95
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada era globalisasi menjangkau seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia khususnya Maros. Kita tidak akan bisa menghindari situasi yang berubah begitu cepat, kecuali jika kita ingin ketinggalan dari pergaulan internasional dan masyarakat modern. Oleh karena itu, perlu persiapan untuk ikut berperan aktif dalam era globalisasi ini, konsekuensinya harus memiliki kekuatan dan kekuasaan yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Sumber kekuatan dan kekuasaan dengan kualitas tertinggi adalah pemakaian pengetahuan karena pengetahuanlah yang dapat merubah situasi yang buruk menjadi lebih baik. Untuk itu pendidikan menjadi penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagaimana 1

Karya Tulis Sosiologi

  • Upload
    rusdi

  • View
    2.794

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Tulis Sosiologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada era

globalisasi menjangkau seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia

khususnya Maros. Kita tidak akan bisa menghindari situasi yang berubah

begitu cepat, kecuali jika kita ingin ketinggalan dari pergaulan

internasional dan masyarakat modern.

Oleh karena itu, perlu persiapan untuk ikut berperan aktif dalam

era globalisasi ini, konsekuensinya harus memiliki kekuatan dan

kekuasaan yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Sumber

kekuatan dan kekuasaan dengan kualitas tertinggi adalah pemakaian

pengetahuan karena pengetahuanlah yang dapat merubah situasi yang

buruk menjadi lebih baik. Untuk itu pendidikan menjadi penting dalam

upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagaimana yang

tercantum dalam UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut dalam UU RI

Tahun 2003 pasal 4 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa :

“Pendididikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, kompeten, terampil,

kreatif, mandiri, demokratis, dan bertangung jawab, serta memiliki rasa

kemasyarakatan dan kebangsaan.”

1

Page 2: Karya Tulis Sosiologi

Mutu pendidikan merupakan salah satu masalah Nasional yang

sedang dihadapi dan mendapat perhatian dalam sistem pendidikan

Nasional di Indonesia dewasa ini. Masalah ini mencakup peran sekolah

dan guru-guru dalam menyediakan fasilitas yang dapat mempermudah

dan memperluas cara belajar siswa.

Sekolah yang dapat menangani proses pembelajaran dengan

baik, dapat menjamin mutu para lulusannya, sehingga masyarakat akan

menaruh hormat dan memberikan dukungan serta bantuan kepada

lembaga pendidikan tersebut. Jadi guru harus membangkitkan kegiatan-

kegiatan yang dapat membantu siswa meningkatkan semangat dan

prestasi belajarnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan

melaksanakan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Karena hasilnya

dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik oleh anak didik, guru/pendidik,

maupun orang tua siswa atau masyarakat pada umumnya.

Evaluasi yang dilaksanakan dengan cara yang tidak benar, atau

alat evaluasi yang kurang baik dapat mematikan semangat belajar siswa.

Akan tetapi evaluasi yang dilaksanakan dengan baik dan benar justru

dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa. Sehingga evaluasi

tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaran. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Moh. Kasiram bahwa :

2

Page 3: Karya Tulis Sosiologi

“Salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar,

yang justru menjadi kunci tinggi rendahnya mutu pendidikan adalah baik

tidaknya teknik evaluasi oleh guru-guru di sekolah tersebut.”

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dipahami betapa

besar peranan evaluasi proses hasil pembelajaran. Atas alasan inilah

peneliti mencoba menyelidiki seberapa jauh kadar alat evaluasi hasil

belajar yang dipergunakan oleh guru bidang studi Sosiologi SMA Negeri 1

Bontoa Kabupaten Maros.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka

masalah yang akan dicarikan jawabannya pada penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Sejauh mana tingkat validasi item-item tes ulangan harian mata

pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Bontoa Kabupaten Maros.

2. Sejauh mana tingkat kesukaran item-item tes ulangan harian mata

pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Bontoa Kabupaten Maros.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Untuk mendapat informasi tentang tingkat kesukaran item-item tes

ulangan harian mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Bontoa

Kabupaten Maros

3

Page 4: Karya Tulis Sosiologi

2. Untuk mendapatkan informasi tentang tingkat validasi item-item tes

ulangan harian mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Bontoa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disamping bermanfaat bagi peneliti juga diharapkan

berguna pada masyarakat utamanya di bidang pendidikan. Manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informasi yang diperoleh diharapkan menjadi bahan masukan bagi

guru-guru Sosiologi dan menjadi pendorong untuk lebih

menyempurnakan tes ulangan harian pada periode berikutnya.

2. Informasi yang diperoleh diharapkan menjadi bahan masukan pada

kantor Dinas Pendidikan untuk mengambil kebijakan dalam rangka

peningkatan mutu guru-guru Sosiologi dalam menyusun tes.

3. Informasi yang diperoleh diharapkan menjadi bahan masukan bagi

pengajar pada jurusan pendidikan Sosiologi FPIPS pada perguruan

tinggi.

4

Page 5: Karya Tulis Sosiologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

Untuk memperoleh dasar pengetahuan secara teoritis tentang tes

terutama yang berhubungan dengan analisa item, maka dalam kajian

teoritis ini akan dibahas : (1) Konsep Dasar Tentang Tes, (2) Tujuan Tes,

(3) Klasifikasi Tes, (4) Syarat-syarat tes yang baik, dan (5) Analisa Item.

1. Konsep Dasar Tentang Tes

Kata tes sudah merupakan istilah umum yang dipakai baik di

dalam lapangan pendidikan maupun di luar pendidikan. Kata Tes

berasal dari bahasa latin yaitu testum yang berarti alat untuk

mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis kuno kata tes artinya ukuran

yang digunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-

logam yang lain, tetapi lama-kelamaan arti tes menjadi istilah yang

lebih luas.

Sehubungan dengan istilah tes ini, penulis akan

mengemukakan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :

Menurut Sitti Rahayu Hadianto merumuskan bahwa : Tes

adalah suatu alat yang sudah distandarisasikan untuk mengukur salah

satu sifat kecakapan atau tingkah laku dengan cara mengukur sesuatu

sampel daripada sifat kecakapan atau tingkah laku itu. Selanjutnya

Muhtar Bukhari mengatakan : “tes adalah suatu percobaan yang

5

Page 6: Karya Tulis Sosiologi

diadakan untuk mengetahui ada tidakya hasil-hasi pelajaran tertentu

pada seorang murid atau kelompok murid.Sementara Soemardi

Soeryabarata merumuskan bahwa : “tes adalah pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus

dijalankan, yang berdasarkan atas bagaimana test menjawab

pertanyaan-pertanyaan dan atau melakukan perintah-perintah itu,

penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara mengembangkannya

dengan standar atau test yang lain.

Berdasarkan kutipan dan uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mendapatkan informasi tentang sesuatu dngan cara dan aturan-aturan

yang sudah ditentukan. Dimana didalamnya terdapat tugas, misalnya

pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah yang harus dijawab

atau dilakukan oleh testee. Hasil dari testee itu dibandingkan dengan

suatu standar untuk mendapatkan kesimpulan.

2. Tujuan Tes

Segala sesuatu yang dilakukan dengan sengaja pasti

mempunyai tujuan, sebagaimana halnya dengan tes. Sehubungan

dengan tujuan tes ini, pada pembahasan berikutnya akan diuraikan,

(a) Tujuan umum tes, (b) Tujuan Penggunaan tes bagi guru, (c) Tujuan

penggunaan tes bagi konselor, dan (d) Tujuan Penggunaan tes bagi

administrator.

6

Page 7: Karya Tulis Sosiologi

a. Tujuan Umum Tes

Adapun tujuan umum tes diuraikan sebagai berikut :

1) Tujuan Prediksi, yaitu tes diberikan untuk mendapatkan suatu

ukuran kemampuan, prediksi, dan ciri-ciri lainnya yang akan

memberikan dasar yang kokoh bagi individu dalam mengambil

suatu keputusan. Keputusan ini menyangkut prediksi apa yang

sebaiknya dilakukan individu pada masa mendatang.

2) Tujuan seleksi, yaitu tes digunakan oleh institusi (misalnya

perguruan tinggi, sekolah) dan organisasi-organisasi untuk

menerima beberapa individu dan menolak yang lainnya.

3) Tujuan Klasifikasi yaitu tes diberikan untuk mengelompok-

ngelompokkan individu dalam kelompok atau golongan yang

sejenis. Klarifikasi menyangkut menetapkan beberapa

treatment atau kelompok atau golongan yang sejenis. Misalnya

klarifikasi pemilihan kurikulum sekolah, penempatan pejabat

militer terhadap keahlian tertentu dan sebagainya.

4) Tujuan evaluasi yaitu tes digunakan untuk menilai dan

mengevaluasi program, metode, treatment dan sebagainya.

b. Tujuan Penggunaan Tes Bagi Guru

Tujuan penggunaan tes bagi guru adalah untuk membantu dalam

mengamati lebih akurat perilaku, terutama perilaku yang

7

Page 8: Karya Tulis Sosiologi

bersangkutpaut dengan belajar. Secara terperinci tujuan

penggunaan untuk guru adalah sebagai berikut :

1) Untuk dapat memahami tingkat prestasi dan kemampuan

individu siswa dan mengelompokkan siswa agar mereka dapat

memprediksi pengetahuan siswa.

2) Untuk mambantu dalam menentukan apakah mereka perlu

mengadakan penyesuaian praktek-praktek pengajaran untuk

memperoleh hasil-hasil belajar yang diharapkan.

3) Untuk mengdiagnosa kesulitan belajar siswa.

4) Untuk membantu mengukur siswa secara obektif hasil dicapai

sesuai dengan standar kependidikan atau untuk mengetahui

bagaimana seharunya murid mencapai tujuan pengajaran.

c. Tujuan Penggunaan Tes Bagi Konselor

Tujuan penggunaan tes bagi konselor adalah untuk membantu

dalam pembimbingan guna meningkatkan kemampuan guru dalam

menyusun tes yang baik dan benar.

d. Tujuan Penggunaan Tes Bagi Administrator

Tujuan penggunaan tes bagi administrator adalah untuk

membantu dalam pembuatan kebijakan mengenai pembuatan tes

yang baik dan benar agarprestasi belajar siswa dapat tercapai.

