65
KEBIJAKAN NASIONAL KONSERVASI JENIS IKAN

Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya ikan, termasuk ekosistem, jenis dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya ikan.

Citation preview

Page 1: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KEBIJAKAN NASIONAL KONSERVASI JENIS IKAN

Page 2: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

HIU

GANGGANG

KERAPU

KARANG SEHATTanpa dampak lain.

IKAN SURGEON

Pengambilan predator puncak Rantai Makanan/Food Chain

Page 3: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

HIU

KERAPU IKAN SURGEON GANGGANG

Pengambilan predator puncak Rantai Makanan/Food Chain

Page 4: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

APA ITU KONSERVASI SDI ?Konservasi Sumberdaya ikan“Upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya ikan, termasuk ekosistem, jenis dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya ikan” (PP 60 thn 2007)

Konservasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil“Upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya” (UU 27 thn 2007)

Page 5: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

• Konservasi Ekosistem

• Konservasi Jenis Ikan

• Konservasi Genetik Ikan

KONSERVASI SDI Meliputi :

Page 6: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

IKAN adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan (Pisces, Crustacea, Mollusca, Coeloenterata, Echinodermata, Amphibia, Reptilia, Mamalia dan Algae)

TUJUAN KONSERVASI JENIS IKAN: •Melindungi jenis ikan terancam punah

•Mempertahankan keanekaragaman jenis ikan

•Memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem

•Memanfaatkan sumberdaya ikan secara berkelanjutan

KONSERVASI JENIS IKAN adalah upaya melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan, untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan jenis ikan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang

DEFINISI UU No. 31/2004 ttg PERIKANAN dan perubahannya

UU No. 45/2009 ttg Perubahan UU No. 31/2004

Page 7: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PRIORITAS KONSERVASI JENIS IKAN 2010-2014

No. JENIS STATUS KONSERVASI

DILINDUNGI CITES IUCN

1 TERUBUK Kepmen 59/2011 - -

2 BANGGAI CARDINAL FISH - - ENDANGERED

3 SIDAT Permen 18/2009 - LEAST CONCERN

4 HIU - APPENDIX II RED LIST

5 PENYU PP 7/99 APPENDIX I RED LIST

6 DUGONG PP 7/99 APPENDIX I VULNERABLE

7 ARWANA PP 7/99 APPENDIX I ENDANGERED

8 BAMBU LAUT - - -

9 PAUS PP 7/99 APPENDIX I RED LIST

10 KIMA PP 7/99 APPENDIX II RED LIST

11 LOLA PP 7/99 - -

12 NAPOLEON Kepmentan APPENDIX II ENDANGERED

13 KUDA LAUT - APPENDIX II RED LIST

14 KARANG HIAS - APPENDIX II RED LIST

15 LABI-LABI - APPENDIX II VULNERABLE

Page 8: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

TERKELOLANYA 15 JENIS BIOTA

PERAIRAN TERANCAM

PUNAH

PERLINDUNGAN

PELESTARIAN

PEMANFAATAN BERKELANJUTA

N

Page 9: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

UPAYA POKOK PROGRAM KONSERVASI JENIS IKAN

UPAYA PERLINDUNGAN

UPAYAPELESTA

RIAN

UPAY

A PE

MANF

AATA

N

BERK

ELAN

JUTA

NUU No. 31/2004 ttg PERIKANAN jo UU No.45/2009

Pasal 1, ayat (7) Konservasi sumber daya ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin, keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan.

Penyusunan Regulasi Status Konservasi Spesies

Perlindungan habitat pada fase2 kritis

Pengembangbiakan populasi in-situ

Pengembangbiakan populasi ex-situ

Dukungan Penelitian

Pengawasan dan penya daran masyarakat

Pengaturan kuota tangkap

Survey potensi populasi

Pengendalian pemanfaatan

Regulasi pemanfaatan

Kerjasama Regional/Internasional

Penetapan KKP dan KKP3K

Page 10: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KONSERVASI JENIS IKAN

Page 11: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

MENGAPA PERLU TINDAKAN KONSERVASI TERHADAP JENIS “IKAN” TERTENTU

1. Adanya ancaman serius akan kepunahannya;

2. Nilai ekonomi tinggi; 3. Nilai ekologi; 4. Nilai sosial; 5. Nilai adat/budaya; 6. Nilai religi; dan 7. Nilai estetika.

