45
JUDUL : MENENTUKAN POLA PADA BARISAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN BIJI – BIJIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DI SD INPRES KAYANG III NAMA / NIM : NAEMA YALLA / 824 672 606 Alamat @-mail : [email protected] ABSTRAK Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang menentukan pola barisan bilangan, peneliti menggunakan media biji-bijian. Prestasi belajar siswa dalam menentukan pola barisan bilangan sangat rendah karena guru mengajar tidak menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat. Mengacu pada permasalahan tersebut, maka rumusan masalahnya adalah “bagaimana meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD Inpres Kayang III pada mata pelajaran matematika tentang menentukan pola barisan bilangan, melalui penggunaan media biji-bijian. Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitiannya adalah dapat menentukan pola pada barisan bilangan, menggunakan media biji-bijian di SD Inpres Kayang III. Maka dari itu, tujuan di atas peneliti mengadakan perbaikan melalui siklus I pada hari Sabtu tanggal 20 September 2014 dan siklus II pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014. Dilihat dari jadwal penelitian di atas, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, obervasi / pengamatan, refleksi. Tindakan yang dilakukan selama 2 siklus ini, siklus I (63,75%) dan Siklus pada II (100%), sehingga siswa telah mencapai ketuntasan belajar dengan perolehan nilai rata 75. Ini berarti prestasi belajar siswa sudah melewati KKM 65. Peningkatan hasil ini diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan media biji-bijian dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Inpres Kayang III dalam pembelajaran matematika tentang menentukan pola pada barisan bilangan. Kata Kunci : Hasil belajar, Barisan bilangan, Media biji-bijian i

Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

JUDUL : MENENTUKAN POLA PADA BARISAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN BIJI – BIJIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DI SD INPRES KAYANG III

NAMA / NIM : NAEMA YALLA / 824 672 606

Alamat @-mail : [email protected]

ABSTRAK

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang menentukan pola barisan bilangan, peneliti menggunakan media biji-bijian. Prestasi belajar siswa dalam menentukan pola barisan bilangan sangat rendah karena guru mengajar tidak menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat. Mengacu pada permasalahan tersebut, maka rumusan masalahnya adalah “bagaimana meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD Inpres Kayang III pada mata pelajaran matematika tentang menentukan pola barisan bilangan, melalui penggunaan media biji-bijian. Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitiannya adalah dapat menentukan pola pada barisan bilangan, menggunakan media biji-bijian di SD Inpres Kayang III. Maka dari itu, tujuan di atas peneliti mengadakan perbaikan melalui siklus I pada hari Sabtu tanggal 20 September 2014 dan siklus II pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014. Dilihat dari jadwal penelitian di atas, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, obervasi / pengamatan, refleksi. Tindakan yang dilakukan selama 2 siklus ini, siklus I (63,75%) dan Siklus pada II (100%), sehingga siswa telah mencapai ketuntasan belajar dengan perolehan nilai rata 75. Ini berarti prestasi belajar siswa sudah melewati KKM 65. Peningkatan hasil ini diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan media biji-bijian dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Inpres Kayang III dalam pembelajaran matematika tentang menentukan pola pada barisan bilangan.

Kata Kunci : Hasil belajar, Barisan bilangan, Media biji-bijian

i

Page 2: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia di segala kehidupan. Oleh sebab itu masalah pencapaian

pendidikan yang bermutu menuntut pengelolaan yang melibatkan pihak lain

yang dapat membantu peningkatan kualitas sumber daya secara professional.

Dengan adanya amanat Undang-Undang sistem pendidikan nasional, untuk

meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan untuk

mewujudkan tujuan dimaksud, maka upaya yang dilakukan pemerintah dalam

peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan adalah peningkatan kualitas

pendidik dan tenaga kependidikan guna tercapainya tujuan pendidikan

Nasional.

