33
1 PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG HIBRIDA DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN MUARA KAMAN Karya Tulis ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Oleh : TONY SETIAWAN NISN :9930863597 PROGRAM IPA SMA NEGERI 2 SEBULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 FEBRUARI, 2012

Karya ilmiah thony

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya ilmiah thony

1

PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN

JAGUNG HIBRIDA DI DESA SIDOMUKTI

KECAMATAN MUARA KAMAN

Karya Tulis ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat

Mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah

Oleh :

TONY SETIAWAN

NISN :9930863597

PROGRAM IPA

SMA NEGERI 2 SEBULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

FEBRUARI, 2012

Page 2: Karya ilmiah thony

2

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis yang berjudul Penanggulangan Hama dan Penyakit pada

Tanaman Jagung Hibrida di Desa Sidomukti Kecamatan Muara Kaman. Telah

disetujui oleh guru pembimbing dan siap untuk diujikan.

Mengetahui Sebulu,19Februari2012

Kepala SMA Negeri 2 Sebulu, Guru Pembimbing,

Drs.Suwarno.M.M. Wiwin Windhiarty,S.Pd.

NIP.19650513 199203 1 007 NIP. 19800503 200502 2 006

Page 3: Karya ilmiah thony

3

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah

(UAS) , selain itu karya tulis ini saya buat untuk menambah wawasan.

Dengan terselesaikannya karya tukis ini saya ucapkan dan saya

persembahkan kepada

1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan, petunjuk, hidayah

dan inayahnya kepada saya hingga dapat menyelesaikan karya tukis ini,

tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa

umatnya dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang.

2. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi, yang telah

merawat, mendidik, dan membina saya hingga saat ini, dengan ikhlas

tanpa mengharapkan imbalan apapun. Saya sangat berterima kasih

kepada orang tua saya yang telah memberikan semangat, motivasi

hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.

3. Kepada guru pembimbing, saya ucapkan terima kasih karena telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada saya untuk menyelesaikan

karya tulis ini dengan baik.

Page 4: Karya ilmiah thony

4

4. Keluaga besar Persaudaraan Setia Hati TERATE khususnya

Ranting sebulu, yang mana saudara-saudara saya selalu memberikan

motivasi hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.

5. Sahabat-sahabat saya yang selalu bersama saya dan selalu

memberikan dukungan dan motivasi hingga saya dapat menyelesaikan

karya tulis ini. Terima kasih THOIIRREVIEKA (Thony,

Iir, Rendy, Evie, Tika ). Dan saya berterima kasih kepada teman-

teman terutama kelas XII IPA 2 yang selalu bersama saya baik

susah maupun senang.

Page 5: Karya ilmiah thony

5

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan saya hidayah dan inayah-Nya untuk menyelesaikan karya

tulis ini, dan saya membuat karya tulis ini dengan semaksimal mungkin agar

karya tulis ini dapat menjadi sebaik mungkin, dan juga dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

Karya tulis ini dibuat sebagai standarisasi kelulusan dan juga sebagai

syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UAN) dan Ujian Seekolah (UAS),

dalam membuat karya tulis ini saya lebih memilih judul “Penanggulangan

Hama dan Penyakit pada Tanaman Jagung Hibrida di Desa Sidomukti

Kecamata Muara Kaman” yang mana didalamnyamemat cara-cara

menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman jagung hibrida.

Saya berharap semoga dengan adanya karya tulis ini dapat menambah

wawasan pembaca tentang cara-cara menanggulangi hama dan penyakit pada

tanaman jagung hibrida yang benar. Mungkin itu saja yang dapat saya

sampaikan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan juga bila ada kata-

kata yang kurang berkenan dihati para pembaca saya mohon maaf dan tidak

lupa saya ucapkan terima kasih.

Sebulu,19 Februari 2012

Penyusun

Page 6: Karya ilmiah thony

6

PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA JAGUNG

HIBRIDA DI DESA SIDOMUKTI

KECAMATAN MUARA KAMAN

Oleh :

TONY SETIAWAN

NISN :9930863597

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) mengetahui cara penanggulangan

berbagai macam hama pada tanaman jagung hibrida, dan (2) mengetahui cara

penanggulangan penyakit pada tanaman jagung hibrida.