Page 12: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Penggolongan Status Jenis Ikan dalam Konteks Konservasi terdiri dari :

• Jenis Ikan yang dilindungi, • Jenis Ikan yang tidak dilindungi

rendah

Status Jenis Ikan yang dilindungi ditetapkan oleh Menteri Tatacara status perlindungan jenis ikan diatur dengan Peraturan Menteri Nomor 03 Tahun 2010

Page 13: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

1. Jenis ikan yang dilindungi adalah jenis ikan yang

dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan

2. Jenis ikan yang tidak dilindungi adalah jenis ikan yang

tidak dilindungi berdasarkan peraturan perundang-

undangan tetapi dilindungi berdasarkan ketentuan hukum

internasional yang diratifikasi

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KONSERVASI JENIS IKAN

Page 14: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PENGGOLONGAN JENIS IKAN (PP 60 2007)

JENIS IKAN

DILINDUNGI

TDK DILINDUNGI

PENUH

TERBATAS (waktu, tempat, ukuran)

APPENDIK CITES I

APPENDIKCITES II,III

ALAM

BUDIDAYA

BUDIDAYA

ALAM

BUDIDAYA

Page 15: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PERLINDUNGAN TERBATAS BERDASARKAN PERMENKP NO.3/2010

A. PERLINDUNGAN PENUH Perlindungan thd seluruh siklus

hidup, bagian2 tubuh dan derivat

B. PERLINDUNGAN TERBATAS

1. Perlindungan Terbatas Ukuran

2. Perlindungan Terbatas Tempat

3. Perlindungan Terbatas Waktu

Page 16: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Kriteria Status Jenis Ikan dilindungi :

• Terancam punah • Langka • Daerah penyebaran terbatas (endemik) • Adanya penurunan jumlah populasi yang tajam • Tingkat kemampuan reproduksi rendah rendah

Status Jenis Ikan yang dilindungi ditetapkan oleh Menteri Tatacara status perlindungan jenis ikan diatur dengan Peraturan Menteri Nomor 03 Tahun 2010

Page 17: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

1. TERANCAM PUNAH

Faktor Alami : 1.Perubahan komponen ekosistem; dan 2.Bencana alam

.

Aktivitas Manusia : 1.Tangkap lebih; 2.Penangkapan dg alat tangkap yg merusak; 3.Masuknya spesies pendatang berupa predator, kompetitor, dan pembawa penyakit; dan/atau 4.Kerusakan habitat.

2. LANGKA

Ciri : Ciri : 1. Kepadatan populasi kecil atau terbatas pada suatu habitat; 2. Waktu matang seksual pertama sangat lama; dan/atau 3. Laju pertumbuhan lambat dan berumur panjang.

KRITERIA PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN

Page 18: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KRITERIA PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN

3. DAERAH PENYEBARAN TERBATAS (ENDEMIK)

Ciri –Ciri : (1). Sebaran geografis alami terbatas, (2). Lingkungan hidup sempit (sungai, danau, rawa, laut; dan (3). Hidup pada karakteristik ekosistem tertentu.

4. PENURUNAN DRASTIS JUMLAH INDIVIDU

Ciri : Ciri : (1)Berkurangnya jumlah individu dlm jml besar pada suatu habitat dlm waktu kurang dari 1 th; dan (2)Penurunan hasil tangkapan per satuan upaya (CPUE)

5. KEMAMPUAN REPRODUKSI RENDAH

Ciri : Ciri : (1) Jumlah telur yg dihasilkan rendah; (2) Berpasangan tetap; dan (3) Kematian alami tinggi.

Page 19: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN

1. Menteri menetapkan status perlindungan dengan mempertimbanglan rekomendasi ilmiah;

2. Penetapan status perlindungan memuat : (1). Nama spesies (nama lokal dan nama ilmiah) (2). Tipe perlindungan

TIPE STATUS PERLINDUNGAN JENIS IKANPENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN JENIS IKAN, MELIPUTI: ❖ Perlindungan penuh mencakup, siklus hidup dan/atau bagian-

bagian tubuhnya meliputi Siklus Hidup di habitat asli dan/atau siklus hidup di luar habitat asli serta bagian-bagian tubuhnya termasuk telur, cangkang, dan/atau produk turunannya (derivat).

❖ Perlindungan terbatas, meliputi perlindungan berdasarkan ukuran tertentu, perlindungan berdasarkan wilayah sebaran tertentu dan/atau perlindungan berdasarkan periode waktu tertentu.

