15
P PERAWA KEDOKTERAN GIGI 2009 PULPEKTOMI & ATAN SALURAN A KELOMPOK II Gabrielle Warongan Jade Lolong Monica Rumampuk Nadira Manoy Windah Longkutoy Olivia Titjo Cindra Karim Thirsa Lumunon Kezia Wengkang Virginia Wowor Michael Sumolang Rilly Ngangi Bonie Tulaka AKAR

Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

PULPEKTOMI

PERAWATAN SALURAN AKAR

KEDOKTERAN GIGI 2009

PULPEKTOMI

&

PERAWATAN SALURAN AKAR

KELOMPOK II

Gabrielle Warongan

Jade Lolong

Monica Rumampuk

Nadira Manoy

Windah Longkutoy

Olivia Titjo

Cindra Karim

Thirsa Lumunon

Kezia Wengkang

Virginia Wowor

Michael Sumolang

Rilly Ngangi

Bonie Tulaka

PERAWATAN SALURAN AKAR

Page 2: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

PENDAHULUAN

Perawatan endodontik adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan

pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soket. Perawatan endodontik bertujuan untuk

merestorasi jaringan gigi yang hilang dan mempertahankan sisa jaringan, sehingga gigi tersebut

dapat bertahan selama mungkin di dalam mulut dan menghindari tindakan pencabutan agar gigi

dapat bertahan dalam soketnya sehingga dapat memperlambat resorbsi tulang alveolar gigi

terkait.

Dalam setiap melakukan perawatan endodontik, harus selalu diperhatikan beberapa hal

penting seperti teknik asepsis, akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan

saluran akar, pengisian saluran akar, dan pembuatan restorasi yang benar, sehingga didapatkan

jaringan periodondal yang sehat.

Tujuan prosudur restorasi adalah membentuk gigi seperti semula sehingga dapat

berfungsi kembali, memberi kekuatan untuk menahan daya kunyah atau daya lain seperti

trauma, clenching, atau bruxism. Selain itu juga perlindungan terhadap proses karies, sedapat

mungkin menampilkan restorasi estetis, dan mempersiapkan gigi (jika perlu) untuk digunakan

sebagai penjangkaran gigi tiruan lepasan atau cekat.

Macam-Macam Perawatan Endodontik

I. Endodontik Konvensional

1. Pulp Capping :

- Direct

- Indirect

2. Pulpotomi

3. Perawatan Saluran Akar

- Pulpektomi

- Endointrakanal

4. Apeksifikasi

II. Endodontik Bedah

1. Kuretase Akar

2. Reseksi Akar

3. Intentional Replant

4. Hemiseksi

5. Implan Endodontik

Page 3: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

DIAGNOSIS PULPA

1. Pulpa Normal

Kategori diagnosis klinis ini ditandai dengan pulpa tidak menunjukkan simptom apapun

dan memberi respon terhadap tester pulpa elektrik. Pada saat diperiksa menggunakan

tes termal, pulpa normal akan menghasilkan respon positif yang ringan dan segera reda

bila stimulus dihilangkan.

2. Pulpitis Reversible

Kategori diagnosis klinis ini mengindikasikan bahwa inflamasi pulpa harus ditangani

dan pulpa akan kembali normal. Karies, retakan, prosedur restoratif, trauma, atau

diskrepansi oklusal dapat menyebabkan inflamasi pulpa. Keluhan utama pasien

biasanya sensitivitas terhadap dingin atau panas. Tes termal menghasilkan respon yang

kuat, tetapi ketika stimulus dihilangkan, ketidaknyamanan juga akan hilang. Hasil dari

tester pulpa elektrik adalah responsif.

Perawatan: Pembuangan karies atau penyebab penyakit lainnya + penambalan

(restorasi)

3. Pulpitis Irreversible

Rasa sakitnya tajam, berlangsung beberapa detik, dan umumnya berhenti bila stimulus

dihilangkan. Dingin, manis, atau asam biasanya menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit

dapat menjadi kronis. Meskipun masing-masing paroksisme (serangan hebat) mungkin

berlangsung sebentar, parksisme dapat berlanjut berminggu-minggu atau bahkan

berbulan-bulan. Pulpa dapat sembuh sama sekali, atau rasa sakit dapat tiap kali dapat

belangsung lebih lama dan interval keringanan dapat menjadi lebih pendek, sampai

akhirnya pulpa mati.

