74
i ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN BAIQ FARHATUL WAHIDAH PUSAT PENELITIAN UIN ALAUDDIN SAMATA-GOWA 2013

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

i  

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT

YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT

KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA

SULAWESI SELATAN

BAIQ FARHATUL WAHIDAH

PUSAT PENELITIAN UIN ALAUDDIN

SAMATA-GOWA

2013

Page 2: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

ii  

PRAKATA

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas

perkenaan-Nya sehingga Laporan Hasil Penelitian judul "Etnobotani

Tumbuhan Obat yang dimanfaatkan oleh Masyarakat Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa Sulawesi selatan” dapat diselesaikan.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan juli-

september tahun 2013 pada delapan desa/kelurahandikecamatan Tompobulu

kabupaten Gowa. Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur penelitian

deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan

wawancara semi terstruktur yang respondennya terdiri dari dukun (sanro)

setempat, pemuka adat, dan beberapa penduduk yang biasa menggunakan

pengobatan tradisional untuk menanggulangi masalah kesehatannya.

Dengan selesainya Laporan Hasil Penelitian ini kami mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari persiapan,

pelaksanaan kegiatan dilapangan sampai dengan tersusunnya laporan ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa laporan ini

masih jauh dari kesempumaan.

Akhir kata kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

semua pihak dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Penulis

Page 3: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

iii  

ABSTRAK

Pengobatan tradisional sudah lama dilakukan oleh nenek moyang kita

sejak jaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian mengenai Etnobotani Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat KecamatanTompobulu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan telah dilakukan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan terpilih seperti dukun kampung, masyarakat pengguna tumbuhan obat dan mengikuti sebagian aktivitas harian penduduk serta observasi lapangan. Tercatat tidak kurang dari 73 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Cara pengolahan dan aspek etnobotani lainnya akan dijelaskan dalam makalah ini. Kata kunci: Etnobotani, tumbuhan obat, Tompobulu

Page 4: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

iv  

ABSTRACT

Traditional medicine has been utilized by ancestor since long time ago and inherited from generation to generation. This research is about Ethnobotany of medicinal plant used by Tompobulu Society, Regency of Gowa, South Sulawesi. Data were collected by interviewing and observing informants such as traditional healers (dukun) and society members who use medicinal plant as well as daily activity life of inhabitants. The research listed about 73 species of plants which is usually used by society to treat various diseases/illness. Preparation method and other ethnobotanical aspects would be explained in further sections.

Keyword : Etnobotany, medicinal plant, Tompobulu

Page 5: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

v  

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………… i

Prakata ………………………………………………………………………...... ii

Abstrak ………………………………………………………………………...... iii

Abstract ………………………………………………………………………..... iv

Daftar isi ……………………………………………………………………....... v

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………… 1

Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………………………. 8

Bab III Metode penelitian ……………………………………………………. 32

Bab IV Hasil …………………………………………………………………… 36

BAB V Penutup ……………………………………………………………….. 54

Daftar Pustaka …………………………………………………………………. 56

Lampiran ………………………………………………………………………... 58

Biodata penulis ………………………………………………………………... 69

Page 6: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

1  

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Maha Sempurna Allah yang telah menciptakan tingkat diversitas

mahkluk hidup yang tinggi di seluruh alam semesta, manusia, hewan dan

tumbuhan dengan segala potensi yang dimilikinya. Tumbuhan khususnya di

Indonesia merupakan jenis makhluk hidup yang memiliki tingkat diversitas

paling tinggi dengan pola penyebaran yang bervariasi tergantung ekologi

daerahnya dan dalam jumlah yang banyak yaitu terbesar kedua setelah

Brazil.

Tumbuh-tumbuhan merupakan ciptaan Allah SWT yang diturunkan ke

bumi dengan berbagai jenis, sebagaimana Allah Swt berfirman dalam Q.S.

Thaahaa/20: 53, yang berbunyi:

“Ï% ©!$# Ÿ≅ yèy_ ãΝ ä3s9 uÚ ö‘ F{ $# #Y‰ôγ tΒ y7 n=y™ uρ öΝ ä3s9 $pκ Ïù Wξç7 ß™ tΑ t“Ρr& uρ z⎯ ÏΒ Ï™!$yϑ¡¡9 $# [™!$ tΒ

$oΨ ô_t÷zr'sù ÿ⎯ Ïμ Î/ %[`≡ uρø—r& ⎯ ÏiΒ ;N$t7 ¯Ρ 4©®Lx© ∩∈⊂∪≅ yèy_

Terjemahnya: “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam”

Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia dikenal memiliki tingkat

keanekaragaman tumbuhan yang tinggi yaitu memiliki lebih dari 38.000

spesies tumbuhan termasuk di antaranya tumbuhan obat (Bappenas 2003).

Page 7: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

2  

Kondisi tanah yang subur, iklim yang baik serta didukung oleh

keanekaragaman flora membuat Indonesia menjadi negara penghasil

komoditas obat-obatan asal alam yang cukup potensial.

Obat tradisional merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang

berakar kuat dalam budaya bangsa, oleh karena itu baik dalam ramuan

maupun dalam penggunaannya sebagai obat tradisional masih berdasarkan

pengalaman yang diturunkan dari generasi ke generasi baik secara lisan

maupun tulisan. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di

Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang

lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa),

Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon

Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang nDalem dan relief candi Borobudur yang

menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan

sebagai bahan bakunya (Sukandar E Y, 2006).

Indonesia memiliki lebih dari 500 entri atau lema dalam kategori sosial

budaya. Lema-lema itu sendiri bervariasi dalam kategori suku bangsa, sub

suku bangsa, kelompok sosial masyarakat yang khas, komunitas masyarakat

yang mendiami suatu pulau, dan lain-lainnya (Melalatoa, 1995). Lema-lema

ini memiliki pengetahuan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan sumber

daya alam yang ada di sekitarnya. Salah satu di antaranya adalah

pemanfaatan tumbuhan untuk bahan obat tradisional. Keragaman etnobotani

berbanding lurus dengan keragaman kebiasaan suatu masyarakat. Setiap

Page 8: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

3  

masyarakat dalam suatu kawasan tertentu pasti memiliki cara dalam menjaga

kesehatannya atau mempertahankan hidupnya yang dilakukan secara turun

temurun. Pemanfaatan tumbuhan obat sebagai bahan obat tradisional pun

diimplementasikan dengan cara yang cukup beragam. Pengobatan penyakit

tertentu bisa dilakukan dengan cara berbeda atau dengan tumbuhan yang

berbeda serta ritual-ritual berbeda pula. Bahkan beberapa tumbuhan tertentu

meski secara medis bermanfaat untuk mengobati penyakit tertentu tetapi

karena kepercayaan yang berlaku di daerah tersebut sehingga tidak

memperbolehkan pemanfaatan tumbuhan tersebut sebagai obat dan

masyarakat tidak berani menggunakannya. Rahayu dkk (2000) menjelaskan

bahwa tumbuhan sambiloto (Andfographis paniculata Nees) di Indonesia

terutama di jawa biasa dimanfaatkan untuk mengobati gigitan serangga dan

ular berbisa, disentri, kencing manis, penyakit kelamin, radang usus buntu,

darah kotor, gatal-gatal, eksema, radang tonsil, borok, dan keracunan

makanan. Tetapi di Bali dipergunakan untuk mengobati penyakit tipes.

Sedangkan menurut Riswan dan Andayaningsih (2008) suku sasak di pulau

Lombok, Nusa Tenggara Barat tidak menggunakan sambiloto tetapi

menggunakan tumbuhan Kethuk (Alocasia sp) untuk mengatasi keluhan

gatal-gatal akibat gigitan serangga dan bisa ular.

Dewasa ini pemanfaatan obat tradisional oleh masyarakat digunakan

sebagai pengobatan alternatif untuk diri sendiri, terutama untuk masyarakat

kelas bawah. Meskipun begitu pengguna pengobatan secara tradisional ini

Page 9: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

4  

tidak hanya berlaku di masyarakat kelas bawah saja, saat ini tren back to

nature juga sedang banyak digalakkan meskipun pemanfaatan obat

tradisional untuk menanggulangi penyakit rakyat dalam pelayanan kesehatan

formal masih kurang atau belum digunakan dalam pelayanan kesehatan

formal. Tetapi banyak masyarakat yang tetap memilihnya karena

penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada

penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki

efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern.

Pengobatan tradisional dengan menggunakan obat-obatan herbal

sudah mulai diterima secara luas dihampir seluruh Negara di dunia. Menurut

WHO, Negara-negara di Afrika, Asia, dan AmerikaLatin menggunakan obat

herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di

Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk

pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan

penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang

lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya

kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya

kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh

dunia (Sukandar E Y, 2006).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal

dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan

penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker.

Page 10: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

5  

WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan

khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Biasanya pengetahuan tradisional

tentang pemanfaatan tumbuhan obat dalam masyarakat tersebut jika tidak

ditulis, lama kelamaan akan menghilang, oleh karena itu dilakukan

penggalian informasi salah satunya terhadap masyarakat kecamatan

Tompobulu kabupaten Gowa yang berdasarkan survey pendahuluan

masyarakatnya masih banyak mempraktikkan pengobatan tradisional baik

dengan menggunakan jasa dukun (Sanro), alternatif atau dipraktikkan sendiri

di rumah berdasarkan pengetahuan turun temurun.

Kecamatan Tompobulu merupakan salah satu kecamatan di

kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan. Kecamatan ini terletak di garis

lintang: 5o26’8.21”S dan garis bujur: 119o50’26.50”T TM3 Kordinat BPN X:

0348491 Y: 0898819. Ibukota Kecamatan Tompobulu adalah Malakaji

dengan jarak sekitar 147 km dari Sungguminasa. Tompobulu merupakan

daerah dataran tinggi yaitu mempunyai rata-rata ketinggian 1000 meter diatas

permukaan laut. Dengan kondisi tanahnya sangat subur, sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani padi/palawija dan

perkebunan kopi. Hasil pertanian berupa padi, jagung, kedelai, kacang

tanah,kacang hijau, ubi jalar. Sedangkan hasil perkebunan berupa kopi

robusta,kopi arabika, kakako,kelapa hibrida, kelapa dalam, cengkeh, kapas

tebu, jambu mete, kemiri, kapuk,panili, lada dan the (BPS GOWA, 2012) .

Page 11: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

6  

Sebagai bagian dari pulau Sulawesi, penulis berasumsi bahwa

Kecamatan Tompobulu yang terdapat di kabupaten Gowa juga memiki

keanekaragaman flora yang cukup tinggi mengingat keadaan geografis dan

kondisi wilayah yang sangat mendukung untuk pertumbuhan tumbuhan.

Sejalan yang disampaikan oleh Prof Ngakan Putu Oka dari Laboratorium

Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekowisata Fakultas Kehutanan

Universitas Hasanuddin (kompas, 2011) menyebutkan bahwa Pulau

Sulawesi mempunyai sumber plasma nutfah yang kaya dan khas serta

diperkirakan memiliki lebih dari 4.222 jenis flora. Jumlah ini pun sebenarnya

terlalu kecil karena sangat banyak wilayah di Sulawesi yang belum

dieksplorasi karena mayoritas peneliti lokal dan asing lebih tertarik meneliti

ke Kalimantan dan Papua. Bahkan diperkirakan masih ada ratusan jenis flora

khas Sulawesi yang belum teridentifikasi. Hal inilah yang menyebabkan

penulis tertarik untuk mengambil penelitian etnobotani tumbuhan obat yang

berlokasi di wilayah kecamatan Tompobulu kabupaten Gowa Sulawesi

selatan.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Tumbuhan apa saja yang dipergunakan sebagai bahan obat

tradisional oleh masyarakat kecamatan Tompobulu kabupaten Gowa?