Penelitian di laksanakan di Desa Sidomukti, SP III, Kecamatan Muara

Kaman.di mulai pada tanggal 01 Januari 2012 sampai tanggal 19 Februari

2012. Subyek penelitian adalah jagung hibrida yang terkena serangan hama

dan penyakit. Populasinya adalah tanaman jagung hibrida, sampelnya adalah

tanaman jagung hibrida yang terkena hama dan penyakit.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) cara penanggulangan hama

pada tanaman jagung hibrida antara lain melakukan penanaman seara

serempak, mengaplikasikan insektisida dengan menyemprotkannya pada

tanaman jagung yang terserang hama. (2) cara pengendalian dan

penanggulangan penyakit pada tanaman jagung hibrida antara lain, menanam

varietas yang unggul yang tahan penyakit, pemusnahan tanaman yang terkena

penyakit, mengaplikasikan fungisida dan bakterisida, dengan cara

menyemprotkan pada tanaman jagung yang terserang penyakit.

Page 7: Karya ilmiah thony

7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................ ii

PERSEMBAHAN ..........................................................................................iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A.Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B.Rumusan Masalah .................................................................. 2

C.Tujuan Penelitian ................................................................... 2

D.Manfaat Penelitian ................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 3

A.Pengertian Penanggulangan .................................................. 3

B.Pengertian Tanaman .............................................................. 3

C.Pengertian Hama .................................................................... 3

D.Pengertian Penyakit ............................................................... 3

E.Sejarah Jagung ....................................................................... 4

F.Klasifikasi Botani ..................................................................... 7

Page 8: Karya ilmiah thony

8

BAB.III METODE PENELITIAN .......................................................... 8

A.Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 8

B.Subyek Penelitian ................................................................... 8

C.Populasi ................................................................................... 8

D.Sampel ..................................................................................... 8

BAB.IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 9

1. Penanggulangan Hama Pada Tanaman Jagung Hibrida ....... 9

A. Penggerek Batang ............................................................... 9

B. Lalat ..................................................................................... 10

C. Ulat Tongkol ....................................................................... 10

D. Ulat Tanah .......................................................................... 11

E. Kumbang Penggerek Biji .................................................. 12

F. Kumbang Bubuk ................................................................ 12

G. Kutu Daun .......................................................................... 13

H. Ulat Grayak ........................................................................ 14

I. Monyet dan Babi Hutan .................................................... 15

J. Lundi ................................................................................... 15

K. Ulat Daun ( Prodenia Litura F ) ....................................... 15

L. Ulat Tentara ........................................................................ 15

Page 9: Karya ilmiah thony

9

2. Penanggulangan Penyakit Pada Tanaman Jagung Hibrida . 16

A. Busuk Klobot ...................................................................... 16

B. Bercak Daun ....................................................................... 17

C. Busuk Tongkol .................................................................... 18

D. Penyakit Kerdil .................................................................. 19

E. Hawar .................................................................................. 20

F. Bulai (Downy Mildew) ....................................................... 21

G. Busuk Batang ...................................................................... 21

H. Karat Daun ......................................................................... 22

I. Penyakit Helmintospora .................................................... 22

BAB.V PENUTUP ................................................................................ 23

A. Kesimpulan ......................................................................... 23

B. Saran ................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 24

Page 10: Karya ilmiah thony

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jagung merupakan tanaman asli benua Amerika, selama ribuan tahun

jagung menjadi makanan pokok suku Indian. Christopher Colombus, seorang

pelaut asl Spanyol yang menemukan benua Amerika pada tahun 1492 adalah

seorang yang paling berharga menyebarkan jagung keseluruh pelosok dunia. Di

Indonesia, sejak pertama kali dibawa oleh bangsa Portugis pada abad ke-17,

tanaman jagung mendapat respon yang sangat baik dari para petani. Banyak

dari mereka yang menanam jagung sebagai tanaman utama setelah padi.