Karena pulpa sensitif terhadap perubahan temperature, terutama dingin, aplikasi

dingin merupakan suatu cara yang bagus untuk menemukan dan mendiagnosis gigi

yang terlibat. Sebuah gigi dengan pulpitis reversible secara normal bereaksi terhadap

perkusi, palpasi, dan mobilitas, dan pada pemeriiksaan radiografi jaringan periapikal

adalah normal.

a. Anamnesa

• Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin

• Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus

• Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan

Page 4: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

b. Pemeriksaan objektif

• Ekstra oral: tidak ada pembengkakan

• Intra oral:

o Perkusi (-)

o Karies mengenai dentin/karies profunda

o Pulpa belum terbuka

o Sondase (+)

o Chlorethyl (+)

Perawatan: Pulp capping, pulpotomi, pulpektomi.

4. Nekrosis Pulpa

Kategori diagnostik klinis ini mengindikasikan kematian pulpa gigi. Pulpa tidak akan

merespon tes pulpa elektrik – tidak ada respon (no response/ NR) di atas 80. Pulpa juga

tidak merespon tes termal. Gigi dengan pulpa nekrosis biasanya asimptomatik kecuali

inflamasi telah berkembang hingga jaringan periradikuler.

- Nekrosis pulpa parsialis : tes termis – bereaksi atau tidak bereaksi

tes jarum miller – bereaksi

pemeriksaan Ro – terlihat adanya perforasi

Perawatan: Pulpektomi

- Nekrosis pulpa totalis : tes termis, tes pulpa elektrik, tes kavitas – tidak

bereaksi

pemeriksaan Ro – kavitas atau tumpatan besar, jalan

terbuka ke saluran akar, penebalan ligamen

periodontal. Dapat juga disebabkan oleh trauma.

Perawatan: Endodontik intrakanal

Page 5: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

PENENTUAN DIAGNOSA

• Riwayat dan catatan medis

1. Data pasien

2. Rencana perawatan

3. Hasil perawatan

4. Evaluasi perawatan

5. Surat persetujuan tindakan medis

• Pemeriksaan subjektif

o Riwayat kesehatan umum

1. Garis besar kesehatan umum penderita

2. Ada atau tidak penyakit sistemik yang diderita (rheumatic fever, kelainan

jantung , dll)

3. Pernah cedera , menjalani pembedahan, sedang terapi obat tertentu

4. Mencegah terhadap penyakit menular

5. Alergi/tidak terdapat obat-obat

6. Pacu jantung – elektrosurgery, test EPT

7. Ada/tidak rasa nyeri-penyakit pulpa/periradikular

o Riwayat dental

1. Penyakit gigi sekarang

2. Gigi yang pernah dirawat

3. Kapan perawatan gigi terakhir

4. Adakah keluhan utama

5. Apa yang dirawat

6. Adakah gigi yang sakit setelah benturan

7. Apakah perawatan/pemeliharaan berdampak pada rencana dan metode

perawatan

o Riwayat penyakit sekarang

Menunjukkan perubahan dalam kesehatan akhir-akhir ini yang membuat pasien

mencari bantuan medis sekarang. Pasien menguatkan informasi yang relevan

dengan keluhan utama sehat/sakit.

