43
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya tugas KARYA TULIS ILMIAH ini dengan judul “ PENGARUH KADAR PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN LOMBOK BIJI”. Kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan tugas KTI ini. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan KTI ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan KTI ini. Makassar, 14 Agustus 2007 Kelompok 9

karya ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: karya ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya tugas KARYA TULIS ILMIAH ini dengan judul “ PENGARUH KADAR PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN LOMBOK BIJI”. Kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan tugas KTI ini.Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan KTI ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan KTI ini.

Makassar, 14 Agustus 2007

Kelompok 9

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: karya ilmiah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Cabai mengandung capsaicin yang berfungsi untuk menstimulir detector

panas dalam kelenjar hypothalamus sehingga mengakibatkan perasaan

tetap sejuk walaupun di udara yang panas. Penelitian lain menunjukkan

bahwa capsaicin dapat menghalangi bahaya pada sel trachea, bronchial,

dan bronchoconsrtiction yang disebabkan oleh asap rokok dan polusi

lainnya.

Selain capsaicin, cabai pun mengandung zat mucokinetik. Zat ini di kenal

sebagai zat yang mampu mengatur, mengirangi, atau mengeluarkan

lender dari paru – paru. Oleh karena itu cabai sangat membantu penderita

bronchitis, masuk angina, influenza, sinisitus dan asam dalam

pengeluaran lender. Selain khasiat diatas, khasiat – khasiat cabai ;ainnya

pun masih banyak di teliti. Namun, untuk orang yang menderita penyakit

maag tentu saja di anjurkan untuk mengurangi konsumsi cabai

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh kadar pupuk urea terhadap pertumbuhan

terhadap lombok biji ?

2. Mengapa penggunaan pupuk secara berlebihan dapat

menyebabkan tanaman tersebut mati ?

C. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Page 3: karya ilmiah

Penelitian ini kami laksanakan dengan maksud dan tujuan

untuk mengetahui serta mempelajari proses pertumbuhan lombok biji

dan pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman lombok biji.

D. MANFAAT PENELITIAN

Kami dapat mengetahui seberapa besar pengaruh pupuk

terhadap pertumbuhan lombok biji. Dan kita juga dapat mengetahui

dampak positif dan negative yang dapat ditimbulkan oleh tumbuhan

lombok biji.

E. RUMUSAN HIPOTESIS

HIPOTESIS

Jika pemberian pupuk urea berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan

lombok biji mati. Begitu juga sebaliknya, jika pemberian pupuk urea sedikit

dapat menyebabkan pertumbuhan lombok biji terganggu / mati

VARIABEL

Variabel manipulasi / bebas :

Pot A = Diperlakukan dengan pemberian pupuk 1 gr

Pot B = Diperlakukan dengan pemberian pupuk 2 gr

Pot C = Diperlakukan dengan pemberian pupuk 3 gr

Variabel respon / terikat:

Kecepatan pertumbuhan lombok biji

Variabel control :

Pertumbuhan tinggi tanaman.

Page 4: karya ilmiah

Seperti yang kita ketahui bahwa pertumbuhan tumbuhan sangat

berpengaruh terhadap banyak atau sedikitnya kadar pupuk urea yang

diperlukan untuk tumbuhan.

Pupuk dapat memperlancar proses pertumbuhan tanaman akan tetapi

pemberian pupuk yang berleihan terhadap tanaman dapat menyebabkan

tanaman tersebut mati.

F. METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian kami melakukan eksperimen yaitu untuk mengetahui

pengaruh kadar pupuk urea yang berbeda-beda dan dengan takaran yang

bervariasi dengan perlakuan pada :

Pot A : 1 gr

Pot B : 2 gr

Pot C : 3 gr

Page 5: karya ilmiah

BAB II

ISI

A. TINJAUAN PUSTAKA

Cabai mengandung capsaicin yang berfungsi untuk menstimulir detector

panas dalam kelenjar hypothalamus sehingga mengakibatkan perasaan

tetap sejuk walaupun di udara yang panas. Penelitian lain menunjukkan

bahwa capsaicin dapat menghalangi bahaya pada sel trachea, bronchial,

dan bronchoconsrtiction yang disebabkan oleh asap rokok dan polusi

lainnya.

Pada dasarnya yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah factor

genetic ( keturunan ) dan lingkungan.seandainya perbedaan jenis tanah

diabaikan maka faktor lingkungan dalam hal ini ketinggian,tempat

mempengaruhi perbedaan penampilan varietas cabai hot beauty dan hero

di dua lokasi yang berbeda.

Hot beauty dan hero sangat adaptif pada ketinggian 400 m dpl seperti di

Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebaliknya kedua varietas ini kurang

adaptif di dataran tinggi seperti di pengalengan ( 1.400-1.600 m dpl ).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Proses pertumbuhan pada tumbuhan sangat dipengaruhi oleh beberapa

fakor, baik dari dalam maupun luar tubuh tumbuhan.

