17
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 17 Pages pp. 48- 64 Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 48 KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSAANAAN PROYEK (STUDI KASUS REHABILITASI PRASARANA PERTANIAN PASCA TSUNAMI PAKET III KABUPATEN ACEH BARAT) Zakia 1 , Abdullah 2 , Tripoli 2 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: One goal of the project development Tsunami Rehabilitation of Agriculture Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means of managing and delivering water to meet agricultural water needs to regulate the system of planting in a timely manner to support the promotion of income in agriculture. Generally in the project implementation period is very common problems such as delays in implementation time. Due to the emergence of these problems occur is the impact of delay completion of the work or the increased cost of the project. To avoid the things mentioned above it is necessary to study or analysis of the causes of delay in project implementation time. In conducting this analysis, the method used is a statistical method, namely analysis and reliability analysis of variance. Scale used to measure the Likert scale. From the results of this analysis in mind the main factor or ranking based on the mean value of the highest to the lowest resolution of the causes of delays in project planning and scheduling aspect, other aspects (aspect beyond the ability of owners and contractors), and document aspects of the scope of work (contracts), aspects of organizational systems, coordination and communication, aspects infection systems, control and evaluation of the work, aspects of readiness / preparation of resources. study of the causes of delay in this project suggested to the parties involved in construction to pay more attention again the conditions and factors that may affect the completion of the work so that the things that are not expected such delays can be anticipated completion of the project and the project soon can run smoothly fit than expected in the future. Keywords: Project, delay, cost increase Abstrak: Salah satu tujuan pembangunan proyek Rehabilitasi Prasarana Pertanian Pasca Tsunami Paket III Kabupaten Aceh Barat adalah membangun saluran sebagai sarana tempat menata dan mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan air pertanian sehingga mengatur sistim penanaman secara tepat waktu untuk menunjang peningkatan penghasilan di bidang pertanian. Umumnya dalam masa pelaksanaan proyek sangat sering terjadi permasalahan seperti keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan. Akibat timbulnya permasalahan ini maka dampak yang terjadi adalah keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau terjadinya peningkatan biaya pelaksanaan proyek. Untuk menghindari hal- hal tersebut diatas maka perlu dilakukan kajian atau analisis tentang penyebab keterlambatan waktu pelaksanaan proyek. Dalam melakukan analisis ini, metode yang digunakan adalah metode statistik yaitu analisis reabilitas dan analisis varians. Skala yang digunakan untuk pengukuran adalah skala Likert. Dari hasil analisis ini diketahui faktor utama atau rangking berdasarkan nilai mean tertinggi sampai terendah penyebab keterlambatan penyelasaian proyek adalah aspek perencanaan dan penjadwalan, aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor), aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak), aspek sistim organisasi, koordinasi dan komunikasi, aspek sistim insfeksi, control dan Evaluasi pekerjaan, aspek kesiapan/penyiapan sumber daya. kajian penyebab keterlambatan pelaksaanaan proyek ini disarankan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konstruksi agar dapat lebih memperhatikan lagi kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam penyelesaian pekerjaan agar nantinya hal-hal yang tidak diharapkan seperti keterlambatan penyelesaian proyek dapat diantisipasi segera dan proyek dapat berjalan lancar sesuai dari yang diharapkan pada masa mendatang. Kata kunci : Proyek, Keterlambatan, Peningkatan biaya

KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

  • Upload
    ngodiep

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 17 Pages pp. 48- 64

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 48

KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSAANAAN

PROYEK (STUDI KASUS REHABILITASI PRASARANA

PERTANIAN PASCA TSUNAMI PAKET III KABUPATEN

ACEH BARAT)

Zakia1, Abdullah

2, Tripoli

2

1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Abstract: One goal of the project development Tsunami Rehabilitation of Agriculture Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means of managing and delivering water to meet agricultural water needs to regulate the system of planting in a timely manner to support the promotion of income in agriculture. Generally in the project implementation period is very common problems such as delays in implementation time. Due to the emergence of these problems occur is the impact of delay completion of the work or the increased cost of the project. To avoid the things mentioned above it is necessary to study or analysis of the causes of delay in project implementation time. In conducting this analysis, the method used is a statistical method, namely analysis and reliability analysis of variance. Scale used to measure the Likert scale. From the results of this analysis in mind the main factor or ranking based on the mean value of the highest to the lowest resolution of the causes of delays in project planning and scheduling aspect, other aspects (aspect beyond the ability of owners and contractors), and document aspects of the scope of work (contracts), aspects of organizational systems, coordination and communication, aspects infection systems, control and evaluation of the work, aspects of readiness / preparation of resources. study of the causes of delay in this project suggested to the parties involved in construction to pay more attention again the conditions and factors that may affect the completion of the work so that the things that are not expected such delays can be anticipated completion of the project and the project soon can run smoothly fit than expected in the future.

Keywords: Project, delay, cost increase

Abstrak: Salah satu tujuan pembangunan proyek Rehabilitasi Prasarana Pertanian Pasca Tsunami

Paket III Kabupaten Aceh Barat adalah membangun saluran sebagai sarana tempat menata dan

mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan air pertanian sehingga mengatur sistim penanaman secara

tepat waktu untuk menunjang peningkatan penghasilan di bidang pertanian. Umumnya dalam masa

pelaksanaan proyek sangat sering terjadi permasalahan seperti keterlambatan waktu pelaksanaan

pekerjaan. Akibat timbulnya permasalahan ini maka dampak yang terjadi adalah keterlambatan

penyelesaian pekerjaan atau terjadinya peningkatan biaya pelaksanaan proyek. Untuk menghindari hal-

hal tersebut diatas maka perlu dilakukan kajian atau analisis tentang penyebab keterlambatan waktu

pelaksanaan proyek. Dalam melakukan analisis ini, metode yang digunakan adalah metode statistik

yaitu analisis reabilitas dan analisis varians. Skala yang digunakan untuk pengukuran adalah skala

Likert. Dari hasil analisis ini diketahui faktor utama atau rangking berdasarkan nilai mean tertinggi

sampai terendah penyebab keterlambatan penyelasaian proyek adalah aspek perencanaan dan

penjadwalan, aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor), aspek Lingkup dan

Dokumen pekerjaan (kontrak), aspek sistim organisasi, koordinasi dan komunikasi, aspek sistim

insfeksi, control dan Evaluasi pekerjaan, aspek kesiapan/penyiapan sumber daya. kajian penyebab

keterlambatan pelaksaanaan proyek ini disarankan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konstruksi

agar dapat lebih memperhatikan lagi kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam

penyelesaian pekerjaan agar nantinya hal-hal yang tidak diharapkan seperti keterlambatan penyelesaian

proyek dapat diantisipasi segera dan proyek dapat berjalan lancar sesuai dari yang diharapkan pada

masa mendatang.