Seiring perjalanan waktu jagung menjadi salah satu komuditas

pertanian yang sangat pentingdan saling terkait dengan industry besar. Selain

dikonsumsi sebagai sayuran, buah jagungjuga dapat dibuat menjadi beberapa

makanan. Selain itu, pipilan keringnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan

ternak. Kondisi ini membuat menanam jagung memiliki prospek yang sangat

menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun dari segi harga. Terlebih lagi

dengan ditemukannya bibit jagung hibrida yang memiliki bamyak keunggulan

dibandingkan dengan benih jagung biasa. Keunggulan tersebut antara lain

massa panennya lebih cepat, lebih tahan serangan hama dan penyakit, serta

produktifitasnya lebih banyak.

Jagung hibrida yang memiliki keunggulan-keunggulan dari jagung

biasa, juga masih memiliki ancaman dari serangan hama dan penyakit yang

dapat meusak tumbuhan jagung baik daun, batang, buah dan lain-lain.

Page 11: Karya ilmiah thony

11

B. Rumusan Masaah

Berdasrkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang dapat

diambil adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah cara penanggulangan hama pada tanaman jagung hibrida ?

2. Bagaimanakah cara penanggulangan penyakit pada tanaman jagung

hibrida ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas,tujuan penelitiannya adalah sebagai

berikut.

1. Mengetahui cara penanggulangan hama pada tanaman jagung hibrida

2. Mengetahui cara penanggulangan penyakit pada tanaman jagung

hibrida

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat karya tulis ini adalah sebagai berikut.

1. Karya tulis ini diharapkan dapat menanbah wawasan bagi pembaca tentang

cara menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman jagung hibrida

2. Dapat menambah wawasan dan menjadi pengalaman bagi saya pribadi

Salah satu syarat untuk mengikuti Ujan Nasional (UAN) dan Ujian

Sekolah (UAS)

Page 12: Karya ilmiah thony

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Penanggulangan

Penanggulangan adalah upaya yang dilaksanakan untuk mencegah,

menghadapi, atau mengatasi suatu keadaan.

( id.answers.yahoo.com/question/index )

B. Pengertian Tanaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 ( 2007:170 ) tanaman

adalah usaha yang bermanfaat dan memberi hasil kesimpulannya membuat

usaha agar membahkan hasil.

C. Pengertian Hama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 ( 2007:170 ) hama

adalah penyakit tanam-tanaman

D. Pengertian Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang

menyebabkan ketidak nyamanan. ( id.wikipedia.org/wiki/penyakit )

Page 13: Karya ilmiah thony

13

E. Sejarah Jagung Hibrida

Jagung ( Zea mays L ) yang masih satu keluaga dengan gandum dan padi

merupakan tanaman asli Benua Ameika. Selama ribuan tahun tanaman ini

menjadi makanan pokok penduduk suku Indian di Amerika. Christopher

Colombus merupakan prang yang paling berjasa menyebarkarkan tanaman

jagung keseluruh pelosok dunia. Setelah menemukan benua Amerika secara

tidak sengaja pada tahun 1492, pada saat kembali kenegara asalnya

Spanyol,Colombus membawa tanaman jagung dan juga beberapa tanaman asli

lainnya dari benua Amerika seperti tomat dan cabai.

Sejak itulah tanaman jagung menyebar keseluruh pelosok dunia dan

banyak dibudidayakan oleh banyak petani diseluruh belahan dunia. Di

Indonesia jagung pertama kali datang pada abad ke-17, yang dibawa oleh

bangsa Portugis. Sejak kedatangannya tanaman jagung menjadi tanaman

pangan utama kedua setelah padi di seluruh wilayah Indonesia. Bagi para

petani yang mengalami gagal panen padi karena serangan hama, menanam

jagung menjadi alternative untuk mendapatkan keuntungan atau untuk minimal

untuk menutup kerugian.

