Upload
others
View
6
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 1
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN
FONDASI TIANG BOR DAN FONDASI RAKIT PELAT RATA PADA
GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK 1 INSTITUT TEKNOLOGI
SUMATERA
Tara I. Edytia, 21116164
Ahmad Yudi, S.T., M.T.
Rahmat Kurniawan, S.T., M.T.
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Institut
Teknologi Sumatera
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Fondasi berfungsi untuk mentranser beban yang dipikul oleh Fondasi tersebut dan kemudian
disalurkan ke tanah. pada umumnya Fondasi yang digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi
adalah Fondasi tiang, Fondasi tiang meneruskan beban hingga mencapai tanah keras. Pemilihan
Fondasi tiang akan menjadi tidak ekonomis apabila kedalaman tanah keras tidak jauh dari
permukaan. Pada bangunan bertingkat tinggi dan tanah dengan daya dukung rendah serta letak
tanah keras tidak terlalu dalam, Fondasi dangkal yang digunakan adalah Fondasi rakit. Penelitian
ini dilakukan untuk memberikan satu alternativ desain yang disarankan untuk mendapat
perencanaan yang efisien dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Fondasi yang efisien digunakan pada studi kasus
“Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera” dengan membandingkan mutu,
waktu pelaksanaan, dan biaya pelaksanaan antara Fondasi tiang bor dan Fondasi rakit. Gedung ini
memiliki panjang 56 meter dan lebar 24 meter serta berjumlah 4 tingkat. Fondasi tiang bor yang
direncanakan ialah berdiameter 0.5 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Fondasi rakit
yang direncanakan memiliki panjang dan lebar 58x26 meter dikedalaman 1 meter dibawah
permukaan tanah.
Hasil dari penelitian ini yakni pada Fondasi tiang bor memiliki daya dukung aksial sebesar 121.464
Ton dan daya dukung lateral sebesar 8.157 Ton dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp.
2.205.259.175,11 dan waktu pelaskanaan selama 100 hari serta pada pondari rakit memiliki daya
dukung sebesar 1053.20 kN/m2 dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 3.934.046.702,76 dan
waktu pengerjaan selama 195 hari. dengan demikian Fondasi yang efisien digunakan pada Gedung
Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan
adalah Fondasi tiang bor.
Kata Kunci : Fondasi Tiang Bor, Fondasi Rakit, Mutu, Waktu Pelaksanaan, Biaya Pelaksanaan,
efisien.
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 2
ABSTRACT
The foundation serves to transform the load carried by the foundation and then distributed to the
ground. In general, the foundation using for high-rise buildings is the pile foundation, the pile
foundation continues the load until it reaches hard soil. The choice of pile foundation will be
uneconomic if the depth of the hard soil is not far from the surface. In high-rise buildings and soil
with low bearing capacity and the location of hard soil is not too deep, the shallow foundation
using is the raft foundation. This research was conducted to provide an alternative design that is
recommended for efficient planning in terms of quality, time, and implementation costs.
This research was conducted to determine the efficient foundation used in the case study "Gedung
Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera" by comparing the quality, time of
implementation, and cost of implementation between the bored pile foundation and raft
foundation. This building has a length of 56 meters and a width of 24 meters with 4 levels. The
planned bored pile foundation is 0.5 meters in diameter with depths reaching 10 meters. The
planned raft foundation has a length and width of 58x26 meters at a thickness of 1 meter below
ground level.
The results of this study are that the bored pile foundation has an axial bearing capacity of 90.307
tons and a lateral bearing capacity of 25 tons with an implementation cost of Rp. 2.997.999.488,80
and the working time of 59 days and on the raft foundation have a bearing capacity of 570.87
kN/m2 with an implementation cost of Rp. 4.091.887.981,35 and the working time is 69 days. Thus
an efficient foundation is using at "Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera"
in terms of quality, time and cost of implementation is the bored pile foundation.
Keywords: Bored Pile, Raft Foundation, Quality, Implementation Time, Implementation Cost,
efficient.
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 3
1. PENDAHULUAN
Fondasi merupakan komponen bagian bawah
dari sebuah struktur yang berhubungan
langsung dengan tanah yang berfungsi untuk
mentransfer beban yang dipikul oleh fondasi
tersebut dan kemudian disalurkan ke tanah.
Fondasi dibuat menjadi kuat dan stabil agar
mampu menahan beban struktur diatasnya.
Pada umumnya fondasi yang digunakan
untuk bangunan bertingkat tinggi adalah
Fondasi dalam (Fondasi tiang). Tetapi
pemilihan penggunaan fondasi didasarkan
pada kondisi tanah di lokasi proyek.
