44
Perawatan Saluran Akar & Pulpektomi Kelompok II

Kelompok II - PSA Pulpektomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Perawatan Saluran Akar & PulpektomiKelompok II

Page 2: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Perawatan Endodontik

Perawatan endodontik adalah usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan

pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soket.

TujuanMerestorasi jaringan gigi yang hilang dan

mempertahankan sisa jaringan, dan gigi dapat bertahan selama mungkin di dalam mulut serta menghindari tindakan pencabutan.

Page 4: Kelompok II - PSA Pulpektomi

DIAGNOSIS PULPA

Pulpa Normal Pulpa tidak menunjukkan simptom apapun Memberi respon pada tester pulpa elektrik Tes termal ▸ menghasilkan respon positif yang

ringan dan segera reda bila stimulus dihilangkan

Pulpitis Reversibleⓧ Etiologi : karies, retakan, prosedur restoratif,

trauma, atau diskrepansi oklusalⓧ Sensitivitas terhadap dingin atau panasⓧ Tester pulpa elektrik adalah responsifⓧ Perawatan : Pembuangan karies + penambalan

(restorasi)

Page 5: Kelompok II - PSA Pulpektomi

DIAGNOSIS PULPAPulpitis Irreversible Nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus

menerus Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan

dihilangkan Ekstra oral: tidak ada pembengkakan Intra oral:

- Perkusi (-)- Karies mengenai dentin/karies profunda- Pulpa belum terbuka - Sondase (+)- Chlorethyl (+)

Perawatan: Pulp capping, pulpotomi, pulpektomi

Page 6: Kelompok II - PSA Pulpektomi

DIAGNOSIS PULPA

Nekrosis Pulpa (Kematian Pulpa Gigi) Etiologi : trauma yang membahayakan pulpa seperti

bakteri, trauma dan iritasi kimiawi Nekrosis pulpa parsialis

- Tes termis – bereaksi atau tidak bereaksi- Tes jarum miller – bereaksi- Pemeriksaan Ro – terlihat adanya perforasi

Nekrosis pulpa totalis- Tes termis, tes pulpa elektrik, tes kavitas – tidak bereaksi- Pemeriksaan Ro – jalan terbuka ke saluran akar, penebalan ligamen periodontal.

Perawatan : Endodontik Intrakanal

Page 7: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

1. Riwayat dan catatan medis• Data pasien• Rencana perawatan• Hasil perawatan• Evaluasi perawatan• Surat persetujuan tindakan medis

Pemeriksaan Subjektif• Riwayat kesehatan umum• Garis besar kesehatan umum penderita• Ada atau tidak penyakit sistemik yang diderita

(rheumatic fever, kelainan jantung , dll)

Page 8: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

1. Riwayat dan catatan medis• Pernah cedera , menjalani pembedahan, sedang

terapi obat tertentu• Mencegah terhadap penyakit menular• Alergi/tidak terdapat obat-obat• Pacu jantung – elektrosurgery, test EPT• Ada/tidak rasa nyeri-penyakit pulpa/periradikular

2. Riwayat dental• Penyakit gigi sekarang• Gigi yang pernah dirawat• Kapan perawatan gigi terakhir• Adakah keluhan utama

Page 9: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

2. Riwayat dental• Apa yang dirawat• Adakah gigi yang sakit setelah benturan• Apakah perawatan/pemeliharaan berdampak pada

rencana dan metode perawatan3. Riwayat penyakit sekarang• Perubahan kondisi kesehatan • Pasien menguatkan informasi yang relevan dengan

keluhan utama sehat/sakit4. Riwayat Subjektif umum• Bagaimana sakitnya : spontan / berdenyut / tajam

atau tidak / menyebar / lokasi

Page 10: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

4. Riwayat Subjektif umum• Bagaimana sakitnya : spontan / berdenyut / tajam

atau tidak / menyebar / lokasi• Sakitnya meningkat karena : panas / dingin /

tekanan / kunyah / berbaring / rasa manis / asam• Dimanakah sakitnya? Apakah hilang bila minum

obat5. Riwayat Subjektif Sementara• Berdasarkan perubahan patologis dipulpa dan

periapeks• Pertanyaan khusus mengenai kualitas dan

kuantitas nyeri• Untuk menentukan urgensi perawatan

Page 11: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

Pemeriksaan Objektif1. Pemeriksaan Ekstraoral• Penampilan umum• Tonus kulit• Asimestris wajah• Pembengkakan• Perubahan warna