Page 20: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

STATUS PERLINDUNGAN

DILINDUNGI BERDASARKAN KEPMEN KP NOMOR 59/MEN/2011

ANCAMAN 1. PENANGKAPAN PADA SAAT RUAYA PEMIJAHAN; 2. PENCEMARAN HABITAT

PROGRAM DAN CAPAIAN

1. PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN TERBATAS (PEMBATASAN WAKTU PENANGKAPAN DAN WILAYAH PENANGKAPAN);! KEPMEN KP NO 59/MEN/2011

2. PERLINDUNGAN HABITAT DI SEPANJANG JALUR RUAYA PEMIJAHAN (TELAH DICADANGKAN SUAKA PERIKANAN TERUBUK OLEH BUPATI BENGKALIS) -> Sekarang telah jadi PERGUB RIAU

3. IDENTIFIKASI DAN PEMANTAUAN POPULASI IKAN TERUBUK (TAHUN 2006);

4. PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN IKAN TERUBUK (TAHUN 2012)

UMUM SAAT INI HANYA DITEMUKAN DI PERAIRAN SEKITAR LAUT BENGKALIS

Ikan TerubukContoh:

Page 21: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

CITES

Page 22: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Page 23: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

APPENDIKS CITES

❖ Appendiks I Memuat jenis-jenis yang telah terancam punah.

Dilarang diperdagangkan kecuali hasil pengembangbiakan

❖ Appendiks II Memuat jenis belum terancam punah namun perdagangannya dikendalikan secara Internasional

❖ Appendiks III Memuat jenis yang oleh suatu negara

tertentu yang perdagangannya membutuhkan bantuan pengendalian Internasional

Page 24: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PERAN OTORITAS PENGELOLA (MANAGEMENT AUTHORITY)

Peran/tugas Management Authority (MA) terkait dengan konvensi ini adalah :

•Bertanggung jawab dalam aspek administratif pelaksanaan CITES seperti legislasi, pelaksanaan legislasi, dan penegakan hukum.

•Menyelenggarakan pelayanan perijinan (menerbitkan sertifikat/permit)

•Menetapkan quota ekspor nasional tahunan atas rekomendasi dari Scientific Authority.

•Berkomunikasi dengan Sekretariat CITES dan institusi CITES lainnya.

Page 25: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PERAN OTORITAS PENGELOLA (MANAGEMENT AUTHORITY)

• Merekam (record) data perdagangan jenis-jenis TSL Appendiks CITES.

• Membuat laporan tahunan dan dua tahunan kepada Sekretariat CITES.

• Menyiapkan proposal untuk diajukan pada saat Conference of the Parties (COP) CITES

Peran/tugas Management Authority (MA) lainnya antara lain :

• Mensosialisasikan mengenai CITES dan ketentuan-ketentuannya, peraturan perundangan nasional untuk pelaksanaannya, dan hasil-hasil COP (perubahan resolusi-resolusi dan decision-decision)

Page 26: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PERAN OTORITAS PENGELOLA (MANAGEMENT AUTHORITY)

• Bekerjasama dengan Ditjen Bea Cukai, Badan Karantina, Polisi dan Kejaksaan dalam pemantauan dan penegakan hukum pelanggaran perdagangan/penyelundupan TSL

• Berpartisipasi aktif dalam pertemuan-pertemuan regional maupun internasional seperti : Standing Committee, Animal and Plant Committee, ASEAN on CITES Expert Group, ASEANWEN dll).

• Bekerjasama dengan lembaga/institusi lain dalam pemantaun dan penegakan hukum pelanggaran perdagangan ilegal TSL baik regional maupun internasional seperti World Custom dan INTERPOL.

Page 27: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Pasal 24: Penetapan status perlindungan jenis ikan, ditetapkan oleh Menteri

Pasal 30 : Pemanfaatan SDI meliputi: ▪Pemanfaatan kawasan konservasi perairan; ▪Pemanfaatan jenis ikan dan genetik ikan.

Pemanfaatan jenis ikan dan genetik ikan dilakukan melalui kegiatan:

▪ Penelitian dan pengembangan; ▪ Pengembangbiakan; ▪ Perdagangan; ▪ Aquaria; ▪ Pertukaran; ▪ Pemeliharaan untuk kesenangan.

Page 28: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PROGRAM PRIORITAS (Apendik CITES)

UU No. 31/2004 ttg PERIKANAN jo UU No.45/2009 Pasal 1, ayat (7) Konservasi sumber daya ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin, keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan.

Memperkuat database status potensi populasi

Menginisiasi payung regulasi nasional

Mengkoordinasikan upaya pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan illegal melalui pembentukan Gugus Tugas Pengawasan

Sosialisasi dan penyadaran masyarakat

Mengembangkan metode pangambilan ramah lingkungan

Page 29: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PROGRAM PRIORITAS (Belum ada status konservasinya)

UU No. 31/2004 ttg PERIKANAN jo UU No.45/2009 Pasal 1, ayat (7) Konservasi sumber daya ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin, keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan.