Page 12: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

7  

2. Bagaimana cara pengolahan tanaman obat tersebut dalam mengatasi

keluhan penyakit pada masyarakat Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa?

III. TUJUAN DAN KEGUNAAN

A. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dipergunakan sebagai

bahan obat tradisional pada masyarakat kecamatan Tompobulu

kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui cara pengolahan tanaman obat tersebut dalam

mengatasi keluhan penyakit pada masyarakat kecamatan tompobulu

Kabupaten Gowa.

B. Kegunaan Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pemerintah, pihak terkait dalam pengelolaan, pengembangan,

pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam hayati khususnya

tumbuhan obat bagi peningkatan kesehatan masyarakat terutama

yang berada di kecamatan Tompobulu wilayah kabupaten Gowa.

2. Mengungkap pengetahuan masyarakat tentang pemanfatan tumbuhan

sebagai bahan obat tradisional dalam rangka melestarikan warisan

nilai-nilai budaya leluhur, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

ikut berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan.

Page 13: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

8  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejak zaman dulu, obat tradisional telah dimanfaatkan secara luas dan

membudaya dalam masyarakat Indonesia dan merupakan tradisi pengobatan

yang diwariskan dari generasi ke generasi. Obat tradisional adalah obat yang

berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, dan campuran dari

bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan

dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman. Ramuan obat tradisional

digunakan untuk pengobatan darurat yaitu apabila obat modern tidak segera

diperoleh. Namun seiring dengan semakin tingginya tingkat kesadaran

masyarakat akan kesehatan, penggunaan obat yang berasal dari tumbuhan

atau pengobatan dengan cara tradisional atau alami berkembang dengan

cukup pesat dan lebih digemari karena lebih murah dan minim efek samping

dibanding dengan menggunakan obat-obat modern atau obat-obatan dari

bahan kimia. Sehingga kajian etnobotani terkait tumbuhan obat juga mulai

banyak diteliti oleh peneliti di Indonesia.

Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan

sumber daya alam yang cukup tinggi, tentu memiliki kajian etnobotani yang

cukup menarik untuk dieksplorasi. Berbagai daerah memiliki beragam cara

yang berbeda dalam menangani beberapa keluhan kesehatan di dalam

masyarakatnya. Pemanfaatan tumbuhan obat sebagai bahan obat tradisional

Page 14: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

9  

pun diimplementasikan dengan cara yang cukup beragam. Rahayu dkk

(2000) menjelaskan bahwa tumbuhan sambiloto (Andfographis paniculata

Nees) di Indonesia terutama di jawa biasa dimanfaatkan untuk mengobati

gigitan serangga dan ular berbisa, disentri, kencing manis, penyakit kelamin,

radang usus buntu, darah kotor, gatal-gatal, eksema, radang tonsil, borok,

dan keracunan makanan. Tetapi di Bali dipergunakan untuk mengobati

penyakit tipes. Sedangkan menurut Riswan dan Andayaningsih (2008) suku

sasak di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat tidak menggunakan sambiloto

tetapi tumbuhan Kethuk (Alocasia sp) untuk mengatasi keluhan gatal-gatal

akibat gigitan serangga dan bisa ular. Selain itu Suku Sasak juga

memanfaatkan Kulit batang durenan (Knema sumatrana (Blume) W.J. de

Wilde) yang direbus untuk mengobati malaria tetapi menurut Hamidu (2009)

suku Buton di Sulawesi tenggara cukup menggunakan remasan daun dan

bunga papaya (Carica papaya) untuk mengobati penyakit malaria tersebut.

Lain lagi dengan masyarakat kabupaten Pontianak, menurut Leonardo dkk

(2000) masyarakat pontinak memanfaatkan tumbuhan liar terong (Solanum

Torvum) yang biasa ditemukan sawah untuk mengobati darah tinggi,

sementara masyarakat suku Muna di Sulawesi Utara menggunakan

campuran kulit batang kelapa (Cocos nucifera) dan akar alang-alang

(Imperata cylindrical) untuk mengobati penyakit darah tinggi

(Windadri,dkk.2006)

Page 15: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

10  

1) Tinjauan Umum Tentang Etnobotani

a. Definisi Etnobotani

Istilah etnobotani yang pertama sekali diusulkan oleh Harsberger

pada tahun 1895, dan didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang

mendalami hubungan budaya manusia dengan sumberdaya nabati di

lingkungannya (Ashar 1994). Etnobotani berasal dari dua kata Yunani

yaitu ethnos dan botany. Etno berasal dari kata ethnos yang berarti

memberi ciri pada kelompok dari suatu populasi dengan latar belakang

budaya yang sama dari adat istiadat, karakteristik bahasa dan

sejarahnya, sedangkan botani adalah ilmu yang mempelajari tentang

tumbuhan. Dengan demikian etnobotani berarti kajian interaksi antara

manusia dengan tumbuhan atau dapat diartikan sebagai studi mengenai

pemanfaatan tumbuhan pada suatu budaya tertentu (Martin 1998).

b. Ruang lingkup Etnobotani

Pengkajian etnobotani dibatasi oleh ruang lingkup bahwa

etnobotani yaitu cabang ilmu pengetahuan yang mendalami tentang

persepsi dan konsepsi masyarakat tentang sumberdaya tumbuhan di

lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini kajian diarahkan dalam upaya untuk

mempelajari kelompok masyarakat dalam pemanfaatannya terhadap

tumbuhan di lingkungan sekitar mereka. Pemanfaatan yang dimaksud di

Page 16: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

11  

sini yaitu pemanfaatan tumbuhan baik sebagai bahan obat, sumber

pangan maupun sumber kebutuhan hidup manusia lainnya.

Terdapat empat usaha utama yang berkaitan erat dalam

etnobotani, yaitu: 1) Pendokumentasian pengetahuan etnobotani

tradisional; 2) Penilaian kuantitatif tentang pemanfaatan dan pengelolaan

sumber-sumber botani; 3) Pendugaan tentang keuntungan yang dapat

diperoleh dari tumbuhan, untuk keperluan sendiri maupun untuk tujuan

komersial; dan 4) Proyek yang bermanfaat untuk memaksimumkan nilai

yang dapat diperoleh masyarakat lokal dari pengetahuan ekologi dan

sumber-sumber ekologi (Martin 1998).

c. Berkembangan Etnobotani

Etnobotani pada masa sekarang ini mengalami kemajuan yang

sangat pesat, terutama di Amerika, India dan beberapa negara Asia

seperti Cina, Vietnam dan Malaysia. Berbagai program penelitian

mengenai sistem pengetahuan masyarakat lokal terhaciap dunia

tumbuhan obat-obatan banyak dilakukan akhir-akhk ini terutama

bertujuan untuk menemukan senyawa kimia baru yang berguna dalam

pembuatan obat-obatan modern untuk menyembuhkan penyakit-penyakit

berbahaya seperti kanker, AIDS, dan jenis penyakit iainnya. Sedangkan

di benua Afrika, penelitian etnobotai difokuskan pada pengetahuan

tentang sistem pertanian tradisional masyarakat lokal, krtujuan untuk

Page 17: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

12  

menunjang pembangunan pertanian bagi masyarakat pedesaan.

Sedangkan di Australia, penelitian etnobotani dicurahkan untuk

mempelajari cara-cara tradisional dalam pengelolaan sumber daya alam

tumbuhan, dengan memperhatikan aspek ekologis. Secara proporsional

penelitian etnobotani banyak dilakukan di benua Amerika (Cotton, 1996),

dimana lebih dari 41 % dilakukan di benua tersebut. Hal ini kemungkinan

karena di benua ini memiliki kekayaan keanekaragaman jenis tumbuhan,

kultural dan memiliki kekayaan data arkeologi, sehingga para peneliti

lebih tertarik melakukan penelitian di benua ini. Perkembangan

selanjutnya banyak peneliti terutama yang berasal dari Eropa mulai

mengalihkan penelitian etnobotani di benua Asia, terutama bertujuan

untuk mendapatkan senyawa kimia baru guna bahan obat-obatan

modern. Sebenarnya perkembangan ilmu etnobotani diawali dengan

eksplorasi dan petualangan bangsa Eropa yang meneliti dan

mendokurnentasi penggunaan tanaman oleh masyarakat lokal selarna

mereka melakukan penjelajahan ke suatu wilayah baru guna

mendapatkan sumberdaya alam yang mempunyal niIai ekonomi. Diawali

oleh Cristopher Columbus yang menemukan pemanfaatan tembakau

(Nicotiana spp.) oleh masyarakat local di Cuba selama perjalanannya

pada tahun 1492, dalam perkernbangan selanjutnya dimulailah usaha

introduksi berbagai jenis tanaman budidaya ke daratan Eropa. Sebagai

contoh tanaman ternbakzti muiai di tanam di Perancis dan diikuti dengan

Page 18: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

13  

penyebaran tanaman jagurlg ke berbagai penjuru dunia, bersamaan

dengan penyebaran tanaman karet.

Sejak dimulai masa eksplorasi keilmuan (1663-1870) dan

kolonialisasi yang mempunyai kepentingan ekonomi maka eskplorasi

berbagai jenis tumbuhan yang memiliki prospek ekonomi menjadi tujuan

utama. Negara-negara colonial berlomba mengirimkan ilmuwan mereka

untuk melakukan ekspedisi ke daerah-daerah barn untuk mendapatkan

jenis-jenis tumbuhan yang memiliki prospek ekonomi tinggi, sebagai

eontoh tanaman tebu yang berasal dari pulau Papua yang selanjutnya

dikembangkan di Jawa dan menyebar ke berbagai klahan dunia.

Pada kurun waktu tahuan 1873- 1980 an dianggap sebagai masa

munculnya disiplin ilmu baru yaitu ilmu yang mempelajari penggunaan

berbagai jenis tumbuhan oleh masyarakat lokal telah berkembang

menjadi disiplin baru yang telah diterima oleh masyarakat akademik.

Sejak pertama kali dimunculkan istilah “aboriginal botany”pada tahun

1873 oleh Power dan istilah "etnobotany" yang dikenalkan oleh

Harsberger tahun 1895, kemudian etnobotani berkembang sangat pesat

dan pada tahun 1900 teIah lahir doctor pertama David Barrow dibidang

etnobotani dengan disertasi berjudlil "The etnobotany of the Coahuilla

Indian of Southern Califonia", dari Universitas Chicago. Studi tentang

pengetahuan tradisional dalam memanfaatan berbagai jenis tumbuhan

memiliki peranan dalam perkembangan teori antropologi, misalnya studi

Page 19: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

14  

tentang sistem pertanian masyarakat Tsembaga di Papua Nugini

memberikan masukan berkembangnya ide di dalam ekologi kultural,

sehingga analisis dari nama-nama tumbuhan dan sistem klasifikasi

tradisional mendukung dan meningkatkan dasar untuk melaksanakan

eksplorasi human cognition.

