16
Referat Kematian Mendadak Perseptor: Fitri Agustina Huspa, dr., SpF. Disusun oleh: Devita Wardhani 1115078 Roy Christian 1115185 Rinda Harpania P 1115083 Tiara Aditya 1115128 Maria Jessica 1115135 SMF/BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

Kematian Mendadak Ref

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dadak

Citation preview

Page 1: Kematian Mendadak Ref

Referat

Kematian Mendadak

Perseptor:

Fitri Agustina Huspa, dr., SpF.

Disusun oleh:

Devita Wardhani 1115078

Roy Christian 1115185

Rinda Harpania P 1115083

Tiara Aditya 1115128

Maria Jessica 1115135

SMF/BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN

BANDUNG

2015

Page 2: Kematian Mendadak Ref

Definisi

Pengertian kematian mendadak sebenarnya berasal dari kata

sudden unexpected natural death yang di dalamnya terkandung kriteria

penyebab yaitu natural (alamiah, wajar). Menurut WHO, kematian mendadak

adalah kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul, namun

pada kasus- kasus forensik, sebagian besar kematian terjadi dalam hitungan

menit atau bahkan detik sejak gejala pertama timbul (James et al, 2011).

Etiologi

Sistem Kardiovaskular

Penyakit pembuluh darah koroner merupakan penyebab kematian

terbanyak. Adanya penyempitan atau penebalan ramus descenden

a.Coronaria sinistra yaitu arteri yang mensuplai darah bagi sistem

konduksi (pacemaker) menyebabkan hipoksia yang diikuti fibrilasi atrium

dan berakhir dengan kematian. Terjadinya sklerosis koroner dipengaruhi

oleh faktor-faktor makanan (lemak), kebiasaan merokok, genetik, usia,

jenis kelamin, ras, diabetes mellitus, hipertensi, stres psikis dan lain-lain.

Penyumbatan dan atau penebalan yang hebat dari arteri ini juga dapat

menyebabkan infark miokard sehingga untuk membuktikannya diperlukan

pemeriksaan histopatologik. Mikroskopik jaringan iskemik

memperlihatkan serat otot yang nekrotik, bergelombang (wavy),

eosinofilik, granulasi sitoplasma, membran sel mengabur, pola serat

lintang menghilang, perubahan inti, fragmentasi, dan infiltrasi leukosit.

Kelainan ini baru tampak jelas pada usia infark 8-12 jam. Pemeriksaan

histokimia terhadap enzim sitokrom oksidase dan enzim

suksinodehidrogenase dapat melihat infark yang berusia 1-2 jam. Serabut

otot ini kemudian akan digantikan oleh jaringan ikat pada fase

berikutnya. Jaringan parut baru tampak pada infark yang berusia 5 minggu

hingga 3 bulan (James et al, 2011).

Tempat dimana arteri coronaria sering mengalami penyempitan yaitu:

Ramus descenden a. Coronaria sinistra (45-64%)

- a. Coronaria dextra (24-46%)

- a. Circumflexa coronaria sinistra (3-10%)

Page 3: Kematian Mendadak Ref

- pangkal a.coronaria sinistra (0-10%) (James et al, 2011).

Gambar 1 Infark Miokard

Penyakit Jantung Hipertensi

Hipertensi jangka panjang dapat menyebabkan remodeling jantung. Hal ini

ditandai dengan adanya left-ventricular hipertrofi dan kardiomegali. Berat

jantung pada laki-laki umumnya adalah 400 gram. Jantung yang membesar

merupakan predisposisi chronic myocardial hypoxia dan ketidakstabilan

impuls listrik, yang dapat menyebabkan aritmia fatal (James et al, 2011).

Gambar 2 Penyakit Jantung Hipertensi

Stenosis Aorta

Merupakan suatu penyakit yang pada dasarnya menyerang individu

Page 4: Kematian Mendadak Ref

usia lanjut dengan katup tricuspid aortic yang terkalsifikasi, tetapi dapat

juga terjadi pada individu usia muda yang memiliki kelainan kongenital

dari katup bicuspid aortic. Hipertrofi miokard yang menyertainya dapat

mencapai berat yang melebihi 700 gram (normal <500 gram). Perfusi

miokard diperburuk dengan adanya penyempitan katup, menghasilkan

tekanan lemah pada ostia dan arteri coroner (James et al, 2011).

Gambar 3 Stenosis Aorta

Senile Myocardial Degeneration

Penyebab kematian mendadak pada individu usia lanjut dapat sangat

sulit ditentukan. Jantung berukuran kecil, permukaan pembuluh darahnya

berkelok-kelok, miokard yang halus dan berwarna coklat karena adanya

akumulasi lipofuscin dalam sel (James et al, 2011).

Gambar 4 Senile Myocardial Degeneration

Primary Myocardial Disease

Lebih jarang ditemukan, biasanya menyerang individu usia muda.

Meliputi keadaan dimana terdapat abnormalitas struktural jantung yang

Page 5: Kematian Mendadak Ref

terlihat dengan mata telanjang dan atau di bawah mikroskop (myocarditis

dan cardiomyopathies) dan pada keadaan dimana terdapat abnormalitas

morfologikal yang tidak dikenali (“channelopathies”) dan sering dipicu

oleh stimulus, seperti olahraga, suara keras yang tiba-tiba, atau bahkan saat

tidur.

