160
i KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA MAMMAE YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT OLEH : AMALIA ROSIDA NIM. P07220117042 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN SAMARINDA 2020

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

i

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA MAMMAE YANG

DI RAWAT DI RUMAH SAKIT

OLEH :

AMALIA ROSIDA

NIM. P07220117042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN SAMARINDA

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

ii

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA MAMMAE YANG

DI RAWAT DI RUMAH SAKIT

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) Pada

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

OLEH :

AMALIA ROSIDA

NIM. P07220117042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN SAMARINDA

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri dan

bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang lain untuk

memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun

baik sebagian maupun keseluruhan. Jika terbukti bersalah, saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Samarinda,………………………

Yang menyatakan

Amalia Rosida

NIM. P07220117042

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI

UNTUK DIUJIKAN

TANGGAL 14 MEI 2020

Oleh

Pembimbing

Ns. Grace C.Sipasulta, M.Kep.Sp.Kep.Mat

NIDN. 4013106302

Pembimbing Pendamping

Dr. Hj. Nina Mardiana, S.Pd, M.Kes

NIDN. 4025096101

Mengetahui,

Ketua Program Studi D III Keperawatan Samarinda

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep

NIP. 196803291994022001

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

v

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit

Telah Diuji

Pada Tanggal 14 Mei 2020

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji

Rus Andraini, A.Kp.MPH : …………………….

NIDN. 4006027101

Penguji Anggota :

1. Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat :……………………..

2. Dr. Hj. Nina Mardiana, S.Pd., M.Kes :……………………...

NIDN. 4025096101

Mengetahui

Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi D-III Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep

NIP. 196803291994022001 NIP. 196508251985032001

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan proposal Karya tulis Ilmiah (KTI) dengan judul Asuhan Keperawatan

Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

persyaratan tugas akhir dalam penyelesaian pendidikan D-III Keperawatan.

Dalam penyusunan Proposal KTI ini, penulis banyak mengalami kesulitan

dan hambatan akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat bantuan dan bimbingan

dari dosen serta berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. H. Supriyadi B, S.Kp., M.Kep selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

2. Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

3. Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

4. Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Penanggung Jawab

Prodi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Kalimantan Timur dan sekaligus sebagai pembimbing I

5. DR. Hj. Nina Mardiana, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing II yang bersedia

memberikan ilmu dan waktunya selama proses bimbingan berlangsung.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

vii

6. Dosen dan seluruh staf pendidikan di Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Kalimantan Timur yang telah membimbing dan mendidik dalam

masa pendidikan.

7. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis

untuk menyelesaikaan penyusunan Karya tulis ilmiah ini.

8. Rekan – rekan seperjuangan angkatan 2017 Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Kalimantan Timur Program Studi D-III Keperawatan Kelas

Balikpapan.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna dan mungkin masih terdapat banyak kesalahan, baik dari segi materi

maupun teknik penulisan dan penyusunan, untuk itu masukan, saran, serta kritik

sangat diharapkan guna kesempurnaan Karya tulis ilmiah ini. Akhirnya hanya

kepada Tuhan Yang Maha Esa kita kembalikan semua urusan dan semoga dapat

memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak dan bernilai ibadah

dihadapan Allah SWT.

Balikpapan, Februari 2020

Amalia Rosida

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

viii

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA MAMMAE YANG

DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

Kanker payudara merupakan suatu kondisi sel kehilangan pengendalian

dan fungsi nomal, pertumbuhan tidak normal, cepat, serta tidak terkendali. Aspek

psikologis pasien dipengaruhi oleh perubahan citra tubuh, konsep diri, dan

hubungan sosial yang menyebabkan distres sehingga terjadi penurunan kualitas

hidup. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan asuhan

keperawatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Penelitian ini menggunakan metode studi literature review dengan

pendekatan Asuhan Keperawatan dengan mengambil dua kasus pasien dengan

Carsinoma mammae sebagai unit analisis. Metode pengambilan data

menggunakan format Virginia Henderson melalui identifikasi, menginterpretasi

dan menganalisa dari 2 sumber pustaka. Teknik pengumpulan data menggunakan

studi literatur. Analisa dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi dikaitkan dengan

konsep teori.

Berdasarkan analisa data diperoleh pada pasien 1 dan pasien 2 terdapat

masalah keperawatan yang sama, yaitu nyeri kronis. Pada pasien 1 diagnosa

ditegakkan berdasarkan SDKI sedangkan pada pasien 2 ditegakkan berdasarkan

NANDA. Pada pasien 1 ditemukan 5 diagnosa dan pada pasien 2 ditemukan 6 dari

9 diagnosa yang sesuai dengan teori. Rencana Keperawatan pasien 1

menggunakan SLKI dan SIKI sedangkan pada pasien 2 tidak. Pelaksanaan

keperawatan yang dilakukan pada kedua pasien sesuai dengan perencanaan.

Evaluasi pada kedua pasien tidak semua masalah keperawatan teratasi

Setelah dilakukan penelitian literature pada kedua pasien terdapat 5

masalah keperawatan yang teratasi dengan baik, 1 masalah keperawatan yang

teratasi sebagian dan 4 maslah keperawatan tidak teratasi. Di harapkan untuk

peneliti selanjutnya, agar dapat memberi asuhan keprawatan secara komprehensif

guna menangani dalam memberikan asuhan keperawatan pasien kepada pasien

carsinoma mammae sehingga hasil yang didapat lebih optimal.

Kata kunci : Carsinoma mammae, Asuhan Keperawatan.

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

BAB II ......................................................................................................................6

TINJAUAN TEORI .................................................................................................6

A. Konsep Dasar Kanker Payudara .................................................................... 6

1. Pengertian ......................................................................................................... 6

2. Anatomi Payudara ............................................................................................ 6

3. Fisiologi payudara ............................................................................................ 7

4. Etiologi ............................................................................................................. 9

5. Patofisiologi ................................................................................................... 10

6. Tanda dan gejala ............................................................................................. 11

7. Pemeriksaan penunjang .................................................................................. 12

8. Penatalaksanaan medis ................................................................................... 14

9. Komplikasi ..................................................................................................... 15

B. Konsep Masalah Keperawatan ..................................................................... 15

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

x

1. Pengertian .......................................................................................................... 15

2. Kriteria mayor dan minor .................................................................................. 15

3. Faktor yang berhubungan .................................................................................. 16

4. Pathway ............................................................................................................. 17

5. Masalah keperawatan ........................................................................................ 18

C. Konsep Dasar Keperawatan Virginia Henderson ........................................ 24

D. Konsep dasar Asuhan Keperawatan............................................................. 25

BAB III ..................................................................................................................48

METODE PENELITIAN .......................................................................................48

A. Pendekatan/Desain Penelitian ...................................................................... 48

B. Subyek Penelitian......................................................................................... 48

E. Batasan Istilah (Definisi Operasional) ......................................................... 48

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 49

G. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 49

H. Metode dan instrument Pengumpulan Data ................................................. 49

I. Keabsahan Data ........................................................................................... 51

J. Analisis Data ................................................................................................ 51

BAB IV ..................................................................................................................41

HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................41

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 41

1. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................................... 41

2. Hasil Asuhan Keperawatan .......................................................................... 139

B. Pembahasan................................................................................................ 195

1. Pengkajian .................................................................................................... 195

2. Diagnosa keperawatan .................................................................................. 199

3. Intervensi keperawatan ................................................................................. 205

4. Implementasi ................................................................................................ 210

5. Evaluasi keperawatan ................................................................................... 214

BAB V ..................................................................................................................216

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................216

A. Kesimpulan ................................................................................................ 216

B. Saran .......................................................................................................... 217

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

xi

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................219

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ..............................................................................................................139

Tabel 4.2 ..............................................................................................................140

Tabel 4.3 ..............................................................................................................143

Tabel 4.4 ..............................................................................................................146

Tabel 4.5 ..............................................................................................................147

Tabel 4.6 ..............................................................................................................151

Tabel 4.7 ..............................................................................................................152

Tabel 4.8 ..............................................................................................................151

Tabel 4.9 ..............................................................................................................155

Tabel 4.10 ............................................................................................................156

Tabel 4.11 ............................................................................................................157

Tabel 4.12 ............................................................................................................160

Tabel 4.13 ............................................................................................................162

Tabel 4.14 ............................................................................................................164

Tabel 4.15 ............................................................................................................171

Tabel 4.16 ............................................................................................................172

Tabel 4.17 ............................................................................................................180

Tabel 4.18 ...........................................................................................................188

Tabel 4.19 ............................................................................................................188

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Payudara .......................................................................... 7

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Pathway ............................................................................................. 17

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsul

Lampiran 2 Format pengkajian

Lampiran 3 Lembar Analisa Data

Lampiran 4 Lembar Daftar Diagnosa Keperawatan

Lampiran 5 Lembar Intervensi

Lampiran 6 Lembar Implementasi

Lampiran 7 Lembar Evaluasi

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah

kehilangan pengendalian dan fungsi nomal, seingga mengalami pertumbuhan

yang tidak normal, cepat, serta tidak terkendali. Sel-sel tersebut membelah

diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk

benjolan atau massa (Putra, 2015).

Menurut data WHO (World Health Organization ) Kanker payudara

adalah bentuk kanker paling umum pada wanita. 2,1 juta wanita terkena

kanker payudara pada tahun 2018. Sebanyak 630.000 di antaranya meninggal

karena kurangnya pengetahuan akan penyakit ini dan kurangnya biaya

pengobatan (WHO, 2019). Para penderita kanker payudara kebanyakan

datang ke rumah sakit untuk melakukan perawatan telah masuk kedalam

stadium lanjut, penyebabnya yaitu kurangnya pengetahuan dan tidak

melakukan deteksi dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri), sehingga

kasus ini terus mengalami peningkatan (Irawan, 2018).

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker WHO memperkirakan

bahwa pada tahun 2040 jumlah kanker payudara yang di diagnosis akan

mencapai 3,1 juta, dengan peningkatan terbesar di negara-negara

berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2019). Angka kejadian

penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8

di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23 (Globocan, 2018). Angka

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

2

kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu

sebesar 42,1 per 100.000 penduduk penduduk dengan rata-rata kematian 13,9

per 100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2019).

Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia

menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013

menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kanker

tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti

Sumatera Barat 2,47 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000

penduduk (Riskesdas, 2018).

Pada penderita kanker payudara aspek psikologis pasien dipengaruhi

oleh perubahan citra tubuh, konsep diri, dan hubungan sosial. Dampak

psikososial yang dialami penderita kanker payudara yaitu distres yang akan

memengaruhi kualitas hidup pasien. Pemicu stres pada penderita kanker

payudara berasal dari tergganggunya fungsi tubuh, keputusasaan,

ketidakberdayaan, dan perubahan perubahan citra diri (Utami, 2017).

Kualitas hidup yang baik sangat diperlukan agar seseorang mampu

mendapatkan status kesehatan yang baik dan mempertahankan fungsi atau

kemampuan fisik seoptimal mungkin, seseorang yang memiliki kualitas hidup

yang baik maka akan memiliki keinginan kuat untuk sembuh dan dapat

meningkatkan derajat kesehatannya. Sebaliknya, ketika kualitas hidup

menurun maka keinginan untuk sembuh juga menurun (Haryati & Sari,

2019).

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

3

Dengan perubahan kualitas hidup yang terjadi pada pasien, asuhan

keperawatan dilakukan berdasarkan model keperawatan Virginia henderson.

Model keperawatan ini berfokus pada keseimbangan fisiologis dengan

membantu pasien dalam keadaan sehat maupun sakit sehingga dapat

menigkatkan kualitas hidup pasien yang bertjuan mengembalikan

kemandirian, kemampuan dan pengetahuan terhadap kondisi yang dialami

(Desmawati, 2019).

Berdasarkan uraian fenomena diatas dan diperkuat pula dengan data

yang terdapat di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan tahun 2019

terdapat 121 kasus ca mamae yang menjadi urutan terbanyak pertama, maka

peneliti tertarik mengangkat dan melakukan Asuhan Keperawatan dengan

pasien Ca Mamae di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan tahun

2020.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka rumusan

masalah diatas adalah Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien dengan Ca

Mammae yang dirawat di Rumah Sakit ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran

pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Dewasa dengan Kanker

Payudara.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi hasil pengkajian pasien dengan Kanker Payudara.

b. Mengidentifikasi diagnose pasien dengan Kanker Payudara.

c. Menyusun perencanaan keperawatan pada pasien dengan Literature

review Kanker Payudara.

d. Melaksanakan intervensi keperawatan pada pasien dengan Kanker

Payudara.

e. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan Kanker

Payudara.

f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan

Kanker Payudara.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman belajar

dilapangan dan dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Kanker Payudara.

2. Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau

saran dan bahan dalam merencanakan Asuhan Keperawatan pada pasien

dengan Kanker Payudara.

3. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keluasan ilmu

dibidang keperawatan dalam Asuhan Keperawatan pada pasien dengan

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

5

Kanker Payudara dan sebagai literatur dalam pembuatan Kaeya tulis

Ilmiah.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kanker Payudara

1. Pengertian

Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel

normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,

berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah

(Nurarif & Kusuma, 2015).

2. Anatomi Payudara

Payudara adalah suatu kelenjar yang terdiri atas jaringan lemak,

kelenjar fibrosa, dan jaringan ikat. Jaringan ikat memisahkan payudara

dari otot–otot dinding dada, otot pektoralis dan otot serratus anterior.

Payudara terletak di fascia superficialis yang meliputi dinding anterior

dada dan meluas dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media,

dan pinggir lateral atas payudara meluas sampai sekitar pinggir bawah

musculus pectoralis major dan masuk ke axilla. Pada wanita dewasa muda

payudara terletak di atas costa II–IV.

Secara umum payudara dibagi atas korpus, areola dan puting.

Korpus adalah bagian yang membesar. Di dalamnya terdapat alveolus

(penghasil ASI), lobulus, dan lobus. Areola merupakan bagian yang

kecokelatan atau kehitaman di sekitar puting. Tuberkel–tuberkel

Montgomery adalah kelenjar sebasea pada permukaan areola.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

7

Puting (papilla mammaria) merupakan bagian yang menonjol dan

berpigmen di puncak payudara dan tempat keluarnya ASI. Puting

mempunyai perforasi pada ujungnya dengan beberapa lubang kecil, yaitu

apertura duktus laktiferosa. Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri

mammaria internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi

tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari

payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava

superior sedangkan aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae,

kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan

demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (No

Title, 2012).

Gambar 2.1

Anatomi Payudara (No Title, 2012)

3. Fisiologi payudara

Kelenjar payudara mencapai potensi penuh pada perempuan saat

menarke; pada bayi, anak–anak, dan laki–laki, kelenjar ini hanya

berbentuk rudimenter. Fungsi utama payudara wanita adalah menyekresi

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

8

susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini diperantarai oleh hormon estrogen dan

progesteron.

Payudara wanita mengalami tiga tahap perubahan perkembangan

yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan pertama terjadi sejak masa

pubertas, dimana estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya

duktus dan timbulnya asinus. Selain itu yang menyebabkan pembesaran

payudara terutama karena bertambahnya jaringan kelenjar dan deposit

lemak.

Perubahan kedua sesuai dengan siklus menstruasi, yaitu selama

menstruasi terjadi pembesaran vaskular, dan pembesaran kelenjar sehingga

menyebabkan payudara mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan

nyeri saat menstruasi. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan

menyusui. Payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus

lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru.

Selama kehamilan tua dan setelah melahirkan, payudara

menyekresikan kolostrum karena adanya sekresi hormon prolaktin dimana

alveolus menghasilkan ASI, dan disalurkan ke sinus kemudian melalui

duktus ke puting susu. Setelah menyapih, kelenjar lambat laun beregresi

dengan hilangnya jaringan kelenjar. Pada saat menopause, jaringan lemak

beregresi lebih lambat bila dibandingkan dengan jaringan kelenjar, namun

akhirnya akan menghilang meninggalkan payudara yang kecil dan

menggantung (No Title, 2012)

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

9

4. Etiologi

Penyebab kanker payudara sangat beragam, tetapi ada sejumlah

faktor risiko yang dihubungkan dengan perkembangan penyakit ini yaitu

asap rokok, konsumsi alkohol, umur pada saat menstruasi pertama, umur

saat melahirkan pertama, lemak pada makanan, dan sejarah keluarga

tentang ada tidaknya anggota keluarga yang menderita penyakit ini.

Terdapat banyak factor yang akan menyebabkan terjadinya kanker

payudara.

a. Usia : Pada wanita yang berusia 60 tahun keatas memiliki resiko tinggi

terjadinya kanker payudara.

b. Riwayat penyakit : Penderita pernah memilii riwayat penyakit yang

sama yaitu kanker payudara tetapi masih tahap awal dan sudah

melakukan pengangkatan kanker, maka akan beresiko pula pada

payudara yang sehat.

c. Riwayat keluarga : Penderita memiliki riwayat keluarga yang mana

ibu, atau saudara perempuan yang mengalami penyakit yang sama akan

beresiko tiga kali lipat untuk menderita kanker payudara.

d. Faktor genetik dan hormonal : Kadar hormonal yang berlebihan akan

menumbuhkan sel-sel genetic yang rusak yang akan menyebabkan

kanker payudara.

e. Menarce, menopause, dan kehamilan pertama : Seseorang yang

mengalami menarce pada umur kurang dari 12 tahun, 13 menopause

yang lambat, dan kehamilan pertama pada usia yang tua akan beresiko

besar terjadinya kanker payudara.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

10

f. Obesitas pascamenopouse : Dimana seseorang yang mengalami

obesitas itu akan meningkatkan kadar estrogen pada wanita yang akan

beresiko terkena kanker.

g. Dietilstilbestro : obat untuk mencegah keguguran akan beresiko terkena

kanker.

h. Penyinaran : Ketika masa kanak-kanak sering tekena paparan sinar

pada dadanya, dapat menimbulkan resiko terjadinya kanker payudara.

5. Patofisiologi

Sel abnormal membentuk klon dan mulai berproliferasi secara

abnormal, mengabaikan sinyal yang mengatur pertumbuhan dalam

lingkungan sel tersebut. Kemudian dicapai suatu tahap dimana sel

mendapatkan ciri-ciri invasif, dan terjadi perubahan pada jaringan

sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh

akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah

tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk

metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang lain. Neoplasma

adalah suatu proses pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang tidak

mengikuti tuntutan fisiologik, yang dapat disebut benigna atau maligna.

Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dapat disebabkan oleh berbagai

faktor, faktor-faktor yang dapat menyebabkan kanker biasanya disebut

dengan karsinogenesis. Transformasi maligna diduga mempunyai

sedikitnya tiga tahapan proses seluler, diantaranya yaitu inisiasi dimana

inisiator atau karsinogen melepaskan mekanisme enzimatik normal dan

menyebabkan perubahan dalam struktur genetic asam deoksiribonukleat

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

11

seluler (DNA), promosi dimana terjadi pemajanan berulang terhadap agens

yang mempromosikan dan menyebabkan eskpresi informal abnormal atau

genetik mutan bahkan setelah periode laten yang lama, progresi dimana

sel-sel yang telah mengalami perubahan bentuk selama insiasi dan promosi

mulai menginvasi jaringan yang berdekatan dan bermetastase

menunjukkan perilaku maligna.

6. Tanda dan gejala

Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang

khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk

bulat dan elips, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema,

mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun

dapat sebagai petunjuk adanya metastase (Nurarif & Kusuma, 2015)

Adapun tanda dan gejala kanker payudara :

a. Ada benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasa sakit

b. Bentuk puting berubah (retraksi nipple atau terasa sakit terus- menerus)

atau puting mengeluarkan cairan/darah (nipple discharge)

c. Ada perubahan pada kulit payudara di antaranya berkerut seperti kulit

jeruk (peaud’orange), melekuk ke dalam (dimpling) dan borok (ulcus)

d. Adanya benjolan-benjolan kecil di dalam atau kulit payudara (nodul

satelit)

e. Ada luka puting di payudara yang sulit sembuh (paget disease).

f. Payudara terasa panas, memerah dan bengkak.

g. Terasa sakit/ nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena kanker)

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

12

h. Benjolan yang keras itu tidak bergerak (terfiksasi) dan biasanya pada

awal-awalnya tidak terasa sakit.

i. Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada satu

payudara

j. Adanya benjolan di aksila dengan atau tanpa massa di payudara.

7. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan (Fayzun et al, 2018) :

a. Laboratorium meliputi

1) Morfologi sel darah

2) Laju endap darah

3) Tes faal hati

4) Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum

atau plasma

5) Pemeriksaan sitologik

Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan

yang keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan

yang keluar dari ekskoriasi

b. Mammagrafi

Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk

mendeteksi secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae

untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada

tahap awal. Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat

karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

13

c. Ultrasonografi

Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah

padat pada mammae ultrasonography berguna untuk membedakan

tumor sulit dengan kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2

cm.

d. Thermography

Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae

atau mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas

karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih

tinggi.

e. Xerodiography

Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara

pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan

peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.

f. Biopsi

Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau

ganas, dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif

terhadap massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi

terapi.

g. CT. Scan

Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara

pada organ lain

h. Pemeriksaan hematologi

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

14

Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada

speredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

8. Penatalaksanaan medis

a. Pembedahan

1. Mastektomi radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot

pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat

namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

2. Mastektomi total

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan

lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat

dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.

3. Lumpektomi/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak

turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan

payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

4. Wide excision / mastektomi parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal,

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot

pectoralis mayor.

b. Radioterapi

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak

jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping:

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

15

kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada

nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.

c. Kemoterapi

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam

aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan,

kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

d. Manipulasi hormonal.

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang

sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral

oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

9. Komplikasi

Gangguan Neurovaskuler, Metastasis (otak, paru, hati, tulang

tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang), Fraktur patologi, Fibrosis

payudara, hinga kematian (Nurarif & Kusuma, 2018).

B. Konsep Masalah Keperawatan

1. Pengertian

Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respon pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa

keperawatan bertujuan mengidentifikasi respon individu, keluarga, dan

komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja

SDKI DPP PPNI, 2017).