o Riwayat Subjektif umum

1. Bagaimana sakitnya : spontan / berdenyut / tajam atau tidak / menyebar /

lokasi

Page 6: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

2. Sakitnya meningkat karena : panas / dingin / tekanan / kunyah / berbaring /

rasa manis / asam

3. Dimanakah sakitnya? Apakah hilang bila minum obat

o Riwayat Subjektif Sementara

1. Berdasarkan perubahan patologis dipulpa dan periapeks

2. Pertanyaan khusus mengenai kualitas dan kuantitas nyeri

3. Untuk menentukan urgensi perawatan

• Pemeriksaan objektif

o Pemeriksaan Ekstraoral

� Penampilan umum

� Tonus kulit

� Asimestris wajah

� Pembengkakan

� Perubahan warna

o Pemeriksaan Intraoral

� Alat : kaca mulut dan sonde

Jaringan lunak : tes digital jaringan lunak mulut , pembengkakan besar / kecil

menyebar / terlokalisir /fistel warna dan bentuk ginggiva ada resesi . tes

dengan GP point pada stoma saluran sinus

� Gigi geligi

− plak / kalkulus

− karies / tumpatan / restorasi ; dimana dan berapa besarnya

− perubahan warna / fraktur / fragmen goyang / derajat goyang, abrasi, erosi

− oklusi ; traumatik oklusi / restorasi baik atau jelek

TES KLINIS

Pada pulpa : Tes vital, stimulasi langsung pada dentin dengan sondasi, test dingin, panas, listrik

Sondasi : Lakukan dengan menggeser sonde tanpa tekanan pada seluruh permukaan

Alat :

1) Sonde bengkok / lurus

2) Jarum miller

3) Reaksi ( + ) / ( – ) (dentin sekunder)

4) Sonde periodental

5) Status jaringan periodental

Page 7: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

Lesi periodontal dengan lesi endodontia

Penyebab :

1) Mekanis, kimia

2) Termis

3) Trauma

4) Karies

Jika inflamasinya hanya terbatas dalam jaringan pulpa dan tidak meluas ke jaringan

periapeks, gigi akan bereaksi normal terhadap palpasi dan perkusi. Perluasan inflamasi pada

ligamen Periodontium akan menyebabkan kepekaan pada perkusi dan penentuan lokasi nyeri

yang lebih mudah. Perawatan saluran akar atau pencabutan merupakan indikasi bagi gigi

dengan gejala dan tanda-tanda pulpitis irreversibel.

1. Tes Termal

� Area yang akan di tes diisolasi dan dikeringkan.

� Udara hangat dikenakan pada permukaan gigi yang terbuka.

� Catat respon pasien.

Untuk mendapatkan subuah respon bisa dengan temoperatur yang lebih tinngi, dengan

menggunakan air panas, gula perca panas atau kompoun panas atau sembarang instrumen

yang dapan menghantarkan temperatur yang terkontrol pada gigi.

2. Tes Dingin

� Semprotkan etil krorida pada gulungan kapas penguapan cepat dapat menimbulkan

sensasi dingin. Gulungan kapas dikenakan pada mahkota gigi.

� Air yang dibekukan pada kapsul anestotik kosong menghasilkan suatu batang es

untuk tes dingin.

� Gulungan kapas disemprotkan dengan Frigident (insert), untuk dikenakan pad

permukaan mahkota; Frigident dengan temperatur kira-kira -50 derjat C, bila

disemprotkan pada email/permukaan mahkota gigi yang direstorasi merupakan test

yang paling teliti untuk mengetahui vitalitas pulpa.

3. Perkusi

� Ketukan ringan pada gigi dengan ujung jari / ujung tangkang instrumen

� Arah : vertikal / horizontal (bukal/lingual/oklusal)

� Dimulai dari gigi sehat ke gigi yang sakit agar penderita dapat membedakan mana

yang lebih sakit.

Page 8: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

4. Palpasi

Cara : Palpasi dengan ujung jari menggunakan tekanan ringan pada gusi/mukosa sekilas

apeks gigi.

Untuk menentukan :

− Apakah jaringan fluktuan dan cukup membesar untuk insisi dan drainase.

− Adanya intensitan dan lokasi rasa sakit.

− Adanya lokosid adenopati.

5. Tes Mobilitas – Depresibilitas

Untuk mengetahui :

− Integritas jaringan penyanggah

− Eksistensi peradangan jaringan periodontal

− Derajat kegoyangannya

− Mendeteksi ada tidaknya kerusakan alveolar

Cara : menggunakan ibu jari dan telunjuk / tongue biade.

