18

Click here to load reader

Kasus Pediatri Sosial

  • Upload
    jresty

  • View
    67

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kasus Pediatri Sosial

Kasus Pediatri Sosial

SINDROM DOWN DENGAN PATEN DUKTUS

ARTERIOSUS DAN HEMIPARESE SINISTRA

Oleh :

Kurnia Maulina / F-2-08 G0002084

Ganda Anang S. A. / G-5-08 G0002069

Pembimbing :

Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)

KEPANITERAAN KLINIK SMF / BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

2008

Page 2: Kasus Pediatri Sosial

STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : An. Th.

Umur : 22 bulan (Tanggal Lahir 20/10/2006)

Berat Badan : 8 kg

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah : Bp. Tri

Nama Ibu : Ny. Wolda

Pekerjaan Ayah : Swasta

Pekerjaan Ibu : Guru

Alamat : Jagalan, Jebres Surakarta

Tanggal Masuk : 04 Agustus 2008

Tanggal Pemeriksaan : 06 Agustus 2008

No CM : 914468

B. Anamnesis

1. Keluhan Utama : Sesak

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien adalah rujukan dari seorang spesialis anak dengan diagnosa

awal sindrom down, PDA (Paten Duktus Arteriousus) dan hemiparese

sinistra.

Pasien mulai tampak sesak sejak empat hari yang lalu, sesak dirasakan

terus-menerus.Ujung-ujung jari dan bibir kebiruan tidak ada, panas

didapatkan sejak dua hari yang lalu, batuk pilek tidak ada.

Sekitar dua minggu yang lalu, pasien tiba-tiba kejang. Kejang kurang

dari 15 menit, hanya separuh tubuh bagian kiri, demam (-). Setelah kejang,

pasien sadar, wajah dan tubuh sebelah kiri tampak lemah dibanding yang

kanan. Lalu pasien mondok selama lima hari. Pasien dirawat bersama

1

Page 3: Kasus Pediatri Sosial

dengan bagian syaraf dan rehabilitasi medik. Setelah satu hari keluar dari

rumah sakit, pasien mencret dan mondok lagi selama tiga hari.

Saat berumur dua bulan pasien dibawa ke dokter karena berat badan

tidak naik, didiagnosa ada kelainan jantung, lalu dirujuk. Hasil EKG dan

Echocardiografi menunjukkan kebocoran jantung. Pasien diminta kontrol

setiap enam bulan.

Perkembangan anak dirasa lebih lambat dari anak seumurannya namun

anak dirasa sangat aktif. Pasien rutin melakukan rehabilitasi di YPAC

Ortopedi, bila pasien kecapekan maka bibir dan bawah mata pasien

biasanya menjadi kebiruan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat alergi obat dan makanan : tidak ada

- Riwayat penyakit jantung : (+) sejak usia 2 bulan

- Riwayat Kejang : (+) 2 minggu yang lalu, kejang

separuh tubuh (bagian kiri), < 15 menit, setelah kejang pasien sadar

- Riwayat batuk pilek berulang : (+)

4. Riwayat Penyakit Keluarga

- Riwayat penyakit jantung : tidak ada

- Riwayat alergi obat dan makanan : tidak ada

- Riwayat Sindrom Down : tidak ada

- Riwayat Hipertensi : tidak ada

5. Status Imunisasi

Jenis I II III IV

BCG 1 bulan - - -

DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Hepatitis B 0 bulan 1bulan 6 bulan -

Campak 9 bulan - - -

6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

2

Page 4: Kasus Pediatri Sosial

Pertumbuhan

Berat badan : 8 kg

Tinggi badan : 76 cm

Lingkar kepala : 43 cm

Lingkar lengan atas : 13,5 cm

Gigi keluar : 1 tahun 2 bulan,

Jumlah gigi : atas 6 gigi, bawah 8 gigi

Perkembangan ( Denver II terlampir)

Personal sosial : setara usia 3,5 bulan (abnormal)

Adaptif- motorik halus : setara usia 5,5 bulan (abnormal)

Bahasa : setara usia 11 bulan ( delayed )

Motorik kasar : setara usia 5,5 bulan (abnormal)

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ayah : baik

Ibu : baik

Saudara : baik

8. Riwayat Makan Minum Anak

ASI diberikan sejak lahir. Diberikan setiap anak meminta atau

menangis + 7- 10x perhari. Lama menyusui 10-15 menit, bergantian

payudara kanan dan kiri. Sesudah menyusu anak tertidur dan tidak

menangis. ASI diberikan sampai umur 1 tahun karena ibu pasien sakit dan

berhenti menyusui selama sakit sehingga anak menolak disusui kembali.

