Upload
jundi-azmi
View
25
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ki
Citation preview
REFLEKSI KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Di RSUD dr.Soedjati Purwodadi
Disusun oleh:
Jundi Azmi Nadhif
01.211.6426
Pembimbing:
dr. Kurnia Dwi Astuti, Sp.A.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
• Identitas Pasien
• Nama : An. I
• Umur : 8 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Nama Orangtua : Ny. P
• Pekerjaan Orangtua : Petani
• Alamat : Desa. Tegal rejo, Kab. Grobogan
• Tanggal Masuk : 17 januari 2016
• Ruang Perawatan : Cempaka
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Demam 5 Hari
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD dengan keluhan panas tinggi mendadak
sejak 5 hari yang lalu (panas 2 hari sebelum masuk RS). Panas dirasakan terus
menerus, disertai nyeri perut bagian uluhati dan badan lemas, pasien pernah
berobat ke dokter umum dan sudah mengkonsumsi obat penurun panas. Panas
dirasakan sempat turun ,namun kemudian kembali panas lagi. Karena keluhan
tak kunjung membaik, keluarga pasien memutuskan untuk membawa ke
rumah sakit. Pasien juga mengeluh mual, muntah, nafsu makan menurun,
nyeri kepala.
Penderita tidak mengalami mimisan, bintik pada kulit, gusi berdarah,
serta pada BAB tidak ada warna kehitaman. BAB 2x/hari konsistensi lembek
berwarna kuning. Tidak ada batuk, pilek. Riwayat mencret, kejang dan
keracunan makanan disangkal. Pasien belum pernah sakit seperti ini
sebelumnya. Anggota keluarga dan teman lingkungannya banyak yang
mengalami penyakit Demam berdarah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Demam : (-)
Riwayat Kejang : (-)
Riwayat Batuk Pilek : (-)
Riwayat Diare : (-)
Riwayat Thypoid : (-)
Riwayat DBD : (-)
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga ada yang memiliki penyakit seperti ini.
c. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah anak kedua dan hidup bersama kedua orang tuanya. Ayah
bekerja sebagai wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
Pengobatan pasien ditanggung JKN-non PBI. Kesan ekonomi cukup.
Didaerah sekitar rumah ada yang sakit seperti ini.
d. Riwayat Prenatal Care
Perawatan ANC : rutin, dilakukan sebanyak 5 kali selama hamil
dan diperiksakan ke bidan.
Tempat kelahiran : klinik bidan
Penolong kelahiran: bidan
Cara persalinan : normal, usia kehamilan 39 minggu
Keadaan bayi : sehat, langsung menangis
BBL : 3000 gram
Kelainan bawaan : (-)
Kesan: Neonatal Aterm
e. Riwayat Kehamilan
Riwayat ibu muntah berlebih (-)
sakit kepala berat (-)
Riwayat jatuh saat kehamilan (-)
Riwayat minum jamu dan pijat perut (-)
selama hamil, ibu pasien hanya menerima dan mengkonsumsi
vitamin penambah darah yang diberikan oleh bidan.
Kesan : Riwayat kehamilan baik
f. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
BB lahir : 3000 gram
BB saat ini : 28 kg
TB saat ini : 126cm
BMI : BB/TB(m2) à 28/1,26: 17,64 à gizi baik
Perkembangan
Mengangkat kepala : 2 bulan
Memiringkan kepala : 3 bulan
Tengkurap dan : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri, bersuara : 10 bulan
Berjalan : 11 bulan
Berbicara : 18 bulan
Mencoret pensil pada kertas : 36 bulan
Melompat kedua kaki diangkat : 42 bulan
Mengenakan sepatu sendiri : 48 bulan
Menggambar lingkaran : 54 bulan
Bicaranya mudah dimengerti : 60 bulan
Berjalan lurus : 66 bulan
Mengenal warna-warni : 72 bulan
Kesan: pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya
g. Riwayat Imunisasi Dasar
0-7 hari : Hb O
1 bulan : BCG dan Polio 1
2 bulan : DPT, HB, HIB, Polio 2
3 bulan : DPT, HB, HIB, Polio 3
4 bulan : DPT, HB, HIB, Polio 4
9 bulan : Campak
Kesan: Imunisasi dasar lengkap
h. Riwayat Pemberian Makan dan Minum
ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, lalu ditambah susu formula
sampai usia 4 tahun.
