung Palung, diketahui bahwa musim berbunga danberbuah di hutan gambut berbeda dengan di hutan dataran rendah yang lain. Hutan gambut menjaditempat mengungsi dan mencari makan berbagai fauna, pada saat hutan dataran rendah lain mengalamimasa paceklik. Hutan gambut sebagai sumber plasma nutfah. Gabungan hutan rawa gambut dan hutantropis di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan merupakan sumber plasma nutfah yangpotensial. Berbagai hasil hutan dapat diperoleh dari hutan rawa gambut, misalnya kayu ramin, meranti,jelutung, dan nyamplung. Di samping itu lahan basah ini juga menghasilkan berbagai bahan lain yangbermanfaat bagi masyarakat, misalnya rotan, kayu gaharu dan buah seperti durian.

    Tabel 1. Manfaat sumberdaya hutan gambut dan potensi penggunaannya

    Fungsi/Atribut Manfaat

    Hidrologi

    Pengendali banjir, mencegah banjir pada areal pertanian atau pemukiman sekitarnya. Mengatur pengaliran air ke areal pertanian dan pemukiman sekitarnya. Penyuplai air untuk minum, mencuci, irigasi dan penggunaan lainnya. Mencegah intrusi air laut

    Stabilitas iklim Penyimpan karbon dan pengatur iklim

    Biodiversitas

    Sumber plasma nutfah Tempat tinggal kehidupan liar Tempat tinggal ikan Tempat tumbuhnya tumbuhan Tempat rekreasi Hutan rimba

    Sumber produkalam

    Menghasilkan kayu komersial seperti ramin, jelutung, meranti, dan sumber kimia bahanalam, dan lain sebaginya.

    Pendidikan danpenelitian

    Kombinasi fungsi, atribut dan kegunaan potensi di atas, membuat hutan gambut bergunauntuk pendidikan dan penelitian

    Sumber : Djufri, 2004

    Hutan rawa gambut merupakan endapan karbon (carbon sink) yang tersimpan selama ribuantahun, dalam bentuk bahan organik. Jika dekomposisi dipercepat, maka akan lebih banyak CO2 yang

    12 3

  • 6

    dilepaskan danfungsinya sebagaiendapan karbon akanberkurang. Tanahgambut yang relatifkurang subur dapatdimanfaatkan untukberbagai keperluan,seperti lahanpertanian, hortikulturadan sumber energi.Hutan gambut,terutama gambutombrogen, merupakantipe ekosistem yangunik dengankharakteristik vegetasiyang spesifik.Whitmore (1975)

    dalamDjufri(2004)menyebutkan

    terdapat variasi lokaltipe vegetasi di habitatgambut ombrogen.Hasil penelitian diSebaran, Serawakmenunjukkan 6 tipehutan gambut (phasiccommunities) yangsecara jelas berbedastruktur, fisiognomi,dan floranya. Hasilpenelitian lainmenunjukkan terdapat5 variasi tipe vegetasihutan rawa yaitu:asosiasi rasau(Pandanus helicopus),hutan gambutcampuran, hutangambut, hutan rawaaluvium (swamp foreston alluvium) dan hutanpadang (padangforest).

    Fungsi hutan rawagambut adalah sebagaipengatur aliran danpenyimpan air. Tanahgambut merupakantanah organik yang

    mampu menyerap air dalam jumlah besar. Kemampuan menyerap air yang tinggi ini dapat mengurangi

    4 5 6

    7 8 9

    10 11 12

    13

    14 15

    1617

    18

    19 20 21

    22 23 24

    25 26 27

    28 29 30

  • 7

    bahaya atau mencegahterjadinya banjir.Sebaliknya, padamusim kemarau, saatsungai-sungai disekitarnya menyusut,air yang tersimpanpada tanah gambutakan mengalir kesungai-sungai yangletaknya relatif lebihrendah, sehingga

    aliran sungai dapat dipertahankan.

    Dampak Pembukaan Hutan Rawa Gambutuntuk Pertanian

    Seiring dengan waktu, pemanfaatan lahan gambut terus mengalami peningkatan. Hal inidilakukan dengan semakin besar dan beragamnya tuntutan kehidupan akibat bertambahnya populasimanusia dan mulai terbatasnya jenis lahan lain yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidup.Sjarkowi (2000) menyatakan bahwa akhir-akhir ini ada kecenderungan dilakukan pembukaan lahan-lahan yang tadinya dianggap marjinal, misalnya dijadikan lahan pertanian. Sebagai contoh, pembukaantambak udang besar-besaran di kawasan pesisir Provinsi Lampung, pemanfaatan lahan gambut untukperkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau, Jambi, dan Aceh, dan pembukaan lahan gambut untuk megaproyek reklamasi di Kalimantan Tengah seluas satu juta hektar, walaupun akhirnya dihentikan, semuaitu merupakan indikator adanya dorongan yang kuat pemanfaatan lahan-lahan marjinal untuk berbagaiaktivitas ekonomi.

    Pembangunan dengan memanfaatkan hutan rawa gambut, bila tidak dilakukan denganperhitungan yang cermat akan membawa dampak besar bagi lingkungan. Hal ini karena pembukaankawasan lahan gambut sangat berbeda dengan kawasan tanah mineral. Pembukaan kawasan tanahmineral mungkin hanya berpengaruh “on site”, sedangkan pada kawasan lahan hutan rawa gambut selainberpengaruh pada “on site” seperti vegetasi, substrat gambut dan hidrologi, tetapi juga berpengaruh “offsite” seperti kualitas air di bagian hilir, yang secara regional mempengaruhi keseimbangan unsur karbondi udara. Untuk itulah sebelum sesuatu kegiatan pemanfaatan lahan tersebut dilakukan, maka evaluasilingkungan yang mendalam dan komprehensif perlu dilakukan untuk mencapai keseimbangan yangterbaik antara prioritas ekonomi dan lingkungan.

    Pengalaman yang berharga tentang pemanfaatan lahan hutan rawa gambut yang dilakukan tanpaperencanaan yang matang terjadi pada pembukaan lahan gambut sejuta hektar di Kalimantan Tengahpada tahun 1996. Dampak yang ditimbulkan pembukaan lahan gambut tersebut berupa berkurangnyavegetasi pohon, terancamnya keanekaragaman plasma nutfah dan satwa yang dilindungi, terganggunyahabitat ikan, kualitas air yang memburuk akibat meningkatnya kadar pirit, dan kekeringan pada kawasandi sekitar pembukaan saluran utama (Setiadi, 1998). Belum lagi dampak yang ditimbulkan bagi iklimdunia secara global, terhadap neraca karbon dunia dan terbukanya akses untuk melakukan pencuriankayu melalui kanal-kanal yang dibangun. Padahal untuk mengembalikan kondisi lahan ini seperti semuladiperlukan waktu yang lama dan biaya yang besar.

    Djufri, dkk. (2016) melaporkan bahwa terjadi perubahan komposisi spesies penyusun hutan rawagambut Tripa di Provinsi Aceh setelah dikonversi menjadi kebun kelapa sawit (Tabel 2, 3, dan 4).Themost of Tripa peat swamp forest areas have been converted to oil palm plantations. Conversion of theforest to oil palm plantations would alter its ecological functions for example, the increased frequencyand severity of floods and forest fires during the last decade (Muchlisin et al. 2015). In addition,according to Wahyunto et al. (2005) the conversion of Tripa peat swamp forest to oil palm plantationshave insignificant positive economic benefit for local people.

    Keterangan : (1) Adina minutiflora, (2) Aglaia ignea, (3) Alseodaphne coreacea, (4) Alstoniapenumatophora, (5) Alstonia spatulata, (6) Alstonia scholaris, (7) Anisoptera costata, (8) Antidesmapuncticulatum, (9) Calophyllum pulcherrium, (10) Calophyllum sclerophyllum, (11) Camnospermacoriaceum, (12) Cinnamomum iners, (13) Cratoxylum arborescens, (14) Cryptocarya crassinervia,(15) Cryptocarya griffitiana, (16) Diospyros hermaphroditicha, (17) Dyeara constullata, (18)Eugenia jambos, (19) Ficus microcarpa, (20) Gonystyllus bancanus, (21) Ilex macrophylla, (22)Knema cinerea, (23) Litsea angulata, (24) Macaranga pruinosa, (25) Macaranga semiglobosa, (26)Myristica lowiana, (27) Palaquium dasyphylum, (28) Palaquium lelocarpus, (29) Trycalsia Sp, (30)Tristanea maingayi (Sumber : Istomo, 2012; Djufri, 2004; 2013; 2016).

    31 32 33

  • 8

    The peat swamp forest mainly functions in regulating the water flows and water storages. Thepeat area has an important function for water storage. These are because the peat swamp forest hascapability to absorb the water rapidly during rainy season and discharge the water slowly during dryseason and therefore the forest guarantees water sustainability (Eijk and Leenman 2004).The studyrevealed that S. casia was a predominant species in all locations except at LB. Seven species of shrubshave been found in the post deforested peat swamp (Table 3). These species were invasive into the peatswamp forests of this region, for example Eijk and Leenman (2004) reported that those species were notcommonly found in the virgin peat swamp in Indonesia.

    The ecology of peat swamp forest which was converted to oil palm plantations were dominatedby shrub group. The value of diversity indices (H') of shrub species in five locations of the area of oilpalm plantations (converted peat swamp) had the average Diversity Index values that ranged from1.5186 to 1.7496, with the importance value at the low category. The average value of the species in thefive locations was 1.6848 indicating low category (Table 2). It indicates that the value of the shrubspecies diversity in oil palm plantation area was low. Posa et al.(2011) stated that the majority of treesof peat swamp forest in the Southeast Asia are Dipterocarp, with species composition of Shorea albidaand Shorea balangeran. However, these species were not recorded during the study, probably due to thedeforestation which are occurring in this area.

    It is concluded that the diversity index of herbs and shrubs were in the low category, while thetree groups was in the medium category. According to the diversity index and direct observation of theTripa peat swamp forest, this area has been degraded due to land conversion.