Page 6: karya ilmiah

A. FAKTOR LUAR

Faktor dari dalam tubuh tumbuhan yang memengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut.

1. Hormon

Horman berasal dari bahasa yunani yang berarti “merangsang”,

merupakan sinyal kimia yang mengoordinasi bagian-bagian suatu

organisme.Hormon sebagai pembawa pesan kimiawi dibutuhkan dalam

jumlah sangat kecil, tetapi dapat menginduksi perubahan besar dalam suatu

organisme. Horman merupakan senyawa kimia (tersusun dari protein) yang

mempunyai kemampuan untuk merangsang aktivitas sel. Hormon tumbuhan

oertama kali ditemukan oleh ahli botani F. Went (belanda, 1926),

yaituhormon auksin yang ditemukan pada ujung koleoptil kecambah

gandum.

Macam-macam hormon pada tumbuhan serta pengaruhnya terhadap

tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Auksin

Secara alami, Auksin yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan

senyawa kimia, yaitu asam indol asetat (IIA/Indol Acetic Acid) merupakan

senyawa yang tersusun dari asam amino jenis triptofan yang disusun pada

meristem apikal. Biasanya hormon ini digunakan untuk merangsang

pertumbuhan tanaman hasil perbanyakan secara vegetatif dan juga dapat

merangsang pertumbuhan buah tanpa biji. Auksin juga mempercepat

aktivitas pembelahan sel-sel pada titik tumbuhan (ujung akar, ujung batang,

dan kambium) sehingga mempercepat pertumbuhan tunas dan jaringan

vaskuler sekunder serta menghambat pertumbuhan tunas ketiak/aksiler.

Page 7: karya ilmiah

b. Giberelin

Giberelin berasal dari kata Gibberella fujikuroi, yaitu nama jenis jamur

parasit yang ditemukan oleh Fujiko Kurusawa (1926) dijepang yang

ekstraknya dapat mempercepat pertumbuhan. Pada tahun 1938, Gibberelin

fujikuroi diketahui mengandung asam giberelat/giberelin yang berfungsi

untuk mempercepat perkecambahan biji dan kuncup tunas, pemanjangan

batang dan pertumbuhan daun, merangsang pembungaan dan

perkecambahan buah, serta mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi

akar.

c. Sitokinin

Sitokinin disentesis dalam akar dan diangkut ke organ-organ lain yang

berfungsi untuk memengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar,

merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel, serta merangsang

perkecambahan, contohnya Zeatin.

d. Asam absisat (ABA)

Asam absisat (ABA) diproduksi pada daun,batang,akar,dan buah hijau.

Hormon ini menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama tubuh

tumbuhan kekurangan air,dan menghambat pemutusan dormasi.

e. Etilen

Etilen diproduksi pada jaringan buah yang sedang matang,buku

batang,daun,dan bunga yang menua. Hormon ini berperan mempercepat

pematangan buah;menghambat beberapa pengaruh auksin;mempercepat atau

Page 8: karya ilmiah

menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar,daun,dan

bunga,bergantung pada spesies tumbuhannya.

f. Oligasakarin

Oligosakarin merupakan senyawa oligogalakturonida,yaitu suatu asam

galakturonat berantai pendek yang merupakan sejenis gula yang

dimodifikasi dan disebut GALU. Senyawa ini mirip dengan system imun

pada manusia,yaitu memicu respon pertahanan terhadap pathogen. Selain

itu,senyawa ini mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel serta

pembungaan.

g. Brasinosteroid

Senyawa kimia yang diproduksi dalam biji,buah,tunas,daun,dan tunas

bunga yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan

normal. Contohnya,brassinolida.

Selain hormone-hormon tersebut,berdasarkan beberapa penelitian masih

terdapat hormon pertumbuhan yang memacu pembentukan organ-organ

tubuh seperti akar,batang,daun,dan bunga,yang disebut kalin,namanya

disesuaikan dengan organ yang dibentuknya. Rizokalin untuk akar,filokalin

untuk daun,kaulakolin untuk batang,dan antakolin untuk bunga,serta asam

traumalin untuk luka.

2. Gen

Gen adalah factor menurun atau sifat yang didapat dari

induknya,misalnya tinggi dan ukuran batang;bentuk dan ukuran daun;serta

rasa,bentuk,dan ukuran buah. Jika suatu tumbuhan sudan memiliki ukuran

Page 9: karya ilmiah

batang tertentu,walauoun kita membuat agar lingkungan semakin

baik,misalnya penambahan makanan,atau memperpanjang waktu

pertumbuhan/penanamannya maka pertumbuhan batangnya akan berhenti

sesuai dengan pengaturan gen dalam setiap sel tubuhnya. Contoh,jika kita

menenem tumbuhan jagung dengan diberi pupuk terus-menerus selama satu

tahuin,maka besar batangnya tidak akan melebihi ukuran normalnya. Contoh

lain,daun mangga tidak akan sebesar daun pisang meskipun diberi pupuk

dalam waktu yang lama.