Penyiapan status perlindungan/konservasi nasional

Memperkuat database/riset status populasi dan habitatnya

Penyusunan Action Plan (level spesies)

Pengembangan model-model pemanfaatan lestari

Pengaturan pemanfaatan

Page 30: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PENYU : 6 SPESIES

STATUS PERLINDUNGAN

1.Penyu Tempayan (Caretta caretta) ! Dilindungi PP 7/99; App I CITES; IUCN (1996) Endanger

2.Penyu Hijau (Chelonia mydas) ! Dilindungi PP 7 / 99; App I CITES; IUCN (2004) Endangered

3.Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) ! Dilindungi PP 7 / 99; App I CITES; IUCN (2008) Critically Endangered;

4.Penyu ridel (Lepidochelys olivacea) ! Dilindungi PP 7 / 99; App I CITES; IUCN (2008) Vulnerable;

5.Penyu Pipih (Natator depressus) ! Dilindungi PP 7 / 99; App I CITES; IUCN (1996) Data Deficient;

6.Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) ! Dilindungi PP 7 / 99; App I CITES; IUCN (2000) Critically Endangered

ISU / ANCAMAN 1. PENGAMBILAN DAN PENJUALAN TELUR (ILLEGAL); 2. HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PUKAT UDANG DAN RAWAI DAN

GILL NET; 3. PENANGKAPAN UNTUK KEPENTINGAN ACARA ADAT

UMUM LANGKA, FEKUNDITAS RENDAH

Contoh Ikan yang Masuk Dalam Daftar Cites

Page 31: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PENYU : 6 SPESIES

PROGRAM1.PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN PENYU 2.PERLINDUNGAN HABITAT PENELURAN 3.FASILITASI PELAKSANAAN PENGAWASAN;

PROGRESS PENGELOLAAN

1. PERLINDUNGAN HABITAT PENELURAN ! KKP (Taman Pesisir Pangumbahan); Kemenhut dan NGO;

2. DOKUMEN RENCANA AKSI PENGELOLAAN (BLM DI TANDATANNGAN, DITJEN KP3K DAN DITJEN PHKA);

3. PEDOMAN PELAKSANAAN KONSERVASI PENYU DAN HABITATNYA 4. Kerjasama regional Perlindungan habitat / feeding ground dan

jalur migrasi penyu di wilayah SSME; 5. Peningkatan kerjasama pengawasan pemanfaatan illegal telur

penyu melalui pembentukan gugus tugas pengawasan di wilayah Kalimantan;

6. Pembentukan Pusat Informasi Penyu (Turtle Centre) di Pangumbahan-Sukabumi;

7. Restocking Penyu melalui pelepasan tukik (2010-2012) Kerjasama Kemitraan (MoU) dalam pelaksanaan pengawasan dan

monitoring penyu dengan WWF-Indonesia.

lanjutan

Page 32: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

DUGONG (Dugong dugon)

STATUS PERLINDUNGAN

DILINDUNGI PP 7 / 99; APPENDIK I CITES (2004); IUCN (2008) VULNERABLE

ISU / ANCAMAN 1. PENANGKAPAN UNTUK KONSUMSI DAN AKSESORIS (TULANG); 2. KERUSAKAN HABITAT (PADANG LAMUN); 3. PENGELOLAAN BANYAK PIHAK ! MEMBUTUHKAN KOORDINASI

PROGRAM DAN CAPAIAN

1. PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN 2. PERLINDUNGAN HABITAT; 3. PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI; 4. INISIASI KERJASAMA INTERNASIONAL 5. PENYADARAN MASYARAKAT DAN PEMBINAAN;

UMUM LANGKA, FEKUNDITAS RENDAH, TERANCAM PUNAH

CAPAIAN1. DOKUMEN RENCANA AKSI PENGELOLAAN (2011) 2. PEDOMAN KONSERVASI DUGONG (2009); 3. PERLINDUNGAN HABITAT DI KAB. BINTAN 4. INISIASI KERJASAMA REGIONAL PENGELOLAAN DUGONG

(TAHAP PERSIAPAN PROPOSAL) DI BINTAN DAN KEI DAN DIPERKIRAKAN IMPLEMENTASI TAHUN 2014;

5. MENGIKUTI PERTEMUAN INTERNASIONAL DALAM RANGKA PROGRAM KONSERVASI DUGONG INTERNASIONAL DI DUBAI (2010)

Page 33: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Arwana Super Red dan Arwana Jardini

STATUS PERLINDUNGAN

1. Arwana Super Red (Scleropages formosus) !Dilindungi berdasarkan PP 7 / 99; Appendik I CITES ; dan IUCN (2011) ENDANGERED

2. Arwana Jardini (Scleropages jardini) ! Dilindungi berdasarkan PP 7 / 99; Satwa Buru (Kepmenhut 2091/Kpts-II/2001)

ISU / PERMASALAHAN

1. Terbatasnya data dan informasi (Potensi Populasi Belum Diketahui);

2. Penangkapan Berlebih di sebagian wilayah perairan; 3. Kerusakan habitat

PROGRAM1. Survey Potensi / Monitoring Populasi 2. Monitoring penangkapan dan perdagangan ;

