14
CASE REPORT Leony Tambunan PUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044 Kasus Geriatric I. DATA PASIEN Nama : Bp. JT Tanggal Lahir : 9 November 1942 Umur : 69 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Teluk Naga Pekerjaan : pensiunan Pendidikan Terakhir : SMA II. DATA A. Anamnesa dilakukan secara ALOANAMNESIS pada Selasa 4 Oktober 2011, pukul 09.30 Keluhan Utama : rasa sakit di sendi jempol kanan sejak 2 minggu lalu. Keluhan Tambahan : Rasa nyeri yang hilang timbul sejak 2 minggu lalu. Rasa panas di jempol kanan disertai bengkak bersamaan sejak 2 minggu lalu. Mengeluhkan sulit tidur dan merasa tidak enak badan 2 minggu lalu. Riwayat Penyakit Sekarang : 1

Kasus Geriatric- READY PRINT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lapkas geriatri

Citation preview

Page 1: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Kasus Geriatric

I.DATA PASIEN

Nama : Bp. JT

Tanggal Lahir : 9 November 1942

Umur : 69 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Teluk Naga

Pekerjaan : pensiunan

Pendidikan Terakhir : SMA

II. DATA

A. Anamnesa dilakukan secara ALOANAMNESIS pada Selasa 4 Oktober 2011, pukul 09.30

Keluhan Utama : rasa sakit di sendi jempol kanan sejak 2 minggu lalu.

Keluhan Tambahan : Rasa nyeri yang hilang timbul sejak 2 minggu lalu. Rasa panas di jempol

kanan disertai bengkak bersamaan sejak 2 minggu lalu. Mengeluhkan

sulit tidur dan merasa tidak enak badan 2 minggu lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

2 minggu sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluhkan rasa nyeri yang hilang

timbul di sendi jempol kaki kanan sejak 2 minggu yang lalu. Rasa nyeri disertai rasa

panas dan bengkak yang mengganggu terutama adanya nyeri di pagi hari saat bangun

tidur. Setiap pasien merasakan nyeri dan melihat adanya bengkak pada sendi di jempol

kaki kanan, pasien mengompress kaki dengan air yang dingin yang dapat mengurangi

1

Page 2: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

bengkak di sendi. Rasa nyeri tersebut semakin parah bila di sentuh. Rasa nyeri terjadi

setelah pasien mengonsumsi jeroan. Nyeri sering terjadi di malam hari hingga

membangunkan dan membuat jadi sulit tidur .

Satu hari sebelum datang ke puskesmas pasien kembali mengeluhkan hal yang sama

seperti 2 minggu sebelumnya. Pasien mengakui pada malam sebelumnya sempat

mengonsumsi tape dan emping dalam kadar tinggi. Aktivitas pasien menjadi sedikit

terganggu terutama saat ingin melakukan aktivitas di pagi hari. Namun, seperti biasa

pasien mengompres kakinya tersebut untuk mengurangi sakit dan bengkak.

Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi kronis sejak 5 tahun lalu

Riwayat Penyakit Keluarga : anggota keluarga memiliki riwayat hipertensi.

LAIN-LAIN

Riwayat Penggunaan Obat : Captopril sejak 5 tahun yang lalu

Kebiasaan Tertentu : pasien suka makan jeroan dan emping

B. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : pasien sakit sedang

Berat Badan : 52kg

Tinggi Badan : 168 cm

Vital Sign :

- Tekanan darah : 140/100 mmHg

- Laju nadi : 80x/menit

- Laju pernapasan : 18x / menit

- Suhu tubuh : 37°C

2

Page 3: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Kepala

Rambut : seberan rambut rata, tidak terlalu tebal, kuat, berwarna hitam

kecokelatan dan lurus

Struktur tulang kepala : tidak tampak deformitas

Mata : Konjungtiva tidak anemis

Sklera tidak ikterik

Hidung : Kedua mukosa hidung normal, tidak tampak septum deviasi

Telinga : Lubang telinga normal, tampak serumen di kedua telinga

Mulut : Mukosa bibir basah dan merah

Lidah tampak berwarna merah

Faring tidak tampak hiperemis

Tonsil normal T1/T1

Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.

Thorax :

:

PARU

Inspeksi : Pernapasan simetris saat static dan dinamik tidak ada gerak

napas yang tertinggal

Bentuk dada normal dan simetris

Tidak terdapt hipopigmentasi atau hiperpigmentasi

Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri pada kedua lapang paru

Expansi thorax anterior dan posterior normal

Tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi : redup di kedua lapang paru

Batas paru hati normal

Auskultasi : vesicular +/+ , suara napas ronchi -/- dan mengi -/-

3

Page 4: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

JANTUNG

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus tidak teraba

thrill (-)

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : Cor : bunyi jantung S1/S2 normal, gallop/murmur –

Abdomen

Inspeksi : Perut tampak cembung , tidak terdapat luka ataupun sikatriks

(bekas luka)

Auskultasi : Terdengar bising usus (+) 8x/menit

Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan abdomen

Tidak ada pembesaran hepar dan limpa

Ekstrimitas : pemeriksaan fokus dilakukan pada jempol kaki kanan

Tidak terdapat abnormalitas pada ekstremitas lainnya

Inspeksi : terlihat adanya bengkak pada MTP I di kaki kanan dan merah.