Page 14: Karya ilmiah thony

14

Lama-kelamaan, jagung semakin terkenal dan digemari orang, bahkan di

pulau Madura jagung menjadi makanan pokok masyarakat setempat. Nilai

ekonomis pun meningkat tajam sehingga menanam jagung bukan hanya

sebagai alternatif pengganti padi, namun sudah menjadi pilihan utama bagi

sebagian petani di Indonesia. Dibeberapa daerah, bertanam jagung bahkan

lebih menguntungkan dari pada menanam padi. Daerah sentral penghasil

jagung diwilayah Indonesia antara lain diwilayah Jawa Timur, Jawa Tengah,

Jawa Barat, Madura, Nusa Tenggara Timur, Lampungdan Sulawesi.

Tanaman jagung relatif mudah dibudayakan, gampang perawatannya

dan sangat cocok dengan kondisi iklim dan cuaca di Indonesia. Awalnya benih

yang digunakan oleh para petani adalah Open Polineted (OP) yang merupakan

benih hasil persilangan terbuka antara dua galur murni atau lebih yang terjadi

biasannya diambil dari biji jagung hasil panen musim sebelumnya.sifat dari

benih Open Politened (OP) ini masih ada sampai keturunan kelima.

Seiring perjalanan waktu, perkembangan budi daya jagung di Indonesia

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satunya adalah dengan

digunakan nya beni jagung hibrida, disamping penggunaan benih Open Politik

(OP ) yang telah lama digunakan. Namun berbeda dengan benih jagung Open

Politened (OP) benih jagung hibrida adalah benih jagung hasil persilangan

yang dilakukan oleh manusia sehingga memiliki banyak keunggulan

dibandingkan dengan benih jagung Open Politened (OP).

Page 15: Karya ilmiah thony

15

Keunggulan benih jagung hibrida antara lain tahan dengan berbagai jenis

penyakit tertentu,massa panen lebih cepat dan kualitas serta produksinya lebih

hibrida baik. Bahkan ada jagung yang bisa mengeluarkan tongkol jagung

kembar sehingga hasil panennya berlipat ganda. Sayangnya benih jagung

hibrida hanya bias ditanam satu musim tanam saja karena turunannya sudah

tidak lagi memiliki sifat unggul dari sang induk.

Sejak munculnya benih jagung hibrida makin banyak varietas-

varietasjagung yang diciptakan dengan berbagai macam keunggulan. Keadaan

tersebut sangat memudahkan para petani untuk memilih varietas-varietas

jagung yang akan ditanam. Penanaman tersebut disesuaikan dengan kondisi

lingkungan lahan tanam yang ada.

Saat ini, selain untuk konsumsi manusia, jagung juga dimanfaatkan

sebagai makanan ternak unggas seprti ayam, bebek, burung dan juga ternak

ruminansia seperti sapi, domba, dan juga babi. Bahkan dinegara-negara

maju,sari pati jagung dapat diolah menjadi gula rendah kalori dan ampasnya

diolah kemudian diprpses menjadi alcohol dan monosiu glutamat.

Page 16: Karya ilmiah thony

16

F. Klasifikasi dan Karakeristik Botani

Ribuan tahun yang lalu, sekitar 5200 tahun sebelum maseh, bentuk jagung

sangat kecil dan hanya memiliki 40 butir biji per tongkol.melalui perjalanan

evolusi yang sangat panjang akhirnya jagung berubah bentuk menjadi seperti

yang sekarang kita kenal. Seorang ahli botani yang bernama Linnaeus adalah

orang yang member nama latin Zea mays L untuk spesies jagung.

Berikut ini taksonomi tanaman jagung,

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi/filum : Angio Spermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo: Poales

Famili : Poaceae ( Graminee)

Genus : Zea

Species : Zea mays L

Page 17: Karya ilmiah thony

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomukti,SP III, Kecamatan Muara

Kaman, Penelitian di mulai pada tanggal 01 januari – 19 februari 2012.

B. Subyek Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 (2007:2007) subyek

penelitian adalah pokok bahasan dan pokok pembicaraan. Subyek penelitian

dalam karya tulis ini adalah hama dan penyakit pada tanaman jagung hibrida.

