229

KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

  • Upload
    lamanh

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa
Page 2: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

iii

KATA PENGANTAR

Buku ini memuat tentang Kinerja Word-Of-Mouth yang

dihubungkan dengan Orientasi Mutu, Kualitas Layanan, Citra

Merek, dan Dayatarik Perguruan Tinggi Swasta, yang ditulis

secara sistematis dan runtun, yang bermaksud menjadi

referensi dan panduan yang berharga bagi para mahasiswa

yang akan menulis skripsi, tesis, atau disertasi sebagai

kerangka acuan. Selain mahasiswa buku ini juga diperuntukkan

bagi peneliti yang melibatkan banyak variabel di bidang

ekonomi, manajemen, dan lainnya.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari

sempurna dan memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya

kami selalu terbuka untuk segala kritik dan saran demi

kesempurnaan. Semoga buku ini bermanfaat dan membantu

para pembaca.

Penulis

Dr. Agung Hirmantono, SE, MM, M.Ak.

Page 3: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

iv

DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PROBLEMATIKA JASA PENDIDIKAN

A. Urgensi Jasa Pendidikan 1

B. Fenomena Pendidikan Tinggi Swasta 7

BAB II

KAJIAN TEORI STRATEGI

PEMASARAN JASA

A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11

B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13

C. Beberapa Penelitian Tentang Strategi Jasa 46

D. Konsep Penelitian Perguruan tinggi STIE 80

BAB III

PENELITIAN TENTANG

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

A. Rancangan Penelitian Kinerja WOM STIE 83

B. Unit Analisis 84

C. Variabel dan Definisi Operasional 86

D. Instrumen, Teknik Pengukuran,

Pengumpulan & Analisis data 89

BAB IV

KINERJA WORD-OF-MOUTH SEKOLAH TINGGI

A. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur 91

B. Analisis Hasil Penelitian 96

BAB V

Page 4: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

v

MENINGKATKAN CITRA DAN KINERJA WOM

PERGURUAN TINGGI SWASTA

A. Temuan Teoritis Tentang STIE di Jawa 119

B. Ringkasan Temuan Penelitian 156

C. Implikasi Temuan 159

D. Keterbatasan Studi 166

DAFTAR PUSTAKA 167

Page 5: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

1

BAB 1

PROBLEMATIKA JASA PENDIDIKAN

A. Urgensi Jasa Pendidikan

Pada era moderen seperti sekarang ini, suatu industri

tidak terkecuali industri pendidikan, dituntut untuk

menciptakan peluang pasar. Suatu industri harus mampu

mempertahankan konsumennya atau bahkan berusaha merebut

pasar industri pesaing agar dapat mempertahankan

keberadaannya di tengah persaingan yang semakin kompetitif.

Agar dapat memenangkan persaingan, industri harus memiliki

keunggulan bersaing melalui diferensiasi dengan cara

menawarkan produk yang nyata-nyata lebih baik dibandingkan

produk pesaing. Salah satu jalan agar industri memiliki

keunggulan bersaing adalah menciptakan kondisi melalui

inovasi bagi industri yang berorientasi pasar dimana

mempertahankan dan merebut konsumen baru adalah tujuan

utamanya.

Page 6: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

2

Perubahan dalam sisi persaingan dicirikan oleh adanya

persaingan berskala global, perubahan rules of the game,

persaingan berbasis pengetahuan dan kompetensi. Gejala

tersebut memerlukan strategi pengelolaan bisnis agar mampu

bersaing dengan industri lain. Eric dan G. Thomas (2007: 49)

menjelaskan strategi bisnis dalam industri menunjuk pada

bagaimana industri bersaing dalam suatu industri atau pasar.

Dua kerangka kerja yang dominan dari strategi bisnis yang

mana memusatkan pada angka yang diharapkan dari perubahan

produk pasar, dan tipologi yang memusatkan pada pelanggan

dan kompetitor.

Perubahan pola persaingan menjadikan bisnis makin

kompetitif. Victor Danciu (2009: 14) menjelaskan pada saat

yang sama, para konsumen adalah lebih menuntut industri,

mengharapkan lebih banyak nilai dan keuntungan dari jasa-jasa

yang mereka beli. Para konsumen menjadi lebih kuat dalam

hubungan mereka dengan penyedia jasa. Ini adalah sebuah

indikasi yang sangat kuat bagi para penyedia jasa untuk

mengenali bagian yang terpenting pada hubungan yang mereka

miliki dengan para konsumen. Namun konsumen menghendaki

hubungan-hubungan baru, seperti mengharuskan sifat-sifat dan

karakter tertentu. Jenis hubungan ini membutuhkan suatu

pemasaran baru, yang mana dikenal sebagai Pemasaran

Hubungan (relationship marketing). Segi-segi yang khas dan

jelas pada relationship marketing adalah penguatan hubungan

jangka panjang yang saling menguntungkan dengan suatu

Page 7: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

3

kelompok konsumen tertentu.

Situasi yang demikian ini juga, mendorong perusahaan-

perusahaan yang ada untuk mencari solusi yang kreatif dan

inovatif agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Strategi bersaing, marketing mix, tindakan inovasi dan strategi

orientasi mutu adalah beberapa solusi yang dapat digunakan.

Menurut Kohli dan Jaworski (1993: 18), Minto (2005: 37)

orientasi pada mutu, yang disesuaikan dengan keinginan pasar

merupakan kondisi yang bisa membawa pada meningkatnya

kenerja pemasaran. Narver dan Slater (1995: 34) menyatakan

orientasi mutu yang disesuaikan dengan keinginan pasar

sebagai kegiatan yang paling efektif dan efisien untuk

menciptakan perilaku – perilaku yang dibutuhkan untuk

menciptakan superior value bagi pembeli dan menghasilkan

superior performance bagi perusahaan.

Narver dan Slater (1995: 36), Ferdinand (2013: 74)

mengatakan bahwa kinerja perusahaan yang efektif adalah

konfigurasi dari manajemen praktis yang memberikan fasilitas

untuk pegembangan pengetahuan yang menjadi dasar

keunggulan bersaing. Penelitian Li, Ling X., (2009: 217), Agus

Satata (2006: 213), Ag. Sunarno H., (2015) menunjukkan

bahwa keunggulan bersaing yang dimiliki pada akhirnya akan

mempengaruhi kinerja pasar perusahaan yang diukur melaui

pertumbuhan pelanggan.

Dalam era persaingan yang samakin kompetitif,

pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting. Suatu

Page 8: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

4

industri harus bisa menerapkan pemasaran yang baik untuk

dapat bersaing dengan industri yang lain. Definisi yang paling

luas menerangkan secara jelas arti pemasaran yang

dikemukakan oleh William J Stanton (2013 : 5), pemasaran

adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada

maupun kepada pembeli potensial. Salah satu upaya yang

berkaitan erat dengan upaya penerapan pemasaran adalah

konsep marketing mix, yang merupakan gabungan dari empat

variabel dan merupakan inti dari sistem pemasaran yakni:

produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi

(Kotler 2014: 247).

Konsep marketing mix tersebut telah diterapkan pada

Industri, maka langkah selanjutnya adalah membuat

kebijaksanaan strategi pemasaran yang berkaitan dengan

pasar. Menghadapi perubahan lingkungan sebagaimana

dijelaskan diatas, industri harus mengikuti arus globalisasi

tersebut dengan memonitor setiap perubahan yang terjadi,

termasuk mengikuti perubahan pola tingkah laku konsumen

atau dengan kata lain industri harus mampu memenuhi

kebutuhan pasar dan kebutuhan konsumen. Industri harus dapat

menentukan keunggulan bersaing juga mengidentifikasi

peluang baru dalam memperoleh keunggulan. Memerlukan

analisis terhadap pelanggan dan persaingan. Analisis tentang

Page 9: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

5

keunggulan bersaing menghendaki bahwa industri harus

berorientasi pada konsumen dalam rangka meningkatkan

kinerja bisnis.

Salah satu bentuk strategi pemasaran yang dapat

dilakukan adalah dengan melaksanakan Word-of-Mouth

Marketing. Word-of-Mouth Marketing layak dipilih, selain

karena biayanya relatif murah, juga karena berdasarkan hasil

riset, Mangold et al., (2007: 112), Gupta & Judy (2010: 224)

menemukan bahwa Word-Of-Mouth memiliki dampak yang

lebih besar daripada informasi tertulis. Informasi yang

diperoleh dari seseorang dalam proses Word-Of-Mouth

biasanya lebih jelas, karena bentuk komunikasi langsung.

Kejelasan ini mengacu kepada: menarik secara emosional,

informasi yang sangat jelas, dan sumber yang sangat dekat

(Gruen et al., 2007: 449, Mangold et al., 2007: 112).

Informasi dalam Word-Of-Mouth dipercaya dapat

menarik perhatian tentang konsumen, menahan orang untuk

tidak berpaling, dan meningkatkan aksesibilitas sehingga dapat

meningkatkan penilaian pelanggan (Gruen et al., 2007: 449,

Mangold 2007: 112, Rifky dan Yessy, 2015: 47). Dalam usaha

Word-Of-Mouth, memuaskan konsumen adalah hal yang sangat

wajib. Karena dalam sebuah studi oleh US Office of Consumer

Affairs (Kantor Urusan Konsumen Amerika Serikat)

menunjukkan bahwa Word-Of-Mouth memberikan efek yang

signifikan terhadap perilaku konsumen. Dalam studi tersebut

disebutkan bahwa secara rata-rata, satu konsumen yang tidak

Page 10: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

6

puas akan menginformasikan ketidakpuasanya pada sembilan

konsumen lain. Sedangkan konsumen yang puas hanya akan

mengabarkan kepuasannya kepada lima konsumen lain

(Knauer, 1992, dalam Mangold, 2007: 112).

Makin beragamnya kebutuhan dan keinginan pembeli

menjadi pedoman bagi industri untuk menentukan suatu

strategi yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam melakukan segmentasi pasar. Pembeli

biasanya akan memperlihatkan preferensi dan prioritas produk

yang berbeda. Biasanya pelanggan menginginkan produk atau

jasa yang dapat memuaskan keinginan mereka dengan harga

yang bersaing. Atas dasar perbedaan-perbedaan tersebut dapat

dijadikan suatu pedoman bagi industri untuk menciptakan

peluang pasar. Kenyataan menunjukkan bahwa pelanggan di

pasar tidak sama, maka analisis segmentasi pasar sangat

diperlukan. Dengan melakukan segmentasi pasar maka industri

dapat hidup dengan melayani segmen pasar yang ada, dan ini

merupakan bagian dari pasar yang dituju oleh industri dalam

persaingan yang ketat.

Manajer pemasaran yang berhasil dengan mengenali

bahwa pasar konsumen untuk setiap produk atau jasa dapat

ditargetkan oleh para pemasar. Ini berarti bahwa terdapat

berbagai pengelompokan pembeli yang mungkin berbeda satu

dengan yang lain dalam manfaat yang diharapkan. Manajer

pemasaran yang siaga memanfaatkan perbedaan ini melalu

strategi pemasangsaan pasar, dimana masing-masing pangsa

Page 11: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

7

dipandang sebagai target yang berbeda dengan persyaratannya

sendiri untuk produk, harga, distribusi dan promosi (Engel,

et.al, 2013: 12).

B. Fenomena Pendidikan Tinggi Swasta

Informasi tentang keberadaan Perguruan Tinggi Swasta

dan program studi yang terdapat pada Perguruan Tinggi Swasta

di Jawa Timur, terlihap pada Tabel 1.1. di bawah ini.

Tabel 1.1.

Rekap Prodi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis 7)

Jumlah Akreditasi BAN-PT

No. Bentuk PT PT Prodi A B C Blm

1 Universitas 83 1123 50 349 469 255

2 Institut 14 113 2 42 47 22

3 Sekolah Tinggi 143 422 6 75 243 98

4 Akademi 78 86 1 16 50 19

5 Politeknik 13 36 0 7 23 6

6 Akademi

Komunitas

1 3 0 0 0 3

Total 331 1783 59 489 832 403

Sumber: Adaptasi sintesis dari @2016 kopertis7.go.id

Sejumlah besar perguruan tinggi swasta yang ada di

Indonesia, sejumlah 332 perguruan tinggi berada di Jawa

Timur yang terdiri dari 83 berbentuk Universitas, 14 berbentuk

Institut, 143 berbentuk Sekolah Tinggi, 79 berbentuk Akademi

& Komunitas, dan 12 berbentuk Politeknik. Dari sejumlah 143

perguruan tinggi berbentuk Sekolah Tinggi, sebanyak 38

berbentuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang tersebar di

beberapa kota di Jawa Timur.

Page 12: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

8

Jumlah keseluruhan mahasiswa perguruan tinggi swasta

yang terdaftar di Kopertis wilayah VII (Jawa Timur), sebanyak

256.052 pada periode ganjil 2013/2014 dan sebanyak 197.162

mahasiswa periode ganjil 2014/2015, dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 1.2.

Jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Timur

Terdaftar di Kopertis VII)

No. Jenis PTS Jumlah Mahasiswa

Ganjil 2012/2013

Jumlah Mahasiswa

Ganjil 2013/2014

1 Universitas 181.676 131.312

2 Institut 30.323 27.914

3 Sekolah Tinggi 38.857 36.855

4 Akademi 3.664 2.153

5 Politekni 1.620 1.028

Total 256.052 197.162

Sumber: Kopertis 7, 04/2016 di olah

Adanya gejala turunnya animo masyarakat untuk

masuk kebeberapa perguruan tinggi swasta saat ini terlihat

penurunan sangat tajam (Tabel 1.2), yang berarti turunnya

pendaftar dan calon mahasiswa baru yang diterima perguruan

tinggi swasta dari tahun ke tahun. Phenomena seperti ini tidak

terjadi pada beberapa perguruan tinggi swata tertentu, bahkan

dibeberapa perguruan tinggi terlihat keinginan masyarakat

sangat tinggi, di mana perguruan tinggi ini selalu menerima

mahasiswa baru sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan

sebelumnya, yang disesuaikan dengan daya tampungnya

(membatasi mahasiswa baru). Dengan proses seleksi

mahasiswa yang ketat karena jumlah pendaftar yang sangat

Page 13: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

9

besar, bahkan pada perguruan tinggi tertentu terjadi phenomena

calon mahasiswa yang mendaftar untuk periode tahun

berikutnya (daftar tunggu).

Dari sejumlah besar Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi

yang ada di Jawa Timur, untuk saat ini hanya 8 Perguruan

Tinggi Ilmu Ekonomi dengan akreditasi B (Tabel 3.1).

Tabel 1.3

STIE dengan akreditasi B di Jawa Timur

No Nama Perguruan Tinggi Kota

1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya Surabaya

2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Surabaya Surabaya

3 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang Malang

4 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang Malang

5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember Jember

6 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH Ahmad Dahlan

Lamongan Lamongan

7 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil Pasuruan Pasuruan

8 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Lumajang

Sumber: kopertis7.go.id 2016

Berdasarkan fenomena tersebut dilakukan penelitian

yang lebih mendalam tentang pengaruh orientasi mutu

terhadap kualitas layanan, citra merek, dan dayatarik serta

dampaknya pada kinerja Word-Of-Mouth sekolah tinggi ilmu

ekonomi di Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat lebih mendorong peningkatan kinerja Word-Of-Mouth

sekolah tinggi ekonomi melalui peningkatan orientasi mutu,

peningkatan kualitas layanan, peningkatan citra merek, dan

peningkatan dayatarik sekolah tinggi ekonomi. Penelitian ini

Page 14: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

10

dilakukan hanya pada sekolah tinggi ilmu ekonomi dengan

akreditasi B di Jawa Timur.

Page 15: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

11

BAB 2

KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA

A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar

Pemahaman tentang perilaku konsumen adalah jantung

dalam pemasaran jasa. Tanpa adanya pemahaman maka

perusahaan tak dapat menghantarkan jasa yang dapat

memuaskan pelanggan. Lovelock, dkk (2010 :16) mengatakan

“Jasa adalah aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain yang dilakukan dalam waktu tertentu,

dalam bentuk suatu kegiatan yang akan membawa hasil yang

diinginkan kepada penerima, obyek, maupun aset-aset lainnya

yang menjadi tanggung jawab pembeli.” Pada pengertian ini

hubungan pelanggan dan perusahaan adalah hubungan

transaksional dimana jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

akan dinilai apakah sesuai dengan harapan pelanggan setelah

pelanggan merasakan jasa yang ditawarkan perusahaan.

Page 16: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

12

Jasa mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

barang sehingga memerlukan evaluasi yang lebih kompleks.

Kotler dalam Sangadji (2013:93) mendefinisikan “Jasa sebagai

setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya tak berwujud dan tak

mengakibatkan kepemilikan”. Pada pengertian ini fitur atau

kemasan tak terlalu penting sehingga evaluasi pelanggan

terhadap jasa lebih kompleks. Hal ini mirip dengan batasan

yang dikemukakan oleh Lovelock, dkk (2010: 24)

“karakteristik jasa adalah sebagai berikut: pelanggan tidak

memperoleh kepemilikan, jasa merupakan kinerja yang tak

berwujud, keterlibatan pelanggan dalam proses produksi,

pelanggan lain sebagai bagian dari produk, keragaman input

dan output operasional yang besar, pelanggan sulit

mengevaluasi, tidak ada persediaan jasa, pentingnya waktu,

dan saluran distribusi yang berbeda”. Di sini disebutkan ada

keterlibatan pelanggan dalam proses produksi, sehingga

menjaga hubungan antara perusahaan dan pelanggan amat

penting.

Jasa memiliki sifat dan karakteristik yang harus dipahami

oleh para pemasar. Menurut Kotler and Keller (2012:375)

“Karakteristik jasa adalah: Simultaneously (diproduksi dan

dikonsumsi secara simultan), Non ownership (tak dapat

dimiliki), Intangible (tidak berwujud), Inseparability

(berinteraksi secara langsung dengan personel yang ada dalam

perusahaan dan merupakan bagian nyata dari proses produksi),

Page 17: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

13

Variability (tidak dapat distandarisasi atau sangat bervariasi).

Perishability (tak dapat disimpan)”. Adanya interaksi antara

personel dalam perusahaan dalam proses produksi

menunjukkan bahwa pelanggan internal sangat penting

peranannya dalam pemasaran jasa. Selain itu dibutuhkan rasa

percaya satu sama lainnya agar hubungan itu menjadi

hubungan yang saling menguntungkan dan berlangsung dalam

waktu yang lama.

B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa

1. Orientasi Mutu

Terdapat banyak pengertian tentang mutu. Dalam

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, mutu adalah suatu nilai

atau keadaan. Sementara pengertian lain tentang mutu

dikemukakan oleh para ahli dilihat dari sudut pandang yang

berbeda. Diantaranya Edward Deming, mengatakan bahwa

mutu adalah :

“apredictive degree of uniformity and dependability

at a low cost, suited to the market”. Pendapat lain,

seperti yang disampaikan Joseph M. Juran, mutu

adalah : “fitness for use, as judged by the user”.

Kemudian Philip B. Crossby, mengatakan

“conformance to requirements” dan Armand V.

Feigenbaum, mengatakan “full customer

satisfaction”. (Dorothea, 2013: 12)

Page 18: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

14

Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut

adalah sama dan memiliki elemen-elemen sebagai berikut:

pertama, meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan. Kedua, mencakup produk, jasa, manusia, proses

dan lingkungan. Ketiga, merupakan kondisi yang selalu

berubah. Berdasarkan elemen-elemen tersebut maka mutu

dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan.

Beberapa pengertian mutu di atas, dapat penulis

simpulkan bahwa secara garis besar, mutu adalah

keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam

tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggan. Pelanggan yang dimaksud disini bukan

pelanggan atau konsumen yang hanya datang sekali untuk

mencoba dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka

yang datang berulang-ulang untuk membeli dan membeli.

Meskipun demikian, pelanggan yang baru pertama kali

datang juga harus dilayani sebaik-baiknya, karena kepuasan

yang pertama inilah yang akan membuat pelanggan datang

dan datang lagi. Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu

produk atau jasa itu akan dapat diwujudkan bila orientasi

seluruh kegiatan organisasi tersebut berorientasi pada

epuasan pelanggan (customer satisfaction). Apabila

diutarakan secara rinci, mutu memiliki dua perspektif, yaitu

perspektif produsen atau penyelenggara dan perspektif

Page 19: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

15

konsumen atau pelanggan, bila kedua hal tersebut disatukan

maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi

tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan

oleh pelanggan. Dan apabila diperhatikan kembali, kedua

perspektif tersebut akan bertemu pada satu kata “fitness for

customer use”. Kesesuaian untuk digunakan tersebut

merupakan kesesuaian antara konsumen/pelanggan dengan

produsen/penyelenggara, sehingga dapat membuat suatu

standar yang disepakati bersama dan dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan kedua belah pihak.

Selanjutnya, pengukuran mutu untuk produk fisik

(barang) selain menekankan pada produk yang dihasilkan,

juga perlu juga diperhatikan mutu pada proses produksi.

Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada mutu

bukan pada produk akhir, melainkan pada proses

produksinya atau produk yang masih ada dalam proses

(work in process), sehingga bila diketahui ada cacat atau

kesalahan masih dapat diperbaiki. Sedangkan, untuk

pengukuran mutu pada jasa tidak terkecuali jasa pendidikan

sulit sekali dilakukan karena karakteristiknya pada

umumnya tidak nampak.

Namun demikian, menurut Garvin, ada beberapa

dimensi mutu pada jasa antara lain communication,

credibility, security, knowing the customer, tangibles,

reliability, responsiveness, competence, access dan

courtesy. Sedangkan untuk orientasi peningkatan mutu jasa

Page 20: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

16

seperti jasa pendidikan, menurut Stebbing, ada beberapa

langkah yang harus ditempuh untuk dapat meningkatkan

mutu jasa yang ditawarkan. Dengan orientasi mutu, yakni

mengidentifikasi penentu utama mutu jasa, mengelola

harapan pelanggan, mengelola mutu jasa dan

mengembangkan budaya mutu.

Konsep relatif, mutu biasanya diukur dari sisi

pelanggan baik internal maupun eksternal. Dalam hal ini

mutu adalah implementasi manajemen sumber daya manusia

di perguruan tinggi yang telah memberikan jasa

(pelayanan), dengan fokus pembahasan pada pelanggan

internal dosen dan pegawai, pelanggan eksternal primer para

mahasiswa. Selanjutnya, ukuran mutu yang menjadi fokus

dalam pembahasan ini pun adalah adanya kepuasan melalui

perkembangan kemampuan dari segi fisik dan psikis para

pelanggan tersebut. Berkembang secara fisik antara lain

mendapatkan imbalan finansial dan kesejahteraan hidup

lebih layak, sedangkan perkembangan secara psikis adalah

bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan

mengembangkan kemampuan, bakat dan kreativitasnya. Di

samping itu, pelanggan- pelanggan tersebut merasa puas

bila suasana kerja atau budaya kerja di kampus mendukung.

Berdasarkan kajian teori dan pembahasan di atas, maka

yang dimaksud denga orientasi mutu adalah merupakan

orientasi sekolah tinggi pada keseluruhan ciri atau

karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk

Page 21: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

17

memenuhi kebutuhan dan harapan mahasiswa. Dengan

Indikator adalah: 1) Orientasi produk, 2) Orientasi pelanggan,

dan 3) Orientasi kinerja.

2. Kualitas Layanan

Kualitas menurut ISO 9000; Lupiyoadi (2014: 127),

adalah: "degree to which a set of inherent characteristics

fulfils requirements" (derajat yang dicapai oleh karakteristik

yang bersatu padu dalam memenuhi persyaratan). Persyaratan

dalam hal ini adalah: "need or expectation that is stated,

generally implied or obligatory" (yaitu, kebutuhan atau

harapan yang dinyatakan biasanya tersirat atau wajib). Jadi,

kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO 9000

merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang

menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi

persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang

menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan

karakteristik itu memenuhi kebutuhannya. Konsep kualitas

sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari

perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan

spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas

yang seha rusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi

konsumen, (2) produk (jasa) dan (3) proses. Untuk yang

berwujud barang, ketiga orientasi ini hampir selalu dapat

dibedakan dengan jelas, tetapi tidak untuk jasa. Untuk jasa,

produk dan proses mungkin tidak dapat dibedakan dengan

Page 22: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

18

jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri.

Konsistensi kualitas suatu jasa untuk ketiga orientasi tersebut

dapat memberi kontribusi pada keberhasilan suatu

perusahaan ditinjau dari kepuasan pelanggan, kepuasan

karyawan, dan profitabilitas organisasi.

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,

2015: 126). Sehingga definisi kualitas layanan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan

konsumen.

Kualitas layanan merupakan suatu pernyataan tentang

sikap, hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara

ekspektasi (harapan) dengan kinerja (hasil). Definisi lain

kualitas layanan adalah ukuran sejauh mana suatu layanan yang

diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan (Lupiyoadi,

2014: 173). Kualitas layanan adalah upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Menurut Tjiptono (2015: 159), kualitas layanan adalah

tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Dengan kata lain ada “dua faktor utama

mempengaruhi kualitas jasa, yaitu kualitas jasa yang

diharapkan dan kualitas jasa yang diterima atau dirasakan.

Page 23: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

19

Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan

memuaskan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan melampaui

harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai

kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih

rendah daripada yang diharapkan maka kualitas jasa

dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk.

Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan

berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra

kualitas yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau

persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut

pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang

menentukan berkualitas atau tidaknya suatu layanan jasa.

Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada

kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan

pelanggannya secara konsisten

Menurut Kotler (2014: 83) definisi layanan adalah

setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya

dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Layanan merupakan perilaku produsen dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi

tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga

mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat,

sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Umumnya layanan

Page 24: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

20

yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi

serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas

mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda

akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa

definisi yang dapat di jumpai memiliki beberapa kesamaan

walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat

pada elemen sebagai berikut:

a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan

harapan pelanggan.

b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan

c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Kualitas dapat juga didefinisikan sebagai tingkat mutu

yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai

mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Layanan

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan

oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun

(Kotler, 2014: 83). Layanan merupakan perilaku produsen

dalam rangka memenuhi kubutuhan dan keinginan konsumen

demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Pada

umumnya layanan yang tinggi akan menghasilkan kepuasan

yang tinggi, serta pembelian ulang yang lebih sering.

Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa kualitas layanan adalah segala bentuk

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi

Page 25: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

21

harapan konsumen. Layanan dalam hal ini diartikan sebagai

jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang

berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan

keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam

memberikan layanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas

layanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi

para konsumen atas layanan yang nyata-nyata mereka terima /

peroleh dengan layanan yang sesungguhnya mereka

harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut layanan suatu

perusahaan.

1. Dimensi Kualitas Layanan

Parasuraman, Zeithaml et al., (2008: 318); Yasid (2009:

113) mengi-dentifikasikan lima dimensi kualitas pelayanan

(servqual) sebagai berikut :

a. Tangibles, yaitu penampilan fasilitas fisik, termasuk

peralatan , personal dan sarana komunikasi. Tangibel

dapat mencakup fasilitas atau elemen-elemen fisikal,

peralatan personel, dan materi-materi komunikasi.

Tujuannya adalah untuk memperkuat tentang kualitas,

kenyamanan, dan keamanan dari jasa yang ditawarkan

kepada konsumen.

b. Reliability, yaitu kemampuan perusahaan dalam menepati

dan memenuhi janji-janji yang diberikan kepada

konsumen secara meyakinkan. Menurut Yasid (2009:113)

adalah kemampuan yang dapat diandalkan, akurat dan

Page 26: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

22

konsisten dalam memberikan pelayanan sesuai yang

diinginkan konsumen.

c. Responsiveness, cepat tanggap dalam membaca dan

melayani keinginan atau kebutuhan konsumen.

Tanggapan adalah kemauan untuk membantu konsumen

dan memberikan jasa dengan segera. Sejumlah organisasi

memilih untuk berfokus kepada tanggapan

(responsiviness) dalam posisinya. Mereka memberikan

perhatian terhadap keinginan konsumen dengan

menunjukkan “kemauan untuk membantu” melayani

keinginan tersebut

dengan sesegera mungkin.

d. Assurance, yaitu pengetahuan, kehandalan dan sopan

santun pagawai serta dapat dipercaya dan percaya diri.

Dimensi ini bisa digunakan untuk posisi oleh sejumlah

industri secara efektif, khususnya bila kehandalan dan

keyakinan pemberi jasa merupakan hal yang sangat

penting.

e. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan

bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada

para konsumen dengan berupaya memahami keinginan

konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang

konsumen, memahami kebutuhan konsumen secara

spesifik.

Page 27: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

23

Berdasarkan kajian teori dan pembahasan di atas, maka

yang dimaksud dengan kualitas layanan sekolah tinggi adalah

kondisi dinamis yang berhubungan dengan totalitas

karakteristik produk atau jasa, sumber daya manusia, proses

layanan dan lingkungan di sekolah tinggi ilmu ekonomi guna

memenuhi kebutuhan spesifik dan harapan mahasiswa. Dengan

Indikator adalah: 1) Tangibles, 2)Kehandalan layanan

(Reliability), 3) Responsivevess, 4) Assurance, dan 5) Empaty.

3. Citra Merek

Merek adalah identifier, misalnya seperti logo, simbol,

nama, karakter yang terdiri dari dua elemen pokok: (1) produk

atau marker offering yang di representasikan dan (2)

komunikasi tawaran dan janji merek itu sendiri. Tjiptono

(2015: 292). Pengertian citra merek dikemukakan oleh

beberapa ahli pemasaran. Sangadji dan Sopiah (2013: 162)

mendefinisikan “Merek sebagai simbol dan indikator kualitas

dari sebuah produk”. Aaker (2008: 312). Sangadji dan Sopiah

menyebutkan bahwa “Merek adalah nama dan/atau simbol

yang bersifat membedakan(seperti logo,cap atau kemasan)

dengan maksud mendefinisikan barang atau jasa dari seorang

penjual yang mampu membedakannya dari barang-barang yang

dihasilkan oleh para pesaing”. Sedangkan menurut Stanton

(2013: 387) ”Merek adalah nama, istilah, simbol atau desain

khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur tersebut yang

Page 28: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

24

dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang

ditawarkan oleh penjual”

Citra Merek dapat pula diartikan sebagai rangkain sifat

berwujud dan tak berwujud seperti yang dikemukakan oleh

Hasan (2013:210) “Brand Image atau Citra Merek merupakan

serangkaian sifat tangible dan intangible, seperti ide,

keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan fitur yang membuatnya

unik”. Citra merek harus mewakili karakteristik internal dan

eksternal yang mampu mempengaruhi perasaan pelanggan.

Menurut Aaker (2008: 324), Sangadji (2013: 167) “Citra

Merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan

atau dipelihara oleh pemasar“. Rangkuti (2015: 218)

mengemukakan bahwa “Citra Merek adalah sekumpulan

asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen”. Jadi

pemasar berhasil membangun citra merek perusahaan apabila

mampu membuat pelanggan mempunyai asosiasi positif

terhadap perusahaan. Citra Merek menurut Keller (2008:51)

adalah “Persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai

refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen”.

Sedangkan Aaker (2008:109) menyatakan bahwa “Citra Merek

merupakan kumpulan asosiasi yang diorganisir menjadi suatu

yang berarti”.

Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang

dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Citra adalah total

persepsi terhadap suatu objek yang dibentuk dengan

memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Alma

Page 29: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

25

(2013: 317) citra sebagai kesan yang diperoleh sesuai dengan

pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Citra

menunjukkan kesan suatu objek terhadap objek lain yang

terbentuk dalam memproses informasi setiap waktu dari

berbagai sumber terpercaya. Terdapat tiga hal penting dalam

citra, yaitu: kesan objek, proses terbentuknya citra, dan sumber

terpercaya. Obyek meliputi individu maupun perusahaan yang

terdiri dari sekelompok orang didalamnya. Citra dapat

terbentuk dengan memproses informasi yang tidak menutup

kemungkinan terjadinya perubahan citra pada objek dari

adanya penerimaan informasi setiap waktu. Besarnya

kepercayaan objek terhadap sumber informasi memberikan

dasar penerimaan atau penolakan informasi. Sumber informasi

dapat berasal dari perusahaan secara langsung dan atau pihak-

pihak lain secara tidak langsung. Citra bank syariah

menunjukkan kesan objek terhadap bank syariah yang

terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari

bebagai sumber informasi terpercaya.

Berbagai teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas,

disimpulkan bahwa Citra Merek adalah persepsi konsumen

tentang merek sebagai refleksi dari asosiasi merek berupa

atribut berwujud seperti logo, symbol, dan atribut tak berwujud

seperti ide, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan fitur, serta

favourability, kekuatan merek dan keunikan merek yang

memudahkan konsumen mengevaluasi , menyumbang dan

membuat keputusan membeli.

Page 30: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

26

Citra Merek tersusun dari asosiasi merek. Aaker (2008:

109) menyatakan bahwa “Asosiasi merek adalah apa saja yang

terkait dengan memori terhadap suatu merek”. Asosiasi merek

memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat

seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau

penggalian informasi dan akan bertambah kuat jika didukung

oleh jaringan lainnya. Citra merek dapat berdampak positif

atau negatif, bergantung kepada bagaimana konsumen

menafsirkan asosiasi tersebut. Asosiasi merek dan citra merek

merupakan persepsi konsumen yang mungkin atau mungkin

tidak merefleksikan realitas secara obyektif. Asosiasi merek

dapat membantu meringkaskan fakta dan spesifikasi yang sulit

diproses dan diakses oleh konsumen serta sangat mahal bagi

perusahaan untuk mengkomunikasikannya. Suatu asosiasi

dapat menghasilkan informasi yang penting bagi konsumen

dan memberikan cara untuk mendapatkannya. Asosiasi dapat

pula menjadi dasar yang sangat penting untuk diferensiasi dan

dapat menjadi kunci bagi keunggulan kompetitif.

Citra merek terbagi dalam beberapa jenis asosiasi.

Aaker, (2008: 114) Terdapat sebelas jenis asosiasi, yaitu (1)

Atribut produk (product attribute), (2) Atribut-atribut

tak berwujud (intangibles), (3) Manfaat bagi pelanggan

(customer benefits), (4) Harga relatif (relative price), (5)

Penggunaan atau aplikasi (use/application), (6) Pengguna atau

pelanggan (user/customer), (7) Orang tersohor atau khalayak

(celebrity/person), (8) Gaya hidup atau kepribadian (life-

Page 31: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

27

style/personality), (9) Kelas produk (product class), (10) Para

kompetitor (competitors) dan (11) Negara atau wilayah

geografis (country or geographic area). Mengembangkan

asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut tersebut

bermakna, asosiasi bisa secara langsung diterjemahkan dalam

alasan untuk membeli atau tidak membeli suatu merek. Faktor-

faktor tak berwujud merupakan asosiasi yang lebih efektif

untuk dikembangkan daripada atribut-atribut spesifik. Suatu

faktor tak bewujud merupakan atribut umum, seperti kualitas

yang dirasakan, kemajuan teknologi dan nilai yang dirasakan,

berguna untuk membedakan antara manfaat rasional dengan

manfaat psikologis.

Merek juga harus memiliki konsep yang tepat agar

memiliki nilai dan pemosisian yang tepat di mata pelanggan.

Rangkuti (2015: 227) mengemukakan bahwa “membangun

merek yang kuat tidak berbeda dengan membangun rumah

dengan fondasi yang kuat: (1) sebuah merek harus memiliki

pemosisian yang kuat (2) memiliki nilai merek yang tepat (3)

merek harus memiliki konsep yang tepat”. Merek

mencerminkan mutu dan merupakan daya tarik bagi pelanggan

untuk memanfaatkannya. Menurut Alma (2013: 329) “merek

memberi manfaat bagi pembeli untuk menceritakan mutu dan

membantu memberi perhatian terhadap produk-produk yang

baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka”.

Merek mempunyai hubungan dengan konsep diri yang

bermakna. Hubungan yang bermakna mempengaruhi sikap

Page 32: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

28

terhadap merek dan kecenderungan perilaku konsumen.