Salah satu dari kelompok mata pelajaran tersebut di atas adalah maa

pelajaran matematika yang merupakan objek pembelajaran dan menuntut

keterampilan serta kemampuan untuk melaksanakan dan pembelajaran

matematika yang bersifat abstrak. Keterampilan dan kemampuan dalam

melaksanakan pembelajaran merupakan cara atau strategi untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berkenaan dengan “menentukan pola pada barisan bilangan” yang

merupakan pokok bahasan pembelajaran di kelas III SD Inpres Kayang III

selalu mengalami kendala diantaranya adalah siswa kurang memahami,

suasana pembelajaran yang cenderung kaku dan ketuntasan belajar yang tidak

tercapai. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan memperbaiki proses

belajar mengajar dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan. Salah satu

cara yang dipandang penting untuk memperbaiki proses pembelajaran yaitu

menggunakan media biji-bijian. Proses belajar dengan menggunakan media

biji-bijian merupakan upaya bagi siswa tentang cara berpikir kritis dan

berdampak pada pemecahan masalah-masalah abstrak.

1

Page 3: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Ditinjau dari komponen guru agar proses pembelajaran berhasil maka

guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan ilmu

pengetahuan untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan dimaksud, maka

guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dengan

penyesuaian jenjang pendidikan setingkat minimal Strata Satu (S1) bagi guru

sekolah dasar. Dengan tercapainya tingkat akademik tersebut diharapkan guru

bisa memilih dan menggunakan strategi dalam pembelajaran matematika dan

melibatkan siswa agar aktif dalam pembelajaran baik secara mental, fisik

maupun sosial.

1. Aidentifikasi Masalah

Kesulitan pada mata pelajaran matematika disebabkan

pembelajaran matematika kurang bermakna, siswa masih belum aktif

terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga kemampuan siswa tentang

materi menentukan pola pada barisan bilangan sangat lemah karena pada

umumnya siswa hanya menerima begitu saja apa yang disampaikan guru

pada umumnya siswa telah mengenal ide-ide sejak dini, siswa mempunyai

kemampuan untuk berkembang dan pengalaman belajar yang dimilikinya.

Sehingga pada saat pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna jika guru

mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dpaat diidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut :

1. Kurang menggunakan media pembelajaran

2. Siswa kurang serius mengikuti yang diajarkan

3. Siswa sulit menentukan barisan bilangan

4. Sebagian siswa tidak mengerjakan tugas

5. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika rendah

2. Analisis Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas dan dapat dianalisis,

ternyata faktor penyebab timbulnya permasalahan, yaitu :

1. Guru tidak menggunakan media pembelajaran

2. Kreatifitas guru kurang

2

Page 4: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

3. Ruang belajar tidak menyenangkan

3. Alternatif Dalam Pemecahan Masalah

Sesuai hasil analisis terhadap permasalahan di atas, maka alternatif

pemecahan yang paling tepat menggunakan media biji-bijian. Dengan

kondisi seperti ini yang hanya dengan penanaman konsep saja tidak dapat

membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar tetapi perlu dibantu

dengan media konkrit yang ada terdapat di lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan yang diangkat dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah “Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II

SD Inpres Kayang III Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Menentukan

Pola Pada Barisan Bilangan Melalui Penggunaan Media Biji-Bijian?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah dapat

meningkatkan kemampuan siswa Kelas II mata pelajaran Matematika tentang

menentukan pola pada barisan bilangan menggunakan media biji-bijian di SD

Inpres Kayang III.

D. Manfaat Penelitian

1. Guru

Memberi motivasi bagi guru untuk memperbaiki perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Serta meningkatkan kinerja guru guna mencapai

tujuan pembelajaran yang menyenangkan. Dan rasa percaya diri dari

seorang guru lebih nampak.

3

Page 5: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

2. Siswa

Siswa menjadi senang, lebih kreatif serta inovatif dalam menanggapi

proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran pada setiap mata pelajaran, maka sekolah dapat

menghasilkan siswa-siswi yang bermutu, berkualitas dan berprestasi.

4

Page 6: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika

1. Pengertian belajar

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,

berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman. Belajar juga merupakan suatu proses perubahan karakter baik

yang berkaitan dengan kognitif, efektif dan psikomotorik.

