Kelompok 7 Dinas (Recovered)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    1/66

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bencana yang tidak habis-habisnya, baik dibuat oleh anusia

    au!un ke"adian ala yang eru!akan suber stressor yang berat yang

    da!at engakibatkan ter"adinya berbagai asalah kesehatan "i#a dari

    yang ringan sa!ai yang berat. $asalah kesehatan "i#a yang ringan

    beru!a asalah !sikososial se!erti keceasan, !sikosoatis da!at

    ter"adi !ada orang yang engalai bencana. Bahkan keadaan yang lebih

    berat se!erti de!resi dan !sikosis da!at ter"adi "ika orang yang

    engalai asalah !sikososial tidak ditangani dengan baik. %&eliat.'((). Hal.'*

    Penanganan asalah kesehatan "i#a secara ce!at dan te!at

    eungkinkan hasil yang baik. Berdasarkan !enelitian diteukan bah#a

    !eulihan noral %'+* dan keandirian %'+* akan terc!ai "ika !asien

    gangguan "i#a ditangani dengan benar. Dengan akta se!erti ini, bahkan

    !roduktitas !asien gangguan "i#a da!at dihara!kan. %&eliat. '(().

    Hal.'*

    Di Indonesia !ra/elensi !enderita ski0orenia adalah o,1 sa!ai 2dan bisa tibul !ada usia sekitar 2+ sa!ai 3+ tahun. Naun ada "uga

    yang berusia 22 sa!ai 2' tahun sudah enderita ski0orenia. A!abila

    !enduduk di Indonesia sekitar '(( "uta "i#a aka di!erkirakan ' "uta "i#a

    enderita ski0orenia. %De!kes, '((4*  Di!erkirakan lebih dari 4( klien dengan ski0orenia engalai

    halusinasi. $eski!un bentuk halusinasinya ber/ariasi teta!i sebagian

    besar klien ski0orenia di 5uah 6akit 7i#a engalai halusinasi dengar.

    6uara da!at berasal dari dala diri indi/idu atau dari luar dirinya. %8ose!.

    '((4. Hal. '29*6alah satu ge"ala utaa !sikosis ski0orenia ialah adanya halusinasi

    !erse!si sensori yang salah satu !engalaan !erse!si yang tidak ter"adi

    dala realitas. Halusinasi da!at elibatkan !ancaindra dan sensasi

    2

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    2/66

    tubuh. Halusinasi da!at enganca dan enakutkan bagi klien

    #alau!un klien lebih "arang ela!orkan halusinasi sebagai !engalaan

    yang enyenangkan. $ula-ula klien erasakan halusinasi sebagai

    !engalaan yang nyata, teta!i keudian dala !roses !enyakit

    tersebut, ia da!at engakui nya sebagai halusinasi. %:ideback. '((;.

    Hal. 1)'*Halusinasi adalah contoh yang !aling uu dari !erse!si sensorik

    terganggu diaati !ada !asien dengan ski0orenia. Halusinasi da!at

    dialai di seua odalitas sensorik< Naun, halusinasi !endengaran

    adalah yang !aling uu !ada ski0orenia. Bebera!a halusinasi tertentu

    ungkin cuku! untuk endiagnosis ski0orenia, se!erti endengar

    suara-suara berbicara dengan satu saa lain atau eba#a !adadiskusi dengan seseorang yang tidak ada. &arena kebanyakan orang

    tidak akan s!ontan berbagi !engalaan halusinasi dengan

    !e#a#ancara, !era#at ungkin !erlu bergantung !ada bukti tidak

    langsung dala !erilaku !asien, se!erti "eda selaa !ercaka!an di yang

    indi/idu ta!aknya sibuk atau ta!aknya endengarkan orang lain

    selain !e#a#ancara , elihat ke arah suber suara yang dirasakan, atau

    enangga!i suara-suara dala bebera!a cara. $eski!un !asien

    ungkin tidak secara s!ontan berbagi halusinasi, banyak e/alidasi

    !engaatan !eeriksa atau engakui ri#ayat halusinasi ketika ditanya.

    %5a#lins, dkk. 244'. Hal.13(*.

    B. =u"uan Penulisan2. =u"uan Uu

    Ada!un tu"uan uu dari !enulisan akalah ini yaitu untuk

    eenuhi salah satu ata kuliah &e!era#atan 7i#a yaitu, Asuhan

    &e!era#atan 7i#a Pada >angguan 6ensori Perse!si ? Halusinasi.'. =u"uan &husus

    Ada!un tu"uan khusus dari !enulisan akalah ini yaitu?a. Untuk eenuhi salah satu tugas ata kuliah &e!era#atan 7i#a.b. Untuk ebantu ahasis#a eahai konse! dasar Halusinasic. Agar ahasis#a engetahui bagaiana asuhan ke!era#atan "i#a

    !ada !asien dengan halusinasi.

    '

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    3/66

    @. $etode Penulisan$etode !enulisan dala !enulisan akalah ini enggunakan eode

    !ustaka yang engintisarikan dari suber-suber buku yang ada

    di!er!ustakaan.

    D. 6isteatika PenulisanAda!un sisteatika dala !enulisan akalah ini terdiri dari tiga bab

    yaitu?Bab I ? 8aitu Pendahuluan yang teridiri dari Latar belakang, =u"uan

    Penulisan, $etode Penulisan dan 6isteatika Penulisan.Bab II ? 8aitu Landasan =eori yang terdiri dari &onse! Dasar Halusinasi

    dan Penatalaksanaan Halusinasi.Bab III ? 8aitu Penutu! yang terdiri dari &esi!ulan dan 6aran.Datar Pustaka

    BAB II =IN7AUAN =E5I=I6

    A. &onse! Dasar Halusinasi

    1

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    4/66

    2. DenisiHalusinasi adalah !erse!si tan!a adanya a!a !un !ada

    !ancaindra seseorang, yang ter"adi !ada keadaan sabar bangun

    dasarnya ungkin organic, ungsional, !sikotik atau!un histerik.

    %6unaryo, '((3, Hal. 43-4+*Halusinasi yaitu gangguan !erse!si sensorik yang keliru dan

    elibatkan !anca indra< dala ski0orenia, halusinasi !endengaran

    eru!akan halusinasi yang !aling banyak.%Issacs, '((3, Hal.2+2*$enurut :arcarulis, halusinasi da!at didenisikan sebagai

    terganggunya !erse!si sensori seseorang, diana tidak terda!at

    stiulus. =i!e halusinasi yang !ling sering adalah halusinasi

    !endengaran, !englihatan, !enciuan, dan !engeca!an. %8ose!,

    '((4, Hal.'29*Halusinasi adalah suatu keadaan diana seseorang engalai

    !erubahan !ola stiulus yang endekat yang disertai dengan res!on

    secara berlebihan terhada! stiulus. %=o#send, '((+, Hal.';2*Dari bebera!a denisi diatas, kelo!ok enyi!ulkan bah#a

    halusinasi adalah suatu gangguan !erse!si sensori klien terhada!

    stiulus dari luar tan!a ada ob"ek yang nyata yang sebenarnya tidak

    ter"adi.

    '. Psikodinaika$enurut 6tuart dan Laraia %'((+, Hal.3(2*, dala odel stress

    dan ada!tasi, gangguan "i#a da!at disebabkan oleh bebera!a akor

    antara lain aktor !redis!osisi, aktor !resi!itasi, !enilaian terhada!

    stressor, suber ko!ing, ekanise ko!ing, dan rentang res!on.a. Cactor !redis!osisi

    1) Faktor biologisStressor biologis yang berhubungan dengan respons neurobiologis yang

    maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang

    mengatur proses informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk 

    dalam otak. Ketidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter 

    mengakibatkan ketidakmampuan untuk menanggapi rangsangan secara

    3

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    5/66

    selektif. Klien tidak mampu untuk mengolah informasi, sehingga

    mengakibatkan kesalahan persepsi dan halusinasi, bingung, dan

    mengakibatkan delusi (Stuart dan Laraia, 2!, hlm "#$).

    2) Caktor Perkebangan =ugas !erkebangan klien yang terganggu isalnya rendahnya

    control dan kehangatan keluarga yang eneyebabkan klien

    tidak a!u andiri se"ak kecil, udah rustasi, hilang !ercaya

    diri dan lebih rentan terhda! stress. %8ose!, '((4, Hal. '2;*1* Caktor 6osiokultural

    Faktor sosiokultural yang banyak menun%ang ter%adinya halusinasi adalah stress

    yang menumpuk, hubungan yang kurang antara orang tua dan anak, kerusakan

    identitas seksual dan body image, dan kekakuan konsep realita (Shi&es, 2!,

    hlm 2'').

    ') Caktor biokiia$e!unyai !engaruh terhada! ter"adinya gangguan "i#a.

    Adanya stress yang berlebihan dialai seseorang aka di dala

    tubuh akan dihasilkan suatu 0at yang da!at bersiat

    halusinogenik neurokiia. %8ose!, '((4, Hal. '2;*

    +* Caktor Psikologi =i!e ke!ribadian leah dan tidak bertanggung "a#ab udah

    ter"eruus !ada !enyalahgunaan 0at adikti. Hall ini

    ber!engaruh !ada ketidaka!uan klien dala engabil

    ke!utusan yang te!at dei asa de!annya. &lien lebih eilih

    kesenangan sesaat dan lari dari ala nyata enu"u ala

    khayal. %8ose!, '((4, Hal. '2;*

    )* Caktor >enetik dan Pola AsuhPenelitian enun"ukkan bah#a anak yang diasuh oleh orang tua

    ske0i!hrenia cendererung engalai ski0o!hrenia. Hasil studi

    enun"ukkan bah#a actor keluarga enun"ukkan hubungan

    yang sangat ber!engaruh !ada !enyakit ini. %8ose!, '((4, Hal.

    '2;*

    +

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    6/66

    b. Caktor Presi!itasi2* Perilaku

    5es!ons klien terhada! halusinasi da!at beru!a curiga,

    ketakutan, !erasaan tidak aan, gelisah, dan bingung, !erilaku

    erusak diri, kurang !erhatian, tidak a!u engabilke!utusan serta tidak da!at ebedakan kenyataan nyata dan

    tidak nyata. $enurut 5a#lins dan Heacock, 2441 encoba

    eecahkan asalah halusinasi berlandaskan atas hakikat

    keberadaan seseorang indi/idu sebagai akhluk yang dibangun

    atas dasar unsure unsure bio-!siko-sosio-s!iritual sehingga

    halusinasi da!at dilihat dari + diensi yaitu?a* Diensi sik

     8aitu halusinasi da!at ditibulkan oleh bebera!a kondisi

    sik se!erti kelelahan yang luar biasa, !enggunaan obat

    obatan, dea hingga deliriu, intoksikasi alcohol dan

    kesulitan untuk tidur dala #aktu yang laa. (osep, 2#,

    hlm 21)b* Diensi Eosional

    Perasaan ceas yang berlebihan atas dasar !roble yang

    tidak da!at diatasi eru!akan !enyebab halusinasi itu

    ter"adi. Isi dari halusinasi da!at beru!a !erintah eaksa

    dan enakutkan. &lien tidak sanggu! lagi enentang lagi

    !erintah tersebut sehingga dengan kondisi tersebut klien

    berbuat sesuatu terhada! ketakutan tersebut. (osep, 2#,

    hlm 21)c* Diensi Intelektual

    Dala diensi intelektual ini enerangkan bah#a indi/idu

    dengan halusinasi akan e!erlihatkan adanya

    !enurunan ungsi ego. Pada a#alnya halusinasi eru!akan

    )

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    7/66

    usaha dari ego sendiri untuk ela#an in!uls yang

    enekan, naun eru!akan suatu hal yang enibulkan

    ke#as!adaan yang da!at engabil seluruh !erhatian

    klien dan tak "arang akan engontrol seua !erilaku klien.

