74
KAJIAN TUMBUHAN OBAT BERDASARKAN KELOMPOK PENYAKIT PENTING PADA BERBAGAI ETNIS DI INDONESIA OLEH ELLYN KATHALINA DAMAYANTI E03495038 JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999

KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

KAJIAN TUMBUHAN OBAT

BERDASARKAN KELOMPOK PENYAKIT PENTING

PADA BERBAGAI ETNIS DI INDONESIA

OLEH

ELLYN KATHALINA DAMAYANTI

E03495038

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1999

Page 2: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Kupersembahkan

Karya Kecil ini untuk

Papa, Mama, Ine dan Chandra

Page 3: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

RINGKASAN

Ellyn Kathalina Damayanti. NRP. E03495038. Kajian Tumbuhan Obat berdasarkan Kelompok

Penyakit Penting pada Berbagai Etnis di Indonesia. Di bawah Bimbingan Bapak Ir. Ervizal A.

M. Zuhud, MS dan Ibu Dra. Harini M. Sangat.

Hutan tropika Indonesia memiliki potensi tumbuhan obat yang tak ternilai harganya. Potensi

tersebut telah dimanfaatkan selama ratusan tahun, terutama oleh etnis-etnis yang tinggal di sekitar

hutan. Telah banyak orang meneliti tentang pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan obat oleh berbagai etnis

di Indonesia. Semakin hari data hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan obat semakin banyak

jumlahnya, namun data tersebut sampai saat ini tetap hanya sebagai data dan tersebar di mana-mana.

Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian yang menggunakan data tumbuhan obat yang

dimanfaatkan oleh berbagai etnis di Indonesia sebagai data primer untuk diolah dan disusun sesuai

tujuannya sehingga menghasilkan luaran/output baru yang bermanfaat.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk

menyembuhkan lima kelompok penyakit peringkat tertinggi pada berbagai etnis di Indonesia, dan (2)

mengetahui intensitas penggunaan setiap jenis tumbuhan obat tersebut pada berbagai etnis di

Indonesia.

Penelitian dilaksanakan di Bogor selama 2 bulan, pada bulan Juni – Juli 1999. Bahan yang

digunakan adalah berbagai laporan perjalanan/survei, makalah dalam simposium/seminar, skripsi dan

buku-buku yang memuat data tumbuhan obat dan kegunaannya dari berbagai etnis di Indonesia. Alat

yang digunakan adalah seperangkat komputer, Software Microsoft Excel 97, Software Microsoft Word

97, Software Paint, dan alat tulis. Pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain

tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai etnis di Indonesia. Data primer direkapitulasi dalam

bentuk matriks, kemudian diolah dan dianalisis sesuai tujuan penelitian.

Data primer yang berhasil dikumpulkan mencakup 45 etnis dari berbagai daerah di Indonesia.

Berdasarkan hasil pengolahan data, ada 9 jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan oleh

berbagai etnis di Indonesia untuk mengobati 8 kelompok penyakit yang termasuk dalam peringkat lima

besar kelompok penyakit yang ditemukan pada berbagai etnis di Indonesia. Jenis tumbuhan yang

paling banyak digunakan oleh etnis-etnis untuk mengobati penyakit malaria adalah Alstonia scholaris

R. Br. (pulai). Alstonia scholaris R. Br. juga digunakan untuk menyembuhkan sakit perut. Tumbuhan

yang paling banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit demam adalah Kalanchoe pinnata Pers.

(cocor bebek). Kemudian, untuk menyembuhkan penyakit diare adalah Psidium guajava L. (jambu

biji) dan penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.) adalah Cassia alata L. (ketepeng). Untuk

menyembuhkan penyakit bisul, ternyata ada dua jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan, tetapi

etnis penggunanya untuk masing-masing tumbuhan berbeda, yaitu Allium sativum L. (bawang putih)

Page 4: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

dan Mimosa pudica L (putri malu). Kaempferia galanga L. atau “kencur”, digunakan untuk mengobati

panas. Terakhir, Arcangelisia flava (L.) Merr. (akar kuning) digunakan untuk mengobati sakit kuning.

Diantara jenis-jenis tersebut, 4 jenis yang penting untuk dikembangkan adalah Alstonia scholaris R.

Br., Psidium guajava L., Cassia alata L., dan Arcangelisia flava (L.) Merr.. Selain empat jenis

tumbuhan yang telah disebutkan di atas, ada jenis tumbuhan lainnya yang berasal dari hutan, yang

digunakan oleh minimal dua etnis yang tidak saling berhubungan sebagai obat pengganti, yaitu

Eurycoma longifolia Jack. (Simarubaceae) untuk penyakit malaria; Garcinia mangostana L.

(Clusiaceae) untuk penyakit diare; Blechnum orientale L. (Blechnaceae) untuk penyakit kulit ringan;

dan Fibraurea chloroleuca Miers. (Menispermaceae) untuk mengobati sakit kuning.

Berdasarkan sukunya (familinya), jenis-jenis tumbuhan obat untuk peringkat lima besar

kelompok penyakit termasuk ke dalam 108 suku (famili). Jika dilihat berdasarkan habitusnya, jenis-

jenis tumbuhan obat tersebut dapat dikelompokkan menjadi 7 habitus, yaitu pohon, perdu, herba, liana,

tumbuhan memanjat, tumbuhan paku, dan bambu.

Page 5: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

KAJIAN TUMBUHAN OBAT

BERDASARKAN KELOMPOK PENYAKIT PENTING

PADA BERBAGAI ETNIS DI INDONESIA

Karya Ilmiah

Sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

OLEH

ELLYN KATHALINA DAMAYANTI

E03495038

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1999

Page 6: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Judul : KAJIAN TUMBUHAN OBAT BERDASARKAN

KELOMPOK PENYAKIT PENTING

PADA BERBAGAI ETNIS DI INDONESIA

Nama Mahasiswa : ELLYN KATHALINA DAMAYANTI

NRP : E03495038

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS Dra. Harini M. Sangat

NIP : NIP :

Mengetahui :

Ketua Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan

Dr. Ir. Ani Mardiastuti, MSc.

NIP :

Tanggal Lulus :

Page 7: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 5 Oktober 1975, anak pertama dari ayah bernama

Drs. Widji Soekirno dan ibu bernama Sunarni, yang kemudian oleh kedua orang tuanya diberi nama

Ellyn Kathalina Damayanti. Sejak kecil penulis tinggal bersama kedua orang tua dan adik-aiknya,

Irene Carolina Fatmayanti dan Chandra Irawadi Wijaya di sebuah rumah mungil dan sederhana di tepi

Sungai Cisadane.

Penulis mulai mengenyam bangku pendidikan pada tahun 1980 di Taman Kanak-Kanak

Kusumajaya, Gunung Batu, Bogor, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Panaragan 1,

Bogor. Memasuki usia remaja, penulis melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4

Bogor dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bogor. Sejak di bangku sekolah dasar, penulis sudah aktif

dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Di bangku SMP, selain menjadi Pratama di Gudep 04,

penulis juga pernah menjabat sebagai Ketua 1 OSIS SMP Negeri 4 Bogor, dan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler lain, yaitu seni tari. Kegiatan Pramuka dan seni tari terus diikuti penulis sampai awal

pendidikannya di perguruan tinggi. Semasa SMA, penulis pernah dikirim ke Jepang selama satu tahun

sebagai salah seorang duta bangsa dalam Program Pertukaran Pelajar AFS. Setelah lulus dari bangku

SMA, penulis melanjutkan pendidikannya ke Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi

Mahasiswa IPB (USMI). Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti penulis selama duduk di bangku kuliah

adalah sebagai anggota Himakova, Sekretaris BPM-E periode 1997/1998 dan anggota panitia dalam

beberapa kegiatan mahasiswa. Seluruh kegiatan praktek lapang dapat diselesaikan dengan baik oleh

penulis, yaitu Praktek Umum Kehutanan di Cagar Alam Leuweung Sancang, KPH Garut dan Taman

Wisata Alam Gunung Papandayan; Praktek Umum Pengelolaan Hutan di KPH Majalengka; dan

Praktek Kerja Lapang di HPH PT Roda Mas Timber Kalimantan Coy., Ltd. di Kecamatan Long

Pahangai dan Long Bagun, Kabupaten Dati II Kutai, Propinsi Kalimantan Timur. Skripsi ini dibuat

dalam rangka penyelesaian tugas akhir penulis sebagai mahasiswa di Jurusan Konservasi Sumberdaya

Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Page 8: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena atas ridha-Nyalah, penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Kajian Tumbuhan Obat berdasarkan Kelompok Penyakit

Penting pada Berbagai Etnis di Indonesia” sebagai bagian dari tugas akhir mahasiswa. Skripsi ini

adalah hasil dari studi pustaka yang telah dilakukan penulis selama 3 bulan terakhir sebagai bentuk

penelitian yang dipilih penulis. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari

sempurna, namun penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi dunia pendidikan, dan bidang

kehutanan khususnya etnobotani.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada :

1. Bapak Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS dan Ibu Dra. Harini M. Sangat, sebagai dosen pembimbing

skripsi dan pemilik semua pustaka yang saya gunakan dalam penelitian,

2. Dosen penguji,

3. Papa, Mama, Ine, dan Chandra - atas do’a dan dukungannya,

4. Bude Tado, Mas Bambang, Mas Pri, Teh Minar dan sanak familiku semua - atas bantuannya,

5. Mr. Dave Archibald – atas bantuan dananya, Bapak Ir. Tutut Sunarminto, MS dan Ibu Ir. Rr.

Melani Abdulkadir, MSc. dengan SOS-nya yang telah memberi jalan untuk mendapatkan bantuan

dana penelitian,

6. Bapak Ir. Arif Aliadi – atas saran-sarannya, dan Mas Ir. Hendi - atas petanya,

7. Nanti, Dian, Wawan, Cay, dan semua rekan KSH 32 – atas kebersamaannya, dan

8. Seseorang yang selalu memberikan semangat, nasehat, do’a, dan guyonannya selama Adikmoe ini

menyelesaikan skripsi.

Mudah-mudahan budi baik Anda semua mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT. Amin.

Bogor, September 1999

Penulis,

Ellyn K. Damayanti

NRP. E03495038

Page 9: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………… vii

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………. viii

Daftar Gambar……………………………………………………………………………………. ix

Daftar Tabel………………………………………………………………………………………. x

Daftar Lampiran…………………………………………………………………………………... xi

I. Pendahuluan…………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang………………………………………………………………………….. 1

B. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………….. 1

C. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………… 1

D. Output/Luaran Penelitian………………………………………………………………. 2

II. Metode Penelitian…………………………………………………………………………… 3

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………………….. 3

B. Bahan dan Alat…………………………………………………………………………. 3

C. Batasan Istilah………………………………………………………………………….. 3

D. Pengumpulan Data……………………………………………………………………… 3

E. Pengolahan Data………………………………………………………………………… 4

F. Analisis Data……………………………………………………………………………. 11

III. Hasil dan Pembahasan………………………………………………………………………. 13

A. Etnis…………………………………………………………………………………….. 13

B. Kelompok Penyakit…………………………………………………………………….. 14

C. Jenis Tumbuhan Obat yang Paling Banyak Digunakan untuk Peringkat Lima Besar

Kelompok Penyakit…………………………………………………………………….. 17

Alstonia scholaris R. Br………………………………………………………………… 18

Psidium guajava L. …………………………………………………………………….. 21

Cassia alata L. ………………………………………………………………………… 23

Arcangelisia flava (L.) Merr. ………………………………………………………….. 25

D. Jenis Tumbuhan Lain yang Berpotensi sebagai Obat………………………………….. 29

E. Suku dan Habitus Jenis-Jenis Tumbuhan Obat………………………………………… 30

IV. Kesimpulan dan Saran………………………………………………………………………. 33

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….. 35

Lampiran………………………………………………………………………………………….. 40

Page 10: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Tahapan Pengolahan Data ……………………………………………………. 5

Gambar 2. Peta Penyebaran Etnis di Indonesia…………………………………………………….. 14

Gambar 3. Peta Penggunaan Alstonia scholaris R. Br. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai

Obat Malaria dan Sakit Perut…………………………………………………………… 20

Gambar 4. Peta Penggunaan Psidium guajava L. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai Obat

Diare…………………………………………………………………………………… 22

Gambar 5. Peta Penggunaan Cassia alata L. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai Obat

Penyakit Kulit Ringan………………………………………………………………… 24

Gambar 6. Peta Penggunaan Arcangelisia flava (L.) Merr. oleh Berbagai Etnis di Indonesia

sebagai Obat Sakit Kuning…………………………………………………………… 26

Gambar 7. Habitus Jenis Tumbuhan Obat untuk Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit…… 31

Page 11: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Tumbuhan – Etnis – Penyakit …………………………………………………. 4

Tabel 2. Hasil Pengkodean Nama Etnis dan Penyusunan Matriks ke Dalam Tiga Kolom………. 6

Tabel 3. Kelompok Penyakit dan Tumbuhan Obatnya pada Berbagai Etnis di Indonesia………. 6

Tabel 4. Rekapitulasi Data Kelompok Penyakit dan Persentasenya pada Berbagai Etnis di

Indonesia………………………………………………………………………………... 7

Tabel 5. Kelompok Penyakit berdasarkan Peringkat Persentase Penyakit pada Berbagai

Etnis di Indonesia……………………………………………………………………….. 8

Tabel 6. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia………….. 8

Tabel 7. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia

dan Jenis Tumbuhan Obatnya…………………………………………………………… 9

Tabel 8. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia

berdasarkan Jenis Tumbuhan Obatnya…………………………………………………. 9

Tabel 9. Hasil Penyaringan Kode Etnis untuk Setiap Jenis Tumbuhan Obat yang Sama………. 10

Tabel 10. Persentase Penggunaan Setiap Jenis Tumbuhan Obat untuk Setiap Penyakit

dari Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia…… 10

Tabel 11. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia………… 15

Tabel 12. Jenis Tumbuhan Obat yang Paling Banyak Digunakan oleh Berbagai Etnis

di Indonesia untuk Menyembuhkan Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit……… 17

Tabel 13. Jenis Tumbuhan yang Diambil dari Dalam Hutan yang Digunakan oleh

Dua Etnis atau Lebih yang Tidak Saling Berhubungan untuk Mengobati Kelompok

Penyakit yang Sama……………………………………………………………………. 29

Tabel 14. Peringkat I : Kelompok Penyakit Malaria pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis

Tumbuhan Obatnya…………………………………………………………………….. 42

Tabel 15. Peringkat II : Kelompok Penyakit Demam pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis

Tumbuhan Obatnya……………………………………………………………………... 44

Tabel 16. Peringkat II : Kelompok Penyakit Sakit Perut pada Berbagai Etnis di Indonesia dan

Jenis Tumbuhan Obatnya………………………………………………………………. 46

Tabel 17. Peringkat III : Kelompok Penyakit Diare pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis

Tumbuhan Obatnya…………………………………………………………………….. 50

Tabel 18. Peringkat III : Kelompok Penyakit Kulit Ringan pada Berbagai Etnis di Indonesia

dan Jenis Tumbuhan Obatnya………………………………………………………… 52

Tabel 19. Peringkat IV : Kelompok Penyakit Bisul pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis

Tumbuhan Obatnya……………………………………………………………………. 55

Page 12: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Tabel 20. Peringkat IV : Kelompok Penyakit Panas pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis

Tumbuhan Obatnya……………………………………………………………………. 57

Tabel 21. Peringkat V : Kelompok Sakit Kuning pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis

Tumbuhan Obatnya…………………………………………………………………….. 59

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Etnis berdasarkan Letak Etnis per Pulau dari Sabang Sampai Merauke…41

Lampiran 2. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia dan

Tumbuhan Obatnya……………………………………………………………………. 42

Lampiran 3. Kelompok Penyakit Lain yang Dapat Disembuhkan dengan Empat Jenis Tumbuhan

Obat Penting…………………………………………………………………………… 61

Lampiran 4. Bagian Tumbuhan yang Digunakan, Cara Pengolahan dan Penggunaan Tumbuhan

Obat Penting oleh Berbagai Etnis di Indonesia……………………………………….. 62

Page 13: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan tropika Indonesia memiliki potensi tumbuhan obat yang tak ternilai harganya. Tidak

kurang dari 1260 jenis tumbuhan obat ada di hutan tropika Indonesia (Zuhud dan Haryanto, 1994).

Potensi tersebut telah dimanfaatkan selama ratusan tahun, oleh etnis-etnis yang tinggal di sekitar hutan

dan di pedesaan. Etnis tersebut memanfaatkan tumbuhan obat sebagai pencegah dan penyembuh

berbagai macam penyakit. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, mulai dari jenis tumbuhannya, bagian

yang digunakan, cara pengolahan sampai dengan penyakit yang disembuhkan merupakan kekayaan

pengetahuan masing-masing etnis yang diwariskan secara turun temurun. Selain etnis tersebut,

kelompok lain yang juga memanfaatkan kekayaan potensi tumbuhan obat hutan tropika Indonesia

adalah para peneliti, mahasiswa, industri jamu dan praktisi pengobatan alternatif yang menggali

pengetahuan berbagai etnis melalui eksplorasi, penelitian, atau hanya sebagai hobi, dalam rangka

mendokumentasikan keanekaragaman pengetahuan masing-masing etnis dan kemudian turut

mempraktekkannya.

Hasil pendokumentasian yang diperoleh dan dimanfaatkan oleh para peneliti, mahasiswa,

industri jamu dan praktisi pengobatan alternatif diantaranya adalah laporan-laporan perjalanan/survei

yang memuat data tentang tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh berbagai etnis di Indonesia.

Semakin hari data tersebut semakin banyak jumlahnya, dan banyak orang baik dari dalam maupun dari

luar negeri yang berminat pada tumbuhan obat, sebagai salah satu obyek dorongan kembali ke alam

(trend Back To Nature). Namun, data tentang tumbuhan obat tersebut sampai saat ini tetap hanya

sebagai data dan tersebar di mana-mana, karena belum ada yang berminat untuk mengumpulkan dan

mengolahnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian yang menggunakan data tumbuhan obat

yang dimanfaatkan oleh berbagai etnis di Indonesia sebagai data primer untuk diolah dan disusun

secara sistematik sesuai tujuannya sehingga menghasilkan luaran baru yang bermanfaat.

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk menyembuhkan lima kelompok penyakit

peringkat tertinggi pada berbagai etnis di Indonesia.

2. Mengetahui intensitas penggunaan setiap jenis tumbuhan obat tersebut pada berbagai etnis di

Indonesia.

C. Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah munculnya beberapa jenis tumbuhan obat potensial yang berasal

dari kekayaan pengetahuan dan pengalaman berbagai etnis di Indonesia, yang telah terbukti khasiatnya

Page 14: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

2

secara empiris, dengan harapan ada pihak-pihak yang tertarik untuk menindaklanjuti dengan

penelitian, pengembangan, dan pemasyarakatan serta pemasarannya.

D. Luaran

Luaran yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Informasi jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh berbagai etnis di Indonesia untuk mengobati

masing-masing kelompok penyakit penting.

2. Kompilasi data tumbuhan obat dari berbagai etnis di Indonesia.

Page 15: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

II. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bogor selama 2 bulan, pada bulan Juni – Juli 1999.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah berbagai laporan perjalanan/survei, makalah dalam

simposium/seminar, skripsi dan buku-buku yang memuat data tumbuhan obat dan kegunaannya dari

berbagai etnis di Indonesia. Pemilihan etnis sesuai dengan data hasil penelitian yang ada dalam laporan

perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain yang mewakili pulau

Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian, beserta kepulauan di sekitarnya, Kepulauan Maluku

dan Nusa Tenggara. Alat yang digunakan adalah seperangkat komputer, Software Microsoft Excel 97,

Software Microsoft Word 97, Software Paint, dan alat tulis.

C. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang digunakan, yaitu :

1. Kelompok penyakit penting adalah kelompok penyakit yang paling banyak ditemukan

berdasarkan laporan dari masing-masing etnis.

2. Berbagai etnis di Indonesia adalah etnis-etnis yang ada di Indonesia.

Dalam penelitian ini, data etnis yang digunakan berjumlah 45 etnis atau 12,2 % dari jumlah

seluruh etnis yang ada di Indonesia, dimana jumlah seluruh etnis yang ada di Indonesia adalah ±

370 etnis.

D. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang akan diolah. Tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data

primer adalah mencari pustaka yang memuat data tumbuhan obat yang digunakan oleh berbagai etnis

di Indonesia, yaitu laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium dan pustaka lainnya.

Data primer diperoleh dari berbagai pustaka, yaitu:

1. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani I (1992) dan II (1995),

2. Laporan Teknik 1998/1999 Puslitbang Biologi – LIPI (1999),

3. Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII (1996),

4. Prosiding Seminar Konservasi Flora Nusantara (1999),

5. Irian Jaya : Bungarampai Penelitian Flora dan Fauna Pulau Biak-Supiori dan Yapen (1998),

6. Kembali ke Alam Manfaatkan Obat Asli Indonesia : Laporan Ekspedisi Biota Medika di Taman

Nasional Bukit Tiga Puluh dan Cagar Biosfir Bukit Dua Belas Propinsi Riau dan Jambi (1998),

7. Lontar Usada : Suatu Kajian Etnofarmakologi (1998) - makalah,

Page 16: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

4

8. Pola-Pola Pengobatan Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat (1991),

9. Resep Pusaka Tradisional Madura - buku,

10. Berbagai skripsi tentang pemanfaatan tumbuhan obat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunjang data primer. Data sekunder terdiri dari semua informasi

mengenai tumbuhan obat, yang dapat diperoleh melalui :

1. Studi literatur

2. Wawancara dengan orang-orang yang berhubungan langsung dengan tumbuhan obat dalam

lingkup etnobotani.

E. Pengolahan Data

Data primer yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan Software Microsoft

Excel 97. Diagram Tahapan Pengolahan Data dapat dilihat dalam gambar 1 pada halaman 5. Tahapan

pengolahan data secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Membuat rekapitulasi data tumbuhan obat dalam bentuk matriks, seperti tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Matriks Tumbuhan – Etnis – Penyakit No. Tumbuhan Etnis …. Etnis …. Etnis ….,Dst

Nama lokal Penyakit

Nama lokal Penyakit

Nama lokal Penyakit

1 2 3 …

Dst.

2. Pengelompokkan jenis penyakit dari berbagai etnis ke dalam kelompok penyakit yang lebih

umum, untuk penyakit-penyakit yang dapat dikelompokkan, diantaranya kelompok penyakit :

Bisul : bisul, bisul baru, bisul dalam perut, bisul di kaki, bisul di payudara,

koreng, borok, borok bernanah, kulit bernanah.

Demam : demam, demam (dewasa), demam goyang, demam panas, panas dingin.

Sakit kulit berat : cacar, cacar air, campak, campak air, eksim.

Sakit kulit ringan : panu, kadas, kurap, kudis, kutu air, gatal, kaki pecah-pecah.

Sakit perut : mules, nyeri perut, perut mulas.

3. Pengkodean nama etnis dan penyusunan matriks menjadi tiga kolom, yaitu kode etnis, nama

ilmiah tumbuhan, dan kelompok penyakit. Prosedur pengolahan data tahap ini di komputer adalah

sebagai berikut :

⎝ Pada Workbook 1 buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit- Move or Copy Sheet – Create a

Copy dan beri nama Tabel 2.

Page 17: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

5

Page 18: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

6

⎝ Tabel 1 diubah sebagai berikut :

1. Setiap nama etnis diberi kode : 1,2,3,4, … dst.

2. No. diganti menjadi Kode etnis.

3. Copy semua nama ilmiah tumbuhan. Paste-kan di bawah nama ilmiah tumbuhan yang

terakhir. Lakukan sebanyak jumlah etnis.