Pada tahun 1980, etnobotani telah dikenal tidak hanya masyarakat

akademika tetapi juga masyarakat awam. Dan pada tahun 1981 pertama

kali diterbitkan journal Etnobotani dan diikuti dengan didirikannya

perhimpunan masyarakat etnobotani pada tahun 1983 yang diprakarsai

oleh perhimpunan kkeologi Amerika, merupakan bukti eksistensi dan

perkembangan llmu etnobotani.

Sedangkan perkembangan etnobotani di Asia dimulai di India

sejak tahun 1920 melalui publikasi tumbuhan obat. Bersamaan dengan

waktu tersebut etnobotani di Asia berkernbang yang cakupan

bahasannya meliputi hrbagai aspek seperti aspek representasi tumbuhan

sebagai bahan seni, ritual dan peran lain dalam kehidupan masyarakat

lokal. Sedangkan di Afrika, etnobotani berkembang untuk mempelajari

sistem pengetahuan tentang pertanian tradisional. Dari pengungkapan

sistem pengetahuan tradisional itu memberikan kontribusi pada inovasi

teniang peningkatan produksi pertanian.

Page 20: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

15  

d. Perkembangan Etnobotani di Indonesia

Sebenarnya di Indonesia penelitian etnobotani telah diawali oleh

seorang ahli botani Rumphius pada abad XVII dalam bukunya

"Herbarium Amboinense" yang telah menulis mengenai tumbuh-

tumbuhan di Ambon dan sekitarnya. Dalam uraian isinya, buku ini lebih

mengarah kepada ekonomi botani. Seabad kemudian tepatnya pada

tahun 1845 Hasskarl telah menyebutkan dalam bukunya mengenai

kegunaan lebih 900 jenis tumbuhan Indonesia. Setelah masa kolonial

etnobotani telah mendapat perhatian yang cukup menggembirakan

terutama oleh pakar botani dan antropologi. Namun demikian perhatian

para pakar tersebut belum menyentuh hakekat etnobotani itu sendiri.

Penelitian yang dilakukan hanya merupakan kulit dari etnobotani. Para

peneliti di Indonesia hanya mengungkapkan kegunaan berbagai jenis

tumbuhan yang dimanfaatkan oleh berbagai kelompok masyarakat dan

etnik saja tanpa melakukan bahasan interdisipliner seperti yang dituntut

etnobotani masa kini. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman para

peneliti kita tentang cakupan ilmu etnobotani. Sebagian besar para

ilmuwan memandang etnobotani hanya pada pengertian pemanfaatan

berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu untuk

mengembangkan etnobotani perlu dilakukan persamaan pandangan dan

persepsi mengenai cakupan bidang ilmu etnobotani, sehingga data yang

diperoleh akan menjadi jembatan untuk pengembangan selanjutnya

Page 21: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

16  

seperti penelitian tumbuhan obat dan potensi dan kandungan senyawa

kimianya, sehingga akan menjadi dasar dalam pengembangan

bioteknologi. Sebagai contoh adalah pengungkapan potensi suatu jenis

tumbuhan yang unggul (tahan hama dan penyakit, tahan kekeringan,

misalnya), merupakan bahan sumber genetik bagi pernuliaan tanaman

dan rekayasa genetika untuk perbaikan suatu jenis tanaman.

Pengungkapan pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan

tumbuhan sebagai bahan obat-obatan ini sangat rnenguntungkan balk

secara ekonomis maupun waktu. Kita dapat membayangkan berapa

besarnya biaya dan lamanya penelitian untuk rnendapatkan senyawa

kirnia baru bahan aktlf obat-obatan modern seandainya tanpa adanya

pengetahuan tradisional ini. Pengungkapan pengetahuan tradisional

masyarakat Indonesia tentang pengelolaan keanekaragaman hayati dan

ligkungan, perlu segera dilakukan sebelum pengetahuan tersebut

semakin hilang.

e. Peranan dan keuntungan pemanfaatan data etnobotani

Penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan secara tradisional dan

pengelolaannya tidak hanya aspek fisik dan kandungan kimianya, tetapi

juga aspek ekologi, proses domestikasi, sistem pertanian tradisional,

paleoetnobotani dan pengaruh aktivitas manusia terhadap alam

lingkungannya (etnoekologi), etnotaksonomi dan ilmu sosial lainnya. Data

Page 22: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

17  

hasil penelitian etnobotani dapat memberikan informasi tentang

hubungan antara manusia dengan tanaman dan lingkungan dari masa

lalu dan masa sekarang.

Secara garis besar penerapan dan peranan data etnobotani dapat

dikategorikan menjadi dua kelompok utama yaitu:

1. Pengembangan ekonomi: memiliki keuntungan ditingkat nasional dan

global meliputi prospek dari keanekaragaman hayati secara langsung

kepada masyarakat lokal. Sedangkan keuntungan secara lokal

rnencakup aspek pendapatan yang berasal dari sumber daya

tumbuhan terbarukan dan pemeliharaan serta perbaikan produksi yang

disesuaikan dengan kondisi lingkungan lokal.

2. Konservasi sumber daya alam hayati: Memiliki keuntungan secara

nasionaI meliputi konservasi habitat untuk keanekaragaman hayati dan

lingkungan serta konservasi keanekaragaman plasma nutfah untuk

program pemuliaan tanaman berpotensi ekonomi. Sedangkan

keuntungan secara lokal antara lain Konservasi dan pengakuan

pengetahuan lokal Konservasi keanekaragaman jenis dan habitat

secara tradisional.

Peranan dan penerapan data etnobotani tersebut bila dijabarkan

lebih lanjut mempunyai keuntungan sebagai berikut :

1. Keuntungan ekonomi : Sudah tidak mengherankan bahwa penelitian

etnobotani masa kini dapat mengidentifikasi jenis-jetnis tumbuhan

Page 23: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

18  

yang baru ditemukan dan memiliki potensi ekonomi. Selain itu sistem

pengeiolaan sumberdaya alam lingkungan mulai mempunyai andil

yang penting dalam program konservasi. Dari hasil pengembangan

data etnobotani memiliki 3 top & pokok yang menjadi daya tarik

internasional yaltu identifikasi jenis-jenis tanaman baru yang

mempunyai nilai komersial; penerapan teknik tradisional dalam

mengkonservasi jenis-jenis khusus dan habitat yang rentan; dan

konservasi tradisional plasma nutfah tanaman budidaya guna program

pemuliaan masa datang.

2. Peranan etnobotani dan prospek pengembangan keanekaragaman

hayati : Tidak kurang dari 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi di

dunia ini hanya sekitar 5 % saja yang telah diidentifikasikan

pemanfaatannya sebagai bahan obat. Sedangkan khusus di Amerika

Serikat sekitar 25 % dari seluruh kandungan obat berasal dari jenis-

jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebenarnya sebagian besar kandungan

bahan aktif sintetik obat berdasar pada fitokimia alami. Oleh karena itu

diperlukan pengungkapan kandungan senyawa kimia bahan obat dari

keanekaragaman tumbuhan. Untuk kepentingan tersebut secara

prinsip terdapat tiga cara mengkoleksi tumbuhan untuk kepentingan

skrining farmakologi yaitu metodologi random, mengkoleksi seluruh

jenis tumbuhan yang ada di suatu daerah; pylogenetic targeting,

Page 24: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

19  

mengumpulkan seluruh jenis tumbuhan berdasarkan pada suku,

misalnya Solanaceae, Euphorbiaceae dan lainnya ; dan ethno-

directed sampling, yang mendasarkan pada pengetahuan tradisional

penggunaantumbuhan sebagai bahan obat. Dengan rnelakukan

koleksi pengetahuan tumbuhan obat langsung ke rnasyarakat lokaI

membuktikan lebih efisien dibandingkan dengan cara pengambilan

contoh secara random. Sebagai ilustrasi penelitian dengan

menggunakan metoda yang mendasarkan pada pengetahuan

tradisional masyarakat lokal tentang tumbuhan obat menghasilkan

sekitar 50 jenis bahan aktif obat-obatan, salah satunya adalah aspirin

berasal dari Filipendula ulmaria ; digoxine dari Digitalis purpurea ;

morphine dari Papaver somniferum ; dan quinine dari Cinchona

pubescens. Penelltian lain yang mendukung efisiensi penggunaan

rnetoda yang mendasarkan pada data etnobotani adalah

pemanfaatan jenis tumbuhan Holmalanthus nuthans oleh masyarakat

Samoa yang digunakan untuk mengobati penyakit demam kuning

(yellow fever). Hasil anaiisis selanjutnya menunjukkan bahwa jenis ini

rnengandung bahan aktif yang kemungkinan dapat mngambat

pertumbuhan virus-HIV- I. Dalam ulasan tersebut di atas merupakan

tarnpiIan sebagian data etnobotani dalam mengungkapkan

pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan obat-obatan.

Page 25: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

20  

Penelitian etnobotani mampu mengungkapkan pemanfaaian berbagai

jenis sumber daya alam. Pengungkapan potensi sumber daya alam

tumbuhan merupakan titik awal pengembangannya menjadi jenis

unggulan yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak.

f. Kearifan Tradisional Masyarakat

Bangsa Indonesia yang mendiami seluruh pulau-pulau yang

tersebar dari Sabang sampai Merauke terdiri dari suku-suku yang

masing-masing mempunyai kebudayaan dan adat istiadat yang

berkembang dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke

generasi berikutnya. Kehidupan suku-suku tersbut memiliki interaksi yang

dekat dengan sumberdaya alam dan lingkungannya, serta secara turun

temurun pula mewarisi pola hidup tradisional yang dijalani leluhurnya.

Masyarakat setempat yang hidup secara tradisional tersebut dikenal

dengan berbagai istilah, diantaranya yaitu masyarakat suku (tribal

people), orang asli (indigenous people), penduduk asli (native people)

dan masyarakat tradisional (tradisional people) (Primack et al. 1998 diacu

dalam Afrianti 2007). Masyarakat tradisional telah lama hidup secara

berdampingan dengan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya.

Page 26: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

21  

2) Tinjauan Umum Keanekaragaman Tumbuhan yang Dimanfaatkan

Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional telah lama hidup secara berdampingan dengan

keanekaragaman hayati atau sumberdaya alam yang ada di sekelilingnya.

Dalam sejarah perkembangan manusia, tumbuhan memiliki peranan yang

sangat penting dalam perkembangan budaya masyarakat (Afrianti 2007).

Manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi

kebutuhannya. kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian

rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau

bahkan dikembangkan (Lusia, 2006).

Kebiasaan membuat ramuan herbal atau kebiasaan meminum jamu

merupakan bagian dari keanekaragaman budaya Indonesia. Pengetahuan

menggunakan obat tradisional sejatinya telah diwariskan secara turun

temurun dan biasanya didasarkan pada pengalaman, tradisi, kepercayaan

yang ada di masyarakat, serta tergantung dengan jenis tanaman di daerah

setempat. Untuk menunjang keberlangsungan tradisi dalam memanfaatkan

tanaman obat warisan budaya bangsa tersebut, kelestariannya harus terus

diupayakan secara optimal yang pengembangannya ditujukan untuk

pembangunan kesehatan nasional.hal ini ditunjang oleh berbagai hasil

penelitian yang telah membuktikan bahwa obat herbal dapat menjaga

kesehatan, mempengaruhi metabolism tubuh, dan memperbaiki kerusakan

organ sehingga memeiliki efek pengobatan yang efektif. Selain itu, WHO juga

Page 27: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

22  

telah merekomendasikan penggunaan obat herbal untuk promotif, preventif,

rehabilitative, dan kuratif, tertama untuk penyakit-penyakt yang sifatnya

kronis, degenerative dan kanker (Dalimartha, 2008).