Demikian pula dengan kondisi tanah pada
pemodelan beban struktur bangunan
bertingkat tinggi pada Laboratorium Teknik
1 Institut Teknologi Sumatera. Lapisan
tanahnya cukup baik yang kedalaman tanah
kerasnya tidak terlalu dalam sehingga dapat
diperkirakan untuk tidak perlu menggunakan
Fondasi dalam. Maka dari itu akan diambil
solusi dengan menggunakan Fondasi
dangkal.
Fondasi tiang meneruskan beban hingga
mencapai tanah keras. Namun, apabila tanah
keras terlalu dalam sehingga tidak dapat
dicapai, fondasi tiang dapat bekerja dengan
meneruskan beban ke tanah melalui tahanan
geser yang timbul akibat dengan gesekan
antara tanah dan fondasi. Biasanya beberapa
fondasi tiang digunakan dan disatukan oleh
poer (pile cap). Pada bangunan bertingkat
tinggi, fondasi dangkal yang digunakan
adalah fondasi rakit (Raft Foundation atau
Mat Foundation) dan bila tanah dengan daya
dukung rendah dapat pula digunakan fondasi
rakit.
Dalam dunia teknik sipil, diharuskan
melakukan perencanaan yang memiliki nilai
mutu yang tinggi, waktu yang cepat, dengan
biaya yang sekecil mungkin. Salah satunya
dalam pemilihan fondasi pada sebuah
bangunan, pemilihan jenis fondasi
didasarkan pada beberapa faktor, seperti
beban yang harus didukung, kondisi tanah
dasar, faktor lingkungan dan biaya.
Peninjauan kembali desain pada pemilihan
struktur fondasi dilakukan sebagai salah satu
alternativ desain yang disarankan untuk
mendapatkan perencanaan yang efisien.
Untuk memenuhi hal tersebut, pemilihan
antara fondasi tiang bor dan Fondasi rakit
dilakukan untuk mengetahui jenis fondasi
yang efisien digunakan bagi gedung
Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi
Sumatera ditinjau dari daya dukung Fondasi,
biaya pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan aplikasi berbasis
metode elemen hingga diantaranya aplikasi
ETABS 2016 untuk perencanaan struktur
atas yang mengeluarkan gaya-gaya dalam
yang digunakan dalam perencanaan pondasi,
SAFE 2016 digunakan untuk mendesain
pondasi rakit pelat rata, Lpile v.5 digunakan
untuk mendesain besarnya beban lateral yang
diterima oleh tiang unggal, Group v.8
digunakan untuk menganalisa kelompok
tiang, PcaColoumn untuk mendesain
kebutuhan tulangan serta Microsoft project
untuk memebuat durasi pekerjaan
(penjadwalan proyek).
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 4
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Stratifikasi Tanah dan Dimensi
Struktur Bangunan
a. Stratifikasi Tanah
Tabel 1. Hasil pengujian Bore Hole
No Kedalaman
(m) Simbol Deskripsi
N-
SPT
1 0.0 – 2.0
Lempung
warna cokelat
kehitaman
31
2 2.0 - 4.0
Lempung
berpasir
warna putih
konsistensi
tanah keras
42
3 4.0 – 6.0
Lempung berpasir
warna abu-
abu putih,
konsistensi
keras sekali
46
4 6.0 - 8.0
Lempung
berpasir
warna putih
keabu-abuan,
konsistensi
keras sekali
55
5 8.0 –
20.0
Pasir
membatu
berlempung
warna abu-
abu
konsistensi
sangat padat.
>
60
b. Dimensi struktur bangunan
Mendesain fondasi dari sebuah struktur
berupa Gedung Laboratorium Teknik 1
Institut Teknologi Sumatera yang berada di
kawasan kampus Institut Teknologi
Sumatera. Gedung Laboratorium ini telah
berdiri dan resmi dioperasikan sejak tahun
2018 dan memiliki panjang x lebar bangunan
sebesar 56 m x 24 m dan terdiri dari 3 tingkat
dengan lantai yang sejenis.
3.2. Perencanaan Fondasi Tiang Bor
Pada perencanaan tiang bor terdiri dari
perhitungan daya dukung aksial tekan, daya
dukung aksial tarik, daya dukung lateral,
daya dukung kelompok tiang hingga
penulangan tiang.
3.2.1. Daya Dukung Tiang Tunggal Aksial
Tekan
Pada pemodelan tiang bor diatas telah
ditentukan perhitungan yang efisien bagi
perencanaan tiang bor untuk gedung
laboratorium teknik 1 ITERA dengan
diameter tiang sebesar 0.7 m dan tinggi tiang
10 m.
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 5
a. Daya Dukung Ujung Tiang
Nilai ujung persatuan luas (qp) Bedasarkan nilai N-SPT (Reese and
Wright, 1977),
qp = 7 N
= 7 x (39.70)
= 277.96 T/m2
Qp = qp x A
= 277.95 T/m2 x 0.19625 m
= 106.91 T
b. Daya Dukung Selimut
Terdapat dua jenis perhitungan daya
dukung selimut tiang dibedakan
berdasarkan tanah lempung (Reese &
Wright, 1988) dan pada tanah pasir
(rata-rata antara Meyerhof. 1976 dan
Reese & Wright, 1977) dalam buku Ir.