Ny. W, 41 th

An. Th, 22 bl

3

Page 5: Kasus Pediatri Sosial

Sejak usia 6 bulan, pasien diberi makanan tambahan Milna bubur

khusus hingga saat ini. Pasien juga diberi sari buah pepaya

9. Pemeliharaan Antenatal

Pemeriksaan dilakukan di Spesialis Kandungan

Frekwensi : Trimester I : 1 kali/ bulan

Trimester II : 1 kali/ bulan

Trimester III : 2 kali/ bulan

Keluhan selama kehamilan : Sakit perut bagian bawah terus menerus,

disertai mual dan muntah. Sebelum dan selama kehamilan, pasien merasa

stres salah satunya karena masalah gaji yang belum dibayar selama tiga

bulan.

Obat-obatan yang diminum selama kehamilan : tidak ada, karena setiap

minum obat dimuntahkan

10. Riwayat Melahirkan

Perempuan, 15 tahun, lahir spontan, kurang bulan (6 bulan), berat

badan lahir 1900 gram

Perempuan, 12 tahun, lahir spontan, cukup bulan, berat badan lahir

2700 gram

Laki- laki, 9,5 tahun, lahir spontan, cukup bulan, berat badan lahir

2700 gram

Perempuan, 22 bulan, lahir spontan, cukup bulan, berat badan lahir

2600 gram

11. Riwayat Postnatal

Pemeriksaan di Puskesmas, 1 kali/ bulan

12. Keluarga Berencana

Ibu pasien melakukan KB suntik 1 bulan sekali hingga April 2005. Pasien

berhenti KB karena merasa sakit perut bagian bawah terus menerus dan

daat diperiksakan ke dokter dinyatakan hamil.

C. Pemeriksaan Fisik

4

Page 6: Kasus Pediatri Sosial

1. Keadaan umum : sesak,

compos mentis, gizi kesan baik

2. Tanda vital

Heart Rate : 140x/ menit, regular, isi dan tegangan cukup

Respirasi : 52x/ menit

Suhu : 37,4 OC (per axiler)

Berat badan : 8 kg

Tinggi badan : 76 cm

Status gizi :

BB/U : 8 / 11 x 100 % = 72,7 % (P < P3) (WHO)

TB/U : 76/ 84,5 x 100 % = 89, 9 % (P < P3) (WHO)

BB/TB : 8 / 9,2 x 100% = 86,93 % ( -1<Z<-2) (WHO)

Kesan : gizi kurang

3. Kulit : warna sawo

matang, kelembaban baik, ujud

kelainan kulit (-)

4. Kepala : bentuk

mikrosefal, ubun- ubun besar sudah menutup,

rambut hitam sukar dicabut

5. Mata : cekung (-/-), bulu mata hitam lurus tidak rontok,

konjungtiva anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-), edema

palpebra (-/-), pupil isokor (2mm/2mm), reflek

cahaya (+/+), hipertelorisme epikantus (+)

6. Hidung : bentuk normal, napas cuping hidung (+), sekret (-),

darah (-), deformitas (-).

7. Mulut : bibir sianosis (-),pucat (-), makroglossia(+) , mukosa

basah (+), jarak antar gigi berjauhan.

8. Tenggorokan : uvula di tengah, tonsil T1 –T1, faring hiperemis (-),

pseudomembran (-), post nasal drip (-).

5

Page 7: Kasus Pediatri Sosial

9. Telinga : bentuk normal, kelainan MAE (-), membrana timpani

utuh, prosesus mastoideus tidak nyeri tekan, tragus

pain (-), sekret (-).

10. Leher : bentuk normal, trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak

membesar, JVP 5+ 2 cm.

11. Limfonodi : kelenjar limfe auricular,

submandibuler, servikalis, suparaklavikularis,

aksilaris dan inguinalis tidak membesar.

