Upload
doandang
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
“PEMANFAATAN APLIKASI LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN
BIAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK N 2 PURWODADI
TAHUN AJARAN 2015/2016”
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh:
IBNU FAJAR SETYAWAN
NIM. 5101412046
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama
NIM
Program Keahlian
Judul
: Ibnu Fajar Setyawan
: 5101412046
: Pendidikan Teknik Bangunan
: Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI
Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 2 Purwodadi
Tahun Ajaran 2015/2016.
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
Semarang, 28 Desember 2016
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T. Drs. Supriyono, M.T. NIP. 196307301 198702 1 001 NIP. 195704071 198601 1 001
ii
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (sajana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri
Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang tertulis atau
diperoleh dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi ini
Semarang, 28 Desember 2016
Ibnu Fajar Setyawan
NIM. 5101412046
iv
ABSTRAK
Fajar Setyawan, Ibnu. 2016. Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing
Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T. dan Drs. Supriyono, M.T.
Kata Kunci : Pemanfaatan Media Pembelajaran, Lectora Inspire, Rencana
Anggaran Biaya, Hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi
kompetensi dasar pelelangan konstruksi pada mata pelajaran Rencana Anggaran
Biaya. Hasil belajar ini diperoleh dengan membandingkan hasil belajar siswa
yang KBMnya menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire dan hasil
belajar siswa yang KBMnya menggunakan ceramah.
Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran menggunakan media
pembelajaran Lectora Inspire. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment Design,
dilakukan dengan dua kelas, kelas eksperimen menggunakan kelas XI Teknik
Konstruksi Batu dan Beton (TKBB) 2 dan untuk kelas kontrol menggunakan
kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB) 1. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah tes dan kuesioner. Pengujian instrumen tes dilakukan
dengan pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda, analisis taraf kesukaran,
analisis fungsi distraktor. Pengujian instrumen kuesioner dilakukan dengan
pengujian validitas, reliabilitas koefisien Alpha Cronbach. Analisis data yang
digunakan yaitu persyaratan analisis dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran
rencana anggaran biaya yang menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi
Lectora Inspire pada kelompok eksperimen lebih tinggi di bandingkan dengan
Hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah pada kelompok kontrol.
Hasil ini dapat dilihat dari Hasil belajar siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata
89,27, sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata sebesar 87,22. Penelitian ini
juga meneliti tentang partisipasi siswa untuk memperoleh hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Partisipasi belajar siswa yang
menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi Lectora Inspire pada
kelompok eksperimen lebih tinggi di bandingkan dengan partisipasi siswa yang
menggunakan metode ceramah pada kelompok kontrol. Hasil ini dapat dilihat
dari hasil partisipasi siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata 88,38, sedangkan
kelas kontrol memiliki rata-rata sebesar 83,84 Hubungan antara partisipasi siswa
dan hasil belajar pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya yaitu semakin
tinggi partisipasi siswa semakin tinggi pula hasil belajar hal ini dapat dilihat dari
hasil persamaan Y = 16,476 + 0,786 X , variable Y adalah hasil belajar siswa dan
variable X adalah partisipasi belajar siswa.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
� Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu. Q.S Al Hijr 99
� Hidup itu pilihan. Mau lebih baik atau lebih buruk semua ada tanggungjawabnya.
� Jangan berharap tanpa do’a. Jangan meminta tanpa usaha. Jangan bersedih
tanpa mengevaluasi diri.
� Kamu tidak perlu menunggu sukses untuk memulai karena sukses tidak
menunggumu (Ramaditya Adikara)
PERSEMBAHAN
� Alhamdulillah segala puji syukur atas nikmat Allah S.W.T yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penelitian skripsi ini.
� Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad S.A.W sebagai suri teladan bagi
umat manusia dalam menempuh perjalanan kehidupan didunia ini.
� Untuk Bapak dan Ibu yang selalu sabar dalam memberikan curahan kasih
sayang nya.
� Untuk Keluarga dan kerabat dekat yang telah memberikan dorongan semangat
dan motivasi.
� Untuk Keluarga Besar PTB angkatan 2012 dan Crew Art Design Studio.
� Untuk Rekan Kerja di Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia.
� Untuk Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Lectora
Inspire Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu
Beton SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd. M.T., Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan serta pengarahan selama pembuatan skripsi.
5. Drs. Supriyono, M.T., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan serta pengarahan selama pembuatan skripsi.
6. Drs. Tugino, M.T., selaku Dosen Penguji yang memberikan kritik dan saran
yang membangun.
7. Para siswa kelas XI Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2
Purwodadi.
8. Guru di SMK N 2 Purwodadi yang telah membantu penyelesaian Skripsi.
9. Semua pihak yang terkait dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan
perkuliahan di Universitas Negeri Semarang.
Semarang, 28 Desember 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
PENGANTAR ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................... 6
1.3 Pembatasan Masalah.................................................................................. 7
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
viii
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 11
2.1 Deskripsi Teori .......................................................................................... 11
2.1.1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ........................................................
11
2.1.2 Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya .....................................................
15
2.1.3 Rencana Anggaran Biaya ..........................................................................
17
2.1.4 Media Pembelajaran ..................................................................................
30
2.1.5 Partisipasi Siswa Dalam KBM ..................................................................
39
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................
43
2.3 Kerangka Berpikir .....................................................................................
44
2.4 Hipotesis ...................................................................................................
47
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................
48
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................
48
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................
49
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................
49
3.3.1 Populasi ......................................................................................................
49
3.3.2 Sampel .......................................................................................................
49
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................
50
3.5 Model Penelitian .........................................................................................
51
3.6 Langkah-Langkah Penelitian ......................................................................
51
3.6.1 Tahap Persiapan ........................................................................................
51
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................................................
52
3.7 Metode Pengumpulan Data ..........................................................................
54
ix
3.7.1 Tes ...................................................................................................... 54
3.7.2 Kuesioner ..................................................................................................
55
3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...........................................................
55
3.8.1 Validitas dan Reliabilitas Tes ...................................................................
55
a. Validitas .....................................................................................................
55
b. Realibilitas ................................................................................................
56
c. Uji Daya Pembeda .....................................................................................
57
d. Analisis Taraf Kesukaran ..........................................................................
58
e. Analisis Fungsi Distraktor .........................................................................
58
3.8.2 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .........................................................
59
a. Validitas Isi ................................................................................................
59
b. Realibilitas ................................................................................................
60
3.9 Analisis Data ................................................................................................
61
3.9.1 Persyaratan Analaisis ................................................................................
61
a. Uji Normalitas ...........................................................................................
61
b. Uji Homogenitas .......................................................................................
61
c. Uji Linieritas .............................................................................................
61
3.9.2 analisis Data untuk Uji Hipotesis ..............................................................
62
a. Uji Hipotesis I ............................................................................................
62
b. Uji Hipotesis II ..........................................................................................
63
c. Uji Hipotesis III .........................................................................................
63
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 66
4.1 Deskripsi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya . 66
4.1.1 Deskripsi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya
Kelas Kontrol ............................................................................................ 66
4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya
Kelas Eksperimen ..................................................................................... 68
4.2 Deskripsi Partisipasi siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya ........................................................................................................ 70
4.2.1 Deskripsi Partisipasi siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya Kelas Kontrol ................................................................................. 70
4.2.2 Deskripsi Partisipasi siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Biaya Kelas Eksperimen ........................................................................... 71
4.3 Uji Persyaratan Analisis ...........................................................................
73
4.3.1 Uji Normalitas ..........................................................................................
73
a. Uji Normalitas Hasil Belajar .....................................................................
73
b. Uji Normalitas Partisipasi Siswa ...............................................................
74
4.3.2 Uji Homogenitas .......................................................................................
74
a. Uji Homogenitas Hasil Belajar ..................................................................
74
b. Uji Homogenitas Partisipasi Siswa ...........................................................
75
4.3.3 Hasil Uji Linieritas ...................................................................................
76
4.4. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................
77
4.4.1 Hasil Uji Hipotesis I .................................................................................
77
xi
4.4.2 Hasil Uji Hipotesis II ................................................................................ 78
4.4.3 Hasil Uji Hipotesis III ...............................................................................
79
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................