Masyhur Irsyam, Catatan kuliah
rekayasa fondasi.
Pada Tanah Lempung
Qs = 𝜏 x p x l
= (𝛼 x cu) x p x l
Pada Tanah Pasir
Qs = 𝜏 x p x l
= (2N) x p x l
c. Daya Dukung Tiang Tunggal
Qall = Qu+Qs
SF
= 1164.00 + 106.91T
3
= 90.307 Ton 3.2.2. Daya Dukung Tiang Tunggal Aksial
Tarik
Daya dukung aksial tarik dapat
dihitung menggunakan rumus :
Qu= 0.75 Qs + Wp
= 0.75 x 164.00 T + Vbeton x γbeton = (123.00 T)+(2.26m3 x 2400 kg/m3)
= (123.00 T) + (5425.92 kg)
= (123.00 T) + (5.42 T)
= 128.43 T
Qall = Qu
SF
= 128.43
3
= 42.81 Ton 3.2.3. Daya Dukung Tiang Tunggal
Lateral
Perhitungan beban lateral menggunakan
aplikasi Lpile. Estimasi kapasitas lateral
tiang sesuai dengan besar deformasi lateral
izin kepala tiang. Besar deformasi lateral izin
tiang adalah 12 mm untuk gempa rencana dan
25 mm untuk gempa kuat dalam kondisi tiang
tunggal dan free-head. maka dapat
ditentukan besaran beban lateral ijin adalah
sebagai berikut :
Hall = 250 kN
= 25 T
3.2.4. Penentuan Jumlah Tiang Fondasi
yang Dipakai
Penentuan jumlah fondasi didapat dari
perhitungan menurut beban aksial maupun
beban lateral dan didapatkan kesimpulan
penggunaan tiang sebanyak 124 tiang.
3.2.5. Ananlisis Kelompok Tiang (Group
Tiang) Jarak Antar Tiang
s (minimum) > 2.5 d (diameter tiang)
s (minimum) > 2.5 (0.7)
1.8 m > 1.76 m
Konfigurasi Kelompok Tiang
Gambar 1. Konfigurasi Kelompok Tiang
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 6
Efisiensi Kelompok Tiang
Tabel 2. Efisiensi Kelompok Tiang
Tipe
Pile
Cap
n
Tiang m n S (m)
d
(m)
Eg Used
Labbare Seiler-
keeney
Los
Angeles Block
Failure
PC1 3 2 3 1.8 0.7 0.882 0.859 0.627 1.563 0.627
PC2 4 2 2 1.8 0.7 0.725 0.896 0.761 - 0.761
Menghitung beban normal Setelah
Penambahan Tiang Pada Pile Cap
- Tipe PC 1 (3 Tiang)
Pi = P
n +
My . xi
∑ xi² +
Mx . yi
∑ yi²
= 139.209
3 +
4.557 . (-0.8)
1.28 +
-3.426 . 0.25
0.125
= 43.56 Ton
Pmax ≤ Qall x Eg
49.25 ≤ 90.31 x 0.627
49.25 ≤ 90.31 (OK)
- Tipe PC 2 (4 Tiang)
Pi = P
n +
My . xi
∑ xi² +
Mx . yi
∑ yi²
= 198.26
4 +
0.041 . (-0.8)
2.17 +
-4.232 . 0.25
2.56
= 50.87 Ton
Pmax ≤ Qall x Eg
50.90 ≤ 90.31 x 0.761
50.90 ≤ 68.68 (OK)
Kontrol daya dukung aksial berdasarkan
Gempa Statik, Gempa Nominal, dan
Gempa Kuat.
Kontrol daya dukung aksial berdasarkan
konsensus TPKB DKI 2015 adalah sebagai
berikut,
Kondisi Statik = Fz < Qallg
136.64 T < 286.72 T
Kondisi Gempa Nominal = Fz<1.3 x Qallg
127.89T < 372.73 T
Kondisi Gempa Kuat = Fz < 1.56 x Qall
139.21 < 447.28 T
Efesiensi Lateral Kelompok Tiang
Daya dukung lateral kelompok tiang akan
mengalami reduksi yang disebabkan
karena konfigurasi beberapa tiang yang
berdekatan. Nilai reduksi yang dimaksud
disebut faktor modifikasi (fm). 4 faktor
yang memengaruhi fm adalah, Side by
Side Effect, Leading Effect, Trailing
Effect, dan Skewed Effect.
