35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi manusia. Banyak cara untuk hidup sehat, misalnya dengan pola makan yang teratur dan menyehatkan, akan tetapi banyak orang yang tidak memperdulikannya karena kondisi ekonomi. Akhir-akhir ini banyak ditemukan berbagai masalah pangan dan gizi yang berkembang di masyarakat. Contohnya mengonsumsi mie ayam. Masalah-masalah tersebut semakin lama semakin berkembang dari waktu ke waktu, maka dari itu sangat dibutuhkan pengetahuan dan pendidikan kesehatan untuk dapat mengtasi masalah-masalah kesehatan. Tidak hanya individu, masyarakat pun harus memiliki pengetahuan dan pendidikan mengenai kesehatan supaya dapat mengatasi dampak yang timbulkan dari masalah tersebut. Sekarang ini, bahan pengawet atau bahan kimia sudah lazim digunakan para pedagang makanan dalam membuat makanan. Seharusnya, bahan pengawet atau bahan kimia tidak layak digunakan dalam pembuatan makanan, karena akan berakibat fatal bagi kesehatan pencernaan. Namun, para pedagang hanya ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa mengeluarkan modal banyak dengan tidak memikirkan kesehatan konsumen maupun akibat buruk 1

Karya Ilmiah Amir.doc

Embed Size (px)

Citation preview

NILAI MORAL DAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP FOLKLOR LARANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi manusia. Banyak cara untuk hidup sehat, misalnya dengan pola makan yang teratur dan menyehatkan, akan tetapi banyak orang yang tidak memperdulikannya karena kondisi ekonomi. Akhir-akhir ini banyak ditemukan berbagai masalah pangan dan gizi yang berkembang di masyarakat. Contohnya mengonsumsi mie ayam.

Masalah-masalah tersebut semakin lama semakin berkembang dari waktu ke waktu, maka dari itu sangat dibutuhkan pengetahuan dan pendidikan kesehatan untuk dapat mengtasi masalah-masalah kesehatan. Tidak hanya individu, masyarakat pun harus memiliki pengetahuan dan pendidikan mengenai kesehatan supaya dapat mengatasi dampak yang timbulkan dari masalah tersebut.

Sekarang ini, bahan pengawet atau bahan kimia sudah lazim digunakan para pedagang makanan dalam membuat makanan. Seharusnya, bahan pengawet atau bahan kimia tidak layak digunakan dalam pembuatan makanan, karena akan berakibat fatal bagi kesehatan pencernaan. Namun, para pedagang hanya ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa mengeluarkan modal banyak dengan tidak memikirkan kesehatan konsumen maupun akibat buruk yang ditimbulkan bahan tersebut. Yang menjadi salah satu masalah yang perlu diperhatikan saat ini adalah dampak negatif mengonsumsi mie ayam.

B. Rumusan Masalah

Masalah Pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini, terdiri dari tiga:

1. Apa dampak negatif mengonsumsi mie ayam terhadap kesehatan pencernaan ?

2. Mengapa mengonsumsi mie ayam dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan bagi konsumen?

3. Bagaimana cara membedakan mie ayam yang layak dikonsumsi dengan yang tidak layak dikonsumsi ?

C. Pembatasan Masalah

Dalam karya ini, penulis membatasi permasalahan pada konsumen yang mengkonsumsi mie ayam dalam jangka panjang.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, tujuan penulisan karya ini antara lain:

1. Menguraikan dampak negatif mengkonsumsi mie ayam terhadap kesehatan pencernaan

2. Menjelaskan tentang pengaruh mengkonsumsi mie ayam terhadap kesehatan pencernaan

3. Mengetahui cara membedakan mie ayam yang layak di konsumsi dengan mie ayam yang tidak layak dikonsumsi

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang berupa gambaran kesadaran bagi konsumen dalam mengkonsusi mie ayam, akan sangat bermanfaat bagi konsumen dan masyarakat secara umum. Uraian mengenai manfaat itu adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran konsumen dalam mengonsumsi mie ayam.