Escalas dalam Sumarwan (2011: 143) mengemukakan suatu

konsep diri yang terdiri atas tiga komponen : narrative though,

the self and affect. Narrative though adalah proses berpikir

untuk membantu mengorganisir dalam memahami kejadian,

situasi dan orang-orang serta respon emosional terhadap

kejadian, situasi dan orang-orang tersebut. Self atau diri terdiri

atas multiaspek, peran sosial dan karakter kepribadian. Affect

adalah perasaan seseorang tentang preferensi atau kesukaan

terhadap suatu merek. Sehingga meaningful self-brand

connections adalah kaitan antara merek dengan sebuah aspek

dari diri bukan makna menyeluruh konsep diri atau

kepribadian.

Escalas juga mengemukakan sebuah merek mempunyai

dua dimensi, yaitu brand image dan consumer’s personal

experiences. Brand image memiliki empat komponen, yaitu

product image (citra produk), the image of company (citra

perusahaan pembuat produk), citra pemakai merek dan citra

pengguna merek. Hal ini menunjukkan bahwa citra merek

bukan hanya dibentuk oleh produk itu sendiri tetapi keempat

komponen citra dapat memiliki hubungan dengan konsep diri.

Membangun merek yang kuat dapat dilakukan dengan

melakukan pemosisian merek pada konsep diri yang tepat serta

memiliki persepsi atau citra merek yang tepat Merek yang

kuat memudahkan pelanggan mengevaluasi dan membuat

keputusan membeli, mengurangi risiko keputusan pembelian

Page 33: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

29

yang rumit terutama produk berbasis teknologi, membuat

pelanggan merasa percaya diri dalam pilihan mereka, serta

mampu menciptakan hubungan kepercayaan jangka panjang,

aksesabilitas, kepercayaan, rasa aman dan nyaman sepanjang

hidup mereka serta memberi manfaat dan ikatan emosional

dan tidak kuatir menggunakan produk yang bermerek kuat.

Merek dengan citra yang kuat akan mendatangkan keuntungan

lebih besar bagi perusahaan, menciptakan orang-orang

melakukan permintaan khusus dan menjadi penghalang bagi

pelanggan untuk berpindah ke merek lain.

Perasaan positif tentang suatu merek akan memudahkan

pemasar berkomunikasi dengan pelanggan sehingga mudah

untuk dibujuk membeli lebih banyak. Merek yang terkenal

akan mempermudah untuk membuat produk/jasa baru karena

beberapa aspek citra positif yang dimiliki. Citra merek yang

positif akan memberi kepuasan kepada pelanggan sehingga

mereka lebih yakin membelinya serta tak ada alasan untuk

pindah ke merek lain. Merek yang kuat lebih mudah untuk

dijual ke pedagang atau grosir dan memberi peluang terjadinya

transaksi usaha patungan atau lisensi bagi usaha baru di tempat

lain. Perusahaan yang mempunyai merek kuat akan

mendapatkan premi yang lebih besar bila akan dijual. Jadi citra

merek yang kuat mendatangkan berbagai keuntungan bagi

perusahaan dan bahkan membuka peluang pengembangan

usaha lain bagi perusahaan

Page 34: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

30

Konstruksi teoritis pengetahuan merek adalah sebagai

berikut: (a) Komponen dasar merek adalah kesadaran merek

dan citra merek yang akan memperkuat asosiasi merek, (b)

Kesadaran merek terdiri dari brand recall,brand recognition

dan top of mind, (c) Citra merek adalah persepsi tentang merek

yang tercermin dalam asosiasi merek, (d) Citra merek terdiri

dari asosiasi merek, favorability, kekuatan, dan keunikan, (e)

Brand benefit, evaluasi personal terhadap nilai yang melekat

pada atribut produk atau jasa, misalnya manfaat fungsional,

pengalaman dan simbolik, (f) Brand attitude, dimaknai sebagai

evaluasi konsumen secara keseluruhan dari sebuah merek.

Citra merek berhubungan dengan loyalitas. Barnes et al.,

(2006) dalam Sumarwan (2011: 237 ) “variabel loyalitas

terhadap toko atau store loyalty, loyalitas terkait dengan

perilaku konsumen untuk membeli ulang di toko yang sama

atau membeli produk yang sama, serta berbagai perilaku yang

merupakan cerminan dari evaluasi konsumen”. Hasan (2013:

126), “Citra merek berkaitan erat dengan loyalitas pelanggan,

dimana bila konsumen percaya pada satu merek, mereka sulit

untuk berpindah ke merek lain”. Citra merek menjadi faktor

penentu kesetiaan pelanggan, pada tingkat lebih tinggi,

kepuasan pelanggan meningkatkan kesetiaan pelanggan dan

mereka ikut serta membesarkan /membangun citra perusahaan

lebih positif.

Berdasarkan kajian teori dan pembahasan di atas, maka

yang dimaksud dengan Citra merek sekolah tinggi adalah kesan

Page 35: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

31

mahasiswa terhadap sekolah tinggi ilmu ekonomi yang

terbentuk dalam memproses informsnasi setiap waktu dari

berbagai sumber terpercaya. Dengan Indikator adalah: 1)

personality, 2) reputation, 3) nilai keperdulian (Value), 4)

corporate identity.

4. Daya Tarik

Daya tarik adalah kemampuan menarik perhatian.

Untuk menarik perhatian banyak cara yang dapat dilakkan,

misalnya daya tarik pesan iklan. Suatu iklan produk baik

barang atau jasa yang efektif dapat menimbulkan dampak bagi

konsumen. Daya tarik pesan merupakan salah satu faktor

pendorong timbulnya efek dari pemirsa. Dengan demikian

sebuah pesan idealnya harus mendapat perhatian (attention),

mempertahankan minat (interst), menimbulkan keinginan

(desire) dan memperoleh tindakan (action) (Kotler, 2014: 317).

Bovee (2007: 152) mengungkapkan bahwa “iklan yang

baik harus mengacu pada segi daya tarik,” bagi iklan terdiri

atas daya tarik pesan dalam artian kata-kata, kalimat dan

berikut daya tarik fisik, penampilan luar, ilustrasi yang

menyertai iklan tersebut.

Komunikator harus membayangkan daya tarik atau

tema pesan iklan yang menghasilkan respon dari konsumen

yang dikehendaki. Menurut Kotler terdapat tiga tipe daya tarik

yaitu:

Page 36: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

32

a. Daya tarik rasional

Berkaitan dengan minat pribadi sasaran. Daya tarik ini

menunjukkan bahwa produk akan menghasilkan manfaat yang

diinginkan. Contohnya adalah pesan yang menunjukkan mutu,

ekonomi, nilai, atau kinerja produk.

Daya tarik rasional (rational appeals) menarik minat pribadi

(self interest) khalayak dan menunjukkan bahwa produk

tersebut mempunyai manfaat yang diminta Sebagai contoh

adalah pesan yang memamerkan kualitas, ekonomi, nilai atau

kinerja produk.

Banyak dipercaya bahwa pembeli industrial paling

responsif terhadap daya tarik rasional karena mereka dapat

memiliki pengetahuan luas tentang kelas produk, terlatih untuk

mengenali nilai, dan bertanggung jawab kepada pihak lain atas

pilihan mereka. Begitu juga dengan konsumen akan

memberikan respon terhadap daya tarik rasional, hal ini

dilakukan ketika membeli barang tertentu yang berharga mahal

cenderung untuk membandingkan berbagai alternatif pilihan

dan mengumpulkan informasi seperti bagaimana kualitas

produk, kinerja produk, nilai ekonomis produk.

Iklan yang menggunakan daya tarik rasional adalah

iklan Mercedes yang menawarkan mobil dengan “mesin tiada

duanya di dunia”. Iklan ini menekankan rancangan teknik

mesin, kinerja, dan keamanan mobil.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah setiap informasi tentang

produk melalui kegiatan iklan lebih banyak menggunakan daya

Page 37: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

33

tarik rasional karena konsumen cenderung merespon iklan

yang menggunakan daya tarik rasional seperti kulaitas, nilai,

ekonomi, dan kinerja suatu produk.

b. Daya tarik emosional

Berusaha mengendalikan emosi negatif atau positif

yang dapat memotivasi pembeli. Ini termasuk rasa takut,

bersalah, dan malu yang mendorong orang melakukan hal-hal

yang seharusnya mereka lakukan atau berhenti melakukan hal-

hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Komunikator juga

menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta, humor,

kebanggaan, dan kegembiraan.

Daya tarik emosional (emotional appeals) berusaha

menimbulkan emosi negatif atau positif yang akan mendorong

konsumen untuk membeli produk. Komunikator menggunakan

daya tarik rasa takut (fear), rasa bersalah (guilt), dan rasa malu

(shame) dalam membuat orang melakukan hal-hal yang

seharusnya dilakukan (misalnya, menggosok gigi, melakukan

pemeriksaan kesehatan tahunan) atau tidak lagi melakukan hal-

hal yang tidak seharusnyan dilakukan (misalnya, merokok,

minum-minuman keras, penyalahgunaan obat, makan

berlebihan).

Daya tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa

bersalah, rasa malu akan efektif dalam batas tertentu, tetapi jika

khalayak merasakan terlalu banyak rasa takut dalam pesan

tersebut maka khalayak akan menghindari.

Page 38: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

34

Komunikator juga menggunakan daya tarik emosional positif

seperti humor, cinta, rasa bangga, dan kegembiraan, kasih

sayang. Pesan yang penuh humor mungkin mampu menarik

lebih banyak perhatian dan menciptakan rasa suka dan

keyakinan yang lebih besar khalayak tetapi humor juga dapat

mengurangi pemahaman.

c. Daya tarik moral

Ditujukan pada perasaan sasaran mengenai apa yang

“benar” dan “pada tempatnya”. Daya tarik ini seringkali

dipergunakan untuk mendorong orang mendukung aksi sosial,

seperti kebersihan lingkungan, hubungan antar ras yang lebih

baik, persamaan hak untuk kaum perempuan, dan bagi yang

membutuhkan.

Berdasarkan kajian teori dan pembahasan di atas, maka

yang dimaksud dengan Daya tarik adalah kemampuan

perusahaan, produk maupun citra merek untuk menarik

perhatian konsumen. Dengan Indikator adalah: 1) Dayatarik

Rasional, 2) Dayatarik Emosional, dan 3) Dayatarik Moral.

6. Kinerja Word-Of-Mouth (WOM Performance)

Word-of-mouth communication, pada dasarnya adalah

pesan tentang produk atau jasa suatu perusahaan, ataupun

tentang perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar tentang

kinerja produk, keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan dan

hal lainnya yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang

disampaikan kepada orang lain. Pesan yang disampaikan dapat

Page 39: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

35

berbentuk pesan yang sifatnya positif maupun negatif

bergantung pada apa yang dirasakan oleh sipemberi pesan

tersebut atas jasa yang ia konsumsi. Dalam penelitian ini

kontstruk perilaku Word-Of-Mouth mengacu pada konsep

Swan & Oliver (dalam Walker, 2011: 12), yaitu: “the

likelihood to generate word-of-mouth, the favorability of word-

ofmouth generated, and likelihood to make a purchase

recommendation.

Komunikasi dari mulut ke mulut (words of mouth)

masih merupakan jenis aktivitas pemasaran yang paling efektif

di Indonesia. Menurut Brown et al. (2005: 125), Word-Of-

Mouth terjadi ketika pelanggan berbicara kepada orang lain

mengenai pendapatnya tentang suatu merek, produk, layanan

atau perusahaan tertentu pada orang lain. Apabila pelanggan

menyebarkan opininya mengenai kebaikan produk maka

disebut sebagai Word-Of-Mouth positif, yang dalam tulisan ini

disebut kinerja Word-Of-Mouth. Tetapi bila pelanggan

menyebarluaskan opininya mengenai keburukan produk maka

disebut sebagai Word-Of-Mouth negatif.

Word-Of-Mouth Positif dapat berarti apabila seseorang

melakukan bisnis dengan suatu perusahaan dan melakukan

rekomendasi kepada orang lain mengenai perusahaan tersebut

(Brown,et al, 2005 : 125). Pada studi sebelumnya menyatakan

bahwa kinerja Word-Of-Mouth atau Word-Of-Mouth positif

sembilan kali lebih efektif dan merupakan bentuk periklanan

tradisional yang dapat merubah ketidaksenangan atau

Page 40: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

36

kenetralan seseorang menjadi sikap positif terhadap suatu

produk / jasa.

Berdasarkan pada penelitian Babin et al (2005), ada

tiga hal yang berkaitan dengan Word-Of-Mouth positif antara

lain menceritakan hal yang positif tentang ritel kepada pihak

lain, merekomendasikan/ menyarankan kepada orang lain

untuk berbelanja pada ritel tersebut dan mengajak teman /

keluarga berbelanja ke ritel tersebut. Perilaku Word-Of-Mouth

dapat dihubungkan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

konsumen dengan pengalaman konsumsinya terdahulu

(Blodget, 2007: 423). Kepuasan konsumen oleh Kotler

didefinisikan sebagai berikut: ,”satisfaction is a person’s

feeling of pleasure or disappointment resulting from

comparing a product’s perceived performance (or outcome) in

relation to his or her expectations. If the performance fall short

of expectations, the customer is dissatisfied. If the performance

matches the expectations, the customer issatisfied. If the

performance exceeds expectations, the customer is highly

satisfied or delighted”.

Penelitian tentang Words of Mouth telah banyak dilakukan oleh

peneliti-peneliti terdahulu menyatakan sejak tahun 1960an

Word-Of-Mouth mulai banyak diteliti. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa kepuasan pelanggan penting, tetapi

bukanlah suatu kondisi yang cukup untuk mendorong Word-

Of-Mouth positif. Penelitian mereka menyarankan bahwa

insentif merupakan suatu cara yang efektif mendorong

Page 41: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

37

kepuasan pelanggan untuk merekomendasikan perusahaan. Hal

ini selaras dengan pernyataan bahwa memuaskan pelanggan

saja tidaklah memadai. Sebab, hanya pelanggan yang benar-

benar puas saja (delight) yang akan loyal. Pelanggan harus

didorong ke zona delight yaitu suatu wilayah dimana

pelanggan merasa bahagia atau gembira yang akan

mengarahkan kepada komitmen dan loyalitas.

Berdasarkan kajian teori dan pembahasan di atas, maka

yang dimaksud dengan Komunikasi dari mulut ke mulut

(words of mouth) adalah kejadian menceritakan hal yang positif

tentang perusahaan maupun produk kepada pihak lain. Dengan

indikator adalah: 1) Cerita hal yang positif (the likelihood to

generate word-ofmouth), 2) Mengajak teman / keluarga

(favorability of word-of-mouth generated), 3) Rekomendasi/

menyarankan Recommend (the likelihood to make purchase.

7. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Orientasi Mutu Terhadap Kualitas

Layanan

Orientasi mutu merupakan orientasi perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Salah satu

implemenasi orientasi mutu adalah pada implemetasi produk

yang berkualitas. Agrian Farissa (2015) dalam pengaruh

kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan dan

loyalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk

(orientasi mutu) berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas

Page 42: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

38

nasabah. Cut Mitra Susanti, Mukhlis Yunus, Syafruddin Chan

(2015) dalam pengaruh Orientasi Berbelanja dan Kualitas

Website Terhadapword Of Mouth (Word-Of-Mouth) dan

dampaknya Pada Keputusan Pembelian Online (Studi Kasus

Pada Konsumen Fesh Shop Di Kota Bandaaceh). Menunjukkan

bahwa Internet mampu menciptakan kesempatan bagi

electronic word-of-mouth melalui berbagai media online seperti

facebook, twitter, blog, my space dan lain sebagainya. Selain

faktor orientasi berbelanja, faktor lain yang mempengaruhi

Pembentukan Word of Mouth pada konsumen Fesh Shop yaitu

Kualitas Website sebuah toko online. Melalui Website e-

commerce, toko online harus mampu memberikan informasi

mengenai produk kepada konsumen dengan cepat melalui

internet. Toko online yang tidak mampu menyajikan website

yang berkualitas akan hilang ditinggalkan oleh konsumen Fesh

Shop.

b. Hubungan Orientasi Mutu Terhadap Citra Merek

Orientasi mutu adalah orientasi perusahaan untuk

memenuhi harapan konsumen. Sihabudin, 2015. dalam

Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Citra Merek.

Terdapat hubungan yang sangat kuat antara kualitas produk

(orientasi mutu) dan promosi, serta terdapat pengaruh parsial

dan simultan antara kualitas produk dan promosi terhadap citra

merek handphone Samsung.

Irwanty L Situmorang (2017), dalam The Influence Of

Product Quality And Advertising On Brand Image And

Page 43: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

39

Purchase. Menemukan bahwa kualitas produk (orientasi mutu)

dan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra

merek Subagio Hartono dan Saputra Robin (2012) meneliti

Pengaruh Perceived Service Quality, Perceived Value,

Satisfaction and Image terhadap Customer Loyalty. Hasil

penelitian dengan analisis regresi menunjukkan bahwa

perceived service quality berpengaruh terhadap image, dan

customer satisfaction. Kemudian perceived value dan image

berpengaruh terhadap customer satisfaction. Selanjutnya image

berpengaruh terhadap Customer Loyalty dan Satisfaction

berpegaruh terhadap Customer Loyalty.

Noviasari Dewi Eka, Naili Farida & Sari Listyorini

(2013) meneliti Pengaruh Corporate Social Responsibility,

Perceived Quality dan Brand Image Terhadap Keputusan

Pembelian Ulang Dengan Corporate Image Sebagai Variabel

Intervening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

corporate social responsibility, perceived quality dan brand

image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan (parsial)

terhadap corporate image. Variabel corporate image juga

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan (parsial)

terhadap keputusan pembelian ulang.

c. Hubungan Orientasi Mutu Terhadap Dayatarrik

Andrawan Diponugroho (2015) dalam Analisis Pengaruh

Kualitas Produk dan Kemampuan Inovasi Terhadap Minat Beli

Ulang Dengan Daya Tarik Produk Sebagai Variabel

Intervening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

Page 44: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

40

produk memiliki pengaruh secara positif terhadap minat beli

ulang; kualitas produk memiliki pengaruh secara positif

terhadap daya tarik produk; kemampuan inovasi berpengaruh

secara positif terhadap minat beli ulang; kemampuan inovasi

memiliki pengaruh secara positif terhadap daya tarik produk;

dan daya tarik produk memiliki pengaruh secara positif

terhadap minat beli ulang.

Merdifransisca (2011), dalam Analisis Pengaruh Kualitas

Produk, Daya Tarik Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Produk Starone.

Membuktikan bahwa: kualitas produk memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Noviasari

Dewi Eka, Naili Farida & Sari Listyorini (2013) meneliti

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Perceived Quality

dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Ulang

Dengan Corporate Image Sebagai Variabel Intervening. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel corporate social

responsibility, perceived quality dan brand image memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan (parsial) terhadap

corporate image. Variabel corporate image juga memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan (parsial) terhadap

keputusan pembelian ulang.

d. Hubungan Orientasi Mutu Terhadap Word-Of-Mouth

Cut Mitra Susanti, Mukhlis Yunus, Syafruddin Chan

(2015) dalam Orientasi Berbelanja dan Kualitas Website

Terhadapword Of Mouth dan Dampaknya Pada Keputusan

Page 45: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

41

Pembelian Online. Membuktikan bahwa Internet mampu

menciptakan kesempatan bagi electronic word-of-mouth

melalui berbagai media online seperti facebook, twitter, blog,

my space dan lain sebagainya. Selain faktor orientasi

berbelanja, faktor lain yang mempengaruhi Pembentukan Word

of Mouth (Word-Of-Mouth) pada konsumen Fesh Shop yaitu

Kualitas Website sebuah toko online. Melalui Website e-

commerce, toko online harus mampu memberikan informasi

mengenai produk kepada konsumen dengan cepat melalui

internet. Toko online yang tidak mampu menyajikan website

yang berkualitas akan hilang ditinggalkan oleh konsumen Fesh

Shop.

Puji Winoto, Azis Fathoni, Andi Tri Haryono (2016)

meneliti Pengaruh Retailer Performance, Sales Force, dan

Servis Quality Terhadap Customer Trust Dengan Word Of

Mouth Sebagai Variabel Intervening di PT H3I Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Retailer Performance

Sales Force, Dan Servis Quality berpengaruh terhadap

Customer Trust Dengan Word Of Mouth (Word-Of-Mouth)

Sebagai Variabel Intervening.

e. Hubungan Kualitas Layanan Terhadap Citra Merek

Lubis (2011) meneliti Hubungan Kualitas dengan Citra

Merek dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Layanan

terhadap Citra Merek pada poliklinik RS Haji Medan. Hasil

penelitian menunjukkan secara simultan kualitas layanan yang

terdiri dari dimensi variabel bukti fisik, kehandalan, daya

Page 46: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

42

tanggap, jaminan dan empati secaraserempak adalah

berpengaruh signifikan terhadap citra merek.

Muhammad Ehsan Malik meneliti Impact of Service

Quality on Brand Image: Empirical Evidence from Hotel

Industry. Citra Merek merupakan komponen utama sebuah

hotel guna memperoleh keunggulan dari pesaing. Hasil

penelitian menujukkan bahwa dimensi empati, responsif dan

reliabilitas adalah instrumen yang dapat mengangkat citra

hotel. Sedangkan dimensi jaminan (Assurance) dan bukti fisik

(Tangible) tidak berpengaruh sama sekali mengangkat citra

hotel.

Chao Wu Chan (2011) meneliti The impact of hospital

brand image on service quality, patient satisfaction and

loyalty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek

rumah sakit mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak

langsung terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti bahwa citra

merek rumah sakit yang positif tidak hanya menambah

loyalitas konsumen secara langsung, tetapi juga meningkatkan

kepuasan konsumen melalui peningkatan kualitas layanan dan

juga menambah kunjungan ulang konsumen ke rumah sakit.

Citra merek rumah sakit sendiri merupaka faktor utama

meningkatkan kualitas layanan, kepuasan konsumen dan

loyalitas konsumen. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa alur

dari kualitas layanan ke kepuasan konsumen merupakan faktor

utama pengaruh citra merek rumah sakit terhadap loyalitas

konsumen.

Page 47: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

43

Penetian Gaby Walandouw, Mekel dan Sugito (2014)

meneliti Kualitas Layanan dan Citra Merek pengaruhnya

terhadap Kepercayaan Nasabah bertransaksi E-Banking melalui

kartu debit Taplus BNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra merek

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan

nasabah pengguna kartu Taplus BNI.

f. Hubungan Kualitas Layanan Terhadap Daya Tarik

Subagio Hartono dan Saputra Robin (2012) dalam

Pengaruh Perceived Service Quality, Perceived Value,

Satisfaction and Image terhadap Customer Loyalty.

Membuktikan bahwa perceived service quality berpengaruh

terhadap image, dan customer satisfaction. Kemudian

perceived value dan image berpengaruh terhadap customer

satisfaction. Selanjutnya image berpengaruh terhadap

Customer Loyalty dan Satisfaction berpegaruh terhadap

Customer Loyalty. Martopo, Aditya (2015) dalam Pengaruh

Kualitas Produk, Citra Merek Dan Daya Tarik Iklan Terhadap

Keputusan Pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

(1) terdapat pengaruh positif kualitas produk terhadap

keputusan pembelian; (2) terdapat pengaruh positif citra merek

terhadap keputusan pembelian produk; (3) terdapat pengaruh

positif daya tarik iklan terhadap keputusan pembelian produk;

dan (4) kualitas produk, citra merek, dan daya tarik iklan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Page 48: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

44

g. Hubungan Kualitas layanan terhadap Kinerja Word-

Of-Mouth

Erida (2009) dalam The Effects Of Consumer

Satisfaction and Incentives On Word-Of-Mouth Behavior Of

Consumers At Intercity Bus Service Executive Class In

Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata servis

yang diberikan oleh lima perusahaan kelas layanan antarkota

bus, yang khusus dilayani Bandung-Palembang memuaskan.

Konsumen. Sama seperti, program insentif mendapat respon

positif dari konsumen. Ada pengaruh utama yang signifikan

untuk kepuasan terhadap kemungkinan menghasilkan Word-

Of-Mouth. Insentif terbukti menjadi katalis efektif untuk

mengurangi perilaku Word-Of-Mouth negatif terhadap

konsumen yang tidak puas, dan untuk meningkatkan perilaku

Word-Of-Mouth positif terhadap konsumen yang puas.

h. Hubungan Citra Merek Terhadap Daya Tarik

Pratma, Rizky Anugerah And Rahardja, Edy (2014)

dalam Analisis Pengaruh Citra Merek, Daya Tarik Iklan, dan

Harga Terhadap Minat Beli. Hasil penelitan menunjukkan

bahwa variabel citra merek, daya tarik iklan, dan harga

mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli. Variabel

yang paling berpengaruh adalah variabel harga, diikuti oleh

variabel citra merek, dan kemudian variabel daya tarik iklan.

i. Hubungan Citra Merek terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth

Page 49: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

45

Indah Setyawati (2009) dalam Pengaruh kualitas layanan,

kepuasan dan loyalitas dalam Analisis Pengaruh Kualitas

Layanan dan Kepuasan Konsumen Terhadap Words Of Mouth.

Membuktikan bahwa: kinerja Words of Mouth ditingkatkan

melalui kualitas layanan. Hasil analisis deskriptif dengan

menggunakan nilai indeks menunjukkan bahwa kinerja Words

of Mouth termasuk dalam kategori sedang. Kedua, kinerja

Words of Mouth ditingkatkan melalui kepuasan konsumen

yang diupayakan melalui peningkatan kualitas layanan. Hasil

analisis deskriptif dengan menggunakan nilai indeks

menunjukkan bahwa kinerja Words of Mouth yang termasuk

dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini secara empiris

memperkuat pendapat yang disampaikan oleh Kotler (2012)

bahwa kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan

dan berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif

terhadap kualitas jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Goodman (2005) dan

Babin et al (2005) yang menyatakan bahwa kualitas layanan

memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

Indah Setyawati (2009) membuktikan: pertama, kinerja Words

of Mouth ditingkatkan melalui kualitas layanan.

j. Hubungan Dayatararik Terhadap Word-Of-Mouth

Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada (2011)

dalam. Analisis Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya

Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada

Minat Beli Konsumen. Membuktikan bahwa Desain Kemasan

Page 50: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

46

Produk, Daya Tarik Iklan berpengaruh Terhadap Brand

Awareness dan Minat Beli Konsumen. Penelitian Wanjat

Kastolani, Sri Marhanah, dan Ghassani Fauzan (2016) dalam

Hubungan Daya Tarik Wisata Dengan Motivasi Berkunjung.

Membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

daya tarik wisata terhadap motivasi berkunjung wisatawan dan

memiliki hubungan yang cukup kuat. Penelitian Heruwati

(2010) dalam Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan

Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian.

Menyimpulkan bahwa variabel daya tarik, kredibilitas dan

keahlian celebrity endorser memang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Penelitian Merdifransisca, 2011, juga

menyimpulkan bahwa kualitas produk yang diukur dengan

delapan indikator pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap minat beli konsumen. 2). Daya tarik promosi terbukti

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat

beli konsumen.

C. Beberapa Penelitian Tentang Strategi Jasa

Berbagai penelitian telah dilakukan terkait dengan

variabel orientasi mutu, Kualitas Layanan, citra merek, daya

tarik, dan kinerja Word-Of-Mouth adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Cuk Triono Singgih (2008). The Influence of

Service Quality to Brand Image, Consumers’ Trust And

Satisfaction of Course And Training Institution Among

Senior High School Graduates In Java. Hasil penelitian

Page 51: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

47

menunjukkan bawha: Kualitas layanan lembaga kursus

secara signifikan mempengaruhi citra merek lembaga

kursus di Jawa Timur. Kualitas layanan akademik secara

signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen pada

lembaga kursus di Jawa Timur. Kualitas layanan

akademik secara signifikan mempengaruhi kepercayaan

konsumen pada lembaga kursus di Jawa Timur. Citra

merek lembaga kursus secara signifikan mempengaruhi

kepuasan konsumen pada lembaga kursus di Jawa

Timur. Citra merek lembaga kursus secara signifikan

mempengaruhi kepercayaan konsumen pada lembaga

kursus di Jawa Timur. Kepuasan konsumen lembaga

kursus secara signifikan mempengaruhi kepercayaan

konsumen pada lembaga kursus di Jawa Timur.

2. Penelitian Hendro Tjahjono (2009). Pengaruh Total

Quality Service Terhadap Harapan, Perceived Value,

Kepuasan dan Citra Serta Dampaknya Terhadap

Komplain dan Loyalitas Mahasiswa Perguruan Tinggi

Swasta di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Total quality service (TQS) secara signifikan

berpengaruh terhadap harapan (expectation) konsumen

perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Total quality

service secara signifikan berpengaruh terhadap nilai

yang dipersepsikan mahasiswa. Total quality service

secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan

mahasiswa. Total quality service secara signifikan

Page 52: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

48

berpengaruh terhadap citra (Image) perguruan Tinggi.

Kepuasan mahasiswa tidak signifikan berpengaruh

terhadap citra Perguruan Tinggi Swasta. Kepuasan

mahasiswa secara signifikan berpengaruh terhadap

loyalitas mahasiswa. Kepuasan mahasiswa tidak

signifikan berpengaruh positif terhadap komplain

mahasiswa. Citra perguruan tinggi secara signifikan

berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa. Komplain

mahasiswa secara signifikan berpengaruh terhadap

loyalitas mahasiswa.

3. Penelitian Didit Darmawan (2004). Pengaruh kesan

kualitas layanan, harga, dan kepuasan mahasiswa PTS

terhadap minat mereferensikan kampusnya, Didit

membuktikan kelima hipotesanya. Pertama, kesan

kualitas layanan disusun oleh lima faktor, yaitu

reliability, responsiveness, assurance, emphaty,

tangibles. Kelima faktor tersebut terbukti secara

signifikan membentuk variabel kesan kualitas layanan

(perceived service quality). Kedua, terbukti secara

signifikan bahwa kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh

kesan kualitas layanan. Ketiga, kepuasan mahasiswa

dipengaruhi oleh harga (biaya kuliah), terbukti secara

signifikan dan pengaruhnya kuat. Keempat, variabel

harga terbukti secara signifikan dan berpengaruh kuat

terhadap minat mereferensikan. Kelima, kepuasan

mahasiswa mempengaruhi minat mereferensikan kampus

Page 53: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

49

mereka. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam

penelitian adalah Structural Equation Model (SEM),

sedangkan software menggunakan AMOS 4.01 dan SPSS

12 untuk tabulasi data. Populasi berasal dari mahasiswa

Perguruan Tinggi Swasta di wilayah kota Surabaya.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling dan penelitian ini melibatkan 124 responden,

yaitu mahasiswa strata satu yang masih aktif mengikuti

kuliah, serta mengumpulkan data yang berasal dari

kuesioner responden dan wawancara.

4. Penelitian Hotman Panjaitan (2005). Pengaruh Teknologi

Sistem Informasi dan Kualitas Layanan Terhadap

Corporate Image dan Respons Konsumen pada

Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Timur, menyimpulkan

bahwa terdapat tahapan pengaruh dari masing-masing

faktor dan konstruk yang berjalan secara rekursif.

Variabel teknologi sistem informasi mempengaruhi

secara positip variabel kualitas layanan (service quality).

Variabel kualitas layanan mempengaruhi variabel citra

perguruan tinggi (corporate image). Faktor pembentuk

citra perguruan tinggi adalah reputasi akademik, karier

masa depan dan penampilan kampus. Faktor dominan

dalam membentuk corporate image adalah karier masa

depan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa reputasi

akademik yang dimiliki perguruan tinggi akan

berdampak positip terhadap masa depan mahasiswa.

Page 54: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

50

Kualitas Layanan mempengaruhi citra perguruan

tinggi berarti jika perguruan tinggi memiliki kualitas

layanan yang tinggi, maka citra perguruan tinggi akan

naik.

5. Penelitian Sugiono (2006). Pengaruh Psikografis,

Kondisi Sosial, dan Kondisi Fisik kampus Terhadap

Kepuasan, Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas, dan

Komitmen Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Jawa

Timur, Sugiono menyimpulkan bahwa: kepuasan

mahasiswa memiliki pengaruh yang positip dan

signifikan terhadap loyalitas, dan memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap komitmen mahasiswa,

sementara loyalitas mahasiswa memiliki pengaruh yang

positip dan signifikan terhadap komitmen mahasiswa.

Disisi lain kondisi fisik kampus ternyata memiliki

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kepuasan,

loyalitas, dan komitmen mahasiswa perguruan tinggi

swasta. Demikian juga halnya untuk kondisi sosial

kampus memiliki pengaruh yang negatif yang tidak

signifikan terhadap kepuasan mahasiswa, tetapi

signifikan terhadap loyalitas dan komitmen mahasiswa

perguruan tinggi swasta di Jawa Timur.

6. Filho, Cid Goncalves & Guerra, Renata Souza (2004).

Penelitian dengan judul: Impact of Satisfaction, Quality,

Value and Expectation in Higher Education Institution,

An Empirical Study; mengukur variabel kepuasan pada

Page 55: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

51

lembaga pendidikan tinggi dan untuk mengetahui

hubungan antara kepuasan, loyalitas, harapan, kualitas

dan nilai dalam suatu struktur rantai nomological.

Penelitian ini menggunakan konsep kepuasan dari

American Customer Satisfaction Index (ACSI) dari

Fornell dkk. Jumlah sample 516 responden dan diambil

dari mahasiswa yang masih menempuh kuliah di

uiversitas bisnis di Brasil. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: Ekspektasi mempunyai pengaruh positip dan

signifikan terhadap kualitas layanan; Kualitas layanan

mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap

value; Ekspektasi mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap value; Value mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kepuasan; Kualitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan; Ekspektasi

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap

kepuasan, dan kepuasan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap loyalitas.

7. Lubis meneliti Hubungan Kualitas dengan Citra Merek

dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Layanan

terhadap Citra Merek pada poliklinik RS Haji Medan.

Hasil penelitian dari uji signifikansi simultan (uji-F)

menyatakan secara simultan kualitas layanan yang terdiri

dari dimensi variabel bukti fisik, kehandalan, daya

tanggap, jaminan dan empati secaraserempak adalah

berpengaruh signifikan terhadap citra merek pada

Page 56: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

52

poliklinik RS Haji Medan. Berdasartkan uji parsial (uji-

t) menunjukkan bahwa secara parsial variabel jaminan,

kehandalan, bukti fisik dan empati adalah positif dan

signifikan terhadap poliklinik RS Haji Medan.

8. Pengaruh kualitas Layanan terhadap Citra Merek di

industri hotel diteliti oleh Muhammad Ehsan Malik

dengan judul Impact of Service Quality on Brand Image:

Empirical Evidence from Hotel Industry. Citra Merek

merupakan komponen utama sebuah hotel guna

memperoleh keunggulan dari pesaing. Tujuan penelitian

ini adalah menemukan dimensi kualitas layanan yang

dapat mengangkat citra hotel bintang empat atau bintang

lima di Pakistan. Analisa menggunakan teknik regresi.

Hasil penelitian menujukkan bahwa dimensi empati,

responsif dan reliabilitas adalah instrumen yang dapat

mengangkat citra hotel. Sedangkan dimensi jaminan

(Assurance) dan bukti fisik (Tangible) tidak berpengaruh

sama sekali mengangkat citra hotel.

9. Wu Chao-Chan meneliti The impact of hospital brand

image on service quality, patient satisfaction and loyalty.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek rumah

sakit mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak

langsung terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti bahwa

citra merek rumah sakit yang positif tidak hanya

menambah loyalitas konsumen secara langsung, tetapi

juga meningkatkan kepuasan konsumen melalui

Page 57: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

53

peningkatan kualitas layanan dan juga menambah

kunjungan ulang konsumen ke rumah sakit. Citra merek

rumah sakit sendiri merupaka faktor utama meningkatkan

kualitas layanan, kepuasan konsumen dan loyalitas

konsumen. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa alur

dari kualitas layanan ke kepuasan konsumen merupakan

faktor utama pengaruh citra merek rumah sakit terhadap

loyalitas konsumen. Penelitian ini menganjurkan agar

para manajer rumah sakit mempertahankan citra merek

rumah sakit yang positif untuk meningkatkan kualitas

layanan, kepuasan konsumen, dan loyalitas.

10. Walandouw, Mekel dan Sugito meneliti Kualitas

Layanan dan Citra Merek pengaruhnya terhadap

Kepercayaan Nasabah bertransaksi E-Banking melalui

kartu debit Taplus BNI. Metode penelitian yang

digunakan asosiatif, dengan teknik analisis regresi linier

berganda, korelasi berganda dan koefisien determinasi.

Alat uji yang digunakan adalah uji- t dan uji-F.

Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai

sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

simultan dan parsial kualitas layanan dan citra merek

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan nasabah pengguna kartu Taplus BNI

Cabang Utama Manado.

11. Penelitian Mirah Ayu Putri Trarintya (2011), dengan

judul Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

Page 58: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

54

Dan Word Of Mouth (Studi Kasus Konsumen Rawat

Jalan Di Wing Amerta Rsup Sanglah Denpasar),

Universitas Udayana Denpasar 2011. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa : 1) Kualitas layanan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rawat

jalan di Wing Amerta RSUP Sanglah Denpasar; 2)

Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap word of mouth konsumen rawat jalan di Wing

Amerta RSUP Sanglah Denpasar; 3) Kepuasan

berpengaruh positif dan signfikan terhadap word of

mouth konsumen rawat jalan di Wing Amerta RSUP

Sanglah Denpasar.

12. Indah Setyawati, 2009 meneliti Pengaruh kualitas

layanan, kepuasan dan loyalitas Dalam Analisis Pengaruh

Kualitas Layanan dan Kepuasan Konsumen

TerhadapWords Of Mouth Studi Pada Konsumen Rawat

Jalan RS Bhakti Wira Tamtama Semarang, Program

Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2009.

Hasil penelitian, yaitu: pertama, kinerja Words of Mouth

ditingkatkan melalui kualitas layanan. Hasil analisis

deskriptif dengan menggunakan nilai indeks

menunjukkan bahwa kinerja Words of Mouth termasuk

dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh kualitas

layanan yang diberikan oleh RS. Bhakti Wira Tamtama

Semarang juga dipersepsikan sedang oleh responden.

Dari sembilan indikator yang digunakan untuk mengukur

Page 59: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

55

kualitas layanan, indikator mengenai kemudahan layanan

penunjang medis (X6) dipersepsikan paling rendah oleh

responden dengan nilai indeks sebesar 39.4. Kedua,

kinerja Words of Mouth ditingkatkan melalui kepuasan

konsumen yang diupayakan melalui peningkatan kualitas

layanan. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan

nilai indeks menunjukkan bahwa kinerja Words of Mouth

yang termasuk dalam kategori sedang disebabkan oleh

kepuasan konsumen yang juga berada dalam kategori

sedang. Kepuasan konsumen yang kurang optimal ini

juga disebabkan oleh kualitas layanan yang diberikan

oleh RS. Bhakti Wira Tamtama Semarang juga

dipersepsikan sedang oleh responden. Dari sembilan

indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas

layanan, indikator mengenai kemudahan layanan

penunjang medis (X6) dipersepsikan paling rendah oleh

responden dengan nilai indeks sebesar 39.4. Hasil

penelitian ini secara empiris memperkuat pendapat yang

disampaikan oleh Kotler (2012) bahwa kualitas jasa

harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir

dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif

terhadap kualitas jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Goodman

(2005) dan Babin et al (2005) yang menyatakan bahwa

kualitas layanan memiliki pengaruh positif terhadap

kepuasan pelanggan.

Page 60: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

56

13. Nha Nguyen dan Gaston Le Blance (1998), dalam

International Journal of Bank Marketing volume 16

No.2, Nha Nguyen dan Gaston Le Blance menulis

penelitian yang berjudul “The Mediating Role of

Corporate Image on Customer’s Retention Decisions: An

Investigation in Financial Services”, dengan tujuan

menguji kerangka konseptual mengenai pelanggan,

kualitas layanan, dan nilai sebagai anteseden dari

evaluasi citra korporat dan loyalitas pelanggan terhadap

perusahaan jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

(1) Kepuasan pelanggan dan kualitas layanan memiliki

hubungan positip terhadap nilai layanan yang

dipersepsikan, dan kualitas layanan memiliki pengaruh

yang lebih kuat terhadap nilai layanan daripada kepuasan

pelanggan; (2) Kualitas layanan berpengaruh positip

terhadap citra korporat. Kualitas layanan juga

berpengaruh secara tidak langsung terhadap citra melalui

perceived value; (3) Hubungan kepuasan pelanggan dan

citra tidak signifikan, namun memiliki pengaruh secara

tidak langsung melalui nilai layanan; (4) Nilai layanan

memiliki pengaruh yang positip terhadap citra korporat;

(5) Kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positip

terhadap loyalitas pelanggan;(6) Pengaruh kualitas

layanan terhadap loyalitas pelanggan tidak signifikan; (7)

Citra korporat mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap loyalitas.

Page 61: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

57

14. O’Laughin, Christina dan Coenders, Germa (2002),

mencoba untuk menerapkan European Customer

Satisfaction Index (ECSI) pada sebuah kantor pos dan

layanan pelanggan di Denmark. Dalam penilitiannya

dengan judul: Application of The Europan Customer

Satisfaction Index to Postal Services, Structural Equation

Models Versus Partial Least Squares, terdapat variabel

anteceden yang mempengaruhi kepuasan pelanggan,

yaitu: image,perceived quality, dan expectation,

sedangkan konsekuensi dari kepuasan pelanggan adalah

complaint dan loyalty. Hasil penelitian yang diperoleh

adalah: (1) Image berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas; (2) Perceived quality berpengaruh terhadap

value dan kepuasan pelanggan; (3) Kepuasan pelanggan

berpengaruh terhadap loyalitas pelangga; (4) Image tidak

mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan; (5)

Ekspektasi tidak berpengaruh terhadap valuedan

kepuasan pelanggan; (6) Value tidak mempunyai

pengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

15. Jay Kandapully & Suhartanto (2003) meneliti tentang

pengaruh, customer satisfaction dan image perusahaan

(Hotel) terhadap customer loyality. Pada penelitian ini

customer satisfaction dan image berpengaruh signifikan

terhadap customer loyality. Terdapat tiga variable yang

digunakan pada penelitian ini yaitu: variable customer

satisfaction, image dan customer loyality. Teknik analisis

Page 62: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

58

data menggunakan Confirmatory Factor Analysis dan

Multi Regresi Linear.

16. Pengaruh Citra Merek Terhadap Kepercayaan diteliti

oleh Nadia Kusuma Wardana dkk pada 108 siswa dengan

analisis data multiple regression dimana variabel merek

terdiri dari atribut produk dan kepribadian merek

menunjukkan hasil pada variabel kepribadian merek

mayoritas konsumen menyatakan setuju bahwasanya

kepribadian merek Primagama Cabang Tulung Agung

baik karena Primagama konsisten dalam menjaga

kualitas. Pada variabel kepercayaan konsumen

Primagama Cabang Tulung Agung menyatakan setuju

yang berarti bahwa konsumen percaya dengan

kompetensi yang dimiliki oleh Primagama Tulung

Agung. Secara simultan terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara variabel citra merek yang terdiri

dari atribut produk dan kepribadian produk terhadap

kepercayaan pada konsumen Lembaga Bimbingan

Belajar Primagama Tulung Agung.

17. Elisabeth Desi Arista menganalisis pengaruh Iklan,

Brand Trust dan Brand Image terhadap Minat Beli

konsumen Telkom Speedy di kota Semarang Hasil

penelitian variabel yang memiliki pengaruh paling besar

adalah variabel brand trust diikuti iklan dan brand

image. Hasil perhitungan koefisien determinasi

menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu Iklan,

Page 63: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

59

Brand Trust, dan Brand Image dapat menjelaskan

variabel minat beli sebesar 21,7%, sisanya 78,3%

dijelaskan oleh variabel lain yang tak termasuk dalam

penelitian ini.

18. Adinoto, 2011. Pengaruh Orientasi Pasar dan Perilaku

Kewirausahaan Terhadap Kepekaan Perusahaan dan

Implikasinya Pada Kinerja Perusahaan: Studi Pada

Penyalur Sepeda Motor Di Indonesia. Jurnal Ultima

Management Universitas Multimedia Nusantara.

Kesimpulan hasil penelitian Bahwa: Orientasi pasar tidak

berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan, ini

menunjukkan bahwa perusahaan penyalur sepeda motor

sebagai wirausaha tidak dapat menjalankan orientasi

pasar secara utuh karena adanya ketentuan dari penyalur

utama yang harus ditaati, seperti produk, melakukan

promosi, menentukan harga jual dan daerah pemasaran

sudah ditentukan oleh penyalur utama, dan

mengakibatkan perusahaan penyalur tidak dapat

melakukan fungsi kewirausahaannya secara utuh, seperti

melakukan inovasi produk.

Orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepekaan perusahaan. Hal ini menunjukan

bahwa dengan adanya persaingan yang ketat antar

perusahaan penyalur satu merek maupun dengan

perusahaan penyalur merek lain, perusahaan perlu

memiliki kepekaan untuk memberikan respon yang cepat

Page 64: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

60

dalam menerapkan strategi pemasaran produknya atas

perubahan-perubahan lingkungan persaingan, seperti

pelayanan yang baik kepada pelanggannya untuk dapat

bersaing dengan perusahaan yang lain, kecepatan

“penyerahan” produk kepada pembeli, memberikan

informasi yang terkini atas produk baru maupun lama,

memberikan perbaikan atas sepeda motor yang masih

dalam garansi atau yang sudah habis masa garansinya,

menyediakan suku cadang yang sesuai dan asli, dan

memberikan kenyamanan kepada pelanggan yang

berkunjung ke toko maupun bengkel penyalur.

Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepekaan perusahaan. Penyalur

dalam menjalankan usahanya dalam melakukan inovasi

untuk melakukan pemasaran produk, proaktif dalam

menghadapi pesaing, mengambil risiko untuk mencapai

tujuan perusahaan berdasarkan perubahan dan

permintaan pasar untuk menghadapi pesaing (Covin &

Slevin, 1991). Keunggulan bersaing yang berkelanjutan

perusahaan dapat diperoleh kalau perusahaan dapat

memberikan respon yang cepat dan tepat untuk

melakukan inovasi, proaktif dan berani mengambil risiko

yang meliputi antara lain pada masalah pemasaran

maupun masalah peningkatan peningkatan sumber daya

manusia.

Page 65: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

61

Kriteria kinerja yang digunakan harus mampu digunakan

sebagai pedoman bagi perusahaan dalam mengambil

keputusan operasional sehingga tujuan strategi menjadi

fleksibel, mudah untuk diterapkan, tepat waktu, serta

dapat dimengerti oleh semua tingkat manajemen (Wisner

& Fawcett, 1991). Agar pengukuran kinerja perusahaan

tidak hanya untuk tujuan jangak pendek, maka

pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya

memerhatikan data keuangan saja, tetapi harus

memerhatikan hal-hal yang berhubungan dengan

indikator-indikator kualitif, seperti kepuasan pelanggan,

penyerahan yang tepat waktu, dan kepuasan karyawan,

karena kinerja kuangan yang buruk belum tentu

menunjukkan bahwa kinerja perusahan secara

keseluruhan untuk jangka panjang juga buruk.

19. Wanjat Kastolani, Sri Marhanah, Ghassani Fauzan, 2016.

Hubungan Daya Tarik Wisata Dengan Motivasi

Berkunjung Wisatawan Ke Alam Wisata Cimahi. Jurnal

Manajemen Resort dan Leisure Vol.13, No.1, April 2016

36-42. Alam Wisata Cimahi adalah satu objek wisata

alam di Kota Cimahi yang terletak di Jl. Kolonel Masturi,

Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Dari

data kunjungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

tingkat kunjungan wisatawan dari tahun ke tahunnya

mengalami penurunan.Penurunan jumlah wisatawan

dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Daya tarik wisata

Page 66: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

62

merupakan salah satu faktor penting dalam menarik

motivasi wisatawan untuk berkunjung. Daya tarik wisata

yang baik dapat memotivasi wisatawan untuk

berkunjung. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengidentifikasi daya tarik wisata yang ada di Alam

Wisata Cimahi, mengidentifikasi motivasi berkunjung

wisatawan serta mengetahui seberapa erat hubungan

antara daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung

wisatawan. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif. Metode deskriptif dalam penelitian

ini akan menggunakan data kuantitatif yang nantinya

akan diolah secara statistik. Data diperoleh dari hasil

perhitungan kuesioner, observasi lapangan dan studi

kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan adalah

korelasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat

hubungan yang signifikan antara daya tarik wisata

terhadap motivasi berkunjung wisatawan ke Alam Wisata

Cimahi dan memiliki hubungan yang cukup kuat.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak pengelola

dapat meningkatkan segala aspek daya tarik yang

dimiliki kawasan ini sehingga mampu untuk lebih

memotivasi wisatawan yang berkunjung.

20. Merdifransisca, 2011. Analisis Pengaruh Kualitas

Produk, Daya Tarik Promosi dan Harga Terhadap Minat

Beli Konsumen Pada Produk Starone.

Page 67: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

63

Kesimpulan: Analisis yang dilakukan dalam penelitian

ini pada pengaruh variabel kualitas produk, daya tarik

promosi, dan harga terhadap minat beli, menghasilkan

tiga kesimpulan, yaitu: 1). Hasil penelitian dengan

menggunakan data empiris menunjukkan bahwa kualitas

produk yang diukur dengan delapan indikator yang

meliputi suara pengirim dan penerimaan yang jelas,

sambungan ketika melakukan panggilan lancar, akses

internet yang lancar, jangkauan area yang luas, kualitas

sinyal yang bagus, keberhasilan melakukan panggilan ke

seluruh operator di Indonesia, kemudaha transfer pulsa,

dan kemudahan pengisian ulang voucher memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen. 2). Hasil penelitian dengan menggunakan

data empiris menunjukkan bahwa daya tarik promosi

yang diukur dengan sebelas indikator yang meliputi isi

materi iklan yang jelas, isi materi iklan yang lengkap,

iklan mudah mendapat perhatian, iklan mudah dipahami,

adanya referensi informasi tambahan pada iklan,

pemakaian ikon artis sebagai bintang iklan, jingle

StarOne mudah diingat, gaya iklan yang atraktif, bahasa

iklan yang provokatif, iklan yang membuat penasaran,

dan lirik yang mengena terbukti memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. 3).

Hasil penelitian dengan menggunakan data empiris

menunjukkan bahwa harga yang diukur dengan tujuh

Page 68: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

64

indikator yang meliputi harga perdana yang murah, harga

voucher yang terjangkau, tarif telepon yang murah, tarif

internet yang murah, tarif fasilitas tambahan (SMS, fax,

converence call) yang murah, harga bundling perdana

StarOne dan HP Motorola yang terjangkau, dan variasi

pilihan pembelian pulsa yang beragam (sistem paket atau

satuan) terbukti memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen.

21. Eni Heruwati, 2010. Analisis Pengaruh Daya Tarik,

Kredibilitas, Dan Keahlian Celebrity Endorser Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio.

Jurnal Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang 2010. Kesimpulan sebagai

berikut: Variabel independen dalam penelitian ini yakni

daya tarik, kredibilitas dan keahlian celebrity endorser

memang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal

ini terlihat dari hasil regresi yang menerangkan bahwa

ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan. a). Daya

tarik celebrity endorser berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian. Hal ini terlihat pada uji t yang

menyatakan memiliki nilai signifikan 0,022 yang berarti

<0,05. b). Kredibilitas celebrity endorser berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat

pada uji t yang menyatakan memiliki nilai signifikan

0,003 yang berarti <0,05. c. Keahlian celebrity endorser

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelia. Hal ini

Page 69: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

65

terlihat pada uji t yang menyatakan memiliki nilai

signifikan 0,022 yang berarti <0,05.

22. Grace Y.D.Radamuri, Naili Farida & Reni Shinta Dewi,

2010. Pengaruh Citra Merek, Word Of Mouth dan Iklan

Terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui citra merek, word of mouth

dan iklan terhadap keputusan perrindahan merek pada

pengguna handphone BlackBerry. Penelitian termasuk

eksplanatory. Jumlah sampel yang diambil adalah 94

responden dengan metode purposive sampling.

Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian

hipotesis menggunakan koefisien korelasi, koefisien

determinasi, regresi linear sederhana, regresi linear

berganda, uji t, dan uji F. Hasil penelitian ini

memperlihatkan bahwa dimensi citra merek mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek, dimensi word of mouth mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek, dimensi iklan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

Dimensi citra merek, word of mouth dan iklan secara

parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

23. Erida, 2009. The Effects Of Consumer Satisfaction and

Incentives On Word-Of-Mouth Behavior Of Consumers

At Intercity Bus Service Executive Class In Bandung.

Page 70: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

66

Jurnal Manajemen Pemasaran Moderen Vol. 1 No.1

Januari-Juni 2009 ISSN 2085-0972.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan

konsumen, respon mereka terhadap program insentif, dan

pengaruh kepuasan konsumen dan insentif perilaku

word-of-mouth pada kelas eksekutif layanan bus

antarkota di Bandung. Penelitian ini dilakukan terhadap

152 konsumen kelas layanan antarkota bus antar

konsumen di lima perusahaan Bus yang melayani

Bandung-Palembang sebagai sampel penelitian dengan

menggunakan Teknik Sampling Sampling. Data yang

dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner juga

menggunakan wawancara dan observasi. Data yang

dikumpulkan dinilai dengan menggunakan tujuh titik

skala dan dianalisis dengan metode 'Analisis Varian

Faktor'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

servis yang diberikan oleh lima perusahaan kelas layanan

antarkota bus, yang khusus dilayani Bandung-Palembang

memuaskan. Konsumen. Sama seperti, program insentif

mendapat respon positif dari konsumen. Ada pengaruh

utama yang signifikan untuk kepuasan terhadap

kemungkinan menghasilkan Word-Of-Mouth (L-Word-

Of-Mouth, Fh = 10,808), favorability Word-Of-Mouth

yang dihasilkan (F-Word-Of-Mouth, Fh = 316,832), dan

kemungkinan untuk membuat rekomendasi pembelian

(Recommend, Fh = 214,205 ). Sementara, ada pengaruh

Page 71: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

67

utama insentif yang signifikan terhadap L-Word-Of-

Mouth (Fh = 76,049), F-Word-Of-Mouth (Fh = 126,509),

dan Recommend (Fh = 101,329). Efek utama insentif

pada Word-Of-Mouth diuji berdasarkan respons

konsumen terhadap program insentif, perkuat kesimpulan

bahwa insentif saja berpengaruh pada perilaku word-of-

mouth. Temuan lebih lanjut adalah pengaruh interaksi

yang signifikan antara kepuasan dan insentif pada L-

Word-Of-Mouth (Fh = 6,887), F-Word-Of-Mouth (Fh =

9,975), dan kemungkinan untuk melakukan rekomendasi

pembelian (Fh = 11,381). Insentif terbukti menjadi

katalis efektif untuk mengurangi perilaku Word-Of-

Mouth negatif terhadap konsumen yang tidak puas, dan

untuk meningkatkan perilaku Word-Of-Mouth positif

terhadap konsumen yang puas.

24. Sari, Ratna Dwi Kartika And Sri, Rahayu Tri Astuti

(2012) Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi

Harga, dan Word Of Mouth Communication Terhadap

Keputusan Pembelian Mebel Pada Cv. Mega Jaya Mebel

Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Perpustakaan Fakultas Ekonomi. http://

undip.ac.id/35854/. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kualitas produk, persepsi harga,

dan komunikasi word of mouth terhadap keputusan

pembelian mebel pada CV. Mega Jaya Mebel Semarang.

Variabel bebasnya adalah kualitas produk, persepsi

Page 72: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

68

harga, dan komunikasi dari mulut ke mulut

mempengaruhi keputusan pembelian sebagai variabel

terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli CV.

Mega Jaya Mebel di Semarang. Sampel diambil dari 100

responden dengan menggunakan teknik Probability

sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan

metode survei melalui kuetionnair yang diisi oleh

konsumen. Kemudian data yang diperoleh dianalisis

dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis

ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik,

analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji

F dan uji t, dan koefisien determinasi analisis (R2).

Berdasarkan hasil diperoleh persamaan regresi: Y =

0,226 X1 + 0,347 X2 + 0,306 X3. Berdasarkan analisis

data statistic, indikator dalam penelitian ini valid dan

variabelnya adalah reabilitas. Dalam pengujian asumsi

klasik, model regresi multikolonieritas, tidak terjadi

heterokedasitas, dan distribusi normal. Secara individu,

variabel yang memiliki pengaruh lebih besar adalah

Persepsi Variabel Harga dengan koefisien regresi 0,347,

diikuti oleh variabel Komunikasi Mulut Mulut dengan

koefisien regresi 0, 306 dan variabel yang paling sedikit

berpengaruh adalah Kualitas Produk dengan koefisien

regresi 0,226. Perhitungan hipotesis menggunakan uji t

menunjukkan bahwa variabel bebas secara teliti terbukti

signifikan. Kemudian melalui uji F dapat diketahui

Page 73: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

69

bahwa variabel independen tersebut layak untuk di uji

Purchasing Decisions dependen variable. Angka yang

disesuaikan R square sebesar 0,505 menunjukkan bahwa

69,1% variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh

tiga variabel bebas pada kuasi regresi. Sisa 49,5%

dijelaskan oleh variabel lain dari ketiga variabel yang

digunakan dalam penelitian ini.

25. Sulistyawati, Praba . 2011. Analisis Pengaruh Citra

Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang.

Universitas Diponegoro. Perpustakaan Fakultas

Ekonomi. http://eprints.undip.ac.id/26500/. Penelitian ini

dimotivasi oleh kondisi persaingan industri laptop bisnis

dari waktu ke waktu yang semakin ketat, sehingga

perusahaan harus menciptakan strategi pemasaran baru

untuk mempertahankan dan mencapai pangsa pasar yang

lebih tinggi yaitu dengan menciptakan dan mendorong

inovasi produk berdasarkan kebutuhan masyarakat dan

arus. Perkembangan pasar. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh brand image dan

kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Dalam

penelitian ini mengacu pada masyarakat di kota

Semarang yang membeli dan menggunakan produk

laptop merek Acer. Dalam penelitian ini data

dikumpulkan melalui metode kuesioner kepada 96

responden yang membeli dan menggunakan laptop laptop

Page 74: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

70

di kota Semarang dengan menggunakan metode

purposive sampling. Metode kuesioner digunakan untuk

mengetahui respon responden terhadap masing-masing

variabel. Hasil analisis menyatakan bahwa brand image

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ini

berarti brand image merupakan faktor yang mendorong

konsumen untuk membeli produk laptop, karena Acer

memiliki brand image yang bagus. Sedangkan kualitas

produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian berarti kualitas produk untuk mendorong

konsumen membuat keputusan pembelian karena Acer

memiliki produk yang berkualitas. Kata Kunci:

Keputusan Pembelian, Citra Merek dan Kualitas Produk.

26. Andrawan Diponugroho, 2015. Analisis Pengaruh

Kualitas Produk Dan Kemampuan Inovasi Terhadap

Minat Beli Ulang Dengan Daya Tarik Produk Sebagai

Variabel Intervening. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Diponegoro Semarang. Http://

Undip.Ac.Id/46039/2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh kualitas produk dan kemampuan inovasi

dengan daya tarik produk sebagai variabel intervening

terhadap minat beli pelanggan Parlour Café Semarang.

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen

yaitu kualitas produk dan kemampuan inovasi, minat beli

ulang sebagai variabel dependen dan daya tarik produk

Page 75: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

71

sebagai variabel intervening. Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah

mengunjungi Parlour Café Semarang. Metode penelitian

ini menggunakan teknik non-probability sampling

dengan metode accidental sampling. Sampel yang

digunakan sebanyak 100 responden. Data diperoleh dari

kuesioner yang kemudian diolah dan dianalisis dengan

menggunakan analisis SEM (Structural Equation

Modeling) melalui program AMOS. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh

secara positif terhadap minat beli ulang; kualitas produk

memiliki pengaruh secara positif terhadap daya tarik

produk; kemampuan inovasi berpengaruh secara positif

terhadap minat beli ulang; kemampuan inovasi memiliki

pengaruh secara positif terhadap daya tarik produk; dan

daya tarik produk memiliki pengaruh secara positif

terhadap minat beli ulang.

27. Pratma, Rizky Anugerah And Rahardja, Edy, 2014.

Analisis Pengaruh Citra Merek, Daya Tarik Iklan, Dan

Harga Terhadap Minat Beli Smartphone Nokia Lumia

(Studi Pada Konsumen Smartphone di Kota Semarang),

Fakultas Ekonomik dan Bisnis. Perpustakaan Fakultas

Ekonomi. http:// undip.ac.id/43080/. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, daya

tarik iklan, dan harga terhadap minat beli produk

smartphone Nokia Lumia. Pengambilan sampel dalam

Page 76: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

72

penelitian ini menggunakan teknik non probability

sampling, dan menggunakan metode jenis purposive

sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi linier berganda, dengan

menggunakan tahapan uji validitas, uji reliabilitas, dan

uji asumsi klasik. Dibuktikan dengan uji t, uji F, dan

koefisien determinasi (R2). Hasil akhir dari analisis

regresi linier berganda yang telah dilakukan

menghasilkan:Y = 0.273 X1 + 0.163 X2 + 0.462 X3.

Artinya bahwa semua variabel independen yaitu citra

merek, daya tarik iklan, dan harga mempunyai pengaruh

positif terhadap variabel dependen yaitu minat beli.

Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap

variabel dependen adalah variabel harga (0,462), diikuti

oleh variabel citra merek (0,273), dan kemudian variabel

daya tarik iklan (0,163). Semua variabel memiliki nilai

signifikansi <0,05 , yang artinya bahwa semua variabel

independen signifikan terhadap variabel dependen atau

lolos uji t dan uji F. Dan koefisien determinasi (adjusted

R2) yang diperoleh sebesar 0,620. Hal ini berarti 62,0%

minat beli dipengaruhi oleh variabel citra merek, daya

tarik iklan, dan harga. Sedangkan sisanya yaitu 38,0%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini.

28. Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada, 2011.

Analisis Pengaruh Desain Kemasan Produk Dan Daya

Page 77: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

73

Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness Dan Dampaknya

Pada Minat Beli Konsumen (Studi Pada Konsumen Susu

Kental Manis Frisian Flag di Kota Semarang).

Universitas Diponegoro. http:// undip.ac.id/29060/.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

desain kemasan produk dan daya tarik iklan terhadap

brand awareness serta dampaknya pada minat beli

konsumen pada produk susu kental manis Frisian Flag.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat

kota Semarang yang berjumlah 1.553.778 juta jiwa.

Sampel yang diambil sebesar 96 responden dengan

menggunakan tekhnik purposive sampling. Penelitian ini

menggunakan satu variabel intervening di dalamnya,

yaitu brand awareness sebagai variabel mediasi dari

minat beli, sehingga menghasilkan dua kali analisis

regresi berganda. Antara lain sebagai berikut : Y1 =

0,539 X1 + 0,180 X2 dan Y2 =0,555 Y1. Berdasarkan

hasil analisis data statistik diperoleh bahwa indikator-

indikator pada penelitian ini bersifat valid dan reliabel.

Pada pengujian asumsi klasik, model regresi bebas dari

multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan

terdistribusi secara normal. Variabel yang mempunyai

pengaruh besar dalam penelitian ini adalah variabel

desain kemasan produk dan selanjutnya diikuti oleh

variabel daya tarik iklan. Dengan desain kemasan susu

kental manis yang lebih baik lagi dan daya tarik iklan

Page 78: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

74

yang lebih berkesan pada konsumen merupakan salah

satu upaya yang harus dilakukan Frisian Flag untuk

meningkatkan kesadaran merek konsumen yang nantinya

akan meningkatkan minat beli susu kental manis Frisian

Flag.

29. Martopo, Aditya (2015) Pengaruh Kualitas Produk,

Citra Merek Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Produk Jamu Tolak Angin Pt. Sido

Muncul (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta). Perpustakaan Fakultas

Ekonomi. http:// uny.ac.id/272/

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh

kualitas produk terhadap keputusan pembelian jamu

Tolak Angin PT. Sido Muncul, (2) pengaruh citra merek

terhadap keputusan pembelian jamu Tolak Angin PT.

Sido Muncul, (3) pengaruh daya tarik iklan terhadap

keputusan pembelian jamu Tolak Angin PT. Sido

Muncul, dan (4) pengaruh kualitas produk, citra merek,

dan daya tarik iklan terhadap keputusan pembelian jamu

Tolak Angin PT. Sido Muncul. Jenis penelitian ini adalah

penelitian survei. Populasi pada penelitian ini adalah

mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta. Metode pengambilan sampelnya adalah

purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100

orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah

diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data

Page 79: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

75

yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif

kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk

jamu “Tolak Angin” PT. Sido Muncul, hal ini dibuktikan

dari nilai t hitung sebesar 5,957 dengan nilai signifikan

sebesar 0,000<0,05, dan koefisien regresi mempunyai

nilai positif sebesar 0,226; (2) terdapat pengaruh positif

citra merek terhadap keputusan pembelian produk jamu

“Tolak Angin” PT. Sido Muncul, hal ini dibuktikan dari

nilai t hitung sebesar 4,103 dengan nilai signifikan

sebesar 0,000<0,05, dan koefisiensi regresi mempunyai

nilai positif sebesar 0,367; (3) terdapat pengaruh positif

daya tarik iklan terhadap keputusan pembelian produk

jamu “Tolak Angin” PT. Sido Muncul, hal ini dibuktikan

dari nilai t hitung sebesar 2,815 dengan nilai signifikan

sebesar 0,006 <0,05, dan koefisiensi regresi mempunyai

nilai positif sebesar 0,288; dan (4) kualitas produk, citra

merek, dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk jamu “Tolak Angin” PT.

Sido Muncul, hal ini dibuktikan dari nilai F hitung

sebesar 50,732 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05.

30 Agus, Fx. Subroto, 2013. Pengaruh Market Orientation

Terhadap Service Quality, Satisfaction dan Loyalty

Pelanggan Toko Buku Gramedia Di Jawa Timur, Jurnal

Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.15, No. 1, Maret

Page 80: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

76

2013: 41-52. Penelitian ini bertujuan membuktikan dan

menganalisis pengaruh orientasi pasar terhadap kualitas

layanan, kepuasan dan loyalitas pelanggan. Jumlah

sampel penelitian 144 pelanggan. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan Structural Equation Modelling

(SEM) dengan program AMOS. Hasil penelitian ini

adalah orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap

kualitas layanan; orientasi pasar berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan; orientasi pasar tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan; kualitas layanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan;

kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas pelanggan; kepuasan pelanggan berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

31 Sihabudin, 2015. Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi

Terhadap Citra Merek Handphone Samsung (Survey

Karyawan Bagian Pulley Machine Pt Fcc Indonesia),

Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN 2528-0597 Vol, 1 No,

1, 2015, 17-36. Kualitas produk dan promosi merupakan

faktor yang penting dalam menciptakan citra merek yang

positif dan baik bagi sebuah produk. Kualitas produk dan

promosi menjadi tolak ukur keberhasilan suatu

perusahaan dimana ketika berhasil mengaplikasikan

kedua hal tersebut akan berpengaruh terhadap citra merek

dan dapat meningkatkan penjualan sehingga tercapailah

tujuan suatu perusahaan yaitu keuntungan dan tidak lupa

Page 81: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

77

juga memperhatikan kepentingan konsumen agar

konsumen loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh

perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan

verifikatif, yaitu : mengumpulkan, menyajikan,

menganalisis dan melakukan pengujian hipotesis serta

membuat kesimpulan dan saran. Sampel dikumpulkan

dengan metode Incidential Sampling dengan jumlah

sampel 100 responden dari populasi 132 orang. Kualitas

produk dan promosi handphone Samsung baik, sehingga

penggunanya pada karyawan bagian pulley mesin PT

FCC Indonesia Karawang menyatakan citra merek yang

ditimbulkan handphone Samsung juga baik. Terdapat

hubungan yang sangat kuat antara kualitas produk dan

promosi, serta terdapat pengaruh parsial dan simultan

antara kualitas produk dan promosi terhadap citra merek

handphone Samsung.

32 Irwanty L Situmorang, 2017. The Influence Of Product

Quality And Advertising On Brand Image And Purchase,

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017. 72-86.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kualitas produk dan periklanan terhadap brand image dan

keputusan pembelian produk kecantikan merek Pond

pada Remaja di Pekanbaru. Dalam penelitian ini terdiri

dari empat variabel Kualitas Produk (X1), Periklanan

(X2), citra merek (Y1) dan keputusan pembelian (Y2).

Page 82: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

78

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna produk

Remaja Pond di kota Pekanbaru dengan sampel 96

responden dipilih menggunakan teknik purposive

sampling atau kriteria bersyarat sampel, yaitu Remaja

berusia 14-19 tahun dan tinggal di Pekanbaru. Analisis

data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Jalur

(Path Analysis) dengan menggunakan SPSS versi 21.0.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,

hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan

iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra

merek. Kualitas produk dan iklan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka brand

image berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Meskipun ada pengaruh yang

sangat kuat secara tidak langsung terhadap kualitas

produk terhadap keputusan pembelian melalui brand

image atau dengan kata lain brand image mampu

menengahi hubungan antara kualitas produk terhadap

keputusan pembelian, dan ada pengaruh yang sangat kuat

secara tidak langsung. Antara iklan pada keputusan

pembelian melalui citra merek.

32 Binsar Simarmata, 2016. Pengaruh Citra Merek Dan

Daya Tarik Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Smartphone Vivo Pada Mahasiswa STIE ITMI Jurnal

ilmiah “INTEGRITAS” Vol.2 No. 1 Maret 2016, 1-18.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

Page 83: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

79

pengaruh citra erek dan daya tarik iklan terhadap

keputusan pembelian konsumen produk smartphone

Samsung pada mahasiswa STIE ITMI Medan. Subjek

penelitian ini adalah168 orang mahasiswa STIE ITMI

Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

parsial dan simultan citra merekdan daya tarik iklan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji

koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh

variabel citra merek dan daya tarik iklan terhadap

keputusan pembelian sebesar 66,3%.

33. Chee-Hua, Chin, May-Chiun, Lo, Vikneswaran Nair3

and Peter Songan, 2016. Examining The Effects of

Environmental Components on Tourism Destination

Competitiveness: The Moderating Impact Of Community

Support, Asian AcademZy of Management Journal, Vol.

21, Supp. 1, 75–104, 2016. Secara kontemplatif, sektor

pariwisata merupakan lingkungan yang sangat

kompetitif, yang memaksa pariwisata Pemain untuk

memberikan layanan pengunjung yang lebih baik agar

tetap kompetitif. Dalam pariwisata pedesaan, tumbuh

ceruk di pasar pariwisata, beberapa komponen konstruksi

lingkungan memainkan peran penting dalam

berkontribusi terhadap keberlanjutan dan daya saing

pedesaan Tujuan wisata Oleh karena itu, penelitian ini

menguji dampak komponen lingkungan pada

pengembangan daya saing tujuan wisata pedesaan dari

Page 84: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

80

masyarakat setempat perspektif. Selain itu, dukungan

masyarakat diadopsi sebagai variabel moderator

memeriksa hubungan antara konstruksi. 299 responden

terdiri dari penduduk pariwisata pedesaan di Sarawak,

Malaysia mengambil bagian secara sukarela dalam

penelitian ini. Analisis data adalah Dilakukan dengan

menggunakan SPSS Version 21.0 dan Smart PLS 2.0

(M3) untuk menilai model yang dikembangkan,

Berdasarkan pemodelan jalur dan kemudian bootstrap.

Menariknya, temuan tersebut mengungkapkan hal itu

empat dari konstruksi lingkungan memiliki dampak

positif yang signifikan terhadap tujuan daya saing dari

perspektif masyarakat lokal.

D. Konsep Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Kerangka konseptual dalam penelitian Pemasaran jasa

Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swasta di Jawa

Timur ditunjukkan pada gambar 2.1 di bawah:

Page 85: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

81

Gambar 2.1.

