Biaya Teknis Bangunan 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bangunan

Citation preview

BIAYA TEKNIS BANGUNAN 2013

(Sumber : www.mappi.or.id, update Maret 2014)

DEFINISI 1. Rumah Sangat Sederhana (RSS) adalah : rumah tidak bersusun, luas tanah dan bangunan

umumnya kecil (=36m2/54m2), desain bangunan sederhana tanpa perhitungan struktur yang ketat, tanpa mempertimbangkan keindahan dan kenyamanan di dalam rumah, bahan bangunan yang digunakan sangat sederhana tanpa finishing dan dalam proses pembangunan tanpa adanya pengawasan yang memadai.

2. Rumah Sederhana (RS) adalah : umumnya rumah tidak bersusun, luas tanah dan bangunan umumnya sama atau lebih luas dari Rumah Sangat Sederhana (=36m2/54m2), desain bangunan sederhana tanpa perhitungan struktur yang ketat, tanpa mempertimbangkan keindahan dan kenyamanan di dalam rumah, bahan bangunan yang digunakan bahan kelas sederhana dan biasanya diadakan finishing. Dalam proses pembangunan tanpa adanya pengawasan yang memadai.

3. Rumah Kelas Menengah :ukuran luas tanah dan bangunan lebih besar dari rumah sederhana (= 75m2/120m2) desain arsitektur telah memperhatikan keindahan dan kenyamanan (tata ruang yang baik, mempunyai r. tamu, r. keluarga dan r. makan yang terpisah, kamar tidur minimal 3, ada dapur, ada kamar pembantu dan gudang, ada garasi mobil untuk 1 mobil, ada halaman / taman), dengan perhitungan struktur yang memadai, bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan dengan kelas yang baik, dalam proses pembangunan diadakan pengawasan yang memadai.

4. Rumah Kelas Mewah : ukuran luas tanah dan bangunan lebih besar dari rumah kelas menengah (=350m2/600m2) desain arsitektur memperhatikan keindahan/estetika (paduan jenis bahan, warna dll) dan kenyamanan (tata ruang yang baik, (tata ruang yang baik, mempunyai r. tamu, r. keluarga dan r. makan yang terpisah, kamar tidur minimal 4 kamar, ada dapur kotor, dapur bersih, ada kamar pembantu minimal 2 kamar, ada gudang, ada garasi mobil untuk minimal 2 mobil, ada ruang khusus seperti ruang kerja, perpustakaan dan fasilitas olah raga, ada halaman/taman dll) juga memperhatikan unsur eksklusifitas, struktur bangunan diperhitungkan secara cermat, bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan pilihan terbaik, dalam proses pembangunan diadakan pengawasan yang sangat ketat baik dari sisi arsitektur maupun strukturnya.

5. Rumah Susun/Apartemen Sederhana, adalah Rumah Susun/Apartemen di mana setiap satuan rumah susun/unit apartemen memiliki luas lantai tidak lebih dari 36 m2, bahan finishing di dalam dan di luar bangunan menggunakan bahan yang sederhana.Utilitas dalam bangunan, sarana dan prasarana umum yang tersedia terbatas dan sederhana.Terletak di lingkungan dengan fasilitas lingkungan yang terbatas dan sederhana.

6. Rumah Susun/Apartemen Kelas Menengah, adalah Rumah Susun/Apartemen di mana setiap satuan rumah susun/unit apartemen memiliki luas lantai 45 m2 atau lebih, bahan finishing di dalam dan di luar bangunan menggunakan bahan kelas yang baik. Utilitas bangunan, sarana dan prasarana umum yang tersedia lengkap dengan kondisi yang baik.Terletak di lingkungan dengan fasilitas yang lengkap dengan kualitas yang baik. 7. Rumah Susun/Apartemen Mewah, adalah Rumah Susun/Apartemen di mana setiap satuan rumah susun/unit apartemen memiliki luas lantai 45 m2 atau lebih, bahan finishing di dalam dan di luar bangunan menggunakan bahan pilihan dengan memperhatikan eksklusifitas. Utilitas bangunan, sarana dan prasarana umum yang tersedia lengkap dengan kondisi yang baik. Terletak di dalam lingkungan dengan fasilitas lingkungan yang lengkap dengan kualitas yang baik cenderung eksklusif.

Landasan Hukum : 1. Peraturan OJK (d.h. Bapepam) berkaitan dengan Profesi Penunjang Pasar Modal (Penilai) 2. Peraturan Menteri Keuangan : PMK 125/2008 3. Standar Penilaian Indonesia 2007 dan 2013 4. Peraturan dan perundang-undangan Pekerjaan Umum Adapun analisa perhitungan harga satuan pekerjaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan RCN pada BTB sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan. (SNI 3434:2008) 2. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan. (SNI 3835 : 2008) 3. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan (SNI 3835 : 2008) 4. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan. (SNI 2837:2008) 5. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan. (SNI 2839 : 2008) 6. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan alumunium untuk konstruksi bangunan

gedung dan perumahan. (SNI 7393 : 2008) 7. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan. (SNI 7394:2008) 8. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi

bangunan gedung dan perumahan (SNI 7395 :2008) 9. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan

perumahan (SNI 6897 :2008) Manfaat Penggunaan sistem BTB : 1. Standarisasi Dasar perhitungan RCN untuk bangunan 2. Mudah digunakan dan efisien secara waktu 3. Terintegrasi terhadap peraturan, SNI dan SPI 4. Perhitungan RCN berbasis pada pasar yang selalu di update

PROVINSI DKI JAKARTA :

Indikasi Umur Ekonomis Bangunan

Pedoman indikasi umur ekonomis bangunan ini disusun, dengan asumsi bangunan dibangun sesuai norma-norma yang biasa dilakukan di Indonesia, secara terus menerus dimanfaatkan sesuai fungsinya dan dilakukan perawatan secara teratur. Bangunan rumah tinggal : 1. Rumah tinggal kelas sederhana : 25 tahun 2. Rumah tinggal kelas menengah : 40 tahun 3. Rumah tinggal kelas mewah : 50 tahun Bangunan Ruko/Rukan : 1. Toko/kios (1 lantai) individu : 20 tahun 2. Ruko/Rukan (2-4 lantai) Sederhana : 30 tahun 3. Ruko/Rukan, (2-4 lantai) Menengah & Mewah : 40 tahun