Menurut Sastropradjo (1990), banyaknya masyarakat yang tinggal

dipedesaan terutama daerah yang sulit dijangkau (terisolir) menyebabkan

pemerataan hasil-hasil pembangunan seperti bidang pendidikan dan

kesehatan sulit untuk dilaksanakan. Namun pada daerah-daerah terisolir

pemanfaatan lingkungan terutama tumbuhan untuk pemenuhan kebutuhan

kesehatan seperti untuk obat-obatan tradisional sangat tinggi (Sutarjadi,

1992).

a. Keanekaragaman Habitus Tumbuhan Yang Dimanfaatkan

Tumbuhan yang dimanfaatkan berasal dari beberapa habitus. Habitus

merupakan penampakan luar dan sifat tumbuh suatu tumbuhan

(Tjitrosoepomo,1988) yang terdiri dari pohon, perdu, semak, herba, rumput,

liana dan epifit. Adapun habitus berbagai jenis tumbuhan menurut

Tjitrosoepomo (1988) adalah sebagai berikut:

1) Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang tinggi besar, memiliki satu

batang yang jelas dan bercabang jauh dari permukaan tanah,

2) Perdu merupakan tumbuhan berkayu yang tidak terlalu besar dan

bercabang dekat dengan permukaan tanah atau di dalam tanah,

Page 28: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

23  

3) Semak merupakan tumbuhan berkayu yang mengelompok dengan

anggota yang sangat banyak membentuk rumpun, tumbuh pada

permukaan tanah dan tingginya dapat mencapai 1 m,

4) Herba merupakan tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan

berair,

5) Liana merupakan tumbuhan berkayu, yang batangnya menjalar atau

memanjat pada tumbuhan lain,

6) Epifit merupakan tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain

sebagai tempat hidupnya.

b. Tumbuhan Obat

Menurut Departemen Kesehatan RI dalam surat Keputusan Menteri

Kesehatan No.149/SK/Menseknes/IV/1978 diacu dalam Kartikawati (2004)

definisi tumbuhan obat adalah tumbuhan atau bagian tumbuhan yang

digunakan sebagai bahan baku obat (prokursor), atau tumbuhan yang

diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut digunakan sebagai obat.

Menurut Zuhud (1994), tumbuhan obat adalah seluruh spesies

tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya memiliki khasiat obat.

Tumbuhan obat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

1) Tumbuhan obat tradisional yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau

dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai

bahan baku obat tradisional,

Page 29: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

24  

2) Tumbuhan obat modern yaitu spesies tumbuhan yang mengandung

senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan telah dibuktikan secara

ilmiah serta penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.

3) Tumbuhan obat potensial yaitu spesies tumbuhan yang diduga

mengandung senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum

dibuktikan secara ilmiah dan medis atau dengan kata lain

penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri.

Zein (2005) mengatakan bahwa tumbuhan obat memiliki kelemahan

sebagai obat, yaitu antara lain:

1) Sulitnya mengenali spesies tumbuhan dan berbedanya nama tumbuhan

berdasarkan daerah tempat tumbuh;

2) Kurangnya sosialisasi tentang manfaat tumbuhan obat, terutama di

kalangan profesi dokter;

3) Penampilan tumbuhan obat yang berkhasiat berupa fitofarmaka yang

kurang menarik dan kurang meyakinkan dibandingkan dengan

penampilan obat paten;

4) Kurangnya penelitian yang komprehensif dan terintegrasi dari tumbuhan

obat ini di kalangan profesi dokter;

5) Belum adanya upaya pengenalan terhadap tumbuhan yang berkhasiat

obat di institusi pendidikan yang sebaiknya dimulai dari pendidikan dasar.

Page 30: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

25  

c. Pemanfaatan Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat merupakan salah satu komponen penting dalam obat

tradisional, sehingga perkembangan pemanfaatan tumbuhan obat dapat

dilihat dari perkembangan pemanfaatan obat tradisional. Suku-suku bangsa

di Indonesia telah banyak memanfaatkan tumbuhan obat untuk kepentingan

pengobatan tradisional. Setiap suku bangsa memiliki kearifan tersendiri

dalam pengobatan tradisional, termasuk pengetahuan mengenai tumbuhan

yang berkhasiat obat. Hal ini dapat dilihat dari berbedanya ramuan obat

tradisional yang digunakan untuk mengobati penyakit yang sama. Menurut

Aliadi dan Roemantyo (1994), berdasarkan intensitas pemanfaatannya,

masyarakat pemanfaat tumbuhan obat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

1) Kelompok masyarakat asli yang hanya menggunakan pengobatan

tradisional. Masyarakat ini umumnya tinggal di pedesaan atau daerah

terpencil yang tidak memiliki sarana dan prasarana kesehatan. Cara

pengobatan sangat dipengaruhi oleh adat dan tradisi setempat,

2) Kelompok masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional dalam

skala keluarga. Masyarakat ini umumnya tinggal di daerah pedesaan

dengan sarana dan prasarana kesehatan yang terbatas, dan

3) Kelompok industriawan obat tradisional.

Page 31: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

26  

d. Senyawa kimia yang berkhasiat sebagai obat pada tumbuhan

Proses biokimia dalam tumbuhan menghasilkan metabolit primer dan

metabolit sekunder. Metabolit primer seperti karbohidrat, lemak dan asam

amino digunakan untuk perturribuhan dan perkembangan tumbuhan.

Sedangkan metabolit sekunder dihasilkan tumbuhan berkaitan dengan

eksistensi dan kelangsungan hidup tumbuhan dalam lingkungan tumbuhnya.

Senyawa ini merupakan senyawa aktif yang berkhasiat sebagai obat. Fungsi

metabolit sekunder bagi tumbuhan adalah sebagai atrakan (alat pemikat bagi

serangga, burung atau mikroba), sebagai repelan (penolak terhadap

serangga herbifora, mikroba dan tanaman pesaing) dan sebagai protektan

(alat pelindung dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan)

(Sumaryono, 2004). Senyawa metabolit sel'Ullder dihasilkan melalui tiga jalur

yaitu (1) Jalur 6 asetat malonat, (2) jalur asam shikimat dan (3) jalur asetat

mevalonat. Melalui jalur asetat malonat dihasilkan senyawa golongan

poliketida dan senyawa aromatik seperti kuinon dan aflatoksin; melalui jalur

asam shikimat dihasilkan senyawa alkaloid fenol dan senyawa aromatik

tanaman; melalui jalur asetat mevalonat dihasilkan senyawa golongan terpen,

seperti diterpen dan steroid; (Vickeri dan Vickeri, 1981). Selain ketiga jalur ini,

metabolit sekunder juga dihasilkan melalui gabungan beberapa jalur seperti

senyawa golongan flavonoida. Khasiat senyawa-senyawa mt adalah antara

lain sebagai (a) Antimikrobabakteriostatik ( alkaloid,glikosida,rninyak asiri dan

asam organik; (b) Antidiabetik (flavonoid, antosianin, sulfur organik, alkaloid);

Page 32: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

27  

(c) Antitumor (alkaloid, terpen, flavonoid, liginan; (d) antifertilitas (gosipol dan

diosgenin) (Sutarjadi,1991).

e. Sumber Tumbuhan Obat

Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisonal sudah

ada di Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-

obatab modernnya dikenal masyarakat. Pengobatan tradisional dengan

memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang

dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, yang menandai kesadaran untuk

kembali ke alam (back to nature) adalah untuk mencapai kesehatan yang

optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami (Wijayakusuma,

2000).

Indonesia memiliki lahan hutan tropis cukup luas dengan

keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna. Kita boleh berbangga

dengan kekayaan tumbuhan berkhasiat obat yang tidak dimiliki Negara lain.

Lebih kurang 30.000 sampai 40.000 jenis tumbuhan tersebar dari Aceh

sampai Papua, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dari daerah tropic

hingga daerah sejuk, bahkan hingga tumbuhan dan kekayaan lau dapat

dimanfaatkan sebagai bahan obat. Dalam rangka memanfaatkan berkhasiat

obat tersebut, haruslah dipikirkan juga bagaimana agar tumbuhan tersebut

tidak punah (Wijayakusuma, 2000).

Page 33: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

28  

Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam dan obat tradisional

yang telah digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia secara

turun menurun. Keuntungan obat tradisional yang dirasakan langsung oleh

masyarakat adalah kemudahan untuk memperolehnya dan bahan bakunya

dapat ditanam di pekarangan sendiri, murah dan dapat diramu sendiri

dirumah (Departemen Kesehatan RI, DitJen POM 1983, Pemanfaatan

Tanaman Obat, Jakarta).

Masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan ingin

memanfaaatkan tumbuhan berkhasiat obat, biasanya memperolehnya

dengan cara memetik langsung, sedangakan masayarakat yang berada di

daerah perkotaan memeperolehnya dengan ara membeli di tempat-tempat

secara khusus menjual tumbuhan berkhasiat obat ini, misalnya di proyek

Inpres Blok 6, Pasar Senen, jalan-jalan, pekarangan rumah, lapangan dan

sebagainya, sesuai dengan informasi di masing-masing daerah

(Wijayakusuma, 2000).

f. Pengembangan Tumbuhan Obat

Menurut Hamzari (2008), tumbuhan obat yang beranekaragam

spesies, habitus dan khasiatnya mempunyai peluang besar serta memberi

kontribusi bagi pembangunan dan pengembangan hutan. Karakteristik

berbagai tumbuhan obat yang menghasilkan produk berguna bagi

masyarakat memberi peluang untuk dibangun dan dikembangkan bersama

Page 34: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

29  

dalam hutan di daerah tertentu. Berbagai keuntungan yang dihasilkan dengan

berperannya tumbuhan obat dalam hutan. adalah pendapatan,

kesejahteraan, konservasi berbagai sumberdaya, pendidikan nonformal,

keberlanjutan usaha dan penyerapan tenaga kerja serta keamanan nasional.

Di Indonesia, pemanfaatan dan pemasaran bahan tumbuhan obat dapat

digolongkan menjadi bentuk jamu gendong, jamu kemasan modern dan

fitofarmaka (Sangat 2000). Industri jamu berkembang seiring dengan

meningkatnya pemanfaatan tanaman obat.

Adanya industri tersebut, menuntut keberadaan bahan baku secara

kontinyu. Begitu pula dalam proses pembuatannya yang memerlukan tenaga

ahli dan tenaga kerja. Peningkatan kualitas sumberdaya produsen, yaitu

petani produsen tanaman obat harus mengikuti perkembangan IPTEK,

seperti penggunaan bibit yang unggul. Cara pembudidayaan yang sesuai

untuk tanaman obat adalah cara pembudidayaan secara organik tanpa

menggunakan pestisida, mengingat banyaknya tanaman obat yang langsung

dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu (Hoesen 2000).

Sedangkan dalam peningkatan perusahaan dan pabrik, peningkatan

kualitas jamu secara tidak langsung ditunjukan dengan adanya ijin resmi dari

pemerintah terhadap produk jamu yang dibuat. Contoh perusahaan jamu

skala besar yang produknya telah dikenal di dalam maupun di luar negeri

adalah Sido Muncul, Mustika Ratu, Sari Ayu, Air Mancur dan Nyonya Meneer

(Sangat 2000).