4. Copy data setiap etnis (nama lokal dan penyakit) dari baris pertama nama ilmiah tumbuhan

sampai baris terakhir. Paste-kan pada kolom etnis, sesuai dengan nama ilmiah dan kode

etnisnya. Lakukan untuk semua etnis.

5. Blok semua data etnis dari kolom 4 (etnis nomor 2) sampai kolom paling kanan (etnis nomor

terakhir), klik Edit Delete – Entire Column atau shortcut-nya.

Hasil pengolahan data tersebut adalah tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Pengkodean Nama Etnis dan Penyusunan Matriks ke Dalam Tiga Kolom Kode Etnis Nama Ilmiah Tumbuhan Nama Lokal Kelompok Penyakit

1

2

Dst.

4. Penyusunan matriks berdasarkan kelompok penyakit. Prosedur pengolahan data tahap ini di

komputer adalah sebagai berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit- Move or Copy Sheet – Create a

Copy, dan beri nama : Tabel 3.

⎝ Tabel 2. diubah sebagai berikut :

1. Copy kolom kelompok penyakit, letakkan cursor ke cell kode etnis, klik Insert – Column.

2. Blok kolom kelompok penyakit yang lama (kolom paling kanan), klik Edit – Delete – Entire

Column, atau shortcut – nya.

Hasil pengolahan data tersebut adalah tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Kelompok Penyakit dan Tumbuhan Obatnya pada Berbagai Etnis di Indonesia Kelompok Penyakit Kode Nama Ilmiah Tumbuhan Nama Lokal

Etnis

5. Penyusunan kelompok penyakit berdasarkan abjad A – Z. Prosedur pengolahan data tahap ini di

komputer adalah sebagai berikut :

⎝ Pada Tabel 3. lakukan :

1. Blok baris pertama kelompok penyakit sampai baris terakhir nama lokal.

2. Klik Data – Sort Ascending (AZ) atau shortcut-nya.

Page 19: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

7

6. Pengeliminasian jenis tumbuhan yang tidak digunakan oleh seluruh etnis. Pengeliminasian ini

dilakukan karena adanya baris-baris yang kosong pada kolom kelompok penyakit, di bawah nama

kelompok penyakit yang terakhir. Prosedur pengolahan data tahap ini di komputer adalah dengan

memblok semua baris pada kolom kelompok penyakit yang kosong, lalu klik Edit - Delete -

Entire Row atau shortcut- nya

7. Rekapitulasi data kelompok penyakit dan persentasenya pada berbagai etnis di Indonesia.

Prosedur pengolahan data tahap ini di komputer adalah sebagai berikut :

⎝ Buat workbook baru, beri nama Workbook 2, pada sheet 1 beri nama Tabel 4., buat tabel

seperti tabel 4.

⎝ Klik Window – Arrange All : akan tersusun pada layar Workbook 1 Tabel 3. dan Workbook 2

Tabel 4.

⎝ Pada Workbook 1 Tabel 3. lakukan :

1. Letakkan cursor pada cell kelompok penyakit.

2. Klik Data – Filter – Auto filter.

3. Klik tanda τ pada cell kelompok penyakit, pilih satu kelompok penyakit.

4. Hitung jumlah etnis melalui kode etnisnya, pindah ke Workbook 2 Tabel 4., tuliskan jumlah

etnis pada kolom [3] dan kode etnisnya pada kolom [5] ⇐ jumlah etnis pada kolom [5] harus

sama dengan isi kolom [3].

5. Pindah ke Workbook 1 Tabel 3., klik tanda τ pada cell Nama Ilmiah Tumbuhan, hitung

jenis tumbuhan yang ada dalam tanda τ, pindah ke Workbook 2 Tabel 4., tuliskan jumlah

tumbuhan pada kolom [6].

6. Pindah ke Workbook 1 Tabel 3., ulangi langkah 3 sampai 5, sampai semua kelompok

penyakit tertulis datanya.

7. Hitung persentase penyakit pada etnis.

8. Pindah ke Workbook 1, buka sheet baru, beri nama Tabel 4..

9. Pindah ke Workbook 2, copy Tabel 4., paste-kan pada Workbook 1 sheet Tabel 4.. Klik

tanda maximize, agar tampilan workbook 1 kembali ke layar penuh.

Hasil pengolahan data tahap tersebut seperti pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Rekapitulasi Data Kelompok Penyakit dan Persentasenya pada Berbagai Etnis di Indonesia No Kelompok Penyakit Etnis ditemukannya penyakit Jumlah Tumbuhan

Jumlah Persentase (%) Kode Etnis Yang digunakan [1] [2] [3] [4] [5] [6]

Keterangan : Persentase Penyakit = jumlah etnis ditemukannya penyakit / jumlah seluruh etnis dalam

penelitian x 100 %

Page 20: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

8

8. a. Penyusunan kelompok penyakit berdasarkan peringkat persentase penyakit pada berbagai etnis.

Prosedur pengolahan data tahap ini di komputer adalah sebagai berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit- Move or Copy Sheet – Create a

Copy, kosongkan sheet tersebut, dan beri nama : Tabel 5.

⎝ Pada Workbook 2 Tabel 4. lakukan :

1. Copy kolom persentase, letakkan cursor ke kolom No., klik Insert - Column.

2. Blok baris pertama persentase (kolom paling kiri) sampai baris terakhir kolom jumlah

tumbuhan yang digunakan atau [6] atau kolom paling kanan.

3. Klik shortcut Sort Descending (ZA).

4. Blok kolom paling kiri (persentase), klik Edit - Delete – Entire Column atau shortcut-nya.

5. Ganti No. dengan Peringkat penyakit.

6. Periksa apakah persentase penyakit sudah tersusun dari yang terbesar ke yang terkecil.

7. Beri angka peringkat pada kolom Peringkat penyakit.

8. Copy Workbook 2 Tabel 4., paste-kan ke Workbook 1 Tabel 5. Klik tanda maximize agar

tampilan workbook 1 kembali ke layar penuh.

Hasil pengolahan data tahap ini adalah tabel 5 seperti di bawah ini :

Tabel 5. Kelompok Penyakit berdasarkan Peringkat Persentase Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia

Peringkat Kelompok Penyakit Etnis ditemukannya penyakit Jumlah Tumbuhan Penyakit Jumlah Persentase (%) Kode Etnis yang digunakan

[1] [2] [3] [4] [5] [6] 1 2 3 … … Dst

b. Menentukan peringkat lima besar kelompok penyakit pada berbagai etnis. Prosedur pengolahan

data tahap ini adalah sebagai berikut :

⎝ Copy Tabel 5., dari cell peringkat penyakit sampai peringkat 5 kolom [6].

⎝ Paste-kan pada kolom 8, dan beri nama Tabel 6..

Hasil pengolahan data tahap ini adalah tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia Peringkat Kelompok Penyakit Etnis ditemukannya penyakit Jumlah Tumbuhan Penyakit Jumlah Persentase (%) Kode Etnis yang digunakan

[1] [2] [3] [4] [5] [6] 1 2 3 4 5

Page 21: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

9

9. Menentukan jenis-jenis tumbuhan obat dari berbagai etnis yang dapat menyembuhkan peringkat

lima besar kelompok penyakit tersebut. Prosedur pengolahan data tahap 9 ini adalah sebagai

berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit - Move or Copy Sheet – Create a

Copy, kosongkan sheet tersebut, dan beri nama Tabel 7.

⎝ Buat tabel seperti tabel 7.

⎝ Buka Workbook 1 Tabel 3. yang sudah di-sort–ascending, copy kelompok penyakit yang

termasuk ke dalam peringkat lima besar beserta semua jenis tumbuhannya.

⎝ Kembali ke Tabel 7., paste-kan masing-masing kelompok penyakit dan tumbuhannya sesuai

peringkat.

Adapun bentuk tabel 7 adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia dan Jenis Tumbuhan Obatnya

Peringkat Penyakit

Kelompok Penyakit Kode Etnis

Nama Ilmiah Tumbuhan Nama Lokal Tumbuhan

10. Penyusunan peringkat lima besar kelompok penyakit pada berbagai etnis di Indonesia berdasarkan

jenis tumbuhan obatnya. Prosedur pengolahan data tahap ini adalah sebagai berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit- Move or Copy Sheet – Create a

Copy, dan beri nama Tabel 8.

⎝ Copy kolom nama ilmiah tumbuhan dan nama lokal, letakkan cursor pada cell peringkat penyakit,

klik Insert-Column atau shortcut-nya, blok dua kolom paling kanan, klik Edit - Delete –

Column atau shortcut-nya.

Berikut ini adalah contoh tabel 8 hasil dari pengolahan data tahap 10 :

Tabel 8. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia berdasarkan Jenis Tumbuhan Obatnya

Nama Ilmiah Tumbuhan Nama Lokal Tumbuhan Peringkat Penyakit

Kelompok Penyakit Kode Etnis

11. a. Penyusunan jenis tumbuhan obat berdasarkan abjad A - Z dalam setiap penyakit. Prosedur

pengolahan data tahap ini adalah sebagai berikut :

⎝ Pada setiap kelompok penyakit, blok baris pertama kolom nama ilmiah tumbuhan sampai baris

terakhir kolom kode etnis.

⎝ Klik Data – Sort Ascending (AZ) atau shortcut-nya.

b. Penyaringan kode etnis untuk setiap jenis tumbuhan obat yang sama untuk penyakit yang sama.

Page 22: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

10

Prosedur pengolahan data tahap ini adalah sebagai berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit- Move or Copy Sheet – Create a

Copy, dan beri nama Tabel 9.

⎝ Copy kolom peringkat penyakit, letakkan cursor pada cell nama ilmiah tumbuhan, klik Insert –

Column.

⎝ Blok kolom peringkat penyakit yang lama, klik Edit - Delete – Entire Column.

⎝ Blok kolom nama lokal tumbuhan, klik Edit - Delete – Entire Column.

⎝ Lebarkan kolom kode etnis.

⎝ Letakkan cursor pada cell peringkat penyakit, klik Data – Filter – Auto Filter, dan kemudian :

1. Klik tanda τ pada cell kelompok Penyakit, pilih satu kelompok Penyakit.

2. Klik tanda τ pada cell nama ilmiah tumbuhan, pilih satu jenis tumbuhan.

3. Periksa apakah nama ilmiah tumbuhan itu lebih dari satu.

4. Jika ya, periksa kode etnisnya.

5. Pada baris pertama kode etnis, tuliskan kode etnis yang ada di bawahnya (dijadikan satu

dalam satu cell dan masing-masing kode etnis dipisahkan dengan tanda koma).

6. Blok kode etnis pada baris kedua dst., klik Edit – Delete - Entire Row atau shortcut-nya.

⎝ Ulangi langkah 2 - 6 untuk nama ilmiah tumbuhan yang lain dan langkah 1 – 6 untuk kelompok

penyakit yang lain.

Hasil pengolahan data tahap ini seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 9. Hasil Penyaringan Kode Etnis untuk Setiap Jenis Tumbuhan Obat yang Sama Peringkat Penyakit

Nama Ilmiah Tumbuhan Kelompok Penyakit Kode Etnis

1 1,2,3,…

12. Menentukan persentase penggunaan setiap jenis tumbuhan obat untuk setiap kelompok penyakit

dalam peringkat lima besar kelompok penyakit. Prosedur pengolahan data tahap ini adalah sebagai

berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit- Move or Copy Sheet – Create a

Copy, dan beri nama Tabel 10.

⎝ Tambahkan satu kolom paling kanan dan beri nama Persentase.

⎝ Hitung persentase penggunaan setiap tumbuhan obat untuk kelompok penyakit tertentu dan

tuliskan dalam kolom persentase.

Bentuk tabel 10 adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Persentase Penggunaan Setiap Jenis Tumbuhan Obat untuk Setiap Penyakit dari Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia

Peringkat Kelompok Penyakit Nama Ilmiah Tumbuhan Etnis ditemukannya penyakit Penyakit Kode Etnis Persentase (%)

Page 23: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

11

Keterangan : Persentase Penggunaan Tumbuhan Obat = Jumlah etnis yang menggunakan tumbuhan

obat tertentu untuk penyakit tertentu /

jumlah seluruh etnis dalam penelitian x

100 %

13. Menentukan tumbuhan obat yang memiliki persentase penggunaan paling tinggi untuk setiap

penyakit dari peringkat lima besar kelompok penyakit pada berbagai etnis. Prosedur pengolahan

data tahap ini adalah sebagai berikut :

⎝ Pada Workbook 1, buka sheet baru, jika tidak ada, klik Edit - Move or Copy Sheet – Create a

Copy, beri nama Tabel 11.

⎝ Pindah ke Tabel 10., letakkan cursor pada cell peringkat penyakit, klik Data – Filter – Auto

Filter dan lakukan :

1. Klik tanda τ pada cell kelompok penyakit, pilih satu kelompok penyakit.

2. Klik tanda τ pada cell persentase, pilih persentase yang terbesar.

3. Copy baris tersebut dan paste-kan ke Tabel 11.

4. Jika persentase terbesar (dengan angka yang sama) terdapat lebih dari satu, lakukan langkah 3

untuk semuanya.

F. Analisis Data

Hasil pengolahan data dianalisis secara deskriptif, dengan menggunakan keterangan pada

berbagai pustaka, yang memuat tentang jenis-jenis tumbuhan dalam peringkat lima besar kelompok

penyakit. Hasil yang dianalisis adalah jenis-jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk

mengobati peringkat lima besar kelompok penyakit pada berbagai etnis di Indonesia. Kemudian dipilih

jenis-jenis tumbuhan yang dianggap penting, yaitu yang memiliki minimal satu karakteristik sebagai

berikut :

a. diambil dari dalam hutan

b. diambil di luar hutan tetapi sudah terkenal

c. jenis tumbuhan langka.

Jenis-jenis yang terpilih kemudian dianalisis berdasarkan penyebaran, ekologi, kegunaan lain, bagian

yang digunakan, dan status kelangkaannya.

Kategori kelangkaan menurut IUCN Plant Red Data Book (Rifai, dkk., 1992) :

1. Punah (extinct)

Punah (extinct) adalah sebutan yang diberikan pada jenis tumbuhan yang diketahui atau dianggap

telah musnah dan hilang sama sekali dari permukaan bumi.

2. Genting (endangered)

Page 24: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

12

Genting (endangered) adalah jenis yang teancam kepunahan dan tidak akan dapat bertahan tanpa

perlindungan yang ketat untuk menyelamatkan kelangsungan hidupnya.

3. Rawan (vulnerable)

Rawan (vulnerable) adalah kategori untuk jenis yang tidak segera terancam kepunahan tetapi

terdapat dalam jumlah yang sedikit dan eksploitasinya terus berjalan sehingga perlu dilindungi.

4. Jarang (rare)

Jarang (rare) adalah jenis yang populasinya besar tetapi tersebar secara lokal, atau daerah

penyebarannya luas tetapi tidak sering dijumpai serta mengalami erosi berat.

5. Terkikis (indeterminate)

Terkikis (indeterminate) adalah sebutan untuk jenis yang jelas mengalami proses kelangkaan

tetapi informasi keadaan sebenarnya belum mencukupi untuk menempatkannya secara pasti

dalam salah satu kategori di atas.

Analisis data selanjutnya adalah menentukan jenis tumbuhan untuk peringkat lima besar

kelompok penyakit yang diambil dari dalam hutan yang digunakan oleh minimal 2 etnis yang berbeda

untuk kelompok penyakit yang sama. Kedua etnis tersebut harus berada di dua pulau atau kepulauan

yang berbeda, untuk menunjukkan bahwa kedua etnis tersebut tidak saling berinteraksi.

Analisis terakhir adalah melihat keanekaragaman jenis tumbuhan obat untuk peringkat lima

besar kelompok penyakit berdasarkan suku/famili, dan habitusnya. Adapun habitus berbagai jenis

tumbuhan menurut Tjitrosoepomo (1988) adalah sebagai berikut :

1). Pohon

Pohon adalah tumbuhan berkayu yang tinggi besar, memiliki satu batang yang jelas, dan bercabang

jauh dari permukaan tanah.

2). Perdu

Perdu adalah tumbuhan berkayu yang tidak seberapa besar, dan bercabang dekat dengan

permukaan tanah atau di dalam tanah.

3). Herba

Herba adalah tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan berair.

4). Liana

Liana adalah tumbuhan berkayu, yang batangnya menjalar/memanjat pada tumbuhan lain.

5). Tumbuhan Memanjat

Tumbuhan memanjat adalah herba yang memanjat pada tumbuhan atau benda lain.

6). Paku

Paku adalah tumbuhan yang tergolong dalam devisi (devisio) Pteridophyta (tumbuhan paku).

7). Bambu

Bambu adalah tumbuhan berkayu, memiliki batang yang beruas-ruas dan berongga.

Page 25: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Gambar 1. Diagram Tahapan Pengolahan Data

1. Data Tumbuhan Obat dan Penyakitnya dari Berbagai Etnis di Indonesia

2. Rekapitulasi Data ke Dalam Bentuk Matriks Tumbuhan – Etnis - Penyakit

3. Pengkodean Etnis dan Penyusunan Matrik ke dalam Tiga Kolom

4. Penyusunan Matriks berdasarkan Jenis Penyakit

5. Penyusunan Jenis Penyakit berdasarkan Abjad A – Z

6. Pengeliminasian Jenis Tumbuhan yang Tidak Digunakan oleh Seluruh Etnis

11. a. Penyusunan Jenis Tumbuhan Obat berdasarkan Abjad A - Z dalam Setiap Penyakit

10. Penyusunan Peringkat Lima Besar Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia berdasarkan Jenis Tumbuhan Obatnya

8. b. Peringkat Lima Besar Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia

8. a. Penyusunan Jenis Penyakit berdasarkan Peringkat Persentase Penyakit pada Berbagai Etnis

7. Rekapitulasi Data Penyakit dan Persentasenya pada Berbagai Etnis di Indonesia

9. Pencarian Jenis-Jenis Tumbuhan Obat dari Berbagai Etnis yang Dapat Menyembuhkan Peringkat Lima Besar Penyakit

11b. Penyaringan Kode Etnis untuk Setiap Jenis Tumbuhan Obat yang Sama

12. Persentase Penggunaan Setiap Jenis Tumbuhan Obat untuk Setiap Penyakit dari Peringkat Lima Besar Penyakit pada Berbagai Etnis

13 . Pencarian Tumbuhan Obat yang Memiliki Persentase Penggunaan Paling Tinggi untuk Setiap Penyakit dari Peringkat Lima Besar Penyakit

14. Tumbuhan Obat yang Paling Banyak Digunakan untuk Menyembuhkan Setiap Penyakit dari Peringkat Lima Besar Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia

15. Analisis Data

Page 26: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Etnis

Dari berbagai pustaka berupa laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium,

dan pustaka lainnya tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai etnis di Indonesia, yang

tercakup 49 laporan penelitian, diperoleh data pemanfaatan tumbuhan obat dari 45 etnis atau 12,2 %

dari seluruh etnis yang ada di Indonesia. Adanya perbedaan jumlah penelitian dan jumlah etnis

disebabkan oleh karena satu penelitian belum tentu membahas satu etnis dan satu etnis belum tentu

dibahas dalam satu penelitian. Penyebaran seluruh etnis yang tercakup dalam penelitian ini dapat

dilihat dalam Gambar 2. Peta Penyebaran Etnis di Indonesia, pada halaman 14. Data tentang etnis,

yaitu nama etnis dan letaknya secara administrasi pemerintahan dapat dilihat dalam Lampiran 1.

Dalam penelitian ini, suatu etnis ditentukan berdasarkan etnisnya, bukan sebutan bagi

kelompok atau lokasinya. Sebagai contoh, beberapa penelitian yang dilakukan di Jawa Barat, yaitu di

Masyarakat Kasepuhan, Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran, Majalengka dan Sumedang,

Ciamis, Sukabumi, Taman Nasional Ujung Kulon, dan Masyarakat Sunda, semuanya digolongkan ke

dalam Etnis Sunda, karena bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda. Contoh lainnya, dalam

satu penelitian tentang Orang Sumbawa Barat Daya (Darnaedi dan Rodani, 1995), disebutkan bahwa

yang termasuk Orang Sumbawa Barat Daya adalah kelompok etnis Maluk, Tongo, Sejorong,

Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah, Tatar, Singa, dan Nangkalanung. Walaupun bahasa dalam

nama lokal tumbuhan obat yang digunakan oleh seluruh etnis tersebut sama, Orang Sumbawa Barat

Daya dipisahkan menjadi 8 etnis.

Beberapa pengertian etnis, suku bangsa dan masyarakat terasing adalah sebagai berikut : (1)

Etnik atau etnis adalah sebuah kata sifat yang berarti suatu hal yang bertalian dengan kelompok sosial

atau sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu, karena keturunan,

adat, agama, bahasa, dsb. Secara umum di Indonesia, etnik atau etnis disebut sebagai suku bangsa. (2)

Suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan

kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa (Tim Penyusun Kamus Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988). (3) Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia

dalam Koentjaraningrat (1993), masyarakat terasing adalah masyarakat yang terisolasi dan memiliki

kemampuan terbatas dalam berkomunikasi dengan masyarakat lain yang lebih maju sehingga bersifat

terbelakang serta tertinggal dalam proses pengembangan kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya,

keagamaan, dan sosiologi.

Berikut ini pemetaan letak berbagai etnis berdasarkan letak etnis per pulau dari Sabang

sampai Merauke :

Page 27: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

14

Berikut ini pemetaan letak berbagai etnis berdasarkan letak etnis per pulau dari Sabang

sampai Merauke :

Legenda : 1 Aceh (Aceh) 16 Tongo (NTB) 31 Dayak Ot Danum (Kalteng) 2 Talang Mamak (Riau-Jambi) 17 Sejorong (NTB) 32 Dayak Tunjung (Kaltim) 3 Melayu Tradisional (Riau-Jambi) 18 Sekongkang Atas (NTB) 33 Kutai (Kaltim) 4 Anak Dalam (Jambi) 19 Sekongkang Bawah (NTB) 34 Punan Lisum (Kaltim) 5 Rejang (Bengkulu) 20 Tatar (NTB) 35 Punan Bekatan (Kaltim) 6 Sakai (Riau) 21 Singa (NTB) 36 Bolaangmongondow (Sulut) 7 Anak Dalam (Sumsel) 22 Nangkalanung (NTB) 37 Gorontalo (Sulut) 8 Mentawai (Sumbar) 23 Samawa (NTB) 38 Menado (Sulut) 9 Sunda (Jabar) 24 Dawan (NTT) 39 Saluan (Sulteng) 10 Badui Dalam (Jabar) 25 Sumba (NTT) 40 Ambon (Maluku) 11 Badui Luar (Jabar) 26 Atoni (NTT) 41 Yapen-Waropen (Irian Jaya) 12 Jawa (Jateng – Jatim) 27 Melayu (Kalbar) 42 Upuya (Irian Jaya) 13 Madura (Jatim) 28 Dayak (Kalbar) 43 Awarawi (Irian Jaya) 14 Bali (Bali) 29 Dayak Kendayan (Kalbar) 44 Busami (Irian Jaya) 15 Maluk (NTB) 30 Dayak Ngaju (Kalteng) 45 Dani (Irian Jaya)

Gambar 2. Peta Penyebaran Etnis di Indonesia

Page 28: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

15

B. Kelompok Penyakit

Pengolahan data, dimulai dari pengelompokkan jenis penyakit ke yang lebih umum sampai

penyusunan peringkat kelompok penyakit, menghasilkan peringkat lima besar kelompok penyakit pada

berbagai etnis di Indonesia yang terdiri dari 8 kelompok penyakit, seperti pada tabel 11. sebagai

berikut :

Tabel 11. Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit pada Berbagai Etnis di Indonesia Peringkat penyakit

Kelompok Penyakit

Etnis Ditemukannya Penyakit Jumlah Jenis Tumbuhan

yang digunakan Jumlah Persentase

(%) Kode Etnis

1 Malaria 34 75,56 1,2,3,4,5,6,7,9,12,13,15,16,17,18,19,20,21,22,23, 24,25,26,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,40,45

78

2 Demam 30 66,67 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,23,24,25,26,27,29, 30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40

133

2 Sakit perut 30 66,67 1,2,3,4,5,6,7,8,9,12,14,23,24,25,26,28,29,30,31,32,33,34,35,36,38,40,42,43,44,45

110

3 Diare 27 60,00 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,25,26,28,29,30,31,32, 34,35,36,37,38,39,40,45

75

3 Sakit Kulit ringan

27 60,00 1,2,3,4,6,7,9,12,13,14,23,25,26,27,29,30,31,32,33, 34,35,36,37,38,39,40,45

98

4 Bisul 26 57,78 1,2,3,4,5,6,7,8,9,12,14,23,25,26,27,28,29,30,31,32,33,35,36,38,40,45

79

4 Sakit Panas 26 57,78 1,6,7,9,12,14,15,16,17,18,19,20,21,22,28,30,31,33,34,35,38,39,40,42,43,44

67

5 Sakit kuning 25 55,56 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,23,26,28,30,31,32,36,37,38,39,40

63

Kelompok penyakit yang menduduki peringkat pertama adalah malaria. Penyakit malaria

dapat ditemukan di 34 etnis yang ada di Indonesia atau 75,56 % dari jumlah seluruh etnis dalam

penelitian, dengan jenis tumbuhan yang digunakan oleh ke-34 etnis tersebut berjumlah 78 jenis.