Kardiomiopati meliputi:

• Hypertrophic cardiomyopathy (HCM), merupakan penyakit turunan dari

protein sarkomerik otot jantung, dikarakteristikan dengan hipertrofi

simetris atau asimetris, “impact lesion” sub-aortic mitral, dan

kekacauan myocyte.

• Dilated cardiomyopathy (DCM), dapat menjadi gangguan primer

maupun sekunder (contohnya pada penyalahgunaan alkohol kronis).

• Arrhytmogenic right ventricular cardiomyopathy (ARVCM), suatu

kondisi yang diturunkan, dikarakteristikan dengan penipisan

ventrikel kanan dengan penggantian oleh fibro-fatty myocyte.

Aneurisma Aorta

- Atheromatous aneurisma aorta

Sering ditemukan pada usia lanjut, terutama mengenai aorta

abdominalis. Aneurisme terbentuk ketika komponen elastik

dinding aorta rusak karena adanya plak ateroma, dan dengan

adanya tekanan darah menyebabkan timbulnya aneurisme pada

dinding yang lemah. Dinding pembuluh darah terkalsifikasi dan

lumennya dilapisi thrombus (James et al, 2011).

Page 6: Kematian Mendadak Ref

Gambar 5 Atheromatous Aneurisma Aorta

- Dissecting aneurisma aorta

Plak ateromatous menyebabkan defek tunika intima dan

melemahkan tunika media, menyebabkan darah dari lumen

merusak dinding arteri. Umumnya pada aorta thoracica dan

diseksi berlanjut ke aorta abdominalis, bahkan hingga ke arteri

iliaca dan arteri femoralis.

- Syphilitic aneurisma

Saat ini sudah jarang ditemukan. Biasanya terjadi pada orang

yang mengalami pengobatan sifilis yang inadekuat. Aneurisma

berupa dinding yang tipis, pada aorta thoracica (terutama arcus

aorta) (James et al, 2011).

Sistem Saraf Pusat

a. Ruptur Aneurisma Berry

Sebab kematian mendadak pada orang dewasa muda sampai separuh

baya adalah perdarahan subarachnoid karena pecahnya aneurisma pada

arteri basal otak. Keadaan ini dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan,

umumnya sebelum umur dimana seseorang sering terserang penyakit

jantung koroner. Aneurisma Berry patut dicurigai sebagai sebab kematian

terutama pada perempuan sebelum menopause yang secara statistik sangat

jarang mengalami iskemia jantung yang fatal. Bahkan bila seorang

perempuan yang masih dalam usia produktif (antara usia 15 – 50 tahun)

Page 7: Kematian Mendadak Ref

meninggal mendadak, diagnosa diferensial yang harusnya muncul di

kepala kita adalah:

-Komplikasi kehamilan, seperti aborsi atau kehamilan ektopik terganggu

-Emboli pulmoner dari trombosis pembuluh darah tungkai.

-Pecahnya aneurisma cerebral (James et al, 2011).

Aneurisma Berry sering salah digolongkan ke dalam penyakit

kongenital, namun aneurisma ini tidak ditemukan ketika lahir atau pada

anak-anak. Aneurisma Berry terbentuk pada daerah yang lemah pada

dinding pembuluh darah, biasanya pada percabangannya dan ini terbentuk

pada saat orang itu bertambah dewasa. Aneurisma ini dapat berukuran

beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, dapat tunggal ataupun

multipel. Peningkatan darah yang tiba-tiba atau perubahan emosi atau

kombinasi keduanya, seperti saat berhubungan seks menyebabkan

pecahnya aneurisma. Pecahnya aneurisma membuat darah dapat mengalir

ke seluruh dasar otak dan kadang ke dalam ventrikel, bahkan ke dalam

jaringan otak itu sendiri. Bocornya aneurisma dapat menimbulkan

manifestasi beragam, dari sekedar sakit kepala atau kekakuan tengkuk,

sampai pada kematian. Prosesnya kadang berjalan sangat cepat dan

mekanismenya kadang tidak dapat ditentukan. Diasumsikan bahwa

perdarahan dalam rongga intrakranial yang tiba-tiba membentuk tekanan

dalam rongga intrakranial dan mempengaruhi pusat pernafasan (James et

al, 2011).

Gambar 6 Ruptur Aneurisma Berry

b. Perdarahan Serebral

Page 8: Kematian Mendadak Ref

Perdarahan tiba-tiba pada jaringan otak umumnya terjadi pada orang

tua dengan hipertensi yang signifikan. Perdarahan maupun penyumbatan

pembuluh darah otak dapat menyebabkan timbulnya manifestasi klinis

kerusakan jaringan otak yang oleh orang awam disebut stroke. Perdarahan

serebral menduduki peringkat ketiga di Amerika Serikat sebagai penyebab

kematian, dengan 175.000 kasus mati dari 500.000 kasus setiap tahunnya

(James et al, 2011).