Gambar Kerangka Konseptual

Table2.1.: Variabel dan Indikator Variabel Penelitian

Vaiabel Penelitian

(Latent Variables)

Indikator Variabel

(Observable Variables)

Simbol

Orientasi Mutu

(X)

1. Orientasi produk

2. Orientasi pelanggan

3. Orientasi kinerja

X1

X2

X3

Kualitas layanan

(Z1)

1. Tangibles

2. Kehandalan layanan (Reliability)

3. Responsivevess

4. Assurance.

5. Empaty

Z1.1

Z1.2

Z1.3

Z1.4

Z1.5

Citra merek

(Z2)

1. Personality

2. Reputation

3. Nilai keperdu lian (Value)

4. Corporate identity

Z2.1

Z2.2

Z2.3

Z2.4

Daya Tarik

(Z3)

1. Dayatarik Rasional,

2. Emosional, dan

3. Moral

Z3.1

Z3.2

Z3.3

Kinerja

Word-Of-Mouth

(Y)

1. Cerita hal yang positif

2. Mengajak teman / keluarga

3. Rekomendasi/ menyarankan

Y1

Y2

Y3

Kerangka pemikiran di atas menunjukkan bahwa

orientasi mutu (X), kualitas layanan (Z1), citra merek (Z2),

Page 86: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

82

dan daya tarik (Z3). Variabel variabel inilah yang secara

bersama merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

kinerja Word-Of-Mouth (y) sekolah tinggi ekonomi di Jawa

Timur. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

(a). Orientasi mutu berpengaruh terhadap kualitas layanan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. (b). Orientasi

mutu berpengaruh terhadap citra merek Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur. (c). Orientasi mutu berpengaruh

terhadap daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur. (d). Orientasi mutu berpengaruh terhadap kinerja Word-

Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. (e).

Kualitas layanan berpengaruh terhadap citra merek Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. (f). Kualitas layanan

berpengaruh terhadap daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

di Jawa Timur. (g). Kualitas layanan berpengaruh terhadap

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur. (h). Citra merek berpengaruh terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. (i). Citra merek

berpengaruh terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. (j). Daya tarik berpengaruh

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur.

Page 87: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

83

BAB 3

PENELITIAN TENTANG SEKOLAH TINGGI ILMU

EKONOMI

A. Rancangan Penelitian Kinerja WOM STIE

Penelitian ini merupakan penelitian hubungan sebab

akibat (causal explanatory) yang akan membuktikan hubungan

kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu

Orientasi Mutu, dan variabel antara (intervening variable) yaitu

kualitas layanan, citra merek, dan daya tarik; dan variabel

terikat (dependent variable) yaitu Kinerja Word Of Mouth

Sekolah tinggi Ekonomi di Jawa Timur.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dengan akreditasi B di Jawa

Timur. Data primer maupun sekunder dikumpulkan dengan

cara cross section yaitu penelitian satu waktu tertentu dengan

menggunakan banyak responden. Data penelitian dikumpulkan

secara langsung ke lokasi penelitian.

Page 88: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

84

B. Unit Analisis

Populasi dalam penelitian ini menurut jenisnya adalah

populasi terbatas dan menurut sifatnya adalah populasi

homogen. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa pada

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dengan akreditasi B di Jawa

Timur (Tabel 3.1).

Tabel 3.1

Perguruan Tinggi Ekonomi dengan akreditasi B di Jawa Timur

No Nama Perguruan Tinggi Kota Jumlah

Mhs

1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika

Surabaya Surabaya 2.171

2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Surabaya Surabaya 3.405

3 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang Malang 3.012

4 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Malang Malang 2.507

5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala

Jember Jember 3.041

6 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH Ahmad

Dahlan Lamongan

Lamonga

n 2.042

7 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil

Pasuruan Pasuruan 2.509

8 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama

Lumajang

Lumajan

g 2.016

Total 20.703

Sumber: kopertis7.go.id 2016

Mengacu pada rumus Slovin dengan toleransi 5%,

maka jumlah kecukupan sampel adalah sebesar = 392.4 ~392

responden. Penelitian ini di lakukan hanya pada mahasiswa

sekolah tinggi ekonomi dengan program studi yang sudah

terakreditasi B, oleh BAN-PT di Jawa Timur. Kriteria sampel

penelitian adalah responden mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Page 89: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

85

Ekonomi, minimal berada pada semester 4 karena dengan

pertimbangan bahwa responden sudah sangat memahami

kondisi kampus, dan bisa memahami maksud dari kuesioner

yang diberikan.

Pada penelitian ini menarik sampel dengan

menggunakan metode Proporsional random sampling. Pada

penelitian ini, estimasi yang digunakan ini adalah Generalized

Least Square Estimation (GLS), dan jumlah sampel yang

diteliti sebesar 392 responden, mengacu pada rumus Slovin.

Ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan yang

menggunakan acuan (Hair et al., 2008, Ferdinand, 2013: 85).

Selanjutnya besaran sampel responden untuk masing-masing

lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur ditentukan

dengan rumus Taro Yamane (Riduwan, 2015: 65). Jumlah

sampel tersebut terdistribusi secara proporsional pada masing-

masing lokasi. Dengan demikian, berdasarkan tahapan-tahapan

kegiatan di atas, maka jumlah sampel responden perlokasi dari

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dimaksud terlihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Jumlah Populasi dan Sampel Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur Berdasarkan Lokasi

No Nama PT Jumlah

Mhs Sampel

1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika

Surabaya 2171 41

2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Surabaya 3405 64

3 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang 3012 57

4 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia 2507 47

Page 90: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

86

Malang

5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala

Jember 3041 58

6 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH Ahmad

Dahlan Lamongan 2042 39

7 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil

Pasuruan 2509 48

8 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama

Lumajang 2016 38

Total 20.703 392

Sumber: olahan peneliti, 2016

C. Variabel dan Definisi Operasional Variable

Variabel Penelitian

Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang

nilainya mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas

ini diberikan simbol ”X”, pada penelitian ini variabel

bebas adalah: Orientasi Mutu (X).

2. Variabel antara (intervening variable) yaitu variabel yang

terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat.

Adanya variabel antara (intervening variable) ini

menjadikan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel

terikat menjadi tidak langsung. Variabel antara ini

diberikan simbol ”Z” yaitu variabel Sikap WP terhadap

kualitas layanan (Z1), citra merek (Z2), dan daya tarik

(Z3).

3. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang

nilainya tergantung pada variabel lainnya. Variabel terikat

ini diberikan simbol ”Y” yaitu variabel Kinerja WoM (Y).

Page 91: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

87

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Orientasi Mutu.

Orientasi mutu merupakan orientasi sekolah tinggi

pada keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa

dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

mahasiswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur

orientasi mutu yang diadopsi dari Dorothea (2013: 12) adalah:

a. Orientasi produk

b. Orientasi pelanggan, dan

c. Orientasi kinerja

2. Variabel Kualitas layanan.

Kualitas layanan sekolah tinggi adalah kondisi dinamis

yang berhubungan dengan totalitas karakteristik produk atau

jasa, sumber daya manusia, proses layanan dan lingkungan di

sekolah tinggi ilmu ekonomi guna memenuhi kebutuhan

spesifik dan harapan mahasiswa. Indikator yang digunakan

untuk mengukur kualitas layanan yang diadopsi dari Zeithaml

et al., (2008: 318), Yasid (2009: 113) adalah:

a. Tangibles

b. Kehandalan layanan (Reliability)

c. Responsivevess

d. Assurance.

e. Empaty

Page 92: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

88

3. Variabel citra merek.

Citra merek sekolah tinggi adalah kesan mahasiswa

terhadap sekolah tinggi ilmu ekonomi yang terbentuk dalam

memproses informsnasi setiap waktu dari berbagai sumber

terpercaya. Indikator yang digunakan untuk mengukur citra

merek yang diadopsi dari Buchari Alma (2013: 317) adalah:

a. Personality

b. Reputation

c. Nilai keperdulian (Value)

d. Corporate identity

4. Variabel Daya tarik

Daya tarik adalah kemampuan perusahaan, produk

maupun citra merek untuk menarik perhatian konsumen.

Indikator yang digunakan untuk mengukur daya tarik yang

diadopsi dari Kotler (2014: 317), dan Bovee (2007: 152)

adalah:

a. Dayatarik Rasional,

b. Dayatarik Emosional, dan

c. Dayatarik Moral.

5. Variabel Kinerja words of mouth.

Komunikasi dari mulut ke mulut (words of mouth)

menceritakan hal yang positif tentang perusahaan maupun

produk kepada pihak lain. Indikator yang digunakan untuk

mengukur words of mouth yang diadopsi dari Brown et al

(2005 : 125) adalah:

Page 93: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

89

a. Cerita hal yang positif (the likelihood to generate

word-ofmouth),

b. Mengajak teman / keluarga (favorability of word-of-

mouth generated),

c. Rekomendasi/ menyarankan Recommend (the

likelihood to make purchase.

D. Instrumen, Teknik Pengukuran, Pengumpulan &

Analisis data

Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian kuesioner,

yaitu berupa seperangkat pertanyaan yang ditujukan kepada responden

untuk mendapatkan informasi secara tertulis yang berhubungan dengan

variabel penelitian.

Teknik Pengukuran

Untuk mengukur data yang dibutuhkan, maka Skala

Likert digunakan dalam penelitian ini. Adapun skala likert

yang digunakan melalui 5 jenjang dengan skor sebagai

berikut :

a. Kategori sangat setuju diberi skor 5

b. Kategori setuju diberi skor 4

c. Kategori netral diberi skor 3

d. Kategori tidak setuju diberi skor 2

e. Kategori sangat tidak setuju diberi skor 1

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dengan

melakukan pengamatan langsung, dan quisioner

Page 94: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

90

Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode

analisis yang dapat memberikan proses analisis simultan yang

terkait dengan model penelitian multi varian seperti pada

penelitian ini yaitu analisis Structural Equation Modelling

(SEM), dengan menggunakan Amos 22.

Page 95: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

91

BAB 4

KINERJA WORD-OF-MOUTH SEKOLAH TINGGI

A. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Objek pada penelitian ini adalah sejumlah 20.703

mahasiswa yang tersebar pada 8 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

dengan akreditasi B di wilayah Kopertis 7 Jawa Timur.

Sekolah tinggi tersebut adalah: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Mahardhika Surabaya dengan jumlah mahasiswa, sebanyak

2.171, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Surabaya dengan

jumlah mahasiswa, sebanyak 3.405, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Asia Malang dengan jumlah mahasiswa, sebanyak

3.012, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

dengan jumlah mahasiswa, sebanyak 2.507, Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Mandala Jember dengan jumlah mahasiswa,

sebanyak 3.041, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH Ahmad

Dahlan Lamongan dengan jumlah mahasiswa, sebanyak 2.042,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil Pasuruan dengan

Page 96: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

92

jumlah mahasiswa, sebanyak 2.509, dan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Widya Gama Lumajang dengan jumlah mahasiswa,

sebanyak 2.016.

1. Data dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer, yaitu data kualitatif dari responden yang termuat ke

dalam kuesioner dengan responden objek penelitian sebanyak

392 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi akreditasi B di

wilayah Kopertis 7 Jawa Timur.

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan,

melalui pengumpulan jawaban yang diperoleh dari responden,

maka diperoleh gambaran mengenai karakteristik responden

(jenis kelamin, umur, mahasiswa semester, dan jumlah

saudara), dan juga gambaran jawaban responden terhadap

variabel-variabel penelitian.

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini

didukung dengan observasi, wawancara, dan kuesioner dengan

responden, di mana pada kuesioner, responden diberikan suatu

daftar pertanyaan untuk dijawab, baik secara langsung untuk

memperoleh jawaban mereka maupun dengan panduan peneliti

jika diperlukan.

2. Deskripsi Responden

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan,

melalui pengumpulan jawaban yang diperoleh dari responden,

maka diperoleh gambaran mengenai kondisi objek dari

penelitian, sebagai berikut:

Page 97: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

93

1) Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent (%)

Pria 202 51,5

Wanita 190 48,5

Total 392 100,0

Sumber: Data Primer diolah, lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa responden

berjenis kelamin laki-laki 51,5 % yaitu sebanyak 202 orang

sedangkan wanita terdiri dari 48,5 % yaitu sebanyak 190

responden. Hal ini menunjukkan responden mahasiswa laki-

laki lebih dominan dibandingkan jenis kelamin perempuan,

yang berarti juga bahwa para responden yang mau memberikan

waktunya untuk mengisi kuisioner pada penelitian ini

didominasi mahasiswa laki-laki.

2) Berdasarkan Umur

Responden yang terpilih sebagai sampel penelitian ini

pada umumnya adalah yang telah berumur 19 – 26 tahun, dan

terbanyak pada kelompok umur 19 – 22 tahun atau pada umur

yang masih muda dan produktif.

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden

yang termasuk dalam kelompok umur 19 – 22 tahun sebanyak

57,1 % (224 responden) dari total responden, kelompok umur

Page 98: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

94

23 – 25 tahun sebanyak 41,9% (164 responden), dan kelompok

umur > 25 tahun sebanyak 1,0 % (4 responden).

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Interval (Tahun) Frequency Percent (%)

Umur < 19 -

19 – 22 224 57.1

23 – 25 164 41.9

> 25 4 1.0

Total 392 100.0

Sumber: Data Primer diolah, lampiran 3

Secara garis besar terlihat bahwa sebagian besar

responden adalah mereka yang ada pada kelompok umur 19 –

22 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang diambil

sebagai sampel adalah kelompok umur yang benar-benar masih

dalam kelompok umur yang potensial dan sedang berkembang,

dan sangat mampu untuk mengisi kuesioner.

3). Berdasarkan Status Semester

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Status Semester

Semester Frequency Percent

4 178 45,4

6 122 31,1

8 92 23,5

Total 392 100

Sumber: Hasil Distribusi frekuensi responden, lampiran 3

Deskripsi responden berdasarkan jenjang status

semester mahasiswa ditunjukkan pada Tabel 4.3. Secara garis

besar terlihat bahwa sebagian besar responden adalah mereka

Page 99: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

95

yang ada pada kelompok semester 4 yaitu sebanyak 178

responden (45,4 %). Kelompok responden terbanyak kedua

adalah kelompok semester 6 yaitu sebanyak 122 responden

(31,1 %). Kelompok terbanyak ketiga adalah kelompok

semester 8 yaitu sebanyak 92 responden (23,5) %) dari total

responden.

Hal ini menunjukkan bahwa responden yang diambil

sebagai sampel adalah kelompok responden yang benar-benar

telah mengetahui tentang perguruan Tinggi secara nyata,

sehingga responden sudah sangat mengerti atas pertanyaan

yang terdapat pada kuisioer, dan dapat menjawabnya sesuai

dengan persepsinya atas pertanyaan.

4). Berdasarkan Jumlah Saudara

Deskripsi responden berdasarkan jumlah saudara

ditunjukkan pada Tabel 4.4. Secara garis besar terlihat bahwa

sebagian besar responden adalah mereka yang ada pada

kelompok jumlah saudara 1 orang, yaitu sebanyak 128

responden (32,7 %).

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Saudara

Jumlah Saudara Frequency Percent

Saudara 0 - -

1 128 32,7

2 105 26,8

3 95 24,2

≥4 64 16,3

Total 392 100

Sumber: Hasil Distribusi Frekuensi Responden, lampiran 3

Page 100: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

96

Kelompok responden terbanyak kedua adalah jumlah saudara 2

orang, yaitu sebanyak 105 responden (26,8 %). Kelompok

terbanyak ketiga adalah kelompok jumlah saudara 3 orang,

yaitu sebanyak 95 responden (24,2) %). Kelompok keempat

adalah kelompok jumlah saudara 4 orang, yaitu sebanyak 64

responden (16,3) %) dari total responden.

Hal ini menunjukkan bahwa responden yang diambil sebagai

sampel adalah kelompok responden yang rata rata memiliki

saudara secara nyata, sehingga responden sudah sangat

mengerti atas pertanyaan yang terdapat pada kuisioner,

khusunya bila dihubungkan dengan biaya kebutuhan keluarga,

dan dapat menjawabnya sesuai dengan persepsinya atas

pertanyaan.

B. Analisis Hasil Penelitian

Pengujian data hasil kuesioner formal perlu dilakukan

karena sering kali data tersebut tidak sesuai dengan yang

diinginkan. Dari pengujian data ini diharapkan dapat

meningkatkan mutu data yang hendak diolah dan dianalisis.

Tahap awal adalah melakukan pengecekan apakah data yang

diinginkan sudah terisi semua atau ada beberapa yang kosong

(tidak terisi). Pada penelitian ini tidak diharapkan terjadinya

kekosongan data sehingga jika terdapat maka, data responden

tersebut tidak bisa digunakan, dan apa bila hal ini terjadi maka

dilakukan pengambilan data ulang kelapangan agar jumlah data

yang diharapkan untuk diolah tetap.

Page 101: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

97

Oleh karena itu data-data dalam suatu penelitian dapat

dikumpulkan dengan suatu instrumen. Instrumen yang

digunakan dalam mengumpulkan data haruslah memenuhi dua

persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas. Untuk

menguji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian

ini digunakan 30 responden uji.

1. Hasil Uji Validitas

Cara mengukur validitas dapat menggunakan

konsistensi internal (internal conssistency) yaitu dengan

metode korelasi product moment Pearson. Jika hasil korelasi

antara masing-masing pertanyaan dengan skor total

menunjukkan hasil yang signifikan (signifikansi < 0,05 dan

korelasi > 0,4), maka item pertanyaan tersebut valid yang

berarti memiliki validitas konstruk. Hasil pengujian validitas

menunjukkan signifikansi < 0,05 (Tabel 4.5) untuk seluruh

item pertanyaan, yang berarti item-item pertanyaan untuk

masing-masing indikator variabel yang terdapat dalam

kuesioner telah memenuhi syarat validitas. Dari hasil korelasi

product moment Pearson, diketahui bahwa semua item

pertanyaan pada kuesioner mempunyai korelasi yang signifikan

pada tingkat kesalahan sebesar 5 % (** < 0.05), sehingga dapat

dikatakan semua item pertanyaan adalah valid dan dapat diolah

lebih lanjut.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan koefisien cronbach alpha (), dan hasil uji

Page 102: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

98

reliabilitas dari variabel-variabel dalam penelitian ini disajikan

pada Tabel 4.6. Hasil uji reliabilitas dengan uji cronbach alpha

() pada penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel

penelitian adalah reliable, karena seluruh nilai koefisien alpha

dari masing-masing variabel penelitian lebih besar dari yang

distandartkan (0,6), sehingga masing-masing item pertanyaan

pada instrumen pengukuran dapat digunakan. Nilai dari

corrected item total correlation dari seluruh item pertanyaan

lebih besar dari 0,3.

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach alpha ()

Variabel Koefisien

alpha ()

Standart

Alpha

Kesimpulan

Orientasi Mutu

Orientasi1

Orientasi2

Orientasi3

Daya Tarik

Dayatarik1

Dayatarik2

Dayatarik3

Kualitas Layanan

Kualitas1

Kualitas2

Kualitas3

Kualitas4

Kualitas5

Citra Merek

Citra1

Citra2

Citra3

Citra4

Kinerja WoM

Kinerja1

Kinerja2

Kinerja3

0,867

0,899

0,894

0,914

0,916

0,883

0,898

0,870

0,888

0,870

0,908

0,835

0,865

0,629

0,849

0,866

0,883

0,869

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber: Hasil uji reliabilitas, lampiran 5

Page 103: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

99

3. Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan, maka

diperoleh gambaran mengenai kondisi objek dari variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, di mana

variabel-variabel tersebut adalah orientasi mutu, daya tarik,

kualitas layanan, citra merek, dan kinerja Word-Of-Mouth.

a). Orientasi Mutu

Tabel 4.7

Skor rata-rata Orientasi Mutu

No Orientasi Mutu Rerata Keterangan

1 Orientasi produk (ori1) 4.078 Baik

2 Orientasi pelanggan (ori2) 3.887 Baik

3 Orientasi kinerja (ori3) 3.915 Baik

Rerata Orientasi Mutu 3.960 Baik

Sumber : Hasil pengujian deskriptif data diolah, lampiran 6

Hasil perhitungan deskriptif mendapatkan skor rata-rata

orientasi mutu sebesar 3.960, perolehan ini dalam skala

jawaban 1 sampai dengan 5 merupakan skor diantara 3.41 –

4.20. Dengan demikian perolehan 3.960 dapat dibaca sebagai

baik, yang menjelaskan bahwa responden menilai bahwa

orientasi mutu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di wilayah

Kopertis 7 jawa Timur pada kondisi yang sudah baik, dan

masih berpotensi untuk ditingkatkan.

b). Kualitas Layanan

Hasil perhitungan deskriptif mendapatkan skor rata-rata

kualitas layanan sebesar 3.756, perolehan ini dalam skala

jawaban 1 sampai dengan 5 merupakan skor diantara 3.41 –

4.20. Dengan demikian perolehan 3.756 dapat dibaca sebagai

Page 104: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

100

baik, yang menjelaskan bahwa responden mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di wilayah Kopertis 7 Jawa Timur

menilai bahwa kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

sudah baik, yang berarti bahwa nilai layanan yang

dipresepsikan responden, sudah sesuai dengan apa yang

didapatkan, dan nilai ini tentu masih dapat ditingkatkan.

Tabel 4.8

Skor rata-rata Kualitas Layanan

No Kualitas Layanan Rerata Keterangan

1 Tangibles (kual1) 3.659 Baik

2 Reliability (kual2) 3.823 Baik

3 Responsivevess (kual3) 3.819 Baik

4. Assurance (kual4) 3.823 Baik

4. Empaty (kual5) 3.658 Baik

Rerata Kualitas Layanan 3.756 Baik

Sumber : Hasil pengujian deskriptif data diolah, lampiran 6

c). Citra Merek

Hasil perhitungan deskriptif mendapatkan skor rata-rata

citra merek sebesar 3.671, perolehan ini dalam skala jawaban 1

sampai dengan 5 merupakan skor diantara 3.41 – 4.20. Dengan

demikian perolehan 3.671 dapat dibaca sebagai baik, yang

menjelaskan bahwa citra Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang

diprepsikan responden, sudah pada kondisi yang baik,

walaupun kondisi ini belum pada posisi sangat baik, oleh

karena itu, citra merek ini masih berpotensi untuk ditingkatkan.

Page 105: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

101

Tabel 4.9

Skor rata-rata Citra Merek

No Citra Merek Rerata Keterangan

1. Personality (Cit1) 3.790 Baik

2. Reputation (Cit2) 3.818 Baik

3. Nilai keperdulian (Value)

(Cit3) 3.136

Baik

4. Corporate identity (Cit4) 3.940 Baik

Rerata Citra Merek 3.671 Baik

Sumber : Hasil pengujian deskriptif data diolah, lampiran 6

d). Daya Tarik.

Hasil perhitungan deskriptif mendapatkan skor rata-rata

daya tarik sebesar 3.773, perolehan ini dalam skala jawaban 1

sampai dengan 5 merupakan skor diantara 3.41 – 4.20. Dengan

demikian perolehan 3.773 dapat dibaca sebagai baik, yang

menjelaskan bahwa responden menilai bahwa daya tarik dari

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di wilayah Kopertis 7 Jawa

Timur yang sudah rasakan responden pada kondisi yang sudah

baik, dan masih berpotensi untuk ditingkatkan.

Tabel 4.10

Skor rata-rata Daya Tarik

No Daya Tarik Rerata Keterangan

1 Dayatarik Rasional (daya1) 3.792 Baik

2 Dayatarik Emosional (daya2) 3.676 Baik

3 Dayatarik Moral (daya3) 3.733 Baik

Rerata Daya Tarik 3.773 Baik

Sumber : Hasil pengujian deskriptif data diolah, lampiran 6

e). Kinerja Words Of Mouth (WoM)

Hasil perhitungan deskriptif mendapatkan skor rata-rata

kinerja Word-Of-Mouth sebesar 3.919, perolehan ini dalam

Page 106: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

102

skala jawaban 1 sampai dengan 5 merupakan skor diantara

3.41 – 4.20. Dengan demikian perolehan 3.919 dapat dibaca

sebagai baik, yang menjelaskan bahwa Kinerja Word-Of-

Mouth yang terjadi saat ini, sudah baik, walaupun kondisi ini

belum pada posisi sangat baik, oleh karena itu, Kinerja Word-

Of-Mouth ini masih berpotensi untuk ditingkatkan.

Tabel 4.11

Skor rata-rata Kinerja Word-Of-Mouth

No Kinerja Word-Of-Mouth Rerata Keterangan

1 Environmental (Cit1) 3.940 Baik

2 Sensory (Cit2) 3.984 Baik

3 Interpersonal (Cit3) 3.834 Baik

Rerata Kinerja Word-Of-Mouth 3.919 Baik

Sumber : Hasil pengujian deskriptif data diolah, lampiran 6

4. Evaluasi Hasil SEM

a). Evaluasi Normalitas

Kenormalan distribusi data dievaluasi melalui nilai

skewness dan kurtosis, variabel yang memiliki koefesien

skewness atau kurtosis dengan critical ratio lebih dari ± 2.58

menunjukan distribusi tidak normal, dan sebaliknya berarti

normal (Ferdinand, 2012). Dari pengujian diketahui semua

variabel manifes yang berjumlah 71 item pertanyaan memiliki

critical ratio dibawah ± 2.58, sehingga dinyatakan normal.

b). Evaluasi Outlieritas

Outlier menjelaskan adanya kasus (subjek) yang

memberikan skor sangat berbeda dengan reratanya. Parameter

yang mengindikasikan keberadaan outlier adalah Koefesien

Mahalanobis distance. Sebuah kasus dinyatakan outlier bila

Page 107: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

103

memiliki kuadrat mahalonabis melebihi chi square tabel

(Ferdinand, 2012) sebesar 102.724 (df = 140; = 0.001).

Dari hasil pengujian diperoleh chi square mahalonabis lebih

kecil dari 98.324, berarti tidak ada kasus yang outlier.

c). Multikolinieritas

Evaluasi multikiolonieritas pada data disertasi

dilakukan untuk mengetahui keberadaan dua atau lebih

variabel eksogen yang mempunyai hubungan sangat kuat atau

mempunyai kesamaan Tinggi. Dalam pengujian struktural

keberadaan multikolinier diketahui melalui koefesien

determinasi covarian sampel, bila model memiliki determinan

covarian kecil atau mendekati nol berarti terjadi multikolinier,

sebaliknya berarti tidak terjadi. Hasil pengujian memperoleh

nilai determinasi covarian model lebih dari nol yaitu 0.01, dan

pada model penelitian ini hanya terdapat dua variabel eksogen,

oleh karena itu pada penelitian ini tidak terjadi multikolinier.

4. Uji Model Penelitian

Uji model dalam penelitian ini menggunakan program

AMOS versi 22. Adapun model penelitian terlihat pada

Gambar 4.1. Berdasarkan gambar, dapat dijelaskan beberapa

hal sebagai berikut:

1) Terdapat lima variabel laten pada model yang akan di uji

yaitu: variabel Orientasi Mutu, Daya Tarik, Kualitas

Layanan, Citra Merek, dan Kinerja Word-Of-Mouth.

Page 108: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

104

Gambar 4.1

Model Analisis SEM Penelitian

Sumber: Hasil olahan peneliti (2017)

1) Orientasi Mutu dibentuk oleh 3 indikator yaitu: orientasi

produk, orientasi pelanggan, dan orientasi kinerja.

2) Daya Tarik dibentuk oleh 3 indikator yaitu: dayatarik

rasional, dayatarik emosional, dan dayatarik moral.

3) Kualitas Layanan dibentuk oleh 5 indikator yaitu:

Tangibles, Kehandalan layanan (Reliability, Respon

sivevess, Assurance, dan Empaty.

4) Citra Merek dibentuk oleh 4 indikator yaitu: Personality,

Reputation, Nilai keperdulian (Value), dan Corporate

identity.

5) Kinerja Word-Of-Mouth dibentuk oleh 3 indikator yaitu:

Cerita hal yang positif (the likelihood to generate word-

ofmouth), Mengajak teman / keluarga (favorability of

Page 109: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

105

word-of-mouth generated), dan Rekomendasi/ menya

rankan Recommend (the likelihood to make purchase.

1). Measurement Model Penelitian

Measurement model adalah proses pemodelan dalam

penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki undimensionalitas

dari indikator-indikator yang menjelaskan sebuah faktor atau

sebuah variabel laten (Ferdinand, 2012: 70). Berdasarkan sifat

bilangan, yang semakin mendekati angka nol nilai semakin

kecil maka dalam penelitian ini besarnya nilai regresi yang ada

di antara dimensi-dimensi dengan indikator, atau di antara

variabel indikator (loading factor) dengan variabel konstruk

diterjemahkan sebagai berikut:

0,40 : Hubungan lemah

0,41 – 0,55 : Hubungan sedang

0,56 - 0,69 : Hubungan kuat

0,70 :Hubungan sangat kuat.

Tabel 4.19 menunjukkan keseluruhan hasil

confirmatory factor analysis / construct validity terhadap

model pengukuran (measurement model) penelitian.

Validitas dan reliabilitas konstruk merupakan dua pengujian

untuk mengevaluasi kemampuan variabel terukur (manifes)

dalam membentuk variabel laten, dalam tabel di atash semua

manifes memiliki faktor loading dengan probabilitas kurang

dari 0.05, berarti signifikan dalam membentuk variabel laten

(Ferdinand, 2012). Terlihat juga setiap variabel laten memiliki

Page 110: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

106

critical ratio konstruk lebih dari 0.2, yang berarti berasal dari

satu dimensi (unidimensi).

Tabel 4.19

Confirmatory Factor Analysis Variabel Penelitian

Variabel Critical Ratio

2

Loading

Factor () Probabilitas Keterangan

Orientasi Mutu

Mutu ori1

Mutu ori2

Mutu ori3

Kualitas Layanan

Layanan Kual1

Layanan Kual2

Layanan Kual3

Layanan Kual4

Layanan Kual5

Daya Tarik

Daya Daya1

Daya Daya 2

Daya Daya 3

Citra Merek

Citra Cit1

Citra Cit 2

Citra Cit3

Citra Cit4

Kinerja WoM

Kinerja Cit1

Kinerja Cit2

Kinerja Cit3

2.000

4,966

5,737

2.000

10,768

7.420

6,913

8,411

20,000

12,939

12,897

20,000

9,328

10,440

5,679

20,000

7,080

6,999

0,585

0,479

0,819

0,668

0,921

0,632

0,452

0,657

0,860

0,855

0,843

0,657

0,695

0,993

0,386

0,713

0,711

0,596

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Kuat

Sedang

Sangat kuat

Kuat

Sangat Kuat

Kuat

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sangat Kuat

Sangat Kuat

Kuat

Kuat

Sangat Kuat

Sedang

Sangat Kuat

Sangat Kuat

Kuat

Sumber: Hasil olahan peneliti (lampiran 7)

2). Struktur Model Penelitian

Struktur model digunakan untuk menggambarkan

model-model kausalitas penelitian dengan hubungan yang

berjenjang. Model awal penelitian (Proposed Model) yang

telah dibuat, dianalisis dengan model persamaan struktural

(structural equation model) dengan bantuan software AMOS

22. Hasil analisis dari model awal (independence model) dapat

dilihat pada Gambar 4.8 dan Tabel 4.20.

Page 111: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

107

Tabel 4.20

Hasil Uji Goodness of Fit Index Structrual Proposed Model

No Goodness of Fit Index Cut-off

Cite

Hasil Uji

Model

Ket.

1 2 / Chi-Square 391,650 Harus kecil

2 Significance probability 0,05 0,000 Kurang

3 GFI 0,90 0,832 Kurang

4 AGFI 0,90 0,772 Kurang

5 TLI 0,95 0,346 Kurang

6 CFI 0,94 0,461 Kurang

7 RMSEA 0,08 0,090 Kurang

8 Relative 2 (CMIN/DF) 2,00 3,108 Kurang

Sumber: Olahan peneliti dengan Amos (lampiran 7)

Gambar 4.7

Structural Model Penelitian Awal (Proposed Model)

Sumber: Hasil olahan peneliti (lampiran 7)

Dari penilaian goodness of fit, probabilitasnya sama

dengan nol (chi square nilainya besar) sehingga hipotesa nol

Page 112: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

108

tidak dapat ditolak, atau menerima hipotesa nol yang

menyatakan kovarian sampel dan kovarian populasi tidak

sama. Disamping itu terdapat beberapa kriteria goodness of fit

lain yang belum memenuhi seperti TLI, GFI, AGFI dan

RMSEA nilainya hanya mendekati range yang dikehendaki.

Namun dari evaluasi terhadap regression weightnya, semua

variabel mempunyai hubungan kausalitas dan mempunyai nilai

critical ratio tidak sama dengan nol. Hal ini mengindikasikan

bahwa model penelitian diterima hanya belum masuk kriteria

(standar) yang ditentukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini

tidak dilakukan modifikasi model, tapi yang dilakukan adalah

modifikasi indeks.

Gambar 4.8

Structural Model Penelitian (Final Model)

Sumber: Hasil olahan peneliti dengan Amos (lampiran 8)

Page 113: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

109

Tabel 4.21

Estimasi Parameter Proposed Model

Regression Weights Estimate Standardized

Estimate S.E. C.R. P

LAYANAN <--- MUTU 0,269 0,197 0,227 2,182 0,000

CITRA <--- LAYANAN 0,381 0,227 0,229 2,663 0,000

CITRA <--- MUTU 0,851 0,372 0,257 3,314 0,000

DAYA <--- MUTU 1,531 0,957 0,259 5,903 0,000

DAYA <--- LAYANAN -0,011 -0,009 0,096 -0,115 0,908

DAYA <--- CITRA 0,050 0,071 0,062 ,802 0,422

KINERJA <--- LAYANAN 0,181 0,106 0,344 2,528 0,000

KINERJA <--- CITRA 1,052 1,031 0,496 2,121 0,034

KINERJA <--- MUTU 0,625 0,406 0,538 0,340 0,000

KINERJA <--- DAYA -0,045 -0,043 0,801 -0,324 0,746

Sumber: Olahan peneliti (lampiran 7)

Berdasarkan pertimbangan teoritis yang sangat ketat

dan hati-hati, dilakukan modifikasi indeks terhadap model

dengan tetap berpedoman bahwa modifikasi indeks ini tidak

akan mengubah hasil kausalitas (parameter) secara signifikan.

Jika dibandingkan etsimasi parameter proposed model pada

Tabel 4.21, dan hasil etsimasi parameter final model pada

Tabel 4.23 terlihat bahwa tidak terjadi perubahan yang cukup

berarti sebelum dan sesudah analisis sehingga modifikasi dapat

diterima (Hair, et al., 2008).

3). Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Test)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah model

yang dikembangkan sesuai (fit) dengan data yang tersedia.

Item-item yang digunakan untuk pengujian ini terlihat pada

Tabel 4.22.

Hasil pengolahan data dengan menggunakan sampel

sebesar 392 menunjukkan tingkat signifikansi untuk uji

Page 114: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

110

hipotesis perbedaan diatas adalah 152,427 dengan probabilitas

0,072. Hal ini menunjukkankan bahwa tidak terdapat

perbedaan antara matrik kovarian sampel dan matrik kovarian

populasi, sehingga hipotesis nol diterima (diterima jika

probabilitas 0,05).

Sementara itu nilai dari GFI, AGFI, TLI, CFI, RMSEA

dan CMIN/DF masing-masing sebesar 0.916, 0.902, 0.951,

0.954, 0.074 dan 1,088 semuanya berada pada rentang nilai

yang diharapkan sehingga model dapat diterima (Tabel 4.22).

Tabel 4.22.

Hasil Uji Goodness of Fit Index Structural Final Model

No Goodness of Fit Index Cut-off

Cite

Hasil Uji

Model

Ket.

1 2 / Chi-Square 152,427 Baik

2 Significance probability 0,05 0,072 Baik

3 GFI 0,90 0,916 Baik

4 AGFI 0,90 0,902 Baik

5 TLI 0,95 0,951 Baik

6 CFI 0,95 0,954 Baik

7 RMSEA 0,08 0,074 Baik

8 Relative 2 (CMIN/DF) 2,00 1,088 Baik

Sumber: Olahan peneliti (lampiran 8)

4). Pengujian Parameter

Untuk mengetahui hubungan kausalitas antar masing-

masing variabel, dilakukan uji terhadap hipotesis nol yang

mengatakan bahwa koefisien regresi antar hubungan sama

dengan nol melalui uji t dalam model regresinya.

Dengan memperhatikan hasil regresi dalam Tabel 4.23

diketahui bahwa nilai critical ratio (CR) yang identik dengan

Page 115: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

111

uji t dalam analisis regresi terlihat bahwa semua koefisien

regresinya secara signifikan tidak sama dengan nol, dengan

demikian hubungan kausalitas dalam model dapat diterima.

