12
A. Pembahasan Konsep model keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi kerja melibatkan perawat di dalamnya. Konsep model keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi di mana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Konsep model keperawatan digunakan dalam praktik, penelitian dan pengajaran.Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah dokter. Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah,Georgia.Tahun1938 Johnson memperoleh gelar A.A. dari Armstrong junior College di Savannah, Georgia.Tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asisten profesor dalam perawat kesehatan anak-anak (pediatric nutrsing) di Vanderbilt University School of Nursing. Tahun1955-1956 Johnson menjadi penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang Keperawatan di Vellore, India Selatan.Penghargaan yang paling dibanggakan adalah Faculty Award.Tahun 1975 Lulu Hassenplug Distinguished Achievement Award dari Asisi.Perawat California

Kdk Kel Johnson

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

A. PembahasanKonsep model keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi kerja melibatkan perawat di dalamnya. Konsep model keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi di mana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Konsep model keperawatan digunakan dalam praktik, penelitian dan pengajaran.Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah dokter.Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah,Georgia.Tahun1938 Johnson memperoleh gelar A.A. dari Armstrong junior College di Savannah, Georgia.Tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asisten profesor dalam perawat kesehatan anak-anak (pediatric nutrsing) di Vanderbilt University School of Nursing. Tahun1955-1956 Johnson menjadi penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang Keperawatan di Vellore, India Selatan.Penghargaan yang paling dibanggakan adalah Faculty Award.Tahun 1975 Lulu Hassenplug Distinguished Achievement Award dari Asisi.Perawat California tahun1977 dan Vanderbilt University School ofNursing Award for Excellence in Nursing tahun1981.Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit.Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu.Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu kesimbangan individu terutama cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika seseorang itu sakit.Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Konsep model keperawatan menurut Dorothy E. Johnson memiliki model perilaku seperti berikut:1. Tujuan perawatan, yaitu untuk tercapainya keseimbangan perilaku dan stabilitas dinamis.2. Klien, yaitu makhluk yang mempunyai perilaku yang terdiri dari 8 subsistem, yaitu: berkelompok, menghasilkan, ketergantungan, agresif, eliminasi, ingesti, restorasi, seksual.3. Peran perawat, yaitu mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan.4. Penyebab kesulitan klien dapat berupa stress psikis atau fisik.5. Fokus intervensi dapat berupa mekanisme pengawasan dan pengaturan dan Kewajiban hidup.6. Pola intervensi agar mampu memberi kemudahan, mencegah, mempertahankan klien dalam menghadapi stress psikis dan fisik.7. Konsekuensi tindakan perawatan.Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik.Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya.Sistem dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama untuk membentuk keseluruhan.Dalam tulisannya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi.Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit.Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya. Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of its part(system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen.Disamping itu, manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.Suatu subsistem merupakan sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang diidentifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated).Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran.system yang dijelaskan tampak ada dikontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi. Tujuh elemen yang diidentifikasi adalah affiliative, dependency, ingestive, eliminative, seksual, achievement dan aggressive.(1) Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui ketrampilan yang kreatif.(2) Subsistem Perhubungan (Affiliative), pencapaian hubungan dengan lingkungan yang kondusif.(3) Subsistem Penyerangan (Aggressive), siap dalam menghadapi ancaman di lingkungan.(4) Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dalam mengadaptasikan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.(5) Subsistem Eliminative, hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.(6) Subsistem Ingesti, hal-hal yang berhubungan dengan pola makan.(7) Subsistem Seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai.Asumsi-asumsi dalam teori keperawatan Johnson1. Perawatan (nursing)Perawatan seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stress dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan kontrol. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis atau pengobatan.2. Orang (person)Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.Person adalah sistem dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral sistem adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan system perilaku, integritas manusia terancam.Usaha-usaha mausia untuk membangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.3. Kesehatan(health)Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial.Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem -subsistem dari sistem perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam sistem ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan struktural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika sistem membutuhkan sejumlah energy untuk pemeliharaan suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.4. LingkunganDalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan bagian sistem perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungannya.Sistem perilaku berusaha menjaga dalam respon terhadap faktor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya.Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan sistem perilaku dan mengancam stabilitas.