Secara ringkas sebagaimana yang dikemukakan oleh

Hendry Chancey dan John E. Dobbin mengenai penggunan tes

8

Page 9: Karya Tulis Sosiologi

tertentu dalam pengajaran yang digolongkan dalam enam butir

sebagai berikut :

(a) Menelaah kapasitas belajar, (b) memberikan pedoman

kepada guru, (c) untuk meneliti kemajuan belajar, (d)

mengemukakan kesulitan beajar, (e) memberikan teknik-teknik

mengajar, dan (f) untuk menilai keefektifan mengajar.

3. Klasifikasi Tes

Tes terdiri atas beberapa macam, maka untuk mendapatkan

penjelasan yang baik tentang tes maka peru diadakan klasifikasi tes.

Adapun cara pengklasifikasian tes ini tergantung dari sudut mana kita

memandangnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, slameto dalam bukunya

yang berjudul Evaluasi Pendidikan mengemukakan sebagai berikut :

a. Menurut cara pelaksanaannya, tes dibedakan atas dua jenis yaitu :

1) Tes kata-kata (verbal tes) yaitu tes yang menggunakan kata-

kata, baik dalam memberikan pertanyaan ataupun dalam

jawabannya. Tes ini meliputi :

a) Tes tulis

b) Tes lisan

2) Tes perbuatan yaitu tes yang dilakukan dengan jawabannya

merupakan perbuatan dari siswa yang sedang dinilai.

9

Page 10: Karya Tulis Sosiologi

Soal tes dapat berupa soal tertulis ataupun lisan, bahkan mungkin

merupakan perbuatan dari penilai.

b. Menurut isi tujuannya, tes dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :

1) Tes hasil belajar yaitu tes yang menilai sampai dimana hasil

belajar yang dicapai oleh siswa setelah mereka menjalani

perbuatan belajar dalam waktu tertentu.

2) Tes diagnosis, ialah tes untuk mengetahui kelemahan dan

kekuatan kemampuan psikologis siswa dalam pelajaran

tertentu.

3) Tes Psikologi, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan psikologi siswa terutama ciri-ciri kepribadiannya.

Selanjutnya, Wayan Nurkacana dan P.P.N./ Sumartana dalam

bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan mengemukakan

sebagai berikut :

c. Berdasarkan jumlah peserta atau pengikut tes, maka tes hasil

belajar dapat dibedakan dua jenis yaitu :

1) Tes Individual yaitu suatu tes dimana pada saat tes itu diberikan

kita hanya menghadapi satu orang anak.

2) Tes kelompok yaitu pada saat tes itu diberikan kita menghadapi

sekelompok anak.

10

Page 11: Karya Tulis Sosiologi

d. Jika ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka tes

dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :

1) Tes Diagnostik

Pada bagian terdahulu telah dikemukakan bahwa tes

diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan dan kekuatan dalam pelajaran tertentu yang

hasilnya digunakan untuk membantu siswa tersebut dalam

mengatasi kesulitannya dalam pelajaran tersebut. Tes

diagnostic biasanya dilakukan terhadap :

a. Calon siswa baru, untuk mengetahui apakah calon tersebut

sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar

untuk menerima pengetahuan disekolah yang dimaksudkan.

Tes diagnostic semacam ini dise”entering behaviour test”.

b. Calon siswa yang sudah akan mulai mengikuti program, hal

itu dilakukan jika calon siswa itu banyak sehingga perlu

dibentuk beberapa kelas, dalam pembagian kelas ini tentu

diperlukan informasi tentang siswa yang akan ditempatkan

pada tiap-tiap kelas. Apakah anak yang baik disatukan pada

satu kelas ataukah semua kelas akan diisi dengan

campuran anak baik, sedang dan yang kurang.

c. Siswa yang sedang belajar, untuk mengetahui bagian mana

dari bahan yang diajarkan itu belum dikuasai oleh siswa.

11

Page 12: Karya Tulis Sosiologi

Yang kemudian dijadikan dasar untuk memberi bantuan

yang diperlukan.

2) Tes Formatif

Tes Formatif adalah tes yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi setelah

mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam pelaksanaannya

disekolah tes formatif ini merupakan ulangan harian yang

diberikan pada akhir setiap program, misalnya setiap

mengakhiri satu sub pokok bahasan.

3) Tes Sumatif

Tes sumatif yaitu tes yang dilaksanakan setelah

berakhirnya pemberian sekelompok program yang lebih besar,

dalam pelaksanaannya disekolah, biasanya dilaksanakan pada

tiap akhir semester. Tes sumati sering juga dikenal sebagai

ulangan umum yang dilakukan setelah tes-tes formatif

dilaksanakan. Bahan tes simatif tentu lebih luas dari pada

bahan tes formatif yaitu meliputi beberapa satuan pelajaran

yang diajarkan selama periode tertentu.

Selanjutnya M Chabib Thuha dalam bukunya yang berjudul Teknik

Evaluasi Pendidikan mengemukakan bahwa : Berdasarkan

fungsinya, tes dapat dibedakan empat jenis, yaitu :

1) Tes Penempatan

12

Page 13: Karya Tulis Sosiologi

2) Tes Formatif/Tes Ulangan Harian

3) Tes Diagnostik

4) Tes Sumatif

Kemudian, Nurkancana dan P.P.N. Suamartana dalam

bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan mengemukakan

bahwa : “Bila Ditinjau dari segi bentuk pertanyaan yang diberikan,

tes hasil belajar yang biasa dipergunakan oleh guru-guru untuk

menilai hail belajar anak-anak disekolah dapat dibedakan atas dua

jenis yaitu : tes objektif dan tes Uraian.

1) Tes Objektif

Tes Objekif merupakan suatu tes yang sedemikian rupa

sehingga pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Ini

berarti, siapapun pemeriksaanya tentu akan menghasilkan kor

yang sama. Tes objektif ini terdiri dari beberapa tipe dan variasi.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ngalin Purwanto dalam

bukunya yang berjudul prinsip-prinsip dan teknik-teknik Evaluasi

Pengajuan sebagai berikut :

a) Completion type test, terdiri atas :

Completion test (tes melengkapi)

Fiil-in (mengisi titik-titik dalam kalimat)

13

Page 14: Karya Tulis Sosiologi

b) Selection type test (tes yang menjawabnya dengan

mengadakan pilihan)

True-false (benar salah)

Multiple Choise (pilihan ganda)

Matching (menjodohkan)

2) Tes Essai/Uraian

Tes essai adalah bentuk tes yang terdiri atas suatu

pertanyaan atau suatu suruhan yang menuntut siswa

menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,

mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan

bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan

dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dengan demikian,

dalam tes essai dituntut kemampuan siswa untuk

mengepresikan jawabannya atau gagasannya dalam bahasa

tulisan.

4. Syarat-syarat Tes

Tes sebagai alat pengukur, maka supaya dapat difungsikan

secara baik haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu. Sejalan dengan

hal tersebut. Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul dasar-

dasar evaluasi pendidikan mengemukakan bahwa : “sebuah tes

dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi peryaratan tes,

14

Page 15: Karya Tulis Sosiologi

yaitu memiliki validasi, realibitas, objektifitas, praktibilitas, dan

eonomis.”

a. Validasi

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur

apa yang sebenarnya yang akan dikur. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Scorvia B. Anderson dan kawan-kawa bahwa :

“A test is vald if it measures what is purpose tomeasures,

atau kalau diartikan kurang lebih demikian, sebuah tes dikatakan

valid apabila tes tersebut dapat mengukur yang hendak dukur.”

Istilah valid dalam bahasa Indonesia adalah shahih dan

istilah validasi biasanya juga disebut dengan keshahihan. Maka

dalam pembahasan selanjutnya kedua istilah tersebut diguanakan.

Validasi suatu alat ukut sangat erat kaitannya dengan

tujuan penggunaan alat ukur tersebut, dalam artian bahwa validasi

suatu alat ukur tidaklah berlaku umum. Dengan kata lain suatu alat

ukur dapat diberikan informai yang sesuai dan dapat digunakan

untuk mencapai tujuan tertentu, berarti tes tersebut valid untuk

tujuan tersebut, namun belum valid untuk tujuan yang lain.

Macam-macam validasi

15

Page 16: Karya Tulis Sosiologi

Sesuai dengan cara pengujiaannya validasi dapat

dibedakan atas dua macam yaitu : validasi eksternal dan validasi

internal.

1) Validasi Internal

Validasi internal ini berkenaan dengan ada tidaknya kesesuaian

antara bagian-bagian insrumen dengan instrument secara

keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrument dikatakan

memiliki validasi internal apabila setiap bagian instrument

mendukung instrument scara keseluruhan dalam mengungkap

data dari variable yang akan diukur. Misalnya suatu tes

dikatakan memiliki validasi internal jika butir-butir soal dari tes

itu mendukung secara keseluruhan tes tersebut dalam

mengungkap data dari variable yang diukur.

Untuk menentukan validasi interna suatu tes dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu : melakukan analisa factor (anafak) atau

melakukan analisis butir (anabut). Analisis factor adalah

dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor factor dengan

skor total, sesudah mengetahui kekhususan tiap factor. Untuk

menguji validasi setiap butir maka skor-skor yang aa pada

setiap butir yang dumaksud dikorelasikan dengan skor total.

16

Page 17: Karya Tulis Sosiologi

Skor butir dimisalkan sebagai nilai x dan skor total sebagai nilai

y. jadi kedua cara di atas menggunakan standar yang ada pada

tes itu sendiri sehingga validasi yang diperoleh disebut validasi

internal.

2) Validasi Eksternal

Sebuah tes dikatakan memiliki validasi eksternal yang

dihasilkan dari tes tersebut sesuai dengan data atau informasi

lain mengenai variable yang dimaksud. Sebagai contoh

misalnya untuk mengetahui validasi tes mata pelajaran biologi.

Hasil yang diperoleh dikorelasikan dengan nilai rapor. Nilai

rapor ini dijadikan sebagai ukuran atau criteria. Oleh karena itu,

letaknya di luar tes maka menghasilkan validasi eksternal.