C. Populasi

Tanaman jagung hibrida

D. Sampel

Tanaman jagung hibrida yang terkena hama dan penyakit

Page 18: Karya ilmiah thony

18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Penanggulangan Hama pada Tanaman Jagung Hibrida

A. Penggerek Batang

Hama penggerek batang jagung merupakan serangga jenis Sesamia inferens

W. Serangga ini meletakkan telurnya pada daun. Setelah menetas, larvanya akan

memakan batang jagung. Gejala serangan hama ini adalah munculnya lubang

pada batang. Selain itu, penggerek batang juga menyerang rambut dan pucuk

tongkol buah. Jika dibiarkan hama ini akan menurunkan produksi atau bahkan

menyebabkan gagal panen.

Pencegahan hama penggerek batang adalah dengan cara menanam jagung

secara serempak, melakukukan rotasi atau pergiliran tanaman, dan

memusnahkan tanaman yang terserang. Pengendaliannya dilakukan dengan cara

menyemprotkan insektisida seperti Dursban, Decis, Matador atau Curacron

dengan dosis sesuai aturan di kemasan.

Page 19: Karya ilmiah thony

19

B. Lalat

Hama lalat ( Atherigona exigua S ) berwarna abu-abu berukuran 0,3-0,5

mm. Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih di bawah permukaan

daun. Setelah beberapa hari,telur menetas kemudian menjadi larva lalu memakan

daun, pangkal daun dan juga pangkal batang. Serangan larva lalat menyebabkan

munculnya lubang-lubang di seluruh bagian tanaman. Jika serangannya

menghebat, batang akan patah karena pangkal batangnya habis dimakan larva.

Pencegahan hama lalat antara lain dengan melakukan penanaman secara

serentak, memakai benih dengan varietas tahan hama, memasang mulsa jerami

diatas bedengan, dan selalu menjaga kebersihan bedengan dari serangan gulma.

Pengendalian dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida seperti Buldok

25 EC, Supracide 40 EC degan dosis sesuai aturan pada kemasan.

C. Ulat Tongkol

Ulat tongkol ( Heliotis armigera ) meletakkan telurnya yang berwarna

putih didaun dan dirambut tongkol. Setelah menetas, telur akan berubah menjadi

larva berwarna kuning dengan kepala berwarna hitam. Larva inilah yang akan

yang akan menyerang tongkol buah, dan akan menyebabkan kebusukan.

Page 20: Karya ilmiah thony

20

Pencegahan hama ini dilakukan dengan mengambil dan memusnahkannya

satu-persatu. Jika serangannya menghebat, pengendaliannya dilakukuan dengan

dengan menyemprotkan insektisida seperti Matador, Thiodan, atau Curacron

dengan dosis sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan.

Gambar 1. Serangan hama ulat tongkol

D. Ulat Tanah

Ulat tanah ( Agrotis ipsilon ) menyerang bagian-bagian vital tanaman seperti

batang dan buah. Hama ini sangat menjengkelkan, karena menyerang hanya

pada malam hari dan akan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ulat

tanah biasa menyerang tanaman yang masih muda. Batang tanaman yang

terserang akan patah dan mati.

Pencegahan hama ini dilakukan dengan menyemprot lahan tanam

menggunakan pestisida sebelum massa tanam. Pengendaliannya dilakukan

dengan menyemprotkan insektisida seperti Furadan 3G, Petrofor, atau

insektisida yang bersifat sistemik yang meresap ke seluruh bagian tanaman

dengan dosis sesuai dengan aturan yang ada di kemasan.

Page 21: Karya ilmiah thony

21

E. Kumbang Penggerek Biji

Kumbang penggerek biji ( Prostephanus truncates H ) menyerang buah

mulai pada saat panen sampai masuk kedalam gudang. Biji buah yang terserang

menjadi keropos karena bagian dalamnya habis karena digerogoti. Kerugian

akibat hama ini sangat besar, bisa mencapai sekitar 70%. Pencegahan

munculnya hama penggerek batang dilakukan dengan melakukan fungigasi.

Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Pemetrhrin 2,5

ppm ( part per million ) dengan dosis sesuai aturan yang ada di kemasan.