Untuk merumuskan defenisi belajar yang memadai bukanlah suatu

pekerjaan yang mudah karena itu timbullah berbagai defenisi belajar yang

dikembangkan oleh para ahli diantaranya seperti yang dikemudkakan

Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka

Cipta ; 1999). Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui praktek atau latihan. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful

Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan indiidu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhn, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Pengrtian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses cara menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar. Pemblajaran menurut para ahli Gagne dan Briggs (1979:3).

Mengartikan instruktion atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian

peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengruhi

dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

3. Pengertian Belajar Matematika

Menurut S. Buner dari Universitas Harvard menjadi sangat

terkenal dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan

matematika khususnya menulis hasil studinya tentang “Perkembangan

5

Page 7: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Belajar”. Yang merupakan suatu cara untuk mendefenisikan belajar.

Bruner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami

peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara untuk

menyatakan kembali peristiwa tersebut dalam pikirannya, yaitu suatu

model mental tentang peristiwa yang dialami atau dikenalnya. Menurut

Bruner hal – hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang

menjadi tiga tahapan.

a. Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak

secara langsung terlihat dalam memanipulasi (Mengotak atik) objek.

b. Tahap Ikonok

Dalam tahap ini kegiatan penyajian berdasarkan pada pikiran internal

diomana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar –gambar

atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang

merupakan gambaran dari objek – objek yang dimanipulasinya.

c. Tahap Simbolik

Dalam tahp ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi

simbol – simbol

4. Tujuan Pembelajaran Matematika

Adapun tujuan pembelajaran matematika bahwa tujuan yang

hendak dicapai dari pembelajaran matematika sekolah adalah :

menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung

(menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari – hari,

menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat alih gunakan melalui

kegiatan matematia, dan memahami konsep matmatika, menjelaskan

keterkaitan antar konsep dan engaplikasikan konsep atau algoritma, secara

luwes, akurat, sefisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

6

Page 8: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

B. Peristiwa Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prstasi

belajar sebagai berikut : secara teori sesuatu kegiatan dapat memuaskan

suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya.

Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan,

penghargaan) dan dapat secara ekstrinsi (kegairahan untuk menyelidik,

mengartikan situasi.

Disamping itu siswa memerlukan / dan harus menerima umpan

balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport / nilai

test) (Psikologis belajar Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono

151).

Defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi

belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjkukan ukuran

kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prstasi belajar

hasil usaha belajar yang berupa nilai – nilai sebagai ukuran kecakapan dari

usaha belajar yang yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar di

tunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.

2. Wujud Hasil Belajar

Menurut Robert M. Gagne Hasil belajar atau tujuan pembelajaran

diklasifikasikan menjadi delapan.

a. Belajar isyarat (signal learing)

b. Belajar stimulus respon

c. Belajar merantaikan (chating)

d. Belajar asosiasi verbal (verbal association)

e. Belajar membedakan (Discrimination)

f. Belajar konsep (Cocep learniong)

g. Belajar dalil (rule learning)

h. Belajar memecahkan masalah (problem solving)

7

Page 9: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

C. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sadima (2006 : 6) media merupakan segala sesuatu yang

dapat digunakan untuik menyalurkan pesan dari pengirim kepada

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan

perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Menurut Latuhereu (Hamdani 2005) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar denganb maksud agar proses interaksi,

komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat

guna dan berdaya guna.

Berdasarkan pendapat kedua ahli maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran ,agar dapat merangksang pikiran, perasaan dan

perhatian siswa sehinga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan

tepat.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Harnich, dkk (1993) fungsi utama media pembelajaran

adalah sebagai berikut :

a. Pemusat perhatian siswa

b. Menggugah emosi siswa

c. Membantu siswa memahami materi pembelajaran membantu siswa

mengirgaisasikan informasi

d. Membangkitkan motivasi belajar siswa

e. Membuat pembelajaran menjadi lebih konkret

f. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra

g. Mengktifkn pembelajaran

h. Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang meluluh berpusat pada

guru

i. Mengaktifkan respon siswa.

