15
Nama : Kamelia NPM : 54412020 Kelas : 1IA01 UNIVERSITAS GUNADARMA

KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dasar. Semoga dapat bermanfaat.:)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

Nama : Kamelia

NPM : 54412020

Kelas : 1IA01

UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 2: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

2

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-

Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang membahas topik utama mengenai

“Kemiskinan”. Karya Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat.

Depok, 26 Januari 2013

Penyusun

Kamelia

Page 3: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

3

Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................................................. 3

Abstrak .................................................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5

I.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................................5

I.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 6

I.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................6

I.4 Metode Penulisan..........................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................7

II.1 Definisi Kemiskinan......................................................................................................................7

II.2 Penyebab Kemiskinan..................................................................................................................8

ii.3 Dampak Kemiskinan...................................................................................................................10

ii.4 Solusi Mengatasi Kemiskinan.....................................................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13

III.1 Kesimpulan................................................................................................................................13

III.2 Kritik dan Saran.........................................................................................................................14

BAB IV DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

Page 4: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

4

Abstrak

Penulisan karya tulis tentang masalah sosial ini sendiri memiliki tujuan untuk memenuhi

tugas mata kuliah ilmu sosial dasar.Selain itu semoga karya tulis ini memiliki manfaat untuk

memberi pengetahuan terhadap pembaca.

Pengerjaan karya tulis tentang masalah sosial yang mengambil pokok utama yaitu

kemiskinan, saya sendiri mengambil beberapa materi untuk pengerjaan karya tulis ini dari

berbagai sumber.

Melalui karya tulis ini dapat diharapkan bahwa pembaca dapat mengerti pengertian dari

kemiskinan, penyebab dari kemiskinan, dampak atau akibat yang ditimbulkan dari

kemiskinan yang merupakan salah satu masalah sosial dan solusi yang dapat dilakukan

untuk mengurangi jumlah kemiskinan.

Kata kunci : definisi kemiskinan, penyebab kemiskinan, dampak kemiskinan, solusi

mengatasi kemiskinan.

Page 5: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

5

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya

masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk

minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka

tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan

lainnya yang tersedia pada jaman modern. Pemerintah Indonesia yang berorientasi

mengembangkan Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi tentu menganggap

kemiskinan adalah masalah mutlak yang harus segera diselesaikan disamping masalah lain

yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lain

lain.

Pemerintah Indonesia sendiri memiliki program-program dalam menangani masalah

kemiskinan. Program pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan telah berhasil

menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40,1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5

juta (11,3%) pada tahun 1996. Namun, berbagai hal yang terjadi di Indonesia membawa

dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi sejak Juli

1997, bencana alam gempa bumi, dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada

akhir Desember 2004. Menurut perhitungan BPS (Biro Pusat Statistik) jumlah penduduk

miskin meningkat menjadi 49,5 juta jiwa (24,2%) pada tahun 1998.

Untuk mengukur kemiskinan, Indonesia melalui BPS menggunakan pendekatan

kebutuhan dasar (basic needs) yang dapat diukur dengan angka atau hitungan Indeks

Perkepala (Head Count Index), yakni jumlah dan persentase penduduk miskin yang berada di

bawah garis kemiskinan.

Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek

seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

Masalah kemiskinan yang dihadapi di setiap negara akan selalu dibarengi dengan masalah

Page 6: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

6

laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan ketimpangan dalam distribusi

pendapatan nasional maupun pembangunan, dan pendidikan yang menjadi modal utama

untuk dapat bersaing di dunia kerja dewasa ini.

I.2 Rumusan Masalah

I.2.1. Apakah definisi dari kemiskinan?

I.2.2. Apakah definisi kemiskinan menurut para ahli?

I.2.3. Apa penyebab kemiskinan?

I.2.4. Apakah dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan?

I.2.5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kemiskinan?

I.3 Tujuan penulisan

I.3.1. Untuk mengetahui lebih lanjut definisi dari kemiskinan.

I.3.2. Untuk mengetahui definisi kemiskinan menurut para ahli.