Page 35: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

30  

Fitofarmaka mengandung komponen aktif tertentu yang berasal dari

tumbuhan obat, mempunyai khasiat penyembuhan penyakit lebih khusus dan

dikemas seperti obat modern. Jika berhasil dikembangkan, peluang

penggunaannya selain dapat dijual secara bebas juga dapat diperoleh

melalui resep dokter. Hal tersebut menyebabkan fitofarmaka dapat bersaing

dengan obat-obatan modern. Hingga saat ini, fitofarmaka belum banyak

diproduksi. Industri farmasi yang sudah memproduksi fitofarmaka, yaitu Kimia

Farma dan Endo Farma (Sangat 2000).

Tukiman (2004) mengatakan bahwa upaya pengobatan tradisional

dengan tumbuhan obat merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat

dan penerapan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang

pembangunan kesehatan. Dalam lingkup pembangunan kesehatan keluarga,

upaya pengobatan tradisonal dengan pemanfaatan tumbuhan obat dapat

diwujudkan melalui apotik hidup atau TOGA. TOGA adalah singkatan dari

tanaman obat keluarga yaitu berbagai spesies tumbuhan yang dibudidayakan

dengan memanfaatkan lahan di halaman atau sekitar tempat tinggal dan

merupakan persediaan obat bagi keluarga atau tetangga sebelum mendapat

pengobatan dokter atau puskesmas. Pengembangan TOGA atau apotek

hidup ditujukan sebagai alternatif penggunaan maupun pendamping obat

kimia sintetik (Hoesen 2000). Spesies tumbuhan obat yang ditanam di TOGA

atau apotek biasanya merupakan tumbuhan yang relatif mudah tumbuh tanpa

perawatan intensif dan biasanya digunakan untuk mengobati penyakit-

Page 36: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

31  

penyakit ringan yang sering diderita anggota keluarga. Hoesen (2000)

mengatakan bahwa Zingiberaceae merupakan famili tumbuhan yang

biasanya paling umum dan banyak ditanam pada TOGA. Selain itu, sering

juga dijumpai tumbuhan dari famili Euphorbiaceae, Acanthaceae,

Apocynaceae dan Lamiaceae. Tumbuhan-tumbuhan tersebut biasanya

dimanfaatkan untuk mengobati penyakit-penyakit, seperti batuk, sariawan,

sakit gigi, mencret, demam, pegal linu, sakit perut, cacingan, penyakit kulit

dan mimisan. Namun, tumbuhan TOGA pun dapat dimanfaatkan untuk

mengobati penyakit kronis, seperti ginjal, diabetes, asma, TBC, penyakit hati,

tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah.

Selain untuk pengobatan, tumbuhan TOGA ada yang berfungsi ganda

sebagai sayuran, bumbu, tanaman hias/pelindung rumah dan ada juga yang

digunakan untuk menambah penghasilan keluarga.

Page 37: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

32  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dikabupaten Gowa Sulawesi Selatan,

selama kurang lebih 3 bulan yaitu pada bulan Juli sampai september 2013.

Sampel penelitian diambil dari 8 desa/kelurahan yang ada di kecamatan

Tompobolu yaitu : Datara, Cikoro, Bontobuddung, Malakaji, Rappoala,

Rappolemba, Garing dan Tanete.

Page 38: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

33  

B. Jenis Data Yang Dikumpulkan

Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari lapangan yang

dikumpulkan melalui wawancara responden, pengamatan dan

pengambilan spesimen. Data primer yang dikumpulkan meliputi data

botani seperti jenis tumbuhan, pemanfaatan tumbuhan oleh

masyarakat, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, persentase habitus,

asal tumbuhan, tingkat kegunaan dan tindakan konservasi yang

dilakukan oleh masyarakat. data tersebut diperoleh melalui survey

langsung di lapangan, cek silang dengan herbarium ataupun melalui

foto.

2. Data sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data kondisi umum

lokasi penelitian, data sosial ekonomi dan budaya masyarakat serta

referensi mengenai kebijakan pemerintah yang dalam hal ini dari Dinas

Kesehatan terkait tingkat kesehatan masyarakat dan program

programnya.

Page 39: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

34  

C. Alat Penelitian

1. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

Alat tulis menulis

Kamera untuk dokumentasi objek penelitian

Buku panduan pemanfaatan tanaman tradisional

2. Menggunakan instrument atau alat pengumpulan data sebagai berikut:

Panduan wawancara (depth interview) yaitu melakukan wawancara

dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya. Mengisi daftar pertanyaan antara lain: jenis-jenis

tumbuhann yang dimanfaatkan sebagai obat, bagian-bagian tumbuhan

yang digunakan, bagaimana cara penggunaannya, sejak kapan

digunakan, mengapa digunakan dan dimana tumbuhnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penentuan sampel wilayah penelitian dilakukan secara purfosive

sampling dengan kritria wilayah tersebut diasumsi memiliki

keanekaaragaman tumbuhan yang tinggi,kekentalan budaya lokal,

kecendrungan morbiditas (angka kesakitan masyarakat) tinggi. Wawancara

dilakukan terhadap masyarakat di lokasi penelitian dengan sasaran

responden ditentukan secara terpilih (key person). Adapun kriteria responden

adalah penduduk setempat terutama yang memiliki pengetahuan tentang

keanekaragaman jenis tumbuhan yang tumbuh di sekitarnya seperti dukun

Page 40: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

35  

setempat, penduduk lokal yang mengenal atau menggunakan tetumbuhan di

sekitarnya untuk mengobati suatu penyakit, dan juga wawancara dengan

pemuka adat . Pemuka adat umumnya juga mempunyai pengetahuan dalam

pengobatan tradisional. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur,

dengan menggunakan kuisioner dengan pendalaman pertanyaan sesuai

keperluan.

Seluruh informasi mengenai spesies tumbuhan dicatat kemudian

disurvey di lapangan, dikumpulkan dan dibuat material herbariumnya.

Pembuatan herbarium ditujukan untuk pengkoleksian spesimen tumbuhan

yang terdiri dari bagian-bagian tumbuhan (ranting lengkap dengan daun,

serta bunga dan buahnya jika ada). Herbarium dibuat dengan cara kering.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif untuk

memperoleh informasi Tumbuhan mengenai jenis tumbuhan, kelompok

pemanfaatan/kegunaan, persentase habitus, persentase bagian yang

dimanfaatkan, asal tumbuhan, tingkat kegunaan dan tindakan konservasi

yang dilakukan oleh masyarakat.

Page 41: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

36  

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Sekilas tentang Kecamatan Tompobulu

Kecamatan Tompobulu merupakan salah satu kecamatan di

kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan. Kecamatan ini terletak di garis

lintang : 5o26’8.21”S dan garis bujur : 119o50’26.50”T TM3 Kordinat BPN X:

0348491 Y: 0898819. Kecamatan Tompobulu merupakan daerah dataran dan

lereng yang berbatasan Sebelah Utara Kabupaten Sinjai, Sebelah Selatan

Kabupaten Jeneponto, Sebelah Barat Kecamatan Biringbulu dan Kabupaten

Jeneponto di Sebelah Timur yang dibatasi oleh sungai. Adapun jumlah

wilayah administrasi terdiri dari 6 (enam) desa, 2 (dua) kelurahan dan

dibentuk berdasarkan PERDA No. 7 Tahun 2007. luas kecamatan 132,54

Km2. Ibukota Kecamatan Tompobulu adalah Malakaji dengan jarak sekitar

147 km dari Sungguminasa dan mempunyai rata-rata ketinggian 1000 meter

diatas permukaan laut. Jumlah penduduk Kecamatan Tompobulu sebesar

29.749 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 14.385 jiwa dan perempuan

sebesar 15.364 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga 7.534 dengan dan sekitar

99.9 persen beragama Islam.

Beberapa fasilitas umum yang terdapat di Kecamatan Tompobulu

seperti sarana pendidikan antara lain Taman Kanak-Kanak sebanyak 6 buah,

Sekolah dasar negeri 11 buah, Sekolah dasar Inpres 11 buah, Sekolah

Page 42: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

37  

lanjutan pertama 5 buah, Sekolah Menengah Umum 1 Buah, Madrasah

Ibtidaiyah 6 buah, Madrasah Tsanawiah 4 buah. Madrasah Aliyah 3 Buah,

Disamping itu terdapat beberapa sarana kesehatan, tempat ibadah (Masjid),

dan pasar.

Sebagai daerah yang terletak di dataran tinggi, penduduk Kecamatan

Tompobulu pada umumnya berprofesi sebagai petani padi/palawija dan

perkebunan kopi,sedangkan sektor non pertanian terutama bergerak pada

lapangan usaha perdagangan besar dan enceran.

Terkait masalah sarana kesehatan, puskesmas hanya terdapat di desa

Malakaji sedang desa/kelurahan lain masih berupa Puskesmas Pembantu

dengan pelayanannya hanya difasilitasi oleh bidan desa yang dibantu

masing-masing 1 dukun bayi tradisional. Dokter dan paramedis hanya

ditemukan di desa Malakaji saja, itupun dengan jumlah yang sangat terbatas.

Dari data BPS GOWA tahun 2012 tercatat jumlah dokter yang terdapat pada

puskesmas Malakaji hanya 1 orang dengan 16 paramedis dan 1 orang bidan.

Tentu saja ini adalah jumlah yang minim mengingat jumlah masyarakat yang

harus terlayani cukup banyak. Adapun beberapa penyakit yang biasa di derita

oleh masyarakat kecamatan Tompobulu menurut hasil wawancara dengan

pihak Dinas kesehatan Kabupaten Gowa meliputi penyakit-penyakit sebagai

berikut: types, kolera, diare, infeksi saluran pernafasan atas, batuk, demam,

disentri, hipertensi, demam yang tidak diketahui sebabnya, infeksi saluran

Page 43: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

38  

usus, TB paru, TB selain Paru, dan lain-lain. Angka tertinggi pada penyakit

Typus dan Diare (termasuk tersangka kolera).

2. Hasil dan Pembahasan

A. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Kecamatan

Tompobulu

Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya masih banyak

masyarakat kecamatan Tompobulu yang memanfaatkan pengobatan

secara tradisional. Berdasarkan wawancara dengan dukun (sanro) serta

beberapa penduduk di 8 desa yang terdapat pada kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa tercatat tidak kurang dari 73 jenis tumbuhan (Tabel 1)

yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit rakyat. Tumbuhan

obat tradisional ini sebagian ada yang telah dibudidayakan secara

terbatas dan sebagian masih tumbuh liar di kawasan hutan dan kawasan

non hutan. Dari hasil wawancara dengan sanro dan penduduk setempat

ternyata bukan hanya penyakit ringan yang diobati secara tradisional tapi

juga penyakit yang tergolong berat, ada Lebih dari 30 jenis penyakit yang

diobati dengan ramuan dari tumbuh-tumbuhan di antaranya adalah sakit

batuk, diare, luka, cacingan, demam, cacar, panas dalam, sariawan,

migren,darah tinggi,tipes,sakit kepala, maag, gusi bengkak, sakit gigi,

kurang nafsu makan, pelangsing badan, penambah ASI pada ibu

menyusui, luka luar, asma, keracunan, kencingb batu, jantung, paru-paru,

Page 44: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

39  

sakit mata, hilang kesadaran, gatal-gatal, bisul,kanker payudara,

memperlancar proses melahirkan, bengkak, penyakit dalam, loyo,

muntah-muntah, penghitam rambut, reumatik,ngilu-ngilu, memperlancar

pencernaan, ginjal, dan diabetes. Tanaman obat tersebut dipergunakan

secara tunggal atau secara majemuk (ramuan dibuat dengan kombinasi

beberapa jenis tanaman obat tertentu).

