1
Karakteristik dan manajemen Torsio ovarium Pada pasien premenarche dan pasien postmenarche Eran Ashwal, MD, Liran Hiersch, MD, Haim Krissi, MD, Ram Eitan, MD, Saharon Less, MD, Arnon Wiznitzer, MD, and Yoav Peled, MD TUJUAN: Untuk membandingkan karakterstik klinis, ultrasonografi, dan operatif pasien premenarche dan postmenarche yang telah terdiagnosa torsio ovarium secara operatif. METODE: Sebuah penelitian cohort semua pasian yang telah terdiagnosa torsio ovarium secara operatif pada suatu rumah sakit pendidikan selama 1997-2013. Umur, gejala yang tampak, studi diagnostik, dan penemuan patologis dianalisa. HASIL: Sejumlah 41 pasien premenarche dan 208 postmenarche terdiagnosa mengalami torio ovarium selama penelitian berlangsung. Median usia antara 9 hingga 27 tahun. Median durasi gejala sebelum kemunculan gejala pertama lebih lama pada pasien premenarche (24 banding 8 jam, P<.001) sebagaimana median interval dari awal kunjungan rumah sakit hingga menjalani operasi ( 9,5 jam banding 4,6 jam, P>.001). Gadis premenarche memiliki tingkat kelelahan, demam, dan penemuan massa pelvik lebih tinggi pada pemeriksaan dan tanda ultrasonografi penanda ovarium serupa. (78,5%, banding 73,1, P=.53). Selama operasi, ovarium hitam kebiruan lebih banyak ditemukan pada gadis premenarche (61% banding 41,3%, P=.02). KESIMPULAN: Torsio ovarium pada perempuan premenarche memiliki interval onset gejala yang lebih lama dan lebih banyak ditemukannya demam dan masa pelvik pada pemeriksaan dibandingkan dengan perempuan postmenarche. Data tersebut dapat membantu dokter mengevaluasi nyeri perut pada perempuan premenarche.

Karakteristik Dan Manajemen Torsio Ovarium Pada Pasien Premenarche Dan Pasien Postmenarche

Embed Size (px)

DESCRIPTION

torsio uteri

Citation preview

Page 1: Karakteristik Dan Manajemen Torsio Ovarium Pada Pasien Premenarche Dan Pasien Postmenarche

Karakteristik dan manajemen Torsio ovarium Pada pasien premenarche dan pasien postmenarche

Eran Ashwal, MD, Liran Hiersch, MD, Haim Krissi, MD, Ram Eitan, MD, Saharon Less, MD, Arnon Wiznitzer, MD, and Yoav Peled, MD

TUJUAN: Untuk membandingkan karakterstik klinis, ultrasonografi, dan operatif pasien premenarche dan postmenarche yang telah terdiagnosa torsio ovarium secara operatif.METODE: Sebuah penelitian cohort semua pasian yang telah terdiagnosa torsio ovarium secara operatif pada suatu rumah sakit pendidikan selama 1997-2013. Umur, gejala yang tampak, studi diagnostik, dan penemuan patologis dianalisa.HASIL: Sejumlah 41 pasien premenarche dan 208 postmenarche terdiagnosa mengalami torio ovarium selama penelitian berlangsung. Median usia antara 9 hingga 27 tahun. Median durasi gejala sebelum kemunculan gejala pertama lebih lama pada pasien premenarche (24 banding 8 jam, P<.001) sebagaimana median interval dari awal kunjungan rumah sakit hingga menjalani operasi ( 9,5 jam banding 4,6 jam, P>.001). Gadis premenarche memiliki tingkat kelelahan, demam, dan penemuan massa pelvik lebih tinggi pada pemeriksaan dan tanda ultrasonografi penanda ovarium serupa. (78,5%, banding 73,1, P=.53). Selama operasi, ovarium hitam kebiruan lebih banyak ditemukan pada gadis premenarche (61% banding 41,3%, P=.02).KESIMPULAN: Torsio ovarium pada perempuan premenarche memiliki interval onset gejala yang lebih lama dan lebih banyak ditemukannya demam dan masa pelvik pada pemeriksaan dibandingkan dengan perempuan postmenarche. Data tersebut dapat membantu dokter mengevaluasi nyeri perut pada perempuan premenarche.