80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................
91
5.1 Kesimpulan ................................................................................................
91
5.2 Saran-saran ................................................................................................
92
5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian ....................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
98
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Fungsi Media dalam KBM ..................................................... 32
Gambar 2.2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran .............................. 33
Gambar 2.3. Logo Aplikasi Lectora Inspire ............................................... 35
Gambar 2.4. Tampilan Awal Lectora Inspire ............................................. 36
Gambar 2.5. Tampilan Sistem LPSE Kab. Purbalingga.............................. 38
Gambar 2.6. Metode Penelitian ................................................................... 47
Gambar 3.1. Metode Penelitian ................................................................... 51
Gambar 3.2. Diagram Langkah Penelitian .................................................. 54
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian ............................................................. 48
Tabel 3.2. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Instrumen ........................ 56
Tabel 3.3. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Instrumen................ 57
Tabel 3.4. Hasil Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen ....................... 58
Tabel 3.5. Hasil Validitas Instrumen Partisipasi Belajar Siswa ...................... 60
Tabel 4.1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol ................ 68
Tabel 4.2. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ......... 68
Tabel 4.3. Tabel Distribusi Frekuensi Partisipasi Belajar Siswa Kelas
Kontrol ...........................................................................................
71
Tabel 4.4. Tabel Distribusi Frekuensi Partisipasi Belajar Siswa Kelas
Eksperimen ....................................................................................
73
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 74
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 76
Tabel 4.7. Hasil Uji Linieritas ......................................................................... 77
Tabel 4.8. Hasil Uji t Test................................................................................ 80
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1. Bentuk Media Belajar Konstruksi Bangunan 2 dengan
Aplikasi Lectora.......................................................................... 98
2. Silabus ........................................................................................ 100
3. RPP Kontrol dan RPP Eksperimen ........................................... 102
4. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ..................................... 112
5. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ............................................ 113
6. Daftar Nama Siswa Uji Coba Soal ............................................ 114
7. Soal Uji Coba Untuk Pre Test dan Post Test ............................. 115
8. Hasil Validitas Tes .................................................................... 128
9. Uji Reliabilitas Instrumen Tes .................................................. 130
10. Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...... 131
11. Data Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .............................................................................. 132
12. Data Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol Menggunakan
Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 133
13. Data Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen Menggunakan
Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 134
14. Data Uji Homogenitas Pre Test Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .............................................................................. 135
15. Data Hasil Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .... 136
16. Data Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .............................................................................. 137
17. Data Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol Menggunakan
Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 138
18. Data Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen Menggunakan
Rasio Kurtosis dan Skewness ................................................... 139
19. Data Uji Homogenitas Post Test Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .............................................................................. 140
xv
Lampiran 20. Uji Perbedaan Rata-rata antara Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .............................................................................. 141
Lampiran 21. Kuesioner Uji Coba ................................................................... 142
Lampiran 22. Hasil Validitas Kuesioner .......................................................... 149
Lampiran
Lampiran
23. Hasil Reliabilitas Kuesioner ......................................................
24. Data Hasil Partisipasi Belajar siswa Kelas Kontrol dan Kelas
151
Eksperimen .............................................................................. 152
Lampiran 25. Data Uji Normalitas Partisipasi Belajar Siswa ......................... 153
Lampiran 26. Data Uji Normalitas Partisipasi Belajar Siswa Kelas Kontrol
Menggunakan Rasio Kurtosis dan Skewness ...........................
154
Lampiran 27. Data Uji Normalitas Partisipasi Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Menggunakan Rasio Kurtosis dan Skewness .......
155
Lampiran 28. Data Uji Homogenitas Partisipasi Belajar Siswa....................... 156
Lampiran 29. Uji Perbedaan Rata-Rata Partisipasi Belajar Siswa .................. 157
Lampiran 30. Data Hasil Partisipasi Belajar siswa dan Partisipasi Belajar
Siswa ........................................................................................
158
Lampiran 31. Data Uji Linieritas Partisipasi Belajar siswa dan Partisipasi
Belajar Siswa ...........................................................................
159
Lampiran 32. Uji Perbedaan Rata-rata Partisipasi Belajar Siswa dan Hasil
Belajar Siswa ............................................................................
160
Lampiran 33. Uji Regresi Sederhana ............................................................... 161
Lampiran 34. Surat Usulan Pembimbing ......................................................... 162
Lampiran 35. Surat Tugas Seminar Proposal .................................................. 163
Lampiran 36. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 166
Lampiran 37. Surat Balasan Penelitian ........................................................... 167
Lampiran 38. Dokumentasi Uji Soal ............................................................... 168
Lampiran 39. Dokumentasi Pre Test................................................................ 169
Lampiran 40. Dokumentasi Threatment........................................................... 170
Lampiran 41. Dokumentasi Post Test .............................................................. 171
Lampiran 42. Dokumentasi Pengisian Angket ................................................ 172
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang –Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan Nasional untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan
melibatkankegiatan belajar dan KBM. Proses-proses dalam pengajaran merupakan
hal yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan disuatu instansi
pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi
kualitas dari SDM (Sumber Daya Manusia). Pendidikan dilaksanakan guna
menciptakan individu yang berwawasan luas serta membentuk peradaban bangsa
yang bermartabat. Hal tersebut dapat kita tinjau dalam undang-undang No. 20
Pasal 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : “Pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa; dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Kualitas pendidikan bergantung dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik secara efektif. Hal tersebut
1
2
berarti dalam KBM dapat terselenggara secara lancar, terarah, dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. KBM memiliki banyak faktor yang sangat berpengaruh di
dalamnya, diantaranya faktor pendidik, fasilitas atau sarana dan prasarana,
lingkungan belajar, kurikulum yang digunakan, input dari peserta didik tersebut
sendiri.
Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk fasilitas sekolah atau
universitas guna meningkatkan kualitas pendidikan dalam KBM. Penggunaan
media pembelajaran secara kreatif akan meningkatkan kemampuan Siswa untuk
belajar lebih banyak, mengerti apa yang dipelajari dengan baik, dan meningkatkan
penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang baik dapat mendorong motivasi belajar Siswa,
memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak serta mempertinggi daya
serap materi pelajaran.
Media kini sudah banyak sekali dijadikan sebagai basis pembelajaran
karena terbukti media dapat melengkapi dan mendukung kegiatan interaksi
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya yaitu Lectora inspire,
Lectora inspire merupakan program yang efektif dalam membuat media
pembelajaran. Lectora inspire merupakan software pengembangan belajar
elektronik (e-learning) yang relatif mudah diaplikasikan atau diterapkan karena
tidak memerlukan pemahaman bahasa pemrograman yang canggih. Karena
Lectora inspire memiliki antarmuka yang familiar dengan kita yang telah
mengenal maupun menguasi Microsoft Office.
3
Jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah salah satunya
adalah pendidikan kejuruan di tingkat Sekolah Menengah Atas, yaitu SMK.
Tujuan SMK adalah untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan
tertentu untuk memasuki dunia kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. SMK mempunyai tiga jenis
mata pelajaran yang digolongkan menjadi mata pelajaran Normatif, Adaptif dan
Produktif. Dari ketiga golongan pelajaran ini, golongan mata pelajaran produktif
mata pelajaran yang menuntut siswa agar mempunyai pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa nantinya untuk dapat
diterapkan dan dikembangkan dalam dunia kerja.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang di gunakan pada
SMK N 2 Purwodadi Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya masuk kedalam
Muatan Lokal. Namun demikian Mata Pelajaran ini sangat penting walaupun
hanya ada pada muatan lokal, hal tersebut di karenakan lulusan SMK diharapkan
dapat mengetahui tata cara sebelum melakukan suatu pekerjaan proyek.
Banyaknya materi pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya mulai dari
perhitungan volume pekerjaan konstruksi, perhitungan biaya konstruksi,
pembuatan time schedule proyek, penggambaran kurva S, dan alur pelelangan
proyek.
