Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ProsidingProsiding
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL
Kerjasama
KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ISBN : 978-602-18471-2-1
KAPKAYO
ProsidingSEMINAR NASIONAL
Kesiapan Tenaga Kesehatan
menghadapi MEA
Tim Penyunting:Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
31 Oktober 2015
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78
v
PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179
vi
MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286
vii
PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL
YOGYAKARTA 2015
Lia Dian Ayuningrum1, Lutfi Nurdian Asnindari2
1 Mahasiswa Prodi DIV Bidan Pendidik STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta 2 Program Studi Ners STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email : lia.liadianayuningrum.gmail.com
INTISARI Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh
Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Tentang Hepatitis B. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental design dengan rancangan desain nonequivalent control group design. Jumlah populasi adalah 63 orang ibu hamil. Pengambilan sampel dengan metode quota sampling yaitu dengan membagi 20 ibu hamil sebagai kelompok eksperimen dan 20 ibu hamil sebagai kelompok kontrol. Instrumen berbentuk kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel tingkat pengetahuan dengan nilai (z) = 3,835 dengan nilai signifikasi (p) = 0,000, variabel sikap dengan nilai (z) = 1,505 dengan nilai signifikasi (p) = 0,000 ( <0,05).
Kata Kunci: Hepatitis B, Pengetahuan, Sikap, Penyuluhan
PENDAHULUAN
Hepatitis B adalah penyakit infeksi yang merupakan masalah kesehatan
utama di Negara berkembang terutama Negara dengan kepadatan penduduk yang
tinggi. Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang
disebabkan oleh virus hepatitis B. Hal ini dapat menyebabkan penyakit hati kronis
dan infeksi kronis dan menempatkan orang pada resiko tinggi kematian dari
sirosis hati dan kanker hati. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hingga
saat ini sekitar 240 juta orang di dunia mengalami infeksi kronis hati dan lebih
dari 780 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena konsekuensi akut atau
hepatitis B kronis (WHO, 2014).
Berdasarkan data WHO (2008), penyakit hepatitis B menjadi pembunuh
nomor 10 di dunia dan endemis di Cina dan bagian lain di Asia termasuk
Indonesia.Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan angka kejadian tertinggi
286
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
setelah Cina dan India. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2007, prevalensi hepatitis B sebesar 34% dan cenderung meningkat karena jumlah
pengidapnya terus bertambah terlebih lagi terdapat carrier atau pembawa penyakit
dan dapat menjadi penyakit pembunuh diam-diam (Silent Killer) bagi semua
orang tanpa kecuali. Di pedesaan penyakit Hepatitis menduduki urutan pertama
sebagai penyebab kematian pada golongan semua umur dari kelompok penyakit
menular, sedangkan di daerah perkotaan menduduki urutan ketiga (Ningsih,
2010).
Angka kejadian dengan prevalensi tertinggi terdapat di daerah Indonesia
timur. Prevalensi infeksi Hepatitis B Virus (VBH) pada donor darah sekitar 4-
9,1% tetapi di beberapa daerah seperti Nusa Tenggara prevalensinya mencapai
17%. Kejadian Luar Biasa Hepatitis ditemukan di Kabupaten Kulon Progo,
Yogyakarta dengan kasus sebanyak 50 penderita dalam satu tahun terakhir.
Kabupaten Bantul mencatat penderita hepatitis sebanyak 44 kasus (Dinkes Kab
Bantul, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Suwignyo (2008), 2,1-5,2% Ibu hamil
menderita VHB dengan rata-rata 50%-nya berstatus HBeAg positif. Dalam
keadaan demikian maka risiko bayinya tertular VHB sangat tinggi. Pengetahuan
ibu tentang Hepatitis B masih rendah sehingga sikap ibu untuk memproteksi diri
dan melakukan imunisasi sebagai tindakan pencegahan mandiri masih rendah
pula.
Upaya pencegahan hepatitis di Indonesia dimulai dengan menanamkan
kesadaran pentingnya masalah ini oleh pemerintah bersama masyarakat.Usaha
nyata telah diawali dengan program imunisasi hepatitis B pada tahun 1997,
dengan sasaran utama bayi dibawah 1 tahun. Ditetapkannya tanggal 28 juli
sebagai Hari Hepatitis Dunia untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman
tentang pengendalian hepatitis.Usaha promotif dilakukan dengan penyuluhan
termasuk pemberdayaan masyarakat (World Health Assembly, 2010).
Berdasarkan teori Lawrence and Greenn mengatakan bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek
287
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang,
semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan
sikap makin positif terhadap objek tertentu. Seseorang dengan pengetahuan yang
baik akan mempengaruhi sikap positif dan menghasilkan perilaku sehat dalam
kehidupannya (Notoatmodjo, 2007).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas
Kasihan II Bantul pada tanggal 19 Januari 2015 terdapat 44 orang penderita
hepatitis B pada tahun 2014. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
20 ibu hamil, 15 ibu hamil belum mengetahui dengan jelas tentang hepatitis B, ibu
membawa bayinya untuk di imunisasi tetapi tidak tahu manfaat dari imunisasi
yang di dapat, 7 orang mengatakan bahwa kelak bayinya tidak boleh di imunisasi
karena tidak ada dukungan dari suami.