Kata kunci : Proyek, Keterlambatan, Peningkatan biaya

Page 2: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 49

Dalam pelaksanaan rehabilitasi sarana dan

prasarana tentunya terdapat kendala-kendala

mengenai hal pelaksanaan seperti tenaga kerja,

lahan, faktor sosial, permasalahan ketidak sesuaian

usulan dengan realisasi lapangan dan pergantian

tenaga kerja. Oleh sebab itu pihak-pihak terkait

harus mempunyai rencana pelaksanaan dan

penjadwalan waktu yang jelas terhadap

pelaksanaannya. Selain hal tersebut diatas perlu

juga harus di pertimbangkan hal-hal apa saja yang

mendukung untuk kesuksesan proyek tersebut

seperti hal pendukungan sumber daya manusia,

keahlian, metode pelaksanaan, komunikasi di

lapangan dan lain-lainnya. Perencanaan dan

penjadwalan ini dibuat selalu mengacu pada kondisi

anggapan-anggapan dan perkiraan. Pada saat

pelaksanaan pekerjaan terjadi ketidak sesuaian

antara anggapan dan perkiraan dengan kondisi yang

sebenarnya maka akan timbul permasalahan-

permasalah di lapangan. Akibat timbulnya

permasalahan ini maka dampak umum yang terjadi

adalah keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau

terjadinya peningkatan biaya pelaksanaan proyek.

Salah satu kegiatan pembangunan sarana dan

prasarana yang direncanakan untuk peningkatan

bidang pertanian adalah Pembangunan Rehabilitasi

Prasarana Pertanian Pasca Tsunami Paket III

Kabupaten Aceh Barat.

TINJAUAN PUSTAKA

Proyek Konstruksi

Sebuah studi terakhir (IATST 2011)

menyebutkan yang dimaksud dengan proyek

adalah suatu usaha untuk mencapai suatu

tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan

sumber daya yang terbatas. Sehingga

pengertian proyek konstruksi adalah suatu

upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk

bangunan atau infrastruktur.

Kontrak dan Pelaksana

Widiarti (2011) menyebutkan kontrak

konstruksi mempunyai pengertian adalah suatu

kontrak yang dinegosiasikan secara khusus

untuk konstruksi suatu aset ataupun suatu

kombinasi aset, baik yang berhubungan erat

satu sama lain ataupun saling tergantung dalam

hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau

tujuan. Kajian Dewi pada tahun 2004 (dikutip

dari Soeharto 1996) menjelaskan bahwa

pelaksana (kontraktor) secara umum dibedakan

menjadi kontraktor umum, kontraktor spesialis

dan kontraktor utama.

Pengertian Keterlambatan (Delay)

Sebuah hasil kajian (Ervianto 2004)

berpendapat keterlambatan adalah sebagian

waktu pelaksana yang tidak bisa di manfaatkan

sesuai dengan rencana sehingga menyebabkan

beberapa kegiatan yang mengikuti menjadi

tertunda atau tidak dapat diselesaikan tepat

sesuai jadwal yang telah direncanakan.

Keterlambatan waktu pelaksanaan suatu proyek

juga disebabkan oleh beberapa masalah

diantaranya masalah dengan Desain konstruksi

perubahan pekerjaan oleh pemilik proyek,

pengaruh cuaca/tidak pada kondisi normal,

perselisihan pekerjaan dan bencana alam,

pengaruh pengadaan barang dan jarak material.

Page 3: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

50 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Jenis dan Penyebab Keterlambatan

Terdapat beberapa jenis keterlambatan

yaitu: Excusable delay (keterlambatan yang

dapat diterima) : hanya diberikan perpanjangan

waktu, tidak ada tambahan biaya atau

kompensasi lainnya, Compesable delay

(kelambatan-kelambatan dengan kompensasi/

ganti kerugian) : diberikan perpanjangan waktu

juga tambahan ganti rugi/ kompensasi dan

Concurrent delay (kelambatan-kelambatan yang

berbenturan) : kelambatan yang disebabkan oleh

penyedia jasa dan juga oleh pengguna jasa.

Menurut Kraiem dan Diekma dalam Praboyo

(1999), penyebab-penyebab keterlambatan

waktu pelaksana proyek dapat dikatagorikan

dalam 3 (tiga) kelompok :

- Keterlambatan yang layak mendapat ganti

rugi (compenable delay) yaitu

keterlambatan yang disebabkan oleh

tindakan kelalaian atau kesalahan pemilik

proyek;

- Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan

nonexcusable delay yakni keterlambatan

yang disebabkan oleh tindakan kelalaian

atau kesalahan pemilik proyek;

- Keterlambatan yang dapat dimaafkan

excusable delay yakni keterlambatan yang

disebabkan oleh kejadian–kejadian diluar

kendali baik pemilik maupun kontraktor.

Aspek Manajemen Pelaksanaan

Pada proyek konstruksi, penerapan fungsi-

fungsi manajemen (planning, organizing,

staffing, leading, controlling) dalam

pelaksanaan proyek adalah hal yang penting

untuk menunjang keberhasilan proyek.

