20
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PEMBUATAN KALIUM IODAT OLEH : NAMA : EKA SAFUTRA STAMBUK : F1C1 10 069 PROGRAM STUDI : KIMIA KELOMPOK : IV (EMPAT) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2011

KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EKA SAPUTRA KALIUM IODAT

Citation preview

Page 1: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK IPEMBUATAN KALIUM IODAT

OLEH :

NAMA : EKA SAFUTRASTAMBUK : F1C1 10 069PROGRAM STUDI : KIMIAKELOMPOK : IV (EMPAT)

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI

2011

Page 2: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

PEMBUATAN KALIUM IODAT

A. TUJUAN

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan ini adalah Untuk memberikan

gambaran proses pembuatan kalium iodat.

B. LANDASAN TEORI

Kalium adalah logam putih perak lunak, logam ini melebur pada suhu

63,5oC .Ia tetap tak berubah di dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi

dalam udara lembab menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Logam ini

menguraikan dengan dahsyat, sambil melepaskan hydrogen dan terbakar dengan

nyala lembayung. Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam

kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanmya larut dan

membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila ionnya berwarna(Vogel,

1994:308).

Iod adalah padatan hitam dengan sedikit kelap logam. Pada tekanan atmosfer

ia menyublim tanpa molekul. Ia segera melarut dalam pelarut non polar. Iod terdapat

sebagai iodat dalam air laut dan sebagai iodat dalam garam chili.Ion iodat yang

pirimidal terutama sekali dijumpai pada garam logam alkali. Iodat dapat diendapkan

dengan menggunakan HNO3 (Cotton dan Wilkinson, 1989:481).

Bila suatu kristal sangat larut dalam suatu pelarutan sangat tidak larut dalam

pelarut lain maka akan memberikan rekristalisasi yang memuaskan. Reksristalisasi

Page 3: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

dengan pelarut campuran terjadi dekat titik didih campuran. Senyawa dilarutkan

dalam pelarut yang sangat melarutkan, dalam keadaan panas dimana zat hanya sedikit

larut, ditambahkan terus menerus hingga kejenuhan terjadi. Kejenuhan dihilangkan

dengan penambahan sedikit pelarut dan campuran dibiarkan dingin pada temperatur

kamar. Kristal akan terpisah setelah filtrat didinginkan. Pada rekristalisasi, pengotor

ini bisa larut dalam pelarut mendidih dan sebagian diserap oleh kristal dan sebagian

yang lain memisah pada pendinginan(Anwar, 1994:80).

Di bidang teknik kimia seringkali bahan padat harus dipisahkan dari larutan

atau lelehan, tanpa mengikat kotoran-kotoran yang terkandung dalam fasa cair

tersebut. Seringkali juga bahan padat kristalin yang mengandung pengotor harus

dibersihkan atau harus dihasilkan bentuk-bentuk kristal tertentu, untuk maksud

tersebut proses kristalisasi dapat digunakan. Kristal adalah bahan padat dengan

susunan atom atau molekul yang teratur. Yang dimaksud kristalisasi adalah

pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau lelehan. Hasil

kristalisasi dari lelehan sering harus didinginkan lagi atau dikecilkan ukurannya

(Bernaseoni, 1995).

Garam yang didalamnya terkandung senyawa Kalium Iodat (Garam

Beryodium) merupakan salah satu nutrisi penting yang harus dikonsumsi secara

teratur oleh manusia. Jumlah garam yang harus dikonsumsi per hari untuk setiap

orang kurang lebih adalah 9 gram. Untuk masyarakat di negara berkembang seperti

Indonesia, selain untuk memenuhi nutrisi tubuh konsumsi garam ditujukan juga untuk

memenuhi kebutuhan tubuh akan yodium.

Page 4: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

Garam beryodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen

utama Natrium Chlorida (NaCl) minimal 94,7%, air maksimal 5% dan Kalium Iodat

(KIO3) sebanyak 30-80 ppm (mg/kg) serta senyawa-senyawa lain. Penyebaran garam

beryodium pada masyarakat saat ini merupakan upaya pemerintah yang paling efektif

dalam rangka penanggulangan masalah GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium). Garam merupakan salah satu bumbu masak yang hampir setiap makanan

atau masakan membutuhkannya, sehingga dapat dikonsumsi langsung oleh

masyarakat (www.infogaram.com).

Senyawa kalium iodat (KIO3) salah satu senyawa bentuk halogen yang

dapat teroksidasi menjadiperiodat atau dapat juga teroksidasi menjadi iodat. Sifat lain

dari senyawa iodat (KIO3) adalah apat diendapkan dengan HNO3 pekat (konsentrasi 6

M)

Proses oksidasi : 4KIO3 KI + 3KIO4

Proses reduksi : KIO3 KIO2 + ½ O2

(Azis, 2008:7).