Selain dari pembagian macam-macam validasi di atas, M. Sidin

dan Syamsuddin Nonci mengemukakan sebagai berikut : “konsep

validasi tes dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :

1) Validasi isi (Content validaty)

2) Validasi Konstruk (Construct Validaty)

3) Validasi Empiris ( Criteriin Related Validaty)

Validasi empric dibedakan atas dua macam yaitu : (a) validasi

konkruen (concruen validaty), dan (b) validasi prediktif (predictive

17

Page 18: Karya Tulis Sosiologi

validaty). Adapun penjelasan masing-masing tes diatas diuraikan

pada bagian berikut :

1) Validasi isi

Validasi isi biasanya juga disebut dengan istilah validasi konten

atau keshahan konten. Validasi isi suatu tes menyangkut

masalah, sejauh mampu tes tersebut mampu mengungkapkan

atau mengukur tingkat penguasaan obek ukur terhadap isi atau

materi tertentu yang seharunya dikuasai sesuai dengan tujuan

pengajaran.

Dengan kata lain, suatu tes dikatakan memiliki validasi isi

apabila benar-benar mengukur penguasaan terhadap materi

atau isi pelajaran yang diberikan. Untuk meningkatkan validasi

isi suatu tes maka diusahakan agar tes tersebut mencakup

secara keseluruhan isi materi yang hendak diukur. Hal ini dapat

dicapai dengan cara menrinci mater kurikulum atas materi buku

pelajaran pada saat penyusunan tes.

2) Validasi Konstruk

Validasi konstruk berbicara tentang sejauh mna item-item tes

mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai

dengan konsep khusus atau batasan operasional tertentu yang

telah ditetapkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul dasar-dasar

18

Page 19: Karya Tulis Sosiologi

evaluasi-evaluasi bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validasi

konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun soal

tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan

dalam tujuan instruksional khusus. Dengan kata lain jika butir-

butri soal mengukur aspek berfikir tersebut sudah sesuai

dengan aspk berfikir yang menjadi tujuan instruksiona.

3) Validasi Empiris

Sebagaimana dikatakan pada bagian terdahulu bahwa validasi

empiris itu terbagi atas dua bagian yaitu : validasi konkruen dan

validasi prediktif. Pada uraian berikut ini akan diuraikan lebih

lanjut tentang kedua jenis validasi tersebut.

a) Validasi Konkruen

Validasi konkruen ini sering juga disebut dengan validasi

ada sekarang. Karena validasi ini mempermasalahkan

sejauh mana kemampuan suatu tes untuk meramalkan

penampilan masa sekarang. Artinya, suatu tea dikatakan

memiliki validasi konkruen yang baik jika hasil dari tes

tersebut menggambarkan penampilan atau kemampuan

yang ada sekarang. Untuk menentukan validasi konkruen

suatu tes digunakan criteria eksternal, misalnya nilai

ulangan harian semester tersebut dijadikan criteria atau

19

Page 20: Karya Tulis Sosiologi

pembanding untuk mengetahui validasi tes sumatif pada

semester tersebut.

b) Validasi Prediktif

Validasi Prediktif, tes ini ada juga yang menyebutnya

dengan validasi ramalan, karena validasi ini

mempermasalahkan seberapa jauh kemampuan tes untuk

meramalkan penampilan atua kemampuan objek ulur pada

masa yang akan dating. Sebagaimana dikemukakan oleh

Ngalim Purwanto bahwa : “suatu tes dikatakan memiliki

prediktctive validity jika hasil korelasi tes itu dapat

meramalkan dengan tepat keberhasilan seseorang pada

masa mendatang di lapangan tertentu. Tetapi tidaknya

ramalan tersebut dapat dilihat pada korelasi koefisien antara

hasil tes itu dengan hasil alat ukur lain pada masa

mendatang.”

b. Reliabilitas

Sala satu syarat antara syarat yang lain sehingga tes itu

dapat dikatakan sebagai tes yang baik, maka tes tersbut harus

meiliki realibitas yang memadai. Artinya tes itu dapat dipervaa,

karena mempunyai ketepatan dan ketelitian dalam menilai apa

yang dinilainya. Dengan kata lain, kapanpun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relative sama.

20

Page 21: Karya Tulis Sosiologi

Pada uraian berikut ini diuraikan dua macam realibilitas,

yakni : realibilitas konsistensi tanggapan dan realibilitas konsistensi

gabungan item.

1) Realibilitas Konsistensi Tanggapan

Realilibilitas konsistensi tanggapan ini menyangkut masalah

sejauh mana ketetapan responden atau objek ukur terhadap

suatu tes. Artinya, apabila suatu tes dilakukan pada objek yang

sama dan pada waktu yang berlainan sebanyak dua kali.

Apakah tanggapannya tidak berlainan atau berubah-ubah

terhadap item-item yang sama pada tes tersebut. Jika

tanggapan responden atau objek ukur masih berubah-ubah

atau tidak konsisten, maka tes tersebut tidak dapat dipercaya,

tidak realibel, berarti tidak dapat digunakan sebagai alat ukur

untuk mengungkapkan ciri atau keadaan sesungguhnya dari

objek ukur, dengan kata lain tes tersebut memiliki realibilitas

yang rendah

Untuk mengetahui ketetapan atau konsistensi tanggapan objek

ukur terhadap suatu tes, dapat ditempuh dengan cara

memberikan tes yang sama terhadap objek ukur yang sama,

sebanyak dua kali dalam waktu yang terlalu lama atau singkat.

Dalam pengetesan ini dapat ditempuh dengan cara beraneka

ragam, baik dengan cara benar-benar mengetes dua kali

21

Page 22: Karya Tulis Sosiologi

dengan item-item yang tepat sama atau dengan cara

pendekatan, mengetes dua kali dengan item-item yang setara.

Untuk memeriksa realibilitas konsistensi tanggapan responden

terhadap suatu tes, ada tiga cara yang biasa digunakan, yaitu:

a) Test-retest yaitu suatu tes yang di berikan kepada kelompok

siswa yang sama sebanyak dua kali pada wakatu yang

berlainan, kemudian skor siswa pada saat tes yang kedua

b) Teknik belah dua, yaitu : suaut tes dibagi menjadi dua

bagian yang sama. Kemudian diberikan pada objek ukur

sebanyak satu kali atau pada suatu saat. Setiap bagian skor

dari kedua bagian tes tersebut dikorelasikan untuk mencari

koefisien korelasinya.

c) Bentuk Ekuivalen, yaitu : mengur dengan dua kelompok

intem yang sengaja dibuat setara. Kemudian diberkan

kepada responden pada pada waktu yang sama.

Selangjutnya skor dari dua kelompok ini dikorelasikan untuk

mendapatkan koifisien korelasinya.

4) Realibilitas Konsistensi Gabungan

Reabilitas konsitensi gabungan intem menyangkut ketetapan

konsitusi antara intem-intem suatu tes. Jika suaut tes diberikan

pada objek yang sama, maka intem yang satu menungjukkan

hasil yang sama dengan intem yang sama dengan yang lain.

22

Page 23: Karya Tulis Sosiologi

Dengan kata lain ukur intem yang satu tidak kontradiksi dengan

hasil ukuran yang saut dengan yang lain. Jikatre jadi kontradiksi

antara hasil ukuran yang satu dangan yang lain maka

pengukuran dengan tes itu tidak dapat dipercaya, tidak reliabel,

serta tidak dapat digunakan. Untuk untuk menggunakan ciri

atau keadaan sesungguhnya dari obyek ukur itu. Berate tes

tersebut memiliki reabilitasyang rendah

c. Objektifitas

Salah satu syarat yang harus dimiliki oleh tes agar termasuk

kategori tes yang baik yaitu objektifitas. Artinya tes tersebut

meskipun dinilai dari oleh beberapa orang penilai senang

tiasamemberikan skor yang sama. Sejalan dengan hal tersebut.

Sumari suryabrata dalam bukunya yang berjudul psikologi

pendidikan mengemukakan bahwa : “ ada dua aspek objektifitas

itu, yaitu:

1) Yang berhubungan dengan scoring tes itu

2) Yang berhubungan dengan interprestasi mengenai skor dari

tes itu

Aspek yang prtama yang diatas mengenai tingkatan ketetapan

skor-skor testersebut jika diperiksa oleh beberapa orang penilai.

Sedangkan aspek yang kedua, mengandung arti bahwa tes itu

dipandang objektif kalau hanya mengandung satu kemungkinan

23

Page 24: Karya Tulis Sosiologi

interfasi saja, asalkan interpretasi itu diberikan oleh orang-orang

yang benar-benar tahu persoalanya.

d. Praktibilitas

Sebuah tes yang baik harus memiliki sifat praktis. Artinya,

kemunkinan untuk mengunakan tes itu besar karena mudah

pengabdimistrasinya. Adapun kritaria untuk mengukur praktis

tidaknya suatu tes menurut Ngalim Purwanto dapat diliht dari :

1) Biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan tes itu.

2) Waktu yang diperlukan untuk menyusun

3) Sukar mudahnya menyusun tes itu

4) Sukar mudahnya menilai (scoring) hasil tes itu

5) Sulit tidaknya menginterprestasikan (mengolah hasil tesitu

6) Lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tes itu

Dengan melihat kriteria di atas maka tentu sulit kita untuk

menentukan ukuran yang tepat dalam penentuan mahal murahnya,

lama tidaknya, sukar murahnya, karena kesempatan itu bergantung

pada keadaan dan dipengaruhi oleh berbagai factor.

e. Ekonomis

Suatu tes yang baik, disamping mempunyai sifat-sifat sebagaimana

telah dijelaskan pada bagian terdahulu, tes itu juga harus

mempunyai sifat ekonomis, artinya dalam pelaksanan tes tersebut

24

Page 25: Karya Tulis Sosiologi

tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal, tenaga yang banyak

dan waktu yang lama.

5. Analisa Tes

Pada pembahasan terdahulu telah diuraikan tentang validitas dan

realibitas yang merupakan syarat utama suatu tes yang baik. Akan

tetapi tingkat validitas dan reabilitas suatu tes tersebut. Jika item item

yang menyusun tes tersebut itu baik maka dapat dikatakan tesnya

juga baik.