Praboyo (1999) dalam penelitiannya di

Surabaya mengklasifikasikan ke 45 jenis

penyebab keterlambatan dalam temuannya

kedalam 6 aspek manajemen kajian berikut ini :

- Aspek perencanaan dan penjadwalan

pekerjaan = 6 penyebab;

- Aspek lingkup dan Dokumen pekerjaan = 5

penyebab;

- Aspek sistim organisasi,koordinasi dan

komunikasi = 9 penyebab;

- Aspek kesimpulan/penyiapan sumber daya

= 8 penyebab;

- Aspek sistim inspeksi ,control dan evaluasi

pekerjaan = 7 penyebab;

- Aspek lain-lain = 7 penyebab.

Matrik hubungan antara ke 45 jenis penyebab

keterlambatan, 6 aspek manajemen dan 3 katagori

jenis penyebab dapat dilihat pada tabel Matrik

hubungan Antara jenis keterlambatan dengan

sebab-sebab keterlambatan waktu pelaksanaan

proyek ditinjau dari aspek manajemen

Page 4: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 51

Tabel 1. Matrik hubungan Antara jenis keterlambatan dengan sebab-sebab keterlambatan waktu

pelaksanaan proyek ditinjau dari aspek manajemen

No Tinjauan Aspek dan sebab keterlambatan

Kategori jenis

keterlambatan

CD NED ED

A. Aspek perencanaan dan penjadwalan

1 Penetapan jadwal proyek yang amat ketat oleh pemilik О

2 Tidak lengkapnya identifikasi jenis pekerjaaan yang harus ada

О

3 Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu

O

4 Penentuan durasi waktu kerja yang tidak seksama

O

5 Rencana kerja pemilik yang sering berubah-ubah O

6 Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah satu tidak tepat

O

B. Aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak)

1 Perencanaan (gambar/spesifikasi) yang salah/tidak lengkap О

2 Perubahan desain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan O

3 Perubahan lingkup pekrjaan pada waktu pelaksanaan O

4 Proses pembuatan gambar oleh kontraktor

O

5 Proses permintaan dan persetujuan gambar kerja oleh pemilik O

6 Ketidak sepahaman aturan pembuatan gambar kerja O

7 Adanya banyak (sering) pekerjaan tambah О

8 Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai O

C. Aspek sistim organisasi, koordinasi dan komunikasi

1 Keterbatasan wewenang personilpemilik dalam pengambilan keputusan O

2 Kualitas personil/pemilik yang tidak professional O

3 Cara insfeksi dan kontrol pekerjaan yang birokratis olek pemilik O

Page 5: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

52 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

No Tinjauan Aspek dan sebab keterlambatan

Kategori jenis

keterlambatan

CD NED ED

4 Kegagalan pemilik mengkoordinasi pekerjaan dari banyak kontraktor /sub kontraktor O

5 Kegagalan pemilik mengkoordinasi penyerahan /pengguna lahan

O

6 Kelambatan penyediaan alat /bahan dll.yang disediakan pemilik

O

7 Kualitas teknis dan menajerial yang buruk dari personil –personil dalam organisasi kerja

kontraktor О

8 Koordinasi dan komunikasi yang buruk antara bagian-bagian dalam organisasi kerja

kontraktor O

9 Terjadinya kecelakaan kerja О

D. Aspek kesiapan/penyiapan sumber daya

1 Mobilisasi sumber daya (bahan ,alat,tenaga kerja) yang lambat

O

2 Kurangnya keahlian dan ketrampilan serta motivasi kerja para pekerja-pekerja langsung

O

3 Jumlah pekerja yang kurang memadai/sesuai dengan aktifitas pekerjaan yang ada

O

4 Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan

O

5 Tidak tersedianya alat/peralatan kerja yang cukup memadai/sesuai kebutuhan

O

6 Kelalaian/keterlambatan oleh sub kontraktor pekerjaan

O

7 Pendanaan kegiatan proyek yang tidak terencana dengan baik (kesulitan pendanaan di

kontraktor ) O

8 Tidak terbayarnya kontraktor secara layak sesuai haknya ( kesulitan pembayaran oleh

pemilik ) O

E. Aspek sistim insfeksi,control dan Evaluasi pekerjaan

Page 6: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 53

No Tinjauan Aspek dan sebab keterlambatan

Kategori jenis

keterlambatan

CD NED ED

1 Pengajuan contoh bahan oleh kontraktor yang tidak terjadwal

O

2 Proses permintaan dan persetujuan contoh bahan oleh pemilik yang lama O

3 Proses pengujian dan evaluasi uji bahan dari pemilik yang tidak relevan O

4 Proses ijin yang yang bertele-tele O

5 Kegagalan kontraktor melaksanakan pekerjaan

O

6 Banyak hasil pekerjaan yang harus diperbaiki/diulang karenacacat/ tidak benar

O

7 Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal yang

disepakati O

F. Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor)

1 Kondisi dan lingkungan ternyata tidak sesuai dengan dugaan O

2 Transportasi kelokasi proyek yang sulit O

3 Terjadi hal-hal tak terduga seperti kebakaran, banjir, badai/angin rebut, gempa bumi,

tanah longsor,cacat amat buruk O

4 Adanya pemogokan buruh

O

5 Adanya hura-hura/kerusuhan,perang

O

6 Terjadinya kerusakan /pengrusakan akibat kelalaian atau perbuatan pihak ketiga

O

7 Perubahan situasi atau kebijaksanaan politik/ekonomi pemerintah

O

Tenaga Kerja

Pendapat lain dari Aprilian (2010)

menyebutkan dalam penyelenggaraan proyek,

salah satu sumber daya yang menjadi penentu

keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan

intensitas kegiatan proyek berubah sepanjang

siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga,

jenis ketrampilan dan keahliannya harus

mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang

sedang berlangsung.

Jumlah kebutuhan tenaga kerja yang

terbesar dalam pelaksanaan proyek adalah

Page 7: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

54 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

tenaga kerja lapangan. Tenaga kerja lapangan

ini berhubungan langsung dengan pekerjaan

fisik konstruksi di lapangan. Berdasarkan

penggolongannya, tenaga konstruksi dapat

digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:

1. Pengawas, bertugas untuk mengawasi dan

mengarahkan pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh pekerja/buruh lapangan.