UMUMIndikasi Penurunan Populasi, Kerusakan Habitat; Penangkapan Berlebih; ENDEMIK (Arwana Jardini) ! MERAUKE

CAPAIANSurvey status populasi ikan arwana jardini di Merauke-Papua; Pendataan hasil tangkapan dan perdagangan ikan arwana jardini di Merauke; Survey status populasi indukan ikan arwana (Scleropages formosus) di Kalimantan (2012/BPSPL Pontianak) Penyusunan buku pedoman pengembangbiakan ikan arwana (S. formosus); Pembinaan kegiatan pengembangbiakan ikan arwana di Riau; Memperkuat posisi KKP dalam rangka penetapan rekomendasi kuota penangkapan ikan arowana jardini (2010-2012);

Page 34: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

NAPOLEON (Cheilinus undulatus)

STATUS PERLINDUNGAN

Appendik II CITES (2005); IUCN (2004) ENDANGERED; Keputusan Menteri Pertanian No. 357/Kpts/IK.250/5/95 ; dan SK Dirjen Perikanan No. HK.330/Dj.8259/95

ISU / PERMASALAHAN

1. Terbatasnya data dan informasi (Potensi Populasi Belum Diketahui);

2. Penangkapan Berlebih di sebagian wilayah perairan; 3. Penangkapan dengan menggunakan bahan beracun sianida; 4. Perdagangan illegal; 5. Belum tersedianya payung hukum nasional untuk perlindungan;

UMUM Indikasi Penurunan Populasi, Kerusakan Habitat

PROGRAM1. Survey Potensi / Monitoring Populasi; 2. Fasilitasi Penetapan Status Perlindungan Nasional; 3. Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan

Page 35: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

NAPOLEON (Cheilinus undulatus)

CAPAIAN/ PROGRESS

• Revisi Peraturan Menteri Pertanian tentang larangan penangkapan ikan napoleon (pembahasan rekomendasi ilmiah/2012);

• Status populasi ikan napoleon melalui kegiatan survei di Kep. Anambas, Papua dan Perairan Aru;

• Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Survey Napoleon (2012);

• Penyusunan Rencana Aksi Konservasi Napoleon (draft); • Sosialisasi program konservasi napoleon di Bali, Kupang,

Sulsel, Kepri); • Pembinaan pemanfaatan berkelanjutan ikan napoleon di

Anambas; • Mengikuti pembahasan penentuan rekomendasi kuota

penangkapan ikan napoleon di LIPI (2010-2012); • Memberikan masukan dalam penentuan posisi Indonesia

dalam konsensi CITES;

Page 36: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KARANG HIAS

STATUS PERLINDUNGAN

Semua jenis karang hias Ordo : Scleractinia masuk dalam Appendik II CITES

ISU / PERMASALAHAN

1. Terbatasnya data dan informasi (Potensi Populasi di beberapa wilayah Belum Diketahui);

2. Belum tersedianya payung hukum nasional untuk perlindungan; 3. Pengambilan dengan cara-cara yang bersifat merusak; 4. Perdagangan masih mengancalkan pengambilan di habitat alam

UMUM Beberapa spesies masuk dalam kategori terancam punah

PROGRAM 1. Survey Potensi / Monitoring Populasi dan Pemetaan Sebaran; 2. Pengkayaan populasi melalui transplantasi; 3. Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan;

PROGRESS/ CAPAIAN

Penyusunan pedoman pengenalan karang hias (2011); Bimbingan teknis kegiatan transplantasi karang hias (2011); Penyusunan dokumen rencana aksi konservasi (pemanfaatan berkelanjutan)/draft; Survey potensi karang hias di Bangka, Banten, Sulsel, Sultra dan Sulteng); Pilot project transplantasi karang hias untuk ekowisata; Memperkuat posisi KKP dalam penentuan rekomendasi kuota pengambilan karang hias alam; Penyusunan buku pedoman pengelolaan karang hias alam (2012); Penyusunan buku pedoman pengelolaan karang hias transplantasi (2012); Demplot pilot project penyediaan bibit karang hias untuk tujuan komersial; Perlindungan habitat karang hias melalui penetapan kawasan konservasi (hampir di semua kawasan konservasi peraiiran merupakan habitat karang

Page 37: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KUDA LAUT : 9 spesies