Di dalam mengkontruksi sebuah tes tentulah tidak semua item-item

dari tes tersebut baik maka perlu diadakan analisis butir soal. Sebab

analisis soal mempunyai faedah yang sangat besar dalam rangka

perbaikan mutu suatu tes. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Suharsimi Arikunto sebagai berikut, Faedah mengadakan analisis soal

adalah :

a) Membantu kita dalam mengidentifikasi butir-butir soal yang jelek

b) Memperoleh informasi yang akan digunakan untuk

menyempurnakan soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut.

c) Memperoleh gambaran secara selintas tentang keadaan yang kita

susun.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan

mengadakan analisa item-item mana yang baik, yang kurang baik dan

25

Page 26: Karya Tulis Sosiologi

yang jelek dalam suatu tes. Dan juga dapat diperoleh informasi

tentang kejelekan suatu soal yang biasa digunakan sebagai petunjuk

untuk mengadakan perbaikan.

Dalam analisa item ini, dapat ditenukan indeks kesukaran item dan

daya pembeda butir soal. Kedua hal inilah yang akan diuraikan lebih

lanjut pada bagian berikut ini :

a. Tingkat kesukaran item (difficulity indeks)

Salah satu dari baik tidaknya suatu tes adalah tingkat

kesukaran daripada item-item yang membentuk tes tersebut. Suatu

tes yang terdiri dari item-item yang terlalu sukar atau mudah, tidak

valid. Karena item yang terlalu yang terlalu sukar tidak biasa

dijawab dengan benar baik yang pintar maupun yang bodoh.

Sebaliknya item yang terlalu mudah semuanya dapat dijawab

dengan benar baik yang pintar maupun yang bodoh. Sehingga

tidak mampu membedakan siswa yang pandai dan yang bodoh.

Oleh karena itu, tes yang baik adalah tes yang terdiri atas item-item

yang tingkat kesukarannya berdistribusi eqivalen dengan distribusi

kemampuan siswa yang menjadi objek ukur dari tes tersebut.

Sebagaimana yang dikemukakan dalam buku

pengembangan alat Evaluasi yang ditulis oleh Djaali,M. Sidin Ali

dan Syamsuddin Nonci bahwa :

26

Page 27: Karya Tulis Sosiologi

“item yang sukar, bahkan item yang paling sukar pun diperlukan

dalam suatu tes, karena item yang sukar mampu membedakan

siswa yang berada pada kelompok terpandai atau kelompok atas,

demikian pula item-item yang mudah juga diperlukan untuk

membentuk suatu tes, karena item yang mudah dapat

membedakan siswa-siswa yang beada pada kelompok bodoh,

sedangkan item-item yang indeks kesukarannya sedang berfungsi

untuk membedakan siswa yang berada pada kelompok sedang

dan inilah jumlah paling banyak”.

Analisa tingkat kesukaran item adalah untuk dapat mengetahui

item-item nama yang tergolong sukar, sedang yang mudah dalam

suatu tes. Adapun langkah-langkah dan cara menghitung indeks

kesukaran item diuraikan pada bab berikutnya.

b. Daya pembeda

Daya pembeda intem adalah kemanpuan intem untuk

menbedakan atau memisahkan peserta tes yang mampu atau

pandai dengan peserta yang lemah atau bodoh. Artinya bila soal

tersebut diberikan pada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan

prestasi yang tinggi dan bila diberikan kepada siswa yang lemah,

hasilnya rendah. Tes dikatakan memiliki daya pembeda apabila tes

tersebut, jika diujikan kepada anak yang berprestasi tinggi, hasilnya

rendah dan diberikan pada anak yang lemah maka hasilnya akan

27

Page 28: Karya Tulis Sosiologi

lebih tinggi, atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa

tersebut hasilnya akan sama. Dengan kata lain, tes yang tidak

memiliki daya pembeda, tidak akan memberikan gambaran hasil

yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya. Bila

digunakan untuk prestasi siswa maka ada kemungkinan anak yang

pandai kemungkinan tidak lulus sementara anak yang bodoh lulus

dengan baik tanpa dilakukan manipulasi oleh sipenilai atau diluar

faktor kebetulan.

Analisis daya pembeda adalah mengkaji butir-butir soal dengan

tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan

siswa yang mampudebgan siswa yang tergolong kurang atau

lemah prestasinya. Cara untuk menentukan daya pembeda suatu

intem tes diuraikan pada bab berikutnya yakni pada bagian analisa

data.

B. Kerangka Berpikir

Untuk menganalisisis dan menjawab permasalahan, bagaimana telah

diuraikan tantu tidak terlepas dari konsep teori dalam tulisan ini. Teori-

teori yang dikemukakan dalam tulisan ini semuanya menyoroti tengtang

cara dan jenis penilaian serta cara menganalisis alat penilaian yang

digunakan disekolah-sekolah.

Adapun cara kerja penelitian ini secara sederhana dikatakan di ambil

dari sekolah tempat peneliti, berupa soal yang digunakan mengujisiswa

28

Page 29: Karya Tulis Sosiologi

beserta hasil kerja siswa pada sekolah tersebut. Selanjutnya hasil itulah

yang dianalisis untuk mengetahui karakteristik dari soal yang yang

digunakan pada sekolah tersebut pada mata pelajaran sosiologi.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Bontoa

Maros yang berjumlah 3 jenjang yang belajar mata pelajaran Sosiologi

yakni kelas X, kelas XI-IPS, dan kelas XII-IPS pada tahun pelajaran

2008- 2009 jumlah populasi yang di maksud adalah sejumlah 237

orang dengan perincian seperti pada tabel 1.1 di bawah ini

No Kelas Jumlah siswa123

Kelas XKelas XIKelas XII

1206057

Jumlah 237Sumber : Admin SMA Negeri 1 Bontoa

29

Page 30: Karya Tulis Sosiologi

2. Sampel

Atas pertimbangan waktu dan tenaga maka dalam penelitian

digunakan sampel yang di harapkan dapat mewakili populasi .

mengingat populasi terdiri dari tiga tingkatan kelas yakni kelas X,

kelas XI IPS dan kelas XII IPS

Untuk mendapat sampel digunakan teknik penarikan sampel

Kelompok (cluster sampling) dan teknik secara random (random

sampling). Dalam hal ini setiap individu yang berada dalam gugus

(Kelompok) yang diambil secara acak merupakan sampel yang

diperlukan dalam penelitian ini.

Setelah diadakan pengacakan maka yang terpilih sebagai wakil

dari Masing – masing sampel adalah sebanyak 120, untuk lebih

jelasnya ukuran Dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini

Tabel . 1.2 ukuran sampel penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa123

Kelas XKelas XIKelas XII

404040

Jumlah 120

Sumber : Analisis sample 2008

B. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data atau untuk mendapatkan data – data

mengenai Analisis tes ulangan harian mata pelajaran sosiologi di SMA

Negeri 1 Bontoa Maros ,dipergunakan teknik saebagai berikut :

30

Page 31: Karya Tulis Sosiologi

1. Interview

Teknik interview ini hanya sebagai teknik pelengkap digunakan

Untuk mendapatkan data pendapat guru mengenai siswanya, sampai

dimana pelajaran sosiologi yang telah di ajarkan dan bentuk-bentuk

tes yang di gunakan sebagai tes ulangan harian serta waktu

pelaksanaan tes ulangan hariannya.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti yang

tertulis , berupa junlah siswa kelas X, kelas XI IPS dan kelas XII IPS

yang sedang belajar mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Bontoa

Maros pelajaran 2008-2009 yang menjadi sampel dan populasi

penelitian ini.

3. Tes

Teknik pokok yang digunakan sebagai pengumpul data pada

penelitian ini adalah tes prestasi belajar ,yakni tes ulangan harian mata

pelajaran sosiologi yang dibuat oleh guru sosiologi pada SMA Negeri 1

Bontoa Maros. ulangan tersebut terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk

pilihan ganda dan bentuk essai.

Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester

ganjil tahun pelajaran 2008-2009 yang dilakukan oleh guru Sosiologi

31

Page 32: Karya Tulis Sosiologi

SMA Negeri 1 Bontoa Kabupaten Maros. Untuk lebih jelasnya

dikemukakan beberapa langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

pengumpulan data.

1) Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai waktu

pelaksanaan tes ulangan harian.

2) setelah tibas saat pelaksanaan tes ulangan harian, peneliti

bersama dengan teman mengawasi jalannya tes ulangan harian,

3) setelah tes selesati maka lembaran jawaban dan lembaran tes

dikumpulkan kemudian di bawah oleh peneliti untuk diperiksa dan

analisa item-itemnya.

C. Teknik analisa Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis

statistic. Adapun analisa yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan Validasi

Untuk menentukan validasi item-item tes digunakan rumus sebagai

berikut :

a. Untuk pilihan ganda

Dimana :

rdwip = Koefisien korelasi dwiserial point antara skor item ke-

1 dengan skor total tes

32

Page 33: Karya Tulis Sosiologi

Xi = Rata-rata soal skor responden yang menjawab benar

item ke i

Xt = Rata-rata skor total semua responden.

St = Standar deviasi skor total

p = Proporsi jawaban yang benar untuk item ke i.

q = Proporsi jawaban yang salah untuk item ke i.

b. Untuk tes model Essay

Dimana :

Rit = Koefisien korelasi antara skor item ke i dengan skor

total tes.

Xi = Skor item ke i

Xt = Skor Total tes

2. Perhitungan Indeks Kesukaran (P) dan daya pembeda (D) item tes.

Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa tes yang dianalisis

terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk pilihan ganda dan bentuk essai.

Maka tentulah langkah-langkah dan cara perhitungan indeks

kesukaran dan daya pembeda dari kedua bentuk tes tersebut berbeda.

Adapun langkah-langkah dan cara perhitungannya dari masing-masing

bentuk tes adalah sebagai berikut :

33

Page 34: Karya Tulis Sosiologi

a. Untuk model tes pilihan ganda

Setelah tes dilaksanakan, lalu lembaran jawaban di skor dengan

jalan siswa ditulis pada lembaran jawaban, kemudian :

1) Menyusun lembaran jawaban beserta skornya, mulai dari skor

tertinggi berturut-turut dari atas sampai skor terendah di bagian

bawah, sesuai dengan jumlah siswa (N).

2) Mengalihkan N dengan 0,27 (=27%). Hasil perkaliannya disebut

n, membulatkan hasil perkalian itu menjadi angka terdekat.

3) Menghitung n dari kelompok atas (high group). Kelompok atas

adalah jawaban yang tertinggi mulai dari atas.

4) Menghitung n kelompok bawah (low group). Kelompok bawah

adalah kelompok dengan skor yang rendah dihitung dari bawah.