2. Pemeriksaan Intraoral• Alat : kaca mulut dan sonde

Jaringan lunak : Tes digital jaringan lunak mulut , pembengkakan besar / kecil menyebar / terlokalisir /fistel warna dan bentuk ginggiva ada resesi. Tes dengan GP point pada stoma saluran sinus

Page 12: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

2. Pemeriksaan Intraoral• Gigi geligi

- plak / kalkulus- karies / tumpatan / restorasi ; dimana dan berapa

besarnya- perubahan warna / fraktur / fragmen goyang /

derajat goyang, abrasi, erosi- oklusi ; traumatik oklusi / restorasi baik atau jelek

TES KLINIS• Pada pulpa : Tes vital, stimulasi langsung pada dentin

dengan sondasi, test dingin, panas, listrik• Sondasi : Lakukan dengan menggeser sonde tanpa

tekanan pada seluruh permukaan

Page 13: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

TES KLINIS• Alat :

- Sonde bengkok / lurus- Jarum miller- Reaksi ( + ) / ( – )

(dentin sekunder)- Sonde periodental- Status jaringan

periodontal• Lesi periodontal dengan

lesi endodontia• Penyebab : mekanis,

kimia, termis, trauma, karies

• Inflamasi jaringan pulpa (tidak meluas ke jaringan periapeks) ▸Gigi akan bereaksi normal terhadap palpasi dan perkusi

• Perluasan inflamasi pada ligamen Periodontium ▸Kepekaan pada perkusi dan penentuan lokasi nyeri akan lebih mudah

• PerawatanPerawatan Saluran Akar

Page 14: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

TES TERMAL Area yang akan di tes diisolasi dan dikeringkan. Udara hangat dikenakan pada permukaan gigi yang

terbuka. Catat respon pasien.

TES DINGIN Semprotkan etil krorida pada gulungan kapas.

Gulungan kapas dikenakan pada mahkota gigi. Air yang dibekukan pada kapsul anestetik kosong

menghasilkan suatu batang es untuk tes dingin. Gulungan kapas disemprotkan dengan Frigident,

untuk dikenakan pad permukaan mahkota; (test yang paling akurat untuk mengetahui vitalitas pulpa).

Page 15: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan DiagnosaPERKUSI• Ketukan ringan pada gigi dengan ujung jari / ujung

tangkang instrumen• Arah : vertikal / horizontal (bukal/lingual/oklusal)• Dimulai dari gigi sehat ke gigi yang sakit agar

penderita dapat membedakan mana yang lebih sakitPALPASI• Palpasi dengan ujung jari menggunakan tekanan

ringan pada gusi/mukosa sekilas apeks gigi.Untuk menentukan :- Apakah jaringan fluktuan dan cukup membesar

untuk insisi dan drainase.- Adanya intensitan dan lokasi rasa sakit.

Page 16: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Penentuan Diagnosa

TES MOBILITASUntuk mengetahui :

o Integritas jaringan penyanggah

o Eksistensi peradangan jaringan periodontal

o Derajat kegoyangannyao Mendeteksi ada tidaknya

kerusakan alveolaro Cara : menggunakan ibu

jari dan telunjuk / tongue biade

RADIOGRAFIo Dapat berisi informasi

mengenai adanya karies yang mengancam pulpa.

o Radiolusen : terlihat gelap → jaringan lunak dan subtansi lain dapat dilalui sinar X.

o Radio-opaque : terlihat jelas → tumpatan metal, jaringan karies dan subtansi lain yang tidak dapat dilalui sinar X

Page 17: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Perawatan Saluran Akar