Setiap pengawas membawahi sejumlah

pekerja lapangan;

2. Pekerja atau buruh lapangan (craft labour),

terdiri dari berbagai macam tukang yang

memiliki keahlian tertentu, seperti : tukang

kayu, tukang besi, tukang batu, tukang

alumunium dan tukang cat. Dalam

melaksanakan pekerjaan biasanya mereka

dibantu oleh pembantu tukang atau pekerja

(buruh terlatih, buruh semi terlatih, dan

buruh tak terlatih).

Skala Penilaian

Nurmawari (2008) menyebutkan skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap

seseorang terhadap sesuatu. Skala Likert terdiri

dari pernyataan dan alternatif jawaban.

Alternatif jawaban terdiri dari : Sangat setuju,

setuju, netral, kurang setuju dan tidak setuju.

Teknik Pengambilan Sampel

Terdapat beberapa teknik pengambilan

sampel diantaranya adalah pengambilan sampel

Non Random. Sampel non random disebut juga

non probability sampling. Lubis dan Arma

(2010) menyebutkan, dalam pengambilan

sampel disini daftar pemilihan peneliti sangat

berperan. Pengambilan secara random dan

kaidah-kaidah probabilitas tidak dipakai disini.

Terdapat beberapa cara pengambilan sampel

non random yang dikenal selama ini

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Convinient atau Accidental Sampling yaitu

sampel diambil atas dasar seadanya tanpa

direncanakan terlebih dahulu. Juga

mengenai jumlah sampel yang dikehendaki

tidak berdasarkan partimbangan-

pertimbangan yang dapat

dipertanggungjawabkan dan asal

memenuhi keperluan saja, sehingga derajat

keterwakilannya tidak dapat dijamin.

Kesimpulan yang diperoleh dari sampel

akan bersifat kasar dan sementara;

2. Purposive Sampling yaitu pengambilan

sampel dilakukan atas dasar pertimbangan

peneliti yang menganggap bahwa unsur-

unsur yang dikehendaki telah ada dalam

anggota sampel yang diambil.

3. Quota Sampling yaitu pengambilan

sampelnya hanya berdasarkan

pertimbangan peneliti saja. Bila pada

sampel accidental jumlah sampelnya

ditentukan seadanya, maka pada sampel

quota ini besar sampelnya telah diberikan

jatah tertentu. Untuk sampel ini akan lebih

baik bila peneliti telah benar-benar

mengenal daerah maupun situasi daerah

dimana akan dilakukan penyelidikan.

Sugiyono (2003), menyebutkan bahwa

jumlah anggota sampel sering dinyatakan

dengan ukuran sampel. Untuk sampel yang

100% mewakili populasi adalah sama

dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel

Page 8: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 55

dari populasi yang diketahui jumlahnya

adalah sebagai berikut:

2 .N.P.Q

S= ………. (1)

D2 (N-1) +

2 .N.P.Q

Dimana :

S = jumlah sampel

2

= harga table chi kwadrat

P = proporsi kelompok pertama

N = populasi

Q = populasi kelompok kedua

D = derajat ketelitian

2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

Harga P=Q=0,5 dan nilai d = 0,1

Metode Pengolahan Data

Sugiyono (1998) menyebutkan didalam

statisitik induktif berbagai uji statistik yang

dapat digunakan pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu uji

parametik dan non parametik. Uji parametik

adalah suatu uji statistik dimana sebaran

datanya sudah diketahui dan berdistribusi

normal atau mendekati normal dengan jumlah

data sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) data.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui model

matematis dari distribusi populasi data yang

akan dianalisis. Uji non parametriks digunakan

untuk penelitian penjelasan. Metode yang

digunakan untuk menyelesaikan perhitungan

pada penelitian ini adalah analisis reliabilitas,

analisis deskriptif dan analisis variansi.

a. Analisis reliabilitas

Arikunto (2002) menyebutkan analisis

reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Analisis reliabilitas yang

umum digunakan adalah analisa Cornbach

Alpha. Adapun pengujian dengan

menggunakan koefisien Cornbach Alpha

harus lebih besar atau sama dengan 0,6

yaitu nilai yang dianggap dapat menguji

valid tidaknya kuisioner yang digunakan.

Dengan rumus - rumus sebagai berikut :

𝑟 = 𝑘

(𝑘−1) [1 −

𝜎𝑏2

𝜎12 ............. (1)

keterangan :

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau

banyaknya soal

𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎12 = varians total

Rumus untuk varians butir dan varians

total :

𝜎12 =

𝑋𝑡 2

𝑛−

(𝑋𝑡)2

𝑛2 ………… (2)

𝜎𝑏2 =

𝐽𝑘𝑖

𝑛−

𝐽𝑘𝑠

𝑛2 …………… (3)

keterangan:

Jki = jumlah kuadrat seluruh butir

Jks= jumlah kuadrat subjek

b. Analisis deskriptif

Narbuko dan Achmadi, (2004)

menyebutkan bahwa penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang berusaha untuk

menuturkan pemecahan masalah yang ada

sekarang berdasarkan data-data dan juga

menyajikan data, menganalisis dan

menginterpretasi.

