Upload
juanlie69
View
5.597
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
milik don ju
Citation preview
DISUSUN
Oleh
nama: Fran Arjuna
kelas : (sembilan dua)
guru pembimbing : nevi marlini s.pd
Daftar Isi
1 Pengantar 2
2 Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Penulisan Ilmiah 4
2.1 Mengantisipasi Pembaca Tulisan. . . . . . . . . . 5
2.2 Kesalahan Struktur . . . .. . . . . . . . . . . . 6
2.3 Penulisan Bagian Abstrak . . ... . . . . . . . . 7
2.4 Penulisan Bagian Kesimpulan . . . . . . . . . . . 7
2.5 Layout halaman . . . . . . .. . . . . . . . . . . 8
2.6 Pemilihan font . . . . . .. . . . . . . . . . . . 9
2.7 Penulisan rumus matematik . . . . . . . . . . . . 9
3 Penggunaan Bahasa Indonesia 11
3.1 Bahasa Indonesia dan Istilah Teknis. . . . . . . 12
3.2 Menuliskan istilah asing . . . . . . . . . . . . 12
4 Menuliskan Daftar Pustaka 14
6 Penutup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...26
Bab 1
Pengantar
Sebagai seorang dosen, saya sering harus menilai thesis, laporan tugas akhir,
makalah, dan tulisan ilmiah lainnya. Namun sayangnya banyak sekali ma-
hasiswa yang tidak tahu cara menulis karya ilmiah ini. Biasanya yang saya
lakukan adalah memberi catatan di pinggir tulisan atau memanggil maha-
siswa yang bersangkutan untuk menjelaskan kesalahannya.1 Hal ini beru-
lang terus dan makin sering. Capek juga! Untuk itulah saya menulis tulisan
ini. Harapannya adalah mahasiswa dapat mengetahui kesalahannya sehing-
ga mengurangi beban saya dalam memperbaiki tulisan tersebut.
Perkembangan teknologi komputer mempermudah orang dalam menulis
dengan adanya (word processor). Namun banyak mahasiswa (dan juga
dosen!) yang menggunakan word processor sebagai layaknya mesin ketik.
Dia tidak tahu bahwa dokumen itu memiliki struktur paragraf, seperti \ti-
tle", \heading", \normal text", dan seterusnya. Ketika saya buka berkas
tulisannya, semuanya campur aduk dan tidak konsisten. Font berubah di
mana-mana, margin berbeda, dan seterusnya. Hal ini merepotkan jika kita
ingin mengubah layout sesuai dengan format yang diterapkan oleh journal
tertentu. Padahal, dengan menggunakan struktur yang benar, kita dap-
at mengubah layout dengan hanya mengubah style dari paragraf tersebut.
Ini salah satu contoh alat bantu (tools) digunakan tanpa mengetahui cara
penggunaannya yang benar.
Bab 2Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Penulisan Ilmiah
Engineers can't write. Insinyur tidak dapat menulis dengan baik1. Apakah
memang benar demikian? Sebetulnya para sarjana atau insinyur ini memi-
liki modal kemampuan menulis. Pasalnya dia harus sering mengemukakan
hasil pekerjaannya kepada rekan kerjanya. Hanya saja kemampuan ini
tidak diasah sehingga tumpul. Seorang insinyur yang memiliki kemampuan
menulis akan lebih sukses daripada seseorang yang tidak memiliki kemam-
puan tersebut.
Banyak kesalahan yang saya jumpai dalam tulisan mahasiswa yang saya
review. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
² salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
² salah dalam menyusun struktur pelaporan,
² salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan
menjiplak (plagiat),
² salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
² penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum
baik dan benar,
2.1
Mengantisipasi Pembaca Tulisan
Hal yang sering terlupakan oleh mahasiswa adalah audience atau pembaca
dari tulisannya. Strategi penulisan akan berbeda jika yang membaca adalah
orang yang mengerti teknis (dosen, insinyur, teknisi) dan orang yang kurang
mengerti teknis (umum). Thesis atau laporan tugas akhir ditujukan kepada
orang yang mengerti teknis. Untuk itu isi dari laporan biasanya lebih teknis.
Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan harus pas. Jika Anda meng-
ganggap bahwa pembaca seorang yang bodoh, maka pembaca akan me rasa
terhina (insulted). Coba pikirkan penjelasan kalimat di bawah ini.
Mari kita misalkan biaya produksi dari perangkat ini dengan
bakso. Jika satu mangkok baso harganya 3000 rupiah, berapa
biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 1000 mangkok ba so Bandingkan dengan kalimat di bawah ini.
Mari kita gunakan variabel x sebagai jumlah unit yang akan
diproduksi. Biaya produksi sebuah unit adalah 3000 rupiah.
Maka biaya produksi 1000 unit adalah 1000x.
Dengan menggunakan permisalan mangkok baso, maka Anda telah menghi-
na intelektual pembaca! Tentunya contoh di atas terlalu ekstrim. Kasus
yang terjadi tidak seekstrim itu namun mendekati. Misalnya, di bidang
saya (bidang digital), tidak usah menjelesakan Boolean logic pada bagian
pendahuluan dari thesis Anda. Anda hanya akan menghabiskan tempat dan
menghina pembaca pada saat yang bersamaan.
Di satu sisi yang lain, ada juga mahasiswa yang menulis dengan sangat
kompleks sehingga justru sulit dimengerti. Mungkin dalam pikirannya
adalah ilmu dan teknologi itu secara prinsip harus sulit, sehingga penje-
lasannya pun harus sulit dimengerti. Penulis yang baik adalah penulis yang
dapat menjelaskan sesuatu yang sulit dengan cara yang sederhana sehingga
mudah dimengerti. Tentunya hal ini dilakukan dengan tanpa merendahkan
intelektual pembaca.
2.2 Kesalahan Struktur
Umumnya struktur dari tulisan yang saya review sudah baik. Namun ada
beberapa kesalahan yang sesekali muncul, seperti:
² tidak ada daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel,
² bagian pendahuluan dan teori-teori pendukung terlalu banyak dita-
mpilkan sehingga mendominasi buku laporan / thesis.
Pernah saya menilai sebuah laporan tugas akhir di mana bagian utamanya
(bagian analisa dan kesimpulan) hanya 10 halaman, sementara bagian pen-
dahuluan dan teori mencapai 90 halaman. Porsi seperti ini tidak seimbang.
Sebaiknya kurangi bagian teori pendukung dan arahkan pembaca untuk
membaca buku referensi saja.
Struktur isi dari tulisan Anda bergantung kepada jenisnya, apakah dia
merupakan makalah atau thesis. Namun secara umum, isinya diurut seperti
berikut:
² Bagian Pendahuluan. Bagian ini biasanya berisi latar belakang
penelitian. Biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa
penelitian ini dilakukan, apa fokus dari penelitian, apa yang menjadi
batasannya. Survey terhadap karya-karya orang lain yang mirip bias
dituliskan pada bagian ini (atau pada bagian teori pendukung).
2.3Penulisan Bagian Abstrak
Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat
singkat. Sangat sering saya memeriksa laporan, makalah, dan tulisan lain
yang abstraknya kurang baik. Sebagai panduan, bayangkan seorang pemba-
ca yang ingin mengetahui isi dari tulisan Anda. Dengan membaca abstrak
dia harus dapat mengetahui isi tulisan Anda. Jika isinya cocok, maka dia
dapat membaca lebih lanjut. Jika isinya tidak cocok, maka dia bisa mencari
tulisan lain. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu dari para
pembaca. Ketika Anda sedang melakukan penelitian maka Anda akan bert-
erima kasih kepada penulis yang menuliskan abstraknya dengan baik. Jadi,
tulislah abstrak dengan baik.
