Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kerangka Acuan Kerja Page 1 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keamanan pangan menjadi faktor penting dalam pengembangan sektor perikanan
budidaya di masa sekarang dan akan datang. Untuk itu, setiap produk yang dihasilkan dari
sektor perikanan budidaya, harus memenuhi kualifikasi yang disyaratkan dan bisa
dipertanggungjawabkan dari sisi mutu dan keamanan sehingga para pembudidaya dalam
melaksanakan kegiatan berbudidaya ikan harus berwawasan lingkungan. Budidaya ikan
maupun udang menghasilkan limbah yang berasal dari penggunaan bahan kimia, obat-
obatan dan kontaminan lainnya yang biasanya digunakan untuk mengendalikan penyakit
ikan. Residu bahan kimia dan bahan kontaminan tersebut dapat tertinggal dalam tubuh ikan
dan jika dikonsumsi oleh manusia maka dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif
dan menurunkan kekebalan tubuh manusia. Untuk itu agar terjaga keamanan pangan dan
dihasilkan ikan yang sehat perlu dilakukan pengendalian residu dan kontaminan pada
proses produksi perikanan budidaya.
Jaminan seperti itu, wajib dilakukan oleh pembudidaya, karena itu akan menentukan
kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan. Pentingnya keamanan pangan untuk selalu
dijunjung dalam proses produksi perikanan budidaya, tidak lain karena itu juga menjadi
amanat dari Undang-Undang No.18/2012 tentang Ketahanan Pangan. Untuk itu, agar
prinsip tersebut tersebut bisa terjaga dan diterapkan, KKP menerbitkan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No.39/2015 tentang Pengendalian Resido Obat Ikan, Kimia, dan
Kontaminan. Agar pengendalian residu bisa dilakukan dengan baik, maka keterlibatan
pembudidaya menjadi faktor dominan untuk saat ini. Hal itu, karena pembudidaya adalah
pelaku utama bisnis perikanan budidaya. Selain itu yang dapat dilakukan adalah upaya
pengembangan kapasitas laboratorium penguji menjadi bagian penting yang harus
dilakukan tanpa henti.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut maka diperlukan adanya pendampingan dan
pembinaan kepada para pembudidaya ikan dan udang agar dalam melakukan kegiatan
budidayanya dapat menjaga kondisi kualitas lingkungannya dengan cara menerapkan
kaidah teknis Cara Berbudidaya Ikan Yang Baik (CBIB).
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 47 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Tengah, dibentuklah Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan
Lingkungan (BLPKIL) Kelas A merupakan UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Tengah yang mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
Kerangka Acuan Kerja Page 2 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
penunjang tertentu Dinas di bidang pengujian kesehatan ikan dan lingkungan perairan.
Dalam melaksanakan tugas, BLPKIL mempunyai tugas :
1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengujian dan pengendalian hama
dan penyakit;
2. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang pengujian dan
pengendalian hama dan penyakit;
3. Evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian dan pengendalian hama dan penyakit;
4. Pengelolaan ketatausahaan;
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
Dalam pelaksanaan operasional kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A, Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, melakukan pembinaan sekaligus melaksanakan supervisi,
monitoring, identifikasi dan pencegahan hama penyakit ikan pada budidaya perikanan yang
tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Disinilah keberadaan laboratorium penguji terakreditasi menjadi semakin penting
perannya, karena laboratorium tersebutlah yang memiliki care competency untuk
memberikan pengakuan atas parameter uji yang dilakukan. Laboratorium yang terakreditasi
merupakan laboratorium standar yaitu laboratorium yang memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam standar yang diacu (ISO/IEC 17025).
Keberadaan laboratorium penguji yang terakreditasi juga harus didukung dengan
SDM yang berkompeten di bidangnya baik kualitas maupun kuantitasnya. Untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga laboran dengan melakukan magang,
pelatihan, in house training.