Table 1. Daftar Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat

kecamatan Tompobulu kabupaten Gowa

No Nama Ilmiah

Nama Lokal Bagian yang digunakan

Bahan Tambahan

Cara Penggunaan Kegunaan

1 ( Imperata cylindrica (L.) Beauv.)

Alang-alang, Bendrong

Akar Dimasak,diminum Panas dalam

2 (Persea americana P. Mill.)

Alpukat , Alpoka

Daun Daun muda

- Dimasak, diminum Demam, tekanan darah tinggi Diare

3 (Pterocarpus indicus Willd.(1802)

Angsana Campaga

Kulit kayu Direbus, dikumur Direbus, minum

Sariawan Diare, Migren

4 (Ficus septicum Burm.b.) Awar-awar Tobo-tobo

Daun - Daun cemangi + Daun ubi kayu + minyak tanah

Ditempelkan Diremas, diurutkan

Demam, sakit perut Pencegah tipes

5 (Bambusa sp.) Bambu kuning Pucuk daun Daunt obo-tobo + daun sirih

Diremas, Ditempelkan

Sakit kepala

6 (Ageratum conyzoides L.)

Bandotan Ruku-ruku bembe

Daun Dimasak,diminum Sakit perut, maag

7 (Allium cepa var. aggregatum L.)

Lasuna Eja Umbi lapis - Diparut, ditempelkan Sakit perut dan kepala

8 (Allium sativum L.) Bawang putih

Umbi lapis Diparut, ditempelkan Gusi bengkak

9 (Aceratium oppositifolium DC.)

Belimbing hutan Bainang lompo

Daun Dimasak, diminum Tekanan darah tinggi

Page 45: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

40  

10 Benalu kayu Kame cui Semua Direbus, diminum Kurang nafsu makan, sariawan

11 (Benincasa hispida (Thunb,) Cogn.)

Bligu Boyo’ laba

Buah Diparut,diminum Tipes, demam

12 (Tinospora crispa (L.) Miers.hen jin t)

Brotowali Tambara pai

Batang Direbus,diminum Penyakit dalam

13 (Antidesma bunius (L.) Spreng.)

Buni Bu’ne

Getah Sakit gigi

14 (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry)

Cengkeh

Buah Ditumbuk, ditempelkan

Sakit gigi

15 (Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers.)

Cocor bebek Tawara

Daun - Beras -

Ditumbuk, ditempelkan Ditempelkan

Kanker payudara, Meyegarkan ibu dan demam anak” Sakit kepala

16 (Syzygium cumini (L.) Skeels)

Coppeng / duwet Rappo ballo

Kulit batang Dimasak, diminum Tekanan darah tinggi

17 (Acalypha hispida Burm.F)

Ekor kucing

Bunga Dimasak, diminum Cacingan

18 (Justicia gendarussa Burm.)

Gandarusa Kaddoro buku

Daun Daun mece-mece

Dimasak, diminum Rematik

19 (Zea mays L.) Jagung

Buah Dimasak, dimakan Gula

20 (Zingiber officinale Rosc.)

Jahe Laiya

Rimpang - Beras

Diparut, ditempelkan

Sakit kepala, tipes, sakit perut

21 (Psidium guajava L.) Jambu batu

Daun Dikunyah, diminum Diare

22 (Anacardium occidentale L.)

Jambu monyet Kulit batang Dimasak, diminum Diare

23 (Jatropha curcas L.) Jarak pagar, Tangan –tangan kanjoli

Getah Dioleskan Diusapkan dilidah

Sakit gigi Penambah napsu makan

24 (Citrus aurantifolia (Christm.) Swing)

Jeruk Nipis

Air Bawang merah + ragi, Daun mudanya Air + gula

Dihaluskan, rebus, urut Digosokkan Diminum

Demam Sakit kepala Pelangsing, batuk

25 (Phaseolus radiatus L.) Kacang ijo Tiboang caddi

Daun Diremas,diteteskan Luka luar

26 (Sauropus androgynus (L.) Merr.)

Daun Dimasak Penambah asi

27 Kayu Cina Getah - Diteteskan Luka luar

Page 46: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

41  

( Dacrydium elatum Wall.) Tammate Kulit kayu Dimasak,diminum Penyakit dalam

28 (Datura suaveolens Humb.)

Kecubung gunung, Katuk

Bunga Dihirup Asma

29 (Cocos nucifera L.) Kelapa , Kaluku

Air - Gula merah + garam Kuning telur

Diminum Keracunan, loyo Muntah-muntah, Penyakit dalam, Magh

30 (Moringa oleifera Lam) Kelor

Daun air Dimasak, dimakan Penambah asi, mata

31 (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Kembang sepatu

Bunga, akar Dimasak, diminum Keputihan

32 (Aleurites moluccana (L.) Willd)

Kemiri , Sapiri

Daun Buah Getah Batang

Daun kapuk + lumut batu - - -

Dihaluskan,diusap Dipijat dileher Diolesi Dimasak, diminum

Perlancar kelahiran Batuk penghitam rambut Sariawan Panas dalam

33 (Cassia alata L.)

Ketapeng Cina Kiti-kiti

Daun Kapas lompo Diremas, dioleskan Paru

34 (Orthosiphon stamineus Benth.)

Kumis Kucing Leko sumi nyaong

Daun Daun

- Kunyit batang

Dimasak, diminum Kencing batu Jantung

35 (Curcuma caesia Roxb.) Kunyit hitam Ba’ra le’leng

Rimpang Santan Diparut, diminum Paru-paru, tipes

36 (Arcangelisia flava Merr) Kunyit kuning

Rimpang Santan Kemiri Santan + jeruk nipis

Diparut, ditempelkan Gatal-gatal Cacar Benkak Penyakit dalam

37 (Sechium edule (Jacq.) Sw.)

Labu Siam

Buah - Diparut, diminum Diparut dioleskan

Darah tinggi Hilang kesadaran

38 (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit)

Lamtoro/ petai cina Kopi kupang

Biji Air hangat Dikeringkan, disangrai, ditumbuh, diminum

Penyakit dalam

39 (Aloe vera L.) Lidah buaya Getah - Diteteskan Dioleskan

Sakit gigi Luka luar

40 (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.)

Mahoni Buah Biji Daun

- Dimasak,diminum Dimasak,diminum Dimasak,diolesi

Asma Demam Gatal-gatal

41 (Aegle marmelos (L.) Corr)

Maja , Bila Daun Dimasak, diminum Darah tinggi

Page 47: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

42  

42 Mangga macan Daun Dimasak,diminum Darah tinggi

43 (Phyllanthus niruri L.) Meniran Srmua Dimasak, dikumur-kumur

Sakit gigi

44 (Solenostemon scutellarioides (L.) Codd)

Miyana Daun Direbus, minum Demam

45 (Impatiens platypetala) Pacar banyu Risik (bungan Basah)

Semua Ditumbuk, oleskan Mau melahirkan

46 (Drynaria rigida) Barang-barang Batang - Kunyit + kemiri

Diparut,dioleskan Bengkak Cacar

47 (Momordica charantia L.) Pare, Paria Daun Ditumbuk, digosok Demam

48 (Centella asiatica L. Urban)

Pegagan Ta’dung-ta’dung balao

Daun Diremas-remas,ditempelkan

Pusing-pusing Ngilu,capek

49 (Carica papaya L.) Pepaya Tangan-tangan

Daun muda Dimasak, diminum Demam,asma,obat dalam,tipes,sakit kepala, gula

50 (Areca catechu L.) Pinang , Rappo Buah Buah setengah tua

Dimasak, dikumur-kur Dimasak, diminum

Sakit gigi Asma

51 (Musa paradisiaca) Pisang , Unti Bunga Buah

Dimasak, makan Penambah air susu Melancarakan pencernaan

52 (Musa brachycarpa Back)

Pisang batu Unti batu

Batang pohon muda

Gula merah Direbus,diminum Penyakit dalam

53 ( Alstonia scholaris R.Br. )

Pulai

To’ba rita

Getah Batang

Ditempelkan Dimasak, diminum

Sakit gigi Demam

54 (Rubus occidentalis L.) Rasbery hitam Garuta

Buah Makan Gatal-gatal

55 ( Abrus Precatorius, Linn.)

Saga Bilalang

Getah Diteteskan Sakit gigi

56 (Andrographis paniculata Nees)

Sambiloto

Daun muda - Direbus,diminum Sakit perut

57 (Cymbopogon nardus L. Rendle)

Sereh

Akar Daun

Garam Dimasak, diminum Penambah nafsu makan, sakit gigi Penyakit dalam

58 (Sida rhombifolia L.) Sidaguri La’lupang

Daun Ditumbuk,ditempelkan

Bisul

59 (Piper betle L.) Sirih Daun Direbus, diminum Direbus,dicelupkan

Sakit perut,maag, bau badan Sakit mata

Page 48: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

43  

60 (Piper crocatum Ruiz & Pav.)

Sirih merah

Akar Dimasak, diminum Sakit magh

61 (Annona muricata L.) Sirsak Srikaya balanda

Daun Direbus,diminum Dihaluskan,diusap

Demam, tekanan darah tinggi Kanker payudara

62 (Lantana camara L.)

Tahi ayam/ telekan Gandi-gandi

Daun muda - Diremas, diperas, diteteskan Dimasak,diminum Diremas, diurutkan

Luka luar Darah tinggi,obat kuat, magh Demam

63 (Colocasia gigantea (Blume) Hook f.)

Talas

Getah Dioleskan Luka luar

64 (Catharanthus roseus (L.) G. Don)

Tapak darah

Daun,akar Dimasak, diminum Rematik

65 (Curcuma aeruginosa Roxb.)

Temu hitam

Rimpang Air + kuning telur ayam kampong, Air Sirih

Parut, minum Ambeyen Tipes, penyakit kuning, ginjal Batuk berdarah

66 Temu kuning Santan + gula merah

Parut, masak, minum

Sakit perut, magh

67 (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Temulawak

Rimpang Diparut, diminum Mengecilkan perut

68 (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe)

Temu putih Rimpang Diparut, diusapakan Kanker payudara

(Kleinhovia Hospita) Timoho Paliasa

Daun Dimasak, diminum Penyakit kuning, melancarkan air kencing, penyakit dalam, ginjal

69 (Cucumis sativus L.) Mentimun Timun

Buah Dimakan Darah tinggi

70 (Solanum lycopersicum L.)

Tomat

Buah Dimakan Sariawan

71 (Manihot esculenta Crantz)

Ubi kayu Lame kayu

Daun Bawang merah + minyak tanah

Ditumbuk, diurutkan Demam

72 (Graptophyllum pictum, (Linn), Griff.)

Ungu Raung Kayu Le’leng

Daun Bawang merah,merica,minyak kelapa

Ditumbuk, oleskan Diurut

Mau melahirkan Tipes

73 (Ageratum sp.) Wedusan Botto-botto

Daun Diremas, diurutkan Demam

Page 49: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

44  

Pemanfaatan pengobatan tradisional oleh masyarakat tompobulu

ini tidak terlepas dari salah satu faktor yaitu masih kurangnya sentra-

sentra kesehatan yang tersedia di daerah tersebut, sehingga sebagian

masyarakat masih mempercayakan masalah kesehatannya kepada

dukun (sanro) setempat atau mengobati diri sendiri berdasarkan

pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini juga sangat didukung oleh kondisi

daerah yang terletak di dataran tinggi dan tanah yang subur sehingga

keanekaragaman tumbuhannya cukup tinggi.

