Upload
salsa-net
View
188
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi adalah zat kimia organik atau anorganik yang ditemukan dalam
makanan untuk fungsi tubuh yang sebaik-baiknya. Makanan itu sendiri
mempunyai manfaat yaitu untuk memelihara proses tubuh dalm pertumbuhan
dan perkembangan, memelihara energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-
hari.
Selain nutrisi yang akan kita bahas adalah mengenai keseimbangan
cairan tubuh bagi manusia. Cairan merupakan subtansi penting bagi tubuh.
Oleh karena itu, cairan selalu dipertahankan dalam keseimbangan tubuh.
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Hampir
90% dari berat badan tubuh manusia merupakan cairan.
B. Tujuan
1. Membentuk sikap tanggung jawab dari setiap mahasiswa untuk
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
2. Untuk mempelajari Nutrisi dan Cairan Tubuh Manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Oksigen
Oksigen atau zat asam dalam ilmu kimia adalah unsur kimia dalam
sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia
merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi
dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada
Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi
dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Sedangkan Oksigen dalam ilmu biologi merupakan kebutuhan
fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung pada oksigen dari waktu
kewaktu untuk bertahan hidup. Oksigen Sangat berperan dalam proses
metabolisme tubuh. Bila kebutuhan dalam tubuh berkurang maka akan terjadi
kerusakan jaringan otak dan bila berlangsung lama akan terjadi kematian.
Ada beberapa jaringan oksigen, seperti otot skelet dapat bertahan
beberapa waktu tanpa oksigen melalui metabolisme anaerob (sebuah proses
dimana jaringan ini menyediakan energi mereka sendiri tanpa adanya
oksigen.) Jaringan yang melakukan hanya metabolisme aerob, prosesnya
membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara total pada
oksigen untuk bertahan hidup.
2
Oksigen harus secara adekuat diterima dari lingkungan ke dalam paru-
paru, pembuluh darah dan jaringan. Pada beberapa titik kehidupannya, klien
beresiko untuk tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan
tersebut mungkin akut, seperti pada henti jantung atau kronik seperti penyakit
emfisema.
Seseorang yang kekurangan O2 akan mengalami hipoksia. Proses
pemenuhan kebutuhan O2 dapat dilakukan dengan cara pemberian O2
melalui saluran pernafasan,pembebasan saluran pernafasan dari sumbatan
yang menghalangi masuknya O2,memulihkan dan memperbaiki organ
pernafasan agar berfungsi secara normal. Prosedur yang digunakan: Kanula
dan masker, fisioterapi dada, dan cara suction.
Oksigen dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses
metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber
utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara
bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti
kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus,
gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar
oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan
berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar
oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air
3
dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan
bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut,
karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada
banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan
anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung
pada jenis, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam
keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat
bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat menggunakan
oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan
yang kekurangan oksigen terlarut. Kandungan oksigen terlarut (DO)
minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh
senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah
cukup mendukung kehidupan organisme. Idealnya, kandungan oksigen
terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan
sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 %. KLH menetapkan bahwa
kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari
dan biota laut. Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas
perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi
bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan khan
biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik. Dalam
kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik
dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat
memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi
4
anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan lebih sederhana dalam
bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka
peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban
pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik
yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga.
Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan
pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana
dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti
mikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun
rnenjadi senyawa lain yang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena
peranannya yang penting ini, air buangan industri dan limbah sebelum
dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar oksigennya.
B. Nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy
Nuwer Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan
makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain
nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial
untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan
menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
5
Tubuh manusia memiliki kebutuhan esensial terhadap nutrisi,
walaupun tubuh dapat bertahan tampa makana lebih lama dari pada tampa
cairan. Seperti kebutuhan fisiologis lainnya kebutuhan nutrisi mungkin tidak
terpenuhi pada manusia dengan berbagai
Proses metabolik tubuh mengontrol pencernaan, menyimpan zat
makanan dan mengeluarkan produk sampah. Mencerna dan menyimpan zat
makanan adalah hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Kadang-kadang perawat membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
melalui pengajaran.
Misalnya : seorang dewasa dengan gangguan nutrisi ; lebih dari
kebutuhan tubuh dan didiagnosis DM trgantung insulin perlu diajarkan untuk
menyeimbangkan kebutuhan nutrisi, pemasukan insulin, dan kebiasaan
berolah raga.
Untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka,
seorang perawat harus mengerti proses pencernaan dan proses metabolik
tubuh. Perawat bisa menggunakan beberapa nutrisi tambahan dan tehnik
untuk memperbaiki defisit nutrisional
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan
dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Jenis-jenis Nutrien yaitu :
Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen
dan oksigen.
6
Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan
kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
1. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kal/gr.
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3. Perlindungan.
4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan
lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah
makan.
7
6. Vitamin larut dalam lemak.
Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari
asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim
proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian
akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
2) Protein menghasilkan jaringan baru.
3) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin.
4) Protein sebagai sumber energi.
Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
a. Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
b. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan
dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
8
C. Cairan dan Elektrolit
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan
elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan
tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi
yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya;
jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler
dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel
di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar
sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di
dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,
sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
9
Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan
tergantung beberapa hal antara lain :
a. a.Umur
b. b.Kondisi lemak tubuh
c. c.Sex
Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya
berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20
% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %
cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan
dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon
dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium
(Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-),
bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian
dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap
bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-
muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
10
Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun
pada plasma terinci dalam di bawah ini :
No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler
Plasma Interstitial
1. Kation :
• Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
• Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
• Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
• Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq
2. Anion :
• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
• Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq
a. Kation :
• Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
11
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada
ion sodium
di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.
• Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
• Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang
dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan
protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.
b.Anion :
• Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur
12
• Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam
untuk
menurunkan PH.
• Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.
Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a.Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan
oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b.Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
c.Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial
masuk ke dalam sel.
Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran
semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam
13
cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh
dengan cara :
• Diffusi
• Filtrasi
• Osmosis
• Aktiv Transport
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa
hamper 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55%
air dari berat badannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi:
1. Sel-sel Lemak
Mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan
lemak tubuh
2. Usia
Sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatn usia. Bayi
prematur, mungkin mengandung iar sebanyak 80% dari berat badannya.
Sedangkan bayi lahir cukup bulan kira-kira 70% dari berat badannya. Dengan
usia 6 bulan sampai 1 tahun, air tubuh menurun kira-kira 60%, dengan sedikit
reduksi lebih lanjut selama masa kanak-kanak. Lansia dapat mengandung
45% sampai 55% air dari berat badannya.
14
Usia Kilogram Berat Badan (%)Bayi Prematur3 bulan6 bulan1-2 tahun11-16 tahunDewasaDewasa GemukDewasa kurus
807060595858-6040-5070-75
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel (mEq/KgH2o)
Intracelluler (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:
Cl- 103 117 3
HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
Komposisi Cairan Tubuh
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat
terlarut):
15
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria
Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita
mengandung 55% air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat
terlarut): elektrolit dan non-elektrolit.
a) Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan
dan akan menghantarkan arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan.
Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation
intraselular utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion
intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-).
b) Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak
berdisosiasi dalam larutan. Non- elektrolit lainnya yang secara klinis
penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
Fungsi Cairan Tubuh
Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
Mengeluarkan buangan-buangan sel
Mmbentu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
16
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM).
D. Intake dan Output
Intake Cairan
Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum
kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira
2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh
dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
Output Cairan
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus
urinarius merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam
kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau
sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila
aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam
tubuh.
17
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan
mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan
tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi
bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat
meningkat.
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas,
respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya
ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh
susunan syaraf simpatis pada kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari,
yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus
besar (kolon)
Intake Dan Output Rata-Rata Harian Dari Unsur Tubuh Yang Utama
Intake (Range) Output (range)
18
AIR (ml) Air minum = 1400 – 1800 Airdalam makanan= 700 – 1000 Air hasil oksidasi = 300 - 400
1.Urine = 1400 – 1.8002.Faeces = 1003.Kulit = 300 - 5004.Paru-paru = 600 - 800
TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200
Intake (range) Output (range)
Natrium(mEq)=70 (50-100) q Urine = 65 (50-100)q Faeces = 5 (2-20)
Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40)
Magnesium (mEq) = 30 (5-60) q Urine = 10 (2-20)q Faeces = 20 (2-50)
Kalsium (mEq) = 15 (2-50) q Urine = 3(0-10)q Faeces = 12 (2-30)
Protein (g) = 55 (30-80)
Nitrogen (g) = 8 (4-12)
Kalori = 1800-3000
Insensible Loss (IWL)
Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru
Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan
penghitungan sebagai berikut :
DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa nutrisi dan cairan tubuh
sangat diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Zat makanan yang
diperlukan tubuh manusia yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air. Fungsi zat-zat tersebut adalah untuk memelihara proses tubuh dalm
pertumbuhan dan perkembangan, memelihara energy guna melakukan
kegiatan fisik sehari-hari.
Cairan dalam tubuh terdiri dari cairan intraselular dan cairan
ekstrselular. Cairan intraselular adalah cairan yang berada didalam sel dan
cairan ekstraselular adalah cairan yang berada di luar sel. Cairan dalam tubuh
di pengaruhi oleh fator-faktor usia, suhu, diet, stress, dan sakit. Cairan tubuh
membantu menjamin lingkungan internal yang stabil.
B. Saran
Masih banyak pembahasan tentang Kebutuhan Fisik yang belum dapat
penulis sebutkan dalam penulisan makalah ini, hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu pembahasan
yang lebih luas sangat dibutuhkan demi kesempurnaan pengetahuan kita
dalam mempelajari ilmu kesehatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat , Azis, Alimul, Keterampilan Dasar Praktek Klinik,Penerbit Salemba Medika : Jakarta
Horne, M Mima, keseimbangan cairan,elektrolit&asam basaedisi II,EGC:Jakarta.
21