Permasalahan yang dihadapi laboratorium penguji BLPKIL adalah terbatasnya jumlah
dan kemampuan sumber daya manusia yang kompeten di bidang laboratorium serta sarana
dan prasarana laboratorium. Selain itu monitoring pengawasan, pengendalian dan
pembinaan hama penyakit ikan ke Kabupaten/Kota tidak efektif dan kurang mengena
sasaran karena tanpa dibekali data-data HPI yang lengkap.
Oleh karena itu BLPKIL perlu meningkatkan pelayanan pengujian
laboratorium dan penyediaan data hama penyakit ikan yang lengkap dan
teradministrasinya data hama penyakit ikan dengan baik
Kerangka acuan kerja ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A,
dimana pada kegiatan ini terdiri dari Pelatihan Laboratorium Penyakit Ikan, Pertemuan
Jejaring Laboratorium, Pelaksanaan in house traning, Temu Teknis, Pelatihan Hama Penyakit
Kerangka Acuan Kerja Page 3 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
Ikan dan Pelatihan Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Sosialisasi Broodstock Center;
pengadaan bahan uji dan reagen laboratorium pengujian, pengadaan bahan habis pakai
laboratorium, pengadaan peralatan laboratorium pengujian, pengadaan peralatan
penunjang laboratorium pengujian, pengadaan peralatan dasar laboratorium, penataan
ruang laboratorium pengujian kesehatan ikan dan lingkungan.
B. Kerangka Pikir Kegiatan
Kerangka pikir Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan
dan Lingkungan Kelas A Tahun 2019 adalah :
(1) Program : Usaha dan Pengembangan Komoditas
(2) Kegiatan : Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan
dan Lingkungan Kelas A
(3) Masukan : Dana dari APBD Provinsi Jawa Tengah
(4) Keluaran :
Sarana prasarana pendukung Kegiatan Pengambangan Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A melalui :
1. Sarana prasarana laboratorium yang memadai
2. Sarana prasarana pelayanan publik
3. Penataan ruang laboratorium
Pelatihan pendukung Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A melalui :
1. Pelatihan Laboratorium Penyakit Ikan
2. Pertemuan Jejaring Laboratorium
3. Pelaksanaan in house traning
4. Temu Teknis
5. Pelatihan Hama Penyakit Ikan
6. Pelatihan Kesehatan Ikan dan Lingkungan
7. Sosialisasi Broodstock Center
(5) Hasil :
Tolok ukur dan kinerja :
Tersedianya sarana prasarana laboratorium yang memadahi guna
mendukung segala kegiatan yang ada di Balai Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Tersedianya sarana prasarana pelayanan publik
Kerangka Acuan Kerja Page 4 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
Terlaksanya penataan ruang laboratorium
Terlaksananya Pelatihan Laboratorium Penyakit Ikan
Terlaksananya Pertemuan Jejaring Laboratorium
Terlaksananya in house traning
Terlaksananya Temu Teknis
Terlaksananya Pelatihan Hama Penyakit Ikan
Pelatihan Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Terlaksananya Sosialisasi Broodstock Center
(6) Manfaat :
Mampu menyediakan sarana dan prasarana laboratorium untuk mendukung
segala kegiatan di Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah
Mampu menyediakan pelayanan publik bagi masyarakat
Melalui penataan ruang laboratorium akan memperlancar kegiatan
operasional laboratorium.
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta kinerja petugas laboratorium
baik di lingkup balai maupun bagi petugas laboratorium di Kabupaten/Kota
tentang kesehatan ikan serta pengendalian hama dan penyakit ikan.
(7) Dampak :
Tertanganinya permasalahan penyakit ikan karena sarana prasarana yang
sudah memadahi sehingga mudah dalam melakukan pemeriksaan
laboratorium.
Tertanganinya permasalahan mengenai laboratorium penyakit ikan melalui
pelayanan bagi publik, sehingga publik mudah dalam melakukan konsultasi.
Terlaksananya seluruh kegiatan karena adanya penataan ruang
mempermudah operasional kegiatan laboratorium.
Meningkatnya perkembangan kondisi laboratorium yang ada di unit
penunjang balai.
Meningkatnya kemampuan dan pemahaman petugas laboratorium sesuai standar.