    Table 2. Species composition, importance value (IV) and diversity index (H’) of herbaceous stratification at deforested peat swamp forestof Tripa in the village of Pulo Kruet, Aceh, Indonesia

    SpeciesSampling location

    WPSF EPSF NPSF SPSF LBIV H’ IV H’ IV H’ IV H’ IV H’

    Eichornia crassipes 20.80 -0.19 79.19 -0.35 98.62 0.37 95.87 -0.36 44.24 -0.28Panicum repens 24.20 -0.20 42.06 -0.28 - - - - 60.69 -0.32Hyptis capitata 2.80 -0.04 3.19 -0.05 - - - - 13.55 -0.14Ipomoea aquatica 95.60 -0.36 3.40 -0.05 - - - - - -Mimosa púdica 1.98 -0.03 4.76 -0.07 - - - - 5.41 -0.07Ageratum conyzoides 1.76 -0.03 6.13 -0.08 - - - - - -Cyperus pygmaeus 5.44 -0.07 4.36 -0.07 2.20 -0.04 14.36 -0.15 30.24 -0.23Desmodium heterophyllum. 1.78 -0.03 1.80 -0.03 - - - - - -Desmodium triflorum 2.53 -0.04 2.95 -0.05 - - - - - -Coix lacrima-joby 0.76 -0.02 0.17 -0.01 - - - - - -Clitoria ternatea 3.07 -0.05 5.12 -0.07 - - - - - -Calopogonium muconoides 86.38 -0.36 49.77 -0.29 96.77 -0.37 97.55 -0.37 - -Emilia sonchifolia 4.24 -0.06 3.36 -0.05 - - - - 9.57 -0.11Eclypta prostrata 13.64 -0.14 7.49 -0.09 3.34 -0.05 21.56 -0.19 - -Passiflora foetida 9.22 -0.11 3.65 -0.05 - - - - - -Colocasia esculenta 10.35 -0.12 37.65 -0.26 33.15 -0.24 - - - -Salvia splendens 8.78 -0.10 7.07 -0.09 - - 4.17 -0.06 - -Dactyloctenium aegyptium 5.43 -0.07 9.74 -0.11 - - - - - -Phyllantus niruri 1.28 -0.02 1.54 -0.03 - - 7.54 -0.09 - -Bidens pilosa L. - - 2.48 -0.04 - - 4.48 -0.06 - -Leucas lavandulaefolia - - 8.34 -0.10 4.61 7.29 -0.09 - -Euphorbia hirta - - 0.24 -0.01 - - - - - -Saccharum spontanium - - 3.75 -0.05 21.44 -0.06 - - - -Sida rhombifolia - - 8.78 -0.10 - - 8.66 -0.10 6.02 -0.08Tridax procumbens - - 2.46 -0.04 - - - - - -Axonopus compresus - - 0.55 -0.01 - - - - 25.24 -0.21Richardia brasiliensis - - - - 0.53 -0.01 5.42 -0.07 - -Cyperus rotundus - - - - 3.29 -0.05 5.30 -0.07 - -

  • 9

    Crotalaria striata - - - - 6.27 -0.08 - - - -Cyperus bulbosus - - - - 0.47 -0.01 2.82 -0.04 - -Cleome rutidosperma - - - - 0.09 -0.00 - - - -Physalis angulata - - - - 7.49 -0.09 7.82 -0.10 - -Synedrella nudiflora - - - - 2.47 -0.04 1.99 -0.03 - -Commelina bengalensis - - - - 6.73 -0.09 3.36 -0.05 - -Solanum melongena - - - - 4.25 -0.06 3.71 -0.05 - -Urena lobata - - - - 0.88 -0.02 3.80 -0.05 - -Borreria laevis - - - - 3.45 -0.05 - - - -Eleusine indica - - - - 1.62 -0.03 - - - -Dactyloctenium aegyptium - - - - 1.62 -0.03 - - - -Stachytarpeta indica - - - - - - 4.30 -0.06 16.44 -0.16Nephrolepis exaltata - - - - - - - - 88.60 -0.36Total 300 -2.05 300 -2.42 300 -1.88 300 -2.01 300 -1.97Total 300 2.05 300 2.42 300 1.88 300 2.01 300 1.97

    Note : WPSF = West of Peat swamp Forest, EPSF = Eastside Peat swamp Forest, NPSF = Northside Peat swamp Forest, SPSF = Southern Peat swampForest, LB = Local Beach

    Table 3.Species composition, importance value (IV) and diversity index (H’) of shrub stratification at the Tripa peat swamp forest whichwas converted to oil palm plantations in the village of Pulo Kruet, Aceh, Indonesia

    SpeciesSampling location

    WPSF EPSF NPSF SPSF LBIV H’ IV H’ IV H’ IV H’ IV H’

    Cassia siamea 90.79 -0.36 99.19 -0.37 84.25 -0.36 95.87 -0.36 44.24 -0.28Mimosa pigra 34.17 -0.25 62.06 -0.33 65.44 -0.33 43.12 -0.28 60.69 -0.32Bixa orellana 12.80 -0.13 23.19 -0.20 - - 23.44 -0.20 78.10 -0.35Vernonia cinerea 95.60 -0.36 33.40 -0.24 87.65 -0.36 41.31 -0.27 - -M malabatricum 21.98 -0.19 24.76 -0.21 27.46 -0.22 - - 35.41 -0.25Elaeocarpus edulis 21.76 -0.19 23.04 -0.20 - - 31.90 -0.24 44.32 -0.28Lantana camara 22.90 -0.20 34.36 -0.25 35.20 -0.25 64.36 -0.33 37.24 -0.26Total 300 -1.69 300 -1.79 300 -1.52 300 -1.68 300 -1.75Total 300 1.69 300 1.79 300 1.52 300 1.68 300 1.75

    Table 4. Species composition, importance value (IV) and diversity index (H’) of tree stratification at the Tripa peat swamp forest in thevillage of Pulo Kruet, Aceh, Indonesia

    SpeciesSampling location

    WPSF EPSF NPSF SPSF LBIV H’ IV H’ IV H’ IV H’ IV H’

    Acronycia trifoliata . 30.79 -0.23 59.1 -0.32 24.53 -0.20 14.33 -0.20 24.35 -0.20Adina polycephala 24.72 -0.21 42.06 -0.28 12.88 -0.14 22.08 -0.04 2.77 -0.04Aglaia odurata 2.8 -0.04 3.19 -0.05 5.87 -0.08 9.77 -0.18 19.46 -0.18Alstonia villosa 90.6 -0.36 3.4 -0.05 12.66 -0.13 4.07 - - -Alstonia spatulata 11.98 -0.12 4.76 -0.07 20.35 -0.18 22.5 - - -Anisoptera costata 1.76 -0.03 6.13 -0.08 0.77 -0.02 4.79 - - -Antidesma bunius 8.42 -0.10 4.36 -0.06 10.75 -0.12 10.51 -0.25 33.57 -0.25Blumeodendron tokbrai 11.72 -0.13 1.8 -0.03 20.35 -0.18 23.35 -0.05 3.56 -0.05Calophyllum inophyllum 12.5 -0.13 2.95 -0.05 10.2 -0.12 12.24 -0.19 22.29 -0.19Calophyllum spectabile 4.66 -0.06 00.17 -0.01 14.71 -0.15 14.11 -0.31 54.66 -0.31Campanumoea celebica 3.07 -0.05 5,12 -0.04 2.87 -0.10 8.87 -0.17 18.05Cinnomomum iners 6.38 -0.08 9.77 -0.11 3.66 -0.05 4.66 -0.15 14.92 -0.15Cryptocarya costata. 14.24 -0.14 3.36 -0.05 4.77 -0.07 4.12 -0.06 4.27 -0.06Cryptocarya griffithiana 33.64 -0.25 7.49 -0.09 3.97 -0.06 5.71 -0.07 5.10 -0.07Diospyros hasseltii 29.22 -0.23 3.65 -0.05 - - - - - -Durio ketejensis 30.35 -0.23 34.65 -0.25 - - - - - -Eugenia polyantha 99. 10 -0.37 79.07 -0.35 79.34 -0.35 80.42 -0.36 86.53 -0.36Hopea celebica 13.94 -0.14 9.04 -0.11 - - - - - -Knema cinerea - - 1.54 -0.03 - - - - - -Litsea angulata. - - 2.4 -0.04 - - - - - -Litsea cassiaefolia - - 8.34 -0.10 56.88 -0.32 55.13 -0.09 7.13 -0.09Macaranga semiglobosa - - 00.24 -0.01 - -0.15 - - - -Palaquium javanse - - 3.75 -0.06 15.44 - 3.34 -0.05 3.34 -0.05Tristania conferta - - 8.78 -0.10 - - - - - -Total 300 -2.91 300 -2.39 300 -2.35 300 -2.17 300 -2.17

  • 10

    Total 300 2.91 300 2.39 300 2.35 300 2.17 300 2.17

    Rektor, Ketua Senat, dan seluruh hadirin yang kami muliakan,

    Sebelum saya mengakhiri pidato pengukuhan ini, izinkanlah kami pada kesempatan ini menyampaikanpenghargaan dan ucapan terimakasih kepada Rektor Universitas Syiah Kuala dan jajarannya, Ketua Senat,Sekretaris Senat Universitas Syiah Kuala dan seluruh anggotanya, Ketua Panitia Penilai Angka Kredit (PPAK)baik di tingkat Universitas maupun di tingkat Fakultas, serta Pemerintah Republik Indonesia c.q. KemenristekDIKTI yang telah mengusulkan dan memberi kepercayaan serta mengangkat kami sebagai Guru Besar bidangEkologi Tumbuhan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Demikian pulaDirektorat Pendidikan Tinggi (DIKTI)yang telah memberikan beasiswa bagi kami untuk studi S2 di UniversitasGadjah Mada dan S3 di Institut Pertanian Bogor, Yayasan Malim Putra dan Pemda Aceh Tenggara.

    Rasa hormat dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh guru yang telah mendidik danmembimbing kami mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), SekolahMenengah Atas (SMA), hal yang sama kami sampaikan kepada seluruh guru mengaji semasa kami masihkecil,seluruh dosen di Program S1 Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasSyiah Kuala, Program S2 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, dan Program S3 Program Studi Ekologi,Biokonservasi, Keanekaragaman Hayati dan Produk Bahan AlamFakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam Institut Pertanian Bogor. Secara khusus kepada Prof. Soewardi Soekirman, M.S., Drs. Hersunardo, Dj.,M.Sc. (alm), Drs. Hanafiah Wahab, M.S., (alm), Drs. Oesman Ibrahim (alm), Drs. Uzir Mahmud, Drs. S. Arianto,Tj., Drs. Soekarman Moesa, M.Sc., Drs. M. Isa Moesa, Drs. M. Diah Husin, Drs. T.A. Bakar Yusuf (alm), Dr.Masdiana Amin, M.Sc. (alm), Drs. Dahlian Oesman, Dra. Cut Nyak Shaliran Nazlie, M.S. (alm) yang telahmendidik, membimbing sebagai mahasiswa dan memberi pengalaman mengajar dan meneliti, menasehati danmemberi contoh yang baik kepada kami sebagai dosen muda pada saat itu (1989). Hal yang sama kami sampaikankepada seluruh dosen di Jurusan Pendidikan Biologi generasi selanjutnyayang telah lama bersama mengajar,meneliti, membimbing, menguji, membuat program (RENSTRA), dan saling membantu untuk meningkatkankualitas jurusan yang alhamdulillah sampai saat ini sudah meraih akreditasi A untuk kedua kalinya, yaitu : Dr.Khairil, M.Si., Prof. Dr. M. Ali, S., M.Si., Dr. Cut Nurmaliah, M.Pd., Dr. Supriatno, M.Si., Dr. Muhibbuddin,M.S., Dr. Hasanuddin, M.Si., Dr. Samingan, M.Si., Dra. Asiah, M.D., M.P., Dr. Ismul Huda, M.Si., Dr. HafnatiRahmatan, M.Si., Dr. Abdullah, M.Si., Dr. Syafrida, M.Si., Wardiah, S.Pd., M.Biol., Mimie Sapitri, S.Pd.,M.EEI.,Devi Syafrianti, S.Pd., M.Si., Iswadi, S.Pd., M.Si., Dr. Andi Ulfa Tendri Pada, M.Pd., Wiwiet Artika,S.Si., M.Ed., dan Dewi Handayani, S.Pd., M.Pd.