Tabel 4.23

Estimasi Parameter Final Model Regression Weights Standardized

Estimate S.E C.R. P

LAYANAN <--- MUTU 0,211 0,216 2,316 0,000

CITRA <--- LAYANAN 0,260 0,229 2,892 0,000

CITRA <--- MUTU 0,378 0,251 3,392 0,000

DAYA <--- MUTU 0,963 0,257 5,918 0,000

DAYA <--- LAYANAN 0,114 0,094 2,346 0,000

DAYA <--- CITRA 0,055 0,065 1,195 0,053

KINERJA <--- LAYANAN 0,118 0,324 2,616 0,012

KINERJA <--- CITRA 0,976 0,367 2,693 0,000

KINERJA <--- MUTU 0,408 0,294 2,364 0,000

KINERJA <--- DAYA 0,113 0,115 2,346 0,000

Sumber: Olahan peneliti (lampiran 8)

Tabel 4.23 menunjukkan bahwa besarnya hubungan

antara variabel orientasi mutu (Mutu) dengan kualitas layanan

(Layanan) sebesar 0,211 dan nilai CR = 2,316, artinya variabel

orientasi mutu berpengaruh siknifikan terhadap kualitas

layanan.

Besarnya hubungan antara variabel kualitas layanan

dengan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (citra)

sebesar 0,260 dan nilai CR = 2,892, artinya variabel kualitas

layanan berpengaruh siknifikan terhadap citra merek Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi. Besarnya hubungan antara variabel

orientasi mutu dengan citra merek sebesar 0,378 dan nilai CR

= 3,392, artinya variabel orientasi mutu berpengaruh kuat dan

siknifikan terhadap citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

Besarnya hubungan antara variabel orientasi mutu dengan daya

Page 116: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

112

tarik (daya) sebesar 0,963 dan nilai CR = 5,918, artinya

variabel orientasi mutu berpengaruh kuat dan siknifikan

terhadap daya tarik.

Besarnya hubungan antara variabel kualitas layanan

dengan variabel daya tarik sebesar 0,114 dan nilai CR =

2,346, artinya variabel kualitas layanan berpengaruh siknifikan

terhadap daya tarik. Besarnya hubungan antara variabel citra

merek dengan variabel daya tarik sebesar 0,055 dan nilai CR

= 1,195, artinya variabel citra merek berpengaruh tidak

signifikan terhadap daya tarik.

Besarnya hubungan antara kualitas layanan dengan

variabel kinerja Word-Of-Mouth sebesar 0,118 dan nilai CR =

2,616, artinya variabel kualitas layanan berpengaruh siknifikan

terhadap kinerja Word-Of-Mouth. Besarnya hubungan antara

variabel citra merek dengan variabel kinerja Word-Of-Mouth

sebesar 0,976 dan nilai CR = 2,693, artinya variabel citra

merek berpengaruh siknifikan terhadap kinerja Word-Of-

Mouth.

Besarnya hubungan antara variabel orientasi mutu

dengan variabel kinerja Word-Of-Mouth sebesar 0,408 dan

nilai CR = 2,364, artinya variabel orientasi mutu berpengaruh

siknifikan terhadap kinerja Word-Of-Mouth. Besarnya

hubungan antara variabel daya tarik dengan variabel kinerja

Word-Of-Mouth sebesar 0,113 dan nilai CR = 2,346, artinya

variabel daya tarik berpengaruh siknifikan terhadap kinerja

Word-Of-Mouth.

Page 117: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

113

Tabel 4.24, menunjukkan secara rinci nilai p value dan

koefisien jalur antar variabel dalam penelitian ini.

Tabel 4.24

Koefisien Jalur Antar Variabel

Struktur Hubungan Koefisien

Jalur

Nilai

C.R.

Probabilitas

(P value)

Keterangan

Sig. 0,05

Orien_ Mutu Layanan 0,211 2,316 0,000 Signifikan

Orien_Mutu Citra Merek 0,378 3,392 0,000 Signifikan

Orien_Mutu Daya Tarik 0,963 5,918 0,000 Signifikan

Orien_Mutu Kinerja WoM 0,408 2,364 0,000 Signifikan

Layanan Citra Merek 0,260 2,892 0,000 Signifikan

Layanan Daya Tarik 0,114 2,346 0,000 Signifikan

Layanan Kinerja WoM 0,118 2,616 0,000 Signifikan

Citra Merek Daya Tarik 0,055 1,195 0,053 Tidak Sig.

Citra Merek Kinerja WoM 0,976 2,693 0,000 Signifikan

Daya Tarik Kinerja WoM 0,113 2,346 0,000 Signifikan

Sumber: Olahan peneliti (lampiran 8)

5). Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis pengaruh antar variabel laten dilakukan untuk

menguji seberapa besar kontribusi pengaruh antar variabel

laten yang terbentuk atau presentase varians antar variabel

dapat dijelaskan seperti terlihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24.

Koefisien Determinasi (R2)

Variabel Laten Square Multiple

Correlation (R2)

Keterangan

Daya Tarik (Z3)

Kinerja WoM

(Y)

0,953

0,990

Kontribusi pengaruh X, Z1, dan Z2

secara bersama terhadap Z3 sebesar

95,3%

Kontribusi pengaruh X, Z1, Z2, dan

Z3 secara bersama terhadap Y sebesar 99,0%

Sumber: Hasil olahan peneliti (lampiran 8)

Page 118: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

114

Tabel 4.25, menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. 95,3% varians pada variabel daya tarik dapat dijelaskan

oleh faktor variabel orientasi mutu, Kualitas Layanan, dan

Citra Merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

b. 99,0% varians pada variabel kinerja Word-Of-Mouth dapat

dijelaskan oleh faktor variabel orientasi mutu, kualitas

layanan, citra merek, dan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi. Sementara 1% sisanya dijelaskan oleh faktor

yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

6). Pengujian Hipotesis

1). Orientasi mutu berpengaruh signifikan terhadap kualitas

layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Tabel

4.24, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari orientasi

mutu terhadap kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

sebesar 0,211, dengan nilai CR =2,316. Artinya orientasi mutu

yang sudah dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

wilayah Kopertis 7 Jawa Timur, akan dapat meningkatkan

kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi sebesar 21,1%.

Hal ini berarti hipotesis 1 diterima.

2). Orientasi mutu berpengaruh signifikan terhadap citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Tabel 4.24,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari orientasi mutu

terhadap citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur sebesar 0,378 dengan nilai CR =3,392. Artinya orientasi

mutu Sekolah Tinggi Imu Ekonomi, dapat meningkatkan citra

Page 119: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

115

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur sebesar

37,8%. Hal ini berarti hipotesis 2 diterima.

3). Orientasi mutu berpengaruh signifikan terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Tabel 4.24,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari Orientasi mutu

terhadap daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur sebesar 0,963 dengan nilai CR =5,918. Artinya Orientasi

mutu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, dapat meningkatkan daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur sebesar

96,3%. Hal ini berarti hipotesis 3 diterima.

4). Orientasi mutu berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Tabel 4.24, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Orientasi

mutu terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur sebesar 0,408 dengan nilai CR =2,364.

Artinya Orientasi mutu, dapat meningkatkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur sebesar

40,8%. Hal ini berarti hipotesis 4 diterima.

5). Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Tabel

4.24, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari kualitas

layanan terhadap citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur sebesar 0,260 dengan nilai CR =2,892. Artinya

pada penelitian ini, kualitas layanan yang dipresepsikan

konsumen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dapat meningkatkan

Page 120: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

116

citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

sebesar 26,0%. Hal ini berarti hipotesis 5 diterima.

6). Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Tabel 4.24,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Kualitas Layanan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi terhadap daya tarik Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur sebesar 0,114, dengan

nilai CR sebesar 2,346. Artinya Kualitas Layanan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur sebesar

11,4%. Hal ini berarti hipotesis 6 diterima.

7). Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Tabel 4.24, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari

kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi terhadap

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur sebesar 0,118 dengan nilai CR = 2,616. Artinya kualitas

layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur sebesar 11,8%. Hal ini berarti

hipotesis 7 diterima.

8). Citra merek berpengaruh signifikan terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Tabel 4.24,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi terhadap daya tarik Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. sebesar 0,055, dengan

Page 121: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

117

nilai CR sebesar 1, 194. Artinya citra merek Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Hal ini berarti

hipotesis 8 ditolak.

9). Citra merek berpengaruh signifikan terhadap citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Tabel 4.24, menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh dari citra merek Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. sebesar 0,976 dengan nilai CR

=2,693. Artinya citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

berpengaruh signifikan terhadap citra merek Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi sebesar 97,6%. Hal ini berarti hipotesis 9

diterima.

10). Daya tarik berpengaruh signifikan terhadap kinerja Word-

Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.Tabel

4.24, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi terhadap kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. sebesar

0,113 dengan nilai CR = 2,346. Artinya daya tarik Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi sebesar 11,3%.

Hal ini berarti hipotesis 10 diterima.

Page 122: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

119

BAB 5

MENINGKATKAN CITRA DAN KINERJA WOM

PERGURUAN TINGGI SWASTA

A. Temuan-Temuan Teoritis Tentang STIE di Jawa

Timur

Uraian implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data

yang telah disajikan dalam bab sebelumnya. Pembahasan

uraian dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

terjadi antar variabel yang dianalisis sebagai pembuktian

hipotesis yang ada dalam penelitian. Bagian ini membahas

konsekuensi dari hasil pengujian yang kemungkinan menerima

atau menolak hipotesis. Selain itu dalam pembahasan teori-

teori ataupun hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh para

peneliti terdahulu akan digunakan sebagai rujukan, apakah

hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini

Page 123: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

120

mendukung atau bertentangan dengan teori ataupun hasil

penelitian empiris terdahulu tersebut.

Temuan-temuan teoritis serta keterbatasan-keterbatasan

penelitian juga akan dikemukakan pada bab ini agar dapat

menjadi dasar bagi peneliti-peneliti berikutnya yang

berkeinginan melakukan pengembangan lebih lanjut tentang

masalah yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

Pembahasan hasil penelitian adalah merupakan bab

dimana peneliti mengkonstruksi sebuah pengetahuan melalui

cara-cara berfikir deduktif-induktif dan induktif-deduktif. Cara

seperti ini lebih tepat disebut melakukan analisis dialektika

dengan dasar metode penjelasan reflectif thinking. Berkaitan

dengan itu maka penulis mencoba membahas dan

mendiskusikan hasil penelitian ini agar bermakna sesuai

dengan kondisi yang diinginkan.

Perubahan pola persaingan menjadikan bisnis makin

kompetitif. Victor Danciu (2009: 14) menjelaskan pada saat

yang sama, para konsumen adalah lebih menuntut industri,

mengharapkan lebih banyak nilai dan keuntungan dari jasa-jasa

yang mereka beli. Para konsumen menjadi lebih kuat dalam

hubungan mereka dengan penyedia jasa. Ini adalah sebuah

indikasi yang sangat kuat bagi para penyedia jasa untuk

mengenali bagian yang terpenting pada hubungan yang mereka

miliki dengan para konsumen. Namun konsumen menghendaki

hubungan-hubungan baru, seperti mengharuskan sifat-sifat dan

karakter tertentu. Jenis hubungan ini membutuhkan suatu

Page 124: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

121

pemasaran baru, yang mana dikenal sebagai Pemasaran

hubungan (relationship marketing). Segi-segi yang khas dan

jelas pada relationship marketing adalah penguatan hubungan

jangka panjang yang saling menguntungkan dengan suatu

kelompok konsumen tertentu. Situasi yang demikian ini juga,

mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk mencari

solusi yang kreatif dan inovatif agar dapat bertahan dan

memenangkan persaingan. Strategi bersaing, marketing mix,

tindakan inovasi dan strategi orientasi mutu adalah beberapa

solusi yang dapat digunakan.

Menurut Kohli dan Jaworski (1993: 18), Minto (2005:

37) orientasi pada mutu, yang disesuaikan dengan keinginan

pasar merupakan kondisi yang bisa membawa pada

meningkatnya kenerja pemasaran. Narver dan Slater (1995: 34)

menyatakan orientasi mutu yang disesuaikan dengan keinginan

pasar sebagai kegiatan yang paling efektif dan efisien untuk

menciptakan perilaku – perilaku yang dibutuhkan untuk

menciptakan superior value bagi pembeli dan menghasilkan

superior performance bagi perusahaan.

Narver dan Slater (1995: 36), Ferdinand (2013: 74)

mengatakan bahwa kinerja perusahaan yang efektif adalah

konfigurasi dari manajemen praktis yang memberikan fasilitas

untuk pegembangan pengetahuan yang menjadi dasar

keunggulan bersaing. Penelitian Li, Ling X., (2009: 217), Agus

Satata (2006: 213), Ag. Sunarno H., (2015) menunjukkan

bahwa keunggulan bersaing yang dimiliki pada akhirnya akan

Page 125: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

122

mempengaruhi kinerja pasar perusahaan yang diukur melaui

pertumbuhan pelanggan.

Salah satu bentuk pemasaran yang dapat dilakukan

adalah dengan melaksanakan Word-of-Mouth Marketing.

Word-Of-Mouth Marketing layak dipilih, selain karena

biayanya relatif murah, juga karena berdasarkan hasil riset,

Herr et al., (1991: 454), Mangold et al., (2007: 112), Gupta &

Judy (2010: 224) menemukan bahwa Word-Of-Mouth

memiliki impact yang lebih besar daripada informasi tertulis.

Informasi yang diperoleh dari seseorang dalam proses Word-

Of-Mouth biasanya lebih jelas, karena merupakan sebuah

bentuk komunikasi. Kejelasan ini mengacu kepada: menarik

secara emosional, informasi yang sangat jelas, dan sumber

yang sangat dekat (Gruen et al., 2007: 449, Mangold et al.,

2007: 112).

Karakteristik responden mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi dengan program studi yang sudah terakreditasi

B, oleh BAN-PT di Jawa Timur. yaitu berdasarkan: jenis

kelamin 51,5 % pria (202 responden), dan 48,5 % wanita

(190), sedangkan kelompok umur lebih besar dari 25 tahun

sebanyak 1,0 % (4 responden) dari total responden, kelompok

umur 23 – 25 tahun sebanyak 41,9% (164 responden), dan

kelompok umur 19 – 22 tahun sebanyak 57,1% (224

responden). Selanjutnya berdasarkan status semester

ditunjukkan pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah

responden pada semester 4 sebanyak 45.4% (178 responden),

Page 126: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

123

jumlah responden pada semester 6 sebanyak 31.1 % (122

responden) dari total responden, dan jumlah responden pada

semester 8 sebanyak 23,5 % (92 responden). Berikutnya

karakteristik responden berdasarkan jumlah saudara 4 orang

atau lebih sebanyak 16,3 % (64 responden), jumlah saudara 3

orang sebanyak 24,2 % (95 responden), jumlah saudara 2

orang sebanyak 26,8 % (105 responden), dan jumlah saudara 1

orang sebanyak 32,7 % (128 responden) dari total 392

responden.

Deskripsi masing-masing variabel yang menjadi topik

pada penelitian disertasi ini adalah sebagai berikut:

Variabel Orientasi mutu merupakan orientasi sekolah tinggi

pada keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa

dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

mahasiswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur

orientasi mutu adalah: Orientasi produk, Orientasi pelanggan,

dan Orientasi kinerja.

Variabel Kualitas layanan sekolah tinggi adalah kondisi

dinamis yang berhubungan dengan totalitas karakteristik

produk atau jasa, sumber daya manusia, proses layanan dan

lingkungan di sekolah tinggi ilmu ekonomi guna memenuhi

kebutuhan spesifik dan harapan mahasiswa. Indikator yang

digunakan untuk mengukur kualitas layanan adalah: Tangibles,

Kehandalan layanan (Reliability), Responsivevess, Assurance,

dan Empaty.

Page 127: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

124

Variabel Citra merek sekolah tinggi adalah kesan mahasiswa

terhadap sekolah tinggi ilmu ekonomi yang terbentuk dalam

memproses informsnasi setiap waktu dari berbagai sumber

terpercaya. Indikator yang digunakan untuk mengukur citra

merek adalah: Personality, Reputation, Nilai keperdulian

(Value), dan Corporate identity.

Variabel Daya tarik adalah kemampuan perusahaan, produk

maupun citra merek untuk menarik perhatian konsumen.

Indikator yang digunakan untuk mengukur daya tarik adalah:

Dayatarik Rasional, Dayatarik Emosional, dan Dayatarik

Moral.

Variabel Komunikasi dari mulut ke mulut (words of mouth)

menceritakan hal yang positif tentang perusahaan maupun

produk kepada pihak lain. Indikator yang digunakan untuk

mengukur words of mouth adalah: Cerita hal yang positif,

Mengajak teman / keluarga, dan Rekomendasi/ menyarankan.

Hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif model atau

cara pengelolaan orientasi mutu terhadap kualitas layanan, citra

merek, dan dayatarik serta dampaknya pada kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Pada

konteks ini pengaruh variabel-variabel penjelas dapat dikaji

lebih lanjut untuk mendapatkan bahasan yang lebih

komprehensif, dan untuk lebih jelasnya pembahasan dan

diskusi selanjutnya hasil penelitian ini, peneliti menjelaskan

sebagai berikut:

Page 128: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

125

1. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Kualitas Layanan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap

kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0, 211 dengan nilai critical ratio (CR) 2.316 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel orientasi mutu

terhadap cirta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi adalah signifikan

atau dapat dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur yang telah membuat

orientasi mutu yang baik dan tidak kalah dengan mutu

perguruan Tinggi pada umumnya memberikan kontribusi

terhadap peningkatan kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan

dalam melaksanakan orientasi mutu dapat menurunkan kualitas

layanan Sekolah Tinggi terhadap mahasiswanya. Sumbangan

yang diberikan dalam kontribusi tersebut sebesar 0.211 atau

21,1 %.

Dalam uraian deskriptif diketahui bahwa, orientasi

mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-

rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain

menunjukkan belum maksimal, namun dalam pengertian lain

menunjukkan masih terdapat peluang untuk meningkatkan

kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Page 129: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

126

melalui orientasi mutu.

Analisis dengan menggunakan analisis faktor diketahui

bahwa faktor dominan yang membentuk orientasi mutu adalah

orientasi kinerja, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan orientasi kinerja dari Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: manajemen stie setiap saat

memberi perhatian terhadap perkembangan dunia pendidikan

sebagai strategi bersaing; Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

mendayagunakan karyawan dalam memasarkan produk-produk

nya; dan prodi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi disesuaikan

dengan perkembangan kebutuhan industri.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk orientasi

mutu adalah orientasi produk, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan orientasi produk dari Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

setiap saat berusaha menjaga mutu proses pendidikan; Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi setiap saat berusaha membuat mutu

pendidikan memenuhi harapan mahasiswa; dan prodi di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi memenuhi harapan

mahasiswa.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk orientasi

mutu adalah orientasi pelanggan, artinya bahwa responden

lebih mengutamakan orientasi pelanggan dari Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi memiliki karyawan yang berkomitmen untuk

memnbantu mahasiswa; Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Page 130: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

127

memiliki manajemen yang menciptakan customer value bagi

mahasiswa; dan prodi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi sesuai

kebutuhan masyarakat.

Dominannya indikator indikator orientasi kinerja pada

variabel Orientasi mutu pada penelitian ini maka, pihak

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, layak lebih

memperhatikan indikator orientasi kinerja ini, karena dengan

orientasi kinerja yang baik akan tercipta kualitas produk yang

baik, sekaligus juga kualitas layanan yang baik. Adanya

orientasi kinerja, maka Sekolah Tinggi setiap saat akan

berusaha menjaga mutu proses pendidikan. Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi setiap saat akan berusaha membuat mutu

pendidikan memenuhi harapan mahasiswa. Juga prodi-prodi

yang ditawarkan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi akan

memenuhi harapan mahasiswa. Hal ini bisa dilakukan dengan

selalu melakukan inovasi dan menciptakan produk-produk baru

yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat

sebagai konsumen Sekolah Tinggi, yang disesuaikan dengan

kebutuhan industri sebagai pengguna produk Sekolah Tinggi.

Juga selalu mengikuti perkembagan teknologi.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dengan orientasi mutu,

yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen akan

tetap menjadi pilihan utama konsumen. Dengan Orientasi

mutu yakni mengidentifikasi penentu utama mutu jasa,

mengelola harapan pelanggan, mengelola mutu jasa dan

Page 131: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

128

mengembangkan budaya mutu, bila dilakukan terus menerus

akan menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi unggul.

Dalam konsep relatif, mutu biasanya diukur dari sisi

pelanggan baik internal maupun eksternal. Dalam hal ini

mutu adalah implementasi manajemen sumber daya manusia

di perguruan Tinggi yang telah memberikan jasa

(pelayanan), dengan fokus pembahasan pada pelanggan

internal dosen dan pegawai, pelanggan eksternal primer para

mahasiswa. Selanjutnya, ukuran mutu yang menjadi fokus

dalam pembahasan ini pun adalah adanya kepuasan melalui

perkembangan kemampuan dari segi fisik dan psikis para

pelanggan tersebut. Berkembang secara fisik antara lain

mendapatkan imbalan finansial dan kesejahteraan hidup

lebih layak, sedangkan perkembangan secara psikis adalah

bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan

mengembangkan kemampuan, bakat dan kreativitasnya. Di

samping itu, pelanggan- pelanggan tersebut merasa puas

bila suasana kerja atau budaya kerja di kampus mendukung.

Orientasi mutu merupakan orientasi perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Salah satu

implemenasi orientasi mutu adalah pada implemetasi produk

yang berkualitas. Dengan adanya kualitas produk yang baik,

maka kebutuhan dan harapan konsumen akan terpenuhi.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Agrian Farissa (2015)

yang menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh

terhadak kepuasan dan loyalitas nasabah. Agus (2013) juga

Page 132: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

129

menemukan hubungan orientasi pasar (dalam penelitian ini

orientasi mutu) dengan kualitas layanan

Hasil penelitian ini juga searah dengan temuan Filho,

Cid Goncalves & Guerra, Renata Souza (2004), yang

menunjukkan bahwa: Ekspektasi mempunyai pengaruh positip

dan signifikan terhadap kualitas layanan; Kualitas layanan

mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap value;

Ekspektasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan

terhadap value; Value mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan; Kualitas mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan. Hasil penelitian ini juga searah

dengan temuan Sari, dkk (2012), yang menunjukkan bahwa:

kualitas produk (orientasi mutu) berpengaruh terhadap persepsi

harga, dan variabel komuni secara individu.

2. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Citra Merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

378 dengan nilai critical ratio (CR) 3.392 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel orientasi mutu terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi membangun orientasi mutu yang baik,

Page 133: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

130

terarah, dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan

konsumen memberikan kontribusi terhadap peningkatan citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian

juga sebaliknya kegagalan dalam membangun orientasi mutu

dapat menurunkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi

tersebut sebesar 0.378 atau 37,8 %.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, orientasi mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur melalui orientasi mutu.

Mutu Sekolah Tinggi adalah keseluruhan ciri atau

karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan mahasiswa (pelanggan).

Pelanggan yang dimaksud disini bukan pelanggan atau

konsumen yang hanya datang sekali untuk mencoba dan

tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang

berulang-ulang untuk membeli dan membeli. Meskipun

demikian, pelanggan yang baru pertama kali datang juga

harus dilayani sebaik-baiknya, karena kepuasan yang

pertama inilah yang akan membuat pelanggan datang dan

datang lagi. Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu

Page 134: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

131

produk atau jasa itu akan dapat diwujudkan bila orientasi

seluruh kegiatan organisasi tersebut berorientasi pada

kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Apabila

diutarakan secara rinci, mutu memiliki dua perspektif, yaitu

perspektif produsen atau penyelenggara dan perspektif

konsumen atau pelanggan, bila kedua hal tersebut disatukan

maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi

tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan

oleh pelanggan. Dan apabila diperhatikan kembali, kedua

perspektif tersebut akan bertemu pada satu kata “fitness for

customer use”. Kesesuaian untuk digunakan tersebut

merupakan kesesuaian antara konsumen/pelanggan dengan

produsen/penyelenggara, sehingga dapat membuat suatu

standar yang disepakati bersama dan dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan kedua belah pihak.

Hasil penelitian sesuai dengan penemuan Sihabudin

(2015), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

sangat kuat antara kualitas produk dan promosi, serta terdapat

pengaruh parsial dan simultan antara kualitas produk dan

promosi terhadap citra merek handphone Samsung. sesuai

dengan penemuan Situmorang, Irwanty L., (2017). Sesuai

dengan penemuan Subagio Hartono dan Saputra Robin (2012),

yang menunjukkan bahwa perceived service quality

berpengaruh terhadap image, dan customer satisfaction.

Kemudian perceived value dan image berpengaruh terhadap

customer satisfaction. Selanjutnya image berpengaruh terhadap

Page 135: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

132

Customer Loyalty dan Satisfaction berpegaruh terhadap

Customer Loyalty.

Hasil penelitian sesuai juga dengan temuan Cuk Triono

Singgih (2008), dalam penelitian The Influence of Service

Quality to Brand Image, Consumers’ Trust And Satisfaction of

Course And Training Institution Among Senior High School

Graduates In Java. Yang menunjukkan bahwa: kualitas

layanan lembaga kursus signifikan mempengaruhi citra merek

lembaga kursus di Jawa Timur.

3. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Daya Tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

963 dengan nilai critical ratio (CR) 5.918 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel orientasi mutu terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah

signifikan atau dapat dipercaya. Sedangkan nilai positif beta

menjelaskan pengaruhnya bersifat searah, artinya orientasi

mutu memberikan kontribusi terhadap peningkatan daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga

sebaliknya kegagalan dalam membentuk orientasi mutu

Sekolah Tinggi dapat menurunkan daya tarik Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan

dalam kontribusi tersebut sebesar 0.963 atau 96,3 %.

Page 136: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

133

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, orientasi mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur melalui orientasi mutu.

Orienasi mutu dalam penididikan, merupakan orientasi

mutu secara total, baik dari sisi akademik maupun dari sisi

manajemen. Total quality management merupakan perluasan

dan pengembangan dari jaminan mutu. TQM adalah tentang

usaha menciptakan sebuah kultur mutu, yang mendorong

semua stafnya untuk memuaskan semua para pelanggan.

Dalam konsep mutu terpadu pelanggan adalah raja. Ini

merupakan pendekatan yang dipopulerkan oleh Peters dan

Weterman dalam In Search of Excellence, dan telah menjadi

tema khas dalam tulisan-tulisan Tom Peters. Beberapa

perusahaan, seperti Marks and Spencer, British Airways, dan

Sainsburys telah mencari pendekatan ini dalam waktu yang

cukup lama. Konsep ini berbicara tentang bagaimana

memberikan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan, serta

kapan dan bagaimana mereka menginginkannya. Konsep ini

disesuaikan dengan perubahan harapan dan gaya pelanggan

dengan cara mendesain produk dan jasa yang memenuhi dan

memuaskan harapan mereka. Dengan memuaskan pelanggan,

Page 137: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

134

bisa dipastikan bahwa mereka akan kembali lagi dan

memberitahu teman-temannya tentang produk atau layanan

tersebut. Ini disebut dengan istilah mutu yang menjual (sell-on

quality). Persepsi dan harapan pelanggan tersebut diakui

sebagai sesuatu yang bersifat jangka pendek dan bisa berubah-

ubah. Demikian juga dengan organisasi, ia harus menemukan

metode-metode yang tepat untuk mendekatkan diri dengan

pelanggan mereka agar dpat merespon perubahan selera,

kebutuhan, dan keinginan mereka.

Hasil penelitian sesuai dengan temuan Merdifransisca

(2011), yang menunjukkan bahwa kualitas produk dan daya

tarik pengaruh terhadap minat beli konsumen. Sesuai dengan

temuan Pratma, Rizky dan Rahardja, Edy (2014). Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa variabel citra merek, daya

tarik iklan, dan harga mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel minat beli. Variabel yang paling berpengaruh terhadap

minat beli adalah variabel harga, diikuti oleh variabel citra

merek. Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada (2011).

Hasil penelitian juga sesuai dengan temuan Muharam, Ashari

Satrio And Sofian, Syuhada (2011), bahwa desain kemasan

produk dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap brand

awareness dan pada minat beli konsumen. Penelitian Martopo,

Aditya (2015), menimpulkan bahwa kualitas produk, citra

merek, dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Page 138: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

135

4. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0, 408 dengan nilai critical ratio (CR) 2.364 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel orientasi mutu

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah berusaha merancang dan

membuat prodi yang unggul memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan

dalam membentuk orientasi mutu yang unggul dapat

menurunkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam

kontribusi tersebut sebesar 0.408 atau 40,8 %.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, orientasi mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Page 139: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

136

Ekonomi di Jawa Timur melalui orientasi mutu.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Indah

Setyawati (2009) yang membuktikan bahwa kinerja Words of

Mouth dapat ditingkatkan melalui kualitas layanan. Hasil

analisis dengan menggunakan nilai indeks menunjukkan bahwa

kinerja Words of Mouth termasuk dalam kategori sedang. Hal

ini disebabkan oleh kualitas layanan yang diberikan juga

dipersepsikan sedang oleh responden. Kinerja Words of Mouth

ditingkatkan melalui kepuasan konsumen yang diupayakan

melalui peningkatan kualitas layanan. Hasil analisis deskriptif

dengan menggunakan nilai indeks menunjukkan bahwa kinerja

Words of Mouth yang termasuk dalam kategori sedang

disebabkan oleh kepuasan konsumen yang juga berada dalam

kategori sedang. Kepuasan konsumen yang kurang optimal ini

juga disebabkan oleh kualitas layanan yang diberikan juga

dipersepsikan sedang oleh responden.

Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Kotler

(2012) bahwa orientasi mutu dalam hal kualitas jasa harus

dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan

kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas

jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Goodman (2005) dan Babin et al (2005)

yang menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh

positif terhadap kepuasan pelanggan.

Page 140: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

137

5. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Citra Merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel kualitas layanan terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

260 dengan nilai critical ratio (CR) 2.892 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel kualitas layanan terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi membangun kualitas layanan yang baik,

dan selalu mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen

memberikan kontribusi terhadap peningkatan citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga

sebaliknya kegagalan dalam membangun kualitas layanan

dapat menurunkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi

tersebut sebesar 0.260 atau 26,0 %.

Dari uraian deskriptif diketahui bahwa, kualitas layanan

yang berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-rata = 3.756

dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain menunjukkan

belum maksimal, namun dalam pengertian lain menunjukkan

masih terdapat peluang untuk meningkatkan citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur melalui kualitas

layanan.

Page 141: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

138

Analisis dengan menggunakan analisis faktor diketahui

bahwa faktor dominan yang membentuk kualitas layanan

adalah kehandalan layanan/ reliability, artinya bahwa

responden lebih mengutamakan kualitas layanan dari Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, dari sisi kehandalan

layanan yaitu: lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

merealisasikan setiap program yang di janjikan pada

mahasiswa; Jadwal perkuliahan di lokasi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi setiap saat tepat waktu; dan lokasi Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi memiliki dosen-dosen yang berkualitas.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk kualitas

layanan adalah berwujud/tangibles, artinya bahwa responden

lebih mengutamakan kualitas layanan dari sisi

berwujud/tangibles Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur, yaitu: lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mudah

dijangkau; lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi tidak jauh

dari pusat kegiatan Ekonomi; dan ruang publik atau tempat

pelayanan yang dimiliki Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

memadai.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk kualitas

layanan adalah empaty, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan kualitas layanan dari sisi empaty Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: dosen dan

karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi banyak tersenyum,

serta menghormati semua mahasiswa; dosen dan karyawan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi percaya diri dalam menangani

Page 142: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

139

semua kepentingan mahasiswa; dan dosen/karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi menjaga kesopanan dalam menangani

semua kepentingan mahasiswa.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk kualitas

layanan adalah responsivevess, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan kualitas layanan dari sisi responsivevess

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: karyawan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mampu memberikan palayanan

yang tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa

dengan baik; karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mampu

memberikan layanan dengan cepat; dan karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi mampu memberikan layanan pada setiap

keluhan mahasiswa.

Faktor berikutnya yang membentuk kualitas layanan

adalah assurance, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan kualitas layanan dari sisi assurance Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: dosen dan

karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dapat dipercaya;

dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi percaya

diri dalam menangani semua kepentingan mahasiswa; dan

dosen/karyawan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

menjaga kesopanan dalam menangani semua kepentingan

mahasiswa.

Dominannya indikator kehandalan layanan/ reliability

pada variabel kualitas layanan pada penelitian ini maka, pihak

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, layak lebih

Page 143: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

140

memperhatikan indikator kehandalan layanan/ reliability ini,

karena dengan kehandalan layanan/ reliability yang baik akan

tercipta kualitas layanan yang baik yang tentunya akan

berdampak pada citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

Adanya kualitas layanan yang handal, maka Sekolah Tinggi

merealisasikan setiap program yang di janjikan. Jadwal

perkuliahan setiap saat tepat waktu. Juga Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi memiliki dosen-dosen yang berkualitas yang

memenuhi harapan mahasiswa. Hal ini bisa dilakukan dengan

selalu melakukan inovasi dan menciptakan hal-hal baru dalam

pelayanan yang tidak membosankan, juga dengan melakukan

upgrade pengetahuan dan keahlian dosen maupun karyawan

Sekolah Tinggi, dengan Ilmu-Ilmu baru, mengikuti

perkembangan teknologi.

Kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO

9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik

yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi

persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang

menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan

karakteristik itu memenuhi kebutuhannya. Konsep kualitas

sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari

perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan

spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas

yang seha rusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi

konsumen, (2) produk (jasa) dan (3) proses. Untuk yang

berwujud barang, ketiga orientasi ini hampir selalu dapat

Page 144: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

141

dibedakan dengan jelas, tetapi tidak untuk jasa. Untuk jasa,

produk dan proses mungkin tidak dapat dibedakan dengan

jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri.

Konsistensi kualitas suatu jasa untuk ketiga orientasi tersebut

dapat memberi kontribusi pada keberhasilan suatu

perusahaan ditinjau dari kepuasan pelanggan, kepuasan

karyawan, dan profitabilitas organisasi.

Hasil penelitian sesuai dengan tenemuan Nha Nguyen

dan Gaston Le Blance (1998), yang menunjukkan bahwa:

kualitas layanan berpengaruh positip terhadap citra korporat.

kualitas layanan juga berpengaruh secara tidak langsung

terhadap citra melalui perceived value. Hasil penelitian juga

sesuai dengan penemuan Subagio Hartono dan Saputra Robin

(2012); Cuk Triono Singgih (2008), yang menunjukkan bahwa

perceived service quality berpengaruh terhadap image, dan

customer satisfaction. Kemudian perceived value dan image

berpengaruh terhadap customer satisfaction.

6. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Daya Tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel kualitas layanan terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

114 dengan nilai critical ratio (CR) 2.346 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel kualitas layanan terhadap daya

Page 145: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

142

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah

signifikan atau dapat dipercaya.

Sedangkan nilai positif beta menjelaskan pengaruhnya

bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi membangun kualitas layanan yang baik, dan selalu

mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen memberikan

kontribusi terhadap peningkatan daya tarik Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya

kegagalan dalam membangun kualitas layanan dapat

menurunkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur. Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi tersebut

sebesar 0.114 atau 11,4 %.

Kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut

untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan demikian

terdapat dua faktor utama mempengaruhi kualitas jasa, yaitu

kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang diterima

atau dirasakan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan

sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa

dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima

atau dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika

jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan

maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk.

Dalam penelitian ini didapat bahwa kualitas layanan

Sekolah Tinggi berpengaruh 11,4% terhadap daya tarik

Page 146: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

143

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Kecilnya

prosentasi pengaruh ke dua variabel ini, dapat terjadi karena

kualitas layanan yang diberikan Sekolah Tinggi terhadap

mahasiswanya belum dapat memenuhi harapan mahasiswa.

Dari hasil pengujian deskriptif secara empirik diketahui bahwa

rata-rata kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur berada pada nilai 3,756. Pada katagori baik tapi

masih belum sangat baik. Dimana kontribusi nilai masing-

masing indikator kualitas layanan juga masih berada pada

rentang nilai baik, dan kontribusi indikator yang paling kecil

dalam variabel kualitas layanan adalah emphaty. Hal ini

menunjukkan bahwa: karyawan/dosen Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi belum banyak tersenyum, dan belum sepenuhnya

menghormati mahasiswa. karyawan/dosen belum dapat

mendengarkan setiap keluhan mahasiswa; juga,

karyawan/dosen belum memberi solusi pada setiap keluhan

mahasiswa. Dengan demikian maka disarankan agar pihak

manajemen lebih aktif memberikan penyuluhan terhadap dosen

maupun karyawannya agar harapan mahasiswa dalam hal

kualitas layanan terpenuhi. Juga dapat dilakukan dengan

mempercepat layanan terhadap mahasiswa dengan otomatisasi

layanan menggunakan komputer.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, kualitas layanan yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.756 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

Page 147: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

144

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur melalui kualitas layanan.

