Kebijakan Fiskal Pada Awal Pemerintahan Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asrty

Citation preview

KEBIJAKAN FISKAL PADA AWAL PEMERINTAHAN ISLAM

KEBIJAKAN FISKAL PADA AWAL PEMERINTAHAN ISLAM

OlehFitria SariNim: 80100213005

1KONDISI EKONOMI GEOGRAFIS KOTA MADINAHPOPULASIPEKERJAAN dan KESEMPATAN KERJAPENDAPATANPopulasiJumlah populasi Madinah, baik Muslim non-Muslim, pada masa awal pemerintahan Islam tidak dapat diketahui secara pasti. Namun demikian, perkiraan jumlah populasi ini dapat diperkirakan dengan merujuk pada catatan sejarah tentang jumlah kaum muslumin yang ikut dalam peperangan di masa itu.Jumlah Pasukan Kaum Muslimin pada berbagai Peperangan di masa Pemerintahan Rasulullah Saw.Nama PerangWaktuJumlah pasukanPerkiraan Jumalah Kaum MusliminBadar2 H313-Uhud3 H1.00010.000Khandaq5 H2.000-Banu Quraudzah5 H3.00015.000Fathu Makkah8 H10.00050.000Hunayn8 H12.00060.000Tabuk9 H30.000200.000Pekerjaan dan Kesempatan KerjaSalah satu mata pencaharian khusus penduduk Madinah adalah agrikultura, hortukultura, dan beternak. Hasil pertanian utama di Madinah adalah kurma, anggur, gandum, dan buah ara. Peternakan sapi, kambing, unta, domba, dan kuda menjadi salah satu aktivitas ekonomi yang paling diminati didaerah tersebut. Selain itu, beberapa diantara mereka juga bergerak dibidang perdagangan, perniagaan dan kerajinan.PENDAPATANPendapatan per kapita kaum muslimin di Makkah sebelum hijrah ke Madinah sangat rendah. Salah satu sumber pendapatan yang penting bagi kaum Muslimin adalah harta rampasan yang dikumpulkan dari berbagai peperangan. Jadi, pendapatan negara jumlah besar dan juga adanya peningkatan pendapatan per kapita dan kenaikan standar hidup kaum muslimin segera setelah hijrah terjadi berkat kebijakan yang dilakukan oleh Nabi. PENDIRIAN dan PENGATURAN KEUANGAN PUBLIKKeuangan publik (baitul maal)adalah tempat pengumpulan dana atau pusat pengumpulan kekayaan negara islam yang digunakan untuk pengeluaran tertentu. Pada awal perkembangan islam, sumber utama pendapatan negara adalah khums, zakat, kharaj, dan jizyah. Kewajiban Petugas Baitul MalKewajiban petugas baitul maal diuraikan dalam surat keputusan yang dikeluarkan khalifah Ali pada saat pengangkatan Malik Al-Astar sebagai gubernur Mesir.Dalam hal ini, Khalifah Ali menentukan tugas Malik di Mesir sebagai berikut:Mengatur dan mengurus permasalahan dan kebutuhan masyarakatMemperbaharui kota tua dan membangun yang baruMengumpulan kharaj danMempersiapkan pertahanan negara. Khalifah Ali memerintahan gubernur untuk benar-benar mendistribusikan pendapatan kepada kelompok-kelompok yang telah disebutkan, karena Allah SWT. Ia menyatakan bahwa kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi setiap kelompok masyarakat adalah kunci bagi kesejahteraan ekonomi kelompok masyarakat lainnya dan, sebaliknya, perampasan, penurunan pendapatan dan kemiskinan sebuah kelompok masyarakat merupakan salah satu unsur yang dapat menyebabkan stagnasi dan penurunan pendapatan kelompok masyarakat lainnya. PENDAPATAN BAITUL MAALSumber pendapatan baitul maal terbagi atas:KharajZakatKhums (seperlima)JizyahPemasukan lainnya

