Upload
tony-setiawan
View
268
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN
JAGUNG HIBRIDA DI DESA SIDOMUKTI
KECAMATAN MUARA KAMAN
Karya Tulis ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Oleh :
TONY SETIAWAN
NISN :9930863597
PROGRAM IPA
SMA NEGERI 2 SEBULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
FEBRUARI, 2012
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya tulis yang berjudul Penanggulangan Hama dan Penyakit pada
Tanaman Jagung Hibrida di Desa Sidomukti Kecamatan Muara Kaman. Telah
disetujui oleh guru pembimbing dan siap untuk diujikan.
Mengetahui Sebulu,19Februari2012
Kepala SMA Negeri 2 Sebulu, Guru Pembimbing,
Drs.Suwarno.M.M. Wiwin Windhiarty,S.Pd.
NIP.19650513 199203 1 007 NIP. 19800503 200502 2 006
3
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah
(UAS) , selain itu karya tulis ini saya buat untuk menambah wawasan.
Dengan terselesaikannya karya tukis ini saya ucapkan dan saya
persembahkan kepada
1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan, petunjuk, hidayah
dan inayahnya kepada saya hingga dapat menyelesaikan karya tukis ini,
tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang.
2. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi, yang telah
merawat, mendidik, dan membina saya hingga saat ini, dengan ikhlas
tanpa mengharapkan imbalan apapun. Saya sangat berterima kasih
kepada orang tua saya yang telah memberikan semangat, motivasi
hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.
3. Kepada guru pembimbing, saya ucapkan terima kasih karena telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada saya untuk menyelesaikan
karya tulis ini dengan baik.
4
4. Keluaga besar Persaudaraan Setia Hati TERATE khususnya
Ranting sebulu, yang mana saudara-saudara saya selalu memberikan
motivasi hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
5. Sahabat-sahabat saya yang selalu bersama saya dan selalu
memberikan dukungan dan motivasi hingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ini. Terima kasih THOIIRREVIEKA (Thony,
Iir, Rendy, Evie, Tika ). Dan saya berterima kasih kepada teman-
teman terutama kelas XII IPA 2 yang selalu bersama saya baik
susah maupun senang.
5
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan saya hidayah dan inayah-Nya untuk menyelesaikan karya
tulis ini, dan saya membuat karya tulis ini dengan semaksimal mungkin agar
karya tulis ini dapat menjadi sebaik mungkin, dan juga dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Karya tulis ini dibuat sebagai standarisasi kelulusan dan juga sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UAN) dan Ujian Seekolah (UAS),
dalam membuat karya tulis ini saya lebih memilih judul “Penanggulangan
Hama dan Penyakit pada Tanaman Jagung Hibrida di Desa Sidomukti
Kecamata Muara Kaman” yang mana didalamnyamemat cara-cara
menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman jagung hibrida.
Saya berharap semoga dengan adanya karya tulis ini dapat menambah
wawasan pembaca tentang cara-cara menanggulangi hama dan penyakit pada
tanaman jagung hibrida yang benar. Mungkin itu saja yang dapat saya
sampaikan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan juga bila ada kata-
kata yang kurang berkenan dihati para pembaca saya mohon maaf dan tidak
lupa saya ucapkan terima kasih.
Sebulu,19 Februari 2012
Penyusun
6
PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA JAGUNG
HIBRIDA DI DESA SIDOMUKTI
KECAMATAN MUARA KAMAN
Oleh :
TONY SETIAWAN
NISN :9930863597
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) mengetahui cara penanggulangan
berbagai macam hama pada tanaman jagung hibrida, dan (2) mengetahui cara
penanggulangan penyakit pada tanaman jagung hibrida.
Penelitian di laksanakan di Desa Sidomukti, SP III, Kecamatan Muara
Kaman.di mulai pada tanggal 01 Januari 2012 sampai tanggal 19 Februari
2012. Subyek penelitian adalah jagung hibrida yang terkena serangan hama
dan penyakit. Populasinya adalah tanaman jagung hibrida, sampelnya adalah
tanaman jagung hibrida yang terkena hama dan penyakit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) cara penanggulangan hama
pada tanaman jagung hibrida antara lain melakukan penanaman seara
serempak, mengaplikasikan insektisida dengan menyemprotkannya pada
tanaman jagung yang terserang hama. (2) cara pengendalian dan
penanggulangan penyakit pada tanaman jagung hibrida antara lain, menanam
varietas yang unggul yang tahan penyakit, pemusnahan tanaman yang terkena
penyakit, mengaplikasikan fungisida dan bakterisida, dengan cara
menyemprotkan pada tanaman jagung yang terserang penyakit.