2. Kriteria mayor dan minor

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

16

Kriteria mayor adalah tanda dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-

100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria minor adalah tanda dan

gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat mendukung penegakan

diagnosis (PPNI, 2017)

3. Faktor yang berhubungan

Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan suatu masalah

yang dapat menunjang kelengkapan data untuk menegakan suatu diagnosis

atau masalah keperawatan Berikut adalah uraian dari masalah yang timbul

pada pasien kanker payudara menurut Standar Diagnosis Keperawatan

Indonesia (PPNI, 2017)

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

17

4. Pathway

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

18

Bagan 2.1 Patway Kanker Payudara

(PPNI, 2017) & (Lodia Kristin, 2017)

5. Masalah keperawatan

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

19

Masalah keperawatan pada pasien dengan ca mammae (PPNI, 2017)

a. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan saraf (D.0078).

1) Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak

atau lambat d berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang

berlangsung lebih d 3 bulan.

2) Data mayor :

Subjektif : Mengeluh nyeri, Merasa depresi (tertekan)

Objektif : Tampak meringis, Gelisah, Tidak mampu menuntaskan

aktivitas.

3) Data minor

Subjektif : Merasa takut mengalami cedera berulang

Objektif : Bersikap protektif (mis.menghindari nyeri), Waspada, Pola

tidur berubah, Anoreksia

b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan prubahan sirkulasi

(D.0129).

1) Definisi : Kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan

(membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago,

kapsul sendi daniatay Definisi ligamen).

2) Data mayor :

Subjektif : (tidak tersedia)

Objektif : Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit.

3) Data minor

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

20

Subjektif (tidak tersedia)

Objektif : Nyeri, Perdarahan, Kemerahan, Hematoma.

c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru menurun

(D.0005).

1) Definisi : Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi

adekuat

2) Data Mayor :

Subjektif: Dispnea

Objektif : Penggunaan otot bantu pernapasan Parshall, Fase ekspirasi

memanjang, Pola napas abnormal (mis. takipnea, bradipnea,

hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes)

3) Data minor

Subjektif :Ortopnea

Objektif : Pernapasan pursed-lip 1, Pernapasan cuping hidung,

Diameter thoraks anterior-posterior meningkat, Ventilasi semenit

menurun, Kapasitas vital menurun, Tekanan ekspirasi menurun,

Tekanan inspirasi menurun, Ekskursi dada berubah.

d. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (D.0142).

1) Definisi : Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik.

2) Faktor Risiko : Penyakit kronis (mis. diabetes melitus), Efek prosedur

invasif, Malnutrisi, Peningkatan paparan organisme patogen

lingkungan, Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder:

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

21

e. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme

(D.0019).

1) Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhí kebutuhan

metabolisme.

2) Data mayor :

Subjektif : ( tidak tersedia )

Objektif : bearat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

3) Data minor

Subjektif : Cepat kenyang setelah makan, Kram/nyeri

Objektif : Bising usus hiperaktif, Otot pengunyah lemah, Nafsu

makan menurun Otot menelan lemah, Membran mukosa pucat,

sariawan, Serum albumin turun, Rambut rontok berlebihan, Diare

Kondisi Klinis Terkait

f. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

(D.0111).

1) Definsi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan

dengan topik tertentu.

2) Data mayor :

Subjektif : Menanyakan masalah yang dihadapi

Objektif : sesuai anjuran, Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap

masalah

3) Data minor :

Subjektif : (tidak tersedia)

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

22

Objektif : Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat, Menunjukkan

perilaku berlebihan (mis. apatis, bermusuhan, agitasi, histeria).

g. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080).

1) Definisi : Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap

objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang

memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi

ancaman.

2) Data Mayor :

Subjektif : Merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari

kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi

Objektif : Tampak gelisah, tampak tegang, Sulit tidur

3) Data Minor :

Subjektif : Mengeluh pusing, Anoreksia, Palpitasi, Merasa tidak

berdaya.

Objektif : Frekuensi napas meningkat, Frekuensi nadi meningkat,

Tekanan darah meningkat. Diaforesis, Tremor, Muka tampak pucat,

Suara bergetar, Kontak mata buruk, Sering berkemih, Berorientasi

pada masa lalu.

h. Ganguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi

tubuh (D.0083).

1) Definisi : perubahan persepsi tentang penampilan, struktur dan fungsi

fisik individu.

2) Data mayor :

Subjektif : Mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

23

Objektif : Kehilangan bagian tubuh, Fungsi/struktur tubuh berubah/

hilang

3) Data Minor :

Subjektif : Tidak mau mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian

tubuh, mengungkapkan perasaaan negatif tentang perubahan tubuh,

mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang lain,

mengungkapkan perubahn gaya hidup

Objektif : Menyembunyikan/menunjukan bagian tubuh secara

berleblhan, Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh,

fokus berlebihan pada perubahan tubuh, respon non verbal pada

perubahan dan presepsi tubuh, Fokus pada penampilan dan kekuatan

masa lalu, Hubungan sosial berubah.

i. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan terpapar situasi traumatis

(D.0086).

1) Definisi : Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau

kemampuan pasien Definisi seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak

berdaya yang berlangsung dalam waktu lama dan terus menerus.

2) Data Mayor :

Subjektif : Menilai diri negatif (mis. tidak berguna, tidak tertolong),

Merasa malu/bersalah, Merasa tidak mampu melakukan apapun,

Meremehkan kemampuan mengatasi masalah, Merasa tidak memiliki

kelebihan atau kemampuan positif, Melebih-lebihkan penilaian negatif

tentang diri sendiri, Menolak penilaian positif diri sendiri

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

24

Objektif : Enggan mencoba hal baru, Berjalan menunduk, Postur

tubuh menunduk,

3) Data minor :

Subjektif : Merasa sulit konsentrasi, Sulit tidur, Mengungkapkan

keputusasaan

Objektif : Kontak mata kurang, Lesu dan tidak bergairah, Berbicara

pelan dan lirih, Pasif, Perilaku tidak asertif, Mencari penguatan secara

berlebihan, Bergantung pada pendapat orang lain, Sulit membuat

keputusan.

C. Konsep Dasar Keperawatan Virginia Henderson

Tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan

sakit maupun sehat melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna

mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal

dengan damai, yang dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki

kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Handerson

mengemukakan teori tersebut dikarenakan keyakinan dan nilai yang dia

percayai yaitu manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan. Selain itu

dia juga mengatakan dalam mendefinisikan tentang keperawatan harus

memikirkan keseeimbangan fisiologisnya.

Henderson menghubungakan hal-hal tersebut dengan kegiatan sehari-

hari dan Ia juga memberikan gambaran tentang bagaimana tugas perawat

harus bisa mengkaji, menganalisis dan mengobservasi untuk bisa memberikan

dukungan dalam kesehatan dan proses penyembuhan atau pemulihan dengan

demikian individu tersebut mendapatkan kembali kemandirian dan kebebasan

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

25

yang merupakan tujuan mendasar dari teori tersebut. Ia juga berpendapat

dalam sudut Epistemologi karakteristik ilmu keperawatan, manusia adalah

makhluk yang unik, dan tidak ada yang memiliki kebutuhan dasar yang sama

yang dalam pemenuhannya memerlukan bantuan orang lain (Desmawati,

2019).

D. Konsep dasar Asuhan Keperawatan

Dalam asuhan keperawatan dalam lima langkah pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi yang ada

pengkajian menurut model keperawatan Virginia Henderson berfokus pada

keseimbangan fisiologis dengan membantu pasien dalam keadaan sehat

maupun sakit sehingga dapat menigkatkan kualitas hidup pasien yang bertjuan

mengembalikan kemandirian, kemampuan dan pengetahuan terhadap kondisi

yang dialami (Desmawati, 2019).

1. Pengkajian

a. Pengkajian Identitas

1) Identitas Pasien :

2) Identitas Penanggung Jawab :

b. Status Kesehatan

1) Keluhan Utama :

2) Penyakit yang pernah dialami :

3) Alergi :

4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll) :

5) Riwayat Penyakit Keluarga :

6) Diagnosa Medis dan therapy :

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

26

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)

1) Pola Bernapas

2) Pola makan-minum

3) Pola Eliminasi

4) Pola aktivitas dan latihan

5) Pola istirahat dan tidur

6) Pola Berpakaian

7) Pola rasa nyaman

8) Pola Aman

9) Pola Kebersihan Diri

10) Pola Komunikasi

11) Pola Beribadah

12) Pola Produktifitas

13) Pola Rekreasi

14) Pola Kebutuhan Belajar

d. Pengkajian Fisik

e. Pemeriksaan Penunjang

f. Data laboratorium yang berhubungan

2. Diagnosa keperawatan

Menurut model keperawatan Virginia Henderson berfokus pada

keseimbangan fisiologis dengan membantu pasien dalam keadaan sehat

maupun sakit sehingga dapat menigkatkan kualitas hidup pasien yang

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

27

bertjuan mengembalikan kemandirian, kemampuan dan pengetahuan

terhadap kondisi yang dialami (Desmawati, 2019).

Menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) dan (Nurarif, Hardhi

Kusuma 2016) diagnosa keperawatan pada Pasien dengan Ca Mamae

adalah (PPNI, 2017):

a. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan saraf (D.0078).

b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan prubahan sirkulasi

(D.0129).

c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru menurun

(D.0005).

d. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (D.0142).

e. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan

metabolisme (D.0019).

f. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

(D.0111).

g. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080).

h. Ganguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi

tubuh (D.0083).

i. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan terpapar situasi traumatis

(D.0101).

3. Intervensi Keperawatan

Interensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar Intervensi

Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

28

hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Tim Pokja

SLKI DPP PPNI, 2019) :

a. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan saraf (D.0078).

1) Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

ekspetasi tingkat nyeri menurun.

2) Kriteria hasil :

a) kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat

b) keluhan nyeri menurun

c) meringis menurun

d) sikap protektif menurun

e) gelisah menurun

f) kesulitan tidur menurun

g) menarik diri menurun

h) berfokus pada diri sendiri menurun

i) diaforesis menurun

j) perasaan depresi (tertekan ) menurun

k) perasaan takut mengalami cedera berulang menurun

l) anoreksia menurun

m) perineum terasa tertekan menurun

n) uterus teraba membulat menurun

o) ketegangan otot menurun

p) pupil dilatasi menurun

q) muntah menurun mual menurun

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

29

r) frekuensi nadi membaik

s) pola nafas membaik

t) tekanan darah membaik

u) proses berpikir membaik

v) fokus membaik

w) fungsi berkemih membaik

x) perilaku membaik

y) nafsu makan membaik

z) pola tidur membaik

3) Intervensi :

Manajemen nyeri (I.08238)

Observasi

a) Identifikasi lokasi, karekteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

b) Identifikasi skala nyeri

c) Identifikasi respons nyeri non verbal

d) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

g) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

h) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah

diberikan

i) Monitor efek samping penggunaan analgesic

Terapeutik

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

30

a) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback,

terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres

hangat/dingin, terapi bermain)

b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu

ruangan, pencahayaan, kebisingan)

c) Fasilitasi istirahat dan tidur

d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan

strategi meredakan nyeri

Edukasi

a) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

b) Jelaskan strategi meredakan nyeri

c) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

e) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan prubahan sirkulasi

(D.0129).

1) Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan ekspetasi integritas kulit dan jaringan meingkat.

2) Kriteria hasil :

a) Elastisitas meningkat

b) Hidrasi meningkat

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

31

c) Perfusi jaringan meningkat

d) Kerusakan jaringan menurun

e) Kerusakan lapisan kulit menurun

f) Nyeri menurun

g) Perdarahan menurun

h) Kemerahan menurun

i) Hematoma menurun

j) Pigmentasi abnormal menurun

k) Jaringan parut menurun

l) Nekrosis menurun

m) Abrasi kornea menurun

n) Suhu kulit membaik

o) Sensasi membaik

p) Tekstur membaik

q) Pertumbuhan rambut membaik

3) Intervensi :

Perawatan luka (I.14564)

Observasi

a) monitor karakteristik luka

b) monitor tanda-tanda infeksi

Terapeutik

a) lepaskan balutan dan plester secara perlahan

b) cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

32

c) bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik sesuai

kebutuhan

d) bersihkan jaringan nekrotik

e) berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu

f) pasang balutan sesuai jenis luka

g) pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

h) ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase

i) jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi

pasien

j) berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein

1,25-1,5 gram/kgBB/hari

k) Berikan suplemen vitamin dan mineral

l) berikan terapi tens, jika perlu

Edukasi

a) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

b) anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein

c) ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

Kolaborasi

a) kolaborasi prosedur debridement, jika perlu

b) kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu

c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru menurun

(D.0005).

1) Tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan ekspektasi pola napas membaik.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

33

2) Kriteria hasil :

a) Ventilasi semenit meningkat

b) Kapasitas vital meningkat

c) Diameter thoraks anterior-posterior meningkat

d) Tekanan ekspirasi meningkat

e) Tekanan inspirasi meningkat

f) Dispnea menurun

g) Penggunaan otot bantu napas menurun

h) Pemanjangan fase ekspirasi menurun

i) Ortopnea menurun

j) Pernapasan pursed-lip menurun

k) Pernapasan cuping hidung menurun

l) Frekuensi napas membaik

m) Kedalaman napas membaik

n) Ekskursi dada membaik

3) Intervensi :

Manajemen jalan napas (I.01011)

Observasi

a) Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

b) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi,

wheezing, ronkhi kering)

c) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)

Terapeutik

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

34

a) Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-

lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)

b) Posisikan semi-Fowler atau Fowler

c) Berikan minum hangat

d) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu

e) Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik

f) Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal

g) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill

h) Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

a) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak

kontraindikasi

b) Anjurkan teknik batuk efektif

Kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,

jika perlu

d. Resiko infeksi berhubungan dengn penyakit kronis (D.0142).

1) Tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

ekspetasi tingkat infeksi menurun.

2) Kriteria hasil :

a) kebersihan tangan meningkat

b) kebersihan badan meningkat

c) nafsu makan meningkat

d) demam menurun

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

35

e) kemerahan menurun

f) bengkak menurun

g) vesikel menurun

h) cairan berbau busuk menurun

i) sputum berwarna hijau menurun

j) drainase purulen menurun

k) piuria menurun

l) periode malaise menurun

m) periode menggigil menurun

n) letargi menurun

o) gangguan kognitif menurun

p) kadar sel darah putih membaik

q) kultur darah membaik

r) kultur urine membaik

s) kultur sputum membaik

t) kultur area luka membaik

u) kultur feses membaik

v) kadar sel darah putih membaik

3) Intervensi

pencegahan infeksi (I.14539)

observasi

a) monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

terapeutik

a) Batasi jumlah pengunjung

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

36

b) berikan perawatan kulit pada area edema

c) cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan

lingkungan pasien

d) pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi

Edukasi

a) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

b) ajarkan cara mencuci tangan dengan benar

c) Ajarkan etika batuk

d) ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi

e) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

f) anjurkan meningkatkan asupan cairan

kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu

e. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan

metabolisme (D.0019).

1) Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan diarapkan

ekspetasi status nutrisi membaik

2) Kriteria hasil :

a) Kekuatan otot pengunyah meningkat

b) Kekuatan otot menelan meningkat

c) Serum albumin meningkat

d) Verbalisasi keinginan untk meningkatkan nutrisi meningkat

e) Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat meningkat

f) Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat meningkat

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

37

g) Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat

meningkat

h) Penyiapan dam penyimpanan minuman yang aman meningkat

i) Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan

kesehatan meningkat

j) Perasaan cepat kenyang menurun

k) Nyeri abdomen menurun

l) Sariawan menurun

m) Rambut rontok menurun

n) Diare menurun

o) Berat badan membaik

p) Indeks Massa Tubuh (IMT) membaik

q) Frekuensi makan membaik

r) Nafsu makan membaik

s) Bising usus membaik

t) Tebal lipatan kulit trisep membaik

u) Membran mukosa membaik

3) Intervensi :

Manajemen nutrisi (I.03119)

Observasi

a) Identifikasi status nutrisi

b) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

c) Identifikasi makanan yang disukai

d) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

38

e) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik

f) Monitor asupan makanan

g) Monitor berat badan

h) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik

a) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu

b) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)

c) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai

d) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

e) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

f) Berikan suplemen makanan, jika perlu

g) Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika

asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi

a) Anjurkan posisi duduk, jika mampu

b) Anjurkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda

nyeri, antiemetik), jika perlu

b) Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori

dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

f. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

(D.0111).

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

39

1) Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

ekspektasi tingkat pengetahuan meningkat

2) Kriteria hasil :

a) perilaku sesuai anjuran meningkat

b) verbalisasi minat dalam belajar meningkat

c) kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik

meningkat

d) kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang

sesuai dengan topik meningkat

e) perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat

f) pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun

g) persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

h) menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun

i) perilaku membaik

3) Intervensi :

Edukasi Kesehatan (I.12383)

Observasi

a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

b) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik

a) Sediakan materi dan medla pendidikan kesehatan

b) Jadwalkan pendidikan kesehatan sosial kesepakatan

c) Berikan kesempatan untuk bertanya

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

40

Edukasi

a) Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

c) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

perilaku hidup bersih dan sehat

g. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080).

1) Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan

diharapkan ekspektasi tingkat ansietas menurun

2) Kriteria hasil:

a) verbalisasi kebingungan menurun

b) verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun

c) perilaku gelisah menurun

d) perilaku tegang menurun

e) keluhan pusing menurun

f) anoreksia menurun

g) palpitasi menurun

h) frekuensi pernapasan menurun

i) frekuensi nadi menurun

j) tekanan darah menurun

k) diaforesis menurun

l) tremor menurun

m) pucat menurun

n) konsentrasi membaik

o) pola tidur membaik

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

41

p) perasaan keberdayaan membaik

q) kontak mata membaik

r) pola berkemih membaik

s) orientasi membaik

3) Intervensi :

Reduksi Ansietas (I. 09314)

Observasi

a) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu,

stresor)

b) Identifikasi kermampuan mengambili.keputusan

c) Monitor tande-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)

Terapeutik

a) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

b) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika

memungkinkan

c) Pahami situasi yang mernbuat ansietas

d) Dengarkan dengan penuh perhatian

e) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

f) Tempalkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan

g) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

h) Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan

datang

Edukasi

a) Jelaskan prosedur, temasuk sensasi yang mungkin dialami

b) Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pangobatan,

dan prognosis

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

42

c) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jlka perlu

d) Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitir, sasual

kebutuhan

e) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

f) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan

g) Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat

h) Latih teknik relaksasi

Kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian obat antiansietas, Jika perlu

h. Ganguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi

tubuh (D.0083).

1) Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan

diharapkan ekspektasi citra tubuh meningkat

2) Kriteria hasil :

a) Melihat bagian tubuh meningkat

b) menyentuh bagian tubuh meningkat

c) verbalisasi kecacatan bagian tubuh meningkat

d) verbalisasi kehilangan bagian tubuh meningkat

e) verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh menurun

f) verbalisasi kekhawatiran terhadap penolakan/reaksi orang lain

menurun

g) verbalisasi perubahan gaya hidup menurun

h) menyembunyikan bagian tubuh berlebihan menurun

i) menunjukkan bagian tubuh berlebihan menurun

j) fokus pada bagian tubuh menurun

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

43

k) fokus pada penampilan masa lalu

l) menurun fokus pada kekuatan masa lalu menurun

m) respon non verbal pada perubahan tubuh membaik

n) hubungan sosial membaik

3) Intervensi :

Promosi citra tubuh (I.09305)

Observasi

a) Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap

perkembangan

b) Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkalt

citra tubuh

c) Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi

sosial

d) Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri

e) Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah

Terapeutik

a) Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya

b) Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri

c) Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan dan penuaan

d) Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh (mis,

luka, penyakit. pembedahan)

e) Diskusikan cara mengembangken harapan citra tubah secara

realistis

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

44

f) Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan

citra tubuh

Edukasi

a) Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra

tubuh

b) Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh

c) Anjurkan menggunakan alat bantu (mis, pakalan, wig,

kosmetik)

d) Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis. kelompok

sebaya)

e) Latih fungsi tubuh yang dimiliki

f) Latih peningkatan penapilan diri (mis. berdandan)

g) Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain

maupun kelompok

i. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan terpapar situasi traumatis

(D.0086).

1) Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan

diharapkan ekspektasi harga diri meningkat.

2) Kriteria hasil :

a) Penilaian diri positif meningkat

b) perasaan memiliki kelebihan/ kemampuan positif meningkat

c) penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri meningkat

d) minat mencoba hal baru meningkat

e) berjalan menampakan wajah meningkat

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

45

f) postur tubuh menampakan wajah meningkat

g) konsentrasi meningkat

h) tidur meningkat

i) kontak mata meningkat

j) gairah aktivitas meningkat

k) aktif meningkat

l) percaya diri berbicara meningkat

m) perilaku esertif meningkat

n) kemampuan membuat keputusan meningkat

o) perasaan malu menurun

p) perasaan bersalah menurun

q) perasaan tidak mampu melakukan apapun menurun

r) meremehkan kemampuan mengatasi masalah menurun

s) ketergantungan pada penguatan secara berlebihan menurun

t) pencarian penguatan secara berlebihan menurun

3) Intervensi

Promosi Harga diri (I. 09331)

Observasi

a) Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia

terhadap harga diri

b) Monitor verballsasi yang merendahkan diri sendiri

c) Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan

Terapeutik

a) Memotivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

46

b) Memotivasi menerima tantangan atau hal baru

c) Diskusikan pernyataan tentang harga diri

d) Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri

e) Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri

f) Diskusikan persepsi negatif diri

g) Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah

h) Disukusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga

diri yang lebih tinggi

i) Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan

batasan yang jelas

j) Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan

k) Falisitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga

diri

Edukasi

a) Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam

perkembangan konsep positif diri pasien

b) Ankurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki

c) Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi

dengan orang lain

d) Aniurkan membuka diri terhadap kritik negatif

e) Anjurkan mengevaluasi perilaku

f) Ajarkan cara mengatasi bullying

g) Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri

h) Latih pernyataan/kemampuan pasitif diri

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

47

i) Latih cara berfikir dan berperilaku positif

j) Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam

menangani situasi

4. Implementasi

Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Tindakan

keperawatan perawat berfokus pada keseimbangan fisiologis dengan

membantu pasien dalam keadaan sehat maupun sakit sehingga dapat

menigkatkan kualitas hidup pasien. Jenis tindakan yang telah disusun pada

tahap perencanaan. Pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri,

saling ketergantungan atau kolaborasi dan tindakan rujukan/

ketergantungan. Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan

rencana tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan yang

sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah

rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan pasien sesuai dengan

kondisi saat ini (Desmawati, 2019).

5. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan yang

bertujuan untuk menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan

yang telah dilakukan (Bararah & Jauhar, 2013).