Prosedur perawatan gigi untuk mengangkat jaringan pulpa yang

terinfeksi dari ruang pulpa dan saluran akar kemudian diisi bahan pengisi agar tidak terjadi infeksi lanjut/infeksi ulang

Tujuan : • Gigi dapat bertahan selama mungkin di

rongga mulut, menghindari tindakan pencabutan (bertahan dalam soket sehingga dapat memperlambat resorbsi tulang alveolar gigi terkait)

• Pasien tetap memiliki gigi asli dalam kedaan sehat (fungsional) dan dapat dipakai sebagai tumpuan gigi tiruan lepasan

Page 18: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Indikasi

• Gigi dengan kelainan pada jaringan pulpa dan periapikal

• Pencegahan terjadinya infeksi periapikal

• Kesehatan umum pasien baik• Oral hygiene pasien baik• Masih didukung jaringan

penyangga gigi yang baik• Pasien bersedia untuk dilakukan

perawatan• Operator mampu pelakukan

perawatan

Page 19: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Kontraindikasi

• Gigi tidak dapat dilakukan restorasi akhir dengan baik

• Jaringan periodontal pendukung gigi tinggal sedikit

• Gigi yang terletak di luar lengkung gigi (tidak dapt beroklusi dengan baik)

• Fraktur vertikal• Saluran akar tidak mendukung• Adanya resorbsi massive (internal

& eksternal)

Page 20: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Tahap P S A Tahap 1

Mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Tambalan dan jaringan rusak pada gigi (karies) dibuang.

Tahap 2instrumen “file” digunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi ditutup dengan tambalan sementara dan dibongkar pada kunjungan selanjutnya.

Tahap 3Saluran akar diisi dengan bahan pengisi untuk mencegah bakteri masuk, selanjutnya tutup dengan tambalan sementara.

Page 21: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Tahap P S A

• Tahap 4Tambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan crown.

• Tahap 5Saluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada/tidaknya masalah.

Page 22: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Teknik-teknik P S A

1. Preparasi akses : keberhasilan tahap pembersihan, pembentukan dan obturasi saluran akar.Tujuan• Membuat akses yang lurus• Menghemat preparasi jaringan gigi• Membuka atap ruang pulpa

2. Penentuan panjang kerja3. Pembersihan dan pembentukan saluran akar (preparasi

cavity entrance) Pembersihan debridement : pembuangan iritan dari

sistem saluran akar Tujuan : membasmi habis iritan tersebut walaupun dalam

kenyataan praktisnya hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan saja

Iritan: bakteri, produk samping bakteri, jaringan nekrotik, debris organik, darah dan kontaminan lain

Page 23: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Teknik-teknik P S A

4. Ekstirpasi pulpa : menggunakan jarum ekstirpasi, reamer ataupun miller

5. Irigasi saluran akarTujuan : untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik, serbuk dentin, dan kotoran-kotoran lain yang terdapat di saluran

7. Bahan (paper point) dan obat-obatan sterilisasi : • Chlorophenol Kamfer Menthol• Cresophene• Cresatin• Formokresol• TKF (tri kresol formalin)• Eugenol (sebagai sedative, digunakan untuk

mengurangi rasa sakit yang dikombinasikan pada saat dilakukan devitalisasi

Page 24: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Teknik-teknik P S A

8. PerbenihanProsedur perbenihanHasil Perbenihan negatif, saluran akar dapat diisi dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut : • Tidak ada keluhan pasien• Tidak ada gejala klinik• Tidak ada eksudat dalam saluran akar• Tumpatan sementara masih baik

Hasil pembenihan positif, maka dilakukan sterilisasi ulang sampai hasil pembenihan negatif

Page 25: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Teknik-teknik P S A

9. Bahan pengisian saluran akar ► pasta Zn Oxide Eugenol Teknik pengisian saluran akar : Teknik single cone Teknik kondensasi lateral Teknik kondensasi vertikal

Syarat-syarat bahan pengisi saluran akar• Bahan harus dapat dengan mudah dimasukkan ke

saluran akar• Harus menutup saluran ke arah lateral dan apikal• Harus tidak mengerut setelah dimasukkan• Harus kedap terhadap cairan