6. Test khusus

� Tes anastesis

Cara :

� Menggunakan injeksi infiltrasi atas intraligamen.

� Lakukan pada gigi paling belakang ( pada daerah yang dicurigai sakit )

� Bila rasa sakit masih ada setelah di anastesi, lakukan anstesi di sebelah mesial

(lakukan samppai sakit hilang ).

� Tes kavitas / pembuangan jaringan karies

Cara : mengebur melalui pertemuan detin-email sebuah gigi yang tidak di anastesi,

suatu sensasi rasa sakit menunjukkan adanya vitalitas pada pulpa.

7. Radiografi

Dapat berisi informasi mengenai adanya karies yang mengancam pulpa.

− Radiolusen : terlihat gelap → jaringan lunak dan subtansi lain dapat dilalui sinar X.

− Radio-opaque : terlihat jelas → tumpatan metal, jaringan krrsa dan subtansi lain

yang tidak dapat dilalui sinar X.

Page 9: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

TAHAP PERAWATAN

1. Perawatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

2. Ekstraksi gigi yang tidak dapat dipertahankan

3. Perawatan karies (preventif)

4. Perawatan periodontal

5. Perawatan saluran akar

6. Prosedur restoratif

PERAWATAN SALURAN AKAR

Fase-fase perawatan endodontik :

� Preparasi akses

• Fase yang paling penting dari aspek teknik perawatan akar.

• Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi keberhasilan tahap pembersihan,

pembentukan dan obturasi saluran akarnya.

Tujuan :

• Membuat akses yang lurus.

• Menghemat preparasi jaringan gigi.

• Membuka atap ruang pulpa.

− Saluran Akar Tunggal

1) Preparasi dimulai dengan round bur no 2 atau 4 atau tapered fissure diamond bur

dengan arah tegak lurus pada permukaan enamel sampai menembus jaringan dentin

dan diteruskan sampai atap pulpa terbukan dengan kedalaman 3mm.

2) Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar sumbu gigi sampai menembus ruang

pulpa sehingga ditemukan lubang saluran akar yang terletak pada dasar ruang pulpa

yang disebut orifice.

3) Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk membentuk dinding cavity entrance

divergen ke arah oklusal atau insisal samapi jarum miller dapat masuk dengan lurus,

setelah terasa tembus maka orifice dicari dengan menggunakan jarum miller.

4) Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan round diamond bur dengan gerakan

menarik keluar kavitas sehingga cavity entrance terbentuk dengan baik dan alat

preparasi dapat dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bebas. Masukkan jarum

ektirpasi, diputar searah jarum jam dan ditarik keluar, diulang lagi sampai jaringan

pulpa dicabut.

Page 10: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

− Saluran Akar Ganda

1) Pembutan cavity entrance menggunakan round bur no1 atau tapered fissure

diamond bur pada tengah fossa di bagian oklusal atau endo access.

2) Setelah kedalaman preparasi mencapaidentin, preparasi dilanjutkan menggunakan

fissure diamond bur sampai ditemukan orifice ke 3 saluran akar.

3) Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpa belum terbuka maka cari orifice yang

paling besar terlebih dahulu, kemudian atap pulpa diangkat dengan bur sesuai letak

orifice.

4) Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan round diamond bur dengan gerakan

menarik keluar kavitas, sehingga cavity entrance terbentuk dengan baik dan alat

preparasi dapat dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bebas.

� Penentuan Panjang Kerja.

- Panjang Kerja: Panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam saluran akar pada

waktu melakukan preparasi saluran akar.

- Menentukan panjang kerja dikurangi 1mm panjang gigi sebenarnya, untuk

menghindari:

- Rusaknya apical constriction (penyempitan saluran akar di apical).

- Perforasi ke apical.

- Cara melakukan DWP (Diagnostic Wire Photo)

Masukkan jarum miller atau file nomor kecil yang diberi stopper dengan guttap perca

pada batas panjang gigi rata-rata (lihat tabel) dikurangi 1-2 mm lalu dilakukan foto Rö.

� Pembersihan dan Pembentukan Saluran Akar

Pembersihan:

- Debridement: Pembuangan Iritan dari sistem saluran akar.