Hasil penelitian serah dengan temuan Penetian Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dimana dalam penelitian ini daya tarik

merupakan salah satu bagian dari persepsi kualitas layanan.

Hasil penelitian juga serah dengan temuan Muhammad Ehsan

Malik (2014) yang menujukkan bahwa dimensi empati,

responsif dan reliabilitas adalah instrumen yang dapat

mengangkat citra hotel. Sedangkan dimensi jaminan

(Assurance) dan bukti fisik (Tangible) tidak berpengaruh sama

sekali mengangkat citra (daya tarik).

7. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel kualitas layanan terhadap

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur adalah 0, 118 dengan nilai critical ratio (CR) 2.616 dan

nilai probabilitas sebesar 0.012. Nilai probabilitas lebih kecil

dari 0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel kualitas

layanan terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

Page 148: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

145

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah berusaha melaksanakan

kualitas layanan yang unggul memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan

dalam membentuk kualitas layanan yang unggul dapat

menurunkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam

kontribusi tersebut sebesar 0.118 atau 11,8 %.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, kualitas layanan yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.756 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur melalui kualitas layanan.

Perilaku Word-Of-Mouth dapat dihubungkan dengan

kepuasan dan ketidakpuasan konsumen dengan pengalaman

konsumsinya terdahulu (Blodget, 2007: 423). Kepuasan

konsumen oleh Kotler didefinisikan sebagai berikut:

,”satisfaction is a person’s feeling of pleasure or

disappointment resulting from comparing a product’s

perceived performance (or outcome) in relation to his or her

expectations. If the performance fall short of expectations, the

Page 149: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

146

customer is dissatisfied. If the performance matches the

expectations, the customer issatisfied. If the performance

exceeds expectations, the customer is highly satisfied or

delighted”.

Penelitian tentang Words of Mouth sudah banyak

diteliti. Penelitian-penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

kepuasan pelanggan penting, tetapi bukanlah suatu kondisi

yang cukup untuk mendorong Word-Of-Mouth positif.

Penelitian mereka menyarankan bahwa insentif merupakan

suatu cara yang efektif mendorong kepuasan pelanggan untuk

merekomendasikan perusahaan. Hal ini selaras dengan

pernyataan bahwa memuaskan pelanggan saja tidaklah

memadai. Sebab, hanya pelanggan yang benar-benar puas saja

(delight) yang akan loyal. Pelanggan harus didorong ke zona

delight yaitu suatu wilayah dimana pelanggan merasa bahagia

atau gembira yang akan mengarahkan kepada komitmen dan

loyalitas. Dengan demikian kualitas layanan berpengaruh besar

terhadap terjadinya Word-Of-Mouth dalam hal komitmen dan

loyalitas konsumen.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Indah

Setyawati (2009) yang membuktikan bahwa kinerja Words of

Mouth dapat ditingkatkan melalui kualitas layanan. Kinerja

Words of Mouth dapat ditingkatkan melalui kepuasan

konsumen yang diupayakan melalui peningkatan kualitas

layanan. Hasil penelitian juga searah dengan temuan Puji

Winoto, Azis Fathoni, Andi Tri Haryono (2016) yang

Page 150: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

147

menunjukkan bahwa Retailer Performance Sales Force, Dan

Servis Quality berpengaruh terhadap Customer Trust Dengan

Word Of Mouth. Sebagai Variabel Intervening. Hasil

penelitian juga searah dengan temuan Mirah Ayu Putri

Trarintya (2011), yang menunjukkan bahwa : Kualitas layanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen; Kualitas layanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap word of mouth (WORD-OF-MOUTH)

konsumen; Kepuasan berpengaruh positif dan signfikan

terhadap word of mouth (Word-Of-Mouth) konsumen.

8. Pengaruh Citra Merek Terhadap Daya Tarik Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel citra merek terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0, 055

dengan nilai critical ratio (CR) 1.195 dan nilai probabilitas

sebesar 0.053. Nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, hal ini

menandakan bahwa variabel citra merek terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah

berpengaruh tidak signifikan atau tidak dapat dipercaya.

Citra menunjukkan kesan suatu objek terhadap objek lain

yang terbentuk dalam memproses informasi setiap waktu dari

berbagai sumber terpercaya. Terdapat tiga hal penting dalam

citra, yaitu: kesan objek, proses terbentuknya citra, dan sumber

terpercaya. Obyek meliputi individu maupun perusahaan yang

terdiri dari sekelompok orang didalamnya. Citra dapat

Page 151: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

148

terbentuk dengan memproses informasi yang tidak menutup

kemungkinan terjadinya perubahan citra pada objek dari

adanya penerimaan informasi setiap waktu. Besarnya

kepercayaan objek terhadap sumber informasi memberikan

dasar penerimaan atau penolakan informasi. Sumber informasi

dapat berasal dari perusahaan secara langsung dan atau pihak-

pihak lain secara tidak langsung.

Barnes et al., (2006); Sumarwan (2011: 237 )

menyevutkan bahwa citra merek berhubungan dengan

loyalitas. dalam variabel loyalitas terhadap Sekolah Tinggi,

loyalitas terkait dengan perilaku konsumen untuk membeli

ulang di tempat yang sama atau membeli produk yang sama,

serta berbagai perilaku yang merupakan cerminan dari evaluasi

konsumen. Hal senada juga dinyatakan oleh Hasan (2013:

126), bahwa citra merek berkaitan erat dengan loyalitas

pelanggan, dimana bila konsumen percaya pada satu merek,

mereka sulit untuk berpindah ke merek lain. Citra merek

menjadi faktor penentu kesetiaan pelanggan, pada tingkat lebih

Tinggi, kepuasan pelanggan meningkatkan kesetiaan pelanggan

dan mereka ikut serta membesarkan /membangun citra

perusahaan lebih positif.

Dalam penelitian ini didapat citra merek Sekolah

Tinggi tidak berpengaruh terhadap daya tarik Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Citra Sekolah Tinggi

menunjukkan kesan objek terhadap Sekolah Tinggi yang

terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari

Page 152: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

149

bebagai sumber informasi terpercaya. Hal ini dapat terjadi

karena citra merek Sekolah Tinggi yang terbentuk dalam

benak mahasiswa sebagai kesan objek terhadap Sekolah

Tinggi yang terbentuk dengan memproses informasi belum

dapat memenuhi persepsi mahasiswa. Dari hasil pengujian

deskriptif secara empirik diketahui bahwa rata-rata citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur berada pada

nilai 3,671. Pada katagori baik tapi masih belum sangat baik.

Dimana kontribusi nilai masing-masing indikator citra merek

juga masih berada pada rentang nilai baik, dan kontribusi

indikator yang paling kecil dalam variabel citra merek adalah

nilai keperdulian. Hal ini menunjukkan bahwa: sikap

keperdulian manajemen, dosen dan karyawan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi, terhadap mahasiswa masih belum baik.

Kejadian ini tentunya akan direspon negatif mahasiswa sebagai

konsumen Sekolah Tinggi. Disisi lain pada penelitian ini

didapat bahwa kualitas layanan berpengaruh tidak signifikan

terhadap daya tarik Sekolah Tinggi. Hal ini memperjelas daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur masih

belum baik. Dengan demikian maka disarankan agar pihak

manajemen lebih aktif memberikan perhatiannya terhadap

kualitas layan, karena salah satu pemicu terjadinya citra baik

adalah kualitas layanan. Dimana dengan kualitas layanan yang

baik akan menaikkan citra Sekolah Tinggi, yang selanjutnya

akan menjadi daya tarik Sekolah Tinggi

Page 153: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

150

Hasil penelitian tidak serah dengan temuan Chao Wu

Chan (2011), yang menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti bahwa citra merek

yang positif tidak hanya menambah loyalitas konsumen secara

langsung, tetapi juga meningkatkan kepuasan konsumen

melalui peningkatan kualitas layanan dan juga menambah

loyalitas konsumen. Citra merek sendiri merupaka faktor utama

meningkatkan kualitas layanan, kepuasan konsumen dan

loyalitas konsumen. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa alur

dari kualitas layanan ke kepuasan konsumen merupakan faktor

utama pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen.

Dalam penelitian ini daya tarik Sekolah Tinggi akan naik bila

kualitas layanan, kepuasan mahasiswa sudah terjadi.

Hasil penelitian juga tidak serah dengan temuan Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang juga menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan (daya tarik).

9. Pengaruh Citra Merek Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel citra merek terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0, 976 dengan nilai critical ratio (CR) 2.693 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih besar dari

Page 154: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

151

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel citra merek

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah berusaha membangun citra

merek yang baik memberikan kontribusi terhadap peningkatan

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan dalam membentuk

citra merek yang unggul dapat menurunkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi tersebut sebesar

0.118 atau 11,8 %.

Dari uraian deskriptif diketahui bahwa, citra merek yang

berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-rata = 3.671 dalam

rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain menunjukkan belum

maksimal, namun dalam pengertian lain menunjukkan masih

terdapat peluang untuk meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur melalui citra

merek.

Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman

masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek

berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan

preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki

Page 155: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

152

citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah

merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut,

kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan

karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari

produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen

pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama

suatu merek. Citra konsumen yang positif terhadap suatu brand

lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun

citra perusahaan yang positif. Pengertian citra menurut Kotler

(2014: 629) bahwa Citra adalah seperngkat keyakinan, ide, dan

kesan, yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Hasil penelitian serah dengan temuan Gaby Walandouw,

Mekel dan Sugito (2014) yang juga menunjukkan bahwa secara

simultan dan parsial kualitas layanan dan citra merek

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan

(daya tarik).

Hasil penelitian juga serah dengan temuan Chao Wu

Chan (2011), yang menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti bahwa citra merek

yang positif tidak hanya menambah loyalitas konsumen secara

langsung, tetapi juga meningkatkan kepuasan konsumen

melalui peningkatan kualitas layanan dan juga menambah

Page 156: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

153

loyalitas konsumen. Citra merek sendiri merupaka faktor utama

meningkatkan kualitas layanan, kepuasan konsumen dan

loyalitas konsumen. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa alur

dari kualitas layanan ke kepuasan konsumen merupakan faktor

utama pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen.

Dalam penelitian ini daya tarik Sekolah Tinggi akan naik bila

kualitas layanan, kepuasan mahasiswa sudah terjadi.

10. Pengaruh Daya Tarik Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel daya tarik terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0,113 dengan nilai critical ratio (CR) 2,346 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel daya tarik

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

dipercaya.

Sedangkan nilai positif beta menjelaskan pengaruhnya

bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi yang telah berusaha membangun daya tarik yang baik

memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur,

demikian juga sebaliknya kegagalan dalam membentuk daya

tarik yang unggul dapat menurunkan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan

Page 157: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

154

yang diberikan dalam kontribusi tersebut sebesar 0.113 atau

11,3 %.

Dari uraian deskriptif diketahui bahwa, daya tarik yang

berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-rata = 3.773 dalam

rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain menunjukkan belum

maksimal, namun dalam pengertian lain menunjukkan masih

terdapat peluang untuk meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur melalui daya

tarik.

Daya tarik adalah kemampuan menarik perhatian.

Untuk menarik perhatian banyak cara yang dapat dilakkan,

misalnya daya tarik pesan iklan. Suatu iklan produk baik

barang atau jasa yang efektif dapat menimbulkan dampak bagi

konsumen. Daya tarik pesan merupakan salah satu faktor

pendorong timbulnya efek dari pemirsa. Dengan demikian

sebuah pesan idealnya harus mendapat perhatian (attention),

mempertahankan minat (interst), menimbulkan keinginan

(desire) dan memperoleh tindakan (action) (Kotler, 2014: 317).

Bovee (2007: 152) mengungkapkan bahwa iklan yang

baik harus mengacu pada segi daya tarik, bagi iklan terdiri atas

daya tarik pesan dalam artian kata-kata, kalimat dan berikut

daya tarik fisik, penampilan luar, ilustrasi yang menyertai iklan

tersebut.

Dalam penelitian ini didapat bahwa daya tarik Sekolah

Tinggi berpengaruh 11,3% terhadap kinerja Word-Of-Mouth

Page 158: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

155

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Hal ini dapat

terjadi karena Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

belum maksimal melakukan promosi, dimana promosi bentuk

iklan merupakan salah satu sarana yang baik yang dapat

menjadi daya tarik Sekolah Tinggi. Dari hasil pengujian

deskriptif secara empirik diketahui bahwa rata-rata daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur berada pada

nilai 3,773. Pada katagori baik tapi masih belum sangat baik.

Dimana kontribusi nilai masing-masing indikator daya tarik

juga masih berada pada rentang nilai baik, dan kontribusi

indikator yang paling kecil dalam variabel daya tarik adalah

dayatarik emosional. Hal ini menunjukkan bahwa: mahasiswa

belum merasa bangga menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi, dan mahasiswa belum mencintai Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi; juga, mahasiswa belum yakin dengan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Dengan demikian maka

disarankan agar pihak manajemen lebih aktif mempromosikan

Sekolah Tingginya. Hal ini dapat dilakukan melalui iklan-

iklan di masmedia, juga dapat dilakukan dengan

memperbanayk kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan

masyarakat, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan

di sorot dan menjadi salah satu topik pemberitaan masmedia

(TV, Radio, Koran, dan lainnya).

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Heruwati

(2010) yang menunjukkan bahwa variabel daya tarik,

kredibilitas dan keahlian celebrity endorser memang

Page 159: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

156

berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian

ini juga searah dengan temuan Merdifransisca (2011), juga

menyimpulkan bahwa daya tarik promosi terbukti memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen. Dalam penelitian ini kinerja Word-Of-Mouth.

B. Ringkasan Temuan Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa

dalam penelitian ini dihasilkan beberapa temuan yang

dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang

dilakukan oleh Filho, Cid Goncalves & Guerra, Renata

Souza (2004), yang menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan variabel orientasi mutu terhadap kualitas layanan.

Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian Sari,

dkk (2012), yang menunjukkan bahwa kualitas produk

berpengaruh terhadap persepsi harga, dan variabel komuni

secara individu. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil

penelitian yang dilakukan oleh Subagio Hartono dan

Saputra Robin (2012); Cuk Triono Singgih (2008) yang

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan variabel

Orientasi mutu terhadap citra merek. Hasil penelitian ini

juga memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh

Pratma, Rizky dan Rahardja, Edy (2014); Muharam, Ashari

Satrio And Sofian, Syuhada (2011), bahwa desain kemasan

produk dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap brand

Page 160: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

157

awareness dan pada minat beli konsumen. Hasil penelitian

ini juga memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh

Indah Setyawati (2009) yang membuktikan bahwa kinerja

Words of Mouth dapat ditingkatkan melalui kualitas

layanan. Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Kotler

(2012) bahwa orientasi mutu dalam hal kualitas jasa harus

dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan

kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas

jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Goodman (2005) dan Babin et al

(2005) yang menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki

pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

2. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nha Nguyen dan Gaston Le Blance (1998),

yang menunjukkan bahwa: kualitas layanan berpengaruh

positip terhadap citra korporat. Hasil penelitian juga

memperkuat hasil temuan Subagio Hartono dan Saputra

Robin (2012); Cuk Triono Singgih (2008), yang

menunjukkan bahwa perceived service quality berpengaruh

terhadap citra merek. Hasil penelitian ini searah dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Penetian Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dimana dalam penelitian ini daya

tarik merupakan salah satu bagian dari persepsi kualitas

Page 161: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

158

layanan. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil

penelitian Indah Setyawati (2009) yang membuktikan

bahwa kinerja Words of Mouth dapat ditingkatkan melalui

kualitas layanan.

3. Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan temuan Chao

Wu Chan (2011), yang menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian juga tidak

mendukung temuan Gaby Walandouw, Mekel dan Sugito

(2014) yang juga menunjukkan bahwa secara simultan dan

parsial kualitas layanan dan citra merek berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kepercayaan (daya tarik).

4. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan Heruwati (2010) yang menunjukkan bahwa

variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian celebrity

endorser memang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Hasil penelitian ini juga searah dengan temuan

Merdifransisca (2011), juga menyimpulkan bahwa daya

tarik promosi terbukti memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen. Dalam penelitian

ini kinerja Word-Of-Mouth.

Secara ringkas temuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Pertama, Variabel orientasi mutu berpengaruh positif terhadap

kualitas layanan, citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-

Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Page 162: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

159

Kedua, Variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan

terhadap citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Ketiga, Variabel citra merek berpengaruh tidak signifikan

terhadap daya tarik, tetapi citra merek berpengaruh

signifikan terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Keempat, Variabel daya tarik berpengaruh signifikan terhadap

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur.

C. Implikasi Temuan

1. Implikasi Teoritis

Dalam perspektif pengembangan Ilmu, penelitian ini

dapat dianggap sebagai pengembangan Ilmu Ekonomi, dalam

tindakan yang berkaitan dengan upaya mendapatkan suatu

produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya.

Dalam perspektif pengembangan teori, penelitian ini

dapat dianggap sebagai pengembangan teori manajemen

pemasaran jasa, khusunya dalam implementasi orientasi mutu,

kualitas layanan, citra merek, dan daya tarik yang dihubungkan

dengan Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur.

Pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat

tidak berwujud dan tidak bisa diretur ataupun dijual

dikemudian hari, jasa juga tidak dapat disimpan seperti barang,

Page 163: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

160

jasa yang di produksi harus bersamaan dengan waktu. Dalam

pemasaran jasa ini, sangat penting untuk menyalurkan jasa

secara tepat, jasa ini tidak dapat dilihat, dicium, ataupun

memiliki berat dan ukuran.

Pemasaran jasa adalah sebuah disiplin bisnis strategis

yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan

perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya

yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan strategi dan

prinsip-prinsip pemasaran. Seperti yang dijelaskan oleh Kotler

(2008) bahwa manajemen pemasaran adalah analisis,

perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran dan hubungan yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Organisasi membentuk ide tentang tingkat transaksi

yang diharapkan dengan pasar sasaran. Kadang-kadang

tingkat permintaan nyata mungkin berada di bawah, setingkat

atau di atas tingkat permintaan yang diharapkan. Manajemen

pemasaran harus mengelola situasi permintaan yang

berbeda-beda. Manajemen pemasaran mengelola sebaik-

baiknya semua tugas ini dengan melakukan penelitian

pemasaran, perencanaan, penerapan, dan pengawasan

pemasaran. Manajemen pemasaran dapat dijalankan

berdasarkan lima falsafah pemasaran yaitu konsep

produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep

Page 164: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

161

pemasar, dan konsep pemasaran sosial. Sedangkan proses

manajemen pemasaran adalah merupakan proses mencari

informasi baik internal maupun eksternal, menganalisis,

menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

demi terciptanya tujuan organisasi.

Temuan ini membawa implikasi secara teoritik bahwa

variabel Orientasi mutu berpengaruh positif signifikan terhadap

kualitas layanan, citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dalam hal

Orientasi produk, Orientasi pelanggan, dan Orientasi kinerja.

Variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan positif

terhadap citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dalam hal

Tangibles, Kehandalan layanan (Reliability, Responsivevess,

Assurance, dan Empaty. Variabel Citra merek berpengaruh

signifikan terhadap daya tarik, Word-Of-Mouth Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dalam hal Personality,

Reputation, Nilai keperdulian (Value), dan Corporate identity.

Variabel Daya tarik berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

dalam hal dayatarik rasional, dayatarik emosional, dan

dayatarik moral.

Penelitian ini mendukung pendapat Brown et al. (2005:

125), yang menyatakan bahwa Word-Of-Mouth terjadi ketika

pelanggan berbicara kepada orang lain mengenai pendapatnya

tentang suatu merk, produk, layanan atau perusahaan tertentu

Page 165: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

162

pada orang lain. Apabila pelanggan menyebarkan opininya

mengenai kebaikan produk maka disebut sebagai Word-Of-

Mouth positif, yang dalam tulisan ini disebut kinerja Word-Of-

Mouth. Tetapi bila pelanggan menyebarluaskan opininya

mengenai keburukan produk maka disebut sebagai Word-Of-

Mouth negatif.

Hasil penelitian sesuai dengan pernyataan (Dorothea,

2013: 12) bahwa untuk orientasi peningkatan mutu jasa

seperti jasa pendidikan, terdapat beberapa langkah yang

harus ditempuh untuk dapat meningkatkan mutu jasa yang

ditawarkan. Dengan orientasi mutu, yakni mengidentifikasi

penentu utama mutu jasa, mengelola harapan pelanggan,

mengelola mutu jasa dan mengembangkan budaya mutu.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Agrian Farissa (2015)

yang menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh

terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen. Hasil penelitian

juga sesuai dengan penemuan Subagio Hartono dan Saputra

Robin (2012), yang menunjukkan bahwa perceived service

quality berpengaruh terhadap image, dan customer satisfaction.

Kemudian perceived value dan image berpengaruh terhadap

customer satisfaction. Selanjutnya image berpengaruh terhadap

Customer Loyalty dan Satisfaction berpegaruh terhadap

Customer Loyalty. Hasil penelitian sarah dengan temuan

Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada (2011), bahwa

desain kemasan produk dan daya tarik iklan berpengaruh

terhadap brand awareness dan pada minat beli konsumen.

Page 166: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

163

Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Kotler (2012)

bahwa orientasi mutu dalam hal kualitas jasa harus dimulai

dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan

pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa. Hasil

penelitian sesuai dengan tenemuan Nha Nguyen dan Gaston Le

Blance (1998), yang menunjukkan bahwa: kualitas layanan

berpengaruh positip terhadap citra korporat. Penetian Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dimana dalam penelitian ini daya tarik

merupakan salah satu bagian dari persepsi kualitas layanan.

2. Implikasi Praktis

Temuan penelitian ini membawa implikasi secara

praktis, yaitu bahwa Orientasi mutu, kualitas layanan, citra

merek, dan daya tarik dapat meningkatkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Temuan

penelitian ini membawa implikasi secara praktek bahwa

Orientasi mutu dapat meningkatkan kualitas layanan Sekolah

Tinggi, yang selanjutnya akan menaikkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Orientasi

mutu dapat meningkatkan citra merek Sekolah Tinggi, yang

selanjutnya akan menaikkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Orientasi mutu dapat

meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi, yang selanjutnya

akan menaikkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Page 167: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

164

Ekonomi di Jawa Timur. Orientasi mutu dapat meningkatkan

kualitas layanan Sekolah Tinggi yang selanjutnya menaikkan

citra merek, berikutnya menaikkan daya tarik yang selanjutnya

akan menaikkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur.

Faktor orientasi mutu yang perlu mendapat perhatian

untuk meningkatkan kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur dalam hal orientasi pelanggan adalah

dalam hal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi memiliki karyawan

yang berkomitmen untuk memnbantu mahasiswa; Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi memiliki manajemen yang menciptakan

customer value bagi mahasiswa; prodi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi sesuai kebutuhan masyarakat.

Faktor kualitas layanan yang perlu mendapat perhatian

untuk meningkatkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dalam hal assurance adalah karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi dapat dipercaya; karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi percaya diri dalam menangani semua

kepentingan mahasiswa; karyawan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi menjaga kesopanan dalam menangani semua

kepentingan mahasiswa.

Faktor citra merek yang perlu mendapat perhatian

untuk meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

dalam hal corporate identity adalah Logo yang digunakan

Sekolah Tinggi. Identitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

mudah dikenali; Jenis prodi, yang ditawarkan, slogan yang

Page 168: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

165

digunakan identitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mudah

dikenali.

Faktor daya tarik yang perlu mendapat perhatian untuk

meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dalam hal daya tarik rasional adalah Sekolah Tinggi

memiliki prodi yang menghasilkan manfaat yang diinginkan

mahasiswa; memiliki prodi yang sesuai dengan keinginan

mahasiswa; memiliki silabus yang sesuai dengan ketentuan

pemerintah.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Word-

Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi sangat erat

berhubungan dengan kualitas layanan, citra merek, dan daya

tarik Sekolah Tinggi. Oleh karena itu, dalam upaya untuk

meningkatkan Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,

maka aspek kualitas layanan, citra merek, dan daya tarik

Sekolah Tinggi seharusnya mendapat perhatian.

3. Kontribusi Bagi Teori Ilmu Ekonomi

Dalam perspektif teori Ilmu Ekonomi, penelitian ini

dapat dianggap sebagai pengembangan teori Ilmu Ekonomi

dalam hal perilaku konsumen, dari aspek strategi pemasaran

khususnya menyangkut penggunaan strategi dan kinerja Word-

Of-Mouth pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi khususnya di

Jawa Timur. Dimana kecenderungan konsumen lebih percaya

dengan informasi yang didapat langsung dari orang perorang.

Page 169: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

166

D. Keterbatasan Studi

Hasil studi ini disadari belum mampu menjawab secara

tuntas keterkaitan antara variabel orientasi mutu, kualitas

layanan, citra merek, daya tarik, dan Word-Of-Mouth pada

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, akan tetapi

diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi peneliti lain,

dan memiliki sumbangsih terhadap pengembangan studi

berikutnya. Keterbatasan studi ini diantaranya adalah:

1. Studi ini belum dapat menjelaskan secara detail dan

komprehensip mengenai orientasi mutu dari masing-masing

Sekolah Tinggi yang menjadi objek penelitian. Oleh karena

itu aspek-aspek yang dapat diteliti lebih lanjut misalnya

bagaimana peran orientasi mutu, citra merek, dan daya tarik

masing-masing Sekolah Tinggi, sehingga mahasiswa

memutuskan untuk memasuki Sekolah Tinggi tersebut.

Pada penelitian ini, mahasiswa sebagai responden belum

dikelompokkan berdasarkan lokasi kampus tempat kuliah

responden, oleh karena itu model pada penelitian ini perlu coba

diaplikasikan dengan mengelompokkan mahasiswa

berdasarkan kampus tempat kuliah masing-masing responden,

sebab tempat kuliah (kampus) berbanding lurus dengan

kualitas layanan, citra, dan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi.

Page 170: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

119

BAB 5

MENINGKATKAN CITRA DAN KINERJA WOM

PERGURUAN TINGGI SWASTA

A. Temuan-Temuan Teoritis Tentang STIE di Jawa

Timur

Uraian implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data

yang telah disajikan dalam bab sebelumnya. Pembahasan

uraian dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

terjadi antar variabel yang dianalisis sebagai pembuktian

hipotesis yang ada dalam penelitian. Bagian ini membahas

konsekuensi dari hasil pengujian yang kemungkinan menerima

atau menolak hipotesis. Selain itu dalam pembahasan teori-

teori ataupun hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh para

peneliti terdahulu akan digunakan sebagai rujukan, apakah

hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini

Page 171: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

120

mendukung atau bertentangan dengan teori ataupun hasil

penelitian empiris terdahulu tersebut.

Temuan-temuan teoritis serta keterbatasan-keterbatasan

penelitian juga akan dikemukakan pada bab ini agar dapat

menjadi dasar bagi peneliti-peneliti berikutnya yang

berkeinginan melakukan pengembangan lebih lanjut tentang

masalah yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

Pembahasan hasil penelitian adalah merupakan bab

dimana peneliti mengkonstruksi sebuah pengetahuan melalui

cara-cara berfikir deduktif-induktif dan induktif-deduktif. Cara

seperti ini lebih tepat disebut melakukan analisis dialektika

dengan dasar metode penjelasan reflectif thinking. Berkaitan

dengan itu maka penulis mencoba membahas dan

mendiskusikan hasil penelitian ini agar bermakna sesuai

dengan kondisi yang diinginkan.

Perubahan pola persaingan menjadikan bisnis makin

kompetitif. Victor Danciu (2009: 14) menjelaskan pada saat

yang sama, para konsumen adalah lebih menuntut industri,

mengharapkan lebih banyak nilai dan keuntungan dari jasa-jasa

yang mereka beli. Para konsumen menjadi lebih kuat dalam

hubungan mereka dengan penyedia jasa. Ini adalah sebuah

indikasi yang sangat kuat bagi para penyedia jasa untuk

mengenali bagian yang terpenting pada hubungan yang mereka

miliki dengan para konsumen. Namun konsumen menghendaki

hubungan-hubungan baru, seperti mengharuskan sifat-sifat dan

karakter tertentu. Jenis hubungan ini membutuhkan suatu

Page 172: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

121

pemasaran baru, yang mana dikenal sebagai Pemasaran

hubungan (relationship marketing). Segi-segi yang khas dan

jelas pada relationship marketing adalah penguatan hubungan

jangka panjang yang saling menguntungkan dengan suatu

kelompok konsumen tertentu. Situasi yang demikian ini juga,

mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk mencari

solusi yang kreatif dan inovatif agar dapat bertahan dan

memenangkan persaingan. Strategi bersaing, marketing mix,

tindakan inovasi dan strategi orientasi mutu adalah beberapa

solusi yang dapat digunakan.

Menurut Kohli dan Jaworski (1993: 18), Minto (2005:

37) orientasi pada mutu, yang disesuaikan dengan keinginan

pasar merupakan kondisi yang bisa membawa pada

meningkatnya kenerja pemasaran. Narver dan Slater (1995: 34)

menyatakan orientasi mutu yang disesuaikan dengan keinginan

pasar sebagai kegiatan yang paling efektif dan efisien untuk

menciptakan perilaku – perilaku yang dibutuhkan untuk

menciptakan superior value bagi pembeli dan menghasilkan

superior performance bagi perusahaan.

Narver dan Slater (1995: 36), Ferdinand (2013: 74)

mengatakan bahwa kinerja perusahaan yang efektif adalah

konfigurasi dari manajemen praktis yang memberikan fasilitas

untuk pegembangan pengetahuan yang menjadi dasar

keunggulan bersaing. Penelitian Li, Ling X., (2009: 217), Agus

Satata (2006: 213), Ag. Sunarno H., (2015) menunjukkan

bahwa keunggulan bersaing yang dimiliki pada akhirnya akan

Page 173: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

122

mempengaruhi kinerja pasar perusahaan yang diukur melaui

pertumbuhan pelanggan.

Salah satu bentuk pemasaran yang dapat dilakukan

adalah dengan melaksanakan Word-of-Mouth Marketing.

Word-Of-Mouth Marketing layak dipilih, selain karena

biayanya relatif murah, juga karena berdasarkan hasil riset,

Herr et al., (1991: 454), Mangold et al., (2007: 112), Gupta &

Judy (2010: 224) menemukan bahwa Word-Of-Mouth

memiliki impact yang lebih besar daripada informasi tertulis.

Informasi yang diperoleh dari seseorang dalam proses Word-

Of-Mouth biasanya lebih jelas, karena merupakan sebuah

bentuk komunikasi. Kejelasan ini mengacu kepada: menarik

secara emosional, informasi yang sangat jelas, dan sumber

yang sangat dekat (Gruen et al., 2007: 449, Mangold et al.,

2007: 112).

Karakteristik responden mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi dengan program studi yang sudah terakreditasi

B, oleh BAN-PT di Jawa Timur. yaitu berdasarkan: jenis

kelamin 51,5 % pria (202 responden), dan 48,5 % wanita

(190), sedangkan kelompok umur lebih besar dari 25 tahun

sebanyak 1,0 % (4 responden) dari total responden, kelompok

umur 23 – 25 tahun sebanyak 41,9% (164 responden), dan

kelompok umur 19 – 22 tahun sebanyak 57,1% (224

responden). Selanjutnya berdasarkan status semester

ditunjukkan pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah

responden pada semester 4 sebanyak 45.4% (178 responden),

Page 174: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

123

jumlah responden pada semester 6 sebanyak 31.1 % (122

responden) dari total responden, dan jumlah responden pada

semester 8 sebanyak 23,5 % (92 responden). Berikutnya

karakteristik responden berdasarkan jumlah saudara 4 orang

atau lebih sebanyak 16,3 % (64 responden), jumlah saudara 3

orang sebanyak 24,2 % (95 responden), jumlah saudara 2

orang sebanyak 26,8 % (105 responden), dan jumlah saudara 1

orang sebanyak 32,7 % (128 responden) dari total 392

responden.

Deskripsi masing-masing variabel yang menjadi topik

pada penelitian disertasi ini adalah sebagai berikut:

Variabel Orientasi mutu merupakan orientasi sekolah tinggi

pada keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa

dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

mahasiswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur

orientasi mutu adalah: Orientasi produk, Orientasi pelanggan,

dan Orientasi kinerja.

Variabel Kualitas layanan sekolah tinggi adalah kondisi

dinamis yang berhubungan dengan totalitas karakteristik

produk atau jasa, sumber daya manusia, proses layanan dan

lingkungan di sekolah tinggi ilmu ekonomi guna memenuhi

kebutuhan spesifik dan harapan mahasiswa. Indikator yang

digunakan untuk mengukur kualitas layanan adalah: Tangibles,

Kehandalan layanan (Reliability), Responsivevess, Assurance,

dan Empaty.

Page 175: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

124

Variabel Citra merek sekolah tinggi adalah kesan mahasiswa

terhadap sekolah tinggi ilmu ekonomi yang terbentuk dalam

memproses informsnasi setiap waktu dari berbagai sumber

terpercaya. Indikator yang digunakan untuk mengukur citra

merek adalah: Personality, Reputation, Nilai keperdulian

(Value), dan Corporate identity.

Variabel Daya tarik adalah kemampuan perusahaan, produk

maupun citra merek untuk menarik perhatian konsumen.

Indikator yang digunakan untuk mengukur daya tarik adalah:

Dayatarik Rasional, Dayatarik Emosional, dan Dayatarik

Moral.

Variabel Komunikasi dari mulut ke mulut (words of mouth)

menceritakan hal yang positif tentang perusahaan maupun

produk kepada pihak lain. Indikator yang digunakan untuk

mengukur words of mouth adalah: Cerita hal yang positif,

Mengajak teman / keluarga, dan Rekomendasi/ menyarankan.

Hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif model atau

cara pengelolaan orientasi mutu terhadap kualitas layanan, citra

merek, dan dayatarik serta dampaknya pada kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Pada

konteks ini pengaruh variabel-variabel penjelas dapat dikaji

lebih lanjut untuk mendapatkan bahasan yang lebih

komprehensif, dan untuk lebih jelasnya pembahasan dan

diskusi selanjutnya hasil penelitian ini, peneliti menjelaskan

sebagai berikut:

Page 176: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

125

1. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Kualitas Layanan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap

kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0, 211 dengan nilai critical ratio (CR) 2.316 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel orientasi mutu

terhadap cirta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi adalah signifikan

atau dapat dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur yang telah membuat

orientasi mutu yang baik dan tidak kalah dengan mutu

perguruan Tinggi pada umumnya memberikan kontribusi

terhadap peningkatan kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan

dalam melaksanakan orientasi mutu dapat menurunkan kualitas

layanan Sekolah Tinggi terhadap mahasiswanya. Sumbangan

yang diberikan dalam kontribusi tersebut sebesar 0.211 atau

21,1 %.

Dalam uraian deskriptif diketahui bahwa, orientasi

mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-

rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain

menunjukkan belum maksimal, namun dalam pengertian lain

menunjukkan masih terdapat peluang untuk meningkatkan

kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Page 177: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

126

melalui orientasi mutu.

Analisis dengan menggunakan analisis faktor diketahui

bahwa faktor dominan yang membentuk orientasi mutu adalah

orientasi kinerja, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan orientasi kinerja dari Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: manajemen stie setiap saat

memberi perhatian terhadap perkembangan dunia pendidikan

sebagai strategi bersaing; Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

mendayagunakan karyawan dalam memasarkan produk-produk

nya; dan prodi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi disesuaikan

dengan perkembangan kebutuhan industri.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk orientasi

mutu adalah orientasi produk, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan orientasi produk dari Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

setiap saat berusaha menjaga mutu proses pendidikan; Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi setiap saat berusaha membuat mutu

pendidikan memenuhi harapan mahasiswa; dan prodi di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi memenuhi harapan

mahasiswa.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk orientasi

mutu adalah orientasi pelanggan, artinya bahwa responden

lebih mengutamakan orientasi pelanggan dari Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi memiliki karyawan yang berkomitmen untuk

memnbantu mahasiswa; Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Page 178: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

127

memiliki manajemen yang menciptakan customer value bagi

mahasiswa; dan prodi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi sesuai

kebutuhan masyarakat.