Dari beberapa spesies dalam tabel di atas terlihat bahwa adanya

keberagaman habitus tumbuhan mulai dari pohon, semak, herba, rumput,

dan liana. Tetapi habitus berupa pohon dan perdu lebih mendominasi

daripada yang lain. Habitus tumbuhan obat yang berupa pohon dan

perdu misalnya seperti Mangifera Indica, Pterocarpus indicus, bambusa

sp, Psidium Gudjava, Anacardium occidentale,Dacrydium elatum,

swietenia mahagoni, Cocos nucifera, Moringa oleifera, carica papaya,

Musa paradisiaca, Musa brachycarpa, anonna muricata, areca catechu,

dan lain-lain. Habitus tumbuhan obat yang berupa semak antara lain :

antidesma bunius, syzgium aromaticum, acalypha hispida, gandarusa,

rubus occidentalis, jatropa curcas, citrus aurantifolia, hibiscus rosa

sinensis, dan lain-lain. Habitus tumbuhan obat yang berupa herba

misalnya seperti: orthosiphon stamineus, archangelisia flava, aloe

vera,kalanchoe pinnata, dan lain-lain. Sedangkan habitus tumbuhan yang

Page 50: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

45  

berupa liana misalnya pada sechium edule, piper betle,piper crocanum

dan lain-lain

Adapun bagian tumbuhan obat yang biasa dipergunakan adalah

akar, daun, batang, kulit kayu, buah, umbi, rimpang atau hanya getahnya

saja. Bagian terbanyak yang digunakan adalah daunnya baik daun muda,

daun dewasa atau masih dalam bentuk tunas. Tumbuh-tumbuhan yang

dipergunakan ini bisa dalam bentuk tunggal (satu tumbuhan saja) atau

dicampur dengan tumbuhan yang lain.

Daun tumbuhan yang dipergunakan secara tunggal misalnya daun

Persea americana (alpukat) terutama daun muda untuk mengobati

penyakitb demam, diare dan tekanan darah tinggi. Caranya yaitu hanya

dengan merebus beberapa lembar daun dalam air lalu diminum.Daun

Centella asiatica (pegagan) oleh masyarakat setempat dipergunakan

untuk mengobati keluhan pusing kepala, ngilu-ngilu dan capek caranya

yaitu cukup dengan diremas-remas lalu ditempelkan pada organ yang

sakit. Daun Ageratum conyzoides (bandotan) dengan cara yang sama

juga bisa untuk mengobati penyakit maag dan sakit perut. Selain itu

daun Aceratium oppositifolium bisa dimanfaatkan untuk menurunkan

tekanan darah. Penyakit diare dan hipertensi adalah 2 penyakit yang

termasuk 10 penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat

Kecamatan Tompobulu. Selain dengan daun alpukat, untuk mengobati

diare masyarakat Tompobulu juga menggunakan daun-daun dari

Page 51: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

46  

tumbuhan Psidium guajava (jambu biji), dan kulit batang Anacardium

occidentale (jambu monyet). Sedangkan untuk racikan yang

mempergunakan beberapa macam tumbuhan misalnya bisa dilihat pada

penggunaan daun Kalanchoe pinnata (cocor bebek) dicampur beras

untuk mengobati kanker payudara serta meringankan sakit kepala,

caranya daun cocor bebek dicampur beras lalu ditumbuk dan

ditempelkan pada bagian yang sakit. Selain itu untuk memperlancar

proses kelahiran anak, sanro biasanya meracik Aleurites molluccana

(kemiri) dicampur daun kapuk dan beberapa lumut tertentu yang digiling

halus dan diusap pada bagian perut. Mengenai hal ini belum ada studi

ilmiah tentang kandungan-kandungan yang ada pada racikan tersebut

sehingga mampu memperlancar proses kelahiran, tetapi masyarakat

setempat sangat mempercayainya. Mungkin karena bahan-bahan yang

terdapat dalam racikan tersebut berkonotasi licin (dalam kehidupan

sehari-hari) sehingga diasumsikan bisa memperlicin jalan lahir. Hal yang

sama terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia, banyak berkembang di

masyarakat kita bahwa menjelang persalinan seorang ibu biasanya

dianjurkan untuk minum minyak goreng karena memiliki konotasi lancar

dan licin, tetapi secara ilmiah hal tersebut sama sekali tidak berguna.

Terkecuali mungkin atas pertimbangan psikologis sang ibu.

Bagian lain dari tumbuhan yang banyak dipergunakan adalah

buah, dari tabel di atas bisa dilihat misalnya buah pada tumbuhan

Page 52: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

47  

mahoni (Swietenia mahagoni) untuk mengobati penyakit asma, caranya

sangat sederhana yaitu dengan merebus buah tersebut dan air hasil

rebusannya diminum. Selain mengobati asma, ternyata biji dan daunnya

bisa dimanfaatkan masing-masing untuk menurunkan demam dan gatal-

gatal; buah mentimun (Cucumis sativus) dan labu siam ( Sechium edule)

untuk mengobati penyakit darah tinggi; buah tomat (Solanum

lycopersicum) untuk mengobati sariawan; buah pinang (Areca catechu)

untuk mengobati sakit gigi; buah pisang (Musa paradisiaca) untuk

melancarkan pencernaan; dan buah bligu (Benincasa hispida) untuk

mengobati penyakit tipes dan demam.

Bagian batang tumbuhan tertentu juga dipergunakan sebagai

bahan dalam racikan obat tertentu. Yang biasa dipakai adalah kulit

batangnya misalnya pada tumbuhan duwet (Syzgium cumini) untuk

mengobati penyakit tekanan darah tinggi; kulit batang tumbuhan Angsana

(Pterocarpus indicus) untuk mengobati penyakit sariawan, migren, dan

diare; kulit batang kayu cina (Dacridium elatum) untuk mengobati

penyakit-penyakit dalam; kulit batang tumbuhan jambu monyet

(Anacardium occidentale) untuk mengobati penyakit diare; Selain kulit

kayunya, pada bagian batang kadang-kadang hanya diambil getahnya

saja misalnya batang jarak pagar (Jatropa curcas) dan getah tumbuhan

Pulai (Alstonia scholaris) untuk mengobati penyakit gigi; getah kayu cina

(Dacridium elatum) dan getah talas (Colocasia gigantea) untuk mengobati

Page 53: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

48  

luka di kulit. Sedangkan batang tumbuhan yang dipergunakan secara

utuh adalah batang tumbuhan brotowali (Tinospora crispa) yang

bermanfaat untuk mengobati penyakit-penyakit dalam.

Selain daun, buah, batang, maka bagian akar juga banyak

dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini bisa ditemukan pada tumbuhan alang-

alang (Imperata cylindrica) untuk mengobati panas dalam; akar tumbuhan

kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dipakai untuk mengobati

penyakit keputihan pada wanita; akar tumbuhan tapak dara

(Catharanthus roseus) untuk mengobati penyakit reumatik; dan akar

tumbuhan sirih merah (piper crocatum) untuk mengobati penyakit sakit

maag.

Tumbuhan temu-temuan juga banyak dimanfaatkan sebagai

tanaman obat. Hampir semua responden yang diwawancarai pernah

menggunakan setidaknya 2 macam temu untuk mengobati penyakit

tertentu. Temu yang banyak dipergunakan misalnya kelompok kunyit,

baik kunyit kuning atau putih. Kunyit ini memiliki banyak manfaat

diantaranya untuk mengobati sakit perut berlebihan, atau untuk penyakit

yang tergolong berat seperti kanker payudara.

Beberapa penduduk penderita kanker yang diwawancarai lebih

memilih pengobatan tradisional yang dilakukan oleh sanro setempat.

Alasan pertama karena tidak mau dioperasi dan tentu saja permasalahan

ekonomi sebagai gambaran, jika menggunakan pengobatan medis maka

Page 54: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

49  

biaya yang pengobatan bisa jutaan rupiah, sedangkan bila berobat pada

sanro maka biaya berkisar 700-800 ribu saja. Selain menggunakan kunyit

putih (Curcuma zedoria), penyakit kanker payudara diobati dengan

menggunakan daun cocor bebek ( Kalanchoe pinnata) yang ditumbuk

dan ditempelkan pada area yang sakit. Tumbuhan lain yang biasa

digunakan untuk mengobati kanker adalah dengan menggunakan daun

sirsak (Annona muricata) , tumbuhan obat yang satu ini memang sudah

popular sebagai obat sakit berbagai macam kanker.

B. Peranan Sanro Dalam Masyarakat Kecamatan Tompobulu.

Keterbatasan akses kesehatan di kecamatan Tompobulu seperti

puskesmas, klinik klinik kesehatan menyebabkan masyarakat memilih

alternatif lain untuk mengatasi permasalahan kesehatannya. Salah

satunya adalah dengan menggunakan sistem pengobatan tradisional.

Sebagian masyarakat mempercayakan masalah kesehatannya pada

dukun (sanro), ini sangat umum terjadi pada masyarakat di desa-desa

atau kelurahan yang terdapat pada kecamatan Tompobulu. Dalam

kehidupan masyarakat tradisional, apabila seseorang memiliki

pengetahuan tentang pengobatan tradisional, maka dengan sendirinya

yang bersangkutan akan mendapatkan pengakuan status sosial yang

lebih tinggi dengan istilah dukun kampung. Pengetahuaan tentang obat-

obat tradisional dijaga kerahasiaannya dan hanya disampaikan secara

Page 55: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

50  

turun-temurun, serta sulit disampaikan secara bebas. Sanro yang ada di

kecamatan Tompobulu umumnya yang mempunyai pengetahuan tentang

pengobatan tradisional dan sudah berumur diatas 50 tahun sehingga

dikhawatirkan tidak ada generasi penerus yang memahami tentang

pengobatan tradisional dan akibatnya kesinambungan penggunaan obat

tradisional yang sudah dipakai akan terputus. Pada masyarakat

kecamatan Tompobulu dikenal 3 macam sanro yaitu: sanro pamanak

(dukun beranak), sanro pauruk (dukun ahli patah tulang), dan sanro

pakballe/biasa (memiliki keahlian mengobati penyakit dalam dan

sejenisnya).

Metode pengobatan yang dilakukan sanro untuk mengobati

penyakit para pasien pada umumnya adalah metode tradisional yang

telah di dapatkan secara turun temurun dari keluarga para sanro. Dari

hasil wawancara dengan beberapa sanro bahkan menyebutkan jika

pengetahuan-pengetahuan tentang pengobatan didapatkan dari mimpi

atau bisikan sehingga bisa jadi antara satu pasien dengan pasien yang

lain akan diterapkan cara pengobatan dan bahan yang berbeda meskipun

penyakitnya sama. Tetapi intinya jika ada pasien yang datang kepada

sanro, para sanro akan menerima mereka dengan senang hati,

memberikan pelayanan yang membuat para pasien senang.