Pada pelajaran Rencana Anggaran Biaya terdapat materi pelelangan
proyek yang pertemuannya berada di akhir semester. Melihat materi perhitungan
volume dan perhitungan biaya proyek yang membutuhkan waktu cukup lama dan
mengharuskan Siswa mampu untuk menguasai kebenaran perhitungannya. Materi
4
pelelangan proyek pun tidak bisa dijelaskan kepada Siswa dengan rinci karena
waktu yang terbatas sedangkan materi ini sangatlah penting bagi Siswa SMK N 2
Purwodadi agar mengetahui bagaimana proses alur lelang. Ketika sudah
memahami alur pelalangan proyek, apa yang dipelajari Siswa di materi
sebelumnya bisa berkelanjutan. Karena di materi pelelangan proyek ini juga
diajarkan tentang dokumen pelelangan, dokumen kontrak, dokumen proyek dan
alur proses pelelangan proyek.
Pada kondisi awal siswa SMK N 2 Purwodadi kelas XI Teknik Konstruksi
Batu dan Beton mempunyai tingkat partisipasi yang rendah. Rendahnya
partisipasi belajar tersebut meliputi: 1) Siswa yang mempunyai kemampuan
bertanya hanya 33,3%, 2) Siswa yang mampu menjawab pertanyaan sebesar
28,76%, 3) Siswa yang mampu mengerjakan soal didepan kelas sebesar 18,90%.
Rendahnya partisipasi siswa terhadap mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya
tersebut mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.
Hasil observasi awal diperoleh dikelas ini adalah hasil belajar dalam
kegiatan pembelajaran cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat dalam data
penilaian Rencana Anggaran Biaya tahun 2015/1016 semester gasal untuk kelas
XI Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dimana dari data tersebut
menunjukkan bahwa peserta didik mendapat nilai batas minimal 80-83 (nilai
rendah) untuk nilai produktif tersebut sebanyak 85,20%, sedangkan peserta didik
yang mendapat nilai maksimal 86-89 hanya mencapai 34,80% saja. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa hasil pencapaian nilai produktif kurang optimal
sesuai yang diharapkan dalam pencapaian nilai maksimal 86-89 yang hanya
5
mencapai 14,80%. Dari hasil awal observasi diketahui sampai saat ini untuk
media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Rencana Anggaran
Biaya masih menggunakan model ceramah dari guru.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh saudara Yoga Oktavian
mahaSiswa Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2009 di Jurusan Teknik Sipil
pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan tahun 2014 mata kuliah
Rencana Anggaran Biaya yang sudah mulai menggunakan media pembelajaran
aplikasi Lectora inspire menghasilkan tingkat kelayakan media aplikasi Lectora
inspire masuk kategori “baik” dengan presentasi 76,87%. Namun, media
pembelajaran yang sudah dibuat ini belum di terapkan di SMK.
Dengan menggunakan Lectora hasil dari penelitian Yoga oktavian yang
didalamnya terdapat materi pelelangan konstruksi. Pada mata kuliah Rencana
Anggran Biaya dibuat beberapa slide juga menampilkan cara pelelangan
elektornik secara online agar peserta didik lebih memperhatikan apa yang
disampaikan pendidik. Hal tersebut akan sangat bermanfaat apabila di lakukan di
SMK. Pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya dan Mata Pelajaran Rencana
Anggaran Biaya terdapat kesamaan materi yang di sampaikan yakni proses
pelelangan proyek.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis bermaksud melakukan penelitian
tentang “Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran
Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2
Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016”.
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipapakan sebelumnya, maka
indentifikasi masalah sebagai berikut :
a. Pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya partisipasi siswa masih rendah.
Hal ini terbukti dengan siswa yang mampu bertanya hanya sebesar 33,3%.
Siswa yangmampu menjawab pertanyaan sebesar 28,76%. Siswa yang mampu
mengerjakan soal didepan kelas sebesar 18,90%.
b. Kurangnya variasi guru dalam penyampaian materi Rencana Anggaran Biaya.
Kurangnya variasi ini berdampak pada siswa yang merasa jenuh at upun bosan
saat KBM berlangsung. Hal ini dapat berarti semangat sisiwa dalam mengikuti
KBM mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya masih rendah.
c. Dalam KBM hasil belajar merupakan hal yang penting. Hasil belajar pada mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya masih cukup rendah. Terbukti dengan
peserta didik yang dapat melampaui nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
hanya sebesar 34,80%.
d. Metode yang digunakan guru pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya
menggunakan metode ceramah. Dalam metode ini siswa masih pasif dalam
proses KBM. Hal ini dpat dilihat dari metode mengajar guru belum mampu
untuk meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar.
e. Semakin pesatnya perkembangan media pembelajaran pada saat ini. Maka dari
itu seorang guru dituntut agar mampu mengikuti perkembangan media tersebut.
Media yang di gunakan saat pembelajaran masih lazim dan tidak menggunakan
media yang terbaru.
7
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan untuk membatasi dan menghindari
perkembangan permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian
ini meliputi:
a. Metode pembelajaran, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode ceramah (konvensional) pada kelas kntrol dan metode ceramah
ditambah dengan menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire pada
kelas eksperimen.
b. Media Pembelajaran, media pembelajaran yang dimaksud adalah media
pembelajaran menggunakan Lectora Inspire.
c. Hasil Belajar, dalam hal ini hasil belajar setelah penggunaan media
pembelajaran Lectora Inspire.
d. Partisipasi siswa dalam mengikuti KBM menggunakan media pembelajaran
Lectora Inspire.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Adakah perbedaan partisipasi siswa antara metode KBM ceramah dan metode
KBM menggunakan media Lectora Inspire pada mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya Kompetensi Dasar Pelelangan Siswa kelas XI Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Purwodadi?
8
b. Adakah perbedaan hasil belajar dalam mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya
Kompetensi Dasar Pelelangan antara metode KBM ceramah dengan metode
KBM menggunakan media Lectora?
c. Apakah ada hubungan antara partisipasi belajar siswa dengan hasil belajar
siswa pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Kompetensi Dasar
Pelelangan Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2
Purwodadi?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
a. Menjelaskan perbedaan partisipasi siswa antara meode KBM ceramah dan
metode KBM menggunakan media Lectora pada mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya Kompetensi Dasar Pelelangan Siswa kelas XI Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Purwodadi.
b. Menjelaskan perbedaan hasil belajar dalam mata pelajaran Rencana Anggaran
Biaya Kompetensi Dasar Pelelangan antara metode KBM ceramah dengan
metode KBM menggunakan media Lectora Inspire.
c. Menemukan hubungan antara partisipasi belajar siswa dengan hasil belajar
siswa pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya Kompetensi Dasar
Pelelangan Siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2
Purwodadi.
9
1.6 Manfaat Penelitian
a. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai referensi dalam penelitian
yang sejenis. Selain itu juga penelitian ini di harapkan dapat mendukung konsep
efektivitas media pembelajaran. Dengan adannya konsep efektivitas ini dalam
penggunaan media pembelajaran dapat berdampak pada hasil belajar yang
meningkat.
Menurut Gerlach dan Ely (1980:244): “secara umum media itu meliputi
orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi,
dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide,
bahan cetakan, tetapi meliputi orang, atau manusia sebagai sumber belajar atau
juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi, dan lain
sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap siswa, atau menambah keterampilan.”
b. Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat memeberikan manfaat sebagai berikut:
1. Penulis
Sebagai salah satu masukan yang nantinya dapat bermanfaat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada khususnya, maupun
masyarakat umum mengenai pemanfaatan aplikasi Lectora Inspire sebagai media
pembelajaran .
10
2. Siswa
Membantu siswa untuk memehami pemanfaatan dan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran, serta meningkatkan penguasan materi pada
kompetensi dasar pelelangan menggunakan media pembelajaran Lectora Inspire.
3. Guru
Sebagai masukan terhadap guru untuk memanfaatkan media pembelajaran
menggunakan Lectora Inspire. Selain itu, untuk memberikan alternatif
pemanfaatan media pembelajaran bagi guru untuk mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya.