    Kepada Drs. Soekarman Moesa, M.Sc., dan Drs. M. Isa Moesa (alm) keduanya sebagai pembimbing padasaat kuliah di S1, mereka sangat berjasa dalam membuka mata kami untuk berkenalan dengan yang namanyadunia penelitian.Drs. Sunarto Hardjosuwarno, M.Sc. (alm) dan Dr. Moch. Nasir, M.Sc. yang telah membimbingkami pada saat menempuh pendidikan S2, serta Prof. Dr. Edy Guhardja, M.Sc., Prof. Dr. Dede Setadi, M.S., danDr. Ibnu Qayyim selaku pembimbing pada saat studi S3. Beliau-beliau sangat berjasa memperkenalkan danmeyakinkan kami bahwa riset botani khususnya Ekologi Tumbuhan merupakan bidang yang sangat prospektifdan diperlukan bangsa ini. Alhamdullillah kami masih menjalankan sebagaimana yang mereka harapkan. Selainbeliau yang telah kami sebutkan di atas kami juga inginkan menyampaikan ucapan penghargaan dan terimakasihsecara khusus kepada Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepomo(alm)sebagaisalah seorang ahli botani ternama diIndonesia merupakan orang yang pertama sekali meyakini kami untuk menekuni bidang botani dan banyakmemberi pengetahuan tentang perkembangan ilmu botani pada saat itu, sehingga kami bisa sampai pada posisisaat ini sebagai Guru Besar di Bidang Ekologi Tumbuhan, semoga budi baik yang telah diberikan memperolehbalasan yang setimpal dari Allah S.W.T.

    Rasa hormat dan terimakasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Prof. Dr. M. Yusuf Aziz,M.Pd. sebagai Dekan FKIP pada saat itu dan sebagai senior yang telah mempercayai dan memberi kesempatankepada kami untuk menjadi Pembantu Dekan selama dua periode yaitu PD IV dan PD III, tanpa kesempatan yangbeliau berikan mungkin kami tidak akan pernah sampai seperti apa yang kami capai sampai saat ini. Hal yangsama kami sampaikan kepada Dr. M. Hasan, M.Si., Dr. Wildan, M.Pd., Drs. Abdurrahman, M.Kes., dan Drs. AbuBakar, M.Si. yang telah bekerjasama selama ini membantu dan saling mengisi untuk membangun FKIP sejak 5tahun terakhir ini.

    Rasa hormat dan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh Dekan di lingkungan Universitas SyiahKuala yang telah memberikan motivasi dan inspirasi dalam setiap kesempatan dan telah menjadi teman berbagi,berdiskusi, dan melahirkan gagasan-gagasan untuk mencapai prestasi akademik tertinggi sebagai insan akademik.Hal yang sama kami sampaikan kepada Forum Komunikasi (FORKOM) Dekan FKIP Negeri se-Indonesia sebagaiwadah kami selama ini belajar bagaimana mengelola Fakultas sesungguhnya.

  • 11

    Ucapan terimakasih yang istimewa kepada Prof. Dr. Mukhlisin, Z.A., M.Sc., Dr. Suhartono, M.Sc. Dr.Yunisrina Qismullah Yusuf, M.A., Ika Afrianti Fata, S.Pd., M.Hum., Dr. Iskandar, M.A., Dr. Siti Sarah, M.A.,Dr. Andi Ulfa Tendri Pada, M.Pd., dan Wardiah, S.Pd., M.Biol. yang telah meluangkan waktunya untukmentraslate, membaca, mengkoreksi sejumlah artikel yang kami tulis, sehingga pada gilirannya kami lebihpercaya diri untuk terus meneliti dan menulis lebih produktif lagidi masa mendatang.Hal yang sama kamisampaikan kepada Prof. Dr. M. Ali, S., M.Si. dan Prof. Dr. Arrijani, M.Si. yang telah bersedia mereview artikelsebagai syarat pengajuan memperoleh Guru Besar, semoga Allah membalas seluruh kebaikan yang telah diberikandengan ganjaran yang setimpal.

    Penghargaan dan penghormatan kepada seluruh anggota Masyarakat Biodiversitas Indonesia (MBI) baiksebagai pendiri maupun anggota, terutama kepada Prof. Dr. Sutarno, M.Sc., Ahmad Dwi Setiawan, Prof. Dr. AriefSonjoto, M.Sc., Prof. Dr. Arrijani, M.Si., Prof. Dr. Ramadhanil, M.Sc., Prof. Dr. Syamsuardi, M.Si., Prof. Dr.Henny Simbala, M.Si. yang setiap saat berdiskusi, bertukar ide dan pengalaman untuk memperkuat risetbiodiversitas di Indonesia, sejauh ini terus berjalan sebagaimana yang kita harapkanbaik lintas generasi, lintasUniversitas, lintas Provinsi, dan lintas Negara.

    Penghargaan, penghormatan, dan rasa kagum kami sampaikan secara tulus dari lubuk hati kami yangpaling dalam kepada kedua orang tua, Ayahnda M. Syarifuddin (alm), dan Ibunda Banisah, dan kepada Ayahdadan Ibunda mertua Misman dan Sutasmi (alm) atas didikannya, bimbingan, pengorbanan, serta kasih sayangnyatanpa batas yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami tumbuh dari anak-anak menjadi dewasa lalumenjadiorang tua, serta hari ini dikukuhkan menjadi seorang Guru Besar, tentu sebagai anak kami tidak akanpernah mampu membalas jasa dan kebaikan yang telah diberikan selama ini, kepada Allah kami berdoa semogabeliau dimuliakan, diridhoi, dan ditempatkan di sisiNya.

    Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada saudara kandung adinda Rosminah, S.Pd dan Jalaluddinsekeluarga, Suryani dan Keluarga, Ramlan dan Susi Wahyuni sekeluarga, Juardi, S.Pd. dan Mindawati sekeluarga,Rosmiati & Aguspan sekeluarga, Sri Muliati, A.Md. dan Akmal, A.Md. sekeluarga, Sudianto Selian, S.Pd. danSatriani sekeluarga, EviNopita Sari, A.Md. dan Kaharuddin Muslim sekeluarga, Syukri Efendi dan RafikaZuhrasekeluarga. Hal yang sama kami sampaikan kepada keluarga ipar Endi Santoso dan Marsini sekeluarga,Linawati dan Supriadi sekeluarga, Sri Wahyuni dan Rahno Sekeluarga atas dukungan, perhatian dan bantuannyakepada kami selama ini.

    Ucapan terimakasih dan penghargaan yang khusus kami persembahkan kepada istri tercinta dan tersayangSuji Hartini, S.Pd., M.Si., yang selalu setia mendampingi kamibaik dalam duka maupun suka, memberi keteduhandan inspirasi, serta selalu hadir mengisi kehidupan kami sejak 28 tahun yang lalu sampai saat ini dan insya Allahselamanya baik di dunia dan akhirat dan telah mempersembahkan 4 orang anak 2 putra dan 2 putri buah hati yangsehat, baik, dan cerdas yaitu dr. Muhammad Ansari Adista, M.Pd. Ked. dan menantu dr. Nur Fajrina, ViveraRuselli Puspa, S.Pd., Rangga Juliar Adista, dan Nia Ananda Puspa, atas kesetiaan, pengertian, kesabaran,dukungan, doa, dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada kami sebagai sumberenergi dan dorongan yangdahsyat sehingga kami bisa meraih posisi seperti saat ini.

    Rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada abangda Drs. Sulaiman Abda,M.Si. dan keluarga atas perhatian, persahabatan, dan motivasi yang diberikan bahwa kesetian adalah segala-galanya dalam menjalani hidup ini, beliau merupakan salah seorang senior kami baik di kampus maupun di PartaiGolkar (akhirnya harus kami tinggalkan, setelah bergabung beberapa waktu, karena penggilan sebagai ilmuanlebih kuat dalam diri kami),beliau banyak membantu, mengarahkan, dan menginspirasi kami bahwakeanekaragaman adalah suatu kekuatan.

    Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh hadirin atas kesabarandan perhatiannya mengikuti acara pengukuhan pada hari ini, semoga Allah memberi balasan yang setimpal. Kamiberharap apa yang disampaikan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dan mohon maaf atas segalakekurangan.

    Wabillahi taufik wal hidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

    DAFTAR PUSTAKA

    Badan Litbang Pertanian. 2009. Road Map Strategi Sektor Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta.

    Barbour, M.G, Burk J.H, Pitts, W.D. Gilliam F.S, Schwartz, M.W. 1999. Terrestrial Plant Ecology.Third Edition. BenjaminCummings, Menlo Park, California.

  • 12

    Dahuri, R. 1997. Dampak lingkungan proyek pengembangan lahan gambut sejuta hektar dan arahanpengelolaannya. Dalam Pengelolaan Gambut Berwawasan Lingkungan. Jurnal Alami 2 (1): 7-12. BPP. Teknologi, Jakarta.

    Djufri. 2004. Review : Dampak Pembukaan Hutan Rawa Gambut Menjadi Daerah Pertanian. ENVIRO.Vol.4 No.1.

    Djufri. 2013. Komposisi Flora Kawasan Rawa Tripa Kabupaten Aceh Barat. EduBioTropika. Vol.1: 1-16.

    Djufri. 2014. Hutan Rawa Gambut Tripa di Kabupaten Nagan Raya sebagai Laboratorium Alam dalamMempelajari Biologi dan Kaitannya dengan Implementasi Kurikulum 2013. PresedingBIOTIK-UIN ARRANIRY Banda Aceh.