Nasi, sayur, buah, dan lauk di konsumsi secara rutin.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum: tampak sakit, lemas.
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda vital:
a. HR : 105 x/menit
b. RR : 23 x/menit
c. T : 36,5oC
d. TD : 110/60 mmHg
d. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : mesocephal, tidak mudah dicabut.
b. Mata : cekung -/-, konjungtiva anemis -/-, edem palpebra -/-
c. Telinga : sekret -/-, hiperemis -/-
d. Hidung : nafas cuping hidung -, epistaksis -, sekret –
e. Mulut : bibir kering -, sianosis -, pucat -, perdarahan gusi -, mukosa
hiperemis -, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
f. Leher : tidak ada pembesaran KGB
g. Pulmo :
- Inspeksi : simetris, retraksi costa -/-
- Palpasi : sterm fremitus kanan = kiri, krepitasi (-)
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru, redup -
- Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi -/-, wheezing -/-
h. Cor
- Inspeksi : iktus kordis tak tampak
- Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS V linea midclavicula sejajar
papilla mamae
- Perkusi:
o Batas kanan atas : ICS II linea parasternal kanan
o Batas kanan bawah: ICS III, linea parasternal kanan
o batas kiri atas : ICS II linea parasternal kiri
o batas kiri bawah : ICS IV linea midclavicula kiri.
o Auskultasi : BJ I dan II regular, frekuensi 90x/menit, bising
jantung (-)
e. Abdomen
• Inspeksi : datar
• Auskultasi : BU (+) normal
• Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
• Palpasi : supel, turgor kembali cepat, nyeri tekan
epigastrium(+), hepar teraba ± 3 cm di bawah arcus costa, permukaan
rata, lunak
• Pekak sisi, alih : -
• Undulas : -
Kesan : Hepatomegali
• Ekstremitas
• Akral dingin : Superior (-/-) Inferior (-/-)
• Oedem Extremitas: Superior (-/-) Inferior (-/-)
• Rumple Leed : (+)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 10,4 gr/dl 12 – 16 gr/dl
Hematokrit 41,0% 29-35 %
Lekosit 2900 4000-10000/mm3
Trombosit 110.000 150– 450 x 103/ul
Hasil Laboratorium darah rutin 17/01/2016(H-3)
Kesan : trombositopeni, hemokonsentrasi, leukopenia
Hasil Laboratorium darah rutin 18/01/2016(H-4)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 10,9 gr/dl 12 – 16 gr/dl
Hematokrit 39,5 % 29-35 %
Trombosit 90.000 150– 450 x 103/ul
Kesan : Trombositopenia, hemokonsentrasi
Hasil Laboratorium darah rutin 19/01/2016(H-5)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 11,8 gr/dl 12 – 16 gr/dl
Hematokrit 37,1 % 29-35 %
Trombosit 55000 150– 450 x 103/ul
Hasil Laboratorium darah rutin 20/01/2016(H-6)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12,4 gr/dl 12 – 16 gr/dl
Hematokrit 34,5 % 29-35 %
Trombosit 78000 150– 450 x 103/ul
E. DAFTAR MASALAH
• Panas sejak 5 hari
• Mual
• Muntah
• Nyeri kepala
• Nyeri perut daerah epigastrium
• Lemas
• Anemia
• Leukopenia
• Hemokonsentrasi
• Trombositopeni
• Rumple leed +
• Hepatomegali
F. DIAGNOSIS BANDING
• Demam Berdarah Dengue
• Demam Dengue
• Demam Chikungunya
G. DIAGNOSIS KERJA
• Demam Berdarah Dengue grade I
H. INISIAL PLAN
• Initial Plan Diagnosis
• Pemeriksaan IgM dan IgG Dengue
• X- foto thorax (RLD)
• Apusan darah perifer
• Initial Plan Terapi
• Infus RL
• Vitamin C 1x200 mg IV
• Initial Plan Monitoring
• Monitor keadaan umum (tanda syok), tanda – tanda vital
• Monitor jika terdapat perdarahan spontan
• Monitor hasil laboratorium (Hb, Leukosit, Trombosit, Ht)
• Monitor balance cairan
• Initial Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dialami,
penyebab, dan penatalaksanaan
• Menjelaskan prognosis dan penyakit tersebut
• Menjelaskan pada keluarga pasien dan pasien sendiri untuk merubah
gaya hidup menjadi lebih bersih. Menyarankan pasien dan keluarganya
agar melakukan kegiatan 3M: menguras bak penampungan air minimal
3 kali seminggu, mengubur barang-barang bekas yang dapat
menampung air agar tidak menjadi sarang nyamuk, dan menutup
tempat penampungan air.