B. FAKTOR LUAR (LINGKUNGAN)

Dalam kehidupan suatu tumbuhan,respon terhadap lingkungan sangat

jelas terlihat. Sebagai contoh,tumbuhan mampu mengenali waktu harian dan

waktu tahunan,mampu mengindra gravitasi dan arah cahaya serta

menanggapinya secara wajar. Faktor-faktor luar (lingkungan) yang

mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, antara lain:

1. Cahaya

Pada perkembangan tumbuhan, cahaya matahari berperan dalam

mengendalikan hampir semua tahap pertumbuhan mulai dari perkecambahan

sampai pertumbuhan daun dan respon gerak pada tumbuhan. Fungsi lain dari

cahaya matahari adalah untuk merangsang pembentukan pigmen (zat warna)

antosisnin dan flavonoid yang diperlukan dalam memberikan warna pada

buah dan bunga.

Cahaya matahari juga berperan terhadaprespon gerak tumbuhan yang

berpengaruh pada perkembangan struktur tumbuhan. Di tempat yang gelap

tanaman akan menampakkan ciri – ciri daun pucat dan lemah dengan batang

Page 10: karya ilmiah

tumbuh memanjang abnormal (etiolasi), karena di tempat yang gelap auksin

bekerja secara maksimal. Adapun di tempat terang, cahaya matahari

memacu pertumbuhan klorofil sehingga daun berwarna hijau dan

menghambat kerja auksin sehingga menghambat pemanjangan batang

(batang lebih pendek jika di bandingkan dengan di tempat gelap).

Pada tumbuhan terdapat respon fotoperiodisme, seperti dormansi,

perkecambahan, perkembangan batang dan akar, serta pembuangan. Respon

ini dikendalikan olehpigmen yang menyerap cahaya, yakni fitokrom. Ada

dua macam fitokrom yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang

yang berbeda, yaitu fitokrom yang menyerap sinar dengan panjang

gelombang 660 nm disebut Pm (fitokrom merah) dan biasanya berbentuk

inaktif, serta fitokrom yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang

730 nm dengan pengaruh yang berlawanan. Pengaruh fotoperiodisme ini

tidak tampak jelas di daerah tropis,karena rata-rata panjang siang dan malam

sama,tetapi di daerah subtropics tampak jelas karena ada periode panjang

siang dan malam tidak sama.

Berdasarkan pengaruh fotoperiodisme,tumbuhan di daerah subtropics

dibedakan menjadi:

- Tumbuhan berhari pendek,akan berbunga pada musim

gugur/akhir musim panas di siang lebih pendek dari malam.

Misalnya,tumbuhan stroberi dan krisan

- Tumbuhan berhari panjang,akan berbunga pada waktu

siang lebih panjang dari malam,yaitu pada musim semi. Misalnya,serelia

(gandum) dan kentang

- Tumbuhan berhari netral,waktu berbunga tidak

dipengaruhi lama penyinaran. Misalnya,bunga matahari dan kapas.

Page 11: karya ilmiah

1. Suhu (Temperatur)

Suhu memiliki pengruh yang besar terhadap pertumbuhan. Suhu

berhubungan erat dengan kerja enzim. Enzim sebagai pemicu/katalisator

pertumbuhan hanya dapat bekerja pada rentang suhu tertentu. Suhu

minimum atau maksimum akan membeikan pengaruh yang besar pada

tumbuhan di antaranya pertumbuhan abnormal, sedangkan pada suhu

optimum tumbuhan memperlihatkan tingkat pertumbuhan yang paling

baik.

Selama musim dingin pada suhu rendah, biji sebagian besar tumbuhan

mengalami dormansi dengan menekan laju metabolismenya agar tetap

hidup. Dorminasi adalah suatu kondisi biji atau tunas yang tetap hidup

dengan tingkat metabolismenya yang rendah, karena kerja enzimnya

terhambat atau bahkan berhenti.

2. Kelembapan

Kelembapan berhubungan dengan adanya kandungan air baik di udara

maupun di tanah. Kelembapan udara dan tanah sangat besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan tumbuhan. Pertumbuhan tumbuhan sebagai besar

terpacu oleh keadaan udara dan tanah yang lembap. Ketersediaan air

yang cukup dalam tanah dan rendahnya laju penguapan memungkinkan

sel-sel lebih aktif dalm proses pembesaran hingga mencapai ukuran

tertentu.

3. Gravitasi

Gravitasi menetukan arah pertumbuhan akar dan batang tumbuhan.

Berdasarkan pengaruh gravitasi, arah pertumbuhan tanaman dibedakan

Page 12: karya ilmiah

menjadi dua, yaitu gravitropisme positif dan batang menunjukan gerak

gravitropisme negative.