Palpasi : Ketika dipegang terasa panas dan keras.

Nyeri bila disentuh

Perkusi : nyeri ketok (+)

Kulit : warna kulit sawo matang. Tidak terlihat adanya lesi.

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan kadar asam urat

4

Page 5: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Didapatkan hasil yaitu kadar asam urat 8,5 mg/dl, diatas kadar normal yaitu 3,0-7 mg/dl. Maka

(+) terkena hyperuricemia (peningkatan kadar asam urat).

III. ANALISIS

Diagnosis Kerja : ARTRITIS GOUT (asam urat) + Hipertensi

Pasien datang dengan keluhan rasa nyeri pada sendi jempol kaki kanan dan juga bengkak dan merah

semenjak 2 minggu yang lalu. Nyeri sering terjadi di malam hari hingga membangunkan membuat jadi

sulit tidur dan terasa tidak enak badan. Nyeri semakin parah di pagi hari saat bangun tidur. Nyeri sendi

lokasi di jempol kaki kanan (MTP I) dan unilateral/ asimetris (hanya pada 1 sisi), sangat khas pada Gout.

Pasien juga suka mengkonsumsi makanan yang berkadar purin tinggi yaitu jeroan dan emping. Dari

pemeriksaan lab didapatkan bahwa pasien (+) hyperuricemia, kadar asam urat diatas normal dan terjadi

serangan akut gout ( peningkatan WBC dan ESR). Maka pasien didiagnosis terkena penyakit asam urat.

Diagnosis Banding : -

RENCANA PENGOBATAN :

Tujuan utama pengobatan GA :

Mengobati serangan akut secara baik dan benar sehingga dapat mencegah terjadinya

serangan ulangan.

Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat

Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada organ tubuh

lainnya yaitu jantung, ginjal dan pembuluh darah.

Mencegah terjadinya pembentukan batu pada saluran kemih.

Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya.

Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat penurun kadar asam

urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau

obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).

Penatalaksanaan arthritis gout:

5

Page 6: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Meredakan radang sendi yaitu dengan obat-obatan dan istirahat cukup.

Pengaturan kadar asam urat di dalam tubuh yaitu dengan obat-obatan dan nutrisi yang

tepat.

Memperbanyak minum. Pengeluaran urin 2 L/hari atau lebih akan membantu pengeluaran

asam urat.

Pengaturan diet :

Alkohol, dan makanan seperti Jeroan, makanan berlemak, emping adalah makanan kaya protein (purin)

yang sangat berperan dalam proses penumpukan kristal asam urat. Purin berlebih yang tidak bisa

diekskresikan tubuh akan menumpuk pada salah satu bagian tubuh sehingga menyebabkan

terbentuknya kristal asam urat. Maka pasien sebaiknya mengkonsumsi makanan yang rendah purin.

Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:

• Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati,

ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon,

dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.

• Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan

yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol,

bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

• Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah

keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Apabila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl maka harus segera melakukan pengaturan diet yaitu dengan

tidak mengkonsumsi makanan golongan A dan B. Dan membatasi mengkonsumsi makanan berlemak

dan banyak mengkonsumsi air putih. Apabila kadar asam urat masih tinggi maka segera konsultasikan

dengan dokter.

Terapi farmakologi :

a. Arthritis Gout Akut

6

Page 7: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Bertujuan untuk menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan. Lini pertama dalam

menangani serangan akut yaitu istirahat dan pemberian NSAID, seperti Indometacin, azapropazon,

naproxen, diclofenac. Terapi lini kedua yaitu dengan pemberian colchicines. Colchicine tidak

direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut. Colchicine hanya digunakan selama saat

kritis untuk mencegah serangan gout. Colchine diberikan dengan dosis 4x0.6 mg Kortikosteroid

diberikan apabila NSAID dan Colchicine tidak efektif atau kontraindikasi.

b. Arthritis Gout Kronik

Terapi bertujuan untuk menurunkan kadar asam urat, terapi akan dimulai ketika pasien

mengalami serangan lebih dari 2x dalam setahun. Pada pasien ini terdapat serangan asam urat

lebih dari 2 kali dalam 1 tahun sehingga dapat diberikan allopurino 1x1mm mg per harinya.