Page 26: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Teknik-teknik P S A

Syarat-syarat bahan pengisi saluran akar• Harus bakterisidal atau paling tidak harus

menghalangi pertumbuhan bakteri• Harus radiopak• Tidak menodai struktur gigi• Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau

mempengaruhi struktur gigi• Harus steril atau dapat segera disterilkan dengan

cepat sebelum dimasukkan• Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari

saluran akar* Kontrol 2 minggu kemudian, bila tidak ada keluhan dapat dilakukan tumpatan tetap.

Page 27: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

& Kegagalan PSA

1.Faktor Patologiso Keadaan patologis jaringan

pulpao Keadaan patologis periapikalo Keadaan periodontalo Resorpsi internal dan eksternal

2.Faktor Penderitao Motivasi penderitao Usia penderitao Keadaan kesehatan umum

Page 28: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

& Kegagalan PSA4. Faktor Perawatan

o Perbedaan operatoro Teknik-teknik perawatano Perluasan preparasi atau pengisian

saluran akar5. Faktor Anatomi Gigi

o Bentuk saluran akaro Kelompok gigio Saluran lateral atau saluran

tambahan6. Kecelakaan Prosedural

o Perforasi lateralo Instrumen pataho Fraktur akar vertikal

Page 29: Kelompok II - PSA Pulpektomi

PULPEKTOMI

Tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa yang telah

mengalami kerusakan yang bersifat irreversible atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan

keras yang luas.

* Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil perawatan yang baik.

Page 30: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Indikasi• Gigi dengan infeksi yang melewati

ruang kamar pulpa (gigi vital, nekrosis sebagian, gigi nonvital)

• Saluran akar dapat dimasuki instrument

• Ruang pulpa kering• Pendarahan berlebihan pada

pemotongan pulpa (pulpotomi) tidak berhasil

• Sakit spontan tanpa stimulasi • Tanda-tanda/gejala terus menerus

setelah perawatan pulpotomi• Pembengkakan bagian bukal

Page 31: Kelompok II - PSA Pulpektomi

Kontraindikasi

• Keterlibatan periapikal atau mobilitas ekstensif

• Resorbsi akar ekstensif atau > 1/2 akar

• Resorbsi internal meluas menyebabkan perforasi bifurkasi

• Kesehatan buruk • Ancaman keterlibatan gigi tetap

yang sedang berkembang karena infeksi

Page 32: Kelompok II - PSA Pulpektomi

PULPEKTOMI VITALPengambilan seluruh jaringan dalam

ruang pulpa dan saluran akar secara vital.Dilakukan pada gigi anterior dengan

karies yang sudah meluas kearah pulpa, atau gigi yang mengalami fraktur

Page 33: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAH1. Ro-foto : Mengetahui panjang dan

jumlah saluran akar serta keadaan jaringan sekitar gigi yang akan dirawat.

2. Anestesi lokal dan isolasi daerah kerja.

3. Preparasi kavitas sesuai dengan lesi karies.

4. Untuk mengangkat sisa –sisa karies dan debris pada ruang pulpa dipakai bur besar dan bulat.

5. Setelah ruang pulpa terbuka, perdarahan dievaluasikan dan eksudasi purulent.

6. Jaringan pulpa diangkat dengan file endodonti. Pada gigi sulung, preparasi dilakukan hanya untuk mengangkat jaringan pulpa, bukan untuk memperluas saluran akar.

Page 34: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAH

6. Irigasi saluran akar dengan bahan H2O2 3%. Keringkan dengan gulungan kapas kecil dan paper point.

7. Apabila perdarahan terkontrol dan saluran akar sudah kering maka saluran akar diisi dngan semen zink oksid eugenol. Campur pada pad, angkat dengan amalgam carrier dan masukkan ke dalam ruang pulpa.