2. Sebagai konsumen agar mengurangi mengonsumsi mie ayam dalam jangka panjang

3. Bagi dunia kesehatan, penelitian ini dapat menjadi salah satu sarana menyadarkan konsumen dalam mengonsumsi mie ayam.

BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

I. Dampak Negatif Mengkonsumsi Mie Ayam

A. Hakikat Dampak Negatif

Arti dampak berarti pengaruh yang kuat, sedangkan arti dari negatif

Ialah hal-hal yang bersifat buruk oleh sebab, itu dampak negatif merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan akibat yang buruk. dampak negatif tersebut mendatangkan efek yang tidak baik terhadap penggunanya. (id.wikipedia.org.)

B. Hakikat Mengkonsumsi

Mengkonsumsi adalah mengurangi manfaat suatu barang atau jasa secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan berkesinambungan guna untuk memenuhi kebutuhan.

C. Hakikat Mie ayam

Mie Ayam adalah Mie yang dimasak berkaldu dan dihidangkan dengan potongan daging ayam dan daun sawi hijau.

Potongan daging berasal dari daging ayam yang dicincang-cincang lalu direbus dengan bumbu-bumbu seperti: bawang merah, bawang putih, miri, tumbar, lada, laos, kunyit, daun salam dan sedikit ebi.

II. Kesehatan Alat Pencernaan

A. Hakikat Kesehatan

Kesehatan adalah Suatu kondisi dimana seluruh anggota tubuh tidak mengalami gangguan atau berada pada kondisi normal.

1. Pengertian Kesehatan

Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan

Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.

Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang

Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

2. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

3. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudahadaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.

Golongan masyarakat yang dianggap teranaktirikan dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

4. Aspek-Aspek Kesehatan

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :

A. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

B. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.

Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.

Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

C. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

D. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.

Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

B. Hakikat Alat pencernaan

Kumpulan organ-organ yang bekerja sama dalam mencerna makanan, yang terdiri dari mulut, kerongkongan(esophagus), lambung(ventrikulus), usus halus(intestinum), usus besar dan anus.

III. Masyarakat Desa Andong

A. Hakikat Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama seperti: sekolah, keluarga, perkumpulan, negara semua adalah masyarakat.

Dalam ilmu sosiologi ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota-anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.sedangkan masyarakat pangabayan adalah terdapat hubungan antara anggota-anggotanya.

B. Hakikat Desa Andong

1. Letak Geografis Desa Andong

Andong adalah salah satu desa di kecamatan Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Wilayahnya terdiri dari empat dusun yaitu Andong, Bengkle, Duwet, dan Sugihan. Luasnya 12.600 m2.

2. Demografi Desa Andong

Administrasi wilayah

Secara administrasi, desa Andong dibagi menjadi empat perdusunan yang dipimpin oleh kepala dusun yaitu dusun I (Andong), dusun II (Bengle), dusun III (Duwet), dan dusun IV (Sugihan). Untuk menjalankan roda pemerintahan tingkat desa, terdapat empat kepala urusan yang membidangi yaitu kaur pemerintahan, pembangunan, kesejahteraan umum, keuangan. Selain kepala urusan terdapat pembantu pelaksana lapangan termasuk pengorganisiran segala aktifitas masyarakat yang disebut Rukun Warga (RW) sebanyak 10, dan Rukun Tetangga (RT) sejumlah 26.

Penduduk

Desa Andong dihuni oleh 1.157 KK yang terdiri dari 5.442 jiwa (2.675 laki-laki dan 2.767 perempuan). Pekerjaan utama sebagian besar masyarakat desa Andong adalah petani, baik sebagai pemilik, penggarap, dan buruh tani 843 orang. Sebagian lain menjadi peternak, sapi, kambing, itik, dan ayam.

C. Hakikat Mie Ayam di Desa Andong

Penjual Mie ayam di Desa andong sudah cukup banyak, dari yang berjual di samping jalan raya hingga di tengah-tengah perkampungan.

Bahkan minat dari masyarakat untuk membeli pun cukup banyak.

Pembelinya pun dari semua kalanagan. Mulai dari anak-anak, remaja, maupun dewasa menyukai mie ayam.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan, dilakukan di Andong yang masih termasuk dalam wilayah kecamatan Andong.