5) Menentukan proporsi kelompok atas (PH) yang menjawab setiap

item dengan benar, dengan jalan membagi jumlah jawaban

yang betul pada kelompok atas dengan n.

Menghitung juga proporsi kelompok rendah (PL) dengan cara

yang sama

6) Mencari indeks kesukaran item (P) dengan rumus sebagai

berikut :

34

Page 35: Karya Tulis Sosiologi

7) Mencari daya pembeda item (D) dengan cara mengurangi PH

dengan PL :

D = PH – PL

Adapun kriteria yang digunakan dalam tingkat kesukaran dan daya

pembeda adalah kriteria yang dikemukakan oleh Baego dkk (1992,

29) sebagai berikut :

Kriteria tingkat kesukaran (TK)

< 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

> 0,70 Mudah

Kriteria daya pembeda (D)

≥ 0,40 Sangat Baik

0,30 – 0,39 Baik

0,20 – 0,29 Kurang baik dan perlu direvisi

< 0,20 Jelek dan revisi total

b. Untuk tes bentuk essai

Untuk menentukan indeks kesukaran item tes bentuk essai. Tehnik

perhitungannya adalah dengan menghitung berapa persenkah tes

yang gagal menjawab benar atau yang ada di bawah batas lulus

(passing grade) untuk tiap-tiap item. Kemudian nilai tingkat

35

Page 36: Karya Tulis Sosiologi

kesukaran yang diperoleh dalam bentuk persentase diinterpre-

tasikan dengan tolak ukur yang dikemukakan oleh Tabrani Rustan,

dkk. Sebagai berikut :

Jika jumlah tes yang gagal mencapai 27 % termasuk mudah.

Jika jumlah tes yang gagal antara 28 % - 72 % termasuk sedang.

JIka jumlah tes yang gagal mencapai 72 % - ke atas, termasuk

sukar.

Sedang untuk menghitung signifikansi daya pembeda item

bentuk essai dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata,

yaitu rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok

bawah. Dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

MH = rata-rata dari kelompok atas

ML = rata-rata dari kelompok bawah

= Jumlah kuadrat simpangan (deviasi) individual dari

kelompok atas

= Jumlah Kuadrat simpangan (deviasi) individual dari

kelompok bawah

ni = 27 % dari n

36

Page 37: Karya Tulis Sosiologi

n = Jumlah sampel

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Skoring dan tabulasi

Telah di sebutkan bahwa dalam pengumpulan data yang diperlukan

dalam penelitian ini digunakan tes ulangan harian mata pelajaran

sosiologi yang dibuat oleh guru sosiologi SMA Negeri 1 Bontoa Maros.

Yang terdiri dari dua model tes yaitu model tes pilihan ganda

(multiple Choise) dan model tes uraian (essay). Data yang diperoleh

dalam penelitian ini, sebelum diolah terlebih dahulu diadakan skoring dan

tabulasi seperti pada uraian berikut;

1. Skoring

Skoring dimaksudkan sebagai pemberian skor pada siswa

yang terlibat langsung dalam obyek penelitian .Adapun cara

pemberian skor untuk masing-masing model tes yang digunakan

sebagai berikut:

a. Untuk model pilihan ganda ( multiple Chose )

Siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal diberikan skor

satu dan yang menjawab salah diberi skor nol. Ini berarti, skor

37

Page 38: Karya Tulis Sosiologi

tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah sejumlah dengan jumlah

item tes,dan terendah yang mungkin dicapai siswa adalah nol dari

jumlah keseluruhan butir soal .

b. Untuk model tes uraian

Untuk tes model uraian ( essay ), pemberian skor dilakukan

dengan cara memberi bobot kepada setiap butir soal berdasarkan

kriteria tertentu yang dibuat pada saat pembuatan soal. Adapun

rentang skor setiap item ditentukan berdasarkan banyak sedikit

unsur-unsur yang harus terdapat dalam jawaban yang dianggap

paling baik. Skor tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa adalah

jumlah keseluruhan skor dari tiap-tiap item.

c. Tabulasi

Tabulasi yang dimaksud adalah penyajian data dalam bentuk tabel

dengan mengelompokkan data berdasarkan urutan skor. Urutan

skor tersebut digunakan untuk membedakan pembacan data dan

analisis selanjutnya. Tabulasi dari data keenam tes ulangan

harian mata pelajaran sosiologi dapat dilihat pada lampiran.

B. Analisis data

Analisis yang dilakukan meliputih perhitungan validitas dan indeks

kesukaran item dari keenam tes ulangan harian mata pelajaran sosiologi

yang digunakan SMA Negeri I Bontoa Maros selanjutnya hasil-hasil

perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:

38

Page 39: Karya Tulis Sosiologi

1. Perhitungan validitas

a. Untuk model tes pilihan ganda

untuk menentukan validitas item tes pilihan ganda digunakan

rumus koefisien korelasi poin data. Validitas masing –masing item

ditunjukkan oleh korelasi dwiserial poin ( rdwip ) antara masing-

masing item dengan total item.Dengan kriteria validitas =0,05,

artinya yang memiliki korelasi dwiserial poin pada taraf signifikan

5% maka setelah diadakan pemilihan, ternyata dari 30 item tes

model pilihan pilihan ganda,ad 25 item yang valid dan 5 item yang

tidak valid dengan pembagian masing-masing sebagai berikut;

o Tes ulangan harian ke 3 kelas X IPS terdiri dari 10 item, 8

diantaranya valid dan 2 item yang tidak valid. Selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran B2.

o Tes ulangan harian ke 3 kelas XI IPS terdiri dari 10 item, 8

diantaranya valid dan 2 item yang tidak valid. Selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran B5.

o Tes ulangan harian ke 3 kelas XII IPSterdiri dari 10 item 8

diantaranya valid dan 2 item yang tidak valid. Selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran B8.

b. Untuk model tes essay

39

Page 40: Karya Tulis Sosiologi

untuk menentukan validitas item tes essay digunakan korelasi

product moment dengan rumus dapat dilihat pada bagian teknik

analisis data. Validitas masing-masing ditunjukkan oleh korelasi

prodect moneter (rit)antara masing-masing skor item dengan skor

total item. Dengan kriteia validitas = 0,005, artinya item-item yang

memiliki korelasi signifikan pada taraf 5%, maka setelah diadakan

pemilihan, dari 15 item tes bentuk uraian ada item yang valid dan

ada item yang tidak valid. Adpun perinciannya adalah sebagai

berikut :

- tes ulangan harian ke 2 kelas X terdiri dari 5 item, 4 item yang

valid dan 1 item yang tidak valid. Selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran A2.

- Tes ulangan harian ke 2 kelas XI IPS terdiri dari 5 item

semuanya valid. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A5.

- Tes ulangan harian ke 2 kelas XII IPS terdiri dari 5 item,

semuanya valid selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A8.

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari

sejumlah keseluruhan item tes ulangan harian maka pelajaran

sosiologi yakni 30 item tes bentuk pilihan ganda dan 15 item

bentuk essay, ada 38 item tes yang valid atau ada 84,4% item

yang valid.

40

Page 41: Karya Tulis Sosiologi

2. Perhitungan indeks kesukaran

a. untuk model tes pilihan ganda

Indeks kesukaran item tes model pilihan ganda ditetapkan dengan

menggunakan rumus pendidikan dimana IH proporsi

kelompok atas yang dijawab benar dibagi jumlah kelompok atas, I I

adalah jumlah subyek kelompok yang bawah yang menjawab

benar dibagi dengan jumlah subyek kelompok bawah.

Kriteria penentuan indeks kesukuran adalah : jika lebih kecil dari

0,30 tergolong sukar, jika berada pada daerah 0,30 hingga 0,70

tergolong sedang dan jika lebih besar dari 0,70 maka item tersebut

tergolong mudah.

Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran untuk masing-

masing tes ulangan harian ke 3 kelas X, tes ulangan harian ke 3

kelas XI IPS, dan tes ulangan harian ke 3 kelas XII IPS yang

masing-masing dapat dilihat pada tabel B3 lampiran B3, tabel B6,

lampiran B.6, dan tabel B.9 lampiran B.9, diperoleh hasil sebagai

berikut :

- tes ulangan harian ke 3 kelas X terdiri dari 10 item, ada 3 item

tergolong sukar, 5 item tergolong sedang, dan 2 item tergolong

mudah

41

Page 42: Karya Tulis Sosiologi

- tes ulangan harian ke 3 kelas XI IPS terdiri dari 10 item, ada 2

item tergolong sukar, 7 item tergolong sedang, dan 1 item

tergolong mudah.

- Tes ulangan harian ke 3 kelas XII IPS terdiri dari 10 item, ada 2

item tergolong sukar,7 item tergolong sedang, dan 1 tergolong

mudah.

b. Untuk model tes uraian atau essay

Indeks kesukaran tes model essay ditetapkan dengan menhitung

prosentase tes yang gagal menjawab atau atau yang berada

dibawah batas lulus untuk tiap-tiap item. Dengan kriteria, jika

jumlah gagal mencapai 27%, temasuk mudah, jika yang gagal

antara 27% termasuk sedang dan yang gagal mencapai lebih

besar dari 72% termasuk sukar.

Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran seperti terlihat

pada tabel A3 lampiran A3, tabel A6 lampiran A6, dan tabel A9

lampiran A9, diperoleh hasil sebagai berikut :

- Tes ulangan harian ke 2 kelas X terdiri darib 5 item, semuanya

tergolong sedang.

- Tes ulangan harian ke 2 ke 2 kelas XI IPS terdiri dari 5 item,ada

2 item tergolong sedang, da 3 item tergolong mudah.

42

Page 43: Karya Tulis Sosiologi

- Tes ulangan harian ke 2 kelas XII IPS terdiri dari 5 item, ada 3

item tergolomg sedang, dan 2 item tergolong mudah.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dari 30 item tes bentuk pilihan ganda dan 15 item tes bentuk uraian.

Terdapat 38 item tes valid atau 84,4% dan 7 item tes tidak valid atau

15,6%.

2. Dari hasil perhitungan indeks kesukaran diperoleh 7 item tergolong

sukar atau 15,6%, 30tergolong sedang atau 66,6% dan 8 item

tergolong mudah ( 17,8% )

3. Tes ulangan harian mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 1 Bontoa

Maros dalam mengukur prestasi belajar sosiologi sudah memenuhi

standar baku untuk digunakan sebagai alat ukur yang baik.