Page 9: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

56 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

c. Analisis variansi

Soepono (1997), menjelaskan bahwa

analisis variansi bertujuan untuk menguji

apakah ada perbedaan yang signifikan

bilangan rerata (mean) dari variabel yang

diamati.

a. Mean total, diperoleh dengan rumus :

∑𝑋 𝑡𝑜𝑡 =

𝑋 𝐴 /𝑛𝐴+𝑋 𝐵 /𝑛𝐵+𝑋 𝐶/𝑛𝐶+⋯+𝑋 𝑛 /𝑛𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 …(4

)

Keterangan:

X = rata-rata skala jawaban responden untuk

masing-masing kelompok

X = skala jawaban responden

n = jumlah kasus

b. Deviasi dalam kelompok, diperoleh dengan

rumus :

x = X – X ………………………. (5)

c. Kuadrat deviasi dalam, diperoleh dengan

rumus :

X2 = (X – X)

2 …..…………… (6)

d. Deviasi mean kelompok dari mean total,

diperoleh dengan rumus :

dt = X – Xtot ……………….. (7)

dt2 = (X – Xtot)

2 ……………...... (8)

dimana:

n dt2= jumlah kasus dalam kelompok

dikalikan dt2

n dt2= jumlah ndt

2

Harga rasio-F, diperoleh dengan

rumus :

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 − 𝐹 = 𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 (𝑀𝑆𝑏 )

𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 (𝑀𝑆𝑏 ) .. (9)

Harga kuadrat mean antar kelompok

(MSb) dan kuadrat mean di dalam kelompok

(Msw), dapat dicari dengan formulasi rumusan

sebagai berikut :

MSb = n dt2 / k-1…………... (10)

MSw = x2 / N-k ………….... (11)

Keterangan:

K = jumlah kelompok

N = total responden

Tes signifikansi untuk rasio-F, dengan cara

mengkonsultasikan harga perhitungan rasio-F

dengan harga kritik F dalam tabel. Untuk

mencari besarnya harga kritik F dalam tabel

terlebih dahulu dicari besarnya derajat

kebebasan (db) antar kelompok dan db di dalam

kelompok.

Derajat kebebasan antara kelompok (dbb)

dapat dicari dengan mengurangkan jumlah

kelompok (sampel) dengan satu.

Dbb = k-1…………… (12)

Sedangkan derajat kebebasan di dalam

kelompok (dbw) dapat dicari dengan

mengurangkan banyak kasus pada tiap-tiap

kelompok dikalikan dengan jumlah kelompok.

Dbw = k (n-1)………… (13)

Apabila hasil perhitungan harga rasio-F

lebih besar dari harga kritik F pada tabel (Fhitung

> Ftabel), maka hipotesis alternatifnya (Ha) dapat

diterima dan hipotesis nolnya (H0) ditolak. Pada

penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan

adalah 0,05.

Page 10: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 57

HASIL PEMBAHASAN

Karakteristik responden

Responden dalam penelitian ini berasal

dari para kelompok tani, hal ini dipilih karena

untuk pelaksanaan pekerjaan Proyek

Pembangunan Prasarana pertanian Pasca

Tsunami paket III Aceh Barat dilakukan secara

swakelola dengan pelaksana proyek adalah

kelompok tani pada masing-masing lokasi

proyek atau desa. Jumlah responden yang

diambil adalah berjumlah 80 responden yang

dikelompokkan atas jenis kelamin, usia,

pendidikan, pekerjaan tetap, lamanya mengelola

proyek yang serupa dan proyek yang pernah

terlibat. Pengelompokan ini bertujuan untuk

mengetahui jumlah dan persentase dari masing-

masing karakter responden sehingga para

responden dapat lebih dikenal melalui ciri-ciri

yang telah disebut di atas. jelas identitas 80

responden berdasarkan karakteristik tersebut di

atas dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Responden

Demografi Frekuensi Persentase (%)

1. Jenis Kelamin

Laki-laki 80 100

Wanita 0 0

2. Usia

20 - 25 tahun 13 16,25

26 - 30 tahun 17 21,25

31 - 35 tahun 15 18,75

36 - 40 tahun 20 25

41 - 45 tahun 15 18,75

3. Pendidikan

SMP 27 33,75

SMA 41 51,25

Diploma 5 6,25

Lainnya 7 8,75

4. Pekerjaan Tetap

Petani 33 41,25

Buruh bangunan 26 32,5

Nelayan 0 0

Lainnya 21 26,25

5. Lamanya mengelola proyek serupa

Tidak pernah 54 67,5

Kurang dari 1 tahun 5 6,25

1-5 tahun 15 18,75

Lebih dari 5 tahun 6 7,5

6. Proyek yang pernah terlibat

Tidak pernah 54 67,50

Jalan 6 7,50

Gedung/rumah 8 10

Irigasi 3 3,75

Jembatan 9 11,25

Lainnya 0 0

Page 11: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

58 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2

di atas, maka dapat dilihat dari 80 kuisioner

yang telah disebarkan kepada responden,

diperoleh informasi bahwa pada tingkat jenis

kelamin terbagi atas 80 orang laki-laki (100%)

dan 0 orang wanita (0%). Pada tingkatan usia,

usia dari responden sangat beragam, yaitu

tingkat usia 20-25 tahun sebanyak 13 orang

(16,25%), tingkat usia 26-30 tahun sebanyak 17

orang (21,25%), tingkat usia 31-35 tahun

sebanyak 15 orang (18,75 %), tingkat usia 36-

40 tahun sebanyak 20 orang (25%), tingkat usia

41-45 tahun sebanyak 15 orang (18,75%).

Untuk tingkat pendidikan, pekerjaan tetap,

lamanya mengelola proyek serupa dan proyek

yang pernah terlibat untuk presentase responden

dapat dilihat seperti pada Tabel 1 Karakteristik

Responden yang telah disajikan.

Analisis reliabilitas

Analisis reliabilitas untuk menilai validitas

kuisioner digunakan untuk penelitian yang

mana input datanya diperoleh berdasarkan data

dari kuisoner. Analisis reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai

Cronbach Alpha. Pada pengujian yang

menggunakan koefisien Cornbach Alpha, nilai

hasil pengujian harus lebih besar atau sama

dengan 0,5. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui atau menguji valid tidaknya

kuisioner yang digunakan. Hasil perhitungan

reliabilitas pada faktor Aspek perencanaan dan

penjadwalan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Analisis Realibilitas Aspek perencanaan dan penjadwalan.

N A1 ... A5 Xt Xt2 A12 ... A52

1 1 ... 1 6 36 1 ... 1

2 1 ... 1 5 25 1 ... 1

… … ... … … … … … ... …

79 4 ... 4 21 441 16 ... 16

80 4 ... 5 20 400 16 ... 25

... Xt Xt2 149 ... 132

X

t

3

26

.