8

Page 10: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

3. Jenis – Jenis Media Pembelajaran

Mdia pembelajaran pada umumnya dikelompokkan ke dalam tiga jenis

yang terdiri dari :

a. Media visual

Media visual (Daryanto, 1993 : 27) artinya semua alat peraga yan

digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmti lewat panca indra

mata.

b. Media Audio

Menurut Sudjana dan Rivai (2003 : 129) media audio untuk pengajaran

adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk audtif (pita suara

atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, peradsaan,

perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.

c. Media Audio Visual

Media Audio visual yaitu kombinasi antar media visual dan audio atau

yang bisa disebut pandang dengar.

4. Media Pembelajaran Biji Jagung

Media Pembelajaran biji jagung adalah media atau bahan pembelajaran

lokal yang mudah didapat dan dipergunakan dalam proses pembelajaran.

Media biji jagung digunakan untuk merangsang dan menarik perhatian

siswa dalam proses belajar tentang “menentukan pola pada barisan

bilangan”.

9

Page 11: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Subjek Penelitian Tindakan Kelas

Dalam penelitian tindakan kelas sebagai subjek penelitian adalah siswa

kelas III SD Inpres kayang III, Tahun Pelajaran 2014 / 2015 dengan

jumlah siswa 16 orang siswa yang terdiri dari 10 orang siswa laki – laki

dan 6 orang sisa perempuan.

2. Tempat Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas terlasana di SD Inpres Kayang, Desa Nadda,

Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara

Timur.

3. Waktu Peelitian Tindakan Kelas

Waktu Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I Tahun

Pelajaran 2014 / 2015 dengan alokasi waktu :

a. Tanggal, 17 September perbaikan pembelajaran siklus I (Pertama)

b. Tanggal, 24 September 2014 perbaikan pembelajaran siklus II (kedua)

Mata pelajaran yang diadakan penelitian adalah matematikan tentang

“menentukan pola pada barisan bilangan”.

B. Prosedur Pelaksanaan

Pengumpul;an data ini direncanakan dan dilaksanakan dalam dua

siklus dimana terdapat empat tahapan pelaksanaan pada setiap siklus yaitu

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi atau pngamatan dan

tahap refleksi.

1. Langkah – langkah pelaksanaan pada siklus I (pertama)

a. Perencanaan

1. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif

antara peneliti dan guru kelas III SD Inpres kayang III

10

Page 12: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

2. Membuat instrumen tes awal

3. Menyiapkan bahan

4. Menyiapkan lembar kerja siswa

b. Tahap Pelaksanaan

Peneliti / guru membentuk kelompok belajar siswa

c. Guru menjelaskan materi pembelajaran atau kegiatan yang akan

dilaksanakan siswa

d. Guru membagi LKS kepada siswa

e. Guru membimbing siswa dalam kelompok

f. Guru melaksanakan Post tes

2. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada saat implementasi RPP di kelas

yang dilakukan oleh Supervisor dua terhadap peneliti dalam proses

pembelajaran serta penelitia melakukan observasi tergadap siswa untuk

mengtahui kemajuan belajar siswa.

3. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada perbaikan

pembelajaran siklus I, hasil yang dicapai adalah belum memberi hasil

yang optimal yaitu peningkatan penuasaan materi oleh siswa dalam

pembelajaran. Oleh karena dalam pembelajaran terdapat kelemahan –

kelemahan yang dilakukan oleh peneliti yakni peneliti belum

mengatifkan siswa dengan media yang sesuai sehingga siswa tidak

mampu mengerjakan soal yang diberikan. Dengan demikian melalui

refleksi diri maka ingin melakukan perbaikan pemblajaran pada Siklus

II.