Tertanganinya pelayanan pengujian laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan
Meningkatnya perkembangan kondisi laboratorium yang ada di unit penunjang
Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Tersedianya benih dan induk ikan yang sehat dan terjaganya keamanan pangan.
Kerangka Acuan Kerja Page 5 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
(8) Kondisi sebelum kegiatan dilaksanakan :
Kurangnya sarana prasarana yang dimiliki oleh Balai Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Kurangnya pengetahuan dan kemampuan petugas teknis mengenai
laboratorium sesuai dengan ISO 17025
Kurangnya pengetahuan dan kemampuan pembudidaya dan petugas teknis
dinas Kabupaten/Kota tentang kesehatan ikan serta pengendalian hama
dan penyakit ikan.
Belum optimalnya kinerja petugas teknis tentang pengujian dan
pengendalian hama dan penyakit ikan.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan
Lingkungan Kelas A Tahun 2020 adalah :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium pada Balai Laboratorium
Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petugas teknis mengenai
laboratorium pengujian kesehatan ikan dan lingkungan.
3. Mengetahui kondisi perkembangan laboratorium yang ada di
Kabupaten/Kota baik dari sarana prasarana maupun sumberdaya manusianya.
4. Meningkatkan kinerja petugas teknis laboratorium.
D. Sasaran
Sasaran dari Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan
Lingkungan Kelas A Tahun 2019 adalah :
1. Peserta pelatihan laboratorium penyakit ikan adalah petugas teknis di 35
Kabupaten/Kota dan petugas teknis di unit penunjang balai.
2. Peserta pertemuan jejaring laboratorium adalah petugas teknis di 35
Kabupaten/Kota.
3. Peserta pelatihan hama penyakit ikan adalah pembudidaya dan petugas
teknis di 35 Kabupaten/Kota.
4. Peserta temu teknis pengendalian kesehatan ikan adalah petugas teknis di 35
Kabupaten/Kota.
Kerangka Acuan Kerja Page 6 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
5. Peserta pelatihan kesehatan ikan dan lingkungan adalah pembudidaya dan
petugas teknis di unit penunjang balai.
6. Peserta sosialisasi broodstock center adalah pembudidaya di 35
Kabupaten/Kota.
E. Lokasi Kegiatan
1. Pelatihan Laboratorium Penyakit Ikan : Kota Semarang
2. Pertemuan Jejaring Laboratorium : Kota Semarang
3. Pelaksanaan in house traning : Kota Semarang
4. Pelatihan Hama dan Penyakit Ikan : Kabupaten Magelang
5. Temu Teknis Pengendalian Kesehatan Ikan : Kota Semarang
6. Pelatihan Kesehatan Ikan dan Lingkungan : Kota Semarang
7. Sosialisasi Broodstock Center : LPKIL/Loka
F. Pembiayaan
Biaya yang dibutuhkan untuk Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan
Ikan dan Lingkungan Kelas A bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran
2020.
Kerangka Acuan Kerja Page 7 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
BAB II RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rencana Pelaksanaan Pembiayaan
1) Pengelolaan Anggaran
Kegiatan Pengembangan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan
Ikan dan Lingkungan Kelas A yang dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2020 mengelola anggaran sebesar Rp 3.940.000.000,- (Tiga milyar
sembilan ratus empat puluh juta rupiah) terhitung sejak bulan Januari sampai
dengan Desember 2020.
B. Pelaksanaan Fisik
1. Rencana Kemajuan Fisik
Direncanakan sampai dengan 31 Desember 2020 realisasi kemajuan fisik yang
akan dicapai adalah 100 %. Jadi seluruh kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
secara keseluruhan dengan baik.