Jika pasien datang ke rumah sanro untuk berobat, maka

pengobatan secara tradisional dilakukan di rumah sanro. Tapi

Page 56: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

51  

kadangkala para sanro di panggil ke rumah pasien atau di rumah sakit

tentunya dijemput oleh keluarga pasien untuk mengobati pasien di

rumahnya sendiri/rumah sakit. Selama ini, menurut pengakuan beberapa

sanro yang diwawancarai belum pernah ada pasien yang berobat kepada

sanro kemudian sembuh dan datang lagi berobat berobat kepada sanro

bersangkutan dengan penyakit yang sama. Jika ada pasien yang tidak

bisa diobati oleh para sanro, biasanya para sanro akan mengarahkan ke

puskesmas atau pustu setempat. Menurut para sanro, semua penyakit

ada obatnya, dan semua tumbuhan yang ada di sekitar kita merupakan

bahan obat yang bermanfaat untuk semua penyakit. Tapi diantara

semua tumbuahan hanya sedikit saja yang diketahui fungsi dan

manfaatnya.

Biasanya jika ada pasien yang berobat, para sanro menyiapkan

sendiri obatnya, tumbuhan obat biasanya diambil dari alam sekitar, baik

langsung dari hutan maupun dipinggir-pinggir jalan kampung, di ladang

atau di ambil dari pekarangan rumah. Beberapa sanro membudidayakan

tanaman obat secara sederhana sehingga bila diperlukan tidak perlu

jauh-jauh mencari bahannya.

Pengambilan bahan ini dilakukan apabila ada anggota masyarakat

yang sakit atau untuk dikeringkan dan disimpan sebagai cadangan obat

bagi keluarga atau masyarakat yang memerlukannya. Penyimpanan ini

biasanya dalam bentuk utuh atau racikan dari satu jenis tumbuhan obat,

Page 57: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

52  

biasanya dalam bentuk minyak obat yaitu racikan tumbuh-tumbuhan

tertentu yang dicampurkan minyak kelapa. Hampir semua sanro yang

ada dilokasi penelitian membuat racikan berupa minyak obat untuk

mengobati berbagai macam penyakit. Minyak ini kebanyakan dipakai

sebagai obat luar saja. Sangat jarang digunakan sebagai obat dalam. Hal

berbeda yang terjadi di daerah-daerah yang terdapat di pulau Lombok

atau Bali. Racikan obat dukun (belian) yang ada di pulau Lombok, selain

tersedia dalam bentuk minyak juga mereka biasa membuat racikan

berupa bubus (semacam lulur padat yang terbuat dari campuran rempah-

rempah dan beras). Perbedaan berikutnya minyak atau bubus ini selain

sebagai obat luar juga bisa menjadi obat dalam.

Tidak semua penyakit dapat disembuhkan oleh para sanro,

biasanya sesuai dengan keahlian masing-masing. Misalnya sanro

pamanak (Dukun beranak) memiliki keahlian untuk proses persalinan ibu

yang mau melahirkan, sanro pauruk (dukun urut) memiliki keterampilan

untuk penyakit patah tulang. Sedangkan sanro biasa/paballe (Dukun

Pengobatan) mengobati penyakit dalam, menular, dsb. Rata-rata para

sanro dalam praktek pengobatannya menggunakan do’a-do’a/mantra

yang telah dipelajari secara turun temurun. Ada do’a yang menggunakan

bahasa arab, ada juga do’a yang menggunakan bahasa daerah

setempat. Kebanyakan sanro pauruk (dukun urut) dalam praktek

pengobatannya hanya menggunakan minyak disertai do’a-do’a, tetapi jika

Page 58: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

53  

sakit korban agak parah, biasanya menggunakan ramuan herbal supaya

mempercepat proses penyembuhan patah tulang. Penggunaan do’a pada

saat pengobatan ini tidak terlepas dari kepercayaan para sanro bahwa

penyakit itu datangnya dari Allah, maka yang mampu menyembuhkan

hanyalah Allah. Di antara rahmat Allah bahwa bagaimanapun berat dan

memayahkannya suatu penyakit, namun Allah hendak memberikan bagi

seorang hamba, pasti si hamba akan diberi kemudahan mendapat obat

yang mujarab dan penyembuhan yang efektif.Dari Abu Hurairah

radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasulullah

Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

“Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan

obatnya.”(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim)

Sehingga tidak mengherankan jika do’a-do’a yang diamalkan pada

saat pengobatan juga mengambil juga dari ayat-ayat suci Alqur’an. Yang

menarik dari penggunaan tanaman obat untuk sanro pauruk di

kecamatan Tompobulu ini adalah beberapa rempah seperti jahe juga di

pakai dalam racikannya. Sedangkan dukun patah tulang yang ada di

pulau Lombok sangat pantang menggunakan jahe, mereka meyakini

bahwa jahe adalah salah satu media untuk memanggil roh-roh jahat.

Sehingga jika digunakan akan berbahaya bagi pasien.

Page 59: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

54  

BAB V

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak masyarakat

kecamatan Tompobulu kabupaten Gowa yang menerapkan pengobatan

tradisional untuk mengatasi masaah kesehatannya terutama dengan

menggunakan tumbuhan obat. Dari hasil penelitian tercatat sebanyak 73

jenis tumbuhan untuk mengobati lebih dari 30 macam penyakit diantaranya

sakit batuk, diare, luka, cacingan, demam, cacar, panas dalam, sariawan,

migren, darah tinggi, tipes, sakit kepala, maag, gusi bengkak, sakit gigi,

kurang nafsu makan, pelangsing badan, penambah ASI pada ibu menyusui,

luka luar, asma, keracunan, kencing batu, jantung, paru-paru, sakit mata,

hilang kesadaran, gatal-gatal, bisul, kanker payudara, memperlancar proses

melahirkan, bengkak, penyakit dalam, loyo, muntah-muntah, penghitam

rambut, reumatik, ngilu-ngilu, memperlancar pencernaan, ginjal, dan

diabetes.

Adapun bagian tumbuhan yang dimanfaatkan dari tumbuhan obat

tersebut mulai dari akar, batang, daun, kulit kayu, bunga, buah, biji dan

rimpangnya dengan cara pengolahan yang bermacam-macam tergantung

dari jenis penyakitnya. Sebagian tumbuhan dipergunakan secara tunggal

dalam racikannya, sebagian lagi diracik dengan bahan-bahan yang lain.

Page 60: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

55  

II. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lanjutan sehubungan dengan kandungan

kimia dari setiap jenis tumbuhan tersebut walaupun sudah ada beberapa

tanaman yang diketahui kandungan kimianya namun masih perlu diuji lagi

termasuk dosis yang tepat dalam penggunaannya beserta uji klinisnya.

Page 61: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

56  

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti UR. Kajian Etnobotani dan Aspek Konservasi Sengkubak

(Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels.) di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 2007.

Arifin HS. Tanaman Hias Tampil Prima. Jakarta: Penebar Swadaya. 2005. Ashar H. Etnobotani Rempah Dalam Makanan Adat Masyarakat Batak

Angkola Dan Mandailing [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 1994. Hamidu, Herna. Kajian Etnobotani Suku Buton (Kasus Masyarakat Sekitar

Hutan Lambusango Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara). Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Skripsi. (unpublik). 2009.

Kartiwa S, M Wahyuno. Hubungan Antara Tumbuhan dan Manusia dalam

Upacara Adat di Indonesia. Prosiding dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Departemen Pertanian RI, LIPI, Perpustakaan Nasional RI. 1992.

http://www. Kompas.com. 2011. Hayati ,Sulawesi Miliki Lebih dari 4.222 Jenis Flora . Kompas 14 November 2011. diakses tgl 25 maret 2013.

Martin GI. 1998. Etnobotani. M.Mohamed, penerjemah. Gland Switzerland : Kerjasama Natural History Publication (borneo), Kota Kinibalu dan World Life Fund for Nature.

Melalatoa, M.Y. Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia jilid 1 & 2. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. . 1995 Rahayu, Mulyati., Fransisca, M Setyawati. 2000. Etnobotani Sambiloto,

Pemanfaatannya Sebagai Bahan Obat Tradisional Warta Tumbuhan Obat Indonesia . Volume 3 No. 1

Riswan, Soedarsono Dan Dwi Andayaningsih. Keanekaragaman Tumbuhan

Obat YanDigunakan Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Sasak Lombok Barat. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 2 Juli 2008.

Page 62: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

57  

Roemantyo, HS dan A. Aliadi, 1994. Kaitan Pengobatan Tradisional dengan Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Alam Tropika Indonesia, Bogor

Soekarman, S Riswan. Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia.

Prosiding dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Departemen Pertanian RI, LIPI, Perpustakaan Nasional RI. 1992.

Sukandar E Y, Tren dan ParadigmaDunia Farmasi, Industri-Klinik- Teknologi

Kesehatan, disampaikan dalam orasi ilmiah Dies Natalis ITB, http://itb.ac.id/focus/ focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses Januari 2013

Sumaryono,W. Strategi Pengembangan Teknologi Formulasi dan Manufactur

Obat Alami, Kasus: Temulawak, Mengkudu dan Jinten. Prosiding Seminar Nasional XXV Tumbuhan Obat Indonesia. BPTO. Tawangmangu. 2004.

Sutarjadi. Jamu Menjadi Obat Tradisional Menuju ke Fitofarmaka

Laboratorium Farmasi-Farmakonosi. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. 1991.

Tjitrosoepomo G. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press. 1988. WHO, 2003, Traditional medicine, http://www.who.int/mediacentre/

factsheets/fs134/en/, diakses Januari 2013 Windadri, lorentina Indah Mulyati Rahayu, Tahan Uji , Himmah Rustiami.

2006. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Obat Oleh Masyarakat Lokal Suku Muna Di Kecamatan Wakarumba, Kabupaten Muna, Sulawesi Utara. Biodiversitas. Volume 7, Nomor 4 Oktober 2006 Halaman: 333-339

Zuhud EAM, Ekarelawan, Riswan S. Hutan Tropika Indonesia sebagai

Sumber Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat dalam Zuhud,E.A.M. dan Haryanto (eds.). Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan IPB – Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN). 1994.

Page 63: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

58  

LAMPIRAN

Foto-Foto Penelitian di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

 

 

Page 64: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

59  

 

 

 

Page 65: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

60  

 

 

 

Page 66: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

61  

 

 

 

Page 67: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

62  

 

 

 

Page 68: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

63  

 

 

 

Page 69: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

64  

 

 

Page 70: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

65  

 

 

 

Page 71: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

66  

 

 

 

Page 72: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

67  

 

 

 

Page 73: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

68  

 

 

 

Page 74: ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH …

 

69  

BIODATA PENULIS

Baiq Farhatul Wahidah, lahir tanggal 22 Pebruari

1975. Menamatkan studi sarjana pada program studi

Biolologi Fakultas MIPA Universitas Udayana pada

tahun 1999 dan Pasca Sarjana pada Program Studi

Biologi Universitas Gadjah Mada tahun 2004. Selepas

menyelesaikan studi, penulis mengabdikan diri sebagai

pengajar pada jurusan Biologi STKIP Hamzanwadi Selong (Lombok timur,

NTB) dan IKIP Mataram terhitung tahun 2004-2009.

Selain mengajar penulis aktif sebagai kepala Laboratorium Biologi

dan bendahara di unit PPKM (Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat) serta meneliti dibidang biologi dan pendidikan. Pada akhir

tahun 2009 penulis hijrah ke Makassar dan melanjutkan karir sebagai staf

pengajar dan dan dipercaya sebagai kepala laboratorium Biologi di UIN

Alauddin Makassar.