Kel 16 _ 5 MP.rtf

  • Upload
    caca

  • View
    13

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

LBM 5

Step 1EBM : suatu sistem atau cara untuk menyaring semua data atau informasi dalam bidang kesehatan untuk memperoleh informasi yg sahih dan mutahir untuk mengobati pasiennyaCara pendekatan untuk mengambil keputusan dalam tatalaksana pasien atau dalam penyelenggaraan untuk mengambil keputusan secara eksplisit dan sistematis berdasarkan penelitian terakhir yg sahih atau valid dan bermanfaatcritical appraisal :alat bantu yg dibutuhkan dalam penganalisaan dan penyeleksian penelitian berupa suatu proses yg secara kritis untuk menghasilkan penemuan yg berkualitas serta memikirkan apakah proses tersebut memang dibutuhkan atau apakah ada alternarnatif lain yg lebih baik.

Step 2EBMlatar belakang EBM? oyasejarang EBM? anggaapa yg dimaksud dgn bukti EBM? fahmitujuan? septianmanfaat? tamilangkah-langkah? renikendala? yunihubungan EBM dg Critical appraisal? silfiabagaimana aturan kajian EBM dalam menerapkan terapi? efril

Critical Appraisal ( CA )latar belakang? hayyitujuan? jefrimanfaat? efrillangkah-langkah? silfiakendala? yunikeuntungan dan kerugian? renimengapa harus melakukan critical appraisal dalam mencermati artikel? tamiapa yg harus dipertimbangkan kita dalam melakukan CA? oyapengetahuan apa yg dimiliki untuk melakukan CA? angga3 hal pokok yg harus dikaji dalam menerapkan hasil penelitian terhadap pasien? fahmijelaskan petunjuk untuk menyeleksi makalah ilmiah sesuai materinya? septianbagian mana yg paling penting dalam makalah ilmiah? hayyibagaimana menilai hasil penelitian? jefribagaimana menilai pentingnya suatu makalah penelitian? tamibagaimana menilai agar makalah dapat diterapkan pada pasien? reni

Step 3EBMlatar belakang EBM?Makin berkembangnya penelitian di bidang kedokteran yg berlangsung terus menerus dan memerlukan dana yg cukup besar tetapi blm dimanfaatkan semaksimal mungkinPerlunya informasi yg sahih tentang kemajuan ilmu pengetahuan bagi dokter-dokter yg bekerja di rumah sakit daerahKarena semakin tingginya risiko gugatan/tuntutan dari pasienMerupakan proses pendekatan terhadap pembelajaran klinis yg akan menjadikan dokter tersebut memiliki informasi yg mutakhir dalam penatalaksaan pasien

tujuan?Untuk membantu proses pengambilan putusan klinik untuk kepentingan diagnosis terapetik maupun rehabilitasi yg berdasarkan pada bukti ilmiah yg terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan

manfaat?Mencari kebenaran suatu karya ilmiahMengetahui secara tepat hasil karya ilmiahKritis terhadap suatu hasil penelitianMenambah ilmu pengetahuanmengetahui kegunaan dan ketepatan hasil karya ilmiahagar dokter tidak salah mendiagnosistidak salah memberikan terapi kepada pasienagar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien

langkah-langkah?Formulasikan pertanyaan / masalah yg dapat dicari jawabannyaPenelusuran pustaka dalam rangka pencarian buktiPenelaahan bukti hasil penelusuranPenerapan hasil penelaahan Evalusi penerapan

kendala?Kurangnya informasi dan teknologiKurangnya pengalaman dan prir knowladgeKurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritisKurangnya kesadaran dari dokter sendiri tentang EBM

hubungan EBM dg Critical appraisal?Critical appraisal bagian dari EBM. Dalam melakukan EBM dibutuhkan critical appraisal

Critical Appraisallatar belakang??????tujuan?Untuk memberikan kesempatan kepada pembaca dalam mengevaluasi dan menunjukan pemahaman atas tulisan/artikel yg dibacaUntuk mengetahui isi setiap makalah. Untuk mengetahui apakah makalahnya itu valid atau tidak.

manfaat?Untuk meningkatkan daya analisaLebih memahami artikel yg dibacaMemperoleh suatu kebenaran dari informasi

langkah-langkah?Menyiapkan sesi analisis kritisMenyususn agendaMenformulasikan kebijakanMenilai kebijakankendala?Memakan banyak waktu dan proses lambatKurangnya pemahaman dalam langkah2 critical appraisalSulit untuk fokus secara langsungKesulitan dalam memilih jenis masalah yg akan dibahas

keuntungan dan kerugian?