    (osep, 2#, hlm 21#)d* Diensi 6osial

    &lien engalai gangguan interaksi sosial dala ase

    a#al conorting, klien enganggao bah#a hidu!

    bersosialisasi di ala nyata sangat ebahayakan. &lien

    asik dengan halusinasinya, seolah olah ia eru!akan

    te!at untuk eenuhi kebutuuhan akan interaksi sosial,

    sehingga "ika !erintah halusinasi beru!a ancaan, dirinya

    atau orang lain indi/idu cenderung untuk itu. leh karena

    itu, as!ek !enting dala elaksanakan inter/ensi

    ke!era#atan klien dengan engu!ayakan suatu !roses

    interaksi yang enibulkan !engalaan inter!ersonal

    yang euaskan, serta engusahakan klien tidak

    enyendiri sehingga klien selalu berinteraksi dengan

    lingkungannya dan halusinasi tidak berlangsung. (osep,

    2#, hlm 21#)e* Diensi 6!iritual

    6ecara s!iritual klien halusinasi ulai dengan keha!aan

    hidu!, rutinitas tidak berakna, hilangnya akti/itas ibadah

    dan "arang beru!aya secara s!iritual untuk ensucikan

    diri. Iraa sirkardiannya terganggu, karena ia sering tidur

    9

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    8/66

    larut ala dan bangun sangat siang. 6aat terbangun

    erasa ha!a dan tidak "elas tu"uan hidu!nya. Ia sering

    eaki takdir teta!i leah dala u!aya en"e!ut

    re0eki, enyalahkan lingkungan dan orang lain yang

    enyebabkan takdirnya eburuk. (osep, 2#, hlm 21#).c. Penilaian =erhada! 6tressor

     =idak terda!at riset iliah yang enun"ukan bah#a stress

    enyebabkan ski0orenia. Naun, studi rela!s dan eksaserbasi

    ge"ala ebuktikan bah#a stress tibul karena adanya !enilaian

    indi/idu terhada!a dirinya. %6tuart, '((), Hal.'34*d. 6uber &o!ing

    6uber ko!ing eru!akan suatu e/aluasi terhada! !ilihan

    ko!ing dan strategi seseorang. Indi/idu da!at engatasi stress dan

    ansietas dengan enggunakan suber ko!ing yang ada di

    lingkungannya. 6uber ko!ing tersebut di"adikan sebagai odal

    untuk eneyelesaikan asalah. Dukungan sosial dan keyakinan

    budaya da!at ebantu seseorang engintegrasikan !engalaan

    yang enibulkan stress dan engado!si strategi ko!ing yang

    eekti. %Citria, '(2', Hal. ++*e. $ekanise &o!ing

    $ekanise ko!ing eru!akan tia! u!aya yang diarahkan !ada

    !engendalian stress, terasuk u!aya !enyelesaian asalah secara

    langsung dan ekanise !ertahanan lain yang digunakan

    elindungi diri. %Citria, '(2', Hal. ++*. 5entang 5es!on

    $enurut Daayanti dan Iskandar %'(2', Hal.+1*, res!on

    neurobiologist indi/idu da!at didenisikan se!an"ang rentang

    res!on ada!ti dan alada!ti/e.

    ;

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    9/66

    5EN=AN> 5E6PN NEU5BIL>I65es!on Ada!ti 5es!on $alada!i  

    Pikiran logisPerse!si akuratEosi konsisten

    dengan

    !engalaanPerilaku sesuaiHubungan sosial

    Pikiran kadang

    enyi!angIlusi5eaksi eosional

    berlebihanPerilaku aneh

    dan tidak biasa$enarik diri

    >angguan !ikiran

    delusiHalusinasi&esulitan untuk

    e!roses eosi&etidakteraturan

    !erilakuIsolasi sosial

    6kea ? 5entang 5es!on%6uber ? Daaiyanti dan Iskandar, '(2', Hal. +1*

    6ecara s!esik rentang res!on dari ada!ti dan alada!ti/e akan

    di"elaskan sebagai berikut ?

    2* 5es!on Ada!ti 

    5es!on ada!ti adalah res!on yang da!at diteria nora-nora sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain indi/idu

    tersebut dala batas noral "ika enghada!i suatu asalah

    akan da!at eecahkan asalah tersebut, res!on ada!ti

    yaitu?a* Pikiran logis adalah !andangan yang engarah !ada

    kenyataan.b* Perse!si akurat adalah !andangan yang te!at !ada

    kenyataan.c* Eosi konsisten dengan !engalaan yaitu !erasaan yang

    tibul dari !engalaan ahli.d* Perilaku sosial adalah sika! dan tingkah laku yang asih

    dala batas ke#a"aran.e* Hubungan sosial adalah !roses suatu interaksi dengan orang

    lain dan lingkungan.

    4

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    10/66

    '* 5es!on Psikososial5es!on !sikososial eli!uti ?a* Proses !ikir terganggu adalah !roses !ikir yang

    enibulkan gangguan.b* Ilusi adalah iss inter!retasi atau !enilaian yang salah

    tentang !enera!an yang benar-benar ter"adi %ob"ek nyata*

    karena ransangan !anca indera.c* Eosi berlebihan atau berkurang.d* Perilaku tidak biasa adalah sika! dan tingkah laku yang

    elebihi batas ke#a"aran.e* $enarik diri adalah !ercobaan untuk enghindari interaksi

    dengan orang lain.1* 5es!on $alada!ti 

    5es!on alada!ti/e adalah res!on indi/idu dala

    enyelesaikan asalah yang enyi!ang dari nora-nora

    sosial budaya dan lingkungan , ada!un res!on alada!ti/e

    eli!uti?a* &elainan !ikiran adalah keyakinan yang secara kokoh

    di!ertahankan #alau!un tidak diyakini oleh orang lain dan

    bertentangan dengan kenyataan sosial.b* Halusinasi eru!akan !erse!si sensori yang salah atau

    !erse!si eksternal yang tidak realita atau tidak ada.c* &erusakan !roses eosi adalah !erubaha sesuatu yang

    tibul dari hati.d* Perilaku tidak terorganisir eru!akan sutu yang tidak

    teratur.e* Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialai oleh

    indi/idu dan diteria sbagai ketentuan oleh orang lain dan

    sebagai suatu kecelakaan yang negati/e enganca.1. Case Halusinasi

    $enurut 8ose! %'((4, Hal. '''* taha! ter"adinya halusinasi ada lia

    yaitu ?a. 6tage I ? 6lee! Disorder yaitu ase a#al seseorang sebelu uncul

    halusinasiPada taha! ini klien erasa banyak asalah, ingin enghindar dari

    lingkungan, takut diketahui orang lain bah#a dirinya banyak

    2(

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    11/66

    asalah. $asalah akin terasa sulit karena berbagai stressor

    terakuulasi.b. 6tage II ? @ooring $oderate le/el o aniety yaitu halusinasi yang

    secara uu ia teria sebagai sesuatu yang alai.

    Pada taha! ini !asien engalai eosi yang berlan"ut se!ertiadanya !erasaan ceas, kese!ian, !erasaan berdosa, ketakutan

    dan encoba eusatkan !eikiran !ada tibulnya keceasan.

    &lien berangga!an bah#a !engalaan !ikiran dan sensorinya

    da!at dikontrol bila keceasannya diatur, dala taha! ini ada

    kecenderungan klien erasa nyaan dengan halusinasinya.c. 6tage III ? @ondening se/ere le/el o aniety yaitu secara uu

    halusinasi sering endatangi klien.

    Pada taha! ini !engalaan sensori klien en"adi sering datang danengalai bias. &lien erasa tidak a!u lagi engotrolnya dan

    ulai beru!aya en"aga "arak antara dirinya dengan ob"ek yang

    di!erse!sikan klien ulai enarik diri dari orang lain dengan

    intensitas #aktu yang laa.d. 6tage I: ? @ontroling se/ere le/el o aniety yaitu ungsi sensori

    en"adi tidak rele/an dengan kenyataan.Pada taha! ini klien encoba ela#an suara-suara atau sensori

    abnoral yang datang. &lien da!at erasakan kese!ian bila

    halusinasinya berakhir. Dari sinilah diulai ase gangguan !sikotik.e. 6tage : ? @onFuering !anic le/el o aniety yaitu klien engalai

    gangguan dala enilai lingkungannya.Pada taha! ini !engalaan sesnsorinya terganggu, klien ulai

    erasa teranca dengan datangnya suara-suara terutaa bila

    klien tidak da!at enuruti ancaan atau !erintah yang ia dengar

    dari halusinasinya. Halusinasi da!at berlangsung selaa inial 3

     "a atau seharian bila klien tidak enda!atkan kounikasi

    tera!eutik. =er"adi gangguan !sikotik berat.

    22

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    12/66

    3. 7enis-"enis Halusinasi*erikut ini akan di%elaskan mengenai ciri+ciri yang ob%ektif dan sub%ektif pada klien

    halusinasi (Fitria ita, 211, hal !").

    -enis halusinasi serta ciri ob%ektif dan sub%ektif klien yang mengalami halusinasi

    -enis /alusinasi 0ata ob%ektif 0ata sub%ektif  

    /alusinasi dengar 

    Klien mendengar suara

     bunyi yang tidak ada

    hubunganya dengan stimulus

    yang nyata lingkungan.

    • *icara atau tertaa sendiri.

    • 3arah+marah tanpa sebab.

    • 3endekatkan telinga

    kearah tertentu

    • 3enutup telinga

    • 3endengar suara+suara

    atau kegaduhan

    • 3endengar suara yang

    menga%ak bercakap+cakap

    • 3endengar suara menyuruh

    melakukan sesuatu yang

     berbahaya./alusinasi penglihatan

    Klien melihat gambaran yang

     %elas samar terhadap adanya

    stimulus. ang nyata dari

    lingkungan dan orang lain

    tidak melihatnya.

    • 3enun%uk+nun%uk kearah

    tertentu

    • Ketakutan pada Sesutu

    yang tidak %elas

    3elihat bayangan, sinar,

     bentuk geometris, kartun,

    melihat hantu, atau monster 

    /alusinasi penciuman

    Klien mencium suatu bau

    yang muncul dari sumber 

    tertentu tanpa stimulus yang

    nyata.

    • 3engendus+endus seperti

    sedang membaui bau+bauan

    tertentu

    • 3enutup hidung

    3embaui bau+bauan seperti

     bau darah, urin,feses, dan

    terkadang bau+bau tersebut

    menyenangkan bagi klien.

    /alusinasi pengecapan

    Klien merasakan sesuatu

    yang tidak nyata, biasanya

    merasakan rasa makanan

    yang tidak enak.

    • Sering meludah

    • 3untah

    3erasakan rasa seperti

    darah, urin, atau feses

    /alusinasi perabaanKlien merasakan sesuatu

     pada kulitnya tanpa ada

    stimulus yang nyata

    3enggaruk+garuk permukaan

    kulit

    • mengatkan ada serangga

    dipermukaan kulit

    • merasakan seperti tersengat

    listrik 

    /alusinasi kinestetik 

    Klien merasakan badannya

    3emegang kakinya yang

    dianggap bergerak sendiri

    3engatakan badannya

    melayang diudara

    2'

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    13/66

     bergerak dalam suatu ruangan

    atau anggota badannya

     bergerak 

    /alusinasi &isceral

    4erasaan tertentu timbuldalam tubuhnya

    3emegang badannya yang

    dianggapnya berubah bentuk 

    dan tidak normal seperti

     biasanya.

    3engatakan perutnya men%adi

    mengecil setelah minum soft

    drink 

    5abel 2." %enis halusinasi

    (Fitria ita, 211, hal !").+. Psiko!atologi

    Psiko!atologi dari halusinasi yang belu diketahui. Banyak teori

    yang dia"ukan yang enekankan !entingnya actor-aktor !sikologik,

    siologik dan lain-lain. Bebera!a orang engatakan bah#a situasi

    keaanan di otak noral dibobardir oleh aliran stiulus yang

    berasal dari tubuh atau dari luar tubuh. 7ika asukan akan terganggu

    atau tidak ada saa sekali saat berteu dala keadaan noral atau

    !atologis, ateri berada dala !rasadar da!at unconsicious atau

    dile!askan dala bentuk halusinasi. Penda!at lain engatakan

    bah#a halusinasi diulai dengan keinginan yang dire!rei ke

    unconsicious dan keudian karena ke!ribadian rusak dan kerusakan

    !ada realitas tingkat kekuatan keinginan sebelunya di!royeksikan

    keluar dala bentuk stiulus eksternal. %Daaiyanti G Iskandar,

    '(2', Hal.+4*). =anda dan >e"ala Halusinasi

    $enurut Haid %'(((* dala Daaiyanti dan Iskandar %'(2', Hal.