Tumbuhan dapat membedakan pertumbuhan keatas atau kebawah karena

adanya statolit, yaitu plastida khusus yang berisi butiran pati padat pada

titik rendah sel. Pada akar statolit terletak pada sel tertentu di tudung

akar, menyebabkan akar memiliki gravitropisme positif. Adapun pada

batang, bagian bawah akan lebih banyak mengandung statolit disbanding

bagian atasnya, sehingga mempunyai gravitropism

B. KAJIAN TEORI

VARIETAS CABAI ANTARA LAIN :

o VARIETAS CABAI KRITING LOKAL ;

Cabai keriting local merupakan varietas cabai keriting yang telah

lama di tanam dan di kembangkan di suatu daerah, misalnya cabai

keriting asal lampung tengah, cabai keriting asal kudus, cabai

keriting asal karo, dan cabai keriting asal rembang.

Cabai keriting hasil seleksi ialah cabai – cabai keriting yang di

tanam di kembangkan oleh suatu perusahaan benih dan di seleksi

menjadi galur murni.

Contoh cabai seleksi antara lain cemeti, select keriting, tamper,

laris dan prima.

o VARIETAS CABAI KERITING HIBRIDA

Cabai keriting hibrida sama seperti dengan cabai keriting local

biasa. Akan tetapi bila dicermati dengan teliti tampak bahwa cabai

keriting hibrida lebih responsife terhadap pemupukan sehingga

Page 13: karya ilmiah

pertumbuhannya lebih cepat dan produksi persatuan luasnya jauh

melebihi varietas kriting lokal.

Sebenarnya ada cukup banyak produsen benihdari luar negri yang

mendatangkan benih cabai keriting local dari Indonesia untuk di

kembangkan menjadi benih keriting hibrida.

Adapun sifat – sifat beberapa varietas tersebut di antaranya sebagai

berikut:

1) TM – 999. pertumbuhan tanaman cabi keriting TM –

999 sangat kuat. Ukuran buahnya 12,5 cm x 0,8 cm

dengan berat buah 5–6 gr.

TM – 999 cocok digiling dan di keringkan. Hasil per

tanaman berkisar 0,8-1,2 kg.

2) SALERO. Varietas salero berpenampilan seperti halnya

cabai keriting lokal umumnya. Cabai ini memiliki

adaptasi penanaman yang cukup luas dengan

produktivitas per hektar cukup tinggi

3) TARO. Varietas taro mempunyai ukuran buah yamg

sedikit lebih besar di banding cabai keriting TM – 999.

tanamannya besar dan kekar dengan ruas percabangan

panjang, tanaman ini mampu berproduksi baik di dataran

rendah sampai dataran menengah.

4) KHUNTI. Varietas kunthi mempunyai bentuk buah

keriting, kulit besar, ujung runcing, rasa pedas, dan

seragam seperti cabai keriting local. Tanamannya kokoh

dan dapat beradaptasi di dataran rendah, menengah,

sampai tinggi.

Page 14: karya ilmiah

5) CTH-01. Cabai keriting hibrida CTH-01 ani mempunyai

bentuk buah yang benar – benar keriting. Saingan

terberat dari varietas CTH-01 ini adalah varietas TM-

999, hal ini di karenakan produktifitasnya sangat

tinggi.meskipun selama ini pengembangannya masih

bertumpuh pada dataran rendah namun sebenarnya

mampu berproduksi dan tumbuh baik di dataran

menengah hingga dataran tinggi.

o VARIETAS CABAI RAWIT

Varietas cabai rawit yang berada di pasar sangat terbatas karena

petanilebih banyak menanam bibit sendiri dari buah hasil panen.

Di daerah yang kira – kira memiliki ketinggian tempat 300-400 m,

sangat cock di tanami beberapa varietas cabai berikut :

1) SKY HOT. Varietas ini merupakan cabe rawit hibrida yang

akan segera dirilis oleh distributornya di Indonesia ( Tirta

Mas ). Cabai introduksi dari korea, ini memiliki warna hijau

segar pada saat muda dan merah cerah pada saat masak.

2) CAKRA PUTIH. Buah varietas ini berwarna putih

kekuningan yang berubah marah cerah saat masak.

Pertumbuhan tanaman sangat kuat dengan membentuk

banyak percabangan. Posisi buah tegak ke atas dengan

bentuk agak pipih dan rasa sangat pedas. Cakra putih

mampu menghasilkan buah 12 ton per ha dengan rata – rata

300 buah pertanaman. Varietas ini dapat di panen pada umur

85-90 HST.

Page 15: karya ilmiah

3) CAKRA HIJAU. Varietas ini mampu beradaptasi baik di

daratan rendah maupun tinggi. Saat masih muda buahnya

berwarna hijau dan setelah masak berubah menjadi warna

merah. Potensi hasilnya 600 g per tanaman atau 12 ton per

ha. Rasa buahnya pedas. Varietas ini tahan terhadap

serangan hama dengan penyakit yang biasa menyerang

cabai. Panen berlangsung pada umur 80 HST. Cakra putih

maupun cakra hijau merupakan varietas cabe rawit yang

bermerek Kapal Terbang ex-Thailand

PENGRUH KETINGGIAN TEMPAT

Pada dasarnya yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah

factor genetic ( keturunan ) dan lingkungan.seandainya perbedaan

jenis tanah diabaikan maka faktor lingkungan dalam hal ini

ketinggian,tempat mempengaruhi perbedaan penampilan varietas

cabai hot beauty dan hero di dua lokasi yang berbeda.