Kelompok penyakit pada peringkat kedua adalah penyakit demam dan sakit perut, yang

masing-masing ditemukan di 30 etnis di Indonesia atau 66,67 % dari jumlah seluruh etnis dalam

penelitian. Jumlah jenis tumbuhan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit demam ada 139

jenis, sedangkan untuk sakit perut berjumlah 110 jenis.

Kelompok penyakit di peringkat ketiga adalah penyakit diare dan sakit kulit ringan (panu,

kadas, dll.), yang masing-masing ditemukan di 27 etnis di Indonesia atau 60,00 % dari jumlah seluruh

etnis dalam penelitian. Jumlah jenis tumbuhan yang digunakan oleh etnis-etnis tersebut untuk

menyembuhkan diare ada 75 jenis, sedangkan yang digunakan untuk menyembuhkan sakit kulit ringan

(panu, kadas, dll.) ada 98 jenis.

Pada peringkat keempat, kelompok penyakitnya adalah penyakit bisul dan sakit panas,

masing-masing ditemukan pada 26 etnis atau 57,78 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian.

Jumlah jenis tumbuhan yang digunakan oleh etnis-etnis tersebut untuk menyembuhkan penyakit bisul

ada 79 jenis dan untuk sakit panas ada 67 jenis.

Terakhir, kelompok penyakit yang menempati peringkat kelima adalah sakit kuning atau yang

saat ini terkenal dengan lever dan hepatitis. Kelompok penyakit ini ditemukan di 25 etnis di Indonesia

Page 29: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

16

atau 55,56 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian. Etnis-etnis ini menggunakan 63 jenis

tumbuhan untuk menyembuhkan sakit kuning.

Ada banyak jenis tumbuhan yang digunakan oleh berbagai etnis untuk mengobati setiap

kelompok penyakit dalam peringkat lima besar kelompok penyakit. Jenis-jenis tumbuhan tersebut

masing-masing memiliki persentase penggunaan oleh berbagai etnis yang berkisar antara 2,22 %

sampai 28,89 %.

Salah satu tahapan pengolahan data dalam metode penelitian adalah pengelompokkan jenis

penyakit ke yang lebih umum. Alasan adanya pengelompokkan jenis penyakit ini, karena jenis-jenis

penyakit yang disebutkan oleh suatu etnis cenderung sangat spesifik dan kadang-kadang tidak logis,

sehingga kemungkinan besar tidak ditemukan pada etnis lainnya. Jenis-jenis penyakit yang

dikelompokkan adalah jenis penyakit yang memiliki persamaan ciri-ciri penyakit, seperti gejala,

keadaan pada saat penyakit menyerang, hasil akhir dari penyakit tersebut, dan cara penanganannya.

Tidak semua penyakit dapat dikelompokkan, karena memiliki ciri-ciri tersendiri yang tidak dapat

disatukan ke dalam kelompok yang lebih umum, seperti penyakit berdasarkan penggolongan umur,

misalnya batuk pada bayi, anak-anak, dan dewasa, ketiganya tidak dapat disatukan ke dalam kelompok

batuk, karena cara penanganan dan jenis tumbuhan obat yang digunakan berbeda. Contoh lain adalah

penyakit berdasarkan penggolongan jenis kelamin, misalnya mandul untuk pria dan wanita. Keduanya

tidak dapat disatukan ke dalam kelompok mandul, karena tubuh pria dan wanita berbeda dalam

berbagai hal dan jenis tumbuhan obat yang digunakan pun berbeda.

Berikut ini beberapa kelompok penyakit yang berasal dari jenis-jenis penyakit yang

dikelompokkan :

Batuk berat : batuk + sesak nafas, batuk 100 hari, batuk berdarah, batuk bronchitis, batuk

rejan, batuk kronis, batuk terus-menerus, batuk + riak sulit keluar, batuk

berdahak, batuk kering.

Batuk ringan : batuk + sakit tenggorokan, batuk + kerongkongan kering, batuk serak, batuk gatal

Bisul : bisul, bisul baru, bisul dalam perut, bisul di kaki, bisul di payudara, koreng,

borok, borok bernanah, kulit bernanah.

Demam : demam, demam (dewasa), demam goyang, demam panas, panas dingin.

Digigit ular : kena racun ular

Gatal : gatal, gatal-gatal, gatal/bengkak.

Sakit kulit berat : cacar, cacar air, campak, campak air, eksim.

Sakit kulit ringan : panu, kadas, kurap, kudis, kutu air, gatal, kaki pecah-pecah.

Luka berat : luka bengkak, luka bernanah, luka dalam, luka memar, luka membusuk, luka

terpotong.

Luka ringan : luka baru, luka iris, luka kena benda tajam, luka tergores.

Sakit kepala : sakit kepala, pusing, sakit kepala mata gelap, sakit kepala sebelah.

Page 30: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

17

Sakit perut : mules, nyeri perut, perut mulas.

Sembelit : susah berak, susah buang air.

Susah kencing : susah kencing, air seni, peluruh air seni.

C. Jenis Tumbuhan Obat yang Paling Banyak Digunakan untuk Peringkat Lima Besar

Kelompok Penyakit

Berdasarkan hasil pengolahan data, ada 8 jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan oleh

etnis-etnis untuk menyembuhkan peringkat lima besar kelompok penyakit. Jenis tumbuhan yang

digunakan untuk mengobati penyakit malaria adalah Alstonia scholaris R. Br. (pulai), digunakan oleh

9 etnis atau 20,00 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian. Selain untuk menyembuhkan penyakit

malaria, Alstonia scholaris R. Br. juga digunakan untuk menyembuhkan sakit perut. Jenis ini

digunakan oleh 7 etnis di Indonesia atau 15,56 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian.

Tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit demam adalah Kalanchoe

pinnata Pers. (cocor bebek). Kalanchoe pinnata Pers. Digunakan oleh 5 etnis di Indonesia atau 11,11

% dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian. Kemudian, untuk menyembuhkan penyakit diare dan

sakit kulit ringan, yang menduduki peringkat ketiga, masing-masing adalah Psidium guajava L. (jambu

biji) dan Cassia alata L. (ketepeng), dengan jumlah etnis pengguna masing-masing 12 dan 13 etnis

atau 26,67 % dan 28,89 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian. Untuk menyembuhkan penyakit

bisul, ternyata ada dua jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan, tetapi etnis penggunanya untuk

masing-masing tumbuhan berbeda. Tumbuhan tersebut adalah Allium sativum L. (bawang putih) dan

Mimosa pudica L (putri malu). Kedua tumbuhan ini masing-masing digunakan oleh 3 etnis atau 6,67

% dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian. Kaempferia galanga L. atau yang terkenal dengan nama

“kencur”, digunakan oleh 10 etnis atau 22,22 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian untuk

mengobati sakit panas. Terakhir, Arcangelisia flava (L.) Merr. (akar kuning) digunakan oleh 4 etnis

atau 8,89 % dari jumlah seluruh etnis dalam penelitian untuk mengobati sakit kuning. Jenis-jenis

tumbuhan obat yang paling banyak digunakan untuk peringkat lima besar kelompok penyakit secara

rinci tercantum dalam tabel 12 sebagai berikut :

Tabel 12. Jenis Tumbuhan Obat yang Paling Banyak Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Menyembuhkan Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit Peringkat penyakit

Kelompok Penyakit

Nama Ilmiah Tumbuhan Etnis Pengguna Tumbuhan Kode Etnis Jumlah Persentase

(%) 1 Malaria Alstonia scholaris R. Br.

(Apocynaceae) 1,7,9,12,24,25,32,36,38 9 20,00

2 Demam Kalanchoe pinnata Pers. (Crassulaceae)

4,9,26,29,36,37,38 7 15,56

2 Sakit perut Alstonia scholaris R. Br. (Apocynaceae)

2,7,42,43,44 5 11,11

3 Diare Psidium guajava L. (Myrtaceae)

1,5,6,9,12,14,26,28,36,37,38,40 12 26,67

3 Sakit Kulit ringan

Cassia alata L. (Fabaceae)

1,2,4,6,7,9,12,27,33,34,35,38,39 13 28,89

Page 31: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

18

Peringkat penyakit

Kelompok Penyakit

Nama Ilmiah Tumbuhan Etnis Pengguna Tumbuhan Kode Etnis Jumlah Persentase

(%) 4 Bisul Allium sativum L.

(Liliaceae) 9,14,40 3 6,67

4 Bisul Mimosa pudica L. (Fabaceae)

6,30,31 3 6,67

4 Sakit Panas Kaempferia galanga L. (Zingiberaceae)

19,21,27,28,29,30,31,32,33,39 10 22,22

5 Sakit kuning Arcangelisia flava (L.) Merr. (Menispermaceae)

2,4,38,39 4 8,89

Keterangan Kode Etnis :

1 Etnis Aceh (Aceh) 2 Etnis Talang Mamak (Riau-Jambi) 3 Etnis Melayu Tradisional (Riau-Jambi) 4 Etnis Anak Dalam (Jambi) 5 Etnis Rejang (Bengkulu) 6 Etnis Sakai (Riau) 7 Etnis Anak Dalam (Sumsel) 8 Etnis Mentawai (Sumbar) 9 Etnis Sunda (Jabar) 10 Etnis Badui Dalam (Jabar) 11 Etnis Badui Luar (Jabar) 12 Etnis Jawa (Jateng – Jatim) 13 Etnis Madura (Jatim) 14 Etnis Bali (Bali) 15 Etnis Maluk (NTB) 16 Etnis Tongo (NTB) 17 Etnis Sejorong (NTB) 18 Etnis Sekongkang Atas (NTB) 19 Etnis Sekongkang Bawah (NTB) 20 Etnis Tatar (NTB) 21 Etnis Singa (NTB) 22 Etnis Nangkalanung (NTB) 23 Etnis Samawa (NTB)

24 Etnis Dawan (NTT) 25 Etnis Sumba (NTT) 26 Etnis Atoni (NTT) 27 Etnis Melayu (Kalbar) 28 Etnis Dayak (Kalbar) 29 Etnis Dayak Kendayan (Kalbar) 30 Etnis Dayak Ngaju (Kalteng) 31 Etnis Dayak Ot Danum (Kalteng) 32 Etnis Dayak Tunjung (Kaltim) 33 Etnis Kutai (Kaltim) 34 Etnis Punan Lisum (Kaltim) 35 Etnis Punan Bekatan (Kaltim) 36 Etnis Bolaangmongondow (Sulut) 37 Etnis Gorontalo (Sulut) 38 Etnis Menado (Sulut) 39 Etnis Saluan (Sulteng) 40 Etnis Ambon (Maluku) 41 Etnis Yapen-Waropen (Irja) 42 Etnis Upuya (Irian Jaya) 43 Etnis Awarawi (Irian Jaya) 44 Etnis Busami (Irian Jaya) 45 Etnis Dani (Irian Jaya)

Diantara delapan jenis tumbuhan tersebut, hanya dua tumbuhan saja yang diambil oleh etnis

dari dalam hutan dan tergolong tumbuhan langka, yaitu Alstonia scholaris R. Br. dan Arcangelisia

flava (L.) Merr.. Jenis tumbuhan lainnya telah ditanam di pekarangan, di kebun dan di ladang. Namun,

diantara jenis tumbuhan yang telah ditanam di luar hutan tersebut, ada 2 jenis tumbuhan yang terkenal

di berbagai etnis untuk menyembuhkan penyakit, yaitu Psidium guajava L. untuk menyembuhkan

diare dan Cassia alata L. untuk menyembuhkan penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.).

Dalam tulisan ini akan diuraikan empat jenis tumbuhan yang dianggap paling berpotensi

untuk menyembuhkan penyakit. Jenis tumbuhan tersebut adalah Alstonia scholaris R. Br. untuk

menyembuhkan penyakit malaria (peringkat 1) dan sakit perut (peringkat 2), Psidium guajava L. untuk

menyembuhkan penyakit diare (peringkat 3), Cassia alata L. untuk menyembuhkan penyakit kulit

ringan (panu, kadas, dll.) (peringkat 3), dan Arcangelisia flava (L.) Merr. untuk menyembuhkan

penyakit kuning (peringkat 5).

Page 32: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

19

Alstonia scholaris R. Br.

Penyebaran dan Ekologi

Alstonia scholaris R. Br. adalah salah satu jenis dari marga Alstonia, suku Apocynaceae, yang

paling tersebar luas, dapat ditemukan mulai dari Sri Lanka dan India sampai daratan Asia Tenggara

dan Cina Selatan, melalui Malesia sampai ke Australia bagian utara, Kepulauan Bismarck dan

Solomon (Soerianegara dan Leemens, 1994). Di Jawa, umumnya tumbuh tersebar di bawah 900 mdpl

(Heyne, 1987). Biasanya tumbuh di hutan jati, hutan campuran, dan hutan kecil di pedesaan. Kadang-

kadang ditanam sebagai tanaman hias (Depkes RI, 1980).

Etnis-Etnis Pengguna dan Nama Lokal Alstonia scholaris R. Br.

Ada sembilan etnis yang menggunakan Alstonia scholaris R. Br. sebagai obat malaria, yaitu

Etnis Aceh (Aceh), Anak Dalam (Sumatera Selatan), Sunda (Jawa Barat), Jawa (Jawa Tengah-Jawa

Timur), Dawan (NTT), Sumba (NTT), Dayak Tunjung (Kalimantan Timur), Bolaangmongondow

(Sulawesi Utara) dan Menado (Sulawesi Utara). Selain sebagai obat malaria, Alstonia scholaris R. Br.

juga digunakan sebagai obat sakit perut oleh 5 etnis lainnya, yaitu Etnis Talang Mamak (Riau-Jambi),

Anak Dalam (Sumatera Selatan), Upuya, Arawawi, dan Busami (Irian Jaya). Letak etnis-etnis

pengguna Alstonia scholaris R. Br. dapat dilihat dalam Gambar 3.

Nama lokal Alstonia scholaris R. Br. di berbagai etnis pengguna adalah rubeek (Etnis Aceh),

pulai (Etnis Talang Mamak), pule (Etnis Anak Dalam di Sumatera Selatan, Sunda, dan Jawa), rita

(Etnis Sumba), pelai hitam (Etnis Dayak Tunjung), deangow (Etnis Menado), dan yawa (Etnis Upuya,

Awarawi, dan Busami).

Bagian yang Digunakan

Sembilan etnis yang menggunakan Alstonia scholaris R. Br. sebagai obat malaria, 8 etnis

diantaranya menggunakan kulit kayu/batang, dan akar, sedangkan hanya satu etnis yang menggunakan

getah batangnya. Kulit kayu/batang, dan akar direbus atau direndam, kemudian airnya diminum. Ada

juga etnis yang menggunakan kulit kayu/batang dengan cara diparut, direbus, dan airnya diminum.

Bagian yang digunakan, cara pengolahan, dan cara penggunaan jenis tumbuhan ini oleh berbagai etnis

dapat dilihat dalam Lampiran 3. Dari pengolahan kulit kayu/batang, dan akar Alstonia scholaris R. Br.

oleh berbagai etnis dengan cara direbus, kemudian airnya diminum, dapat diketahui bahwa obat

malaria dari jenis Alstonia scholaris R. Br. harus digunakan dalam bentuk cairan atau sirup.

Lima etnis menggunakan Alstonia scholaris R. Br. sebagai obat sakit perut. Bagian yang

digunakan adalah pucuk daun, kulit kayu, dan kulit kayu, dan akar. Pucuk daun Alstonia scholaris R.

Br. tanpa diolah, langsung dimakan, sedangkan kulit kayu diseduh terlebih dahulu, kemudian airnya

diminum.

Page 33: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

20

Legenda : Etnis Pengguna Alstonia scholaris R. Br. untuk Obat Malaria

Etnis Pengguna Alstonia scholaris R. Br. untuk Obat Sakit Perut

1 Aceh (Aceh) 12 Jawa (Jateng – Jatim) 36 Bolaangmongondow (Sulut) 2 Talang Mamak (Riau-Jambi) 24 Dawan (NTT) 38 Menado (Sulut) 7 Anak Dalam (Sumsel) 25 Sumba (NTT) 42 Upuya (Irian Jaya) 9 Sunda (Jabar) 32 Dayak Tunjung (Kaltim) 43 Awarawi (Irian Jaya) 44 Busami (Irian Jaya)

Gambar 3. Peta Penggunaan Alstonia scholaris R. Br. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai Obat

Malaria dan Sakit Perut

Page 34: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

21

Kegunaan Lain

Alstonia scholaris R. Br. dalam penelitian ini muncul sebagai obat untuk menyembuhkan

penyakit malaria dan sakit perut. Tetapi selain itu, dari hasil penelitian ini juga yang tercantum dalam

Lampiran 2, ada 20 kelompok penyakit lain yang dapat disembuhkan dengan obat yang terbuat dari

Alstonia scholaris R. Br. Jansen, dkk. (1993) menyebutkan beberapa kegunaan lain jenis Alstonia

scholaris R. Br. selain sebagai tumbuhan obat, yaitu jenis tumbuhan yang : (1) diambil kayunya, (2)

diambil getahnya, (3), penghasil lateks, (4) penghasil racun, diantaranya insektisida, (5) digunakan

sebagai tanaman pagar dan tepi jalan, dan (6) dapat dijadikan tanaman hias.

Status Kelangkaan

Alstonia scholaris R. Br. adalah salah satu jenis tumbuhan yang tergolong langka, yang

termasuk kategori jarang (rare), yaitu jenis yang populasinya besar tetapi tersebar secara lokal, atau

daerah penyebarannya luas tetapi tidak sering dijumpai serta mengalami erosi berat (Rifai, dkk., 1992).

Jenis ini walaupun penyebarannya luas, namun ternyata saat ini sulit ditemukan di lapangan. Beberapa

penyebab terjadinya kelangkaan tersebut diantaranya :

1. Alstonia scholaris R. Br. banyak diburu, karena banyak digunakan orang,

2. populasi dan penyebarannya terbatas, dan

3. belum ada usaha pembudidayaannya.

Psidium guajava L.

Penyebaran dan Ekologi

Psidium guajava L. berasal dari daerah tropik Amerika. De Candolle dalam Verheij dan

Coronel (1997) berpendapat bahwa Psidium guajava L. berasal dari daerah antara Meksiko dan Peru.

Orang-orang Spanyol membawanya menyeberangi Pasifik ke Filipina dan orang-orang Portugis

mengintroduksikannya dari Barat ke India. Kini Psidium guajava L. tersebar dengan baik dan telah

meliar kembali di daerah-daerah tropik dan subtropik.

Psidium guajava L. merupakan pohon yang dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi

pertumbuhan. Di daerah tropik, jenis ini dapat ditemukan dari 0 sampai 1500 mdpl. Jenis ini dapat

tahan pada suhu antara 15-45°C, untuk mendapatkan hasil yang tinggi tercatat pada suhu 23-28°C.

Untuk produksi maksimum di daerah tropik, jenis ini memerlukan curah hujan antara 1000-2000 mm

dan terbagi rata sepanjang tahun (Verheij dan Coronel, 1997).

Etnis-Etnis Pengguna dan Nama Lokal Psidium guajava L.

Ada 12 etnis dalam penelitian yang menggunakan Psidium guajava L. sebagai obat diare.

Etnis-etnis tersebut adalah Aceh, Rejang, Sakai, Sunda, Jawa, Bali, Atoni, Dayak,

Bolaangmongondow, Gorontalo, Menado dan Ambon. Psidium guajava L. memang terkenal sebagai

Page 35: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

22

Legenda : 1 Aceh (Aceh) 12 Jawa (Jawa Tengah-Jawa Timur) 36 Bolaangmongondow (Sulut) 5 Rejang (Bengkulu 14 Bali (Bali) 37 Gorontalo (Sulawesi Utara) 6 Sakai (Riau) 26 Atoni (NTT) 38 Menado (Sulawesi Utara) 9 Sunda (Jawa Barat) 28 Dayak (Kalimantan Barat) 40 Ambon (Maluku)

Gambar 4. Peta Penggunaan Psidium guajava L. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai Obat Diare

Page 36: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

23

obat diare, sehingga tidak mustahil etnis-etnis lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini pun

menggunakan Psidium guajava L. sebagai obat diare. Letak etnis-etnis pengguna Psidium guajava L.

sebagai obat diare dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 4.

Nama lokal Psidium guajava L. di berbagai etnis pengguna adalah gelimah (Etnis Aceh),

jambu biji (Etnis Rejang, Jawa, Bali, Dayak di Kalimantan Barat, Bolaangmongondow, Gorontalo,

Menado), jambu batu (Etnis Sakai, Sunda), kujawas (Etnis Atoni), lutuhatu (Etnis Ambon).

Bagian yang Digunakan

Bagian tumbuhan Psidium guajava L. yang digunakan adalah daun, baik pucuk daunnya,

daun muda, maupun daun secara keseluruhan. Untuk dapat menyembuhkan diare, daun Psidium

guajava L. dapat dimakan langsung (tanpa diolah), dapat juga dengan pengolahan berupa diremas,

direbus, digerus/ditumbuk, atau dibakar terlebih dahulu kemudian ditumbuk. Dari semua cara

pengolahan tersebut akan didapatkan cairan atau air rebusan daun Psidium guajava L. Air ini disaring

terlebih dahulu, kemudian diminum. Dengan demikian, ada dua macam sediaan daun Psidium

guajava L. untuk menyembuhkan diare, yaitu daun segar dan bentuk cairan.

Kegunaan Lain

Sebagai tumbuhan obat, Psidium guajava L. memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit

lainnya, selain diare. Ada 7 kelompok penyakit lain yang dapat disembuhkan dengan Psidium guajava

L., yaitu murus, disentri, muntaber, bisul, panas dalam, pilek dan sakit perut. Selain sebagai tumbuhan

obat, kegunaan lain jenis ini menurut Jansen, dkk. (1993) adalah : (1) penghasil minyak dan lemak, (2)

untuk bumbu dan rempah, (3) untuk minuman, (4) penghasil gula, alkohol, dan asam, (5) bahan

pewarna, (6) bahan penyamak, (7) tanaman pagar dan tepi jalan, (8) penghasil bahan bakar : arang, dan

(9) kayu bakar.