4. Sekolah
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan atau
alternatif media pembelajaran menggunakan Lectora Inspire bagi pihak sekolah
dalam upaya peningkatan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Rencana
Anggaran Biaya pada Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pengertian pendidikan menurut beberapa ahli pendidikan seperti yang
dikutip Yanto (2005) yaitu : (a) Smith Sughes Act, memberikan pengertian bahwa
pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang program-programnya dipilih
untuk siapapun yang tertarik untuk mempersiapkan diri bekerja sendiri / bekerja
sebagai bagian dari kelompok; (b) Ralph C Wenrich, membedakan istilah
pendidikan kejuruan adalah bentuk pendidikan persiapan untuk bekerja yang
dilakukan di sekolah menengah. Pendidikan profesional adalah pendidikan
persiapan kerja yang dilakukan perguruan tinggi; (c) Thomas H. Arcy,
memberikan pengertian pendidikan kejuruan sebagai program-program
pendidikan yang terorganisasi yang berhungungan langsung dengan persiapan
individu untuk bekerja mendapatkan upah ataupun bekerja tanpa upah atau
persiapan tambahan suatu karir; (d) Bradley. Curtis H. dan Friendenberg,
memberikan pengertian pendidikan kejuruan adalah training atau retraining
mengenai persiapan siswa dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang diperlukan untuk dapat kerja dan memperbaharui keahlian serta
pengembangan lanjut dalam pekerjaan sebelum tingkat sarjana muda.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan
menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu
11
12
benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999)
mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan
yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok
pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan
sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut
dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Menurut teori Charles Prosser dalam buku “Vocational Education in a
Democracy, (Prosser & Quigley, 1950)” bahwa prinsip-prinsip pendidikan
Teknologi dan Kejuruan ada 16 yaitu : (1) Pendidikan kejuruan akan efisien jika
lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia
akan bekerja; (2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang
ditetapkan di tempat kerja; (3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih
seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri; (4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat
memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan
keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi; (5) Pendidikan kejuruan yang
efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada
seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat
untung darinya; (6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan
untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-
ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya; (7)
13
Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang
sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses
kerja yang akan dilakukan; (8) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum
yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan
tersebut; (9) Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar; (10)
Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan
diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai); (11) Sumber yang
dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah
dari pengalaman para ahli okupasi tersebut; (12) Setiap pekerjaan mempunyai
ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain; (13)
Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai
dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling
efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan; (14) Pendidikan kejuruan akan
efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan pribadi dengan
peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut; (15)
Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes; (16) Pendidikan
kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan
kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa Sekolah
Menengah kejuruan (SMK) adalah sekolah yang mengembangkan dan
melanjutkan pendidikan dasar dan mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat
bekerja, baik bekerja sendiri atau bekerja sebagai bagian dari suatu kelompok
sesuai bidangnya masing-masing. Sekolah kejuruan mempunyai misi utama untuk
14
menyiapkan siswanya untuk memasuki lapangan kerja. Dengan demikian
keberadaan SMK diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja tingkat
menengah yang siap pakai, dengan kata lain SMK dituntut
menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Menurut Hilda Taba dalam Nasution (2003: 7) mengemukakan bahwa pada
hakikatnya kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar
berpartisipasi sebagai anggota yang berproduktif dalam masyarakatnya.
Dalam kurikulum terdapat komponen-komponen tertentu yaitu pernyataan
tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran, bentuk
dan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar.Undang-undang nomor
20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 menetapkan
pengertian kurikulum sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”.
Menurut Mulyasa. (2006: 20-21) menyatakan bahwa KTSP adalah suatu
ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling
dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan. KTSP
15
merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi
luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka
mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap
satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber
daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas
kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus (BSNP 2006: 5).
2.1.2. Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya
Hasil belajar menurut Sudjana (2009:22) adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Dari pengertian tadi dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang
dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada pervariabel yang positif yang
kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari
16
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2009: 3).
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama
kualitas pengajaran.
Menurut Benjamin Bloom dalam (Nana Sudjana, 2009: 22-23) hasil
belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: (1) Ranah Kognitif, yaitu berkenaan
dengan hasilbelajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan,
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; (2) Ranah Afektif,
yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek, yakni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi, dan internalisasi; (3) Ranah
Psikomotorik, yaitu berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Tiga ranah yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan oleh
17
siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar
mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif saja karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran.
Menurut Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2009: 23-29) ranah kognitif
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni :
a. Pengetahuan, contohnya pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti
rumus, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, istilah tersebut memang
perlu dihafal dan diingat agar dikuasainya sebagai dasar bagi pengetahuan
atau pemahaman konsep lainnya.
b. Pemahaman, contohnya menjelaskan dengan susunan kalimat, memberi
contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau mengungkapkan petunjuk
penerapan pada kasus lain.
c. Aplikasi, yakni penerapan didasarkan atas realita yang ada di masyarakat atau
realita yang ada dalam teks bacaan.
d. Analisis, yaitu usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya.
e. Sintesis, yakni kemampuan menemukan hubungan yang unik, kemampuan
menyusun rencana atau langkah-langkah operasi dari suatu tugas atau
problem yang ditengahkan, kemampuan mengabstraksikan sejumlah besar
gejala, data, dan hasil observasi menjadi terarah.
f. Evaluasi, yaitu pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan masalah, metode,
materiil, dll.
18
Contoh Pengukuran Ranah Penilaian Kognitif, Apabila melihat kenyataan
yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru
menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan,
pemahaman dan sedikit penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan
evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan
secara merata dan terus-menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik.
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis.
Bentuk tes kognitif diantaranya :
a. tes atau pertanyaan lisan di kelas,
b. pilihan ganda,
c. uraian obyektif,
d. uraian non obyektif atau uraian bebas,
e. jawaban atau isian singkat,
f. menjodohkan,
g. portopolio dan
h. performans.
Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah:
a. Ingatan (C1), yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan
kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan,
metode.
b. Pemahaman (C2), yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang
sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, menginterHasilkan.
19
c. Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan
dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai
dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,
memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,
mengubah struktur.
d. Analisis (C4), yaitu kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu
fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan
membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan,
mengkategorikan.
e. Sintesis (C5), yaitu kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep
secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan
kemampuan mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan,
mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan.
f. Evaluasi (C6), yaitu kemampuan berpikir untuk dapat memberikan
pertimbangan terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan
pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan.
Ditandai dengan kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan
menentukan.
2.1.3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
a. Pengertian Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya adalah perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
20
dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Peserta Mata Pelajaran
Rencana Anggaran Biaya adalah Siswa kelas X1 Teknik Konstruksi Batu dan
Beton SMK N 2 Purwodadi. Pelajaran ini banyak sekali materi-materi yang
diajarkan. Tertuang pada silabus Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya.
Silabus itu sendiri dapat di artikan sebuah rencana pembelajaran pada suatu
kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi atau pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Dalam silabus
terdapat 4 kompentensi dasar yang diajarkan, antara lain : (1) Siswa mampu
mendeskripsikan unsur-unsur pengelolaan pekerjaan konstruksi Siswa memahami
tentang RAB dan jenis-jenis biaya; (2) Siswa mampu membuat jadual pengelolaan
material, tenaga kerja, peralatan dan waktu pekerjaan konstruksi gedung,
bangunan air, jalan dan jembatan; (3) Siswa mampu membuat laporan pekerjaan
pada konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan jembatan; (4) Siswa mampu
mendiskripsikan alur Pelelangan Konstruksi.