KharajKharaj merujuk pada pendapatan yang diperoleh dari biaya sewa atas tanah pertanian dan hutan milik umat islam. Pada dasarnya, pendapatan tetap yang berasal dari tanah yang dibayar secara tahunan dikategorikan sebagai kharaj, terlepas apakah pendapatan itu ditarik sebagai sewa maupun sebagai pajakLanjutanKarakteristik-karakteristik lahan tersebut adalah sebagai berikut:Karakteristik tanah, seperti baik dan buruknya kondisi tanah yang menyebabkan dapat diolah maupun tidak dapat diolahKarakteristik hasil panen yang mencakup mutu dan daya jual, danKarakteristik jenis irigasi terbagi atas empat kategori, yakni pertama tanah yang diirigasi oleh sungai maupun mata air, kedua, tanah yang diirigasi oleh tenaga, seperti ember, saluran air, ketiga, tanah yang yang diairi oleh hujan/tanaman yang tidak membutuhkan irigasi, keempat, tanah yang tidak membutuhkan air dan kesuburannya didapatkan secara alamiahZakatSumber pendapatan penting lainnya untuk keuangan negara di masa awal Islam adalah zakat. Zakat ditarik dari seluruh pendapatan utama, seperti telah dikemukakan, aktivitas ekonomi utama pada masa itu adalah perdagangan, kerajinan, pertanian, perkebunan, dan peternakan.lanjutanAda beberapa macam zakat sebagai berikut:Zakat dinar dan dirhamZakat hasil pertanian dan karakteristinyaZakat ternakZakat dombaZakat sapiZakat unta KhumsMencakup segala sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi. Untuk itu, seluruh hasil ekonomi dikenakan khums. segala kekayaan yang dengan atau tanpa usaha, menanam modal atau tidak, melalui rampasan perang, perdagangan, pertanian, atau industri.lanjutanSalah satu ciri khums seperti juga pajak adalah proporsional. Ciri ini membawa pengaruh atas kestabilan ekonomi. Pada lain pihak, hal ini mencegah memburuknya inflasi ketika total permintaan melebihi total penawaran dan mencegah stagnasi situasi sebaliknya berlaku. Khums juga tidak menurunkan insentif produsen untuk meningkatkan hasil produksi karena khums dipungut dari keuntungan bersih atau nilai tambah produsen. JizyahSumber pajak lain pada masa awal Islam yaitu jizyah yang dipungut dari non- Muslim yang hidup dibawah pemerintahan islam tetapi tidak mau masuk islam. Pajak ini mirip dengan zakat fitrah yang dipungut dari Muslim setiap tahunnya. Mereka membayar jizyah dan tidak dilibatkan dalam perang. Pemasukan LainnyaSumber pemasukan lainnya adalah kafarat atau denda yang dikenakan pada seorang muslim ketika melakukan pelanggaran. Denda ini dapat dibayar dalam bentuk tunai atau bentuk lainnya.