Status Kelangkaan

Psidium guajava L. adalah jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di berbagai tempat. Selain

penyebarannya luas, tumbuhan ini juga memiliki populasi yang melimpah. Jenis tumbuhan ini juga

telah dibudidayakan orang sejak lama. Jenis ini tidak tergolong jenis langka.

Cassia alata L.

Penyebaran dan Ekologi

Menurut Irwin dan Barneby (1982) dalam Hou, dkk. (1996), Cassia alata L. berasal dari

Guyana dan mungkin juga berasal dari Distrik Orinoco dan Amazon di Venezuela. Sekarang telah

menyebar ke seluruh daerah tropik. Jenis ini tumbuh di tepi sungai, di tepi hutan hujan, di tepi danau,

di tepi kolam, di hutan terbuka dan areal basah, di daerah pedesaan, bahkan di perkotaan. Cassia alata

L. dapat tumbuh di dataran rendah sampai 2100 mdpl di Irian, tetapi sebagian besar tumbuh di bawah

500 mdpl. Di Sumbawa, tumbuh di atas tanah berkapur di hutan kecil hutan savana.

Page 37: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

24

Legenda : 1 Aceh (Aceh) 7 Anak Dalam (Sumsel) 33 Kutai (Kaltim)) 2 Talang Mamak (Riau-Jambi) 9 Sunda (Jabar) 34 Punan Lisum (Kaltim) 4 Anak Dalam (Jambi) 12 Jawa (Jateng-Jatim) 35 Punan Bekatan (Kaltim) 6 Sakai (Riau) 27 Melayu (Kalimantan Barat) 38 Menado (Sulut) 39 Saluan (Sulteng)

Gambar 5. Peta Penggunaan Cassia alata L. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai Obat Penyakit Kulit Ringan

Page 38: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

25

Etnis-Etnis Pengguna dan Nama Lokal Cassia alata L.

Etnis-etnis yang menggunakan Cassia alata L. sebagai obat penyakit kulit ringan (panu,

kadas, dll.) ada 13 etnis. Etnis-etnis tersebut adalah Aceh (Aceh), Talang Mamak (Riau-Jambi), Anak

Dalam (Jambi), Sakai (Riau), Anak Dalam (Sumsel), Sunda (Jabar), Jawa (Jateng-Jatim), Melayu

(Kalbar), Kutai (Kaltim), Punan Lisum (Kaltim), Punan Bekatan (Kaltim), Menado (Sulut), dan Saluan

(Sulteng). Dari gambar 5. terlihat bahwa Cassia alata L. digunakan oleh etnis-etnis yang berada di

pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi sebagai obat penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.).

Nama lokal Cassia alata L. di berbagai etnis pengguna adalah linggang (Etnis Aceh),

ketepeng (Etnis Talang Mamak, Anak Dalam di Jambi, Anak Dalam di Sumatera Selatan), glinggang

(Etnis Sakai, Melayu di Kalimantan Barat, dan Kutai), ki manila (Etnis Sunda), ketepeng kebo (Etnis

Jawa), urokop (Etnis Punan Lisum dan Punan Bekatan), walongso kayu embeo (Etnis Menado), dan

saparanggi (Etnis Saluan).

Bagian yang Digunakan

Bagian tumbuhan Cassia alata L. yang digunakan sebagai obat penyakit kulit ringan (panu,

kadas, dll.) adalah daunnya. Daun Cassia alata L. diolah dengan cara digiling, ditumbuk/digerus/

digilas, diremas, dapat ditambahkan minyak tanah atau kapur sirih. Setelah itu, hasil tumbukan daun

(tapel/bobok) digosokkan atau dioleskan pada bagian yang terkena penyakit kulit. Dengan demikian,

untuk mengobati penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.), sediaan daun Cassia alata L. sebaiknya

dalam bentuk tapel/bobok.

Kegunaan Lain

Seperti jenis tumbuhan obat lainnya, Cassia alata L. juga memiliki khasiat untuk

menyembuhkan penyakit selain penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.). Ada 5 kelompok penyakit

lainnya yang dapat disembuhkan dengan Cassia alata L., yaitu penyakit kulit, penyakit kulit berat,

cacingan, dan sebagai obat pencahar. Daftar etnis pengguna Cassia alata L. untuk mengobati penyakit

selain penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.) dapat dilihat dalam Lampiran 2.

Selain sebagai tumbuhan obat, Jansen, dkk. (1993) menyebutkan beberapa kegunaan lain

Cassia alata L.. Ada 5 kegunaan lain Cassia alata L., yaitu (1) sebagai sayuran, (2) bumbu dan

rempah, (3) untuk minuman, (4) penghasil racun, termasuk insektisida, dan (5) tanaman hias.

Status Kelangkaan

Cassia alata L. telah banyak ditanam di pekarangan, kebun, ladang, dan banyak ditemukan

tumbuh meliar di tempat-tempat terbuka, tepi sungai dan tempat lainnya. Jenis ini digunakan oleh 13

etnis dari 45 etnis dalam penelitian untuk mengobati penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.) dan

beberapa etnis lainnya menggunakannya untuk keperluan lain. Dilihat dari penyebarannya yang

meliputi seluruh daerah tropika dan banyaknya etnis yang menggunakannya, Cassia alata L. termasuk

tumbuhan yang cepat tumbuh dan bisa digolongkan sebagai tumbuhan yang tidak langka. Namun

dengan tingginya frekuensi pemanfaatan, dan statusnya sebagai tumbuhan nonhutan yang liar, Cassia

Page 39: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

26

alata L. pada masa yang akan datang mungkin bisa menjadi tumbuhan langka, karena belum ada usaha

pembudidayaannya.

Arcangelisia flava (L.) Merr.

Penyebaran dan Ekologi

Arcangelisia flava (L.) Merr. tersebar mulai dari Hainan, Indochina, Semenanjung Thailand

Selatan, Malesia, Sumatera Utara dan Tengah, Malaya (termasuk Langkawi), Jawa Tengah,

Kalimantan sampai Filipina, Sulawesi Utara dan Tengah (Kepulauan Talaud, Halmahera), dan Irian.

Arcangelisia flava (L.) Merr. tumbuh di dalam hutan pada ketinggian mencapai 1000 mdpl, dan

kadang-kadang tumbuh di tepian sungai. Di dataran rendah Sulawesi, tumbuh pada bukit berkapur

(Foundation Flora Malesiana, 199.).

Etnis-Etnis Pengguna dan Nama Lokal Arcangelisia flava (L.) Merr.

Arcangelisia flava (L.) Merr. digunakan sebagai obat sakit kuning oleh 4 etnis dari 25 etnis

dimana sakit kuning ditemukan. Keempat etnis tersebut adalah Talang Mamak (Riau-Jambi), Anak

Dalam (Jambi), Menado (Sulawesi Utara), dan Saluan (Sulawesi Tengah). Walaupun hanya ada 4 etnis

dalam penelitian yang menggunakan Arcangelisia flava (L.) Merr. sebagai obat sakit kuning, etnis-

etnis lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini mungkin saja menggunakan Arcangelisia flava (L.)

Merr. untuk mengobati penyakit yang sama.

Nama lokal Arcangelisia flava (L.) Merr. di berbagai etnis pengguna adalah akar kuning

(Etnis Talang Mamak), akar kunyit (Etnis Anak Dalam di Jambi), tali kuning (Etnis Menado) dan

mongko lawak (Etnis Saluan).

Bagian yang Digunakan

Bagian tumbuhan Arcangelisia flava (L.) Merr. yang digunakan untuk mengobati sakit kuning

adalah akar dan batang. Etnis-etnis menggunakan akar dan batang tersebut dengan cara direbus atau

dikikis, kemudian airnya diminum. Oleh karena itu, sediaan akar dan batang Arcangelisia flava (L.)

Merr. untuk obat sakit kuning adalah berupa cairan.

Kegunaan Lain

Arcangelisia flava (L.) Merr. memiliki khasiat untuk mengobati penyakit lain. Ada 14

kelompok penyakit selain sakit kuning yang dapat disembuhkan dengan Arcangelisia flava (L.) Merr.,

yaitu malaria, demam, kanker, luka, panas dalam, panas, patah tulang, pegal linu, rematik, sakit

pinggang, sariawan, sesak nafas, setelah melahirkan, dan sebagai aprodisiak.

Selain sebagai tumbuhan obat, Arcangelisia flava (L.) Merr. juga memiliki kegunaan lain.

Jansen, dkk. (1993) menyebutkan dua kegunaan lain Arcangelisia flava (L.) Merr., yaitu (1) sebagai

pewarna, dan (2) penghasil racun, termasuk insektisida.

Page 40: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

27

Legenda : 2 Talang Mamak (Riau-Jambi) 38 Menado (Sulawesi Utara) 4 Anak Dalam (Jambi) 39 Saluan (Sulawesi Tengah)

Gambar 6. Peta Penggunaan Arcangelisia flava (L.) Merr. oleh Berbagai Etnis di Indonesia sebagai Obat Sakit Kuning

Page 41: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

28

Status Kelangkaan

Arcangelisia flava (L.) Merr. termasuk jenis yang langka. Jenis ini masuk dalam kategori

rawan (vulnerable), yaitu kategori untuk jenis yang tidak segera terancam kepunahan tetapi terdapat

dalam jumlah yang sedikit dan eksploitasinya terus berjalan sehingga perlu dilindungi (Rifai, dkk.,

1992). Penyebab kelangkaannya adalah penyebarannya yang terbatas, dan kegunaannya yang banyak

sebagai tumbuhan obat, sehingga banyak diburu orang.

Keempat jenis tumbuhan obat, yaitu Alstonia scholaris R. Br., Psidium guajava L., Cassia

alata L., dan Arcangelisia flava (L.) Merr., masing-masing memiliki penyebaran yang cukup luas.

Luasnya penyebaran masing-masing jenis terbukti dengan penggunaan jenis-jenis tersebut di berbagai

etnis di Indonesia untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Penggunaan jenis-jenis Alstonia scholaris R. Br., Psidium guajava L., Cassia alata L., dan

Arcangelisia flava (L.) Merr. oleh berbagai etnis untuk mengobati berbagai macam penyakit, mulai

dari penyakit yang ringan sampai yang berat, menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut mudah didapat,

dan saat ini cukup banyak tersedia. Setiap jenis memiliki berbagai kegunaan lain yang menambah

nilai/manfaat setiap jenis, sehingga nilai/manfaatnya tidak sebagai tumbuhan obat saja. Hal ini

menyebabkan semakin tingginya frekuensi penggunaan masing-masing jenis yang akan berakibat pada

populasinya di alam. Untuk jenis-jenis yang sudah ditanam di luar hutan, yaitu Psidium guajava L. dan

tumbuhan liar Cassia alata L. mungkin belum menjadi masalah. Namun untuk jenis Alstonia scholaris

R. Br. dan Arcangelisia flava (L.) Merr. yang termasuk jenis langka, hanya tumbuh di dalam hutan dan

belum diketahui kelimpahannya, adanya berbagai kegunaan adalah masalah yang serius. Pemanfaatan

yang berlebihan tanpa diikuti dengan upaya penanaman/pembudidayaan akan menyebabkan punahnya

kedua jenis ini.

Selain penyebaran dan jumlah populasinya, ternyata bagian tumbuhan yang digunakan juga

menjadi salah satu penyebab terjadinya kelangkaan jenis tumbuhan. Bagian-bagian tumbuhan yang

digunakan untuk obat pada setiap jenis berbeda, yaitu akar, batang, kulit batang, dan daun. Diantara

keempat bagian tumbuhan yang digunakan tersebut, daun adalah bagian tumbuhan yang mudah

tumbuh lagi dan tidak membahayakan individunya, kecuali jika seluruh daunnya diambil, sehingga

tidak ada lagi bagian tumbuhan yang dapat berfotosintesis. Tiga bagian tumbuhan yang lain, yaitu

akar, batang, dan kulit batang merupakan bagian penting dari tumbuhan, yang jika diambil dapat

mematikan individu jenis tumbuhan.

Dalam berbagai pustaka yang digunakan sebagai data primer dalam penelitian ini, tidak

disebutkan bagaimana etnis-etnis mengambil bagian tumbuhan untuk obat. Namun, dengan

kesederhanaan pola pikir dan kebiasaan yang turun temurun, etnis-etnis mengambil bagian tumbuhan

sebanyak yang mereka diperlukan. Mereka memiliki teknik-teknik tertentu dalam mengambil bagian

tumbuhan yang diperlukan dan mereka juga memiliki konsep sendiri tentang keseimbangan alam.

Page 42: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

29

Bagian tumbuhan yang paling penting, yang jika diambil akan membuat tumbuhan tersebut mati,

adalah akarnya. Etnis-etnis memiliki cara sendiri untuk mengambil akar suatu jenis tumbuhan,

misalnya dengan menggali tanah di sekitar pangkal batang, kemudian memotong sedikit akarnya

sesuai dengan kebutuhan. Tetapi untuk beberapa jenis tertentu, seperti Eurycoma longifolia Jack.

(pasak bumi) yang untuk penggunaannnya, seluruh akarnya diambil, mereka juga memiliki cara

tersendiri agar kelestarian jenis ini tetap terjaga.

Hal yang perlu diwaspadai adalah orang-orang di luar etnis yang mengetahui nilai/manfaat

jenis-jenis tersebut dan mereka ingin memperoleh jenis-jenis itu sebanyak-banyaknya, tanpa

menghiraukan keseimbangan alam, kelestarian tumbuhan dan adat istiadat etnis setempat. Biasanya

orang-orang seperti inilah yang mengambil tumbuhan obat tersebut secara berlebihan dan tidak sesuai

dengan kebutuhannya. Contohnya, jika bagian tumbuhan yang diinginkan adalah daunnya, sedangkan

tumbuhan tersebut berupa pohon yang tinggi, mereka tidak mau bersusah payah memanjat pohon

tersebut, tetapi mengambil daun dengan cara menebang pohonnya. Begitu pula jika yang diinginkan

adalah kulit batang pohon, mereka tidak segan-segan menebang pohonnya, baru kemudian

mengulitinya. Padahal, kulit batang bisa saja diambil pada saat pohonnya masih berdiri.

Cara pengolahan jenis Alstonia scholaris R. Br., Psidium guajava L., Cassia alata L., dan

Arcangelisia flava (L.) Merr. sebagai obat malaria, sakit perut, diare, sakit kulit ringan (panu, kadas,

dll.), dan sakit kuning yang dilakukan oleh etnis-etnis cukup mudah dan tidak memerlukan biaya yang

mahal. Bagian-bagian tumbuhan yang diperlukan cukup direbus, diseduh, ditumbuk, atau diremas, dan

ada juga yang tanpa pengolahan dan langsung dimakan. Jenis-jenis yang pengolahannya dengan cara

direbus atau diseduh adalah Alstonia scholaris R. Br., Psidium guajava L., dan Arcangelisia flava (L.)

Merr., sedangkan Cassia alata L. diolah dengan cara ditumbuk. Cara penggunaannya pun mudah,

yaitu air rebusan atau seduhan disaring terlebih dahulu lalu diminum, atau bahan hasil tumbukan

langsung digosokkan atau dioleskan pada tempat yang sakit. Dengan demikian, sediaan obat malaria,

sakit perut, diare, dan sakit kuning adalah dalam bentuk cairan atau sirup, sedangkan untuk obat

penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.), sediaannya dalam bentuk tapel/bobok.

D. Jenis-Jenis Tumbuhan Lain yang Berpotensi sebagai Obat

Selain empat jenis tumbuhan yang telah dibahas di atas, ada 12 jenis tumbuhan lainnya yang

diambil oleh berbagai etnis dari dalam hutan, yang digunakan sebagai obat untuk kelompok penyakit

yang sama dalam peringkat lima besar kelompok penyakit oleh minimal dua etnis yang tidak saling

berhubungan. Kedua etnis (atau lebih) tersebut berada di dua pulau atau kepulauan yang berbeda,

untuk menunjukkan bahwa mereka tidak saling berhubungan. Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan ini

merupakan bukti nyata bahwa jenis-jenis tumbuhan yang mereka pakai untuk mengobati kelompok

penyakit yang sama memang berkhasiat untuk mengobati penyakit tersebut, karena etnis-etnis

penggunanya berada di dua pulau atau kepulauan yang berbeda, yang tidak memungkinkan mereka

Page 43: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

30

untuk saling berhubungan.

Tabel 13 . Jenis Tumbuhan yang Diambil dari Dalam Hutan yang Digunakan oleh Dua Etnis atau Lebih yang Tidak Saling Berhubungan untuk Mengobati Kelompok Penyakit yang Sama

Pering- kat

Kelompok Penyakit

Nama Ilmiah Jenis Tumbuhan Suku Kode Etnis Pengguna

1 Malaria Eurycoma longifolia Jack. Simarubaceae 2,4,6,7,32,33,34,35 Callicarpa longifolia Lamk. Verbenaceae 1,34,35 Strychnos lucida R. Br. Loganiaceae 24,25

2 Demam Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 7,12,26 Strychnos lucida R. Br. Loganiaceae 25,26

2 Sakit Perut Garcinia mangostana L. Clusiaceae 4,30,31 Cinnamomum iners Reinw. ex. Bl. Lauraceae 7,30,31

3 Diare Garcinia mangostana L. Clusiaceae 4,28,30,31,38 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 25,38 Urena lobata L. Malvaceae 3,38

3 Sakit Blechnum orientale L. Blechnaceae 4,27,30,31 Kulit Ringan Cananga odorata (Lmk) Hook.f. & Th. Annonaceae 9,12,39 Peronema canescens Jack. Verbenaceae 3,33 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 7,12

4 Bisul Sida acuta Burm. Malvaceae 9,25 4 Sakit Panas Santalum album L. Santalaceae 14,40 5 Sakit Kuning Fibraurea chloroleuca Miers. Menispermaceae 9,30,31

Pada tabel 13. tercantum jenis tumbuhan yang diambil dari dalam hutan yang berkhasiat

untuk mengobati penyakit dalam peringkat lima besar, yang digunakan oleh etnis-etnis yang tidak

saling berhubungan. Berdasarkan tabel 12. dan tabel 13., selain dapat diobati dengan jenis Alstonia

scholaris R. Br., penyakit malaria dapat juga diobati dengan 3 jenis lainnya, yaitu Eurycoma longifolia

Jack. (Simarubaceae), Callicarpa longifolia Lamk. (Verbenaceae), dan Strychnos lucida R. Br.

(Loganiaceae). Penyakit demam dapat diobati dengan jenis Alstonia scholaris R. Br. (Apocynaceae)

dan Strychnos lucida R. Br. (Loganiaceae). Sakit perut dapat diobati dengan 2 jenis lain selain Alstonia

scholaris R. Br., yaitu Garcinia mangostana L. (Clusiaceae) dan Cinnamomum iners Reinw. ex. Bl.

(Lauraceae). Penyakit diare dapat diobati dengan 3 jenis lain selain Psidium guajava L., yaitu Garcinia

mangostana L. (Clusiaceae), Alstonia scholaris R. Br. (Apocynaceae), dan Urena lobata L.

(Malvaceae). Penyakit kulit ringan memiliki 4 jenis tumbuhan lain untuk mengobatinya, yaitu

Blechnum orientale L. (Blechnaceae), Cananga odorata (Lmk.) Hook. f. & Th. (Annonaceae),

Peronema canescens Jack. (Verbenaceae), dan Alstonia scholaris R. Br. (Apocynaceae). Sedangkan

jenis-jenis yang digunakan oleh etnis yang berbeda untuk mengobati penyakit panas, bisul, dan sakit

kuning masing-masing adalah Sida acuta Burm. (Malvaceae), Santalum album L. (Santalaceae), dan

Fibraurea chloroleuca Miers. (Menispermaceae).

Dari kedua belas jenis tumbuhan tersebut, berdasarkan jumlah dan letak etnis yang tidak

saling berhubungan, terdapat empat jenis tumbuhan yang potensial untuk menggantikan empat jenis

tumbuhan obat penting. Keempat jenis tersebut adalah :

Page 44: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

31

1. Eurycoma longifolia Jack. (Simarubaceae) untuk menggantikan jenis Alstonia scholaris R. Br.

(Apocynaceae) sebagai obat penyakit malaria,

2. Garcinia mangostana L. (Clusiaceae) untuk menggantikan Psidium guajava L. (Myrtaceae)

sebagai obat penyakit diare,

3. Blechnum orientale L. (Blechnaceae) untuk menggantikan Cassia alata L. (Fabaceae) sebagai

obat penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.), dan

4. Fibraurea chloroleuca Miers. (Menispermaceae) untuk menggantikan Arcangelisia flava (L.)

Merr. (Menispermaceae) sebagai obat sakit kuning.

E. Suku dan Habitus Jenis-Jenis Tumbuhan Obat

Berdasarkan suku/familinya, jenis-jenis tumbuhan obat yang berjumlah 467 jenis tumbuhan

yang digunakan oleh berbagai etnis untuk menyembuhkan peringkat lima besar kelompok penyakit

termasuk ke dalam 108 suku/famili. Jumlah suku/famili tersebut menunjukkan adanya

keanekaragaman jenis tumbuhan yang digunakan oleh berbagai etnis untuk menyembuhkan delapan

kelompok penyakit yang termasuk dalam peringkat lima besar kelompok penyakit. Hal ini berarti

bahwa pengetahuan tentang keanekaragaman jenis tumbuhan obat telah dimiliki oleh berbagai etnis

yang sampai saat ini masih menggunakan jenis-jenis tersebut untuk pengobatan. Keanekaragaman

jenis tumbuhan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki hutan alam tropika yang sangat kaya

akan jenis-jenis tumbuhan obat, namun sampai saat ini kekayaan tersebut hanya dimanfaatkan dan

dilestarikan secara langsung oleh etnis-etnis yang tinggal di sekitar hutan, sedangkan kelompok

masyarakat lainnya lebih suka memanfaatkan kekayaan tersebut dengan merusak hutan alam tropika

Indonesia. Sebagai contoh pemanfaatan kekayaan hutan tropika Indonesia yang merusak adalah

penebangan pohon-pohon untuk pengusahaan hutan oleh HPH, konversi hutan alam menjadi hutan

tanaman, pembukaan hutan alam untuk dijadikan areal transmigrasi, areal perkebunan, dan pertanian,

dan sebagainya.

Selain suku/famili jenis-jenis tumbuhan obat yang banyak jumlahnya, keanekaragaman jenis

tumbuhan obat untuk peringkat lima besar kelompok penyakit dapat juga dilihat dari keanekaragaman

habitus jenis-jenis tersebut. Keanekaragaman habitus jenis-jenis tumbuhan obat tersebut adalah pohon,

perdu, herba, liana, tumbuhan memanjat, tumbuhan paku, dan bambu. Diantara jenis-jenis tumbuhan

obat untuk peringkat lima besar kelompok penyakit tersebut, 41 % atau 192 jenis memiliki habitus

pohon, 30 % atau 140 jenis memiliki habittus herba, 15 % atau 70 jenis memiliki habitus perdu, 9 %

atau 41 jenis memiliki habitus liana, 4 % atau 17 jenis memiliki habitus tumbuhan memanjat, 1 % atau

6 jenis memiliki habitus tumbuhan paku dan 0 % atau 1 jenis memiliki habitus bambu.