Keuntungan :ketrampilan critical appraisalnya mudah dikembangkandapat melakukan pendekatan dg peralatan yg nyaman dan memadaidapat mengembangkan sistem pemikiran menurut aksis informasi yg valid dan relevan

kerugian :critical appraisal tidak dapat berkembang bila pertanyaan2 analisa yg dihasilkan terlalu mudah

mengapa harus melakukan critical appraisal dalam mencermati artikel?

Karena critical appraisal membantu menemukan artikel2 yg valid

Step 4Mapping!!!Masalah pasien

Penatalaksanaan mutakhir

Latar belakangEBM

Identifikasi masalah

Step 5Learning issue

Step 6Belajar Mandiri!!!

Step 7EBMlatar belakang EBM?

Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala bidang. Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama.

(Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

Sejarah EBM?

EBM dikembangkan oleh sejumlah ahli epidemiologi klinis dan biostatistik, yang berkembang pesat. Pertama kali ditulis dalam majalah JAMA sebagai petunjuk kepustakaan kedokteran (Readers Guildes to Medical Literature) untuk menolong para klinikus dalam menilai karya ilmiah di bidang kedokteran. Kemudian sebagai pengguna kepustakaan kedokteran atau Users Guildes to Medical Literature dan berkembang mnjadi pengetahuan klinis berbasis bukti atau Evidence Based Clinical Specialities. Dengan berkembangnya metode-metode dalam bidang penelitian dan tuntutan untuk mengetahui hasil penelitian secara benar, maka pada tahun 1992 berkembanglah EBM atau KBB. Sejalan dengan itu berkembang pula pemeliharaan kesehatan berbasis bukti atau Evidence Based Health Care (EBHC) yang lebih menitikberatkan pada kebijakan kesehatan masyarakat pada suatu daerah. KBB lahir pada tahun 1992 oleh suatu kelompok yang diketuai oleh Gordon Guyatt dari McMaster University di Canada. Sejak saat itu, sejumlah makalah tentang KBB dibuat dari 1 publikasi pada tahun 1992 menjadi 1.000 publikasi pada tahun 1998 dan menjadi perhatian internasional.

Apa yg dimaksud dgn bukti EBM?

Kekuatan bukti bervariasi dari kekuatan bukti yang paling kuat seperti TKS (tinjauan Kepustakaan Sistematis) yg diambil dari banyak penelitian dengan desain acak, makalah2 yg menggunakan metode RCT dengan hasil persisi sempit sampai pada bukti-bikti yg lemah seperti opinion respect authority (ORA) atau opini paraahli, penelitian deskriptif, serta laporan2 dari para ahli.Dalam mencari bukti yang valid, beberapa criteria yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:Bukti yg kuat paling tidak satu tinjauan kepustakaan sistematis dari beberapa peneltian acak dengan control yg didesain dengan baikBukti yang kuat paling tidak satu penelitian acak dengan control yg didesain dengan layak dan dgn jumlah sampel yg cukupBukti2 dari penelitian dengan desain metodologi yg baik tanpa randomisasi seperti penelitian dengan desain pre-post test tanpa control, kohort, kasus kelola, dan matchingBukti dari penelitian dengan desain metodologi yg baik yg berasal lebih dari satu sumberBukti dari ORA yg meliputi bukti klinis, penelitian deskriptif, dan laporan para ahli.

(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

tujuan?Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.Menghasilkan pemikiran yang akurat.Memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah.Untuk menilai obat baru agar diketahui kelebihan/kekurangan suatu obat.Menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi.Menilai suatu obat baru yang akan dipasarkan

(www.cochrane.org)

manfaat?agar dokter tidak salah mendiagnosisagar dokter tidak kesalahan memberikan terapi pada pasien agar dapat menigkatkan kualitas hidup pasien

(Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart)

Untuk memperbaiki tata laksana pasien.Untuk memperoleh informasi mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan.Memecahkan masalah dalam penanganan pasien.Meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi dan outcome klinis.