..

3

08

1

570

3301 689 ...

X

t2

1062 .

..

9486 4953 ...

Berdasarkan harga-harga tabel diatas maka

diperoleh nilai ri = 0,85.

Maka nilai koefisien Realibilitas Aspek

perencanaan dan penjadwalan = 0,85.

Hasil perhitungan reliabilitas keseluruhan dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Reliabilitas Aspek-aspek Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan

prasarana pertanian Pasca Tsunami paket III Aceh Barat pada dinas pertanian Aceh Barat

No Faktor Alpha Jlh Variabel Rata-rata

1 Aspek perencanaan dan penjadwalan 0,85 5 3,93

2 Aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak) 0,90 8 2,86

3 Aspek sistim organisasi, koordinasi dan komunikasi 0,96 9 2,44

4 Aspek kesiapan / penyiapan sumber daya 1,18 8 2,36

5 Aspek sistim insfeksi, control dan Evaluasi pekerjaan 0,90 7 2,38

6 Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor) 0,96 6 3,31

Page 12: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 59

Hasil perhitungan uji reliabilitas untuk

mengukur keandalan kuisioner dari faktor-

faktor tersebut lebih besar dari 0,5 pada kolom

alpha. Hal ini berarti bahwa keandalan

kuisioner memenuhi koefisien minimum

Cronbach Alpha yang disyaratkan yaitu

minimum sebesar 0,5. Faktor Metode

penyampaian dokumen mempunyai nilai alpha

tertinggi yaitu sebesar 1,18 dengan rata-rata

jawaban responden sebesar 3,93, sedangkan

untuk urutan lainnya dapat dilihat pada Tabel di

atas.

Analisis deskriptif

Untuk mendapatkan nilai mean maka

tahapan yang selanjutnya dilakukan adalah

tahapan analisis deskriptif a dari keseluruhan

penilaian yang telah diberikan oleh para

responden atas variable yang telah diberikan.

Teknik penyajian data yang didapat dalam

memberikan gambaran mean dan peringkat

masing-masing parameter yang dibahas

disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Hasil dari

pengolahan data kuisioner melalui program

Microsoft Excel 2007 terhadap variabel-

variabel bebas (independent variabel) yaitu

aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan

pada proyek prasarana pertanian Pasca Tsunami

paket III Aceh Barat pada dinas pertanian Aceh

Barat adalah sebagai berikut :

a. Aspek perencanaan dan penjadwalan

Histogram hasil output Aspek perencanaan

dan penjadwalan dapat dilihat pada

Gambar 1 berikut :

Gambar Histogram hasil output Aspek

perencanaan dan penjadwalan

Berdasarkan Gambar 1 Histogram output

tingkat faktor penyebab keterlambatan terhadap

Aspek perencanaan dan penjadwalan

menjelaskan bahwa rata-rata (mean) tertinggi

jawaban responden pada variabel rencana

urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik

sebesar 4,38 dan variabel penentuan durasi

kerja yang tidak seksama yang merupakan nilai

mean terendah sebesar 3,60.

b. Aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan

(kontrak)

Histogram hasil output aspek lingkup dan

dokumen pekerjaan (kontrak) dapat dilihat pada

Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Histogram output Aspek

Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak)

Berdasarkan Gambar 2 Histogram output

aspek lingkup dan dokumen pekerjaan

(kontrak), rata-rata (mean) tertinggi 3,03 pada

variabel adanya permintaan tambahan pekerjaan

setelah pekerjaan selesai dan mean terendah

2,73 pada variabel lambatnya proses

penyelesaian jika terjadi perubahan

desain/detail pekerjaan.

Page 13: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

60 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

c. Aspek sistim organisasi, koordinasi dan

komunikasi

Histogram hasil output aspek sistim

organisasi, koordinasi dan komunikasi

dapat dilihat pada Gambar 3 berikut :

Gambar 3. Histogram output aspek sistim

organisasi, koordinasi dan komunikasi

Berdasarkan Gambar 3 Histogram output

variabel Kualitas personil yang kurang

professional memperoleh nilai rata-rata

(mean) tertinggi sebesar 3,00 dan cara

pengawasan pekerjaan yang kurang teliti

untuk nilai mean terendah sebagai faktor

penyebab keterlambatan pelaksanaan

proyek sebesar 1,65.

d. Aspek kesiapan /penyiapan sumber daya

Histogram hasil output Aspek kesiapan

/penyiapan sumber daya dapat dilihat pada

Gambar 4 berikut :

Gambar 4. Histogram output Aspek kesiapan

/penyiapan sumber daya

Berdasarkan Gambar 4 Histogram

output variabel Kelalaian/keterlambatan

oleh sub kontraktor memperoleh nilai rata-

rata (mean) tertinggi dan tidak tersedianya

peralatan kerja yang cukup memadai untuk

alat kerja merupakan variabel dengan nilai

mean terendah pada aspek yang ditinjau

sebagai faktor penyebab keterlambatan.

e. Aspek sistim insfeksi, control dan evaluasi

pekerjaan.

Histogram hasil output Aspek sistim

insfeksi, control dan evaluasi pekerjaan

dapat dilihat pada Gambar 5 berikut :

Gambar 5. Histogram output Aspek sistim

insfeksi, control dan evaluasi pekerjaan

Berdasarkan Gambar 5 Histogram

output aspek sistim insfeksi, control dan

evaluasi pekerjaan, dapat dilihat bahwa

variabel Kurang tepat waktu melaksanakan

pekerjaan oleh kontraktor merupakan

variabel yang bernilai nilai rata-rata

(mean) tertinggi sebesar 3,19 dan variabel

proses dan tata cara evaluasi kemajuan

pekerjaan yang lama dan melewati jadwal

yang disepakati merupakan variabel yang

memiliki nilai mean terendah sebesar 1,50.

f. Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan

pemilik dan kontraktor)

Histogram hasil output Aspek lain-lain

(Aspek diluar kemampuan pemilik dan

kontraktor) dapat dilihat pada Gambar 6

berikut :

Gambar 6. Histogram output Aspek lain-lain

Page 14: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 61

(Aspek diluar kemampuan pemilik dan

kontraktor)

Berdasarkan Gambar 6 Histogram output

aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan

pemilik dan kontraktor), pada skala

pengukuran faktor tertinggi penyebab

keterlambatan penyelesaian pekerjaan

dengan nilai rata-rata (mean) 3,43 adalah

variable transportasi kelokasi proyek yang

sulit dan variabel dengan nilai mean

terendah 3,20 adalah Kondisi lapangan

diluar dugaan.