Untuk makalah, biasanya abstrak itu hanya terdiri dari satu atau dua
paragraf saja. Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir, abstrak biasanya
dibatasi satu halaman. Untuk itu isi dari abstrak tidak perlu \berbunga-bunga
" dan berpanjang lebar dengan latar belakang, cukup langsung kepada
intinya saja. Memang kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana caranya
merangkumkan semua cerita menjadi satu halaman. Justru itu tantangan-nya.Ada juga tulisan ilmiah yang membutuhkan extended abstract. Extend-ed abstract
merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai
dengan data-data yang lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini
dibutuhkan ketika kita mengirimkan makalah untuk seminar atau konferensi.
2.4
Penulisan Bagian Kesimpulan
Salah satu bagian yang menjadi favorit saya dalam menilai sebuah thesis
atau laporan tugas akhir adalah bagian Kesimpulan. Kesalahan pada bagian
ini sangat mudah dicermati.
Seringkali mahasiswa menuliskan kesimpulan yang sebetulnya bukan hasil
dari penelitian yang dilakukannya. Atau kesimpulan yang dituliskannya
tersebut tidak dibuktikan dalam penelitiannya. Tiba-tiba muncul pernyataan
pada bagian kesimpulan.
Atau, kesimpulannya sebetulnya merupakan common sense, atau penge-
tahuan yang sudah diketahui secara umum. Sebagai contoh, apa yang salah
dari kesimpulan berikut.
Program (software) ini berjalan lebih cepat pada komputer Pentium
IV dengan kecepatan 1 GHz, dibandingkan jika dia dijalankan
di komputer Pentium II dengan kecepatan 233 MHz.
Kesimpulan seharusnya merupakan hasil penelitian Anda. Dengan kata
lain, jika tidak ada penelitian yang Anda lakukan maka kesimpulan tersebuttidak dapat ditarik. Dalam contoh di atas, jika Anda tidak membandingkan
program Anda dengan kedua jenis komputer tersebut maka Anda
tidak boleh menuliskannya dalam kesimpulan.
2.5
Layout halaman
Layout halaman merupakan bagian yang sering diabaikan. Memang dia
merupakan masalah yang tidak terlalu penting (minor). Akan tetapi dia
cukup mengganggu pandangan pada saat membaca. Masalah layout tidak
terjadi jika mahasiswa menggunakan document processing system seperti
LATEX [2]. Namun masih banyak mahasiswa yang menggunakan word processor
dan mengarang layout sendiri. Seringkali, dia gagal dalam menampilkan
layout yang baik.
Seringkali institusi pendidikan (universitas) memberikan panduan layout
dari laporan tugas akhir atau thesis. Cari tahu tentang panduan tersebut
dan perhatikan aturan yang diberikan. Jangan seenaknya sendiri!
Peletakan nomor halaman, terutama pada awal Bab, merupakan hal
yang sering mengganggu. Jangan letakkan nomor halaman pada kanan atas
pada awal Bab.
2.6
Pemilihan font
Tulisan resmi, seperti thesis, biasanya menggunakan font \Times Roman"
atau sejenisnya, seperti \Computer Modern" jika menggunakan LATEX. Be-
sarnya dari huruf biasanya 12 point. Namun, perhatikan aturan atau panduan
yang berlaku di tempat Anda. Jika tidak ada aturan, maka Anda
dapat memilih sendiri font tersebut. Namun perlu diingat bahwa tulisan
Anda diperuntukan kepada para pembaca. Jadi, buatlah tulisan yang mu-
dah dibaca oleh pembaca (bukan oleh Anda sendiri).
Ada dua jenis (mahasiswa) penulis karya ilmiah; yang tidak peduli dengan
pemilihan font, dan ada yang kebablasan memilih font yang bermacam- macam
sehingga kelihatannya norak. Banyak sekali pilihan fonts yang bias
dicoba-coba. Bidang typesetting ini merupakan bidang yang tidak saya
kuasai. Saya pernah mencoba membaca buku Metafont karangan Donald
Knuth, namun tidak berhasil saya mengerti. Jadi saya putuskan untuk
menggunakan apa kata orang yang lebih mengerti dalam pemilihan font sa-
ja. Untuk tulisan-tulisan pribadi, saya bebas bereksperimen dengan fonts
yang aneh-aneh (yang bisa diambil dari Internet).