12. Thorax : bentuk normochest, retraksi (-),

gerakan simetris kanan = kiri

Cor :

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat

Perkusi : Batas jantung kesan tidak membesar

Kiri atas : SIC II LPSS

Kiri bawah : SIC IV LMCS

Kanan atas : SIC II LPSD

Kanan bawah : SIC IV LPSD

Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (+)

sistolik di SIC V linea mid clavicula sinistra

Pulmo :

Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri, retraksi (-)

Palpasi : Fremitus raba kanan =kiri

Perkusi : Redup/ Redup

Batas paru-hepar : SIC V kanan

Batas paru-lambung : SIC VI kiri

Redup relatif di : SIC V kanan

Redup absolut : SIC VI kanan (hepar)

Auskultasi : SD vesikuler (+/+) normal, eksperium dan inspirium

normal, suara tambahan (+/+) lendir(+/+)RBK (-/-)

6

Page 8: Kasus Pediatri Sosial

13. Abdomen :

Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, caput medusa (-)

Auskultasi : peristaltik (+) normal

Perkusi : pekak beralih (-), ascites (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,

turgor kembali cepat

14. Urogenital : genetalia eksterna

dan interna tenang

15. Ekstremitas :

akral dingin sianosis edema

CRT < 2”, arteri dorsalis pedis teraba kuat

16. Pemeriksaan Neurologis

Reflek fisiologis Reflek patologis

(Babinsky, Chaddock)

Tonus otot Motorik Sensorik

Meningeal Sign : Kaku kuduk : -

: Brudzinski I : -

: Brudzinski II : -

D. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium darah 04-09-2008

Hb : 17,3 gr/d1 AGD : asidosis metabolik

Hct : 56 % terkompensasi dengan

AE : 5,91 x 106/ L hipoksia

AL : 4,6 x 103/ µL

AT : 215 x 103/ µL

Gol. Drh : O

7

- ---

- ---

- ---

+2 +1+1+2

- ---

N NNN

+3 +1+1+3

N NNN

Page 9: Kasus Pediatri Sosial

E. Resume

Pasien adalah rujukan dari spesialis anak dengan diagnosa awal sindrom

down, PDA (Paten Duktus Arteriousus) dan hemiparese sinistra. Pasien sesak

sejak empat hari yang lalu yang dirasakan terus-menerus.biru (-), panas (+),

batuk pilek (-). Riwayat kejang (+) dua minggu yang lalu, < 15 menit, hanya

separuh tubuh bagian kiri, demam (-). Setelah kejang, pasien sadar, wajah dan

tubuh sebelah kiri tampak lemah dibanding yang kanan. Riwayat kebocoran

jantung (+). Perkembangan anak lebih lambat dari anak seumuran, anak

sangat aktif (+). Gigi pertama kali keluar saat usia 1 tahun 2 bulan,

perkembangan personal sosial setara usia 3,5 bulan (abnormal), adaptif-

motorik halus setara usia 5,5 bulan (abnormal), bahasa setara usia 11 bulan

( delayed ), motorik kasar setara usia 5,5 bulan (abnormal).

Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sesak, nadi 140x / menit,

frekwensi pernafasan 52x/ menit, suhu 37,4 0C, kepala mikrocephal, pupil

isokor, hipertelorisme epicantus (+), nafas cuping hidung (+), makroglossia

(+), susunan gigi abnormal, pulmo: suara tambahan (+/+), lendir (+/+),

jantung : bising (+) sistolik di SIC V LMCS, hemiparese sinistra.

Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 17,3 gr/d1, Hct 56 %,

AE 5,91 x 106/ L , AL 4,6 x 103/ µL, AT 215 x 103/ µL dan hasil analisa gas

darah asidosis metabolik terkompensasi dengan hipoksia

F. Daftar Permasalahan

1. sesak

2. panas

3. Riwayat kebocoran jantung

4. Frekwensi pernafasan 52x/ menit

5. Nafas cuping hidung (+),

6. Pulmo: suara tambahan (+/+), lendir (+/+),

7. Cor : bising (+) sistolik di SIC V LMCS,

8. AGD : asidosis metabolik terkompensasi dengan hipoksia

8

Page 10: Kasus Pediatri Sosial

9. Perkembangan anak lambat / abnormal

10. Kepala mikrocephal,

11. Hipertelorisme epicantus (+),

12. Makroglossia (+), susunan gigi abnormal,

13. Riwayat kejang separuh tubuh (bagian kiri)

14. Hemiparese sinistra

15. Hb 17,3 gr/d1 , Hct 56 %, AE 5,91 x 106/ L ,

G. Diagnosa Banding

Sindroma down dd hipotiroid kongenital

PDA dd AVSD

Hemiparese sinistra et causa CVA hemorraghe dd non hemorraghe

H. Diagnosa Kerja

Sindroma down

PDA

Hemiparese sinistra et causa CVA hemorraghe

I. Penatalaksanaan

Rencana Pemeriksaan :

Thorax AP/ Lateral, EKG, GDT, DL2, LED, elektrolit, CT Scan

Terapi :

O2 nasal 2 liter/ menit

Infus D ¼ S 6 tpm makro

Diet cair 8x 30 ml / NGT

Paracetamol 100 mg bila panas

Monitoring :

Awasi vital sign dan distress nafas

Edukasi

Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang diderita pasien,

pemeriksaan yang dilakukan, pengobatan dan komplikasi yang mungkin

terjadi pada pasien.