Berdasarkan analisis pada tiap-tiap aspek

maka dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

(mean) tertinggi terdapat pada aspek

perencanaan dan penjadwalan dengan

berbagai pertimbangan-pertimbangan

variabel yang telah dianalisis berdasarkan

jawaban dari pada para responden. Hal ini

menunjukkan bahwa aspek sebut

berdasarkan pilihan responden merupakan

aspek yang sangat berpotensial

menyebabkan keterlambatan penyelesaian

proyek, khususnya pada proyek yang

ditinjau.

Hipotesis Secara Simultan (hasil uji-F)

Dalam penelitian ini hipotesis yang

diberikan oleh peneliti adalah terdapat beberapa

aspek yang sangat berpotensial menyebabkan

keterlambatan penyelesaian proyek. Analisis

yang digunakan dalam pembuktian hipotesa ini

adalah analisis varian bertujuan untuk menguji

apakah ada perbedaan yang signifikan bilangan

rata-rata (mean) dari variabel yang diamati.

Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut

dilakukan uji-F. Uji-F ini dilakukan dengan

membandingkan Fhitung yang dihitung dengan

Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan

HA diterima atau dapat pula dilihat dari level of

signifikan alpha α = 0.05. Jika nilai

signifikansi lebih dari 0.05 maka Ho ditolak

dan HA diterima.

Analisis variansi dari keseluruhan aspek-

aspek penyebab keterlambatan proyek

pembangunan prasarana pertanian pasca

tsunami paket III Aceh Barat pada Dinas

Pertanian Aceh Barat dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Analisis Variansi Aspek-aspek Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan prasarana

pertanian Pasca Tsunami paket III Aceh Barat pada Dinas Pertanian Aceh Barat

Source of Variation SS Df MS F P-value F crit

Between Groups 11,85 5 2,37 6,75 0,00015 2,47

Within Groups 12,99 37 0,35

Total 24,83 42

Berdasarkan analisis varian aspek-aspek

penyebab keterlambatan proyek pembangunan

prasarana pertanian pasca tsunami paket III

Aceh Barat pada Dinas Pertanian Aceh Barat,

nilai F lebih besar dari nilai F kitik. Hal ini

menunjukkan Ha : β2, β3 `≠ 0 artinya hipotesa

yang diberikan sesuai yaitu terdapat beberapa

aspek yang sangat berpotensial menyebabkan

keterlambatan penyelesaian proyek.

Page 15: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

62 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan yang dilakukan terhadap

keterlambatan proyek khususnya pada

pembangunan rehabilitasi prasarana pertanian

pasca tsunami paket III Kabupaten Aceh Barat,

maka disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Untuk kelayakan kuisoner yang diajukan

kepada responden dengan menggunakan

analisis reliabilitas pada kuisoner sebagai

alat penelitian, kuisoner yang diajukan

dinyatakan layak digunakan dan dapat

dilanjutkan untuk melakukan analisis

selanjutnya karena berada diatas nilai

Cronbach Alpha 0,5.

2. Perolehan nilai mean tertinggi sebagai

faktor yang berpengaruh menyebabkan

keterlambatan penyelesaian proyek sampai

dengan terendah untuk masing-masing

aspek dan variabel pada masing-masing

aspek yang ditinjau adalah:

a. Aspek perencanaan dan penjadwalan

dengan variabel rencana urutan kerja

yang tidak tersusun dengan baik dan

variabel penentuan durasi waktu kerja

yang tidak seksama. Kesemua variabel

ini sangat terkait dimana jika rencana

urutan kerja tidak tersusun dengan baik

maka sangat besar kemungkinan durasi

waktu kerja juga akan terencana dengan

seksama.

b. Aspek lain-lain (Aspek diluar

kemampuan pemilik dan kontraktor)

dengan variabel transportasi kelokasi

proyek yang sulit dan variabel kondisi

lapangan diluar dugaan. Transportasi

yang sulit dan kondisi lapangan yang

diluar dugaan akibat adanya kesalahan

perencanaan akan sangat menyulitkan

kegiatan penyaluran tenaga kerja,

material, alat kerja dan lain yang

berhubungan dengan kebutuhan proyek.

Ini tentunya akan sangat berpengaruh

sehingga terjadinya keterlambatan

penyelesaian pekerjaan sangat besar.

c. Aspek Lingkup dan Dokumen

pekerjaan (kontrak) dengan variabel

adanya permintaan tambahan pekerjaan

setelah pekerjaan selesai dan variabel

apabila terjadi perubahan desain/detail

pekerjaan, prosesnya lambat.