11

Page 13: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

2. Langkah – Langkah Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklu kedua dilaksanakan pada

empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observai

dan tahap refleksi

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1) Menginfentarisir kelemahan – kelemahan dalam pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I

2) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran

3) Menyiapkan bahan

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini yang harus dilaksanak oleh peneliti yaitu :

1) Guru menjelaskan materi pembelajaran

2) Guru membagikan LKS kepada siswa serta menjelaskan cara

mengerjakannya

3) Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan

c. Tahap Observasi

Pada saat kegiatan implementasi dilakukan oleh peneliti maka

observasi dilakukan oleh supervisor satu dan supervisor dua untuk

menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran serta meneliti

mengadakan pengamatan terhadap siswa berdasarkan format

pengamatan.

d. Tahap Refleksi

Berdasakan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus dua, hasil yang

dicapai adalah terjadi peningkatan penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil kerja kelompok dan individu

yang diperoleh dari siswa yaitu data observasi atau pengamatan dengan

nilai rata-rata 77 dan nilai tes LKS dengan nilai rata-rata 80. Maka

disimpulkan bahwa dengan menggunakan media biji jagung dalam

“Menentukan Pola Pada Barisan Bilangan” dapat meningkatkan

kemampuan siswa kelas III SD Inpres Kayang III.

12

Page 14: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dalam bentuk observasi dan tes, antar

lain :

1. Observasi

Hasil pengamatan terhadap siswa yang diperoleh dari observer serta data

tentang proses perbaikan pembelajaran.

2. Tes

Tes adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.

13

Page 15: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pembelajaran berlangsung dalam tiga tahapan yaitu pra siklus dan

dilanjutkan dengan penelitian perbaikan pembelajaran tindakan siklus I dan

siklus II. Setiap siklus terdapat 4 (empat) tahapan, yakni : Tahap Perencanaan,

Tahap Pelaksanaan, Tahap Observasi/Pengamatan dan Tahap Refleksi. Hasil

seluruh siklus disajikan sebagai berikut :

1. Pra Siklus

Sebelum siklus I dan siklus II dilaksanakan, peneliti terlebih

dahulu melaksanakan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru

dalam lembaran kerja siswa (LKS) pada siswa kelas III SD Inpres Kayang

III, Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor.

Namun setelah diadakan penelitian tentang hasil kerja siswa

(LKS), maka hasil penelitan tersebut masih jauh dari yang diharapkan.

Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai KKM pada kompetensi

dasar pelajaran tersebut adalah 65 hingga siswa yang belum mendapatkan

nilai 65 dikategorikan belum tuntas pelajarannya.

Tabel 1

Hasil Evaluasi Pra Siklus

No Nama SiswaNilai yang

DiperolehKeterangan

1 Norlin Masi Bapa 50 Tidak Tuntas

2 Yeni Mau Lalang 60 Tidak Tuntas

3 Susi Wabang 50 Tidak Tuntas

4 Dini Apriani Pandu 65 Tuntas

5 Adrian Imanuel Weni 60 Tidak Tuntas

6 Robinson Ena 55 Tidak Tuntas

7 Ade Irma Fabak 66 Tuntas

8 Stevani Kawa 65 Tuntas

14

Page 16: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

No Nama SiswaNilai yang

DiperolehKeterangan

9 Simeon Mau Yaru 65 Tuntas

10 Paskalis Aldo Unab 50 Tidak Tuntas

11 Aldo Igusti Mau

Tellu

50 Tidak Tuntas

12 Simson Mau kau 65 Tuntas

13 Dina S. F. Bu Pandu 60 Tidak Tuntas

14 Semuel S. Kala 50 Tidak Tuntas

15 Dorapia Maure 55 Tidak Tuntas

16 Jon R. Lili 60 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 936 Tuntas : 31.25 %

Nilai Rata-Rata 58,5 Tidak Tuntas : 60 %

Prosentasi 31,25 %

Jadi pada proses pembelajaran matematika tentang “Menentukan Pola

Pada Barisan Bilangan” untuk pra siklus 31,25 % artinya bahwa 5 dari 16

siswa yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 60 % siswa atau 11

dari 16 siswa belum tuntas pada KKM di SD Inpres Kayang III.