- Tujuan: Membasmi habis iritan tersebut walaupun dalam kenyataan praktisnya

hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan saja.

- Iritan: bakteri, produk samping bakteri, jaringan nekrotik, debris organik, darah dan

kontaminan lain.

Pembentukan Saluran Akar:

Membentuk saluran akar melebar secar kontinyu dari apeks ke arah korona.

- Pelebaran:

Saluran akar harus cukup besar untuk melakukan debridement yang baik dan dapat

memanipulasi serta mengendalikan instrumen dan meterial obturasi dengan baik tapi

Page 11: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

tidak sampai melemahkan gigi serta meningkatkan peluang terjadinya kesalahan

prosedur.

- Ketirusan

Ketirusan hasil preparasi harus cukup sehingga instrumen penguak dan pemampat gutta

perca dapat berpenetrasi cukup dalam.

- Kriteria

Saluran akar siap menerima obturasi baik dengan kondensasi lateral maupun vertikal,

saluran akar harus berbentuk corong ke arah korona dan dalam ukuran cukup besar

sehingga instrument pemampat dan penguak dapar masuk cukup dalam.

� Ekstirpasi Pulpa

Menggunakan jarum ekstirpasi. Bertujuan untuk mengambil jaringan pulpa yang telah

nekrosis.

� Pengisian Saluran Akar

Tahapan :

- Pencampuran pasta saluran akar petunjuk pabrik

- Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian dimasukan

kedalam saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo sesuai panjang kerja dan

diputar berlawanan jarum jam.

- Guttap point ( trial foto disterilkan dengan alcohol 70% dan dikeringkan

- Kering ( diulas dengan pasta ) masuk ke dalam saluran akar.

- Guttap point di potong 1-2mm dibawah orifice dengan ekskavator yang ujungnya

telah di panasi dengan Bunsen burner hingga membara.

Bahan pengisian saluran akar pada gigi sulung

o Zinc oxide eugenol paste

o Iodoform paste

o Calcium hydroxide

� Irigasi Saluran Akar

Tujuannya untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik, serbuk dentin, dan kotoran-kotoran

lain yang terdapat di saluran.

Irigasi dilakukan setiap :

- Pergantian file pada saat preparasi saluran akar

- Pada saat akan melakukan perbenihan

- Sterilisasi saluran akar

Page 12: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

Bahan irigasi yang digunakan

- H2O2 3%

- Aquadest steril

- NaOCl

� Bahan dan Obat-obatan Sterilisasi sebagai desinfektan dan antibakteri dengan spectrum

luas.

- ChKM (Chlorophenol Kamfer Menthol)

- Cresophene

- Cresatin

- Formokresol

- TKF (Tri Kresol Formalin)

- Eugenol (sebagai sedative, digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang

dikombinasikan pada saat dilakukan devitalisasi)

Preparat poliantibiotik :

Grossman :

- Penisilin → efektif terhadap gram (+)

- Streptomysin → efektif terhadap gram (–)

- Sodium kapsilat → (efektif terhadap jamur)

Kombinasi antibiotik kortikosteroid :

- Kortikosteroid (mengurangi keradangan periapikal)

- Antibiotik (membunuh bakteri. Ex: septomixine dan ledermix)

Bahan devitalisasi

- Arsen (As2O3) → digunakan pada gigi permanen

- Caustinerf Pedodontique / forte → digunakan pada gigi sulung

- TKF (Tri Kresol Formalin)

PULPEKTOMI

Pengambilan seluruh jaringan pulpa dari kamar pulpa dan saluran akar. Pada gigi molar

sulung pengambilan seluruh jaringan secara mekanis tidak memungkinkan sehubungan bentuk

morfologi saluran akar yang kompleks.

Page 13: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

1. Pulpektomi Vital

Pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan saluran akar secara vital.

Teknik pulpektomi vital pada gigi molar sulung:

1) Ro-foto.

2) Anestesi lokal dan isolasi daerah kerja.

3) Preparasi kavitas sesuai dengan lesi karies (Gambar 3-A).