Page 45: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

32

Keanekaragaman habitus jenis tumbuhan obat dapat dilihat dalam Gambar 7 sebagai berikut :

192

70

140

41

17

6 1

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Jum

lah

Jeni

s Tum

buha

n

Pohon Perdu Herba Liana Memanjat Paku Bambu

Habitus

Gambar 7. Habitus Jenis Tumbuhan Obat untuk Peringkat Lima Besar Kelompok Penyakit

Secara umum, dapat dilihat pada Gambar 7 bahwa jenis tumbuhan yang diambil bagian-

bagiannya untuk obat beberapa kelompok penyakit, seperti penyakit malaria, demam, sakit perut,

diare, sakit kulit ringan (panu, kadas, dll.), bisul, sakit panas dan sakit kuning paling banyak memiliki

bentuk tumbuhan/habitus pohon. Kegunaan jenis-jenis pohon tersebut bagi berbagai etnis di Indonesia

adalah sebagai tumbuhan obat, pada saat yang sama jenis-jenis pohon tersebut potensial juga untuk

diambil kayunya, sehingga terjadi pemanfaatan ganda dari jenis-jenis yang sama. Adanya manfaat

ganda dari beberapa jenis tumbuhan akan menyebabkan lajunya tingkat pemanfaatan yang akan

berakibat pada keberadaannya di alam, mengingat jenis-jenis tersebut masih diambil dari dalam hutan,

dan belum ada pembudidayaannya. Pohon bersama-sama dengan habitus lainnya merupakan satu

kesatuan bentuk hidup tumbuhan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Liana, tumbuhan

memanjat dan tumbuhan paku memerlukan pohon dan perdu untuk tempat hidup dan penaungnya,

herba dan perdu memerlukan pohon sebagai penaungnya. Masing-masing habitus memiliki peranan

tersendiri dalam hutan alam tropika yang kompleks. Pemanfaatan pohon untuk diambil kayunya akan

mengakibatkan terputusnya ikatan diantara habitus-habitus itu, yang pada akhirnya akan menyebabkan

terjadinya ketidakseimbangan di hutan alam tropika Indonesia. Hutan alam tropika Indonesia

merupakan habitat yang terbaik dan paling sempurna bagi kehidupan jenis-jenis tumbuhan obat dan

harus tetap dijaga kelestariannya.

Page 46: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berbagai penelitian tentang etnobotani, khususnya tumbuhan obat, yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 49 laporan penelitian, mencakup 45 etnis di Indonesia. Setelah melalui

serangkaian metode penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kelompok penyakit yang termasuk ke dalam peringkat lima besar kelompok penyakit penting

pada berbagai etnis di Indonesia adalah : (1) penyakit malaria, (2) penyakit demam, dan sakit

perut, (3) penyakit diare, dan penyakit kulit ringan (panu, kadas, dll.), (4) penyakit bisul dan

panas, dan (5) sakit kuning.

2. Jenis-jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan : malaria sebanyak 78

jenis digunakan oleh 34 etnis; demam sebanyak 113 jenis digunakan oleh 30 etnis; sakit perut

sebanyak 110 jenis digunakan oleh 30 etnis; diare sebanyak 75 jenis digunakan oleh 27 etnis;

penyakit kulit ringan sebanyak 98 jenis digunakan oleh 27 etnis; bisul sebanyak 79 jenis

digunakan oleh 26 etnis; panas sebanyak 67 jenis digunakan oleh 26 etnis; dan sakit kuning

berjumlah 63 jenis digunakan oleh 25 etnis di Indonesia.

3. Persentase penggunaan setiap jenis tumbuhan obat oleh berbagai etnis di Indonesia untuk

mengobati peringkat lima besar kelompok penyakit penting berkisar antara 2,22 % sampai dengan

28,89 %.

4. Jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan oleh etnis di Indonesia untuk menyembuhkan

penyakit malaria adalah Alstonia scholaris R. Br., untuk demam adalah Kalanchoe pinnata Pers.,

untuk sakit perut adalah Alstonia scholaris R. Br., untuk diare adalah Psidium guajava L., untuk

sakit kulit ringan adalah Cassia alata L., untuk bisul adalah Allium sativum L., dan Mimosa

pudica L., untuk sakit panas adalah Kaempferia galanga L., dan untuk sakit kuning adalah

Arcangelisia flava (L.) Merr., dan semua jenis tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

5. Jenis tumbuhan yang penting untuk diperhatikan dan ditindaklanjuti dengan penelitian dan

pengembangannya ada 4 jenis, yaitu Alstonia scholaris R. Br. dan Arcangelisia flava (L.) Merr.

yang merupakan tumbuhan hutan dan langka, Psidium guajava L., dan Cassia alata L. yang

merupakan tumbuhan obat yang terkenal di seluruh etnis.

6. Jenis- jenis tumbuhan hutan yang berpotensi sebagai obat yang digunakan oleh minimal dua etnis

yang tidak saling berhubungan adalah : (1) Eurycoma longifolia Jack., (2) Callicarpa longifolia

Lamk., (3) Strychnos lucida R. Br., (4) Garcinia mangostana L., (5) Cinnamomum iners Reinw.

ex. Bl., (6) Urena lobata L., (7) Peronema canescens Jack., (8) Blechnum orientale L., (9)

Cananga odorata (Lmk.) Hook. f. & Th., (10) Sida acuta Burm., (11) Santalum album L., dan

(12) Fibraurea chloroleuca Miers.

Page 47: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

34

7. Jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai obat pengganti, yaitu Eurycoma longifolia Jack.

(Simarubaceae) untuk penyakit malaria; Garcinia mangostana L. (Clusiaceae) untuk penyakit

diare; Blechnum orientale L. (Blechnaceae) untuk penyakit kulit ringan; dan Fibraurea

chloroleuca Miers. (Menispermaceae) untuk mengobati sakit kuning.

8. Jenis-jenis tumbuhan obat untuk peringkat lima besar kelompok penyakit yang berjumlah 467

jenis termasuk ke dalam 108 suku (famili), dan dapat dikelompokkan dalam 7 habitus, yaitu

pohon, perdu, herba, liana, tumbuhan memanjat, tumbuhan paku, dan bambu.

9. Hutan alam tropika Indonesia adalah satu-satunya habitat jenis-jenis tumbuhan obat yang paling

baik dan sempurna, sehingga keberadaan dan kelestariannya mutlak harus dijaga.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan kepada berbagai pihak, yang baik langsung maupun

tidak langsung berhubungan dengan penelitian ini adalah :

1. Departemen Kesehatan RI dan Depertemen Kehutanan dan Perkebunan RI sebaiknya mulai

memperhatikan jenis-jenis tumbuhan yang potensial dikembangkan sebagai obat, untuk

ditindaklanjuti dengan penelitian dan pengembangannya. Jenis-jenis yang dapat disarankan untuk

ditindaklanjuti oleh Departemen Kesehatan RI dan Depertemen Kehutanan dan Perkebunan RI

terutama jenis-jenis yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu : (1) Alstonia scholaris R. Br. untuk

obat malaria dan sakit perut, dengan sediaan berupa cairan atau sirup, (2) Psidium guajava L.

untuk obat diare, dengan sediaan berupa cairan atau sirup, (3) Cassia alata L. untuk obat penyakit

kulit ringan, dengan sediaan berupa tapel/bobok, dan (4) Arcangelisia flava (L.) Merr. untuk obat

sakit kuning, dengan sediaan berupa cairan atau sirup.

2. Perlu adanya penelitian untuk jenis-jenis tumbuhan yang digunakan oleh etnis yang berbeda untuk

kelompok penyakit yang sama, agar diperoleh informasi yang lengkap tentang jenis-jenis tersebut.

Adapun jenis-jenis yang disarankan adalah : (1) Eurycoma longifolia Jack., (2) Callicarpa

longifolia Lamk., (3) Strychnos lucida R. Br., (4) Garcinia mangostana L., (5) Cinnamomum iners

Reinw. ex. Bl., (6) Urena lobata L., (7) Peronema canescens Jack., (8) Blechnum orientale L., (9)

Cananga odorata (Lmk.) Hook. f. & Th., (10) Sida acuta Burm., (11) Santalum album L., dan

(12) Fibraurea chloroleuca Miers.

3. Departemen Kesehatan RI meninjau ulang jenis penyakit yang menjadi prioritas penelitian

nasional, dan mulai mengembangkan penelitian berdasarkan keadaan masyarakat Indonesia

(bottom-up research) agar penelitian-penelitian yang dilakukan tepat guna dan efisien.

Page 48: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

DAFTAR PUSTAKA ‘t Mannetje, L. and R. M. Jones (Eds.). 1992. PROSEA No. 4 : Forages. Prosea Foundation. Bogor.

Pp. 277-291. Darnaedi, S. Y. dan Rodani. 1995. Kearifan Budaya dalam Tradisi Pengobatan Orang Sumbawa

Barat Daya, Nusa Tenggara Barat. Hal. 20-28 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Etnobotani II : Buku 1 Tumbuhan Obat. Ikatan Pustakawan Indonesia. Jakarta.

Depdikbud - Deptan - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. 1992. Prosiding Seminar dan Lokakarya

Nasional Etnobotani. R. E. Nasution et. al. (Penyunting). Cisarua-Bogor, 19-20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Hal. 40-44, 45-53, 60-66,106-118, 143-148, 381-389, 395-403.

Depkes - IPB - UI - LIPI. 1998. Kembali Ke Alam Manfaatkan Obat Asli Indonesia : Laporan

Ekspedisi Biota Medika di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan Cagar Biosfir Bukit Dua Belas Propinsi Riau dan Jambi. Depkes - IPB - UI - LIPI. Bogor.

Depkes RI. 1980. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta. Hal. 1-6. Foundation Flora Malesiana. 1984. Flora Malesiana. Series I – Spermatophyta. Vol. 10 – part 1 – 4.

Revisions. Foundation Flora Malesiana. The Netherlands. Pp. 210 – 211, 721-748. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Balitbang Kehutanan Departemen Kehutanan.

Jakarta. Hal. 757-758, 916-917. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Balitbang Kehutanan Departemen Kehutanan.

Jakarta. Hal. 1627-1629. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia IV. Balitbang Kehutanan Departemen Kehutanan.

Jakarta. Hal. 2140-2216. Hou, D., K. Larsen and S. S. Larsen. 1996. Caesalpiniaceae. Pp. 675-676 in Flora Malesiana. Series I –

Spermatophyta. Vol. 12 – part 2 : Caesalpiniaceae, Geitonoplesiaceae, Hernandiaceae, Lowiaceae. Foundation Flora Malesiana. The Netherlands.

Ikatan Pustakawan Indonesia. 1995. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani II : Buku

1 Tumbuhan Obat. Ikatan Pustakawan Indonesia. Jakarta. Hal. 17-70,77-88, 96-102, 113-120, 128-159.

Jafarsidik, Y., S. Sutomo dan A. Ismanto. 1996. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat dan Etnomedika di

Kawasan Suaka Margasatwa Saibi, Siberut. Hal. 227-231 dalam Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. ISBN : 979-95152-0-3. D. Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor.

Jansen, P. C. M., R. H. M. J. Lemmens, L. P. A. Oyen, J. S. Siemonsma, F. M. Stavast, and J. L. C. H.

van Valkenburg (Eds.). 1993. PROSEA : Basic List of Species and Commodity Grouping. Final Version. Prosea Foundation. Bogor.

Page 49: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

36

Koentjaraningrat. 1993. Masyarakat Terasing di Indonesia. Seri Etnografi Indonesia No. 4. Departemen Sosial dan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial – Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 9 - 10.

Lemmens, R. H. M. J., I. Soerianegara, and W. C. Wong (Eds.). 1995. PROSEA No. 5(2) Timber

Trees : Minor Commercial Timbers. Prosea Foundation. Bogor. Pp. 610-636. Leunufna, W. F. L. 1997. Etnobotani Suku Punan (Studi Kasus di HPH PT Belayan River

TimberKalimantan Timur). Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Mabberley, D. C., C. M. Pannell, and A. M. Sing. 1995. Flora Malesiana. Series I – Spermatophyta.

Vol. 12 – part 1 : Meliaceae. Foundation Flora Malesiana. The Netherlands. Pp. 389-407. Medi, L. 1998. Pemanfaatan dan Pelestarian Hasil Hutan Non Kayu oleh Suku Sakai di Desa

Sebangar, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Muji, M. 19.. . Resep Pustaka Tradisional Madura. Penerbit Pustaka Karya. Nielsen, I. C. 1992. Flora Malesiana. Series I – Spermatophyta. Vol. 11 – part 1 : Mimosaceae

(Leguminosae – Mimosoidae). Foundation Flora Malesiana. The Netherlands. Pp. 757 – 768. Nopriadi, E. 1997. Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak di Areal HPHPT

Berkat Cahaya Timber Kalimantan Tengah. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Nugraha, G. 1996. Penilaian Manfaat Hasil Hutan dan Tata Nilai Sosial Budaya pada Masyarakat

Terasing (Studi Kasus di Masyarakat Badui Desa Kanekes Kabupaten Lebak Propinsi Jawa Barat). Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Nurmawan, W. 1996. Studi Potensi Sumberdaya Hasil Hutan Non Kayu di Areal Konservasi HPHTI

PT Musi Hutan Persada Sumatera Selatan. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Perhipba. 1996. Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. ISBN : 979-95152-0-3.D.

Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Pe-nelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor. Hal. 213-231, 291-301, 371-375.

Purwaningsih dan R. Jusuf. 1992. Aneka Manfaat Tumbuhan Hutan Bagi Masyarakat Kutai Mahakam

Tengah, Kalimantan Timur. Hal 395 - 403 dalam Prosiding Seminar dan LokakaryaNasional Etnobotani, Cisarua-Bogor, 19-20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI-Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Purwanto, Y dan E. B. Walujo. 1992. Etnobotani Suku Dani di Lembah Baliem - Irian Jaya : Suatu

Telaah tentang Pengetahuan dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam Tumbuhan. Hal. 143 - 148 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani, Cisarua - Bogor, 19 - 20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Rahayu, M. dan E. B. Walujo. 1996. Pengetahuan dan Manfaat Keanekaragaman Jenis Tumbuhan

Obat : Studi Kasus Orang-Orang Atoni di Camplong Nusa Tenggara Timur. Hal. 295-301 dalam Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. ISBN : 979-95152-0-3. D.

Page 50: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

37

Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor.

Rahayu, M., Liswidowati dan S. H. Prijono. 1999. Pengetahuan Tradisional Masyarakat Kabupaten

Sumba Barat tentang Pemanfaatan Tumbuhan Obat dan Pelestariannya. Hal. 150 - 154 dalam Prosiding Seminar Nasional Konservasi Flora Nusantara. D. Darnaedi dkk. (Penyunting). UPT Balai Pengembangan Kebun Raya - LIPI. Bogor.

Rahayu, M., Wardah dan Hamzah. 1999. Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Tradisional oleh

Masyarakat Suku Saluan di Kabupaten Banggai - Sulawesi Tengah. Hal. 101 - 109 dalam Laporan Teknik 1998/1999. Puslitbang Biologi - LIPI. Bogor.

Ramlan, A. 1996. Taman Nasional Ujung Kulon Tempat Pelestarian Jenis dan Plasma Nutfah Tum-

buhan Bahan Obat Alami. Hal. 213-216 dalam Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. ISBN : 979-95152-0-3. D. Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor.

Rifai, M. A., Rugayah, dan E. A. Widjaja. 1992. Tiga Puluh Tumbuhan Obat Langka Indonesia.

Sisipan Floribunda 2 : 1-28. 17 Juli 1992. ISSN 0215-4706. Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia – WWF. Bogor.

Saim, A., I. Maryanto dan F. Danielsen. 1992. Pendayagunaan Sumberdaya Hutan bagi Suku Talang

Mamak di Daerah Seberida, Riau. Hal. 381-389 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani, Cisarua-Bogor, 19-20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Sangat, H. M. 1998. Lontar Usada : Suatu Kajian Etnofarmakologi. Makalah dalam Seminar Nasional

Etnobotani III, Denpasar - Bali, 5-6 Mei 1998. Sangat-Roemantyo, H. 1996. Etnofarmakologi Suku Kutai di Pedalaman Mahakam Tengah, Kali-

mantan Timur. Hal. 371-375 dalam Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII.ISBN : 979-95152-0-3. D. Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor.

Sangat-Roemantyo, H. dan S. Riswan. 1992. Tradisi Pasangan Tumbuhan Obat Alami dalam Budaya

Jawa. Hal 40-44 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani, Cisarua - Bogor, 19 - 20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI-Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Santoso, W. B. 1996. Studi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional oleh Suku Anak Dalam di Areal

Konservasi PT Musi Hutan Persada Sumatera Selatan. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Setyowati, F. M. 1996. Peran Tumbuhan dalam Pengobatan Tradisional Suku Melayu di Kecamatan

Sambas, Kalimantan Barat. Hal. 291-294 dalam Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. ISBN : 979-95152-0-3. D. Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor.

Setyowati, F. M. 1999. Beberapa Catatan tentang Kehidupan Masyarakat di Sekitar Taman

Nasional Bogani Nani Wartabone dan Cagar Alam Gunung Ambang. Hal.47-56 dalam Laporan Teknik 1998/1999. Puslitbang Biologi - LIPI. Bogor.

Page 51: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

38

Setyowati, F. M., E. B. Waluyo dan M. H. Siagian. 1994. Tumbuhan Obat dan Kosmetika Tradisional Suku Kutai dan Dayak Tunjung di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Hal. 367-377 dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Hayati Puslitbang Biologi - LIPI, Bogor, 4 April 1994 . Puslitbang Biologi - LIPI. Bogor.

Siagian, M. H. , M. Siregar, dan S. Riswan. 1993. Pengetahuan Pemanfaatan Berbagai Jenis Pohon

sebagai Bahan Obat oleh Masyarakat Kutai dan Dayak Tunjung di Kalimantan Timur. Hal 265 - 272 dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Hayati Puslitbang Biologi - LIPI, Bogor, 14 Juni 1993. Puslitbang Biologi - LIPI. Bogor.

Siemonsma, J. S. and. K. Piluek (Eds). 1994. PROSEA No. 8 : Vegetables. Prosea Foundation. Bogor.

Pp. 373-397. Simbolon, H. 1998. Nama Daerah dan Etnobotani Tumbuhan Pohon di Desa Sasawa, Yapen Barat,

Irian Jaya. Hal. 72-84 dalam Irian Jaya : Bungarampai Penelitian Flora dan Fauna Pulau Biak - Supiori dan Yapen. Seri Penelitian Biodiversitas 1. H. Simbolon (Editor). Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI. Bogor.

Soerianegara, I. and R. H. M. J. Lemmens (Eds.). 1994. PROSEA No. 5 (1) Timber Trees : Major

Commercial Timbers. Prosea Foundation. Bogor. Pp. 82-89. Sosef, M. S. M., L. T. Hong. And Prawirohatmodjo (Eds.). 1998. PROSEA No. 5(3) Timber Trees :

Lesser Known Timbers. Prosea Foundation. Bogor. Suhadi H. P., H. L. Wacana dan H. F. Bafadal. 1991. Pola-Pola Pengobatan Tradisional Daerah

Nusa Tenggara Barat. G. Murniatmo (Penyunting). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Yogyakarta.

Susiarti, S. 1999. Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Iboih, Sabang, D. I. Aceh. Hal.

140 - 146 dalam Laporan Teknik 1998/1999. Puslitbang Biologi - LIPI. Bogor. Sutarno, H dan S. Danimihardja. 1992. Pusaka dan Pustaka Tumbuhan Jamu Tradisional Jawa. Hal.

45-53 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani, Cisarua - Bogor, 19-20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta. Tjitrosoepomo, G. 1988. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 78. Uji, T., H. Wiriadinata, I. Kitagawa, H. Shibuya, dan K. Ohashi. 1992. Penelitian Pemanfaatan

Tumbuhan sebagai Obat Tradisional di Rejang Lebong, Bengkulu. Hal.60-66 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani, Cisarua - Bogor, 19-20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

van Steenis, C. G. G. J. 1983. Flora Malesiana. Series I – Spermatophyta. Vol. 9 – part 3. Martinus

Nijhoff Publishers. The Hague, The Netherlands. Pp. 575 – 600. Verheij, E. W. M., dan R. E. Coronel (Eds). 1992. PROSEA No. 2 : Edible Fruits and Nuts. Prosea

Foundation. Bogor. Pp.415-431.

Page 52: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

39

Verheij, E. W. M., dan R. E. Coronel (Eds). 1997. PROSEA Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2 : Buah-buahan yang Dapat Dimakan. PT Gramedia Pustaka Utama – Prosea Indonesia – European Commission. Jakarta. Hal. 342-347.

Waluyo, E. B. 1992. Tumbuhan dalam Kehidupan Tradisional Masyarakat Dawan di Timor. Hal.

216 - 224 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani Cisarua - Bogor, 19-20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI-Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Wardah dan S. Danimihardja. 1996. Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Tradisional Berbagai

Daerah Sekitar Kawasan Taman Nasional Dumoga-Bone Sulawesi Utara. Hal. 217-226 dalam Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. ISBN : 979-95152-0-3. D. Sitepu, dkk. (Penyunting). Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) - Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Bogor.

Wirdateti dan H. Sangat - Roemantyo. 1992. Pemanfaatan Tumbuhan untuk Pengobatan Tradisional,

Penyakit Rakyat di Dumoga Bone, Sulawesi Utara. Hal. 106-118 dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani, Cisarua - Bogor, 19 – 20 Februari 1992. R. E. Nasution dkk. (Penyunting). Depdikbud RI - Deptan RI - LIPI - Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.

Wulandari, E. 1997. Potensi Hasil Hutan Non Kayu di Areal Konservasi Plasma Nutfah HPH PT

Berkat Cahaya Timber Kalimantan Tengah. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak dipublikasikan.

Zuhud, E. A. M. dan Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat

Hutan Tropika Indonesia. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Lembaga Alam Tropika Indonesia. Bogor. Hal 194-285.