B. Strategi Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang lebih menekankan pada integrasi integrasi peran tricenta pendidikan terhadap kesadaran pelajar dalam keselamatan berlalu lintas di pedesaan, maka jenis penelitian yang dipilih adalah kualitatif deskriptif.

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, meliputi narasumber atau informan yang terdiri dari penjual mie ayam seperti mie ayam gondrong, harkit, sakura, mie ayam Mas Nur dan dari pembeli.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif yang dilakukan serta sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Menurut Rubino (2009:73), wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab secara langsung antara peneliti dan responden. Sedangkan menurut Sukardi (Rubino Rubiyanto 2009:73) wawancara adalah dialog interaktif antara peneliti dan responden yang dapat dilakukan secara sepihak oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab secara langsung dengan informan.

2. Observasi

Menurut Margono ( Rubino Rubiyanto 2009:75), mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang Nampak pada objek penelitian.

Observasi ada empat macam, yaitu:

a. Observasi partisipan

Observasi partisipan ini dilakukan untuk pengamatan sendiri dimana pengamat memasuki dan mengikuti semua kegiatan yang sedang dilakukan oleh objek atau subjek

b. Observasi non partisipasi

Dalam observasi ini semua aspek yang diamati sudah terdaftar secara sistematik. Observasi dilakukan tanpa peneliti terjun langsung mengikuti kegiatan yang sedang diamati.

c. Quasi Observasi Berpartisipasi

Yaitu observer berpura-pura ikut dalamk kegiatan observie yang secara nyata ia berfungsi sebagai observer

d. Observasi Sistematik dan Non Sistematik

Artinya, dalam mealaksanakan observasi kerangkanya ( aspek, gejala, factor) yang akan diperoleh telah dirumuskan, sebaliknya non sistematik semua gejala yang Nampak di catat.

Sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, yang mempertimbangkan jenis penelitian dan lokasi, dalam observasi ini peneliti menggunakan observasi sistematik dan non sistematik. Dimana kerangka berpikir dari penelitian ini telah dirumuskan dan semua gejala yang muncul saat observasi telah dicatat.

E. Teknik Cuplikan ( Sampling)

Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpose sampling, artinya pengambilan sample dilakukan dengan pertimbangan atau maksud tertentu, yaitu agar sample yang diambil dapat mewakili dari masing- masing penjual mie ayam. Sedangkan informan dipilih dengan melihat informan yang berkompeten. Namun pemilihan informan juga dapat berkembang sesuai dengan data. Dalam penelitian ini, yang dijadikan informan adalah empat penjual mie ayam dan enam konsumen.

F. Validitas Data

Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, teknik pengembangan validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data. Yang digunakan dalam penelitian data, yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Miles dan Huberman (dalam Sutopo, 2002) mengungkapkan bahwa terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis yaitu model analisis jalinan atau mengalir dan model analisis interaktif.

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini, peneliti akan membahas, dampak negatif mengonsumsi mie ayam terhadap kesehatan pencernaan, pengaruh mie ayam terhadap kesehatan pencernaan bagi konsumen, cara membedakan mie ayam yang layak dikonsumsi dengan yang tidak layak dikonsumsi

A. Dampak Negatif Mengonsumsi Mie Ayam terhadap Kesehatan Pencernaan

Berdasarkan hasil pemantauan BB-POM di Surabaya, dari 91 contoh pangan olahan yang dijual di pasaran, sebanyak 24 di antaranya positif mengandung formalin. Selain mie basah, makanan lain yang mengandung banyak formalin adalah tahu, ikan asin, dan ikan segar.

Laporan Badan POM tahun 2002 menunjukkan bahwa dari 29 sampel mie basah yang dijual di pasar dan supermarket Jawa Barat, ditemukan 2 sampel (6,9 persen) mengandung boraks, 1 sampel (3,45 persen) mengandung formalin, sedangkan 22 sampel (75,8 persen) mengandung formalin dan boraks. Hanya empat sampel yang dinyatakan aman dari formalin dan borak.