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
PERSEMBAHAN ..........................................................................................iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A.Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B.Rumusan Masalah .................................................................. 2
C.Tujuan Penelitian ................................................................... 2
D.Manfaat Penelitian ................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 3
A.Pengertian Penanggulangan .................................................. 3
B.Pengertian Tanaman .............................................................. 3
C.Pengertian Hama .................................................................... 3
D.Pengertian Penyakit ............................................................... 3
E.Sejarah Jagung ....................................................................... 4
F.Klasifikasi Botani ..................................................................... 7
8
BAB.III METODE PENELITIAN .......................................................... 8
A.Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 8
B.Subyek Penelitian ................................................................... 8
C.Populasi ................................................................................... 8
D.Sampel ..................................................................................... 8
BAB.IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 9
1. Penanggulangan Hama Pada Tanaman Jagung Hibrida ....... 9
A. Penggerek Batang ............................................................... 9
B. Lalat ..................................................................................... 10
C. Ulat Tongkol ....................................................................... 10
D. Ulat Tanah .......................................................................... 11
E. Kumbang Penggerek Biji .................................................. 12
F. Kumbang Bubuk ................................................................ 12
G. Kutu Daun .......................................................................... 13
H. Ulat Grayak ........................................................................ 14
I. Monyet dan Babi Hutan .................................................... 15
J. Lundi ................................................................................... 15
K. Ulat Daun ( Prodenia Litura F ) ....................................... 15
L. Ulat Tentara ........................................................................ 15
9
2. Penanggulangan Penyakit Pada Tanaman Jagung Hibrida . 16
A. Busuk Klobot ...................................................................... 16
B. Bercak Daun ....................................................................... 17
C. Busuk Tongkol .................................................................... 18
D. Penyakit Kerdil .................................................................. 19
E. Hawar .................................................................................. 20
F. Bulai (Downy Mildew) ....................................................... 21
G. Busuk Batang ...................................................................... 21
H. Karat Daun ......................................................................... 22
I. Penyakit Helmintospora .................................................... 22
BAB.V PENUTUP ................................................................................ 23
A. Kesimpulan ......................................................................... 23
B. Saran ................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 24
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jagung merupakan tanaman asli benua Amerika, selama ribuan tahun
jagung menjadi makanan pokok suku Indian. Christopher Colombus, seorang
pelaut asl Spanyol yang menemukan benua Amerika pada tahun 1492 adalah
seorang yang paling berharga menyebarkan jagung keseluruh pelosok dunia. Di
Indonesia, sejak pertama kali dibawa oleh bangsa Portugis pada abad ke-17,
tanaman jagung mendapat respon yang sangat baik dari para petani. Banyak
dari mereka yang menanam jagung sebagai tanaman utama setelah padi.
Seiring perjalanan waktu jagung menjadi salah satu komuditas
pertanian yang sangat pentingdan saling terkait dengan industry besar. Selain
dikonsumsi sebagai sayuran, buah jagungjuga dapat dibuat menjadi beberapa
makanan. Selain itu, pipilan keringnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak. Kondisi ini membuat menanam jagung memiliki prospek yang sangat
menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun dari segi harga. Terlebih lagi
dengan ditemukannya bibit jagung hibrida yang memiliki bamyak keunggulan
dibandingkan dengan benih jagung biasa. Keunggulan tersebut antara lain
massa panennya lebih cepat, lebih tahan serangan hama dan penyakit, serta
produktifitasnya lebih banyak.
Jagung hibrida yang memiliki keunggulan-keunggulan dari jagung
biasa, juga masih memiliki ancaman dari serangan hama dan penyakit yang
dapat meusak tumbuhan jagung baik daun, batang, buah dan lain-lain.
11
B. Rumusan Masaah
Berdasrkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah cara penanggulangan hama pada tanaman jagung hibrida ?