4) Untuk mengangkat sisa –sisa karies dan debris pada ruang pulpa dipakai bur

besar dan bulat. Periksa apakah semua jaringan pulpa koronal telah

terangkat(Gambar 3-B, C).

5) Setelah ruang pulpa terbuka, perdarahan dievaluasikan dan eksudasi purulent

(Gambar 3-D).

6) Jaringan pulpa diangkat dengan file endodonti (Gambar 3-E). Mulai dengan file

ukuran no. 15 dan diakhiri dengan no. 35. Pada gigi sulung, preparasi dilakukan

hanya untuk mengangkat jeringan pulpa, bukan untuk memperluas saluran akar.

7) Irigasi saluran akar dengan bahan H2O2 3%. Keringkan dengan gulungan kapas

kecil dan paper point. Jangan sekali – kali mengalirkan udara langsung ke

saluran akar (Gambar 3-F).

8) Apabila perdarahan terkontrol dan saluran akar sudah kering maka saluran akar

diisi dngan semen zink oksid eugenol. Campur pada pad, angkat dengan

amalgam carrier dan masukkan ke dalam ruang pulpa (Gambar 3-G).

9) Gunakan amalgam plugger dan berikan tekanan secara konstan untuk

memadatkan semen zink oksid eugenol.

10) Metode alternatif lainnya adalah menggunakan campuran tipis zink oksid

eugenol pada file atau paper point dan menempatkannya pada saluran akar.

Bentuklah campuran tebal zink oksid eugenol seperti cone dan padatkan pada

saluran akar dengan menggunakan gulungan kapas lembab sebagai kondensor.

11) Roentgen foto untuk memastikan bahwa saluran akar sudah terisi dengan zink

oksid eugenol. Karena kalsifikasi saluran akar, zink oksid eugenol tidak

mencapai apeks gigi, tetapi gigi - geligi ini sering tetap berfungsi sebelum molar

permanen pertama erupsi.

12) Pasien diminta datang lagi dalam satu atau dua minggu untuk mengevaluasi

keberhasilan perawatan. Gigi – geligi yang menunjukkan gejala bebas penyakit

secara klinis dan radiografis dengan eksfolisasi dalam batas – batas waktu

normal dianggap sukses.

Page 14: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

2. Pulpektomi Devital

Pengambilan seluruh jaringan pulpa dalam ruang pulpa dan saluran akar yang lebih

dahulu dimatikan dengan bahan devitalisasi pulpa.

� Kunjungan pertama :

1) Ro-foto dan isolasi daerah kerja.

2) Karies diangkat dengan ekskavitas atau bur dengan kecepatan rendah.

3) Letakkan para

sementara.

� Kunjungan kedua (setelah 7

1) Tambalan sementara dibuka dilanjutkan dengan instrumen saluran akar

2) dengan file Hedstrom pemakaian Reamer tidak dianjurkan.

3) Irigasi dengan H2O2 3

4) Beri bahan obat antibakteri formokresol atau CHKM dan ditambal sementara.

� Kunjungan ketiga (setelah 2

Buka tambalan sementara jika tidak ada tanda

saluran akar dengan salah satu bahan s

eugenol (1:1) atau ZnO formokresol, atau pasta ZnO

3. Pulpektomi Nonvital

Gigi sulung yang dirawat pulpektomi non vital adalah gigi sulung dengan

gangren pulpa atau nekrosis

jaringan pulpa dalam ruang pulpa dan saluran akar yang lebih

dahulu dimatikan dengan bahan devitalisasi pulpa.

Kunjungan pertama :

foto dan isolasi daerah kerja.

Karies diangkat dengan ekskavitas atau bur dengan kecepatan rendah.

Letakkan para formaldehid sebagai bahan devitalisasi kemudian ditambalkan

Kunjungan kedua (setelah 7 – 10 hari) :

Tambalan sementara dibuka dilanjutkan dengan instrumen saluran akar

dengan file Hedstrom pemakaian Reamer tidak dianjurkan.

Irigasi dengan H2O2 3% keringkan dengan kapas.