Hot beauty dan hero sangat adaptif pada ketinggian 400 m dpl

seperti di Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebaliknya kedua

varietas ini kurang adaptif di dataran tinggi seperti di pengalengan

( 1.400-1.600 m dpl ).

PENGOLAHAN TANAH DAN PENANAMAN

Pembukaan Lahan

Cabai memerlukan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan dan

produksinya. Oleh karena itu, langkah awal yang mestinya di lakukan

adalah membersihkan lahan tersebut dari berbagai semak belukar

Page 16: karya ilmiah

maupun pohon-pohon pisang liar.Agar pekerjaannya mudah, semak-

semak tersebut dapat di matikan dengan penggunaaan herbisida seperti

basta 15 WSC, Roundup,Herbatop, dan Touchdown. Adapun dosis yang

di gunakan adalah 3-5 L/HA. Setelah gulma mati, lahan tersebut di

bersihkan dari sisa-sisa akar tanaman. Setelah itu barulah di lakukan

pengolahan tanah seperi biasa. Lahan tersebut harus di kapur terlebih

dahulu , setidaknya 2-4 ton kapur pertanian per hektar. Setelah perlakuan

tersebut, lahan dapat di buatkan bedengan – bedengan. Bedengan jangan

terlalu tinggi, cukup 25-35 cm, karna lahan tersebut merupakan lahan

kering.

Lahan yang sudah di bersihkan dan di olah sangat memungkinkan di

tanami cabai. Dengan system mulsa PHP. Malahan dengan adanya mulsa,

penguapan pupuk dan air tanah dapat ditekan seminimal mungkin serta

gulma akan lebih terkendali pertumbuhannya. Usahakan pengolahan

tanah dimulai saat hujan pertama kali turun ( oktober ). Dengan demikian

tanaman akan dengan senantiasa tercukupi kebutuhan airnya selama masa

pertumbuhan.

KEGAGALAN PINDAH TANAM

Banyaknya bibit cabai yang mati sewaktu dipindahkan di lapangan ada

beberapa sebab sebagai berikut :

1. tenaga kerja yang dignakan

kurang terampil sehingga banyak tanaman mati menempel pada mulsa

PHP ( plastik hitam perak ). Selain itu, pada saat tanam bibitnya

kurang menyatu dengan tanah bedengan sehingga timbul rongga yang

mengandung udara panas. Akibat perakaran tanaman muda menjadi

mati.

Page 17: karya ilmiah

2. tanaman stress karna perubahan

iklim mikro dari pembibitan kelapangan yang panas terik.

3. bibit di makan ulat tanah atau

gangsir.

Sementara pertumbuhan tanaman yang tidak seragam

dimungkinkan karena ukuran bibit yang ditanam tidak seragam atau

terlalu banyak tanaman sulaman. Untuk mengatasi banyak bibit mati

karena menempel pada mulsa PHP, diperlukan pelatihan cara penanaman

yang benar, khususnya pada tenaga kerja yang baru. Untuk mengatasi

serangan ulat tanah, sehari sebelum penanaman di lubang-lubang mulsa

dan parit dapat disemprotkan insektisida.atau dibuatkan umpan berupa

campuran 10 Kg dedak, 3/4 Kg gula merah, 100 g tepung ikan, 100 g

insektisida tepung Dicarzol 25 SP, dan 10 L air.

Untuk mengatasi ketidakseragaman pertumbuhan, sehari sebelum

penanamanharus sudah disiapkan bibit-bibit siap tanam dengan

ukuranseragam. Bibit yang seragam tidak berarti harus sama umur

semainya, tetapi hanya ukuranya yang seragam.

Tahapan Pengolahan Tanah

Pada prinsinya pengolahan tanah bertujuan untuk memberikan media

tanam yang mengandung pertumbuhan dan produksi tanaman secara

optimal. Tahap-tahap pengolahan tanah bervariasi tergantung situasi dan

kondisi. Didaerah dataran tinggi seperti Karo, Struktur tanahnya sangat

remah sehingga tidak diperlukan tahap-tahap pengolahan tanah seperti di

dataran rendah atau menengah. Pembentukan bedengan sama dengan di

dataran rendah atau menengah. Hanya saja, Bedengan di dataran tinggi lebih

rendah. Selain terganggu pada lapisan olahnya, ketinggian bedengan ini pun

Page 18: karya ilmiah

didasarkan pada ketersediaan air yang lebih banyak diandalkan dari air hujan

atau air siraman.

Ukuran Bedengan Sistem Mulsa PHP

Panjang bedengan sebaiknya cukup 12 m agar pemeliharaan tanaman

menjadi mudah. Namun demikin, bila dipandang perlu panjang bedengan

maksimal sebanyaknya 15 m. Tinggi bedengan dibedakan antara musim

kemarau dan musim hujan dengan pertimbangan tingkat ketersediaan air.