I.3.3. Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab kemisikinan.

I.3.4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan.

I.3.5. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kemiskinan.

I.3.6.Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai masalah – masalah sosial di

Indonesia khususnya masalah kemiskinan.

I.4 Metode Penulisan

Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet dalam penulisan karya tulis.

Page 7: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

7

BAB II

Pembahasan

II.1 Definisi Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai

seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat

dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap

pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan

kehormatan yang layak sebagai warga negara.

Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar

minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan.

Membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan garis kemiskinan atau jumlah

rupiah untuk konsumsi orang perbulan. Definisi menurut UNDP dalam Cahyat (2004), adalah

ketidakmampuan untuk memperluas pilihan-pilihan hidup, antara lain dengan memasukkan

penilaian tidak adanya partisipasi dalam pengambilan kebijakan publik sebagai salah satu

indikator kemiskinan.

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan relatif, kemiskinan

kultural dan kemiskinan absolut. Seseorang yang tergolong kemiskinan relatif sebenarnya

telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat

sekitarnya. Sedangkan kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau

sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya

sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya. Kemiskinan Absolut adalah sejumlah

penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi

kebutuha dasar. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau

dibawah “garis kemiskinan internasional”. Garis tersebut tidak mengenal tapal batas anatar

negara, tidak tergantung pada tingkat pendapatan per kapita di sutau negara ,dan juga

memperhitungkan perbedaan tingkat harga antar negara dengan mengukur penduduk

miskin sebagai orang yang hidup kurang dari Rp 10.000,- perhari. (Todaro, 2006)

Banyak pendapat di kalangan pakar ekonomi mengenai definisi dan klasifikasi kemiskinan

ini. Dalam bukunya The Affluent Society, John Kenneth Galbraith melihat kemiskinan terdiri

Page 8: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

8

dari tiga macam, yakni kemiskinan umum, kemiskinan kepulauan, dan kemiskinan kasus.

Pakar ekonomi lainnya melihat secara global, yakni kemiskinan massal/kolektif, kemiskinan

musiman (cyclical), dan kemiskinan individu.

Kemiskinan, menurut Sharp et al., dapat disebabkan oleh ketidaksamaan pola

kepemilikan sumber daya, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia dan disebabkan

oleh perbedaan akses dalam modal. Sedangkan lingkaran setan kemiskinan versi Nurkse

sangat relevan dalam menjelaskan fenomena kemiskinan yang terjadi di negara-negara

terbelakang. Menurutnya negara miskin itu miskin karena dia miskin (a poor country is poor

because it is poor).

ii.2 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari

perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.

2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.

3. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan

kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.

4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,

termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.

5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari

struktur sosial.

Jika lebih dikaji ulang dari berbagai aspek sebenarnya banyak sekali penyebab-penyebab

kemiskinan. Beberapa ahli dan beberapa pihak pun memiliki pendapat-pendapat sendiri

mengenai penyebab kemiskinan itu sendiri. Berikut beberapa pendapat ahli dan pihak

mengenai penyebab kemiskinan :

o Todaro (2006) memperlihatkan jalinan antara kemiskinan dan keterbelakangan dengan

beberapa aspek ekonomi dan aspek non ekonomi. Tiga komponen utama sebagai penyebab

keterbelakangan dan kemiskinan masyarakat, faktor tersebut adalah rendahnya taraf hidup,

rendahnya rasa percaya diri dan terbebas kebebasan ketiga aspek tersebut memiliki

hubungan timbal balik. Rendahnya taraf hidup disebabkan oleh rendahnya tingkat

pendapatan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh rendahnya tingkat produktivitas tenaga

Page 9: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

9

kerja, rendahnya produktivitas tenaga kerja disebabkan oleh tingginya pertumbuhan tenaga

kerja, tingginya angka pengangguran dan rendahnya investasi perkapita.

o Studi empiris Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Departemen Pertanian (1995) yang

dilakukan pada tujuh belas propinsi di Indonesia, menyimpulkan bahwa ada enam faktor

utama penyebab kemiskinan, yaitu:

1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya

tingkat pendidikan, tingginya angka ketergantungan, rendahnya tingkat kesehatan,

kurangnya pekerjaan alternatif, rendahnya etos kerja, rendahnya keterampilan dan

besarnya jumlah anggota keluarga.