Analisa Menggunakan GROUP
Analisa menggunakan aplikasi GROUP
dilakukan untuk pengecekan terhadap
perilaku tiang kelompok melalui
pencekan beban aksial yang diterima tiang
kelompok dengan daya dukung tiang
(Qall), defleksi terhadap defleksi izin
sesuai dengan pengaruh faktor gempa,
pengecekan momen terhadap momen izin,
dan pengecekan gaya geser terhadap geser
izin.
3.2.6. Penurunan Kelompok Tiang Menurut SNI 8460:2017 menyatakan bahwa
penurunan yang diizinkan harus kurang dari 15
+ b/600 cm. Dengan persamaan sebagai
berikut :
Sg = Se√Bg
D
Se = Se(1) + Se(2) + Se(3)
Dengan,
Sg = Penurunan Kelompok tiang
Se = Penurunan Elastis Tiang Tuggal
Bg = Lebar kelompok Tiang
D = Diameter Tiang
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 7
Se(1) = Penurunan akibat deformasi tiang
tunggal
Se(2) = Penurunan tiang disebabkan oleh
beban yang bekerja pada ujung
tiang
Se(3) = Penurunan tiang disebabkan oleh
pengalihan beban sepanjang tiang
Dan beda penurunan tiang Menurut SNI
8460:2017 beda penurunan yang
diizinkan harus memenuhi L/300 dengan
L merupakan jarak antar kolom.
3.2.7. Penulangan Tiang Bor dan Pile Cap
Gambar 1. Penulangan Tiang Bor
Gambar 2. Penulangan Pile Cap
3.3. Analisis Perencanaan Fondasi Rakit Menurut American Concrete Institute
Commite (ACI 336) tahun 1988, fondasi rakit
seharusnya dirancang jika :
a. Spasi antar kolom pada suatu strip < 1.75
β
= metode konvensional
b. Spasi antar kolom pada suatu strip > 1.75
β
= metode flexible nilai modulus subgrade (K) adalah sebagai
berikut :
K = K(BXB)(1+0.5
B
L)
1,5
= 50000 (1 +0.5 x
24
56)
1.5
= 40476.19 kN/m3
menghitung nilai β yang merupakan parameter
penentuan pemelihan antara metode
konvensional dan metode flexible.
β =√L K
4 Ef If
4
= √56 m x 40476.19 kN/m3
4 x 23500 x (1
12 x 56 x 13)
4
= 0.962
Variasi spasi antar kolom yang dimiliki
Laboratorium Teknik 1 ITERA adalah 4 dan 8
m. maka, 1,75
β =
1,75
0.962 = 1.818
Jadi,
Spasi kolom > .,75
β
8 m > 1.818
Maka, metode yang dapat digunakan adalah
flexible element method.
3.3.1. Tebal dan Daya Dukung Fondasi
Rakit
Pada perencanaan yang telah dilakukan,
didapatkan ketebalan fondasi rakit setebal 1 m.
Dalam aplikasi SAFE 2016 nilai punching
shear harus diperhitungkan. Nilai punching
shear harus bernilai ≤ 1 pada setiap kolom.
Jika Nilai punching shear bernilai ≤ 1 maka
kontrol terhadap gaya geser pons pada fondasi
tergolong aman atau tidak terjadi keruntuhan
dan jika tidak memenuhi maka ketebalan
fondasi rakit harus ditambah.
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 8
Daya dukung fondasi rakit dihitung
menggunakan persamaan berikut :
qu(net) = 5.14 Cu (1 +0.195 (B
L))( 1 + 0.4 (
Df
B))
= 5.14 x 102 ( 1 +0.195(26
58))( 1 + 0.4 (
1
24))
= 570.87 kN/m2
Selanjutnya menghitung beban keseluruhan
pada kolom yang akan ditahan oleh fondasi :
q = Q
A- γ Df
= 67755.59
24 m x 56 m- 14.7 x 1
= 35.71 kN/m2
Dihasilkan,
qu(net) > q
570.87 kN/m2 > 35.71 kN/m2
Dengan demikian daya dukung fondasi rakit
mampu menahan beban yang diterimanya.
3.3.2. Penurunan Fondasi Rakit
penurunan fondasi rakit dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut :
a. Penurunan Elastik
Digunakan persamaan berikut :
Se = A1 A2 qo B
Es
Untuk nilai A1 dan A2 dapat dihitung
berdasarkan grafik dibawah ini :
Gambar 3. Grafik untuk Mencari A1
Sumber : Braja M Das
Gambar 4. Grafik untuk Mencari A2
Sumber : Braja M Das
Nilai A1 : L/B = 58/26
= 2.23
H/B = 7/2
= 0.269
Dengan melihat gambar 4.42. yang merupakan
grafik penentuan nilai A1 maka didapat nilai A1
sebesar 0.3.
Nilai A2 : Df/B = 1/26
= 0.038
Dengan melihat gambar 4.43. yang merupakan
grafik penentuan nilai A2 maka didapat nilai A2
sebesar 0.98.