2. Gambaran Target Kemajuan Fisik
Gambaran target kemajuan fisik kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran
(1 Januari – 31 Desember 2020) sebagaimana tabel berikut :
No Kegiatan Jadwal Pelaksanaan
jan feb mar apr mei jun jul agust sep okt nop des 1 Pengadaan bahan uji dan reagen
laboratorium pengujian
2 Pengadaan bahan habis pakai laboratorium
3 Pengadaan peralatan laboratorium pengujian
4 Pengadaan peralatan penunjang laboratorium pengujian
5 Pengadaan peralatan dasar laboratorium
6 Pengadaan sarana prasarana keskanling
7 Pengadaan sarana prasarana penunjang keskanling
8 Penataan ruang laboratorium pengujian kesehatan ikan dan lingkungan Janti
9 Penataan ruang laboratorium pengujian kesehatan ikan dan lingkungan Ngrajek
Kerangka Acuan Kerja Page 8 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
BAB III RENCANA TEKNIS KEGIATAN
A. Persiapan
Pada tahap persiapan, disusun Kerangka Acuan Kerja, Rencana Kerja Operasional,
Jadwal Kegiatan, dan Surat Keputusan, sebagai perangkat lunak kegiatan untuk
mempermudah arah kegiatan selama kegiatan berlangsung. Disamping itu juga dilakukan
penunjukan personil pelaksanaan kegiatan dan koordinasi dengan pihak terkait kegiatan
dan dengan Dinas Kabupaten /Kota yang membidangi Kelautan dan Perikanan lokasi
kegiatan.
B. Rencana Teknis Kegiatan
1. Sosialisasi Broodstock Center
Tujuan Sosialisasi Broodstock Center adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait broodstock
center.
Spesifikasi kegiatan :
Sosialisasi dilaksanakan di Semarang dihadiri oleh 45 peserta
Sosialisasi menghadirkan 3 (tiga) narasumber.
2. Pelatihan Laboratorium Penyakit Ikan
Tujuan Pelatihan Laboratorium Penyakit Ikan adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang laboratorium
penyakit ikan melaui pelatihan laboratorium ikan yang ada di
Kabupaten/Kota.
Spesifikasi kegiatan :
Pelatihan dilaksanakan di Semarang dihadiri oleh 45 peserta
Pelatihan menghadirkan 3 (tiga) narasumber dengan materi bertema
Laboratorium Penyakit Ikan.
Kerangka Acuan Kerja Page 9 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
3. Pertemuan Jejaring Laboratorium
Tujuan Pertemuan Jejaring Laboratorium adalah :
Mengetahui kondisi perkembangan laboratorium yang ada di
Kabupaten/Kota baik dari sarana prasarana maupun sumberdaya
manusianya.
Spesifikasi kegiatan :
Pertemuan Jejaring Laboratorium dilaksanakan di Kota Semarang dengan
dihadiri peserta dari 45 orang.
4. Pelaksanaan in house training
Tujuan Pelaksanaan in house training adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bagi para petugas teknis
tentang ISO 17025.
Spesifikasi kegiatan :
In house training dilaksanakan di Kota Semarang dengan diikuti oleh
petugas laboratorium Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan
Lingkungan
In house training menghadirkan narasumber yang berasal dari
Laboratorium Acuan Terakreditasi dan Kementerian Kelautan dan
Perikanan
5. Temu Teknis Pengawasan Penggunaan Obat Ikan
Tujuan Temu Teknis Pengawasan Penggunaan Obat Ikan adalah :
Meningkatkan kinerja petugas teknis melalui pertemuan sebagai sarana
bertukar informasi terkait Pengawasan Penggunaan Obat Ikan dan
informasi atau permasalahan yang dihadapi Kabupaten/Kota.
Spesifikasi kegiatan :
Temu Teknis dilaksanakan di Kota Semarang, diikuti oleh 45 orang
petugas.
Temu Teknis menghadirkan 3 (tiga) orang narasumber dengan materi
bertema pengendalian kesehatan ikan.
Kerangka Acuan Kerja Page 10 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
6. Pelatihan Hama Penyakit Ikan
Tujuan Pelatihan Hama Penyakit Ikan adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pembudidaya dan petugas
teknis dinas Kabupaten/Kota tentang kesehatan ikan serta pengendalian
hama dan penyakit ikan.
Spesifikasi kegiatan :
Pelatihan dilaksanakan di Kabupaten Magelang, diikuti oleh 45 orang
peserta.
Pelatihan menghadirkan 3 (tiga) orang narasumber dengan materi
bertema pengendalian hama penyakit ikan.