J. Prognosis

9

Page 11: Kasus Pediatri Sosial

Ad vitam : dubia

Ad sanam : dubia

Ad fungsionam : dubia

K. FOLLOW UP

05-09-08 06-09-08 07-09-08

S Panas (+), Batuk (-),

Pilek (-)

Panas (+), Batuk (+),

Pilek (+)

Panas (+), Batuk (+),

Pilek (+)

O : KU:

VS

Kepala

Wajah

Hidung

Mulut

Pulmo

Cor

Extremitas

Baik,CM,Gz kurang

N:140x/1’, R: 54x/1’,

S : 38,4OC

Mikrocephal

Mongoloid,

Hipertelorisme

epikantus(+)

NCH (+)

Makroglossia (+)

ST (+/+) lendir( +/+)

Bsg sistolik (+) di SIC

V LMCS

Motorik +4 +1

+4 +1

Baik,CM,Gz kurang

N:140x/1’, R:52x/1’,

S : 37,4OC

Mikrocephal

Mongoloid,

Hipertelorisme

epikantus(+)

NCH (+)

Makroglossia (+)

ST (+/+) lendir( +/+)

Bsg sistolik (+) di SIC V

LMCS

Motorik +4 +1

+4 +1

Baik,CM,Gz krng

N:142x/1’, :56x/1’,

S : 36,8OC

Mikrocephal

Mongoloid,

Hipertelorisme

epikantus(+)

NCH (+)

Makroglossia (+)

ST(+/+) lendir(+/+)

Bsg sistolik (+) di

SIC V LMCS

Motorik +5 +1

+5 +1

Pmx

penunjang

Hb 16,5 g/dl

Hct 50,7%

AE 5,24 x 106/ul

AL 4,82 x103/ul

AT 183 x103/ul

MCV 96,8 fl

MCH 31,6 pg

MCHC 32,6 g/dl

Na 135 mmol/l

Feces rutin:

Makroskopis:

Warna kuning, lunak

Lendir -, pus -, darah -,

makanan tak tercerna -,

cacing –

Mikroskopis :

Sel epitel -, eritrosit -,

Lekosit -, protozoa -, y

10

Page 12: Kasus Pediatri Sosial

K 4,9 mmol /l

Cl 112 mmol/l

Ca 0,00 mmol/l

LED 1 jam 2 mm

Eosinofil 0,1 %

Basofil 1,6%

Netrofil 51 %

Monosit 2,8%

Limfosit 39,2%

CT Scan : infark cerebri

di capsula interna (D)

cell +, pseudohifa +,

kuman +

GDT menunjukkan

kecurigaan gangguan

fungsi hati atau fungsi

hati belum/ tidak

sempurna

Ass - PDA dg PH

- Sindroma down dd

hipotiroid kongenital

- Hemiparese sinistra e/c

CVA non hemorraghe

e/c infark cerebri

capsula interna (D)

- Gizi kurang

- PDA dg PH

- Sindroma down dd

hipotiroid kongenital

- Hemiparese sinistra e/c

CVA non hemorraghe

e/c infark cerebri

capsula interna (D)

- Gizi kurang

-PDA dg PH

- Sindroma down dd

hipotiroid kngenital

- Hemiprse sinistra e/c

CVA non hemrrghe

e/c infark cerebri

capsula interna (D)

- Gizi kurang

Tx - O2 head box 6L/menit

-

NGT

-

-

-

- O2 head box 6L/menit

-

-

-

- Digoksin 2x 0,025 mg

- Piracetam 1xcth I

- Becombion syr 1 xcth I

O2 head box 6L/menit

-

NGT

-

-

- Digoksin 2x 0,025 mg

- Piracetam 1xcth I

- Becombion syr 1 xcth I

Plan TSH1 Echocardiografi

11