2. Rendahnya sumber daya fisik, hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kualitas dan aset

produksi serta modal kerja.

3. Rendahnya penerapan teknologi, ditandai oleh rendahnya penggunaan input

mekanisasi pertanian.

4. Rendahnya potensi wilayah yang ditandai dengan oleh rendahnya potensi fisik dan

infrastruktur wilayah.

5. Kurang tepatnya kebijaksanaan yang dikukan oleh pemerintah dalam investasi dalam

rangka pengentasan kemiskinan.

6. Kurangnya peranan kelembagaan yang ada.

o Asnawi (1994) menyatakan suatu keluarga menjadi miskin disebabkan oleh tiga faktor

yaitu: faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor teknologi. Sumber

daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan, dependensi ratio, nilai sikap,

partisipasi, keterampilan pekerjaan, dan semuanya itu tergantung kepada sosial budaya

masyarakat itu sendiri, jika faktor sosial budaya masyarakat itu sendiri masih terbelakang

maka rendahlah mutu sumber daya manusianya. Sebaliknya jika sosial budaya modern

sesuai dengan tuntutan pembangunan maka tinggilah mutu sumber daya manusia

tersebut

o Menurut Ginanjar (1996) ada 4 faktor penyebab kemiskinan, faktor-faktor tersebut

antara lain:

a. Rendahnya taraf pendidikan.

b. Rendahnya taraf kesehatan.

c. Terbatasnya lapangan kerja.

d. Kondisi keterisolasian.

Page 10: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

10

II.3 Dampak Kemiskinan

Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks.

Pertama, pengangguran. Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran terbuka tahun

2007 saja sebanyak 12,7 juta orang. Jumlah yang cukup “fantastis” mengingat krisis

multidimensional yang sedang dihadapi bangsa saat ini.

Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan

karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mereka tidak

mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah

menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara

langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata.

Kedua, kekerasan. Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan

efek dari pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan

yang benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan

menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok,

menodong, mencuri, atau menipu (dengan cara mengintimidasi orang lain) di atas

kendaraan umum dengan berpura-pura kalau sanak keluarganya ada yang sakit dan butuh

biaya besar untuk operasi. Sehingga dengan mudah ia mendapatkan uang dari memalak.

Ketiga, pendidikan. Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi

dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi

menjangkau dunia sekolah atau pendidikan.

Keempat, kesehatan. Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal.

Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau

ongkos pengobatan yang biayanya melangit. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh

kalangan miskin.

Kelima, konflik sosial bernuansa SARA. Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul

akibat ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi bukti

lain dari kemiskinan yang kita alami.semuanya ini adalah ekspresi berontakan identitas diri

setiap individu. Terlebih lagi fenomena bencana alam yang kerap melanda negeri ini yang

Page 11: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

11

berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya menambah

deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di setiap daerah di

Indonesia. Baik di perdesaan maupun perkotaan.

II.4 Solusi Mengatasi Kemiskinan

Penanganan berbagai masalah di atas memerlukan strategi penanggulangan kemiskinan

yang jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat

acungan jempol atas berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi

penanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru

adalah menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan

kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat dilanjutkan dengan tahap

pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah yang dapat diambil dalam

mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut.

1) Peningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik di Pedesaan

Berbagai pengalaman di China, Vietnam dan juga di Indonesia sendiri menunjukkan bahwa

pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara yang efektif dalam mengurangi

kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di Indonesia relatif dalam keadaan yang baik.

Tetapi, setengah dari jalan kabupaten berada dalam kondisi yang buruk. Sementara itu lima

persen dari populasi, yang berarti sekitar 11 juta orang, tidak mendapatkan akses jalan

untuk setahun penuh. Hal yang sama dapat terlihat pada penyediaan listrik. Saat ini masih

ada sekitar 6000 desa, dengan populasi sekitar 90 juta orang belum menikmati tenaga

listrik.

2) Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasiitas Sanitasi yang Lebih Baik

Indonesia sedang mengalami krisis penyediaan fasilitas sanitasi. Hanya kurang dari satu

persen limbah rumah tangga di Indonesia yang menjadi bagian dari sistem pembuangan.

Penyediaan fasilitas limbah lokal tidak dibarengi dengan penyediaan fasilitas

pengumpulan, pengolahan dan pembuangan akhir. Pada tahun 2002, pemerintah hanya

menyediakan anggaran untuk perbaikan sanitasi sebesar 1/1000 dari anggaran yang

disediakan untuk penyediaan air. Akibatnya, penduduk miskin cenderung menggunakan

Page 12: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

12

air dari sungai yang telah tercemar. Tempat tinggal mereka juga sering berada di dekat

tempat pembuangan limbah. Hal ini membuat penduduk miskin cenderung menjadi lebih

mudah sakit dan tidak produktif.

3) Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Merugikan Usaha Lokal dan Orang Miskin

Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di daerah pedesaan adalah

wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Setengah dari penghasilan masyarakat petani

miskin berasal dari usaha pendukung pertanian. Untuk meningkatkan penghasilan tersebut,

terutama yang berasal dari usaha kecil dan menengah, perlu dibangun iklim usaha yang

lebih kondusif. Sayangnya, sejak proses desentralisasi dijalankan, pemerintah daerah

berlomba-lomba meningkatkan pendapatan mereka dengan cara mengenakan pajak dan

pungutan daerah yang lebih tinggi. Usahawan pada saat ini harus mengeluarkan biaya yang

tidak sedikit untuk mengurus berbagai izin yang sebelumnya dapat mereka peroleh secara

cuma-cuma. Belum lagi beban dari berbagai pungutan liar yang harus dibayarkan untuk

menjamin pengangkutan barang berjalan secara lancar dan aman. Berbagai biaya ini

menghambat pertumbuhan usaha di tingkat lokal dan menurunkan harga jual yang

diperoleh penduduk miskin atas barang yang mereka produksi.

4) Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah yang Tergolong dengan

Penghasilan Penduduk Rendah

Kesenjangan fiskal antar daerah di Indonesia sangatlah terasa. Pemerintah daerah terkaya di

Indonesia mempunyai pendapatan per penduduk 46 kali lebih tinggi dari pemerintah di

daerah termiskin. Akibatnya pemerintah daerah yang miskin sering tidak dapat

menyediakan pelayanan yang mencukupi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Pemberian dana yang terarah dengan baik dapat membantu masalah ini.

BAB III

Page 13: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

13

Penutup

III.1 Kesimpulan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai

seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat

dengan kualitas hidup .

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari

perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.

2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.

3. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan

kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.

4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,

termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.

5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari

struktur sosial.

Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks. Pertama

pengangguran, kedua kekerasan, ketiga pendidikan, keempat kesehatan, kelima konflik sosial

bernuansa SARA.

Solusi mengatasi kemiskinan diantaranya :

1) Peningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik di Pedesaan

2) Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasiitas Sanitasi yang Lebih Baik

3) Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Merugikan Usaha Lokal dan Orang

Miskin

4) Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah yang Tergolong dengan

Penghasilan Penduduk Rendah

Page 14: KARYA TULIS ILMU SOSIAL DASAR "MASALAH KEMISKINAN"

14

III. 2 Kritik dan Saran

Penanganan berbagai masalah di atas memerlukan strategi penanggulangan kemiskinan yang

jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas

berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Hal

pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru adalah menyelesaikan dan mengadaptasikan

rancangan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat

dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan.

Semua itu harus dilakukan pemerintah dengan benar-benar, tegas dan disiplin dan begitu pula

sebagai warga negara yang baik kita harus mendukung setiap program Pemerintah yang baik untuk

kemajuan negara ini di kemudian hari.