• Memotivasi pasien dan keluarganya agar mengkonsumsi makanan
bergizi supaya meningkatkan daya tahan tubuh.
I. PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad sanation : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. DEFINISI
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti,yang ditandai dengan
demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu,
gelisah, nyeri uluhati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie, purpura,
echimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali,
trombositopeni, dan kesadaran menurun atau renjatan (Depkes RI, 2003)
2. ETIOLOGI
Virus Dengue grub B Arbovirus yang sekarang dikenal dengan Genus Flavivirus
Famili Flaviviridae mempunyai 4 Serotipe :
• Den-1
• Den-2
• Den-3, paling sering di Indonesia
• Den-4
3. PATOGENESIS
4. DERAJAT DBD MENURUT WHO
• Derajat I
Demam disertai dengan gejala umum nonspesifik, satu – satunya menifestasi
perdarahan ditunjukkan melalui uji torniquet yang positif
• Derajat II
Selain manifestasi yang dialami pasien derajat I, perdarahan spontan juga
terjadi, biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau perdarahan lainnya
• Derajat III
Demam, perdarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala – gejala kegagalan sirkulasi meliputi nadi cepat dan lemah,
tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit lembab dan
dingin serta gelisah
• Derajat IV
Demam, perdarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala syok (renjatan) yang sangat berat dengan tekanan darah dan
denyut nadi yang tidak terdeteksi
5. KRITERIA DBD
KRITERIA KLINIS
• Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas berlangsung terus selama 2-
7 hari
• Manifestasi perdarahan uji torniquate (+), petekie, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi
• Hepatomegali
• Syok (ditandai nadi cepat dan lemah, hipotensi, akral dingin, kulit lembab,
pampak gelisah.