Dari uraian masalah latar belakang diatas maka peneliti untuk melakukan
penelitian dan membahasnya dalam bentuk penelitian yang berjudul "Pengaruh
Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Tentang
Hepatitis B di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta 2015 ”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan metode quasi experimental design dengan
rancangan nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 63 ibu hamil dengan desain sampling menggunakan metode quota
sampling, yaitu 20 ibu hamil sebagai kelompok eksperimen dan 20 ibu hamil
sebagai kelompok kontrol (Sugiyono, 2011). Sampel yang diambil adalah yang
memenuhi kriteria inklusi seperti ibu hamil yang datang pada saat penyuluhan dan
bersedia menjadi responden, minimal pendidikan ibu SMP, ibu sehat atau tidak
sedang menderita Hepatitis B.
Penelitian untuk memberikan kuesioner tertutup untuk pengetahuan
tentang hepatitis B dan skala likert (skala sikap) untuk sikap tentang hepatitis B.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson product
moment dan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha. Sebelum dilakukan uji
statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan rumus
288
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
shapiro-wilk. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada
kelompok eksperimen setelah intervensi, karena data terdistribusi tidak normal
maka digunakan uji Wilcoxon. Untuk mengetahui perubahan skor tingkat
pengetahuan pada kelompok kontrol, karena data berdistribusi normal dinalisis
menggunakan paired t-test, sedangkan sikap karena data berdistribusi tidak
normal data dioleh menggunakan uji Wilcoxon. Untuk mengetahui perbedaan
perubahan tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, karena data tingkat pengetahuan berdistribusi tidak normal
analisa data menggunakan Man Whitney test, sedangkan sikap karena data
berdistribusi normal, maka analisa data menggunakan Independent t-test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteistik Responden
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik
responden pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel. 1 Distribusi Karakteristik Responden Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol di Puskesmas Kasihan II Bantul
Umur Eksperimen Kontrol f % f % ≤ 20 tahun 5 25% 4 20% 20 – 30 tahun 12 60% 15 75% 30 – 40 tahun 3 15% 1 5% Total 20 100% 20 100% Pekerjaan Eksperimen Kontrol f % f % IRT 14 70% 10 50% PNS 0 0% 2 10% Swasta/Wiraswasta 6 30% 8 40% Total 20 100% 20 100% Pendidikan Eksperimen Kontrol f % f % SMP 3 15% 2 10% SMA/SMK 16 80% 13 65% Perguruan Tinggi 1 5% 5 25% Total 20 100% 29 100%
289
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
Tabel 1 menunjukkan data umur kelompok eksperimen mayoritas
kelompok 20 – 30 tahun (60%), pada kelompok kontrol mayoritas kelompok 20-
30 tahun (75%), pekerjaan kelompok eksperimen mayoritas adalah ibu rumah
tangga ( 70%), pekerjaan pada kelompok kontrol mayoritas adalah ibu rumah
tangga ( 50%), pendidikan kelompok eksperimen mayoritas adalah SMA/SMK (
80%), pendidikan pada kelompok kontrol mayoritas adalah SMA/SMK sebanyak
( 65%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil berpendidikan
SMA sehingga menyebabkan pengetahuan sebelum penyuluhan dalam kategori
baik. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
tentang kesehatan (Keraf, 2008).
Pada umur responden yang mayoritas tergolong dalam usia dewasa
menyebabkan ibu hamil memiliki pemikiran yang lebih matang. Semakin cukup
umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Didukung oleh pekerjaan responden yang mayoritasnya adalah sebagai
ibu rumah tangga, memberikan kesempatan bagi ibu untuk lebih menggunakan
waktunya untuk mendapatkan informasi dari media cetak maupun elektronik
sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya (Rahmawati, 2010).
Perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen yang
diberikan penyuluhan.
Berdasarkan hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test,
perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen yang
diberikan penyuluhan hasil uji tingkat pengetahuan dengan nilai (z) = 3,835 dan
nilai signifikasi (p) 0,000, hasil uji sikap dengan nilai (z) = 3,928 dan nilai
signifikasi 0,000.
Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai (z) = 3,835 dan nilai
signifikasi (p) 0,000 ( kurang dari 0,05) maka H0 ditolak artinya perlakuan yang
diberikan memberikan perbedaan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
290
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan tentang Hepatitis B
dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan.
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan Machfoedz (2008) yang
menyebutkan bahwa penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan
yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat secara tidak sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok kontrol tanpa
penyuluhan.