Page 53: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 1. Daftar Nama Etnis berdasarkan Letak Etnis per Pulau dari Sabang sampai MeraukeKode Nama Etnis Letak Propinsi Pustaka

1 Aceh Iboih, Sabang Aceh Laporan Teknik 98/99, 1402 Talang Mamak Taman Nasional Bukit Tiga Puluh; Kec. Seberida Riau-Jambi; Riau Biota Medika, Etnobotani I, 3813 Melayu Tradisional Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Riau-Jambi Biota Medika4 Anak Dalam Cagar Biosfir Bukit Dua Belas Jambi Biota Medika5 Rejang Kab. Rejang Lebong Bengkulu Etnobotani I, 606 Sakai Kec. Mandau, Kab. Bengkalis Riau Skripsi : La Medi7 Anak Dalam Kab. Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Musi Banyu Asin, Musi Rawas Sumatera Selatan Skripsi : Widodo, Wawan8 Mentawai Suaka Margasatwa Saibi, P. Siberut Sumatera Barat Simposium Penelitian, 2289 Sunda TNGH;CA Pnj. Pangandaran;Bandung, Subang, Sukabumi, Bogor;Majalengka-Sumedang; Ciamis;TNUJawa Barat Etnobotani II, 29,39,55,61,128,138; Simposium Penelitian, 214

10 Badui Dalam Desa Kanekes Jawa Barat Catatan11 Badui Luar Desa Kanekes Jawa Barat Catatan12 Jawa Banyuwangi Utara, Kec. Pracimantoro Kab. Wonogiri, Yogya-Solo, Jawa Jawa Tengah-Jawa Timur Etnobotani II, 52,113; Etnobotani I, 40,4513 Madura P. Madura Jawa Timur Resep Pusaka Tradisional Madura14 Bali P. Bali Bali Makalh : Harini M. Sangat15 Maluk Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2816 Tongo Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2817 Sejorong Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2818 Sekongkang Atas Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2819 Sekongkang Bawah Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2820 Tatar Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2821 Singa Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2822 Nangkalanung Sumbawa Barat Daya, P. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Etnobotani II, 20-2823 Samawa Kab. Sumbawa Nusa Tenggara Barat Pola-pola Pengobatan Tradisional NTB24 Dawan Kec. Insana, Kab. Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur Etnobotani I, 216-22425 Sumba Kab. Sumba Barat Nusa Tenggara Timur Pros. Konservasi Flora26 Atoni Camplong, Kec. Fatuleu, Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Simposium Penelitian, 29627 Melayu Kec. Sambas, Kab. Sambas Kalimantan Barat SHPPSDH 93, 286; Simposium Penelitian, 29228 Dayak Cagar Alam Raya Singkawang, Kab. Sambas Kalimantan Barat Etnobotani II, 14529 Dayak Kendayan Kec. Beduai, Kab. Sanggau Kalimantan Barat Etnobotani II, 15230 Dayak Ngaju Kec. Mentaya Ulu,Kab. Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Skripsi : Eko, Erni31 Dayak Ot Danum Kec. Mentaya Ulu,Kab. Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Skripsi : Eko, Erni32 Dayak Tunjung Kec. Kota Bangun, Kab Kutai Kalimantan Timur SHPPSDH 93, 265; SHPPSDH 94, 36733 Kutai Kec. Kota Bangun, Kab Kutai Kalimantan Timur SHPPSDH 93, 265; SHPPSDH 94, 367; Simposium Penelitian 37234 Punan Lisum Kec. Tabang, Kab. Kutai Kalimantan Timur Skripsi : Leunufna35 Punan Bekatan Kec. Tabang, Kab. Kutai Kalimantan Timur Skripsi : Leunufna36 BolaangmongondowKec. Pasi, Kab. Bolaangmongondow; Kec. Suwawa, Kab. Gorontalo Sulawesi Utara Etnobotani II, 96-102; Laporan Teknik 98/99, 4737 Gorontalo Kec. Suwawa, Kab. Gorontalo;Kec. Pasi,Kab. Blmnd Sulawesi Utara Laporan Teknik 98/99, 4738 Menado Kec. Dumoga ,Kec. Lolak, Kec. Pasi Kab. Blmnd;Kec. Suwawa, Kab. Gorontalo Sulawesi Utara Etnobotani I, 106; Simposium Penelitian, 218; Laporan Teknik 98/99, 4739 Saluan Kec. Kimtom, Kab. Banggai Sulawesi Tengah Laporan Teknik 98/99, 10140 Ambon Kodya Ambon Maluku Etnobotani II, 77-88 41 Yapen-Waropen Manokwari Irian Jaya Etnobotani II, 17-1942 Upuya Yapen Barat, P. Yapen Irian Jaya Irian Jaya : Bunga Rampai43 Awarawi Yapen Barat, P. Yapen Irian Jaya Irian Jaya : Bunga Rampai44 Busami Yapen Barat, P. Yapen Irian Jaya Irian Jaya : Bunga Rampai45 Dani Lembah Baliem - Jayawijaya (Wamena - Kurulu) Irian Jaya Etnobotani I, 132-148

Page 54: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 2. Jenis-Jenis Penyakit Lain yang Dapat Disembuhkan dengan Empat Jenis Tumbuhan Obat Penting

No. Nama Ilmiah Tumbuhan Kelompok Penyakit Kode Etnis1 Alstonia scholaris R. Br. malaria 1,7,9,12,24,25,32,36,38

sakit perut 2,7,42,43,44batuk 25,39beri-beri 7darah kotor 9darah putih 15,16,17,18,19,20,21,22demam 7,12,26diare 25,38gigi 5kencing batu 33kencing manis 14kencing nanah 9,12sakit kulit 12sakit kulit ringan 7,12luka 12menjaga kesehatan 9pegal linu 9penyubur rambut 3perut kembung 9,12radang limpa 26sakit gigi 4,7setelah melahirkan 9

2 Arcangelisia flava (L.) Merr. sakit kuning 2,4,38,39aprodisia 3badan lemas 9kanker 38luka 33malaria 33,38sakit panas 40sakit panas dalam 38patah tulang 3pegal linu 9rematik 3sakit pinggang 33sariawan 9sesak nafas 38setelah melahirkan 26

3 Cassia alata L. sakit kulit ringan 1,2,4,6,7,9,12,27,33,34,35,38,39sakit kulit kuning 3cacingan 30,31sakit kulit 9,28,30,31,40sakit kulit berat 5,9,12pencahar 7

4 Psidium guajava L. diare 1,5,6,9,12,14,26,28,36,37,38,40murus 9bisul 23disentri 26muntaber 13,32,36,37,38sakit panas dalam 29pilek 14sakit perut 24,36

Page 55: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 3. Bagian Tumbuhan yang Digunakan, Cara Pengolahan dan Penggunaan Tumbuhan Obat Penting oleh Berbagai Etnis di IndonesiaKelompok Penyakit Nama Ilmiah Tumbuhan Kode Etnis Bagian Tumbuhan Cara Pengolahan Cara Penggunaan

yang DigunakanMalaria Alstonia scholaris R. Br. 1 kulit kayu direndam air diminum

7 kulit kayu, akar9 kulit batang, akar direbus air diminum

12 kulit batang, akar2425 kulit kayu32 getah batang36 kulit batang direbus air diminum38 kulit kupas, parut, rebus air diminum

Sakit Perut Alstonia scholaris R. Br. 2 pucuk daun tanpa diolah langsung dimakan7 kulit kayu, akar

42 kulit kayu diseduh air diminum43 kulit kayu diseduh air diminum44 kulit kayu diseduh air diminum

Diare Psidium guajava L. 1 daun diremas/direbus air diminum5 daun6 akar direbus air diminum9 daun tanpa diolah langsung dimakan

daun diseduh air diminum12 daun14 daun ditumbuk, disaring air diminum26 pucuk daun direbus air diminum28 daun direbus air diminum36 daun muda bakar, tumbuk, saring air diminum37 daun muda bakar, tumbuk, saring air diminum38 daun muda bakar, tumbuk, saring air diminum

daun direbus air diminum40 daun dihaluskan+air hangat air diminum

Sakit Kulit Ringan Cassia alata L. 1 daun daun +kapur sirih digosokkan2 daun digerus dioleskan4 daun ditumbuk digosok6 daun digiling+minyak tanah digosok79 daun digilas digosok

1227 daun dipipis+minyak tanah digosok33 daun diremas digosok34 daun ditumbuk digosok35 daun ditumbuk digosok38 daun ditumbuk digosok39 daun diremas digosok

Sakit Kuning Arcangelisia flava (L.) Merr. 2 akar dikikis air diminum4 akar, batang direbus air diminum, untuk mandi

38 batang direbus air diminum39 batang direbus air diminum

Page 56: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 4. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit MalariaNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Allium schoenoprasum L. Liliaceae 38 1 2,22 NH; B herba2 Alstonia angustifolia KDS Apocynaceae 9 1 2,22 H pohon3 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 1,7,9,12,24,25,32,36,38 9 20,00 H pohon kulit batang, akar4 Alstonia sp. Apocynaceae 2 1 2,22 NH; B pohon daun, kulit batang5 Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness. Acanthaceae 1,9 2 4,44 NH; L herba6 Andropogon nardus L. Poaceae 1 1 2,22 NH; B herba akar, batang7 Annona reticulata L. Annonaceae 5 1 2,22 NH; B pohon daun8 Arcangelisia flava (L.) Merr. Menispermaceae 33,38 2 4,44 H liana9 Beilschmiedia madang Bl. Lauraceae 5 1 2,22 H pohon semua bagian

10 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 1,12,34,35,38 5 11,11 NH; L herba11 Brucea javanica (L.) Merr. Simarubaceae 3,5 2 4,44 NH; L pohon12 Caesalpinia major (Medic.) Dandy & Exell Fabaceae 25 1 2,22 NH; B perdu13 Callicarpa longifolia Lamk. Verbenaceae 1,34,35 3 6,67 H perdu14 Cananga odorata (Lmk) Hook.f. & Th. Annonaceae 12 1 2,22 H pohon15 Carica papaya L. Caricaceae 1,13,24,26,33,34,35,45 8 17,78 NH; B herba16 Cassia siamea Lmk. Fabaceae 9 1 2,22 H pohon17 Centella asiatica (L.) Urb. Apiaceae 38 1 2,22 NH; L herba18 Citrus aurantifolia (Chris & Panz) Swing. Rutaceae 1,23 2 4,44 NH; B pohon19 Citrus aurantium L. Rutaceae 1 1 2,22 NH; B pohon buah20 Clerodendrum fragrans (Vent.) Willd. Verbenaceae 5 1 2,22 H perdu daun21 Coscinium fenestratum (Gaertn.) Colebr. Menispermaceae 34,35 2 4,44 H liana22 Cratoxylum formosum Dyer. Hypericaceae 7 1 2,22 H pohon23 Cucurbita sp. Cucurbitaceae 15,16,17,18,19,20,21,22 8 17,78 NH; B herba24 Curcuma xanthorriza Roxb. Zingiberaceae 1 1 2,22 NH; B herba rimpang25 Cymbopogon nardus L. Rendle Poaceae 33 1 2,22 NH; B herba26 Dastica canabina L. Dasticaceae 30,31 2 4,44 H pohon27 Derris sp. Fabaceae 4 1 2,22 H perdu batang28 Dillenia excelsa (Jack.) Gilg. Dilleniaceae 4 1 2,22 H pohon kulit batang29 Durio zibethinus Murr. Bombacaceae 1 1 2,22 NH; B pohon daun30 Eria sp. Orchidaceae 7 1 2,22 H herba31 Ervatamia sphaerocarpa (Bl.) Burke Apocynaceae 5 1 2,22 H pohon daun32 Euodia latifolia DC. Rutaceae 12 1 2,22 H pohon33 Eurycoma longifolia Jack. Simarubaceae 2,4,6,7,32,33,34,35 8 17,78 H pohon34 Fibraurea chloroleuca Miers. Menispermaceae 29,33 2 4,44 H memanjat35 Gendarusa vulgaris Nees. Acanthaceae 38 1 2,22 NH herba36 Hibiscus sp. Malvaceae 38 1 2,22 NH perdu37 Hyptis suaveolens (L.) Poit. Lamiaceae 1 1 2,22 H herba daun38 Intsia bijuga (Colebr.) O. Kuntze Fabaceae 1 1 2,22 H pohon kulit kayu39 Kalanchoe pinnata Pers. Crassulaceae 5,29,38 3 6,67 NH; B herba40 Korthalsia sp. Arecaceae 33 1 2,22 H liana41 Korthalsia spp. Arecaceae 30,31 2 4,44 H liana42 Korthalsia tenuissima Becc. Arecaceae 7 1 2,22 H liana43 Lansium domesticum Corr. Meliaceae 29,34,35,36 4 8,89 NH; B pohon44 Leea indica (Burm.f.) Merr. Leeaceae 7 1 2,22 NH; L perdu rimpang45 Lepistona sp. Arecaceae 38 1 2,22 H46 Luffa acutangula Roxb. Cucurbitaceae 33 1 2,22 NH liana

Page 57: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 4. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit MalariaNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Luvunga motleyii Rutaceae 30,31 2 4,44 H liana 48 Mangifera odorata Griff. Anacardiaceae 38 1 2,22 NH; B pohon49 Mangifera sp. Anacardiaceae 38 1 2,22 NH; B pohon50 Melia azedarach L. Meliaceae 1 1 2,22 H pohon daun51 Melodorum kentii Hook. f. Thoms. Annonaceae 5 1 2,22 H pohon semua bagian52 Momordica charantia L. Cucurbitaceae 38 1 2,22 NH memanjat53 Moringa pterygosperma Gaertn. Moringaceae 38 1 2,22 NH; B pohon54 Musa sp. Musaceae 38 1 2,22 NH herba55 Ochrosia oppositifolia (Lmk.) K. Schum. Apocynaceae 1 1 2,22 H pohon kulit kayu56 Ocimum sp. Lauraceae 25 1 2,22 NH; B herba57 Oroxylum indicum (L.) Vent. Bignoniaceae 3 1 2,22 H pohon kulit, daun58 Peronema canescens Jack. Verbenaceae 5,7 2 4,44 H pohon59 Phyllanthus niruri L. Euphorbiaceae 1,6,9,32,38 5 11,11 NH; L herba daun, buah60 Phyllanthus urinaria L. Euphorbiaceae 5 1 2,22 H pohon semua bagian61 Physalis angulata L. Solanaceae 3 1 2,22 NH; L herba semua bagian62 Piper betle L. Piperaceae 38 1 2,22 NH; B memanjat63 Plumbago zeylanica L. Plumbaginaceae 38 1 2,22 NH liana64 Plumeria acuminata Wit. Ait. Apocynaceae 38 1 2,22 NH; B pohon65 Strychnos ignatii Berg. Loganiaceae 6 1 2,22 H liana akar66 Strychnos lucida R. Br. Loganiaceae 24,25 2 4,44 H perdu67 Swietenia macrophylla King Meliaceae 9 1 2,22 NH; B pohon biji68 Tetracera fagifolia Bl. Dilleniaceae 2 1 2,22 H perdu daun69 Timonius timon (Spreng.) Merr. Rubiaceae 40 1 2,22 H pohon70 Tinospora crispa (L.) Diels. Menispermaceae 36,37,38 3 6,67 NH; B liana71 Tinospora crispa (L.) Miers.ex. Hook & Thoms. Menispermaceae 33 1 2,22 NH; B liana72 Tinospora glabra (Burm. f.) Merr. Menispermaceae 25 1 2,22 NH liana73 Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex. K. Heyne Menispermaceae 9,12,38 3 6,67 NH; B perdu74 Vitex pinnata L. Verbenaceae 33 1 2,22 H pohon75 Vitex pubescens Vahl. Verbenaceae 33 1 2,22 NH; B pohon76 Xanthophyllum excelsum (Bl.) Miq. Polygalaceae 38 1 2,22 H perdu77 Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae 23 1 2,22 NH; B herba78 Zingiber sp. Zingiberaceae 6 1 2,22 NH; B herba rimpang

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.

Page 58: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 5. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Demam No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Abelmoschus moschatus Medik. Malvaceae 8 1 2,22 NH; L perdu biji2 Abrus sp. Fabaceae 39 1 2,22 H memanjat3 Ageratum conyzoides L. Asteraceae 27 1 2,22 NH; L herba4 Aglaonema simplex Bl. Araceae 2 1 2,22 H liana umbi, daun5 Alchornea rugosa (Lour.) M. A. Euphorbiaceae 30,31 2 4,44 H perdu6 Aleurites moluccana (L.) Willd. Euphorbiaceae 30,31 2 4,44 NH; B pohon7 Allium cepa L. Liliaceae 9 1 2,22 NH; B herba umbi8 Allium odorum L. Liliaceae 3,36,37,38 4 8,89 NH; B herba9 Allium sativum L. Liliaceae 36,37,38 3 6,67 NH; B herba

10 Allium sp. Liliaceae 25 1 2,22 NH; B herba11 Alpinia sp. Zingiberaceae 25 1 2,22 H herba12 Alstonia angustifolia KDS Apocynaceae 9 1 2,22 H pohon13 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 7,12,26 3 6,67 H pohon14 Alstonia sp. Apocynaceae 10,11 2 4,44 NH; B pohon15 Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness. Acanthaceae 9,14 2 4,44 NH herba16 Anisophylla disticha (Jack.) Bailon Rhizophoraceae 30,31 2 4,44 H pohon17 Anthocephalus indicus Rich. Rubiaceae 2 1 2,22 H pohon daun18 Antrophyum callifolium 8 1 2,22 H pohon daun19 Antrophyum semicostatum Bl. 3 1 2,22 H pohon20 Aporosa frutescens BL. Euphorbiaceae 3 1 2,22 H perdu21 Aporosa lucida Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon daun22 Argostemma montanum Bl. Rubiaceae 9 1 2,22 NH herba daun23 Asplenium nidus L. Polipodiaceae 3 1 2,22 H paku24 Baccaurea javanica (Bl.) M. A. Euphorbiaceae 2 1 2,22 H pohon bunga, daun25 Baeckea frutescens L. Myrtaceae 12 1 2,22 NH perdu26 Bhesa paniculata Arn. Celastraceae 30,31 2 4,44 H pohon27 Bixa orellana L. Bixaceae 40 1 2,22 NH; B perdu28 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 12,39 2 2,22 NH; L herba29 Bombax malabaricum DC. Bombacaceae 9 1 2,22 H pohon30 Calamus sp. Arecaceae 30,31 2 4,44 H liana31 Callicarpa longifolia Lamk. Verbenaceae 34,35 2 4,44 H perdu32 Carallia brachiata (Lour.) Merr. Rhizophoraceae 3 1 2,22 NH pohon33 Carica papaya L. Caricaceae 13,29 2 4,44 NH; B herba34 Cassia siamea Lmk. Fabaceae 26 1 2,22 H pohon35 Centella asiatica (L.) Urb. Apiaceae 40 1 2,22 NH; L herba36 Cinnamomum subcuneatum Miq. Lauraceae 3 1 2,22 NH; B pohon37 Citrus aurantifolia (Chris & Panz) Swing. Rutaceae 12,23 2 4,44 NH; B pohon38 Citrus sp. Rutaceae 25 1 2,22 NH; B pohon39 Cocos nucifera L. Arecaceae 8 1 2,22 NH; B pohon buah (minyak)40 Coleus amboinicus Lour. Lamiaceae 40 1 2,22 NH; B herba41 Commelina benghalensis L. Commelinaceae 39 1 2,22 NH; L herba42 Costus speciosus (Koen.) J. E. Smith. Zingiberaceae 3,4 2 4,44 NH; B herba43 Crinum asiaticum L. Amaryllidaceae 3 1 2,22 H herba44 Curcuma aeruginosa Roxb. Zingiberaceae 12 1 2,22 NH; B herba45 Curcuma domestica Val. Zingiberaceae 8 1 2,22 NH; B herba rimpang46 Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe Zingiberaceae 12 1 2,22 NH; B herba

Page 59: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 5. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Demam No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Cyclea barbata Miers. Menispermaceae 9,14 2 4,44 NH memanjat48 Daemonorops sp. Arecaceae 4 1 2,22 H liana49 Derris eliptica (Roxb.) Bth. Fabaceae 8 1 2,22 H liana daun50 Didymocarpus crinita Jack. Gesneriaceae 2 1 2,22 H pohon daun51 Digera alternifolia (L.) Aschers Maranthaceae 39 1 2,22 NH perdu52 Dillenia excelsa (Jack.) Gilg. Dilleniaceae 9 1 2,22 H pohon daun53 Donax cannaeformis (G. Forst.) K. Schum. Maranthaceae 3,8 2 4,44 H perdu54 Durio zibethinus Murr. Bombacaceae 2,4,30,31 4 8,89 NH; B pohon55 Elaeocarpus longifolius Bl. Elaeocarpaceae 3 1 2,22 NH pohon56 Elephantopus scaber L. Asteraceae 12,27 2 4,44 NH; L herba57 Eugenia lineata Duthi Myrtaceae 4 1 2,22 H pohon58 Euodia latifolia DC. Rutaceae 9 1 2,22 H pohon daun59 Eurycoma longifolia Jack. Simarubaceae 30,31 2 4,44 H pohon60 Ficus sp. Moraceae 25,34,35 3 6,67 NH; B pohon61 Foeniculum vulgare Mill. Apiaceae 9,12 2 4,44 NH herba62 Gardenia jasminoides Ellis Rubiaceae 5 1 2,22 NH; B perdu daun63 Gardenia sp. Rubiaceae 30,31 2 4,44 H perdu64 Ginotrochys axilaris Rhizophoraceae 7 1 2,22 H pohon akar65 Glochidion borneense (M. A.) Boerl. Euphorbiaceae 9 1 2,22 H pohon daun66 Gonocaryum gracile Miq. Icacinaceae 2 1 2,22 H perdu daun, kulit batang67 Graptophyllum pictum Griff. Acanthaceae 5 1 2,22 H perdu daun68 Hedychium coronarium Koenig. Zingiberaceae 39 1 2,22 NH; B herba69 Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae 9 1 2,22 NH pohon akar, daun muda70 Homalomena rubra Hassk. Araceae 5 1 2,22 NH; B pohon batang71 Imperata cylindrica Nees. Poaceae 12,26 2 4,44 NH; L herba72 Ixora javanica (Bl.) DC. Rubiaceae 6 1 2,22 NH; B perdu daun73 Jasminum sambac (L.) W. Ait. Oleaceae 14 1 2,22 NH; B perdu74 Kaempferia galanga L. Zingiberaceae 3,8 2 4,44 NH; B herba75 Kalanchoe pinnata Pers. Crassulaceae 4,9,26,29,36,37,38 7 15,56 NH; B herba76 Lansium domesticum Corr. Meliaceae 3,36 2 4,44 NH; B pohon77 Lasianthus densiflorus Bl. Rubiaceae 3 1 2,22 H perdu78 Lasianthus inaequalis Bl. Rubiaceae 8 1 2,22 H perdu akar79 Lasianthus sp. Rubiaceae 3 1 2,22 H perdu80 Lepiniopsis ternatensis Val. 12 1 2,22 H81 Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh. Sapindaceae 3 1 2,22 NH herba82 Lepistona sp. Arecaceae 38 1 2,22 H83 Lindera polyantha Boerl. Lauraceae 7 1 2,22 H pohon84 Litsea mappacea (Bl.) Boerl. Lauraceae 9 1 2,22 H pohon daun85 Maesa sp. Myrsinaceae 30,31 2 4,44 NH pohon86 Mallotus floribundus (Bl.) M. A. Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon bunga87 Mallotus mallissimus Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon daun88 Mallotus paniculata (Muell.) Arg. Euphorbiaceae 3,6 2 4,44 H pohon89 Melastoma affine D. Don. Melastomataceae 3,4 2 4,44 NH; L perdu90 Melastoma malabathricum L. Melastomataceae 5 1 2,22 H perdu daun, buah91 Merremia pellata (L.) Merr. Convolvulaceae 8 1 2,22 H liana92 Merremia vitifolia (Burm.f.) Hallier f. Convolvulaceae 5,8 2 4,44 H herba