(www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

langkah-langkah?

Identifikasi dan formulasi masalah

Masalah harus disusun dalam bentuk pertanyaan. Hal ini memudahkan untuk mencari bukti yang baik., caranya :focus question : pertanyaan terarah. Secara tegas pertanyaan diarahkan pada masalah tertentu.relevance question : pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi pasien baik dalam aspek etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis.searchable question : pertanyaan yang dapat ditelusuri Mencari dan menelusuri bukti medline, EmbaseKajian kritis bukti dari makalah ilmiah Sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi dari setiap makalahMenerapkan hasil kajian kritis kepada pasien kitaevaluasi

kendala?

kurangnya informasi, fasilitas dan teknologikurangnya rasa ingin tahukurangnya pengalaman dan prior knowledgemenyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiahkurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalah

liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

hubungan EBM dg Critical appraisal?

CA merupakan dasar dari EBM, yg didasarkan dari CT (critical thinking) dan bersumber dari IT. Jika IT nya bagus maka informasi yang didapat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA

Critical Appraisal ( CA )latar belakang?

tujuan?

Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang diperoleh.Agar mampu memahami informasi yang diperoleh.Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada.Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut.Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

manfaat?

Meningkatkan daya analisis kritis Menentukan alternatif yang lebih baik Memunculkan banyak pertanyaan yang baru Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih pahamMemperoleh kebenaran darisuatu informasi

liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jayalangkah-langkah?

menyiapkan sesi analisi kritis

baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topic utama dari artikel tersebutmenggarisbawahi gagasan-gagasan utama dan membuat catatan lengkapnyamengoreksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisismenyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introduction, body dan conclusion

mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki

sumber : www.deliveri.org and praktikum 4

kendala?

memakan banyak waktu Critikal Apprasial tidak selalu memberikan jawaban yang mudahCritical apprasial dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari bukti2 yang baik

(Sumber : Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences Oxford)Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian Terkadang membosankan bagi yang melakukan Perlu biaya yang tidk sedikit

(Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)

keuntungan dan kerugian?

Keuntungan :Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang valid,relevan dan berguna sesuai dengan hasil publikasi riset pengetahuanKeterampilan CA tidak sulit untuk dikembangkanCA melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan memadaiBersama dengan kemampuan menunjukkan dalam menemukan bukti penelitin dan perubahan pelatihan sebagai hasil penelitian,CA adalah jalan penutup dari gabungan antara peneliti dan pelatihan sebagai kontribusi yang penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan

Kerugian :CA tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu mudah dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan buktiCA ditekankan jika kekurangan bukti informasi yang baik,yang dapat membuat hasil riset terbatas pada infornasi yang tidak jelasCA tidak selalu memberikan pembaca dengan kemudahan menjawab atau menjawab suatu kemungkinan yang diharapkan itu mungkin ditekankan bahwa intervensi penulis tidak efektif

liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

Mengapa harus melakukan critical appraisal dalam mencermati artikel? mendorong kita untuk membuat keguanaan bukti suatu penelitian dan juga menutup kerenggangan antara penelitian dan fakta

(Sumber : www.evidence-based-medicine.co.uk)penelitian yang dipublikasikan tidak selalu dapat dipercaya penelitian yang dipublikasikan tidak selalu validuntuk memperbaiki keefektifan klinis

(Sumber; www.Keele.ac.uk)

Apa yg harus dipertimbangkan kita dalam melakukan CA?

Pengetahuan apa yg dimiliki untuk melakukan CA?

pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika yang cukup baik.Pengetahuan tentang tata cara kajian kritis menurut EBM. Tanpa pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika, seseorang tidak dapat menyimpulkan bukti dari makalah tersebut.

3 hal pokok yg harus dikaji dalam menerapkan hasil penelitian terhadap pasien?

Valid, Penting dan Dapat diterapkan pada pasien kita.

(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

jelaskan petunjuk untuk menyeleksi makalah ilmiah sesuai materinya?