Berdasarkan hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test,
perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok kontrol tanpa
penyuluhan menunjukkan hasil uji tingkat pengetahuan dengan nilai signifikasi
(p) 0,083, hasil uji sikap dengan nilai (z) = 1,505 dan nilai signifikasi 0,132.
Perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
Berdasarkan hasil penelitian, selisih skor pengetahuan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 2 Selisih Skor Pengetahuan pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
EKSPERIMEN KONTROL Pretest Postest Selisih Pretest Postest Selisih
Tingkat Pengetahuan Rata-rata 11,9 16,5 4,6 11,65 11,5 -0,15
Sikap Rata-rata 32,6 49,85 17,25 32,9 33,5 0,6 Pada tabel. 2 menunjukkan hasil selisih skor tingkat pengetahuan pada
kelompok eksperimen yaitu 4,6 dan pada kelompok kontrol yaitu -0,15, selisih
skor sikap pada kelompok eksperimen yaitu 17,25 dan kelompok kontrol yaitu 0,6.
Berdasarkan hasil analisa data menggunakan Mann Whitney Test,
perubahan skor tingkat pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol menunjukkan hasil terdapat perbedaan perubahan skor tingkat
pengetahuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai (z)
5,442 dan nilai signifikasi (p) adalah 0,000, hasil perbedaan perubahan skor sikap
291
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai nilai (z) 16,650
dan nilai signifikasi (p) adalah 0,000.
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Agnes (2011), tentang pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi
sebelum usia 1 tahun, dimana hasil penelitian yang diperoleh menunjukan ada
pengaruh penyuluhan yang bermakna terhadap peningkatan pengetahuan dan
sikap tentang imunisasi dasar lengkap. Seorang ibu hamil dapat meningkatkan
pengetahuannya sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap Hepatitis B.
Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon pada variabel sikap
didapatkan nilai signifikasi (p) 0,000 ( kurang dari 0,05 ) maka Ho ditolak artinya
perlakuan yang diberikan memberikan perbedaan yang signifikan. Hal ini
dibuktikan dengan perubahan sikap setelah diberikan penyuluhan tentang
Hepatitis B dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan.
Peningkatan yang terjadi pada variabel pengetahuan serta perubahan sikap
ini menyatakan bahwa individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap
menuruti pengaruh itu dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang ia
percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya (Azwar, 2012).
Berdasarkan dengan data yang diuji dengan Independent t-test
menunjukkan ada beda yang signifikan pada kelompok eksperimen dan kontrol
pada variabel sikap yaitu dengan nilai (z) 16,650 dan nilai signifikasi (p) adalah
0,000 (<0,05). Hal ini ditunjukkan pula dengan nilai selisih rata-rata 17,25 dimana
nilai rata-rata post test (49,85) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pre-test
(32,6) pada kelompok eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol, tidak
terdapat perubahan yang signifikan yaitu nilai rata-rata post-test (33,5) dan nilai
rata-rata pretest (32,9) dengan nilai rata-rata selisih yaitu 0,6.
Sikap dapat terpengaruh oleh orang lain yang dianggap penting (Azwar,
2010). Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis
atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara
lain di motivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
292
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa Ada
pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pada ibu hamil
tentang Hepatitis B di Puskesmas Kasihan II Bantul
Saran
Bagi Ibu Hamil setelah diberikan penyuluhan tentang Hepatitis B dengan
meningkatnya pengetahuan dan dapat tercapai sikap yang positing, hendaknya
diikuti dengan perubahan yang positif juga yaitu ibu melakukan pencegahan atau
memproteksi diri. Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kegiatan
penyuluhan yang sudah terlaksana di KP Ibu Hamil setiap bulannya, melakukan
pendeteksian dini pada ibu hamil tentang status Hepatitis B pada kunjungan awal
pemeriksaan kehamilan (ANC), dapat menyediakan buku saku tentang Hepatitis B
sehingga dapat dibawa pulang oleh ibu hamil dan dibaca dirumah sewaktu-waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, W. 2011. Pengaruh Penyuluhan Imunisasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi sebelum Usia 1 Tahun. Thesis, Universitas Sebelas Maret
Keraf AS, Dua M. 2008. Ilmu Pengetahuan, Sebuah Tinjauan Filosofis.
Yogyakarta: Kanisius. Machfoedz, I. 2008. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya Ningsih, 2010. Persebaran Virus Hepatitis B. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo S, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo. S. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarat : RinekaCipta
Rahmawati. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2012. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
293
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
Sowignyo, S dan Gunawan S. 2008. Hepatitis Virus. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sugiyono. 2011. Metode Peneltian Kuantitati fKualitatif dan R&D. Bandung
:Alfabeta World Health Assembly (WHA), 2010. Pengendalian Hepatitis Virus World Health Organization. 2014. Hepatitis B
294