Beri bahan obat antibakteri formokresol atau CHKM dan ditambal sementara.

Kunjungan ketiga (setelah 2-10 hari) :

Buka tambalan sementara jika tidak ada tanda – tanda dapat dilakukan

saluran akar dengan salah satu bahan sebagai berikut : ZnO dan formokresol

eugenol (1:1) atau ZnO formokresol, atau pasta ZnO eugenol.

Gigi sulung yang dirawat pulpektomi non vital adalah gigi sulung dengan

gangren pulpa atau nekrosis pulpa.

jaringan pulpa dalam ruang pulpa dan saluran akar yang lebih

Karies diangkat dengan ekskavitas atau bur dengan kecepatan rendah.

formaldehid sebagai bahan devitalisasi kemudian ditambalkan

Tambalan sementara dibuka dilanjutkan dengan instrumen saluran akar

dengan file Hedstrom pemakaian Reamer tidak dianjurkan.

Beri bahan obat antibakteri formokresol atau CHKM dan ditambal sementara.

tanda dapat dilakukan pengisian

ZnO dan formokresol

Gigi sulung yang dirawat pulpektomi non vital adalah gigi sulung dengan diagnosis

Page 15: Kelompok II-Pulpektomi&PSA Fix

� Kunjungan pertama :

1) Ro-foto dan isolasi daerah kerja.

2) Buka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jeringan pulpa diangkat

dengan file Hedstrom.

3) Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada

pembengkakkan, gigi goyang atau ada fist

4) Irigasi saluran akar dengan H2O2 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil.

5) Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan

diberi tambalan sementara.

� Kunjungan kedua (setelah 2

1) Buka tambala

2) Jika saluran akar sudah

formokresol (1:1) atau ZnO dan formokresol.

3) Kemudian tambal sementara atau tambal tetap. Jumlah kunjungan, waktu

pelaksanaannya dan sejauh mana instrumen dilakukan ditentukan oleh tanda

dan gejala pada tiap kunjung

semua tanda dan gejala telah hilang.

� Restorasi

Untuk lesi karies yang kecil dapat digunakan restorasi inlay kemudian untuk lesi yang

besar dapat digunakan onlay.

Restorasi Inlay

Prognosa gigi adalah baik apabila pulpa diambil kemudian dilakukan terapi endodontik dan

restorasi yang tepat.

Kunjungan pertama :

foto dan isolasi daerah kerja.

uka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jeringan pulpa diangkat

dengan file Hedstrom.

Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada

pembengkakkan, gigi goyang atau ada fistula.

saluran akar dengan H2O2 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil.

Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan

diberi tambalan sementara.

Kunjungan kedua (setelah 2 – 10 hari ) :

an sementara.

Jika saluran akar sudah kering dapat diisi dengan ZnO dan eugenol

formokresol (1:1) atau ZnO dan formokresol.

Kemudian tambal sementara atau tambal tetap. Jumlah kunjungan, waktu

pelaksanaannya dan sejauh mana instrumen dilakukan ditentukan oleh tanda

dan gejala pada tiap kunjungan. Artinya saluran akar diisi setelah kering dan

semua tanda dan gejala telah hilang.

Untuk lesi karies yang kecil dapat digunakan restorasi inlay kemudian untuk lesi yang

besar dapat digunakan onlay.

Restorasi Inlay Restorasi O

rognosa gigi adalah baik apabila pulpa diambil kemudian dilakukan terapi endodontik dan

uka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jeringan pulpa diangkat

Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada

saluran akar dengan H2O2 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil.

Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan

kering dapat diisi dengan ZnO dan eugenol

Kemudian tambal sementara atau tambal tetap. Jumlah kunjungan, waktu

pelaksanaannya dan sejauh mana instrumen dilakukan ditentukan oleh tanda

an. Artinya saluran akar diisi setelah kering dan

Untuk lesi karies yang kecil dapat digunakan restorasi inlay kemudian untuk lesi yang

Restorasi Onlay

rognosa gigi adalah baik apabila pulpa diambil kemudian dilakukan terapi endodontik dan