146
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CARSINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA OLEH: Nama :TRI WINARTI NIM : PO7220116033 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA 2018

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

  • Upload
    others

  • View
    67

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CARSINOMA MAMMAE DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE

SAMARINDA

OLEH:

Nama :TRI WINARTI

NIM : PO7220116033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CARSINOMA MAMMAE DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE

SAMARINDA

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) Pada Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

OLEH:

Nama :TRI WINARTI

NIM : PO7220116033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2018

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Diri

Nama : Tri Winarti

Tempat/tanggal lahir : Tenggarong, 22 Juni 1998

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Durian Menok, RT. 06, Kelurahan Bukit-biru,

Kecamatan Tenggarong

B. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2004-2010 : SDN 002 Tenggarong

2. Tahun 2010-2013 : SMP Kosgoro 2 Tenggarong

3. Tahun 2013-2016 : SMAN 2 Tenggarong

4. Tahun 2015-Sekarang : Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan

Samarinda

Poltekkes Kemenkes Kaltim

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan

propsal ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pasien dengan Carsinoma

Mammae di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda”.

Penulisan proposal ini disusun sebagai syarat untuk pengantar Ujian Akhir

Program Diploma III Keperawatan Politeknik Kemenkes Kaltim. Penulis

menyadari segala kekurangan dalam penulisan ini, namun atas bantuan baik moril

maupun materil dari berbagai pihak dapatlah terpenuhi segala kelengkapan dan

penulisannya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi

bantuan, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Supriadi B. S.Kp., M.Kep selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

2. Ibu Hj. Umi Kalsum, S. Pd., M. Kes selaku ketua jurusan keperawatan

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

3. Ibu Ns. Andi Lis AG, S. Kep., M. Kep selaku ketua Prodi D-III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

4. Ibu Dr. Hj. Endah Wahyutri, M.Kes selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini hingga selesai.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

5. Ibu Ns. Nilam Noorma, S. Kep., M.Kes selaku dosen pembimbing

pendamping telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulisan

karya tulis ilmiah ini hingga selesai.

6. Ibu Ns. Jasmawati, S.Kep., M.Kes selaku dosen penguji utama yang

memberikan masukan ilmu dan bantuan serta arahannya.

7. Kepala Ruangan Aster beserta staf, yang telah memberikan kesempatan dan

bantuan kepada penulis dalam melaksanakan studi kasus pada pasien

Carsinoma mammae.

8. Ny. S beserta keluarga yang bersedia menjadi pasien dalam karya tulis ilmiah

ini.

9. Ny. S.A beserta keluarga yang bersedia menjadi pasien dalam karya tulis

ilmiah ini.

10. Staf Dosen D-III Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

11. Ayah dan ibu tercinta yang selalu mendukung dan memberikan doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas – tugasnya semasa kuliah.

Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kaltim Jurusan Keperawatan Prodi D III Keperawatan angkatan 2016

khususnya tingkat IIIA yang telah memberi dukungan, masukan, juga kritik

untuk laporan ini.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Semoga arahan, saran dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal

ibadah dan memperoleh balasan yang lebih dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis

menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan

penulisan proposal ini.

Samarinda, Juni 2019

Penulis

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CARSINOMA MAMMAE

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE

SAMARINDA

Tri winarti 1), Endah Wahyutri 2), Nilam Noorma 3) 1)Mahasiswa Prodi Diploma III Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kaltim

2)Dosen Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kaltim

ABSTRAK

Pendahuluan : Carsinoma mammae/kanker payudara adalah kelainan atau

kacaunya pertumbuhan sel-sel di duktus atau lobus payudara. Penelitian ini

bertujuan untuk memepelajari dan memahami secara mendalam mengenai asuhan

keperawatan pada pasien carsinoma mammae di Rumah Sakit Umum Daerah

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan

Asuhan Keperawatan dengan mengambil satu kasus sebagai unit analisa. Unit

analisa adalah dua responden pasien carsinoma mammae di Rumah Sakit Umum

Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode pengambilan data

menggunakan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi dan evaluasi. Intrumen pengumpulan data menggunakan

format pengkajian Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Reproduksi sesuai

ketentuan yang berlaku di prodi keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim.

Analisa data secara deskriptif.

Hasil dan Pembahasan : Berdasarkan analisa data diperoleh pada pasien 1 dan

pasien 2 terdapat masalah keperawatan yang sama, yaitu nyeri kronis dan

gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien, yaitu pada

pasien 1 muncul pola nafas tidak efektif, defisit nutrisi,gangguan mobilitas fisik,

defisit perawatan diri dan pada pada pasien 2 muncul gangguan integritas kulit,

gangguan citra tubuh, ansietas, ganggian pola tidur, resiko infeksi.

Kesimpulan dan Saran : Setelah dilakukan perawatan kurang lebih 3 hari pada

kedua pasien terdapat 4 masalah keperawatan yang teratasi dengan baik, 4

masalah keperawatan yang teratasi sebagian dan 4 maslah keperawatan tidak

teratasi. Di harapkan untuk peneliti selanjutnya, agar dapat memperpanjang

waktu dalam memberikan asuhan keperawatan pasien carsinoma mammae

sehingga hasil yang didapat lebih optimal.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Carsinoma mammae, Masalah keperawatan.

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ..................................................................................... i

Halaman SampulbDalam ................................................................................... ii

Halaman Pernyataan .......................................................................................... iii

Halaman persetujua ............................................................................................ iv

Halaman pengesahan .......................................................................................... v

Kata Pengantar ................................................................................................... vi

Daftar Isi .............................................................................................................. viii

Daftar tabel .......................................................................................................... x

Daftar Lampiran ................................................................................................. xi

Daftar Singkatan ................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 6

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................................. 6

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................. 7

1.4 Manfat Penulisan ........................................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis ................................................................................... 7

1.4.2 Manfaat Bagi Tempat Praktik ...................................................................... 7

1.4.3 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAK

4.1 Konsep Dasar Kasus ...................................................................................... 9

2.1.1 Definisi Kanker Payudara ............................................................................ 9

2.1.2 Etiologi ........................................................................................................ 9

2.1.3 Tanda dan Gejala ......................................................................................... 13

2.1.4 Patofisiologi ................................................................................................. 14

2.1.5 Klasifikasi .................................................................................................... 14

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang ............................................................................... 17

2.1.7 Penatalaksanaan ........................................................................................... 17

2.1.8 Komplikasi ................................................................................................... 20

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

2.1.9 Skrining ....................................................................................................... 20

4.2 Konsep Asuhan Keperawatan ........................................................................ 22

2.2.1 Pengkajian.................................................................................................... 22

2.2.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................................ 28

2.2.3 Intervensi Keperawatan ............................................................................... 30

2.2.4 Implementasi Keperawatan ......................................................................... 35

2.2.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................................. 35

2.2.6 Dokumentasi ................................................................................................ 36

BAB III MENOTE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penulisan ..................................................................................... 37

3.2 Subjek Studi Kasus ........................................................................................ 37

3.3 Batasa Istilah .................................................................................................. 37

3.4 Lokasi dan Waktu Studi Kasus ...................................................................... 38

3.5 Prosedur Studi Kasus ..................................................................................... 38

3.6 Teknik dan Isntrumen Pengumpulan Data ..................................................... 39

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 39

3.6.2 instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 40

3.7 Keabsahan Data.............................................................................................. 40

3.8 Analisis Data .................................................................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hail ................................................................................................................. 41

4.1.1 Gambaran Lokasi Studi ............................................................................... 41

4.1.2 Pengkajian.................................................................................................... 42

4.1.3 Diagnosa ...................................................................................................... 53

4.1.4 Perencanaan Keperawatan ........................................................................... 58

4.1.5 Pelaksanaan keperawatan ............................................................................ 64

4.1.6 Evaluasi Keprawatan ................................................................................... 77

4.2 Pembahasan .................................................................................................... 88

4.2.1 Pola Nafas Tidak Efektif Berhubungan dengan Deformitas Dinding Dada

(D.0005) ....................................................................................................... 90

4.2.2 Nyeri Kronis Berhubungan dengan Infiltrasi Tumor (D.0078) ................... 92

4.2.3 Defisit Nutrisi Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengabsorbsi

Nutrien Ke Jaringan (D.0019) ..................................................................... 95

4.2.4 Gangguan Integritas Kulit/jaringan Berhubungan dengan Efek Samping

Terapi Mastektomi (D.0129) ....................................................................... 97

4.2.5 Ansietas Berhubungan dengan Krisis Situasional (D.0080)........................ 98

4.2.6 Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Penurunan Kekuatan Otot

(D.0054) ....................................................................................................... 100

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

4.2.7 Gangguan Citra Tubuh Berhubungan dengan Perubahan Struktur/bentuk

Tubuh (D.0083) ........................................................................................... 102

4.2.8 Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Kurangnya Kontrol Tidur

(D.0055) ....................................................................................................... 104

4.2.9 Defisit perawatan diri Berhubungan dengan kelemahan (D.0109) ............. 106

4.2.10 Resiko Infeksi Berhubungan dengan Faktor Risiko Efek Prosedur Invasif

(D.0142) .................................................................................................... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 111

5.2 Saran ............................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRA – LAMPIRAN

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ................................................................................................................ 29

Tabel 4.1 ................................................................................................................ 42

Tabel 4.4 ................................................................................................................ 44

Tabel 4.3 ................................................................................................................ 46

Tabel 4.4 ................................................................................................................ 48

Tabel 4.5 ................................................................................................................ 48

Tabel 4.6 ................................................................................................................ 49

Tabel 4.7 ................................................................................................................ 51

Tabel 4.8 ................................................................................................................ 52

Tabel 4.9 ................................................................................................................ 53

Tabel 4.10 .............................................................................................................. 55

Tabel 4.11 .............................................................................................................. 58

Tabel 4.12 .............................................................................................................. 61

Tabel 4.13 .............................................................................................................. 64

Tabel 4.14 .............................................................................................................. 70

Tabel 4.15 .............................................................................................................. 77

Tabel 4.16 .............................................................................................................. 82

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Lembar Persetujuan (informed concent)

Lampiran 2 Lembar Monitor Hamilton Rating Scale For Anxiety (Hars)

Lampiran 3 Surat Persetujuan Pelaksanaan Riset Keperawatan

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Proposal

Lampiran 5 Dokumentasi

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

DAFTAR SINGKATAN

BRCA : Brest care Susceptibility Gene

CBE : Clinical Breast Examination

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid

CT : Computed Tomography

GCS : Glosgow Coma Scale and Score

GLOBOCAN : Global Burden Cancer

HARS : Hamilton Rating Scale For Anxiety

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IARC : International Agency For Research On Cancer

IGFs : Insulin Like Growth Factors

MRI : Magnetic Resonance Imaging

MRM : Mastektomi Radikal Modifikasi

NRS : Numeric Rating Scale

NSAID : Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs

PQRST : Provokate Quality Region Saver Timing

SADARI : Pemeriksaan Payudara Sendiri

SADANIS : Pemeriksaan Payudara Klinis

SEER : Surveilance Epidemiology and Result

TBC : Tuborculosis

USG : Ultrasonografi

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Carsinoma mammae atau kanker payudara merupakan tumor ganas pada

payudara yang menginvasi daerah sekitar payudara dan menyebar keseluruh

tubuh (American Cancer Society, 2014). Kanker payudara secara global

menyebabkan angka kematian tertinggi untuk wanita dan epidemiologinya

menyebar merata tanpa terkendali, prevelensi angka kejadian kanker payudara

cukup tinggi mulai dari luar negeri sampai dalam negeri.

Menurut data GLOBOCAN, International Agency For Reserch On Cancer

(IARC) (2012), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru

kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kasus kanker

pada penduduk laki-laki dan perempuan dengan persentase kasus tertinggi,

kanker payudara 43,3%, kanker prostat 30,7%, dan kanker paru 23,1%.

Sementara itu untuk kasus kanker yang dialami penduduk laki-laki, kanker paru

ditemukan pada penduduk laki-laki yaitu sebesar 34,2%, sedangkan kematian

akibat kanker paru pada penduduk laki-laki sebesar 30,0%. Pada penduduk

perempuan, kanker payudara masih menempati urutan pertama yaitu sebesar

43,3% dan kematian akibat kanker payudara 12,9%. Menunrut Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO), tahun 2013 setiap 11 menit ada satu penduduk yang

meninggal karena kanker, termasuk didalamnya kanker payudara. Serta

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

diprediksi oleh estimasi Interational Agency For Research of Cancer, pada tahun

2020 akan ada 1,15 juta kasus baru

kanker payudara dengan 411.000 kematian. Sebanyak 70% kasus baru dan 55%

kematian terjadi di negara berkembang.

Di Indonesia kanker payudara berada diurutan nomor dua setelah kanker

leher rahim jumlah pasien kanker payudara didapatkan prevelensi sebesar 26 per

100.000 wanita, penderita sekitar 60-70% datang pada stadium tiga, yang

kondisinya terlihat semakin parah (Depkes, 2013).

Tigginya jumlah kanker payudara di Indonesia disebabkan karena

perubahan gaya hidup masyarakat. Faktor-faktor risiko yang menyebabkan

tingginya kejadian kanker di Indonesia menurut jenis kelamin yaitu pada laki-

laki prevensi merokok 56,7%, sering konsumsi makanan berlemak 39,4%, sering

konsumsi makanan hewani berpengawet 4,4%, kurang konsumsi sayur dan buah

96,9%, sering konsumsi makanan dibakar atau dipanggang 4,7%, kurang aktivitas

26,3%. Sedangkan pada perempuan prevelensi meroko 1,9%, sering konsumsi

makanan berlemak 41,9%, sering konsumsi makanan hewani berpengawet 4,2%,

kurang konsumsi sayur dan buah 96,6%, sering konsumsi makanan dibakar atau

dipanggang 4,4%, kurang aktivitas 25,8% (Riskesdas, 2013). Faktor risiko tinggi

penyebab kanker payudara meliputi jenis kelamin, usia, riwayat keluarga,

genetik, siklus mentruasi, melahirkan dan riwayat kanker sebelumnya (Breast

Care Indonesia, 2017). Di Indonesia jenis penanganan yang dilakukan pada

pasien kanker termasuk didalamnya kanker payudara, tercatat pada tahun 2018

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

tertinggi pembedahan 61,8%, kemotrapi 24,9%, radiasi atau penyinaran 17,3%

(Riskesdas, 2018).

Di Kalimantan Timur pada tahun 2013 etimasi jumlah kasus penderita

kanker payudara sejumlah 1.879 kasus (Riskesdas, 2013). Di Kalimantan Timur

berdasarkan deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan Clinical Breast

Examination (CBE) pada 180 puskesmas yang berjumlah 569.767 perempuan

umur 30-50 tahun diperoleh hasil benjolan atau tumor di payudara sebanyak 49

orang (0,81%) (Profil Kesehatan Kalimantan Timur, 2015).

Di Samarinda tepatnya di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, tahun

2014 tercatat 10 macam penyakit kanker pada 750 pasien rawat inap, tertinggi

kanker payudara sebanyak 216 orang dan data pada bulan Agustus hingga

Desember 2014 tercatat 55 orang pasien baru dengan kanker payudara yang

dirawat di ruangan kemoterapi. Terbanyak kelompok usia 41-49 tahun dengan

jumlah 20 orang, usia 50-59 tahun dengan jumlah 15 orang, usia 30-40 tahun

dengan jumlah 12 orang dan usia 60-69 tahun dengan jumalah 7 orang (Rekam

Medik RSUD Abdul Wahab Sjahranie, 2015). Menurut penelitian Noorhidayah

(2015), di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda diproleh dari 10 responden

dengan kejadian kanker payudara 72,1% dipengaruhi oleh usia responden

pertama haid, usia responden saat pertama melahirkan dan riwayat kanker dalam

keluarga sedangkan 27,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Prevelensi pasien kanker

payudara yang berkunjung rawat jalan dan rawat inap di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda mengalami peningkatan, dilihat dari data pada tahun 2016

pasien kanker payudara yang menjalani rawat jalan berjumlah 1001 orang, pasien

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

kanker payudara yang menjalani rawat inap berjumlah 262 orang dan pasien yang

meninggal karena kanker payudara berjumlah 33orang, sedangkan pada tahun

2017 pasien kanker payudara yang menjalani rawat jalan meningkat menjadi

1901 orang, pasien kanker payudara yang menjalani rawat inap meningkat

menjadi 451 orang, dan pasien yang meninggal karena kanker payudara

berjumlah 32 orang (Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie, 2017).

Kanker payudara akan berdampak pada penderita baik secara fisik maupun

pisikologis. Dampak fisik yang ditemukan berupa kerontokan rambut akibat

kemotrapi, penurunan berat badan yang drastis akibat kurang nutrisi, gangguan

integritas kulit akibat terapi radiasi, nyeri pada massa yang membesar, dan

gangguan nafsu makan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oetami,dkk

(2014), dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek pisikologis

akan memberikan dampak ketidakberdayaan, kecemasan, rasa malu, harga diri

menurun, setres, amarah dan ancaman body image.

Pasien kanker payudara biasannya mengalami nyeri. Nyeri dari penyakit

kanker payudara dapat berupa nyeri akut maupun nyeri kronik. Keluhan nyeri

kronik merupakan keluhan yang paling menakutkan bagi penderita kanker

payudara. Penatalaksanaan nyeri di rumah sakit biasanya diberikan terapi

farmakologis yaitu obat analgesik jenis NSAID (Non-Steroid Anti Inflamasi

Drugs) (Astuti, 2016).

Dampak dari kecemasan bisa meningkatkan rasa nyeri pada pasien kanker

payudara. Efek kecemasan pada pasien kanker payudara bisa meningkatkan rasa

nyeri, mengganggu kemampuan tidur, meningkatkan mual dan muntah setelah

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

kemotrapi, juga terganggunya kualitas hidup diri sendiri (Mohammed S., dkk,

2012). Kecemasan yang terjadi pada pasien kanker yang menjalani kemotrapi

bisa mengakibatkan pasien menghentikan kemotrapinya, untuk mengurangi

kecemasan dapat mengajarkan teknik relaksasi, memberi dukungan dan motivasi,

serta mendorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik (Pratiwi, 2017).

Kanker payudara bukanlah kasus yang dapat diabaikan karena prevelensi

kejadian kanker payudara yang tinggi maka diperlukan solusi yang tepat untuk

menghadapi kanker payudara baik cara penatalaksanaan kanker payudara maupun

pencegahannya. Secara garis besar penatalaksanaan kanker payudara dibagi

menjadi dua, terapi lokal yaitu berupa konservatif, mastektomi dengan

rekontruksi, mastektomi dengan radikal yang dimodifikasi. Yang kedua yaitu

terapi sistemik yang berupa kemotrapi dan terapi radiasi (Astana, 2009). Upaya

pencegahan tersebut berupa dengan edukasi pemeriksa payudara sendiri

(SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) (Kemkes RI, 2017).

SADARI dan SADANIS bertujuan untuk menemukan benjolan pada

payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secara dini (Kemenkes

RI, 2015). Selain dari SADARI dan SADANIS pemeriksaan yang akurat bisa dari

mammografi. Keefektifan mammografi dalam mendeteksi kanker payudara

sekitar 90%. Mammografi mendeteksi kanker payudara kecil dalam 2 tahun

sebelum kanker dapat dipalpasi, dengan adanya massa payudara yang

mencurigakan biopsi harus dilakukan meskipun sudah ada hasil mamografi

karena mamografi tidak bisa mendeteksi kanker payudara sangat padat (Martin

dan Griffin, 2014).

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pasien yang menderita kanker payudara sangat penting membutuhkan

perawatan berupa asuhan keperawatan. Perawat sebagai salah satu anggota tim

yang terlibat langsung dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga harus

bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien

dengan memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif,

melalui proses keperawatan yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi tindakan keperawatan,

evaluasi tindakan keperawatan dan dokumentasi keperawatan.

Dari data tersebut diatas menunjukan prevelensi penyakit kanker payudara

yang cukup tinggi di dunia, di Indonesia dan di Kalimantan Timur khususnya di

Samarinda, serta dampak dari penyakit tersebut yang sangat luarbiasa, maka

penulis tertarik untuk menuangkan hal tersebut didalam karya tulis ilmiah

sehingga dapat lebih memahami dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan

pada pasien kanker payudara secara holistik dan komprehensif dengan judul

“Asuhan Keperawatan Pasien dengan Carsinoma Mammae di Rumah Sakit

Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

pada studi kasus karya ilmiah ini, yaitu bagaimana asuhan keperawatan pada

pasien dengan Carsinoma mammae secara holistik dan komprehensif di Rumah

Sakit Umumm Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda ?

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran secara umum tentang asuhan keperawatan pada

pasien dengan Carsinoma mammae secara holistik dan komprehensif.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengkaji pada pasien Carsinoma mammae

1.3.2.2 Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien Carsinoma mammae

secara holistik dan komprehensif

1.3.2.3 Menyusun perencanaan keperawatan pada pasien Carsinoma mammae

1.3.2.4 Melaksanakan implementasi keperawatan yang sesuai dengan

perencanaan keperawatan pada pasien Carsinoma mammae

1.3.2.5 Mengevaluas tindakan keperawatan pada pasien Carsinoma mammae

1.3.2.6 Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada pasien Carsinoma

mammae

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis

Menambah informasi dan menambah wawasan penulis dalam

mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien Carsinoma mammae meliputi

pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun perencanaan, melaksanakan

intervensi, mengevaluasi tindakan, dan mendokumentasikan tindakan.

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

1.4.2 Manfaat Bagi Tempat Praktik

Studi kasus karya tulis ilmiah ini diharapkan menjadi masukan untuk

melakukan asuhan keperawatan pada pasien Carsinoma mammae secara holistik

dan komprehensif.

1.4.3 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat

untuk pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan maternitas khususnya

mengenai asuhan keperawatan pada pasien Carsinoma mammae.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Medis

2.1.1 Definisi Kanker Payudara

Carsinoma mammae atau kanker payudara merupakan gangguan dalam

pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel

normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jarinagan limfe dan pembuluh darah

(Nurarif, 2015).

Kanker payudara adalah suatu tumor (maligna) yang berkembang dari sel-

sel di payudara. Biasanya kanker payudara tumbuh di lobulus yaitu kelenjar yang

memproduksi susu, atau pada duktus saluran kelenjar susu yaitu saluran yang

menghubungkan lobulus ke puting susu. Kanker payudara tumbuh dan

berkembang dengan cepat tanpa terkoordinasi di dalam jaringan dan menyebar

ke pembuluh darah (Putra, 2015).

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel di jaringan payudara yang tidak

normal. Sel tersebut mengalami mutasi, tumbuh lebih cepat dan tidak terkendali

serta dapat tumbuh lebih lanjut menyebar ke bagian tubuh lainnya.

2.1.2 Etiologi

Menurut Brunner dan Suddart dalam NANDA, (2015), penyebab kanker

payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor genetik. Kanker

payudara memeperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi

duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

perkembangan sel-sel yang atipikal dan kemudian berlanjut menjadi karsinoma

insitu dan sel menjadi massa. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga

berperan dalam pembentukan kanker payudara (estradiol dan progesteron

mengalami perubahan dalam lingkungan seluler).

Menurut Putra (2015) faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker

payudra terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan

faktor resiko tidak dapat diubah. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

2.1.2.1 Faktor risiko yang dapat diubah

1) Obesitas

Obesetitas adalah kegemukan yang diakibatkan oleh kelebihan lemak

dalam tubuh. Jaringan lemak dalam tubuh merupakan sumber utama estrogen,

jadi jika memiliki jaringan lemak lebih banyak berarti memiliki estrogen lebih

tinggi yang meningkatkan risiko kanker payudara.

2) Pecandu alkohol

Alkohol bekerja dengan meningkatkan kadar darah didalam insulin darah,

seperti faktor pertumbuhan atau insulin like growth factors (IGFs) dan estrogen.

Oleh karena itu alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

3) Perokok berat

Rokok merupakan salah satu faktor risiko kanker payudara pada

perempuan, rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat mempengaruhi organ –

organ tubuh. Menurut penelitian WHO menyatakan setiap jam tembakau rokok

membunuh 560 oranng di seluruh Dunia. Kematian tersebut tidak terlepas dari

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

3800 zat kimia yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu

kanker).

4) Stres

Stres dapat menjadi faktor risiko kanker payudara karena stres pisikologi

yang berat dan terus menerus dapat melemahkan daya tahan tubuh dan penyakit

fisik dapat mudah menyerang.

5) Terpapar zat karsinogen

Zat karsinogen di antaranya yaitu zat kimia, radiasi, dan pembakaran asap

tembakau. Zat karsinogen dapat memicu tumbuhnya sel kanker payudara

(Depkes, 2015).

2.1.2.2 Faktor risiko yang tidak dapat diubah

1) Faktor genetik atau keturunan

Kanker payudara sering dikatakan penyakit turun temurun, ada dua gen

yang dapat mewarisi kanker payudara maupun ovarium yaitu gen BRCA1 (Brest

Care Susceptibility Gene 1) dan BRCA2 (Brest Care Susceptibility Gene 2) yang

terlibat dari perbaikan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kedua gen ini hanya

mencapai 5% dari kanker payudara, jika pasien memiliki riwayat kelurga kanker

payudara uji gen BRCA dapat dilakukan. Jika memiliki salah satu atau kedua gen

BRCA1 dan BRCA2 risiko terkena kanker payudara akan meningkat, BRCA1

berisiko lebih tinggi kemungkinan 60%-85% berisko kanker payudara sedangkan

BRCA2 berisiko 40% - 60% berisiko kanker payudara.

2) Faktor seks atau jenis kelamin

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami kanker payudara, tetapi

laki-laki juga dapat terserang kanker payudara. Hal ini disebabkan laki-laki

memiliki lebih sedikit hormon estrogen dan progesteron yang dapat memicu

pertumbuhan sel kanker, selain itu payudara laki-laki sebagian besar adalah

lemak, bukan kelenjar seperti perempuan.

3) Faktor usia

Faktor risiko usia dapat menentukan seberapa besar risko kanker payudara.

presentase risiko kanker payudara menurut usia yaitu, dari usia 30-39 tahun

berisiko 1 dari 233 perempuan atau 0,43%, usia 40-49 tahun berisiko 1 dari 69

perempuan atau 1,4%, usia 50-59 tahun berisiko 1 dari 38 perempuan atau 2,6%,

usia 60-69 tahun berisiko 1 dari 27 perempuan atau 3,7%. Jadi, Semakin tua usia

seseorang kemungkinan terjadinya kanker payudara semakin tinggi karena

kerusakan genetik (mutasi) semakin meningkat dan kemampuan untuk

beregenerasi sel menurun.

4) Riwayat kehamilan.

Perempuan yang belum pernah hamil (nullipara) memiliki risiko kanker

payudara lebih tinggi. Pertumbuhan sel payudara pada usia remaja bersifat imatur

(belum matang) dan sangat aktif. Sel payudara yang imatur lebih rentan

mengalami mutasi sel yang abnormal, ketika seseorang hamil akan mengalami

kematuran sel pada payudaranya dan menurunkan risiko kanker payudara.

5) Riwayat menstruasi

Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama kali sebelum umur 12

tahun (menarche dini) berisiko 2-4 kali lebih tinggi terkena kanker payudara.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Risiko yang sama juga dimiliki perempuan yang menopause pada usia di atas 55

tahun. Setelah wanita menstruasi akan mengalami perubahan bentuk tubuh tidak

terkecualai payudara, payudara akan mulai tumbuh dan terdapat hormon yang

dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.

6) Riwayat menyusui

Perempuan yang menyusui anaknya, terutama selama lebih dari satu tahun,

berisiko lebih kecil menderita kanker payudara. Selama menyusui, sel payudara

menjadi lebih matang (matur). Dengan menyusui mentruasi akan mengalami

penundaan. Hal ini akan mengurangi paparan hormon estrogen terhadap tubuh

sehingga menurunkan risiko kanker payudara.

2.1.3 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala kanker payudara pada stadium awal biasanya massa

tunggal, massa teraba keras dan padat, dapat digerakan atau terfiksasi pada kulit

atau jaringan yang berada dibawahnya, tidak memiliki batasan yang jelas atau

tidak teratur. Tanda lanjutan lainnya berupa adanya rabas pada puting atau terjadi

retraksi pada puting, edema atau cekungan pada kulit, payudara tidak simetris,

dan pembesaran nodus limfe aksila. Pasien yang menderita Carsinoma mamme

biasanya ada yang merasakan nyeri dan ada yang tidak merasakan nyeri, dan

berat badan menurun menunjukan adanya metastase (Nurarif, 2015).

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

2.1.4 Patofisiologi

Faktor predisposisi dan

resiko tinggi hiperplasi

pada sel maame Mendesak sel syaraf Interupsi sel syaraf

Nyeri (D.0077)

Mendesak pembuluh darah Mensuplai nutrisi ke

jaringan Ca

Mendesak jaringan sekitar

Menekan jaringan pada

maame Hipermetabolisme ke

jaringan

Aliran darah terhambat

Hipoksia

Nekrosis jaringan

Bakteri patogen

Resiko infeksi

(D.0142)

Penurunan

hipermetabolisme jaringan

Penurunan berat badan

Defisit nutrisi (D.0019)

Peningkatan konsistensi

maame

Peningkatan konsistensi

maame

Ukuran maame abnormal

Mamae ansimetris

Defisit pengetahuan

(D.0111)

Ansietas (D.0080)

Gangguan citra

tubuh (D.0083)

Massa tumor

mendesak kejaringan

Perfusi jaringan terganggu

ulkus

Kerusakan integritas

kulit /jaringan

(D.0129)

Infiltrasi pleura peritalr

Ekspansi paru menurun

Pola nafas tidak efektif

(D.0005)

(Nurarif, 2015)

Gangguan pola tidur (D.0055)

Gangguan mobilitas fisik

(D.0054)

Kesulitan dalam bergerak

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

2.1.4 Klasifikasi

Secara umum jenis kanker payudara dapat dibagi menjadi tiga yaitu kanker

payudara non-invasive, kanker payudara invasive dan kanker payudara paget’s

disease. Uraian lengkapnya sebagai berikut: (Putra, 2015)

2.1.5.1 Kanker payudara non-invasive

Kanker terjadi pada kantong (tube) susu (penghubung antara alveolus,

kelenjar yang memproduksi susu, dan puting payudara). Jenis kanker ini biasanya

disebut dengan kanker carsinoma insitu, dimana kanker payudara belum

menyebar ke bagian luar jaringan kantong susu.

2.1.5.2 Kanker payudara invasive

Sel kanker merusak seluruh kelenjar susu serta menyerang lemak dan

jaringan di sekitarnya. Pada tahap ini kanker telah menyebar keluar dari kantong

susu dan menyerang jaringan disekitarnya, bahkan menyebabkan metastase

seperti ke jaringan kelenjar limfe.

2.1.5.3 Paget’s Disease

Kanker bermula tumbuh di saluran susu, kemudian menyebar ke kulit

areola dan puting. Tandanya terlihat kulit pecah-pecah, memerah, dan

mengeluarkan cairan. Penyembuhan pada jenis kanker ini lebih baik jika tidak

disertai dengan massa.

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Klasifikasi kanker payudara menurut stadium dan harapan hidup: (National

Cancer Institute-surveilance, Epidemiology and Result (SEER), 2001 dalam

NANDA, 2015).

2.1.2.1 Stadium 0

Tidak terbukti adanya tumor primer, tidak ada tumor dalam kelenjar getah

bening region, tidak ada metastase ke bagian lain, dan memeiliki harapan hidup

99% selama 5 tahun kedepan.

2.1.2.2 Stadium I

Tumor berukuran kurang atau sama dengan 2 cm, tidak ada tumor dalam kelenjar

getah bening region, tidak ada metastase jauh dan memiliki harapan hidup 92%

selama 5 tahun kedepan.

2.1.2.3 Stadium IIA

Tumor tidak ditemukan pada payudara, tetapi sel-sel kanker ditemukan di

kelenjar getah bening di ketiak yang terletak di bawah lengan dapat berpindah-

pindah, tidak mengalami metastase jauh dan memiliki harapan hidup 82% selama

5 tahun kedepan.

2.1.2.4 Stadium IIB

Tumor berukuran lebih besar dari 2 cm tidak lebih dari 5 cm, sel-sel kanker

ditemukan di kelenjar getah bening di ketiak yang terletak di bawah lengan dapat

berpindah-pindah dan tidak mengalami metastase jauh.

2.1.2.5 Stadium IIIA

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tumor tidak ditemukan di payudara, tetapi ditemukan di kelenjar getah

bening melekat bersama atau pada struktur yang lain, tidak ada metastase jauh

dan memiliki harapan hidup 47% selama 5 tahun kedepan.

2.1.2.6 Stadium IIIB

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan,

juga terdapat luka bernanah di payudara atau didiagnosis sebagai inflammatory

breast cancer, menyebar ke kelenjar getah bening dan memiliki harapan hidup

44% selama 5 tahun kedepan.

2.1.2.7 Stadium IV

Ukuran tumor sudah tidak dapat ditentukan dan telah menyebar atau

bermetastasis ke lokasi yang jauh, seperti tulang, paru-paru, liver, tulang rusuk,

atau organ-organ tubuh lainnya dan memiliki harapan hidup 15% selama 5 tahun

kedepan.

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang

Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : (Nurarif, 2015)

2.1.5.1 Scan (misalnya, MRI, CT). Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi

metastatik dan evaluasi.

2.1.5.2 Termografi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red.

2.1.5.3 Mamografi untuk mendeteksi massa maligna kecil dalam 2 tahun sebelum

kanker dapat dipalpasi.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

2.1.5.4 Biopsi untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2 (Breast Cancer

Susceptibility Gene).

2.1.5.5 USG (ultrasonografi) untuk membedakan lesi solid dan kistik.

2.1.5.6 Pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap dan kimia darah.

2.1.7 Penatalaksanaan

Penangan pada pasien kanker payudara meliputi:

2.1.8.1 Mastektomi

Mastektomi adalah pmbedahan yang dilakukan untuk mengangkat

payudara.

Tipe-tipe mastektomi menurut Martin dan Griffin (2014) terbagi menjadi 7 yaitu:

1) Mastektomi radikal luas

Terdiri prosedur di atas di tambah eksisi klenjar limfe mammae internal.

Beberapa bagian rusuk harus diangkat untuk mencapai kelenjar mammae internal.

Operasi ini jarang dilakukan

2) Mastektommi radikal (haisted klasik)

Melalui insisi vertikal, seluruh payudara diangkat dengan batas kulit yang

bermakna disekitar puting, areola, dan tumor. Otot pektoralis mayor dan minor

diangkat, vena aksila dipotong. Dalam pembedahan kulit yang tipis ditinggalkan.

3) Mastektomi radikal modifikasi

Seluruh payudara dan sebagian besar kelenjar limfe pada aksila

diangkat,vena aksila dipotong, otot pektoralis dipertahankan.

4) Mastektomi sederhana (total)

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Seluruh payudara diangkat, tetapi kelenjar aksila dan otot pektoralis tidak.

Apabila kanker telah menyebar, aksila diradiasi atau dilakukan mastektomi

radikal.

5) Mastektomi sebagian (reseksi segmen, reseksi potongan)

Tumor dan besar segmen di sekitar jaringan payudara, dibawah fasia, dan

kulit di atasnya diangkat biasanya sekitar sepertiga payudara.

6) Lumpektomi, tilektomi atau eksisi lokal

Tumor berukuran 3 cm sampai 5 cm jaringan pada kedua sisi diangkat,

memepertahankan jaringan dan kulit payudara lainnya.

7) Mastektomi subkutan

Jaringan payudara, termasuk kedua aksila, diangkat melalui insisi di bawah

payudara. Semua kulit payudara, termasuk puting dan areola serta tonjolan

jaringankecil di bawah puting, dibiarkan ditempatnya. Implan silikon disisipkan,

baik pada saat pembedahan awal atau beberapa bulan sesudahnya.

2.1.8.2 Radioterapi

Radiotrapi yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker

dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel

kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai

efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna

kulit di sekitar payudaar menghitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

sebagai akibat dari radiasi. Pengobatan ini biasanya diberikan bersamaan dengan

lumpektomi atau mastektomi (Putra, 2015).

2.1.8.3 Kemoterapi

Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam

bentuk pil, kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker.

Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang

kemungkinan telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapi

adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh

obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (Putra, 2015).

2.1.8.4 Terapi Hormonal

Terapi ini biasa disebut trapi anti-estrogen yang sistem kerjannya memblok

kemampuan estrogen dalam menstimulus perkembangan kanker payudara (Putra,

2015).

2.1.8.5 Lintas metabolisme

Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan

resorbsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang

diinduksi oleh ovarian suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme

tulang, menunjukan evektivitas untuk menurunkan metastasis sel kanker

payudara menuju tulang. Penggunaan asam bifosfonat dalam jangka panjang

dapat menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi

ginjal (Nurarif, 2015).

2.1.8 Komplikasi

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit kanker payudara stdium lanjut

atau pasca mastektomi yaitu, metastase ke organ lain seperti tulang rusuk menjadi

kanker tulang, terjadi limfederma karena saluran limfe untuk menjamin aliran

balik limfe ke sirkulasi umum tidak berfungsi dengan adekuat karena nodus

eksilaris dan sistem limfe diangkat.

2.1.9 Skrining

Skrining untuk kanker payudara berguna untuk mendeteksi seorang atau

kelompok orang yang mempunyai kelainan atau abnormalitas yang mungkin

kanker payudara dan selanjutnya memerlukan diagnosa konfirmasi. Skrining juga

ditujukan untuk mendapatkan kanker payudara dini sehingga hasil pengobatan

menjadi efektif dengan demikian menurunkan mortalitas dan memperbaiki

kualitas hidup.

Tindakan untuk skrining antara lain sebagai berikut:

2.1.9.1 Pemeriksa payudara sendiri (SADARI)

SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang perempuan terhadap

kondisi payudaranya sendiri. Tindakanan ini dilengkapi dengan langkah-langkah

khusus

untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara untuk mengetahui

perubahan-perubahan yang terjadi pada payudara. SADARI dilakukan setiap

bulan sekitar 7-10 hari setelah mentruasi (Putra, 2015).

2.1.9.2 Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pemeriksaan payudara klinis dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

profesional dengan cara seperti pemeriksaan payudara sendiri biasanya dilakukan

setiap setahun sekali. Pemeriksaan SADANIS sangat penting untuk umur 40

tahun lebih saat risiko kanker payudara mulai meningkat, untuk perempuan usia

20-30an tahun di anjurkan pula untuk melakukan pemeriksaan ini disamping

tenaga kesehatan menguatkan SADARI (Martin dan Griffin, 2014).

2.1.9.3 Termografi (clinical infrared imaging)

Termografi adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi dan mencatat

perubahan suhu pada permukaan kulit. Pencitraan termal inframerah digital

digunakan dalam skrining kanker payudara, menggunakan kamera termal

inframerah untuk memotret area suhu yang berbeda di sekitar payudara. Area

payudara yang terkena kanker biasanya memiliki suhu lebih tinggi yang akan

terdeteksi melalui prosedur termografi.

2.1.9.4 Mammografi

Mammografi adalah prosedur skrining dan diagnostik yang menggunakan

sinar X untuk mengetahi kondisi payudara. Lebih dari 90% kanker payudara

dapat terdeteksi dengan mammografi tetapi hanya 20% sampai 50% lesi pada

payudara hanya dapat terdeteksi oleh mammografi. Mammografi lebih dini

menemukan kanker yang lebih kecil dalam 2 tahun sebelum kanker dapat

dipalpasi, dengan lebih sedikit metastase ke nodus limfe (Martin dan Griffin,

2014). Skrining mammografi dianjurkan untuk perempuan berusia 40 tahun

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

dengan resiko standar dan untuk wanita yang berisiko tinggi dapat dilakukan

pada umur 25 tahun.

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah proses atau kegiatan pada praktik

keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien dalam upaya

memenuhi kebutuhan dasar pasien dan membantu pasien untuk mendapatkan

kesehatan yang optimal. Proses keperawatan mencakup tahap-tahap pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, evaluasi dan

dokumentasi (Martin dan Griffin, 2014).

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan

upaya untuk mengumpulkan data pasien secara lengkap dan sistematis mulai dari

pengumpulan data, identitas pasien, dan validasi status kesehatan pasien.

Pengkajian bertujuan untuk menegaskan drajat kesehatan atau kesakitan pasien

dan untuk mendiagnosa kemungkinan masalah (Martin dan Griffin, 2014).

Pengkajian kanker payudara berfokus pada hal-hal berikut: berapa lama

muncul massa, penebalan massa atau gejala kanker lain dan apakah telah

mengalami perubahan payudara, karakteristik nyeri payudara, rabas dari puting,

adanya ruam, atau eksem pada puting, riwayat trauma pada payudara, dan riwayat

keluarga memiliki penyakit kanker (Martin dan Griffin, 2014).

Pengkajian dalam proses keperawatan meliputi:

2.2.1.1 Anamnesis

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Anamnesis atau wawancara merupakan metode pengumpulan data secara

langsung antara perawat dan pasien. Data wawancara merupakan semua

ungkapan perasaan yang dirasakan pasien atau orang lain yang berkepentingan

termasuk keluarga pasien, teman dan orang terdekat pasien.

Data yang mencakup wawancara meliputi:

1) Identitas pasien

Identitas pasien mencakup nama pasien, tanggal lahir/usia, suku/bangsa,

agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk

rumah sakit, nomor rekam medik dan diagnosa medis.

2) Keluhan utama

Keluhan utama terbagi menjadi dua yaitu keluhan utama saat masuk rumah

sakit dan keluhan saat pengkajian. Keluhan utama pada pasien dengan kanker

payudara dapat nerupa adanya massa tumor di payudara, rasa sakit di payudara,

keluar cairan pada puting, kemerahan pada payudara, payudara terasa restraksi.

3) Riwayat penyakit

(1) Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit yang dialami pasien dari penjelasan sebelum terjadinya

keluhan utaman sampai terjadi keluhan utama dan hingga pada saat pengkajian.

Riwayat kanker payudara dari tanda gejala munjul, penetapan biopsi, keluhan

yang paling dirasakan hingga penanganan yang sudah diberikan untuk menangani

keluhan tersebut.

(2) Riwayat penyakit terdahulu

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Riwayat penyakit dahulu adalah riwayat penyakit yang pernah di derita

oleh pasien dan berhubungan dengan penyakit yang sekarang ini.

(3) Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit kelurga adalah berisi tentang semua anggota kelurga

pasien yang memiliki penyakit kronis, menular, menurun dan menahun seperti

penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, TBC, HIV, hepatits B, penyakit

kelamin, dan apakah kelurga ada yang memiliki riwayat kanker payudara.

(4) Perilaku yang mempengaruhi kesehatan

Prilaku yang mempengaruhi kesehatan berisi tentang aktivitas atau prilaku

sebelum pasien sakit yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien, seperti

peminum alkohol atau tidak, merokok atau tidak, ketergantungan obat-obatan

atau tidak, dan bagaimana dengan aktivitas berolahraga.

4) Data pisikososial

Data pisikososial diperlukan untuk mengetahui koping yang dimiliki

pasien, persepsi pasien tentang penyakitnya dan untuk mengetahaui apakah

terjadi gangguan konsep diri pada pasien.

5) Personal hygine

Data personal hygine diperlukan untuk mengetahui frekuensi mandi,

kramas, menyikat gigi, memotong kuku dan ganti pakaian dalam sehari.

6) Pengkajian spiritual

Pengkajian spiritual dapat ditanyakan bagaimana kebiasaan beribadah

selama sebelum sakit dan sesudah sakit ini. Biasanya pada pasien yang

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

mengalami penyakit kronis akan lebih mendekatkan diri kepada tuhan guna untuk

mencari ketenangan hidupnya.

2.2.1.2 Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat

kondisi pasien maupun lingkungan sekitar pasien atau respon pasien dengan

penyakit kanker, biasanya terdapat nyeri sehingga respon pasien terlihat meringis

menahan nyeri.

2.2.1.3 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik merupakan proses pemeriksaan fisik dengan

menggunakan metode head to toe yaitu dari ujung rambut hingga ujung kaki

untuk menemukan tanda tanda klinis atau kelainan pada suatu sistem.

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan teknik inspeksi, palpasi, auskutasi dan

perkusi:

Pemeriksaan fisik meliputi:

Keadaan umum berupa keadaan kesadaran pasien, apakah pasien dalam

keadaan sadar, apatis, somnolen, sopor atau koma. Pemeriksaan tanda-tanda vital

untuk mendapatkan data objektif dari keadaan pasien, pemeriksaan ini meliputi

tekanan darah, suhu, respirasi, dan jumlah denyut nadi.

Pada pemeriksaan pertama di mulai dari kepala sampai leher meliputi

pemeriksaan bentuk kepala, penyebaran rambut, warn arambut, struktur wajah ,

warna kulit, kelengkapan dan kesimetrisan mata, kelopak mata, kornea mata,

konungtiva dan sklera, pupil dan iris, ketajaman penglihatan, lapang pandang

penglihatan, keadaan lubang hidung, kesimetrisan septum nasal, ukuran telinga

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

kanan dan kiri, ketajaman pendengaran, keadaan bibir, keadaan gusi dan gigi,

keadaan lidah, keadaan platum dan orofaring, posisi trakea, apakah ada tiroid,

kelenjar limfe, apakah ada penonjolan vena jugularis, dan cek denyut nadi

karotis.

Pada payudara meliputi inspeksi (biasanya terjadi perubahan pigmentasi

kulit seperti kemerahan,papila mamae tertarik kedalam, hiperpigmentasi aerola

maame, ada atau tidak pengeluaran cairan pada puting susu, ada atau tidak

oedem, dan ansimetris payudara serta apakah terlihat adanya ulkus pada bagian

payudara). Jika terdapat ulkus pada payudara lakukan pengkajian luka meliputi

jenis luka, panjang luka, lebar luka, kedalaman luka, warna luka. Palpasi hasil

(biasanya teraba ada massa pada payudara, ada atau tidak pembesaran kelenjar

getah bening, kemudian disertai dengan pengkajian nyeri tekan).

Pada pemeriksaan dada atau torak meliputi ispeksi (bentuk payudara

simetris atau tidak, apakah terlihat mempergunakan otot bantu pernafasan dan

lihat bagaimana pola nafas), plapasi (penilaian vokal premitus), perkusi

(melakukan perkusi di semua lapang paru), auskultasi (penilaian suara nafas,

suara uacapan suara).

Pada pemeriksaan kardiovaskuler meliputi inspeksi dan palpasi melihat

bagaimana bentuk dada, mengamati pulsasi dan ictus cordis, dan palpasi

menentukan batas-batas jantung untuk mengetahui ukuran jangtung, auskultasi

mendengarkan bunyi jantung, bunyi jantung tambahan ada atau tidak. Cantumkan

juga apakah pasien menggunakan alat bantu pernapasan

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi (melihat bentuk abdomen, ada atau

tidak benjolan, ada atau tidak bayangan pembuluh darah), auskultasi (bising usus

dengan hasil yang normal 5-35x/menit), palpasi (teraba ada atau tidak massa, ada

atau tidak pembesaran limfe dan line serta ada atau tidak nyeri tekan) dan perkusi

(penilaian suara abdomen suara normalnya berupa timpani dan jika abdomen

terlihat membesar lakukan pemeriksaan shifting dullnes).

Pemeriksaan genetalia dan perkemihan meliputi pemeriksaan bagian-bagian

genetalia apakah ada kelainan atau tidak, kebersihan genetalia, kemempuan

berkemih, intake dan output cairan serta menghitung belance cairan.

Pemeriksaan muskuloskeletal meliputi pemeriksaan kekuatan otot, kelainan

pada tulang belakang, dan kelainan pada ekstremitas.

Pemeriksaan integumen meliputi kebersihan kulit, warna kulit, kelembaban,

turgor kulit, apakah ada lesi dan apakah ada penyekit kulit serta berapa hasil

penilaian resiko dekubitus.

Sistem persyafan meliputi pemeriksaan glasgow coma scale and score

(GCS) cantum kan hasil pemeriksaan hasil eye, verbal, dan best motor,

pemeriksaan ingatan memory, cara berkomunikasi, kognitif, orientasi

(tempt,waktu,orang), saraf sensori (nyeri tusuk, suhu, san senetuhan),

pemeriksaan syaraf otak (NI-NXII), fungsi motorik dan sensorik, serta

pemeriksaan ferleks fisiologis.

2.2.2 Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah sebuah gambarkan respon manusia mengenai

keadaan kesehatan pada individu atau klompok (Martin dan Griffin, 2014).

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Diagnosa keperawatan sejalan dengan diagnosa medis karena saat

mengumpulkan data-data untuk menegakan diagnosa keperawatan ditinjau dari

keadaan penyakit dalam diagnosa medis.

Setelah melakukan pengkajian keperawatan dan timbul diagnosa yang

tepat. Menurut Martin dan Griffin (2014), diagnosa keperawatan pada pasien

kanker payudara meliputi: defisiensi pengetahuan berhubugan dengan tes yang

dilakukan dan penanganan yang dipilih, gangguan citra tubuh berhubungan

dengan kemungkinan kehilanga bagian tubuh atau fungsi tubuh, gangguan harga

diri berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh atau feminitas, kecemasan

berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, nyeri berhubungan dengan

insisi bedah pascaoperasi, ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit yang

berpengaruh pada aktivitas, gangguan proses keluarga berhubungan dengan

dampak penyakit pada keluarga dan perubahan pola seksualitas berhubungan

dengan ketakutan akan penolakan dari pasangan.

Menurut Nurarif (2015), diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien

kanker payudara yaitu:

2.2.2.1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinidng dada,

hambatan upaya nafas (misalny nyeri saat bernafas). Kategori: fisiologi,

subkategori: respirasi, kode: D.0005.

2.2.2.2 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologi. kategori:

pisikologi, subkategori: nyeri dan kenyamanan, kode: D.0077.

2.2.2.3 Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi

nutrien ke jaringan. Kategori: fisiologi, subkategori: Nutrisi dan cairan

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Kode: D.0019.

2.2.2.4 Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan faktor mekanik

(penekanan massa kanker). Kategori: lingkungan, subkategori:

keamanan dan proteksi, kode: D.0139.

2.2.2.5 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri. Kategori: fisiologi,

subkategori: aktivitas dan istirahat, kode: D.0054.

2.2.2.6 Gangguan cinta tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk

tubuh. Kategori: psikologi, subkategori: integritas ego, kode: D.0083.

2.2.2.7 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian. Kategori:

psikologi, subkategori: integritas ego, kode: D.0080.

2.2.2.8 Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur.

Kategori: fisiologi, subkategori: aktivitas dan istirahat, kode: D.0055.

2.2.2.9 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.

Kategori: perilaku, subkategori: penyuluhan dan pembelajaran, kode:

D.0111.

2.2.2.10 Resiko infeksi berhubugan dengan faktor resiko tindakan invasif.

Kategori: lingkungan, subkategori: keamanan dan proteksi, kode:

D.0142.

2.2.3 Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah berbagai perawatan yang berdasarkan

penilaian klinis dan pengetahuan yang dilakukan oleh perawat untuk

meningkatkan hasil klien/pasien (NANDA, 2015).

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Membuat intervensi keperawatan membutuhkan keterampilan meliputi,

penetapan prioritas, penetapan tujuan klien (dalam prilaku yang dapat diukur) dan

kriteria hasil serta menetukan tindakan keperawatan (Martin dan Griffin, 2014).

. Membuat prioritas masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah dirumuskan sebelumnya karena tidak semua diagnosa keperawatan

diselesaikan secara bersama. Menentukaan tujuan, tujuan ada dua yaitu tujuan

jangka panjang untuk mengatasi masalah secara umum dan tujuan jangka pendek

untuk mengatasi etiologi guna mencapai tujuan jangka panjang. Rumusan tujuan

mencakup SMART yaitu specific (rumusan tujuan harus jelas), measurabel

(dapat diukur), achievable (dapat dicapai bersma pasien ), realistic (dapat dicapai

dan nyata), dan timing (harus ada target waktu).

Tabel 2.2

Intervensi keperawatan pada pasien kanker payudara

No. Diagnosa Keperawatan

(SDKI)

Tujuan & Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(SIKI)

1. Kategori : fisiologi

Subkategori : respirasi

Kode : D.0005

Pola nafas tidak efektif

berhubungan dengan

deformitas dinidng dada, hambatan

upaya nafas (misalny nyeri saat

bernafas)

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Pasien mengatakan sesak nafas

DO:

- Penggunaan otot bantu

pernafasan

- Fase ekspirasi terlihat

memanjang

- Pola nafas abnormal

(hiperventilasi)

Minor

DS:

- Pasien mengatakan sesak pada

Respiratory status :

ventilasi

Respiratory status :

airway patency

Vital sign status

Tujuan : pola nafas

menjadi efektif

Kriteria hasil :

RR dalam batas normal

(16 – 24x/menit), jalan

nafas paten, suara nafas

vasikuler, pola nafas

normal, irama nafas

reguler, tidak ada suara

nafas tambahan

Manajemen pernafasan

dan pemantauan respirasi

1.1 Monitor pola nafas

(frekuensi,

kedalaman, usaha

nafas)

1.2 Monitor saturasi

oksigen

1.3 Posisikan semi

fowler atau fowler

Berikan oksigen

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No. Diagnosa Keperawatan

(SDKI)

Tujuan & Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(SIKI)

posisi tidur saja

DO:

- Pernapasan cuping hidung

- Diameter toraks anterior dan

posterior meningkat

2. Kategori : pisikologi

Subkategori : nyeri dan

kenyamanan

Kode : D.0077

Nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisiologi

Dibuktikan dengan:

Mayor

DS:

- Pasien mengeluh nyeri

- Pasien mengatakan sulit tidur

DO:

- Terlihat meringis

- Bersikap protektif (mis.

waspada, posisi menghindari

nyeri)

- Gelisah

- Frekuensi nadi meningkat

Minor

DO:

- Tekanan darah meningkat

- Pola nafsu makan berubah

- Proses berfikir terganggu

- Menarik diri

- Berfokus pada diri sendiri

Pain level

Pain kontrol

Tujuan : nyeri hilang atau

nyeri berkurang

Kriteria hasil :

- Skala nyeri berkurang

(skala nyeri 2-3)

- Klien mampu

mengontrol nyeri dengan

manajemen nyeri non

farmakologi

- Klien mampu

menyatakan nyaman

setelah nyeri berkurang

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon

nyeri non verbal

2.3 Berikan analgesik

sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik

nonfarmakologis

untuk mengurangi

nyeri

3.

Kategori : fisiologi

Subkategori : Nutrisi dan cairan

Kode : D.0019

Defisit nutrisi berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorbsi

nutrien ke jaringan

Dibuktikan dengan:

Mayor

DS:

- Pasien mengatakan BB turun

DO:

- Berat badan turun minimal

- 10% dibawah rentang normal

Minor

DS:

- Pasien mengatakan cepat

kenyang

- Pssien mengatakan nafsu makan

Nutrition status : food

and fluid intake

Weiht control

Tujuan : nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :

- Tidak terjadi penurunan

berat badan

- Adanya peningkatan

berat badan

- Tidak ada mual dan

muntah

- Mampu menghabiskan

porsi makannya

Manajemen nutrisi

3.1 Identifikasi status

nutrisi

3.2 Monitor asupan

makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil

pemeriksaan

laboratorium

3.5 Berikan medikasi

sebelum atau sesudah

makan

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No. Diagnosa Keperawatan

(SDKI)

Tujuan & Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(SIKI)

menurun

- Pasien mengatakan mual

muntah

DO:

- Membran mukosa pucat

- Serum albumin turun

- Rambut rontok berlebihan

- Diare

4. Kategori : lingkungan

Subkategori : keamanan dan

proteksi

Kode : D.0139

Gangguan integritas kulit/jaringan

berhubungan dengan faktor

mekanik (penekanan massa kanker)

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Pasien mengatakan nyeri

- Pasien mengatakan gatal

DO:

- Kerusakan jaringan dan lapisan

kulit

- Adanya ulkus kanker

Minor

DO:

- Perdarahan

- Kemerahan

- Hematoma

Tissue integrity : skin

and musous

Tujuan: Integritas kulit

membaik

Kriteria hasil:

- Menunjukan proses

penyembuhan luka

- Kebersihan dan

kelembapan kulit terjaga

- Kehangatan kulit merata

Perawatan luka

4.1 Monnitor

karakteristik luka

(mis. drainase,

warna, ukuran, bau)

4.2 Monitor tanda-tanda

infeksi

4.3 Pertahankan teknik

steril saat melakukan

perawatan luka

4.4 Ajarkan prosedur

perawatan luka

secara mandiri

5.

.

Kategori : fisiologi

Subkategori : aktivitas dan istirahat

Kode : D.0054

Gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan nyeri

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Pasien mengatakan sulit

- menggerakan esktremitas

DO:

- Kekuatan otot menurun

Minor

DS:

- Pasien mengatakn nyeri saat

bergerak

DO:

- Fisik terlihat lemah

- Gerakan terbatas

Join movement : active

Self care : ADLs

Tujuan: Pergerakan

aktifitas fisik meningkat

Kriteria hasil:

- Klien meningkat dalam

aktifitas fisik

- Memverbalisasi

perasaan dalam

meningkatkan kekuatan

dan kemampuan

berpindah.

- Mengerti tujuan dari

mobilisasi

Dukungan mobilisasi

5.1 Monitor TTV

sebelum meulai

mobilisasi

5.2 Fasilitasi melakukan

mobilisasi fisikd

5.3 Libatkan keluarga

untuk membantu

pasien dalam

meningkatkan

pergerakan

5.4 Jelaskan tujuan dan

prosdur mobilisasi

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No. Diagnosa Keperawatan

(SDKI)

Tujuan & Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(SIKI)

6. Kategori : psikologi

Subkategori : integritas ego

Kode : D.0083

Gangguan cinta tubuh berhubungan

dengan perubahan struktur/bentuk

tubuh

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Mengungkapkan kehilangan

bagian tubuh

DO:

- Fungsi/struktur tubuh

berubah/hilang

- Terlihat kehilangan bagian

tubuh

Minor:

DS:

- Mengungkapkan perasaan

negatif tentang perubahan tubuh

- Mengungkapkan kekhawatiran

pada penolakan

DO:

- Menghindari melihat atau

menyentuh bagian tubuh

- Respon nonverbal pada

perubahan bagian tubuh

- Hubungan sosial berubah

Body image

Tujuan : klien mampu

beradaptasi dengan

perubahan tubuhnya

Kriteria hasil :

- Body image positif

- Mampu mengidentifikasi

kekuatan personal

Promosi citra tubuh dan

koping

6.1 Identifikasi

kemampuan yang

dimiliki

6.2 Monitor frekuensi

pernyataan kritik

terhadap diri sendiri

6.3 Anjurkan keluarga

ter;ibat untuk

memotivasi pasien

6.4 Diskusikan

perubahan tubuh dan

fungsinya

7. Kategori : psikologi

Subkategori : integritas ego

Kode : D.0080

Ansietas berhubungan dengan

ancaman terhadap kematian

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Pasien mengatakan khawatir

dengan kondisinya

- Sulit berkonsentrasi

- Pasien mengatakan sulit tidur

DO:

- Terlihat gelisah

- Terlihat tegang

Minor

DS:

- Pasien mengeluh pusing

DO:

- Frekuensi nadi menngkat

- Tekanan darah meningkat

Anxiety self-control

Tujuan : Ansietas

berkurang

Kriteria hasil :

klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkapkan prasaan

cemas serta dapat

mengontrol cemas

Anxiety reduction

Reduksi ansietas

7.1 Identifikas penyebab

ansietas

7.2 Berikan terapi

relaksasi

7.3 Anjurkan keluarga

untuk tatap bersama

pasien

7.4 Jelaskan prosedur,

termasuk sensasi

yang akan dialami

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No. Diagnosa Keperawatan

(SDKI)

Tujuan & Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(SIKI)

8. Kategori : fisiologi

Subkategori : aktivitas dan istirahat

Kode : D.0055

Gangguan pola tidur berhubungan

dengan kurang kontrol tidur

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Pasien mengatakan sulit tidur

- Pasien mengeluh pola tidur

berubah

Mayor

DS:

- Mengeluh kemampuan

beraktivitas menurun

Pain level

Sleep : extent and

pattern

Tujuan : Pola tidur pasien

efektif

Kroteria hasil :

- Jumlah jam tidur dalam

batas normal 6-8

jam/hari

- Perasaaan segar setelah

bangun tidur

Dukungan tidur

8.1 Identifikasi faktor

pengganggu tidur

8.2 Monitor kuantitas

dan kualitas tidur

pasien

8.3 Modifikasi

lingkungan (mis.

kebisingan)

8.4 Anjurkan menepati

waktu tidur

8.5 Jelaskan pentngnya

waktu tidur

9.

Kategori : perilaku

Subkategori : penyuluhan dan

pembelajaran

Kode : D.0111

Defisit pengetahuan berhubungan

dengan kurang terpapar informasi

Dibuktikan dengan :

Mayor

DS:

- Pasien menanyakan masalah

pengobatan kanker

- Pasien menanyakan seputar

masalah yang sedang dihadapi

DO:

- Menunjukan persepsi yang

- kliru terhadap masalah

Minor

DO:

- Menunjukan prilaku berlebihan

(mis. apatis, agitasi)

Knowledge : disease

process

Tujuan : pengetahuan

pasien meningkat

Kriteria hasil :

- Pasien dan keluarga

menyatakan

pemahamannya tentang

penyakit, prognosisi dan

pengobatan

- Pasien dan keluarga

dapat menjelaskan

kembali apa yang

dijelaskan oleh perawat

Teaching : disease process

9.1 Kaji tingkat

pengetahuan pasien

mengenai penyakitnya

9.2 Jelaskan patofisiologis

dari penyakit dengan

cara yang tepat

9.3 Jelaskan tanda dan

gelaja penyakit

9.4 Jelaskan kepada

keluarga mengenai

cara skrining penyakit

9.5 Sediakan informasi

mengenai kondisi

dengan cara yang tepat

10. Kategori : lingkungan

Subkategori : keamanan dan

proteksi

Kode : D.0142

Resiko infeksi berhubugan dengan

faktor resiko tindakan invasif

Dibuktikan dengan :

DO:

- Pasien telah melakukan

tindakan mastektomi

- Terihat luka insisi panjang..

lebar...

Immune status

Knowledge : infection

control

Tujuan : tidak terjadi

infeksi

Kriteria hasil :

- Pasien terbebas dari

tanda dan gejala infeksi

- Menunjukan proses

penyembuhan luka

- Menunjukan

kemampuan untuk

Pencegahan infeksi

10.1 Monitor tanda dan

gejala infeksi lokal

dan sistemik

10.2 Berikan perawatan

luka

10.3 Berikan antibiotik

sesuai terapi

10.4 Cuci tang an sesudah

dan sebelum kontak

pasien dan

lingkungan

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No. Diagnosa Keperawatan

(SDKI)

Tujuan & Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(SIKI)

mencegah timbulnya

infeksi

10.5 Jelaskan tanda dan

gejala infeksi

2.2.4 Implementasi keperawatan

Implementasi adalah tahap tindakan dalam proses keperawatan dimana

harus membutuhkan penerapan intelektual, interpersonal, dan teknis (Martin dan

Griffin, 2014).

Implementasi keperawatan adalah suatau tindakan keperawatan yang

sebelumnya telah di rencanakan pada intervensi keperawatan. Setelah melakukan

implementasi hendaklah perawat melihat respon subjektif maupun objektif

pasien.

2.2.5 Evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah tahap akhir proses keperawatan yang meliputi evaluasi

proses (formatif) dan evaluasi hasil (sumatif) dan mencakup penilaian hasil

tindakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan (Martin dan Griffin, 2014).

Evaluasi formatif adalah evalusi yang dilakukan setelah perawat melakukan

tindakan keperawatan yang dilakukan terus menerus hingga mencapai tujuan.

Evaluasi somatif adalah evaluasi yang dilakukan setiap hari setelah semua

tindakan sesuai diagnosa keperawatan dilakukan. Evaluasi somatif terdiri dari

SOAP (subjek, objektif, analisis dan planing). Subjek berisi respon yang

diungkapkan oleh pasien dan objektif berisi respon nonverbal dari pasien respon-

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

respon tersebut didapat setelah perawat melakukan tindakan keperawatan.

Analisis merupakan kesimpulan dari tindakan dalam perencanaan masalah

keperawatan dilihat dari kriteria hasil apakah teratasi, teratasi sebagiam atau

belum teratasi. Sedangkan planing berisi perencanaan tindakan keperawatan yang

harus dilakukan selanjutnya.

Ada tiga kemungkinan hasil evaluasi yang terkait dengan keberhasilan

tujuan tindakan yaitu tujuan tercapai apabila pasien menunjukan perubahan

sesuai kriteria hasil yang telah ditentukan, tujuan tercapai sebagian apabila jika

klien menunjukan perubuahan pada sebagian kriteria hasil yang telah ditetapkan,

tujuan tidak tercapai jika klien menunjukan sedikit perubahan dan tidak ada

kemajuan sama sekali.

2.2.6 Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan adalah kegiatan mencatat seluruh tindakan

yang telah dilakukan, dokumentasi keperawatan sangat penting untuk dilakukan

karena berguna untuk menghindari kesalahan, menhindari kejadian tumpang

tindih, memebrikan informasi ketidaklengkapan asuhan keperawatan, dan

terbinanya koordinasi antara teman sejawat atau pihak lain.

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Rancangan Penulisan

Jenis penulisan karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif dalam bentuk studi

kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pasien dengan

Carsinoma mammae (kanker payudara) secara holistik dan komprehensif.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

dan dokumentasi.

3.2 Subjek Studi Kasus

Subjek dalam studi kasus ini adalah dua responden yang sedang dirawat di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, dengan diagnosa medis Carsinoma

mammae.

3.3 Batasan Istilah (Definisi Oprasional)

Pelaksanaan studi kasus pada karya tulis ilmiah ini dengan menerapkan

asuhan keperawatana pada pasien carsinoma Mamae (kanker payudara) dengan

masalah keperawatan secara holistik dan komprehensif.

Definisi oprasional pada studi kasus ini yaitu pasien carsinoma mammae

yang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie yang telah terdiagnosa carsinoma

mammae stadium I, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan IV.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Alat ukur dalam studi kasus ini menggunakan format asuhan keperawatan

maternitas gangguan reproduksi yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,

perencanaan, intervensi dan evaluasi.

3.4 Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Studi kasus dilakukan di Ruangan Cempaka RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda selama 3-6 hari.

3.5 Prosedur Studi Kasus

Prosedur studi kasusu pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

3.5.1. Melakukan penyusunan proposal mengenai kasus kanker payudara.

3.5.2. Pembimbing menyetujui proposal studi kasus.

3.5.3. Meminta izin untuk mengumpulkan data dengan metode studi kasus

melalui surat isin pelaksanaan studi kasus kepada pihak RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda.

3.5.4. Menentukan responden sebanyak dua orang dengan diagnosa medis kanker

payudara.

3.5.5. Memberikan informasi singkat mengenai tujuan dan manfaat dari studi

kasus terhadap responden dalam keikut sertaan dan partisipasi responden di

dalam studi kasus.

3.5.6. Memberikan lembar persetujua (informed concent) kepada responden yang

setuju untuk di tanda tangani serta meminta keluarga untuk turut serta

berpartisipasi dalam studi kasus.

3.5.7. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien kanker payudara.

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

3.5.8. Merumuskan diagnosa yang muncul pada pasien kanker payudara secara

holistik dan menyeluruh.

3.5.9. Menentukan intervensi keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan

yang muncul.

3.5.10. Melakukan implementasi keperawatan terhadap masalah keperawatan

yang muncul.

3.5.11. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang telah di berikan kepada

pasien.

3.5.12. Melakukan dokumentasi tindakan ynag telah dilakukan selama perawatan.

3.5.13. Membandingkan hasil asuhan keperawatan dari dua responden.

3.5.14. Menyusun dan mengumpulkan hasil studi kasus

3.5.15. Melaporkan hasil studi kasus dalam seminar hasil.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah kegiatan yang terpinting dalam penelitian.

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan melakukan:

3.6.1.1. Wawancara. Hasil dari wawancara berupa anamnesis berisi tentang

identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat

penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga. Sumber dari wawancara

bisa di dapat dari pasien, keluarga pasien, orang terdekat pasien dan

perawat lainnya.

3.6.1.2. Observasi. Mengamati kejadian, tingkah laku atau respon dari pasien.

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

3.6.1.3. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pada

sistem tubuh pasien.

3.6.1.4. Studi dokumentasi.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada karya tulis ilmiah ini yaitu menggunakan

format pengkajian asuhan keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku. Terdiri

dari pengkajian diagnosa, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi.

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan dengan cara memvalidasi data-data yang telah

terkempul melalui perbandingan data-data wawancara, observasi pemeriksaan

fisik dan dokumentasi yang diperoleh di lapangan tempat penelitian. Dari semua

data-data tersebut di kategorikan kedalam data-data yang sama sehingga

menghasilkan data dengan validitas tinggi.

3.8 Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak penelitian di lapangan, sewaktu pengumpulan

data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data diakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan ketegori data-data tersebut

dengan konsep teori yang ada dan menghasilkan satu kesimpulan. Analisis data

dalam karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui penerapan asuhan

keperawatan pada dua responden pasien carsinoma mamae secara holistik dan

komprehensif.

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis Carsinoma

mammae di ruang Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda terhitung dari

tanggal 02 April 2019 sampai 06 April 2019. Pada bab ini akan diuraikan hasil

penelitian dan pembahasan mengenai hasil asuhan keperawatan pasien dengan

diagnosa medis Carsinoma mammae yang dilakukan pada 02 April 2019 sampai

06 April 2019 dengan jumlah sampel sebanyak dua pasien. Adapun hasil studi

kasus ini diuraikan sebagai berikut:

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi Studi

Studi kasus ini dilakukan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

yang terletak di Jalan Palang Merah No.1 Sidodadi, Samarinda Ulu, Kota

Samarinda, Kalimantan Timur. RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

diresmikan pada tanggal 22 Februari 1986. Rumah sakit ini adalah rumah sakit

tipe A yang memeiliki fasilitas antara lain: intalasi rawat jalan, instalasi rawat

inap, instalasi farmasi, laboratorium PA, laboratorium Pk, instalasi kedokteran

nuklir, radiologi, radiotrapi, instalasi penunjang medik, hemodialysis, ruang

kemotrapi, rehabilitasi medik, instalasi perawatan intensif, IGD 24 jam dan

instalasi bedah sentral.

Penulis menggunakan ruangan Aster dari tanggal 02 April-06 april 2019,

ruangan ini adalah ruangan yang dikhususkan untuk pasien-pasien pre dan post

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

operasi laki-laki dan perempuan baik tua dan anak-anak. Pasien yang di

rawat di ruangan ini sebagian besar adalah pasien pre dan post operasi fraktur,

tetapi banyak juga pasien dengan penyakit lain seperti Carsinoma mammae.

Bangunan ruang Aster terdiri dari 10 kamar yang masing-masing kamar

dapat menampung 5-6 pasien, 1 ruangan isolasi untuk menampung 6 pasien, 1

ruangan tindakan, 1 ruang mushola, 1 ruang rapat dan ruang perawat, 1 ruang

dapur, 1 ruang untuk kepala ruangan dan wakil kpala ruangan serta 2 kamar

mandi pegawai.

Kasus yang dirawat di rungan Aster meliputi kasus Fraktur, Anemia,

Ulkus diabetic food , Laparatomy, Combutio, App perforasi, Carsinoma

mammae.

Pada pembahasan di bab ini dijelaskan hasil perbandingan dari asuhan

keperawatan degan dua responden yang dimulai dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi sebagai berikut:

4.1.2 Pengkajian

Tabel 4.1 Hasil anamnesa identitas pasien dengan Carsinoma mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Identitas Klien Pasien 1 Pasien 2

Nama (insial) Ny. S Ny. S.A

Umur 58 Tahun 46 Tahun

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan

Status Perkawinan Menikah Menikah

Pekerjaan IRT IRT

Agama Islam Islam

Pendidikan terakhir Tidak tamat SD SD

Alamat Jl.Perintis, Samarinda Jl.Beringin, Malinau Kota

No. Register 90.78.XX 01.02.89.XX

Tanggal MRS 02 April 2019 02 April 2019

Tanggal Pengkajian 02 April 2019 03 April 2019

Diagnosa Medis Carsinoma Mammae Sinistra Post MRM Carsinoma Mammae Dextra

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Serumah

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Serumah

Penjelasan: Dari tabel 4.1 data pengakajian dilakukan di hari yang

berbeda yaitu, pada selasa 02 April 2019 pada pukul 08.00 WITA didapatkan

data pasien 1, yaitu Ny.S berusia 58 tahun, jenis kelamin perempuan, telah

menikah, suku jawa, beragama islam, dengan tidak tamat SD, pekerjaan ibu

rumah tangga, alamat di Jl. Perintis, Samarinda, pasien masuk di rumah sakit

pada tanggal 02 April 2019 pukul 03.00 WITA dengan No. Register 90.78.XX

diagnosa medis Carsinoma mammae sinistra yang telah melakukan MRM

(Mastektomi Radikal Modifikasi). Pada rabu 03 April 2019 pukul 07.00 WITA

didapatkan data pasien 2, yaitu Ny.S.A berusia 46 tahun, jenis kelamin

perempuan, telah menikah, suku dayak, beragama islam, dengan pendidikan

tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Jl. Beringin, Malinau Kota, pasien

masuk di rumah sakit pada tanggal 02 April 2019 pukul 15.00 wita dengan No.

Register 01.02.89.XX dan diagnosa medis Carsinoma mammae dextra.

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tabel 4.2 Hasil anamnesa riwayat kesehatan pasien dengan

Carsinoma mammae di Ruangan Aster

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

Pengkajian Pasien 1 Pasien 2

Keluhan

Utama

Pasien mengatakan nyeri pada area

dada sebelah kiri sampai ke lengan

bagian atas

Pasien mengatakan nyeri pada

payudara sebelah kanan

Riwayat

penyakit

sekarang

Pasien mengatakan telah terdiagnosa

kanker payudara sejak 3 tahun yang

lalau, awalnya muncul benjolan kecil

pada payudara kiri tanpa menimbulkan

rasa nyeri pasien tidak memeriksakan

kesehatannya, beberapa bulan

kemudian benjolan semakin besar dan

menimbulkan rasa nyeri disertai ulkus

lalu pasien pergi ke rumah sakit dan

terdiagnosa kanker payudara pada

akhir tahun 2017 pasien melakukan

MRM (Mastektomi Radikal

Modifikasi) dan menjalankan

kemotrapi pada awal tahun 2018

hingga sekarang, kemudian kurang

lebih 6 bulan yang lalau benjolan

tumbuh lagi pada area dada dan terus

membesar serta terasa nyeri. Klien

masuk rumah sakit pada tanggal 02

April 2019 pukul 03.00 WITA dengan

mengeluh nyeri menjalar ke lengan

kiri. Saat dilakukan pengkajian pada

tanggal 02 April 2019 pukul 08.00

WITA pasien masih mengeluh nyeri

pada area dada sebelah kiri sampai ke

lengan. Nyeri yang dirasakan akibat

benjolan yang tumbuh pada dada di

bagian atas yang semakin membesar,

nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk ,

nyeri terasa disekitar area dada kiri

samapai ke lengan dengan skala 5

(nyeri sedang) dan berlangsung terus

menerus. Pasien direncanakan

kemotrapi yang ke 12 setelah keadaan

umum pasien membaik.

Pasien mengatakan merasakan ada

benjolan di ketiak sebelah kanan

sejak kurang lebih 10 tahun yang

lalau, pasien tidak memeriksakan

benjolan tersebut karena tidak

merasakan nyeri. kemudian benjolan

tersebut terasa semakin membesar

dan terasa nyeri sehingga pada

tanggal 14 maret 2019 pasien

memutuskan memeriksakan diri ke

Rumah Sakit Malinau dan telah

dilakukan USG dengan hasil tumor

payudara dan melakukan pemriksaan

lanjutan pada tanggal 20 maret 2019

di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda untuk melakukan

pemeriksaan PA dengan hasil tumor

ganas payudara, Pasien dianjurkan

untuk melakukan pembedahan namun

pasien belum siap. Pada tanggal 01

april 2019 pasien datang ke Rumah

Sakit Malinau dengan keluhan nyeri

pada payudara kanannya, nyeri yang

dirasakan kurang lebih sudah 4 bulan

dan terasa semakin parah. Lalu pasien

dirujuk ke RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda, pasien tiba di

UGD pada tanggal 02 april 2019

pukul 15.00 WITA lalu di transfer ke

Ruang Aster untuk melanjutkan

perawatan. Saat dilakukan pengkajian

pada tanggal 03 april 2019 pukul

07.00 WITA pasien merasakan nyeri

pada payudara kanan, nyeri yang

dirasakan akibat benjolan payudara

yang semakin membesar, nyeri terasa

seperti tertusuk-tusuk pada area

payudara sampai ke ketiak dengan

skala nyeri 4 (nyeri sedang) nyeri

yang dirasakan timbul ketika pasien

menggerakan tangan kanannya hilang

ketika pasien berbaring. Pasien

direncanakan MRM (Mastektomi

Radikal Modifikasi) pada tanggal 03

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pengkajian Pasien 1 Pasien 2

april 2019 pukul 09.30 wita.

Riawayat

Kesehatan

Dahulu

Pasien mengatakan bahwa sudah keluar

masuk dirawat di rumah sakit karena

penyakit yang sama dan tidak pernah

dirawat di rumah sakit karena penyakit

serius lainnya.

Pasien mengatakan bahwa

sebelumnya tidak pernah dirawat di

rumah karena penyakit yang sama

atau pun karena penyakit serius

lainnya.

Riwayat

Kesehatan

Keluarga

Anak pasien mengatakan bahwa tidak

ada anggota keluarga yang mengalami

penyakit keturunan (seperti, kanker,

hipertensi, diabetes melitus, dan

penyakit jantung) serta penyakit

meular (seperti HIV, TBC, hepatitis)

Pasien mengatakan bahwa tidak ada

anggota keluarga yang mengalami

penyakit keturunan (seperti, kanker,

hipertensi, diabetes melitus, dan

penyakit jantung) serta penyakit

meular (seperti HIV, TBC, hepatitis)

Riwayat

Haid

Pasien mengtakan dulu siklus haid 1

bulan sekali dialami teratur kurang

lebih 5 hari tidak ada masalah yang

timbul selama haid. Sekarang sudah

tidak mengalami haid lagi.

Pasien mengatakan dulu sklus haid 1

bulan sekli dialami teratur kurang

dari seminggu, tidak ada masalah

selama haid berlangsung. Sekarang

sudah tidak mengalami haid lagi.

Penjelasan: Dari tabel 4.2 data pengkajian riwayat kesehatan pada pasien

1 (Ny.S) dan pasien 2 (Ny.S.A). Pada kedua pasien terdapat persamaan hasil

pengkajian, yaitu kedua pasien ditemukan data senjang nyeri kronis. Ny.S

mengeluh nyeri pada area pertumbuhan massa, nyeri yang dirasakan akibat

benjolan yang tumbuh pada dada di bagian atas yang semakin membesar, nyeri

terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa disekitar area dada kiri samapai ke

lengan dengan skala 5 (nyeri sedang) dan berlangsung terus menerus. Ny.S.A

mengeluh nyeri pada payudara kanan, nyeri yang dirasakan akibat benjolan

payudara yang semakin membesar, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk pada area

payudara sampai ke ketiak dengan skala nyeri 4 (nyeri sedang) nyeri yang

dirasakan timbul ketika pasien menggerakan tangan kanannya hilang ketika

pasien berbaring.

Perbedaan hasil pengkajian yaitu, Ny.S sudah keluar masuk dirawat di

rumah sakit karena kankernya, sudah melakukan pembedahan mastektomi radikal

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

modifikasi dan telah melakukan kemotrapi yang ke 11 sedangka Ny.S.A baru

pertama kali dirawat di rumah sakit dan direncanakan melakukan pembedahan

mastektomi radikal modifikasi.

Tabel 4.3 Hasil anamnesa pola aktivitas pasien dengan Carsinoma mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Pola Aktivitas

Sehari - hari Pasien 1 Pasien 2

Pola

Tidur/Istirahat

Pasien mengatakan waktu tidur

dirumah pukul 23.00 dan bangun

pukul 05.00 subuh, waktu tidur di RS

pukul 05.00 sampai 07.00 pagi.

Pasien mengatakan sulit untuk tidur

apa lagi di rumah sakit.

Pasien mengatakan mudah tidur saat

pagi hari setelah mandi dan mudah

bangun saat ada orang datang.

Pasien mengatakan waktu tidur

dirumah pukul 22.00 dan bangun

pukul 05.00 subuh, waktu tidur di

RS pukul 01.00 dan bangun pukul

05.00 subuh.

Pasien mengatakan tidak merasa

nyenyak dan sering terbangun saat

tidur.

Pasien mengatakan mudah tidur

saat siang hari dan mudah bangun

jika nyeri muncul.

Pola Eliminasi Pasien mengatakan dirumah BAB 1

kali sehari dan di rumah sakit pasien

sudah BAB 1 kali.

Masalah BAB tidak ada

Pasien mengatakan di rumah BAK 3-

4 kali sehari dan di rumah sakit

sudah BAK 3-5 kali

Masalah BAK tidak ada

Pasien mengatakan dirumah BAB 2

kali sehari dan di rumah sakit

pasien sudah BAB 1 kali.

Masalah BAB tidak ada

Pasien mengatakan di rumah BAK

3-5 kali sehari dan di rumah sakit

3-5 kali

Masalah BAK tidak ada

Pola Makan dan

Minum

Pasien mengatakan di rumah makan

2 kali sehari: nasi, sayur, lauk pauk

(ikan, tahu, tempe) namum sering

sekali tidak habis dan untuk minum

air putih 5-6 gelas/hari yang

dilakukan setelah makan dan

sewaktu-waktu.

Pasien mengatakan di rumah sakit

makan 3 kali sehari: nasi, sayur, lauk

pauk, buah, namum pasien mengeluh

tidak nafsu makan, pasien hanya

makan ½ porsi atau kurang lebih 5

sendok saja dan untuk minum air

putih 2-3 gelas/hari yang dilakukan

setelah makan dan sewaktu-waktu

Pasien mengatakan di rumah makan

3 kali sehari: nasi, sayur, lauk pauk

(ikan, tahu, tempe) pasien selalu

menghabiskan porsi makannya dan

untuk minum air putih 5-8

gelas/hari yang dilakukan setelah

makan dan sewaktu-waktu.

Pasien mengatakan di rumah sakit

makan 3 kali sehari: nasi, sayur,

lauk pauk, buah, pasien selalu

menghabiskan porsi makannya dan

untuk minum air putih 3-6

gelas/hari yang dilakukan setelah

makan dan sewaktu-waktu

Kebersihan Diri Pasien mengatakan di rumah

dimandikan anaknya 2 kali sehari,

pemeliharaan gigi 1 kali sehari dan

Pasien mengatakan di rumah mandi

2-3 kali sehari, pemeliharaan gigi 2

kali sehari dan untuk pemeliharaan

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pola Aktivitas

Sehari - hari Pasien 1 Pasien 2

untuk pemeliharaan kuku di rumah 1

kali seminggu.

Pasien mengatakan di rumah sakit

pagi tadi hanya diseka-seka, selama

di rumah sakit belum gosok gigi dan

untuk pemeliharaan kuku di rumah

sakit belum ada memotong kuku.

kuku di rumah 1 kali seminggu.

Pasien mengatakan di rumah sakit

telah mandi 2 kali, selama di rumah

sakit gosok gigi 2 kali dan untuk

pemeliharaan kuku di rumah sakit

belum ada memotong kuku.

Pola Kegiatan

Lain

Paien terlihat hanya bisa berbaring,

tampak berhati-hati saat miring kanan

dan mirinng kiri disebabkan karena

adanya benjolan di dada kiri dan

pembengkakan pada tangan kiri

Pasien terlihat dapat berjalan dan

melakukan aktivitasnya secara

mandiri.

Penjelasan: Dari tabel 4.3 data pengkajian pola aktivitas pada pasien 1

(Ny.S) ditemukan data senjang, yaitu gangguan pola tidur berupa pasien

mengeluh sulit tidur waktu tidur kurang dari 8 jam dan mudah terbangun saat ada

orang yang datang, defisit nutrisi berupa pasien mengeluh tidak nafsu makan dan

hanya makan ½ porsi atau kurang lebih 5 sendok saja, defisit perawatan diri

berupa pasien mengatakan di rumah sakit pagi tadi hanya diseka-seka, selama di

rumah sakit belum gosok gigi, paien terlihat hanya bisa berbaring. Pada pasien 2

(Ny.S.A) ditemukan data gangguan pola tidur berupa pasien mengeluh sulit

tidur karena nyeri, waktu tidur kurang dari 8 jam dan tidak merasa nyenyak,

mudah terbangun saat nyeri muncul.

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tabel 4.4 Hasil anamnesa data pisikologi pasien dengan Carsinoma

Mammae di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Data Pisikosisial

Pasien 1 Pasien 2

Status pisikologi pasien baik,

tidak stres berlebihan interaksi

klien baik dengan keluarga

maupun dengan orang lain.

Status pisikologi pasien

baik, interaksi klien baik

dengan keluarga maupun

dengan orang lain.

Pasien terlihat tegang Pasien

mengatakan takut dengan

oprasi yang akan dilakukan.

Penjelasan: Dari tabel 4.4 data pengkajian psikososial, pasien 1 (Ny.S)

memiliki status psikologi dan sosial yang baik sedangkan pasien 2 (Ny.S.A) dari

segi sosial pasien baik, pasien dapat berinteraksi dengan orang lain, sedang dari

segi psikologi ditemukan data senjang ansietas berupa pasien mengatakan takut

dengan oprasi yang akan berlangung dan pasien terlihat tegang.

Tabel 4.5 Hasil anamnesa status mental pasien dengan Carsinoma mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Pemeriksaan

Status Mental

Pasien 1 Pasien 2

Kondisi emosi atau perasaan pasien

baik, perasaan emosi stabil tidak

berubah-ubah

Orientasi pasien mengenai tempat

(pasien tau sekarang beraada di

rumah sakit), waktu (pasien tau hari

dan tanggal sekarang), orang (pasien

dapat mengenali orang dan mampu

berinteraksi dengan orang tersebut)

Proses berfikir (ingatan, atensi,

keputusan, perhitungan) pasien

kurang mengingat bagaimna proses

penyakit yang pasien alami hingga

sekarang ini. Pasien bisa mengambil

keputusan dibantu oleh suami dan

anaknya

Motivasi pasien ingin sembuh agar

bisa berkumpul kembali dengan

cucunya.

Persepsi, pasien mengentahui tentang

penyakitnya, pasien menerima

Kondisi emosi atau perasaan pasien

baik, perasaan emosi stabil tidak

berubah-ubah

Orientasi pasien mengenai tempat

(pasien tau sekarang beraada di

rumah sakit), waktu (pasien tau hari

dan tanggal sekarang), orang

(pasien dapat mengenali orang dan

mampu berinteraksi dengan orang

tersebut)

Proses berfikir (ingatan, atensi,

keputusan, perhitungan) pasien

mengingat bagaimna proses

penyakit yang pasien alami hingga

sekarang ini. Pasien bisa

mengambil keputusan dengan

mandiri

Motivasi pasien ingin sembuh agar

bisa berkumpul kembali dengan

keluarganya.

Persepsi, pasien mengetahui tentang

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pasien 1 Pasien 2

dengan keadaannya sekarang.

Bahasa (pola komunikasi) bahsa

sehari-hari yang digunakan yaitu

bahasa jawa namun pasien mengerti

bahasa indonesia

penyakitnya, pasien mengatakan

merasa tidak nyaman dengan

perubahan kondisi tubuhnya dan

mengatakan bahwa dirinya telah

cacat.

Bahasa (pola komunikasi) bahsa

sehari-hari yang digunakan yaitu

bahasa indonesia

Penejlasan: Dari tabel 4.5 data pengkajian status mental kedua pasien

secara keseluruhan kedua pasien memiliki kondisi mental yang baik. Namun pada

pasien 2 (Ny.S.A) ditemukan data senjang gangguan citra tubuh berupa pasien

mengatakan merasa tidak nyaman dengan perubahan kondisi tubuhnya dan

mengatakan bahwa dirinya telah cacat.

Tabel 4.6 Hasil anamnesa pemeriksaan fisik pasien dengan

Carsinoma mammae di Ruangan Aster

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

Pemeriksaan Fisik Pasien 1 Pasien 2

Keadaan Umum Compos mentis Compos mentis

Tanda – Tanda

Vital

TD: 120/70 mmHg

Nadi: 80x/m

RR: 26x/m

T: 37 ℃

Spo2: 98%TB:

TD: 140/80 mmHg

N: 90x/m

RR: 20x/m

T: 36,5 ℃

Antropometri BB: 38 Kg

TB: 150 cm

IMT: 16,8

LILA: 22 cm

BB: 60 cm

TB: 150 kg

IMT: 26

Pemeriksaan

Intgumen

Kulit terlihat kurang bersih, badan

klien teraba hangat, warna kulit

pasien sawo matang, turgor kulit

baik kembali dalam <2 detik, kulit

tampak kering dan elastis, terlihat

adanya koloid bekas luka insisi

pada dada kiri.

Kulit terlihat bersih, badan klien

teraba hangat, warna kulit pasien

sawo matang, turgor kulit baik

kembali dalam <2 detik, kulit

tampak lembab kenyal dan elastis,

terdapat luka post op MRM

payudara kanan.

Pemeriksaan

payudara dan ketiak

Payudara tidak simetris, Pasien

telah melakukan MRM pada

payudara kirinya, warna payudara

kiri kecoklatan aerola kecoklatan,

Ukuran dan bentuk payudara tidak

simetris kanan dan kiri, warna

payudara dan aerola normal warna

kecoklatan, pada payudara kiri

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pemeriksaan Fisik Pasien 1 Pasien 2

kelainan pada payudara terlihat

tunggal hanya tersisa sebelah

kanan dalam keadaan puting

normal tidak ada kelainan, axsila

terdapat pembengkakan dan

clavikula tidak simetris antara

kanan dan kiri karena terdapat

penonjolan masa pada area dada

kiri.

terdapat benjolan batas tidak tegas

dengan konsistensi padat tidak

disertai ulkus, puting normal tidak

mengeluarkan cairan, axila tidak

ada pemebengkakan dan clavikula

simetris kanan dan kiri.

Pemeriksaan dada Inpeksi: bentuk thoraks tidak

simetris antara kanan dan kiri

(deformitas bentuk dada)

pernafasan hiperventilasi RR

26x/m

Palpasi: adanya tanda kesulitan

bernafas penggunaan otot bantu

pernafasan, getaran suara (vokal

premitus) simetris anatara kanan

dan kiri,

Perkusi: suara dada kanan dan kiri

sonor

Auskultasi: suara nafas cepat dan

dalam, suara ucapan intensitas

dan kualitas suara simetris, tidak

ada suara nafas tambahan

Inspeksi: bentuk thoraks simetris

antara kanan dan kiri, pernafasan :

Tidak ada anda kesulitan bernafas:

Palpasi: tidak adanya tanda

kesulitan bernafas , tidak ada

penggunaan otot bantu pernafasan,

getaran suara (vokal premitus)

simetris anatara kanan dan kiri,

Perkusi: suara dada kanan dan kiri

sonor

Auskultasi: suara nafas vasikuler,

suara ucapan intensitas dan

kualitas suara simetris, tidak ada

suara nafas tambahan

Pemeriksaan

muskuloskeletal

(ekstremitas)

Kekuatan otot menurun, terdapat

pembengkakan limfaderma pada

tangan kiri, tangan kiri tidak dapat

digerakan untuk beraktivitas,

kekuata otot 5 2

4 4

Kekuatan otot simetris, tidak ada

pembengkakan ataupun edem, tidak

ada kelainan pada ekstremitas,

kekuata otot 5 5

5 5

Penjelasan: Dari tabel 4.6 pemeriksaan fisik pada pasien 1 (Ny.S)

ditemukan data senjang, yaitu pola nafas tidak efektif berupa terlihat respiratory

rate 26x/m suara nafas cepat dan dalam, adanya penggunaan otot bantu

pernafasan, defisit nutrisi berupa IMT: 16.8 (berat badan kurang).

Kondisi payudara pada pasien 1 (Ny.S) tidak lengkap, bentuk dada tidak

simetris terdapat pertumbuhan masa pada dada kiri dan terdapat limfaderma pada

ketiak kiri. Pada pasien 2 (Ny.S.A) didapatkan bentuk payudara antara kanan dan

kiri tidak simetris, terdapat benjolan batas tidak tegas dengan konsistensi padat.

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

4.7 Hasil anamnesa pemeriksaan penunjang pasien dengan

Carsinoma mammae di Ruangan Aster

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

Pemeriksaan

Penujang

Pasien 1 Pasien 2

Laboratorium Hematologi tanggal: 02/04/2019

Leukosit 15,70 (4.80-10.80

10��/µl) Eritrosit 3,16 (4.20-5.40 10��/µl) Hemoglobin 11,3 (12.0-16.0 g/dl)

Hematokrit 35.4 (37.0-54.0 %)

kimia klinik tanggal: 02/04/2019

GDS 118 (70-140 mg/dL)

Albumin 3.4 (3.5-5.5 g/L)

Hematologi tanggal: 02/04/2019

Leukosit 7.85 (4.80-10.80

10��/µl) Eritrosit 3,40 (4.20-5.40 10��/µl) Hemoglobin 13.0 (12.0-16.0 g/dl)

Hematokrit 40.2 (37.0-54.0 %)

kimia klink tanggal: 02/04/2019

GDS 117 (70-140 mg/dL)

Albumin 4.5 (3.5-5.5 g/L)

USG USG mammae dextra tanggal

14/03/2019

Hasil:

Mammae dextra dengan

bentuk ovale batas tegas

ukuran 29,9 x 19,1mm dan

arah jam 11 dengan ukuran

11,5 x 12,8 mm

Tidak tampak retraksi

papillae

Tampak pembesaran di

axila dengan ukuran 9,5 x

6,8 mm

Rongen Foto thorax tanggal: 21/01/2019

Klinis: Ca mamae

Hasil:

Pulmo tak tampak kelainan

Cor dalam batas normal

Tak tampak pulmo maupun

skeletal metastasis

Foto thorax tanggal: 20/03/2019

Klinis: Ca mamae

Hasil:

Pulmo tak tampak kelainan

Cor ukuran dalam batas

normal

Tidak tampak lesi

patologis tulang

EKG Tidak ada Tidak ada

Lain – lain Tidak ada Tidak ada

Penjelasan: Dari tabel 4.7 data pemeriksaan penunjang ditemukan pada

pasien 1 (Ny.S) terdapat pemeriksaan laboratorium dan rongen, berdasarkan

data hasil pemeriksaan laboratorium memiliki nilai hematokrit di rentang normal,

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

nilai leukosit lebih dari batas normal, nilai hemoglobin dibawah batas norma dan

albumin di bawah nila normal, sedangkan dari hasil foto rongen menunjukan

adanya pertumbuhan Carsinoma mamme. Ditemukan pada pasien 2 (Ny.S.A)

terdapat pemeriksaan penunjang berupa laboratorium, USG dan rongen,

ditemukan berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium memiliki nilai

leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, albumin dalam rentang normal,

sedangkan dari hasil USG dan rongen menunjukan adanya pertumbuhan

Carsinoma mamme.

Tabel 4.8 Hasil penatalaksanaan terapi pasien dengan Carsinoma mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Penatalaksanaan Terapi

Pasien 1 Pasien 2

IVFD Nacl 0,9% 20 Tpm

Vit.K 2x1 ampul via IV

Santagesik 3x1 ampul via IV

Ranitidin 3x1 ampul via IV

Nasakanul 6 liter

Diet TKTP

IVFD Futrolit:RL 1:1 20 Tpm

Antibiotik (ceftriaxsone) 2x1

via Iv

Santagesik 3x1 ampul via IV

Perawatan luka setiap 3 hari

Penjelasan: Dari tabel 4.8 penatalaksanaan terapi pada pasien 1 (Ny.S)

mendapatkan penatalaksanaan terapi yaitu IVFD Nacl 0.9% 20 tpm, Vit.K 2x1,

santagesik 3x1, ranitidin 3x1 semua obat diberikan melalui IV, alat bantu

pernafasan berupa nasakanul dengan konsentrasi 6 liter dan diberikan diet tinggi

karbohidrat tinggi protein. Sedangkan pada pasien 2 (Ny.S.A) mendapatkan

penatalaksanaan terapi yaitu IVFD Futrolit banding Rl 1:1 20 tpm, antibiotik 2x1,

santagesik 3x1 semua obat diberikan melalui IV dan dilakukan perawatan luka

setiap 3 hari sekali.

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

4.1.3 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.9 Diagnosa keperawatan pasien 1 (Ny.S) dengan Carsinoma

mammae di Ruangan Aster RSmD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

No Tanggal

Ditemukan

Data Problrm

(Masalah)

Etiologi

(Penyebab)

1. Selasa,

02/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan nafasnya

terasa sesak

DO:

- Terlihatan pergerakan

intercosta pada saat bernafas

- Terlihat adanya pernafasan

cuping hidung

- Terlihat terpasang nasakanul

6L

- TD: 110/70 mmHg

- Nadi: 70x/m

- RR: 26x/m

- Spo2: 98%

Pola nafas

tidak efektif

Deformitas

dinidng dada

2. Selasa,

02/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri dan tangan kirinya

sejak 6 bulan yang lalu

- Pasien mengatakan nyeri saat

miring kanan dan miring kiri

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

- T: nyeri berlangsung terus

menerus

DO:

- Pasien terlihat meringis

- Terdapat benjolan di daerah

dada kiri yang membesar

dengan konsistensi padat

Nyeri

kronis

Infiltrasi tumor

3. Selasa,

02/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan berat

badannya turun sejak mengidap

penyakit ini

- Pasien mengatakan tidak nafsu

makan

- Anak pasien mengatakan

Defisit

nutrisi

Kurangnya

asupan makanan

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Tanggal

Ditemukan

Data Problrm

(Masalah)

Etiologi

(Penyebab)

ibunya selalu tidak

menghabiskan makannya

DO:

- A: BB: 38 kg, TB:150 cm,

IMT: 16,8, Lila: 22 cm

- B: eritrosit 3,16 10��/µL

(menurun), hemoglobin 11,3

g/dL (menurun) , Albumin 3.4

g/L (menurun), GDS 118

mg/dL.

- C: kulit terlihat kering, rambut

terlihat rontok berlebihan.

- D: diit TKTP (tinggi kalori

tinggi protein)

4. Selasa,

02/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan jarang

mandi

- Pasien mengatakn di rumah

sakit hanya diseka-seka dengan

anaknya

DO:

- Pasien terlihat tidak mampu

mandi, makan dan ketoilet

sendiri

- Pasien terlihat lemah

Defisit

perawatan

diri

Kelemahan

5. Selasa,

02/04/2019

DS:

- Anak pasien mengatakan di RS

ibunya tidur pukul 05.00

sampai 07.00 pagi

- Pasien mengatakan sulit untuk

tidur apa lagi di rumah sakit

- Pasien mengatakan mudah

tidur saat siang hari dan

mudah bangun saat ada orang

datang

Gangguan

pola tidur

Kurangnya

kontrol tidur

DO:

- TD: 110/70 mmHg

- Nadi: 70x/m

- RR: 26x/m

- T: 37 ℃

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tabel 4.10 Diagnosa keperawatan pasien 2 (Ny.S.A) dengan

Carsinoma mammae di Ruangan Aster

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

No Tanggal

Ditemukan

Data Problrm

(Masalah)

Etiologi

(Penyebab)

1. Rabu,

03/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri (payudara) sejak 4

bulan yang lalu

- Pasien mengatakan nyeri saat

banyak beraktivitas

- P: nyeri akibat benjolan di

area dada (payudara) yang

membesar

- Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

- R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

- S: skala nyeri 4

- T: nyeri berlangsung hilang

timbul

DO:

- Pasien terlihat meringis

- Terdapat benjolan di area dada

(payudara) yang membesar

dengan konsistensi padat

Nyeri kronis Infiltrasi tumor

2. Rabu,

03/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan nyeri

DO:

- Terdapat luka post op MRM

payudara kanan

- Panjang luka ±20 cm (29

jahitan) lebar ±1 cm

Gangguan

integritas

kulit

Efek samping

terapi mastektomi

3. Rabu,

03/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan cemas

dengan keadaannya sekarang

- Pasien mengatakan takut

dengan oprasi yang akan

dihadapi

- Pasien mengatakan semalam

sulit tidur karena kepikiran

Ansietas Krisis situasional

- nanti oprasi

DO:

- Skor HARS 16 (kecemasan

ringan)

- Terlihat gelisah

- Td : 140/80 mmHg

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Tanggal

Ditemukan

Data Problrm

(Masalah)

Etiologi

(Penyebab)

Nadi: 90x/m

RR: 20x/m

T: 36,5 ℃

4. Rabu,

03/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan tidak

nyaman dengan perubahan

kondisi tubuhnya apalagi

setelah melakukan oprasi

- Pasien mengatakan tidak

menyangka sekarang hanya

memiliki satu payudara

- Pasien mengatakan dirinya

telah cacat

DO:

- Pasien terlihat telah

menjalankan mastektomi

(pengangkatan payudara

kanan)

Gangguan

citra tubuh

Perubahan

struktur/bentuk

tubuh

5. Rabu,

03/04/2019

DS:

- Pasien mengatakan sulit tidur

- Pasien mengatakan sering

terbangun saat tidur ketika

rasa nyeri timbul

- Pasien mengatakan kurang

tidur

DO:

- Pasien terlihat lesu karena

kurang tidur

- TD: 140/80 mmHg

Nadi: 90x/m

RR: 20x.m

T: 36,5 ℃

Gangguan

pola tidur

Kurangnya

kontrol tidur

6. Rabu,

03/04/2019

DS: -

DO:

- Terlihat luka jahitan pasca

MRM

- Leukosit : 7.85 10��/µL

(dalam rentang normal)

Risiko

infeksi

Faktor risiko efek

prosedur invasif

Penjelasan: Dari tabel 4.9 dan 4.10 data diagnosa keperawatan ditemukan

masing-msing, pada pasien pasien 1 (Ny.S) terdapat 5 (lima) diagnosa

keperawatan dan pada pasien 2 (Ny.S.A) terdapat 6 (enam diagnosa keperawatan.

Pada pasien 1 (Ny.S) dengan prioritas masalah utama pola nafas tidak efektif

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

berhubungan dengan deformitas dinidng dada dengan kode diagnosa D.0005,

prioritas kedua nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor dengan kode

diagnosa D.0078, prioritas ketiga defisit nutrisi berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ke jaringan dengan kode diagnosa

D.0019, prioritas keempat defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan

dengan kode diagnosa D.0109, prioritas kelima gangguan pola tidur berhubungan

dengan kurangnya kontrol tidur dengan kode diagnosa D.0055.

Pada pasien 2 (Ny.S.A) dengan prioritas masalah utama nyeri kronis

berhubungan dengan infiltrasi tumor dengan kode diagnosa D.0078, prioritas

kedua gangguan integritas kulit/jaringan dengan efek samping terapi mastektomi

kode diagnosa D.0129, prioritas ketiga ansietas berhubungan dengan krisis

situasional dengan kode diagnosa D.0080, prioritas keempat gangguan citra tubuh

berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk tubuh dengan kode diagnosa

D.0083, prioritas kelima gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya

kontrol tidur dengan kode diagnosa D.0055 dan prioritas keenam faktor risiko

berhubungan dengan faktor risiko efek prosedur invasif dengan kode diagnosa

D.0142.

4.1.4 Perencanaan Keperawatan

Tabel 4.11 Perencanaan keperawatan pasien 1 (Ny.S) dengan Carsinoma

mammae di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

1. Pola nafas tidak efektif

berhubungan dengan

deformitas dinidng dada

(D.0005)

Ditandai dengan:

Respiratory status :

ventilasi

Respiratory status :

airway patency

Vital sign status

Manajemen pernafasan

dan pemantauan

respirasi

1.4 Monitor pola

nafas (frekuensi,

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

DS:

Pasien mengatakan

nafasnya terasa sesak

DO:

Pasien terlihat pergerakan

intercosta saat bernafas

Terlihat pernafasan cuping

hidung

Terlihat terpasang

nasakanul 6L

TD: 110/70 mmHg

Nadi: 70x/m

RR: 26x/m

Spo2: 98%

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan pola nafas

pasien menjadi efektif

Dengan kriteria hasil :

RR dalam batas normal (16-

20x/menit), jalan nafas

paten, suara nafas vasikuler,

pola nafas normal, irama

nafas reguler, tidak ada

suara nafas tambahan

kedalaman, usaha

nafas)

1.5 Monitor saturasi

oksigen

1.6 Posisikan semi

fowler atau

fowler

1.7 Berikan oksigen

2. Nyeri kronis berhubungan

dengan infiltrasi tumor

(D.0078)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri dan tangan kirinya

sejak 6 bulan yang lalu

Pasien mengatakan nyeri

saat miring kanan dan

miring kiri

P: nyeri akibat benjolan di

dada kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-

tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan

kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung terus

DO:

Pasien terlihat meringis

Terdapat benjolan di daerah

dada kiri yang membesar

dengan konsistensi padat

Pain level

Pain kontrol

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan nyeri pasien

hilang atau nyeri berkurang

Dengan kriteria hasil :

- Skala nyeri berkurang

(skala nyeri 2)

- Klien mampu mengontrol

nyeri dengan manajemen

nyeri non farmakologi

Klien mampu menyatakan

nyaman setelah nyeri

berkurang

Manajemen nyeri

2.5 Identifikasi

lokasi,

karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas,

intensitas nyeri

2.6 Identifikasi

respon nyeri non

verbal

2.7 Berikan analgesik

sesuai terapi

2.8 Ajarkan teknik

nonfarmakologis

untuk

mengurangi nyeri

3. Defisit nutrisi berhubungan

dengan

Kurangnya asupan makanan

(D.0019)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan berat

badannya turun sejak

mengidap penyakit ini

Pasien mengatakan tidak

nafsu makan

Nutrition status : food

and fluid intake

Weiht control

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan nutrisi

pasien terpenuhi

Dengan kriteria hasil :

- Tidak terjadi penurunan

berat badan

- Adanya peningkatan berat

Manajemen nutrisi

3.6 Identifikasi status

nutrisi

3.7 Monitor asupan

makanan

3.8 Monitor berat

badan

3.9 Monitor hasil

pemeriksaan

laboratorium

3.10 Berikan medikasi

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

Anak pasien mengatakan

ibunya selalu tidak

menghabiskan makannya

DO:

A: BB: 38 kg, TB:150 cm,

IMT: 16,8, Lila: 22 cm

B: eritrosit 3,16 10�� / µL

(menurun), hemoglobin

11,3 g/dL (menurun) ,

Albumin 3.4 g/L (menurun),

GDS 118 mg/dL.

C: kulit terlihat kering,

rambut terlihat rontok

berlebihan.

D: diit TKTP (tinggi kalori

tinggi protein)

badan

- IMT dalam rentang

normal

- Mampu menghabiskan

porsi makannya

- Hasil laboratorium

menunjukan albumin

dalam rentang normal

(3.5-5.5 g/L), hemoglobin

dalam rentang normal (3

(12.0-16.0 g/dl)

-

sebelum atau

sesudah makan

4. Defisit perawatan diri

berhubungan dengan

kelemahan (D.0109)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan jarang

mandi

Pasien mengatakn di rumah

sakit hanya diseka-seka

dengan anaknya

DO:

Pasien terlihat tidak mampu

mandi, makan dan ketoilet

sendiri

Pasien terlihat lemah

Mobility: physical

impaired

Self care deficit hygiene

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam di harapkan

kemampuan pasien dalam

merawat diri meningkat

Dengan kriteria hasil:

- Perawatan diri :aktivitas

kehidupan seharii-hari

(ADLs) mampu untuk

melakukan aktivitas

perawatan fisik dan

pribadi secara mandiri

atau dengan alat bantu

Dukungan perawatan

diri

4.1 Monitor tingkat

kemandirian

4.2 Fasilitasi

kemandirian, bantu

jika tidak mampu

melakukan

perawatan diri

4.3 Anjurkan

melakukan

perawatan diri

secara konsisten

sesuai kemampuan

5. Gangguan pola tidur

berhubungan dengan

kurangnya kontrol tidur

(D.0055)

Ditandai dengan:

DS:

DS:

Anak pasien mengatakan di

RS ibunya tidur pukul 05.00

sampai 07.00 pagi

Pasien mengatakan sulit

untuk tidur apa lagi di

rumah sakit

Pasien mengatakan mudah

tidur saat siang hari dan

mudah bangun saat ada

orang datang

DO:

TD: 110/70 mmHg

Pain level

Sleep : extent and

pattern

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan pola tidur

pasien efektif

Dengan kriteria hasil :

- Jumlah jam tidur dalam

batas normal 6-8 jam/hari

- Perasaaan segar setelah

bangun tidur

- Pasien mengetahui

pentingnya waktu tidur

yang cukup

Dukungan tidur

5.1 Identifikasi faktor

pengganggu tidur

5.2 Monitor kuantitas,

kualitas tidur

pasien dan

perasaan setelah

bangun tidur

5.3 Modifikasi

lingkungan (mis.

kebisingan)

5.4 Anjurkan menepati

waktu tidur

5.5 Jelaskan pentngnya

waktu tidur

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

Nadi: 70x/m

RR: 26x/m

T: 37 ℃

Tabel 4.12 Perencanaan keperawatan pasien 2 (Ny.S.A) dengan Carsinoma

mammae di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

1. Nyeri kronis berhubungan

dengan infiltrasi tumor

(D.0078)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri (payudara) sejak 4

bulan yang lalu

Pasien mengatakan nyeri

saat banyak beraktivitas

P: nyeri akibat benjolan di

area dada (payudara) yang

membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 4

T: nyeri berlangsung hilang

timbul

DO:

Pasien terlihat meringis

Terdapat benjolan di area

dada (payudara) yang

membesar dengan

konsistensi padat

Pain level

Pain kontrol

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan nyeri pasien

hilang atau nyeri berkurang

Dengan kriteria hasil :

- Skala nyeri berkurang

(skala nyeri 2)

- Klien mampu mengontrol

nyeri dengan manajemen

nyeri non farmakologi

- Klien mampu menyatakan

nyaman setelah nyeri

berkurang

Manajemen nyeri

1.1 Identifikasi

lokasi,

karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas,

intensitas nyeri

1.2 Identifikasi

respon nyeri non

verbal

1.3 Berikan analgesik

sesuai terapi

1.4 Ajarkan teknik

nonfarmakologis

untuk

mengurangi nyeri

2. Gangguan integritas kult

berhubungan dengan efek

terapi mastektomi (D.0129)

Ditandai dengan :

DS:

- Pasien mengatakan nyeri

DO:

- Terdapat luka post op

MRM payudara kanan

- Panjang luka ±20 cm (29

jahitan) lebar ±1 cm

Tissue integrity : skin

and musous

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam diharapkan Integritas

kulit pasien membaik

Kriteria hasil:

- Tidak ada tanda – tanda

infeksi

-Menunjukan proses

penyembuhan luka

- Pasien menunjukan

pemahaman dalam

perawatan luka

Perawatan luka

4.5 Monnitor

karakteristik luka

(mis. drainase,

warna, ukuran,

bau)

4.6 Monitor tanda-

tanda infeksi

4.7 Pertahankan

teknik steril saat

melakukan

perawatan luka

4.8 Ajarkan prosedur

perawatan luka

secara mandiri

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

3. Ansietas berhubungan dengan

krisis situasional (D.0080)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan cemas

dengan keadaannya

Anxiety self-control

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x30

menit diharapkan ansietas

berkurang

Dengan kriteria hasil :

Reduksi ansietas

3.1 Identifikas

penyebab ansietas

3.2 Berikan terapi

relaksasi

3.3 Anjurkan

sekarang

Pasien mengatakan takut

dengan oprasi yang akan

dihadapi

Pasien mengatakan

semalam sulit tidur karena

kepikiran nanti oprasi

DO:

- Skor HARS 16 (kecemasan

ringan)

- Terlihat gelisah, tegang

- Td : 140/80 mmHg

Nadi: 90x/m

RR: 20x/m

T: 36,5 ℃

- Klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkapkan prasaan

cemas serta dapat

mengontrol cemas

- Skala HARS menurun

menjadi < 14

keluarga untuk

tatap bersama

pasien

3.4 Jelaskan

prosedur,

termasuk sensasi

yang akan

dialami

4. Gangguan citra tubuh

berhubungan dengan

perubahan struktur/bentuk

tubuh (D.0083)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan tidak

nyaman dengan perubahan

kondisi tubuhnya apalagi

setelah melakukan oprasi

Pasien mengatakan tidak

menyangka sekarang

hanya memiliki satu

payudara

Pasien mengatakan dirinya

telah cacat

DO:

Pasien telah menjalankan

mastektomi (pengangkatan

payudara kanan)

Body image

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24

jam diharapkan pasien

mampu beradaptasi dengan

perubahan tubuhnya

Dengan kriteria hasil :

- Body image positif

Mampu mengidentifikasi

kekuatan personal

- Mampu menerima

keadaannya

- Koping keluarga adekuat

Promosi citra tubuh

dan koping

6.5 Identifikasi

kemampuan yang

dimiliki

6.6 Monitor frekuensi

pernyataan kritik

terhadap diri

sendiri

6.7 Anjurkan

keluarga ter;ibat

untuk memotivasi

pasien

6.8 Diskusikan

perubahan tubuh

dan fungsinya

5. Gangguan pola tidur

berhubungan dengan

kurangnya kontrol tidur

(D.0055)

Ditandai dengan:

DS:

Pasien mengatakan sulit

tidur

Pasien mengatakan sering

terbangun saat tidur ketika

Pain level

Sleep : extent and

pattern

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan pola tidur

pasien efektif

Dengan kriteria hasil :

- Jumlah jam tidur dalam

batas normal 6-8 jam/hari

Dukungan tidur

8.6 Identifikasi faktor

pengganggu tidur

8.7 Monitor kuantitas

dan kualitas tidur

pasien

8.8 Modifikasi

lingkungan (mis.

kebisingan)

8.9 Anjurkan

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Dx Keperawatan

(SDKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Perencanaan

(SIKI)

rasa nyeri timbul

Pasien mengatakan kurang

tidur

DO:

Pasien terlihat lesu karena

kurang tidur

- Perasaaan segar setelah

bangun tidur

- Pasien mengetahui

pentingnya waktu tidur

yang cukup

menepati waktu

tidur

8.10 Jelaskan

pentngnya waktu

tidur

TD: 140/80 mmHg

Nadi: 90x/m

RR: 20x.m

T: 36,5 ℃

6. Faktor risiko berhubungan

dengan faktor risiko efek

prosedur invasif (D.0142)

Ditandai dengan:

DS: -

DO:

- Terlihat luka jahitan pasca

MRM Leukosit : 7.85

10�� / µL (dalam rentang

normal)

Immune status

Knowledge : infection

control

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan paien tidak

terjadi infeksi

Dengan kriteria hasil :

- Pasien terbebas dari tanda

dan gejala infeksi

- Menunjukan proses

penyembuhan luka

- Pasien dan keluarga

paham tentang tanda dan

gejala infeksi

- Leukosit dalam rentang

normal (4.80-10.80

10��/µl)

Pencegahan infeksi

10.6 Monitor tanda

dan gejala infeksi

lokal dan

sistemik

10.7 Berikan

perawatan luka

10.8 Berikan antibiotik

sesuai terapi

10.9 Cuci tang an

sesudah dan

sebelum kontak

pasien dan

lingkungan

10.10 Jelaskan tanda

dan gejala infeksi

Penjelasan: Tabel 4.11 dan 4.12 data dari perencanaan keperawatan yang

dibuat sesuai dengan diagnosa keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah

keperawatan yang ada pada pasien. Pada pasien 1 (Ny.S) dan pasien 2 (Ny.S.A)

terdapat perencanaan yang sama pada diagnosa utama nyeri kronis yaitu

identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri,

identifikasi respon nyeri non verbal, berikan analgesik sesuai terapi, dan ajarkan

teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. Perencanaan yang sama lainnya

yaitu pada diagnosa keperawatan gangguan pola tidur yaitu identifikasi faktor

pengganggu tidur, monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan perasaan setelah

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

bangun tidur, modifikasi lingkungan (mis. kebisingan), anjurkan menepati waktu

tidur, jelaskan pentingnya waktu tidur. Pada perencanaan yang lainnya dibuat

sesuai dengan masing-masing diagnosa yang ditemukan pada pasien.

4.1.5 Pelaksanaan Keperawatan

Tabel 4.13 Pelaksanaan keperawatan pasien 1 (Ny.S) Carsinoma mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

Selasa

02/04/2019

08.15

1.3 Memposisikan pasien

semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman

DO:

- Terlihat pasien dalam posisi

semi foeler

TRIWINA

5.1 Menanyakan apakah

pasien pagi ini sudah

mandi dan menggosok

gigi

5.1 DS:

- Pasien mengatakan belum

mandi dan menggosok gigi

- Pasien mengatakan ingin

dimandikan anaknya saja

DO:

- Pasien terlihat kurang bersih dan

kurang rapi

TRIWINA

08.18

1.1 Menghitung dan

melihat respirasi serta

usaha nafas pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan masih sesak

DO:

- RR: 28x/m

- Pernafasan cepat dan dalam

- Adanya otot pernafasan

tambahan berupa otot intercosta

TRIWINA

08.20

1.2 Mengecek saturasi

pasien

1.2 DO:

- Spo2 : 98%

TRIWINA

09.00

2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp

(5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

via IV sesuai anjuran

dokter

TRIWINA

09.03

3.2 Melihat dan

menanyakan apakah

pasien menghabiskan

posi makannya

3.2 DS:

- Anak pasien mengatakan ibunya

hanya makan 4 sdm

DO:

TRIWINA

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

- Terlihat masih banyak makanan

di ransumnya

09.10

3.1 Menghitung indeks

massa tubuh pasien

dengan BB: 38kg TB:

150 cm

3.1 DO:

- Hasil IMT: 16,8 (berat badan

kurang)

- Status nutrisi kurang

TRIWINA

09.30

2.2 Melihat ekspresi

pasien menahan nyeri

yang dirasakan

2.2 DO:

- Pasien terlihat meringis

menahan nyeri

TRIWINA

09.31

2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung terus

menerus

DO:

- Pasien terlihat berhati-hati saat

bergerak memiringkan

tubuhnya

TRIWINA

09.35

2.4 Mengajarkan teknik

nafas dalam untuk

meredakan rasa nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan dapat

melakukannya

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman namun tidak

mengurangi rasa nyeri

DO:

- Pasien terlihat mempraktikan

teknik nafas dalam

TRIWINA

16.00

2.3 Memberikan

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan ranitidin

1 amp (2cc) via IV

sesuai anjuran dokter

TRIWINA

16.03

2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di

area dada sampai ke lengan

tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung terus

TRIWINA

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

menerus

DO:

- Klien terlihat berhati-hati saat

bergerak memiringkan

tubuhnya

16.05

2.4 Megingatkan pasien

teknik nafas unutk

mengurangi nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan melakukan

teknik nafas dalam untuk

mengurangi nyeri

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

DO:

- Pasien terlihat mempraktikan

teknik nafas dalam

TRIWINA

20.00 5.1 Menanyakan mengapa

pasien sulit untuk

tidur

5.1 DS:

- Pasien mengatakan sulit tidur

karena nyeri

DO:

- Pasien terlihat lesu

TRIWINA

Rabu

03/04/2019

09.00

1.4 Mengatur konsentrasi

oksigen sesuai terapi

pasien

1.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman dari sebelumnya

TRIWINA

09.05 5.2 Menayakan kepada

pasien semalam

apakah bisa tidur?

5.2 DS:

- Pasien mengatakan tidur pukul

02.00 sampai 06.00 dan tidak

nyenyak

DO:

- Tidur kurang dari 8 jam

TRIWINA

09.15

4.1 Menanyakan apakah

pasien pagi ini sudah

mandi

4.1 DS:

- Pasien mengatakan pagi ini

belum mandi karen anaaknya

belum datang

- Pasien mengatakan memakaai

baju yang tadi saja

TRIWINA

09.20

4.2 Memandikan pasien

dan membantu pasien

menggosok gigi

4.2 DS:

- Pasien mengatakan mau

dimandikan oleh perawat

DO:

- Pasien terlihat bersih, rapi dan

tercium wangi

TRIWINA

09.30

4.3 Meminta pasien untuk

menggosok gigi setiap

pagi dan sesudah

makan

4.3 DS:

- Pasien mengatakan menunggu

anaknya saja

DO:

- Pasien terlihat enggan untuk

- Menggosok gigi secara mandiri

dan teratur

TRIWINA

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

09.33

1.3 Mengatur posisi

pasien semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman, sesak berkurang

TRIWINA

09.35

1.1 Menghitung dan

melihat respirasi dan

usaha nafas pasien

1.1 DO:

- RR: 25x/m cepat dan dalam

- Penggunaan otot bantu

pernafasan pergerakan intercosta

TRIWINA

09.45

2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

via IV sesuai anjuran

dokter

TRIWINA

10.00

2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri terus menerus

DO:

- Terlihat ada masa pada dada

kiri pasien

TRIWINA

10.01

2.4 Megingatkan pasien

teknik nafas dalam

unutk mengurangi

nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

TRIWINA

13.00

3.2 Melihat dan

menanyakan apakah

pasien menghabiskan

posi makannya

3.2 DS:

- Anak pasien mengatakan ibunya

menghabiskan ½ porsi

DO:

- Terlihat pasien tidak

menghabiskan porsi makannya

TRIWINA

16.00

2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

via IV sesuai anjuran

dokter

TRIWINA

16.03 2.2 Melihat ekspresi

wajah pasien

2.2 DO:

- Pasien terlihat meringis

menahan nyeri

TRIWINA

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

- Pasien terlihat kesakitan ketika

meubah posisinya

16.05 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di

dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri terus menerus

DO:

- Terlihat ada masa pada dada kiri

pasien

TRIWINA

21.00 5.4 Menganjurkan pasien

untuk tidur

5.4 DS:

- Pasien mengatakan belum bisa

tidur

TRIWINA

Kamis

04/04/2019

08.30

5.2 Menayakan kepada

pasien semalam

bagaimana tidurnya,

apakah bisa tidur?

5.2 DS:

- Anak pasien mengatakan ibunya

malam ini tidur lebih awal pukul

12.00

- bangun jam 06.00

- Pasien mengatakan malam ini

dapat tidur dengan lebih nyenyak

TRIWINA

08.35 2.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

2.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri di dada

kiri sedikit berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada

kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk –

tusukR: nyeri terasa di area dada

sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 4

T: nyeri berlangsung terus

menerus

TRIWINA

08.38 2.4 Megingatkan pasien

teknik nafas dalam

unutk mengurangi

nyeri

2.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

TRIWINA

08.45 2.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan injeksi

ranitidin 1 amp (2cc)

TRIWINA

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

via IV sesuai anjuran

dokter

O9.05 2.2 Menghitung dan

melihat respirasi

pasien

2.2 DS:

- Pasien mengatakan nafasnya

masih terasa sesak

DO:

- RR: 28x/m cepat dan dalam

TRIWINA

09.08 1.4 Memastikan nasakanul

terpasang dengan

benar

1.4 DO:

- Terlihat terpsang nasakanul

dengan konsentrasi 6 liter/menit

TRIWINA

09.10 4.1 Menanyakan apakah

pasien pagi ini sudah

mandi

4.1 DS:

- Pasien mengatakan pagi ini

belum mandi

DO:

- Pasien terlihat memakai pakaian

yang kemarin

- Pasien terlihat tidak rapi

TRIWINA

09.15 4.2 Memandikan pasien

dan membantu pasien

menggosok gigi

4.2 DS:

- Pasien mengatakan mau

dimandikan oleh perawat

- Pasien mengatakan merasa

TRIWINA

- senang

DO:

- Pasien terlihat bersih, rapi dan

tercium wangi

09.40 1.3 Mengatur posisi

pasien semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman

TRIWINA

16.05 2.3 Memberikan

santagesik 1 amp

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

3.5 Memberikan ranitidin

1 amp (2cc) via IV

sesuai anjuran dokter

TRIWINA

19.00 1.1 Menghitung dan

melihat respirasi dan

usaha nafas pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nafasnya

masih terasa sesak dan tidak ada

perubahan

DO:

- RR: 29x/m cepat dan dalam

- Terlihat penggunaan otot bantu

pernafasan pergerakan intercosta

TRIWINA

19.03 1.3 Mengatur posisi

pasien semi fowler

1.3 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman dengan posisinya yang

sekarang

TRIWINA

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tabel 4.14 Pelaksanaan keperawatan pasien 2 (Ny.S.A) Carsinoma mammae

di ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

Rabu

03/04/2019

08.00

1.2 Melihat ekspresi pasien

menahan nyeri yang

dirasakan

1.1 DO:

- Pasien terlihat meringis ketika

rasa nyeri muncul

TRIWINA

08.01

1.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri

hilang timbul di payudara

kanan menjalar sampai ke

ketiak

- P: nyeri akibat benjolan di area

dada (payudara) yang

membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di

area dada sampai ke ketiak

S: skala nyeri 4

T: nyeri hilang timbul

DO:

- Pasien terlihat meringis

- Terdapat benjolan di area dada

(payudara) yang membesar

dengan konsistensi padat

TRIWINA

08.03

1.4 Mengajarkan teknik

nafas dalam untuk

meredakan rasa nyeri

1.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman

DO:

- Pasien terlihat mempraktik-kan

teknik nafas dalam

TRIWINA

08.05

3.1 Menanyakan penyebab

cemas

3.1 DS:

- Pasien mengatakan

cemasdengan keadaannya

sekarang dan cemas karena mau

oprasi

DO:

- Terliht kontak mata pasien

kurang

TRIWINA

08.08

3.2 Menganjurkan pasien

ntuk menarik nafas

dalam dan

memposisikan pasien

untuk relaks

3.2 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

tenang

DO:

- Pasien terlihat

TRIWINA

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

- Mengontrol cemasnya dengan

- Terapi relaksasi nafas dalam

08.10

3.4 Berdiskusi dengan

pasien mengenai

prosedur dan rasa saat

dioprasi

3.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

tenang dan merasa tidak cemas

lagi

TRIWINA

08.15

3.3 Meminta keluarga

pasien untuk menemani

pasien

3.3 DS:

- Adik pasien mengatakan akan

selalu mendampingi pasien

TRIWINA

16.10

1. 3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

6.3 Memberikan injeksi

antibiotik (ceftriakson)

1 vial (5cc) via IV

sesuai dengan anjuran

dokter

TRIWINA

16.05 2.1 Melihat keadaan

drainase pasien

2.1 DO:

- Terlihat drainase dengan cairan

100cc

TRIWINA

16.30

1.2 Melihat ekspresi wajah

pasien

1.1 DO:

- Pasien terlihat meringis

menahan nyeri

- Paien terlihat melokalisasi posisi

menghindari nyeri

TRIWINA

16.32

1.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri terasa

terus menerus di area kanan

menjalar sampai ke ketiak

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 5

T: Terus menerus

DO:

- Pasien terlihat meringis

Pasien post MRM payudara

kanan

TRIWINA

20.00

4.2 Mendengarkan keluhan

negatif dari diri pasien

4.2 DS:

- Pasien mengeluh bahwa dirinya

cacat

- Adik pasien mengatakan

kakanya lebih banyak diam

DO:

- Pasien terlihat murung

- Kontak mata kurang

TRIWINA

20.05

4.4 Mendiskusikan manfaat

dari tindakan MRM

4.4 DS:

- Pasien mengatakan tidak percaya

dengan keadaannya yang

TRIWINA

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

sekarang

DO:

- Pasien terlihat mulai terbuka

dalam bercakap-cakap

20.10 4.3 Meinta adik pasien

untuk selalu memotivasi

pasien

4.3 DS:

- Adik pasien mengatakan selalu

memotivasi kakanya

TRIWINA

22.00 5.1 Menanyakan mengapa

pasien sulit untuk tidur

5.1 DS:

- Pasien mengatakan sulit tidur

karena nyeri

DO:

- Pasien terlihat belum tidur

TRIWINA

Kamis

04/04/2019

08.00

5.2 Menayakan kepada

pasien semalam

bagaimana tidurnya,

apakah bisa tidur?

5.2 DS:

- Pasien mengatakan semalam

tidur pukul 01.00 bangun pukul

04.00

- Pasien mengatakan kurang tidur

- Pasien mengatakan sekarang

ngantuk

TRIWINA

08.05 1.2 Melihat ekspresi wajah

pasien

1.1 DS:

- Pasien terlihat tenang

TRIWINA

08.10 1.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nyerinya

sudah berkurang

- Pasien mengatakan nyeri

kadang-kadang muncul

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 4

T: hilang timbul

TRIWINA

08.15 1.4 Mengingatkan pasien

menggunakan teknik

nafas dalam untuk

meredakan rasa nye ri

1.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

DO:

Pasien terlihat tersenyum

TRIWINA

08.15 3.1 Melihat dan

membersihkan

drainase

3.1 DS:

- Drainase terlihat terpasang

dengan kuat, darah yang

tertampung 80cc

TRIWINA

09.00 1.3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

5.5 Memberikan

injeksi antibiotik

(ceftriakson) 1 vial

TRIWINA

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

10.00 4.2 Melihat dan

mendengarkan apakah

masih ada keluhan

mengritik diri sendiri

4.2 DS:

- Pasien mengatakan sudah

menerima keadaannya

TRIWINA

10.05 4.1 Mendiskusikan

kemampuan yang

dimiliki pasien

4.1 DS:

- Pasien mengatakan bersyukur

masih diberikan hidup yang

lebih baik dari pada orang yang

diluar sana

- Pasien mengatakan bersyukur

masih bisa beraktivitas secara

normal

DO:

- Pasien terlihat mampu

menyebutkan hal-hal positif

yang ada diri pasien

TRIWINA

16.00 1. 3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

6.3 Memberikan injeksi

antibiotik (ceftriakson)

1 vial (5cc) via IV

sesuai dengan anjuran

dokter

TRIWINA

18.00 1.2 Melihat ekspresi wajah

pasien

1.2 DS:

- Pasien terlihat tenang

TRIWINA

18.05 1.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

1.1 DS:

- pasien mengatakan nyeri

hilang timbul diluka oprasi

P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

T: hilang timbul

DO:

- Pasien terlihat meringis

Terlihat ada perban pada dada

kanan

TRIWINA

18.10 5.5 Jelaskan pentingnya

waktu tidur

5.5 DS:

- Pasien mengatakan pahanm

apa yang disampaikan oleh

perawat

DO:

- Pasien terlihat memperhatikan

perawat

TRIWINA

Jumat TRIWINA

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

05/04/2019

08.30

5.2 Menayakan kepada

pasien semalam

bagaimana tidurnya,

apakah bisa tidur?

5.2 DS:

- Pasien mengatakan semalam

tidur pukul 22.00 bangun pukul

05.00

- Pasien mengatakan tadi malam

bisa tidur dengan nyenyak

08.33 1.2 Melihat ekspresi wajah

pasien

1.2 DS:

- Pasien terlihat tenang

TRIWINA

08.05 1.1 Menanyakan nyeri yang

dirasakan pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri hilang

timbul di payudara kanan

menjalar sampai ke ketiak

- Pasien mengatakan nyeri

terkadang muncul

DO:

- Pasien terlihat meringis

- Terlihat ada perban pada dada

kanan

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

T: hilang timbul

TRIWINA

08.10 1.4 Mengingatkan pasien

menggunakan teknik

nafas dalam untuk

meredakan rasa nye ri

1.4 DS:

- Pasien mengatakan merasa

lebih nyaman setelah

menggunakan teknik nafas

dalam

DO:

- Pasien terlihat tersenyum

TRIWINA

08.45 1. 4 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

6.3 Memberikan injeksi

antibiotik

(ceftriakson) 1 vial

(5cc) via IV sesuai

dengan anjuran dokter

TRIWINA

09.00 6.2 Melakukan perawatn

luka pasien

6.2 DS:

- Pasien mengatakan merasa

senang lukanya dibersihkan

DO:

- Luka pasien terlihat bersih

- Luka pasien tidak terlihat adanya

tanda-tanda infeksi

- Panjang luka ±20 cm (29 jahitan)

lebar ±1 cm

TRIWINA

09.03 3.3 Menggunakan 3.3 DO: TRIWINA

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

peralatan seteril seperti

handscoond steril, bak

intrumen steril saat

melakukan perawatan

luka

- Teknik steril dapat dipertahankan

09.05 3.1 Melihat keadaan luka 3.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri pada

lukanya

DO:

- Luka terlihat bersih

- Luka tidak berbau

- Panjang luka ±20 cm (29

jahitan) lebar ±1 cm

- Terdapat sedikit kemerahan

pada lokasi jahitan

TRIWINA

09.15 6.1 Melihat tanda dan

3.2 gejala infeksi pada

luka dan area sekitar

luka pasien

6.1 DO:

3.2 - Tidak terlihat tanda rubor,

kalor, dolor, tumor pada

luka dan area sekitar luka

pasien

TRIWINA

O9.30 6.5 Menjelaskan tanda dan

gejala infeksi

6.5 DS:

- Pasien dan kelurga pahan

mengenai tanda dan gejala

infeksi yang di sampaikan oleh

perawat

DO:

- Pasien terlihat dapat mengulang

tanda dan gejala yang telah

disampaikan oleh perawat

TRIWINA

3.4 Berdiskusi cara

melakukan perawatan

luka dirumah

3.4 DS:

- Pasien mengatakan paham

dengan apa yang perawat

sampaikan

- Pasien mengatakan jadi tahu cara

merawat luka yang benar

DO:

- Pasien terlihat memperhatikan

perawat

TRIWINA

09.05 6.4 Mencuci tangan setelah

melakukan tindakan

TRIWINA

16.00 1. 3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

6.3 Memberikan injeksi

antibiotik (ceftriakson)

1 vial (5cc) via IV

sesuai dengan anjuran

dokter

TRIWINA

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi TTD

17.00 1.1 Menanyakan nyeri

yang dirasakan pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan masih

terasa nyeri pada lukanya

- Pasien mengatakan masih

terasa nyeri pada lukanya

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

TRIWINA

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

- T: hilang timbul

DO:

- Pasien terlihat meringis

Sabtu

06/04/2019

08.30

1.2 Melihat ekspresi wajah

pasien

1.1 DO:

- Pasien terlihat tennag dan sering

tersenyum

TRIWINA

1.1 Menanyakan nyeri yang

dirasakan pasien

1.1 DS:

- Pasien mengatakan nyeri terasa

saat tangannnya di angkat ke

atas

P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada

sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

T: hilang timbul

TRIWINA

09.00 1. 3 Memberikan injeksi

santagesik 1 amp (5cc)

via IV sesuai dengan

anjuran dokter

6.3 Memberikan injeksi

antibiotik (ceftriakson)

1 vial (5cc) via IV

sesuai dengan anjuran

dokter

TRIWINA

09.05 6.5 Mengingatkan tanda

dan gejala infeksi

6.5 DS:

- Kelurga pasien menyebutkan

tanda-tanda infeksi dengan

benar dan mengatakan jika ada

tanda-tanda tersebut segera

meemriksakan diri ke

puskesmas/RS

TRIWINA

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Penjelasan: Dari tabel 4.13 dan 4.14 data pelaksanaan tindakan

keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada

pasien secara holistik dan komprehensif sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien 1 (Ny.S)

dilakukan selama 3 hari pada tanggal 02 April 2019 sampai tanggal 04 april 2019

dan pada pasien 2 (Ny.S.A) dilakukan selama kurang lebih 4 hari pada tanggal

03 April 2019 sampai 06 April 2019

4.1.6 Evaluasi Keperawatan

Tabel 4.15 Evaluasi keperawatan pasien 1 (Ny.S) Carsinoma Mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

Hari ke 1

Selasa

02/04/2019

I

S:

- Pasien mengatakan masih sesak

O:

- RR: 28x/m

- Pernafasan cepat dan dalam

- Adanya otot pernafasan tambahan berupa otot intercosta

- Spo2 98%

A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi

1.1 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)

1.2 Monitor saturasi oksigen

1.3 Posisikan semi fowler atau fowler

1.4 Berikan oksigen

Selasa

02/04/2019

II

S:

- Pasien mengatakan nyeri di dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri berlangsung terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam namun tidak mengurangi rasa nyeri

O:

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

- Pasien terlihat berhati-hati saat bergerak terutam asaat memiringkan

tubuhnya

A: Masalah Nyeri Kronis belumteratasi

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

2.3 Berikan analgesik sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Selasa

02/04/2019

III

S:

- Anak pasien mengatakan ibunya hanya makan 4 sdm

O:

- IMT 16,8 (berat badan kurang)

- Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi makannya

- Tidak ada peningkatan BB

- Belum ada hasil lab yang terbaru

Eeritrosit 3,16 10��/µL (menurun), hemoglobin 11,3 g/dL

(menurun), Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS 118 mg/dL

A: Masalah Defisit nutrisi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nutrisi

3.2 Monitor asupan makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan

Selasa

02/04/2019

IV

S:

- Pasien mengatakan belum mandi dan menggosok gigi

- Pasien mengatakan ingin dimandikan anaknya saja

O:

- Pasien terlihat kurang bersih dan kurang rapi

- Pasien terlihat tidak mampumelakukan aktivitas sehari-hari secara

mandiri

A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan perawatan diri

4.1 Monitor tingkat kemandirian

4.2 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan

perawatan diri

4.3 Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai

kemampuan

Selasa

02/04/2019

V

S:

- Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri

O: -

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.1 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan perasaan setelah

bangun tidur

5.2 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.3 Anjurkan menepati waktu tidur

5.4 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Hari ke 2

I

S:

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

Rabu

03/04/2019

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman, sesak berkurang

O:

- RR: 25x/m cepat dan dalam

- Terlihat penggunaan otot bantu pernafasan pergerakan intercosta

A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi

1.1 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)

1.2 Monitor saturasi oksigen

1.3 Posisikan semi fowler atau fowler

1.4 Berikan oksigen

Rabu

03/04/2019

II

S:

- Pasien mengatakan nyeri di area dada kiri belum berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 5

T: nyeri terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam namun tidak mengurangi rasa nyeri

O:

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

- Pasien terlihat kesakitan ketika meubah posisinya

A: Masalah Nyeri Kronis belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

2.3 Berikan analgesik sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Rabu

03/04/2019

III

S:

- Anak pasien mengatakan ibunya menghabiskan ½ porsi

O:

- Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi makannya

- Belum ada hasil lab yang terbaru

Eeritrosit 3,16 10��/µL (menurun), hemoglobin 11,3 g/dL

(menurun), Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS 118 mg/dL

A: Masalah Defisit nutrisi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nutrisi

3.2 Monitor asupan makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

3.5 Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan

Rabu

03/04/2019

IV

S:

- Pasin mengatakan mau dimandikan oleh perawat

- Pasien mengatakan tidak mau mengosok gigi

- Pasien mengatakan memakai baju yang tadi dipakai saja

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

O:

- Pasien terlihat tidak mampumelakukan aktivitas sehari - hari secara

mandiri

A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan perawatan diri

4.1 Monitor tingkat kemandirian

4.2 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan

perawatan diri

4.3 Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai

kemampuan

Rabu

03/04/2019

V

S:

- Pasien mengatakan kurang tidur dan tidurnya tidak nyenyak

O:

- jumlah waktu tidur pasien kurang dari 8 jam

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.1 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan perasaan setelah

bangun tidur

5.2 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.3 Anjurkan menepati waktu tidur

5.4 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Hari ke 3

Kamis

04/04/2019

I

S:

- Pasien mengatakan nafasnya masih terasa sesak dan tidak ada

perubahan

O:

- RR: 29x/m cepat dan dalam

- Terlihat penggunaan otot bantu pernafasan pergerakan intercosta

A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen pernafasan dan pemantauan respirasi

1.1 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)

1.2 Monitor saturasi oksigen

1.3 Posisikan semi fowler atau fowler

1.4 Berikan oksigen

Kamis

04/04/2019

II

S:

- Pasien mengatakan nyeri di area dada kiri sedikit berkurang

- P: nyeri akibat benjolan di dada kiri yang membesar

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke lengan tangan kiri

S: skala nyeri 4

T: nyeri terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam

O:

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

A: Masalah Nyeri Kronis teratasi sebagian

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

2.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

2.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

2.3 Berikan terapi analgesik sesuai terapi

2.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Kamis

04/04/2015

III

S:

- Anak pasien mengatakan ibunya menghabiskan ½ porsi

O:

- Terlihat pasien tidak menghabiskan porsi makannya

- Belum ada hasil lab yang terbaru

Eeritrosit 3,16 10��/µL (menurun), hemoglobin 11,3 g/dL

(menurun), Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS 118 mg/dL

A: Masalah defisit nutrisi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nutrisi

3.2 Monitor asupan makanan

3.3 Monitor berat badan

3.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

3.5 Berikan medikasi sebelum atau sesudah makan

Kamis

04/04/2019

IV

S:

- Pasin mengatakan merasa senang dimandikan oleh perawat

O:

- Pasien terlihat tidak mampumelakukan aktivitas sehari - hari secara

mandiri

A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan perawatan diri

4.1 Monitor tingkat kemandirian

4.2 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan

perawatan diri

4.3 Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai

kemampuan

Kamis

04/04/2019

V

S:

- Anak pasien mengatakan ibunya malam ini tidur lebih awal pukul

12.00 bangun jam 06.00

- Pasien mengatakan tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun -

bangun

O:

- jumlah waktu tidur pasien kurang dari 8 jam

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.1 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan perasaan setelah

bangun tidur

5.2 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.3 Anjurkan menepati waktu tidur

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

5.4 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Tabel 4.16 Evaluasi keperawatan pasien 2 (Ny.S.A) Carsinoma Mammae

di Ruangan Aster RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

Hari ke 1

Rabu

03/04/2019

I

S:

- Pasien mengatakan nyeri terasa terus menerus di area kanan menjalar

sampai ke ketiak

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke ketiak

S: skala nyeri 5

T: Terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah menggunakan

- teknik nafas dalam namun tidak mengurangi rasa nyeri

O:

- Pasien terlihat meringis menahan nyeri

- Paien terlihat melokalisasi posisi menghindari nyeri

- Pasien post MRM payudara kanan

A: Masalah Nyeri Kronis belumteratasi

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

1.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

1.3 Berikan analgesik sesuai terapi

Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Rabu

03/04/2019

II

S: -

O:

- Terdapat luka post op MRM pada payudara kanan

- Terdapat drainase

A: Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Perawatan luka

2.1 Monnitor karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau)

2.2 Monitor tanda-tanda infeksi

2.3 Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

2.4 Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

Rabu

03/04/2019

III

S:

- Pasien mengatakan merasa lebih tenang dan merasa tidak cemas lagi

- Adik pasien mengatakan akan selalu menn-dampingi pasien

O:

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

- Pasien terlihat mengontrol cemasnya dengan relaksasi nafas dalam

A: Masalah Ansietas teratasi

P: Intervensi dihentikan

Rabu

03/04/2019

IV

S:

- Pasien mengeluh bahwa dirinya cacat

- Pasien mengatakan tidak percaya dengan keadaannya sekarang

O:

- Pasien terlihat murung dan lebih bnyak diam

A: Masalah gangguan citra tubuh belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Promosi citra tubuh dan koping

4.1 Identifikasi kemampuan yang dimiliki

4.2 Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri

4.3 Anjurkan keluarga ter;ibat untuk memotivasi pasien

4.4 Diskusikan perubahan tubuh

Rabu

03/04/2019

V

S:

- Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri

O: -

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.2 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan perasaan setelah

bangun tidur

5.3 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.4 Anjurkan menepati waktu tidur

5.5 Jelaskan pentngnya waktu tidur

Rabu

03/04/2019

VI

S: -

O:

- Terlihat perban luka pos op MRM payudara kanan

- Leukosit: 7,85 10��/µL

A: Masalah Resiko infeksi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Pencegahan infeksi

6.1 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

6.2 Berikan perawatan luka

6.3 Berikan antibiotik sesuai terapi

6.4 Cuci tang an sesudah dan sebelum kontak pasien dan lingkungan

6.5 Jelaskan tanda dan gejala infeksi

Hari ke 2

Kamis

04/04/2019

I

S:

- Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

T: terus menerus

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dan nyeri berkurang setelah

menggunakan teknik nafas dalam

O:

- Pasien terlihat tenang

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

A: Masalah Nyeri Kronis teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

1.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

1.3 Berikan analgesik sesuai terapi

1.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Kamis

04/04/2019

II S: -

O:

- Terdapat luka post op MRM pada payudara kanan

- Terdapat drainase

A: Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Perawatan luka

2.5 Monnitor karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau)

2.6 Monitor tanda-tanda infeksi

2.7 Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

2.8 Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandir

Kamis

04/04/2019

IV

S:

- Pasien mengatakan telah menerima keadaannya yang sekarang

- Pasien mengatakan bersyukur masih bisa beraktivitas secara mandiri

- Adik pasien mengatakan selalu memotivasi kakanya

O:

- Pasien terlihat mampu mengungkapkan hal positif yang dimiliki

A: Masalah gangguan citra tubuh teratasi

P: intervensi dihentikan

Kamis

04/04/2019

V

S:

- Pasien mengatakan paham mengenai pentingnya waktu tidur yang

cukup

O:

- Jumlah waktu tidur pasien kurang dari 8 jam

A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Dukungan tidur

5.2 Monitor kuantitas, kualitas tidur pasien dan perasaan setelah

bangun tidur

5.3 Modifikasi lingkungan (mis. kebisingan)

5.4 Anjurkan menepati waktu tidur

5.5 Jelaskan pentngnya waktu tidur

kamis

04/04/2019

VI

S: -

O:

- Terlihat perban luka pos op MRM payudara kanan

- Leukosit: 7,85 10��/µL

A: Masalah Resiko infeksi belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Pencegahan infeksi

6.1 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

6.2 Berikan perawatan luka

6.3 Berikan antibiotik sesuai terapi

6.4 Cuci tang an sesudah dan sebelum kontak pasien dan lingkungan

6.5 Jelaskan tanda dan gejala infeksi

Hari ke 3

jum’at

05/04/2019

I

S:

- Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang

- Pasien mengatakan nyeri tergadang masih muncul

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

T: nyeri hilang timbul

- Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah menggunakan

teknik nafas dalam namun tidak mengurangi rasa nyeri

O:

- Pasien terlihat tenang

A: Masalah Nyeri Kronis teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

1.2 Identifikasi respon nyeri non verbal

1.3 Berikan analgesik sesuai terapi

1.4 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Jum’at

05/04/2019

II

S:

- Pasien mengatakan nyeri pada area jahitan

- Pasien mengatakan menjadi tau cara merawat luka yang benar

O:

- Terlihat perban luka pos op MRM payudara kanan panjang ±20

(terdapat 29 jahitan) cm lebar ±1 cm

- Terdapat drainase

- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka dan area sekitar luka

- Luka terlihat lembab dan mengelurkan cairan

A: Masalah gangguan integritas kulit teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Perawatan luka

2.1 Monnitor karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau)

2.2 Monitor tanda-tanda infeksi

2.3 Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

2.4 Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

jum’at

05/04/2019

V

S:

- Pasien mengatakan semalam tidur pukul 22.00 bangun pukul 05.00

- Pasien mengatakan tadi malam bisa tidur dengan nyenyak

- Pasien mengatakan segar saat bangun tidur

O:

- Jumlah waktu tidur pasien 8 jam

A: Masalah gangguan pola tidur teratasi

P: intervensi dihentikan

Jum’at

05/04/2019

VI

S:

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

- Pasien dan kelurga pasien mengatakan paham mengenai tanda dan

gejala infeksi

O:

- Terlihat perban luka pos op MRM payudara kanan panjang ±20

(terdapat 29 jahitan) cm lebar ±1 cm

- Tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi seperti rubor kalor, dolor,

tumor

- Leukosit: 7,85 10��/µL

A: Masalah Resiko infeksi teratasi sebagian

P: Pertahankan intervensi

Pencegahan infeksi

6.1 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

6.2 Berikan perawatan luka

6.3 Berikan antibiotik sesuai terapi

6.4 Cuci tangan sesudah dan sebelum kontak pasien dan lingkungan

6.5 Jelaskan tanda dan gejala infeksi

Hari ke 4

Sabtu

06/04/2019

I

S:

- Pasien mengatakan nyeri terasa saat tangannnya di angkat ke atas

- P: nyeri akibat post op MRM

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk

R: nyeri terasa di area dada sampai ke ketiak

S: skala nyeri 3

T: nyeri hilang timbul

O:

- Pasien terlihat tenang dan sering tersenyum

A: Masalah Nyeri Kronis teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Manajemen nyeri

1.5 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

1.6 Identifikasi respon nyeri non verbal

1.7 Berikan analgesik sesuai terapi

1.8 Ingatkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

Sabtu

06/04/2019

VI

S:

- Pasien dan kelurga pasien mengatakan paham mengenai tanda dan

gejala infeksi

O:

- Terlihat perban luka pos op MRM payudara kanan panjang ±20

(terdapat 29 jahitan) cm lebar ±1 cm

- Tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi seperti rubor kalor, dolor,

tumor

- Leukosit: 7,85 10��/µL

A: Masalah Resiko infeksi teratasi sebagian

P: Pertahankan intervensi

Pencegahan infeksi

6.1 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

6.2 Berikan perawatan luka

6.3 Berikan terapi antibiotik sesuai terapi

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Hari/tgl No. Dx Subyektif/Obyektif/Analisa/Planning

6.4 Cuci tang an sesudah dan sebelum kontak pasien dan lingkungan

6.5 Jelaskan tanda dan gejala infeksi

Penjelasan: Tabel 4.15 dan 4.16 data dari evaluasi tindakan keperawatan

dilakukan kurang lebih 3x24 jam dan dilihat dari evaluasi di atas kedua pasien

memiliki hasil yang berbeda. Masalah keperawatan pada pasien 1 (Ny.S) dari 5

(lima) masalah keperawatan, ada 4 (empat) masalah keperawatan yang belum

teratasi yaitu, pola nafas tidak efektif, defisit nutrisi, defisit perawatan diri dan

gangguan pola tidur, keempat masalah tersebut tidak menunjukan perubahan

yang diharapkan dan 1 (satu) masalah keperawatan lainnya yaitu, nyeri kronik

yang keduanya teratasi sebagian.

Nyeri kronis menunjukan perubahan skala nyeri berkurang dari 5 menajdi

4, pasien mengatakan merasa nyaman setelah nyeri berkurang, dan pasien dapat

mengontrol nyeri dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam

Pada masalah keperawatan pada pasien 2 (Ny.S.A) dari 6 (enam) masalah

keperawatan, ada 3 (tiga) masalah keperawatan yang teratasi sebagian yaitu, nyeri

kronis, gangguan integritas kulit/jaringan dan resiko infeksi, nyeri kronis

menunjukan perubahan berkurangnya skala nyeri dari 5 menjadi 3, merasa

nyaman setelah nyeri berkurang, dan dapat mengontrol nyeri dengan teknik

relaksasi nafas dalam, gangguan integritas kulit menunjukan tidak ada tanda-

tanda infeksi, luka menunjukan proses pennyembuhan, dan resiko infeksi

menunjukan leukosit dalam rentang normal, pasien dan kelurga pasien

memahami mengenai tanda-tanda infeksi dan tidak ada tanda dan gejala infeksi

berupa kalor, dolor, tumor, rubor di luka dan sekitar area luka pasien. Sedangkan

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

3 (tiga) masalah keperawatan lainnya yaitu, ansietas, gangguan citra tubuh dan

gangguan pola tidur menunjukan perubahan sesuai dengan tujuan sehingga

masalah keperawatan dapat teratasi.

4.2 Pembahasan

Asuhan keperawatan pada pasien 1 (Ny.S) dan pasien 2 (Ny.S.A) dengan

diagnosa medis Carsinoma nmammae di ruang Aster RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda terhitung dari tanggal 02 April 2019 sampai 06 April 2019.

Dalam pembahasan ini penulis akan mebahas mengenai kesenjangan anatara teori

dan kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan studi kasus.

Dignosa kemungkinan muncul menurut teori Nurarif (2015) ada 10

(sepuluh) diagnosa keperawatan pada pasien Carsinoma mammae, yaitu: Pola

nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinidng dada, hambatan

upaya nafas (misalny nyeri saat bernafas) (D.0005), nyeri akut berhubungan

dengan agen cedera fisiologi (D.0077), defisit nutrisi berhubungan dengan

ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ke jaringan (D.0019), gangguan integritas

kulit/jaringan berhubungan dengan faktor mekanik (penekanan massa kanker)

(D.0139), gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (D.0054),

gangguan cinta tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/bentuk tubuh

(D.0083), ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian (D.0080),

gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (D.0055), defisit

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0111) resiko

infeksi berhubugan dengan faktor resiko tindakan invasif (D.0142).

Dari 10 (sepuluh) diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori, pada

pasien 1 (Ny.S) terdapat 4 (empat) diagnosa keperawatan yang muncul, yaitu

pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinidng dada (D.0005),

nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor (D.0078), defisit nutrisi

berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ke jaringan

(D.0019), gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur

(D.0055) dan ada 1 (satu) diagnosa keperawatan yang diluar dari teori, yaitu

defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (D.0109). Ada 6 (enam)

diagnosa keperawatan yang tidak muncul, yaitu gangguan integritas kulit/jaringan

(D.0139), gangguan cinta tubuh (D.0083), gangguan mobilitas fisik (D.0054),

ansietas (D.0080), resiko infeksi (D.0142) dan defisit pengetahuan (D.0111),

diagnosa tersebut tidak muncul karena tidak ada data mayor atau minor yang

menunjang pada pasien Ny.S.

Pada pasien 2 (Ny.S.A) terdapat 6 (enam) diagnosa kepoerawatan sesuai

teori yang muncul, yaitu nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor

(D.0078), gangguan integritas kulit/jaringan dengan faktor mekanik (luka oprasi)

(D.0080), resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko berhubungan dengan

tindakan invasif (D.0142), gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan

struktur/bentuk tubuh (D.0083), ansietas berhubungan dengan krisis situasional

(D.0080) dan gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur

(D.0055). ada 4 (empat) diagnosa keperawatan yang tidak muncul, yaitu pola

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

nafas (D.0005), defisit nutrisi (D.0019),gangguan mobilitas fisik (D.0054) dan

defisit pengetahuan (D.0111). Diagnosa tersebut tidak muncul karena tidak ada

data mayor atau minor yang menunjang pada pasien Ny.S.A.

Berikut uraian dari masing-masing diagnosa yang muncul pada kedua

pasien dalam studi kasus ini, sebagai berikut:

4.2.1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dinidng

dada (D.0005)

Pola nafas tidak efektif merupakan masalah pada pernafasan berupa

inspirasi dan atau ekspirasi sehingga memberikan ventilasi yang tidak adekuat.

Biasanya ditandai dengan respiratory rate meningkat, adanya penggunaan otot

pernafasan pada saat bernafas, adanya pergerakan cuping hidung saat bernafas

(SDKI, 2016). Dalam penyakit Carsinoma mammae biasanya masalah ini lazim

muncul karena disebabkan pertumbuhan massa kanker yang mendesak dinding

dada sehingga mengurangi perkembangan paru-paru.

Menurut Marmi (2016) posisi yang sesuai untuk keadekuatan oksigen

adalah posisi semi fowler, posisi ini dapat mendorong isi perut kebawah dan

mengurangi tekanan dinding thorak pada paru-paru sehingga ekspansi maksimal

sehingga dapat membuat pasien mudah untuk bernafas. Hal ini sejalan dengan

penelitian Boki, Rolly dan Onibala (2013) pada penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Kestabilan Pola Nafas

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

menjelaskan adanya pengaruh terhadap kestabilan pola napas sebelum dan

sesudah diberikan posisi semi fowler.

Pada saat pengkajian pasien 1 (Ny.S) masalaha ini merupakan prioritas

utama karena menurut maslow kebutuhan fisiologi yaitu salah satunya oksigenasi

merupakan kebutuhan utama yang harus diatasi terlebih dahulu. Pada saat

pengkajian ditemukan data pada Ny.S, yaitu bernafas menggunakan otot bantu

pernafasan berupa pergerakan interkosta, adanya pernafasan cuping hidung dan

respirasi rate 26x/m.

Menurut NIC (2015) tujuan dari masalah pol anafas tidak efektif, yaitu

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola nafas

pasien menjadi efektif dengan kriteria hasil: RR dalam batas normal (16-

20x/menit), jalan nafas paten, suara nafas vasikuler, pola nafas normal, irama

nafas reguler, tidak ada suara nafas tambahan. Menurut SIKI (2018) tindakan

keperawatan yang dapat dilakukan natara lain, yaitu monitor pola nafas

(frekuensi, kedalaman, usaha nafas), monitor saturasi oksigen, posisikan semi

fowler atau fowler, berikan oksigen.

Beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan selama

3x24 jam yaitu melihat pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas),

menghitung saturasi oksigen, mengatur posisi semi fowler atau fowler, memasang

oksigen sesuai terapi.

Adapun hasil dari tindakan keperawatan pada pasien 2 (Ny.S) pada hari

selasa 02 April sampai kamis 04 April yaitu pasien masih sesak merasakan sesak

yang sama, respirasi rate masih diatas normal, adanya otot pernafasan tambahan.

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Berdasarkan evaluasi hasil keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis

masalah keperawatan pola nafas tidak efektif pada Ny.S tidak teratasi karena

tidak menunjukan perubahan sesuai tujuan.

4.2.2 Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor (D.0078)

Nyeri kronis merupakan keadaan ketidak nyamanan berkaitan dengan

kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan (PPNI, 2016). Nyeri

merupakan suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial di sertai

penatalaksanaan pengobatan. Dalam penyakit Carsinoma mammae nyeri

merupakan tanda gejala yang umum terjadi karena akibat pertumbuhan massa

yang mendesak organ lain, nyeri karena ulkus pada carsinoma maame dan nyeri

efek dari terapi pengobatan yang dijalani.

Nyeri dari penyakit Carsinoma mammae berupa nyeri akut maupun nyeri

kronis. Keluhan nyeri kronis merupakan keluhan yang paling menakutkan bagi

penderita kanker payudara. Data nyeri di ungkapkan dengan PGRST,

P=Provokate (faktor pencetus timbulnya nyeri), Q=Quality (kualitas nyeri yang

diungkpkan oleh pasien), R=Region (lokasi dirasakan nyeri), S=Saver (tingkat

keparahan biasanya menggambarkan nyeri yang dirasakan sebagai nyeri ringan,

sedang, atau berat) dan T=Timing (seberapa sering nyeri dirasakan). Pengukuran

skala nyeri dapat menggunakan alat ukur NRS (Numeric Rating Scale).

Menurut Diyono (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Teknik Relaksasi

Terhadap Penurunan Skala Nyeri Post Operasi menjelaskan bahwa sekala nyeri

dapat berkurang dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam. Selain teknik

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

relaksasi untuk mengatasi nyeri menurut Astuti (2016) penatalaksanaan nyeri di

rumah sakit biasanya diberikan terapi farmakologis yaitu obat analgesik jenis

NSAID (Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs).

Dalam studi kasus ini nyeri merupakan masalah utama pada pasien 2

(Ny.S.A) dan masalah kedua pada pasien 1 (Ny.S). pada saat dilakukan

pengkajian pada pasien 2 (Ny.S.A) ditemukan data P: nyeri akibat benjolan di

area dada (payudara) yang membesar kurang lebih sudah 6 bulan, Q: nyeri seperti

tertusuk-tusuk, R: nyeri terasa di area dada sampai ke ketiak, S: skala nyeri 4, T:

nyeri berlangsung hilang timbul. Data P berubah setelah pasien menjalankan

oprasi mastektomi P menjadi nyeri akibat post op MRM dan pada pasien 1 (Ny.S)

ditemukan data P: nyeri akibat benjolan di area dada (payudara) yang membesar

kurang lebih sudah 3 bulan, Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri terasa di area

dada sampai ke ketiak, S: skala nyeri 4, T: nyeri berlangsung hilang timbul dan

terlihat ekspresi wajah meringis menahan nyeri.

Menurut NIC (2015) tujuan dari masalah nyeri konis, yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri pasien hilang

atau nyeri berkurang dengan kriteria hasil: skala nyeri berkurang (skala nyeri 2),

klien mampu mengontrol nyeri dengan manajemen nyeri non farmakologi, klien

mampu menyatakan nyaman setelah nyeri berkurang. Menurut SIKI (2018) ada

beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu identifikasi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, identifikasi respon nyeri

non verbal, berikan analgesik sesuai terapi, ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi nyeri.

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan selama

3x24 jam yaitu mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri, meidentifikasi respon nyeri non verbal, mengajarkan teknik

nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, dan dilakukan kolaborasi obat

analgesik yang bertujuan membantu dalam mengurangi nyeri.

Adapun hasil dari tindakan keperawatan pada pasien 2 (Ny.S.A) hari

pertama rabu 03 April yaitu nyeri post MRM dengan skala nyeri meningkat

menjadi 5 dan dirasakan terus menerus, pada hari kedua kamis 04 april yaitu

nyeri nyeri berkurang dengan skala nyeri menjadi 3 dan dirasakan terus menerus,

pada hari keempat sabtu 06 April dan jum’at 05 april 2 nyeri yang dirasakan

dengan skala 3 dan rasa nyeri hilang timbul, pasien dapat mengontrol nyeri

dengan menggunakan teknik nafas dalam, dan pasien mengatakan merasa lebih

nyaman setelah nyeri berkurang. Pada pasien 1 (Ny.S) pada hari pertama selasa

02 April yaitu nyeri di dada kiri belum berkurang dengan sekala nyeri 5 nyeri

terasa terus menerus, pada hari kedua rabu 03 April yaitu nyeri di dada kiri juga

tidak kunjung berkurang dengan skala nyeri 5 nyeri terasa terus menerus dan

pada hari ketiga kamis 04 April yaitu nyeri sedikit berkurang dengan skala nyeri

4 nyeri terasa hilang timbul, pasien dapat mengontrol nyeri dengan teknik nafas

dalam.

Jadi, berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan oleh

penulis masalah keperawatan nyeri pada pasien 1 (Ny.S) teratasi sebagain pada

keperawatan hari ketiga dan pada pasien 2 (Ny.S.A) teratasi sebagian pada

keperawatan hari kedua.

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

4.2.3 Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan

(D.0019)

Defisit nutrisi merupakan keadaan asupan nutrisi yang tidak mencukupi

kebutuhan tubuh dengan tanda-tanda penurunan berat badan minimal 10% di

bawah rentang ideal, nafsu makan menurun, tidak menghabiskan porsi makannya,

rambut rontok, serum albumin menurun (SDKI, 2016). Masalah gizi pada

penderita kanker pada umumnya tubuh membutuhkan nutrisi yang lebih akibat

adanya pertumbuhan kanker namun pasien sulit menerima makanan akibat efek

dari terapi pengobatan, bila tidak diatasi dapat memperburuk kondisi

kesehatannya (Kusmawardani, 2017).

Diagnosa ini dapat ditegakkan jika ditemukan data ABCD (Antropometri,

biokimia, clinis, diit). Antropometri yaitu ukurann tubuh seperi BB, TB dan

LILA, biokimia yaitu pemeriksaan spesimen dari laboratorium seperi albumin,

eritrosit dan hemoglobin, clinis yaitu keadaan atau perubahan dari tubuh yang

menunjukan kurangnya zat gizi seperti kulit yang kering dan kusam, rambut

rontok berlebihan dan konjungtiva anemis.

Pada saat pengkajian ditemukan data pada pasien 1 (Ny.S) yaitu A: BB:

38 kg, TB:150 cm, IMT: 16,8, Lila: 22 cm, B: eritrosit 3,16 10��/µL (menurun),

hemoglobin 11,3 g/dL (menurun) , Albumin 3.4 g/L (menurun), GDS 118 mg/dL,

C: kulit terlihat kering, rambut terlihat rontok berlebihan, D: diit TKTP (tinggi

kalori tinggi protein), sehingga penulis mengangkat diagnosa ini menjadi prioritas

ke tiga setelah pola nafas tidak efektif dan nyeri kronis.

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Menurut NIC (2018) tujuan dari masalah defisit nutrisi, yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi pasien

terpenuhi dengan kriteria hasil: tidak terjadi penurunan berat badan, adanya

peningkatan berat badan, IMT dalam rentang normal, mampu menghabiskan

porsi makannya, hasil laboratorium menunjukan albumin dalam rentang normal

(3.5-5.5 g/L), hemoglobin dalam rentang normal (3 (12.0-16.0 g/dl). Menurut

SIKI (2018) ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu

identifikasi status nutrisi, monitor asupan makanan, monitor berat badan, monitor

hasil pemeriksaan laboratorium dan berikan medikasi sebelum atau sesudah

makan.

Beberapa tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan selama 3x24 jam

yaitu mengidentifikasi status nutrisi pasien dengan menghitung IMT, memantau

asupan nutrisi pasien dengan melihat seberapa banyak makanan yang masuk, dan

memeberikan ranitidin untuk mencegah mual. Adapun hasil dari tindakan

keperawatan pada pasien 1 (Ny.S) pada hari selasa 02 April yaitu IMT 16,8 yang

berarti berat badan kurang, pasien hanya menghabiskan 4 sdm dari porsi

makannya, pada hari rabu 03 April dan kamis 04 April yaitu asupan makanan

meningkat, pasien menghabiskan ½ dariporsi makannya. Jadi, berdasarkan hasil

evaluasi keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis masalah keperawatan

defisit nutrisi pada pasien 1 (Ny.S) tidak teratasi karena tidak menunjukan

perubahan sesuai tujuan.

4.2.4 Gangguan integritas kulit/jaringan dengan faktor mekanik (luka

oprasi) (D.0080)

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Gangguan integritas kulit merupakan kerusakan pada kulit/jaringan,

biasanya pada penyakit Carsinoma mammae masalah ini lazim muncul akibat

adanya ulkus atau tindakan pengonatan yang dilakukan. Tanda dan gejala yang

muncul berupa adanya keursakan jaringan dan/lapisan kulit, nyeri luka,

perdarahan, hematoma dan kemerahan (SDKI,2015).

Pada saat pengkajian ditemukan data pada pasien 2 (Ny.S.A) berupa luka

pada area dada sebelah kiri karen post oprasi MRM (Mastektomi Radikal

Modifikasi) dengan panjang luka ±20 cm (29 jahitan) lebar ±1 cm, sehingga

penulis harus menegakkan diagnosa ini kedalam prioritas kedua setelah nyeri

kronis.

Menurut NIC (2015) tujuan dari masalah gangguan integritas kulit, yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Integritas

kulit pasien membaik dengan kriteria hasil: tidak ada tanda-tanda infeki,

menunjukan proses penyembuhan luka dan pasien menunjukan pemahaman

dalam perawatan luka. Menurut SIKI (2018) terdapat beebrapa tindakan

keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu monnitor karakteristik luka (mis.

drainase, warna, ukuran, bau), monitor tanda-tanda infeksi, pertahankan teknik

steril saat melakukan perawatan luka dan ajarkan prosedur perawatan luka secara

mandiri.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 3x24 jam yaitu

melihat karakteristik luka, memantau adanya tanda-tanda infeksi pada luka dan

area sekitar luka, pada hari jum’at tanggal 05 April pukul 09.05 penulis

melakukan perawatan luka dengan teknik steril menggunakan peralatan-peralatan

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

yang steril, dan memberikan edukasi cara merawat luka dengan benar. Adapun

hasil dari tindakan keperawatan pada pasien 2 (Ny.S.A) pada hari jum’at 05 April

yaitu tidak ada tanda-tanda infeksi, pasien menunjukan pemahaman dalam

perawatan luka, luka terlihat lembab dan mengelurkan cairan, luka belum

menunjukan adanya penyembuhan luka. Jadi, berdasarkan hasil evaluasi

keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis masalah keperawatan gangguan

integritas kulit/jaringan pada pasien 2 (Ny.S.A) teratasi sebagian.

4.2.5 Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)

Ansietas merupakan kondisi emosi yang di rasakan akibat antisipasi

bahaya yang memungkinkan dapat membahayakan diri, tanda dan gejalanya

berupa sulit berkonsentrasi, tampah gelisah, tampak tegang, sulit tidur, frekuensi

nafas meningkat, frekuensi nadi meningkat (SDKI, 2015). Pada pasien

Carsinoma mammae ditemukan kondisi cemas karena memikirkan penyakitnya

dan cemas karena menghadapi pengobatan yang akan dijalani. Tanda dan gejala

yang muncul sesuai kondisi tersebut yaitu, merasa khawatir dengan kondisi ynag

dihadapi, tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur, sulit berkonsentrasi,

frekuensi nafas meningkat, frekuenai nadi meningkat. Efek kecemasan pada

pasien kanker payudara bisa meningkatkan rasa nyeri dan mengganggu

kemampuan tidur (Mohammed S., dkk, 2012).

Penilaian tingkat kecemasan dapat dilakukan dengan kuesioner HARS

(Hamilton Rating Scale For Anxiety), pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner

HARS memiliki skala 0-4, nilai rata-rata yang dipeoleh responden selanjutnya

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

diklasifikasikan berdasarkan rentang nilai level tingkat kecemasan yaitu sekor 0-

14 (artinya tidak ada kecemasan), skor 14-20 (artinya kecemasan ringan), skor

21-27 (artinya kecemasan sedang), skor14-20 (artinya kecemasan ringan), skor

21-27 (artinyakecemasan sedang), skor 28-41 (artinya kecemasanberat) dan skor

42-56 (artinya kecemasan berat sekali) (Kristina, 2017). Salah satu intervensi

untuk mengurangi skor HARS dapat dilakukan dengan teknik relaksasi, menurut

Sari Apriliya (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pelatihan Teknik

Relaksasi Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Pasien Kanker Payudara

menjelaskan bahwa pelatihan teknik relaksasi terbukti efektif menurunkan tingkat

kecemasan pada pasien kanke payudara.

Pada saat pengkajian ditemukan data pada pasien 2 (Ny.S.A), yaitu nilai

skor HARS 16 (kecemasan ringan) pasien mengatakan cemas, pasien mengatakan

takut dan sulit tidur karena nanti akan dioprasi, pasien terlihat gelisah dan tegang,

sehingga penulis mengankat diagnosa ini menjadi prioritas ketiga setelah nyeri

kronik dan gangguan integritas kulit.

Menurut NIC (2015) tujuan masalah keperawatan ansietas, yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan ansietas

berkurang dengan kriteria hasil: klien mampu mengidentifikasi dan

mengungkapkan prasaan cemas serta dapat mengontrol cemas. Menurut SIKI

(2018) ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu

identifikas penyebab ansietas, berikan terapi relaksasi, anjurkan keluarga untuk

tatap bersama pasien dan jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang akan dialami.

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 1x30 jam yaitu

mencari tau penyebab ansietan pasien, mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk

mengurangi cemas, berdiskusi mengenai manfaat, prosedur dan rasa saat dioprasi,

meminta kelurga pasien untuk selalu menemani pasien.

Adapun hasil dari tindakan keperawatan ansietas pada pasien 2 (Ny.S.A)

pada hari rabu 03 April pasien pasien mampu mengungkapkan penyebab cemas,

pasien mengatakan cemas berkurang, pasien mampu mengontrol cemas dengan

teknik relaksasi. Jadi, berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah

dilakukan oleh penulis masalah ansietas pada pasien 2 (Ny.S.A) telah teratasi

karena menunjukan perubahan sesuai dengan tujuan.

4.2.6 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan

struktur/bentuk tubuh (D.0083)

Gangguan citra tubuh merupakan persepsi mengenai penampilan, struktur

dan fungsi tubuh karena trauma atau karena efek samping pengobatan. Pada

pasien Carsinoma mammae hal ini lazim terjadi karena ketidak mampuan pasien

dalam menerima keadaannya, tanda dan gejala yang muncul berupa

mengucapkan kecacatan, mengungkapkan perasaan negatif dari perubahan

tubunya, kehilangan bagian tubuh, fungsi struktur tubuh berubah, fokus

berlebihan pada perubahan tubuh (SDKI,2015). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Oetami,dkk (2014) perubahan fisik yang ditemukan berupa

kerontokan rambut akibat kemotrapi, penurunan berat badan yang drastis akibat

kurang nutrisi, gangguan integritas kulit akibat terapi radiasi, nyeri pada massa

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

yang membesar, perubahan bentuk payudara akibat dari pertumbuhan massa

kanker atau efek dari mastektomi.

Memotivasi merupakan dukungan sosial untuk mencipkatan kenyaman

bagi pasien maka, motivasi merupakan salah satu intervensi terpenting dalam

diagnosa ini hal ini sejalan dengan penelitian Puspita Rika.T (2017) dengan judul

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara Post

Op Mastektomi yang di dalamnnya menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang

signifikas terhadap dukungan sosial dan gangguan citra tubuh pada pasien kanker

payudara setelah menjalankan post op mastektomi.

Pada saat pengkajian data yang ditemukan pada pasien 2 (Ny.S.A), yaitu

pasien mengatakan tidak nyaman dengan perubahan kondisi tubuhnya apalagi

setelah melakukan oprasi, pasien mengatakan tidak menyangka sekarang hanya

memiliki satu payudara dan mengatakan bahwa dirinya telah cacat, sehingga

penulis mengangkat diagnosa ini menjadi prioritas empat setelah nyeri kronis,

gangguan intergritas kulit dan ansietas.

Menurut NIC (2015) tujuan dari masalah gangguan citra tubuh, yaitu,

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien

mampu beradaptasi dengan perubahan tubuhnya dengan kriteria hasil: body

image positif Mampu mengidentifikasi kekuatan personal, mampu menerima

keadaannya dan oping keluarga adekuat. Menurut SIKI (2018) ada beberapa

tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu identifikasi kemampuan yang

dimiliki, monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri, anjurkan

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

keluarga terlibat untuk memotivasi pasien, diskusikan perubahan tubuh dan

fungsinya.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 2x24 jam yaitu

mendiskusikan kemampuan positif yang pasien miliki, melihat apakah masih ada

kritikan diri yang pasien katakan, meminta kelurga pasien untuk memotivasi

pasien, mendiskusikan mengenai manfaat pengobatan yng pasien jalani. Adapun

hasil dari tindakan keperawatan gangguan imobilisasi pada pasien 2 (Ny.S.A)

pada hari rabu 03 April dan kamis 04 April yaitu pasien mengatakan telah

menerima keadaannya, mampu mengidentifikasi hal positif yang pasien miliki

dan koping kelurga adekuat. Jadi, berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang

telah dilakukan oleh penulis masalah gangguan citra tubuh pada pasien 2

(Ny.S.A) telah teratasi karena menunjukan perubahan sesuai dengan tujuan.

4.2.7 Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur

(D.0055)

Gangguan pola tidur merupakan gangguan yang sering dialami oleh

pasien dengan penyakit kronis seperi Carsinoma mammae dimana nyeri

mengganggu kualitas dan kuantitas tidur. Tanda gejala yang muncul dari masalah

tersebut yaitu, mengeluh sulit tidur, tidak puas saat tidur, pola tidur berubah, dan

istirahat tidak cukup (SDKI, 2016). Menurut Hananta (2014) pada pasien kanker

insomnia merupakan gangguan tidur yang umum terjadi, pola tidur pasien kanker

dapat terganggu karena sakit fisik akibat nyeri pertumbuhan kanker, efek

samping obat-obatan atau terapi kanker lainnya. Dari hasil penelitiannya juga

menjelaskan adanya keterkaitan antara nyeri dan depresi dengan gangguan tidur,

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

depresi meningkatkan 4,4 kali mengalami gangguan tidur dan nyeri 3,9 kali

meningkatkan gangguan tidur.