Pada musim kemarau iar akan lebih sulit diperoleh, sedanhkan pada musim

hujan terjadi kelebihan air.

Pada musim hujan, parit dibuat lebih lebar karena kondisi tanaman akan

lebih subur. Parit yang lebar akan memudahkan penyemprotan pestisida.

Kedalam parit keliling juga berbeda antara musim kemarau dan musim

hujan. Ini disebabkan pada musim hujan kelebihan air harus dibuang secara

tuntas agar tidak menimbulkan kelembaoan yang terlalu tinggi disekitar

tanaman.

Bedengan Penanaman Cabai Keriting.

Kelembapan menggunakan bedengan besar pada budidaya cabai secar

tradisional adalah dapat menimbulkan bahaya penyebaran penyakit.

Penanaman terlalu rapat juga akan mempercepat perkembangan hama

penyakit. Bila dalam satu bedengan besar dan satu tanaman yang terserang

penyakit layu bakteri maka penyebaranya akan sangat cepat dan sulit diatasi.

Dengan menerapkan pembuatan bedengan seperti itu, kompensasinya ialah

produki tanaman akan meningkat dan kualitas buah akan lebih bagus. Ini

disebabkan akan sedikit ditemikan buah sortiran karena serangan penyakit

antraknosa (patek).

Pengapuran

Page 19: karya ilmiah

Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan derajat kemasaman tanah

(pH). Oleh karena beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi

maka dapat dipastikan banyak lahan di Indonesia yang mempunyai pH tanah

rendah atau masam. Pengapuran juga berfungsi menambah unsure kalsium

yang sangat diperlukan tanaman. Kalsium berfungsi mengeraskan bagian

tanamn yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar,

mempertebal dinding sel buah, dan merangsang pembentukan biji.

Pengapuran paling baik dilakukan bersamaan dengan pembajakan lahan.

Dengan cara ini kapur pertanian akan segera tercampur merata dengan tanah

dan terendam air sehingga langsung bereaksi meningkatkan pH tanah. Bila

pengapuran digabungkan dengan pemberian pupuk kandang maka akan

terjadi pengikatan unsure-unsur hara terutama fosfor dan beberapa unsure

mikro pada pupuk kandang.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Jadwal Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan pestisida pada cabai hibrida memang sangat di perlukan.

Namun, penyemprotan pestisida secara berjadwal tidak dibenarkan.

Penyemprotan dilakukan hanya bila sudah terjadi gejala serangan.

Penyamprotannya pun harus tepat jenis, konsentrasi atau dosis, waktu, dan

sasaran.

Penyemprotan pestisida yang terlalu sering, selain menjadi mubazir

karena biayanya besra, juga akan mematikan musuh alami hama dan sumber

penyakit bersanhkutan. Kalu musuh-musuh alami tersebut mati maka secara

alami hama dan sumber penyakit tersebut tidak akan ada yang

mengendalikannya.

Page 20: karya ilmiah

Penyemprotan pestisida secara membabi buta terus –menerus dan dengan

dosis yang semakin meningkat juga akan meningkatkan kekebalan hama dan

sumber penyakit terhadap pestisida.

Saat tetap Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pagi hari setelah embun

hilang. Pada saat itu mulut daun ( stomat ) telah membuka sehingga butiran

semprotan pestisida atau pupuk daun dapat digunakan secara optimal oleh

cabai. Bila dilakukan suang hari yang sangat terik, akan terjadi penguapan

yang cukup besar dan stomata telah menutup sehingga penyemprotan

menjadi kurang efektif.

Untuk pertanaman cabai seluas 3 ha, tentu diperlukan sprayer gendong

semiotomatis yang cukup banyak (minimal 10 buah) agar pekerjaan dapat

berlangsung cepat. Sementara untuk skala usaha lebih dari 2 ha, sebaiknya

digunakan alat semprot power sprayer. Alat ini digerakkan dengan motor

berbahan baker bensin.

Mengatasi Serangan Ulat

Ulat memang merupakan hama popular untyuk sayuran, tidak terkecuali

cabai, terutama di dataran rendah. Ilat Spodoptera litura biasa menyerang

daun-daun cabai hingga hanya tulang daun saja yang tersisa, sedangkan ulat

Helicoverpa sp, dan ulat Spodoptera exigua biasanya membuat lubang dan

memakan buah cabai, baik masih hijau maupun sudah merah. Ulat-ulat

tersebut lebih banyak menyerang saat hari mulai redup, sedangkan saat

panas terik (siang hari) mereka bersembunyi didalam tanah disekitar

perakaran cabai.

Untuk mengendalikan ulat-ulat tersebut, Anda dapat melakukannya

secara terpadu dari beberapa langkah berikut ini.

Page 21: karya ilmiah

1. Mekanis. Pengendalian dengan cara ulat dipunguti pada malam hari

secara menyeluruh.