    Djufri, Wardiah, and Muchlisin, Z.A. 2016. Plants diversity of the deforested peat-swamp forest ofTripa, Indonesia. BIODIVERSITAS. Vol. 17, page 372-376.

    Eijk PV, Leenman P. 2004. Regeneration of Fire Degraded Peatswamp Forest ini Berbak National Parkand Ecosystem Programme Project on Promoting the River Basin and Ecosystem Approach forSustainable Management of SE Asian Lowland Peatswamp Forest. Case Study on Air HitamLaut River Basin. Jambi Province. Indonesia. Alterra Green World Research, Wageningen.

    Haryanto. 1993. Variasi Lokal Tipe Vegetasi dalam Ekosistem Hutan gambut dan DampakPembukaannya di Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau Bawah, Riau. [Tesis].Bogor: Pasca Sarjana IPB.

    Indrawan, M., Richard B , Primack, dan Jatna Supriatna. 2007. Biologi Konservasi. Yayasan OborIndonesia, Jakarta.

    Istomo. 2012. Pengenalan Jenis Tumbuhan di Hutan Rawa Gambut. Yayasan Penerbit FakultasKehutanan IPB, Bogor.

    Muchlisin Z.A. Akyun Q. Rizqa S, Fadli N, Sugianto S, Halim A, Siti Azizah MN. 2015. Ichthyofaunaof Tripa Peat Swamp Forest, Aceh Province, Indonesia. Check List 11 (2): 1560.

    Muhadiono. I. 2001. Vegetasi Tropis. Bogor: Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi FMIPA IPB.Nirarita, E., P. Wibowo, S. Susanti, D. Padmawinata, Kusmarini, M. Syarif, Y. Hendriani, Kusningsih,

    dan L. Sinulingga. 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia. Jakarta: Dirjen PHPA.Noor Muhammad. 2010. Lahan Gambut. Pengembangan, Konservasi, dan Perubahan Iklim. Gadjah

    Mada University Press, Yogyakarta.Noor, M.I. Ar-Riza, dan A. Jumberi. 2007. Status, potensi dan pengembangan buah eksotik di lahan

    rawa. Dalam A. Supriyo et al. (eds). Keanekaragaman Flora dan Buah-buah Eksotik LahanRawa. Balai Besar Litbang SDLP-BALITRA, Banjarbaru.

    Posa, MRC. Wijedasa LS, Corlett LT. 2011. Biodiversity and consrrvation of tropical Peatswamp forest.Journal of BioScience 61 (1):49-57.

    Radjagukguk, B. 2001. Perspektif permasalahan dan konsepsi pengelolaan lahan gambut tropika untukpertanian berkelanjutan. Makalah Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas PertanianUGM, Yogyakarta.

    Rieley, J.O., dan S.E. Page. 2005. Wise Use of Tropikal Peatlands: Focus on Southeast Asia.Nottingham, UK.

    Sabiham, S. 2006. Pengelolaan Lahan Gambut Indonesia Berbasis Keunikan Ekosistem. Orasi IlmiahGuru Besar Tetap Pengelolaan Tanah. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

    Setiadi, B. 1998. Dampak Lingkungan Proyek Lahan Gambut Seju in Central Kalimata Hektar. SeminarSetengah Hari Natural Laboratory of Peat Swamp Forest. Jakarta, 20 Nopember 1998.

    Sjarkowi, F. 2000. Towards sustainable management of a tropical peatlands forest ecosytem through“SESA”. A lesson from Sungai Sebangau catcgment in Central Kalimantan. Seminar onSustainable Management of Tropical Peatlands Forest Ecosystem. The University ofNottinggham UK, 25-26th April 2000.

    Wahyunto, S. Ritung, Suparto, dan Subagyo. 2005. Sebaran Gambut dan Kandungan Karbon diSumatera dan Kalimantan 2004. Wetland Int.-Indo. Prog. & WHC. Bogor, Indonesia.

    Wibisono, I.T.C., L. Sibura, dan I.N.N. Suryadiputra. 2005. Panduan Rehabilitasi dan Teknik Silvikulturdi Lahan Gambut. Kerjasama Wetlands International dan Wildlife Habitat Canada, CCFPI,

  • 13

    Bogor.

    RIWAYAT HIDUP

    IDENTITAS DIRINama Lengkap : Prof. Dr. Djufri, M.Si.NIP/NIDN : 196311111989031001/0011116304Tempat/Tanggal Lahir : Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara/11 Nopember 1963Jenis Kelamin : Laki-lakiStatus Perkawinan : KawinAgama : IslamPangkat/Golongan : Pembina/IV/bJabatan Fungsional : Guru BesarPerguruan Tinggi : UNIVERSITAS SYIAH KUALAAlamat Kantor : FKIP- Darussalam Banda AcehTelp/Faks. : 0651-7551407/0651-7551407Alamat Rumah : Jl. Keumuning IINo.14 Komp Perumahan Dosen/PegawaiUnsyiah Sektor Timur

    Darussalam Banda Aceh 23111Telp/Faks : 081362911164/0651-7551407/0651-7551407Alamat e-mail : [email protected]; djufri.fkip.unsyiah.ac.id

    IDENTITAS KELUARGANo. NAMA LENGKAP TPT/TANGGAL LAHIR PENDIDIKAN/PEKERJAAN1. Prof. Dr. Djufri, M.Si. Lawe Sigala-gala/11-11-1963 S3/Dosen FKIP Unsyiah2. Suji Hartini, S.Pd., M.Si. Suka Makmur/15-02-1968 S2/Guru MTsN Tungkob3. dr. M. Ansari Adista, M.Pd. Ked. Yogyakarta/27-04-1991 S2/T.K. Rumah Sakit MeuraxaBanda Aceh4. Vivera Ruselli Puspa, S.Pd. Banda Aceh/23-09-1995 S1/Alumni FKIP Unsyiah5. Rangga Juliar Adista Banda Aceh/02-06-1999 Mahasiswa FK Unsyiah6. Nia Ananda Puspa Bogor/30-04-2004 Siswi SMP Negeri 6 Banda Aceh

    RIWAYAT PENIDIKANProgram S1 S2 S3

    NamaPTFKIP UnsyiahBanda Aceh

    Pasca Sarjana UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta

    Pasca Sarjana InstitutPertanian Bogor, Bogor

    BidangIlmu Pend. Biologi Ekologi TumbuhanEkologi, Biokonservasi KeanekaragamanHayatidan Produk Bahan Alam

    Tahun Masuk-Lulus

    1982-1988 1989-1993(via Pra-S2) 2001-2006

    JudulSkripsi/Tesis/Disertasi

    Beberapa Hambatandalam PelaksanaanTransmigrasi diJantho KabupatenAceh Besar

    Penentuan PolaDistribusi,Asosiasi, danInteraksiJenis TumbuhanKhususnya Padang RumputdiTaman NasionalBaluranBanyuwangi Jatim

    Studi Autekologi danPengaruh Invasi Akasia(Acacia nilotica) (L.) ex.Willd Del. terhadapEksistensi Padang Rumput danStrategiPenanganannya diTamanNasionalBaluran BanyuwangiJawa Timur

    NamaPbbg/Promotor

    Drs. SoekarmanMoesa,M.Sc. danDrs. M. IsaMoesa

    Drs. Sunarto Hardjosuwarno,M.Sc. &Dr. Moch. Nasir,M.Sc.

    Prof. Dr. Ir. EdyGuhardja, M.Sc.,Prof. Dr. Dede Setiadi,M.S. danDr. Ibnu Qayyim

    RIWAYAT JABATAN AKADEMIKNo. Jabatan Fungsional TMT Tanggal SK

    1. Asisten Ahli (100) 01-10-1991 525/7/E/19912. Assisten Ahli (150) 01-08-1994 559/7/19943. Lektor (200) 01-09-1996 246/7/E/19964. Lektor (300) 01-09-1998 584/7/E/19985. Lektor Kepala (400) 01-10-2003 34328/A2.7/KP/20036. Lektor Kepala (700) 01-05-2015 42967/A4.3/KP/20157. Guru Besar (850) 01-06-2017 76255/KPA2.3/2017

    RIWAYAT KEPANGKATANNo. Pangkat Golongan/Ruang TMT Masa Kerja, Gol. Gaji1. Penata Muda (Gol. III/a) 01-03-1989 0 Tahun 0 Bulan2. Penata Muda (Gol. III/a) 01-10-1990 1 Tahun 7 Bulan

  • 14

    3. Penata Muda Tk. I (Gol. III/b) 01-10-1995 6 Tahun 7 Bulan4. Penata (Gol. III/c) 01-10-1997 8 Tahun 7 Bulan5. Penata Tkt. I (Gol. III/d) 01-04-2001 12 Tahun 1 Bulan6. Pembina (Gol. IV/a) 01-04-2004 15 Tahun 1 Bulan7. Pembina Tk. I (Gol. IV/b) 01-10-2015 26 Tahun 7 Bulan

    TANDA PENGHARGAANNO. PEMBERI TAHUN1. Dosen Teladan III Tingkat FKIP-Unsyiah Rektor- Unsyiah 20002. Pemateri Terbaik Kegiatan Pelatihan Penanganan Gajah oleh FFI Cabang Aceh FFI-Indonesia 19993. Penyaji Terbaik Riset BBI-DIKTI DIKTI-Indonesia 2000

    4.Quality Award. Inovasi Pengendalian Proses Pembelajaran Berbasis TeknologiInformasi di FKIP. “Sumber Daya Berkualitas Pendukung Kredibilitas Unsyiah” Rektor-Unsyiah 2015

    5. Satya Lencana 20 Tahun Presiden-RI 2015KEANGGOTAAN PROFESI

    NO. ORGANISASI PROFESI TEMPAT TAHUN/POSISI1. Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada Yogyakarta 1993-sekarang/Anggota2. Persatuan Biologi (PBI) Cabang Aceh Banda Aceh 2006-sekarang/Anggota3. Penggalang Taksonomi TumbuhanIndonesia (PTTI) Bogor 2001-sekarang/Ketua Wilayah Barat4. Masyarakat Biodiversitas Indonesia (MBI) UNS-Solo 2000-sekarang/Pendiri-Anggota

    5.Alumni Program Studi Pendidikan Biologi FKIPUNSYIAH Banda Aceh

    Banda Aceh 2011-sekarang/Ketua

    6. Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor Bogor 2006-sekarang/Anggota

    7.Asosiasi Lembaga Pendidikan dan TenagaKependidikan Aceh (ALPTK-ACEH)