    +;*, !erilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah sebagai

    berikut?a. Bicara sendirib. 6enyu sendiric. &eta#a sendirid. $enggerakan bibir tan!a suarae. Pergerakan ata yang ce!at. 5es!on /erbal yang laag. $enarik diri dari orang lainh. Berusaha untuk enghindari dari orang laini. =idak da!at ebedakan yang nyata dan tidak nyata

    21

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    14/66

     ". =er"adi !eningkatan denyut "antung, !ernaasan dan tekanan darahk. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya bebera!a

    detikl. Berkonsentrasi dengan !engalaan sensori. 6ulit berhubungan dengan orang lain

    n. Eks!resi uka tegango. $udah tersinggung, "engkel dan arah!. =idak a!u engikuti !erintah !era#atF. =a!ak treor dan berkeringatr. Perilaku !anics. Agitasi dan katatont. @uriga dan berusuhanu. Bertindak erusak diri, orang lain dan lingkungan/. &etakutan#. =idak da!at engurus diri. Biasa terda!at diorientasi #aktu, te!at dan orang.

    B. Penatalaksanaan Halusinasi2. Penatalaksanaan ke!era#atan

    Penatalaksanaan ke!era#atan terdiri dari !engka"ian, !ohon asalah,

    diagnose ke!era#atan, rencana ke!era#atan, tindakan ke!era#atan

    dan e/aluasi.a. Pengka"ian &e!era#atan

    Pada !roses !engka"ian, data !enting yang harus dika"i !ada !asien

    halusinasi adalah sebagai berikut?2* 7enis Halusinasi

    $enurut :idebeck %'((3* dala 8ose! %'((4, Hal. ''(* ada )

     "enis halusinasi antara lain?

    a* Halusinasi !endengaran&lien endengar suara bunyi yang tidak ada hubungannya

    dengan stiulus yang nyata lingkungan.%2*Data sub"ekti 

    %a*$endengar suara enyuruh.%b*$endengar suara atau bunyi.%c* $endengar suara yang enga"ak bercaka!-caka!.

    %d*$endengar suara seseorang yang sudah eninggal.%e*$endengar suara yang enganca diri klien atau

    orang lain atau suara lain yang ebahayakan.%'*Data ob"ekti 

    %a*$engarahkan telinga !ada suber suara.%b*Bicara atau terta#a sendiri.%c* $arah-arah tan!a sebab.

    23

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    15/66

    %d*$enutu! telinga.%e*$ulut koat kait.%* Ada gerakan tangan.

    b* Halusinasi !endengaran%2*Data sub"ekti 

    %a*$elihat seseorang yang sudah eninggal, elihatakhluk tertentu, elihat bayangan hantu atau

    sesuatu yang enakutkan, cahaya.%'*Data ob"ekti 

    %a*=ata!an ata !ada te!at tertentu%b*$enun"uk kea rah tertentu%c* &etakutan !ada sub"ek yang dilihat

    c* Halusinasi !enciuan%2*Data sub"ekti 

    %a*$enciu sesuatu se!erti bau ayat, darah, bayi,

    eses, atau bau asakan, !aru yang

    enyenangkan.%b*&lien sering engatakan enciu bau sesuatu.%c*=i!e halusinasi ini sering enyertai klien deensia,

    ke"ang atau !enyakit serebro/askular%'*Data ob"ekti 

    Eks!resi #a"ah se!erti enciu sesuatu dengan gerakan

    cu!ing hidung, engarahkan hidung !ada te!at

    tertentu.d* Halusinasi !erabaan

    %2*Data sub"ekti %a*&lien engatakan ada sesuatu yang enggerayangi

    tubuh se!erti tangan, binatang kecil, akhluk halus.%b*$erasakan sesuatu di !erukaan kulit, erasakan

    sangat !anas atau dingin, erasakan tersengat

    aliran listrik.%'*Data ob"ekti 

    %a*$engusa!, enggaruk-garuk, eraba-raba

    !erukaan kulit. =erihat enggerak-gerakan badan

    se!erti erasakan sesuatu rabaan.e* Halusinasi !engeca!an

    %2*Data sub"ekti %a*&lien sedang erasakan akanan tertentu, rasa

    tertentu atau engunyah sesuatu.

    2+

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    16/66

    %'*Data ob"ekti %a*6e!erti engeca! sesuatu. >erakan engunyah.

    $eludah atau untah* Halusinasi kinestetik

    %2*Data sub"ekti 

    %a*&lien ela!orkan bah#a ungsi tubuhnya tidak da!at

    terdeteksi isalnya tidak adanya denyutan di otak,

    atau sensasi !ebentukan urin dala tubuhnya,

    !erasaan tubuhnya elayang di atas bui.%'*Data ob"ekti 

    %a*&lien terlihat enata! tubuhnya sendiri dan terlihat

    erasakan sesuatu yang aneh tentang tubuhnya.'* $engka"i #aktu, rekuensi dan situasi unculnya halusinasi

    yang dialai !asien. Hal ini dilakukan untuk enentukaninter/ensi khusus !ada #aktu ter"adinya halusinasi,

    enghindari situasi yang enyebabkan unculnya halusinasi.

    6ehingga !asien tidak larut dengan halusinasinya. Dengan

    engetahhui rekuensi ter"adinya halusinasi da!at

    direncanakan rekuensi tindakan untuk encegah ter"adinya

    halusinasi. %8ose!, '((4, Hal. ''2*1* $engka"i res!ons terhada! halusinasi

    Untuk engetahui da!ak halusinasi klien dan a!a res!ons

    klien ketika halusinasi itu uncul, !era#at da!at enanyakan

    !ada klien hal yang dirasakan atau dilakukan saat halusinasi

    tibul. Pera#at da!at "uga enanyakan ke!ada keluarga atau

    orang terdekat dengan klien. 6elain itu da!at "uga dengan

    enobser/asi da!ak halusinasi !ada !asien "ika halusinasi

    tibul. %8ose!, '((4, Hal. ''2*b. Diagnosa &e!era#atan

    $enurut Citria %'((4, Hal.+4*, doagnosa ke!era#atan yang

    uncul !ada !asien dengan gangguan !erse!si sensori ? halusinasi

    adalah sebagai berikut ?2* 5esiko tinggi !erilaku kekerasan'* Perubahan !erse!si sensori ? halusinasi1* Isolasi sosial3* Harga diri rendah kronis

    2)

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    17/66

    c. 5encana &e!era#atan untuk &lien$enurut Citria %'(2', hl. +4*, tu"uan dari tindakan ke!era#atan

    untuk klien dengan halusinasi yaitu klien a!u engenali

    halusinasi yang dialainya, klien da!at engontrol halusinasi, klien

    a!u engikuti !rogra !engobatan secara o!tial. Ada!un

    rencana tindakan ke!era#atan !ada !asien halusinasi antara lain?2* 6trategi !elaksana 2 %6P 2* untuk klien

    a* Identikasi "enis halusinasib* Identikasi isi halusinasic* Identikasi #aktu halusinasid* Identikasi rekuensi halusinasie* Identikasi situasi yang enibulkan halusinasi* Identikasi res!ons klien terhada! halusinasig* A"arkan klien enghardik halusinasi

    h* An"urkan !asien easukkan cara enghardik halusinasidala "ad#al kegiatan harian.

    '* 6trategi !elaksanaan ' %6P '* untuk kliena* E/aluasi "ad#al kegiatan harian klienb* Latih klien engendalikan halusinasi dengan cara bercaka!-

    caka! dengan orang lainc* An"urkan klien easukkan kegiatan bercaka!-caka! dala

     "ad#al kegiatan harian1* 6trategi !elaksanaan 1 %6P 1* untuk klien

    a* E/aluasi "ad#al kegiatan harian klienb* Latih klien engendalikan halusinasi dengan elakukan

    kegiatan %kegiatan yang biasa dilakukan klien diruahc* An"urkan klien easukkan kegiatan kebiasaan diruah

    kedala "ad#al kegiatan harian.3* 6trategi !elaksanaan 3 %6P 3* untuk klien

    a* E/aluasi "ad#al kegiatan harian klienb* Berikan !endidikan kesehatan tentang !enggunaan obat

    secara teraturc* An"urkan klien easukkan !enggunan obat secara teratur

    kedala "ad#al kegiatan harian.d. 5encana &e!era#atan untuk &eluarga &lien

    A!abila diagnosa ke!era#atan ditegakkan, !era#at elakukan

    tindakan ke!era#atan bukan hanya !ada klien, teta!i "uga

    keluarga. =u"uannya agar keluarga da!at era#at klien diruah

    dan en"adi siste !endukung yang eekti untuk klien. =indakan

    29

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    18/66

    ke!era#atan !ada keluarga klien dengan halusinasi, yaitu sebagai

    berikut %&eliat dan Akeat, '(2', hl. 221*?2* 6trategi !elaksanaan 2 %6P 2*

    a* Diskusikan asalah yang dirasakan keluarga dala

    era#at klienb* 7elaskan !engertian, tanda dan ge"ala yang dialai klien

    dengan !roses ter"adinyac* 7elaskan cara-cara era#at klien halusinasi

    '* 6trategi !elaksanaan ' %6P '*a* Latih keluarga elatihkan cara era#at klien halusinasib* Latih keluarga elakukan cara era#at klien halusinasi

    e. =indakan ke!era#atan6etelah diagnose ke!era#atan ditegakkan, !era#at

    elakukan tindakan ke!era#atan bukan hanya !ada klien, teta!i

     "uga !ada keluarga. =indakan ke!era#atan klien halusinasi, yaitu

    sebagai berikut %&eliat dan Akeat, '(2', hl.221*?2* =indakan ke!era#atan untuk klien

    a* Bina hubungan saling !ercayaDengan !rinsi! kounikasi tera!eutik dengan cara sa!a

    klien dengan raah, baik /erbal au!un non/erbal,

    !erkenalkan diri dengan so!an, tanyakan naa lengka!

    klien dan naa !anggilan yang disukai klien, "elaskan

    tu"uan !erteuan, "u"ur dan ene!ati "an"i, tun"ukkan

    sika! e!ati dan eneria klien a!a adanya serta beri

    !erhatian ke!ada klien dan e!erhatikan kebutuhan

    dasar klien.b* $ebantu klien engenali halusinasi

    Untuk ebantu klien engenali halusinasi, !era#at

    da!at berdiskusi dengan klien tentang halusinasi %a!a yang

    dilihat, a!a yang didengar, atau dirasa*, #aktu ter"adi

    halusinasi, rekuensi ter"adinya halusinasi, situasi yang

    enyebabkan halusinasi uncul dan res!on !asien saat

    halusinasi uncul.c* $elatih klien engontrol halusinasi

    Untuk ebantu !asien agar a!u engontrol

    halusinasi, !era#at da!at elatih !asien e!at cara yang

    2;

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    19/66

    sudah terbukti da!at engendalikan halusinasi. &ee!at

    cara engontrol halusinasi adalah sebagi berikut %&eliat

    dan Akeat, '(2', hl. 223*?%2*$enghardik halusinasi

    %'*Bercaka!-caka! dengan orang lain%1*$elakukan akti/itas ter"ad#al%3*$inu obat secara teratur

    d* $elatih bercaka! caka! dengan orang lainUntuk engontrol halusinasi da!at "uga dengan bercaka!

    caka! dengan orang lain. &etika !asien bercaka! caka!

    dengan orang lain aka ter"adi distraksi< ocus !erhatian

    !asien akan beralih dari halusinasi ke !ercaka!an yang

    dilakukan dengan orang lain tersebut. 6ehingga salah satu

    cara yang eekti untuk engontrol halusinasi adalah

    dengan bercaka! caka! dengan orang lain.%8ose!, '((4,

    Hl ''3*e* $elatih klien berakti/itas secara ter"ad#al

    Libatkan klien dala tera!i odalitas, untuk engurangi

    risiko halusinasi uncul lagi adalah dengan enyibukkan

    diri dengan ebibing klien ebuat "ad#al yang

    teratur. Dengan berakti/itas secara ter"ad#al, klien tidak

    akan engalai banyak #aktu luang yang seringkali

    encetuskan halusinasi. Untuk itu klien yang engalai

    halusinasi bisa dibantu untuk engatasi halusinasinya

    dengan cara berakti/itas secara teratur dari bangun !agi

    sa!ai tidur ala, tu"uh hari dala seinggu. =aha!an

    inter/ensinya sebagai berikut?%2*$en"elaskan !entingnya akti/itas yang teratur untuk

    engatasi halusinasi%'*$endiskusikan akti/itas yang biasa dilakukan oleh

    !asien%1*$elatih !asien elakukan akti/itas%3*$enyusun "ad#al akti/itas sehari hari sesuai dengan

    akti/itas yang telah dilatih. U!ayakan klien e!unyai

    24

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    20/66

    akti/itas dari bangun !agi sa!ai tidur ala, tu"uh

    hari dala seinggu%+*$eantau !elaksanaan "ada#al kegiatan< eberikan

    !enguatan terhada! !erilaku !asien yang !ositi.