Page 60: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 5. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Demam No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan93 Mimosa pudica L. Fabaceae 3 1 2,22 NH; L herba94 Momordica charantia L. Cucurbitaceae 14,24 2 4,44 NH memanjat95 Monocarpia marginalis (R. Schefffer) J. Sinclair Annonaceae 7 1 2,22 H pohon kulit96 Musa paradisiaca L. Musaceae 26 1 2,22 NH; B herba97 Nauclea sp. Rubiaceae 7 1 2,22 H pohon98 Nephelium cuspidatum Bl. Sapindaceae 5,7 2 4,44 NH; B pohon99 Nephelium lappaceum L. Sapindaceae 4,7 2 4,44 NH; B pohon100 Nephelium maingayi Hiern. Sapindaceae 3 1 2,22 NH; B pohon101 Nephelium uncinatum Radlk. ex. Leenh. Sapindaceae 30,31 2 4,44 NH; B pohon102 Nicolaia solaris (Bl.) Horan Zingiberaceae 10,11 2 4,44 NH; B herba103 Ochanostachys amentacea Mast. Olacaceae 4 1 2,22 H pohon104 Ocimum basilicum L. Lauraceae 32,33 2 4,44 NH; B herba105 Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. Lamiaceae 12 1 2,22 NH; B herba106 Pandanus sp. Pandanaceae 27 1 2,22 NH perdu107 Pavetta multiflora Brem. Rubiaceae 3 1 2,22 H perdu108 Pericamphylus glaucus (L.) Merr. Menispermaceae 4 1 2,22 H liana109 Peronema canescens Jack. Verbenaceae 32 1 2,22 H pohon110 Phanera sp. Fabaceae 3 1 2,22 NH perdu111 Phyllanthus niruri L. Euphorbiaceae 12,26 2 4,44 NH; L herba112 Physalis minima L. Solanaceae 40 1 2,22 NH; L herba113 Piper mollissimum Bl. Piperaceae 2 1 2,22 H liana daun114 Pithecellobium bulbalinum Fabaceae 7 1 2,22 NH pohon115 Plumeria acuminata Wit. Ait. Apocynaceae 14 1 2,22 NH; B pohon116 Pometia pinnata J. R. & G. Forst Sapindaceae 3 1 2,22 H pohon117 Pyrrosia sp. Polipodiaceae 29 1 2,22 NH herba118 Randia sp. Rubiaceae 3 1 2,22 NH perdu119 Ruellia formosa Andr. Acanthaceae 9 1 2,22 NH perdu120 Ruta angustifolia (L.) Pers. Rutaceae 12 1 2,22 NH; B herba121 Santalum album L. Santalaceae 14 1 2,22 H pohon122 Scaphium macropodum Beumee Sterculiaceae 30,31 2 4,44 H pohon123 Schleichera oleosa (Lour.) Oken. Sapindaceae 25 1 2,22 NH; B pohon124 Scirpus grossus L.f. Cyperaceae 27 1 2,22 NH herba125 Selaginella firiformis Selaginellaceae 7 1 2,22 NH; L paku126 Selaginella plana Hieron Selaginellaceae 3 1 2,22 NH; L paku127 Sterculia macrophylla Vent. Sterculiaceae 9 1 2,22 H pohon128 Strychnos lucida R. Br. Loganiaceae 25,26 2 4,44 H perdu129 Tamarindus indica L. Fabaceae 9,12,24 3 6,67 NH; B pohon130 Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex. K. Heyne Menispermaceae 9,12 2 4,44 NH; B perdu131 Toona sureni (Bl.) Merr. Meliaceae 12 1 2,22 NH; B pohon132 Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae 23 1 2,22 NH; B herba133 Zingiber sp. Zingiberaceae 24,25 2 4,44 NH; B herba

Page 61: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 6. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Sakit PerutNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Acorus calamus L. Araceae 25,34,35,38 4 8,89 NH; B liana2 Ageratum conyzoides L. Asteraceae 4,9 2 4,44 NH; L herba3 Albizia procera (Roxb.) Bth. Fabaceae 14 1 2,22 NH pohon4 Aleurites moluccana (L.) Willd. Euphorbiaceae 24 1 2,22 NH; B pohon5 Allium odorum L. Liliaceae 38 1 2,22 NH; B herba6 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 2,7,42,43,44 5 11,11 H pohon7 Anisophylla disticha (Jack.) Bailon Rhizophoraceae 30,31 2 4,44 H pohon8 Annona muricata Linn. Annonaceae 24,33 2 4,44 NH; B pohon9 Annona reticulata L. Annonaceae 26 1 2,22 NH; B pohon

10 Argostemma unitiflorum Bl. Rubiaceae 30,31 2 4,44 H herba11 Begonia isoptera Dryand. Begoniaceae 2 1 2,22 NH; B herba daun12 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 12 1 2,22 NH; L herba13 Bridelia sp. Euphorbiaceae 38 1 2,22 H herba14 Campnosperma coriaceum (Jack) Hall. f. ex v. Steenis Anacardiaceae 6 1 2,22 NH pohon kulit15 Capsicum frutescens L. Solanaceae 9,34,35 3 6,67 NH; B perdu16 Carica papaya L. Caricaceae 12 1 2,22 NH; B herba17 Ceiba pentandra (L.) Gaertn. Bombacaceae 32 1 2,22 NH; B pohon18 Celtis philippensis Blanco Ulmaceae 30,31 2 4,44 H pohon19 Centella asiatica (L.) Urb. Apiaceae 9 1 2,22 NH; L herba20 Cinnamomum iners Reinw. ex. Bl. Lauraceae 7,30,31 3 6,67 H pohon21 Cinnamomum sintoc Bl. Lauraceae 28,30,31 3 6,67 H pohon22 Citrus aurantifolia (Chris & Panz) Swing. Rutaceae 9 1 2,22 NH; B pohon23 Cnetis platantha Grifith Connaraceae 6 1 2,22 NH liana akar24 Cocos nucifera L. Arecaceae 9,23,33 3 6,67 NH; B pohon25 Cordyline fruticosa (L.) A. Chev. Euphorbiaceae 38 1 2,22 NH perdu26 Cratoxylum formosum Dyer. Hypericaceae 9 1 2,22 NH pohon kulit batang27 Curculigo orchioides Gaertn. Amaryllidaceae 34,35 2 4,44 NH; B herba28 Curcuma domestica Val. Zingiberaceae 3,14,23 3 6,67 NH; B herba29 Cyclea barbata Miers. Menispermaceae 9 1 2,22 NH memanjat30 Cynodon dactylon (L.) Pers. Poaceae 29 1 2,22 NH herba31 Dendrophthoe sp. Loranthaceae 38 1 2,22 H herba32 Dillenia excelsa (Jack.) Gilg. Dilleniaceae 34,35 2 4,44 H pohon33 Dillenia sp. Dilleniaceae 34,35 2 4,44 H pohon34 Dryobalanops aromatica Gaertn. f. Dipterocarpaceae 40 1 2,22 H pohon35 Dryobalanops lanceolata Burck. Dipterocarpaceae 6 1 2,22 H pohon getah36 Durio zibethinus Murr. Bombacaceae 3 1 2,22 NH; B pohon37 Echinochloa colonum (L.) Link. Poaceae 45 1 2,22 NH herba38 Eleutherine americana (Aubl.) Merr. Iridaceae 34,35 2 4,44 NH herba39 Eugenia aquea Burm.f. Myrtaceae 34,35 2 4,44 NH; B pohon40 Euodia elleryana F. v. Muell Rutaceae 45 1 2,22 H pohon41 Ficus septica Burm. f. Moraceae 36 1 2,22 H pohon42 Flacourtia rukam Z & M Flacourtiaceae 30,31 2 4,44 H pohon43 Forrestia mollisima (Bl.) Kds. Commelinaceae 30,31 2 4,44 H paku44 Fragraea rhetza Loganiaceae 24 1 2,22 H pohon45 Garcinia celebica L. Clusiaceae 30,31 2 4,44 H pohon46 Garcinia mangostana L. Clusiaceae 4,30,31 3 6,67 H pohon

Page 62: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 6. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Sakit PerutNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Gironniera nervosa Planch. Ulmaceae 7 1 2,22 H pohon daun48 Globba pendula Roxb. Zingiberaceae 7 1 2,22 H herba rimpang49 Glochidion kollmannianum (M.A.) J.J.S. Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon kulit50 Glochidion sp. Euphorbiaceae 3 1 2,22 H pohon51 Gossypium sp. Malvaceae 38 1 2,22 NH pohon52 Hibiscus sp. Malvaceae 38 1 2,22 NH perdu53 Impatiens balsamina L. Balsaminaceae 29 1 2,22 NH herba54 Ipomoea peltata Chois. Convolvulaceae 38 1 2,22 H herba55 Ipomoea sp. Convolvulaceae 38 1 2,22 NH; B herba56 Lantana camara L. Verbenaceae 9,12 2 4,44 NH; L perdu57 Leea aequata L. Leeaceae 9 1 2,22 NH perdu58 Leea indica (Burm.f.) Merr. Leeaceae 7 1 2,22 NH; L perdu daun, rimpang59 Litsea sp. Lauraceae 7 1 2,22 H pohon daun, batang60 Macaranga triloba ( Reinw. Ex Bl.) M. A. Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon daun, buah61 Manihot utilissima Pohl. Euphorbiaceae 38 1 2,22 NH; B perdu62 Maranta arundinaceae L. Maranthaceae 9 1 2,22 NH herba63 Medinilla macrantha 2Ohwi Melastomaceae 45 1 2,22 H memanjat64 Melastoma affine D. Don. Melastomataceae 32 1 2,22 NH; L perdu65 Melodorum kentii (Bl.) Miq. Annonaceae 30,31 2 4,44 H pohon66 Mimosa pigra L. Fabaceae 33 1 2,22 NH; L herba67 Mimosa pudica L. Fabaceae 4 1 2,22 H herba68 Morinda bracteata Roxb. Rubiaceae 38 1 2,22 NH; B pohon69 Musa paradisiaca L. Musaceae 34,35 2 4,44 H herba70 Musa sp. Musaceae 3 1 2,22 NH herba71 Nauclea orientalis L. Rubiaceae 34,35 2 4,44 H pohon72 Octomeles sumatrana Miq. Datiscaceae 30,31 2 4,44 H pohon73 Ormosia sp. Fabaceae 30,31 2 4,44 H pohon74 Oxalis corniculata L. Oxalidaceae 9 1 2,22 NH herba daun75 Pandanus tectorius Park. Pandanaceae 9 1 2,22 NH perdu tunas daun76 Parkia roxburghii G. Don. Fabaceae 12 1 2,22 NH; B pohon77 Pongamia pinnata (L.) Pierre Fabaceae 42,43,44 3 6,67 H pohon78 Premna oblongata Miq. Verbenaceae 9 1 2,22 NH perdu79 Pseudelephantopus spicatus Baker Asteraceae 30,31 2 4,44 NH herba80 Psidium guajava L. Myrtaceae 24,36 2 4,44 NH; B pohon81 Psychotria montana Bl. Rubiaceae 8 1 2,22 H perdu daun82 Pterocarpus indicus Willd. Fabaceae 9 1 2,22 NH; B pohon83 Pyrrosia sp. Polipodiaceae 29 1 2,22 NH herba84 Ricinus communis L. Euphorbiaceae 38 1 2,22 NH pohon85 Rinorea bengalensis (Wall.) Kuntz. Violaceae 30,31 2 4,44 H perdu86 Rubus alceaefolius Poir. Rosaceae 5 1 2,22 H herba semua bagian87 Santalum album L. Santalaceae 38 1 2,22 H pohon88 Sarcocephalus undulatus Miq. Rubiaceae 8 1 2,22 H perdu daun89 Scleria sp. Cyperaceae 2 1 2,22 NH herba daun90 Sesamum oriantale L. Pedaliaceae 14 1 2,22 NH herba91 Sida rhombifolia L. Malvaceae 1 1 2,22 NH; L perdu daun92 Solanum nigrum L. Solanaceae 45 1 2,22 NH; B herba

Page 63: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 6. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Sakit PerutNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan93 Spatholobus sp. Fabaceae 30,31 2 4,44 H liana94 Stemonurus secundiflorus Bl. Stemonaceae 8 1 2,22 NH herba daun95 Stephania capitata (Bl.) Walp. Menispermaceae 9 1 2,22 NH memanjat96 Syzygium aqueum (Burm.f.) Alst. Myrtaceae 36 1 2,22 NH; B pohon97 Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry Myrtaceae 38 1 2,22 NH; B pohon98 Tagetes erecta L. Compositae 1 1 2,22 NH; B herba daun99 Tamarindus indica L. Fabaceae 8,23 2 4,44 NH; B pohon100 Teijsmanniodendron hollophyllum (Baker) Kosterm. Verbenaceae 30,31 2 4,44 H pohon101 Tetracera scandens (L.) Merr. Dilleniaceae 4 1 2,22 H liana102 Toona sureni (Bl.) Merr. Meliaceae 5 1 2,22 NH; B pohon kulit batang103 Uncaria glabrata DC. Rubiaceae 4 1 2,22 H liana104 Uraria crinita Desv. Fabaceae 29 1 2,22 NH herba105 Uvaria sp. Annonaceae 30,31 2 4,44 H memanjat106 Vitex clerodendrum Verbenaceae 38 1 2,22 NH; B pohon107 Vitex pinnata L. Verbenaceae 3,6,34,35 4 8,89 NH; B pohon108 Vitis discolor (Bl.) Dalz. Vitaceae 9 1 2,22 H memanjat109 Xanthophyllum excelsum (Bl.) Miq. Polygalaceae 38 1 2,22 H perdu110 Zingiber purpureum Roxb. Zingiberaceae 9 1 2,22 NH; B herba

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.

Page 64: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 7. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit DiareNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Achras zapota Auct. Sapotaceae 1 1 2,22 NH; B pohon buah muda2 Aechidendron microcarpum (Benth.) Nielsen 5 1 2,22 H batang, daun3 Ageratum conyzoides L. Asteraceae 38 1 2,22 NH; L herba4 Aleurites moluccana (L.) Willd. Euphorbiaceae 30,31 2 4,44 NH; B pohon5 Allium sativum L. Liliaceae 2 1 2,22 NH; B herba umbi6 Alstonia angustifolia KDS Apocynaceae 9 1 2,22 H pohon7 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 25,38 2 4,44 H pohon8 Anacardium occidentale L. Anacardiaceae 1,38,39 3 6,67 NH; B pohon9 Anisophylla disticha (Jack.) Bailon Rhizophoraceae 30,31 2 4,44 H pohon

10 Annona muricata Linn. Annonaceae 13 1 2,22 NH; B pohon11 Areca catechu L. Arecaceae 5,14 2 4,44 NH; B pohon12 Artocarpus heterophyllus Lmk. Moraceae 14 1 2,22 NH; B pohon13 Bischofia javanica Bl. Bignoniaceae 5 1 2,22 H pohon kulit batang14 Bixa orellana L. Bixaceae 40 1 2,22 NH; B perdu15 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 3 1 2,22 NH; L herba16 Callicarpa longifolia Lamk. Verbenaceae 34,35 2 4,44 H perdu17 Campnosperma sp. Anacardiaceae 2 1 2,22 NH pohon kulit batang18 Carica papaya L. Caricaceae 13,29 2 4,44 NH; B herba19 Celtis cinnamomea Lindl. ex. Planch Ulmaceae 25 1 2,22 NH pohon20 Centella asiatica (L.) Urb. Apiaceae 14 1 2,22 NH; L herba21 Cnetis platantha Grifith Connaraceae 6 1 2,22 NH liana akar22 Cocos nucifera L. Arecaceae 10,11 2 4,44 NH; B pohon23 Cordia subcordata Lamk. Boraginaceae 32 1 2,22 NH pohon24 Cordyline fruticosa (L.) A. Chev. Euphorbiaceae 9 1 2,22 NH perdu25 Curcuma domestica Val. Zingiberaceae 9 1 2,22 NH; B herba26 Curcuma xanthorriza Roxb. Zingiberaceae 12 1 2,22 NH; B herba27 Dillenia albiflos (Rudl.) Hoogl. Dilleniaceae 3 1 2,22 H pohon28 Dillenia sp. Dilleniaceae 34,35 2 4,44 H pohon29 Dioscorea bulbifera L. Dioscoreaceae 45 1 2,22 NH memanjat30 Dysoxylum sp. Meliaceae 3 1 2,22 NH; L pohon31 Elaeocarpus griffithii A. Gray. Elaeocarpaceae 3 1 2,22 H pohon32 Embelia ribes Burm. f. Myrsinaceae 9 1 2,22 NH memanjat getah batang33 Eugenia polyantha Wight. Myrtaceae 3,9 2 4,44 NH; B pohon34 Ficus hispida L.f. Moraceae 9 1 2,22 H pohon batang, daun35 Fordia sp. Fabaceae 3 1 2,22 H liana36 Garcinia mangostana L. Clusiaceae 4,28,30,31,38 5 11,11 H pohon37 Geunsia pentandra (Roxb.) Merr. Verbenaceae 28 1 2,22 NH pohon38 Globba longa Rumph. Zingiberaceae 40 1 2,22 NH; B herba39 Glochidion arborescens Bl. Euphorbiaceae 3 1 2,22 H pohon40 Grewia paniculata Roxb. ex DC. Tiliaceae 9 1 2,22 NH; L pohon daun41 Jatropha curcas L. Euphorbiaceae 1,5,26,28,38 5 11,11 NH; L perdu42 Languas galanga (L.) Stuntz Zingiberaceae 14 1 2,22 NH; B herba43 Leitrena floridana Asteraceae 30,31 2 4,44 NH herba44 Leuconotis eugeniifolia A. DC. Apocynaceae 5 1 2,22 H liana daun45 Litsea noronhae Bl. Lauraceae 2 1 2,22 H pohon daun46 Macaranga triloba ( Reinw. Ex Bl.) M. A. Euphorbiaceae 4 1 2,22 H pohon

Page 65: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 7. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit DiareNo. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Melastoma affine D. Don. Melastomataceae 2 1 2,22 NH; L perdu pucuk48 Memecylon sp. Melastomataceae 3 1 2,22 NH herba49 Merremia nymphaeifolia Hall. f. Convolvulaceae 9 1 2,22 H herba50 Musa paradisiaca L. Musaceae 14,34,35 3 6,67 NH; B herba51 Musa salaccensis Zoll. Musaceae 3 1 2,22 H herba52 Myristica fragrans Houtt. Myristicaceae 36,37,38 3 6,67 NH; B pohon53 Pandanus sp. Pandanaceae 30,31 2 4,44 NH perdu54 Parkia roxburghii G. Don. Fabaceae 12 1 2,22 NH; B pohon55 Piper aduncum L. Piperaceae 9 1 2,22 NH; B perdu56 Psidium guajava L. Myrtaceae 1,5,6,9,12,14,26,28,36,37,38,40 12 26,67 NH; B pohon57 Pternandra cardiophylla Ohwi Melastomataceae 30,31 2 2,22 H perdu58 Punica granatum L. Punicaceae 1 1 2,22 NH; B perdu buah muda59 Rhizophora apiculata Bl. Rhizophoraceae 9 1 2,22 H pohon60 Rhizophora mucronata Lmk. Rhizophoraceae 9 1 2,22 H pohon61 Rhodamnia cinerea Jack. Myrtaceae 4 1 2,22 H pohon62 Ricinus communis L. Euphorbiaceae 26 1 2,22 NH pohon63 Rourea mimosoides (Vahl.) Planch. Connaraceae 3 1 2,22 H herba64 Rubus alceaefolius Poir. Rosaceae 5 1 2,22 H herba semua bagian65 Schleichera oleosa (Lour.) Oken. Sapindaceae 26 1 2,22 NH; B pohon66 Sesbania grandiflora Pers. Fabaceae 14 1 2,22 NH; B pohon67 Spatholobus ferrugineus (Zoll.) Benth. Fabaceae 5 1 2,22 H liana semua bagian68 Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry Myrtaceae 38 1 2,22 NH; B pohon69 Syzygium policephalum (Miq.) Merr. & Perry Myrtaceae 9 1 2,22 NH; B pohon daun muda70 Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch. Vitaceae 4 1 2,22 H liana71 Tinospora crispa (L.) Diels. Menispermaceae 38 1 2,22 NH; B liana72 Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex. K. Heyne Menispermaceae 38 1 2,22 NH; B perdu73 Urena lobata L. Malvaceae 3,38 2 4,44 H perdu74 Vitex pinnata L. Verbenaceae 34,35 2 4,44 H pohon75 Voacanga grandifolia Rolfe Apocynaceae 25 1 2,22 NH perdu

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.

Page 66: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 8. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Kulit Ringan No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Achyranthes aspera L. Amaranthaceae 38 1 2,22 NH herba2 Acorus calamus L. Araceae 12 1 2,22 NH; B liana3 Ageratum conyzoides L. Asteraceae 30,31,39 3 6,67 NH; L herba4 Alchornea rugosa (Lour.) M. A. Euphorbiaceae 30,31 2 4,44 H perdu5 Allium sativum L. Liliaceae 13 1 2,22 NH; B herba6 Alpinia galanga (L.) Swartz Zingiberaceae 9,34,35 3 6,67 NH; B herba7 Alpinia javanica Bl. Zingiberaceae 3 1 2,22 H herba8 Alstonia scholaris R. Br. Apocynaceae 7,12 2 4,44 H pohon9 Amomum cardamomum L. Zingiberaceae 9 1 2,22 H herba

10 Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness. Acanthaceae 12 1 2,22 NH herba11 Angiopteris cuecta Hoff. Marratiaceae 3 1 2,22 NH herba12 Anisophylla disticha (Jack.) Bailon Rhizophoraceae 6 1 2,22 H pohon daun13 Annona muricata Linn. Annonaceae 27 1 2,22 NH; B pohon14 Antidesma tetrandum Bl. Euphorbiaceae 3 1 2,22 H perdu15 Aphanamixis grandifolia (Bl.) Walp. Meliaceae 34,35 2 4,44 H pohon16 Aporosa arborea (Bl.) M. A. Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon daun17 Arachis hypogaea L. Fabaceae 25 1 2,22 NH; B herba18 Archidendron clypearia (Jack) I. C. Nielsen Fabaceae 27 1 2,22 NH; L pohon19 Ardisia fuliginosa Bl. Myrsinaceae 9 1 2,22 NH; L perdu getah20 Baccaurea bracteata Mull. Arg. Euphorbiaceae 4 1 2,22 H pohon21 Baccaurea javanica (Bl.) M. A. Euphorbiaceae 7 1 2,22 H pohon daun, kulit22 Barringtonia macrocarpa Hassk. Lecythidaceae 1 1 2,22 H pohon buah23 Blechnum orientale L. Blechnaceae 4,27,30,31 4 8,89 H paku24 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 9,29 2 4,44 NH; L herba25 Calophyllum austrocoriaceum Whitm. Clusiaceae 6 1 2,22 H pohon getah26 Calophyllum sp. Clusiaceae 30,31 2 4,44 H pohon27 Cananga odorata (Lmk) Hook.f. & Th. Annonaceae 9,12,39 3 6,67 H pohon28 Canangium odoratum Baill. Annonaceae 2 1 2,22 H pohon daun29 Cassia alata L. Fabaceae 1,2,4,6,7,9,12,27,33,34,35,38,39 13 28,89 NH; L perdu30 Catharanthus roseus (L.) G. Don. Apocynaceae 26 1 2,22 NH; B herba31 Centella asiatica (L.) Urb. Apiaceae 27 1 2,22 NH; L herba32 Cinnamomum sintoc Bl. Lauraceae 12 1 2,22 H pohon33 Citrus aurantifolia (Chris & Panz) Swing. Rutaceae 23 1 2,22 NH; B pohon34 Citrus hystrix DC. Rutaceae 1 1 2,22 NH; B pohon buah35 Cocos nucifera L. Arecaceae 1,9,12 3 6,67 NH; B pohon36 Coleus sp. Lamiaceae 9 1 2,22 NH; B herba37 Cordia myxa Auct. Boraginaceae 38 1 2,22 H pohon38 Cratoxylum arborescens (Vahl.) Bl. Hypericaceae 27 1 2,22 NH pohon39 Curcuma aeruginosa Roxb. Zingiberaceae 14 1 2,22 NH; B herba40 Curcuma domestica Val. Zingiberaceae 9 1 2,22 NH; B herba41 Derris caudata Backer. Fabaceae 2 1 2,22 H liana kulit batang42 Dillenia excelsa (Jack.) Gilg. Dilleniaceae 2 1 2,22 H pohon kulit + kambium43 Donax cannaeformis (G. Forst.) K. Schum. Maranthaceae 39 1 2,22 H perdu44 Elephantopus scaber L. Asteraceae 27 1 2,22 NH; L herba45 Erechtites valerianifolia (Wolf.) DC. Asteraceae 45 1 2,22 H herba46 Eugenia zeylanica (L.) Wight. Myrtaceae 6 1 2,22 NH; B pohon daun