Selain itu staf pengajar juga harus membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar. Rencana Pelaksanaan Pembelajara sebagai berikut :
21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK Negeri 2 Purwodadi
Mata Pelajaran : Rencana Anggaran Biaya
Kelas/Semester : XI
Tema/MateriPokok : Pelelangan Konstruksi
Alokasi Waktu :1 x 2 x 45 menit
Jumlah Pertemuan : 1
Pertemuan ke- : 1
a) Kompetensi Inti (KI)
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
22
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyajidalamranahkonkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
b) Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda
dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan garis-
garis gambar teknik dan cara proyeksi untuk menggambarkan
benda
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam
pelaksanaan Pelelangan
2.1 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu,
inovatif dan tenggung jawab dalam menerapkan aturan
pelaksanaan pelelangan konstruksi
2.2 Menghargai kerjasama toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
meneyesaikan masalah perbedaan konsep berfikir dan cara
melakukan pelaksanaan Proses pelelangan konstruksi
2.3 Menujukan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi
23
atas berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan batu
sesuai peraturan yang berlaku
3.1 Dokumen Penyusun pelelangan
4.1 Mengngerti proses pelelangan Konstruksi
c) Indikator
1.1.1Mengetahui Pengertian pelelangan
1.2.1Memahami Dokumen Penyusun Pelelangan Konstruksi
2.1.1Memiliki rasa ingin tahu dan bertanggunga jawab dalam
pelaksanaan pelelangan konstruksi.
d) Tujuan Pembelajaran
1.1 Mengertahui pengertian pelelangan konstrusi
1.2 Mengetahui macam macam dokumen penyusun pelelangan.
1.3 Mengetahui proseds dari alur pelelangan konstruksi .
e) Materi Pembelajaran
1.1 Pengertian pelelangan Konstruksi
1.2 Macam – macam dokumen pelelangan
1.3 Proses pelelangan
f) Pendekatan, Model, dan MetodePembelajaran
1.4 Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
1.5 Metode pembelajaran : diskusi,presentasi,tanya
jawab,penugasan
1.6 Model pembelajaran : PBL ( Problem Based Learning )
24
g) KegiatanPembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Alokasiwaktu
Pendahuluan Guru memberikansalam
1. Guru menanyakan kabar peserta didik
(kenyamanan dan kesiapan peserta didik
dalam belajar)
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memberi penjelasan tentang
pentingnya pengetahuan tentang pelelangan
Kostruksi
5. Guru memberi penjelasan tentang
pentingnya pengetahuan tentang dokumen
pelelangan
6. Guru menghubungkan materi dengan
keadaan lingkungan sekitar
7. Guru menjelaskan cakupan materi dan
urutan kegiatan
20 menit
Inti 1. Siswa melakukan study pustaka diskusi
kelompok untuk mencari informasi
mengenai Pelelangan konstruksi.
150 menit
25
2. Memberikan ilustrasi dengan
menggunakan media Lectora (misalnya
sumber belajar yang relevan) tentang
proses pelelangan seta dokumen
penyusunnya..
3. Siswa berdialog interaktif dengan guru
tanya jawab tentang proses pelelangan.
4. Siswa berdialog interaktif dengan guru
tanya jawab tentang dokumen penyusun
lelang
5. Siswa mempresentasikan tentang
dokumen pelelangan.
Penutup 1. Pesertadidikmengimplementasikannilai-
nilaipositif yang diambildarimateri dan
proses pembelajaran
2. Bersama siswa menyimpulkan berdasar
hasil diskusi
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan
yang dijawab secara lisan atau tertulis
sebagai tes untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran
4. Mengucapkan salam
10 menit
26
h) Alat dan Sumber Belajar
ALAT DAN BAHAN : LCDP/LCDTV, Laptop, Media Lectora
SUMBER BELAJAR :
1. Buku Rencana Anggaran Biaya Bangunan
2. Buku Prosedur Pelelangan Konstruksi
Mengetahui, Semarang, April 2016
Dosen Pengampu
Mahasiswa
Theresiana Siregar, S.Pd Ibnu Fajar Setyawan
NIN. 991 001 063 NIM. 5101412046
b. Definisi Pelelangan Proyek Konstruksi
Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah: Bab I Ketentuan Umum, Bagian Pertama Pengertian Dan
Istilah, Pasal 1 memuat istilah-istilah yang menjelaskan jenis-jenis
pengadaan: Republik Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bab I, Pasal 1, Angka 23-30, yaitu :
(1) Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia
27
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat
diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
memenuhi syarat; (2) Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks; (3)
Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya
untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah); (4) Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang
memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang
harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan; (5) Kontes
adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan Barang/benda
tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat
ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.
Pelelangan dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk
menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat di
antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat. Berdasarkan
metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak
yang terkait secara taat azas sehingga terpilihnya penyedia terbaik (Wulfram
2005: 49).
c. Prinsip Dasar Pelelangan
Dalam hakikatnya proses pelelangan proyek memliki berbagai prinsip-
prinsip dasar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaanya, yaitu : (1)
28
Efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan
dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan; (2) Efektif, berarti
pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan;
(3) Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi
penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukanmelalui
persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi
syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan
transparan; (4) Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai
pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara
evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka
bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada
umumnya; (5) Adil / tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang
sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi
alasan keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara atau alasan apa pun; (6)
Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan
masyarakat sesuai prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang/jasa (Wulfram 2005: 49-50).
29
d. Sumber Hukum Pelelangan
Pelaksanaan pelelangan di Indonesia di atur oleh Keputusan Presiden
Republik tentang Pelaksanaan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
Keppres tentang Pelaksanaan APBN ). Merujuk pada Keputusan Presiden yang
terbaru yang saat ini diterapkan dalam dunia jasa konstruksi yaitu Keppres No.54
Tahun 2010. Dilihat dari isinya maksud dan tujuan tidak jauh berbeda dengan
Keputusan Presiden sebelumnya. Hanya saja dalam pelaksanaan ataupun
prosedurnya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang dahulunya semua
proses pelelangan dilakukan secara manual. Sebagai penyedia jasa mengirimkan
dokumen-dokumen penawaran ke kantor pengguna jasa yang bersangkutan.
Dengan adanya Keppres No.54 Tahun 2010 untuk proses pelaksanaan pelelangan
sudah tidak manual lagi. Memanfaatkan kemajuan teknolgi yang sedang
berkembang di Indonesia. Segala proses pengadaan barang/jasa dilakukan secara
online. Menggunakan sistem yang dinamakan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik ( LPSE ). Untuk penyedia jasa sendiri harus memiliki user name dan
password untuk bisa login ke dalam sistem ini. Antara penyedia jasa satu dengan
penyedia jasa yang lain akan memiliki user name dan pasword yang berbeda.
Dalam sistem ini proses pelelangan akan bersifat transparan, efisien, efektif,
terbuka, adil dan akuntabel sesuai dengan prinsip dasar pelelangan jasa
konstruksi.
30
2.1.4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan masing-masing.
Pemahaman akan nilai yang dimiliki masing-masing jenis media ini penting,
karena dalam proses pendidikan / proses belajar mengajar, tenaga pendidik harus
memilih media yang tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat terwujud
dalam diri peserta didik. Selama proses belajar bengajar berlangsung akan selalu
terjadi interaksi antara tenaga pendidik, peserta didik, dan media pembelajaran
yang digunakan (R.Ibrahim dan Syaodih 2010: 113).
b. Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai (2002;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar Siswa, yaitu: (1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
Siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pembelajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh Siswa dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; (3) Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga Siswa tidak bosan dan guru tidak
31
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; (4)
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut: (1) Meletakkan dasar-
dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme; (2)
Memperbesar perhatian Siswa; (3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. (4)
Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan Siswa; (5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
kontinyu, terutama melalui gambar hidup; (6) Membantu tubuhnya pengertian
yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa; (7) Memberikan
pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih baik.
c. Fungsi Media Pembelajaran
KBM media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari tenaga
pendidik menuju peserta didik. Metode adalah prosedur untuk membantu Siswa
dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, fungsi media dalam KBM dapat ditunjukan melalui gambar
berikut ini :
32
TENAGA
PENDIDIK
MEDIA
PESAN PESERTA
DIDIK
METODE
Gambar 2.1. Fungsi media dalam KBM
Sumber : (Daryanto, 2012: 8)
Dalam kegiatan interaksi antara peserta didik dan lingkungan, fungsi media
dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin
timbul dalam KBM. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut :
(1) Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian
dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada
saat diperlukan dapan ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya; (2)
Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau
kejadian dengan berbagai macam pervariabel sesuai keperluan. Misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, dan dapat pula diulang-ulang penyajiannya;
(3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau auidens yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak (Daryanto 2012: 8).
d. Posisi Media Pembelajaran
Posisi media pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
merlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran memliki peran yang
cukup penting dalam KBM. Tanpa adanya media, komunikasi antara tenaga
33
P ENGK EDIAPENAFSIRAN
KODE P
pendidik dan peserta didik tidak akan berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen yang sangat penting dari sistem pembelajaran.