2. Bagaimanakah cara penanggulangan penyakit pada tanaman jagung
hibrida ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas,tujuan penelitiannya adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui cara penanggulangan hama pada tanaman jagung hibrida
2. Mengetahui cara penanggulangan penyakit pada tanaman jagung
hibrida
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1. Karya tulis ini diharapkan dapat menanbah wawasan bagi pembaca tentang
cara menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman jagung hibrida
2. Dapat menambah wawasan dan menjadi pengalaman bagi saya pribadi
Salah satu syarat untuk mengikuti Ujan Nasional (UAN) dan Ujian
Sekolah (UAS)
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Penanggulangan
Penanggulangan adalah upaya yang dilaksanakan untuk mencegah,
menghadapi, atau mengatasi suatu keadaan.
( id.answers.yahoo.com/question/index )
B. Pengertian Tanaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 ( 2007:170 ) tanaman
adalah usaha yang bermanfaat dan memberi hasil kesimpulannya membuat
usaha agar membahkan hasil.
C. Pengertian Hama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 ( 2007:170 ) hama
adalah penyakit tanam-tanaman
D. Pengertian Penyakit
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidak nyamanan. ( id.wikipedia.org/wiki/penyakit )
13
E. Sejarah Jagung Hibrida
Jagung ( Zea mays L ) yang masih satu keluaga dengan gandum dan padi
merupakan tanaman asli Benua Ameika. Selama ribuan tahun tanaman ini
menjadi makanan pokok penduduk suku Indian di Amerika. Christopher
Colombus merupakan prang yang paling berjasa menyebarkarkan tanaman
jagung keseluruh pelosok dunia. Setelah menemukan benua Amerika secara
tidak sengaja pada tahun 1492, pada saat kembali kenegara asalnya
Spanyol,Colombus membawa tanaman jagung dan juga beberapa tanaman asli
lainnya dari benua Amerika seperti tomat dan cabai.
Sejak itulah tanaman jagung menyebar keseluruh pelosok dunia dan
banyak dibudidayakan oleh banyak petani diseluruh belahan dunia. Di
Indonesia jagung pertama kali datang pada abad ke-17, yang dibawa oleh
bangsa Portugis. Sejak kedatangannya tanaman jagung menjadi tanaman
pangan utama kedua setelah padi di seluruh wilayah Indonesia. Bagi para
petani yang mengalami gagal panen padi karena serangan hama, menanam
jagung menjadi alternative untuk mendapatkan keuntungan atau untuk minimal
untuk menutup kerugian.
14
Lama-kelamaan, jagung semakin terkenal dan digemari orang, bahkan di
pulau Madura jagung menjadi makanan pokok masyarakat setempat. Nilai
ekonomis pun meningkat tajam sehingga menanam jagung bukan hanya
sebagai alternatif pengganti padi, namun sudah menjadi pilihan utama bagi
sebagian petani di Indonesia. Dibeberapa daerah, bertanam jagung bahkan
lebih menguntungkan dari pada menanam padi. Daerah sentral penghasil
jagung diwilayah Indonesia antara lain diwilayah Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Madura, Nusa Tenggara Timur, Lampungdan Sulawesi.
Tanaman jagung relatif mudah dibudayakan, gampang perawatannya
dan sangat cocok dengan kondisi iklim dan cuaca di Indonesia. Awalnya benih
yang digunakan oleh para petani adalah Open Polineted (OP) yang merupakan
benih hasil persilangan terbuka antara dua galur murni atau lebih yang terjadi
biasannya diambil dari biji jagung hasil panen musim sebelumnya.sifat dari
benih Open Politened (OP) ini masih ada sampai keturunan kelima.
Seiring perjalanan waktu, perkembangan budi daya jagung di Indonesia
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satunya adalah dengan
digunakan nya beni jagung hibrida, disamping penggunaan benih Open Politik
(OP ) yang telah lama digunakan. Namun berbeda dengan benih jagung Open
Politened (OP) benih jagung hibrida adalah benih jagung hasil persilangan
yang dilakukan oleh manusia sehingga memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan benih jagung Open Politened (OP).
15
Keunggulan benih jagung hibrida antara lain tahan dengan berbagai jenis
penyakit tertentu,massa panen lebih cepat dan kualitas serta produksinya lebih
hibrida baik. Bahkan ada jagung yang bisa mengeluarkan tongkol jagung
kembar sehingga hasil panennya berlipat ganda. Sayangnya benih jagung
hibrida hanya bias ditanam satu musim tanam saja karena turunannya sudah
tidak lagi memiliki sifat unggul dari sang induk.