    Banda Aceh 2014-sekarang/Ketua

    8. Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII) Semarang 2015-sekarang/AnggotaPELATIHAN PROFESIONAL

    Tahun Nama Pelatihan Panitia Penyelenggara

    1994 Pendalaman Materi Kuliah Fisiologi TumbuhanJurusan Biologi FMIPAANDALASPADANG

    1995 Pengayaan Materi Kuliah Ekologi dan Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA ITB BANDUNG2000 Pelatihan Evaluasi Daya Dukung (Carryng Capacity) Pakan Gajah UML-Besitang-Sumatera Utara

    2001Pelatihan Dosen Perguruan Tinggi Negeri Se-Sumatera dalamBidang Dasar-Dasar AMDAL-A

    P2KSDM DIKTI dan FMIPAIPBBOGOR

    2003 Pelatihan Pengelolaan Sampah IPB BOGOR

    2005Third Regional Training Course on Biodiversity and Conservationof Bryophytes and Lichenes

    SEAMEO BIOTROPBOGOR

    2006Pelatihan Dosen Perguruan Tinggi Negeri/Swasta se Jawa dan Balidalam Bidang Audit Lingkungan

    P2KSDM DIKTI JAKARTA

    2006 Pelatihan Penulisan Jurnal Terpusat P2KSDM DIKTI JAKARTA2006 Pelatihan Penyusun AMDAL-B UI-JAKARTA2007 Pelatihan Penulisan Jurnal Terpusat P2KSDM DIKTI JAKARTA2010 Sertifikasi Ketua Penyusun Dokumen AMDAL (KPDA) INTAKINDO- JAKARTA2011 Pelatihan Metodologi Penelitian Multi Tahun Bagi P.T. DIKTI- JAKARTA2011 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dan Kewirausahaan DIKTI-MEDAN2011 Peningkatan Kemampuan Penelitian Dosen DIKTI –JAKARTA2011 Penyusunan Rencana Induk Penelitian (RIP) di Perguruan Tinggi DIKTI-JAKARTA2011 Penyusunan Renstra Peran PD3 FKIP se-Indonesia UNIB-BENGKULU2012 Sosialisasi Pelaksanaan PLPG di Kemenag BANDUNG-KEMENAG2012 Penyusunan Buku Ajar Pendidikan Kependudukan di P.T. BKKBN Pusat-JAKARTA2014 Sertifikasi Ketua Penyusun Dokumen AMDAL (KPDA) INTAKINDO- JAKARTA2015 Pelatihan Riset Tumbuhan Obat dan Jamu Indonesia (RISTOJA) Kementerian Kesehatan R.I.BPPK

    PENGALAMAN JABATAN/KEPANITIAANJabatan Institusi Thn s/d ThnKetua Laboratorium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala 1994-1999Ketua Laboratorium FMIPA Universitas Syiah Kuala 1996-1998Pembantu Dekan IV FKIP Universitas Syiah Kuala 2007-2009Pembantu Dekan III FKIP Universitas Syiah Kuala 2009-2013Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala 2013-2017Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala 2017-sekarangKepala Stasiun Riset University Farm di Lamno Universitas Syiah Kuala 2008-2011

  • 15

    Ka. ProdiS1 dan S2 STIE-Manajemen Triguna Bogor TRIGUNA-Bogor 2004-2006Ketua Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana IPB-Bogor IPB-Bogor 2005-2006Dewan PengawasBRR-Aceh-Nias UNSYIAH-Banda Aceh 2005-2006Ketua Pelaksana MGMP bagi Guru se- Provisnsi Aceh BRR-FKIP Universitas Syiah Kuala 2007Ketua Pelaksana Diagnosis Sekolah se- Provinsi Aceh BRR-FKIP Universitas Syiah Kuala 2008Ketua Pelaksana Ultah FKIP FKIP Universitas Syiah Kuala 2007Sekretaris Pelaksana PLPG FKIP Universitas Syiah Kuala 2008-2010Ketua Pelaksana PLPG FKIP Universitas Syiah Kuala 2011-2013Sekretaris Rayon 101 PLPG Universitas Syiah Kuala 2013-sekarangKetua Alumni S1 Pend. Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala 2013-sekarangKetua Yayasan Laboratorium School Syiah Kuala Yayasan Syiah Kuala 2017-sekarang

    PENGALAMAN MENGAJARMata Kuliah Jenjang Intitusi/Jurusan/Prodi Thn ... s/d Thn ...Biologi Umum S1 FKIP/PMIPA/Pend. Bio 1994-2000Botani Tumbuhan Tinggi S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 1994-sekarangEkologi Tumbuhan S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 1994-sekarangSeminar Tumbuhan S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 1994-2000Evaluasi Pengajaran S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 1994-2000Taksonomi Tumbuhan S1 FMIPA/Biologi 1994-2000Ekologi Tumbuhan S1 FMIPA/Biologi 1994-2000Biodiversitas S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 2007-SekarangBiokonservasi S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 2007-SekarangSeminar Botani S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 2007-2015Biologi Terapan S1 FKIP/PMIPA/Pend.Bio 2008-2014Statistik S1 FKIP/Pend. Biologi 2008-2015Metode Penelitian S1 FKIP/Pend. Biologi 2008-2015Biologi Lingkungan S2 PPs/Pend. Biologi Unsyiah 2011-SekarangMetode Penelitian S2 PPs/Pend. Biologi Unsyiah 2011-SekarangFilsafat Ilmu S2 PPs/Pend. Biologi Unsyiah 2014-Sekarang

    PENGALAMAN PENELITIANTahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana

    1993Penentuan Pola Distribusi, Asosiasi, dan InteraksiJenis TumbuhanKhususnya Padang Rumput di Taman Nasional Baluran Banyuwangi Jatim Ketua DIKTI

    1994Inventarisasi Flora Alami Kreung Aceh untuk Menunjang PerkuliahanEkologi dan Taksonomi Tumbuhan. Ketua

    OPF DIKTI/UNSYIAH

    1995Pengaruh Letak Biji dalam Buah terhadap Ekspresi Seks pada Pepaya(Carica papaya L.). Anggota

    OPF DIKTI/UNSYIAH

    1996 Inventarisasi dan Analisis Vegetasi di Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. KetuaDPP DIKTI/UNSYIAH

    1997Inventarisasi dan Analisis Struktur Tegakan Cagar Alam Seulawah BandaAceh sebagai Media Pengajaran Taksonomi Tumbuhan. Ketua

    BASIC SCIENCEDIKTI

    1997Pengaruh Naungan Tegakan Kayu Putih (Eucalyptus urophylla) dan Akasia(Acacia mangium) terhadap Komunitas Tumbuhan di Hutan TanamanIndustri (HTI) Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.

    KetuaRUTIN DIKTI/UNSYIAH

    1997Inventarisasi dan Studi PerbandinganStruktur Morfologi dan AnatomiBatang Jenis-Jenis Rotan di Hutan Hujan Tropis Lamno Aceh Barat. Anggota

    BASIC SCIENCEDIKTI

    1997Penentuan Masa Viabilitas Polen danKematangan Ginesium padapepaya(Careca papaya L.) serta Hubungannya dengan Peristiwa PolinasiPembentukan Buah dan Biji.

    AnggotaBASIC SCIENCEDIKTI

    1997Pengaruh Berbagai Tingkat Suhu danKonsentrasi Gibberelin (GA3)terhadapPemacuan Perkecambahan Biji Melinjo (Gnetum gnemon) L. Anggota

    RUTIN DIKTI/UNSYIAH

    1997Penentuan Masa Viabilitas Biji Cabai Merah (Capsicum annum L.)Berdasarkan Umur Buah dan Posisi Biji dalam Buah pada Kondisi Alami. Anggota

    RUTIN DIKTI/UNSYIAH

    1997Inventarisasi Kupu-Kupu (Butterfly) diKotamadya Sabang Guna UpayaPengembangan dan Pelestariannya. Anggota

    RUTIN DIKTI/UNSYIAH

    1997 Inventarisasi dan Analisis Vegetasi Hutan Cagar Alam Seulawah Aceh. Ketua RUTIN DIKTI

  • 16

    1998Tanggapan Perkecambahan dan Pertumbuhan Beberapa Biji TanamanFabaceae terhadap Sifat Triterpenoid dari Daun Akasia (A. auriculiformis) Anggota

    RUTIN DIKTI/UNSYIAH

    1998Inventarisasi dan Studi PerbandinganStruktur Morfologi dan AnatomiBatang Jenis-Jenis Rotan di Hutan Hujan Tropis Pidie. Anggota BBI DIKTI

    1998

    Analisis Kandungan Logam Berat Pb dan Kerusakan Jaringan DaunTanaman Penghijauan Jalur Hijau Akibat Emisi Polutan KenderaanBermotor dalam Kotamadya Banda Aceh.

    Anggota BBI DIKTI

    1999Kondisi Flora, Fauna, dan Biomasa Hutan Lindung Pulau Weh KotamadyaSabang, Pulo Nasi dan Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar. Anggota CIIJAKARTA

    1999Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun dan Akar Kayu Putih (Eucalyptusurophylla) terhadap Viabilitas Perkecambahan Beberapa Jenis Fabaceae. Ketua BBI DIKTI

    2000Survey Tidal Mudflat Land Form danLangkah-Langkah Pelestariannya diHutan Mangrove Kuala Langsa Aceh Timur. Anggota UML MEDAN

    2000Pemantauan Makanan Alami GajahSumatera (Elephas maximussumatraensis) di TAHURA Cut Nyak Dhien Seulawah, Aceh Besar. Ketua FFI MEDAN

    2006Studi Kelayakan Pengusahaan HutanTanaman Industri (HTI) diPalembangProvinsi Sumatera Selatan. Anggota

    PT.SUMALINDO-RIAU

    2006Studi Kelayakan Pengusahaan HutanTanaman Industri (HTI) diPalembangProvinsi Sumatera Selatan. Anggota

    PT.SUMALINDO-RIAU

    2006Studi Autekologi dan Pengaruh Invasi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd.ex Del. terhadap Eksistensi Savana dan Strategi Penanganannya di TamanNasional Baluran Jawa Timur.