43

Page 44: Karya Tulis Sosiologi

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dikemukakan saran-saran sebagai

berikut:

1. Agar guru sosiologi di sekolah menengah atas, terutama di SMA

Negeri I Bontoa Maros tempat penelitian ini, agar dapat menjadikan

hasil penelitian ini sebagai bahan perbaikan dalam penyusunan tes

yang baik dan benar.

2. Penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

meningkatkan mutu tes ulangan harian mata pelajaran sosiologi yang

akan dipergunakan pada tahun ajaran selanjutnya

3. Agar guru-guru sosiologi, dalam mengembangkan alat evaluasi hasil

belajar, kiranya dapat memperlihatkan syarat-syarat tes yang baik,

agar prestasi yang ditujukan siswa benar merupakan prestasi yang

sebenarnya sehingga dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki

proses belajar selanjutnya.

4. kepada peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan meneliti ruang lingkup

yang lebih luas baik dari jumlah populasi, sampel maupun jumlah

sekolah .

44

Page 45: Karya Tulis Sosiologi

DAFTAR PUSTAKA

A.Tabrani Rusyan, dkk. 1989. pendekatang dalam Proses Belajar Mengajar.

Remaja karya.bangdung.

Arikunto Suharsimin. 1987. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. bumi Aksar.

Jakarta.

Dewa ketut. Sukardi. 1988. Teknik Analisis Item Tes Hasil Belajar dan Cara-

cara Menghitung Validitas dan Realibitas.Usaha Nasional.

Surabaya Indonesia.

M.chalib Toha. 1990. Teknik evaluasi Pendidikan. RajaWali Press. Jakarta.

M.Ngalin Purwanto. 1991. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Remaja Rosdikarya. Bangdung.

Nana Sujana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja

Rosdikarya. Bangdung.

Oemar hammalik. 1989. Teknik pengukuran dan Evaluasi Pendidikan.

Mandar Baju. Bangdung.

45

Page 46: Karya Tulis Sosiologi

Siameto. 1998. Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara. Jakarata.

Sumadi Suryabrata. 1987. Pengembangan Tes Hasil Belajar.Raja Wali press.

Jakarta.

Sutrisno Hadi. 1987. Statistik Jilid II. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM. Yogyakarta.

Wayan Nurkancana. 1989. Evaluasi Pendidikan. usaha Nasional. Surabaya

Indonesia.

LAMPIRAN A

ANALISIS TES ULANGAN HARIAN MODEL URAIAN

1. Data Skor prestasi Sosiologi ulangan harian ke 2 Kelas X

2. Perhitungan Validasi tes ulangan harrian ke 2 Kelas X

3. Perhitungan Indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 2 Kelas X

4. Data Skor prestasi belajar sosiologi hasil ulangan harian ke 2 kelas XI-

IPS

5. Perhitungan validasi item tes ulangan harian ke 2 XI-IPS

6. Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 2 kelas XI-

IPS.

7. Data skor prestasi belajar Sosiologi ulangan harian ke 2 kelas XII-IPS

8. Perhitungan validasi item tes ulangan harian ke 2 XII-IPS

9. Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 2 kelas XII-

IPS.

46

Page 47: Karya Tulis Sosiologi

1. LAMPIRAN A. 1LEMBAR PEMERIKSAAN ULANGAN HARIAN KE 2 KELAS/SEMESTER : X/GANJIL

No NamaNo/skor maks/skor perolehan

Jumlah1 2 3 4 53 3 5 2 3 16,00

1. AAN ANGGA PRATAMA S. 2,5 3 4.5 0.5 3 13.502. ABD KAHAR 2 3 4.5 2 2 13.503. ABD. MALIK 1.5 3 5 0.5 2 13.504. ABDUL WAHAB 2 3 4.5 2 2 13.505. ANNISA 3 3 3 2 3 12.506. BASIR 0.5 3 4 2 2 11.507. ERNAWATI 2.5 3 3.5 0.5 2 11.508. ERNIATI 0.5 3 3.5 2 3 11.009. FAISAL 1.5 3 2 0.5 3 11.0010. FAISAL 1 3 3 1 3 11.0011. FAQHI MUHAMMADONG 1 3 4 0.5 2 10.5012. FIRMANSYAH 0.5 3 3.5 1.5 2 10.5013. FITRIANI 0 3 3 1 3 10.0014. HALISAH 2 3 2.5 1.5 1 10.0015. HASMIRAH 1.5 2 3.5 2 1 10.0016. HASNIA 2.5 2 3 1.5 1 10.0017. HATIJAH 0.5 3 2.5 0.5 3 9.5018. HERIADI 0.5 0 5 2 2 9.5019. HUDAYAH 3 0 3 0.5 3 9.5020. IMRAN 3 3 1 0.5 2 9.5021. JAMALUDDIN AMIR 1.5 0 3.5 1 3 9.0022. JULIANTO 0.5 3 2 0.5 3 9.0023. JUMRIA 2.5 2 3 0.5 1 9.0024. KARTINI 3 2 2.5 0.5 1 9.0025. M. AGUS 2.5 3 1.5 0.5 1 8.5026. MARDIANA 0 3 2.5 1 1 7.5027. MIHRAJ 2 0 3 0.5 2 7.5028. MIRNAWATI 3 1 2 0.5 1 7.5029. MUH. AKBAR P 1 0 3 1 2 7.0030. MUSDALIFAH 1.5 1 2.5 1 1 7.00

47

Page 48: Karya Tulis Sosiologi

31. NOVIYANTI 1 0 1 1 3 6.0032. RANNI ADVENT PANNI 2 0 2.5 0.5 1 6.0033. RUSLAN 0.5 1 3 0.5 1 6.0034. SATRIANI 2 0 2.5 0.5 1 6.0035. SRI AYU LESTARI 2.5 0 0.5 1 2 6.0036. SUKRIADI 2 0 2 1 1 6.0037. SUNIAR 2.5 0 3 0.5 0 6.0038. SYAFRI 1 3 0.5 1 0 5.5039. WAHYUNI 0.5 0 2 0.5 1 4.0040. ZUKKIFLI 1 0 0.5 0.5 0 2.00

Hasil UjiNo Item

Ket1 2 3 4 5

Validasi (korelasi) 0.1405478 0.71081 0.71483 0.46448 0.58076Nilai Kritik (tabel) 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312Tingkat Kesukaran 52.50% 40.00% 45.00% 45.00% 42.50% Gagal/RSDaya Pembeda 0.019 5.66667 5.66667 5.66664 5.04754

Sumber : Analisis data 2008

2. LAMPIRAN A. 2

Perhitungan validasi item tes ulangan harian ke 2 kelas X bentuk

uraian. Berdasarkan Out Put hasil analisis komputer dapat dibuat tabel

sebagai berikut :

Tabel A2

No item ritA = 0.05(0,321)

Keputusan

1

2

3

4

5

0.152

0.711

0.715

0.465

0.581

<

>

>

>

>

Drop

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Analisis Data, 2008

3. LAMPIRAN A.3

48

Page 49: Karya Tulis Sosiologi

Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 2 kelas

X, bentuk uraian, berdasarkan out put hasil analisis komputer dapat dibuat

tabel sebagai berikut :

Tabel A.3

No. Item

Skor maksBatas

kelulusanPersentase kegagalan

Keputusan

12345

33523

22312

52,50 %40,5%45,5%47,5%42,0%

SedangSedangSedangSedangSedang

Sumber : Analisis Data, 2008

4. LAMPIRAN A.4LEMBAR PEMERIKSAAN ULANGAN HARIAN KE 2 KELAS/SEMESTER : XI-IPS/GANJIL

No NamaNo/skor maks/skor perolehan

Jumlah1 2 3 4 54 6 4 5 5 16,00

1. A. AKRAM LAPATAU 4 6 4 5 5 242. BAKRI 4 6 4 3 5 223. MULIANA AHMAD 4 6 4 3 4 214. AHMAD 4 6 4 3 4 215. IRHAM 4 6 4 3 4 216. MIFTAHUL 2 6 2 5 4 197. MUHAMMAD ANWAR 2 6 2 4 5 198. MUNSIR 4 6 2 3 4 199. RAHMAT 4 6 4 3 2 1910. SRI WAHYUNI 2 6 4 2 4 1811. SYARIFUDDIN 0 6 4 4 4 1812. TAMRIN 4 6 2 2 4 1813. ANDRI LATIF 4 6 0 3 4 1714. ASRI 0 6 4 3 4 1715. FIRMAN 0 6 4 2 4 1616. MUHAMMAD YUSUF 4 6 0 2 4 1617. NUR ASNI ARTATY 2 4 4 3 3 1618. SAFRI 2 6 2 2 4 1619. ABDUL KADIR 4 6 0 1 5 1620. SUKARMI 4 6 0 3 3 1621. SUWANDI 2 6 0 3 4 1522. AGUS SALAM 4 4 4 3 0 1523. ASRIANI 0 3 4 3 4 1424. HASRIANI 0 4 3 3 4 1425. LUKMAN LANTI 4 3 0 3 4 1426. MUHAMMAD ALWI 2 3 2 3 4 14

49

Page 50: Karya Tulis Sosiologi

27. SYAMSUL N 0 3 4 3 3 1328. SAINUDDIN 4 2 0 3 4 1329. MIRAWATI 0 3 3 3 3 1230. MUH ADNAN NASIR 2 3 0 3 4 1231. YARET WEN LAS 2 3 0 3 4 1232. M. HAERIL HB. 4 0 0 3 4 1133. ISHAK 2 3 2 0 4 1134. MUH ILYAS 4 0 0 3 4 1135. SUPRIADI 4 2 0 0 4 1036. FERY IRFAN 2 0 0 3 4 937. HATIJAH 0 2 0 3 4 938. HAERUL 0 4 0 0 4 839. ISMAIL 2 3 0 0 3 840. MOLLE 0 3 0 0 4 7

Hasil UjiNo Item

Ket1 2 3 4 5

Validasi (korelasi) 0.1405478 0.71081 0.71483 0.46448 0.58076Nilai Kritik (tabel) 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312Tingkat Kesukaran 52.50% 40.00% 45.00% 45.00% 42.50% Gagal/RSDaya Pembeda 0.019 5.66667 5.66667 5.66664 5.04754