Sejak munculnya benih jagung hibrida makin banyak varietas-
varietasjagung yang diciptakan dengan berbagai macam keunggulan. Keadaan
tersebut sangat memudahkan para petani untuk memilih varietas-varietas
jagung yang akan ditanam. Penanaman tersebut disesuaikan dengan kondisi
lingkungan lahan tanam yang ada.
Saat ini, selain untuk konsumsi manusia, jagung juga dimanfaatkan
sebagai makanan ternak unggas seprti ayam, bebek, burung dan juga ternak
ruminansia seperti sapi, domba, dan juga babi. Bahkan dinegara-negara
maju,sari pati jagung dapat diolah menjadi gula rendah kalori dan ampasnya
diolah kemudian diprpses menjadi alcohol dan monosiu glutamat.
16
F. Klasifikasi dan Karakeristik Botani
Ribuan tahun yang lalu, sekitar 5200 tahun sebelum maseh, bentuk jagung
sangat kecil dan hanya memiliki 40 butir biji per tongkol.melalui perjalanan
evolusi yang sangat panjang akhirnya jagung berubah bentuk menjadi seperti
yang sekarang kita kenal. Seorang ahli botani yang bernama Linnaeus adalah
orang yang member nama latin Zea mays L untuk spesies jagung.
Berikut ini taksonomi tanaman jagung,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi/filum : Angio Spermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo: Poales
Famili : Poaceae ( Graminee)
Genus : Zea
Species : Zea mays L
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomukti,SP III, Kecamatan Muara
Kaman, Penelitian di mulai pada tanggal 01 januari – 19 februari 2012.
B. Subyek Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 (2007:2007) subyek
penelitian adalah pokok bahasan dan pokok pembicaraan. Subyek penelitian
dalam karya tulis ini adalah hama dan penyakit pada tanaman jagung hibrida.
C. Populasi
Tanaman jagung hibrida
D. Sampel
Tanaman jagung hibrida yang terkena hama dan penyakit
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Penanggulangan Hama pada Tanaman Jagung Hibrida
A. Penggerek Batang
Hama penggerek batang jagung merupakan serangga jenis Sesamia inferens
W. Serangga ini meletakkan telurnya pada daun. Setelah menetas, larvanya akan
memakan batang jagung. Gejala serangan hama ini adalah munculnya lubang
pada batang. Selain itu, penggerek batang juga menyerang rambut dan pucuk
tongkol buah. Jika dibiarkan hama ini akan menurunkan produksi atau bahkan
menyebabkan gagal panen.
Pencegahan hama penggerek batang adalah dengan cara menanam jagung
secara serempak, melakukukan rotasi atau pergiliran tanaman, dan
memusnahkan tanaman yang terserang. Pengendaliannya dilakukan dengan cara
menyemprotkan insektisida seperti Dursban, Decis, Matador atau Curacron
dengan dosis sesuai aturan di kemasan.
19
B. Lalat
Hama lalat ( Atherigona exigua S ) berwarna abu-abu berukuran 0,3-0,5
mm. Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih di bawah permukaan
daun. Setelah beberapa hari,telur menetas kemudian menjadi larva lalu memakan
daun, pangkal daun dan juga pangkal batang. Serangan larva lalat menyebabkan
munculnya lubang-lubang di seluruh bagian tanaman. Jika serangannya
menghebat, batang akan patah karena pangkal batangnya habis dimakan larva.
Pencegahan hama lalat antara lain dengan melakukan penanaman secara
serentak, memakai benih dengan varietas tahan hama, memasang mulsa jerami
diatas bedengan, dan selalu menjaga kebersihan bedengan dari serangan gulma.
Pengendalian dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida seperti Buldok
25 EC, Supracide 40 EC degan dosis sesuai aturan pada kemasan.
C. Ulat Tongkol
Ulat tongkol ( Heliotis armigera ) meletakkan telurnya yang berwarna
putih didaun dan dirambut tongkol. Setelah menetas, telur akan berubah menjadi
larva berwarna kuning dengan kepala berwarna hitam. Larva inilah yang akan
yang akan menyerang tongkol buah, dan akan menyebabkan kebusukan.
20
Pencegahan hama ini dilakukan dengan mengambil dan memusnahkannya
satu-persatu. Jika serangannya menghebat, pengendaliannya dilakukuan dengan
dengan menyemprotkan insektisida seperti Matador, Thiodan, atau Curacron
dengan dosis sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan.