2. Kultur teknis. Pengendalian dengan cara pengolahan tanah secara

sempurna. Dalam proses pembuatan, bedengan harus cukup lama

dibalik-balik dan dikeringkan agar sisa-sisa ulat atau pupa benar-benar

mati.

3. Pemasangan perangkap imago hama. Imago ulat dapt ditangkap

dengan cara dipasangkan perangkap berupa sex ferromone "ugratas"

diareal yang terserang. Ugratas berbentuk seperti senar plastic kecil

berwarna merah. Ujung-ujungnya dipotong, kemudian digantungkan

didalam botol bekas air mineral yang telah diberi lubang. Lubang

dibuat dengan menggunakan pisau hingga membentuk huruf "X".

Keempat sisi lubang ini dilipat kedalam agar imago yang masuk ke

dalamnya akan sulit untuk keluar lagi. Ugratas yang telah dipotong

akan memancarkan aroma birahi dari imago betina sehingga imago

jantan akan berusaha mendatanginya. Setelah imago betina tidak

terkawini. Akibatnya populasi ulat akan menurun drastis.

4. Sanitasi lingkungan. Gulma yang ada di parit maupun di bedengan

atau lubang tanam harus dibersihkan.

5. Penyemprotan isektisida. Insektisida hanya dapat mengendalikan

ulat pada fase (instar) awal. Bila telah memasuki instar akhir (3-4),

ulat akan sulit dikendalikan. Penyemprotan berberapa saat setelah ulat

menetas sangat membantu menurunkan populasi ulat. Oleh karenanya,

lakukan penyemprotan pada malam hari. Insektisida yang dapat

digunakan sangat bervariasi.

Ada kutu Warna kuning Kehijauan

Page 22: karya ilmiah

Kutu persik mempunyai cirri khas, yaitu menghasilkan sekresi yang

mengandung gula sehingga dapat mengundang datangnya semut. Selain itu,

kutu ini juga mengundang cendawan jelaga sehingga daun-daun yang

terserang akan menjadi hitam. Akibatnya daun akan sulit melakukan

fotosintesis (menghasilkan zat makanan). Kutu ini sangat cepat berkembang

biak karena system perkembangbiakannya tanpa kawin (parthenogenesis).

Pencegahan hama ini dapat dilakukan dengan pembukaan lahan cabai

jauh dari lahan cabai, semangka, melon, atau kacang panjang yang dewasa.

Pengendaliannya dengan cara menjaga lingkungan pertanaman agar tetap

bersih. Daun-daun tanaman yang sudah terserang parah harus dipetik dan

dimusnahkan. Bila serangan telah melewati ambang ekonomi,

pengendaliannya dapt dilakukan dengan penyemprotan insektisida secara

Berselang-seling.

Daun Mengering

Thrips termasuk hama yang paling sulit dikendalikan pada cabai.

Disebabkan hama ini mampu beranak tanpa kawin sehigga

perkembangannya sangat cepat. Thrips bersembunyi di dalam kolopak

bunga cabai pada siang hari. Bila populasinya sudah diatas ambang

ekonomi, hama ini pun dapat ditemui di balik daun. Seperti halnya kutu

persik dan tungau. Thrips pun berfungsi sebagai penular virus. Daun

tanaman yang telah terserang akan menjadi keriting, bercak-bercak kuning,

dan pertumbuhannya kerdil.

Dithane dan Antracol yang anda gunakan bukanlah insektisida, tetapi

fungisida untuk mengendalikan penyakit tanaman. Demikian pula dengan

Vitalik yang merupakan sejenis PPC (pupuk pelengkap cair) untuk

meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sementara bassa dan lannate memang

merupakan insektisida, tetapi kurang tepat untuk mengendalikan hama

Page 23: karya ilmiah

thrips. Insektisida yang khusus digunakan untuki mengendalikan hama ini

hamper sama dengan insektisida untuk mengendalikan kutu persik.

Buah Rontok

Penyebab kerontokan buah pada cabai ada berbagai macam, yaitu akibat

serangan penyakit phytophthora, kekurangan unsure hara mikro, dan

serangan hama lalat buah (Bactrocera dorsalis). Lalat buah betina biasanya

meletakkantelur didalam buah cabai segar dengan cara menusukan stylet ke

buah cabai. Selanjutnya telur-telur yang ada di dalam buah cabai tersebut

akan menetas menjadi larva berupa ulat kecil. Di dalam buah cabai tersebut,

ulat ini memakan isi buah yang berakibat buah menjadi busuk dan akhirnya

rontok.

Untuk mengendalikan erangan lalat buahtersebut, Anda dapat

mengupayakan dengan berbagai cara berikut ini.

1. Pemasangan perangkap. Perangkap yang digunakan dapat berupa

Botol bekas air mineral yang diletakkan dengan posisi tidur. Didalam

botol diletakkan kapas yang telah diberi sex ferromon berupa larutan

methyl eugenol yang telah di campurkan insektisida. Oleh karena

rangsangan bau birahi lalat betina dari larutan methyl eugenol, lalat

jantan akan masuk kedalam botol bekas air mineral. Akhirnya lalat jantan

terperangakap di dalam botol dan mati. Akibatnya lalat-lalat betina tidak

akan terbuahi lalat jantan sehingga populasi lalat buah menurun.