    %8ose!, '((4, Hl ''3** $elatih !asien enggunakan obat secara teratur

    Agar klien a!u engontrol halusinasi aka !erlu dilatih

    untuk enggunkan obat secara teratur sesuai dengan

    !rogra. &lien gangguan "i#a yang dira#at di ruah

    seringkali engalai !utus obat sehingga akibatnya klien

    engalai kekabuhan. Bila kekabuhan ter"adi aka

    utnuk enca!ai kondisi se!erti seula akan lebih sulit.

    Berikut ini tindakan ke!era#atan agar klien !atuh

    enggunakan obat?%2*7elaskan !entingnya !enggunaan obat !ada gangguan

     "i#a%'*7elaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai

    !rogra%1*7elaskan akibat bila !utus obat%3*7elaskan cara enda!atkan obatberobat%+*7elaskan cara enggunakan obat dengan !rinsi! +

    %lia* benar %benar obat, benar !asien, benar cara,

    benar #aktu, benar dosis* %8ose!, '((4, Hl ''3*g* $eantau eek sa!ing obat

    Pera#at !erlu eahai eek sa!ing yang sering

    ditibulkan oleh obat obat !sikotik se!erti? engantuk,

    treor, ata elihat ke atas, kaku kaku otot, otot bahu

    tertarik sebelah, hi!ersali/asi, !ergerakan otot tak

    terkendali. Untuk engatasi ini biasnya dokter

    eberikan obat anti !arkinsonise yaitu

     =rihey!henidile 1 ' g. a!abila ter"adi ge"ala ge"ala

    yang dialai oelh klien tidak berkurang aka !erlu diteliti

    a!akah obat betul betul diinu atau tidak. Untuk itu

    keluarga "uga !erlu di"elaskan tentang !entingnya

    '(

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    21/66

    elakukan obser/asi dan !enga#asan cara inu obat

    klien. %8ose!, '((4, Hl ''+*'* =indakan ke!era#atan untuk keluarga klien

    &eluarga eru!akan actor !enting yang enentukan

    keberhasilan asuhan ke!era#atan !ada !asien denganhalusinasi. Dukungan keluarga selaa !asien dira#at diruah

    sakit dibutuhkan sehingga !asien teroti/asi untuk sebuh.

     =indakan ke!era#atan yang da!at diberikan untuk keluarga

    !asien halusinasi adalah sebagai berikut?a* Diskusikan asalah yang dihada!i keluarga dala

    era#at !asienb* Berikan !endidikan kesehatan tentang !engertian

    halusinasi, "enis halusinasi, "enis halusinasi yang dialai!asien, tanda dan ge"ala halusinasi, !roses ter"adinya

    halusinasi dan cara era#at !asien halusinasi.c* Berikan kese!atan ke!ada keluarga untuk

    e!eragakan cara era#at !asien dengan halusinasi

    langsung dihada!an !asien.d* Buat !erencanaan ulang dengan keluarga.

    >. E/aluasiPera#at kesehatan "i#a enge/aluasi !erkebangan klien

    dala enca!ai hasil yang dihara!kan asuhan ke!era#atan adalah

    !roses dinaik yang elibatkan !erubahan dala status

    kesehatan klien se!an"ang #aktu, !eicu kebutuhan terhada! data

    baru, berbagai diagnose ke!era#atan dan dikasi rencana

    asuhan ke!era#atan sesuai dengan kondisi klien. %&eliat dan

    Akeat, '((4, dala Daayanti dan Iskandar, '(2', Hl 22*.6eua tindakan ke!era#atan yang telah dilakukan oleh !era#at

    didokuentasikan dala orat i!leentasi dan e/aluasi dengan

    enggunakan !endekatan 6AP %6ub"ek, b"ek, Analis,

    Perencanaan*. Disa!ing itu, terkait dengan !endekatan 6AP

    setia! selesai yang terkait dengan tindakan ke!era#atan yang

    telah dilakukan sebagai bentuk tindak lan"ut yang akan

    '2

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    22/66

    dilaksanakan ke!ada !asien. %&eliat dan Akeat, '((4, dala

    Daayanti dan Iskandar, '(2', Hl 22*.Penugasan atau kegiatan ini diasukkan kedala "ad#al

    kegiatan akti/itas klien dan diklasikasikan a!akah tugas tersebut

    dilakukan secara andiri %$* dengan bantuan sebagian %B* atau

    dengan bantuan total %=* kea!uan elakukan tugas atau

    akti/itas die/aluasi setia! hari %&eliat dan Akeat, '((4, dala

    Daayanti dan Iskandar, '(2', Hl 22*.'. Penatalaksanaan $edis

    Penatalaksanaan edis yaitu dengan eberi

    !sikoarakotera!i diana ge"ala halusinasi sebagai salah satu ge"ala

    !sikotik ski0orenia biasanya diatasi dengan enggunakan obat

    obatan anti !sikotik antara lain?>olongan butiroenon? Halo!eridol, 6erenace, Ludoer.Pada kondisi akut biasanya diberikan dala bentuk in"eksi 1 + g,

    i. Peberian in"eksi biasanya cuku! 1 '3 "a. 6etelahnya klien

    biasanya diberikan obat !er oral 1 2,+ g atau 1 + g. golongan

    enotia0ine? @hlor!roa0inelargactile!roactile. Biasanya diberikan

    !er oral. &ondisi akut biasanya diberikan !er 1 2(( g. a!abila

    kondisi sudah stabil dosis da!at dikurangi 2 2(( g !ada ala

    hari sa"a. %8ose!, '((4, Hl ''3*.a. Psikoarakologi

    Anti!sikotok ti!ikal atau yang lebih dlu digunakan adalah

    antagonis no!ain. An!sikotik terbaru atau anti!sikotik ti!ikal

    adalah antagonis serotonin dan antagonis no!ain. (bat-obatan

    ini, dosisi harian la0i. Anti!sikotik ti!ikal engatasi tanda-tanda

    ski0orenia, se!erti #aha, halusinasi, gangguan !ikiran, dan

    ge"ala !sikotik lain, teta!i eiliki eek yang ta!ak !ada tanda-

    tanda negati/e. Anti!sikotik ati!ikal tidak hanya engurangi

    ge"ala !sikotik, teta!i untuk banyak klien, obat-obatan ini "uga

    engurangitanda-tanda negati/e se!erti se!erti tidak eiliki

    keauan dan oti/asi, enarik diri dari asyarakat, dan

    ''

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    23/66

    anhedonia %Litterell G Litterell, 244; dala :idebeck, '((;, Hal.

    1+3*Dua anti!sikotik tersedia tersedia dala bentuk in"eksi de!ok

    tera!i ruatan, uena0i %Proliin*, dala sediaan dekonoat

    enatat, dan halo!eridol %Haldol* dekonasi %6!ratto G oods,

    '(((*. $edia untuk in"eksi de!ot ialah inyak #i"en sehingga obat

    dibsorbsidengan labat se!an"ang #aktu dala siste tubuh

    klien. Eek obat-obatan ini berlangsung dua sa!ai e!at inggu

    sehingga anti!sikotik tidak diberikan setia! hari. Durasi kera"a

    obat ialah 9 sa!ai '; hari untuk uena0i e!at inggu untuk

    halo!eridol. =era!i oral dengan obat-obatan ini untuk enca!ai

    kadar dosis yng stabil eerlukan #aktu bebera!a inggusebelu enggantinya dengan in"eksi de!ot. Degan deikian,

    sediaan ini tidak cocok untuk engatasi e!isode akut !sikosis.

    Akan teta!i, sediaan ini sangat beranaat untuk klien yang !erlu

    dia#asi ke!atuhannya obat dala "angka !an"ang. %:idebeck,

    '((;, Hal.1+3*.

    Berikut table "enis-"enis obat ?

    Naa generik %naa

    dagang*

    Dosis harian la0iJ

    %g*&lor!ia0in%thora0in* '((-2.)((

     =riuo!era0in %trilaon* 2)-1'Cluena0in %!riloin* ',+-'( =iorida0in %ellaril* '((-)(($esorida0in %serentil* 9+-1( =iotiksen%na/ane* )-1(Haro!eridol%haldol* '-'(Loksa!in%loitane* )(-2((

    '1

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    24/66

    $olindon%oban* +(-2((Perena0in%etraon* 2)-1' =riuo!era0in%stela0in* )-+(&lo0a!in %clora0i* 2+(-+((5is!eridon%ris!rdol* '-;

    lan0a!in%0y!rea* +-'(Kyetia!in %seroFuel* 2+(-+((

    % 6uber ? :idebeck, '((;, Hal. 1++*

    BAB III

    56-787 K7S8S

    7. 4engka%ian

    1. 0ata 0emografi

    6nisial y. 9

    8mur 2# 5ahun:uang 3elati

    5anggal 3:S 2$ o&ember 21!

    7gama 6slam2. 7lasan 3asuk

    Klien masuk ke rumah sakit %ia diantar oleh ketua :; tempat dia tinggal.

    0ikarenakan klien suka mngamuk tanpa sebab dan mendengar suara+suara bisikan yang

    menyuruhnya untuk memukul orang lain. Klien merasa badanya sakit dan berusaha

    untuk meminum racun rumput.". Faktor 4redisposisi

    a. 4ernah mengalami gangguan %ia di masa lalu

    '3

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    25/66

    Klien mengatakan pernah mengalami gangguan %ia di masa lalu yakni pernah

    di raat di %aa. b. 4engobatan sebelumnya

    4engobatan sebelumnya tidak berhasil karena klien malas dan lupa untuk 

    meminum obatc. :iayat 5rauma

    Klien pernah mengalami trauma yakni dipukul oleh suaminya di bagian kepala

    dan kakid. 7nggota keluarga yang pernah mengalami gangguan %ia

    7nggota keluarga klien ada yang mengalami gangguan %ia yakni paman klien

    dab ge%alanya suka mengamuk dan marah+marah dan tidak dilakukan pengobatan

    keluarga

    e. 4engalaman masa lalu yang tidak menyenangkanKlien mengatakan pernah di pasung dan pernah di aniaya suaminya karena dia

    memukul dan mengamuk kepada keluarganya serta orang laian di sekitarnya

    '.

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    26/66

    a. 50 12=mm/g, 0 >mt, 4 2>mt, S "$ ?@

     b. 5inggi badan 1$' cm, ** !# kg, 635 2",2 kg3A. (berat badan klien

    normal). Klien mengatakan tidak ada keluhan

    $. Konsep diri

    a.

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    27/66

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    28/66

    Klien mengatakan %ika sedang mengalami masalah, klien sering menghindar dan

    mencoba mencari tempat yang tenang dan sering memendam masalah itu sendiri sa%a

    tanpa mau dibicarakan.

    11. 4engetahuan

    Klien dan keluarga tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya serta bagaimana mengatasinya.