Gambar 1. Serangan hama ulat tongkol
D. Ulat Tanah
Ulat tanah ( Agrotis ipsilon ) menyerang bagian-bagian vital tanaman seperti
batang dan buah. Hama ini sangat menjengkelkan, karena menyerang hanya
pada malam hari dan akan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ulat
tanah biasa menyerang tanaman yang masih muda. Batang tanaman yang
terserang akan patah dan mati.
Pencegahan hama ini dilakukan dengan menyemprot lahan tanam
menggunakan pestisida sebelum massa tanam. Pengendaliannya dilakukan
dengan menyemprotkan insektisida seperti Furadan 3G, Petrofor, atau
insektisida yang bersifat sistemik yang meresap ke seluruh bagian tanaman
dengan dosis sesuai dengan aturan yang ada di kemasan.
21
E. Kumbang Penggerek Biji
Kumbang penggerek biji ( Prostephanus truncates H ) menyerang buah
mulai pada saat panen sampai masuk kedalam gudang. Biji buah yang terserang
menjadi keropos karena bagian dalamnya habis karena digerogoti. Kerugian
akibat hama ini sangat besar, bisa mencapai sekitar 70%. Pencegahan
munculnya hama penggerek batang dilakukan dengan melakukan fungigasi.
Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Pemetrhrin 2,5
ppm ( part per million ) dengan dosis sesuai aturan yang ada di kemasan.
Gambar 2.Seranagan hama penggerek batang
F. Kumbang Bubuk
Sama sepeti kumbang penggerek biji, kumbang bubuk (Sitophilis zeamays)
juga menyerang buah. Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya lubang-
lubang pada biji.lama-kelamaan, biji jagung akan hancur menjadi bubuk karena
digerogoti. Hama ini sering menyerang biji yang kurang kering dan biasanya
terjadi saat cuaca lembap.
22
Kerusakan yang diakibatkan hama ini dapat mencapai sekitar 10% dari total
hasil panen. Pencegahan munculnya hama kumbang bubuk dapat dilakukan
dengan melakukan fungigasi. Pengendaliannya dilakukan dengan
mengaplikasikan insektisida Phospin atau Metthylbronida dengan dosis sesuai
aturan yang ada pada kemasan.
G. Kutu Daun
Kutu daun ( Rophalosi phum maidiss F ) menyerang dengan cara menghisap
cairan makanan yang ada pada daun. Tanaman yang terserang hama ini akan
kekurangan cairan dan daun berubah warna menjadi kuning, lalu mongering, dan
akhirnya mati. Pencegahan kutu daun dilakukan dengan merotasi tanaman untuk
memutuskan siklus hidupnya. Pengendaliannya dilakukan dengan
mengaplikasikan insektisida seperti Bravo 50 EC, Delta 25 EC, Faster 15 EC,
dan Rotraz 200 EC dengan dosis sesuai aturan yang ada pada kemasan.
Gambar 3. Serangan hama kutu daun
23
G. Ulat Grayak
Ulat grayak ( Spodoptera litura ) menyerang daun. Dalam skala besar, ulat
grayak akan menghabskan nseluruh daun dan hanya menyisakan tulangnya.
Pencegahan ulat grayak dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman dan
menjaga kebersihan lahan untuk menekan perkembangannya.
Penendaliannya dilakukan dengan melakukan menyemprotkan insektisida
Arrivo 30 EC, Atabron 50 EC, atau Dursban 20 EC dengan dosis sesuai aturan
yang ada pada kemasan.
Gambar 4. Serangan hama ulat grayak
24
H. Monyet dan Babi Hutan
Di beberapa daerah pertanaman jagung, petani sering mengeluh karena
tanamannya diserang monyet dan babi hutan. Serangan yang dilakukan oleh
kedua hama ini berakibat sangat merugikan. Dalam waktu semalam, monyet dan
babi hutan dapat merusak dan menghabiskan seperempat hektar tanaman.
Biasanya untuk mengatasi hama ini jerat, racun atau kicir bamboo yang bersuara
keras untuk mencegah kedatangan monyet dan babi hutan.
J. Lundi
Hama lundi menyerang tanaman pada saat prtumbuhan, pengendaliannya
dilakukan dengan mengatur wajtu tanam, atau menggunakan insektisida
sistemik, yang ditabur kedalam tanah, misalnya Mesfpsfolan atau Carbofuran
dengan dosis 1,5 kg bahan aktif/hektar cara lain adalah dengan cara menanam
lebih awal.