Nilai Nilai qo merupakan hasil pembagian dari
beban kolom per satuan luas fondasi rakit :
qo = Q
A
= 67755.59 kN
58 m x 26 m
= 44.930 kN/m2
Es merupakan nilai modulus elastisitas tanah
lempung sebesar 20000 kN/m2. Maka
penurunan tiang adalah :
Se = A1 A2 qo B
Es
= 0.3 x 0.9 x 44.930 kN/m2 x 26 m
20000 kN/m2
= 0.015 m
= 15 mm
b. Penurunan Konsolidasi Primer
Menentukan nilai tekanan awal akibat beban
sendiri (P0)
P0 pada lapisan lempung
P0 = γ1 x h1
= 14.7 x 1
= 14.7 kN/m2
Menentukan nilai tekanan akibat beban
tambahan (∆p)
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 9
∆p = FZ
(B+Z) x (L+Z)
∆p1 pada lapisan lempung
∆p1 = FZ
(B+Z) x (L+Z)
= 67755.59
(26 + 0.5) x (58 +0.5)
= 43.70 kN/m2
Data tambahan,
Cc = 0.0626
eo = 1.246
P’c = 10 kN/m2 Dikarenakan P0 > P’c = 14.7 kN/m2 > 10
kN/m2 maka digunakan rumus penurunan
yakni normally consolidated, Jadi penurunan
konsolidasi pada tanah lempung yang terjadi
adalah sebesar,
Sc = HCc log
P0+ ∆p
P0
1+eo
= 1 x 0.0626 log
14.7 + 43.70
14.7
1 + 1.264
= 0.016 m
= 16 mm
c. Penurunan Konsolidasi Sekunder
Penurunan Sekunder dikenal pula denga
n sebutan Penurunan Rangkak (creep),
terjadi setelah Penurunan Konsolidasi.
Penurunan ini terjadi akibat penyesuaian
butir-butir tanah pada kerangka tanah setelah
tegangan air pori berlebih terdisipasi sempurna
(u = 0). Penurunan sekunder biasanya terjadi
di tanah dengan lempung organik (gambut)
yang sangat mampu mampat (compressible).
Dan total penurunan konsolidasi yang terjadi
adalah,
St = Se + Sc +Ss
= 16 mm + 16 mm + 0 mm
= 32 mm
Menurut Skempton dan McDonald tahun 1956
nilai batas maksimum penurunan pada tanah
lempung sebesar 45 mm, dan hasil total
penurunan konsolidasi yang terjadi sebesar 32
mm dan tergolong aman karena tidak melebihi
batas penurunan maksimumnya sedangkan
menurut SNI 8460:2017 batas penurunan izin
yang diizinkan harus < 15 cm x b/600 maka,
Penurunan izin < 15 cm + b/600
Penurunan izin < 15 cm + 2600/600
Penurunan izin < 15 cm + 4.33 cm
3.2 cm < 19.33 cm (OK)
3.2.3. Penulangan Fondasi Rakit
Tabel 3. Penulangan Pondasi Rakit
3.2.4. Rencana Anggaran Biaya
Dalam membuat rancangan biaya pekerjaan
maka harus terlebih dahulu menghitung
volume pekerjaan yang akan dilakukan,
menghitung harga satuan, dan total seluruh
biaya. Rencana anggaran biaya ini
menggunakan harga satuan daerah Lampung
Selatan Triwulan 3 Tahun 2019.
JUMLAH SPASI-TUL JUMLAH SPASI-TUL JUMLAH SPASI-TUL JUMLAH SPASI-TUL
1-2 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
2-3 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300
3-4 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300
4-5 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300
5-6 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
6-7 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
7-8 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
8-9 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
9-10 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
10-11 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
11-12 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
12-13 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
13-14 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
14-15 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
15-16 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
16-17 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
17-18 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
18-19 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
19-20 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
20-21 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
21-22 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
22-23 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
23-24 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
24-25 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
25-26 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
26-27 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
27-28 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
28-29 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
29-30 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
30-31 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
31-32 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
32-33 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
33-34 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
34-35 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
35-36 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
36-37 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
37-38 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
38-39 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
39-40 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
40-41 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
41-42 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
42-43 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
43-44 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
44-45 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
45-46 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
46-47 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
47-48 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
48-49 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
49-50 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
50-51 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
51-52 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
52-53 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300
53-54 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300
54-55 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300
55-56 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300
AREA ARAH X
AREA Y
0-4 0-8 0-16 0-24PENULANGAN
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 10
a. Rencana anggaran biaya pondasi tiang bor
Tabel 4. Rancangan Anggaran Biaya Fondasi Tiang Bor
Dari hasil perhitungan biaya pelaksanaan fondasi tiang bor yang disajikan pada tabel diatas didapat
total keseluruhan biaya fondasi tiang bor mulai dari pekerjaan persiapan hingaan pengeboran sebesar Rp. 2,997,999,488.80.- terbilang sebesar dua milyar sembilan ratus sembilan puluh tujuh
juta empat ratus delapan puluh delapan rupiah.