Kerangka Acuan Kerja Page 11 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
Bab IV MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan merupakan salah satu bagian dari unsur pengendalian
yang sangat diperlukan dan berfungsi sebagai kontrol dan tolok ukur setiap program/kegiatan
yang dilaksanakan. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan adalah suatu cara, sistem dan pola
penyajian informasi formal yang obyektif dan teratur dengan dukungan fakta yang tersusun dalam
bentuk yang tertata dan terstruktur. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan mampu menyajikan semua
informasi yang berkaitan dengan perkembangan pelaksanaan kegiatan secara obyektif sehingga
dapat dilakukan tindakan koreksi secara cepat dan tepat apabila dalam pelaksanaannya ditemui
permasalahan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran program/kegiatan yang
telah ditetapkan.
Berkaitan dengan pelaksanaan program/kegiatan di Balai Laboratorium Pengujian
Keskanling, Kepala Seksi selaku pelaksana kegiatan secara berkala melaporkan hasil pekerjaannya
kepada Kepala Balai.
A. Monitoring
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator
yg ditetapkan (input, output, outcome) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan
program/kegiatan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan
program/kegiatan itu selanjutnya.
Dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi, pembagian peranan dan tanggung
jawab pelaksanaan monitoring dalam lingkup Balai Laboratorium Pengujian Keskanling
dilakukan secara berjenjang mulai Kepala Seksi sampai tingkat dan Kepala Balai dan Kepala
Dinas.
Kepala seksi sebagai pelaksana kegiatan selalu berkoordinasi dengan petugas Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten lokasi kegiatan.
Selanjutnya akan melaporkan secara berkala ke Kepala Balai selaku Kuasa Pengguna
Anggaran / Barang.
Kepala Balai selaku Kuasa Pengguna Anggaran / Barang akan melaporkan kepada
Pengguna Anggaran dalam Rapat Pelaksanaan Operasional Kegiatan.
Kerangka Acuan Kerja Page 12 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
Monitoring umumnya dilakukan pada waktu sebelum kegiatan maupun bersamaan
waktunya dengan penyelenggaraan kegiatan. Monitoring merupakan upaya yang dilakukan
secara rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program
sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagaimana telah
dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program.
Monitoring dilaksanakan secara langsung dengan melalui peninjauan ke lapangan
(on the spot) secara berkala agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
B. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang bermaksud untuk mengetahui apakah tujuan
yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana,
dan atau dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan. Evaluasi program berguna
bagi pengambil keputusan untuk menetapkan apakah program akan dihentikan, diperbaiki,
dimodifikasi, diperluas atau ditingkatkan.
Evaluasi dapat dilakukan secara terus menerus, berkala dan atau sewaktu-waktu
pada saat sebelum, sedang dan atau setelah program dilaksanakan. Evaluasi merupakan
kegiatan penting untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai,
apakah program sesuai dengan rencana, dan atau dampak apa yang terjadi setelah program
dilaksanakan.
C. Pelaporan
Pelaporan dilakukan untuk memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat
kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai dengan
kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan. Didalam pelaksanaannya
kegiatan pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dan disampaikan tepat waktu.
Pelaporan merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai bukti tanggungjawab
kegiatan yang telah dilaksanakan karena pelaporan mempunyai fungsi :
1. Sebagai bukti laporan kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Untuk mengetahui proses dan perkembangan kegiatan yang dilaksanakan.
3. Sebagai penentuan kebijakan pimpinan.
4. Sebagai dasar untuk pengembangan rencana selanjutnya.
Kerangka Acuan Kerja Page 13 Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A Tahun 2020
BAB V PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A yang dibiayai melalui APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2020 ini dalam rangka meningkatkan koordinasi antar semua pihak yang terkait
untuk pengembangan laboratorium pengujian kesehatan ikan dan lingkungan.
Dengan adanya Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, diharapkan dapat menjadi pedoman
untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan dan sasaran program dan kegiatan dalam
pengembangan laboratorium pengujian kesehatan ikan dan lingkungan sesuai target yang telah
ditetapkan.