K. Ulat Daun (Prodenia litura F)
Ulat daun (prodenia litura f) menyerang pucuk daun pada waktu tanaman
berumur 1 bulan, harus disemprot dengan insektisida.
L. Ulat Tentara
Ulat tentara ( leucania univenuta HAW) menyerang tanaman dewasa pada
waktu malam hari, dan harus segera disemprot dengan insektisida.
25
2. Penanggulangan Penyakit pada Tanaman Jagung Hibrida
A. Busuk Kelobot
Penyakit busuk kelobot disebabkan oleh jamur Fusarium mofiliformae.
Gejala penykit ini adalah munculnya bintik-bintik bulat berwarna hitam kebiruan
di kelobot. Buah yang terserang akan membusu dan akhirnya mati. Pencegahan
penykit ini dapat dilakukan dengan cara merendam benih dengan fungisida
Benomyl sebelum ditanam.
Selain itu, jangan menanam jagung didekat tanaman jagung atau tanaman
padi karena kedua tamnaman tersebut merupakan inang jamur Fusarium
mofiliformae.pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan fungisida
Benlate dengan dosis sesuai dengan aturan yang ada pada kemasan.
26
B. Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Helmintosporium turtisum.
Penyakit ini menyerang daun, pelepah, dan tongkol buah. Gejala yang muncul
adalah adanya bercak-bercak berwarna coklat dan kuning di daun, pelepah, dan
tongkol buah. Penyakit busuk daun menyebabkan proses foto sintesis terhambat
sehingga akan mengganggu prokduktivitas.
Pencegahan penyakit bercak daun dapat dilakukan dengan menanam
varietas jagung yang tahan serangan penyakit ini. Pengendaliannya dapat
dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang agar tidak menular
pada tanaman yang lain. Selain itu, semprotkan fungisida Banlate dengan dosis
sesuai dengan aturan yang ada pada kemasan.
Gambar 5. Serangan penyakit bercak daun
27
C. Busuk Tongkol
Penyakit busuk tongkoldisebabkan oleh jamur Rhizoctonia zeae V. Pada
awalnya jamur menyerang daun, kemudian merembet kebuah.gejala awalnya
muncul bercak-bercak berwarna merah muda atau coklat gelap di kelobot buah,
akibat penyakit ini, tongkol buah akan membusuk dan dapat menyebabkan gagal
panen.
Gambar 6. Serangan penyakit busuk tongkol
Pencegahannya dilakukan dengan menanam varietas yang tahan seranagan
penyakit ini dan membersihkan lahan tamam dari gulma yang berpotensi
menjadi inang jamur. Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan
fungisida seperti Dithane M-45, Previcur N, Antrakol dengan dosis sesuai aturan
yang ada pada kemasan
28
D. Penyakit Kerdil
Penyakit kerdil disebabkan oleh virus Maezedwarfse Mozaic, gejala
awalnya munul bercak-bercak berwarna kuning muda yang memenuhi seluruh
permukaan daun. Tanaman yang terserang tidak dapat melakukan proses
fotosintesis secara baik sehingga kekurangan asupan makanan dan buah yang
dihasilkan menjadi cacat/kerdil. Penyakit kerdil tidak dapat ditanggulangi
dengan menggunakan pestisida.
Pencegahan terbaik adalah dengan cara menanam tanaman jagung dengan
varietas yang tahan akan serangan penyakit ini dan melakukuan rotasi tanaman
untuk memutuskan siklus hidup virus. Tanaman yang terserang harus
dimusnahkan agar tidak menjadi inang dan menulari tanaman kain yang masih
sehat.
Gambar 7. Serangan penyakit kerdil
29
E. Hawar (Blight)
Penyakit Hawar (Blight) disebabkan oleh bakeri Pseudomonas gladioli pv.
Allicola. Bakteri ini biasa menyerang daun bagian bawah tanaman muda yang
akan berbunga. Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan
produktivitasnya menurun. Gejala awal penyakit ini adalah munculnya bercak
berbentuk huruf V pada daun. Lama kelamaan daun yang terserang akan
mengering, lalu mati.
Pencegahan penyakit hawar dilakukan dengan menanam varietas tahan
penyakit hawar dan membersihkan gulma disekitar tanaman inang seperti
bawang. Penendaliannya dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman yang
terserang. Pengaplikasian peptisida agak susah dilakukan untuk mengatasi
serangan penyakit ini.