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) TOTAl (Rp)
1 2 3 4 5 6 = (4 x5)
A Pekerjaan Persiapan
1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 168 68,286.46Rp 11,472,125.28Rp
2 Pembersihan Lahan m3
278.40 7,430.94Rp 2,068,772.55Rp
13,540,897.83Rp
B Pekerjaan Tanah
1 Galian Pile Cap tipe 1 m3 8.06 17,617.76Rp 142,069.64Rp
2 Galian Pile cap tipe 2 m3 58.06 17,617.76Rp 1,022,901.40Rp
3 Pembuangan Tanah Pile Cap tipe 1 m3 8.06 8,943.41Rp 72,119.66Rp
4 Pembuangan Tanah Pile Cap tipe 2 m3 58.06 8,943.41Rp 519,261.55Rp
5 Pasir Urug pile cap tipe 1 t. 10 cm m3 2.12 231,400.93Rp 491,606.64Rp
6 Pasir Urug pile cap tipe 2 t. 10 cm m3 16.13 231,400.93Rp 3,732,034.17Rp
1,756,352.25Rp
C Pekerjaan Struktur Bawah
Pile Cap Type 1 - 4 Unit
1 Lantai Kerja Pile Cap t.5 cm m3 1.15 634,154.62Rp 730,546.12Rp
2 Besi D25 kg 203.58 22,046.61Rp 4,488,271.88Rp
3 Cor Beton K-300 m3 7.33 1,212,893.00Rp 8,889,845.88Rp
4 Bekisting m2 6.62 217,831.35Rp 1,442,914.86Rp
Pile Cap Type 2 - 28 Unit
1 Lantai Kerja Pile Cap t.5 cm m3 8.06 634,154.62Rp 5,113,822.86Rp
2 Besi D22 kg 1408.36 22,046.61Rp 31,049,677.04Rp
3 Cor Beton K-300 m3 56.45 1,212,893.00Rp 68,465,384.06Rp
4 Bekisting m2 47.04 217,831.35Rp 10,246,786.70Rp
Pekerjaan Sloof
1 Besi D 16 kg 15,645.69 31,204.80Rp 488,220,679.32Rp
2 Besi D 10 kg 3,100.30 31,204.80Rp 96,744,132.22Rp
3 Pasir Urug m3 10.86 258,702.40Rp 2,810,284.17Rp
4 Lantai Kerja m3 21.73 867,169.85Rp 18,840,132.05Rp
5 Bekisting Batako m2 473.98 354,618.81Rp 168,081,867.37Rp
6 Cor Beton m3 144.45 2,193,565.00Rp 316,867,044.95Rp
Pondasi Bored Bile - 124 unit
1 Pekerjaan pondasi borepile Ls 1240 1,419,928.10Rp 1,760,710,849.24Rp
2,982,702,238.72Rp
2,997,999,488.80Rp
Total Pekerjaan Persiapan
Total Pekerjaan Tanah
Total Pekerjaan Struktur Bawah
Total
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 11
b. Rencana anggaran biaya pondasi tiang bor
Tabel 5. Rancangan Anggaran Biaya Fondasi Rakit
Dari hasil perhitungan biaya pelaksanaan fondasi rakit yang disajikan pada tabel diatas didapat
total keseluruhan biaya fondasi rakit mulai dari pekerjaan persiapan hingga pengeboran sebesar
Rp. 4,091,887,981.35.- terbilang sebesar empat milyar Sembilan puluh satu juta delapan ratus
delapan puluh tujuh ribu sembilan ratus delapan puluh satu rupiah.