STATUS PERLINDUNGAN

KL Zebra (Hippocampus barbouri) ! App II CITES dan IUCN (2002) VULNERABLE; KL Ekor Macan (H. comes) ! App II CITES dan IUCN (VULNERABLE); KL Ekor Duri (H. histrix) ! App II CITES dan IUCN (Data Deficient); KL Ekor Duri (H. kelloggi) ! App II CITES dan IUCN (Data Deficient); KL Kuda (H. kuda) ! App II CITES dan IUCN (VULNERABLE); KL Bargibanti (H. bargibanti) ! App II CITES dan IUCN (Data Deficient); KL Trimaculatus (H. trimaculatus) ! App II CITES dan IUCN ; (VULNERABLE); KL Spinosissimus (H. spinosissimus) ! App II CITES dan IUCN (VULNERABLE); KL Denise (H. denise) ! App II CITES dan IUCN

ISU / PERMASALAHAN

1. Terbatasnya data dan informasi (Potensi Populasi Belum Diketahui);

2. Penangkapan Berlebih di sebagian wilayah perairan; 3. Belum tersedianya payung hukum nasional untuk perlindungan;

UMUM Indikasi Penurunan Populasi, Fekunditas rendah

PROGRAM1. Survey Potensi Populasi dan Pemetaan Sebaran; 2. Pengkayaan Populasi di Habitata Alam; 3. Fasilitasi Penetapan status perlindungan nasional;

PROGRESS/ CAPAIAN

Penyusunan buku pedoman pelaksanaan survey dan monitoring kuda laut; Bimbingan teknis pengembangbiakan kuda laut di Lampung Memperkuat posisi KKP dalam penentuan rekomendasi kuota perdagangan kuda laut;

Page 38: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Diperlukan Upaya Konservasi yang Bersinergi untuk Mendukung Pengelolaan Perikanan Yang

Berkelanjutan

NEXT…

Page 39: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KONSERVASI UNTUK PERIKANAN BERKELANJUTAN@konservasip www.kkji.kp3k.kkp.go.id [email protected]

Page 40: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Usulan Inisiatif

Verifikasi Usulan

Analisis Kebijakan

Rekomendasi Ilmiah

Penetapan Status

a. Surat ditujukan ke MenKP

b. Dilengkapi dengan dokumen KAJIAN AWAL dan PETA PENYEBARAN

a. Studi Literatur; b. Survey; c. Konsultasi publik; d. Koordinasi dg

instansi terkait;

a. Kondisi habitat dan populasi di alam;

b. Tingkat dan cara pemanfaatan;

c. Kepedulian dan kesadaran masyarakat;

d. Keterkaitan program lintas sektoral

a. Surat permintaan Rekom Ilmiah dari MenKP (MA) ke Kepala LIPI (SA)

b. Surat Rekom Ilmiah dari Kepala LIPI (SA) ke MenKP (MA)

a. Penetapan Status Perlindungan oleh MenKP

b. Mempertimbangkan Rekomendasi Ilmiah dan Hasil Analisis Kebijakan

LAYAKTIDAK LAYAK

Page 41: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN KSA & CITES DI INDONESIA

KEPPRES. 43/1978 Ratifikasi CITES

UU NO. 5 /1990 KONSERVASI SDAH & E

• SK. MENHUT 447/KPTS-II/2003 ; TATA USAHA PENGAMBILAN ATAU PENANGKAPAN DAN PEREDARAN TSL • PERMENHUT NO. 19/MENHUT-II/2005 ; PENANGKARAN TSL • PERMENHUT NO. P.52/MENHUT-II/2006 ; PERAGAAN JENIS TSL • PERMENHUT NO. P.53/MENHUT-II/2006 ; LMBAGA KONSERVASI

- PP NO. 7/1999 ; PENGAWETAN JENIS TUMB. & SATWA - PP NO. 8/1999 ; PEMANFAATAN JENIS TUMB. & SATWA

KEMENHUT KKP

UU NO. 31 /2004 PERIKANAN

- PP NO. 60/2007 ; KSDI

- PERMENDKP. • Permen 03/Men/2010 • Permen 04/Men/2010

BEBERAPA SK. DAN PERATURAN DIRJEN PHKA - PERDIRJEN PHKA NO. SK.09/IV/Set-3/2008 ; Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias

kep 59 men 2011 : perlindungan terbatas ikan terubuk

Page 42: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

PP 7/99 : Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

Total Spesies yang dilindungi sebanyak : 294 spesies

FAUNA : 7 Kelas, 236 spesies

FLORA : 5 Kelas, 58 spesies

± 46 spesies Termasuk dalam Kelompok IKAN

Page 43: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK MAMALIA AKUATIK

5. Duyung (Dugong dugon); 6. Lumba2 Air Laut (Fam. Delphinidae); 7. Lumba2 Air Laut (Fam. Ziphidae); 8. Pesut (Orcaella brevirostris )