Dominannya indikator indikator orientasi kinerja pada

variabel Orientasi mutu pada penelitian ini maka, pihak

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, layak lebih

memperhatikan indikator orientasi kinerja ini, karena dengan

orientasi kinerja yang baik akan tercipta kualitas produk yang

baik, sekaligus juga kualitas layanan yang baik. Adanya

orientasi kinerja, maka Sekolah Tinggi setiap saat akan

berusaha menjaga mutu proses pendidikan. Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi setiap saat akan berusaha membuat mutu

pendidikan memenuhi harapan mahasiswa. Juga prodi-prodi

yang ditawarkan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi akan

memenuhi harapan mahasiswa. Hal ini bisa dilakukan dengan

selalu melakukan inovasi dan menciptakan produk-produk baru

yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat

sebagai konsumen Sekolah Tinggi, yang disesuaikan dengan

kebutuhan industri sebagai pengguna produk Sekolah Tinggi.

Juga selalu mengikuti perkembagan teknologi.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dengan orientasi mutu,

yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen akan

tetap menjadi pilihan utama konsumen. Dengan Orientasi

mutu yakni mengidentifikasi penentu utama mutu jasa,

mengelola harapan pelanggan, mengelola mutu jasa dan

Page 179: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

128

mengembangkan budaya mutu, bila dilakukan terus menerus

akan menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi unggul.

Dalam konsep relatif, mutu biasanya diukur dari sisi

pelanggan baik internal maupun eksternal. Dalam hal ini

mutu adalah implementasi manajemen sumber daya manusia

di perguruan Tinggi yang telah memberikan jasa

(pelayanan), dengan fokus pembahasan pada pelanggan

internal dosen dan pegawai, pelanggan eksternal primer para

mahasiswa. Selanjutnya, ukuran mutu yang menjadi fokus

dalam pembahasan ini pun adalah adanya kepuasan melalui

perkembangan kemampuan dari segi fisik dan psikis para

pelanggan tersebut. Berkembang secara fisik antara lain

mendapatkan imbalan finansial dan kesejahteraan hidup

lebih layak, sedangkan perkembangan secara psikis adalah

bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan

mengembangkan kemampuan, bakat dan kreativitasnya. Di

samping itu, pelanggan- pelanggan tersebut merasa puas

bila suasana kerja atau budaya kerja di kampus mendukung.

Orientasi mutu merupakan orientasi perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Salah satu

implemenasi orientasi mutu adalah pada implemetasi produk

yang berkualitas. Dengan adanya kualitas produk yang baik,

maka kebutuhan dan harapan konsumen akan terpenuhi.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Agrian Farissa (2015)

yang menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh

terhadak kepuasan dan loyalitas nasabah. Agus (2013) juga

Page 180: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

129

menemukan hubungan orientasi pasar (dalam penelitian ini

orientasi mutu) dengan kualitas layanan

Hasil penelitian ini juga searah dengan temuan Filho,

Cid Goncalves & Guerra, Renata Souza (2004), yang

menunjukkan bahwa: Ekspektasi mempunyai pengaruh positip

dan signifikan terhadap kualitas layanan; Kualitas layanan

mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap value;

Ekspektasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan

terhadap value; Value mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan; Kualitas mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan. Hasil penelitian ini juga searah

dengan temuan Sari, dkk (2012), yang menunjukkan bahwa:

kualitas produk (orientasi mutu) berpengaruh terhadap persepsi

harga, dan variabel komuni secara individu.

2. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Citra Merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

378 dengan nilai critical ratio (CR) 3.392 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel orientasi mutu terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi membangun orientasi mutu yang baik,

Page 181: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

130

terarah, dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan

konsumen memberikan kontribusi terhadap peningkatan citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian

juga sebaliknya kegagalan dalam membangun orientasi mutu

dapat menurunkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi

tersebut sebesar 0.378 atau 37,8 %.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, orientasi mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur melalui orientasi mutu.

Mutu Sekolah Tinggi adalah keseluruhan ciri atau

karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan mahasiswa (pelanggan).

Pelanggan yang dimaksud disini bukan pelanggan atau

konsumen yang hanya datang sekali untuk mencoba dan

tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang

berulang-ulang untuk membeli dan membeli. Meskipun

demikian, pelanggan yang baru pertama kali datang juga

harus dilayani sebaik-baiknya, karena kepuasan yang

pertama inilah yang akan membuat pelanggan datang dan

datang lagi. Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu

Page 182: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

131

produk atau jasa itu akan dapat diwujudkan bila orientasi

seluruh kegiatan organisasi tersebut berorientasi pada

kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Apabila

diutarakan secara rinci, mutu memiliki dua perspektif, yaitu

perspektif produsen atau penyelenggara dan perspektif

konsumen atau pelanggan, bila kedua hal tersebut disatukan

maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi

tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan

oleh pelanggan. Dan apabila diperhatikan kembali, kedua

perspektif tersebut akan bertemu pada satu kata “fitness for

customer use”. Kesesuaian untuk digunakan tersebut

merupakan kesesuaian antara konsumen/pelanggan dengan

produsen/penyelenggara, sehingga dapat membuat suatu

standar yang disepakati bersama dan dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan kedua belah pihak.

Hasil penelitian sesuai dengan penemuan Sihabudin

(2015), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

sangat kuat antara kualitas produk dan promosi, serta terdapat

pengaruh parsial dan simultan antara kualitas produk dan

promosi terhadap citra merek handphone Samsung. sesuai

dengan penemuan Situmorang, Irwanty L., (2017). Sesuai

dengan penemuan Subagio Hartono dan Saputra Robin (2012),

yang menunjukkan bahwa perceived service quality

berpengaruh terhadap image, dan customer satisfaction.

Kemudian perceived value dan image berpengaruh terhadap

customer satisfaction. Selanjutnya image berpengaruh terhadap

Page 183: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

132

Customer Loyalty dan Satisfaction berpegaruh terhadap

Customer Loyalty.

Hasil penelitian sesuai juga dengan temuan Cuk Triono

Singgih (2008), dalam penelitian The Influence of Service

Quality to Brand Image, Consumers’ Trust And Satisfaction of

Course And Training Institution Among Senior High School

Graduates In Java. Yang menunjukkan bahwa: kualitas

layanan lembaga kursus signifikan mempengaruhi citra merek

lembaga kursus di Jawa Timur.

3. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Daya Tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

963 dengan nilai critical ratio (CR) 5.918 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel orientasi mutu terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah

signifikan atau dapat dipercaya. Sedangkan nilai positif beta

menjelaskan pengaruhnya bersifat searah, artinya orientasi

mutu memberikan kontribusi terhadap peningkatan daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga

sebaliknya kegagalan dalam membentuk orientasi mutu

Sekolah Tinggi dapat menurunkan daya tarik Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan

dalam kontribusi tersebut sebesar 0.963 atau 96,3 %.

Page 184: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

133

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, orientasi mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur melalui orientasi mutu.

Orienasi mutu dalam penididikan, merupakan orientasi

mutu secara total, baik dari sisi akademik maupun dari sisi

manajemen. Total quality management merupakan perluasan

dan pengembangan dari jaminan mutu. TQM adalah tentang

usaha menciptakan sebuah kultur mutu, yang mendorong

semua stafnya untuk memuaskan semua para pelanggan.

Dalam konsep mutu terpadu pelanggan adalah raja. Ini

merupakan pendekatan yang dipopulerkan oleh Peters dan

Weterman dalam In Search of Excellence, dan telah menjadi

tema khas dalam tulisan-tulisan Tom Peters. Beberapa

perusahaan, seperti Marks and Spencer, British Airways, dan

Sainsburys telah mencari pendekatan ini dalam waktu yang

cukup lama. Konsep ini berbicara tentang bagaimana

memberikan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan, serta

kapan dan bagaimana mereka menginginkannya. Konsep ini

disesuaikan dengan perubahan harapan dan gaya pelanggan

dengan cara mendesain produk dan jasa yang memenuhi dan

memuaskan harapan mereka. Dengan memuaskan pelanggan,

Page 185: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

134

bisa dipastikan bahwa mereka akan kembali lagi dan

memberitahu teman-temannya tentang produk atau layanan

tersebut. Ini disebut dengan istilah mutu yang menjual (sell-on

quality). Persepsi dan harapan pelanggan tersebut diakui

sebagai sesuatu yang bersifat jangka pendek dan bisa berubah-

ubah. Demikian juga dengan organisasi, ia harus menemukan

metode-metode yang tepat untuk mendekatkan diri dengan

pelanggan mereka agar dpat merespon perubahan selera,

kebutuhan, dan keinginan mereka.

Hasil penelitian sesuai dengan temuan Merdifransisca

(2011), yang menunjukkan bahwa kualitas produk dan daya

tarik pengaruh terhadap minat beli konsumen. Sesuai dengan

temuan Pratma, Rizky dan Rahardja, Edy (2014). Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa variabel citra merek, daya

tarik iklan, dan harga mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel minat beli. Variabel yang paling berpengaruh terhadap

minat beli adalah variabel harga, diikuti oleh variabel citra

merek. Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada (2011).

Hasil penelitian juga sesuai dengan temuan Muharam, Ashari

Satrio And Sofian, Syuhada (2011), bahwa desain kemasan

produk dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap brand

awareness dan pada minat beli konsumen. Penelitian Martopo,

Aditya (2015), menimpulkan bahwa kualitas produk, citra

merek, dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Page 186: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

135

4. Pengaruh Orientasi Mutu Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel orientasi mutu terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0, 408 dengan nilai critical ratio (CR) 2.364 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel orientasi mutu

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah berusaha merancang dan

membuat prodi yang unggul memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan

dalam membentuk orientasi mutu yang unggul dapat

menurunkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam

kontribusi tersebut sebesar 0.408 atau 40,8 %.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, orientasi mutu yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.960 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Page 187: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

136

Ekonomi di Jawa Timur melalui orientasi mutu.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Indah

Setyawati (2009) yang membuktikan bahwa kinerja Words of

Mouth dapat ditingkatkan melalui kualitas layanan. Hasil

analisis dengan menggunakan nilai indeks menunjukkan bahwa

kinerja Words of Mouth termasuk dalam kategori sedang. Hal

ini disebabkan oleh kualitas layanan yang diberikan juga

dipersepsikan sedang oleh responden. Kinerja Words of Mouth

ditingkatkan melalui kepuasan konsumen yang diupayakan

melalui peningkatan kualitas layanan. Hasil analisis deskriptif

dengan menggunakan nilai indeks menunjukkan bahwa kinerja

Words of Mouth yang termasuk dalam kategori sedang

disebabkan oleh kepuasan konsumen yang juga berada dalam

kategori sedang. Kepuasan konsumen yang kurang optimal ini

juga disebabkan oleh kualitas layanan yang diberikan juga

dipersepsikan sedang oleh responden.

Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Kotler

(2012) bahwa orientasi mutu dalam hal kualitas jasa harus

dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan

kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas

jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Goodman (2005) dan Babin et al (2005)

yang menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh

positif terhadap kepuasan pelanggan.

Page 188: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

137

5. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Citra Merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel kualitas layanan terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

260 dengan nilai critical ratio (CR) 2.892 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel kualitas layanan terhadap citra

merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi membangun kualitas layanan yang baik,

dan selalu mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen

memberikan kontribusi terhadap peningkatan citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga

sebaliknya kegagalan dalam membangun kualitas layanan

dapat menurunkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi

tersebut sebesar 0.260 atau 26,0 %.

Dari uraian deskriptif diketahui bahwa, kualitas layanan

yang berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-rata = 3.756

dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain menunjukkan

belum maksimal, namun dalam pengertian lain menunjukkan

masih terdapat peluang untuk meningkatkan citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur melalui kualitas

layanan.

Page 189: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

138

Analisis dengan menggunakan analisis faktor diketahui

bahwa faktor dominan yang membentuk kualitas layanan

adalah kehandalan layanan/ reliability, artinya bahwa

responden lebih mengutamakan kualitas layanan dari Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, dari sisi kehandalan

layanan yaitu: lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

merealisasikan setiap program yang di janjikan pada

mahasiswa; Jadwal perkuliahan di lokasi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi setiap saat tepat waktu; dan lokasi Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi memiliki dosen-dosen yang berkualitas.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk kualitas

layanan adalah berwujud/tangibles, artinya bahwa responden

lebih mengutamakan kualitas layanan dari sisi

berwujud/tangibles Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur, yaitu: lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mudah

dijangkau; lokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi tidak jauh

dari pusat kegiatan Ekonomi; dan ruang publik atau tempat

pelayanan yang dimiliki Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

memadai.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk kualitas

layanan adalah empaty, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan kualitas layanan dari sisi empaty Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: dosen dan

karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi banyak tersenyum,

serta menghormati semua mahasiswa; dosen dan karyawan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi percaya diri dalam menangani

Page 190: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

139

semua kepentingan mahasiswa; dan dosen/karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi menjaga kesopanan dalam menangani

semua kepentingan mahasiswa.

Faktor dominan berikutnya yang membentuk kualitas

layanan adalah responsivevess, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan kualitas layanan dari sisi responsivevess

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: karyawan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mampu memberikan palayanan

yang tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa

dengan baik; karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mampu

memberikan layanan dengan cepat; dan karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi mampu memberikan layanan pada setiap

keluhan mahasiswa.

Faktor berikutnya yang membentuk kualitas layanan

adalah assurance, artinya bahwa responden lebih

mengutamakan kualitas layanan dari sisi assurance Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, yaitu: dosen dan

karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dapat dipercaya;

dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi percaya

diri dalam menangani semua kepentingan mahasiswa; dan

dosen/karyawan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

menjaga kesopanan dalam menangani semua kepentingan

mahasiswa.

Dominannya indikator kehandalan layanan/ reliability

pada variabel kualitas layanan pada penelitian ini maka, pihak

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, layak lebih

Page 191: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

140

memperhatikan indikator kehandalan layanan/ reliability ini,

karena dengan kehandalan layanan/ reliability yang baik akan

tercipta kualitas layanan yang baik yang tentunya akan

berdampak pada citra merek Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

Adanya kualitas layanan yang handal, maka Sekolah Tinggi

merealisasikan setiap program yang di janjikan. Jadwal

perkuliahan setiap saat tepat waktu. Juga Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi memiliki dosen-dosen yang berkualitas yang

memenuhi harapan mahasiswa. Hal ini bisa dilakukan dengan

selalu melakukan inovasi dan menciptakan hal-hal baru dalam

pelayanan yang tidak membosankan, juga dengan melakukan

upgrade pengetahuan dan keahlian dosen maupun karyawan

Sekolah Tinggi, dengan Ilmu-Ilmu baru, mengikuti

perkembangan teknologi.

Kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO

9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik

yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi

persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang

menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan

karakteristik itu memenuhi kebutuhannya. Konsep kualitas

sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari

perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan

spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas

yang seha rusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi

konsumen, (2) produk (jasa) dan (3) proses. Untuk yang

berwujud barang, ketiga orientasi ini hampir selalu dapat

Page 192: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

141

dibedakan dengan jelas, tetapi tidak untuk jasa. Untuk jasa,

produk dan proses mungkin tidak dapat dibedakan dengan

jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri.

Konsistensi kualitas suatu jasa untuk ketiga orientasi tersebut

dapat memberi kontribusi pada keberhasilan suatu

perusahaan ditinjau dari kepuasan pelanggan, kepuasan

karyawan, dan profitabilitas organisasi.

Hasil penelitian sesuai dengan tenemuan Nha Nguyen

dan Gaston Le Blance (1998), yang menunjukkan bahwa:

kualitas layanan berpengaruh positip terhadap citra korporat.

kualitas layanan juga berpengaruh secara tidak langsung

terhadap citra melalui perceived value. Hasil penelitian juga

sesuai dengan penemuan Subagio Hartono dan Saputra Robin

(2012); Cuk Triono Singgih (2008), yang menunjukkan bahwa

perceived service quality berpengaruh terhadap image, dan

customer satisfaction. Kemudian perceived value dan image

berpengaruh terhadap customer satisfaction.

6. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Daya Tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel kualitas layanan terhadap daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0,

114 dengan nilai critical ratio (CR) 2.346 dan nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, hal ini

menandakan pengaruh variabel kualitas layanan terhadap daya

Page 193: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

142

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah

signifikan atau dapat dipercaya.

Sedangkan nilai positif beta menjelaskan pengaruhnya

bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi membangun kualitas layanan yang baik, dan selalu

mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen memberikan

kontribusi terhadap peningkatan daya tarik Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya

kegagalan dalam membangun kualitas layanan dapat

menurunkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur. Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi tersebut

sebesar 0.114 atau 11,4 %.

Kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut

untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan demikian

terdapat dua faktor utama mempengaruhi kualitas jasa, yaitu

kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang diterima

atau dirasakan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan

sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa

dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima

atau dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika

jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan

maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk.

Dalam penelitian ini didapat bahwa kualitas layanan

Sekolah Tinggi berpengaruh 11,4% terhadap daya tarik

Page 194: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

143

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Kecilnya

prosentasi pengaruh ke dua variabel ini, dapat terjadi karena

kualitas layanan yang diberikan Sekolah Tinggi terhadap

mahasiswanya belum dapat memenuhi harapan mahasiswa.

Dari hasil pengujian deskriptif secara empirik diketahui bahwa

rata-rata kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur berada pada nilai 3,756. Pada katagori baik tapi

masih belum sangat baik. Dimana kontribusi nilai masing-

masing indikator kualitas layanan juga masih berada pada

rentang nilai baik, dan kontribusi indikator yang paling kecil

dalam variabel kualitas layanan adalah emphaty. Hal ini

menunjukkan bahwa: karyawan/dosen Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi belum banyak tersenyum, dan belum sepenuhnya

menghormati mahasiswa. karyawan/dosen belum dapat

mendengarkan setiap keluhan mahasiswa; juga,

karyawan/dosen belum memberi solusi pada setiap keluhan

mahasiswa. Dengan demikian maka disarankan agar pihak

manajemen lebih aktif memberikan penyuluhan terhadap dosen

maupun karyawannya agar harapan mahasiswa dalam hal

kualitas layanan terpenuhi. Juga dapat dilakukan dengan

mempercepat layanan terhadap mahasiswa dengan otomatisasi

layanan menggunakan komputer.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, kualitas layanan yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.756 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

Page 195: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

144

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur melalui kualitas layanan.

Hasil penelitian serah dengan temuan Penetian Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dimana dalam penelitian ini daya tarik

merupakan salah satu bagian dari persepsi kualitas layanan.

Hasil penelitian juga serah dengan temuan Muhammad Ehsan

Malik (2014) yang menujukkan bahwa dimensi empati,

responsif dan reliabilitas adalah instrumen yang dapat

mengangkat citra hotel. Sedangkan dimensi jaminan

(Assurance) dan bukti fisik (Tangible) tidak berpengaruh sama

sekali mengangkat citra (daya tarik).

7. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel kualitas layanan terhadap

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur adalah 0, 118 dengan nilai critical ratio (CR) 2.616 dan

nilai probabilitas sebesar 0.012. Nilai probabilitas lebih kecil

dari 0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel kualitas

layanan terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

Page 196: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

145

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah berusaha melaksanakan

kualitas layanan yang unggul memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan

dalam membentuk kualitas layanan yang unggul dapat

menurunkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan yang diberikan dalam

kontribusi tersebut sebesar 0.118 atau 11,8 %.

Sudah dijelaskan bahwa dari uraian deskriptif diketahui

bahwa, kualitas layanan yang berhasil dibangun oleh Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur mencapai taraf yang kuat

(nilai rata-rata = 3.756 dalam rentang skala 1 sampai 5). Taraf

ini selain menunjukkan belum maksimal, namun dalam

pengertian lain menunjukkan masih terdapat peluang untuk

meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur melalui kualitas layanan.

Perilaku Word-Of-Mouth dapat dihubungkan dengan

kepuasan dan ketidakpuasan konsumen dengan pengalaman

konsumsinya terdahulu (Blodget, 2007: 423). Kepuasan

konsumen oleh Kotler didefinisikan sebagai berikut:

,”satisfaction is a person’s feeling of pleasure or

disappointment resulting from comparing a product’s

perceived performance (or outcome) in relation to his or her

expectations. If the performance fall short of expectations, the

Page 197: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

146

customer is dissatisfied. If the performance matches the

expectations, the customer issatisfied. If the performance

exceeds expectations, the customer is highly satisfied or

delighted”.

Penelitian tentang Words of Mouth sudah banyak

diteliti. Penelitian-penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

kepuasan pelanggan penting, tetapi bukanlah suatu kondisi

yang cukup untuk mendorong Word-Of-Mouth positif.

Penelitian mereka menyarankan bahwa insentif merupakan

suatu cara yang efektif mendorong kepuasan pelanggan untuk

merekomendasikan perusahaan. Hal ini selaras dengan

pernyataan bahwa memuaskan pelanggan saja tidaklah

memadai. Sebab, hanya pelanggan yang benar-benar puas saja

(delight) yang akan loyal. Pelanggan harus didorong ke zona

delight yaitu suatu wilayah dimana pelanggan merasa bahagia

atau gembira yang akan mengarahkan kepada komitmen dan

loyalitas. Dengan demikian kualitas layanan berpengaruh besar

terhadap terjadinya Word-Of-Mouth dalam hal komitmen dan

loyalitas konsumen.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Indah

Setyawati (2009) yang membuktikan bahwa kinerja Words of

Mouth dapat ditingkatkan melalui kualitas layanan. Kinerja

Words of Mouth dapat ditingkatkan melalui kepuasan

konsumen yang diupayakan melalui peningkatan kualitas

layanan. Hasil penelitian juga searah dengan temuan Puji

Winoto, Azis Fathoni, Andi Tri Haryono (2016) yang

Page 198: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

147

menunjukkan bahwa Retailer Performance Sales Force, Dan

Servis Quality berpengaruh terhadap Customer Trust Dengan

Word Of Mouth. Sebagai Variabel Intervening. Hasil

penelitian juga searah dengan temuan Mirah Ayu Putri

Trarintya (2011), yang menunjukkan bahwa : Kualitas layanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen; Kualitas layanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap word of mouth (WORD-OF-MOUTH)

konsumen; Kepuasan berpengaruh positif dan signfikan

terhadap word of mouth (Word-Of-Mouth) konsumen.

8. Pengaruh Citra Merek Terhadap Daya Tarik Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel citra merek terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah 0, 055

dengan nilai critical ratio (CR) 1.195 dan nilai probabilitas

sebesar 0.053. Nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, hal ini

menandakan bahwa variabel citra merek terhadap daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur adalah

berpengaruh tidak signifikan atau tidak dapat dipercaya.

Citra menunjukkan kesan suatu objek terhadap objek lain

yang terbentuk dalam memproses informasi setiap waktu dari

berbagai sumber terpercaya. Terdapat tiga hal penting dalam

citra, yaitu: kesan objek, proses terbentuknya citra, dan sumber

terpercaya. Obyek meliputi individu maupun perusahaan yang

terdiri dari sekelompok orang didalamnya. Citra dapat

Page 199: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

148

terbentuk dengan memproses informasi yang tidak menutup

kemungkinan terjadinya perubahan citra pada objek dari

adanya penerimaan informasi setiap waktu. Besarnya

kepercayaan objek terhadap sumber informasi memberikan

dasar penerimaan atau penolakan informasi. Sumber informasi

dapat berasal dari perusahaan secara langsung dan atau pihak-

pihak lain secara tidak langsung.

Barnes et al., (2006); Sumarwan (2011: 237 )

menyevutkan bahwa citra merek berhubungan dengan

loyalitas. dalam variabel loyalitas terhadap Sekolah Tinggi,

loyalitas terkait dengan perilaku konsumen untuk membeli

ulang di tempat yang sama atau membeli produk yang sama,

serta berbagai perilaku yang merupakan cerminan dari evaluasi

konsumen. Hal senada juga dinyatakan oleh Hasan (2013:

126), bahwa citra merek berkaitan erat dengan loyalitas

pelanggan, dimana bila konsumen percaya pada satu merek,

mereka sulit untuk berpindah ke merek lain. Citra merek

menjadi faktor penentu kesetiaan pelanggan, pada tingkat lebih

Tinggi, kepuasan pelanggan meningkatkan kesetiaan pelanggan

dan mereka ikut serta membesarkan /membangun citra

perusahaan lebih positif.

Dalam penelitian ini didapat citra merek Sekolah

Tinggi tidak berpengaruh terhadap daya tarik Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Citra Sekolah Tinggi

menunjukkan kesan objek terhadap Sekolah Tinggi yang

terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari

Page 200: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

149

bebagai sumber informasi terpercaya. Hal ini dapat terjadi

karena citra merek Sekolah Tinggi yang terbentuk dalam

benak mahasiswa sebagai kesan objek terhadap Sekolah

Tinggi yang terbentuk dengan memproses informasi belum

dapat memenuhi persepsi mahasiswa. Dari hasil pengujian

deskriptif secara empirik diketahui bahwa rata-rata citra merek

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur berada pada

nilai 3,671. Pada katagori baik tapi masih belum sangat baik.

Dimana kontribusi nilai masing-masing indikator citra merek

juga masih berada pada rentang nilai baik, dan kontribusi

indikator yang paling kecil dalam variabel citra merek adalah

nilai keperdulian. Hal ini menunjukkan bahwa: sikap

keperdulian manajemen, dosen dan karyawan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi, terhadap mahasiswa masih belum baik.

Kejadian ini tentunya akan direspon negatif mahasiswa sebagai

konsumen Sekolah Tinggi. Disisi lain pada penelitian ini

didapat bahwa kualitas layanan berpengaruh tidak signifikan

terhadap daya tarik Sekolah Tinggi. Hal ini memperjelas daya

tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur masih

belum baik. Dengan demikian maka disarankan agar pihak

manajemen lebih aktif memberikan perhatiannya terhadap

kualitas layan, karena salah satu pemicu terjadinya citra baik

adalah kualitas layanan. Dimana dengan kualitas layanan yang

baik akan menaikkan citra Sekolah Tinggi, yang selanjutnya

akan menjadi daya tarik Sekolah Tinggi

Page 201: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

150

Hasil penelitian tidak serah dengan temuan Chao Wu

Chan (2011), yang menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti bahwa citra merek

yang positif tidak hanya menambah loyalitas konsumen secara

langsung, tetapi juga meningkatkan kepuasan konsumen

melalui peningkatan kualitas layanan dan juga menambah

loyalitas konsumen. Citra merek sendiri merupaka faktor utama

meningkatkan kualitas layanan, kepuasan konsumen dan

loyalitas konsumen. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa alur

dari kualitas layanan ke kepuasan konsumen merupakan faktor

utama pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen.

Dalam penelitian ini daya tarik Sekolah Tinggi akan naik bila

kualitas layanan, kepuasan mahasiswa sudah terjadi.

Hasil penelitian juga tidak serah dengan temuan Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang juga menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan (daya tarik).

9. Pengaruh Citra Merek Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

Koefesien jalur variabel citra merek terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0, 976 dengan nilai critical ratio (CR) 2.693 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih besar dari

Page 202: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

151

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel citra merek

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

dipercaya. Sedangkan nilai positif beta menjelaskan

pengaruhnya bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah berusaha membangun citra

merek yang baik memberikan kontribusi terhadap peningkatan

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur, demikian juga sebaliknya kegagalan dalam membentuk

citra merek yang unggul dapat menurunkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Sumbangan yang diberikan dalam kontribusi tersebut sebesar

0.118 atau 11,8 %.

Dari uraian deskriptif diketahui bahwa, citra merek yang

berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-rata = 3.671 dalam

rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain menunjukkan belum

maksimal, namun dalam pengertian lain menunjukkan masih

terdapat peluang untuk meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur melalui citra

merek.

Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman

masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek

berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan

preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki

Page 203: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

152

citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah

merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut,

kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan

karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari

produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen

pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama

suatu merek. Citra konsumen yang positif terhadap suatu brand

lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun

citra perusahaan yang positif. Pengertian citra menurut Kotler

(2014: 629) bahwa Citra adalah seperngkat keyakinan, ide, dan

kesan, yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Hasil penelitian serah dengan temuan Gaby Walandouw,

Mekel dan Sugito (2014) yang juga menunjukkan bahwa secara

simultan dan parsial kualitas layanan dan citra merek

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan

(daya tarik).

Hasil penelitian juga serah dengan temuan Chao Wu

Chan (2011), yang menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen. Ini berarti bahwa citra merek

yang positif tidak hanya menambah loyalitas konsumen secara

langsung, tetapi juga meningkatkan kepuasan konsumen

melalui peningkatan kualitas layanan dan juga menambah

Page 204: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

153

loyalitas konsumen. Citra merek sendiri merupaka faktor utama

meningkatkan kualitas layanan, kepuasan konsumen dan

loyalitas konsumen. Selanjutnya hasil menunjukkan bahwa alur

dari kualitas layanan ke kepuasan konsumen merupakan faktor

utama pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen.

Dalam penelitian ini daya tarik Sekolah Tinggi akan naik bila

kualitas layanan, kepuasan mahasiswa sudah terjadi.

10. Pengaruh Daya Tarik Terhadap Kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Koefesien jalur variabel daya tarik terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

adalah 0,113 dengan nilai critical ratio (CR) 2,346 dan nilai

probabilitas sebesar 0.000. Nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05, hal ini menandakan pengaruh variabel daya tarik

terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur adalah signifikan atau dapat

dipercaya.

Sedangkan nilai positif beta menjelaskan pengaruhnya

bersifat searah, artinya keberhasilan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi yang telah berusaha membangun daya tarik yang baik

memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur,

demikian juga sebaliknya kegagalan dalam membentuk daya

tarik yang unggul dapat menurunkan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Sumbangan

Page 205: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

154

yang diberikan dalam kontribusi tersebut sebesar 0.113 atau

11,3 %.

Dari uraian deskriptif diketahui bahwa, daya tarik yang

berhasil dibangun oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa

Timur mencapai taraf yang kuat (nilai rata-rata = 3.773 dalam

rentang skala 1 sampai 5). Taraf ini selain menunjukkan belum

maksimal, namun dalam pengertian lain menunjukkan masih

terdapat peluang untuk meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur melalui daya

tarik.

Daya tarik adalah kemampuan menarik perhatian.

Untuk menarik perhatian banyak cara yang dapat dilakkan,

misalnya daya tarik pesan iklan. Suatu iklan produk baik

barang atau jasa yang efektif dapat menimbulkan dampak bagi

konsumen. Daya tarik pesan merupakan salah satu faktor

pendorong timbulnya efek dari pemirsa. Dengan demikian

sebuah pesan idealnya harus mendapat perhatian (attention),

mempertahankan minat (interst), menimbulkan keinginan

(desire) dan memperoleh tindakan (action) (Kotler, 2014: 317).

Bovee (2007: 152) mengungkapkan bahwa iklan yang

baik harus mengacu pada segi daya tarik, bagi iklan terdiri atas

daya tarik pesan dalam artian kata-kata, kalimat dan berikut

daya tarik fisik, penampilan luar, ilustrasi yang menyertai iklan

tersebut.

Dalam penelitian ini didapat bahwa daya tarik Sekolah

Tinggi berpengaruh 11,3% terhadap kinerja Word-Of-Mouth

Page 206: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

155

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Hal ini dapat

terjadi karena Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

belum maksimal melakukan promosi, dimana promosi bentuk

iklan merupakan salah satu sarana yang baik yang dapat

menjadi daya tarik Sekolah Tinggi. Dari hasil pengujian

deskriptif secara empirik diketahui bahwa rata-rata daya tarik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur berada pada

nilai 3,773. Pada katagori baik tapi masih belum sangat baik.

Dimana kontribusi nilai masing-masing indikator daya tarik

juga masih berada pada rentang nilai baik, dan kontribusi

indikator yang paling kecil dalam variabel daya tarik adalah

dayatarik emosional. Hal ini menunjukkan bahwa: mahasiswa

belum merasa bangga menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi, dan mahasiswa belum mencintai Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi; juga, mahasiswa belum yakin dengan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Dengan demikian maka

disarankan agar pihak manajemen lebih aktif mempromosikan

Sekolah Tingginya. Hal ini dapat dilakukan melalui iklan-

iklan di masmedia, juga dapat dilakukan dengan

memperbanayk kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan

masyarakat, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan

di sorot dan menjadi salah satu topik pemberitaan masmedia

(TV, Radio, Koran, dan lainnya).

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Heruwati

(2010) yang menunjukkan bahwa variabel daya tarik,

kredibilitas dan keahlian celebrity endorser memang

Page 207: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

156

berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian

ini juga searah dengan temuan Merdifransisca (2011), juga

menyimpulkan bahwa daya tarik promosi terbukti memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen. Dalam penelitian ini kinerja Word-Of-Mouth.

B. Ringkasan Temuan Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa

dalam penelitian ini dihasilkan beberapa temuan yang

dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang

dilakukan oleh Filho, Cid Goncalves & Guerra, Renata

Souza (2004), yang menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan variabel orientasi mutu terhadap kualitas layanan.

Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian Sari,

dkk (2012), yang menunjukkan bahwa kualitas produk

berpengaruh terhadap persepsi harga, dan variabel komuni

secara individu. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil

penelitian yang dilakukan oleh Subagio Hartono dan

Saputra Robin (2012); Cuk Triono Singgih (2008) yang

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan variabel

Orientasi mutu terhadap citra merek. Hasil penelitian ini

juga memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh

Pratma, Rizky dan Rahardja, Edy (2014); Muharam, Ashari

Satrio And Sofian, Syuhada (2011), bahwa desain kemasan

produk dan daya tarik iklan berpengaruh terhadap brand

Page 208: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

157

awareness dan pada minat beli konsumen. Hasil penelitian

ini juga memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh

Indah Setyawati (2009) yang membuktikan bahwa kinerja

Words of Mouth dapat ditingkatkan melalui kualitas

layanan. Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Kotler

(2012) bahwa orientasi mutu dalam hal kualitas jasa harus

dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan

kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas

jasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Goodman (2005) dan Babin et al

(2005) yang menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki

pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

2. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nha Nguyen dan Gaston Le Blance (1998),

yang menunjukkan bahwa: kualitas layanan berpengaruh

positip terhadap citra korporat. Hasil penelitian juga

memperkuat hasil temuan Subagio Hartono dan Saputra

Robin (2012); Cuk Triono Singgih (2008), yang

menunjukkan bahwa perceived service quality berpengaruh

terhadap citra merek. Hasil penelitian ini searah dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Penetian Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dimana dalam penelitian ini daya

tarik merupakan salah satu bagian dari persepsi kualitas

Page 209: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

158

layanan. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil

penelitian Indah Setyawati (2009) yang membuktikan

bahwa kinerja Words of Mouth dapat ditingkatkan melalui

kualitas layanan.

3. Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan temuan Chao

Wu Chan (2011), yang menunjukkan bahwa citra merek

mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian juga tidak

mendukung temuan Gaby Walandouw, Mekel dan Sugito

(2014) yang juga menunjukkan bahwa secara simultan dan

parsial kualitas layanan dan citra merek berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kepercayaan (daya tarik).

4. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan Heruwati (2010) yang menunjukkan bahwa

variabel daya tarik, kredibilitas dan keahlian celebrity

endorser memang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Hasil penelitian ini juga searah dengan temuan

Merdifransisca (2011), juga menyimpulkan bahwa daya

tarik promosi terbukti memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen. Dalam penelitian

ini kinerja Word-Of-Mouth.

Secara ringkas temuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Pertama, Variabel orientasi mutu berpengaruh positif terhadap

kualitas layanan, citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-

Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Page 210: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

159

Kedua, Variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan

terhadap citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Ketiga, Variabel citra merek berpengaruh tidak signifikan

terhadap daya tarik, tetapi citra merek berpengaruh

signifikan terhadap kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi di Jawa Timur.

Keempat, Variabel daya tarik berpengaruh signifikan terhadap

kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur.

C. Implikasi Temuan

1. Implikasi Teoritis

Dalam perspektif pengembangan Ilmu, penelitian ini

dapat dianggap sebagai pengembangan Ilmu Ekonomi, dalam

tindakan yang berkaitan dengan upaya mendapatkan suatu

produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhannya.

Dalam perspektif pengembangan teori, penelitian ini

dapat dianggap sebagai pengembangan teori manajemen

pemasaran jasa, khusunya dalam implementasi orientasi mutu,

kualitas layanan, citra merek, dan daya tarik yang dihubungkan

dengan Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di

Jawa Timur.

Pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat

tidak berwujud dan tidak bisa diretur ataupun dijual

dikemudian hari, jasa juga tidak dapat disimpan seperti barang,

Page 211: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

160

jasa yang di produksi harus bersamaan dengan waktu. Dalam

pemasaran jasa ini, sangat penting untuk menyalurkan jasa

secara tepat, jasa ini tidak dapat dilihat, dicium, ataupun

memiliki berat dan ukuran.

Pemasaran jasa adalah sebuah disiplin bisnis strategis

yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan

perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya

yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan strategi dan

prinsip-prinsip pemasaran. Seperti yang dijelaskan oleh Kotler

(2008) bahwa manajemen pemasaran adalah analisis,

perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran dan hubungan yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Organisasi membentuk ide tentang tingkat transaksi

yang diharapkan dengan pasar sasaran. Kadang-kadang

tingkat permintaan nyata mungkin berada di bawah, setingkat

atau di atas tingkat permintaan yang diharapkan. Manajemen

pemasaran harus mengelola situasi permintaan yang

berbeda-beda. Manajemen pemasaran mengelola sebaik-

baiknya semua tugas ini dengan melakukan penelitian

pemasaran, perencanaan, penerapan, dan pengawasan

pemasaran. Manajemen pemasaran dapat dijalankan

berdasarkan lima falsafah pemasaran yaitu konsep

produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep

Page 212: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

161

pemasar, dan konsep pemasaran sosial. Sedangkan proses

manajemen pemasaran adalah merupakan proses mencari

informasi baik internal maupun eksternal, menganalisis,

menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

demi terciptanya tujuan organisasi.

Temuan ini membawa implikasi secara teoritik bahwa

variabel Orientasi mutu berpengaruh positif signifikan terhadap

kualitas layanan, citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dalam hal

Orientasi produk, Orientasi pelanggan, dan Orientasi kinerja.

Variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan positif

terhadap citra merek, daya tarik, dan kinerja Word-Of-Mouth

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dalam hal

Tangibles, Kehandalan layanan (Reliability, Responsivevess,

Assurance, dan Empaty. Variabel Citra merek berpengaruh

signifikan terhadap daya tarik, Word-Of-Mouth Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur dalam hal Personality,

Reputation, Nilai keperdulian (Value), dan Corporate identity.

Variabel Daya tarik berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur

dalam hal dayatarik rasional, dayatarik emosional, dan

dayatarik moral.

Penelitian ini mendukung pendapat Brown et al. (2005:

125), yang menyatakan bahwa Word-Of-Mouth terjadi ketika

pelanggan berbicara kepada orang lain mengenai pendapatnya

tentang suatu merk, produk, layanan atau perusahaan tertentu

Page 213: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

162

pada orang lain. Apabila pelanggan menyebarkan opininya

mengenai kebaikan produk maka disebut sebagai Word-Of-

Mouth positif, yang dalam tulisan ini disebut kinerja Word-Of-

Mouth. Tetapi bila pelanggan menyebarluaskan opininya

mengenai keburukan produk maka disebut sebagai Word-Of-

Mouth negatif.

Hasil penelitian sesuai dengan pernyataan (Dorothea,

2013: 12) bahwa untuk orientasi peningkatan mutu jasa

seperti jasa pendidikan, terdapat beberapa langkah yang

harus ditempuh untuk dapat meningkatkan mutu jasa yang

ditawarkan. Dengan orientasi mutu, yakni mengidentifikasi

penentu utama mutu jasa, mengelola harapan pelanggan,

mengelola mutu jasa dan mengembangkan budaya mutu.

Hasil penelitian ini searah dengan temuan Agrian Farissa (2015)

yang menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh

terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen. Hasil penelitian

juga sesuai dengan penemuan Subagio Hartono dan Saputra

Robin (2012), yang menunjukkan bahwa perceived service

quality berpengaruh terhadap image, dan customer satisfaction.

Kemudian perceived value dan image berpengaruh terhadap

customer satisfaction. Selanjutnya image berpengaruh terhadap

Customer Loyalty dan Satisfaction berpegaruh terhadap

Customer Loyalty. Hasil penelitian sarah dengan temuan

Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada (2011), bahwa

desain kemasan produk dan daya tarik iklan berpengaruh

terhadap brand awareness dan pada minat beli konsumen.

Page 214: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

163

Hasil penelitian ini mempertegas pernyataan Kotler (2012)

bahwa orientasi mutu dalam hal kualitas jasa harus dimulai

dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan

pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa. Hasil

penelitian sesuai dengan tenemuan Nha Nguyen dan Gaston Le

Blance (1998), yang menunjukkan bahwa: kualitas layanan

berpengaruh positip terhadap citra korporat. Penetian Gaby

Walandouw, Mekel dan Sugito (2014) yang menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial kualitas layanan dan citra

merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepercayaan konsumen. Dimana dalam penelitian ini daya tarik

merupakan salah satu bagian dari persepsi kualitas layanan.

2. Implikasi Praktis

Temuan penelitian ini membawa implikasi secara

praktis, yaitu bahwa Orientasi mutu, kualitas layanan, citra

merek, dan daya tarik dapat meningkatkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Temuan

penelitian ini membawa implikasi secara praktek bahwa

Orientasi mutu dapat meningkatkan kualitas layanan Sekolah

Tinggi, yang selanjutnya akan menaikkan kinerja Word-Of-

Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Orientasi

mutu dapat meningkatkan citra merek Sekolah Tinggi, yang

selanjutnya akan menaikkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur. Orientasi mutu dapat

meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi, yang selanjutnya

akan menaikkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Page 215: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

164

Ekonomi di Jawa Timur. Orientasi mutu dapat meningkatkan

kualitas layanan Sekolah Tinggi yang selanjutnya menaikkan

citra merek, berikutnya menaikkan daya tarik yang selanjutnya

akan menaikkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur.

Faktor orientasi mutu yang perlu mendapat perhatian

untuk meningkatkan kualitas layanan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi di Jawa Timur dalam hal orientasi pelanggan adalah

dalam hal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi memiliki karyawan

yang berkomitmen untuk memnbantu mahasiswa; Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi memiliki manajemen yang menciptakan

customer value bagi mahasiswa; prodi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi sesuai kebutuhan masyarakat.

Faktor kualitas layanan yang perlu mendapat perhatian

untuk meningkatkan citra merek Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dalam hal assurance adalah karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi dapat dipercaya; karyawan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi percaya diri dalam menangani semua

kepentingan mahasiswa; karyawan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi menjaga kesopanan dalam menangani semua

kepentingan mahasiswa.

Faktor citra merek yang perlu mendapat perhatian

untuk meningkatkan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

dalam hal corporate identity adalah Logo yang digunakan

Sekolah Tinggi. Identitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

mudah dikenali; Jenis prodi, yang ditawarkan, slogan yang

Page 216: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

165

digunakan identitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi mudah

dikenali.

Faktor daya tarik yang perlu mendapat perhatian untuk

meningkatkan kinerja Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dalam hal daya tarik rasional adalah Sekolah Tinggi

memiliki prodi yang menghasilkan manfaat yang diinginkan

mahasiswa; memiliki prodi yang sesuai dengan keinginan

mahasiswa; memiliki silabus yang sesuai dengan ketentuan

pemerintah.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Word-

Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi sangat erat

berhubungan dengan kualitas layanan, citra merek, dan daya

tarik Sekolah Tinggi. Oleh karena itu, dalam upaya untuk

meningkatkan Word-Of-Mouth Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,

maka aspek kualitas layanan, citra merek, dan daya tarik

Sekolah Tinggi seharusnya mendapat perhatian.

3. Kontribusi Bagi Teori Ilmu Ekonomi

Dalam perspektif teori Ilmu Ekonomi, penelitian ini

dapat dianggap sebagai pengembangan teori Ilmu Ekonomi

dalam hal perilaku konsumen, dari aspek strategi pemasaran

khususnya menyangkut penggunaan strategi dan kinerja Word-

Of-Mouth pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi khususnya di

Jawa Timur. Dimana kecenderungan konsumen lebih percaya

dengan informasi yang didapat langsung dari orang perorang.

Page 217: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

166

D. Keterbatasan Studi

Hasil studi ini disadari belum mampu menjawab secara

tuntas keterkaitan antara variabel orientasi mutu, kualitas

layanan, citra merek, daya tarik, dan Word-Of-Mouth pada

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jawa Timur, akan tetapi

diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi peneliti lain,

dan memiliki sumbangsih terhadap pengembangan studi

berikutnya. Keterbatasan studi ini diantaranya adalah:

1. Studi ini belum dapat menjelaskan secara detail dan

komprehensip mengenai orientasi mutu dari masing-masing

Sekolah Tinggi yang menjadi objek penelitian. Oleh karena

itu aspek-aspek yang dapat diteliti lebih lanjut misalnya

bagaimana peran orientasi mutu, citra merek, dan daya tarik

masing-masing Sekolah Tinggi, sehingga mahasiswa

memutuskan untuk memasuki Sekolah Tinggi tersebut.

Pada penelitian ini, mahasiswa sebagai responden belum

dikelompokkan berdasarkan lokasi kampus tempat kuliah

responden, oleh karena itu model pada penelitian ini perlu coba

diaplikasikan dengan mengelompokkan mahasiswa

berdasarkan kampus tempat kuliah masing-masing responden,

sebab tempat kuliah (kampus) berbanding lurus dengan

kualitas layanan, citra, dan daya tarik Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi.

Page 218: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A., 2008. Building Strong Brands. New York : The Free Press.

Agus, Fx. Subroto, 2013. Pengaruh Market Orientation Terhadap Service

Quality, Satisfaction dan Loyalty Pelanggan Toko Buku Gramedia Di

Jawa Timur, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.15, No. 1, Maret

2013: 41-52.

Andrawan Diponugroho, 2015. Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan

Kemampuan Inovasi Terhadap Minat Beli Ulang Dengan Daya Tarik

Produk Sebagai Variabel Intervening. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Diponegoro Semarang. http:// Undip.Ac.Id/46039/2015.

Adinoto, 2011. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap

Kepekaan Perusahaan Dan Implikasinya Pada Kinerja Perusahaan: Studi

Pada Penyalur Sepeda Motor Di Indonesia. Jurnal Ultima Management

2011. Universitas Multimedia Nusantara

Agus Satata, 2006. Analisis pengaruh orientasi strategik, teknologi informasi

pemasaran terhadap inovasi produk dan dampaknya terhadap pencapaian

keunggulan bersaing. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Semarang. http://ccs.infospace.com/eprints.undip.ac.id.213-274

Ag. Sunarno Handoyo, 2015. Pengaruh Inovasi Pemasaran, Orientasi Pasar,

Modal Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Pemasaran

(Studi Pada Umkm Industri Bordir Di Provinsi Jawa Tengah). Disertasi.

Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus

1945 Surabaya

Ajeng Utami Ikasari, dkk, 2013, Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Diponegoro Journal of Social

and Politic, http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/.

Ariani, Dorothea Wahyu, 2013. Manajemen Kualitas: Pendekatan sisi kualitatif.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Aric Rindfkesh and Christine Moorman, 2013. Interfirm Cooperation and

Customer Orientation. Journal of Marketing Research, November 2013

hal 421 : 436.

Engel, James F.,et al, 2013, Perilaku Konsumen, alih bahasa Drs. F.X. Budiyanto,

Edisi Keenam, Binarupa, Aksara, Jakarta

Page 219: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Amit, R. dan Schoemaker, P.J. H., 2013, Stratrgic Asset and Organizational Rent.

Strategic Management Journal, Vol. 1 Amit 4, No. 1. Pp.102-117(Jan.,

2013)

Babin, J. Barry.et al., 2005. ”Modeling Consumer Satisfaction and Word of Mouth:

Restaurant Patronage in Korea”. The Journal of Services Marketing, Vol. 9,

No. 3, p. 133-139.

Binsar Simarmata, 2016. Pengaruh Citra Merek dan Daya Tarik Iklan Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Smartphone Vivo Pada Mahasiswa STIE

ITMI Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.2 No. 1 Maret 2016, 1-18

Blodgett,J.G., Granbois, D.H., dan Alters,R.G.2007. The Effect of Perceived Justice

on Complaints’ Negative word of Mouth Behaviour and Repatronage. Pp.

423-445. http://repository.maranatha.edu/ di akses 2016

Brown, et al., 2005. Spreading The Words : Investigating Antecedents of

Customer’s Positive Word of Mouth Intention And Behavior in Retailing

Context”,Academy of Marketing Science Journals, Vol.33, no 2, p.123-

138

Chao Wu Chan, 2011.The impact of hospital brand image on service quality,

patient satisfaction and loyalty, Journal Management 6 (1) (2011) 43-56

Chee-Hua, Chin, May-Chiun, Lo, Vikneswaran Nair3 and Peter Songan, 2016.

Examining The Effects of Environmental Components on Tourism

Destination Competitiveness: The Moderating Impact Of Community

Support, , Asian Academy of Management Journal, Vol. 21, Supp. 1, 75–

104, 2016

Christian Groonros, hanken Swedish School of Economic, Finland. Marketing

Theory 2006 : 03 395 : 417, On defining marketing: finding a new

roadmap for marketing. http://mtq.sagepub.com.

Crompton dan Duray," Importance Performance Analysis",1985.

Crompton, John L. & Baker, Dwayne A., 2010. Quality, Satisfaction and

Behavioral Intentions. Annals of Tourism Research, Vol. 27, No. 3, pp.

785-804

Cuk Triono Singgih, 2008. The Influence of Service Quality to Brand Image,

Consumers’ Trust And Satisfaction of Course And Training Institution

Among Senior High School Graduates In Java. Disertasi. Program Doktor

Ilmu Ekonomi Universitas 17 Agustus Surabaya.

Page 220: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Cut Mitra Susanti, Mukhlis Yunus, Syafruddin Chan, 2015. Pengaruh Orientasi

Berbelanja Dan Kualitas Website Terhadapword Of Mouth (Wom) Dan

Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Online (Studi Kasus Pada

Konsumen Fesh Shop Di Kota Bandaaceh). Jurnal Manajemen ISSN

2302-0199 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 247- 256.

Volume 4, No. 3, Agustus 2015.

Deborah E. Rosen, Jonathan E. Schroeder, Elizabeth F. Purinton, Univercity of

Rhode Island, 2008. Marketing High Tech Products: Lessons in Customer

Focus from the Marketplace. Academy of Marketing Science Review,

Volume 2008 No. 06. Hal 1 : 17.

Dibyo Iskandar, 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah

Dengan Kepuasan dan Kepercayaan Nasabah Sebagai Variabel Intervening

(Studi Empiris Nasabah Pd. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Kota).

Lawang). Jurnal Bisnis Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2010 ISSN: 2085-0972

Edo Rajh, The Effect of Marketing Mix Elements on Brand Equity. Research

Associate, 2005. The Institute Of Economics, Zagreb, Croation Economic

Survey, 2005, hal 53 : 80.

Engel, Blackwell, Miniard. 2013. Consumer Behavior 11th Edition. Ohio: South

Westrn.

Eni Heruwati , 2010. Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, Dan Keahlian

Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha

Mio. Jurnal Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang 2010.

Erida, 2009. The Effects Of Consumer Satisfaction And Incentives On Wom

(Word-Of-Mouth) Behavior Of Consumers At Intercity Bus Service

Executive Class In Bandung. Jurnal Manajemen Pemasaran Modern Vol.

1 No.1 Januari-Juni 2009 ISSN 2085-0972.

Eric M. Olson, Stanley, & G. Tomas M.Hult, 2007. The Performance Implications

Of Fit Among Business Strategy, Marketing Organization Structure, and

Strategic Behavior. Journal Of Marketing, Performance Implication of Fit,

vol 69 (Juli 2007), 49 – 65.

Ferdinand, Augusty., 2013. Sustainable Competitive Advantage: Sebuah

Eksplorasi Model konseptual. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro. Semarang

Freddy Rangkuti, 2015, Strategi Promosi Yang Kreatif, edisi pertama, cetakan

pertama, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Page 221: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Gaby I. M. Walandouw, Peggy A. Mekel, Agus S. Soegoto, 2014. Kualitas

Pelayanan Dan Citra Merek Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan Nasabah

Bertransaksi E-Banking Melalui Kartu Debit Taplus BNI. Jurnal EMBA

1261, Vol. 2, No.2, Juni 2014, Hal. 1261-1271. ISSN: 2303-1174

Gordon T. Gray, Oklahoma City University, Oklahoma City, Oklahoma,

2010.Marketing Strategy and Competitive Environment As Determinants

of Business Performance: A Study of American Manufacturers. http:

//sbaer.uce.edu/Research/2010/SWMA.

Grace Y.D. Radamuri, Naili Farida & Reni Shinta Dewi, 2010. Pengaruh Citra

Merek, Word Of Mouth Dan Iklan Terhadap Keputusan Perpindahan

Merek

Gruen, Thomas W; Talai Osmonbekov; Andrew J. Czaplewski, 2007. E-WOM:

The impact of customer-to-customer online know-how exchange on

customer value and loyalty. Journal of Business Research.Vol.59 , 449–

456.

Gupta, Pranjal & Judy Harris. 2010. How e-WOM recommendations influence

product consideration and quality of choice: A motivation to process

information perspective. Journal of Business Research. Vol.62 , 224–246.

.

Hasan A., 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, CAPS (Center for

Academic Publishing Services ), Yogyakarta

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and Black, W.C., 2008, Multivariate

Data Analysis, Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

Heiden A. Huskamp, Arnold M. Epstein, and David Blumenthal, 2007. The

Impact of A National Presciption Drug Formulary On Prices, Market

Share, And Spending: lessons For Medicare?. Market Watch, Volume 32

Number 3 2007,. 149 – 158.

Hendro Tjahjono, 2009. Pengaruh Total Quality Service Terhadap Harapan,

Perceived Value, Kepuasan dan Citra Serta Dampaknya Terhadap

Komplain dan Loyalitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Jawa

Timur, Disertasi. Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas

EkonomiUniversitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Herr, P.M., Kardes, F.R. & Kim, J., 1991. Effects of Word-of-Mouth and Product-

Attribute Information on Persuasion: An Accessibility Diagnosticity

Perspective. Journal of Consumer Research, Vol.17 No.4, pp.454-62.

Page 222: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Hyung J.Lim and Yuan-Shuh Lii, 2014. “The Effects Web Operation Factor on

Marketing Performance”. The Journal of American Academy of Business,

Cambridge, 2014 . Pp. 486-494

Hong – Zhong Huang and Ying – Kui Gu., 2006. Concurrent Engineering:

Research and Apliication, Modeling the Product Development Process as

a Dynamic System with Feedback. Volume 14 Number 4 December 2006,

hal 283 – 291.

Hossain, Enayet, 2007. “An Evaluation of Brand Image, Product attributes and

Perceived Quality of a Selected Consumer Non-durable Product”,

Administration and Management review , Vol.19, No.2

Hotman Panjaitan, 2005. Pengaruh Teknologi Sistem Informasi terhadap Layanan

Corporate Image dan Respons Konsumen pada Perguruan Tinggi Swasta

di Jawa Timur, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus

1945 Surabaya.

Hotman Panjaitan, 2009. Pengaruh Layanan Kualitas Total Dan Citra Perguruan

Tinggi Swasta Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Mahasiswa, http://

www.scribd.com. Diakses 15/01/2017.

Situmorang, Irwanty L., 2017. The Influence Of Product Quality And Advertising

On Brand Image And Purchase JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017.

72-86

Im, Subin and John P.Workman Jr., 2008. Market Orientation, Creativity, and

New Product Performance in High-Technology Firms, Journal of

Marketing. Vol. 68 (April): pp. 114-132.

Imke J. M. De Boer and Johan A. M. Van Arendonk, 2008. Market Share for

Semen and Cloned Embryos in Dairy Herds. Departement Of Animal

Breeding Wageningan Agriculture Univercity. The Netherlands 2008. hal

3691 : 3703.

J. Schott Armstrong, The Wharton School, Univercity of Pennsylvania,

Pailadelpia, Competitor- oriented Objectives: The Myth of Market Share.

International Journal Of Business February 21 2009, hal 1 : 20.

Jelena Siraliova, 2009. Judge Bisiness School, Univercity Of Cambridge, UK,

Jannis J. Angelis, Warwick Business School, Univercity of Warwick,

Warwick, UK, Marketing Strategy in the Baltics: standardise or adapt?.

Baltic Journal of Management, 2009 Vol 1 No 2, hal 169 : 187,

www.emeraldinsight.com.

Page 223: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Jeroen K. Vermunt, 2011. Structural Equation Models : Mixture Models.

Department of Methodology and Statistics, Tilburg University, Jay

Magidson Statistical Innovations Inc. hal 1 : 11.

Karen Norman Kennedy, Jerry R. Goolsby, & Eric J. Arnould, 2013.

Implementing a Customer Orientation: Extension of Theory and

Application. Journal Of Marketing Vol 67 (October 2013. hal 67 – 81.

Kohli, Ajay K, and Bernard J. Jaworski, 1993, “Market Orientation: The

Construct Research Proposition, and Managerial Implications”, Journal of

Marketing, Vol. 59, pp. 1-18

Laurance C. Baker, Phd, 2009. Association of Managed Care Market Share and

Health Expenditures of Fee-for-Service Medicare Patients. American

Medical Association, 2009, Jama February, 3 Vol 281 No. 5 hal 432 : 437.

Lamb, Charles W., Joseph F., Hair, Carl McDaniel, 2014. Pemasaran. Buku satu

(Alih Bahasa David Octarevia). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Lehner, Franz. 2011. Proceeding of the 12th European Conference On Knowledge

Management. UK: Academic Publishing Limited.

Leo Y.M Sin, Alan C.B. Tse, Haksin Chan, 2006. The Effects of Relationship

Marketing Orientation on Business Performance in the Hotel Industry.

The Chinese University of Hongkong. Vincent C. S Heung. Polytechnic

University of Hong Kong Journal of Hospitally & Tourism Research, Vol

30. No. November 2006 hal 407 – 426.

Leslie H. Vincent, 2014. College Of Management Georgia Tech, Atalanta. Sundar

G. Bharadwaj, Roberto C. Goizuetea Business School, Atalanta. Goutoam

N. Challagalla, College Of Management Georgia Tech, Atalanta, Does

Innovation Mediate Firm Performance?: A Meta- Analysis of

Determinants and Consequences of Organizational Innovation. 2014.

Li, Tiger dan Calantone , Roger J, 2008. The Impact of Market Knowledge

Competence on New Product Advanrage: Conceptualization and

empirical Examination, Journal of Marketing, p. 13 - 29

Li, Ling X, 2009, An Analysis of Sources of Competitiveness and Performance of

Chinese Manufacturers, International Journal of Operation and

Production Management, Vol.20, No.3. p. 217-228

Lovelock C. Wirtz dan Mussry, 2010, Pemasaran Jasa, Manusia, Teknologi,

Strategi, Perspeksi Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta

Page 224: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Lubis, H., 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Citra Merek pada

poliklinik RS Haji Medan. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 2, No.2,

Juni 2011, Hal. 172-189.

Lukes. Bryan. A., and O.C. Ferrel., 2008. “ The Effect of Market orientation on

product Inovation”. Journal of the Academy Marketing Science . No. 2 Vo.

28 p 239-247

Mangold, Glynn. 2007. Word of Mouth Communication in the service

Marketplace. The Journal of Services Marketing. Santa Barbara. No. 4 Vo.

56 p 112-131

Mark A. Fareel, 2008. “Defeloving a Market Orientation Learning Organization”,

Shool of Management, Shales Sturt University, Wagga Wagga.September

2000, p. 201-222

Marty, 2010. Sukses Mengelola Marketing Mix, CRM, Customer Value, dan

Customer Dependency .Kasus pada pemasaran Shopping Center.Penerbit

Alfa Beta . Bandung.

Martopo, Aditya (2015) Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Daya Tarik

Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Jamu Tolak Angin Pt.

Sido Muncul (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta). Perpustakaan Fakultas Ekonomi. http:// uny.ac.id/27207/

Merdifransisca , 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi

Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Starone.

https://merdifransisca.wordpress.com/2011/ di akses 11 11 2016.

Michael H. Morris, Susan Coombes, Mines Schindehutte and Jeffry Allen, 2007.

Antecedants and Outcomes of Entrepreneurial and Market Orientations in

a Non- profit Context: Theoretical and Empirical Insights. Journal of

leadership & organizational studies 2007, Vol. 13. No 4. Syacrus

University). http : //jlo.segapublication.com.

Minto Waluto, 2005, Pengaruh Harga Rokok, Budaya Organisasi, Orientasi Pasar,

Promosi Terhadap Kinerja Pemasaran Pada Usaha Rokok Kecil Jenis

Sigaret Kretek Tangan di Jawa Timur, Disertasi, program Pascasarjana

universitas airlangga, Surabaya.

Muharam, Ashari Satrio And Sofian, Syuhada, 2011. Analisis Pengaruh Desain

Kemasan Produk Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness Dan

Dampaknya Pada Minat Beli Konsumen (Studi Pada Konsumen Susu

Kental Manis Frisian Flag di Kota Semarang). Universitas Diponegoro.

http:// undip.ac.id/29060/

Page 225: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

N. Paramananda, Km. Agus Satria P, 2015. Pengaruh Tarif Premi, Kualitas

Pelayanan, Daya Tarik Iklan, Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas

Nasabah. Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4, 2015: 1134-1148 Issn :

2302-8912.

Nancy L. Keating, Mary Beth Landrum, Ellen Meara, Patricia A. Ganz, Edward

Guadagnoli, 2009. Do Increases in the Market Share of Managed care

Influence Quality of Cancer Care in the Fee-For-Service Sector?. Journal

Of National Cancer Institute, Vol, 97, No. 4 February 16, 2009 Hal 257 :

264.

Nazir, Mohammad, 2013, Metode Penelitian, Cetakan Kedelapan, Jakarta:

Penerbit Ghalia Indonesia.

Nguyen, Nha and Guston Leblanc, 2008, ” Contact Personal, Physical

Environment and The Perceived Corporate Image of Intangible Services

by New Clients”, International Journal of Services Management, Vol.13,

No.3, MCB UP Limited.

Ni Luh Nyoman Yuni Anita, Gede Bayu Rahanatha, 2015. Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap WOM Melalui Kepuasan Pada PT. Sarana Dewata

Courier. Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 8, 2015 : 2192-2209 Issn:

2302-8912

Noviasari Dewi Eka P1, Naili Farida2 & Sari Listyorini3., 2013. Pengaruh

Corporate Social Responsibility, Perceived Quality Dan Brand Image

Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Dengan Corporate Image Sebagai

Variabel Intervening Studi Pada Pengguna Produk Tolak Angin Pt

Sidomuncul Di Kelurahan Tembalang Semarang. Diponegoro Journal Of

Social And Politic. Tahun 2013, Hal. 1-8

Nur Budhi Puji Wibowo, 2012. Pengaruh Motivasi Wisata, Persepsi Tentang

Daya Tarik Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Lama Tinggal Wisatawan

Di Provinsi Diy. Jurnal Nasional Pariwisata Volume 4, Nomor 1, April

2012 (25-34) ISSN: 1411-9862

Utomo, 2014. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Word Of Mouth (Wom)

Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Mediasi (Studi Pada Perusahaan

Organda (Po) Slamet Di Pati). Journal of Economic and Management

http://www.unisbank.ac.id/.di akses 10 nop 2016

Penn, Jeremy D. 2011. Assasing Complex General Education Student Learning

Outcomes. California: Wiley Periodicals Inc.

Peter, J.Paul. & Olson, Jerry C., 2013. Consumer Behavior (perilaku konsumen

dan strategi pemasaran). Edisi ke-10. Erlangga, Jakarta.

Page 226: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Kotler, Philip, 2014. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol, Surabaya: Perdana Printing Arts

Kotler, Philip, Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: 2012.

Kotler Philip and Keller Kevin Lane, 2012. Manajamen Pemasaran. Edisi ketiga

belas. Jakarta : Penerbit Erlangga .

Pelhan, Alfred M., 2007. Mediating influensure on the relationship, Between

Market Orientation and Profability in Small Industriy Firm. Jornal of

Marketing Teory and Practice, Sumer, 55-76

Pratma, Rizky Anugerah And Rahardja, Edy, 2014. Analisis Pengaruh Citra

Merek, Daya Tarik Iklan, Dan Harga Terhadap Minat Beli Smartphone

Nokia Lumia (Studi Pada Konsumen Smartphone Di Kota Semarang),

Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Perpustakaan Fakultas Ekonomi. http://

undip.ac.id/43080/

Puji Winoto, Azis Fathoni, Andi Tri Haryono, 2016. Pengaruh Retailer

Performance, Sales Force, Dan Servis Quality Terhadap Customer Trust

Dengan Word Of Mouth (Wom) Sebagai Variabel Intervening Di PT H3I

Indonesia Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016.

Rambat, Lupiyoadi, 2014. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Edisi

Pertama Jakarta : Salemba Empat.

Ratna Roostika, 2011. The Effect Service Quality and Trust on Loyalty

Customer’s Perspectives on Mobile internet Adoption International

Journal of Innovation, Management and Technology, Vol. 2, No. 4, August

2011.

Rifky Novianti dan Yessy Artanti, 2015. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap

Word Of Mouth (Wom) Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening.

Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Oktober 2015. Vo.17. 47:59

Riduwan, 2015, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Cetakan

Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta.

Rod B. McNaughton. Universitas of Otaga, Robert E. Morgan, 2010. Universitas

of Wales Aberrystwyth Gopal Kutwaroo. BT and University of Wales

Aberrystwyth) New zeeland. Market Oriontation and Firm Value: Journal

of marketing. 2010. Pp. 125-137.

Rully Tjahyadi Arlan, 2008. Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran

Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik

Hubungan Pelanggan-Merek. Jurnal Manajermen, Vol 6, No 1, Nov 2008

Page 227: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Salmon, Paul M. & Stanton, Neville A. 2009. Distributed Situation Awareness:

Theory, Measurement And Application to Teamwork. Burlington: Ashgate

Publishing Limited.

Sally Casswell, 2009. Centre for social and Health Outcomes research and

Evaluation) Massey University, Auckland, New Zealand. Received 24

June 2009. Alcohol Brands In Young Peoples Everyday Lives: New

Developments In Marketing. hal 471 : 476.

Sangadji .2013. Perilaku Konsumen.Yogyakarta: C.V Andi Offset

Sangadji dan Sopiah, 2013. Perilaku Konsumen. Pendekatan Praktis Disertai

Himpunan Jurnal Penelitian, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Sari, Ratna Dwi Kartika And Sri, Rahayu Tri Astuti, 2012. Analisis Pengaruh

Kualitas Produk, Persepsi Harga, Dan Word Of Mouth Communication

Terhadap Keputusan Pembelian Mebel Pada Cv. Mega Jaya Mebel

Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Perpustakaan Fakultas

Ekonomi. http:// undip.ac.id/35854/.

Schermerhorn, John R. 2010. Introduction to Management, 10th Edition. New

Jersey: John Willey & Sons.

Schermerhorn, John R., Hunt, James G., Osborn, Richard N. & Uhl-Bien, Mary.

2011. Organizational Behavior, 11th Edition. New Jersey: John Willey &

Sons.

Sekaran, Uma, 2014, Research Methods for Bussiness: A skill Building Approach.

Six Edition, New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Sihabudin, 2015. Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Citra Merek

Handphone Samsung (Survey Karyawan Bagian Pulley Machine Pt Fcc

Indonesia), Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN 2528-0597 Vol, 1 No, 1,

2015, 17-36.

Simone A. French, Phd. Mary Story, Kyle K. Briethlow, BS, Judith, Phd. Peter

Hannan, MSat. And M. Patricia Snyder, RD, MA. 2011. Pricing and

Promotion Effects on Low- Fat Vending Snack Purchases: The CHIPS

Study. American Journal of Public Health. January 2011. Vol 91.

September.

Sinambela Lijan Poltak, 2010. Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta; Pt Bumi

Aksara, 2010

Page 228: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Singarimbun, Masri dan Sofyan, Efendi, 2014, Metode Penelitian Survei, Cetakan

keenambelas, Jakarta: LP3ES.

Slater and Narver, 1995, ”Does Competitive Moderate the Orientation

Performance Relationship?”, Journal of Marketing, 58(1). 33: 45

Stanton, J. William, 2013, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 9, Erlangga, Jakarta

Stewart Adam, Relationship Management, the Web and Organisational

Performance in Australasia. Deakin University, Electronic Marketing,

2013, hal 1 : 9

Subagio Hartono dan Saputra Robin, 2012. Pengaruh Perceived Service quality,

Perceived Value, Satisfaction dan Image terhadap Customer Loyalty

(Studi Kasus Garuda Indonesia). Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 7,

No 1, April 2012.

Subin Im & John P. Workman Jr., 2014. Market Orientation, Creativity, and New

Product Performance in Higt- Technology Firms. Journal Of Marketing,

2014, hal 114 : 132.

Sulistyawati, Praba . 2011. Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang.

Universitas Diponegoro. Perpustakaan Fakultas Ekonomi. http://

undip.ac.id/26500/

Sugiono, 2006, Pengaruh Psikografis, Kondisi Sosial, Dan Kondisi Fisik Kampus

Terhadap Kepuasan, Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas, Dan

Komitmen Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Di Jawa Timur, Disertasi,

Program Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinsasi. Bandung : Alfabeta

Sumarwan, Ujang dkk, 2011. Perilaku Konsumen . Teori dan Penerapannya

dalam Pemasaran. Edisi kedua, Ghalia Indonesia. Bogor.

Sukma Bakti, Harniza Harun, 2011. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Nilai

Pelanggan Terhadap Kinerja Pemasaran Maskapai Penerbangan Lion Air.

(Effect Of Market Orientation And Customer Value On Marketing

Performance Of Lion Airlines Corporation). Jurnal Manajemen

Pemasaran Modern Vol. 3 No.1 Januari - Juni 2011 Issn 2085-0972.

Swatha, Basu dan Irawan, 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

Liberty, 2012.

Tjiptono, Fandy, 2012, Manajemen Pemasaran, Jogyakarta: Penerbit Andi.

Page 229: KATA PENGANTAR - stiekhad.ac.id · BAB II KAJIAN TEORI STRATEGI PEMASARAN JASA A. Teori Pemasaran Jasa dalam Perspektif Pakar 11 B. Beberapa Teori Strategi Pemasaran Jasa 13 C. Beberapa

Tjiptono, Fandy, 2015, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.

Tjiptono, Fandi, dan Anastasia Diana, 2014. Total Quality Management (TQM),

Edisi Ketiga, penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Yasid, 2009. Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi). Fakultas Ekonomi UI

Jogjakarta.

Yohanes Suhari,dkk, 2012, Perilaku Konsumen Online: Pengaruh Nilai,

Kepuasan, dan Inersia Terhadap Loyalitas, Jurnal Teknologi Informasi

DINAMIK Volume 17, No.1.

Yumen Try Agung, Dahliana Kamener, Zeshasina Rosha, 2015. Pengaruh Daya

Tarik Iklan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek Universitas

Bung Hatta Padang. Jurnal Akuntasi & Manajemen Univeritas Bung

Hatta, 2015. Vol 5. Pp 132-142

Victor Danciu, Academy of Economic Studies, 2009, Bucharest, Performance in

Service Marketing from Philosophy to Customer Relationship

Management. hal 1 : 14.

Zhou, Kevin Zhing, Chi Kin Yim, and David K., Tse, 2007. The Efeect of

strategic Orientations on Technology-and Market-Based Breakthrough

Innova tions. Journal of Marketing. Vol. 69 (April): pp.42-60

Zeithaml, Valarie A. and Bitner, Mary Jo., 2008, Service Marketing, New York:

McGraw Hill Inc, Int’l.

Walker, Harrison L Jean, 2011. The Measurement of Word of Mouth Communication

and an Investigation of Service Quality And Customer Commitment A

Potential Antecedents” Journal of Service Research, Vol 4, No 1, p. 60-75.

Wanjat Kastolani, Sri Marhanah, Ghassani Fauzan, 2016. Hubungan Daya Tarik

Wisata Dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan Ke Alam Wisata Cimahi.

Jurnal Manajemen Resort dan Leisure Vol.13, No.1, April 2016 36-42.

William E, Baker, James M, Singkula ., 2012, Market Orientation, Learning

Orientation and Product Innovation : Delving into the Organization’s

Black Box., Journal of Marketing Focused Management, 5, 5-23 Tahun

2012.