Tabel 3 : Petunjuk Untuk Menyeleksi Makalah Dalam Perkumpulan Membaca MakalahMateri PokokPenelitian TunggalTerapi apakah dilakukan randomisasi pada pasien ?apakah semua pasien dianalisis dan mendukung kesimpulan ?Diagnosis apakah terdapat independent blind bila dibandingkan dengan standar baku ?apakah jumlah pasien termasuk spektrum yang layak dari perjalanan penyakit pasien dimana tes diagnosis akan diterapkan secara klinis.Merugikan apakah secara jelas teridentifikasi perbandingan kelompok yang sama dengan determinan penting dari kesudahan?Apakah pengukuran kesudahan dan paparan sama pada tiap kelompok yang dibandingkan?Prognosis Apakah terdapat sampel yang representatif pada suatu titik waktu dalam perjalanan penyakit yang diidentifikasi dengan jelas ?Apakah pengamatan cukup lama dan lengkap?Penelitian Gabungan Tinjuan KepustakaanApakah review ditujukan pada pertanyaan yang terfokus dan jelas ?Apakah kriteria yang dugunakan untuk memilih makalah yang dimasukkan pada tinjuan kepustakaan layak ?Protap Apakah kesudahan secara spesifik jelas dicantumkan?Apakah protap menggunakan suatu proses yang jelas untuk mengidentifikasi dan memilih bukti ?Decision analysisApakah model analisis yang dapat dipercaya merupakan suatu penetapan keputusan klinik yang penting ?Apakah bukti yang valid digunakan untuk membuat probabilitas data dasar dan penggunaannya?Analisis ekonomi Apakah 2 atau lebih alternatif yang jelas dibandingkan ?Apakah konsekuensi yang diduga dari tiap alternatif berdasarkan pada bukti yang valid?

bagian mana yg paling penting dalam makalah ilmiah?

Bagian metode. Karena pada bagian metode menerangkan tentang subjek penelitian, cara pengambilan sampel, cara pemeriksaan, dan analisis data. Bagian ini yang menentukan apakah sampel diambil secara acak, dan bagaimana secara rinci proses randomisasi tersebut dilakukan. Jadi, penelitian yang valid adalah penelitian yang terbukti melakukan pengambilan sampel secara acak.Sumber : Kajian Kritis.

bagaimana menilai hasil penelitian?

Yang perlu dinilai adalah :apakah makalah tersebut valid ?apakah makalah yang sudah dinilai valid tersebut penting ?apakah makalah yang sudah dinilai valid penting tersebut dapat diterapkan pada pasien kita ?

bagaimana menilai pentingnya suatu makalah penelitian?

Kalau kita mempelajari suatu makalah ilmiah, setelah mengkaji pada bagian metode untuk menentukan validitasnya, kita kemudian menilai apakah makalah tersebut penting. Dari aspek terapi, pentingnya suatu makalah dilihat dari besarnya nilai JDD (jumlah yang dibutuhkan untuk diobati), sedangkan pada aspek diagnosis siambil selisih antara nilai PrTP (Pre Test Probabilitas) dan PoTP (Post Test Probabilitas). Kita dapat menghitung nilai JDD, PrTP, dan PoTP pada bab hasil penelitian dalam makalah tersebut.

bagaimana menilai agar makalah dapat diterapkan pada pasien?

Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien kita tergantung dari tingkat penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah dapat diterapkan pada pasien, tidak sesederhana dengan hanya memakai kriteria inklusi dan eksklusi, tetapi juga perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif termasuk juga adanya biologic sense. Seseorang yang sudah mendalami substansi, akan dengan segera mengetahui bahwa kondisi yang tertulis di dalam makalah tersebut sama atau berbeda dan kita dapat memprediksikan besaran perbedaan tersebut. Sehingga apabila kita mengandaikan suatu besaran dengan nilai f, dimana nilai f (dalam prosentase) menunjukkan perbedaan kondisi pasien kita dengan pasien yang tertulis di dalam makalah. Jadi besarnya nilai JDD pasien kita ( untuk makalah aspek terapi) adalah : JDD (makalah)/nilai f, sehingga kita melihat bahwa selain diperlukan pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan EBM, juga sangat diperlukan penguasaan substansi dalam mengkaji setiap makalah ilmiah.Sumber : Kajian Kritis.