    Ketua BPPS-DIKTI

    2006Penghambatan Perkecambahan dan Pertumbuhan Anakan Akasia (Acacianilotica) (L.) Willd. ex Del. dgn Zat Penghambat Tumbuh dan Naungan. Ketua DP2M-DIKTI

    2006 Studi Preliminary Taman Nasional Gunung Leuser. Anggota BRR NAD-NIAS

    2007Eksplorasi Potensi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Will. ex Del. sebagaiSpesies Bioprospektif dalam Rangka Pemanfaatan SDAH secara Lestari. Ketua DP2M-DIKTI

    2008 Kharakteristik Akasia (Acacia nilotica) sebagai Spesies Bioprospektif Ketua DP2M-DIKTI2008 Penyusunan Master Plan Pendidikan Kabupaten Aceh Jaya Provinsi NAD. Ketua PEMDA-A. JAYA

    2009Biodiversitas Hutan Rawa Gambut Tripa di Pantai Barat Aceh SemakinTerancamKelestariannya Akibat Konversi LahanMenjadi Perkebunan. Ketua DP2M-DIKTI

    2009 Analisis Kualitas Vegetasi Sepanjang Pantai B. Aceh Pasca Tsunami Ketua DP2M-DIKTI2010 Analisis Kualitas Vegetasi Sepanjang Pantai Barat Aceh Pasca Tsunami Ketua DP2M-DIKTI

    2011Pemetaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SMA di Kabupaten AcehTenggara dan Gayo Lues Provinsi Aceh. Ketua DP2M-DIKTI

    2011Analisis Kesesuaian Habitat dan Pemetaan Kawasan Perlindungan Gajah(Elephant sunctuary) di Hutan Terganggu sebagai Upaya MenyelesaikanKonflik Gajah dengan Manusia.

    Anggota DP2M-DIKTI

    2011Pemetaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SMA di Kabupaten AcehTenggara dan Gayo Lues Provinsi Aceh.

    Ketua DP2M-DIKTI

    2012Implementasi Model Peningkatan Mutu Pendidikan SMA di KabupatenAceh Tenggara dan Gayo Lues Provinsi Aceh.

    Ketua DP2M-DIKTI

    2013 Keanekaragaman Flora Hutan Rawa Gambut Tripa Kab. Nagan Raya-Aceh Ketua UKP4-JAKARTAPENGALAMAN DI BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    THN JENIS KEGIATAN JABATAN SUMBER DANA2000 AMDAL Pasar Ikan Takengon Kabupaten Aceh Tengah-NAD Anggota PEMDA Aceh Tengah2000 AMDAL Rumah Sakit Datu Beru Aceh Tengah Provinsi NAD Anggota PEMDA Aceh Tengah2003 Kajian Pemberdayaan Plasma Nutfah dan Potensi Komoditas

    Unggulan SumberdayaAlam Hayati di Provinsi PapuaWakilKetua

    Kementerian DesaTertinggal R.I.

    2003Penyusunan Rencana Pengelolaan Kawasan Cagar AlamKepulauan Krakatau Tahun2004-2029 di Provinsi Jawa Barat

    WakilKetuaDEPHUTRepublik Indonesia

    2004Penyusunan Rencana Pengelolaan Cagar Alam GunungPapandayan Jawa Barat Tahun 2005-2030 di Provinsi Jawa Barat

    Wakil KetuaDEPHUTRepublik Indonesia

    2005Penyusunan Rencana Pengelolaan Cagar Alam Kamojang JawaBarat Tahun 2005-2030 di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat

    Wakil KetuaDEPHUTRepublik Indonesia

    2006Stuidi Kelayakan Pegusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) diPalembang Provinsi Sumatera Selatan.

    Wakil Ketua Perusahaan

  • 17

    2006Studi Kelayakan Pegusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) diProvinsi Jambi

    Wakil Ketua Perusahaan

    2006Studi Preliminary Taman Nasional Gunung Leuser di KabupatenAceh Tenggara Provinsi NAD

    KetuaTimBiologi

    BRR-ACEH-NIAS

    2006AMDAL Penambangan Emas PT. Multi Mineral Utama diKecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan Provinsi NAD

    KetuaTimBiologi

    Perusahaan

    2007Penyusunan Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) diKecamatan Meuraxa Kotamadya Banda Aceh Provinsi NAD

    KetuaTim BRR-ACEH-NIAS

    2007AMDAL Penambangan Bijih Besi Aceh Jaya Mining diKabupaten Abdya Provinsi NAD

    KetuaTimBiologi

    Perusahaan

    2007AMDAL (HTI) Hutan Tanaman Industri Perkebunan Karet PT.Peudada Jaya Indah di Kabupaten Bireuen Provinsi NAD

    KetuaTimBiologi

    Perusahaan

    2007 AMDAL Tambang Emas di Kabupaten A. Selatan Provinsi NAD K.T. Biologi Perusahaan2007 UKL-UPL PLTU di Kabupaten Nagan Raya Provinsi NAD K.T. Biologi Perusahaan2007 UKL-UPL Blok Perlak Pertamina di ceh Timur Provinsi NAD K.T. Biologi Perusahaan2007 UKL-UPL Geothermal Seulawah di Aceh Besar Provinsi NAD K.T. Biologi Perusahaan2007 AMDAL Bandara Kuala Batu di Kabupaten Abdya Provinsi NAD K.T. Biologi Perusahaan2007 AMDAL Bandara Cut Nyak Dien di Nagan Raya Provinsi NAD K.T. Biologi Perusahaan

    2007UKL-UPL Peningkatan dan Perbaikan Jalan Cot Damar-Keunekai-LuengAngen Kota Sabang Provinsi NAD

    KetuaTim Perusahaan

    2007AMDAL Tambang Bijih Besi PT. Pinang Sejati Wati diKecamatan Pasie Radja Kabupaten Aceh Selatan Provinsi NAD

    KetuaTimBiologi

    Perusahaan

    2008 AMDAL Penambangan Timah Hitam di Kec. Serbajadi A. Timur K.T. Biologi Perusahaan2008 DPPL Pembangunan Rumah di Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. K.T. Biologi Perusahaan2008 DPPL Reklamasi Pantai Balohan Sabang Kotamadya Sabang. Ketua Tim PEMDA-Sabang2008 DPPL Pembangunan Rumah di Pulo Sarok Aceh Singkil. K.T. Biologi Perusahaan2008 UKL-UPL Jalan Lamteng-Ujong Keumeroh Pulo Aceh A. Besar KetuaTim Perusahaan2008 AMDAL Pembangunan Rumah Sakit Tipe C Takengon KetuaTim PEMDA-Aceh Tengah2008 UKL-UPL Peningkatan Jalan Bireuen-Aceh tengah (KM 20-35) KetuaTim Cipta Karya- Aceh2008 UKL-UPL Pabrik Kopi di Kabupaten Aceh Tengah K.T. Biologi Perusahaan2008 UKL-UPL Pembangunan Penambangan Emas di Meulaboh KetuaTim Perusahaan2008 AMDAL Penambangan Batu Bara di Meulaboh Aceh Barat KetuaTim Perusahaan2008 Master Plan Pendidikan Kabupaten Aceh Jaya KetuaTim Pemda-Aceh Jaya2009 UKL-UPL Pembangunan Depo Semen Curah di Aceh Selatan K.T. Biologi Perusahaan2009 UKL-UPL Penambangan Galian C di Kabupaten Aceh Selatan K.T. Biologi Perusahaan2009 UKL-UPL Penambangan Bijih Besi di Kabupaten Aceh Selatan K.T. Biologi Perusahaan2009 AMDAL Jalan Jantho (Aceh Besar)-Lamno (Aceh Jaya) K.T. Biologi Perusahaan2009 AMDAL Pembangunan Pertambangan Batu Bara di Aceh Barat K.T. Biologi Perusahaan2009 DPPL Rumah Sakit Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh K.T. Biologi Perusahaan2009 DPPL Pembangunan Pusat Perbelanjaan Pasar Aceh K.T. Biologi Perusahaan2010 AMDAL Pembangunan Waduk Radjui di Kabupaten Pidie K.T. Biologi Perusahaan2010 ANDAL Pembangunan Jalan Lingkar Kota Langsa KetuaTim Cipta Karya-Aceh2010 ANDAL Bijih Besi di Indrapuri danKuta Cot Glie Aceh Besar KetuaTim Perusahaan2010 UKL-UPL Galian C di Kabupaten Simeulue KetuaTim Perusahaan2010 UKL-UPL Galian C di Kabupaten Siemeulue KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Industri Pengolahan Ikan di Gampong KeurisiKecamatan JangkaBuya Kabupaten Pidie Jaya, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Industri Pengolahan Ikan di Gampong KeudeeKecamatan Pante RajaKabupaten Pidie Jaya, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Pabrik Es di Meunasah Balek Kecamatan MeureduKabupatenPidie Jaya, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Pengolahan Ikan (Bandeng Presto) di Desa CotLheuringPangwa Kec. Trieng Gadeng Pidie Jaya, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Industri Asap Cair di Gampong Beunyot KecamatanKota Juang Kabupaten Bireuen, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Industri Pengolahan Ikan di Gampong CeurehTunongKecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

    2010UKL-UPL Industri Kreatif Usaha Percetakan di Kota BireuenKecamatanKota Juang Kabupaten Bireuen, ADF.

    KetuaTim Perusahaan

  • 18

    2011AMDAL Perkebunan Kelapa Sawit dan Pembangunan PKS diKabupatenAceh Jaya

    KetuaTim Perusahaan

    2013 AMDAL Pembangunan Jalan Highway Lintas Timur Aceh Seksi 3 KetuaTim Cipta Karya-Aceh2013 AMDAL Perkebunan Karet di Aceh Barat PT. Potensi Sakti KetuaTim Perusahaan2014 AMDAL Emas di Beutong Aceh Barat. PT. Emas Mineral Murni KetuaTim Perusahaan

    2014AMDAL Penambangan Batubara di Seunagan Timur, Seunagandan Suka Makmue Nagan Raya Provinsi Aceh. PT. IPE.

    KetuaTim Perusahaan

    2014AMDAL Penambangan Batubara di Seunagan, Kuala Pesisir, danTadu Raya. Nagan Raya Provinsi Aceh. PT. MMC.

    KetuaTim Perusahaan

    2014AMDAL Penambangan Batubara di Seunagan dan SeunaganTimur Nagan Raya Provinsi Aceh. PT. AAR.

    KetuaTim Perusahaan

    2014AMDAL Penambangan Batubara di Kecamatan Meurebo AcehBarat Provinsi Aceh. PT. Indonesia Pacific Energy (PT. IPE).

    KetuaTim Perusahaan

    2015DELH Perkebunan Kelapa Sawit Krueng Luas Kabupaten NaganRaya. PT. Agro Sinergi Nusantara (ASN).