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) TOTAl (Rp)
1 2 3 4 5 6 = (4 x5)
I Pekerjaan Persiapan
1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m1 168 68,286.46Rp 11,472,125.28Rp
2 Pembersihan Lahan m3 278.4 7,430.94Rp 2,068,772.55Rp
Total Pekerjaan Persiapan 13,540,897.83Rp
II Pekerjaan Tanah
1 Galian Tanah m3 1508 17,617.76Rp 26,567,586.18Rp
2 Pembuangan tanah m3 1508 8,943.41Rp 13,486,662.56Rp
3 Pasir Urug t. 10 cm m3 150.8 231,400.93Rp 34,895,259.94Rp
Total Pekerjaan Tanah 74,949,508.68Rp
III Pekerjaan pondasi Rakit
1 Segmen 1
Lantai kerja beton K-125 m3 29 634,154.62Rp 18,390,483.98Rp
Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 126 403,663.70Rp 50,861,626.20Rp
Pembesian Pelat kg 19867.65 22,046.61Rp 438,014,417.41Rp
Pengecoran Pelat m3 290 1,212,893.00Rp 351,738,970.00Rp
Segmen 2
Lantai kerja beton K-125 m3 23.2 634,154.62Rp 14,712,387.18Rp
Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 124 403,663.70Rp 50,054,298.80Rp
Pembesian Pelat kg 20675.37 22,046.61Rp 455,821,831.72Rp
Pengecoran Pelat m3 232 1,212,893.00Rp 281,391,176.00Rp
Segmen 3
Lantai kerja beton K-125 m3 46.4 634,154.62Rp 29,424,774.37Rp
Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 132 403,663.70Rp 53,283,608.40Rp
Pembesian Pelat kg 22888.4 22,046.61Rp 504,611,790.28Rp
Pengecoran Pelat m3 464 1,212,893.00Rp 562,782,352.00Rp
Segmen 4
Lantai kerja beton K-125 m3 52.2 634,154.62Rp 33,102,871.16Rp
Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 134 403,663.70Rp 54,090,935.80Rp
Pembesian Pelat kg 21408.55 22,046.61Rp 471,985,905.54Rp
Pengecoran Pelat m3 522 1,212,893.00Rp 633,130,146.00Rp
4,003,397,574.84Rp
4,091,887,981.35Rp
Total Pekerjaan Pondasi Rakit
Total
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 12
3.15. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan perlu direncanakan sebelum proyek konstruksi dikarenakan untuk
mendapatkan hasil perencanaan secara efisien. Waktu pelaksanaan pekerjaan tiang bor akan
dibandingkan dengan waktu pelaksanaan fondasi rakit. Analisis tersebut akan dilakukan analisa
bar chart menggunakan alat bantu Microsoft project.
a. Waktu pelaksanaan fondasi tiang bor
Gambar 5. Penjadwalan Fondasi Tiang Bor
Berdasarkan hasil analisa menggunakan Microsoft project, didapatkan waktu pelaksanaan untuk
fondasi tiang bor selama 59 hari.
b. Waktu pelaksanaan fondasi rakit
Gambar 6. Penjadwalan Fondasi Rakit
Berdasarkan hasil analisa menggunakan Microsoft project, didapatkan waktu pelaksanaan untuk
fondasi rakit selama 69 hari.
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 13
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan:
a. Besar daya dukung fondasi tiang bor
adalah, untuk daya dukung tiang
tunggal aksial sebesar 90.307 Ton dan
untuk daya dukung tiang tunggal lateral
sebesar 25 Ton.
b. Besar daya dukung fondasi rakit
sebesar 570.87 kN/m2 dengan total luas
fondasi sepanjang 58 meter dan lebar
26 meter.
c. Dimensi yang dibutuhkan pada fondasi
tiang bor meliputi diameter tiang
sebesar 0.7 meter dan kedalaman tiang
sedalam 10 meter berjumlah 124 tiang
bor dengan dua jenis pile cap. Serta
dimensi yang dibutuhkan pada fondasi
rakit yakni mengikuti luas bangunan
dengan panjang 58 meter dan lebar 26
meter serta ketebalan fondasi setebal 1
meter.
d. Anggaran biaya yang dibutuhkan pada
perencanaan fondasi tiang bor sebesar
Rp. 2,997,999,488.80.- dan Anggaran
biaya yang dibutuhkan pada
perencanaan fondasi rakit sebesar Rp.
4,091,887,981.35.- maka, fondasi tiang
bor lebih hemat 26.73% dari fondasi
rakit.
e. Waktu pelaksanaan yang dibutuhkan
pada perencanaan tiang bor adalah
selama 59 hari sedangkan waktu
pelaksanaan fondasi rakit dibutuhkan
waktu selama 69 hari, maka waktu
pelaksanaan fondasi tiang bor 1.5 kali
lipat lebih cepat dari waktu
pelaksanaan fondasi rakit.
f. Perencanaan fondasi tiang bor
merupakan perencanaan fondasi yang
efisien digunakan pada gedung
laboratorium teknik 1 Institiut
Teknologi Sumatera dari segi mutu,
biaya, dan waktu pelaksanaan.
4.2. Saran
Setelah melakukan penelitian, ada beberapa
saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
a. Diperlukan analisis perhitungan
dengan jenis fondasi rakit lainnya
untuk meminimalisirkan banyak
penulangan yang akan digunakan.
b. Pada proses perencanaan baik pada
fondasi tiang bor dan fondasi rakit
diharapkan lebih memperhatikan
satuan yang digunakan.
c. Pada proses pemodelan menggunakan
bantuan aplikasi, untuk lebih
memperhatikan hasil output program
yang akan digunakan untuk inputan
pada program selanjutnya atau
perhitungan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ameratungga , J., Sivakugan, N., & Das, B.