Lambatnya pemprosesan perubahan

desain atau detail pekerjaan seperti

gambar perubahan kerja akibat dari

adanya permintaan tambahan pekerjaan

akan sangat menggganggu dari pada

jadwal penyelesaian yang telah

direncanakan.

d. Aspek sistim organisasi, koordinasi dan

komunikasi dengan variabel kualitas

personil yang kurang professional dan

variabel cara pengawasan pekerjaan

kurang teliti. Kurangnya kualitas

personil yang bekerja dilapangan dan

kurangnya ketelitian dalam pelaksanaan

pengawasan pekerjaan akan

menyebabkan banyaknya kesalahan

pekerjaan dan akan terjadi

pengulangan-pengulangan pekerjaan

yang sama yang tentunya hal ini akan

Page 16: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 63

menyebabkan kerugian pada biaya dan

keterlambatan waktu penyelesaian

pekerjaan.

e. Aspek sistim insfeksi, control dan

Evaluasi pekerjaan dengan variabel

kurang tepat waktu melaksanakan

pekerjaan oleh kontraktor dan variabel

proses dan tata cara evaluasi kemajuan

pekerjaan yang lama dan lewat jadwal

yang disepakati. Lamanya dilakukan

evaluasi pekerjaan akan terjadi waktu

tunggu pekerjaan selanjutnya yang

tentunya ini akan berdampak pada tidak

tepatnya lagi waktu pelaksanaan

pekerjaan selanjutnya, dan juga

pemilihan waktu pelaksanaan pekerjaan

yang salah akan menyebabkan

penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat

waktu.

f. Aspek kesiapan /penyiapan sumber

daya dengan variabel

kelalaian/keterlambatan oleh sub

kontraktor pekerjaan dan variabel tidak

tersedianya alat /peralatan kerja yang

cukup memadai untuk alat kerja.

Kelalaian sub kontraktor dalam

melaksanakan kegiatan seperti tidak

menyediakan peralatan kerja yang

memadai dan memulai pekerjaan

pekerjaan lebih lama dari yang

dijadwalkan, merupakan suatu masalah

yang sering dilakukan oleh

subkontraktor sehingga pada akhirnya

mereka tidak dapat mengejar dari pada

progres yang telah ditetapkan sehingga

terjadi keterlambatan waktu

penyelesaian pekerjaan.

3. Hipotesis secara simultan terhadap faktor-

faktor penyebab keterlambatan proyek

menunjukkan Ha : β2, β3 `≠ 0 artinya

hipotesa yang diberikan sesuai yaitu

beberapa aspek yang ditinjau sangat

berpotensial menyebabkan keterlambatan

penyelesaian proyek berdasarkan analisis

varian rata-rata terhadap faktor-faktor yang

ditinjau dimana nilai F lebih besar dari

nilai F kitik.

Saran

1. Dalam pelaksanaan perencanaan suatu

pekerjaan terutama pekerjaan bangunan air

seperti pembangunan saluran irigasi, pada

pihak-pihak yang terlibat didalamnya

sangat penting untuk memahami dan

mempelajari daerah-daerah yang akan

dibangun agar keadaan salah perencanaan,

kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan

rencana dapat diantisipasi dan tidak terjadi,

sehingga hal ini dapat menjadi pengurang

dari faktor penyebab keterlambatan

penyelesaian pekerjaan.

2. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi,

diharapkan kepada pihak-pihak yang

terlibat dalam konstruksi agar dapat lebih

memperhatikan lagi kondisi-kondisi dan

faktor-faktor yang dapat berpengaruh

dalam penyelesaian pekerjaan agar

nantinya hal-hal yang tidak diharapkan

seperti keterlambatan penyelesaian proyek

dapat diantisipasi segera dan proyek dapat

Page 17: KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/...Infrastructure Package III of West Aceh district is the place to build a channel as a means

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

64 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

berjalan lancar sesuai dari yang diharapkan

pada masa mendatang.

3. Responden terdiri dari kelompok tani yang

melaksanakan proyek yang terkait dengan

latar belakang non teknik (petani) sehingga

dalam pelaksanaan pekerjaan proyek

tentunya sangat banyak kendala-kendala

yang dihadapi kurangnya pemahaman

tentang konstruksi sehingga membutuhkan

lebih banyak bimbingan dan pengawasan

pekerjaan. Tentunya ini juga merupakan

suatu faktor yang dapat juga menyebabkan

salah satu keterlambatan penyelesaian

pekerjaan sehingga kedepannya

diharapkan untuk pekerjaan yang sama

(swakelola oleh kelompok non teknik)

pemilik proyek agar dapat lebih

memperhatikan lagi personil yang bekerja

seperti melakukan beberapa bimbingan

teknik kepada pekerja tersebut sebelum

pelaksanaan proyek dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arma, A. J dan Lubis, 2010. Teknik Sampling Dalam

Pelaksanaan Penelitian. updated Maret 2011.

Viewed 2010, Available FromInternet

<http://www.google.com>.

Aprilian, T., 2010, Analisis Produktifitas Tenaga

Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap

Baja. Skripsi. Universitas Sebelas Maret:

Surakarta.

Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Dewi, R., 2004. Identifikasi Sumber Resiko dan

Tindakan Koreksi Terjadinya Cost Overrun

Dalam Pengelolaan Sub kontraktor

Pekerjaan Struktur Pada Bangunan Gedung

Bertingkat. Tesis. Universitas Indonesia:

Jakarta.

Dipohusodo, I., 1996. Manajemen Proyek dan

Konstruksi, Jogyakarta: Kanisius.

IATST, 2011. Teknik Sipil, viewed 02 April 2012.

Available From Internet

http://ilustri.org/index.php?option=com_cont

ent&view=article&id=62:manajemen-

konstruksi&catid=63:manajemen&Itemid=2

Nurmawati, 2008. Pengukuran Ranah Efektif Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

Penilaian Berbasis Kelas, updated Maret

2011, viewed 2008, Available From Internet

<http://www.google.com>.

Proboyo, B., 1998. Keterlambatan Waktu

Pelaksanaan Proyek Klasifikasi dan

Peringkat dari Penyebab-penyebabnya.

Program Pascasarjana Studi Manjemen

Konstruksi Universitas Kristen Petra:

Surabaya.

Sigiyono, 2003., Metode Penelitian Bisnis, CV.

Bandung: Alfabeta.

Sinungan, M., 2003. Produktivitas Apa Dan

bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Suryadi dan Ramdhani., 1998. Sistem Pendukung

Keputusan Suatu Wacana Struktural

Idealisasi dan Implementasi Konsep

Pengambilan Keputusan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Yin. R., 1994. Case Study Research Design and

Methods. Secont Edition: London.

Widiarti, A., 2010. Akutansi Konstruksi Untuk

Perusahaan Property dan Developer. Skripsi.

STMIK AMIKOM: Yogyakarta.