30
F. Bulai (Downy Mildew)
Penyakit bulai (downy mildew) disebabkan oleh jamur Sclerospora
maydis. Bagian tanaman yang terserang adalah daun, terutama pada tanaman
yang masih muda yang berumur dibawah 40 hari. Daun yang terserang akan
berubah warna menjadi kuning keputih-putihandan dibagian bawahnya muncul
konidia berwarna putih, berbentuk seperti tepung. Seranagan penyakit ini akan
meningkat pada suhu udara tinggi.
Akibat penyakit bulai, tanaman akan menjadi rusak dan tidak dapat
menghasilkan tongkol yang sempurna. Jika serangan sudah sangat hebat,
tanaman akan mati. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan cara merendam
benih dalam fungisida sebelum ditanam. Pengendaliannya dilakukan dengan
membakar tanaman yang terserang dan menyemprotkan fungisida seperti
Ridomil 35 SD atau Saromilgold 350 EC dengan dosis sesuai aturan yang ada
pada kemasan.
G. Busuk Batang
Busuk batang disebabkan oleh bakteri Erwinia sp. Gejala awalnya, batang
bagian bawah berubah menjadi kecoklata, kemudian membusuk dan akhirnya
mati dan patah secara tiba-tiba. Dari titik patahan tercium bau busuk yang
menyengat. Pencegahan penyakit ini adalah dengan cara selalu menjaga
kebersihan lahan agar bakteri tidak dapat bekembang.selain itu, tanaman yang
terserang harus segera dimusnahkan agar tidak menulari tanaman lain yang
masih sehat. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan bakterisida
Agricimicyn derngan dosis sesuai aturan yang ada pada kemasan.
31
H. Karat Daun
Penyakit karat daun disebabkan pleh jamur Puccinia polysora Undrew.
Gejala awalnya timbul bercak-bercak merah dan keluarv serbuk seperti tepung
berwarna coklat kekuningan. Akibat penyakit ini, tanaman tidak dapat
melakukan fotosintesis dengan sempurna sehingga pertumbuhannya melambat,
bahkan tanaman dapat mati. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan
menanam varietas yang tahan serangan penyakit ini. Pengendaliannya dilakukan
dengan menyemprotkan fungisida seperti Antrakol, Dithane M-45, Ridomil MZ
dengan dosis sesuai dengan aturan yang ada pada kemasan.
I. Penyakit Helminthosporium
Penyakit helmintosporium atau penyakit cendawan dengan gejala
serangan membentuk bercak lonjong berwarna kuning ditengah dan dikelilingi
warna coklat,menyerang daun, pelepah dan tongkol. Cara pengendalian adalah
dengan cara menghindari penanaman berulang-ulang atau terus-menerus dan
dengan menyemprotkan fungisida ketanaman yang terserang penyakit.
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan hasil peneliltian dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Adapun cara penanggulangan hama pada tanaman jagung hibrida adalah
dengan cara melakukan penanaman secara serempak, melakukan rotasi
atau pergiliran tanaman, memakai benih dengan varietas tahan serangan
hama, memusnahkan tanaman yang terkena serangan hama, memasang
mulsa jerami, menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan fungigasi, dan
mengaplikasikan insektisida dengan cara menyemprotkannya pada
tanaman yang terserang hama.
2. Adapun cara penanggulangan penyakit pada tanaman jagung hibrida
adalah dengan cara merendam benih dengan fungisida, menggunakan bibit
varietas unggul yang tahan penyakit, memusnahkan tanaman yang terkena
serangan penyakit, membersihkan lahan tanam dari gulma, melakukan
rotasi untuk memusnahkan siklus hidup virus, dan juga mengaplikasikan
fungisida,dan bakterisida dengan cara menyemprotkannya pada tanaman
yang terserang penyakit.
B. Saran
1. Dalam melakukan pekerjaan apapun janganlah setengah setengah
2. Apabila melakukan sesuatu janganlah cepat menyerah/ putus asa
3. Janganlah mengucapkan kata tidak bisa apabila belum dikerjakan
33
DAFTAR PUSTAKA
Agung S.2007.Budi daya jagung hibrida.Jakarta: Agro Media Pustaka.
Id.answer.yahoo.com/question/index
Id.wikipedia.org./wiki/penyakit
Www.google.co.id