    KetuaTim Perusahaan

    2015 DELH Perkebunan Kelapa Sawit Bate Puteh. PT. ASN. K.T. Biologi Perusahaan2015 AMDAL PLTU Kabupaten Nagan Raya K.T. Biologi Perusahaan2015 UKL-UPL Geothermal Jaboi Kotamadya Sabang K.T. Biologi Perusahaan2015 AMDAL Kawasan Industri di Ladong Krueng Raya Aceh Besar K.T. Biologi Perusahaan2015 AMDAL Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Singkil. KetuaTim Perusahaan2016 DPLH RSU-Meuraxa Kota Madya BandaAceh K.T. Biologi Perusahaan2016 UKL-UPL RSU dr. Zubir Mahmud Aceh Timur K.T. Biologi Perusahaan2016 PLTA Merbo Kabupaten Aceh Barat KetuaTim Perusahaan2016 AMDAL Batu Bara Kabupaten NaganRaya KetuaTim Perusahaan2016 UKL-UPL Pasar Terpadu Lampulo Anggota Dinas Perindustrian2017 UKL-UPL Puskesmas Babahrot Anggota Perusahaan2017 AMDAL-Adendum Perkebunan Sawit diAceh Timur KetuaTim Perusahaan2017 AMDAL-Adendum Perkebunan Sawit diAceh Timur K.T. Biologi Perusahaan2017 AMDAL-Adendum PLTA Krueng IsepKabupaten Nagan Raya K.T. Biologi Perusahaan2017 DELH Rumah Sakit Tengku Umar CalangAceh Jaya K.T. Biologi Pemda-Aceh Jaya2017 AMDAL-Adendum PLTA Krueng Isep Kabupaten Nagan Raya K.T. Biologi Perusahaan

    PUBLIKASI ILMIAH (JURNAL DAN PROSEDING)A. Jurnal dan Prosiding

    Thn Judul Penerbit/Jurnal

    2002Penentuan Pola Distribusi, Asosiasi, dan InteraksiSpesies TumbuhanKhususnya Padang Rumput diTaman Nasional Baluran

    Biodiversitas Vol.3No.1 Tahun 2002

    2003 Struktur Tegakan Vegetasi di Cagar Alam Seulawah Kabupaten Aceh BesarBiodiversitas Vol.4No.1 Tahun 2003

    2003Pemantauan Makanan Alami Gajah Sumatera(Elephas maximussumatraensis) di Taman Hutan Raya Cut Nya’Dhien Seulawa Aceh Besar

    Biodiversitas Vol.4No.2 Tahun 2003

    2004 Dampak Pembukaan Hutan Rawa Gambut Menjadi Daerah PertanianEnviro Vol.4 No.1Tahun 2004

    2004Invasi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del.dan Permasalahannya diTaman Nasional Baluran Banyuwangi Jawa Timur.

    Analisis LingkunganVol.1 No.2 Tahun2004

    2004Acacia nilotica (L.) Willd. ex Del. dan Permasalahannya di Taman NasionalBaluran Jawa Timur

    Biodiversitas Vol.5No.2 Tahun 2004

    2004Pengaruh Tegakan Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del. TerhadapKomposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Savana BalananTaman Nasional Baluran Jawa Timur

    Matematika, Sains,danTeknologi Vol.6Tahun 2004

    2004Invasi Spesies Eksotik Akasia Berduri (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del.Di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Ancaman terhadap EkosistemSavana

    Enviro Vol.4 No.2Tahun 2004

    2005Pola Distribusi dan Asosiasi Tumbuhan Bawah pada Tegakan Akasia(Acacia nilotica) (L.) ex Del. di Savana Kramat Taman Nasional BaluranJawa Timur

    Enviro Vol.5 No.1Tahun 2005

    2005Pengaruh Kerapatan Tegakan Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del.terhadap Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di SavanaTaman Nasional Baluran Jawa Timur.

    Analisis LingkunganVol.2No.1 Tahun2005

  • 19

    2005Invasi Akasia Berduri (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del. di TamanNasional Baluran Jawa Timur

    Analisis LingkunganVol.2No.2 Tahun2005

    2005Pengaruh Kerapatan Tegakan Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del.terhadap Tumbuhan Bawah Savana Bekol Taman Nasional Baluran Jatim

    Konservasi HayatiVol.1 No.1Tahun 2005

    2006Analisis Vegetasi pada Tegakan yang Terinvasi Akasia (Acacia nilotica) (L.)Willd. ex Del.

    Matematika, Sains,danTeknologi Vol.7No.2

    2006Analisis Vegetasi pada Savana yang Belum Terinvasi Akasia (Acacianilotica) (L.) Willd. ex Del. di Taman Nasional Baluran Jawa Timur

    Forum PascasarjanaIPBVol.29. No.4Tahun 2006

    2006Penurunan Kualitas Savana Bekol sebagai Areal Feeding Ground bagi Rusa(Cervus timorensis) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur

    Konservasi HayatiVol.1 No.2Tahun2006

    2007Pengaruh Ekstrak Serai (Andropogon nordus) dan Air Laut terhadapPertumbuhan Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del.

    Pianka Vol.1 No.4Tahun 2007.

    2008Potensi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd ex. Del. Sebagai SpesiesBioprospektif.

    Proseding SeminarNasionalISBN: 978-979-1969-0-0

    2008 Analisis Vegetasi Sepanjang Pantai Banda Aceh Pasca Tsunami.MENTARI Vol. 11 No. 2, Juli2008

    2009Invasi Akasia Berduri (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex. Del. Di TamanNasional Baluran Jawa Timur dan Strategi Penanganannya

    MENTARI Vol. 12 No. 1,Januari 2009

    2009Eksplorasi Potensi Akasia (Acasia nilotica) (L.) Willd. ex. Del. SebagaiSpesies Bioprospektif dalam Rangka Pemanfaatan Sumber Daya AlamHayati Secara Lestari

    Biologi Edukasi. Vol. 1 No.1,Juni 2009.

    2010Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah pada Tegakan Akasia diTaman Nasional Baluran Jawa Timur.

    Biologi Edukasi. Vol. 1 No.2,Desember 2009.

    2010 Analysis of Vegetation in Beach of West Aceh After Tsunami.Proseding SeminarNasional USU Medan

    2011Pengaruh Kerapatan Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex Del. TerhadapKomposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Taman NasionalBaluran Jawa Timur.

    Biologi Edukasi. Vol. 3 No.1,Juni 2011

    2011Pengaruh Tegakan Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex. Del. TerhadapKomposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Savana BalananTaman Nasional Baluran Jawa Timur.

    Biologi Edukasi. Vol. 3 No.2,Desember 2011

    2012Keanekaragaman Flora Hutan Rawa Gambut di Desa Arongan KabupatenAceh Barat Provinsi Aceh.

    Prosiding SeminarNasionalXXI PBI, 2012

    2012Implementation of WTO Model to Improve Quality of Senior High Schoolsin South East Aceh, and Gayo Lues of Aceh Province.

    ProceedingsInternationalConference SpecialEducation2013

    2013Hutan sebagai Sumber Keanekaragaman Hayati dan Laboratorium Alamdalam Kaitannya dengan Implementasi Kurikulum 2013.

    Prosiding SeminarNasionalBiologi2013

    2013Nilai-Nilai Kharakter dalam Kurikulum 2013Membentuk Guru Masa DepanIndonesia.

    ProceedingSeminar NasionalPendidikan JurusanTarbiyahSTAIN COTKALA Langsa

    2013 Komposisi Flora Kawasan Rawa Tripa di Kabupaten Aceh Barat.EduBio Tropika, Vol.1, No.1,Oktober 2013

    2014Implementation of Education Improvement Model for Biology in AcehProvince.

    PIQE to Strengthen the GlobalCompetitiveness: UNSRI-2014

    2014Hutan Rawa Gambut sebagai Laboratorium Alam dalam MempelajariBiologi dan Kaitannya dengan Implementasi Kurikulum 2013.

    Prosiding Seminar NasionalBiotik 2014UIN ARRANIRY

    2014Improving High School Physic Instruction Through Lesson Study Model inAceh Province.

    Proceedings ICTE2014. UNIB:978-602-8043-43-4

    2014Implementing Plan-Do-See Model to Inprove Quality Of ChemestryLearning Process at Senior High School in Aceh Province.

    Proceedings ICTE-2014.KUPU SB-BrunaiDarussalam

    2014Penanaman Nilai Biologi Konservasi di Kalangan Pendidik dan PesertaDidik untuk Penyelamatan Biodiversitas.

    Prosiding SeminarNasionalBiologi2014. FKIP Unsyiah

    2014Penerapan Model Concept Attainment terhadap Hasil Belajar Siswa padaMateri Metabolisme.

    BIOLOGI EDUKASI.Vol. 6, No.1, Juni 2014

    2014Analisis Vegetasi di Pantai Seunagan Kecamatan Kuala Kabupaten NaganRaya Pasca Tsunami.

    Prosiding SeminarNasional2014UNIMA-Menado ISBN :978-602-1376-07-2

    2014Pembelajaran Berbasis Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswapada Konsep Keanekaragaman Spermatophyta. Anggota

    BIOLOGI EDUKASI.Vol. 6, No.2, Desember 2014

  • 20

    2015Pengaruh Penambahan Bahan Organik terhadap Pertumbuhan Akar KulturJaringan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Anggota

    EduBio Tropika, Vol.3, No.2,Oktober 2015

    2015 Implementation of Lesson Study Model on ScienceSubject in Aceh ProvinceProceedings ICLS, Bali- 2015.ISBN : 978-602-74573-0-0

    2015Ekosistem Leuser di Provinsi Aceh sebagai Laboratorium Alam yangMenyimpanKekayaan Biodiversitas untuk diteliti dalam Rangka PencarianBahan Baku Obat-Obatan

    Proseding SeminarNasionalBiodiversitasMBI Oktober2015ISN : 2407-8050

    2015 Orchidaceae Pulau Rubiah Kota Madya Sabang Provinsi AcehBIOTIK, Volume 3,No.1,April 2015

    2015

    Pengembangan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) padaMateri Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Tindakan Peduliterhadap Lingkungan di Madrasah Aliyah Negeri Darussalam KabupatenAceh Besar. Posisi : Anggota

    BIOTIK, Volume 3,No.1,April 2015

    2016Tumbuhan Berkhasiat Obat di Kemukiman Simpang Tanjong KecamatanPeusangan Selatan KabupatenBireuen Provinsi Aceh.

    EduBio Tropika, Vol.4, No.1,April 2016

    2016 Plants Diversity of The Deforested Peat-Swamp Forest of Tripa, Indonesia.BIODIVERSITAS Journal ofBiological DiversityVol. 17-No. 1 April 2016

    2016Potensi padang rumput (20rassland) sebagai peluang usaha prospektifbelumdimanfaatkan secara optimal di Indonesia.