    12. 7spek 3edik 

    a. 0iagnosa SkiCofrenia 4aranoid ( F.2.) b. 5erapi 3edik @4D 1 mg 1>1

      5/4 2 mg 2>1

      /7LB 1,! mg 2>11) 5rihe>iphenidil ( 5/4 )

    7dalah obat yang sering dipakai sebagai penyerta pemberian obat anti

     psikotik %enis fenothiasin dan butirofenol, karena kasiatnya merelaksasi otot

     polos dan anti spasemodik.9fek samping mulut kering, pusing, padangan kabur, midriasis,

     photopobra, imnosia, konstipasi, mengantuk, retensi urine, pada susunan saraf 

     pusat dapat ter%adi bingung, agitasi, dilirium, manifestasi psikotik, euforik,

    reaksi sensiti&e glokuma parotitis.

    2) /aloporidol ( /L4 ) memperkuat ker%a @4D

    6ndikasi hedaya berat dalam kemampuan menilai realita fungsi kehidupan

    serta fungsi mental dan sindrom mania.

    3ekanisme ker%a memblokade dafamin pada reseptor paska sinap neuron

    diotak khususnya disistem limbic dan ekstrapiramidal mengurangi reseptor 

    supersi&ity, meningkatkan cholinergik muscarini akti&iti, menghambat

    cyclicamp dan phosthoinosities.9fek samping sedasi dan inhidisi psikomator, gangguan otonomik,

    hipotensi mucosa kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata

    kabur, 56B meningkat, gangguan irama %antung, ganguang ekstrapiramidal

    ( sindrom parkimson ), gangguan endokrin ( pemakaian %angka pan%ang ).

    Kontra indikasi %antung, fibris tinggi, gangguan kesadaran

    ketergantungan alcohol.

    ") @hlorpromaCyne ( @4D ) antipsikotik rataialifatik 

    6ndikasi hedaya berat dalam kemampuan menilai realita dan fungsi

    kehidupan sehari+hari serta fungsi mental.

    ';

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    29/66

    *. 7nalisa 0ata

     B 5gl 0ata Fokus 3asalah Keperaatan

    1. 1!

    0esembe

    r 21!

    0ata Sub%ektif

    • Klien mengatakan saat

    melamun, ingin tidur dan

     bangun tidur ada mendengar suara + suara yang bilang

    akan memukul dirinya

    • Klien mengatakan

     biasanya suara itu ter%adi "

    kali dalam sehari

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    30/66

    • Klien mengatakan saat

    suara itu datang klien merasa

    ingin marah

    0ata Bb%ektif

    • Klien terlihat bicara atau

    tertaa sendiri saat dika%i

    • *ersikap seperti

    mendengarkan sesuatu

    • *erhenti bicara di

    tengah tengah kalimat untuk 

    mendengarkan sesuatu

    • 0isorientasi

    • Konsenterasi rendah

    2. 1!

    0esembe

    r 21!

    0ata Sub%ektif

    • Klien mengatakan

    mendengar suara+suara yang

     bilang akan memukul

    dirinya,

    • Klien mengatakan ingin

    mengancam

    • Klien mengatakan kata+

    kata kotor 

    0ata Bb%ektif

    • Suara klien keras

    • 4ostur tubuh kaku

    • :ahang agak mengatup

    • 3ata melotot

    • ;a%ah tegang

    :isiko tinggi mencederai diri

    sendiri, orang lain dan lingkungan.

    " 1!

    0esembe

    0ata Sub%ektif 

    • Klien mengatakan malas

    6solasi social

    1(

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    31/66

    r 21! bergaul dengan orang lain

    • Klien mengatakan dirinya

    tidak ingin ditemani peraat

    dan meminta untuk sendirian

    • Klien mengatakan tidak mau

     bicara dengan orang lain

    0ata Bb%ektif 

    • 7patis

    • 9kspresi a%ah kurang

     berseri

    • 3engisolasi diri

    • 7kti&itas menurun

    • 5idak ada atau kurang

    komunikasi &erbal

    • :endah diri

    ' 1!

    0esembe

    r 21!

    0ata Sub%ektif 

    • 3engungkapkan dirinya

    merasa tidak berguna

    • 3engungkapkan dirinya

    merasa tidak mampu

    • 3engungkapkan dirinya

    tidak semangat untuk 

     berakti&itas atau beker%a

    0ata Bb%ektif 

    /arga 0iri :endah

    12

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    32/66

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    33/66

    2. 3engontrol halusinasi dengan '

    cara

    a. 3enghardik 

     b. *ercakap+cakap dengan

    orang lainc. 3elakukan akti&itas

    ter%adald. 3inum obat

    halusinasi pasien

    '. 6dentifikasi frekuensi

    halusinasi pasien

    !. 6dentifikasi situasi

    yang menimbulkanhalusinasi

    $. 6dentifikasi respons

     pasien terhadap

    halusinasi=. Latih pasien cara

    kontrol halusinasi

    dengan menghardik 

    . *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    6P II halusinasi

    %la!iran 1*

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya2. Latih pasien cara

    kontrol halusinasi

    dengan berbincang

    dengan orang lain

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    6P III halusinasi

    %la!iran '*

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya

    2. Latih pasien cara

    11

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    34/66

    kontrol halusinasi

    dengan kegiatan

    (yang biasa

    dilakukan pasien)

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    6P I: halusinasi

    %la!iran 3*

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya2. -elaskan cara kontrol

    halusinasi dengan

    teratur minum obat

    (%enis, dosis,

    manfaat, serta akibat

     bila putus obat)

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    /alusinasi dapat dikontrol setelah

    diberikan asuhan keperaatan ">2'

     %am, dengan kriteria hasil keluarga

    mampu

    1. 3en%elaskan tentang halusinasi

    2. 3emperagakan cara meraat

    klien

    ". 3elaksanakan follow up ru%ukan

    &eluarga ?

    6P I

    1. 0iskusikan masalah

    yang dirasakan

    keluarga dalam

    meraat pasien

    2. -elaskan pengertian,

    tanda dan ge%ala

    halusinasi, dan %enis

    halusinasi yang

    13

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    35/66

    dialami pasien

     beserta proses

    ter%adinya

    ". -elaskan cara+cara

    meraat pasien

    halusinasi

    6P II

    1. Latih keluarga

    mempraktekkan cara

    meraat pasien

    dengan halusinasi

    2. Latih keluarga

    melakukan cara

    meraat langsung

    kepada pasien

    halusinasi

    6P III

    1. *antu keluarga

    membuat %adal

    akti&itas di rumah

    termasuk minum

    obat (discharge

     planning)

    2. -elaskan  follow up

     pasien setelah

     pulang

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam %adal kegiatan

    harian

    2 1'+12+

    21!

    6solasi sosial 6solasi sosial dapat teratasi setelah

    diberikan asuhan keperaatan ">2'

    Pasien ?

    6P I isolasi sosial

    1+

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    36/66

     %am, dengan kriteria hasil klien

    mampu

    1. 3engidentifikasi penyebab

    isolasi sosial

    2. 3enyebutkan dampak positif berinteraksi dengan orang lain

    ". 3enyebutkan dampak negatif

     %ika tidak berinteraksi dengan

    orang lain'. 3empraktekkan cara berkenalan

    dengan orang lain

    !. *erinteraksi dengan orang lain

    %la!iran +*

    1. 6dentifikasi

     penyebab isolasi

    sosial pasien

    2. 6dentifikasi

    keuntungan

     berinteraksi dengan

    orang lain". 6dentifikasi kerugian

    tidak berinteraksi

    dengan orang lain'. Latih pasien

     berkenalan dengan

    satu orang

    !. *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    6P II

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya

    2. Latih pasien

     berkenalan dengan

    dua orang atau lebih

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    6P III

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya

    2. Latih klien

     berkenalan lebih dari

    dua orang

    1)

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    37/66

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    6solasi sosial dapat teratasi setelah

    diberikan asuhan keperaatan ">2'

     %am, dengan kriteria hasil keluarga

    mampu

    1. 3en%elaskan tentang isolasi

    sosial dan dampaknya pada

     pasien

    2. 3en%elaskan penyebab isolasi

    sosial

    ". 3empraktekkan cara meraat

     pasien dengan isolasi social'. 3en%elaskan  follow up  pasien

    setelah pulang

    &eluarga ?

    6P I

    1. 0iskusikan masalah

    yang dirasakan

    keluarga dalam

    meraat pasien

    2. -elaskan pengertian,

    tanda dange%ala

    isolasi sosial yang

    dialami pasien

     beserta proses

    ter%adinya

    ". -elaskan cara+cara

    meraat pasien

    isolasi sosial

    6P II

    1. Latih keluarga

    mempraktekkan cara

    meraat pasien

    dengan isolasi sosial

    2. Latih keluarga

    melakukan cara

    meraat langsung

    kepada pasien isolasisosial

    6P III

    1. *antu keluarga

    membuat %adal

    akti&itas di rumah

    19

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    38/66

    termasuk minum

    obat (discharge

     planning)

    2. Latih pasien

     berinteraksi dalam

    kelompok ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    '. -elaskan  follow up

     pasien setelah

     pulang3 1!+12+

    21!

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    39/66

     %adal kegiatan

    harian

    6P II harga diri rendah

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya

    2. Latih kegiatan kedua

    (atau selan%utnya)

    yang dipilih sesuai

    kemampuan

    ". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian.

    S4 666

    1. alidasi masalah dan

    latihan sebelumnya

    2. Latih kegiatan ketiga

    (atau selan%utnya)

    yang dipilih sesuai

    kemampuan". *imbing pasien

    memasukkan dalam

     %adal kegiatan

    harian

    /arga diri rendah dapat teratasi

    setelah diberikan asuhan

    keperaatan ">2' %am, dengan

    kriteria hasil keluarga mampu 1. 3en%elaskan tentang harga diri

    rendah

    2. 3emperagakan cara meraat

    klien dengan harga diri rendah

    ". 3elaksanakan follow up ru%ukan

    &eluarga ?

    6P I

    • 0iskusikan masalah

    yang dirasakankeluarga dalam

    meraat pasien

    • -elaskan pengertian,

    tanda dan ge%ala

    harga diri rendah

    14

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    40/66

    yang dialami pasien

     beserta proses

    ter%adinya

    • -elaskan cara+cara

    meraat pasien

    harga diri rendah

    6P II

    1. Latih keluarga

    mempraktekkan cara

    meraat pasien

    dengan harga diri

    rendah2. Latih keluarga

    melakukan cara

    meraat langsung

    kepada pasien harga

    diri rendah

    6P III

    1. *antu keluarga

    membuat %adal

    akti&itas di rumah

    termasuk minum

    obat (discharge

     planning)2. -elaskan  follow up

     pasien setelah

     pulang

    4 1'+12+

    21!

    :esiko tinggi

     perilaku

    :esiko tinggi perilaku kekrasan

    dapat teratasi setelah diberikan

    6P I

    • 3engidentifikasi

    3(

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    41/66

    kekerasan asuhan keperaatan ">2' %am,

    dengan kriteria hasil klien mampu

    1. 3engidentifikasi penyebab

     perilaku kekrasan

    2. 3engidentifikasi tanda dange%ala perilaku kekrasan

    ". 3engidentifikasi akibat

     perilaku kekerasan

    '. 3enyebutkan cara mengontrol

     perilaku kekerasan

     penyebab perilaku

    kekerasan

    • 3engidentifikasi

    tanda dan ge%ala

     perilaku kekerasan

    • 3engidentifikasi

     perilaku kekerasan

    yang di lakukan

    • 3engidentifkasi

    akibat perilaku

    kekerasan

    • 3enyebutkan cara

    mengontrol

     perilaku kekerasan

    • 3embantu klien

    mempraktikan

    latihan cara

    mengontrol fisik 1

    • 3engan%urkan

    klien memasukan

    ke dalam %adal

    harian

    6P II

    • 3enge&aluasi

     %adal kegiatan

    harian klien

    • 3elatih klien

    mengontrol

     perilaku kekerasan

    dengan cara fisik 2

    • 3engan%urkan

    klien memasukan

    kedalam %adal

    32

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    42/66

    Harga diri rendah da!at teratasi

    setelah diberikan asuhan

    ke!era#atan 1'3 "a, dengan

    kriteria hasil keluarga a!u ?