Page 67: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 8. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Kulit Ringan No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Euphorbia hirta L. Euphorbiaceae 25 1 2,22 NH; L herba48 Flemingia congesta Roxb. Fabaceae 33 1 2,22 NH perdu49 Garcinia dulcis Kurz Clusiaceae 9 1 2,22 H pohon getah50 Goniothalamus macrophyllus (Bl.) Hook f. Thoms. Annonaceae 4 1 2,22 H perdu51 Imperata cylindrica Nees. Poaceae 1 1 2,22 NH; L herba bunga tua52 Inocarpus edulis J. R. & G. Forst. Fabaceae 34 1 2,22 NH pohon53 Isochoriste javanica Miq. Acanthaceae 38 1 2,22 H herba54 Jasminum sambac (L.) W. Ait. Oleaceae 26,34 2 4,44 NH; B perdu55 Kaempferia galanga L. Zingiberaceae 26 1 2,22 NH; B herba56 Kalanchoe pinnata Pers. Crassulaceae 2 1 2,22 H herba daun57 Languas galanga (L.) Stuntz Zingiberaceae 6,12,36,37,38,40 6 13,33 NH; B herba58 Lansium domesticum Corr. Meliaceae 34,35 2 4,44 NH; B pohon59 Lycopersicon lycopersicum (L.) Karsten Solanaceae 26 1 2,22 NH herba60 Maesa ramentacea Wall. Myrsinaceae 32 1 2,22 NH pohon61 Medinilla sp. Melastomaceae 29 1 2,22 H memanjat62 Michelia champaca L. Magnoliaceae 1 1 2,22 NH; B pohon bunga63 Mirabilis jalapa L. Nyctaginaceae 1 1 2,22 NH; B herba biji64 Moringa oleifera Lmk. Moringaceae 12 1 2,22 NH; B pohon65 Myristica fragrans Houtt. Myristicaceae 12 1 2,22 NH; B pohon66 Neolitsea cassiaefolia (BL.) Merr. Hypericaceae 9 1 2,22 H pohon67 Nothopanax scutellarius Merr. Araliaceae 30,31 2 4,44 NH pohon68 Paederia foetida Auct. non L. Rubiaceae 34 1 2,22 NH memanjat69 Pentaspadon motleyi Hook.f Anacardiaceae 34,35 2 4,44 H pohon70 Peronema canescens Jack. Verbenaceae 3,33 2 4,44 H pohon71 Philodendron sp. Araceae 38 1 2,22 NH herba72 Phyllanthus niruri L. Euphorbiaceae 12 1 2,22 NH; L herba73 Piper betle L. Piperaceae 13,14 2 4,44 NH; B memanjat74 Piper nigrescens Bl. Piperaceae 25 1 2,22 H liana75 Piper sarmentosum Roxb. ex. Hunter Piperaceae 30,31 2 4,44 NH; B herba76 Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King Fabaceae 3 1 2,22 NH; B pohon77 Pouzolzia zeylanica (L.) Benth. Urticaceae 29 1 2,22 NH herba78 Prunus arborea (Bl.) Kalkman Rosaceae 4 1 2,22 H pohon79 Psychotria montana Bl. Rubiaceae 7 1 2,22 H perdu80 Psychotria sp. Rubiaceae 30,31 2 H perdu81 Psychotria viridiflora Reinw. Rubiaceae 29 1 2,22 NH perdu82 Quercus lusitanica Lamk. Fagaceae 9 1 2,22 NH pohon83 Rhododendron macgregiriaceae Fv. Ericaceae 45 1 2,22 H perdu84 Rhododendron macgregoriae KVM Ericaceae 45 1 2,22 H perdu85 Selaginella plana Hieron Selaginellaceae 9 1 2,22 NH; L paku daun86 Spondias dulcis Park Anacardiaceae 38 1 2,22 H pohon87 Taenitis blechnoides (Willd.) Sw. Adiantaceae 3 1 2,22 H herba88 Tamarindus indica L. Fabaceae 23 1 2,22 NH; B pohon89 Themeda argenta Cyperaceae 7 1 2,22 NH herba daun90 Tinospora crispa (L.) Diels. Menispermaceae 36,37,38 3 6,67 NH; B liana91 Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex. K. Heyne Menispermaceae 9 1 2,22 NH; B perdu daun92 Uncaria gambir Roxb. Rubiaceae 12 1 2,22 H liana

Page 68: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 8. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Kulit Ringan No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan93 Urena lobata L. Malvaceae 12 1 2,22 H perdu94 Ventilago sp. Rhamnaceae 34,35 2 4,44 H liana95 Wedelia biflora (L.) DC. Asteraceae 39 1 2,22 NH; L herba96 Zea mays L. Poaceae 1 1 2,22 NH; B herba tongkol97 Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae 12 1 2,22 NH; B herba98 Zizypus jujuba Lamk. Rhamnaceae 12 1 2,22 NH pohon

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.

Page 69: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 9. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Bisul No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Abutilon maeratum Malvaceae 38 1 2,22 NH perdu2 Ageratum conyzoides L. Asteraceae 9 1 2,22 NH; L herba daun3 Aglaonema latius Araceae 8 1 2,22 H herba daun4 Allium cepa L. Liliaceae 14 1 2,22 NH; B herba5 Allium sativum L. Liliaceae 9,14,40 3 6,67 NH; B herba6 Alocasia longiloba Miq. Araceae 33 1 2,22 H herba7 Amaranthus spinosus L. Amaranthaceae 14,23 2 4,44 NH; L herba8 Amomum sp. Zingiberaceae 3 1 2,22 H herba9 Angiopteris evecta Hoffm. Marratiaceae 36 1 2,22 H

10 Annona muricata Linn. Annonaceae 9 1 2,22 NH; B pohon daun11 Barringtonia macrocarpa Hassk. Lecythidaceae 33 1 2,22 H pohon12 Bischofia javanica Bl. Bignoniaceae 9 1 2,22 H pohon13 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 29,33 2 4,44 NH; L herba14 Brugmansia suaveolens Bercht & Presl Solanaceae 9 1 2,22 NH; L perdu15 Burkilanthus malaccensis Rutaceae 7 1 2,22 H pohon16 Calophyllum austrocoriaceum Whitm. Clusiaceae 6 1 2,22 H pohon getah17 Calophyllum rigidum Miq. Clusiaceae 27 1 2,22 H pohon18 Canarium commune L. Burseraceae 40 1 2,22 NH; B pohon19 Canarium dichotomum (Bl.) Miq. Burseraceae 30,31 2 4,44 NH; B pohon20 Capsicum frutescens L. Solanaceae 9 1 2,22 NH; B perdu21 Cassia fistula L. Fabaceae 12 1 2,22 H pohon22 Citrus aurantifolia (Chris & Panz) Swing. Rutaceae 26 1 2,22 NH; B pohon23 Corchorus angutangulus Tiliaceae 9 1 2,22 NH herba24 Cratoxylon racemosum Bl. Hypericaceae 33 1 2,22 NH pohon25 Cratoxylum arborescens (Vahl.) Bl. Hypericaceae 28 1 2,22 NH pohon26 Curcuma domestica Val. Zingiberaceae 23 1 2,22 NH; B herba27 Cycas rumphii Miq. Cycadaceae 9 1 2,22 NH paku28 Diplocyclos palmatus (L.) C. Jeffry Cucurbitaceae 4 1 2,22 H liana29 Donax cannaefolius Maranthaceae 36 1 2,22 H perdu30 Donax cannaeformis (G. Forst.) K. Schum. Maranthaceae 3 1 2,22 H perdu31 Erechtites valerianifolia (Wolf.) DC. Asteraceae 45 1 2,22 H herba32 Euphorbia neriifolia Auct. Euphorbiaceae 30,31 2 4,44 NH pohon33 Eurycoma longifolia Jack. Simarubaceae 30,31 2 4,44 H pohon34 Ficus septica Burm. f. Moraceae 38 1 2,22 H pohon35 Ficus sp. Moraceae 38 1 2,22 NH; B pohon36 Foeniculum vulgare Mill. Apiaceae 14 1 2,22 NH herba37 Galearia filiformis (Bl.) Pax. Euphorbiaceae 32 1 2,22 H pohon38 Garcinia mangostana L. Clusiaceae 30,31 2 4,44 H pohon39 Goephila repens (L.) I. M. Johnston Rubiaceae 3 1 2,22 H liana40 Gossypium sp. Malvaceae 38 1 2,22 NH pohon41 Graptophyllum pictum Griff. Acanthaceae 9 1 2,22 NH; L perdu42 Grewia koordersiana Burret. Tiliaceae 25 1 2,22 NH; L pohon43 Hibiscus rosa-sinensis L. Malvaceae 38 1 2,22 NH; B perdu44 Hibiscus sp. Malvaceae 38 1 2,22 NH perdu45 Horsfieldia glabra (Bl.) Warb. Myristicaceae 9 1 2,22 H pohon daun46 Imperata cylindrica Nees. Poaceae 25 1 2,22 NH; L herba

Page 70: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 9. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Bisul No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Indigofera enneaphylla Lmk. Fabaceae 9 1 2,22 NH perdu48 Inocarpus edulis J. R. & G. Forst. Fabaceae 35 1 2,22 NH pohon49 Ipomoea aquatica Forsk. Convolvulaceae 38 1 2,22 NH herba50 Ipomoea batatas L. Convolvulaceae 5,26 2 4,44 NH; B herba51 Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br. Convolvulaceae 9 1 2,22 NH herba52 Ipomoea reptans Poir. Convolvulaceae 9 1 2,22 NH herba53 Jasminum sambac (L.) W. Ait. Oleaceae 35 1 2,22 NH; B perdu54 Jatropha curcas L. Euphorbiaceae 23 1 2,22 NH; L perdu55 Justicia gendarussa Burm.f. Acanthaceae 32 1 2,22 NH; L perdu56 Kalanchoe sp. Crassulaceae 38 1 2,22 NH; B herba57 Kopsia arborea Bl. Apocynaceae 6 1 2,22 NH pohon daun58 Leea indica (Burm.f.) Merr. Leeaceae 1,38 3 6,67 NH; L perdu59 Lophatherum gracile Brongn. Poaceae 4 1 2,22 H herba60 Manihot utilissima Pohl. Euphorbiaceae 9 1 2,22 NH; B perdu61 Mimosa pudica L. Fabaceae 6,30,31 3 6,67 NH; L herba62 Mirabilis jalapa L. Nyctaginaceae 40 1 2,22 NH; B herba63 Musa paradisiaca L. Musaceae 9,36 2 4,44 NH; B herba64 Paederia foetida Auct. non L. Rubiaceae 35 1 2,22 NH memanjat65 Peperomia pellucida (L.) H. B. K. Piperaceae 9 1 2,22 NH herba daun66 Piper cilibracteum DC. Piperaceae 9 1 2,22 H memanjat daun67 Piper muricatum Bl. Piperaceae 2 1 2,22 H liana daun68 Plumeria acutifolia Apocynaceae 40 1 2,22 NH; B pohon69 Poikilospermum sp. Moraceae 38 1 2,22 NH; L liana70 Psidium guajava L. Myrtaceae 23 1 2,22 NH; B pohon71 Psychotria viridiflora Reinw. Rubiaceae 4 1 2,22 H perdu72 Rauvolvia serpentina (L.) Bth. ex Kurz. Apocynaceae 33 1 2,22 NH; B pohon73 Sida acuta Burm. Malvaceae 9,25 2 4,44 H herba74 Sida rhombifolia ssp. retusa (L.) Borrs. Malvaceae 25 1 2,22 NH; L perdu75 Solanum melongena L. Solanaceae 5 1 2,22 NH; B herba semua bagian76 Solanum tuberosum L. Solanaceae 9 1 2,22 NH; B herba77 Sterculia foetida L. Sterculiaceae 26 1 2,22 H pohon78 Theobroma cacao L. Sterculiaceae 38 1 2,22 NH; B pohon79 Trevesia burckii Boerl. Araliaceae 2 1 2,22 H liana daun

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.

Page 71: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 10. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Panas .No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Abelmoschus manihot (L.) Medikus Malvaceae 39 1 2,22 NH; B perdu2 Abutilon maeratum Malvaceae 38 1 2,22 NH perdu3 Acorus calamus L. Araceae 33 1 2,22 NH; B liana4 Allium cepa L. Liliaceae 1,9,12 3 6,67 NH; B herba5 Allium fistulosum L. Liliaceae 9 1 2,22 NH; B herba6 Allium odorum L. Liliaceae 38 1 2,22 NH; B herba7 Alocasia esculenta Araceae 38 1 2,22 NH; L herba8 Amomum aculeatum Roxb. Zingiberaceae 9 1 2,22 H herba9 Amomum cardamomum L. Zingiberaceae 7 1 2,22 H herba daun

10 Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness. Acanthaceae 38 1 2,22 NH herba11 Arcangelisia flava (L.) Merr. Menispermaceae 40 1 2,22 H liana12 Asplenium nidus L. Polipodiaceae 6 1 2,22 H paku daun13 Averrhoa bilimbi L. Oxalidaceae 1 1 2,22 NH; B pohon bunga14 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 14 1 2,22 NH; L herba15 Calophyllum sp. Clusiaceae 30,31 2 4,44 H pohon16 Carica papaya L. Caricaceae 38 1 2,22 NH; B herba17 Ceiba pentandra (L.) Gaertn. Bombacaceae 33 1 2,22 NH; B pohon18 Centella asiatica (L.) Urb. Apiaceae 30,31 2 4,44 NH; L herba19 Cinnamomum rhichophyllum Miq. Lauraceae 6 1 2,22 H pohon buah20 Cnetis platantha Grifith Connaraceae 6 1 2,22 NH liana akar21 Cocos nucifera L. Arecaceae 9 1 2,22 NH; B pohon22 Crinum asiaticum L. Amaryllidaceae 33 1 2,22 H herba23 Cucumis sativus Linn. Cucurbitaceae 12 1 2,22 NH; B herba24 Cyclea barbata Miers. Menispermaceae 9 1 2,22 NH memanjat akar, daun25 Datura metel L. Solanaceae 38 1 2,22 NH; L herba26 Endiandra rubescens (Bl.) Miq. Lauraceae 30,31 2 4,44 H pohon27 Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr. Fabaceae 12 1 2,22 NH pohon28 Eucalyptus alba Reinw. ex. Bl. Myrtaceae 12 1 2,22 H pohon29 Eurycoma longifolia Jack. Simarubaceae 6 1 2,22 H pohon akar, batang30 Gardenia jasminoides Ellis Rubiaceae 1 1 2,22 NH; B perdu daun31 Goniothalamus macrophyllus (Bl.) Hook f. Thoms. Annonaceae 28 1 2,22 NH perdu32 Graptophyllum pictum Griff. Acanthaceae 9 1 2,22 NH; L perdu33 Hemigraphis colorata (Bl.) Hall.f. Acanthaceae 38 1 2,22 NH; L herba34 Hibiscus rosa-sinensis L. Malvaceae 9,28,30,31,38 5 11,11 NH; B perdu35 Hibiscus tiliaceus L. Malvaceae 1,9 2 4,44 NH; L pohon36 Ipomoea batatas L. Convolvulaceae 33 1 2,22 NH; B herba37 Ixonanthes icosandra Jack. Ixonanthaceae 6 1 2,22 H daun38 Jasminum sambac (L.) W. Ait. Oleaceae 38 1 2,22 NH; B perdu39 Jussiaea linifolia Vahl. Onagraceae 38 1 2,22 H herba40 Kaempferia galanga L. Zingiberaceae 15,16,17,18,19,20,21,22,38,40 10 22,22 NH; B herba41 Kalanchoe pinnata Pers. Crassulaceae 9,38 2 4,44 NH; B herba42 Kalanchoe sp. Crassulaceae 1 1 2,22 NH; B herba daun43 Languas galanga (L.) Stuntz Zingiberaceae 38 1 2,22 NH; B herba44 Maranta arundinaceae L. Maranthaceae 9 1 2,22 NH herba45 Michelia champaca L. Magnoliaceae 40 1 2,22 NH; B pohon46 Moringa pterygosperma Gaertn. Moringaceae 38 1 2,22 NH; B pohon

Page 72: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 10. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Penyakit Panas .No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Musa sp. Musaceae 38 1 2,22 NH herba48 Nicotiana tabacum L. Solanaceae 40 1 2,22 NH; B herba49 Ocimum sanctum L. Lauraceae 34,35 2 4,44 NH; B herba50 Phyllanthus sp. Euphorbiaceae 38 1 2,22 NH; L herba51 Piper betle L. Piperaceae 28 1 2,22 NH; B memanjat52 Plantago major L. Plantaginaceae 12 1 2,22 NH; L herba53 Pluchea indica Less. Asteraceae 40 1 2,22 NH; B herba54 Santalum album L. Santalaceae 14,40 2 4,44 H pohon55 Scaphium affinis Pierre Sterculiaceae 40 1 2,22 H pohon56 Scutellaria discolor Wall. ex. Bth. Lamiaceae 9 1 2,22 NH; B herba57 Sesbania grandiflora Pers. Fabaceae 12 1 2,22 NH; B pohon58 Smilax zeylanica L. Smilacaceae 33 1 2,22 H memanjat59 Solanum sp. Solanaceae 38 1 2,22 NH; L herba60 Symplocos odoratissima (Bl.) Choisy Symplocaceae 9 1 2,22 NH pohon61 Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry Myrtaceae 40 1 2,22 NH; B pohon62 Syzygium glomeratum DC. Myrtaceae 42,43,44 3 6,67 NH; B pohon63 Tamarindus indica L. Fabaceae 9 1 2,22 NH; B pohon64 Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex. K. Heyne Menispermaceae 40 1 2,22 NH; B perdu65 Uncaria cordata (Lour.) Merr. Rubiaceae 28 1 2,22 H liana66 Vitex pubescens Vahl. Verbenaceae 28 1 2,22 NH; B pohon67 Zingiber purpureum Roxb. Zingiberaceae 12 1 2,22 NH; B herba

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.

Page 73: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 11. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Sakit Kuning No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan1 Acanthus dicifolia L. Acanthaceae 9 1 2,22 NH perdu2 Alyxia reinwardtii Bl. Apocynaceae 13 1 2,22 H liana3 Amomum aculeatum Roxb. Zingiberaceae 8 1 2,22 H herba daun4 Ananas commusus Merr. Bromeliaceae 13,14 2 4,44 NH herba5 Andropogon nardus L. Poaceae 14 1 2,22 NH herba6 Annona muricata Linn. Annonaceae 1 1 2,22 NH; B pohon daun7 Arcangelisia flava (L.) Merr. Menispermaceae 2,4,38,39 4 8,89 H liana8 Arenga pinnata (Wurmb.) Merr. Arecaceae 12 1 2,22 NH; B pohon9 Artocarpus sp. Moraceae 13 1 2,22 NH; B pohon

10 Azadirachta indica A. Juss. Meliaceae 14 1 2,22 NH pohon11 Bambusa vulgaris Schrad Poaceae 5 1 2,22 NH; B bambu daun12 Bixa orellana L. Bixaceae 40 1 2,22 NH; B perdu13 Blumea balsamifera (L.) DC. Asteraceae 9 1 2,22 NH; L herba daun14 Canangium odoratum Baill. Annonaceae 9 1 2,22 H pohon15 Carica papaya L. Caricaceae 12 1 2,22 NH; B herba16 Cassia siamea Lmk. Fabaceae 1 1 2,22 H pohon daun17 Chisocheton pentandrus (Bl.) Merr. Meliaceae 5 1 2,22 H pohon kulit batang18 Clausena excavata Burm. f. Rutaceae 5 1 2,22 H pohon daun19 Cocos nucifera L. Arecaceae 8,14 2 4,44 NH; B pohon20 Coscinium fenestratum (Gaertn.) Colebr. Menispermaceae 7 1 2,22 H liana21 Curcuma domestica Val. Zingiberaceae 9,13,14 3 6,67 NH; B herba22 Curcuma longa L. Zingiberaceae 1,8 2 4,44 NH; B herba23 Curcuma xanthorriza Roxb. Zingiberaceae 9,12 2 4,44 NH; B herba24 Daucus carota L. Apiaceae 12 1 2,22 NH herba25 Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr. Fabaceae 9 1 2,22 NH pohon26 Erythrina variegata L. Fabaceae 14 1 2,22 NH pohon27 Euodia latifolia DC. Rutaceae 12 1 2,22 H pohon28 Euphorbia prostrata W. Ait. Euphorbiaceae 12 1 2,22 NH herba29 Fibraurea chloroleuca Miers. Menispermaceae 9,30,31 3 6,67 H memanjat30 Ficus septica Burm. f. Moraceae 5 1 2,22 H pohon daun31 Globba sp. Zingiberaceae 6 1 2,22 H herba biji buah32 Graptophyllum pictum Griff. Acanthaceae 38 1 2,22 NH; L perdu33 Hoya pseudomaxima Asclepiadaceae 38 1 2,22 H memanjat34 Impatiens balsamina L. Balsaminaceae 38 1 2,22 NH herba35 Imperata cylindrica Nees. Poaceae 14 1 2,22 NH; L herba36 Jasminum pubescens Willd. Oleaceae 9 1 2,22 NH; B perdu37 Kaempferia galanga L. Zingiberaceae 13 1 2,22 NH; B herba38 Kalanchoe pinnata Pers. Crassulaceae 26 1 2,22 NH; B herba39 Lantana camara L. Verbenaceae 38 1 2,22 NH; L perdu40 Lycopersicon esculentum Mill. Solanaceae 12 1 2,22 NH herba41 Meliosma lanceolata Bl. Sabiaceae 5 1 2,22 H pohon akar42 Mellatia splendidissima Bl. Fabaceae 2 1 2,22 H pohon kulit batang43 Nicolaia solaris (Bl.) Horan Zingiberaceae 10,11 2 4,44 NH; B herba44 Oryza sativa L. Poaceae 23 1 2,22 NH; B herba45 Oxalis corniculata L. Oxalidaceae 14 1 2,22 NH herba46 Phyllanthus niruri L. Euphorbiaceae 9,12 2 4,44 NH; L herba

Page 74: KAJIAN TUMBUHAN OBAT - · PDF fileprimer diperoleh dari laporan perjalanan/survei, makalah dalam seminar/simposium, dan pustaka lain tentang pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai

Lampiran 11. Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan oleh Berbagai Etnis di Indonesia untuk Kelompok Sakit Kuning No. Nama Ilmiah Tumbuhan Suku Etnis Pengguna Tumbuhan Habitat Habitus Bagian yang

Kode Etnis Jumlah Persentase (%) digunakan47 Piper betle L. Piperaceae 9,14 2 4,44 NH; B memanjat48 Piper nigrum L. Piperaceae 23 1 2,22 NH; B memanjat49 Piper retrofractum Vahl. Piperaceae 23 1 2,22 NH; B liana50 Primula umbelata Primulaceae 28 1 2,22 NH herba51 Pterocymbium javanicum R. Br. Sterculiaceae 38 1 2,22 NH pohon52 Rheum officinale Bail. Polygonaceae 12 1 2,22 NH herba53 Ruta angustifolia (L.) Pers. Rutaceae 12 1 2,22 NH; B herba54 Saccharum officinarum L. Poaceae 9,12 2 4,44 NH; B herba55 Sphaerostephanos heterocarpon (Bl.) Holtt. Thelypteridaceae 3 1 2,22 NH herba56 Sphaerostephanos heterophyllus (Bl.) Holt Thelypteridaceae 2 1 2,22 NH herba semua bagian57 Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry Myrtaceae 9,12,23 3 6,67 NH; B pohon58 Tinospora crispa (L.) Diels. Menispermaceae 36,37,38 3 6,67 NH; B liana59 Tinospora tuberculata (Lmk.) Beumee ex. K. Heyne Menispermaceae 12,13 2 4,44 NH; B perdu60 Uncaria eliptica Rubiaceae 7 1 2,22 H liana61 Urena lobata L. Malvaceae 28 1 2,22 H perdu62 Villebrunea rubescens Bl. Urticaceae 32 1 2,22 NH; L perdu63 Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae 36,37,38 3 6,67 NH; B herba

Keterangan :H = Jenis tumbuhan yang diambil dari hutan.NH; L = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status liar.NH; B = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan dengan status budidaya.NH = Jenis tumbuhan yang diambil dari luar hutan dan tidak diketahui statusnya.