5 6 7 8

1. Paus Biru (Balaenoptera musculus); 2. Paus Bersirip (BaBalaenoptera physalus); 3. Paus , semua Fam .Cetacea ; 4. Paus Bongkok (Megaptera novaeangliae)

41 2 3

Page 44: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK REPTILIA AKUATIK

1. Penyu Tempayan (Caretta caretta); 2. Penyu Hijau (Chelonia mydas); 3. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea )

1 2 3

4. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata); 5. Penyu Ridel (Lepidochelys olivacea); 6. Penyu Pipih (Natator depressa)

4 5 6

Page 45: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK REPTILIA AKUATIK

1. Labi-labi Moncong Babi (Carettochelys insculpta); Kura Irian leher panjang (Chelodina novaeguineae); 3. Kura Irian leher pendek (Elseya novaeguineae

1 2 3

4. Kura-kura gading (Orlitia borneensis ); 5. Tuntong (Batagur basca); 6. Labi-labi besar (Chitra indica )

4 5 6

Page 46: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK REPTILIA AKUATIK (lanjutan....)

1. Buaya air tawar Irian (Crocodylus novaeguineae ); 2. Buaya Muara (Crocodylus porosus)

1 2

3. Buaya siam (Crocodylus siamensis ); 4. Buaya Sampit (Tomistoma schlegelii)

3 4

Page 47: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK IKAN

1. Selusur Meninjau (Homaloptera gymnogaster); 2. Ikan Raja Laut (Latimeria chalumnae); 3. Ikan Belida Jawa (Notopterus spp. )

1 2 3

6. Arowana Tangkeleso (Scleropages formosus); 7. Arowana Irian (Scleropages jardini)

6 7

4. Hiu Sentani (Pritis microdon); 5. Wader Goa (Puntius microps )

4 5

Page 48: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK ANTHOZOA

Akar Bahar / Koral Hitam (Genus Anthiphates)

Page 49: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK BIVALVA

1 2 3 4

5 6 7

1. Kima Tapak Kuda (Hippopus hippopus); 2. Kima Cina (Hippopus porcellanus ); 3. Kima Kunia (Tridacna crocea ); 4. Kima Selatan (Tridacna derasa)

5. Kima Raksasa (Tridacna gigas); 6. Kima Kecil (Tridacna maxima); 7. Kima Sisik (Tridacna squamosa).

Page 50: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KELOMPOK BIVALVA (lanjutan....)

1 2 3 4

1. Ketam Kelapa (Birgus latro); 2. Ketam Tapak Kuda (Tachipleus gigas); 3. Kepala Kambing (Cassis cornuta); 4. Triton Terompet (Charonia tritonis )

5. Nautilus berongga (Nautilus popillius); 6. Troka / Susur Bundar (Trochus niloticus); 7. Batu Laga (Turbo marmoratus).

5 6 7

Page 51: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

KEPMEN No : 59/MEN/2011 Status Perlindungan Terbatas Ikan Terubuk

Page 52: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

DAFTAR KELOMPOK IKAN DALAM APPENDIX CITES

± 42 spesies

Page 53: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

DAFTAR APPENDIX I - CITES

3. Penyu Tempayan (Caretta caretta); 4. Penyu Hijau (Chelonia mydas); 5. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea )

3 4 5

4. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata); 5. Penyu Ridel (Lepidochelys olivacea); 6. Penyu Pipih (Natator depressa)

6 7 8

1 2

1. Ikan Raja Laut (Latimeria chalumnae); 2 Ikan Arowana (Scleropages formosus)

Page 54: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

DAFTAR APPENDIX I – CITES (lanjutan....)

9. Buaya air tawar Irian (Crocodylus novaeguineae ); 10. Buaya Muara (Crocodylus porosus); 11. Buaya siam (Crocodylus siamensis ); 12. Buaya Sampit (Tomistoma schlegelii)

9 10 11 12

13

13. Tuntung (Batagur baska)

Page 55: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

DAFTAR APPENDIX II – CITES (lanjutan....)

1 2

1. Ikan napoleon (Cheilinus undulatus); 2. Ikan hiu paus (Rhyncodon typus)

3 4 5 6 7

8 9 10 11

3. Kuda laut zebra (Hippocampus barbouri); 4. Kuda laut ekor macan (H. Comes); 5. Kuda laut ekor duri (H. Histrix); 6. Kuda laut ekor duri (H. Kelloggi) 7. Kuda laut kuda (H. Kuda); 8. Kuda laut barbiganti (H. Barbiganti); 9. Kuda laut trimakulatus (H. Trimaculatus); 10. Kuda laut spinossimus (H. Spinosissimus); 11. Kuda laut

denize (H. Denize)

Page 56: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

20. Kima Raksasa (Tridacna gigas); 21. Kima Kecil (Tridacna maxima); 22. Kima Sisik (Tridacna squamosa).

16. Kima Tapak Kuda (Hippopus hippopus); 17. Kima Cina (Hippopus porcellanus ); 18. Kima Kunia (Tridacna crocea ); 19. Kima Selatan (Tridacna derasa)

DAFTAR APPENDIX II – CITES (lanjutan....)