KRITERIA LABOLATORIUM
• Trombositopenia <= 100.000
• Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit 20% menurut standart
umur dan jenis kelamin
6. DIAGNOSIS
• ANAMNESIS
- Demam merupakan tanda utama terjadi mendadak tinggi selama 2-7 hari
- Lesu, anoreksia
- Mual, muntah
- Nyeri kel
- Pala, nyeri otot,
- nyeri perut
- Diare
- Perdarahan (bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah)
• PEMERIKSAAN FISIK
- Demam
- Hepatomegali dan kelainan fungsi hati
- Petekie
- Epistaksis
- Melena
- Tanda tanda Syok
• Anak gelisah, penurunan kesadaran, sianosis
• Nafas cepat, nadi lemah sampai tidak teraba
• Tekana darah turun
• Akral dingin
• Capilary refill menurun
• Diuresis menurun sampai anuria
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah tepi
Hb, Leukosit(leukopenia) dan hitung jenis leukosit, Trombosit,
(trombositopenia) Hematokrit(hemokonsentrasi), Limfosit plasma biru
jika meningkat 15%
Uji Serologis
1. Infeksi primer, serum akut <1:20, serum konvalesens 1: 1280
2. Infeksi sekunder, serum akut <1:20, serum konvalesens 1:2560
Pemeriksaan Radiologis
1. Foto rontgent Thorax (tanda efusi pleura)
2. USG Abdomen (penebalan vesica felea)
7. PENATALAKSANAAN
1. DBD Tanpa Syok (Derajat I dan II)
a. Medikamentosa
• Antipiretik
• Kortikosteroid dan Antibiotik diberikan pada Ensefalopati Dengue
b. Suportif
• Mengatasi kehilangan cairan plasma karena peningkatan permeabilitas
kapiler pembuluh darah
• Cairan intravena diberikan apabila
• Anak muntah terus menerus
• Anak tidak mau minum
• Demam tinggi
• Dehidrasi
• Pada pemriksaan darah tepi terdapat peningkatan hematokrit
2. DBD Disertai Syok (Dengue Syok Sindrom(DSS)/Derajat III, IV)
• Penggantian Volume plasma segera
• Cairan IV Bolus RL 10-20 ml/KgBB dalam 30 menit
• Bila Syok belum teratasi berikan
RL 20 ml/KgBB + Koloid 20-30 ml/KgBB/Jam àMax 1500 ml/hari
• Pemberian cairan 10 ml/KgBB/Jam tetap diberikan ! Jam Paska
Syokàditurunkan 7 ml/KgBB/Jamà diturunkan 5ml/KgBB/Jam
sampai 3 ml/KgBB/Jam apabila TTV dan Diuresis baik
• Monitoring Urin 1 ml/KgBB/Jam
• Bcairan tidak perlu diberikan 48 pasca syok teratasi
• Oksigen 2-4 L/Menit
• Koreksi Asidosis Metabolik
• Tranfusi Darah
a. Penanganan perdarahan klinis
• Setelah pemberian kristaloid + Koloid, syok menetap dan Ht turunà Curuga
terdapat perdarahanàBerikan darah segar 10 ml/KgBB
• Apabila Hematokrit tetap >40% àberikan darah dalam volume kecil
• Fresh Frozen Plasma + Trombosit à untuk gangguan koagulasi / Koagulasi
Intravaskuler Diseminata (KID) pada syok berat dengan perdarahan masif.
b. Trasfusi Darah
• Whole blood
• Indikasi pemberian trombosit
• Klinis terdapat perdarahan
• Jumlah trombosit rendah bukan indikasi
• Suspensi trombosit tidak pernah diberikan sebagai profilaksis
c. Pengawasan
- TANDA KLINIS
- Syok teratasi dengan baik
- Pembesaran Hati membaik
- Perdarahan Saluran cerna membaik
- Menilai Hasil pengobatan
- LABOLATORIUM
- Monitoring kadar Ht, Hemoglobin, Trombosit,
- Balans cairan (jumlah cairan yang masuk disesuaikan dengan diuresis)
- Cross match bila diperlukan Transfusi darah
d. Factor Risiko Komplikasi
- Ensefalopati dengue dengan atau tanpa syok
- Kelainan ginjal akibat Syok berkepanjangan
- Edema Paru Akibat Overloading cairan
e. Komplikasi terjadi karena :
- Keterlambatan datang berobat
- Keterlambatan/ kesalahan diagnosis
- Kurang mengenal tanda DBD yang tidak lazim
- Kurang mengenal tanda kegawatan
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilmu kesehatan anak FK UI jilid 2
2. Buku saku Pelayanan kesehatan anak dirumah sakit WHO
3. WHO. 2011. Dengue in the Western Pacific Region.
4. Hasan, Rusepno. 2000, Buku Kuliah 2, Ilmu Kesehatan Anak, Infomedika,
Jakarta.
5. Buku Ajar Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI 2008
6. Pedoman Pelayanan Medis 2010