8. Gunakan amalgam plugger dengan tekanan secara konstan untuk memadatkan semen zink oksid eugenol.

Page 35: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAH9. Ro-foto : memastikan bahwa saluran

akar sudah terisi dengan zink oksid eugenol. Karena kalsifikasi saluran akar, zink oksid eugenol tidak mencapai apeks gigi, tetapi gigi - geligi ini sering tetap berfungsi sebelum molar permanen pertama erupsi.

10.Pasien diminta datang lagi dalam satu atau dua minggu untuk mengevaluasi keberhasilan perawatan.

Gigi – geligi yang menunjukkan gejala bebas penyakit secara klinis dan radiografis dianggap sukses.

Page 36: Kelompok II - PSA Pulpektomi

PULPEKTOMI VITAL

Page 37: Kelompok II - PSA Pulpektomi

PULPEKTOMI DEVITALDilakukan pada gigi posterior yang telah mengalami pulpitis atau dapat juga pada gigi

anterior pada pasien yang tidak tahan terhadap anastesi.

Pengambilan seluruh jaringan pulpa dalam ruang pulpa dan saluran akar yang lebih dahulu

dimatikan dengan bahan devitalisasi pulpa.

Pulpektomi devital dilakukan dengan mempergunakan bahan devitalisasi

paraformaldehid (Toxavit)

Page 38: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAHKunjungan Pertama : Ro-foto dan isolasi daerah kerja. Karies diangkat dengan ekskavitas

atau bur dengan kecepatan rendah. Letakkan para formaldehid sebagai

bahan devitalisasi kemudian ditambalkan sementara.

Kunjungan Kedua (setelah 7 – 10 hari) : Tambalan sementara dibuka

dilanjutkan dengan instrumen saluran akar dengan file Hedstrom pemakaian Reamer tidak dianjurkan.

Irigasi dengan H2O2 3% keringkan dengan kapas.

Beri bahan obat antibakteri formokresol atau CHKM dan ditambal sementara.

Page 39: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAH

Kunjungan ketiga (setelah 2-10 hari) :

Buka tambalan sementara jika tidak

ada tanda – tanda dapat dilakukan

pengisian saluran akar dengan salah

satu bahan sebagai berikut : ZnO dan

formokresol eugenol (1:1) atau ZnO

formokresol, atau pasta ZnO eugenol.

Page 40: Kelompok II - PSA Pulpektomi

PULPEKTOMI NONVITALDilakukan pada gigi dengan gangrene

pulpa atau nekrosis (gigi anterior yang mempunyai saluran akar satu dan pada gigi posterior dengan saluan akar lebih

dari satu

Page 41: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAHKunjungan Pertama : Ro-foto dan isolasi daerah kerja. Buka atap pulpa dan setelah ruang

pulpa terbuka, jeringan pulpa diangkat dengan file Hedstrom.

Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada pembengkakkan, gigi goyang atau ada fistula.

Irigasi saluran akar dengan H2O2 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil.

Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan diberi tambalan sementara.

Page 42: Kelompok II - PSA Pulpektomi

LANGKAH-LANGKAHKunjungan kedua (setelah 2 – 10 hari ) : Buka tambalan sementara. Jika saluran akar sudah kering dapat

diisi dengan ZnO dan eugenol formokresol (1:1) atau ZnO dan formokresol.

Kemudian tambal sementara atau tambal tetap.

Jumlah kunjungan, waktu pelaksanaan dan sejauh mana

instrumen dilakukan ditentukan oleh tanda dan gejala pada tiap kunjungan. Artinya saluran akar diisi setelah kering dan semua tanda dan gejala telah hilang.

Page 43: Kelompok II - PSA Pulpektomi

PULPEKTOMI NONVITAL

RESTORASIUntuk lesi karies yang kecil dapat digunakan restorasi inlay; untuk lesi yang besar dapat

digunakan onlay.

Restorasi Inlay

Restorasi Onlay

Prognosa gigi adalah baik apabila pulpa diambil kemudian dilakukan terapi endodontik dan restorasi yang tepat.

Page 44: Kelompok II - PSA Pulpektomi

SEKIAN & TERIMA KASIH

Kelompok II