16 17 18 19

20 21 22

12 13 14 15

12. Nautilus berongga (Nautilus pompillius); 13. Ketam tapak kuda (Tachipleus gigas); 14. Troka (Trochus niloticus); 15. Batu laga (Turbo marmoratus)

Page 57: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

DAFTAR APPENDIX II – CITES (lanjutan....)

Page 58: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

No Jenis StatusD TD A NA

A. PISCES (IKAN/FISH)1. Selusur Maninjau (Homaloptera gymnogaster) D - - NA

2. Ikan raja laut (Latimeria chalumnae) D - I

3. Belida Jawa, Lopis Jawa (Notopterus spp.) (semua jenis dari genus Notopterus)

D - - NA

4. Pari Sentani, Hiu Sentani (Pritis spp.) (semua jenis dari genus Pritis)

D - - NA

5. Wader goa (Puntius microps) D - - NA6. Peyang malaya, Tangkelasa, (Scleropages formosus) D - I -

7. Arowana Irian, Peyang Irian, Kaloso (Scleropages jardini) D - - NA

8. Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) - TD II -

9. Hiu Paus/whale shark (Rhincodon typus) - TD II -

10. Basking Shark Carcharodon carcharias - TD II -

11. Kuda laut (Hippocampus spp), 9 species - TD II -

Lampiran Jenis-Jenis Spesies Akuatik yang dilindungi

Page 59: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

No. Jenis StatusD TD A NA

B. MAMALIA (MENYUSUI)1. Paus (semua jenis dari famili Cetacea) D -2. Paus biru (Balaenoptera musculus) D -3. Paus bersirip (Balaenoptera physalus) D -4. Paus bongkok (Megaptera novaeangliae) D -5. Lumba-lumba air laut (Semua jenis dari famili

Dolphinidae)D -

6. Lumba-lumba air tawar, Pesut (Orcaella brevirostris)

D -

7. Duyung (Dugong dugon) D -

Page 60: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

No. Jenis StatusD TD A NA

C. ANTHOZOA (KORAL)

1. Akar bahar, Koral hitam (Antiphates spp.) (semua jenis dari genus Antiphates)

D - - NA

2. Karang batu/corals (Scleractinia spp) sekitar 160 species

- TD II -

D. BIVALVIA1. Ketam kelapa (Birgus latro) D - - NA2. Kepala kambing (Cassis cornuta) D - - NA3. Nautilus berongga (Nautilus pompillius) D - II -4. Ketam tapak kuda (Tachipleus gigas) D - II -5. Triton terompet (Charonia tritonis) D - - NA6. Troka, susur bundar (Trochus niloticus) D - II -7. Batu laga, Siput hijau (Turbo marmoratus) D - II -8. Kima tapak kuda, Kima kuku beruang (Hippopus

hippopus) D - II -

Page 61: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

No. JenisStatus

D TD A NA9. Kima Cina (Hippopus porcellanus) D - II -10. Kima kunia, Lubang (Tridacna crocea) D - II -11. Kima selatan (Tridacna derassa) D - II -12. Kima raksasa (Tridacna gigas) D - II -13. Kima kecil (Tridacna maxima) D - II -14. Kima sisik, Kima seruling Tridacna squamosa) D - II -

E. REPTILIA (MELATA/ REPTILES)1. Penyu tempayan (Caretta caretta) D - I -2. Penyu hijau Chelonia mydas D - I -3. Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) D - I -4. Penyu sisik (Eretmochelys imbricate) D - I -

Page 62: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Ikan Terubuk (Tenualosa macrura)

Arwana Super Red (Scleropages formosus)

SPESIES PRIORITAS DIT. KKJI

Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)

Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni)

Arwana Jardini (Scleropages jardini)

Page 63: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Penyu (Sea Turtle)

Labi - Labi (Amyda cartilaginea)

SPESIES PRIORITAS DIT. KKJI

Ikan Sidat (Anguilla sp)

Kuda Laut (Hippocampus sp)

Page 64: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Lola (Trochus niloticus)

Kima (Tridacna sp)

SPESIES PRIORITAS DIT. KKJI

Bambu Laut (Isis hippuris)

Karang Hias (Scleractinia )

Page 65: Kebijakan Konservasi Jenis Ikan

Cetacean Paus Sperma

(Physeter macrocephalus)

Duyung (Dugong dugon)

SPESIES PRIORITAS DIT. KKJI

Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus)