4
KARYA SENI RUPA 1. Seni Rupa Tradisional Wayang golek merupakan salah satu seni budaya masyarakat suku Sunda yang sampai kini dapat tetap bertahan di tengah kehidupan modern. Bahkan kesenian wayang golek sudah menjadi ciri khas seni budaya masyarakat suku Sunda sejak berabad-abad lamanya. Namun seperti seni budaya tradisional lainnya, seni budaya wayang golek sampai kini nyaris tidak diketahui asal- usulnya. Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini seni budaya wayang golek mengalami perkembangan yang cukup signifikan baik dilihat dari sudut persepsi maupun minat masyarakat. Banyak masyarakat suku sunda yang sebelumnya sudah mulai meninggalkan kesenian wayang golek, kini kembali menggandrungi seni budaya tersebut. Peminat seni budaya wayang golek pun kini makin berkembang, tidak hanya terbatas di kalangan orang tua saja, tetapi juga merambah kalangan anak muda. Hal itu tidak terlepas dari inovasi dan modifikasi dalam pembuatan wayang golek maupun dalam teknik pementasannya. Berbagai inovasi dan modifikasi dalam pembuatan maupun pementasan wayang golek juga telah menarik minat kalangan

Karya Seni Rupa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Seni Rupa

KARYA SENI RUPA

1. Seni Rupa Tradisional

Wayang golek merupakan salah satu seni budaya masyarakat suku

Sunda yang sampai kini dapat tetap bertahan di tengah kehidupan modern.

Bahkan kesenian wayang golek sudah menjadi ciri khas seni budaya

masyarakat suku Sunda sejak berabad-abad lamanya. Namun seperti seni

budaya tradisional lainnya, seni budaya wayang golek sampai kini nyaris

tidak diketahui asal-usulnya.

Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini seni budaya

wayang golek mengalami perkembangan yang cukup signifikan baik dilihat

dari sudut persepsi maupun minat masyarakat. Banyak masyarakat suku

sunda yang sebelumnya sudah mulai meninggalkan kesenian wayang golek,

kini kembali menggandrungi seni budaya tersebut.

Peminat seni budaya wayang golek pun kini makin berkembang, tidak

hanya terbatas di kalangan orang tua saja, tetapi juga merambah kalangan

anak muda. Hal itu tidak terlepas dari inovasi dan modifikasi dalam

pembuatan wayang golek maupun dalam teknik pementasannya. Berbagai

inovasi dan modifikasi dalam pembuatan maupun pementasan wayang golek

juga telah menarik minat kalangan masyarakat di luar suku Sunda sendiri,

bahkan hingga kalangan turis asing.

2. Seni rupa modern

Page 2: Karya Seni Rupa

Jejak panjang seni lukis modern Indonesia dirintis oleh Raden Saleh,

lantas tumbuh dan berkembang sejak era naturalisme-realis Mooi Indie

hingga kembalinya gejala Realisme Romantik abad 21. Berburu Banteng.

Itulah judul salah satu lukisan legendaris hasil karya Raden Saleh Syarif

Bustaman (1807 – 1880), pelukis pribumi Indonesia yang disebut-sebut

sebagai perintis aliran seni lukis modern (modern art) di tanah air. Seni lukis

modern ini berjarak dengan seni lukis tradisional yang telah tumbuh dan

berkembang berabad-abad sebelumnya. Seni lukis modern mempunyai

karakter dan ciri khas sendiri.

Pembentukan gaya seni rupa, pemilihan tema, pemakaian bahan

lukisan serta fungsi kegunaannya berbeda dengan seni lukis tradisional.

Raden Saleh melukis dengan maksud mengembangkan bakat seni pribadi

atau potensi kreatif-artistik individu seniman, dengan wawasannya sebagai

manusia budaya baru yang berpandangan universal.

Seni lukis modern sesungguhnya dimulai dengan masuknya

penjajahan Belanda di Indonesia pada sekitar abad 17. Hanya saja,

perintisan seni lukis modern ini bagi bangsa Indonesia berlangsung ”secara

tidak sengaja” atau ”tanpa direncanakan” mengingat terjadinya perintisan di

tengah-tengah kegelapan dari zaman penjajahan, sebelum adanya

kemerdekaan.

3. Seni rupa kontemporer

Page 3: Karya Seni Rupa

Di atas adalah karya imajinatif kontemporer yang sangat menarik, seri

tentang perpaduan seni patung dan seni instalasi, terbuat dari campuran

emas, platina, dan kristal.

Carlos Rolon lahir di Chicago pada tahun 1970, dijuluki Dzine, selalu

merespon kehidupan dengan budaya seni yang sangat populer, elemen

baroque, metode pasca-konseptual, dan romantisme, dengan

mengembangkan bahasa ungkap bahasa seni sendiri dalam wacana seni

rupa kontemporer.

Nama julukan Dzine lebih dikenal dari pada nama aslinya, memang

seringkali membedah kehidupan lewat karya seni yang sangat konsisten,

melalui kaca mata spiritualnya, keindahan, keinginan, dan identitas,

sehingga membuat para menikmatnya seperti berada di dunia yang

imajinatif.