KEBUTAAN Ganguan penglihatan Buta absolut = visus 0 Buta sosial = <3/60 (indonesia) (masing2 negara berbeda) visus 1/60 (lensa tanam = ekik) ekik dilakukan apabila kecelakaan, fluksasi lensa (lepas lensa), posterior chamber (COP) (disarankan) anterior chamber (COA) penyebab kebutaan 1. Kongenital a. Refraksi anomali = harus di koreksi b. Katarak kongenital (oprasi maks = 6 bulan) c. Strabismus (tidak bisa fokus penglihatan) i. kurang dr < 1 tahun (fisiologis) ii. Patching (penutupan 1 mata bergantian) d. Nistagmus (tidak bisa memfokuskan penglihatan) = dioprasi tidak di 2. Obat / kimia a. Quinin (obat malaria) b. Alkohol papil nervus optikus c. Obat TB = ethambutol (butawarna) i. Buta warna kongenital ii. Buta warna di dapat (ethambutol, glaukoma[sel saraf], kencing manis[partial]) d. Dll 3. Penyakit sistemik a. Meningitis* b. Encefalitis* c. Tumor intra kranial* d. Hipertensi
Ganguan penglihatan Buta absolut = visus 0Buta sosial = >
ulkus kornea sembuh sikatrik kornea lekoma, makula, nebula buta
Cangkok korneaii. Ulkus tidak sembuh Endofthalmitis (CV terisi
nanah) Bisa perforasi kornea butaiii. Ulkus tidak sembuh perforasi
kornea ptisis bulbi butaiv. Penanganan konjGo rawat inap
c. Xeroftalmia (kurang vit A)i. Kekeringan konjung, kornea
decompensasi cornea keruh + kering butaii. Oinmen minyak mata,iii.
Vitamin A
d. Uveitis anterior(radang kornea)i. Sinekia posterior sel
radang >> sinekia post total glaukoma sekunder TIO meninggi
buta (papil nervus rusakii. TIO meninggi atrofi corp siliaris
Atrofi bulbus okuli butaiii. Penanganan Sinekia sulfa atropin bisa
mengistirahatkan pupil, midriasil, kortikosteroid, konsul vokal
infeksi
e. Uveitis posteriori. Uveitis post Eksudat >> tergantung
tempat[makula lutea dll] Ablasio retina eksudativa butaii. Keluhan
terlambatiii. Penyebab infeksi toksoplasma1. Menyebabkan
hidrosefalus2. Tuli dllf. Glaukomag. Katarak (terutama
hipermatur)i. Buta tidak permanen tanpa komplikasi Dilakuakan
operasi Lensa tanamii. Lens induce uveitis material mata yg keluar
butah. Traumai. i. Tumor