Gambar 2.Seranagan hama penggerek batang

F. Kumbang Bubuk

Sama sepeti kumbang penggerek biji, kumbang bubuk (Sitophilis zeamays)

juga menyerang buah. Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya lubang-

lubang pada biji.lama-kelamaan, biji jagung akan hancur menjadi bubuk karena

digerogoti. Hama ini sering menyerang biji yang kurang kering dan biasanya

terjadi saat cuaca lembap.

Page 22: Karya ilmiah thony

22

Kerusakan yang diakibatkan hama ini dapat mencapai sekitar 10% dari total

hasil panen. Pencegahan munculnya hama kumbang bubuk dapat dilakukan

dengan melakukan fungigasi. Pengendaliannya dilakukan dengan

mengaplikasikan insektisida Phospin atau Metthylbronida dengan dosis sesuai

aturan yang ada pada kemasan.

G. Kutu Daun

Kutu daun ( Rophalosi phum maidiss F ) menyerang dengan cara menghisap

cairan makanan yang ada pada daun. Tanaman yang terserang hama ini akan

kekurangan cairan dan daun berubah warna menjadi kuning, lalu mongering, dan

akhirnya mati. Pencegahan kutu daun dilakukan dengan merotasi tanaman untuk

memutuskan siklus hidupnya. Pengendaliannya dilakukan dengan

mengaplikasikan insektisida seperti Bravo 50 EC, Delta 25 EC, Faster 15 EC,

dan Rotraz 200 EC dengan dosis sesuai aturan yang ada pada kemasan.

Gambar 3. Serangan hama kutu daun

Page 23: Karya ilmiah thony

23

G. Ulat Grayak

Ulat grayak ( Spodoptera litura ) menyerang daun. Dalam skala besar, ulat

grayak akan menghabskan nseluruh daun dan hanya menyisakan tulangnya.

Pencegahan ulat grayak dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman dan

menjaga kebersihan lahan untuk menekan perkembangannya.

Penendaliannya dilakukan dengan melakukan menyemprotkan insektisida

Arrivo 30 EC, Atabron 50 EC, atau Dursban 20 EC dengan dosis sesuai aturan

yang ada pada kemasan.

Gambar 4. Serangan hama ulat grayak

Page 24: Karya ilmiah thony

24

H. Monyet dan Babi Hutan

Di beberapa daerah pertanaman jagung, petani sering mengeluh karena

tanamannya diserang monyet dan babi hutan. Serangan yang dilakukan oleh

kedua hama ini berakibat sangat merugikan. Dalam waktu semalam, monyet dan

babi hutan dapat merusak dan menghabiskan seperempat hektar tanaman.

Biasanya untuk mengatasi hama ini jerat, racun atau kicir bamboo yang bersuara

keras untuk mencegah kedatangan monyet dan babi hutan.

J. Lundi

Hama lundi menyerang tanaman pada saat prtumbuhan, pengendaliannya

dilakukan dengan mengatur wajtu tanam, atau menggunakan insektisida

sistemik, yang ditabur kedalam tanah, misalnya Mesfpsfolan atau Carbofuran

dengan dosis 1,5 kg bahan aktif/hektar cara lain adalah dengan cara menanam

lebih awal.

K. Ulat Daun (Prodenia litura F)

Ulat daun (prodenia litura f) menyerang pucuk daun pada waktu tanaman

berumur 1 bulan, harus disemprot dengan insektisida.

L. Ulat Tentara

Ulat tentara ( leucania univenuta HAW) menyerang tanaman dewasa pada

waktu malam hari, dan harus segera disemprot dengan insektisida.

Page 25: Karya ilmiah thony

25

2. Penanggulangan Penyakit pada Tanaman Jagung Hibrida

A. Busuk Kelobot

Penyakit busuk kelobot disebabkan oleh jamur Fusarium mofiliformae.

Gejala penykit ini adalah munculnya bintik-bintik bulat berwarna hitam kebiruan

di kelobot. Buah yang terserang akan membusu dan akhirnya mati. Pencegahan

penykit ini dapat dilakukan dengan cara merendam benih dengan fungisida

Benomyl sebelum ditanam.