Perdarahan serebral paling sering terjadi dalam kapsula interna dari

salah satu hemisfer, disebabkan oleh rupturnya arteri lentikulo-striata, atau

yang sering disebut “Charcot’s vessels”. Expansi mendadak dari

hematoma akan menekan kapsula interna dan mungkin menyebabkan

kerusakan sebagian dari jaringan otak sehingga menimbulkan hemiparesis.

Bila perdarahan menjadi lebih luas maka lebih luas jaringan otak yang

rusak, hingga dapat pula merusak serebelum dan “mid-brain”. Perdarahan

pada batang otak dapat bermanifestasi sebagai hiperpireksia. Perdarahan

ini dapat berakibat fatal, namun umumnya kematian tidak segera terjadi

setelah perdarahan. Kematian dapat terjadi dalam beberapa jam atau

bahkan sampai batas yang tak tentu penderita dapat bertahan hidup (James

et al, 2011).

Gambar 7 Infark Serebral Akut

Sistem Pernafasan

Page 9: Kematian Mendadak Ref

Penyebab utama kematian mendadak karena organ respirasi sebenarnya

juga terletak pada faktor vaskular juga. Emboli pulmonal amat sering terjadi

dan bahkan kadang tidak terdiagnosa sebagai sebab kematian. Pada hampir

setiap kasus, sumber emboli berasal dari vena tungkai (James et al, 2011).

Pada saat terjadi trauma, terutama yang memerlukan imobilisasi,

trombosis vena terbentuk. Sebagian besar terjadi tanpa gejala dan tidak

menimbulkan masalah, tapi sebagian lagi emboli ini terlepas dan menutup

pembuluh darah pulmoner dengan ukurannya yang beraneka ragam (James et

al, 2011).

Sekitar 80% dari kematian akibat emboli pulmoner memiliki

predisposisi penyebab seperti patah tulang, trauma jaringan, operasi,

imobilisasi, dan lain-lain. Ini membuat hubungan antara kematian dan

kejadian yang terkait dengan trauma menjadi lebih sulit. Dalam penerapan

hukum sukar untuk dibuktikan hingga meyakinkan hakim bahwa trauma yang

dibuat tersangka yang menyebabkan kematian (James et al, 2011).

Penyebab kematian mendadak yang sering pula terjadi di Indonesia

adalah haemoptysis masif dari caverna tuberculosis atau dari yang lebih

jarang terjadi haemoptysis masif dari keganasan pada sistem respirasi.

Kematian yang cepat namun tidak mendadak dapat juga terjadi pada infeksi

dada yang hebat, terutama oleh strain virus influensa yang ganas (James et al,

2011).

Page 10: Kematian Mendadak Ref

Gambar 8 Tromboemboli Paru-Paru

Sistem Gastro-Intestinal

Kematian mendadak yang terjadi akibat kerusakan system

gastrointestinal umumnya disebabkan oleh sistem vaskulernya. Perdarahan

masif pada lambung atau ulkus peptik di duodenum dapat berakibat kematian

dalam waktu yang singkat, walaupun kebanyakan kasus perdarahan sistem

gastrointestinal sifatnya moderat dan masih sempat memperoleh penanganan

operatif. Perforasi ulkus peptik dapat berakibat fatal, bila tidak ditangani

dengan tepat dalam hitungan beberapa jam, dan gangren intestinal karena

strangulasi hernia dan torsi karena adhesi peritoneal dapat mematikan

dalam waktu yang singkat bila tidak terdiagnosa dan tertangani dengan baik.

Trombosis dan emboli mesenterium yang menyebabkan infark usus memang

tidak terjadi segera, namun dapat terjadi dengan cepat dan tetap tidak

terdiagnosa oleh para klinisi (James et al, 2011).

Kondisi Ginekologis

Bila seorang wanita dalam usia subur mati mendadak, diagnosa

difrensial komplikasi kehamilan harus dipertimbangkan. Aborsi merupakan

suatu kemungkinan, apalagi di Indonesia dimana aborsi masih amat sering

terjadi. Kematian akibat syok vagal, perdarahan, infeksi dari instrumen

Page 11: Kematian Mendadak Ref

yang tidak steril dan kemungkinan emboli udara harus diperhatikan dalam

autopsi. Rupturnya tuba pada kehamilan ektopik tergganggu adalah suatu

kegawat daruratan yang dapat berakhir pada kematian karena perdarahan

intraperitoneal, kecuali dapat dilakukan intervensi bedah dengan cepat dan

tepat (James et al, 2011).

Tiga penyebab tersering kematian pada perempuan di usia reproduktif

adalah komplikasi pada kehamilan, embolisme pulmonal dari thrombosis

pada vena tungkai, ruptur aneurisme serebral (James et al, 2011).

Page 12: Kematian Mendadak Ref

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Kedokteran Forensik FKUI. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta :

Bagian Kedokteran Forensik FKUI.

James J.P., Jones R., Karch S.B., Manlove J. 2011. Simpson’s Forensic Medicine 13th

Ed. London : Ashley Cooper Visuals Unlimited, Scuence Photo Library.