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan/Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan literatur review yaitu me-

review Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Kanker Payudara yang

meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

B. Subyek Penelitian

Subyek studi kasus yang digunakan dalam review kasus keperawatan

adalah individu, individu di keluarga, dan variable dengan kasus yang akan

review secara rinci dan mendalam. Adapun kasus yang akan direview

minimal berjumlah dua kasus yang sama dengan subjek/pasien yang berbeda.

Dengan kriteria sebagai berikut.:

1. Kriteria Inklusi

Pasien dengan Ca Mammae

2. Kriteria Eksklusi

Pasien dengan penyakit lain

C. Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Definisi operasional karya tulis ini adalah :

1. Kanker Payudara

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel

jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

49

perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh

lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian Kanker payudara adalah

penyakit di mana ada pertumbuhan berlebihan atau tidak terkendali

pertumbuhan sel (jaringan) payudara.

2. Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan pada pasien dengan Kanker Payudara adalah

suatu proses atau tahap tahap kegiatan dalam praktik keperawatan yang

diberikan langsung kepada pasien dengan Kanker Payudara dalam

berbagai tatanan pelayanan kesehatan meliputi metode askep atau asuhan

keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta

berkesinambungan dalam pemecahan masalah kesehatan pasien dewasa

dengan Kanker Payudara. Asuhan keperawatan di mulai dengan adanya

tahapan pengkajian (pengumpulan data, analisis data dan penegakkan

masalah) diagnosis keperawatan, pelaksanaan, dan penilaian/evaluasi

tindakan keperawatan.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balikpapan pada tanggal 15 April 2020

sampai dengan tanggal 8 Mei 2020.

E. Prosedur Penelitian

1. Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut :

2. Mahasiswa melakukan ujian proposal.

3. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai masukan dari penguji untuk

memproleh persetujuan pengambilan data.

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

50

4. Mahasiswa melakukan penyusunan penelitian dengan metode literatur

review.

5. Mahasiswa melakukan identifikasi dan validasi laporan asuhan

keperawatan melalui media internet yang disetujui pembimbing.

6. Mahasiswa membandingkan data-data hasil pengkajian menggunakan

format Ramona T. Mercer antara konsep teori dengan kasus.

7. Mahasiswa membandingkan penegakan diagnose keperawatan

berdasarkan SDKI antara konsep teori dengan kasus.

8. Mahasiswa membandingkan penyusunan perencanaan berdasarkan SIKI

& SLKI antara konsep teori dengan kasus.

9. Mahasiswa membandingkan pelaksanaan pada kasus sesuai dengan

perencanaan berdasarkan SIKI & SLKI pada konsep teori.

10. Mahasiswa melihat kesesuaian pelaksanaan evaluasi terhadap tujuan dan

kriteria hasil dengan diagnosa yang ditegakkan.

11. Mahasiswa membuat kesimpulan dan saran tentang masalah keperawatan

yang ditemukan dalam literatur review

12. Mahasiswa melakukan konsultasi kepada pembimbing.

13. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai masukan pada saat konsultasi

dengan pembimbing.

F. Metode dan instrument Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang

digunakan, antara lain :

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

51

a. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien dewasa

dengan Kanker Payudara, keluhan utama, riwayat peyakit sekarang-

dahulu-keluarga dll). Sumber data dari pasien, keluarga, perawat

lainnya.

b. Pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik : inspeksi, auskultasi,

palpasi, perkusi/IAPP pada system tubuh pasien.

c. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostic)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format Asuhan

Keperawatan dengan model keperawatan Virginia Henderson, sesuai

ketentuan yang berlaku di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan

Timur (instrument terlampir).

G. Keabsahan Data

Keabsahan data untuk membuktikan kualitas data atau informasi yang

diperoleh untuk mengumpulkan informasi utama langsung dari pasien dan

keluarga, data hasil pemeriksaan fisik dan catatan rekam medis, serta

perawatan diruangan pasien.

H. Analisis Data

Analisia data pada literature review yaitu data yang dikumpulkan sesuai

dengan kriteria inklusi dikaitkan dengan konsep teori, prinsip yang relevan

untuk membuat kesimpulan dan menentukan masalah keperawatan.

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian asuhan keperawatan

pada pasien dengan Carsinoma mammae dalam bentuk review kasus yang telah

dilaksanakan di Ruang Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan di

Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan

mengambil hasil laporan askep dari media internet dengan jumlah sampel 2

pasien. Pengambilan sampel pasien 1 diambil dari “Karya Tulis Ilmiah Asuhan

Keperawatan Pasien Dengan Carsinoma Mammae Di Rumah Sakit Umum Daerah

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2019” dan pengambilan sampel pasien

2 diambil dari “Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan

Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2018”.

Adapun hasil penelitiannya diuraikan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pasien 1 dilakukan di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda yang terletak di Jalan Palang Merah No.1 Sidodadi,

Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda diresmikan pada tanggal 22 Februari 1986.

Rumah sakit ini adalah rumah sakit tipe A yang memeiliki fasilitas antara

lain: intalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi farmasi,

laboratorium PA, laboratorium Pk, instalasi kedokteran nuklir, radiologi,

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

radiotrapi, instalasi penunjang medik, hemodialysis, ruang kemotrapi,

rehabilitasi medik, instalasi perawatan intensif, IGD 24 jam dan instalasi

bedah sentral.

Penulis menggunakan ruangan Aster dari tanggal 02 April-06

april 2019, ruangan ini adalah ruangan yang dikhususkan untuk pasien-

pasien pre dan post.

Operasi laki-laki dan perempuan baik tua dan anak-anak. Pasien

yang di rawat di ruangan ini sebagian besar adalah pasien pre dan post

operasi fraktur, tetapi banyak juga pasien dengan penyakit lain seperti

Carsinoma mammae.

Bangunan ruang Aster terdiri dari 10 kamar yang masing-masing

kamar dapat menampung 5-6 pasien, 1 ruangan isolasi untuk menampung

6 pasien, 1 ruangan tindakan, 1 ruang mushola, 1 ruang rapat dan ruang

perawat, 1 ruang dapur, 1 ruang untuk kepala ruangan dan wakil kpala

ruangan serta 2 kamar mandi pegawai.

Kasus yang dirawat di rungan Aster meliputi kasus Fraktur,

Anemia, Ulkus diabetic food , Laparatomy, Combutio, App perforasi,

Carsinoma mammae.

Lokasi penelitian pasien 2 dilakukan di Ruang Bougenville RSUD

Kota Yogyakarta.

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

139

2. Hasil Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

Tabel 4.1 Hasil anamnesis Pengkajian identitas pasien dengan Ca.

Mammae Identitas Pasien Pasien 1 Pasien 2

Nama (insial) Ny. S Ny. E

Umur 58 Tahun 57 Tahun

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan

Status Perkawinan Menikah Menikah

Pekerjaan IRT IRT

Agama Islam Islam

Pendidikan terakhir Tidak tamat SD SPG

Alamat Jl.Perintis, Samarinda Suryodiningratan MJ II/897

No. Register 90.78.XX 40.9X.XX

Tanggal MRS 02 April 2019 28 Juni 2018

Tanggal Pengkajian 02 April 2019 2 Juli 2018

Diagnosa Medis Carsinoma Mammae Sinistra

Post MRM

Carsinoma Mammae

Identitas penanggung

jawab Pasien 1 Pasien 2

Nama (inisial) Tidak tercantum Tn. M

Umur Tidak tercantum 56 tahun

Pendidikan Tidak tercantum SMP

Hub. Dengan pasien Tidak tercantum Suami

Pekerjaan Tidak tercantum Penjual angkringan

Alamat Tidak tercantum Suryodiningratan MJ II/897

Genogram

Data Anamnesis

Sumber: (Tri Winarti, 2019), (Sugeng Laksono, 2018)

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

140

Berdasarkan tabel 4.1 data pengakajian dilakukan di hari yang

berbeda yaitu, pasien 1 pada selasa 02 April 2019 pada pukul 08.00

WITA didapatkan data pasien 1, yaitu Ny.S berusia 58 tahun, jenis

kelamin perempuan, telah menikah, suku jawa, beragama islam, dengan

tidak tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat di Jl. Perintis,

Samarinda, pasien masuk di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda pada tanggal 02 April 2019 pukul 03.00 WITA

dengan No. Register 90.78.XX diagnosa medis Carsinoma mammae

sinistra yang telah melakukan MRM (Mastektomi Radikal Modifikasi).

Pasien 2 pada tanggal 2 juli 2018 didapatkan data pasien 2, yaitu Ny. E

berusia 57 tahun, jenis kelamin perempuan, berprofesi sebagai IRT,

beragama islam, pendidikan SPG, alamat di Suryodiningratan MJ II/897,

pasien masuk di RSUD Kota Yogyakarta pada tanggal 28 Juni 2018

dengan No. Register 40.9X.XX dengan diagnosa medis Carsinoma

mammae.

Tabel 4.2 Hasil Anamnesa status kesehatan pasien dengan

Carsinoma mammae

Pengkajian Pasien 1 Pasien 2

Keluhan utama Pasien mengatakan nyeri pada

area dada sebelah kiri sampai

ke lengan bagian atas

Pasien merasa nyeri karena ada

benjolan di payudara kiri.

Riwayat

penyakit

sekarang

Pasien mengatakan telah

terdiagnosa kanker payudara

sejak 3 tahun yang lalu,

awalnya muncul benjolan

kecil pada payudara kiri tanpa

menimbulkan rasa nyeri

pasien tidak memeriksakan

kesehatannya, beberapa bulan

kemudian benjolan semakin

Di payudara kiri ada benjolan

pada luka. Pasien sudah

menjalani pengobatan alternatif

selama 3 tahun tanpa

membuahkan hasil.

Ada benjolan di payudara kiri

berdiameter kira-kira 10cm dan

sudah ada luka.

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

141

besar dan menimbulkan rasa

nyeri disertai ulkus lalu pasien

pergi ke rumah sakit dan

terdiagnosa kanker payudara

pada akhir tahun 2017 pasien

melakukan MRM

(Mastektomi Radikal

Modifikasi) dan menjalankan

kemotrapi pada awal tahun

2018 hingga sekarang,

kemudian kurang lebih 6

bulan yang lalau benjolan

tumbuh lagi pada area dada

dan terus membesar serta

terasa nyeri. Pasien masuk

rumah sakit pada tanggal 02

April 2019 pukul 03.00 WITA

dengan mengeluh nyeri

menjalar ke lengan kiri. Saat

dilakukan pengkajian pada

tanggal 02 April 2019 pukul

08.00 WITA pasien masih

mengeluh nyeri pada area

dada sebelah kiri sampai ke

lengan. Nyeri yang dirasakan

akibat benjolan yang tumbuh

pada dada di bagian atas yang

semakin membesar, nyeri

terasa seperti ditusuk-tusuk ,

nyeri terasa disekitar area dada

kiri samapai ke lengan dengan

skala 5 (nyeri sedang) dan

berlangsung terus menerus.

Pasien direncanakan

kemotrapi yang ke 12 setelah

keadaan umum pasien

membaik.

Riwayat

kesehatan

dahulu

Pasien mengatakan bahwa

sudah keluar masuk dirawat di

rumah sakit karena penyakit

yang sama dan tidak pernah

dirawat di rumah sakit karena

penyakit serius lainnya.

Pasien mengatakan dulu di

payudara kanan pernah ada

benjolan, kemudian diobati

diobati dengan pengobatan

alternatif dan akhirnya benjolan

hilang di payudara kanan hilang.

Kemudian muncul di payudara

kiri, setelah 3 tahun menjalani

pengobatan alternatif benjolan

di payudara kiri tidak sembuh

dan malah ada luka.

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

142

Riwayat

penyakit

keluarga

Anak pasien mengatakan

bahwa tidak ada anggota

keluarga yang mengalami

penyakit keturunan (seperti,

kanker, hipertensi, diabetes

melitus, dan penyakit

jantung) serta penyakit

menular (seperti HIV, TBC,

hepatitis)

Ibu kandung mengalami

hipertensi dan

anak pertama Ny. E mengalami

kanker otak di usia 25 tahun .

Riwayat haid Pasien mengtakan dulu siklus

haid 1 bulan sekali dialami

teratur kurang lebih 5 hari

tidak ada masalah yang timbul

selama haid. Sekarang sudah

tidak mengalami haid lagi

Pasien mengatakan telah

menopause sejak usia 54 tahun.

Status kesehatan

Sumber: (Sugeng Laksono, 2018; Tri Winarti, 2019)

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data pengkajian status

kesehatan pasien 1 (Ny. S) dan pasien 2 (Ny. E) didapatkan persamaan

data pada keluhan utama yaitu, kedua pasien mengeluh merasakan nyeri

pada payudara kiri. Selain itu benjolan yang terdapat pada kedua pasien

memiliki kesamaan yaitu terdapat luka pada benjolan yang muncul. Dari

data yang di daapat kedua pasien sama-sama mengeluhkan penyakit pada

3 tahun yang lalu. Terdapat perbedaan penanganan Pada pasien 1 (Ny. S)

dan pasien 2 (Ny. E). pada pasien 1 (Ny. S) pasien memeriksakan

penyakitnya setelah beberapa bulan kemudian setelah terdapat benjolan

karena mulai timbul rasa nyeri. Pasien 1 (Ny.S) sudah melakukan

kemoterapi sebanyak 11 kali, sedangkan pada pasien 2 (Ny. S) tidak

pergi ke RS untuk memeriksakan penyakitnya, dan hanya menjalankan

pengobatan alternatif selama 3 tahun. Dari data kesehatan keluarga

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

143

didapatkan data bahwa anak dari pasien 2 (Ny.S) juga mengalami kanker

yaitu, kanker otak. Kedua pasien sama-sama telah menoupouse.

Tabel 4.3 Hasil anamnesa Pola kebutuhan dasar (Data Bio-Psiko-

Sosio-Kultural-Spiritual) Carsinoma mammae Pola aktifitas sehari-

hari

Pasien 1 Pasien 2

Pola bernafas Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Adanya tanda kesulitan

bernafas, penggunaan otot

bantu bernafas, RR:

26x/menit, suara nafas

cepat.

Sebelum sakit :

Suara nafas vesikuler

Pasien mengatakan tidak

sesak nafas

Saat sakit :

Suara nafas vesikuler,

tidak ada wheezing, tidak

ada kesulitan bernafas,

pasien mengatakan tidak

sesak nafas.

Pola makan dan minum Sebelum sakit :

Pasien mengatakan diumah

makan 2x perhari,

nasi¸sayur, lauk (ikan,tahu,

tempe). Makan sering tidak

habis. Minum air putih 5-6

gelas perhari pada saat

setelah makan dan minum

Saat sakit :

Pasien mengatakan makan

3x perhari, nasi, sayur,

lauk, buah. Pasien

mengeluh tidak nafsu

makan. Hanya makan

setengah porsi. Pasien

minum air putih 2-3 gelas

perhari saat setelah makan

atau sewaktu-waktu

Sebelum sakit :

pasien mengtakan makan

3x perhari, nasi ,lauk

sayur

Saat sakit :

Pasien mengatakan

makan siang dan sore

sebelum operasi

Pola eliminasi Sebelum sakit :

Pasien mengatakn dirumah

BAB 1x per hari, BAK 3-

4x perhari, tidak ada

keluhan BAB dan BAK

Saat sakit :

Pasien mengatakn di RS

BAB 1x , BAK 3-5x

perhari, tidak ada keluhan

Sebelum sakit :

Pasien mengatakan BAK

5x perhari, tidak ada nyeri

dan anyang-anyangan saat

BAK. BAB 1x sehari

dengan konsitensi lembek

dan warna kuning

Saat sakit :

Pagi hari sebelum operasi

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

144

BAB dan BAK

pasien sudah BAK sekali

dan sudah BAB juga.

Pola aktifitas dan latihan Sebelum sakit :

Pasien dapat beraktifitas

dengan cucu dan keluarga

Saat sakit :

Pasien terlihat hanya bisa

berbaring

Sebelum sakit :

Pasien mengatakan ibu

rumah tangga yang

membantu suaminya

berjualan angkringan

Saat sakit :

Pasien hanya tiduran saja

Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit :

Pasien mengatakan dirumah

tidur pukul 23.00-05.00

Saat sakit :

Pasien mengatakan sulit

tidur saat di RS, tidur pukul

05.00-07.00, mudah

terbangun saat ada oranf

datang.

Sebelum sakit :

Pasien mengatakan sehari-

hari bias tidur, tidak ada

keluhan untuk kebiasaan

tidurnya. Biasanya pasien

tidur antara jam 23.00 –

05.00

Saat sakit : pasien

mengatakan kadang –

kadang terbangun karena

nyeri payudara kiri

Pola berpakaian Sebelum sakit :

Dibantu oleh orang lain

(anaknya)

Saat sakit :

Tidak tercantum

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Pasien dapat

melakukannya mandiri

(Barthel index)

Pola rasa nyaman Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Pola aman Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Pasien berhati- hati saat

melakukan mika-miki,

karena benjolan pada dada

kiri, dan pembengkakan

pada tangan kiri.

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Pasien tidak beresiko jatuh

(pengkajian resiko jatuh)

Pola kebersihan diri Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Saat dirumah : Pasien

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Pasien dapat melakukan

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

145

mengatakan saat dirumah

dimandikan anaknya 2x

perhari. Sikat gigi 1x

perhari, potong kuku

seminggu sekali.

Saat di RS : Pasien

mengatakan saat di RS

hanya diseka 1x perhari

dipagi hari oleh anaknya .

Tidak sikat gigi, dan belum

memotong kuku.

kebersihan diri (cuci

muka, menyisir rambut,

dan sikat gigi) secara

mandiri. ( Barthel Index)

Pola komunikasi Sebelum sakit :

menggunakan bahasa jawa

tetapi mengerti bahasa

Indonesia

Saat sakit :

menggunakan bahasa jawa

tetapi mengerti bahasa

Indonesia

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Saat di RS pasien

berkomunikasi baik

dengan petugas kesehatan.

Pola beribadah Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Pasien berusaha selalu

berdo’a

Pola produktifitas Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Sebelum sakit :

Pasien membantu suami

berjualan dan sebagai

seorang ibu

Saat sakit :

Tidak dapat membantu

suami berjualan lagi

Pola rekreasi Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Pola kebutuhan belajar Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Sebelum sakit :

Tidak tercantum

Saat sakit :

Tidak tercantum

Pola kebutuhan dasar

Sumber: (Sugeng Laksono, 2018; Tri Winarti, 2019)

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

146

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data dari pasien 1 (Ny. S)

yaitu terjadi perubahan pada pola nafas pasien mengeluh sesak saat saat

bernafas, nafsu makan pasien menurun. Pola tidur pasien 1 (Ny. S)

mengalami perubahan menjadi sulit tidur selama di RS. Pola kebersihan

diri pasien pasien mengatakan di rumah sakit pagi tadi hanya diseka-

seka, selama di rumah sakit belum gosok gigi. Dari data yang didapat

Pola aktifitas Pasien 1 (Ny. S) dan dan pasien 2 (Ny.E) setelah

mengalami sakit hanya bisa berbaring di tempat tidur. Pola produktifitas

pasien 2 (Ny. E) menjadi menurun karena tidak bisa membantu suaminya

lagi unruk berjualan.

Tabel 4.4 Hasil anamnesa status mental pasien dengan Carsinoma

mammae

Pemeriksaan status

mental Pasien 1 Pasien 2

Kondisi Kondisi emosi atau

perasaan pasien baik,

perasaan emosi stabil tidak

berubah-ubah

Pasien merasa cemas

dengan penyakitnya,

Orientasi Orientasi pasien mengenai

tempat (pasien tau

sekarang beraada di rumah

sakit), waktu (pasien tau

hari dan tanggal sekarang),

orang (pasien dapat

mengenali orang dan

mampu berinteraksi

dengan orang tersebut)

Orientasi pasien sesuai

kemampuan diri

(pengkajian resiko jatuh)

Proses berfikir Proses berfikir (ingatan,

atensi, keputusan,

perhitungan) pasien

kurang mengingat

bagaimna proses penyakit

yang pasien alami hingga

sekarang ini. Pasien bisa

mengambil keputusan

Tidak tercantum

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

147

dibantu oleh suami dan

anaknya

Motivasi Motivasi pasien ingin

sembuh agar bisa

berkumpul kembali

dengan cucunya

Pasien mengatakan ingin

sembuh dari penyakitnya

Persepsi Persepsi pasien

mengentahui tentang

penyakitnya, pasien

menerima dengan keadaan

nya sekarang

Pasien mengatakan tidak

tahu dengan penyakitnya.

Status Psikologis Status pisikologi pasien

baik, tidak stress

berlebihan interaksi pasien

baik dengan keluarga

maupun dengan orang

lain.

Pasien kooperatif dan

hubungan pasien dengan

petugas kesehatan baik.

Status mental

Sumber: (Sugeng Laksono, 2018; Tri Winarti, 2019)

Data dari tabel diatas didapatkan bahwa kondisi emosi pasien 1

(Ny. S) baik dan stabil. Sedangkan pasien 2 (Ny.E) pasien merasa cemas

dengan penyakitnya. Secara keseluruhan status mental kedua pasien baik

dan kooperatif terhadap petugas dan pengobatan yang dijalankan.

Tabel 4.5 Hasil Anamnesa Pemeriksaan Fisik pasien dengan

Carsinoma mammae Pemeriksaan fisik Pasien 1 Pasien 2

Keadaan umum Compos mentis Compos Mentis, agak

gelisah

Tanda – tanda vital TD : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

RR : 26x/menit

SpO2 : 98%

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

RR : 20x/menit

S : 37C

Antropometri BB : 38 kg

TB : 150 cm

IMT : 16,8

LILA : 22 cm

BB : 66 kg

TB : 152 cm

IMT : 20,5

Skala nyeri - P: nyeri akibat benjolan

di dada kiri yang

membesar

- Q: nyeri seperti

tertusuk-tusuk

- R: nyeri terasa di area

dada sampai ke lengan

- P: pasien

mengatakan nyeri

payudara kiri

- Q: terasa seperti

tertusuk tusuk

- R: payudara kiri

- S : Skala nyeri 4

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

148

tangan kiri

- S: skala nyeri 5

- T: nyeri berlangsung

terus menerus

- T: saat bergerak.

Pemeriksaan integumen Kulit terlihat kurang bersih,

badan pasien teraba hangat,

warna kulit pasien sawo

matang, turgor kulit baik

kembali dalam <2 detik,

kulit tampak kering dan

elastis, terlihat adanya

koloid bekas luka insisi

pada dada kiri.

Kulit bersih warna sawo

matang, turgor kulit,

tidak ada sianosis.

Pemeriksaan kepala Tidak tercantum Bentuk mesocephal,

bentuk simetis,rambut

dan kulit kepala bersih.

Mata ishokor, simetris,

visus normal.

Telinga simetris dan

bersih.

Pemeriksaan leher Tidak tercantum Tidak ada benjolan dan

tidak ada pembesaran

kelenjar getah bening.

Pemeriksaan tengkuk Tidak tercantum Tidak ada benjolan dan

tidak ada kaku kuduk

Pemeriksaan payudara

dan ketiak

Payudara tidak simetris,

Pasien telah melakukan

MRM pada payudara

kirinya, warna payudara kiri

kecoklatan aerola kecoklatan

kelainan pada payudara

terlihat tunggal hanya tersisa

sebelah kanan dalam

keadaan puting normal tidak

ada kelainan, axsila terdapat

pembengkakan dan clavikula

tidak simetris antara kanan

dan kiri karena terdapat

penonjolan masa pada area

dada kiri

Di payudara kiri terdapat

benjolan dan ulkus,

tampak kemerahan, dan

kulit payudara

mengkerut seperti kulit

jeruk. Payudara teraba

benjolan yang mengeras

dan terasa nyeri serta

terdapat pembengkakan

di payudara kiri.

Pemeriksaan dada Inpeksi: bentuk thoraks tidak

simetris antara kanan dan

kiri (deformitas bentuk

dada) pernafasan

hiperventilasi RR 26x/m

Palpasi: adanya tanda

kesulitan bernafas

Inspeksi

Bentuk dada tidak

simetris karena ada

pembengkakan payudara

kiri.

Palpasi

Terdapat benjolan di

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

149

penggunaan otot bantu

pernafasan,getaran suara

(vocal premitus) simetris

anatara kanan dan kiri

Perkusi: suara dada kanan

dan kiri sonor

Auskultasi: suara nafas cepat

dan dalam, suara

ucapan intensitas dan

kualitas suara simetris, tidak

ada suara nafas tambahan

payudara kiri, bengkak

dan terasa nyeri, tidak

simetris, ada nyeri tekan

Perkusi

Sonor

Auskultasi

Vesikuler

Pemeriksaan Punggung Tidak tercantum Tidak ada nyeri

punggung, tidak ada

skoliosis dan lordosis.

Pemeriksaan Abdomen Tidak tercantum Inspeksi

Warna kulit sawo

matang, simetris, tidak

ada kemerahan dan

kekuningan, tidak ada

bekas luka.

Auskultasi

Bising usus 20x/menit.

Perkusi

Terdengar redup, tidak

ada hepatomegaly

Palpasi

Tidak ada benjolan, tidak

ada nyeri tekan

Pemeriksaan Genetalia Tidak tercantum Anus dan Rectum

Pasien mengatakan tidak

pernah BAB darah dan

tidak ada benjolan di

anus.

Pasien mengatakan

genetalianya bersih, tidak

keluar sekret yang

berlebihan.

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

150

Pemeriksaan

musculoskeletal

(ekstermitas)

Kekuatan otot menurun,

terdapat pembengkakan

limfaderma pada tangan kiri,

tangan kiri tidak dapat

digerakan untuk beraktivitas,

kekuatan otot

5 2

4 4

Ekstermitas Atas

Mampu menggerakkan

tangan secara mandiri,

hanya lengan kiri terasa

agak nyeri, tidak teraba

benjolan dan terpasang

infus RL di lengan

kanan. Tidak ada

kelainan bentuk dan

fungsi.

Ekstermitas Bawah

Mampu menggerakkan

kaki secara mandiri dan

tidak teraba benjolan.

Pemeriksaan fisik

Sumber: Nur Rizki D P (2015), Tunnaim et al (2019)

Dari tabel pemeriksaan fisik pasien 1 (Ny. S) dan pasien 2 (Ny.E)

didapatkan data keadaan umum kedua pasien compos mentis,tatapi pada

pasien 2 pasien sedikit gelisah. Didapatkan data pasien 1 mengalami

kesenjangan yaitu RR: 26x/menit, IMT dibawah normal 16,8 dan pasien

2 mengalami sub febris 37C.

Pasien 1 (Ny.S) dan 2 (Ny.E) mengalami nyeri dengan skala 4-5.

Pada pemeriksaan integument pasien 1 (Ny.S) terdapat data terlihat

adanya koloid bekas luka insisi pada dada diri pasien. Pada pemeriksaan

payudara dan ketiak pasien 1 (Ny. S) didapatkan data payudara tidak

simetris, dikarenakan telah melakukan MRM pada payudara kiri. Pada

axila terdapat pembengkakan dan clavicula tidak simetris karena terdapat

penonjolan massa pada area dada kiri. Sedangkan pada pasien 2 (Ny. E)

payudara kiri terdapatbejolan dan ulkus, kulit payudara mengkerut seperti

kulit jeruk, terdapat benjolan yang mengeras padapayudara kiri.

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

151

Pada pemeriksaan dada kedua pasien mengalami

ketidaksimetrisan pada dada kanan dan kiri. Pada pasien 1 (Ny.S)

terdapat penggunaan otot bantu nafas. Pada pemeriksaan

muskuloskeletas kedua pasien mengalami penurunan kekuatan otot pada

tangan kiri.

Table 4.6 Hasil pemeriksaan penunjang pasien dengan Carsinoma

mammae

Pemeriksaan

penunjang

Pasien 1 Pasien 2

Laboratorium

Hematologi tanggal:

02/04/2019

Leukosit 15,70 H (4.80-

10.80

10 /µl)

Eritrosit 3,16 (4.20-5.40 10

/µl)

Hemoglobin 11,3 (12.0-16.0

g/dl)

Hematokrit 35.4 (37.0-54.0

%)

kimia klinik tanggal:

02/04/2019

GDS 118 (70-140 mg/dL)

Albumin 3.4 (3.5-5.5 g/L)

Hematologi tanggal:

29 / 06/ 2018

Leukosit 10,1 (4,4 – 11,3)

Eritrosit 4,24( 4,1 – 5,1)

Haemoglobin 5,1(12,3-15,3)

Trombosit 356 (350-470)

Masa perdarahan 2’9”(<6 menit)

Masa Penjendalan 7’48” (<12

menit)

GDS 174 (70-140)

SGOT 28 (<31)

SGPT 21(<32)

Ureum (10-50)

Creatinin 1,1(0.5-1.1)

HbsAg Negatif

Hematologi tanggal :

02/07/2018

Hemoglobin 11,2 (12,3-15,3)

USG Tidak tercantum

Rontgen

Foto thorax tanggal:

21/01/2019

Klinis: Ca mamae

Hasil:

-Pulmo tak tampak kelainan

-Cor dalam batas normal

-Tak tampak pulmo maupun

- Skeletal metastasis

Rontgen thorax tanggal :

28/06/2018

Cor n pulmodbn

EKG Tidak tercantum Tidak tercantum

Lain-lain Tidak tercantum Tidak tercantum

Pemeriksaan penunjang

Sumber: (Sugeng Laksono, 2018; Tri Winarti, 2019)

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

152

Dari tabel diatas didapatkan data pemeriksaan penunjang pada

pasien 1 (Ny. S) didapatkan data pemeriksaan laboratorium dan rongen,

berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium memiliki nilai

hematokrit di rentang normal, nilai leukosit lebih dari batas normal, nilai

hemoglobin dibawah batas normal dan albumin di bawah nila normal,

sedangkan dari hasil foto rongen menunjukan adanya pertumbuhan

Carsinoma mamme dan metastase tulang. Sedangkan pada pasien 2 (Ny.

E) didapatkan data pada tanggal 26 juni 2018 hemoglobin dibawah batas

normal, GDS diatas batas normal, pada tanggal 2 juli 2018 hemoglobin

naik menjadi 11,2.

Tabel 4.7 Hasil penatalaksanaan terapi pasien dengan Carsinoma

mammae

Penatalaksanaan terapi Pasien 1 Pasien 2

- IVFD Nacl 0,9% 20 Tpm

- Vit.K 2x1 ampul via IV

- Santagesik 3x1 ampul via

IV

- Ranitidin 3x1 ampul via

IV

- Nasakanul 6 liter

- Diet TKTP

- Injeksi Cefim 1

gram IV

- Injeksi Cefim

1gr/12 jam 1 gram

IV

- Injeksi Ketorolac

1A/12 jam 30mg

IV

- Injeksi Asam

Tranexamat 500 mg

IV 1A/8 jam

Penatalaksanaan terapi

Sumber: (Sugeng Laksono, 2018; Tri Winarti, 2019)

Dari tabel data penatalaksanaan terapi didapatkan data

pemeberian IVFD Nacl 0.9% 20 tpm, Vit.K 2x1, santagesik 3x1,

ranitidin 3x1 semua obat diberikan melalui IV, alat bantu pernafasan

berupa nasakanul dengan konsentrasi 6 liter dan diberikan diet tinggi

karbohidrat tinggi protein. Sedangkan pada pasien 2 (Ny.E) yaitu, IV

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

153

Cefim 1gr, IV Cefim 1gr/12 jam, IV Ketorolac 1A/12 jam 30mg, IV

Tranexamat 500gr 1A/8 jam. Kedua pasien sama-sama mendapatkan obat

golongan onsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).

b. Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.8 Diagnosa keperawatan pasien 1 (Ny.S) dengan Carsinoma mammae di

Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

No. Tanggal

ditemukan Data

Problem

(masalah)

Etiologi

(penyebab)

1. Selasa,

02/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan

nafasnya terasa

sesak

DO:

- Terlihat pergerakan

intercosta pada saat

bernafas

- Terlihat adanya

pernafasan cuping

hidung

- Terlihat terpasang

nasakanul 6L

- TD: 110/70 mmHg

- Nadi: 70x/m

- RR: 26x/m

- SpO2: 98%

Pola nafas

tidak

efektif

Deformitas

dinidng

dada

2. Selasa

02/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan

nyeri pada dada kri

dan tangan kirinya

sejak 6 bulan yang

lalu

- Pasien mengatakan

nyeri saat miring

kanan dan miring

kiri

- P: nyeri akibat

benjolan di dada

kiri yang membesar

- Q: nyeri seperti

tertusuk-tusuk

- R: nyeri terasa di

Nyeri

kronis

Infltrasi

tumor

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

154

area dada sampai ke

lengan tangan kiri

- S: skala nyeri 5

- T: nyeri

berlangsung terus

menerus

DO:

- Pasien nampak

meringis

- Terdapat benjolan

di daerah dada kiri

yang membesar

dengan konsitensi

padat

3. Selasa,

02/04/2019

DS :

- Pasien mengatakan

berat badannya turn

sejak menidap

penyakit ini

- Pasien mengatakan

nafsu makan

menurun

- Anak pasien

mengatakan ibunya

selalu tidak

menghabiskan

makanannya

DO :

- IMT : 16,8

- Eritrosit 3,16 10

/µL

(menurun), HB 11,3

g/Dl(menurun),

albumin 3,4 g/L

(menurun), GDS

118 mg/Dl

- Kulit terlihat kering,

rambut rontok

berlebih

- Diit TKPT( Tinggi

Kalori Tinggi

Protein)

Defisit

nutrisi

Kurangnnya

asupan

makanan

4. Selasa

02/04/2019

DS :

- Pasien mengatakan

jarang mandi

- Pasien mengatakan

di RS hanya seka

Defsit

perawatan

diri

Kelemahan

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

155

oleh anak nya

DO :

- Pasien Terlihat

tidak mampu

mandi, makan,

dank e toilet

sendiri

- Pasien Nampak

lemah

5. Selasa,

02/04/2019

DS :

- Anak pasien

mengatakan

selama di RS

ibunya hanya tidur

pukul 05.00-07.00

- Pasien

mengatakan sulit

tidur saat di RS

- Pasien

mengatakan

mudah terbangun

saat ada orang

datang

DO :

- TD: 110/70

mmHg

- Nadi: 70x/m

- RR: 26x/m

Gangguan

Pola Tidur

Kurangnnya

kontrol

tidur

Tabel 4.9 Diagnosa keperawatan pre op pasien 2 Ny.E di Ruang Bougenville

Rumah Sakit Jogja

No. Tanggal

ditemukan Data

Problem

(masalah)

Etiolpgi

(penyebab)

1. Senin,

02/07/2018

jam 09.00

DS:

- Pasien mengatakan

tidak tahu tentang

penyakitnya.

- Pasien mengatakan

selama ini hanya

periksa ke

pengobatan

alternatif.

DO:

- Pasien tidak mampu

menjawab

Kurang

pengetahuan

tentang

penyakitnya

Kurang

terpapar

informasi

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

156

pertanyaan tentang

penyakitnya.

2. Senin,

02/07/2018

jam 09.00

DS :

- Pasien mengatakan

cemas mau

melakukan operasi

DO :

- Nampak gelisah

Cemas Krisis

situasi

(prosedur

tindakan

operasi)

3. Senin,

02/07/2018

jam 09.00

DS :

- Pasien mengatkan

nyeri payudara

sebelah kiri

DO :

- P: pasien

mengatakan nyeri

payudara kiri

- Q: terasa seperti

tertusuk tusuk

- R: payudara kiri

- S : Skala nyeri 4

- T: saat bergerak.

Nyeri akut Agen injuri

biologis

(luka

payudara)

Tabel 4.10 Diagnosa keperawatan post op pasien 2 Ny.E di Ruang Bougenville

Rumah Sakit Jogja

No Tanggal

ditemukan Data

Problem

(masalah)

Etiologi

( penyebab)

1. Senin,

02/07/2018

jam 11.30

DS: Pasien mengatakan

nyeri luka operasi

DO:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-sayat,

R: pada dada kiri,

S: skala: 5,

T: terus menerus setelah

operasi.

Nyeri akut Agen injuri

fisik

(tindakan

operasi)

2. Senin,

02/07/2018

jam 11.30

DS: -

DO: tindakan radikal

mastektomi, terpasang

drain di dada kiri,

terpasang infus di tangan

kanan,

Risiko

infeksi

Prosedur

invasif

(tindakan

operasi)

3. Senin,

02/07/2018

jam 11.30

DS:-Pasien mengatakan

merasa malu setelah

operasi payudara

kirinya tidak ada dan

merasa tubuhnya

menjadi berubah bentuk.

Gangguan

citra tubuh

Prosedur

bedah

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

157

DO: -Pasien tampak

menutupi payudara

kirinya dengan selimut.

Dari tabel 4.8 didapatkan Diagnosa keperawatan menurut SDKI

pada pasien 1 ( Ny. S) ada 5 diagnosa yaitu, Pola nafas tidak efektif b.d

deforitas dinding dada, nyeri kronis b.d infltrasi tumor, deficit nutrisi b.d

kurang nya asupan makanan, deficit perawatan diri b.d kelemahan, dan

gangguan pola tidur b.d kurangnya kontrol tidur.

Sedangkan pada tabel 4.9 didapatkan Diagnosa keperawatan

menurut NANDA pada pasien 2 (Ny. E) saat pre op ada 3 diagnosa yaitu,

kurang pengetahuan tentang penyakitnya b.d kurang terpapar informasi,

cemas b.d krisis situasi, nyeri akut b.d agen injuri biologis. Diagnosa saat

post op pada tabel 4.10 terdapat 3 diagnosa yaitu Nyeri akut b.d agen

injuri fisik, risiko infeksi b.d prosedur invasis (tindakan operasi), dan

gangguan citra tubuh b.d prosedur bedah.

c. Intervensi Keperawatan

Tabel 4.11 Intervensi keperawatan pasien 1 (Ny.S) dengan Carsinoma mammae di

Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

No. Dx keperawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria

hasil (NOC)

Perencanaan

(SIKI)

1. Pola nafas tidak efektif b.d

deformitas dinding dada

(D.0005)

Ditandai dengan:

DS:

- Pasien mengatakan

nafasnya terasa sesak

DO:

- Terlihat pergerakan

intercosta pada saat

bernafas

- Terlihat adanya

❖ Respiratory status

: Ventilasi

❖ Respiratory status

: airway patency

❖ Vital sign status

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan pola nafas

pasien menjadi efektif

Dengan

kriteria hasil :

Manajemen

pernafasan dan

pemantaua

Respirasi

1.4 Monitor pola

Nafas (frekuensi,

kedalaman, usaha

nafas)

1.5 Monitor

saturasi oksigen

1.6 Posisikan

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

158

pernafasan cuping

hidung

- Terlihat terpasang

nasakanul 6L

- TD: 110/70 mmHg

- Nadi: 70x/m

- RR: 26x/m

- SpO2: 98%

RR dalam batas

normal (16 -

20x/menit), jalan

nafas paten, suara

nafas vasikuler, pola

nafas normal, irama

nafas reguler, tidak

ada suara nafas

tambahan

semi fowler atau

fowler

1.7 Berikan

oksigen

2. Nyeri kronis b.d infiltrasi

tumor (D. 0078)

Ditandai dengan :

DS:

- Pasien mengatakan nyeri

pada dada kri dan tangan

kirinya sejak 6 bulan

yang lalu

- Pasien mengatakan nyeri

saat miring kanan dan

miring kiri

- P: nyeri akibat benjolan

di dada kiri yang

membesar

- Q: nyeri seperti tertusuk-

tusuk

- R: nyeri terasa di area

dada sampai ke lengan

tangan kiri

- S: skala nyeri 5

- T: nyeri berlangsung

terus menerus

DO:

- Pasien nampak meringis

- Terdapat benjolan di

daerah dada kiri yang

membesar dengan

konsitensi padat

❖ Pain level

❖ Pain kontrol

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan nyeri

pasien

hilang atau nyeri

berkurang

Dengan kriteria hasil :

- Skala nyeri

berkurang (skala

nyeri 2)

- Pasien mampu

mengontrol nyeri

dengan manajemen

nyeri non

farmakologis

Pasien mampu

menyatakan nyaman

setelah nyeri berkurang

Manajemen nyeri

2.5 Identifikasi

lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas,

intensitas

nyeri

2.6 Identifikasi

respon nyeri

non verbal

2.7 Berikan

analgesic

sesuai terapi

2.8 Ajarkan

teknik

nonfarmakolo

gis untuk

mengurangi

nyeri

3. Deficit nutrisi b.d kurang

nya asupan makanan

(D.0019)

Ditandai dengan :

DS :

❖ Nutrition status :

food and fluid

intake

❖ Weiht control

Setelah dilakukan

Manajemen nutrisi

a. Identifikasi

status nutrisi

b. Monitor

asupan

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

159

- Pasien mengatakan berat

badannya turn sejak

menidap penyakit ini

- Pasien mengatakan

nafsu makan menurun

- Anak pasien

mengatakan ibunya

selalu tidak

menghabiskan

makanannya

DO :

- IMT : 16,8

- Eritrosit 3,16 10 /µL

(menurun), HB 11,3

g/Dl(menurun), albumin

3,4 g/L (menurun), GDS

118 mg/Dl

- Kulit terlihat kering,

rambut rontok berlebih

Diit TKPT( Tinggi Kalori

Tinggi Protein)

tindakankeperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan nutrisi

pasien terpenuhi

Dengan kriteria hasil :

- Tidak terjadi

penurunan berat

badan

- Adanya

peningkatan berat

badan

- IMT dalam rentang

normal

- Mampu

menghabiskanporsi

makannya

- Hasil laboratorium

menunjukan

albumin dalam

rentang normal

(3.5-5.5 g/L),

hemoglobin dalam

rentang normal

(3,12.0-16.0 g/dl)

makanan

c. Monitor

berat badan

d. Monitor hasil

pemeriksaan

laboratorium

e. Berikan

medikasi

sebelum atau

sesudah

makan

4. Deficit perawatan diri b.d

kelemahan (D.0109)

Ditandai dengan :

DS :

- Pasien mengatakan

jarang mandi

- Pasien mengatakan di

RS hanya seka oleh anak

nya

DO :

- Pasien Terlihat tidak

mampu mandi, makan,

dank e toilet sendiri

- Pasien Nampak lemah

❖ Mobility: physical

Impaired

❖ Self care deficit

hygiene

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam di

harapkan kemampuan

pasien dalam merawat

diri meningkat

Dengan kriteria hasil:

- Perawatan diri:

aktivitas kehidupan

seharii-hari (ADLs)

mampu untuk

melakukan

aktivitas perawatan

fisik dan pribadi

secara mandiri atau

dengan alat bantu

Dukungan

perawatan Diri

4.1 Monitor

tingkat

Kemandirian

4.2 Fasilitasi

kemandirian,

bantu

jika tidak mampu

melakukan

perawatan diri

4.3 Anjurkan

melakukan

perawatan diri

secara konsisten

sesuai

kemampuan

5. Gangguan pola tidur b.d

kurangnya kontrol tidur

(D.0055)

Ditandai dengan:

❖ Pain level

❖ Sleep : extent and

pattern

Setelah dilakukan

Dukungan tidur

5.1 Identifikasi

factor

pengganggu tidur

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

160

DS :

- Anak pasien

mengatakan selama di

RS ibunya hanya tidur

pukul 05.00-07.00

- Pasien mengatakan

sulit tidur saat di RS

- Pasien mengatakan

mudah terbangun saat

ada orang datang

DO :

- TD: 110/70 mmHg

- Nadi: 70x/m

- RR: 26x/m

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan pola tidur

pasien efektif

Dengan kriteria hasil :

- Jumlah jam tidur

dalam batas normal

6-8 jam/hari

- Perasaaan segar

setelah

bangun tidur

- Pasien mengetahui

Pentingnya waktu

tidur yang cukup

5.2 Monitor

kuantitas, kualitas

tidur pasien dan

perasaan setelah

bangun tidur

5.3 Modifikasi

lingkungan (mis.

kebisingan)

5.4 Anjurkan

menepati

waktu tidur

5.5 Jelaskan

pentngnya waktu

tidur

Tabel 4.12 Perencanaan keperawatan pre op pasien 2 (Ny.E) dengan Carsinoma

mammae di Ruang Bougenville Rumah Sakit Jogja

No.

Hari/

tgl

Diagnosa

keperawata

n

Perencanaan

Rasional Tujuan Intervensi

1.

Selasa

02/07/20

18

Cemas b.d

krisis situasi

(prosedur

tindakan

operasi)

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

1x24 jam

tingkat kecemasan

pasien menurun,

dengan KH:

- Pasien

mengatakan

cemasnya

berkuran

- Pasienmenunju

kkan cemas

berkurang,

wajah tampak

lebih rileks

1. Gunakan

pendekatan

yang tenang.

2. Jelaskan

prosedur

tindakan dan

apa yang

dirasakan

selama

tindakan.

3. Berikan

informasi yang

actual tentang

diagnosa,

tindakan dan

prognosis.