Selain itu, jangan menanam jagung didekat tanaman jagung atau tanaman

padi karena kedua tamnaman tersebut merupakan inang jamur Fusarium

mofiliformae.pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan fungisida

Benlate dengan dosis sesuai dengan aturan yang ada pada kemasan.

Page 26: Karya ilmiah thony

26

B. Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Helmintosporium turtisum.

Penyakit ini menyerang daun, pelepah, dan tongkol buah. Gejala yang muncul

adalah adanya bercak-bercak berwarna coklat dan kuning di daun, pelepah, dan

tongkol buah. Penyakit busuk daun menyebabkan proses foto sintesis terhambat

sehingga akan mengganggu prokduktivitas.

Pencegahan penyakit bercak daun dapat dilakukan dengan menanam

varietas jagung yang tahan serangan penyakit ini. Pengendaliannya dapat

dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang agar tidak menular

pada tanaman yang lain. Selain itu, semprotkan fungisida Banlate dengan dosis

sesuai dengan aturan yang ada pada kemasan.

Gambar 5. Serangan penyakit bercak daun

Page 27: Karya ilmiah thony

27

C. Busuk Tongkol

Penyakit busuk tongkoldisebabkan oleh jamur Rhizoctonia zeae V. Pada

awalnya jamur menyerang daun, kemudian merembet kebuah.gejala awalnya

muncul bercak-bercak berwarna merah muda atau coklat gelap di kelobot buah,

akibat penyakit ini, tongkol buah akan membusuk dan dapat menyebabkan gagal

panen.

Gambar 6. Serangan penyakit busuk tongkol

Pencegahannya dilakukan dengan menanam varietas yang tahan seranagan

penyakit ini dan membersihkan lahan tamam dari gulma yang berpotensi

menjadi inang jamur. Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan

fungisida seperti Dithane M-45, Previcur N, Antrakol dengan dosis sesuai aturan

yang ada pada kemasan

Page 28: Karya ilmiah thony

28

D. Penyakit Kerdil

Penyakit kerdil disebabkan oleh virus Maezedwarfse Mozaic, gejala

awalnya munul bercak-bercak berwarna kuning muda yang memenuhi seluruh

permukaan daun. Tanaman yang terserang tidak dapat melakukan proses

fotosintesis secara baik sehingga kekurangan asupan makanan dan buah yang

dihasilkan menjadi cacat/kerdil. Penyakit kerdil tidak dapat ditanggulangi

dengan menggunakan pestisida.

Pencegahan terbaik adalah dengan cara menanam tanaman jagung dengan

varietas yang tahan akan serangan penyakit ini dan melakukuan rotasi tanaman

untuk memutuskan siklus hidup virus. Tanaman yang terserang harus

dimusnahkan agar tidak menjadi inang dan menulari tanaman kain yang masih

sehat.

Gambar 7. Serangan penyakit kerdil

Page 29: Karya ilmiah thony

29

E. Hawar (Blight)

Penyakit Hawar (Blight) disebabkan oleh bakeri Pseudomonas gladioli pv.

Allicola. Bakteri ini biasa menyerang daun bagian bawah tanaman muda yang

akan berbunga. Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan

produktivitasnya menurun. Gejala awal penyakit ini adalah munculnya bercak

berbentuk huruf V pada daun. Lama kelamaan daun yang terserang akan

mengering, lalu mati.

Pencegahan penyakit hawar dilakukan dengan menanam varietas tahan

penyakit hawar dan membersihkan gulma disekitar tanaman inang seperti

bawang. Penendaliannya dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman yang

terserang. Pengaplikasian peptisida agak susah dilakukan untuk mengatasi

serangan penyakit ini.

Page 30: Karya ilmiah thony

30

F. Bulai (Downy Mildew)

Penyakit bulai (downy mildew) disebabkan oleh jamur Sclerospora

maydis. Bagian tanaman yang terserang adalah daun, terutama pada tanaman

yang masih muda yang berumur dibawah 40 hari. Daun yang terserang akan

berubah warna menjadi kuning keputih-putihandan dibagian bawahnya muncul

konidia berwarna putih, berbentuk seperti tepung. Seranagan penyakit ini akan

meningkat pada suhu udara tinggi.