Bab 3Penggunaan Bahasa Indonesia
Pelajaran Bahasa Indonesia sebenarnya sudah diajarkan sejak dari Sekolah
Dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi. Namun herannya kualitas tulisan
mahasiswa yang saya evaluasi sangat menyedihkan. Di mana salahnya?
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan thesis atau tugas
akhir, antara lain dapat dilihat pada list di bawah ini.
Membuat kalimat yang panjang sekali sehinggai tidak jelas mana subjek
dan predikat. Biasanya, kesalahan ini muncul dengan menggunakan
kata \yang" berulang kali atau dengan menggunakan tanda baca
koma.
Menggunakan bahasa yang \berbunga-bunga" dan tidak langsung to the point
. Pembaca akan lelah membacanya. Mengapa penulis tidak
hemat dengan kata-katanya?
² Membuat kalimat yang tidak ada subjeknya.
² Kurang tepat dalam menggunakan tanda baca. Misalnya, ada tanda
baca titik (atau koma) yang lepas sendirian pada satu baris. (Hal ini
disebabkan karena tanda titik tersebut tidak menempel pada sebuah
kata.)
² Salah dalam cara menuliskan istilah asing atau dalam cara mengadopsi
istilah asing.
² Mencampur-adukkan istilah asing dan bahasa Indonesia sehingga mem-
bingungkan.
3.1
Bahasa Indonesia dan Istilah Teknis
Ada pendapat bahwa Bahasa Indonesia kurang cocok untuk digunakan dalam
penulisan ilmiah karena banyaknya istilah teknis yang tidak ada padan
katanya di dalam Bahasa Indonesia. Mungkin ini ada benarnya. Namun
harusnya tidak hanya Bahasa Indonesia saja yang memiliki masalah, karena
bahasa lainpun memiliki masalah yang sama.
Kita tidak dapat menyerah untuk tidak menuliskan karya ilmiah dalam
Bahasa Indonesia. Tentunya hal ini dilakukan dengan tidak memaksakan
kehendak dengan menggunakan istilah-istilah yang dipaksakan di-Indonesiakan
. (Bagian lain akan membahas tentang penulisan istilah asing.)
3.2 Menuliskan istilah asing
Dokumen teknis biasanya penuh dengan istilah-istilah. Apalagi di dunia
Teknik Elektro di mana komputer, telekomunikasi, dan Internet sudah ada
di mana-mana, istilah komputer sangat banyak. Masalahnya adalah apakah
kita terjemahkan istilah tersebut? atau kita biarkan? atau kombinasi?
Ada juga istilah asing yang sebenarnya ada padan katanya di dalam Bahasa
Indonesia. Namun mahasiswa sering menggunakan kata asing tersebut
dan meng-Indonesia-kannya. Contoh kata yang sering digunakan adalah kata
\existing" yang diterjemahkan menjadi \eksisting". Menurut saya, penggunaan
kata \eksisting" ini kurang tepat.
Bab 4
Penutup
Tulisan ini berusaha untuk membantu Anda dalam menuliskan dan mem-
presentasikan karya ilmiah. Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi
penulis dan survey literatur. Masih banyak keterbatasan dari isi tulisan ini
karena keterbatasan pengalaman penulis dan akses ke sumber literatur.
Menulis dan memberikan presentasi merupakan sebuah ketrampilan (skill).
Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa ini merupakan seni. Oleh sebab
itu selain harus memiliki pengetahuan, Anda harus juga memiliki pengala-
man. Berlatih merupakan salah satu metoda yang umum digunakan untuk
meningkatkan ketrampilan.
Semoga Anda sukses dalam menuliskan karya ilmiah dan karya Anda
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Bab 5
Daftar Pustaka
ANONIM ;aspek kebahasaan indonesia,dapertemen
Tahububungan 1987
ANOMIN ; ASPEC KEBAHASAAN INDONESIA;DINAS
PROVINSI DAERAH ISTMEWAH YOGYAKARTA,
1989).
ANOMIN ; petunjuk teknis budi daya mina padi (Jakarta
direktorat
mentri, direktorat bina produksi,1986).