    Proseding Seminar NasionalBIOTIK, Mei 2016. ISBN978-602-18962-9-7

    2016Keanekaragaman Flora Jalan-Jantho-Lamno(Sepanjang60 km yang dibangunsebagai Jalan Alternatif Menuju Kabupaten AcehBarat.

    Proseding Seminar NasionalMPBIO, November 2016.ISBN :978-602-1270-56-1

    2016Tantangan dan Peluang LPTK di Era OtonomiPengelolaan SMA dan SMKoleh PemerintahProvinsi

    Proseding SeminarNasionalMIPA II, Oktober2016. ISBN :978-60-1270-55-4

    2017The diversity of undergrowth plants on Acacianilotica stands asfoodresources of banteng(Bos javanicus) in Baluran National Park, EastJava, Indonesia.

    BIODIVERSITAS Journal ofBiological Diversity. Vol. 18-No. 1 Januari 2017

    2017Keanekaragaman Spesies Tumbuhan di Bandara Cut Nyak Dhien KabupatenNaganRara, Provinsi Aceh

    Proseding Seminar NasionalJur. Pend. Biologi FKIPUniversitas Syiah Kuala

    B. Pemakalah (Paralel (P) dan Keynote Speaker (KS)Thn Judul Penyelenggara1993 Peranan Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan Tanaman. UNAND Padang

    1994Penggunaan Teknik Ordinasi dalam Analisis Vegetasi untukMembandingkan antar Komunitas.

    JURUSAN BIOLOGI ITB BANDUNG

    1994Penggunaan Teknik Cluster Analysis dalam Mencari HubunganKekerabatan Tumbuhan dalam Satu Familia.

    JURUSAN BIOLOGIITB BANDUNG

    1995Penentuan Pola Distribusi, Asosiasi, dan Interaksi SpesiesTumbuhan Khususnya Padang Rumput di Taman NasionalBaluran Jawa Timur.

    PERSATUAN BIOLOGI INDONESIAACEH

    1996Pola Sejarah Hidup dan Strategi Pembagian Sumber Daya padaTumbuhan.

    KANWIL P&KACEH

    1997Peranan Tata Nama Tumbuhan untuk Penulisan NamaTumbuhan dalam Karya Ilmiah. Keynote Speaker.

    FKIP UNSYIAHBANDA ACEH

    1998Konsep Suksesi pada Komunitas Tumbuhan dan MetodeMendokumentasikannya. Keynote Speaker. KANWIL P&KACEH

    1999Strategi Pemanfaatan Potensi Makanan Alami Gajah Sumatera(Elephas maximus sumatraensis) di Taman Hutan Raya(TAHURA) Cut Nya’Dhien Seulawah. Keynote Speaker.

    PLG SAREACEH BESAR

    1999 Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan ProposalPenelitian.KS KANWIL P&KACEH

    2000Strategi Pemantauan Potensi Makanan Alami Gajah Sumatera(Elephas maximus sumatraensis) di Pusat Karantina GajahBesitang Kabupaten Langkat. Keynote Speaker.

    PLG BESITANGSUMATERAUTARA

    2003Potensi Komoditas Unggulan Sumberdaya Alam Hayati SektorKehutanan Provinsi Papua.

    PTTI UNS SOLO

  • 21

    2005Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah padaTegakan yang Terinvasi Akasia (Acacia nilotica) di TamanNasional Baluran Jawa Timur

    DIKTIJAKARTA

    2005Keanekaragaman Tumbuhan Bawah pada Tegakan yangTerinvasi Akasia (Acacia nilotica) di Taman Nasional Baluran.

    PTTIUPI BANDUNG

    2006Pengaruh Zat Alelopati, Air Laut, dan Naungan terhadapPerkecambahan dan Pertumbuhan Anakan Akasia (Acacianilotica) (L.) Willd.ex. Del.

    DIKTIJAKARTA

    2006Agribisnis Merupakan Salah Satu Sektor Andalan PerekonomianIndonesia Ditinjau dari Dimensi Industri Farmasi. (K.S.)

    TRIGUNABOGOR

    2007Eksplorasi Potensi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. Ex. Del.Sebagai Spesies Bioprospektif dalam Rangka PemanfaatanSumberdaya Alam Hayati Secara Lestari.

    DIKTIJAKARTA

    2007 Strategi Pembelajaran Biologi di Lapangan.Keynote Speaker. IAIN-ARRANIRYBANDA ACEH2007 Strategi Penulisan Proposal. Keynote Speaker. USM-BANDA ACEH2007 Metode Biologi dalam AMDAL PPLH UNSYIAHBANDA ACEH

    2008Karakterisasi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd. Ex. Del.ebagai Spesies Bioprospektif.

    DIKTIJAKARTA

    2008 Keanekaragaman Hayati. Keynote Speaker. BAPEDALPROVINSI NAD2008 Master Plan Pendidikan Kabupaten Aceh Jaya. (K.S.) PEMDAKAB. ACEH JAYA

    2008Metode Pengumpulan dan Analisis Data Biologi dalamAMDAL. Keynote Speker.

    PPLH UNSYIAHBANDA ACEH

    2009 Peningkatan Profesionalisme Guru di Provinsi NAD(K.S.) FKIP UNSYIAHBANDA ACEH2011 Analisis Vegetasi Sepanjang Pantai Barat Aceh Pasca Tsunami. JUR BIOLOGI FMIPAUSU-MEDAN2012 Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia.( K.S). UNIMED-MEDAN

    2013Potensi Flora dan Fauna Taman Nasional Gunung Leuser(TNGL) sebagai Objek Kajian Akademik. Keynote Speaker.

    IAIN ARRANIRYBANDA ACEH

    2013Nilai-Nilai Karakter dalam Kurikulum 2013 Membentuk GuruMasa Depan Indonesia.Keynote Speaker.

    STAIN ZANAWIYAH COTKALALANGSA-ACEH TIMUR

    2013Implementation of WTO Model to Improve Quality of SeniorHigh Schools in South East Aceh and Gayo Lues of Aceh

    FKIP UNSYIAHBANDA ACEH

    2013Hutan sebagai Sumber Keanekaragaman Hayati danLaboratorium Alam dalam Kaiatnnya dengan ImplementasiKurikulum 2013. Keynote Speaker.

    FKIP UNSYIAHBANDA ACEH

    2014Hutan Rawa Gambut sebagai Laboratorium Alam dalamMempelajari Biologi dan Implementasi K-13 Keynote Speaker.

    UIN ARRANIRYBANDA ACEH

    2014 Implementation of Education Improvoment Model for Biology FKIP UNSRI PALEMBANG2014 Kesiapan LPTK dalam Implementasi Kurikulum 2013. (K.S). USAID-BANDA ACEH2014 Strategi Pengembangan Bahan Ajar di F.H. Unsyiah. (K.S.) FH-UNSYIAHBANDA ACEH

    2014Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan SosialisasiKurikulum 2013.Keynote Speaker.

    UNIVERSITASALMUSLIM MATANGGLUMPANG DUABIREUEN

    2014Workshop Penyusunan SOP dan Instruksi Kerja Tema :Optimalisasi Kualitas Penjaminan Mutu Akademik FKIP (K.S)

    FKIP UNSYIAHBANDA ACEH

    2014Implementing PLAN-DO-SEE Model to Improve Quality ofChmestry Learning Process at Senior High School in Aceh

    CAPEU, KUPU-SB, BRUNEIDARUSSALAM

    2014LPTK dan Tanggung Jawab Peningkatan Mutu Pendidikan.Keynote Speaker.

    PPMG WILAYAH VIIDINASPINDIDIKAN ACEH, MEULABOH

    2014Penguatan Implementasi Kurikulum 2013 dalam MembangunKarakter Guruuntuk Mendukung Revolusi Mental Bangsa(KS)

    DINAS PENDIDIKANKABUPATENAGARA, KUTACANE

    2014AnalisisVegetasidiPantaiSeunaganKecamatanKualaKabupatenNaganRayaPascaTsunami

    Arboretum UNIMA, Menado YayasanKEHATI dan KLH-RI

    2014Penanaman Nilai Biologi Konservasidi Kalangan PendidikdanPeserta Didikuntuk Penyelamatan Biodiversitas. (K.S.)

    ProdiPendidikan Biologi FKIP Unsyiah

    2014Manajemen Biodiversitas bagi Kemandirian Bahan Pangan,Bahan Obat, dan Bahan Baku Industri. Keynote Speaker.

    MBI-UI Jakarta

    2016Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) danTanggung Jawab PeningkatanMutu Pendidikan

    Kab. Gayo Lues & Universitas SyiahKuala

    2016Desain Kurikulum LPTK dalam Implementasi K-13, KKNI danPersiapan Profesi Guru (PPG)

    Dosen LPTK-FKIP Universitas SyiahKuala

  • 22

    2016Dosen Tamu Kuliah Umum : Riset dan Strategi Pembelajaran Ekologi Tumbuhan (Plant Ecology) diPerguruan Tinggi. UNSRI-FKIP Pelembang, 07 Oktober 2016.

    2016Keynote Speaker : Tantangandan Peluang LPTK di Era Otonomi Pengelolaan SMA dan SMK olehPemerintah Provinsi. PPS-IPA Unsyiah, 17 Oktober 2016

    2016Keynote Speaker : Bimbingan Teknis Pengembangan Metodologidan Bahan Ajar bagi Dosen LPTK Tahun2016. Kopertis Wilayah XIII,Banda Aceh, 26-27 Oktober 2016.

    2017Dosen Tamu Kuliah Umum : Peranan Ekologi Tumbuhan dalam Pembangunan.Indonesia sebagai NegaraMegabiodiversity. FKIP-UNTAD, Tadulako, Palu,20 Mei 2017.

    2017Pembicara : Implementing Plan-Do-See Modelto Improve QualityofBiology Learning Processat Senior HighSchool inAceh Province. FKIP-UNTAD, Tadulako, Palu

    2017Pembicara :AutecologyofAkasia (Acacia nilotica) (L. J) Willd. ExDel. in Baluran National Park, East Java.UMMUL Samarinda, Kaltim.

    PENULISAN BAHAN AJARTahun Judul Buku/Diktat Tempat1994 Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan Jilid I FKIP Unsyiah1994 Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan FKIP Unsyiah1996 Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan Jilid II FKIP Unsyiah1997 Diktak Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi FKIP Unsyiah1997 Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi FKIP Unsyiah2006 Tim Penyusun Draf Modul Ekologi Hutan Tropika UT Jakarta2008 Diktat Kuliah Biodiversitas (S1 dan S2) FKIP Unsyiah2009 Diktat Kuliah Biokonservasi (S1 dan S2) FKIP Unsyiah

    Darussalam, 30 Desember2017

    dto

    Prof. Dr. Djufri, M.Si.Nip. 196311111989031001