Page 5: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat-alat yang digunakan, yaitu:

- Labu alas bulat 100 mL

- Gelas kimia 50 mL

- Gelas ukur 25 mL

- Hot plate

- Electromantel

- Pipet ukur 10 mL

- Filler

- Timbangan analitik

- Corong

- Kertas saring

- Batang pengaduk

2. Bahan-bahan yang digunakan, yaitu:

- Kalium klorat (KClO3)

- Iodium

- HNO3 pekat

- KOH 10 %

- Aquadest

Page 6: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

D. PROSEDUR KERJA

6 g KClO3

Dimasukkan kedalam labu alas bulat yang telah diisi 16 mL air hangatDitambahkan 7 gram Iodium dan 0,2 mL HNO3 pekatDipindahkan ke dalam lemari asamDipanaskan perlahan-lahan

Larutan yang telah dipanaskan

Kristal

Ditambah 0,2 g IodiumDididihkan Diuapkan lalu didinginkan kembali Dipisahkan dari larutannya

Dilarutkan dalam 30 mL air panasDitambah KOH 10 %Didinginkan kembali dan dibiarkan terbentuk kristalDisaring

KristalResidu

DikeringkanDitimbang

9,0617 g

- Dihitung rendamennya

93,1480 %

Page 7: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

E. HASIL PENGAMATAN

1. Reaksi

2KClO3 + I2 2KIO3 + Cl2

2. Perhitungan

a. Berat teoritis

Diketahui : Berat KClO3 = 6 g

Mr KClO3 = 122,5 g/mol

Berat I2 = 7 g

Mr I2 = 253,8 g/mol

Mr KIO3 = 213,9 g/mol

Reaksi : 2KClO3 + I2 2KIO3 + Cl2

2 mol KClO3 mol KIO3

Berat KIO3 = mol KIO3 x Mr KIO3

= 0,048 mol x 213,9 g/mol

= 10,2672 g

Jadi, berat teoritis KNO3 = 10,2672 g

Page 8: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

b. % rendamen

Diketahui : Berat kristal KIO3 + kertas saring = 10,23 g

Berat kertas saring kosong = 1,1683 g

Berat KIO3= (Berat KIO3 + kertas saring) – (Berat kertas saring kosong)

= 5,23 g - 1,1683 g

= 9,0617 g

Jadi berat eksperimen KIO3 = 9,5637 g

% Rendamen =

=

= 93,1480 %

Page 9: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

F. PEMBAHASAN

Senyawa garam dapat diperoleh dalam berbagai bentuk, diantaranya dalam

bentuk garam hidrat, garam anhidrat, garam kompleks dan garam rangkap.

Pembagian jenis-jenis garam tersebut bergantung pada reaktan-reaktan yang

digunakan untuk direaksikan agar dapat menghasilkan senyawa garam tersebut.

Selain itu dapat pula berdasarkan sifat senyawa garam yang terbentuk. Misalnya,

garam hidrat terbentuk dari senyawa-senyawa kimia yang dapat mengikat molekul-

molekul air pada suhu kamar. Garam hidrat dan garam anhidrat dikelompokkan

berdasarkan kemampuannya mengikat air.

Dalam percobaan ini kali ini, diamati proses pembuatan garam hidrat KIO3.

Garam KIO3 ini termasuk garam hidrat karena tidak memiliki sifat hidroskopis

sehingga tidak menyerap uap air maupun senyawa atau unsur lain diudara apabila

dibiarkan di udara terbuka, dan beratnya tidak akan mengalami perubahan. Kelarutan

iodat logam-logam alkali dari klorat dan bromat kurang larut. Garam KIO3 dapat

dibuat dengan mancampurkan KIO3 dengan I2, garam ini berupa padatan putih

berbentuk rhombik, reaksinya dapa dituliskan sebagai berikut:

2KClO3 + I2 2KIO3 + Cl2

Dari reaksi diatas menunjukan bahwa KIO3 yang tebentuk dapat kembali

mengion dalam larutan menghasilkan I-, K+ dan ion-ion penyusun lainnya membentuk

reaktannya kembali. Hal ini dikarenakan kelarutan dan derajat ionisasi KIO3 yang

cukup besar.