Menurut beberapa produsen, penggunaan boraks pada pembuatan mie akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Sementara itu, penggunaan formalin akan menghasilkan mie yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.

Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) atau food additives sudah sangat meluas. Hampir semua industri pangan, baik industri besar maupun industri rumah tangga, dipastikan menggunakan BTP. Penggunaan BTP memang tidak dilarang asalkan bahan tersebut benar-benar aman bagi kesehatan manusia dan dalam dosis yang tepat.

Pengawet merupakan salah satu jenis BTP yang paling banyak digunakan oleh produsen makanan. Penggunaan BTP dimaksudkan untuk mempertahankan kesegaran atau agar produk tahan lama, serta untuk memperbaiki rasa, aroma, penampilan fisik, dan warna. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik akibat perubahan kimiawi. Namun, karena kurangnya pengetahuan tentang bahaya penggunaan BTP, para produsen makanan menggunakan BTP (pengawet) secara berlebihan.

Bahan Tambahan yang Dilarang Digunakan dalam Makanan antara lain :

1. Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya.

2. Asam salisilat dan garamnya (Salicylic Acid and its Salt).

3. Dietilpirokarbonat (Diethylpirocarbonate DEPC).

4. Dulsin (Dulcin).

5. Kalium Klorat (Potassium Chlorate).

6. Khloramfenikol (Chloramphenicol).

7. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated Vegetable Oils).

8. Nitrofurazon (Nitrofurazone).

9. Formalin (Formaldehyde).

10. Kalium Bromat (Potassium Bromate).

Formalin merupakan salah satu pengawet yang akhir-akhir ini banyak digunakan dalam makanan, padahal jenis pengawet tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Formalin merupakan larutan tidak berwarna, berbau tajam, mengandung formaldehid sekitar 37% dalam air, biasanya ditambahkan metanol 10-15%.

Formalin mempunyai banyak nama atau sinonim, seperti formol, morbicid, methanal, formic aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, methyl aldehyde, oxomethane, formoform, formalith, oxomethane, karsan, methylene glycol, paraforin, poly-oxymethylene glycols, superlysoform, tetraoxymethylene dan trioxane.

Sifat Formalin

Pengawet ini memiliki unsur aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein, karenanya ketika disiramkan ke makanan seperti tahu, formalin akan mengikat unsur protein mulai dari bagian permukaan tahu hingga terus meresap kebagian dalamnya. Dengan matinya protein setelah terikat unsur kimia dari formalin maka bila ditekan tahu terasa lebih kenyal . Selain itu protein yang telah mati tidak akan diserang bakteri pembusuk yang menghasilkan senyawa asam, Itulah sebabnya tahu atau makanan berformalin lainnya menjadi lebih awet.

Formaldehida membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk lapisan baru di permukaan. Artinya, formalin tidak saja membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru yang melindungi lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. Bila desinfektan lainnya mendeaktifasikan serangan bakteri dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi, maka formaldehida akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya.

Melihat sifatnya, formalin juga sudah tentu akan menyerang protein yang banyak terdapat di dalam tubuh manusia seperti pada lambung. Terlebih, bila formalin yang masuk ke tubuh itu memiliki dosis tinggi.

Masalahnya, sebagai bahan yang digunakan hanya untuk mengawetkan makanan, dosis formalin yang digunakan pun akan rendah. Sehingga efek samping dari mengkonsumsi makanan berformalin tidak akan dirasakan langsung oleh konsumen.

Bahaya Formalin bagi Kesehatan

Kasus pemakaian formalin pada tahu, ikan segar, ikan asin, dan produk makanan lainnya menunjukkan kurangnya pengetahuan produsen serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan bahaya bahan aditif. Formalin tidak diperkenankan ada dalam makanan maupun minuman, karena dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Formalin sangat berbahaya jika terhirup, tertelan atau mengenai kulit karena dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan, reaksi alergi serta luka bakar.

Dampak jangka pendek (Akut)adalah bila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, atau tidak sadar hingga koma. Selain itu juga terjadi kerusakan pada hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat, dan ginjal.