Pemberian obat pada pasien :

Allopurinol

Allopurinol diberikan saat kada uric acid dalam pasien melebihi 8,0 mg (hiperurisemia) . Allopurinol

digunakan untuk mengontrol gejala dan melindungi fungsi ginjal karena allopurinol dapat menurunkan

produksi asam urat dengan menghambat enzim xantin oksidase (mengubah hipoxantin menjadi xantin

lalu asam urat). Dapat mengurangi frekuensi serangan, menghambat pembentukan tofi, mobilisasi asam

urat dan mengurangi besarnya tofi. Biasanya obat ini diberikan sekali sehari sebab metabolit aktif

allopurinol waktu paruhnya panjang. Dosis yang diberikan 1 x 100 mg setiap hari. Seringkali kombinasi

allopurinol dengan uricosuric akan sangat membantu. Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan

hiperurisemia asimtomatik dan gout yang aktif.

Reaksi Pasien

Feelings : pasien merasa kesakitan di jempol kaki serta kurang tidur

Insights : pasien ingin penyakitnya segera sembuh

Fear : pasien takut sakit semakin parah

Expectation : pasien ingin tahu apa penyakitnya lalu segera sembuh

7

Page 8: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Prognosis penyakit

ad vitam : dubia at bonam

ad functionam : dubia at bonam

ad sanactionam : dubia at bonam

KESIMPULAN

Bpk. JT, umur 69 tahun, datang dengan keluhan merasa sakit di jempol kaki kanan dan bengkak

semenjak 2 minggu yang lalu, disertai dengan bengkak dan panas. Rasa nyeri yang terjadi hilang timbul.

Rasa nyeri mengganggu terutama adanya rasa nyeri saat bangun tidur di pagi hari. Rasa nyeri dan

bengkak sedkit berkurang jika pasien mengompres lokasi yang bengkak dengan air dingin. Pasien

memiliki riwayat hipertensi menahun, dan mengkonsumsi Captopril selama ini. Pasien suka

mengkonsumsi jeroan dan emping. Pada pengukuran tekanan darah, tensi pasien normal 140 / 100.

Pada kegiatan inspeksi terdapat bengkak pada MTP I di kaki kanan dan berwarna merah (tanda-tanda

inflamasi). Dari hasil test lab didapatkan kadar asam urat diatas normal yaitu 8,5 mg/dl, pasien

mengalami hyperuricemia. Pasien mendapatkan pendidikan untuk menjaga diet dengan mengonsumsi

makanan dengan kadar purin rendah . Untuk mengurangi serangan gout akut, pasien diberikan

colcichine dan allopurinol. Pasien tetap dianjurkan mengonsumsi Captopril untuk mengobati

hipertensinya.

IV. REVIEW PENYAKIT

Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena setiap metabolisme normal menghasilkan asam

urat, namun kadar asam urat di dalam tubuh tidak boleh berlebih, karena dapat menumpuk dan

menjadi kristal asam urat. Pemicu peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh adalah makanan dan

berbagai senyawa yang mengandung purin. Tubuh menyediakan 85% kebutuhan senyawa purin, maka

kebutuhan purin dari makanan hanya 15%. Makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat antara

lain alkohol,ikan telur, jeroan dan emping. Konsumsi jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin, yaitu

enzim yang digunakan untuk mengolah purin. Dengan konsumsi jeroan yang tinggi maka banyak sisa

8

Page 9: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

asam urat yang tidak terolah terakumulasi dalam bentuk butiran dan terkumpul di sekitar sendi sehingga

timbul rasa sakit.Penyakit asam urat digolongkan menjadi 2 yaitu primer dan sekunder.

Pada gout primer, 99% penyebab belum diketahui (idiopatik), namun berkaitan dengan kombinasi

antara faktor hormonal dan faktor genetik yang mengakibatkan gangguan metabolisme sehingga terjadi

gangguan dalam proses mengolah dan mengeluarkan asam urat dari dalam tubuh.Penyakit gout

sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu

mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic

yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur

pembentuk protein.Produksi asam urat meningkat juga bisa terjadi karena penyakit darah (penyakit

sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya

adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita

diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan

metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat

juga ikut meninggi.

Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout atau

artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan

kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus,

sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan. Seseorang dikatakan menderita asam

urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali,

seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit

gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari

cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.

9

Page 10: Kasus Geriatric- READY PRINT

CASE REPORT Leony TambunanPUSKESMAS TELUK NAGA 07120100044

Referensi:

http://www.juraganmedis.com/nyeri-sendi-dan-asam-urat.html

http://health.detik.com/read/2009/07/08/164412/1161549/770/rematik

http://www.totalkesehatananda.com/osteoarthritis2.html

http://sofianonline.com/asam-urat-definisi-pencegahan-dan-pengobatan

10