Page 10: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

Kalium iodat dapat dibuat dengan melarutkan kalium klorat menggunakan air

hangat. Hal ini karena kalium klorat sukar larut dalam air hangat, sehingga setidaknya

dapat melarutkan sedikit demi - sedikit kalium klorat tersebut, kemudian dilakukan

penambahan iodium dan asam nitrat pekat. Penambahan iodium tersebut bertujuan

agar diperoleh iodat sedangkan untuk penambahan asam nitrat pekat bertujuan untuk

membentuk endapan. Dalam pencampuran tersebut terbentuk warna orange.

Untuk melarutkan padatan KClO3, digunakan air panas karena kelarutkan

garam ini yang sangat kecil dalam air yaitu 66 g/L 180 C. Salah satu sifat dari garam

KIO3 adalah dapat mengendap dalam HNO3 pekat, sehingga untuk dapat memisahkan

kristal KIO3 yang sudah terbentuk dari larutannya diperlukan penambahan HNO3

pekat, agar setiap tahap dalam pembantukan KIO3 berlangsung lebih cepat maka

dilakukan pemanasan pada suhu yang cukup tinggi. Pada saat larutan mulai

mendingin, dilakukan pemanasan kembali pada penambahan iodium sampai larutan

mendidih. Penambahan iodium bertujuan untuk membuang kelebihan iodium dan

klorat dalam larutan. Kemudian larutan diuapkan sampai membentuk krital. Oleh

karena kristal yang diperoleh ini masih mengandung impurities maka perlu dilakukan

rekristalisasi.

Pemanasan dihentikan bila reaksi mulai berlangsung, tetapi dipanaskan

kembali bila reaksi mulai mereda. Rekristalisasi adalah metode pemurnian suatu

senyawa untuk memisahkannya dari berbagai senyawa lain yang tidak diinginkan

dalam hal ini zat pengotor yang mungkin ada dalam kristal, dengan menggunakan

suatu pelarut tertentu. Aquades digunakan sebagai pelarut dalam proses rekristalisasi

Page 11: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

karena selain sifatnya yang universal, juga tidak beresiko akan bereaksi dengan

kristal garam seperti pelarut organik/anorganik lain. Kemudian dilakukan

penambahan KOH 10 % yang bertujuan untuk menetralkan garam KIO3 dari garam-

garam asam yang mungkin terbentuk. Untuk memisahkan kristal dari larutannya,

dilakukan dengan penyaringan dengan menggunakan kertas saring dan corong

Buchner agar tidak memakan waktu yang lama.

Bentuk kristal juga penting, struktur yang sederhana seperti kubus, octahedron

atau jarum-jarum sangat menguntungkan karena mudah dicuci setelah disaring.

Kristal dengan struktur yang lebih kompleks yang berlekuk dan berlubang-lubang

akan menahan cairan induk bahkan setelah dicuci dengan reagen tertentu. Dengan

endapan yang terdiri dari kristal-kristal yang demikian, pemisahan kuanatitatif lebih

sukar dilakukan.

Kristal yang diperoleh dari percobaan ini kemudian dikeringkan di udara

bebas sehingga dapat ditimbang beratnya dan ditentukan % rendamennya, %

rendamen dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

% Rendamen =

Dari hasil percobaan diperoleh kristal KIO3 sebesar 9,0617 gram dengan

rendamen sebesar 93,1480 %.

Page 12: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

G. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa garam KIO3 dapat

dibuat dengan cara mereaksikan garam KCIO3 dan I2 dalam suasana asam melalui

penambahan HNO3 pekat untuk mengendapkan garam KIO3 yang terbentuk. Untuk

memudahkan proses kristalisasi maka larutan dipanaskan pada suhu yang cukup

tinggi. Agar diperoleh kristal KIO3 yang murni akan dilakukan rekristalisasi dengan

aquades sebagai pelarut. Pada percobaan ini, kalium iodat dapat dibuat dengan

mereaksikan kalium klorat dengan iodium. Berat kalium iodat yang diperoleh pada

percobaan ini adalah 9,0617 gram dengan rendamen 93,1480 %.

Page 13: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairil, 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. UGM. Yogyakarta.

Bernaseoni,G., 1995. Teknologi Kimia. PT Padya Pranita. Jakarta.

Azis, Thamrin, 2008. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Unhalu. Kendari.

Cotton, Wilkinson, 1994. Kimia Anorganik Dasar I. Universitas Indonesia. Jakarta.

Vogel, 1995, Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semi Mikro. PT Kalman Media Pustaka. Jakarta.

www.infogaram.com, diakses tanggal 27 Oktober 2008.

Page 14: KALIUM IODAT PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KALIUM IODAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN III

PEMBUATAN KALIUM IODAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDI NOOR KHOLIDHA S.

NIM : F1C1 06 008

KELOMPOK : V ( LIMA )

ASISTEN : WD. SITTI ZUBAIDAH

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2008