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 September 2014. Siklua I

meliputi 4 (empat) tahapan, yaitu :

1. Tahap Perencanaan

Diawal perencanaan, peneliti dan observasi berdiskusi mencari solusi

pemecahan masalah pembelajaran matematika di kelas III SD Inpres

Kayang III dan berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa

tentang barisan bilangan dengan menggunakan media biji jagung,

kemudian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menyusun RPP dan LKS Pembelajaran

15

Page 17: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

b. Menyediakan/menyiapkan media/alat peraga dan bahan praktek

pembelajaran

c. Menyusun instrumen penilaian

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran penelitian dapat menyusun

langkah-langkah proses pembelajaran sebagai berikut :

a. Mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang

sudah disiapkan

b. Melaksanakan pembelajaran RPP

1) Pembentukan kelompok RPP

2) Tanya jawab

3) Pemberian rangkuman materi pelajaran

4) Melakukan evaluasi diakhir pelajaran

5) Menganalisis hasil pembelajaran

3. Tahap Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa

kelas III yang berjumlah 16, dimana dalam proses pembelajaran yang

diberikan pada siklus I ini, siswa masih kurang perhatian dan tidak

termotivasi ataupun kurang aktif pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Pengamatan guru terhadap aktifitas selama proses

pembelajaran pada siklus I terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama SiswaNilai yang Diperoleh

Keterangan

1 Norlin Masi Bapa 65 Tuntas

2 Yeni Mau Lalang 65 Tuntas

3 Susi Wabang 65 Tuntas

4 Dini Apriani Pandu 65 Tuntas

5 Adrian Imanuel Weni 55 Tidak Tuntas

6 Robinson Ena 65 Tuntas

16

Page 18: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

No Nama SiswaNilai yang Diperoleh

Keterangan

7 Ade Irma Fabak 55 Tidak Tuntas

8 Stevani Kawa 70 Tuntas

9 Simeon Mau Yaru 60 Tidak Tuntas

10 Paskalis Aldo Unab 65 Tuntas

11 Aldo Igusti Mau Tellu 60 Tidak Tuntas

12 Simson Mau kau 70 Tuntas

13 Dina S. F. Bu Pandu 70 Tuntas

14 Semuel S. Kala 55 Tidak Tuntas

15 Dorapia Maure 65 Tuntas

16 Jon R. Lili 70 Tuntas

Jumlah Nilai 1020 Tuntas : 68,75 %

Nilai Rata-Rata 63,75 % Tidak Tuntas : 31,25 %

Prosentasi 68,75 %

Jadi pada proses pembelajaran matematika tentang “Menentukan Pola

Pada Barisan Bilangan” untuk Siklus I 68,75 % artinya bahwa 11 dari

16 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 31,25 % siswa

atau 5 dari 16 siswa belum tuntas pada KKM di SD Inpres Kayang III.

4. Tahap Refleksi

Hasil observasi pada siklus I melalui tabel di atas, diketahui ada

jumlah 16 orang siswa yang mengikuti pembelajaran, 5 orang siswa

diantaranya belum mencapai ketuntasan, karena KKM untuk

kompetensi dasar ini adalah 65. Dengan demikian, pembelajaran pada

siklus I, belum berhasil. Karena itu, melalui refleksi pada siklus I ini

dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan pembelajaran

pada siklus II.

17

Page 19: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

Guru Menulis Materi Pokok Di Papan Tulis

Guru mengontrol Anak sedang melaksanakan tugas

18

Page 20: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Siswa sedang berdiskusi