Posisi media pembelajaran sebagai komponen yang penting ditunjukan pada
gambar sebagai berikut :
Pengalaman Pengalaman
Sumber ODEAN M enerima
GANGGUAN
UMPAN BALIK
Gambar 2.2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran
Sumber : (Daryanto, 2012: 6)
e. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan
karakteristik jenis media. Ada beberapa para ahli mengemukakan tentang model
klasifikasi media yang tertuang dalam buku Daryanto, diantaranya adalah : (1)
Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak,
film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut
dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang
dikembangkan yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh
34
perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukan
alih ilmu, menilai Hasil, pemberi umpan balik; (2) Menurut Allen, terdapat
sembilan kelompok media yang dikemukakan oleh Allen yaitu : visual diam, film,
telivisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku
teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga
mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan media pembelajaran yang
akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk
tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen
mengungkapkan ada enam tujuan belajar, antara lain info faktual, pengenalan
visual, prinsip dan konsep, prosedur, ketrampilan, dan sikap. Setiap jenis media
tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; (3)
Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas
delan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis,
gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan
smulasi.
Berdasarkan pemahaman di atas klasifikasi media pembelajaran tersebut,
akan mempermudah para tenaga pendidik dalam melakukan pemilihan media
yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta
kemampuan dan karakteristik peserta didik, akan sangat menunjang efisiensi dan
efektivitas proses dan hasil pembelajaran (Daryanto, 2012: 17).
35
G
ambar 2.3. Logo Aplikasi Lectora Inspire GGGGGGaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaambmbmbbmbmbmbbmbmbmbmbmbbbbbbmbmbmbmbmbbmbmmbmbmmbbmbmmmbmmbmmmbmmbmbmmbbmbbmbmmmmbmbmmbmbbmbbmbmmbbbbmbmbmmbmmmmbmmmbmbbmbmbbbbmbmmmmbmbmmmmmmbbmbmbmbmmbbmmbmmbmbmmbmmmbbmmmbbaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr 2222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 33333333333333333333333333333333333333 LLLLLLLLLLLLLLLLLLoooooooooooooooooooooooooggggggggggggggggggggggggggggggooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo ApApApApAApApApApApAApApApAApApAApAApApApApApApAAApppAApppppAApApApAApAppAppApApAAAApAA lilllililiililiiliiillilllililiiiiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasiisisisisisisisisissisisisissisisisssssisssssiiisisisiississssssssssssss LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLeceeeceeececccceececeeccececeeeeceececcececceecceeeecccceceeeeecceeeeceeeececeeceecctotttottototottttttototttototottottoootoototooootootoorararrararrarararaaaaraararararrrrarararaararrararararaarararararraararaarraraarra IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIInsnsnnsnnsnsnsnsnsnssssnsnsnsnssnnnnnsnnsssnsssnsnssnnsssssnsnnsssnsnsssnsnsnsnnnssssnnnsnssssnnnnssnsnsnssnnsnsnnnspipipipipiiipipipipiipipipipipipipipipppipippipipppipipipippipppppppppipiipipipipipppppppipipipippipippipipippippppiiiiippppiiipppppipppppipipip rerererrrrerererererererereeereerereerererererrerrrerrreeeerererererrrererrrerreereeeerrrereeeererrererrereerrereeerereeererrrrerreereerrreIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
f. Aplikasi Lectora
Lectora adalah Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning
yang dikembangkan oleh perusahaan Trivantis Corporation. Aplikasi Lectora ini
mampu membuat kursus online, presentasi, alat evaluasi yang cepat dan
sederhana. Pendiri dari aplikasi ini adalah Timothy D. Loudermilk di Cincinnati,
Ohio, Amerika pada tahun 1999 (Mas’ud, 2013: 1).
Pada tahun 2011, Lectora mendapat 5 penghargaan dalam bidan produk E-
learning inovatif, Authoring Tool, tool presentasi terbaik, dan teknologi e-
learning terbaik. Sehingga wajar lebih dari 50 perusahaan atau instansi di dunia
memilih aplikasi lectora ini (Mas’ud, 2013: 1).
Lectora Inspire memiliki antarmuka yang familiar dengan kita yang telah
mengenal maupun menguasai Microsoft Office. Antarmuka Lectora Inspire
terbagi dalam 3 hal utama, yakni Menu dan Toolbar, Title Explorer, dan Work
Area.
Title Explorer merupakan pohon direktori yang menampilkan semua objek,
chapter, section, dan page yang terdapat dalam work area lectora. Dimana
didalamnya sebagai editing Media Pembelajaran.
36
Gambar 2.4. Tampilan Awal Lectora Inspire
Dalam paket instalasi aplikasi Lectora Insipe terdapat berbagai program
pendukung untuk penyempurnaan dalam penggunaan aplikasi Lectora,
diantaranya : (1) Flypaper for Lectora , Membuat pebelajar lebih kreatif dan
meibatkannya dengan menambah animasi flash, transisi, dan efek special; (2)
Camtasia for Lectora, Membuat tutorial profesional dengan mudah meng-capture
video, animasi flash, atau software desain 3D. Dapat pula mengedit video, audio,
transisi, dll; (3) Snagit for Lectora, Mengambil gambar apa yang ada di dekstop
untuk membuat image. Dan dilengkapi dengan callout, dan lain-lain (Mas’ud
2013: 1).
Dalam penggunaanya aplikasi Lectora Insipre mempunyai beberapa
keunggulan dibanding dengan authoring tool e-learning lainnya, yaitu : (1)
Lectora dapat digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif,
dan presentasi produk atau profil perusahaan; (2) Fitur-fitur yang disediakan
37
Lectora Insipre sangat memudahkan pengguna pemula untuk membuat
multimedia (audio dan video) pembelajaran; (3) Bagi seorang tenaga pendidik,
keberadaan Lectora Insipre dapat memudahkan membuat media pembelajaran; (4)
Template yang disediakan cukup lengkap; (5) Lectora menyediakan media library
yang sangat membantu pengguna; (6) Lectora sangat memungkinkan
penggunanya untuk mengkonversi presentasi Microsoft PowerPoint ke konten e-
learning.
Dalam aplikasi lectora yang sudah di buat oleh Yoga Oktavian mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2009, terdapat berbagai macam fitur di
dalamnya yaitu dapat terhubung ke internet dalam hal ini terhubung ke dalam
LPSE. Terdapat pula soal-soal evaluasi yang dapat dikerjakan dan mendapat hasil
dari soal evaluasi tadi.
g. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan sistem baru
bagi penyedia jasa. Karena mulai tahun 2010 segala macam proses pelelangan
akan masuk dalam sistem LPSE. Dalam sistem ini bagi penyedia jasa atau badan
usaha diwajibkan memilik user name ketika ingin login pada sistem ini. Penyedia
jasa harus mendaftar kepada panitia sitem LPSE di domisili kabupatennya
masing-masing.
38
Gambar 2.5. Tampilan Sistem LPSE Kab. Purbalingga
Melihat pada gambar 2.5 yang menggambarkan tampilan awal dalam sistem
LPSE di Kab. Purbalingga. Setiap kabupaten, kota, provinsi, dan instansi
pemerintahan pasti memliki sistem LPSE. Karena sudah diatur dalam Perpres No.
54 Tahun 2010 yang mewajibkan segala macam bentuk pelelangan yang ada
harus menggunakan sistem LPSE. Sistem ini juga memberikan keterbukaan bagi
seluruh masyarakat untuk melihat paket pekerjaan apa saja yang dilelangkan.
Dilihat dari segi efisiensi waktu pun sangat baik, karena penyedia jasa tidak harus
datang ke kantor untuk mengumpulkan dokumen penawaran. Hanya dengan
mengupload dokumen penawarannya di dalam sistem LPSE dengan user name
yang telah dimiliki.