M. (2015). Correlation of Soil and
Rock Properties In Geotechnical
Engineering. Brisbane, Townsville,
Henderson: Springer. Bowles, Joseph
E. 1997. Analisis dan Desain Fondasi
Jilid 2, Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga.
American Petroleum Institute, 2002,
Recommended Practice for Planning,
Designing, and Constructing Fixed
Offshore Platform –Working Stress
Design ERRATA AND
SUPPLEMENT, Washington, D.C.,
USA.
Bahagianda, Dhyna Annisa Magfira. Analisis
Desain Fondasi Rakit Untuk Bangunan
bertingkat Dengan Metode
Konvensional (Conventional rigid
Method), Tugas Akhir. Universitas
Lampung.
Bowles, Joseph E. 1988 Analisis dan Desain
Fondasi Jilid 1, Edisi Keempat.
Jakarta: Erlangga.
Codoto, P.D., 1983, Foundation Design
Principles and Practice, Prentice-Hall
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 14
Das, Braja M., 2016, Principles of
Foundation Engineering 8th Edition,
Cengage Learning, Stamford.
Girsang P., 2009. Analisa Daya Dukung
Fondasi Bor Pile Pada Proyek Gedung
Crystal Square Jalan Imam Bonjol no.
6 Medan. Medan : Universitas
Sumatera Utara.
Gunawan, Rudi. 1983. Pengantar Teknik
Fondasi. Yogyakarta: Kanisius.
Hardiyatmo, H. C. (2006). Teknik Fondasi 1.
Yogyakarta: Beta Offset.
Hardiyatmo, H. C. (2006). Teknik Fondasi 2.
Yogyakarta: Beta Offset
Hardiyatmo, Hary Christady. 2010.
Stabilisasi Tanah Untuk Pekerjaan
Jalan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Irsyam, M. (2012). SI-3221 Rekayasa
Fondasi. Bandung : ITB Press.
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal
Bina Marga. (2019). Kumpulan
Korelasi Parameter Geoteknik dan
Fondasi. Jakarta: Kementerian PUPR.
Lumy, David., 2016. Tinjauan Fondasi Rakit
Dan Metode Pelaksanaan Pada
Pembangunan Gedung Sekolah Dian
Harapan Manado, Politeknik Negeri
Manado: Tugas Akhir.
Pedoman Perenca’naan Pembebanan untuk
Rumah dan Gedung Tahun 1987.
Amaliah, Rizka., 2018. Analisa Daya
Dukung Dan Penurunan Fondasi
Tiang Bor Jempatan Outer Ring Road
2, Institut Pertanian Bogor: Tugas
akhir.
Saris, C.S., 2018. Evaluasi Desain Fondasi
Tiang Bor Gedung Asrama 5 Tingkat
Di Kampus Institut Teknologi
Sumatera, Bandar Lampung: Tugas
akhir.
Setiadi, Budi, 1994, “Korelasi Beberapa
Parameter Tanah Dari Beberapa
Lokasi Di Jakarta dan Jawa Barat”,
Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Setyo Budi, Gogot. 2011. Fondasi Dangkal.
Yogyakarta: Andi.
Sigar, Recky. 2016. Tugas Akhit
“Perencanaan Fondasi Tiang pancang
dan Metode pelaksanaan
Pembangunan Ruko Mega Profit
Kawasan Megamas Manado”,
Politeknik Negeri Manado, Manado.
Sitepu, Arif Rahman H., (2019). “Studi
Numerik Faktor Efisiensi Daya
Dukung Aksial Kelompok Tiang
Fondasi”. Tugas Akhir. Institut
Teknologi Sumatera, Lampung.
Skempton, A. W. (1953). The Colloidal
Activity of Clays. Proceedings 3rd
International Conference onSoil
Mechanics and Foundation
Engineering, Volume 1 Number 57 –
61. London.
SNI 1726:2012 mengenai “Tara cara
perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan bangunan gedung
dan non gedung”
SNI 1727:2013 mengenai “Beban minimum
untuk perancangan bangungan gedung
dan struktur lain”
SNI 2487:2013 mengenai “Persyaratan beton
struktural untuk bangunan gedung”
SNI 2487:2019 mengenai “Persyaratan beton
struktural untuk bangunan gedung dan
penjelasan”.
SNI 8460:2017 mengenai “Persyaratan
perancangan geoteknik”
Surjandari, N.S., 2007. Analisa Penurunan
Fondasi Rakit Pada Tanah Lunak.
Jurnal Gema Teknik, volume 2.
Sosrodarsono, Suyono, dan Nakazawa,
Kazuto, 2000, Mekanika Tanah dan
Teknik Fondasi, Pradnya Paramita,
Jakarta.
Suryolelono, K. Basah. 1994. “Teknik
Fondasi Bagian II”. Naviri, Jakarta.
Terzaghi, K. and Peck, R.B., 1948, Soil
Mechanics in Engineering Practice,
Wiley, New York