19

Page 21: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

3. Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, perencanaan

perbaikan pembelajaran pada siklus II ini, peneliti perlu menekankan

pembelajaran matematika tentang “Menentukan Pola Pada Barisan

Bilangan” melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menyediakan media/alat peraga

b. Menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktek

c. Menyediakan alokasi waktu

d. Membuat rangkuman materi

2. Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan ini, peneliti melakukan langkah-langkah

pembelajaran sebagai berikut :

a. Mengembangkan perangkat pembelajaran RPP, perbaikan LKS,

media/bahan praktek, instrumen penelitian yang akan digunakan

b. Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP perbaikan

c. Melakukan evaluasi

d. Menganalisis hasil pembelajaran

3. Tahap Pengamatan/Observasi

Berdasarkan hasil observasi/pengamatan pada siswa kelas II

yang berjumlah 16 siswa. Hasil observasi/pengamatan pada siklus II

dapat dilaporkan bahwa siklus II dalam menentukan barisan bilangan,

terlihat adanya peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu

siswa aktif, punya kemauan untuk mencari tahu lebih tinggi dan

mampu menentukan barisan bilangan. Sehingga nilai siswa menjadi

lebih baik dari nilai sebelumnya. Hal ini terbukti dari hasil belajar nilai

siklus II. Walaupun ada beberapa siswa yang nilainya hanya mencapai

standar KKM yakni 65.

20

Page 22: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Tabel 3

Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II

No Nama SiswaNilai yang Diperoleh

Keterangan

1 Norlin Masi Bapa 75 Tuntas

2 Yeni Mau Lalang 70 Tuntas

3 Susi Wabang 70 Tuntas

4 Dini Apriani Pandu 90 Tuntas

5 Adrian Imanuel Weni 70 Tuntas

6 Robinson Ena 80 Tuntas

7 Ade Irma Fabak 75 Tuntas

8 Stevani Kawa 75 Tuntas

9 Simeon Mau Yaru 70 Tuntas

10 Paskalis Aldo Unab 70 Tuntas

11 Aldo Igusti Mau Tellu 65 Tuntas

12 Simson Mau kau 95 Tuntas

13 Dina S. F. Bu Pandu 75 Tuntas

14 Semuel S. Kala 75 Tuntas

15 Dorapia Maure 70 Tuntas

16 Jon R. Lili 75 Tuntas

Jumlah Nilai 1200

Nilai Rata-Rata 75

Prosentasi

4. Tahap Refleksi

Proses pembelajaran siklus II, yakni perolehan hasil observasi serta

hasil evaluasi meningkat ini ditandai dengan adanya peningkatan hasil

belajar yang mencapai ketuntasan.

21

Page 23: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Tabel 4

Rekapan Nilai Perbaikan Pembelajaran

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa

Nilai yang Diperoleh

KetPra Siklus

Perbaikan

Siklus I Siklus II

1 Norlin Masi Bapa 50 65 75

2 Yeni Mau Lalang 60 65 70

3 Susi Wabang 50 65 70

4 Dini Apriani Pandu 65 65 90

5 Adrian Imanuel Weni 60 55 70

6 Robinson Ena 55 65 80

7 Ade Irma Fabak 66 55 75

8 Stevani Kawa 65 70 75

9 Simeon Mau Yaru 65 60 70

10 Paskalis Aldo Unab 50 65 70

11 Aldo Igusti Mau Tellu 50 60 65

12 Simson Mau kau 65 70 95

13 Dina S. F. Bu Pandu 60 70 75

14 Semuel S. Kala 50 55 75

15 Dorapia Maure 55 65 70

16 Jon R. Lili 60 70 75

Jumlah Nilai 936 1020 1200

Nilai Rata-Rata 58,5 % 63,75 % 75

Prosentasi 31,25 % 68,75 %

22

Page 24: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

FOTO KEGIATAN SIKLUS II

Mahasiswa sedang menyampaikan materi

Siswa sedang berdiskudi

23

Page 25: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Mengontrol siswa sedang melaksanakan tugas kelompok

24

Page 26: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Siklus I

Dengan adanya perbaikan pembelajaran materi tentang barisan

bilangan pada siklus I, siswa belum memahami dan memberikan

perhatian yang serius tentang apa yang dipelajarinya. Buktinya, pada saat

pemberian tugas untuk menyelesaikan soal, siswa belum terlihat mampu

menjawab dengan benar. Hal ini disajikan, ternyata ada beberapa siswa

yang tidak aktif dalam kegiatan proses pembelajaran berlangsung.