2. Sanitasi Lingkungan. Buah- buah cabai yang busuk dan berserakan

di sekitar pertanaman harus dibersihkan.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Page 24: karya ilmiah

Berdasarkan judul maka kerangka pemikiran penulisan karya ilmiah adalah sebagai

berikut:

B. EKSPERIMEN PENELITIAN

Judul

Pengaruh kadar pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman

lombok biji

ALAT DAN BAHANAlat :

o Gelas air mineral sebanyak 3 buah

o Tanah

KADAR PUPUK UREA

TUMBUHAN

TINGGI TANAMAN

CEPAT SEDANG LAMBAT

HASIL

Page 25: karya ilmiah

o Air

o Penggaris

o Timbangan neraca

o Sendok ukur

Bahan :

o Lombok biji

o Pupuk urea

PROSEDUR

Cara kerja :

Pertama – tama semaikan bibit lombok biji diatas tanah.

Kemudian timbang gelas dan tanah dengan menggunakan

timbangan neraca

Setelah itu beri label pada tiap – tiap wadah yaitu A, B dan C

Lombok dipilih lalu dimasukkan ke dalam wadah yang telah

disediakan

Lalu beri pupuk urea sesuai dengan takaran yang telah

ditentukan untuk setiap wadah

Setelah itu siram dengan teratur dan amati selama waktu

eksperimen

Tabel dan Grafik

WADAH TINGGI BATANG1 2 3 4 5 6

Pot A (1 gr)- 0,5 0,8 2,2 3,8 4,7

Pot B (2 gr) - 0,7 1,2 3,5 4,8 5

Pot C (3 gr) - 0,3 0,7 1,6 2,2 2,5

Page 26: karya ilmiah

KESIMPULAN

Pupuk baik untuk kelancaran pertumbuhan tanaman maupun

tumbuhan lainnya, akan tetapi penggunaan pupuk yang berlebihan

dapat menyebabkan tanaman tersebut terganggu / mati.

D. HASIL PRESENTASE

Pertanyaan : Manakah ke tiga tanaman tersebut subur. Kenapa

Lebih subur diantara tanaman lainnya.

Page 27: karya ilmiah

Jawaban : Pot B, Karena pemberian pupuk cukup dan dapat

Dilihat dari segi batang yang kokob, daun yang

Berwarna hijau dan besar.

Pertanyaan : Mengapa pemberiaan pupuk urea yang sedikit

Dapat menyebabkan pertumbuhan lombok biji

Terganggu. Dan jelaskan akibatnya.

Jawaban : Karena pupuk yang dibutuhkan tidak mencukupi,

Akibatnya pertumbuhan lambat atau mati.

Pertanyaan : Unsur apa sajakah yang terdapat pada pupuk yang

Anda gunakan.

Jawaban : Unsur Hara makro ( Natrium/N, fosfor/P,

Kalium/K ) dan Unsur Hara mikro

( Boron/B, Tembaga/Cu, Kbalt/Co, Klor/Cl,

Mangan/M

Page 28: karya ilmiah

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

Cabai mengandung capsaicin yang berfungsi untuk menstimulir

detector panas dalam kelenjar hypothalamus sehingga mengakibatkan

perasaan tetap sejuk walaupun di udara yang panas. Dalam hal

penanaman cabai pada saat musim hujan didaerah tersebut, yang

terpenting adalah membuang kelebihan air secara tuntas. Oleh karena

itu, Carilah lokasi yang tidak mudah tergenang karena tidak semua

lahan pertanian di Prembun rawan banjir.

Pada dasarnya yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

adalah faktor genetis ( keturunan ) dan lingkungan. Meskipun teknis

budi daya yang diterapkan sama, belum tentu hasil tanaman akan

sama pada varietas yang sama.Keuntungan bertanam cabai di musim

hujan adalah tidak banyak pesaing. Ini dikarenakan di sentra

penanaman cabai local umumnya sedang tidak melakukan

penanaman. Akibatnya permintaan buah cabai akan lebih besar dari

suplai buah cabai yang dihasilkan.

B. SARAN

Page 29: karya ilmiah

Agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan lancar sebaiknya

penggunaan pupuk di berikan sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Alberts, B BiologiMolekuler 1994, Penrbit Gramedia putaka utama, Jakarta,1994.

Patiwi, D, A, Biologi Sma Kurikulum 2004, Penerbit Erlangga, Makassar, 2004.

http : // www.kompas.com / kompas-cetak

Begot,S Biologi Sma KTSP 2007, Penerbit Inter plus,Jakarta,2007

Amien,Moh. 1994. Biologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dwidjoseputro, D. 1986. Pengantar fisiologi tumbuhan. Jakarta: Gramedia.