Sumber : Analisis data 2008

5. Lampiran A.5

Perhitungan validitas item tes ulangan harian ke 2 kelas XI-IPS bentuk

uraian. Berdasarkan out put hasil analisis komputer dapat dapat dibuat

tabel sebagai berikut :

Tabel A.5

No item r. it=0,05

(0,321)Keputusan

1

2

3

4

5

0,414

0,789

0,639

0,336

0,579

>

>

>

>

>

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Analisis data 2008

50

Page 51: Karya Tulis Sosiologi

6 LAMPIRAN A.6

Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 2 kelas XI-

IPS bentuk uraian. Berdasarkan out put hasil analisis komputer dapat

dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel A.6

No Item Skor maks Batas MaksPersentase Kelulusan

Keputusan

1

2

3

4

5

4

6

4

5

5

2

3

2

3

3

25,0%

15,0 %

40,0%

27,5%

50,0%

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Mudah

Sumber: Analisis data 2008

51

Page 52: Karya Tulis Sosiologi

7 LAMPIRAN A.7LEMBAR PEMERIKSAAN ULANGAN HARIAN KE 2 KELAS/SEMESTER : XII-IPS/GANJIL

No NamaNo/skor maks/skor perolehan

Jumlah1 2 3 4 53 3 4 6 6 16,00

1 ABDUL LATIF 3 3 4 6 5 212 ARMAN 3 3 4 4 5 193 HAFSA 2 3 4 5 5 194 IRMA 3 0 4 6 6 195 MUHMMAD ILHAM 3 3 4 4 5 196 NURHIKMAH 2 3 4 3 6 187 NURWAHIDA 1 3 4 6 4 188 SITTI MARHUMA 3 3 4 4 3 179 ZAINUDDIN 2 3 2 5 5 17

10 JAMALUDDIN 3 3 4 5 2 1711 MUHAMMAD MUHLIS 2 3 2 5 5 1712 MUHTAR 3 3 2 4 4 1613 MULYA KARSA 2 3 2 5 4 1614 RUDINI 2 3 2 4 5 1615 SAEFUL BAHRI 1 3 4 4 4 1616 SARI BULAN 2 3 2 5 4 1617 SRIWAHYUNI 3 0 4 4 5 1618 WAHYUNI 3 3 2 4 2 1419 ABDULLAH 1 3 2 3 4 1320 FAHRUL 1 2 4 3 3 1321 HASRIADI 1 3 2 5 2 1322 IBRAHIM. S 2 3 2 4 0 1123 NURFAIDAH 1 3 2 5 0 1124 RAHMAN 1 2 2 3 2 1025 SAFRI 1 2 2 5 0 1026 SYARIFUDDIN 3 0 2 4 0 927 TAJUDDIN 1 0 2 2 4 9

52

Page 53: Karya Tulis Sosiologi

28 ASRI RAHMAN 2 3 2 2 0 929 AYU 1 1 1 3 3 930 BUSRAN 1 1 2 2 2 831 FARDI 2 0 2 2 2 832 FEBRIANTO 0 3 2 3 0 833 HAIRIL ANWAR 2 0 0 5 0 734 HARMAWATI 1 0 2 4 0 735 ISMAIL 2 0 2 2 0 636 MUH NUR 0 0 2 3 1 637 MUH RUSLI 1 1 1 2 0 538 MUH SAID 1 0 1 3 0 539 NASRUN 1 0 2 2 0 540 NURMIYA 0 0 1 1 1 3

Hasil UjiNo Item

Ket1 2 3 4 5

Validasi (korelasi) 0.410 0.676 0.757 0.708 0.841Nilai Kritik (tabel) 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312Tingkat Kesukaran 45.00% 37.50% 12.50% 20.00% 50.00% Gagal/RS

Daya Pembeda 4.392 5.371643 7.66667 4.276719 4.39155Sumber : analisis Data, 2008

8. LAMPIRAN A.8

Perhitungan validitas item tes ulangan harian ke 2 kelas XII IPS bentuk

uraian. Berdasarkan out put hasil analisis komputer dapat dapat dibuat

tabel sebagai berikut :

Tabel A.8

No item r. it=0,05

(0,321)Keputusan

1

2

3

4

5

0,410

0,676

0,757

0,708

0,841

>

>

>

>

>

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Analisis data 2008

53

Page 54: Karya Tulis Sosiologi

9. LAMPIRAN A.9

Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 2 kelas XII

IPS bentuk uraian. Berdasarkan out put hasil analisis komputer dapat

dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel A.9

No Item Skor maks Batas MaksPersentase Kelulusan

Keputusan

1

2

3

4

5

3

3

4

5

6

2

2

2

3

3

45,0%

37,5%

12,5%

20,0%

50,0%

Sedang

Sedang

Mudah

Mudah

Sedang

Sumber: Analisi data 2008

54

Page 55: Karya Tulis Sosiologi

LAMPIRAN B

ANALISIS TES ULANGAN HARIAN MODEL PILIHAN GANDA

1. Data skor prestasi belajar sosiologi hasil ulangan harian ke 3 kelas X

2. Perhitungan validitas item tes ulangan harian ke 3 kelas X

3. Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian 3 kelas X

4. Data skor prestasi belajar sosiologi hasil ulangan harian ke 3 XI IPS

5. Perhitungan validitas item tes ulangan harian ke 3 kelas XI IPS

6. Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 3 kelas XI IPS

7. Data skor prestasi belajar sosiologi hasil ulangan ke 3 kelas XII IPS

8. Perhitungan validitas item tes ulangan harian ke 3 kelas XII IPS

9. Perhitungan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 3 Kelas XII IPS

55

Page 56: Karya Tulis Sosiologi

1. LAMPIRAN B.1LEMBAR PEMERIKSAAN HASIL ULANGAN HARIAN KE 3 KELAS/SEMESTER : X/GANJIL

No NamaNo/skor perolehan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101. AAN ANGGA P.S. 1 1 0 0 1 1 1 0 1 12. ABD KAHAR 0 0 1 1 1 0 1 1 0 13. ABD. MALIK 0 0 1 1 1 0 1 1 0 14. ABDUL WAHAB 0 0 1 1 1 0 1 1 0 15. ANNISA 0 0 0 0 1 1 1 0 1 16. BASIR 0 0 0 0 1 1 1 0 1 17. ERNAWATI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 18. ERNIATI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 19. FAISAL 0 0 0 0 1 1 1 0 1 110. FAISAL 0 0 0 0 1 1 1 0 1 111. FAQHI MUHAMMADONG 0 0 0 0 1 1 1 0 1 112. FIRMANSYAH 0 0 0 0 1 1 1 0 1 113. FITRIANI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 114. HALISAH 0 0 0 0 1 1 1 0 1 115. HASMIRAH 0 0 0 0 1 1 1 0 1 116. HASNIA 1 1 0 1 1 0 0 0 0 117. HATIJAH 0 0 0 0 1 1 1 0 1 018. HERIADI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 019. HUDAYAH 0 0 0 0 1 1 1 0 1 020. IMRAN 0 0 0 0 1 1 1 0 1 021. JAMALUDDIN AMIR 1 0 1 0 1 0 0 0 0 122. JULIANTO 1 0 1 0 1 0 0 0 0 123. JUMRIA 1 0 1 0 1 0 0 0 0 124. KARTINI 1 0 1 0 1 0 0 0 0 125. M. AGUS 1 0 0 0 1 1 1 0 0 126. MARDIANA 1 0 0 0 0 0 0 0 0 127. MIHRAJ 1 0 1 0 1 0 0 0 0 128. MIRNAWATI 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1

56

Page 57: Karya Tulis Sosiologi

29. MUH. AKBAR P 1 0 0 0 1 0 0 0 0 130. MUSDALIFAH 1 0 1 0 0 1 1 0 0 131. NOVIYANTI 1 0 0 0 1 0 0 0 0 132. RANNI ADVENT PANNI 1 0 1 0 1 0 0 0 0 133. RUSLAN 1 0 1 0 1 0 0 0 0 134. SATRIANI 0 1 1 0 0 0 1 1 0 135. SRI AYU LESTARI 0 1 0 0 0 1 1 1 0 136. SUKRIADI 0 1 0 0 0 0 1 1 0 137. SUNIAR 1 0 0 0 0 1 1 0 0 038. SYAFRI 1 0 1 0 1 0 0 0 0 039. WAHYUNI 1 0 1 0 1 0 0 0 0 040. ZUKKIFLI 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0

Hasil UjiNomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Validasi (korelasi) 0.725 0.020 0.073 0.701 0.729 0.660 0.771 0.473 0.701 0.463Nilai Kritik (tabel) 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55Tingkat Kesukaran 0.4 0.1 0.4 0.15 0.9 0.45 0.55 0.2 0.35 0.75Daya Pembeda 0.2 0 0 -0.1 0 0.1 -0.3 -0.2 -0.1 0.1

Sumber : Analisis data, 2008

2. LAMPIRAN B.2

Perhitungan validasi item tes ulangan harian ke 3 kelas X bentuk

pilihan ganda dengan jumlah sampel N-40. berdasarkan output hasil

analisis komputer dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel B. 2

No Item r. Dwip = 0.05 (0,312) Keputusan

1

2

3

4

5

6

0.725

0.020

0.073

0.701

0.725

0.660

>

<

<

>

>

>

Valid

Drop

Drop

Valid

Valid

Valid

57

Page 58: Karya Tulis Sosiologi

7

8

9

10

0.711

0.473

0.701

0.312

>

>

>

=

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Analisis data, 2008

3. LAMPIRAN B.3

Perhituangan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 3 kelas

X bentuk pilihan ganda dengan jumlah sampel N-40. berdasarkan output

hasil analisis komputer dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel B.3

