11
LATAR BELAKANG Yang menjadi latar belakang pembelajaran, penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dibidang kelistrikan berdasarkan hasil statistik dan symposium kecelakaan karena listrik dapat diketahui bahwa : Hampir 95% kecelakaan listrik berakhir dengan kematian; Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah, yang pada hakekatnya adalah tegangan terpakai; Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemakaian alat-alat listrik; Faktor ketidaksengajaan dan tidak tahuan sebagai sumber terbesar dari kecelakaan listrik. Namun syarat-syarat penanggulangannya sudah termasuk di dalam PUIL, PIL dan SPL (Syarat-syarat Penyambungan Listrik) . Secara teknis sebenarnya kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan listrik apabila syarat-syarat keselamatan listrik diketahui dan dipatuhi. Tujuan dari K3 Kelistrikan : Adapun tujuan dari K3 Kelistrikan adalah sebagai berikut: 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya 2. Mencegah timbulnya akibat listrik : Bahaya sentuhan langsung Bahaya sentuhan tidak langsung Bahaya kebakaran

K3 Listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

di dodownload

Citation preview

LATAR BELAKANGYang menjadi latar belakang pembelajaran, penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dibidang kelistrikan berdasarkan hasilstatistik dan symposium kecelakaan karena listrik dapat diketahui bahwa : Hampir 95% kecelakaan listrik berakhir dengan kematian; Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja tegangan rendah, yang pada hakekatnya adalah tegangan terpakai; Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemakaian alat-alat listrik; Faktor ketidaksengajaan dan tidak tahuan sebagai sumber terbesar dari kecelakaan listrik.Namunsyarat-syarat penanggulangannya sudah termasuk di dalam PUIL, PIL dan SPL (Syarat-syarat Penyambungan Listrik) . Secara teknis sebenarnya kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan listrik apabila syarat-syarat keselamatan listrik diketahui dan dipatuhi.

Tujuan dari K3 Kelistrikan :Adapun tujuan dari K3 Kelistrikan adalah sebagai berikut:1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya2. Mencegah timbulnya akibat listrik : Bahaya sentuhan langsung Bahaya sentuhan tidak langsung Bahaya kebakaranApakah tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelistrikan ?Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik.Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.Latar belakang keselamatan kerja listrik tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakat baik pendidikan, sosial ekonominya dan kebiasaan akan merupakan faktor-faktor yang banyak kaitannya dengan keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan perlistrikan dengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit melampaui kesiapan masyarakat yang masih terbatas pengetahuannya tentang seluk beluk perlistrikan. Persyaratan Umum InstalasiListrik (PUIL) merupakan rambu-rambu utama dalam menanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan dan penggunaan daya listrik

DASAR-DASAR KESELAMATAN LISTRIKDasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada Permen Tenaga Kerja No.Per. 04/MEN?1988. Prinsip- prinsip keselamatan pemasangan listrik Antara lain:Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan Mengundahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan (PUIL) Harus menggunakan tenaga terlatih Bertanggungjawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya Orang yang diserahi tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instalasi yang berwenang. ketentuan lain mengenai persyaratan Keselamatan Kerja Bidang Ketenagalistrikan instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis listrik instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir masih terikat tanggung jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasiharus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menegah dan atau tegangan tinggi yang dapat mengakibatkan gangguan dan dapat menimbulkan kecelakaanseluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman , pelindung dan perlengkapannya harus terpelihara dengan baikjangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami kerusakan. Segera lakukan penggantian.Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan cara penyaringanPerlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakannya. Oleh sebab itu, harus sering dilakukan pengujian terhadapnyaDalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrikPelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka atau dilepas, harus dipasang kembali pada posisi awalnyaDilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar didaerah yang dapat membahayakan instalasi listrikDiruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan dan perluasan instalasi pada keadaan bertegangan, dan dalam keadaan aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.

PERSYARATAN INSTALASI LISTRIK

Maksud dan tujuan persyaratan umum instalasi listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanaan instalasi listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk:Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyaratBagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrikInstalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanikInstalasi listrik dibawah tanah dalam tambangInstalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi 100 watt.

BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA

Penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya:Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejutJaringan dengan hantaran telanjangPeralatan listrik yang rusakKebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau bodyPeralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbukaPenggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaranPenyambungan peralatan listrik pada kotak kontak ( stop kontak) dengan kotak tusuk lebih satu (bertumpuk).

Jaringan listrikJaringan konduktor ( jaringan penghantar)Jaringan Konduktor merupakan jaringan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Kelompok bahan yang dapat menghantarkan arus listrik merupakan media yang sangat tepat untuk mengalirkan listrik, contohnya: Tembaga, Platina, wolfram dan masih banyak lagi, umumnya bahan logam dapat di aliri arus yang bermuatan listrik.Jaringan Isolator ( jaringan penyekat)Jaringan isolator atau penyekat merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan untuk menyakat atau menghambat aliran listrik. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghambat atau mencegah aliran listrik pada bagian yang tidak diinginkan, contohnya: kertas, kayu kering, plastic, kaca, karet dan lainnya.Terjadinya Kejut Listrik dan AkibatnyaBagaimana listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia ?Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari hantaran fase (L) dan Netral (N). apabila orang berdiri diatas tanah, menyentuh fase, maka arus listrik mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus ke tanah (menuju potensial rendah).Perbedaan Tingkat Kejut ListrikHal- hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan kejut listrik tersebut Antara lain:Besar arus: arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir kedalam tubuh manusia adalah 30 mA (PUIL)Jalur masuknya arus kedalam tubuh: contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan arus mengalir pada organ penting seperti jantung dan bisa menyebabkan detak jantung berhentiLamanya sengatan listrik: semakin lama kejut listrik terjadi maka semakin parah kondisi tubuhBesar tegangan: tegangan diatas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) merupakan batas maksimal bahaya untuk tubuh manusia.Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan ListrikKorban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau ototnya lemas karena arus listrik mengalir pada bagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan korban.Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong korban dari kejut listrik tersebut:Cepat matikan tegangan suplai: dengan menurunkan MBC lokasi atau menghubungsingkatkan sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini : kayu kering, tali yang kuat atau kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan menendang dengan sepatu kulitJauhkan korban dari area tersebutPerhatikan kondisi korban,apakah masih bernafas atau sudah tidak. Lakukan PERNAFASAN BUATAN bila korban tidak bernafas lagiBuatlah kondisi korban senyaman mungkin,mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila perlu.Tingkat Bahaya Akibat Arus ListrikTidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila diperhatikan dari besar arusnya maka kondisi korban akan terlihat seperti pada table berikut:BESAR ARUSKONDISI KORBAN

0,5 mATidak terasa

3 mAMulai kejang

15 mASulit melepaskan kontak

40 mAOtot kejang

Diatas 80 mATidak sadarkan diri sampai meninggal atau bahkan hangus

Pernafasan BuatanDilakukan dalam pertolongan kecelakaan kerjaPenyelamatan korban kejut listrik dapat mengagetkan korban dan memberikan nafas buatan.Pertolongan Pertama pada Korban Luka BakarLangkah-langkah untuk menolong korban terbakar adalah:Cegah orang tersebut untuk berlari-lari;Lemparkan ke tanah;Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ketanah;Bekas pakaian yang menempel pada kulit jangan dilepas dahulu;Kuliat yang melepuh jangan dipecahkan;Balut luka dengan pembalut khusus (konsteril) dengan longgar (hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas);Jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk luka bakarBaringkan korban dengan kepala lebih rendah, dan;Segera larikan kerumah sakit terdekat.

KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN

Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat bekerja dengan aliran listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya :Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada lokasi lokasi kerja tertentu (terbuka dan atau tinggi).Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi: Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadiMenjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadiMenjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadiMenjelaskan cara penggunaan APD yang benar.Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : sepatu bot dari bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki telanjang.Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa keadaan panel tersebut dan segera mengunci.Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan bahan isolator.Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik.Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan.Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik.Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik dalam kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel atau switch on / off Aliran listrik Jangan Dihidupkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja.Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus sudah dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.