    1. 3en%elaskan tentang resiko

     perilaku kekerasan

    2. 3emperagakan cara meraat

    klien dengan resiko perilaku

    kekerasan

    ". 3elaksanakan follow up ru%ukan

    kegiatan harian

    6P III

    • 3enge&aluasi

     %adal kegiatan

    harian klien

    • 3elatih klien

    mengontrol

     perilaku kekerasan

    dengan cara &erbal

    • 3engan%urkan

    klien memasukan

    kedalam %adal

    kegiatan harian

    6P I:

    • 3enge&aluasi

     %adal kegiatan

    harian klien

    • 3elatih klien

    mengontrol

     perilaku kekerasan

    dengan spiritual

    • 3engan%urkan

    klien memasukan

    kedalam %adal

    kegiatan harian

    6P I:

    • 3enge&aluasi

     %adal kegiatan

    harian klien

    • 3elatih klien

    mengontrol

     perilaku kekerasan

    3'

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    43/66

    dengan cara minum

    obat

    • 3engan%urkan

    klien memasukan

    kedalam %adal

    kegiatan harian

    6P I

    • 0iskusikan masalah

    yang dirasakan

    keluarga dalam

    meraat pasien• -elaskan pengertian,

    tanda dan ge%ala

     perilaku kekrasan

    yang dialami pasien

     beserta proses

    ter%adinya

    • -elaskan cara+cara

    meraat pasien

     perilaku kekrasan

    6P II

    ". Latih keluarga

    mempraktekkan cara

    meraat pasien

    dengan perilaku

    kekrasan

    '. Latih keluarga

    melakukan cara

    meraat langsung

    kepada perilaku

    kekrasan

    31

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    44/66

    6P III

    ". *antu keluarga

    membuat %adal

    akti&itas di rumah

    termasuk minum

    obat (discharge

     planning)

     7elaskan follow up

    !asien setelah !ulang

    9. Strategi 4elaksanaan 4ertemuan 4ertama

     ama Klien y.95anggal 1$ desember 21!

    1. 4roses Keperaatan

    a. Kondisi 4asien1) 0ata Sub%ektif 

    a) Klien mengatakan saat melamun, ingin tidur dan bangun tidur ada

    mendengar suara + suara yang bilang akan memukul dirinya

     b) Klien mengatakan biasanya suara itu ter%adi " kali dalam sehari

    c) Klien mengatakan saat suara itu datang klien merasa ingin marah

    2) 0ata Bb%ektif a) Klien tampak gelisah.

     b) Klien tampak tersenyum sendiri.

    c) Klien tampak melamun.d) Klien tampak %arang berkomunikasi dengan temanperaat

    e) Klien tampak tidak dapat memulai pembicaraan.

     b. 0iagnosa keperaatan

    1)

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    45/66

    a) 0engarkan ungkapan klien dengan empati.

    58K 2 Klien dapat mengenal halusinasinya

    1) 7dakan kontak sering dan singkat.2) Bbser&asi perilaku (&erbal dan non &erbal) yang bersangkutan halusinasi.

    ") *antu klien untuk mengenal halusinasinya.

    ') 0iskusikan bersama klien tentang situasi yang menimbulkan, aktu danfrekuensi ter%adinya halusinasi.

    !) 0iskusikan dengan klien apa yang dirasakan %ika ter%adi halusinasi.

    F. 6mplementasi 0an 9&aluasi

    No

    Dx

    Tanggal

    dan

    waktu

    Tindakan keperawatan Evaluasi P

    1 1!

    desember 

    21!

    =."

    S4 1 halusinasi

    1. 3enga%arkan klien cara

    mengontrol halusinasi dengan

    menghardik 

    2. 3embimbing klien memasukkan

    latihan menghardik ke dalam

     %adal kegiatan harian

    ". 3emberikan reinforcement   positif 

    terhadap kemampuan yang sudah

    dilatih:encana 5indak Lan%ut

    1. 9&aluasi kemampuan klien

    menghardik halusinasi2. 7%arkan pasien cara

    S

    1. G6ngin bela%ar cara menghardikH

    2. G3au menghardik empat kali sehariH

    B

    1. Klien dapat memperagakan cara

    untuk menghardik halusinasi

    2. Klien membuat %adal latihan

    menghardik empat kali sehari

    kegiatan harian

    7 Klien mampu mengontrol halusinasi

    dengan cara menghardik dengan

     bantuan

    P ? setelah di lakukan 2 kali sehari maka

    3+

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    46/66

    mengontrol halusinasi dengan

     bercakap+cakap dengan orang

    lain

    ". Latih cara menghardik  

    halusinasi sesuai %adal

     pasien dapat melakukan menghardik,

     pada %am 1. dan 1!.

    2 1!

    0esembe

    r 21!

    .

    S4 1 isolasi sosial

    1. 3engidentifikasi penyebab isolasi

    sosial pasien

    2. 3engidentifikasi keuntungan

     berinteraksi dengan orang lain

    ". 3engidentifikasi kerugian tidak 

     berinteraksi dengan orang lain

    '. 3elatih pasien berkenalan dengan

    satu orang!. 3emberikan reinforcement   atau

    moti&asi untuk latihan berkenalan

    :encana 5indak Lan%ut1. -elaskan keuntungan

     berinteraksi dengan orang lain

    2. -elaskan kerugian tidak 

     berinteraksi dengan orang lain

    ". Latih pasien berkenalan secara

     bertahap dengan satu orang

    '. 3asukkan ke dalam %adal

    kegiatan

    S

    1. G5idak mau berkenalan, tidak mau

    mencari temanH

    2. G5akut untuk bertemanH

    B

    1. Kontak mata kurang

    2. Klien tidak mau dia%ak berkenalan

    dengan orang lain

    7 Klien belum dapat menyebutkan

    keuntungan berinteraksi dengan orang

    lain dan kerugian tidak berinteraksi

    dengan orang lain

    4 setelah di lakukan 2 kali sehari maka

    klien dapat melakukan bercakap+cakap sama

     peraat 1 orang. 4ada %am 1". dan 1$.

    ' 1$ S4 1 5esiko Perilaku kekerasan S 1. Klien mengatakan baha setelah

    3)

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    47/66

    0esembe

    r 21!

    .!

    1. 3engidentifikasi penyebab tanda

    dan ge%ala pk yang dilakukan dan

    akibatnya

    2. -elaskan cara mengontrol pk

    fisik, obat,&erbal, spiritual". Latih cara mengontrol pk secara

    fisik teknik napas dalam dan

     pukul kasur dan bantal

    '. 3emasukkan ke %adal kegiatan

    untuk latihan fisik 

    :encana 5indak Lan%ut

    1. 3enge&aluasi %adal kegiatan

    harian klien

    2. Latih klien untuk mengontrol

     perilaku kekerasan dengan

    cara fisik 66

    ". 7n%urkan klien memasukkan

    ke dalam %adal harian

    melakukan latihan cara fisik nafas

    dalam dan pukul bantal emosi klien

    mulai berkurang

    B

    1. Klien tampak tenang

    2. Klien tampak melakukan tindakan

    tersebut

    A ? 4K masih ada dan klien mampu

    melakukan latihan cara fisik nafas

    dalam dan pukul bantal disaat rasa ingin

    marah itu datang.

    P ? setelah melakukan 2 kali sehari makalatihan untuk mengtrol perilaku kekerasan

    dengan cara fisik, pada %am 11. dan %am

    1#.

    1, " 1$

    0esembe

    r 21!

    ."

    S4 2 halusinasi

    1. 3enge&aluasi latihan menghardik 

    2. 3elatih pasien cara kontrol

    halusinasi dengan kegiatan(menulis)

    ". 3embimbing pasien memasukkan

     %adal menulis

    S4 1 harga diri rendah

    1. 3engidentifikasi kemampuan yang

    dimiliki klien2. 3elatih klien melakukan kegiatan

    (menulis) yang telah dipilih

    ". 3emberikan reinforcement   dan

    memfasilitasi klien untuk 

    memberikan penilaian positif 

    terhadap dirinya

    :encana 5indak Lan%ut

    1. 9&aluasi kemampuan klien

    S G3asih tau cara menghardik halusinasiH

    G7da kegiatan yang dimiliki yaitu

    menulisH

    GSenang bisa menulis dengan baikH

    B Klien mampu mempraktekkan cara

    menghardik halusinasi

    Klien dapat melakukan kegiatan yang

    telah dipilih yaitu menulis

    Klien dapat menulis daftar kegiatan

    hariannya secara mandiri

    Klien tampak senang

    7 klien mampu memperagakan cara

    menghardik halusinasi dank lien %uga

    mampu untuk melakukan kegiatan

    (menulis) yang telah dipilih

    4 setelah di lakukan 2 kali sehari maka

    39

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    48/66

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    49/66

    manfaat, serta akibat bila putus

    obat)

    ". *imbing pasien memasukkan

    dalam %adal kegiatan harian

    '. Latih kembali cara menghardik,melakukan kegiatan, bercakap+

    cakap dengan orang lain yang

    telah di%adalkan

    1, ",

    !,$

    1=

    0esembe

    r 21!

    .!

    S4 ' halusinasi

    1. 3enge&aluasi latihan menghardik,

    melakukan kegiatan te%adal

    (menulis), latihan bercakap+cakap

    dengan orang lain2. 3en%elaskan cara kontrol

    halusinasi dengan teratur minum

    obat (%enis, dosis, manfaat, serta

    akibat bila putus obat)

    ". 3embimbing pasien memasukkan

    dalam %adal kegiatan harian

    S4 2 harga diri rendah

    1. 3enge&aluasi kegiatan (menulis)

    yang telah ter%adal2. 3engidentifikasi kegiatan lain

    yang dapat dilakukan di rumah

    sakit". 3emberikan reinforcement   dan

    memfasilitasi klien untuk 

    memberikan penilaian positif 

    terhadap dirinya.

    :encana 5indak Lan%ut

    1. 9&aluasi kemampuan klien

    S GSudah melakukan cara menhardik,

    melakukan kegiatan ter%adal, dan

     bercakap+cakap dengan orang lainH

    G3au melakukan kegiatan lain yaitu

    menggambarHGSenang bela%ar tentang obat sambil

    menggambarH

    G*angga karena bisa melakukan

    akti&itas yang telah dilatihH

    B Klien dapat memperagakan hasil latihan

    yang lalu dengan baik.

    Klien bisa menggambar dengan baik 

    Klien dapat melakukan kegiatan(menggambar) dengan tema obat

    Klien tampak senang

    7 Klien mampu mempraktekkan cara+cara

    mengontrol halusinasi dengan benar 

    dan mampu untuk menilai diri secara

     positif 

    P? setelah dilakukan " kali sehari klien

    mampu menghardik, beraktifitas, bercakap+

    cakap I minum obat teratur.

    34

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    50/66

    dalam mengontrol halusinasi

    secara benar 

    2. -elaskan kembali secara

    singkat cara+cara mengontrol

    halusinasi yang telah dilatih". *imbing pasien memasukkan

    dalam %adal kegiatan harian

    '. Latih kembali cara mengontrol

    halusinasi yang telah

    di%adalkan

    !. Latih cara menilai diri sendiri

    secara baik 

    ! I"

    PE#!$!%!N

    *ab ini membahas tentang kesen%angan yang ditemukan penulis selama melaksanakan asuhan

    keperaatan pada y.9 dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran di :uang

    3elati :umah Sakit S86.*7

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    51/66

     pelaksanaan asuhan keperaatan, rencana tindak lan%ut dari kesen%angan yang ditemukan serta

    alternatif solusi pemecahan masalah.