Akibat penyakit bulai, tanaman akan menjadi rusak dan tidak dapat

menghasilkan tongkol yang sempurna. Jika serangan sudah sangat hebat,

tanaman akan mati. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan cara merendam

benih dalam fungisida sebelum ditanam. Pengendaliannya dilakukan dengan

membakar tanaman yang terserang dan menyemprotkan fungisida seperti

Ridomil 35 SD atau Saromilgold 350 EC dengan dosis sesuai aturan yang ada

pada kemasan.

G. Busuk Batang

Busuk batang disebabkan oleh bakteri Erwinia sp. Gejala awalnya, batang

bagian bawah berubah menjadi kecoklata, kemudian membusuk dan akhirnya

mati dan patah secara tiba-tiba. Dari titik patahan tercium bau busuk yang

menyengat. Pencegahan penyakit ini adalah dengan cara selalu menjaga

kebersihan lahan agar bakteri tidak dapat bekembang.selain itu, tanaman yang

terserang harus segera dimusnahkan agar tidak menulari tanaman lain yang

masih sehat. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan bakterisida

Agricimicyn derngan dosis sesuai aturan yang ada pada kemasan.

Page 31: Karya ilmiah thony

31

H. Karat Daun

Penyakit karat daun disebabkan pleh jamur Puccinia polysora Undrew.

Gejala awalnya timbul bercak-bercak merah dan keluarv serbuk seperti tepung

berwarna coklat kekuningan. Akibat penyakit ini, tanaman tidak dapat

melakukan fotosintesis dengan sempurna sehingga pertumbuhannya melambat,

bahkan tanaman dapat mati. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan

menanam varietas yang tahan serangan penyakit ini. Pengendaliannya dilakukan

dengan menyemprotkan fungisida seperti Antrakol, Dithane M-45, Ridomil MZ

dengan dosis sesuai dengan aturan yang ada pada kemasan.

I. Penyakit Helminthosporium

Penyakit helmintosporium atau penyakit cendawan dengan gejala

serangan membentuk bercak lonjong berwarna kuning ditengah dan dikelilingi

warna coklat,menyerang daun, pelepah dan tongkol. Cara pengendalian adalah

dengan cara menghindari penanaman berulang-ulang atau terus-menerus dan

dengan menyemprotkan fungisida ketanaman yang terserang penyakit.

Page 32: Karya ilmiah thony

32

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil peneliltian dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Adapun cara penanggulangan hama pada tanaman jagung hibrida adalah

dengan cara melakukan penanaman secara serempak, melakukan rotasi

atau pergiliran tanaman, memakai benih dengan varietas tahan serangan

hama, memusnahkan tanaman yang terkena serangan hama, memasang

mulsa jerami, menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan fungigasi, dan

mengaplikasikan insektisida dengan cara menyemprotkannya pada

tanaman yang terserang hama.

2. Adapun cara penanggulangan penyakit pada tanaman jagung hibrida

adalah dengan cara merendam benih dengan fungisida, menggunakan bibit

varietas unggul yang tahan penyakit, memusnahkan tanaman yang terkena

serangan penyakit, membersihkan lahan tanam dari gulma, melakukan

rotasi untuk memusnahkan siklus hidup virus, dan juga mengaplikasikan

fungisida,dan bakterisida dengan cara menyemprotkannya pada tanaman

yang terserang penyakit.

B. Saran

1. Dalam melakukan pekerjaan apapun janganlah setengah setengah

2. Apabila melakukan sesuatu janganlah cepat menyerah/ putus asa

3. Janganlah mengucapkan kata tidak bisa apabila belum dikerjakan

Page 33: Karya ilmiah thony

33

DAFTAR PUSTAKA

Agung S.2007.Budi daya jagung hibrida.Jakarta: Agro Media Pustaka.

Id.answer.yahoo.com/question/index

Id.wikipedia.org./wiki/penyakit

Www.google.co.id