4. Ajarkan teknik

Relaksasi nafas

dalam.

5. Motivasi

keluarga untuk

mendampingi

pasien.

1. untuk

membina

hubungan

saling

percaya

2. memberikan

gambaran

tentang

prosedur

tindakan

dan proses

selama

tindakan

3. dengan

memberikan

informas

tsb. Akan

membuat

pasien lebih

jelas dan

tenang

4. relaksasi

untuk

mengurangi

kecemasan

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

161

2.

Senin,

02/07/20

18

Kurang

pengetahuan

tentang

prosedur

tindakan

operasi b.d

kurang

terpapar

informasi

Setekah dilakukan

tindakan asuhan

keperawatan

selama 1x20

menit pasien akan

mengethaui

tindakan yang

akan dilakukan,

dengan KH:

- pasien

mengatakan

sudah

memahami

tentang

tindakana

operasi

1. Kaji tingkat

pengetahua

pasien tentang

tindakan

operasi

2. Jelaskan

tentang

prosedur

tindakan

opreasi

3. Libatkan

keluarga dalam

pemberian

pendidikan

kesehatan.

4. Jelaskan secara

tepat

kemungkinan

komplikasi dan

perdarahan,

resiko yang

akan terjadi,

dan nyeri.

1. mengetahui

tingkat

pengetahuan

2. memberikan

gambaran

tentang

prosedur

operasi

3. agar

keluarga

mendapatka

n gambaran

tentang

prosedur

operasi,

resiko dan

komplikasi

sehingga

keluarga

siap dan

mampu

memberikan

motivasi

pada pasien

3.

Senin,

02/07

2018

Nyeri akut

b.d agen

injuri

biologis

(luka

payudara)

Setelah

dilakukan asuhan

keperawatan 3x24

jam nyeri pasien

berkurang,dengan

KH:

- Pasien

mengatakan

nyeri berkurang

( skala 0-3)

- Pasien tidak

tampak

kesakitan/

menahan nyeri

1. Lakukan

pengkajian

nyeri

2. Observasi

respon

nonverbal dari

nyeri.

3. Ajarkan teknik

nonfarmakologi

s (relaksasi).

4. Kolaborasi

pemberian

terapi anti

nyeri.

5. Monitor tanda-

tanda vital

pasien.

6. Tingkatkan

istirahat.

1. Mengetah

skala

intensitas,

durasi, nyeri

2.Menilai

tingkat nyeri

3.Mengura gi

rasa nyeri

tanpa obat

4.obat

analgetik

untuk

mengurangi

nyeri

5. Mengkaji

tanda tanda

nyeri

6.Mengurangi

nyeri

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

162

Tabel 4.13 Perencanaan keperawatan post op pasien 2 (Ny.E) dengan Carsinoma

mammae di Ruang Bougenville Rumah Sakit Jogja

No.

Hari/tgl

Diagnosa

keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi

Senin, 02/07

Jam 13.30

Nyeri akut b.d

agen injuri

fisiologis

(tindakan operasi)

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

3x24 jam nyeri

pasien menurun,

dengan Kriteria hasil:

- Pasien tidak

melaporkan nyeri

(VAS :0-2)

- Tidak Menunjukkan

ekspresi nyeri

- Tidak menangis

1. Lakukan

pengkajian nyeri

secara

komprehensif,

meliputi: lokas

kualitas,

intensitas nyeri,

onset nyeri

2. Observasi reaksi

nonverbal dari

nyeri.

3. Ajarkan teknik

non farmakologis

(relaksasi).

4. Kolaborasi

pemberian terapi

anti nyeri.

5. Monitor tanda-

tanda vital

pasien.

6. Tingkatkan

istirahat.

Senin, 02/07

Jam 13.30

Risiko infeksi Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

3x24 jam, pasien

tidak mengalami

infeksi, dengan

Kriteria Hasil:

- Tidak ada rembesan

luka operasi.

- Tidak ada

tanda tanda infeksi

1. Cuci tangan

sebelum

dan sesudah dari

tempat pasien.

2. Ajarkan

teknik cuci

tangan kepada

pasien dan

keluarga.

3. Terapkan

universal

precaution.

4. Terapkan

prinsip steril saat

melakukan

perawatan luka.

5. Dorong pasien

untuk

meningkatkan

nutrisi

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

163

6. Berikan antibiotik

bila perlu.

7. Batasi

pengunjung

8. Dressing infus

setiap 2 hari

sekali.

Senin, 02/07

Jam 13.40

Gangguan citra

tubuh b.d prosedur

bedah.

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

3x20 menit gangguan

citr tubuh pasien dapat

teratasi dengan kriteria

hasil:

- Pasien tidak malu

terhadap

perubahan

tampilan fisik

- Pasien Mengatakan

Menerima keadaan

fisiknya setelah

tindakan operasi

1. Kaji secara

verbal dan non

verbal resposi

pasien terhadap

tubuhnya

2. Jelaskan tentang

pengobatan,

perawatan,

kemajuan dan

prognosis

3. Dorong pasien

untuk

mengungkapkan

perasaanny.

4. Bantu pasien

untuk

mengidentifikasi

tindakan-

tindakan yang

akan

meningkatkan

penampilan.

5. Dorong keluarga

untuk

memberikan

dukungan dan

selalu

mendampingi

pasien.

Berdasarkan data perencanaan yang didapatkan terdapat

perbedaan perencanaan antara pasien 1 dan 2. Perencanaan yang dibuat

pada pada tabel 4.11 dibuat sesuai dengan diagnosa keperawatan pada

pasien 1 (Ny.S) untuk mengatasi masalah-masalah keperawatan yang ada

pada pasien. Perencanaan tindakan yang akan dilakukan direncanakan

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

164

berdasarkan buku SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).

Sedangkan pada tabel 4.12 dan 4.13 dibuat sesuai diagnose keperawatan

pasien 2 (Ny.E) untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada

pasien. Perencanaan yang dilakukan dibuat berdasarkan buku NANDA

NIC NOC.

d. Implementasi

Tabel 4.14 Pelaksanaan keperawatan pasien 1 (Ny.S) Carsinoma

mammae di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda Hari/tgl

Jam

Implementasi

keperawatan

Evaluasi T

T

D

Selasa,

02/04

2019

08.15

1.3 Memposisikan pasien

semi fowler

5.1 Menanyakan apakah

pasien pagi ini sudah

mandi atau menggosok

gigi

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman

DO:

- Terlihat pasien dalam posisi

semi fowler

5.1 DS:

- Pasien mengatakan belum

mandi dan menggosok gigi

- Pasien mengatakan ingin

dimandikan anaknya saja

DO:

- Pasien terlihat kurang bersih dan

kurang rapi

08.18 1.1 Menghitung dan

melihat respirasi serta

usaha nafas pasien

1.1 DS:

- pasien mengatakan masih sesak

DO:

- RR :28x/ menit

- Pernafasan cepat dan

dalam

- Adanya otot bantu nafas

berupa otot intercostal

08.20 1.2 Mengecek saturasi

psien

1.2 DO: -SpO2 : 98%

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

165

09.00 2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

via IV sesuai anjuran

dokter

09.03 3.2 melihat dan

menanyakan apakah

pasien menghabiskan

porsi makannya

3.2 DS:

- Anak pasien mengatakan

ibunya hanya makan 4

sdm

DO:

- Terlihat masih banyak

makanan di ransumnya

09.10 3.1 Menghitung indeks

massa tubuh pasien

dengan BB: 38kg TB:

150 cm

3.1 DO:

- Hasil IMT: 16,8 (berat badan

kurang)

- Status nutrisi kurang

09.30 2.2 Melihat ekspresi

pasien menahan nyeri

yang dirasakan

2.2DO:

- Pasien terlihat meringis

menahan nyeri

09.31 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung terus

menerus

DO:

- Pasien terlihat berhati-hati saat

bergerak memiringkan

tubuhnya

09.35 2.4 Mengajarkan teknik

nafas dalam untuk

meredakan rasa nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan dapat

melakukannya

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman namun tidak

mengurangi rasa nyeri

DO:

- Pasien terlihat mempraktikan

teknik nafas dalam

16.00 2.3 Memberikan

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

166

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

3.5 Memberikan ranitidin

1 amp (2cc) via IV sesuai

anjuran dokter

16.03 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di

area dada sampai ke lengan

tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung

terusmenerus

DO:

- Pasien terlihat berhati-hati saat

bergerak memiringkan

tubuhnya

16.05 2.4 Megingatkan pasien

teknik nafas unutk

mengurangi nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan melakukan

teknik nafas dalam untuk

mengurangi nyeri

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

DO:

- Pasien terlihat mempraktikan

teknik nafas dalam

20.00 5.1 Menanyakan

mengapa

pasien sulit untuk

tidur

5.1 DS:

- Pasien mengatakan sulit tidur

karena nyeri

DO:

- Pasien terlihat lesu

Rabu,

03/04

2019

09.00

1.4 Mengatur konsentrasi

oksigen sesuai terapi

pasien

1.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman dari sebelumnya

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

167

09.05 5.2 Menayakan kepada

pasien semalam

apakah bisa tidur?

5.2 DS:

- Pasien mengatakan tidur pukul

02.00 sampai 06.00 dan tidak

nyenyak

DO:

- Tidur kurang dari 8 jam

09.15 4.1 Menanyakan apakah

pasien pagi ini sudah

mandi

4.1 DS:

- Pasien mengatakan pagi ini

belum mandi karen anaaknya

belum datang

- Pasien mengatakan memakaai

baju yang tadi saja

09.20 4.2 Memandikan pasien

dan membantu pasien

menggosok gigi

4.2 DS:

- Pasien mengatakan mau

dimandikan oleh perawat

DO:

- Pasien terlihat bersih, rapi dan

tercium wangi

09.30 4.3 Meminta pasien

untuk

menggosok gigi setiap

pagi dan sesudah

makan

4.3 DS:

- Pasien mengatakan menunggu

anaknya saja

DO:

- Pasien terlihat enggan untuk

- Menggosok gigi secara mandiri

dan teratur

09.33 1.3 Mengatur posisi

pasien semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman, sesak berkurang

09.35 1.1 Menghitung dan

melihat respirasi dan

usaha nafas pasien

1.1 DO:

- RR: 25x/m cepat dan dalam

- Penggunaan otot bantu

pernafasan pergerakan intercosta

09.45 2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

via IV sesuai anjuran

dokter

10.00 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

168

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri terus menerus

DO:

- Terlihat ada masa pada dada kiri

pasien

10.01 2.4 Megingatkan pasien

teknik nafas dalam

unutk mengurangi

nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa

lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

13.00 3.2 Melihat dan

menanyakan apakah

pasien menghabiskan

posi makannya

3.2 DS:

- Anak pasien mengatakan ibunya

menghabiskan ½ porsi

DO:

- Terlihat pasien tidak

menghabiskan porsi makannya

16,00 2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

via IV sesuai anjuran

dokter

16.03 2.2 Melihat ekspresi

wajah pasien

2.2 DO:

- Pasien terlihat meringis

menahan nyeri

- Pasien terlihat kesakitan ketika

merubah posisinya

16.05 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri terus menerus

DO:

- Terlihat ada masa pada dada kiri

pasien

21.00 5.4 menganjurkan pasien

untuk tidur

5.4 DS:

- Pasien mengatakan belum bisa

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

169

tidur

Kamis,

04/04/

2019

08.30

5.2 Menayakan kepada

pasien semalam

bagaimana

tidurnya,

apakah bisa

tidur?

5.2 DS:

- Anak pasien mengatakan ibunya

malam ini tidur lebih awal pukul

12.00

- bangun jam 06.00

- Pasien mengatakan malam ini

dapat tidur dengan lebih nyenyak

08.35 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di dada

kiri sedikit berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk –

tusukR: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 4

T: nyeri berlangsung terus

menerus

08.38 2.4 Megingatkan pasien

teknik nafas dalam unutk

mengurangi nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

08.45 2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc) via

IV sesuai anjuran dokter

09.05 2.2 Menghitung dan

melihat respirasi

pasien

2.2 DS:

- Pasien mengatakan nafasnya

masih terasa sesak

DO:

- RR: 28x/m cepat dan dalam

09.08 1.4 Memastikan nasa

kanul terpasang dengan

Benar

1.4 DO:

- Terlihat terpsang nasakanul

dengan konsentrasi 6 liter/menit

09.10 4.1 Menanyakan apakah

pasien pagi ini sudah

mandi

4.1 DS:

- Pasien mengatakan pagi ini

belum mandi

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

170

DO:

- Pasien terlihat memakai pakaian

yang kemarin

- Pasien terlihat tidak rapi

09.15 4.2 Memandikan pasien

dan membantu pasien

menggosok gigi

4.2 DS:

- Pasien mengatakan mau

dimandikan oleh perawat

- Pasien mengatakan merasa

senang

DO:

- Pasien terlihat bersih, rapi dan

tercium wangi

09.40 1.3 Mengatur posisi

pasien semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman

16.05 2.3 Memberikan

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

3.5 Memberikan ranitidin

1 amp (2cc) via IV sesuai

anjuran dokter

19.00 1.1 Menghitung dan

melihat respirasi dan

usaha nafas pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nafasnya

masih terasa sesak dan tidak ada

perubahan

DO:

- RR: 29x/m cepat dan dalam

- Terlihat penggunaan otot bantu

pernafasan pergerakan intercosta

19.03 1.3 Mengatur posisi

pasien semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman dengan posisinya yang

sekarang

Tabel 4.15 Pelaksanaan keperawatan pre op pasien 2 (Ny.E) Carsinoma mammae

di di Ruang Bougenville Rumah Sakit Jogja

Hari/tgl

Jam

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi

Senin,

02/07/

2018

08.30

Cemas b.d

krisis situasi

(prosedur

tindakan

operasi)

1. Melakukan pendekatan

yang tenang.

2. Menjelaskan prosedur

tindakan dan apa yang

dirasakan selama

- S: Pasien merasa

lebih tenang

- O: wajah tampak

lebih tenang,

pasien tidak terlihat

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

171

tindakan.

3. Memberikan informasi

tentang diagnosa,

tindakan dan prognosis.

4. Menyarankan pasien

untuk relaksasi nafas

dalam.

5. Mendorong keluarga

untuk mendampingi

pasien.

gelisah, suami

mendampingi

pasien sampai

kamar operasi

- A: Masalah teratasi

- P: Hentikan

intervensi

08.30 Kurang

pengetahuan

tentang proses

penyakitnya

b.d kurang

paparan

informasi

1. Mengkaji tingkat

pengetahuan pasien

proses penyakitnya.

2. Menjelaskan tentang

proses penyakitnya pada

pasien

3. Melibatkan keluarga saat

pemberian pendidikan

kesehatan

4. Menjelaskan

kemungkinan

komplikasi dan

perdarahan, resiko

yang akan terjadi, dan

nyeri.

5. mendorong keluarga

untuk membantu pasien

dalam merubah

perilaku hidup sehat

- S: Pasien

mengatakan

mengerti tentang

proses penyakitnya

dan mau operasi.

- O:pasien mampu

menjawab

pertanyaan setelah

diberikan

pendidikan

kesehatan

- A: masalah teratasi

- P:Hentikan

intervensi

08.30 Nyeri akut b.d

agen injuri

biologis (luka

payudara)

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi, kualitas,

intensitas nyeri, onset

nyeri.

2. Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

3. Mengajarkan teknik

nonfarmakologis

(relaksasi).

4. Memonitor tanda-tanda

vital pasien.

- S: Pasien

mengatakan nyeri

payudarakiri.

- O:

P:Pasien

mengatakan nyeri

di payudara kiri

Q: terasa seperti

tertusuk- tusuk,R:

payudara kiri,

S: skala 4,

T: setiap kali

gerak.

- TD; 130/90 N; 78

S; 36,9

- A: Masalah belum

teratasi

- P:Lanjutkan

intervensi Rencana

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

172

dilakukan tindakan

dikamar operasi

Tabel 4.16 Pelaksanaan keperawatan post op pasien 2 (Ny.E) Carsinoma mammae

di di Ruang Bougenville Rumah Sakit Jogja

Hari/

tgl

jam

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi

Senin

02/07

jam

21.00

Nyeri akut

b.d agen injuri

fisik

(tindakan

operasi).

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi, kualitas, intensitas

nyeri, onset nyeri

2. Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

3. Mengajarkanteknik

nonfarmakologis

(relaksasi).

4. Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

5. Monitor tanda-tanda

vital pasien.

6. Menganjurkan

pasienuntuk istirahat.

S: Pasien mengatakan

Luka operasi masih

terasa tersayat-sa

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-

sayat,

R: dada kiri,

S: skala 5,

T: terus menerus

setelah

operasi.

TD: 130/80, N:

88, RR: 20, S:

37oC.

- Pasien terlihat

meringis menahan

sakit.

A:Masalah

belum

Teratasi

P:Lanjutkan intervensi

- Evaluasi pengkajian

nyeri

- Evaluasi kemampuan

relaksasi

- Pemberian anti nyeri

- Tingkatkan

istirahat

pasien

Senin,

02/07

jam

Risiko

infeksi

1. Mencuci tangan

sebelum dan sesudah dari

tempat pasien.

2. Mengajarkan teknik cuci

tangan kepada pasien dan

S: -

O: Masih Terpasang

drain, Balutan luka

tidak rembes, tidak

ada tanda infeksi pada

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

173

21.00

keluarga

3. Menerapkan universal

precaution.

4. Menerapkan prinsip steril

saat melakukan perawatan

luka.

5. Mendorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

6. Memerikan antibiotik bila

perlu.

7. Membatasi pengunjung.

8. Memonitor tanda infeksi

iv line

TD: 120/70, N: 76

RR:18, S:36,3oC.

A: Masalah belum

Teratasi

P:Lanjutkan

intervensi:

- Terapkan universal

precaution.

- Terapkan

prinsip steril saat

melakukan perawatan

luka.

Batasi pengunjung

Senin,

02/07

jam

21.00

Gangguan

citra tubuh

b.d prosedur

bedah

1. Mengkaji secara verbal

dan non verbal respon

pasien terhadap

perubahan tubuhnya

2. Memberikan informasi

tentang pengobatan,

perawatan, kemajuan

dan prognosis

3. Memotivasi pasien

untuk mengungkapkan

perasaannya

4. Membantu pasien untuk

mengidentifikasi

tindakan- tindakan yang

akan meningkatkan

penampilan.

5. Mendorong keluarga

untuk memberikan

dukungan dan selalu

mendampingi pasien.

S:Pasien mengatakan

Payudara kiri sudah

Tidak ada dan terasa

berat sebelah dan tidak

seimbang.

O:Pasien berusaha

Menutupi dada kiri,

Tida melihat

bagian dadanya.

A: Masalah belum

teratasi.

P:Lanjutkan intervensi

- Bantu menentukan

apakah perubahan

citra tubuh

berpengaruh pada

peningkatan isolasi

sosial.

- Bantupasien

mengidentifikasi cara

untuk menurunkan

dampak dari adanya

perubahan bentuk

melalui pakaian dan

kosmetik

Selas,

03/07

jam

07.30

Nyeri

akut

b.d agen

injuri

fisi

k (tindakan

operasi).

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi, kualitas,

intensitas nyeri, onset

nyeri.

2. Mengobservasi reaksi

Non verbal dari nyeri.

3. Mengajarkanteknik non

S:Pasien

mengatakan

luka operasi masih

terasa nyeri.

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-

sayat,

R: dada kiri,

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

174

farmakologis (relaksasi).

4. Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

5. Monitor tanda-tanda

vital pasien.

6. Menganjurkan pasien

untuk istirahat

S:VAS 4,

T: setiap saat.

TD: 130/80, N: 84,

S:36,7oC, RR: 20.

A:Masalah belum

teratasi.

P:lanjutkan intervensi:

- Evaluasi pengkajian

nyeri

Evaluasikemampuan

relaksasi

- Pemberian anti nyeri

- Tingkatkan istirahat

pasien

Selasa,

03/07

jam

07.30

Risiko

infeksi

1. Mencuci tangan sebelum

dan sesudah dari tempat

pasien.

2. Mengajarkan teknik cuci

tangan kepada pasien

dan keluarga.

3. Menerapkan universal

precaution..

4. Mendorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

5. Membatasi pengunjung

6. Memonitor tanda infeksi

S: Pasien mengatakan

sudah mulai makan

sedikit-sediki

O: Ku cukup,

CM, Perban luka

Operasi bersih, tidak

ada rembesa darah,

Terdapat drain di dada

kiri ,prduk 75cc.

Pasien sudah

menghabiskan

setengah porsi

makanan.

TD;120/80 , N:78

S: 36,5

A:Masalah belum

teratasi

P:Lanjutkan

intervensi: Cuci

tangan sebelum dan

sesudah dari tempat

pasien.

Ajarkan teknik cuci

tangan kepada pasien

dan keluarga.

- Dorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

Selasa,

03/07

jam

14.00

Nyeri akut

b.d agen

injuri fisik

(tindakan

operasi).

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi,kualitas, intensitas

nyeri, onset nyeri.

2. Mengobservasi reaksi

non verbal dari nyeri.

S: Pasien

mengatakan nyeri luka

operasi sudah mulai

berkurang

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

175

3. Mengajarkan teknik non

farmakologis (relaksasi).

4. Monitor tanda-tanda

vital pasien.

5. Menganjurkan

pasien untuk istirahat.

sayat,

R: dada kiri,

S: VAS 4,

T: saat miring ke

kanan dan ke kiri

- Pasien terlihat

meringis menahan

sakit.

TD:120/80,N: 82, RR:

20, S: 36,4C.

A:Masalah belum

teratasi

P:Lanjutkan

intervensi:

- Evaluasi pengkajian

nyeri

- Evaluasi kemampuan

relaksasi

- Tingkatkan istirahat

pasien

- Berikan injeksi anti

nyeri

Selasa,

03/07

jam

14.00

Risiko

infeksi

1. Mencuci tangan sebelum

dan sesudah dari tempat

pasien

2. Mengajarkan teknik

cuci tangan kepada

pasien dan keluarga.

3. Menerapkan universal

precaution.

4. Melakukan dresing infus.

5. Mendorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

6. Memerikan antibiotik bila

perlu.

7. Membatasi pengunjung.

8. .Memonitor tanda tanda

infeksi

S:Pasien mengatakan

sudah maka

O:Ku:cukup,

CM. Perban luka

operasi bersih, tidak

ada rembesan darah,

drain 50cc, Pasien

Sudah menghabiskan

setengah makanan,

Tidak ada tanda

phlebitis diarea

insersi infus, Pasien

masih salah

melakukan 6 langkah

cuci tangan.