JENIS PENGELUARAN BAITUL MAAL dan KEBIJAKAN FISKALPenyebaran Islam Gerakan pendidikan dan kebudayaanPengembangan ilmu pengetahuanPembangunan infrastrukturPembangunan armada perang dan keamananPenyediaan layanan kesejahteraan sosialRuang lingkup aktivitas baitul malPenyebaran IslamRasulullah SAW memulai dakwahnya di makkah dengan menjelaskan ayat-ayat Al-quran untuk mengajak penduduk makkah kepada islam. Setiap kali berhasil menaklukkan suatu wilayah, Rasulullah SAW memilih seorang pejabat untuk mengajarkan Al-Quran, Rasulullah SAW juga melakukan berbagai cara untuk mengembangkan dakwah islam . Rasulullah mengirim banyak sahabat keberbagai negara untuk mengajak pemimpin serta masyarakatnya menerima islam. Petugas-petugas berangkat ketempat tujuan dakwah mereka dengan biaya sendiri, terkadang dibiayai oleh baitul mal. 20Gerakan Pendidikan dan Kebudayaan Rasulullah juga memberi perhatian besar terhadap pengajaran dan pendidikan bagi setiap muslim dan memanfaatkan setiap sumber daya untuk membuat mereka melek huruf. Rasulullah juga memberi perhatian sangat besar terhadap pembangunan mesjid yang digunakan sebagai tempat shalat berjamaah di samping sebagai tempat bermusyawarah, konsultasi dan mengambil keputusan, serta tempat pendistribusian dana baitul mal.Pengembangan Ilmu PengetahuanRasulullah SAW memerintahkan setiap muslimin untuk mempelajari bisnis dan profesi yang ada. Diantara ilmu pengetahuan yang menyentuh kehidupan dunia islam pada masa pemeritahan Umar ibn Al-khattab adalah ilmu manajemen yang mengatur masalah akuntansi dan fiskal baitul mal. Penaklukan syria dan mesir, juga pada masa pemerintahan umar, mengenalkan kaum muslimin lanjutanPenaklukan syria dan mesir, juga pada masa pemerintahan umar, mengenalkan kaum muslimin kepada teknologi baru. Diantaranya adalah arsitektur dan tata kota yang menghasilkan pembangunan kota Kufah dan kisrah atas perintah umar. Diantara langkah penting yang dilakukan oleh Khalifah Ali pada masa pemerintahan adalah percetakan uang koin atas nama negara Islam.Pembangunan InfrastrukturDisamping mendorong aktivitas swasta, Rasulullah SAW juga memberi perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur. Beliau juga memberi perhatian khusus pada upaya perluasan jaringan komunikasi antara penduduk, juga memperhatikan jasa pos dan memerintahkan perbaikannya. Pembangunan Armada Perang dan KeamananSalah satu sumber persediaan senjata Muslim adalah harta rampasan perang. Metode lain yang digunakan Rasulullah untuk membiayai perang adalah mengumpulkan infaq dari para sahabat. Sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan dan membiayai pasukan, Rasulullah melakukan langkah-langkah perencanaan militer dan mengembangkan institusi militer. Penyediaan Layanan Kesejahteraan SosialSebagaian dana baitul mal yang digunakan Rasulullah untuk mengatasi kelaparan yang menimpa orang-orang fakir dan miskin. Penerimaan ini, seperti yang akan diuraikan, terdiri atas ghanimah, khums, zakat, kharaj, dan jizyah. Ruang Lingkup Aktivitas Baitul MalAnalisis pengeluaran dana baitul mal memperlihatkan bagaimana sektor layanan publik memegang peran aktif dalam ekonomi pada masa awal pemerintahan islam. Investasi juga dilakukan pada pembangunan kota dengan membangun saluran pengairan dan terusan, pembangunan pasar serta fasilitas sanitasi publik.lanjutanSingkatnya, baitul mal menjamin terpenuhnya kebutuhan hidup dan kesejahteraan sosial minimum bagi setiap orang Muslim maupun non-Muslim, yang hidup di bawah bendera negara Islam. Dapat kita simpulkan bahwa dalam ekonomi islam, aktivitas ekonomi tidak bertumpusepenuhnya pada sektor publik dan swasta melainkan keduanya memainkan peran yang penting dan harmonis.INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKALPeningkatan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerjaKebijakan pajakAnggaranKebijakan fiskal khususPeningkatan Pendapatan Nasional dan Tingkat Partisipasi KerjaSebagai tahap awal, dalam rangka meningkatkan permintaan agregat masyarakat Muslim di Madinah, Rasulullah SAW melakukan kebijakan mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Hal ini menyebabkan terjadinya distribusi pendapatan yang berimplikasi pada peningkatan permintaan total di madinah. Juga menerapkan kebijakan penyediaan lapangan pekerjaan bagi kaum Muhajirin sekaligus peningkatan pendapatan nasional kaum muslimin dengan mengimplementasikan akad muzaraah, musaqat, dan mudharabah.Kebijakan PajakPenerapan kebijakan pajak yang dilakukan Rasulullah SAW, seperti kharaj, khums, zakat,menyebabkan terciptanya kestabilan harga dan mengurangi tingkat inflasi. Kebijakan ini juga tidak menyebabkan penurunan harga ataupun jumlah produksi. AnggaranPengaturan APBN yang dilakukan Rasulullah SAW secara cermat, efektif, dan efisien, menyebabkan jarang terjadinya defisit anggaran meskipun sering terjadi peperangan. Pada masa pemerintahan Khulafa ar-Rasyidun, Baitul mal juga tidak pernah mengalami defisit, bahkan pada masa khalifah Umar dan Utsman terdapat surplus yang besar.

Kebijakan Fiskal KhususRasulullah SAW menerapkan beberapa kebijakan fiskal secara khusus untuk pengeluaran negara:Yang ditempuh Rasulullah adalah meminta bantuan kaum Muslimin secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan pasukan Muslim.Meminjam peralatan dari kaum non-Muslim secara cuma-cuma dengan jaminan pengembalian dan ganti rugi bila terjadi kerusakanYang dilakukan Rasulullah adalah meminjam dari orang-orang tertentu untuk diberikan kepada para muallafYang ditempuh rasulullah adalah menerapkan kebijakan intensif untuk menjaga pengeluaran dan meningkatkan partisipasi kerja dan produksi kaum Muslimin Terima kasih

WASSALAM