    !& Pengkajian

    4engka%ian merupakan tahap aal mengumpulkan informasi yang sistematis. 4engka%ian pada y. 9 dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran yang dilakukan pada

    tanggal 1' 0esember 21! dengan hasil pengka%ian yaitu klien mengatakan mendengar

    suara+suara tanpa u%ud yang menyuruhnya untuk memukul orang . Klien sangat terganggu

    dengan suara tersebut, sehingga klien sangat ingin menghilangkan suara tersebut. Klien suka

    senyum dan tertaa sendiri. /asil pengka%ian pada y. 9 dengan gangguan persepsi sensori

    halusinasi pendengaran, sama dengan konsep pengka%ian teoritis menurut (Keliat dan

    7kemat, 2=, hlm 1#). 3eskipun berdasarkan pengka%ian suara tersebut tidak

    memerintahkan untuk melakukan sesuatu yang berbahaya./asil pengka%ian menun%ukkan baha klien sedang mengalami halusinasi pada tahapan

    condemning . Klien tidak menyukai dan sangat kesal dengan suara+suara yang terkadang

    muncul saat klien sedang melakukan suatu akti&itas. 0ata tersebut sesuai dengan teori yang

    dikemukakan oleh (osep 2#, hlm 222). 4enulis %uga mendapatkan data baha apabila

    klien mendengar suara+suara yang tanpa u%ud, klien hanya diam sa%a dan cenderung lebih

    memilih untuk menarik diri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. 0ari data yang

    telah diperoleh tersebut, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Stuart ,22, hlm 2'#).4engka%ian pada faktor predisposisi biologik munculnya halusinasi pada pasien tidak

    dapat diketahui dengan pasti karena tidak didukung dengan pemeriksaan penun%ang. 3enurut

    ( Kaplan dan Sadock ,1##$, hlm $#), baha pemeriksaan penun%ang yang dapat dilakukan

    untuk mengetahui faktor predisposisi biologik pada pasien dengan halusinasi yaitu,

    Computed Tomography Scan (CT Scan), Magnetic Resonance maging (MR), ositron

     !mission Tomography ("!T) dan Single "hositron !mission Computed Tomography

    (S"!CT), !lectro !ncephalogram (!!#). 4emeriksaan diagnostik ini tidak dilakukan pada

    klien, dikarenakan keterbatasan alat dan tenaga yang dimiliki oleh rumah sakit

    S86.*7

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    52/66

    men%adi faktor penghambat dalam melakukan tahapan pengka%ian pada pasien adalah

    kurangnya data+data pendukung, seperti pemeriksaan penun%ang dan keterangan dari

    keluarga pasien yang tidak pernah berkun%ung selama pasien diraat.

    *erdasarkan hasil pengka%ian, maka solusi atau alternatif pemecahan masalah yang dapat

    diberikan oleh penulis adalah melakukan pengka%ian secara bertahap sesuai dengan kondisi

    dan perkembangan yang ditun%ukkan oleh pasien. Kemudian membuat %adal berkun%ung

    keluarga, sehingga peraat bisa memperoleh informasi yang lebih lengkap dan bersama+

    sama dengan keluarga untuk memberikan asuhan keperaatan secara optimal dan mandiri.

    & Diagnosa 'eperawatan

    5ahap ini penulis menganalisa data yang telah dikelompokkan kemudian penulis

    melakukan penilaian tentang respon klien terhadap masalah yang ada. *erdasarkan

     pengka%ian yang telah dilakukan, ada empat diagnosa keperaatan yang ditemukan pada y.

    9, yaitu gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran, isolasi sosial, gangguan konsep

    diri harga diri rendah, serta :esiko 4erilaku Kekerasan.Ke empat diagnosa yang muncul pada y. 9 tersebut, ada tiga diagnosa yang sesuai

    dengan diagnosa keperaatan teoritis yang dikemukakan oleh (osep, 2#, hlm 22"). yaitu

    gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran, :esiko perilaku kekerasan, gangguan

    konsep diri harga diri rendah. Sedangkan satu diagnosa lainnya berbeda dengan apa yang

    telah disusun pada asuhan keperaatan teoritis, diagnosa tersebut adalah 6solasi sosial. Selain

    itu, terdapat satu diagnosa yang tidak muncul pada y. 9 yang sesuai dengan asuhan

    keperaatan teoritis, yaitu 6solasi Sosial, orang lain, dan lingkungan.0ata di atas membuktikan baha diagnosa yang muncul pada pasien tidak hanya terpaku

     pada diagnosa teoritis yang telah dikemukakan oleh para ahli, tetapi dipengaruhi oleh kondisi

    klien, keluarga, dan lingkungan itu sendiri dan terapi yang telah didapatkan oleh peraat

    maupun dokter. Sehingga solusi yang dapat diberikan oleh penulis untuk menanggapi hal di

    atas adalah menghimbau supaya para petugas kesehatan berpikir kritis dalam menegakkan

    diagnosa keperaatan yang muncul pada pasien. /al tersebut sangat diperlukan karena akan

    sangat berdampak pada penatalaksanaan atau terapi lan%utan yang akan diberikan kepada

     pasien, sehingga terapi yang diberikan bisa optimal.

    (& )en*ana !suhan 'eperawatan

    4erencanaan keperaatan merupakan suatu tahap proses penyusunan berbagai inter&ensi

    keperaatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengatasi masalah+

    masalah klien yang telah diprioritaskan oleh penulis. Kemudian penulis membuat suatu

    +'

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    53/66

    tu%uan dan kriteria hasil yang harus dicapai, %elas, dapat diukur, realistis, dan dengan aktu

    yang telah ditentukan oleh penulis. 4enulis %uga membuat inter&ensi yang sesuai dengan teori

    yang telah dipela%ari untuk kemudian dapat disesuaikan dengan kondisi klien.

    *erdasarkan empat diagnosa yang muncul pada y. 9, hanya empat diagnosa yang dibuat

    inter&ensi. 0iagnosa yang tidak di susun inter&ensinya adalah inefektif regimen teraupetik,

    dikarenakan inter&ensi untuk diagnosa tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan inter&ensi

    yang dilakukan untuk mengatasi halusiansi.:encana inter&ensi keperaatan yang di susun oleh penulis untuk masing+masing

    diagnosa disesuaikan dengan teori yang dikemukakan oleh (Fitria,2#, hlm $1) yang

     bertu%uan melatih pasien untuk dapat mengontrol halusinasi sehingga rencana inter&ensi

    tersebut lebih operasional. 5u%uan dan kriteria hasil disesuaikan dengan target yang telah

    direncanakan oleh penulis selama melakukan asuhan keperaatan pada klien.

    Faktor yang mendukung penulis dalam merencanakan inter&ensi keperaatan pada y.9

    adalah data fokus yang %elas sehingga penulis men%adi lebih mudah untuk menyusun rencana

    tindakan untuk klien. Sedangkan yang men%adi faktor penghambat saat menyusun rencana

    tindakan adalah kondisi klien yang mudah untuk berubah+ubah sehingga perencanaan yang

    ditetapkan belum optimal.

    3elihat dari pengalaman di atas, penulis dapat memberikan solusi atau saran kepada

     peraat agar lebih kritis dan peka terhadap kondisi aktual yang ditun%ukkan oleh klien saat

    melaksanakan asuhan keperaatan. Sehingga rencana tindakan yang akan dilakukan oleh

     peraat sesuai dengan rencana tindakan teoritis yang telah didapatkan dan mengarah pada

    kondisi yang ditun%ukkan klien saat itu.

    D& I+ple+entasi dan Evaluasi

    5ahap implementasi merupakan pelaksanaan asuhan keperaatan pada klien yang sesuai

    dengan perencanaan yang telah dibuat. Sedangkan pada tahap e&aluasi, penulis

    membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh klien dengan kriteria hasil yang telah

    direncanakan sebelumnya.

    6mplementasi keperaatan yang dilakukan pada y. 9 dengan masalah gangguan

     persepsi sensori halusinasi pendengaran, terdapat empat cara mengontrol halusinasi yaitu,

    menghardik halusinasi, bercakap+cakap dengan orang lain, melakukan kegiatan atau akti&itas

    sesuai dengan kemampuan klien dan minum obat. 9&aluasi untuk diagnosa gangguan

     persepsi sensori halusinasi pendengaran, strategi pelaksanaannya sudah tercapai, yaitu

    menghardik halusinasi, melakukan akti&itas ter%adal, bercakap+cakap dengan orang lain,

    +1

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    54/66

    dan minum obat. Sedangkan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga belum bisa

    dilakukan karena penulis tidak bertemu dengan keluarga klien selama pelaksanaan asuhan

    keperaatan.

    6mplementasi pada diagnosa isolasi sosial teratasi, penulis hanya dapat melakukan

    tindakan sampai menga%arkan klien berkenalan dengan tiga orang karena klien sudah bisa

     berinteraksi dengan orang banyak.

    6mplementasi untuk 4erilaku kekerasan teratasi sebagian, yaitu klien sudah melakukan

    tarik nafas dalam, pukul kasur bantal.

    6mplementasi untuk diagnosa gangguan konsep diri harga diri rendah sudah teratasi,

    yaitu klien mampu mengidentifikasi penyebab harga diri rendah, mengidentifikasi

    kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki, serta dapat melakukan dua kegiatan yang

    telah dipilih dan di%adalkan oleh klien.

    Faktor pendukung yang didapatkan penulis saat melakukan implementasi dan e&aluasi pada y. 9 adalah kemauan klien dalam melakukan akti&itas atau kegiatan yang telah ditulis

    klien dalam %adal kegiatan harian yang disusun bersama+sama dengan penulis.

    Faktor penghambat yang penulis rasakan saat melakukan implementasi dan e&aluasi

    keperaatan pada y. 9 adalah kondisi klien yang tidak menentu dan sering berubah+ubah.

    Selain itu, implementasi yang dilakukan oleh penulis tidak berkesinambungan karena penulis

    hanya melakukan implementasi pada pagi hari, sedangkan pada malam hari implementasi

    tersebut tidak dilakukan.

    *eberapa solusi yang dapat diberikan penulis untuk memecahkan masalah di atas adalah

    dalam melakukan implementasi dan e&aluasi keperaatan diharapkan peraat terlebih

    dahulu mem&alidasi keadaan atau kondisi klien, sehingga peraat dapat menilai apakah

    implementasi dan e&aluasi yang akan diberikan sudah sesuai dengan perencanaan dan kriteria

    hasil yang telah disusun sebelumnya. Selain itu, diharapkan implementasi dan e&aluasi yang

    sudah dilakukan terhadap klien dapat diteruskan ataupun diobser&asi oleh peraat yang

     bertugas pada saat malam hari, sehingga implementasi yang dilakukan men%adi

     berkesinambungan.

    +3

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    55/66

    %T)!TE,I PE-!'%!N!!N .%P 1/

    $!-0%IN!%I PENDEN,!)!N

    !& Proses 'eperawatan

    1. Kondisi pasien

    a. Klien mengatakan sering mendengar suara+suara b. Klien tampak berbicara sendiri

    2. 0iagnosa keperaatan

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    56/66

    GSelamat pagi pak, saya peraat diruangan ini, nama saya *enny, nama bapak siapaJ

    Senangnya dipanggil apaJH.

     b. alidasi

    G*agaimana pak kabarnya hari iniJ 7pakah hari ini bapak masih mendengar suara+

    suara yang menga%ak bapak bicaraJH.

    c. Kontrak G*aiklah pak, bagaimana kalau hari ini kita bercakap+cakap tentang suara+suara yang

    sering bapak dengarJ 3au berapa lamaJ *agaimana kalau 1! menit, dimana kita

     bicaraJH.

    2. Ker%a

    G7pakah bapak mendengar suara tanpa ada u%udnyaJ 7pa yang dikatakan suara ituJ

    7pakah sering atau hanya seaktu+aktu sa%a bapak mendengar suara ituJ Kapan yang

     paling sering bapak dengar suara ituJ *iasanya berapa kali sehari bapak 

    mendengarnyaJH.G*iasanya apa yang bapak lakukan apabila mendengar suara ituJ 7pa yang bapak 

    rasakan, sedih, takut atau senangJ *agaimana cara bapak menghilangkannyaJH.

    GSebenarnya ada empat cara untuk mencegah suara+suara itu muncul, pertama dengan

    menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap+cakap dengan orang lain. Ketiga

    melakukan kegiatan yang sudah ter%adal dan yang ke empat minum obat dengan

    teraturH.G*agaimana kalau kita bela%ar hal yang pertama yaitu menghardikJ @aranya saat suara itu

    muncul, bapak langsung bilang, pergi saya tidak mau dengar, kamu tidak nyata, sambil

    menutup mata dan telinga. *egitu berulang+ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi,

    sekarang bapak yang mencobanyaH.