Dampak jangka panjang (Kronis) adalah bila tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan, dan rasa gatal di dada.

Dampak Buruk Formalin bagi Tubuh Manusia

Kulit : Iritatif, kulit kemerahan, kulit seperti terbakar, alergi kulit.

Mata : Iritatif, mata merah dan berair, kebutaan.

Hidung : Mimisan.

Saluran Pernapasan : Sesak napas, suara serak, batuk kronis, sakit tenggorokan.

Saluran Pencernaan : Iritasi lambung, mual muntah, mules.

Hati : Kerusakan hati.

Paru-paru : Radang paru-paru karena zat kimia (pneumonitis).

Saraf : Sakit kepala, lemas, susah tidur, sensitif, sukar konsentrasi, mudah lupa.

Ginjal : Kerusakan ginjal.

Organ Reproduksi : Kerusakan testis, ovarium, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder.

Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet. Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet.

Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin.

Menurut Winarno dan Rahayu (1994), pemakaian formalin pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia. Gejala yang biasa timbut antara lain sukar menelan, sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran darah.

Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh.

Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutasi gen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.

Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.

Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah), dan haimatomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian .

Formalin atau larutan formaldehida (HCHO) yang biasanya untuk bahan pengawet mayat, penggunaannya pada makanan dalam dosis tinggi akan menyebabkan iritasi lambung, menyebabkan kanker, gagal ginjal, liver, limpa dan merusak jaringan tubuh.

Selain itu,mie ayam di klaim oleh beberapa pihak sebagai jenis makanan yang berbahaya karena mengandung lapisan lilin pada mie-nya. Lapisan ini sulit di cerna oleh tubuh dan perlu waktu sedikitnya dua hari sampai dapat dikeluarkan dari tubuh.

Penggunaan lilin sebagai pelapis produk mie yang telah diijinkan oleh FDA adalah penggunaan natural waxes yang terbuat dari food-grade vegetable (Jojoba oil, bayberry, castor, rice bran, soy wax), petroleum (Parafin, microcrystalline, petroleum jelly), beeswax (lilin yang dihasilkan oleh lebah), shellac- based wax (lilin yang dihasilkan oleh sejenis serangga Kierra Lacca) atau resin (lilin yang dihasilkan oleh jenis-jenis tumbu.

Selain lilin, kita juga harus memperhatikan penggunaan MSG dan kadar natrium total pada mie yang biasanya mencapai sekitar seribu miligram. Kita semua pasti tahu, bahwa kadar garam yang terlalu tinggi tidak baik bagi penderita hipertensi, jantung dan ginjal.

B. Pengaruh Mie Ayam terhadap Kesehatan Pencernaan bagi Konsumen

Mie belum mencukupi gizi yang seimbang bagi tubuh kita. Kelemahan dari konsumsi mie adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie berasal dari garam(NaCl) dan bahan pengembanya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie pertakaran saji.natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium(Na dan K) didalam darah dan jaringan.

Penggunaan formalin juga memengaruhi kerja lambung, usus dan organ percenaan lainnya. Bahkan dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan bagi tubuh.

Selain itu dapat memengaruhi kelenjar tyroid karena kandungan formalin didalamnya.Gejala yang mungkin terjadi akibat pengaruh formalin adalah pembengkakan pada leher bawah, disektar leher ada yang seperti tumor, bola mata seperti mau keluar, panas disekitar leher dan sering batuk ditengah malam.

Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.

Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :

Jika terhirup

Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek,

sakit kepala, kanker paru-paru.

Jika terkena kulit

Kemerahan, gatal, kulit terbakar

Jika terkena mata

Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan

Jika tertelan

Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

C. Cara Membedakan Mie Ayam yang Layak dikonsumsi dengan yang Tidak Layak Konsumsi

Mie yang layak di konsumsi adalah mie yang jauh dari bahan-bahan yang berbahaya dan tanpa berbahan dasar pengawet contohnya formalin, boraks serta bahan pengawet lain. Makanan dasar tanpa pengawet biasanya cepat membusuk,sedangkan yang berpengawet biasanya akan bertahan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Makanan yang tidak layak konsumsi sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa menimbulkan berbagai penyakit.