39
2.1.5. Partisipasi Siswa dalam KBM
Menurut pendapat Tjokrowinoto dalam Suryosubroto (1997 : 278)
partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan
perasaan mereka bagi terciptanya tujuan-tujuan bersama tanggung jawab terhadap
tujuan tersebut.
Partisipasi siswa berarti keikut sertaan siswa dalam suatu kegiatan yang
ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Belajar yang optimal akan terjadi
bila siswa berpartisipasi secara tanggung jawab dalam proses belajar. Keaktifan
siswa ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat terlihat dari
beberapa perilaku misalnya mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu,
menulis laporan, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam
menetapkan tujuan dan dalam kegiatan belajar dan mengajar (Hasibuan
& Moedjiono, 2006 : 7). Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran,
sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku,
jadi melakukan kegiatan maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya
aktivitas merupakan prinsip atau asas sangat penting dalam KBM.
Selain itu Sudjana (1996 : 21) juga menyampaikan bahwa siswa yang
aktif berpartisipasi dapat dilihat dari :
a. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan
permasalahannya;
40
b. Berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, belajar;
c. Menampilkan berbagai usaha atau kekreatifan belajar dalam menjalani
dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai
keberhasilan;
d. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa ada tekanan.
Jerrold dalam Yeni Herawati (2008) berpendapat bahwa partisipasi
tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:
a. Keaktifan siswa di dalam kelas, misalnya aktif mengikuti pelajaran,
memahami penjelasan guru, bertanya kepada guru, mampu menjawab
pertanyaan dari guru dan sebagainya.
b. Kepatuhan terhadap norma belajar, misalnya mengerjakan tugas sesuai
dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian sesuai dengan
ketentuan, dan sebagainya.
Dari uraian yang disampaikan oleh Jerrold partisipasi tersebut dapat
dikembangkan lagi menjadi beberapa jenjang, yaitu :
a. Menerima, yaitu siswa mau memperhatikan suatu kejadian atau kegiatan.
Contohnya siswa mau mendengarkan apa yang di
b. sampaikan oleh guru dan mengamati apa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
c. Menanggapi, yaitu siswa mau terhadap suatu kejadian dengan berperan
serta. Contoh : menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah,
menyukai dan sebagainya.
41
d. Menilai, yaitu siswa mau menerima atau menolak suatu kejadian melalui
pernyataan sikap positif atau negatif. Contohnya : menerima,
mendukung, ikut serta, meneruskan, mengabdikan diri, dan sebagainya.
e. Menyusun, yaitu apabila siswa berhadapan dengan situasi yang menyangkut
lebih dari satu nilai, dengan senang hati menyusun nilai tersebut, menentukan
hubungan antara berbagai nilai dan menerima bahwa ada nilai yang lebih
tinggi daripada yang lain. Contoh : menyusun, memilih, mempertimbangkan,
memutuskan, mengenali, membuat rencana dan sebagainya.
f. Mengenali ciri karena kompleks nilai, yaitu siswa secara konsisten
bertindak mengikuti nilai yang berlaku dan menganggap tingkah
laku ini sebagai bagian dari kepribadiannya. Contoh : percaya,
mempraktekkan, melakukan, mengerjakan.
Menurut Sardiman (2011 : 101) partisipasi dapat terlihat aktifitas
fisiknya, yang dimaksud adalah peserta didik giat aktif dengan anggota
badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengrkan, melihat atau pasif. Aspek aktifitas fisik dan aktifitas psikis
antara lain :
a. Visual activities : membaca dan memperhatikan
b. Oral activities : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, wawancara, diskusi, interupsi, dan sebagainya.
c. Listening activities : mendengarkan uraian, percakapan, diskusi.
d. Writing activities : menulis, menyalin.
e. Drawing activities : menggambar, membuat grafik, peta, dan sebagainya.
42
f. Motor activities : melakukan percobaan, membuat model.
g. Mental activities : menganggap, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
h. Emotional activities : menaruh minat, merasa bosan, gembira, tenang,
dan sebagainya.
Aktifitas yang diuraikan di atas berdasarkan bahwa pengetahuan akan
diperoleh siswa melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri. Belajar adalah
suatu proses dimana peserta didik harus aktif. Di dalam proses pembelajaran
guru dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan menimbulkan keaktifan
belajar pada diri siswa. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru (Yeni herawati,
2008) diantaranya :
a. Menggunakan multimetode dan multimedia.
b. Memberikan tugas secara individu maupun kelompok.
c. Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalak
kelompok kecil.
d. Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal- hal yang
kurang jelas, serta mengadakan tanya jawab dan diskusi.
Secara garis besar partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses
pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu
permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas.
Partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu
sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana
43
pembelajaran yang efektif. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat
penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan bisa dicapai
semaksimal mungkin.
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang
belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya
adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan itu dengan
kategori rendah, sedang dan tinggi. Menurut Mulyasa (2011:105) dari segi proses,
pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik
terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun maupun social dalam proses
pembelajaran. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar siswa
berpartisipasi dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan metode yang tepat
akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode belajar
mengajar yang bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu
membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih berperan
serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga
mampu menciptakan suasana kelas yang hidup, yaitu ada interaksi antar guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa,
2.2 Penelitian yang Relevan
a. Yoga Oktavian (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Media
Pembelajaran Menggunakan Aplikasi LectoraDalam Kompetensi Dasar
44
Pelelangan Konstruksi Pada Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya Di
Jurusan Teknik Sipil UnnesTahun Ajaran 2013/2014.
b. Adam Suprayogi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan
Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa dalam Interaksi Edukatif dengan
Prestasi Belajar pada Matadiklat Mengukur Menggunakan Alat Ukur
Mekanik Presisi di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen tahun pelajaran
2009/2010.
c. Eka Juniyarti (2015) dalam penelitiannya ang berjudul Hubungan Partisipasi
Siswa Dengan Hasil Belajr fisika Siswa di SMP Negeri 1 Suwawa.
d. Mangantar Manurung (2004) Hubungan Partisipasi Belajar Kelompok,
motivasi dan disiplin belajar siswa dengan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri
Sei Rampah.
e. Purbo Yuwono G (2014) dalam penelitiannya tentang Pemanfaatan Media
Powerpoint Pada Pembelajaran Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu
Beton Terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan Pekerjaan Mata
Pelajaran RAB Di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014.
2.3 Kerangka Pikir
Media pembelajaran merupakan salah satu instrumen penting dalam suatu
KBM. Berhasil atau tidak nya suatu pembelajaran diesbabkan oleh banyak unsur.
Terdapat dua unsur yang saling berkaitan dalam suatu KBM, yaitu metode
mengajar dan media pembelajaran. Penggunaan metode pengajaran tertentu dalam
suatu KBM tentu akan mempengaruhi penggunaan jenis media pembelajaran yang
akan digunakan dalam kegiatan belajar tersebut, begitupun sebaliknya.
Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaranpun sangat di perlukan.
Semangat dalam pengertian yang berkembang di masyarakat sering-kali
disamakan dengan motivasi. Oleh karena itu menurut Wlodkowski (Suciati,
2001:52) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
45
menimbulkan perilaku tertentu, serta yang memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut. Sementara Ames dan Ames (Suciati,
2001) menjelaskan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai
dirinya sendiri dan lingkungannya. Menurut definisi ini, konsep diri yang positif
akan menjadi motor penggerak bagi kemauan seseorang. Diharapkan dengan
penggunaan media pembelajaran Lectora ini dapat menigkatkan semangat belajar
siswa.
Proses pembelajaran juga akan hidup apabila dannya partisipasi dari.
Menurut Sastro poetro (1995:11) Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau
keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya. Pengertian ini
menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian, atau turut serta
menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu kegiatan, berupa keterlibatan
ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih daripada sekedar kegiatan fisik
semata. Secara umum, partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan diri
seseorang dalam suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau
suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam kegiatan
bersama dalam situasi sosial tertentu.