TD:120/80, N:7.

S:36,7

A:Masalah teratasi

sebagian

P:Lanjutkan

intervensi:

Cuci tangan sebelum

dan sesudah dari

tempat pasien.

Batasi pengunjun

- Dorong pasien untuk

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

176

meningkatkan nutrisi.

Selasa,

03/07

jam

14.00

Gangguan

citra tubuh

b.d prosedur

bedah

1. Mengkaji respon verbal

dan nonverbal terhadap

perubahan tubuhnya

2. Menentukan persepsi

pasien dan keluarga terkait

perubahan citra diri dan

realitas.

3. Menentukan apakan

perubahan citra tubuh

berpengaruh pada

peningkatan isolasi sosial.

4. Membantu pasien untuk

mengidentifikasi tindakan-

tindakan yang akan

meningkatkan

penampilan.

S : pasien mengatakan

setelah operasi

keluarga tetap sayang /

perhatian dan selalu

menunggui pasien.

O: Pasien mulai bisa

melihat kenyataan dan

mulai mau menyentuh

bagian dada kiri.

A:Masalah teratasi

sebagian

P:Lanjutkan

intervensi:

Bantu pasien

mengidentifikasi cara

untuk mengurangi

dampak dar adanya

perubahan bentuk

melalui pakaian dan

kosmetik

Selasa,

03/07

jam

21.00

Nyeri

akut

b.d agen

injuri fisik

(tindakan

operasi).

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

palliatif, kualitas,

intensitas nyeri, onset

nyeri.

2. Mengobservas reaksi

nonverbal dari nyeri.

3. Mengajarkan teknik

Non farmakologis

(relaksasi).

4. Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

5. Monitor tanda-tanda

vital pasien.

6. Menganjurkan pasien

untuk istirahat.

S:Pasienmengatakan

nyeri luka operasi

sudah mulai berkurang

dan sudah bisa miring

kekanan dan kir

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-

sayat,

R: dada kiri,

S: VAS: 3,

T: saat mencoba

duduk.

- Pasien sudah bisa

tersenyum.

TD: 120/80, N: 80,

RR: 18, S: 36,7C.

A:Masalah teratasi

sebagian

P: Lanjutkan

intervensi:

- Evaluasipengkajian

nyeri

- Evaluasi kemampuan

relaksasi

- Tingkatkan istirahat

pasien

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

177

- Berikan injeksi anti

nyeri

Selasa,

03/07

jam

21.00

Risiko

infeksi

1. Mencuci tangan sebelum

dan sesudah dari tempat

pasien.

2. Mengajarkan teknik cuci

tangan kepada pasien dan

keluarga.

3. Menerapkan universal

precaution.

4. Mendorong pasien

untuk meningkatkan

nutrisi.

5. .Membatasi pengunjung.

6. Memonitor tanda tanda

infeksi

S:Pasien mengatakan

sudah makan

O:Ku: cukup,

CM. Perban luka

operasi bersih, tidak

ada rembesan darah.

Pasien sudah

menghabiskan ¾

makanan

TD: 120/80, N: 78

S: 36,7

A:Masalah teratasi

sebagian

P:Lanjutkan

intervensi:

Cuci tangan sebelum

dan sesudah dari

tempat pasien.

- Berikan

antibiotic

- Dorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

Rabu,

04/07

jam

07.30

Nyeri

akut

b.d agen

injuri fisik

(tindakan

operasi).

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi, kualitas,

intensitas nyeri, onset

nyeri.

2. Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

3. Mengajarkan teknik

nonfarmakologis

(relaksasi)

4. Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

5. Monitor tanda-tanda

vital pasien.

6. Menganjurkan pasien

untuk istirahat.

S: Pasien mengatakan

nyeri luka operasi

sudah mulai

berkurang, sudah

bisa tidur semalam,

sudah tidak terasa

ngganjel tapi msh ada

drain dan sudah bisa

duduk.

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-

sayat,

R: dada kiri,

S: VAS: 3,

T: saat mencoba

duduk.

- Pasien sudah bisa

tersenyum.

Pasien mampu

melakukan relaksasi

TD: 120/80, N: 80,

RR:18, S: 36,1oC.

A:Masalah teratasi

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

178

sebagian

P: Lanjutkan

intervensi:

- Evaluasi pengkajian

nyeri

- Evaluasi kemampuan

relaksasi

- Tingkatkan istirahat

pasien

- Berikan injeksi anti

Nyeri

Rabu,

04/07

jam

07.30

Risiko

infeksi

1. Mencuci tangaan

sebelum dan sesudah

dari tempat pasien.

2. Mengajarkan teknik cuci

tangan kepada pasien

dan keluarga.

3. Menerapkan universal

precaution.

4. Mendorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

5. Memerikan antibiotik

bila perlu.

6. Membatasi pengunjung

7. Memonitor tanda tanda

infeksi

S:Pasien mengatakan

sudah makan semua

makanan yang

disediakan RS

O:Ku:cukup, CM,

Luka operasi baik

tidak ada tanda-tanda

infeksi di luka dada

kiri.Luka bersih, tidak

Ada rembesan darah

atau pus.Pasien sudah

menghabiskan1porsi

makanan. Bekas infus

tidak ada tanda-tanda

plebitis.

TD: 120/80 N: 78

S:36,8

A:Masalah teratasi

P:Hentikan intervensi

Rabu,

04/07

jam

14.00

Nyeri

akut

b.d agen

injuri

fisi

k (tindakan

operasi).

1. Melakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi, kualitas,

intensitas nyeri, onset

nyeri.

2. Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

3. Mengajarkan teknik

nonfarmakologis

(relaksasi)

4. Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

5. Monitor tanda-tanda

vital pasien.

6. Menganjurkan pasien

untuk istirahat.

S: Pasien mengatakan

nyeri luka operasi

sudah

banyak berkurang,

sudah bisa tidur

dengan drain masih

terpasang di dada kiri.

O: P: nyeri luka

operasi,

Q: terasa tersayat-

sayat,

R: dada kiri,

S: VAS:2,

T: mencoba berdiri.

- Pasien sudah bisa

tersenyum, Pasien

mampu melakukan

relaksasi,

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

179

TD:120/80, N: 80,

RR: 18, S:

36,3oC.

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

Rabu,

04/07

Jam

14.00

Gangguan

citra tubuh

b.d prosedur

bedah

1. Menentukan persepsi

pasien dan keluarga

terkait perubahan citra

diri dan realitas.

2. Menentukan apakan

perubahan citra

tubuh berpengaruh pada

peningkatan isolasi

sosial.

3. Mendentifikas cara

untuk mengurangi

dampak dari adanya

perubahan bentuk

melalui pakaia atau

kosmetik.

S:Pasien mengatakan

Sudah menerima

Payudaranya yang

hanya 1 buah saja dan

tidak merasa malu lagi

denga bentuk

tubuhnya

O: Pasien

menggunakan

kaos longgar dan

jilbab

agar area dada

tertutup.

Suami Ny.E

selalu

mendampingi pasien.

A: Masalah teratasi.

P: Hentikan intervensi.

Dari data yang didapat kedua pasien terdapat persamaan yaitu

pelaksanaan tindakan dilakukan selama 3 hari. Dari tabel 4.14 didapatkan

data Pelaksanaan tindakan keperawatan kepada pasien 1 (Ny. S) yang

telah dibuat sesuai dengan buku SIKI, pelaksanaan dilakukan selama 3

hari yaitu pada tanggal 2 april 2019 sampai dengan 4 april 2019.

Sedangkan pelaksanaan tindakan keperawatan kepada pasien 2 (Ny.E)

pada tabel 4.15 dan 4.16 dilakukan selama 3 hari dimulai tanggal 2 juli

2018 sampai dengan 4 juli 2018.

e. Evaluasi

Tabel 4.17 Evaluasi keperawatan pasien 1 (Ny.S) Carsinoma Mammae di Ruangan

Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Hari /tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

180

Hari ke 1

Selasa,

02/04/2019

I S:

- Pasien mengatakan masih sesak

O:

- RR: 28x/m

- Pernafasan cepat dan dalam

- Adanya otot pernafasan tambahan

berupa otot intercosta

- SpO2 98%

A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen pernafasan dan pemantauan

respirasi

1.1 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,

usaha nafas)

1.2 Monitor saturasi oksigen

1.3 Posisikan semi fowler atau fowler

1.4 Berikan oksigen

Selasa,

02/04/2019

II S:

- Pasien mengatakan nyeri di dada kiri

belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang

membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke

lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman

setelah menggunakan teknik nafas dalam

namun tidak mengurangi rasa nyeri

O:

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

- Pasien terlihat berhati-hati saat bergerak

terutam asaat memiringkan

- Tubuhnya

A: Masalah Nyeri Kronis belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

181

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

2.3 Berikan analgesik sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi nyeri

Selasa,

02/04/2019

III S:

- Anak pasien mengatakan ibunya hanya

makan 4 sdm

O:

- IMT 16,8 (berat badan kurang)

- Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi

makannya

- Tidak ada peningkatan BB

- Belum ada hasil lab yang terbaru

- Eeritrosit 3,16 10 /µL (menurun),

hemoglobin 11,3 g/dL (menurun),

Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS 118

mg/dL

A: Masalah Defisit nutrisi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nutrisi

3.2 Monitor asupan makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan

Selasa,

02/04/2019

IV S:

- Pasien mengatakan belum mandi dan

menggosok gigi

- Pasien mengatakan ingin dimandikan

anaknya saja

O:

- Pasien terlihat kurang bersih dan kurang

rapi

- Pasien terlihat tidak mampumelakukan

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

182

aktivitas sehari-hari secara mandiri

A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan perawatan diri

4.1 Monitor tingkat kemandirian

4.2 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak

mampu melakukan perawatan diri

4.3 Anjurkan melakukan perawatan diri secara

konsisten sesuai kemampuan

Selasa,

02/04/2019

V S:

- Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri

O: -

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.1 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan

perasaan setelah

bangun tidur

5.2 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.3 Anjurkan menepati waktu tidur

5.4 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Hari ke 2

Rabu,

03/04/2019

I S :

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman,

sesak berkurang

O:

- RR: 25x/m cepat dan dalam

- Terlihat penggunaan otot bantu

pernafasan pergerakan intercostal

A: Masalah pola nafas tidak efektif belum

teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi

1.1 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,

usaha nafas)

1.2 Monitor saturasi oksigen

1.3 Posisikan semi fowler atau fowler

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

183

1.4 Berikan oksigen

Rabu,

03/04/2019

II S:

- Pasien mengatakan nyeri di area dada kiri

belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang

membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke

lengan tangan kiri

S:skala nyeri 5

T: nyeri terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman

setelah menggunakan teknik nafas dalam

namun tidak mengurangi rasa nyeri

O:

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

- Pasien terlihat kesakitan ketika meubah

posisinya

A: Masalah Nyeri Kronis belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

2.3 Berikan analgesik sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi nyeri

Rabu,

03/04/2019

III S:

- Anak pasien mengatakan ibunya

menghabiskan ½ porsi

O:

- Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi

makannya

- Belum ada hasil lab yang terbaru

- Eeritrosit 3,16 10 /µL (menurun),

hemoglobin 11,3 g/dL (menurun), Albumin

3.4 g/L (menurun), GDS 118 mg/dL

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

184

A: Masalah Defisit nutrisi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nutrisi

3.2 Monitor asupan makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

3.5 Berikan medikasi sebelum atau sesudah

makan

Rabu,

03/04/2019

IV S:

- Pasin mengatakan mau dimandikan oleh

perawat

- Pasien mengatakan tidak mau mengosok

gigi

- Pasien mengatakan memakai baju yang tadi

dipakai saja

O:

- Pasien terlihat tidak mampumelakukan

aktivitas sehari - hari secara mandiri

A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan perawatan diri

4.1 Monitor tingkat kemandirian

4.2 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak

mampu melakukan

perawatan diri

4.3 Anjurkan melakukan perawatan diri secara

konsisten sesuai

Kemampuan

Rabu,

03/04/2019

V S:

- Pasien mengatakan kurang tidur dan

tidurnya tidak nyenyak

-

O:

- jumlah waktu tidur pasien kurang dari 8

jam

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

185

Dukungan tidur

5.1 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan

perasaan setelah

bangun tidur

5.2 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.3 Anjurkan menepati waktu tidur

5.4 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Hari ke 3

Kamis,

04/04/2019

I S:

- Pasien mengatakan nafasnya masih

terasa sesak dan tidak ada perubahan

O:

- RR: 29x/m cepat dan dalam

- Terlihat penggunaan otot bantu

pernafasan pergerakan intercostal

A: Masalah pola nafas tidak efektif belum

teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen pernafasan dan pemantauan

respirasi

1.1 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,

usaha nafas)

1.2 Monitor saturasi oksigen

1.3 Posisikan semi fowler atau fowler

1.4 Berikan oksigen

Kamis,

04/04/2019

II S:

- Pasien mengatakan nyeri di area dada

kiri sedikit berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang

membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke

lengan tangan kiri

S: skala nyeri 4

T: nyeri terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman

setelah menggunakan teknik nafas dalam

O:

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

186

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

A: Masalah Nyeri Kronis teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

2.3 Berikan terapi analgesik sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi nyeri

Kamis,

04/04/2019

III S:

- Anak pasien mengatakan ibunya

menghabiskan ½ porsi

O:

- Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi

makannya

- Belum ada hasil lab yang terbaru

- Eeritrosit 3,16 10 /µL (menurun),

hemoglobin 11,3 g/dL (menurun), Albumin

3.4 g/L (menurun), GDS 118 mg/dL

A: Masalah defisit nutrisi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nutrisi

3.2 Monitor asupan makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

3.5 Berikan medikasi sebelum atau sesudah

makan

Kamis,

04/04/2019

IV S:

- Pasin mengatakan merasa senang

dimandikan oleh perawat

O:

- Pasien terlihat tidak mampumelakukan

aktivitas sehari - hari secara mandiri

A: Masalah Defisit perawatan diri belum

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

187

teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan perawatan diri

4.1 Monitor tingkat kemandirian

4.2 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak

mampu melakukan perawatan diri

4.3 Anjurkan melakukan perawatan diri secara

konsisten sesuai kemampuan

Kamis,

04/04/2019

V S:

- Anak pasien mengatakan ibunya malam

ini tidur lebih awal pukul 12.00 bangun

jam 06.00

- Pasien mengatakan tidurnya tidak

nyenyak, sering terbangun - bangun

O:

- jumlah waktu tidur pasien kurang dari 8

jam

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.1 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien

dan perasaan setelah bangun tidur

5.2 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.3 Anjurkan menepati waktu tidur

5.4 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Tabel 4.18 Evaluasi keperawatan pre op pasien 2 (Ny.E) Carsinoma Mammae di

RSUD Yogyakarta

Hari /tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

Senin, 02/07

/2018

Jam 08.30

I (Cemas) S: Pasien merasa lebih tenang

O: wajah lebih tenang, pasien tidak

terlihat gelisah, suami mendampingi pasien

sampai di kamar operasi

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

Senin, 02/07

/2018

Jam 08.30

II

(Kurang

penegtahuan

tentang

S: Pasien mengatakan mengerti tentang

penyakitnya dan mau operasi.

O: pasien mampu menjawab pertanyaan

setelah diberikan pendidikan kesehatan

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

188

prosedur

tindakan operasi

b.d kurang

terpapar

informasi)

A: masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

Senin, 02/07

/2018

Jam 08.30

III ( Nyeri akut

b.d agen injuri

fisiologis )

S: Pasien mengatakan nyeri payudara kiri.

O:

− P: pasien mengatakan nyeri di payudara

kiri, Q: terasa seperti tertusuk-tusuk,

− R: payudara kiri,

− S: VAS 4,

− T: setiap kali gerak.

− TD; 130/90 N; 78 S; 36,9

A: Masalah belumteratasi

P: Lanjutkan intervensi

Rencana dilakukan tindakan operasi di kamar

operasi

Tabel 4.19 Evaluasi keperawatan post op pasien 2 (Ny.E) Carsinoma Mammae di

RSUD Yogyakarta

Hari/tgl/

Jam Pelaksanaan Evaluasi

Dx. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (tindakan operasi)

Senin,

02/07

jam

16.00

Melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif,

meliputi: palliatif, kualitas,

intensitas nyeri, onset nyeri.

S: Pasien mengatakan luka operasi

masih terasa tersayat sayat.

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-sayat,

R: dada kiri,

S: VAS: 5,

T: terus-menerus setelah operasi.

TD: 130/80, N: 88, RR: 20, S:

37oC.

Pasien terlihat meringis menahan

sakit.

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Evaluasi pengkajian nyeri

- Evaluasi kemampuan relaksasi

Pemberian anti nyeri

- Tingkatkan istirahat pasien

16.15 Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

16.40 Memonitor tanda-tanda vital

pasien.

17.30 Mengajarkan teknik

nonfarmakologis (relaksasi).

20.00 Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

Senin,

02/07

jam

21.30

Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

S: Pasien mengatakan nyeri luka

operasi masih terasa nyeri.

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat sayat,

R: dada kiri, 22.00 Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

189

06.30 Memonitor tanda-tanda vital

pasien.

S: VAS: 5,

T: setiap saat.

TD: 130/80, N: 84, S: 36,7oC,

RR: 20. Pasien kurang nyenyak

idurnya semalam karena nyeri

luka operasi dan ada selang

drain.

A: Masalah belum teratasi.

P: lanjutkan intervensi:

- Evaluasi pengkajian nyeri

- Evaluasi Kemampuan relaksasi

- Pemberian anti nyeri

- Tingkatkan istirahat pasien

07.15 Melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif,

meliputi: lokasi, kualitas,

intensitas nyeri, onset nyeri.

Selasa,

03/07

jam

07.30

Melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif,

meliputi: lokasi, kualitasi,

intensitas nyeri, onset nyeri.

S:Pasien mengatakan nyeri

luka operasi sudah mulai

berkurang

O: P: nyeri luka operasi,

Q:terasa tersayat-sayat, R: dada

kiri, S: VAS: 4, T: saat miring

kekanan dan kekiri. Pasien

terlihat meringis menahan sakit.

TD: 120/80, N: 82, RR: 20, S:

36,4oC.

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:

- Evaluasi pengkajian nyeri

- Evaluasi kemampuan relaksasi

- Tingkatkan istirahat pasien

- Berikan injeksi anti nyeri

08.00 Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

10.00 Memonitor tanda-tanda vital

pasien.

10.15 Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

12.00 Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

13.00 Menganjurkan pasien untuk

melakukan relaksasi

Selasa,

03,07

jam

15.00

Melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif,meliputi:

palliatif, kualitas, intensitas

nyeri, onset nyeri.

S: Pasien

Mengatakan nyeri luka operasi

sudah mulai berkurang

Dan sudah bisa

miring ke kana dan kiri

O: P: nyeri luka operasi, Q:

terasa tersayat-sayat, R: dada

kiri, S: VAS: 4, T: saat

mencoba duduk. Pasien sudah

bisa tersenyum.

TD: 130/80, N:

84, RR: 20, S: 36, 7oC.

16.00 Memonitor tanda-tanda vital

pasien.

16.15 Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

16.30 Menganjurkan pasien untuk

melakukan relaksasi

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

190

20.00 Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi:

- Evaluasi pengkajian nyeri

- Evaluasi kemampuan

relaksasi

- Tingkatkan istirahat pasien

- Berikan injeksi anti nyeri

Selasa,

03/07

jam

21.45

Mengobservasi reaksi

nonverbal dari nyeri.

S: Pasien Mengatakan nyeri luka

operasi

Sudah mulai berkurang,

sudah bisa tidur semalam,

O: P: nyeri luka operasi, Q:

terasa tersayat-sayat, R: dada

kiri, S: VAS: 3, T: saat

mencoba

duduk. Pasien sudah

bisa tersenyum. Pasien mampu

melakukan relaksasi

TD: 120/80, N: 78x, RR: 18, S:

36,1oC.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi:

- Evaluasi pengkajian nyeri

- Evaluasikemampuan relaksasi

- Tingkatkan istirahat pasien

07.00 Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

07.30 Memonitor tanda-tanda vital

pasien.

Melakukan

Pengkajian nyeri secara

komprehensif, meliputi:

lokasi, intensitas nyeri, onset

nyeri.

Rabu,

04/07

jam

07.30

Melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif,

meliputi: lokasi, kualitas,

intensitas nyeri, onset nyeri.

S: Pasien mengatakan nyeri luka

operasi sudah banyak berkurang,

sudah bisa tidur dengan drain

masih terpasang

di dada kiri.

O: P: nyeri luka operasi, Q:

terasa tersayat-sayat, R: dada

kiri, S: VAS: 2, T: mencoba

berdiri. Pasien sudah bisa

tersenyum. Pasien mampu

melakukan relaksasi,

TD: 120/70, N: 76, RR: 18, S:

36,3oC.

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

08.00 Menganjurkan pasien

untuk melakukan

relaksasi

10.00 Memberikan injeksi

Ketorolac 30mg IV

Memonitor tanda-tanda vital

pasien.

Dx. Risiko infekssi

Senin, 02/07

Jam

Mencuci tangan sebelum ke

tempat pasien

S: Pasien mengataka nyeri luka

operasi sudah banyak berkurang,

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

191

16.00 sudah bisa tidur dengan drain

masih terpasang di dada kiri.

O:

P: nyeri luka operasi,

Q: terasa tersayat-sayat,

R: dada kiri,

S: VAS: 2,

T:mencoba berdiri. Pasien sudah

bisa tersenyum, .Pasien mampu

melakukan relaksasi

TD: 120/80, N: 78, RR:18, S:

36,5oC.

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:

- Gunakan universal Precaution

- Lakukan perawatan luka

dengan teknik steril

- Batasi pengunjung

16.05 Mengajarkan teknik cuci

tangan kepada pasien dan

keluarga.

16.30 Menganjurkan pembesuk

untuk masuk ke tempat

pasien bergantian dua-dua

orang.

17.30 Mendorong pasien untuk

makan

19.00 Memberikan antibiotik

Cefim 1gr IV

Senin, 02/07

Jam

21.15

Mencuci tangan sebelum ke

tempat pasien

S: Pasien sudah mulai makan

sedikit-sedikit

O: Ku: cukup, CM. Perban luka

operasi bersih, tidakada rembesan

darah. Terdapat drain di dada

kiri, produk 75cc.

Pasien sudah setengah porsi

makanan.

A : Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Cuci tangan sebelum dan

sesudah dari tempat pasien.

- Ajarkan teknik cuci tangan

kepada pasien dan keluarga.

- Dorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

07.00 Memberikan antibiotik

Cefim 1gr IV

07.15 Mendorong pasien untuk

makan

Selasa,

03/07

Jam

07.30

Mencuci tangan sebelum ke

tempat pasien

S: Pasien mengatakan sudah

makan

O: Ku: cukup, CM. Perban luka

Operasi bersih, tidak ada

rembesan darah. Drain 50cc.

Pasien sudah menghabiskan

setengah makanan

Tidak ada tanda plebitis di

area insersi infus.

Pasien masih salah melakukan 6

langkah cuci

tangan.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi:

08.00 Melakukan dressing infus

11.15 Mengganti cairan infus

pasien Futrolit 20 tpm

11.30 Mengevaluasi kemampuan

mencuci tangan pasien

12.00 Mendorong pasien untuk

menghabiskan makanan

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

192

- Cuci tangan sebelum dan

sesudah dari tempat pasien.

- Batasi pengunjung

- Dorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

Selasa,

03/07

jam

16.15

Mencuci tangan sebelum ke

tempat pasien

S:Pasien mengatakan sudah makan

O: Ku: cukup, CM. Perban luka

operasi bersih, tidak ada rembesan

darah.

Pasien sudah menghabiskan ¾

makanan.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi:

- Cuci tangan sebelum dan

sesudah dari tempat pasien.

- Berikan antibiotic

- Dorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi

17.30 Menganjurkan pembesuk

untuk masuk ke

tempat pasien bergantian

dua-dua orang.

19.00 Mendorong pasien untuk

menghabiskan

makanan dan memakan

makanan tinggi

protein seperti putih telur

dan ikan.

20.00 Memberikan antibiotik

Cefim 1gr IV

Selasa,

03/07

jam

21.30

Mencuci tangan sebelum ke

tempat pasien

S: Pasien mengatakan sudah

makan

O: Ku: cukup, CM. Perban luka

operasi bersih, tidak ada rembesan

darah. Drain: 25cc.

Pasien sudah menghabiskan 1

porsi makanan.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi:

- Cuci tangan sebelum dan

sesudah dari tempat pasien.

- Batasi pengunjung

- Dorong pasien untuk

meningkatkan nutrisi.

07.00 Memberikan antibiotik

Cefim 1gr IV

07.15 Mendorong pasien untuk

menghabiskan

makanan dan memakan

makanan tinggi

protein seperti putih telur

dan ikan.

07.30 Menganjurkan pasien untuk

minum susu.

Rabu,

04/07

jam

07.30

Mencuci tangan sebelum ke

tempat pasien

Mengevaluasi kemampuan

cuci tangan pasien.

S: Pasien Mengatakan sudah

makan semua makanan yang

disediakan RS

O: Ku: cukup, CM. Luka

operasi baik, tidak ada tanda-

tanda infeksi di luka dada kiri.

Luka bersih, tidak ada rembesan

darah atau pus.

Pasien sudah menghabiskan 1

porsi makanan. Bekas infus

tidak ada tanda-tanda plebitis.

TD:120/80 N 78 S: 36,5

A: Masalah teratasi

10.00 Melakukan perawatan luka

dengan prinsip

Steril

12.00 Melepas infus pasien dan

memonitor tanda

infeksi

Mengevaluasi makanan yang

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

193

sudah dimakan

Pasien

P: Hentikan intervensi

Dx. Gangguan citra tubuh b.d prosedur bedah

Senin,

02/07

jam

14.30

Mengkaji secara verbal dan

non verbal respon pasien

terhadap perubahan

tubuhnya

Membantu pasien untuk

mengidentifikasi

tindakan-tindakan yang

akan meningkatkan

penampilan.

S: Pasien mengatakan

payudaranya kiri sudah tidak

ada dan terasa berat sebelah dan

tidak seimbang.

O: Pasien berusaha

menutupi dada kiri, tidak mau

melihat bagian adanya.

A: Masalah belum teratasi.

P: Lanjutkan intervensi

- Bantu menentukan apakah

perubahan citra tubuh

berpengaruh pada peningkatan

isolasi sosial.

- Mengidentifikasi cara untuk

mengurangi dampak dari

adanya perubahan bentuk

melalui pakaian dan kosmetik

14.45 Memotivasi pasien untuk

mengungkapkan

Perasaannya

16.00 Memberikan informasi

tentang pengobatan,

perawatan, kemajuan dan

prognosis

Selasa,

03/07

jam

08.15

Mengkaji respon verbal

dan nonverbal terhadap

perubahan tubuhnya.

Menentukan persepsi pasien

dan keluarga terkait

perubahan citra diri dan

realitas.

S: Pasien mengatakan setelah

operasi keluarga masih

sayang/perhatian dan selalu

menunggui pasien.

O: Klen mulai bisa melihat dan

mau menyentuh bagian dada

kiri

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi :

- Bantu mengidentifikasi cara

untuk mengurangi dampak

dari adanya perubahan bentuk

melalui pakaian dan kosmetik

08.30 Menentukan apakan

perubahan citra tubuh

berpengaruh pada

peningkatan isolasi sosial.

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

194

08.40 Membantu pasien untuk

menidentifikasi tindakan-

tindakan yang akan

meningkatkan penampilan.

Rabu,

04/07

jam

08.00

Menentukan persepsi

pasien dan keluarga

terkait perubahan citra diri

dan realitas.

Menentukan apakan

perubahan citra tubuh

berpengaruh pada

peningkatan isolasi sosial.

S:Pasien mengatakan sudah

menerima payudaranya yang

hanya 1 buah saja dan sudah

tidak merasa malu lagi dengan

perubahan pada bentuk tubuhnya

O: Pasien menggunakan kaos

longgar dan jilbab agar area

dada tertutup. Suami Ny.E

selalu mendampingi pasien.

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi.

09.30 Mendentifikasi cara untuk

mengurangi dampak dari

adanya perubahan bentuk

melalui pakaian atau

kosmetik.

Berdasarkan tabel 4.17 Evaluasi keperawatan pasien 1 (Ny. S)

ada 5 (lima) evaluasi masalah keperawatan, ada 4 (empat) masalah

keperawatan yang belum teratasi yaitu, pola nafas tidak efektif, defisit

nutrisi, defisit perawatan diri dan gangguan pola tidur, keempat masalah

tersebut tidak menunjukan perubahan yang diharapkan sesuai kriteria

hasil yang di harapkan dan 1 (satu) masalah keperawatan lainnya yaitu,

nyeri kronik yang teratasi sebagian pada hari ketiga, skala nyeri menurun

dari 5 menjadi 4 dan pasien mengatakan lebih nyaman saat nyeri

berkurang.

Pada pasien 2 (Ny.E) terdapat 6 evaluasi keperawatan yang dibagi

menjadi 2 yaitu, evaluasi keperawatan pre op pada tabel 4.18 yang

dilakukan pada hari pertama evaluasi terdiri dari 3 diagnosa dan evaluasi

keperawatan post op pada tabel 4.19 terdiri dari 3 diagnosa. Dari evaluasi

keperawatan pada saat pre op 2 diagnosa teratasi yaitu cemas dan kurang

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

195

pengetahuan b.d tindakan operasi, kemudian satu diagnose belum teratasi

yaitu nyeri akut b.d agen injuri fisiologis. Kemudian pada tabel 4.19

evaluasi keperawatan post op 2 semua diagnosa teratasi pada hari ketiga.

B. Pembahasan

Peneliti akan membahas tentang literature review asuhan

keperawatan pada 2 pasien dengan diagnosa medis Carsinoma mammae.

Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang

dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun

intervensi, melakukan implementasi keperawatan dan melakukan

evaluasi keperawatan. Adapun bahasan tiap bagian sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian pada pasien 1 dan pasien 2 dilakukan di rumah

sakit yang berbeda yaitu pada pada pasien 1 di Rumah Sakit Umum

Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan pasien 2 di RSUD

Kota Yogyakarta. Pasien 1 berusia 58 tahun, sedangkan pasien 2

berusia 56 tahun. Dengan kedua pasien merupakan ibu rumah

tangga. Pada pasien 1 dan pasien 2 ditemukan keluhan utama yang

sama yaitu muncul benjolan mengalami nyeri pada payudara, hal ini

sesuai dengan teori menurut Nurarif dan Kusuma 2015, yaitu gejala

carcinoma berupa benjolan yang mucul kadang tidak nyeri dan

kadang muncul rasa nyeri.

Pada pasien 1 Ny.S nyeri pada payudara kiri dirasakan

sampai pada lengan bagian atas, sehingga bentuk dada menjadi tidak

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

196

simetris antara kanan dan kiri. Awalnya benjolan yang muncul tidak

menimbulkan nyeri, kemudian setelah beberapa bulan kemudian

muncul rasa nyeri beserta ulkus, pada 2017 pasien menjalankan

MRM dan kemoterapi yang ke 12, setelah itu benjolan kembali

muncul, tanda gejala yang dialami pasien 1 Ny.S sesuai dengan teori.

Menurut Nurarif dan Kusuma tahun 2015, Benjolan yang muncul

tidak selalu langsung menimbulkan rasa nyeri, salah satu factor

resiko terjadinya Ca mammae yaitu sebelum nya pasien telah pernah

terdiagnosa Ca mammae dan melakukan pengangkatan kanker,

kemudian adanya benjolan yang mumcul pada axila, biasanya

apabila benjolan merupakan kanker benjolan hanya muncul pada

salah satu payudara.

Pengkajian pada penelitian ini menggunakan format

pengkajian Virginia Henderson yaitu, pada pengkajian pola nafas

pada Ny.S, ditemukan data yaitu bernafas menggunakan otot bantu

pernafasan berupa pergerakan interkosta, adanya pernafasan cuping

hidung dan respirasi rate 26x/m.

Kemudian pada pengakajia data nyeri di ungkapkan dengan

PGRST, P=Provokate, faktor pencetus timbulnya nyeri, Q=Quality,

kualitas nyeri yang diungkpkan oleh pasien, R=Region, lokasi

dirasakan nyeri, S=Saver, tingkat keparahan biasanya

menggambarkan nyeri yang dirasakan sebagai nyeri ringan, sedang,

atau berat dan T=Timing, seberapa sering nyeri dirasakan.

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

197

Pengukuran skala nyeri dapat menggunakan alat ukur NRS Numeric

Rating Scale.

Berdasarkan data yang didapat pada pasien 1 Ny.S

ditemukan data P: nyeri akibat benjolan di area dada payudara yang

membesar kurang lebih sudah 3 bulan, Q: nyeri seperti tertusuk-

tusuk, R: nyeri terasa di area dada sampai ke ketiak, S: skala nyeri 4,

T: nyeri berlangsung hilang timbul dan terlihat ekspresi wajah

meringis menahan nyeri.

Pada saat pengkajian pola makan ditemukan data pada pasien

1 Ny.S yaitu, Pasien mengatakan berat badannya turun sejak

menidap penyakit ini, Pasien mengatakan nafsu makan menurun,

Anak pasien mengatakan ibunya selalu tidak menghabiskan

makanannya, IMT : 16,8 L, albumin 3,4 g/L menurun,Kulit terlihat

kering, rambut rontok berlebih.

Pada pengkajian pola berpakaian dan kebersihan diri

ditemukan data pasien 1 Ny.S tidak dapat melakukan ADLs secara

mandiri, pasien terlihat kotor tidak rapi dan tidak ada yang

memandikannya sehingga harus membutuhkan bantuan dari perawat

dan anaknya. Selain itu, ada pasien 1 Ny.S ditemukan data Pasien

mengatakan sulit untuk tidur saat berada dirumah maupun di rumah

sakit.

Sedangkan pada pengkajian pasien 2 Ny.E didapatkan data

pasien mengeluh nyeri dikarenakan adanya benjolan yang mengeras

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

198

pada payudara kiri dan sudah menimbulkan ulkus yang tidak

sembuh. Payudara tampak kemerahan, selain itu kulit payudara

mengkerut sepeti kulit jeruk. Pasien mengatakan sebelumnya pernah

ada benjolan di payudara kanan kemudian sembuh setelah

melakukan pengobatan alternatif, tetpi setelah itu benjolan muncul

pada payudara kiri. Tanda gejala yang muncul pada pasien 2 sesuai

dengan teori Nurarif dan Kusuma 2015 yaitu, muncul benjolan pada

salah satu payudara yang dapat menimbulkan nyeri dan luka yang

sulit sembuh. Payudara mengalami pembengkakan dan kemerahan,

kemudian kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk.

Berdasarkan pengkajian pada pasien 2 Ny E didapatkan hasil

bahwa pasien belum mendapatkan informasi tentang prosedur

tindakan operasi dari petugas kesehatan, mengungkapkan

ketidaktahuan tentang prosedur

Dari hasil pengkajian didapatkan data pasien dapat

merasakan kecemasan karena akan dilakukannya prosedur operasi

yang dapat menyebabkan perubahan psikologisnya. Hal tersebut

ditandai dengan mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan

dalam peristiwa hidup, gelisah, perasaan tidak adekuat, peningkatan

kekhawatiran, dan perasaan takut.

Selain itu, Dari data pengkajian yang di dapat Ny E

mempunyai faktor resiko diantaranya ,mengalami ulkus , pertahanan

primer yang tidak adekuat, penurunan haemoglobin, dilakukan

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

199

prosedur invasif. Sehingga diagnose yang diangkat sesuai dengan

teori.

Berdasarkan pengkajian status mental Ny E mengungkapkan

merasa malu dengan dilakukannya operasi payudara dan

mengungkapkan kekhawatirannya akan bentuk tubuhnya.

Kesimpulan dari data pengkajian yang didapat tanda dan

gejala yang muncul pada kedua pasien sesuai dengan teori.

2. Diagnosa keperawatan

Dari 9 sembilan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan

teori, pada pasien 1 Ny.S terdapat 3 tiga diagnosa keperawatan yang

muncul, yaitu pola nafas tidak efektif berhubungan dengan

deformitas dinidng dada D.0005, nyeri kronis berhubungan dengan

infiltrasi tumor D.0078, defisit nutrisi berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ke jaringan D.0019, dan ada

2 dua diagnosa keperawatan yang diluar dari teori, yaitu defisit

perawatan diri berhubungan dengan kelemahan D.0109 dan

gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur

D.0055. Ada 6 enam diagnosa keperawatan yang tidak muncul, yaitu

gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan

sirkulasi D.0139, risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis

D.0142, deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar

informasi D.111, ansietas berhubungan dengan kurang terpapar

informasi D.0080, gangguan citra rubuh berhubungan dengan

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

200

perubahan struktur tubuh D.0083, harga diri rendah kronis

berhubungan dengan D.0086.

Pada pasein 2 Ny.E diagnosa yang ditegakkan dibuat

berdasarkan buku NANDA, Sedangkan teori yang saya buat

diagnosa yang ditegakkan dibuat berdasarkan buku SDKI. Dari 6

enam diagnosa yang diangkat setelah disesuaikan dengan buku

SDKI maka terdapat 4 empat diagnosa yang sesuai dengan teori,

yaitu Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar

informasi D.0111, Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar

informasi D.0080, Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit

kronis D.0142, dan Gangguan citra rubuh berhubungan dengan

perubahan struktur tubuh D.0083. Ada 2 dua diagnosa keperawatan

yang diluar dari teori, yaitu Nyeri Akut berhubungan dengan agen

injuri biologis D.0077 dan Nyeri Akut berhubungan dengan agen

injuri fisiologis D.0077. Terdapat 4 empat diagnosa yang tidak

muncul yaitu, Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan

saraf D.0078, Gangguan integritas kulit berhubungan dengan

prubahan sirkulasi D.0129, Pola nafas tidak efektif berhubungan

dengan ekspansi paru menurun D.0005, Defisit nutrisi berhubungan

dengan peningkatan kebutuhan metabolisme D.0019, dan Harga diri

rendah kronis berhubungan dengan terpapar situasi traumatis

D.0101.

Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

201

Berikut uraian dari masing-masing diagnosa yang muncul

pada kedua pasien dalam studi kasus ini, sebagai berikut:

a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas

dinding dada D.0005

Pola nafas tidak efektif merupakan masalah pada

pernafasan berupa inspirasi dan atau ekspirasi sehingga

memberikan ventilasi yang tidak adekuat. Biasanya ditandai

dengan respiratory rate meningkat, adanya penggunaan otot

pernafasan pada saat bernafas, adanya pergerakan cuping hidung

saat bernafas menurut SDKI, 2016.

Pola nafas tidak efektif yang muncul pada pasien 1 Ny.S

sesuai dengan teori yaitu ca mamae dapat bermetastase ke

jaringan yg lain kemudian menekan paru dan menyebabkan pola

nafas tidak efektif menurut WOC, 2017.

b. Nyeri kronis berhubungn dengan infltrasi tumor D.0078

Nyeri kronis merupakan pengalaman sensorik atau

emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau

fungsional, dengan onset mendadak atau lambat d berintensitas

ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih d 3

bulan. Menurut data WOC, 2017 dalam penyakit Carsinoma

mammae nyeri merupakan tanda gejala yang umum terjadi

karena akibat pertumbuhan massa yang mendesak organ lain,

Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

202

dan terjadi penekanan syaraf. Terdapat kesenjangan data antara

teori dan yang terjadi pada pasien. Berdasarkan teori diagnosa

yang diangkat penyebab dari nyeri krosis adalah penekanan

syaraf, sedangkan penyebab dari diagnosa yang di angkat adalah

infltrasi tumor.

c. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan

makanan D.0019

Defisit nutrisi merupakan Asupan nutrisi yang tidak cukup

untuk memenuhí kebutuhan metabolisme SDKI, 2016. Menurut

WOC, 2017, deficit nutrisi pada pasien Ca mammae

dikarenakan suplai nutrisi terbagi ke jaringan ca mammae dan

jaringan lain sehingga menyebabkan berat badan menurun,

selain itu deficit nutrisi disebabkan pula nafsu makan pasien

yang menurun akibat nyeri yang dirasakan. Dari data yang

didapat maka diagnose yang diangakat pada pasie 1 Ny.S sudah

sesuai dengan syarat mengangkat diagnosa defisit nutrisi.

d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan

D.0109.

Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi seseorang

tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktifitas perawatan

diri dikarenakan keterbatasan fisik atau kelemahan pada fisik,

tanda dan gejala menolak melakukan perawatann diri, tidak

mampu melakukan mandi, mengenakan pakaaian,ke toilet

Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

203

mandi, berhias secara mandiri dan melakukan perawatan diri

kurang SDKI, 2017.

Pada Diagnosa Carsinoma mammae menurut WOC, 2017

diagnosa ini tidak ada dalam tinjauan teori tetapi penulis harus

mengangkat diagnosa ini karena masalah ini muncul pada saat

pengkajian pasien 1 Ny.S

e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang nya

kontrol tidur D.0055

Gangguan pola tidur merupakan suatu gangguan kualitas

dan kuantitas waktu tidur akibat factor eksternal. SDKI, 2017.

Pada Diagnosa Carsinoma mammae menurut WOC, 2017

diagnosa ini tidak ada dalam tinjauan teori tetapi penulis harus

mengangkat diagnosa ini karena masalah ini muncul saat

pengkajian paien 1 Ny.S.

f. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar

informasi D. 0111

Defisit pengetahuan merupakam ketiaadaan atau kurang

nya informasi menurut SDKI 2017. Kognitif yang berkaitan

dengan topic tertentu. Pada pasien 2 Ny.E penegakkan diagnosa

keperawatan diangkat sesuai NANDA . Untuk penegakan

diagnosa Defisit pengetahuan Berdasarkan SDKI terdapat

gejala/tanda mayor 80-100% untuk validasi diagnosis dan

terdapat tanda minor : tanda/gejala tidak harus ditemukan,

Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

204

namun jika ditemukan dapat mendukung penegakan diagnosa.

Dari data pengkajian yang didapat tanda mayor dan minor yang

muncul pada pasien 2 sudah sesuai dengan teori.

g. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi

D.0080

Pada pasien 2 Ny.E terdapat diagnosa cemas yang

diangkat berdasakan NANDA, 2015, Ansietas adalah perasaan

tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon

autonom sumber sering kali tidak spesifik perasaan takut yang

disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Perasaan ini

merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan bahaya

yang akan terjadi dan memampukan individu melakukan

tindakan untuk menghadapi ancaman. Sedangkan menurut SDKI

cemas merupakan, Ansietas berhubungan dengan kurang

terpapar informasi. Untuk menegakkan diagnosa ansietas maka

diperluka data gejala/tanda mayor 80-100% untuk validasi

diagnosis dan terdapat tanda minor: tanda/gejala tidak harus

ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung penegakan

diagnosa.Dari data pengkajian yang didapat tanda mayor minor

sudah sesuai dengan teori.

h. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis

Pada Diagnosa Carsinoma mammae menurut WOC 2017

diagnosa nyeri akut tidak ada dalam tinjauan teori tetapi penulis

Page 135: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

205

harus mengangkat diagnosa ini karena masalah ini muncul pada

pasien. Dari data pengkajian pasien 2 Ny.E yang didapat tanda

mayor minor sudah sesuai dengan teori.

i. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis

Mneurut SDKI 2017 Risio infeksi merupakan daignosa

yang diangkat diakarenakan seseorang yang memiliki risiko atau

peningkatan untuk terserang organisme patogenik. Pada kasus

pasien 2 diagnosa yang diangkat berdasaran NANDA, 2015.

Menurut SDKI 2017, Untuk menegakkan diagnose Risiko

infejsi maka diperlukan data gejala/tanda mayor 80-100% untuk

validasi diagnosis dan terdapat tanda minor: tanda/gejala tidak

harus ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung

penegakan diagnosa. Dan tanda mayor minor pada pasien 2

Ny.E sudah sesuai dengan teori, sehingga diagnose dapat

diangkat.

j. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan

struktur/fungsi tubuh D.0083

Dari data yang didapat kasus pasien 2 Ny.E diagnose

diangkat sessuai NAND. Dari data pengkajian yang didapat data

mayor minor telah susai denga syarat mengangkat diagnose

menurut SDKI Sehingga diagnosa ini dapat ditegakkan, dan

sesuai teori.

3. Intervensi keperawatan

Page 136: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

206

Interensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar

Intervensi Keperawatan Indonesia menrut Tim Pokja SIKI DPP

PPNI, 2018 dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran

Keperawatan Indonesia Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019.