Pada saat pengkajian diagnosa ini muncul pada kedua pasien, pada pasien

1 (Ny.S) yaitu gangguan pola tidur dengan keluhan Pasien mengatakan sulit

untuk tidur apa lagi di rumah sakit dan masalah yang muncul pada pasien 2

(Ny.S.A) yaitu gangguan pola tidur dengan keluhan sering terbangun dari tidur

saat rasa nyeri timbul. Sehingga penulis mengangkat diagnosa ini pada pasien 1

(Ny.S) menjadi prioritas kelima setelah pola nafas tidak efektif, nyeri kronis,

defisit nutrisi, dan defisit perawatan diri sedangkan pada pasien 2 (Ny.S.A)

menjadi prioritas kelima setelah nyeri kronis, gangguan intergritas kulit dan

jaringan, ansietas dan gangguan cintra tubuh.

Menurut NIC (2015) tujuan dari masalah gangguan pol atidur, yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola tidur

pasien efektif dengan kriteria hasil: jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8

jam/hari, perasaaan segar setelah bangun tidur dan pasien mengetahui pentingnya

waktu tidur yang cukup. Menurut SIKI (2018) ada beebrapa tindakan

keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu identifikasi faktor pengganggu tidur,

monitor kuantitas dan kualitas tidur pasien, modifikasi lingkungan (mis.

kebisingan), anjurkan menepati waktu tidur dan jelaskan pentngnya waktu tidur.

Beberapa tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 3x24 jam

yaitu, menemukan faktor penyebab sulit tidur, memantau kualitas dan kuantitas

tidur pasien, menyarankan pasien untuk tidur, memberika informasi pentingnya

tidur bagi orang yang sakit. Adapun hasil dari tindakan keperawatan gangguan

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

pola tidur pada pasien 1 (Ny.S) dengan hasil evaluasi akhir waktu tidur pasien

kurang dari 8 jam, pasien masih mengeluh sulit tidur sedangkan pada pasien 2

(Ny.S.A) dengan hasil evaluasi akhir pasien mengatakan dapat tidur dengan

nyenyak, merasa segar saat bangun tidur dan waktu tidur 8 jam. Jadi, berdasarkan

hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis masalah gangguan

pola tidur pada pasien 1 (Ny.S) tidak teratasi karena tidak menunjukan

perubahan sesuai tujuan dan pada pasien 2 (Ny.S.A) teratasi karena menunjukan

perubahan sesuai tujuan.

4.2.8 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (D.0109)

Defisit perawatan diri merupakan kondisi diman tidak dapat melakukan

perawatan diri meliputi kegiatan sehari-hari seperti eliminasi, makan dan mandi

secara mandiri, biasanya dikarenakan keterbatasan fisik atau kelemahan pada

fisik, tanda dan gejala menolak melakukan perawatann diri, tidak mampu

melakukan mandi, mengenakan pakaaian,ke toilet mandi, berhias secara mandiri

dan melakukan perawatan diri kurang (SDKI,2015). Defisit perawatan diri

merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami penurunan kemampuan

dalam melakukan atau melengkapi aktivitas sehari-hari secara mandiri seperti

mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (Pinendedi,2015).

Pada Carsinoma mammae diagnosa ini tidak ada dalam tinjauan teori

tetapi penulis harus mengangkat diagnosa ini karena masalah ini muncul pada

pasien 1 (Ny.S) dimana ditemukan data pasien tidak dapat melakukan ADLs

secara mandiri, pasien terlihat kotor tidak rapi dan tidak ada yang

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

memandikannya sehingga harus membutuhkan bantuan dari perawat, sehingga

penulis mengangkat diagnosa ini menjadi prioritas keempat setelah pola nafas

tidak efektif, nyeri kronis, dan defisit nutrisi.

Menurut NIC (2015) tujuan dari masalah defisit perawatan diri, yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan

kemampuan pasien dalam merawat diri meningkat dengan kriteria hasil: aktivitas

kehidupan seharii-hari (ADLs) mampu untuk melakukan aktivitas perawatan fisik

dan pribadi secara mandiri atau dengan alat bantu. Menurut SIKI (2018) ada

beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu monitor tingkat

kemandirian, fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan

perawatan diri dan njurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai

kemampuan.

Beberapa tindakan yang telah dilakukan selama 3x24 jam yaitu

menanyakan pasien apakah pasien sudah melakukan hygine secara mandiri,

membantu pasien untuk mandi, menyarankan pasien untuk menggosok gigi

secara teratur. Adapun hasil dari tindakan keperawatan defisit perawatan diri

pada pasien 1 (Ny.S) dengan hasil evaluasi akhir pasien tidak mampu melakukan

aktifitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri. Jadi, berdasarkan hasil

evaluasi keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis masalah defisit

perawatan diri pada pasien 1 (Ny.S) tidak teratasi karena tidak menunjukan

perubahan sesuai tujuan.

4.2.9 Resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko berhubungan

dengan tindakan invasif (D.0142)

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Resiko infeksi merupakan kondisi dimana pasien beresiko mengalami

peningkatakan terserang organisme patogen. Pada pasien Carsinoma mammae

yang telah melaukan pembedahan mastektomi beresiko mengalami infeksi pada

area luka karena bakteri anaerob mudah tumbuh dalam keadaan tersebut sehingga

memerlukan manajemen luka kanker yang bertujuan untuk memantau nyeri,

infeksi, jumlah eksudat, perdarahan dan maserasi sekitar luka (Kozier et al, 200).

Pada studi kasus ini ditegakkan resiko infeksi karena pada saat pengkajian

ditemukan data pada pasien 2 (Ny.S.A) memiliki luka post oprasi pengangkatan

payudara yang luka tersebut beresiko terjadi infeksi, leukosit 7.85 10�� / µl

sehingga harus mendapatkan perawatan luka yang benar. Pada studi kasus ini

penulis mengangkat resiko infeksi kedalam prioritas keenam setelah nyeri kronis,

gangguan integritas kulit/jaringan, ansietas, gangguan citra tubuh dan gangguan

pola tidur.

Menurut NIC (2015) tujuan masalah resiko infeksi, yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan paien tidak terjadi

infeksi dengan kriteria hasil: pasien terbebas dari tanda dan gejala infeksi,

menunjukan proses penyembuhan luka, pasien dan keluarga paham tentang tanda

dan gejala infeksi dan leukosit dalam rentang normal (4.80-10.80 10�� / µl ).

Menurut SIKI (2018) ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan,

yaitu monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik, berikan perawatan luka,

berikan antibiotik sesuai terapi, cuci tangan sesudah dan sebelum kontak pasien

dan lingkungan dan jelaskan tanda dan gejala infeksi.

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 3x24 jam yaitu

melakukan perawatan luka, melihat adanya tanda dan gejala infeksi pada luka dan

area sekitar luka, menjelaskan tanda dan gejala infeksi, dan mencuci tangan

sesudah dan sebelum kontak langsung dengan pasien. Adapun hasil dari tindakan

keperawatan pada pasien 2 (Ny.S.A) pada hari jum’at 05 April yaitu tidak ada

tanda – tanda infeksi pada luka dan area sekitar luka, luka terlihat bersih dan

berada dalam tahap inflamasi, pasien dan kelurga paham mengenai tanda dan

gejala infeksi, leukosit dalam rentang normal (4.80-10.80 10�� / µl ). Jadi,

berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis

masalah resiko infeksi pada pasien 2 (Ny.S.A) teratasi, namun intervesi tetap di

pertahankan karena masih memerlukan perawatn luka.

4.3 Keterbatasan Penulisan

Keterbatasan dalam studi kasus ini adalah lingkungan rumah sakit yang

kurang kondusif, seperti pengunjung pasien terlalu banyak, cahaya lampu yang

terlalu terang bahkan suara-suara yang berisik yang ditimbulkan keluarga pasien

lain dan sering kali hal tersebut mempengaruhi tingkat kenyamaanan pasien dan

pasien yang menginginkan pulang sebelum asuhan keperawatan selesai (pulang

paksa).

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan studi kasus dalam penerapan asuhan keperawatan pada

pasien Carsinoma Mammae selama kurang lebih tiga hari di ruang Aster RSUD

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil pengkajian yang didapat dari anamnesa pasien dengan Carsinoma

mammae yang dikelola dalam studi kasus ini menunjukan adanya

kesesuaian dalam teori yang telah dibuat, hasil pengkajian sesuai dengan

tingkat keparahan penyakit pasien berupa data subjektif dan objektif.

Pemeriksaaan fisik dilakukan dengan cara head to toe pada Ny. S

ditemukan keadaaan klinis adanya pertumbuhan masa yang berkonsisten

padat pada area dada dan ada pembengkakan pada lengan kiri

(limfaderma) sedangkan pada Ny.S.A ditemukan keadaan klinis adanya

pertumbuhan masa berkonsisten padat pada payudara kanan, kedua pasien

mengatakan nyeri dan susah tidur.

2. Diagnosa keperawatan, tidak semua diagnosa keperawatan yang ada pada

teori muncul pada masing-masing pasien. Pada masing-masing pasien

terdapat 6 (enam) diagnosa, antar dua pasien tersebut memiliki 2 (dua)

diagnosa yang sama, yaitu nyeri kronis dan gangguan pola tidur

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

sedangkan 4 (empat) lainnya dengan diagnosa yang berbeda. Hal ini

sesuai dengan

keyakinan bahwa manusia sebagai makhluk yang holistik, merupakan satu

kesatuan dari bio, psiko, sosial dan spiritual, sehingga tergantung dari

respon dan penurunan faal hati masing-masing individu. Pada hasil

pengkajian pada klien Ny.S ditemukan 5 (lima) diagnosa keperawatan

yaitu : nyeri kronis, pola nafas tidak efektif, defisit nutrisi,defisit

perawatan diri dan gangguan pola tidur sedangkan pada Ny.S.A

ditemukan 6 (enam) diagnosa yaitu: nyeri kronis, ansietas, gangguan

integritas kulit, gangguan citra tubuh, gangguan pola tidur dan resiko

infeksi.

3. Perencanaan pada studi kasus ini pada dasarnya sesuai dengan teori,

karena penulis menggunakan buku sumber yang ada dan sesuai dengan

diagnosa keperawatan yang didapatkan, di dalam perencanaan

keperawatan memuat unsur SMART, yaitu Specific (rumusan tujuan harus

jelas), Measurabel (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai bersma

pasien), Realistic (dapat dicapai dan nyata), dan Timing (harus ada target

waktu). Adanya penambahan dan pengurangan dari rencana asuhan

keperawatan dengan teori yang ada dikarenakan penulis berusaha untuk

menyesuaikan antara rencana dengan kondisi klien dan fasilitas yang

tersedia.

4. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada studi kasus ini dilaksanakan

selama kurang lebih 3x24 jam dan sesuai dengan intervensi yang sudah di

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

buat. Pada dasarnya rata-rata intervensi yang telah direncanakan dapat

diimplementasikan dengan baik, penulis juga menemukan faktor

penunjang yaitu respon dan tanggapan yang baik dari klien dan keluarga

serta kerjasama yang baik antara penulis, dokter dan perawat yang ada di

Ruang Aster.

5. Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan

keperawatan yang telah dilakukan kurang lebih 3x24 jam. Pada asuhan

keperawatan Ny.S didapatkan bahwa ada 4 (empat) masalah keperawatan

yang belum teratasi yaitu, pola nafas tidak efektif, defisit nutrisi, defisit

perawatan diri dan gangguan pola tidur, keempat masalah tersebut tidak

menunjukan perubahan yang diharapkan dan 1 (satu) masalah

keperawatan lainnya yaitu, nyeri kronis yang teratasi sebagian, sedangkan

pada Ny.S.A ada 3 (tiga) masalah keperawatan teratasi sebagian yaitu,

nyeri kronis, gangguan integritas kulit/jaringan dan resiko infeksi, nyeri

kronik dan 3 (tiga) masalah keperawatan lainnya yaitu, ansietas, gangguan

citra tubuh dan gangguan pola tidur menunjukan perubahan sesuai dengan

tujuan sehingga masalah keperawatan dapat teratasi.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi penulis

Hasil studi kasus yang penulis dapatkan dalam karya tulis ilmiah ini dapat

meemberikan informasi lebih lanjut, sehingga dapat memperluas

pengetahuan tentang Carsinoma mammae. Bagi penulis selanjutnya

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan komprehensif dalam

waktu yang lama sehingga mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

5.2.2 Bagi tempat pelaksanaan studi kasus

Instansi rumah sakit dapat menjadikan hasil studi ini sebagai dasar

pertimbangan untuk memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensif sehingga meningkatkan pelayanan kepada pasien sehingga

pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan dapat

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

5.2.3 Bagi perkembangan ilmu keperawatan

Karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan sebagai pertimbangan untuk

mengambil kebijakan dalam upaya memberikan asuhan keperawatan

secara komprehensif.

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, P., dkk. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap

Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara di Yayasan Kanker Indonesia

Surabaya. Journal Ilmiah Kesehatan Volume 9 nomor 2, (221-226)

Auran, K., P., isfandiarti, M., A. (2015). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap

Pengobatan Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Wisnuwardhana. Journal

Promkes Volume 3 Nomor 2, (218-228)

Diyono. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Skala Nyeri

Post Operasi. https://docplayer.info/31788404-Pengaruh-teknik-relaksasi-

terhadap-penurunan-skala-nyeri-post-operasi-di-rumah-sakit-dr-oen-

surakarta.html. (diakses 30 mei 2019)

Boki Majapoh.A.,dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap

Kestabilan Pola Nafas. Journal Keperawatan Volume 3 Nomor 1

Brest Care Indonesia. (2017). Kanker payudara.

https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/Diseases/Ca

ncer/Breast%20Cancer/Cancer-Breast-Cancer-Indonesian.pdf?ext=.pdf.

(diakses 2 Desember 2018)

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. (2016). Profil Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur Tahun 2015.

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI

NSI_2015/23_KALTIM_2015.pdf. (diakses 06 Desember 2018)

Doenges, Marilynn, E. (2001). Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman Untuk

Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi 2. Jakarta:EGC.

Dyanna, Lenny. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Mekanisme

Koping Pasien Post Op Operasi Mastektomi. Journal Keperawatan volume

2 nomor 1

Hananta. (2014). Gangguan Tidur Pada Pasien Kanker Payudar di Rumah Sakit

Dharmais Jakarta. Journal Dharmais Volume 13 Nomor 2, (84-94)

Indotang, Farach, E., F. (2015). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan

Mekanisme Koping Pada Pasien Ca Mamae. Journal Keperawatan Volume

2 Nomor 4

Kementrian Kesehatan Republik indonesia. (2015). Buletin Jendela Data dan

Informasi Kesehatan Situasi Penyakit Kanker.

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

https://www.google.com/search?q=buletin+jendela+data+dan+informasi+k

esehatan+situasi+penyakit+kanker&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-

ab. (diakses 19 November 2018)

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.

https://drive.google.com/file/d/1Vpf3ntFMm3A78S8Xlan2MHxbQhqyMV

5i/view. (diakses 2 Desember 2018)

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia Ajak Masyarakat Cegah dan Kendalikan Kanker.

http://www.depkes.go.id/article/view/17020200002/kementerian-kesehatan-

ajak-masyarakat-cegah-dan-kendalikan-kanker.html. (diakses 19 November

2018)

Kementrian Kesehatan Republic Indonesia. (2015). Infodatin Situasi Kanker

Payudara.

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-

kanker.pdf. (diakses 19 Desember 2018)

Kusmawardani, Nunik. (2017). Penanganan Nutrisi Pada Penderita Kanker.

https://media.neliti.com/media/publications/238464-penanganan-nutrisi-

pada-penderita-kanker-71770d9a.pdf. (diakses 30 mei 2019)

Kristina. (2017). Pengaruh Kegiatan Mewarnai Pola Mandala Terhadap Tingkat

Kecemasan Mahasiswa Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda.

Journal Nurseline Volume 2 Nomor 1

Marmi. (2016). Penatalaksanaan pola nafas.

http://eprints.ums.ac.id/download/52333/1/karya%20tulis%20ilmiah.pdf.

(diakses 30 mei 2019)

Martin, Reeder, G., Koniak. (2014). Keperawatan Maternitas, Volume 1.

Jakarta:EGC.

Noorhidayah. (2015). Faktor – faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Penyakit Kanker Payudara Pada Pasien Yang Dirawat di Ruang Kemotrapi

Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Journal

Citra Keperawatan Volume 3 Nomor 1, (45-56)

Nurarif, Amin H., Kusuma, Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Jakarta:Medication.

Pelima, Citra, T., Pinonton, R., Odi. (2016). Hubungan Antara Sumber Informasi

dan Pengetahuan dengan Sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Siswa Puteri SMA Negeri 2 Kota Kotamobagu. Journal Kesehatan

Masyarakat volume 2 nomor 2

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Pinendedi. (2015). Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan

Diri Terhadap Kemandirian Personal Hygiene Pada Pasien di RSJ. Journal

Keperawatan Volume 4 Nomor 2

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator

Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.

Priyatin, C., Ulfiana, E., Sumarni, S. (2013). Faktor Risiko yang Berpengaruh

Terhadap Kejadian Kanker Payudara di RSUP Kasiadi Semarang. Journal

Kebidanan Volume 2 Nomor 2, (2089-7669)

Pratiwi, S., R., dkk. (2017). Gambaran Faktor – Faktor yang Berhubungan

dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara dalam Menjalani Kemotrapi.

Journal Pendidikan Keperawata Indonesia Volume 1 Nomor 1, (167-174)

Puspita, Rika., T. (2017). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Citra Tubuh

Pasien Kanker Payudara Post Op Mastektomi. Journal Ners Indonesia

Volume 8 Nomor 1

Putra., S., R. (2015). Kanker Payudara Lengkap. Yogyakarta:Laksana.

Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie. (2017). Profil 2017 Rumah

Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie 10 Penyakit Terbanyak.

http://www.rsudaws.co.id/uploads/DOWNLOAD/Profil%20RSUD%20AW

S%202017.pdf. (diakses 05 Desember 2018)

Sari, Apriliya. (2015). Pelatihan Teknik Relaksasi Untuk Menurunkan

Kecemasan Pada Pasien Kanker Payudara. Journal Gajah Mada Volume 1

Nomor , (173-192)

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 135: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 136: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 137: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,
Page 138: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Lampiran 2

HAMILTON RATING SCALE FOR

ANXIETY (HARS)

Nomor Responden : 01.02.89.XX

Nama Responden : Ny.S.A

Tanggal Pemeriksaan : 03 April 2019 pukul 08.00

Skor : 0 = tidak ada

1 = ringan

2 = sedang

3 = berat

4 = berat sekali

Total Skor Kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

42 – 56 = kecemasan berat sekali

Page 139: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Perasaan Ansietas - Cemas

- Firasat Buruk

- Takut Akan Pikiran Sendiri - Mudah Tersinggung

2 Ketegangan - Merasa Tegang

- Lesu

- Tak Bisa Istirahat Tenang

- Mudah Terkejut

- Mudah Menangis

- Gemetar - Gelisah

3 Ketakutan

- Pada Gelap

- Pada Orang Asing

- Ditinggal Sendiri

- Pada Binatang Besar

- Pada Keramaian Lalu Lintas - Pada Kerumunan Orang Banyak

4 Gangguan Tidur - Sukar Masuk Tidur

- Terbangun Malam Hari

- Tidak Nyenyak

- Bangun dengan Lesu

- Banyak Mimpi-Mimpi

- Mimpi Buruk - Mimpi Menakutkan

5 Gangguan Kecerdasan - Sukar Konsentrasi - Daya Ingat Buruk

Type equation√

6 Perasaan Depresi - Hilangnya Minat

- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi

- Sedih

- Bangun Dini Hari - Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari

Page 140: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

7 Gejala Somatik (Otot) - Sakit dan Nyeri di Otot-Otot

- Kaku

- Kedutan Otot

- Gigi Gemerutuk

- Suara Tidak Stabil

8 Gejala Somatik (Sensorik) - Tinitus

- Penglihatan Kabur

- Muka Merah atau Pucat

- Merasa Lemah - Perasaan ditusuk-Tusuk

9 Gejala Kardiovaskuler - Takhikardia

- Berdebar

- Nyeri di Dada

- Denyut Nadi Mengeras

- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan

- Detak Jantung Menghilang (Berhenti

Sekejap)

10 Gejala Respiratori - Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada

- Perasaan Tercekik

- Sering Menarik Napas - Napas Pendek/Sesak

11 Gejala Gastrointestinal - Sulit Menelan

- Perut Melilit

- Gangguan Pencernaan

- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan

- Perasaan Terbakar di Perut

- Rasa Penuh atau Kembung

- Mual

- Muntah

- Buang Air Besar Lembek

- Kehilangan Berat Badan - Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)

Page 141: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

12 Gejala Urogenital - Sering Buang Air Kecil

- Tidak Dapat Menahan Air Seni

- Amenorrhoe

- Menorrhagia

- Menjadi Dingin (Frigid)

- Ejakulasi Praecocks

- Ereksi Hilang - Impotensi

13 Gejala Otonom - Mulut Kering

- Muka Merah

- Mudah Berkeringat

- Pusing, Sakit Kepala - Bulu-Bulu Berdiri

14 Tingkah Laku Pada Wawancara - Gelisah

- Tidak Tenang

- Jari Gemetar

- Kerut Kening

- Muka Tegang

- Tonus Otot Meningkat

- Napas Pendek dan Cepat - Muka Merah

Skor Total = 16

Page 142: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

HAMILTON RATING SCALE FOR

ANXIETY (HARS)

Nomor Responden : 01.02.89.XX

Nama Responden : Ny.S.A

Tanggal Pemeriksaan : 03 April 2019 pukul 15.00

Skor : 0 = tidak ada

1 = ringan

2 = sedang

3 = berat

4 = berat sekali

Total Skor Kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

42 – 56 = kecemasan berat sekali

Page 143: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Perasaan Ansietas - Cemas

- Firasat Buruk

- Takut Akan Pikiran Sendiri - Mudah Tersinggung

√ Type equation

2 Ketegangan - Merasa Tegang

- Lesu

- Tak Bisa Istirahat Tenang

- Mudah Terkejut

- Mudah Menangis

- Gemetar - Gelisah

√ Type equation

3 Ketakutan - Pada Gelap

- Pada Orang Asing - Ditinggal Sendiri

- Pada Binatang Besar

- Pada Keramaian Lalu Lintas - Pada Kerumunan Orang Banyak

√ Type equation

4 Gangguan Tidur - Sukar Masuk Tidur

- Terbangun Malam Hari

- Tidak Nyenyak

- Bangun dengan Lesu

- Banyak Mimpi-Mimpi

- Mimpi Buruk - Mimpi Menakutkan

5 Gangguan Kecerdasan - Sukar Konsentrasi - Daya Ingat Buruk

√ Type equation

6 Perasaan Depresi - Hilangnya Minat

- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi

- Sedih

- Bangun Dini Hari - Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari

7 Gejala Somatik (Otot) - Sakit dan Nyeri di Otot-Otot

- Kaku

- Kedutan Otot

- Gigi Gemerutuk

- Suara Tidak Stabil

Page 144: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

8 Gejala Somatik (Sensorik) - Tinitus

- Penglihatan Kabur

- Muka Merah atau Pucat

- Merasa Lemah - Perasaan ditusuk-Tusuk

9 Gejala Kardiovaskuler - Takhikardia

- Berdebar

- Nyeri di Dada

- Denyut Nadi Mengeras

- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan

- Detak Jantung Menghilang (Berhenti

Sekejap)

√ Type equation

10 Gejala Respiratori - Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada

- Perasaan Tercekik

- Sering Menarik Napas - Napas Pendek/Sesak

11 Gejala Gastrointestinal - Sulit Menelan

- Perut Melilit

- Gangguan Pencernaan

- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan

- Perasaan Terbakar di Perut

- Rasa Penuh atau Kembung

- Mual

- Muntah

- Buang Air Besar Lembek

- Kehilangan Berat Badan - Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)

12 Gejala Urogenital - Sering Buang Air Kecil

- Tidak Dapat Menahan Air Seni

- Amenorrhoe

- Menorrhagia

- Menjadi Dingin (Frigid)

- Ejakulasi Praecocks

- Ereksi Hilang - Impotensi

√ Type equation

13 Gejala Otonom - Mulut Kering

- Muka Merah

- Mudah Berkeringat

- Pusing, Sakit Kepala - Bulu-Bulu Berdiri

√ Type equation

Page 145: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

14 Tingkah Laku Pada Wawancara - Gelisah

- Tidak Tenang

- Jari Gemetar

- Kerut Kening

- Muka Tegang

- Tonus Otot Meningkat

- Napas Pendek dan Cepat - Muka Merah

√ Type equation

Skor Total =7

Page 146: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/303/1/Untitled.pdf · gangguan pola tidur. Masalah keperawatan yang berbeda antar pasien,

Lampiran 5