Dengan dasar adanya perbaikan pembelajaran ini, maka hasil yang

dicapai siklus I belum adanya peningkatan. Dilihat dari perbaikan

pembelajaran pada siklus I dengan nilai prestasi 31,25 % dan nilai rata-rata

kelas 58,5 sementara KKM yang ditentukan di sekolah adalah 65. Maka

ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 31,25 % dari

jumlah siswa 16 orang, yaitu 5 siswa mencapai ketuntasan belajar

sedangkan 11 siswa belum mencaai ketuntasan belajar.

2. Siklus II

Berdasarkan hasil pembalajaran pada siklus II, hasil yang diperoleh

adalah adanya peningkatan penguasaan siswa terhadap materi yang

diajarkan, karena perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru sesuai

dengan pembelajaran kontekstual. Siswa sudah memahami dan mengalami

sendiri materi yang diajarkan guru dalam RPP perbaikan pembelajaran.

Peningkatan hasil kemampuan siswa pada siklus II, yaitu nilai rata-rata

kelas 75. Hal ini berarti ketuntsan belajar siswa sudah melampaui KKM

yang ditentukan sekolah yakni 65. Siswa telah mencapai ketuntsan belajar

75, dari jumlah siswa 16 orang, jika dibandingkan hasil pembelajaran pada

siklus I, berarti ada peningkatan hasil belajar pada siklus II, siswa telah

menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, maka peneliti

menganggap bahwa dengan menggunakan media biji jagung dapat

meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa dapat mencapai ketuntasan

belajar mengenai materi tentang barisan bilangan.

25

Page 27: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

Hasil analisis berdasarkan tabel pra siklus, siklus I dan Siklus II maka

presentasi tingkat keberhasilan siswa dapat dilihat pada grafik berikut :

GRAFIK PEMBELAJARAN PER SIKLUS

26

Page 28: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

BSIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penilaian pembelajaran yang dilaksanakan dalam

dua d\siklus dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disumpulkan bahwa media “biji jagung” dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan siswa pada pelajaran matematika tentang “Menentukan Pola Pada

Barisan Bilangan”.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Supaya pembelajaran lebih efektif dan efisien, maka guru perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Guru harus menyususn rencana pembelajaran sesuai dengan materi yang

diajarakan.

2. Guru harus mempersiapkan diri dalam penguasaan materi ajar

3. Guru harus mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

4. Guru harus mengaktifkan siswa dengan penggunaan media pembelajaran

27

Page 29: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

DAFTAR PUSTAKA

Burhan Mustaqim, Ary Astuty (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta : Pusat

Perbukuan Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Latuheru. Pengertian, Peran dan Fungsi Media Pembelajaran. Jakarta : FTIK

UN, 1988.

Negoro, S,T dan B, Harahap, (1982). Ensiklopedi Matematika. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Sulardi, (2000). Pandai Berhitung Matematika Untuk Kelas III SD. Jakarta :

Erlangga.

Sri Anita W, dkk (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas

Terbuka.

28

Page 30: Karya Ilmiah Naema Jalla.doc

PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH

Kami yang bertanda tangan di bawah ini ANDERIAS SAITAKEL, S.Pd

Pembimbing Karya Ilmiah dari Mahasiswa :

Nama : NAEMA JALLA

NIM : 824 672 606

Program Studi : S1 Pendidikan dasar

UPBJJ : 79 Kupang

Menyatakan bahwa Karya ilmiah dari Mahasiswa tersebut di atas dengan Judul :

“MENENTUKAN POLA PADA BARISAN BILANGAN DENGAN

MENGGUNAKAN BIJI – BIJIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS III DI SD INPRES KAYANG III” layak untuk

diunggah ke Aplikasi Karya Ilmiah Universitas Terbuka dengan telah memperhatikan

ketentuan penulisan Karya Ilmiah sesuai Panduan yang telah ditetapkan dan ketentuan anti

Plagiasi.

Demikian persetujuan ini kami berikan.

Pembimbing,

ANDERIAS SAITAKELA

29