Dalam kasus pasien 1 didapatkan data bahwa kriteria hasil

dibuat berdasarkan NIC 2015, sedangkan menurut SLKI 2018

kriteria hasil dari masalah pola nafas tidak efektif, yaitu Setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola nafas membaik

dengan kriteria hasil Ventilasi semenit meningkat, Kapasitas vital

meningkat, Diameter thoraks anterior-posterior meningkat, Tekanan

ekspirasi meningkat, Tekanan inspirasi meningkat, Dispnea

menurun, Penggunaan otot bantu napas menurun, Pemanjangan fase

ekspirasi menurun, Ortopnea menurun, ernapasan pursed-lip

menurun, Pernapasan cuping hidung menurun, Frekuensi napas

membaik ,Kedalaman napas membaik, Ekskursi dada membaik.

Pada penyusunan intervensi telah disusun berdasarkan SIKI

2018 yaitu pada pola nafas tidak efektif tindakan keperawatan yang

dapat dilakukan antara lain, yaitu monitor pola nafas frekuensi,

kedalaman, usaha nafas, monitor saturasi oksigen, posisikan semi

fowler atau fowler, berikan oksigen.

Dalam intervensi diagnose nyeri kronis pada pasien 1

didapatkan data bahwa kriteria hasil dibuat berdasarkan NIC 2015,

sedangkan menurut SLKI 2018 kriteria hasil dari masalah Nyeri

Page 137: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

207

kronis yaitu, Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil kemampuan

menuntaskan aktivitas meningkat, keluhan nyeri menurun, meringis

menurun , sikap protektif menurun, gelisah menurun, kesulitan tidur

menurun, menarik diri menurun, berfokus pada diri sendiri menurun,

diaforesis menurun, perasaan depresi/tertekan menurun, perasaan

takut mengalami cedera berulang menurun, anoreksia menurun,

perineum terasa tertekan menurun, uterus teraba membulat menurun,

ketegangan otot menurun, pupil dilatasi menurun, muntah menurun

mual menurun, frekuensi nadi membaik, pola nafas membaik,

tekanan darah membaik, proses berpikir membaik, fokus membaik,

fungsi berkemih membaik, perilaku membaik, nafsu makan

membaik, pola tidur membaik.

Menurut SIKI 2018 ada beberapa tindakan keperawatan yang

dapat dilakukan, yaitu identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, identifikasi respon nyeri non

verbal, berikan analgesik sesuai terapi, ajarkan teknik

nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.

Dalam kasus pasien 1 didapatkan data intervensi tindakan

masalah defisit nutrisi bahwa kriteria hasil dibuat berdasarkan NIC

2015, sedangkan menurut SLKI 2018 kriteria hasil dari masalah

Nyeri kronis yaitu, Setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan status nutrisi membaik dengan kriteria hasil Serum

Page 138: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

208

albumin meningkat, Verbalisasi keinginan untk meningkatkan nutrisi

meningkat, Perasaan cepat kenyang menurun, Rambut rontok

menurun, Berat badan membaik, Indeks Massa Tubuh IMT

membaik, Frekuensi makan membaik, Nafsu makan

membaik,Membran mukosa membaik

Menurut SIKI 2018 ada beberapa tindakan keperawatan yang

dapat dilakukan, yaitu identifikasi status nutrisi, monitor asupan

makanan, monitor berat badan, monitor hasil pemeriksaan

laboratorium dan berikan medikasi sebelum atau sesudah makan.

Dalam kasus pasien 1 didapatkan data bahwa kriteria hasil

dibuat berdasarkan NIC 2015, sedangkan menurut SLKI 2018

kriteria hasil dari masalah Defisit perawatan diri yaitu, Setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perawatan diri

meningkat dengan kriteria hasil perawatan diri meningkat dengan

kriteria hasil kemampuan mandi meningkat, kemampuan

menggunakan pakaian meningkat, kemampuan makan meningkat,

dan kemampuan ke toilet meningkat.

Menurut SIKI 2018 ada beberapa tindakan keperawatan yang

dapat dilakukan, yaitu monitor tingkat kemandirian, fasilitasi

kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri dan

njurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai

kemampuan.

Page 139: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

209

Dalam kasus pasien 1 didapatkan data bahwa kriteria hasil

dibuat berdasarkan NIC 2015, sedangkan menurut SLKI 2018

kriteria hasil dari masalah Gangguan pola tidur yaitu, setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola tidur membaik

dengan kriteria hasil keluhan sulit tidur menurun, keluhan sering

terjaga menurun, keluhan pola tidur berubah menurun, keluhan

istirahat tidak cukup menurun, dan kemampuasn beraktifitas

meningkat.

Menurut SIKI 2018 ada beebrapa tindakan keperawatan yang

dapat dilakukan, yaitu identifikasi faktor pengganggu tidur, monitor

kuantitas dan kualitas tidur pasien, modifikasi lingkungan mis.

kebisingan, anjurkan menepati waktu tidur dan jelaskan pentngnya

waktu tidur.

Rencana keperawatan pada diagnosa ansietas pada pasien 2

Ny.E yang dibuat menurut buku SIKI 2018 yaitu dengan reduksi

ansietas. Sedangkan pada kasus pasisen 2 Ny.E tindakan dilakukan

berdasarkan NANDA NIC NOC, 2015.

Dari data Rencana tindakan pada pasien 2 masalah

keperawatan nyeri akut ditegakkan berdasarkan NANDA, 2015

Pelaksaan menurut SIKI 2018 dapat dilakukan dengan melakukan

manajemen nyeri, sedangkan pada kasus pasien 2 Ny.E ini asuhan

dilakukan menurut NANDA.

Page 140: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

210

Rencana tindakan pada risiko infeksi menurut SIKI 2018,

yaitu dengan pencegahan infeksi yang terdiri dari obseravsi,

terapeutiik, edukasi dan kolaborasi. Rencana tindakan pada kasus

ini, yaitu meliputi; cuci tangan sebelum dan sesudah dari tempat

pasien, ajarkan teknik cuci tangan pada pasien dan keluarga,

terapkan Universal Precaution, Terapkan prinsip steril saat

melakukan perawatan luka, dorong pasien untuk meningkatkan

nutrisi, berikan antibiotik bila perlu, batasi pengunjung, dressing

setiap 2 hari sekali.

Penegakan intervensi pada diagnose gangguan citra tubuh

pada kasus pasien 2 masih menggunakan NANDA sedangkan

menurut SIKI 2018 dapat melakukan intervensi promosi citra tubuh

sesuai tinajauan teori. Sedangkan untuk memberi asuhan menurut

NANDA yaitu Kaji secara verbal dan non verbal respon pasien

terhadap perubahan tubuhnya, Jelaskan tentang pengobatan,

perawatan dan prognosis, dorong pasien untuk mengungkapkan

perasaannya, bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan

yang akan meningkatkan penampilan, dorong keluarga untuk

memberi dukungan dan selalu mendampingi pasien.

4. Implementasi

Berikut beberapa tindakan yang telah dilakukan pada

diagnose yang muncul pada pasien 1, yaitu pada diagnosa pola nafas

tidak efektif yang telah dilaksanakan selama 3x24 jam yaitu melihat

Page 141: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

211

pola nafas yaitu frekuensi, kedalaman, usaha nafas, menghitung

saturasi oksigen, mengatur posisi semi fowler atau fowler, memasang

oksigen sesuai terapi.

Pada diagnosa nyeri telah dilaksanakan selama 3x24 jam

yaitu mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas, intensitas nyeri, meidentifikasi respon nyeri non verbal,

mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, dan

dilakukan kolaborasi obat analgesik yang bertujuan membantu dalam

mengurangi nyeri.

Pada diagnosa defisit nutrisi beberapa tindakan keperawatan

yang telah dilaksanakan selama 3x24 jam yaitu mengidentifikasi

status nutrisi pasien dengan menghitung IMT, memantau asupan

nutrisi pasien dengan melihat seberapa banyak makanan yang

masuk, dan memeberikan ranitidin untuk mencegah mual.

Pada diagnosa defisit perawatan diri beberapa tindakan yang

telah dilakukan selama 3x24 jam yaitu menanyakan pasien apakah

pasien sudah melakukan hygine secara mandiri, membantu pasien

untuk mandi, menyarankan pasien untuk menggosok gigi secara

teratur.

Pada diagnosa gangguan pola tidur beberapa tindakan

keperawatan yang telah dilakukan selama 3x24 jam yaitu,

menemukan faktor penyebab sulit tidur, memantau kualitas dan

kuantitas tidur pasien, menyarankan pasien untuk tidur, memberika

Page 142: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

212

informasi pentingnya tidur bagi orang yang sakit. Adapun hasil dari

tindakan keperawatan gangguan pola tidur pada pasien 1 Ny.S

dengan hasil evaluasi akhir waktu tidur pasien kurang dari 8 jam,

pasien masih mengeluh sulit tidur.

Dari data pelaksanaan tindakan pasien 2 Ny.E didapatkan

data beberapa tindakan yang telah dilakukan Berikut beberapa

tindakan yang telah dilakukan pada diagnose yang muncul pada

pasien 2 Ny.E, yaitu pada pada diagnose kurang terpapar informasi

menurut NIC 2015 selama 3x24 jam yaitu menggunakan

pendekatan yang menenangkan, menjelaskan semua tindakan , dan

apa yang akan dirasakan selama tindakan, memberikan informasi

aktual tentang diagnosa, tindakan dan prognosis, menyarankan

pasien untuk relaksasi dengan cara nafas dalam, mendorong keluarga

untuk mendampingi pasien.

Pada diagnosa ansietas beberapa tindakan yang telah

dilakukan menurut NIC 2015 selama 3x24 jam yaitu menggunakan

pendekatan yang menenangkan, menjelaskan semua tindakan , dan

apa yang akan dirasakan selama tindakan, memberikan informasi

aktual tentang diagnosa, tindakan dan prognosis, menyarankan

pasien untuk relaksasi dengan cara nafas dalam, mendorong keluarga

untuk mendampingi pasien

Pada diagnosa nyeri akut beberapa tindakan yang telah

dilakukan meneurut NIC 2015 selama 3x24 jam yaitu, mengkaji

Page 143: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

213

lokasi, kualitas,intensitas dan onset nyeri, mengobservasi reaksi non

verbal dari nyeri, mengajarkan teknik non farmakologi/relaksasi,

memberikan injeksi analgetik ketorolac 30 mg iv, memonitor tanda

vital pasien.

Pada diagnosa risiko infeksi Beberapa tindakan yang telah

dilakukan meneurut NOC 2015 selama 3x24 jam yaitu mencuci

tangan sebelum dan sesudah dari tempat pasien, mengajarkan teknik

cuci tangan pada pasien dan keluarga, menerapkan universal

precaution, menerapkan prinsip steril saat melakukan perawatan

luka, memotivasi untuk meningkatkan nutrisi, memberikan antibiotik

bila perlu, membatasi pengunjung.

Pada diagnose gangguan citra tubuh beberapa tindakan yang

telah dilakukan meneurut NOC 2015 selama 3x24 jam yaitu

Mengkaji secara verbal dan nonverbal respon pasien terhadap

perubahan tubuhnya, memberikan informasi tentang pengobatan,

perawatan dan prognosis, memotivasi pasien untuk mengungkapan

perasaannya, membantu pasien mengidentifikasi tindakan-tindakan

yang akan meningkatkan penampilan, membantu mengidentifikasi

cara untuk mengurangi dampak dari perubahan bentuk tubuh melalui

pakaian atau kosmetik, membantu menentukanpersepsi pasien dan

keluarga terkait perubahan citra diri dan realitas, mengidentifikasi

apakah perubahan citra tubuh berpengaruh terhadap peningkatan

isolasi sosial.

Page 144: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

214

5. Evaluasi keperawatan

Berdasarkan evaluasi hasil keperawatan yang telah dilakukan

oleh penulis masalah keperawatan pola nafas tidak efektif pada Ny.S

tidak teratasi karena tidak menunjukan perubahan sesuai tujuan.

Kemudian pada diagnose nyeri akut hari pertama selasa 02

April 2019 yaitu nyeri di dada kiri belum berkurang dengan sekala

nyeri 5 nyeri terasa terus menerus, pada hari kedua rabu 03 April

yaitu nyeri di dada kiri juga tidak kunjung berkurang dengan skala

nyeri 5 nyeri terasa terus menerus dan pada hari ketiga kamis 04

April yaitu nyeri sedikit berkurang dengan skala nyeri 4 nyeri terasa

hilang timbul, pasien dapat mengontrol nyeri dengan teknik nafas

dalam. Jadi, berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah

dilakukan oleh penulis masalah keperawatan nyeri pada pasien 1

Ny.S teratasi sebagain pada keperawatan hari ketiga.

Adapun hasil dari tindakan keperawatan pada pasien 1 Ny.S

pada hari selasa 02 April yaitu IMT 16,8 yang berarti berat badan

kurang, pasien hanya menghabiskan 4 sdm dari porsi makannya,

pada hari rabu 03 April dan kamis 04 April yaitu asupan makanan

meningkat, pasien menghabiskan ½ dariporsi makannya. Jadi,

berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan oleh

penulis masalah keperawatan defisit nutrisi pada pasien 1 Ny.S tidak

teratasi karena tidak menunjukan perubahan sesuai tujuan.

Page 145: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

215

Kemudian hasil dari tindakan keperawatan defisit perawatan

diri pada pasien 1 Ny.S dengan hasil evaluasi akhir pasien tidak

mampu melakukan aktifitas perawatan fisik dan pribadi secara

mandiri. Jadi, berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah

dilakukan oleh penulis masalah defisit perawatan diri pada pasien 1

Ny.S tidak teratasi karena tidak menunjukan perubahan sesuai

tujuan.

Berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan

oleh penulis masalah gangguan pola tidur pada pasien 1 Ny.S tidak

teratasi karena tidak menunjukan perubahan sesuai tujuan.

Sedangkan evaluasi keperawatan pada pasien 2 Ny.E yaitu,

dari diagnose defisit pengetahuan pada pasien 2 Ny.E yaitu masalaha

teratasi pada hari pertama dengan ketretangan yaitu pasien

mengatakan mengerti tentang penyakitnya dan bersedia dilakukan

operasi.

Evaluasi diagnosa ansietas berhubungan dengan kurang

terpapar informasi teratasi pada hari pertama, yaitu saat pasien akan

melakukan operasi pasien mengatakan merasa lebih tenang, dan

nampak tidak gelisah.

Evaluasi dari diagnosa nyeri akut pasien 2 teratasi pada hari

ketiga, yaitu pasien Pasien mengatakan nyeri luka operasi sudah

banyak berkurang, sudah bisa tidur.

Page 146: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

216

Evaluasi dari diagnosa risiko infeksi adalah rencana tindak

lanjut dilakukan discharge planing kepada pasien dan keluarga.

Hasil evaluasi dari diagnosa ganggaun citra tubuh teratasi

pada hari ketiga, yaitu pasien 2 Ny.E mengatakan sudah

menerima payudaranya yang hanya 1 buah saja dan sudah tidak

merasa malu lagi dengan perubahan pada bentuk tubuhnya, Pasien

menggunakan kaos longgar dan jilbab agar area dada tertutup,

selain itu Ny. E mengatakan suami selalu mendampinginya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dalam penerapan asuhan keperawatan

pada pasien Carsinoma Mammae pada pasien 1 (Ny.S) dan pasien 2 (Ny.E)

maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Dari data Pemeriksaaan fisik yang didapat pada pasien 1(Ny.S)

dan pasien 2 (Ny .E) didapatkan persamaan data yaitu pada kedua pasien

muncul benjolan yang mengeras dan menimbulkan ulkus pada payudara

kiri. Pengkajian menggunakan format pengkajian menurut Virginia

Henderson.

2. Diagnosa

Page 147: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

217

Pada pasien 1 diagnosa keperawatan diteggakan berdasarkan SDKI

sedangkan pada pasien 2 diagnosa ditegakkan berdasarkan NANDA dan

sesuai dengan teori

3. Intervensi

Perencanaan pada pasien 1 menggunkan SLKI dan SIKI sedangkan

pada pasien 2 menggunkan NIC NOC.

4. Impelementasi

Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien 1 dilakukan

berdasarkan intervensi yang ada sedangkan pada pasien 2 sesuai dengan

NIC NOC.

5. Evaluasi

Evaluasi pada pasien 1 terdapat 5 masalah tidak teratasi sedangkan

pada pasien 2 hanya 1 masalah yang tidak teratasi.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat menjadi

acuan yang berkaitan dengan penyakit carcinoma mammae maupun juga

dengan asuhan keperawatan pada pasien dengan carcinoma mammae

sebagai tolak ukur untuk peneliti selanjutnya.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat menjadi

bahan informasi bagi perawat dan pihak Rumah Sakit untuk dapat

meningkatkan mutu pelayanan dalam melaksanakan asuhan keperawatan

pada pasien dengan carcinoma mammae secara spesifik dan

Page 148: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

218

komprehensif sehingga waktu perawatan pada pasien dengan carcinoma

mammae dapat diminimalkan penyembuhannya dan angka kematian

pasien dengan carcinoma mammae tidak dapat terjadi.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat

menambah keluasan ilmu khususnya keperawatan dalam melakukan

asuhan keperawatan pada pasien dengan carcinoma mammae dan juga

memacu pada peneliti selanjutnya dan menjadi bahan pembandingan

dalam melakukan penelitian pada pasien dengan carcinoma mammae.

Page 149: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

219

DAFTAR PUSTAKA

Desmawati. (2019). Teori Model Konseptual Keperawatan.

Fayzun., F., Muna., A., Y., D. A. R., Novitasari., E., & Baihaqi., I. (2018). Kanker

Payudara.

Globocan. (2018). angka kejadian kanker di dunia. https://gco.iarc.fr/

Haryati, F., & Sari, D. N. A. (2019). Hubungan body image dengan kualitas hidup

pada pasien kanker payudara yang menjalankan kemoterapi. Health Sciences

and Pharmacy Journal, 3(2), 54. https://doi.org/10.32504/hspj.v3i2.138

Irawan, E. (2018). Faktor-faktor pelaksanaan SEDARI. Jurnal Keperawatan BSI,

6(1). https://doi.org/10.31311/.V6I1.3690

Kemenkes RI. (2019). angka kejadian kanker payudara.

https://www.kemkes.go.id/article/view/19020100003/hari-kanker-sedunia-

2019.html

Lodia Kristin. (2017). WOC Kanker Payudara.

https://id.scribd.com/document/348608933/WOC-KANKER-PAYUDARA

No Title. (2012).

Nurarif, amin huda, & Kusuma, H. (2015). cancer mammae.

Nurarif, amin huda, & Kusuma, H. (2018). Cancer Mammae.

http://www.perawatciamik.com/2018/03/laporan-pendahuluan-ca-mamae-

nanda-nic.html?view=timeslide

PPNI, T. P. S. D. (2017). No Title.

Page 150: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

220

Putra, S. R. (2015). Buku lengkap kanker.

Riskesdas. (2018). prevelensi kanker di Indonesia.

https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-

2018.pdf

SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.

Sugeng Laksono. (2018). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Ny E

Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta.

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/2147

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tri Winarti. (2019). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pasien Dengan

Carsinoma Mammae Di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda.

Utami, S. S. (2017). ASPEK PSIKOSOSIAL PADA PENDERITA KANKER

PAYUDARA : Pendahuluan Metode. 20(2), 65–74.

https://doi.org/10.7454/jki.v20i2.503

WHO. (2019). Angka kejadian ca mamae di dunia. https://www.who.int/news-

room/detail/18-12-2019-who-prequalifies-first-biosimilar-medicine-to-

increase-worldwide-access-to-life-saving-breast-cancer-treatment

Page 151: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

221

Page 152: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

BERDASARKAN FORMAT HENDERSON

ASUHAN KEPERAWATAN PADA :

DENGAN DIAGNOSA MEDIS :

DI RUANGAN :

TANGGAL :

1. Pengkajian Identitas

b. Identitas Pasien

Nama :

Umur :

Agama :

Jenis Kelamin :

Status :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Suku Bangsa :

Alamat :

Tanggal Masuk :

Tanggal Pengkajian :

No. Register :

Diagnosa Medis :

c. Identitas Penanggung Jawab

Nama :

Umur :

Hub. Dengan Pasien :

Pekerjaan :

Alamat :

Page 153: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

2. Status Kesehatan

a. Status Kesehatan Saat Ini

1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)

• Saat MRS :

• Saat inI :

2) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :

b. Satus Kesehatan Masa Lalu

1) Penyakit yang pernah dialami :

Pernah dirawat :

Alergi :

2) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll) :

3) Riwayat Penyakit Keluarga :

4) Diagnosa Medis dan therapy :

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)

a. Pola Bernapas

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

b. Pola makan-minum

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

c. Pola Eliminasi

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

d. Pola aktivitas dan latihan

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

e. Pola istirahat dan tidur

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

Page 154: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

f. Pola Berpakaian

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

g. Pola rasa nyaman

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

h. Pola Aman

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

i. Pola Kebersihan Diri

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

j. Pola Komunikasi

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

k. Pola Beribadah

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

l. Pola Produktifitas

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

m. Pola Rekreasi

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

n. Pola Kebutuhan Belajar

• Sebelum sakit :

• Saat sakit :

Page 155: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

4. Pengkajian Fisik

a. Keadaan umum :

Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma

GCS : verbal:……….Psikomotor:……….Mata :……………..

b. Tanda-tanda Vital :

Nadi = ………, Suhu = …………., TD =………, RR =………

c. Keadaan fisik

1) Kepala dan leher :

2) Dada :

• Paru :

• Jantung :

3) Payudara dan ketiak :

4) Abdomen :

5) Genetalia :

6) Integumen :

7) Ekstremitas :

• Atas :

• Bawah :

8) Neurologis :

• Status mental dan emosi :

• Pengkajian saraf kranial :

• Pemeriksaan refleks :

d. Pemeriksaan Penunjang

1) Data laboratorium yang berhubungan :

2) Pemeriksaan radiologi :

3) Hasil konsultasi :

4) Pemeriksaan penunjang diagnostic lain :

Page 156: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

ANALISA DATA

Nama Pasien : Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan :

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab

Page 157: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal Teratasi

Page 158: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

INTERVENSI

Nama Pasien : Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan :

No Hari/Tgl/Jam Diagnose

Keperawatan

Tujuan & Kriteria

Hasil

Rencana

Tindakan

Page 159: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan :

No Hari/Tgl/Jam Tindakan

Keperawatan

Evaluasi Paraf

Page 160: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1047/1/KTI Amalia Rosida.pdf · Pasien dengan Ca Mammae yang dirawat di Rumah Sakit guna memenuhi

EVALUASI

Nama Pasien : Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan :

No. Hari/Tgl/Jam Dx. Kep. Evaluasi (S O A P)