B. Aplikasi teori Johnson dalam keperawatan Aplikasi teori keperawatan Johnson di dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, metode ini dilaksanakan dengan cara menggunakan proses keperawatan dalam semua aspek keperawatan. Untuk dapat menerapkan proses keperawatan maka perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan, tindakan diagnosa keperawatan, memformulasi rencana, dan melaksanakan tindakan keperawatan serta membuat evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan pengkajian fisik dalam keperawatan pada dasarnya dapat diperoleh dengan jalan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien akibat adanya masalah kesehatan.Pengkajian fisik keperawatan harus mencerminkan diagnosa klien yang meliputi fisik atau bio - psiko - sosio dan spiritual tindakan untuk mengafosinya. Untuk mendeterminasi tujuan pengkajian fisik dari keperawatan kita harus yakin bahwa data yang akan kita kumpulkan benar-benar kita butuhkan dan kita mempunyai alternatif tindakan terhadap masalah yang muncul pada data tersebut. Tetapi bila pegkajian fisik tersebut bertujuan hanya untuk bahan laporan kepada tim medis yang lain sebaiknya perawat menyerahkan bagian tersebut pada tim medis tersebut.Ditinjau dari kebutuhan keperawatan maka ruang lingkup pengkajian fisik keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan keperawatan. Untuk menentukan model yang dapat diterapkan di Indonesia, maka perlu diadakan suatu pengkajian tentang masalah kesehatan di Indonesia, sistem pelayanan kesehatan, sosial budaya peran perawat yang diharapkan. Diharapkan dengan mempelajari dan memahami pengkajian keperawatan yang optimal perawat dapat memberikan pelayanan secara profesional baik dalam bentuk pemberian pelayanan keperawatan maupun asuhan keperawatan.Contoh study kasus teori Johnson atau aplikasinya dalam keperawatan klien dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut. Bapak Elder bekerja di sebuah kebun binatang.Dia diserang oleh harimau hingga mendapat luka di bagian kepala dan di rujuk ke balai pengobatan untuk penanganan lukanya.Dalam penanganan luka, diketahui ternyata luas luka mencapai hingga ke tulang tengkorak, hal ini membuatnya harus berhenti sementara dari pekerjaan.Sering bertemu dengan teman-teman sekerjanya, agaknya membuat dia tertekan.Istri Bapak Elder setiap hari meluangkan waktu membuatkannya makanan kecil karena memang istrinya suka memasak dan ternyata dengan kegiatan memasak itu istri bapak Elde rdapat menekan kecemasannya sehubungan dengan keadaannya.Setelah 3 minggu berlalu penyembuhan luka tidak mengalami kemajuan walaupun tidak terjadi infeksi luka. Pada kunjungan pemeriksaan, istrinya dengan yakin mengatakan bahwa selama perawatan di rumah, suaminya sering minum air banyak sehingga berakibat sering kencing walaupun tengah malam dan itu membuat dia agak cemas hal tersebut akan berakibat fatal terhadap pak Elder. Dia bertanya, apakah ada obat yang dapat membantu pak Elder tidur di malam hari.Penyelesaian masalah menggunakan teori tingkah laku. Menggunakan teori sistem tingkah laku, kita membantu menyelesaikan masalah.Menilai pola tingkah laku yang berlangsung saat itu pada keluarga pak Elder melalui 7 subsistem tingkah laku, berdasarkan data di atas kita mendapatkan bahwa ada perubahan pada 3 subsistem, yaitu:1. Achievement subsistem, perubahan perubahan pola interaksi social dan depresi.2. Eliminasi Subsistem, perubahan pola eliminasi dikarenakan banyak minum ( Polidipsi ) berakibat seringnya kencing ( Poliuri ).3. Ingestive Subsistem, perubahan pola makan dikarenakan banyak makan makanan yang manis dan minum air yang juga banyak.Dengan menggunakan teori tingkah laku, apa yang harus dilakukan untuk membantu pak Elder. Berdasarkan asumsi yang kita bisa tarik dari cerita di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bapak tersebut mungkin menderita penyakit Diabetes Mellitus.Dengan ditentukannya diagnosis, perawat membantu bapak tersebut memperbaiki sistem keseimbangan dengan memodifikasi pola tingkah laku untuk mencapai homeostasis.Pada akhirnya luka pak Elder mulai mengalami kemajuan setelah penyakit diabetesnya diidentifikasi dan dikendalikan.Dia sudah bisa kembali bekerja dan bertemu dengan teman- temannya lagi.Istrinya senang karena mendapat resep makanan sesuai dengan penyakit diabetes suaminya dan pengalaman memasak bagi dirinya.Masalah teratasi dengan menggunakan model dan teori keperawatan tingkah laku menurut Dorothy E. Johnson.