Partisipasi siswa berarti keikut sertaan siswa dalam suatu kegiatan yang
ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Belajar yang optimal akan terjadi
bila siswa berpartisipasi secara tanggung jawab dalam proses belajar. Keaktifan
siswa ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat terlihat dari
beberapa perilaku misalnya mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu,
menulis laporan, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam
46
menetapkan tujuan dan dalam kegiatan belajar dan mengajar (Hasibuan
& Moedjiono, 2006 : 7).
Partisipasi siswa di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa.
Partisipasi siswa adalah keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.
Agar siswa memperoleh hasil belajar yang optimal, maka siswa perlu
meningkatkan partisipasinya di kelas. Partisipasi siswa di kelas sangat besar
pengaruhnya karena siswa merupakan objek dari pembelajaran terebut. Partisipasi
siswa di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa. Partisipasi siswa di kelas
juga berbeda – beda, ada yang aktif di kelas ada juga siswa yang tidak ikut
berpartisipasi di kelas. Partisipasi siswa adalah keterlibatan siswa dalam proses
belajar mengajar di kelas. Agar siswa memperoleh Hasil belajar yang optimal,
maka siswa perlu meningkatkan partisipasinya di kelas. Partisipasi siswa di kelas
sangat besar pengaruhnya karena siswa merupakan objek dari pembelajaran
tersebut.
Hasil belajar merupakan hasil–hasil belajar yang dicapai siswa dengan
kriteria tertentu, sedangkan Hasil Belajar RAB adalah suatu tingkat keberhasilan
dalam hal penguasaan dan pemahaman pengetahuan atau keterampilan RAB yang
diukur menggunakan tes yang dilakukan secara periodik dan hasilnya ditunjukkan
dengan angka nilai tes. Berdasarkan pemahaman berbagai teori di atas, diduga
partisipasi siswa di kelas yang berbeda-beda akan berpengaruh terhadap Hasil
Belajar RAB. Siswa yang aktif di kelas maka Hasil Belajar RABnya akan tinggi,
sedangkan siswa yang pasif di kelas maka Hasil Belajar RAB juga rendah.
47
Partisipasi siswa dapat diklasifikasikan dengan kategori rendah, sedang dan
tinggi. Partisipasi siswa pada KD
Pelelangan Konstruksi
Metode KBM
Hasil Belajar pada KD
Pelelangan Konstruksi
Gambar 2.6 Metode Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
a. Partisipasi pada siswa yang KBMnya menggunakan Lectora lebih tinggi
dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.
b. Hasil belajar Rencana Anggaran Biaya pada siswa yang KBMnya
menggunakan Lectora lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan
metode ceramah.
c. Makin tinggi partisipasi siswa dalam KBM ,maka akan makin tinggi hasil
belajar pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, penggunaan media belajar dengan aplikasi lectora inspire pada
kelas eksperimen dapat menjadikan Partisipasi siswa lebih tinggi dari pada
penggunaan metode konvensional pada kelas kontrol pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Biaya kompetensi dasar Pelelangan Konstruksi pada kelas XI
TKBB SMK Negeri 2 Purwodadi.
Kedua, penggunaan media belajar dengan aplikasi lectora inspire pada kelas
eksperimen dapat menjadikan hasil belajar siswa lebih tinggi dari pada
penggunaan metode konvensional pada kelas kontrol pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Biaya kompetensi dasar Pelelangan Konstruksi pada kelas XI
TKBB SMK Negeri 2 Purwodadi.
Ketiga, hubungan antara partisipasi siswa dan hasil belajar pada mata
pelajaran Rencana Anggaran Biaya yaitu semakin tinggi partisipasi siswa semakin
tinggi pula hasil belajar hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis ke tiga yaitu
dengan persamaan regresi.
95
96
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti setelah melakukan penelitian eksperimen
pada kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton dikelas XI TKBB 1 dan XI TKBB 2
SMK Negeri 2 Purwodadi, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
a. Perlu adanya pengembangan mengenai media belajar yang digunakan dalam
kegiatan penyampaian materi pelajaran oleh pengajar atau guru di dalam
kelas, salah satunya adalah dengan penggunaan media berbasis komputer
dengan aplikasi lectora inspire pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi
atau pada mata pelajaran lain yang memiliki karakteristik sama.
b. Bagi Guru mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya, diharapkan dapat
memperoleh manfaat dari penlitian tentang media pembelajaran ini. Serta bisa
menginformasikan kepada peserta didiknya untuk menggunakan aplikasi
lectora ini sebagai kegiatan belajar mandiri.
5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini telah diupayakan semaksimal mungkin sesuai
dengan tujuan penelitian, akan tetapi masih terdapat keterbatasan dan kelemahan
yang tidak dapat terhindarkan antara lain :
a. Pengumpulan data penelitian didasarkan hasil isian kuesioner dan hasil tes
oleh siswa dalam waktu yang relatif singkat yaitu dalam rentang waktu 5
minggu, sehingga dimungkinkan adanya sikap kurang obyektif dalam proses
pengisisan. Sikap tersebut antara lain keengganan, kelelahan, ketidakjujuran
dan ketidak mengertian maksud dari butir soal dalam angket maupun dalam
tes.
97
b. Peneliti ini berfokus pada pemanfaatan media aplikasi Lectora Inspire
Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton. Setiap kompetensi
keahlian memiliki hasil belajar dan partisipasi belajar siswa dalam
pembelajaran.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
BSNP. 2006. Buku Panduan Penyusunan KTSP, Jakarta: BSNP.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.
Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Djojonegoro, Wardiman, 1999. Pengembang Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan, Balai Pustaka, Jakarta.
Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta:
Andi.
Gerlach, V.S. & Ely D.P. 1980. Teaching and Media: A Systematic
Approach. New Jersey:Prentice Hall Inc.
Ghazali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivararite Dengan Program
SPSS. Edisi keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung:Citra Aditya Bhakti.
99
Hasibuan & moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Ibrahim, R. & Syaodih Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Juniyarti, Eka. 2015. Hubungan Partisipasi Siswa Dengan Hasil Belajr fisika Siswa di SMP Negeri 1 Suwawa. Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo.
Manurung, Mangantar. 2004. Hubungan Partisipasi Belajar Kelompok, motivasi dan disiplin belajar siswa dengan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri Sei Rampah. Serdang bedagai : Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
Mas’ud, Muhamad. 2013. Tutorial Lectora 1 Membuat Multimedia
Pembelajaran dengan Lectora. Yogyakarta: Pustaka Shonif.
Mulyas. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah,Konsep, Strategi danImplementasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Oktavian, Yoga. 2014. Penerapanmedia pembelajaran menggunakan aplikasi lectora dalam kompetensi dasar proses pelelangan konstruksi. Semarang : Universitas Negeri semarang.
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Prosser, C.A. & Quigley, T.H.1950. Vocational Education in a Democracy.
Revised Edition. Chicago:American Technical Society.
100
Sardiman. 2011. Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rajagrafindo.
Sastro poetro. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT.Pustaka LP3ES
Indonesia.
Suciyati. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: Depdiknas.
Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana. N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. N. dan Rivai,A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar
baru.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan SMK Jilid 1 – 3. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan
Nasional.
Suprayogi, Adam. 2009. Hubungan Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa dalam Interaksi Edukatif dengan Prestasi Belajar pada Matadiklat Mengukur Menggunakan Alat Ukur Mekanik Presisi di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen tahun pelajaran 2009/2010. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Susilo, Nugroho B.C. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Mata Kuliah Konstruksi Bangunan 2. Semarang : Jurusan Teknik Sipil
UNNES.
Warsito, Agus. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Dalam Mata Kuliah Konstruksi Bangunan 2 Dengan Menggunakan Metode Portofilio Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012. Semarang: Unnes.
101
Wena, Made. 2009. Startegi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuwono, Purbo G. 2014. Pemanfaatan Media Powerpoint Pada Pembelajaran Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton Terhadap Kompetensi Dasar Menyusun Harga Satuan Pekerjaan Mata Pelajaran RAB Di SMK N 2 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014.
Semarang: Unnes.