No. Item Indeks Kesukaran (P) Inter Prestasi

1

2

3

4

5

6

0.4

0.1

0.4

0.5

0.9

0.5

Sedang

Sukar

Sedang

Sukar

Mudah

Sedang

58

Page 59: Karya Tulis Sosiologi

7

8

9

10

0.6

0.2

0.3

0.7

Sedang

Sukar

Sedang

Mudah

Sumber : Analisis data, 2008

4. LAMPIRAN B.4Lembar pemeriksaan hasil ulangan harian ke 3 Kelas /semester : XI-IPS/ganjil

No NamaNo/skor perolehan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101. A. AKRAM LAPATAU 1 0 0 1 1 1 1 0 0 12. BAKRI 1 0 0 1 1 1 0 1 1 03. MULIANA AHMAD 1 0 0 1 1 1 0 1 1 04. AHMAD 1 0 0 1 1 1 0 1 1 05. IRHAM 1 0 0 1 1 1 0 1 0 16. MIFTAHUL 1 0 0 1 1 1 0 1 1 07. MUHAMMAD ANWAR 1 0 0 1 1 1 0 1 1 08. MUNSIR 1 0 0 1 1 1 0 1 1 09. RAHMAT 1 0 0 1 1 1 0 1 1 010. SRI WAHYUNI 1 0 0 1 1 1 0 1 1 011. SYARIFUDDIN 1 0 0 1 1 1 0 1 1 012. TAMRIN 1 0 0 1 1 1 0 0 1 013. ANDRI LATIF 1 1 1 0 1 1 0 1 0 014. ASRI 0 0 0 1 1 1 0 0 1 015. FIRMAN 1 1 1 0 1 1 0 0 0 016. MUHAMMAD YUSUF 1 1 1 0 1 1 0 1 0 017. NUR ASNI ARTATY 0 0 1 1 0 0 1 1 1 118. SAFRI 0 0 0 0 1 1 0 0 0 019. ABDUL KADIR 0 1 1 0 1 0 1 0 0 020. SUKARMI 1 1 0 1 1 0 0 0 0 021. SUWANDI 1 1 0 1 1 0 0 1 0 122. AGUS SALAM 0 0 0 0 1 1 0 1 0 123. ASRIANI 0 0 0 0 1 1 0 1 0 024. HASRIANI 1 0 1 1 0 0 0 1 0 125. LUKMAN LANTI 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

59

Page 60: Karya Tulis Sosiologi

26. MUHAMMAD ALWI 0 0 0 0 0 0 1 1 0 127. SYAMSUL N 0 0 0 0 0 0 1 1 0 128. SAINUDDIN 0 0 0 0 0 0 1 1 0 129. MIRAWATI 0 0 0 0 0 0 1 1 0 130. MUH ADNAN NASIR 0 0 0 0 0 0 1 1 0 131. YARET WEN LAS 0 0 0 0 0 0 1 1 0 132. M. HAERIL HB. 0 0 0 0 0 0 1 1 0 133. ISHAK 0 0 0 0 0 0 1 1 0 134. MUH ILYAS 0 0 0 0 0 0 1 1 0 135. SUPRIADI 0 0 0 0 0 0 1 1 0 136. FERY IRFAN 0 0 0 0 0 0 1 1 0 137. HATIJAH 1 0 0 0 1 0 0 0 0 038. HAERUL 0 0 0 0 0 0 1 1 0 139. ISMAIL 0 0 0 0 0 0 1 1 0 040. MOLLE 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

Hasil UjiNomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Validasi (korelasi) 0.775 0.070 0.123 0.751 0.779 0.710 0.761 0.523 0.751 0.513Nilai Kritik (tabel) 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312Tingkat Kesukaran 0.55 0 0 0.55 0.55 0.5 0.5 0.95 0.4 0.45Daya Pembeda 0.900 0 0 0.9 0.9 1 -0.8 0.1 0.8 -0.5

Sumber : Analisis Data, 2008

5. LAMPIRAN B. 5

Perhitungan validasi item ulangan harian ke 3 kelas XII-IPS

bentuk pilihan ganda dengan jumlah sampel N-40. berdasarkan output

hasil analisis komputer dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel B. 2

No Item r. Dwip = 0.05 (0,312) Keputusan

1

2

3

4

5

0.775

0.070

0.123

0.751

0.779

>

<

<

>

>

Valid

Drop

\Drop

Valid

Valid

60

Page 61: Karya Tulis Sosiologi

6

7

8

9

10

0.710

0.761

0.523

0.751

0.513

>

>

>

>

=

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Analisis data, 2008

6. LAMPIRAN B.6

Perhituangan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 3 kelas

XII-IPS bentuk pilihan ganda dengan jumlah sampel N-40. berdasarkan

output hasil analisis komputer dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel B.3

No. Item Indeks Kesukaran (P) Inter Prestasi

1

2

3

4

5

0.6

0.0

0.0

0.6

0.6

Sedang

Sukar

Sukar

Sedang

Sedang

61

Page 62: Karya Tulis Sosiologi

6

7

8

9

10

0.5

0.5

1.0

0.4

0.5

Sedang

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Sumber : Analisis data, 2008

7. LAMPIRAN B.7LEMBAR PEMERIKSAAN HASIL ULANGAN HARIAN KE 3 KELAS /SEMESTER : XII-IPS/GANJIL

No NamaNo/skor perolehan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101. ABDUL LATIF 0 0 1 1 1 0 0 1 1 12. ARMAN 0 0 0 1 1 1 1 0 1 13. HAFSA 0 1 1 1 0 0 1 1 1 04. IRMA 0 0 1 1 1 0 0 1 1 15. MUHMMAD ILHAM 0 1 1 1 0 0 1 1 1 06. NURHIKMAH 0 0 1 1 1 0 0 1 1 17. NURWAHIDA 1 1 1 0 0 1 1 0 0 18. SITTI MARHUMA 0 1 1 1 0 0 1 1 1 09. ZAINUDDIN 0 0 0 0 0 0 1 1 1 110. JAMALUDDIN 0 1 0 0 0 1 0 1 1 011. MUHAMMAD MUHLIS 0 1 1 0 0 0 0 0 1 112. MUHTAR 0 0 0 0 0 0 1 1 1 113. MULYA KARSA 1 1 0 0 0 0 0 0 1 114. RUDINI 1 1 0 0 0 0 0 0 1 115. SAEFUL BAHRI 0 0 0 0 0 0 1 1 1 116. SARI BULAN 0 1 0 0 0 0 0 0 1 117. SRIWAHYUNI 0 0 0 0 0 1 1 1 0 018. WAHYUNI 0 1 0 0 0 0 0 0 1 119. ABDULLAH 0 0 0 0 0 1 1 1 0 020. FAHRUL 0 0 0 0 0 1 1 1 0 021. HASRIADI 0 1 0 0 0 0 0 0 1 122. IBRAHIM. S 0 0 0 0 0 1 1 0 0 023. NURFAIDAH 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1

62

Page 63: Karya Tulis Sosiologi

24. RAHMAN 0 0 0 0 0 1 1 0 0 025. SAFRI 0 1 0 0 0 0 0 1 1 126. SYARIFUDDIN 0 0 0 0 0 1 1 0 0 027. TAJUDDIN 0 1 0 0 0 0 0 1 1 128. ASRI RAHMAN 0 0 0 0 0 1 1 0 0 029. AYU 0 1 0 0 0 0 0 1 1 130. BUSRAN 0 1 0 0 0 0 0 1 1 131. FARDI 0 0 0 0 0 1 1 0 0 032. FEBRIANTO 0 1 0 0 0 0 0 1 1 133. HAIRIL ANWAR 0 0 0 0 0 1 1 0 0 034. HARMAWATI 0 1 0 0 0 0 0 0 0 135. ISMAIL 0 0 0 0 0 1 1 0 0 036. MUH NUR 0 1 0 0 0 0 0 1 1 137. MUH RUSLI 0 1 0 0 0 0 0 1 1 138. MUH SAID 0 0 0 0 0 1 1 0 0 039. NASRUN 0 1 0 0 0 0 0 1 1 140. NURMIYA 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1

Hasil UjiNomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Validasi (korelasi) 0.775 0.020 0.073 0.701 0.729 0.660 0.771 0.473 0.701 0.463Nilai Kritik (tabel) 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312Tingkat Kesukaran 0.05 0.55 0.35 0.35 0.2 0.35 0.45 0.65 0.7 0.6Daya Pembeda 0.100 -0.1 0.7 0.7 0.4 -0.1 0.1 0.3 0.4 0

8. LAMPIRAN B. 8

Perhitungan validasi item ulangan harian ke 3 kelas XII-IPS

bentuk pilihan ganda dengan jumlah sampel N-40. berdasarkan output

hasil analisis komputer dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel B. 2

No Item r. Dwip = 0.05 (0,312) Keputusan

1

2

3

4

0.725

0.020

0.073

0.701

>

<

<

>

Valid

Drop

Drop

Valid

63

Page 64: Karya Tulis Sosiologi

5

6

7

8

9

10

0.729

0.660

0.711

0.473

0.701

0.463

>

>

>

>

>

>

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Analisis data, 2008

9. LAMPIRAN B.9

Perhituangan indeks kesukaran item tes ulangan harian ke 3 kelas

XII-IPS bentuk pilihan ganda dengan jumlah sampel N-40. berdasarkan

output hasil analisis komputer dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel B.3

No. Item Indeks Kesukaran (P) Inter Prestasi

1

2

3

4

0.1

0.6

0.4

0.4

Sukar

Sedang

Sedang

Sedang

64

Page 65: Karya Tulis Sosiologi

5

6

7

8

9

10

0.2

0.4

0.5

0.7

0.7

0.7

Sukar

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sumber : Analisis data, 2008

PEMERINTAH KABUPATEN MAROSDINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 BONTOAAlamat : Jl. Pendidikan No 120 Kelurahan Bontoa Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros 90554

SURAT KETERANGANNomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. Aswan, MM

NIP : 15808151987031010

Pangkat/Golongan : Pembina/IVa

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Bontoa Kabupaten Maros

Menerangka bahwa

65

Page 66: Karya Tulis Sosiologi

Nama : H. Abdillah HP, M. Pd.

NIP : 197212311993081001

Bidang Studi : Sosiologi

Benar yang bersangkutan telah selesai melakukan penelitian dalam bentuk

pemberian tes ulangan harian mata pelajaran sosiologi sejak tanggal 20

Oktober 2008-15 Desember 2008 di SMA Negeri 1 Bontoa kabupaten Maros

dalam rangka penyusunan Karya Tulis berjudul :

“ANALISIS TES ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

SMA NEGERI 1 BONTOA KABUPATEN MAROS”

Demikian keterangan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Maros, 28 Desember 2008 Kepala Sekolah,

Drs. Aswan, MM. NIP 15808151987031010

66