    ". 5erminasi

    a. 9&aluasiG*agaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadiJ kalau suara+suara itu

    muncul lagi, silahkan coba cara tersebutH.

     b. 5indak lan%ut klien

    +)

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    57/66

    G*aiklah pak, tadi bapak sudah latihan cara pertama, bapak harus mencoba cara

    tersebut berulang+ulang sampai suara itu hilang. 7pabila bapak sudah mengerti,

     barulah kita mencoba cara yang kedua.H

    G*agaimana kalau besok kita bertemu lagi, kita bicara lagi tentang suara tersebut. -am

     berapa kita bisa bicaraJ 0imana kita bicaraJ Kalau begitu saya mau permisi dulu pak,

     besok pagi kita bicara lagi. Selamat pagiH.

    %T)!TE,I PE-!'%!N!!N .%P 1/

    I%-!%I %%I!-

    !& Proses 'eperawatan

    1. Kondisi klien

    a. Klien mengatakan malas untuk berteman b. Kontak mata kurang

    c. Klien lebih sering duduk menyendiri2. 0iagnosa keperaatan

    6solasi sosial

    ". 5indakan keperaatan

    a. 3engidentifikasi penyebab isolasi sosial klien b. *erdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain

    c. *erdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

    d. 3enga%arkan klien cara berkenalan dengan satu orang

    +9

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    58/66

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    59/66

     bisa mencoba latihan untuk berkenalan dengan orang lain lagi, makin banyak makin

     bagus pakH.GSekarang bapak masukkan cara berkenalan ke dalam %adal kegiatan harian, supaya

     bapak bisa ingat terus dan bisa mencoba berkenalan dengan orang yang lain lagi. *aiklah

     pak, aktu kita sudah habis. *esok kita bisa bertemu lagi untuk bela%ar berkenalan

    dengan dua orang atau lebih. Saya permisi dulu pak, 7ssalamualaikumH.

    %T)!TE,I PE-!'%!N!!N .%P 1/

    $!),! DI)I )END!$

    !& Proses 'eperawatan

    1. Kondisi Klien

    a. Klien mengatakan malas

     b. Klien mengatakan tidak memiliki akti&itas atau kegiatanc. Kontak mata kurang

    2. 0iagnosa Keperaatan

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    60/66

    c. 3embantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan

     pasiend. 3elatih kegiatan pertama yang dipilih sesuai kemampuannya

    e. 3embimbing pasien memasukkan dalam %adal kegiatan harian

    & %trategi ko+unikasi dala+ pelaksanaan tindakan1. Brientasi

    a. Salam

    G7ssalamuallaikum pak. Selamat pagi, masih ingat sayaJH. b. alidasi

    G*agaiman perasaannya hari iniJ *agaiman tidurnya tadi malam, apa nyenyak pakJH.

    c. Kontrak 

    G*aiklah pak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang+bincang sebentar selama 1!

    menit sa%a. 0imana kita bicaraJ Kita akan bicara tentang apa yang bapak rasakan hari

    ini dan melakukan kegiatan yang bapak sukaH.2. Ker%a

    G*aiklah pak, sesuai dengan kesepakatan kita tadi, sekarang kita akan berbincang+

     bincang selama 1! menit.7pa yang bapak rasakan pagi iniJ 7pakah ada yang mau bapak 

    ceritakanJ Kalau saya boleh tau, kegiatan apa yang bapak sering lakukan dan suka untuk 

    dilakukanJ Kira+kira sekarang bapak masih bisa atau tidak melakukannyaJH.

    G*aiklah pak, diantara kegiatan+kegiatan yang bapak sebutkan tadi, mana yang bapak 

    sukaJ *agaiman kalau kita coba lagi melakukannya sekarangJH.

    Gah...begitu pak, bagus sekali, ternyata bapak masih bisa kok melakukannya, bapak 

    harus percaya diriH.

    ". 5erminasiG*agaimana perasaan bapak setelah melakukan kegiatan tersebutJ 7pa bapak merasa

    senangJ 7pa bapak merasa nyaman dan legaJH.

    G5ernyata setelah dilihat, bapak masih punya kemampuan, bapak harus percaya dengan

    diri sendiri, bapak tidak boleh berpendapat kalau bapak tidak mampuH.

    G*aiklah pak, aktunya sudah leat 1! menit, besok kita bertemu lagi pak, kita akan

     berbincang+bincang tentang hal yang sama dan mencoba untuk melakukan kegiatan yang

    lain, bapak harus lebih banyak berlatih lagi pak, sehingga bapak bisa percaya diri lagiH.

    G*esok %am .! ;6*, kita bertemu lagi disini ya pak, saya permisi dulu pak,

    7ssalamuallaikumH.

    )(

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    61/66

    %T)!TE,I PE-!'%!N!!N .%P 1/

    )E%I' PE)I-!'0 'E'E)!%!N

    !& Proses 'eperawatan

    1. Kondisi pasiena. Klien tampak mondar+mandir, berbicara sambil menggepalkan tangan. 4andangan

    mata melotot, a%ah merah, dan tegang. Serta sesekali tampak memukul+mukul

    dinding.

    2. 0iagnosa keperaatan

    4erilaku kekerasan". 5indakan keperaatan

    a. 6dentifikasi tanda+tanda yang menun%ukkan perilaku kekerasan b. 3onitor klien selama masih melakukan tindakan yang mengarah pada perilaku

    kekerasan.

    c. Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik.d. 5angani kondisi kegaat daruratan dengan isolasi dan fiksasi.

    & %trategi 'o+unikasi dala+ pelaksanaan tindakan

    1. Brientasi

    GSelamat pagi pak, perkenalkan nama saya suster 0i, saya yang akan meraat

     bapak hari ini. ama bapak siapa, senangnya di pamggil apa JH

    (menggulurkan tangan sambil tersenyum menun%ukkan sikap terbuka).GSaya perhatikan bapak mondar+mandir sambil memukul+mukul dinding bias kita

     berbincang bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan bapak memukul

    dinding JH

    G*erapa lama bapak ingin berbincang+bincang JH

    G0imana enaknya kita berbincang+bincang pakJH2. Ker%a

    GSekraang bapak bisa mulai menceritakan apa yang menyebabkan bapak memukul+

    mukul dinding. 7pa yang bapak rasakan saat ini JH(0engarkan ungkapan kemarahan klien dan tetap bersikap empati selama klien

    mengungkapkan kemarahannya, selain itu lakukan obser&asi terhadap tanda+tanda

     perilaku kekerasan yang di tun%ukkan selama klien mengungkapkan perasaan

    marahnya).

    )2

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    62/66

    G7pa yang biasa bapak lakukan %ika bpak merasa kesalmarah seperti iniJH

    G*agaimana menurut bapak dengan tindakan tersebutJH

    G*aiklah pak, untuk sementara aktu bapak boleh menyendiri diruangan ini dulu

    sampai marahnya hilang, tu%uannya agar bapak lebih aman dan tenang, karena %ika

    dalam kondisi kesal bapak tetap di luar di khaatirkan bapak akan mengalami hal+hal

    yang tidak diinginkan, misalnya ter%atuh atau terluka.HG*apak akan dikeluarkan dari ruangan ini sampai kondisi bapak lebih tenang dan %ika

     bapak perlu sesuatu, saya ada diruangan depan dan saya siap membantu bapak kapan

    sa%a.H

    ". 5erminasi

    G*agaimana persaan bapak setelah berada diruangan ini JH

    GSekarang bapak bias menangkan diri di ruangan ini sambil bapak pikirkan hal lain

    yang bisa membuat bapak kesalmarah.HGSaya akan kembali 1! menit lagi untuk melihat kondisi bapak, dan %ika kondisi

     bapak sudah lebih tenang saya akan menga%arkan cara menghilangkan rasa kesal atau

    marah supaya bapak tidak dimasukkan ke ruangan ini lagi.H

    G*agaimana pak, setu%u JH

    '. 5erminasic. 9&aluasi

    G*agaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadiJ kalau suara+suara itu

    muncul lagi, silahkan coba cara tersebutH.

    d. 5indak lan%ut klien

    G*aiklah pak, tadi bapak sudah latihan cara pertama, bapak harus mencoba cara

    tersebut berulang+ulang sampai suara itu hilang. 7pabila bapak sudah mengerti,

     barulah kita mencoba cara yang kedua.HG*agaimana kalau besok kita bertemu lagi, kita bicara lagi tentang suara tersebut. -am

     berapa kita bisa bicaraJ 0imana kita bicaraJ Kalau begitu saya mau permisi dulu pak,

     besok pagi kita bicara lagi. Selamat pagiH.

    )'

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    63/66

    ! "

    PEN0T0P

    *ab ini membahas tentang kesimpulan dan saran yang penulis berikan setelah melakukan asuhan

    keperaatan pada y.9 dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran di :uang

    3elati :umah Sakit Khusus 4ro&insi Kalimantan *arat dari tanggal 1' 0esember sampai dengan

    1# 0esember 21!.

    !& 'esi+pulan

    *erdasarkan hasil pelaksanaan asuhan keperaatan pada y.9 dengan gangguan persepsi

    sensori halusinasi pendengaran di :uang 3elati :umah Sakit Khusus 4ro&insi Kalimantan

    *arat, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut

    1. /alusinasi merupakan gangguan persepsi sensori yang ter%adi tanpa adanya rangsangan

    dari luar, dimana ter%adi pada saat kesadaran seseorang normal.

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    64/66

    ". Faktor pendukung yang penulis rasakan pada saat pelaksanaan asuhan keperaatan pada

     y.9 mulai dari tahap pengka%ian sampai dengan e&aluasi adalah kemauan klien untuk 

    mengutarakan seluruh permasalahannya dan melakukan akti&itas atau kegiatan yang telah

    ditulis klien dalam %adal kegiatan harian yang disusun bersama+sama dengan penulis,

    serta ker%asama dan bimbingan yang baik dari peraat ruangan.'. Faktor penghambat dalam pelaksanaan asuhan keperaatan pada y.9 mulai dari tahap

     pengka%ian sampai dengan e&aluasi adalah kurangnya data yang diperoleh, seperti data

     pemeriksaan penun%ang yang tidak dilakukan pada klien, serta informasi yang seharusnya

     bisa didapatkan dari keluarga klien. Selain itu, inter&ensi dan implementasi yang sudah

    dirancang sedemikian rupa oleh penulis tidak dapat dilakukan secara terus+menerus atau

     berkesinambungan, hal ini dikarenakan inter&ensi dan implementasi tersebut hanya

    dilakukan pada pagi hari dan tidak diteruskan saat malam hari.

    & %aran

    *erdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran atau solusi yang dapat

    digunakan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan asuhan keperaatan khususnya pada

     pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. Saran+saran yang

    diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut

    1. :umah Sakit Khusus 4ro&insi Kalimantan *arat

    :umah sakit hendaknya memberikan kebi%akan kepada setiap ruangan dalam melakukan

    terapi yang tepat untuk pasien halusinasi secara berkala, seperti terapi akti&itas kelompok 

    stimulasi kognitifpersepsi, terapi akti&itas kelompok stimulasi sensori, dan terapi

    akti&itas kelompok realita.

    2. 4eraat4eraat diharapkan dapat mengikuti langkah+langkah proses keperaatan sesuai dengan

    teori dalam menangani pasien dengan masalah halusinasi, seperti memberikan akti&itas

    yang rutin kepada pasien sehingga diharapkan dapat memutus halusinasi yang sedang

    dialami. 4eraat %uga harus mengetahui baha inter&ensi dan implementasi yang

    )3

  • 8/18/2019 Kelompok 7 Dinas (Recovered)

    65/66

    diberikan pada pasien dengan halusinasi, harus dilakukan secara berkesinambungan

    sehingga cara atau kegiatan untuk mengontrol halusinasi yang telah di%adalkan oleh

     peraat maupun pasien bisa dilakukan secara optimal.

    ". 4endidikan Keperaatan0iharapkan laporan kasus ini dapat di%adikan sebagai sumber bacaan dan dapat

    dimanfaatkan sebaik mungkin dalam peningkatan kualitas pembela%aran di institusi

     pendidikan keperaatan. 4encapaian pembela%aran yang optimal dapat dilakukan

     pendidikan keperaatan de