Khusus makanan yang berformalin petunjuk yang bisa didapat untuk membedakan dengan makanan tak berformalin adalah teksturnya terlalu keras namun tak padat. Selain itu yang berformalin juga tidak cepat rusak meski disimpan selama berhari-hari.

Berikut ini adalah cara membedakan mie layak konsumsi atau tidak antara lain:

1. Amati warnanya, mencolok atau tidak

Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Mie yang tidak layak konsumsi(mengandung formalin) warnanya akan lebih mengkilap dan mencolok, kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.

2. Cicipi rasanyaBiasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah bergetar dan tenggorakan gatal.

3. Perhatikan kualitasnya

Apakah makanan ini bertahan lama atau tidak, kalau bertahan lama berarti makanan ini mengandung bahan pengawet.

4. Cium baunya

Jika mengandung banyak kandungan formalin, maka tercium bau obat yang semakin menyengat. Sedangkan yang tidak mengandung formalin akan tercium bau khas mie.

Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.Aman dikonsumsi artinya produk makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yangdapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia. Layak dikonsumsi artinya makanan tersebut keadaannya normal tidak menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan, dan penyimpangan lain.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil yang telah kami lakukan, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

a. Mie ayam di klaim sebagai jenis makanan yang berbahaya bagi kesehatan pencernaan.

b. Mie belum mencukupi gizi yang seimbang bagi tubuh karena kandungan natriumnya yang tinggi

c. Cara membedakan mie ayam yang layak konsumsi dengan tak layak konsumsi adalah memperhatikan beberapa ciri fisik.

B. Saran

Terkait dengan penelitian ini, maka penulis mengungkapkan beberapa saran, antara lain:

a. Tetap perhatikan kandungan yang terdapat dalam mie ayam agar kita tetap sehat dan terhindar dari penyakit

b. Di harapkan tidak mengkonsumsi mie ayam secara berlebihan

c. Teliti dalam membeli mie ayam

DAFTAR PUSAKA

Direktorat Gizi Depkes RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bharata Karya Aksara

Jaelani, Ahmad. 1996. Ilmu Gizi Jakarta : Dian Rakyat.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Rubiyanto, Rubino, M.Pd. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surkarta: Program PGSD UMS.

id.wikipedia.org. 8 Mei 2012.

www.mojokertokota.go.id, 8 Mei 2012.

doktersehat.com, 6 Mei 2012.

belajarpsikologi.com, 8 Mei 2012.

katamutiara.info, 9 Mei.

www.depkes.go.id, 9 Mei 2012.

www.pom.go.id, 9 Mei 2012.

LAMPIRAN

Gambar Mie Ayam

WAWANCARA

Amir : Bagaimana proses pembuatan mie ayam di warung ini ?

Iwan: Ada dua proses pembuatan dalam mie ayam ini. Pertama proses pembuatan mie dan pembuatan potongan daging ayam.

Amir: Bagaimana proses pembuatan potongan ayam ?

Iwan: Pertama sediakan ayam yang sudah dibersihkan. Lalu rebus ayam tersebut dengan campuran sampai kuahnya mengental.

Amir: Lalu apa saja bumbu - bumbunya ?

Iwan: Bawang merah, bawang putih, miri, tumbar, lada, laos, kunyit, daun salam, sedikit ebi dan jangan lupa garam dan micin.

Amir: Bagaimana dengan pemuatan mienya? Apakah menggunakan bahan tambahan berbahaya?

Iwan: Tentu saja tidak. Jika menggunakan bahan tambahan berbahaya seperti formalin atau boraks, maka akan membuat kesehatan pencernaan terganggu dan tentu saja mengurangi jumlah pelanggan saya.

Amir: Terima kasih atas informasi yang diberikan serta telah menyediakan waktu untuk wawancara.

Iwan: Iya, tidak apa apa.

Amir: Kalau begitu saya pamit dulu. Assalamualaikum.

Iwan: Waalaikumsalam.

PAGE

22