3
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP / RS.Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Divisi : Kardiologi Oleh : Burhan Pembimbing : Dr. dr. Sri Endah SpA(K) dr. Armijn Firman, SpA dr. Rahmat Budi, SpA(K),M.Kes dr Putria SpA,M.Kes Inflammation, Myocardial Dysfunction, and Mortality in Children With Septic Shock: An Observational Study Fabio Carmona, Paulo H. Manso, Vanessa S. Silveira, Fernando Q. Cunha, Margaret de Castro, Ana P. C. P. Carlotti Abstract: We aimed to investigate whether nuclear factor kappa-B activation, as evaluated by gene expression of its inhibitor (I-jBa) and cytokine serum levels, was associated with myocardial dysfunction and mortality in children with septic shock. Twenty children with septic shock were prospectively enrolled and grouped according to ejection fraction (EF) \45 % (group 1) or EF C45 % (group 2) on the first day after admission to the pediatric intensive care unit. No interventions were made. In the first day, patients from group 1 (n = 6) exhibited significantly greater tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) and interleukin (IL)-10 plasma levels. However, I-jBa gene expression was not different in both groups. Mortality and number of com- plications were significantly greater in group 1. Patients who died had greater plasma concentrations of TNF-a. In conclusion, TNF-a and IL-10 are involved in myocardial dysfunction accompanying septic shock in children, and TNF-a is associated with mortality. Pendahuluan Syok septik adalah penyebab morbiditas dan mortalitas tersering di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) yang disertai dengan disfungsi miokardium pada ≤ 80% pasien anak. Disfungsi miokardium berhubungan dengan derajat systemic inflammatory response syndrome (SIRS) setelah infeksi dan penyebab utama kematian pada anak dengan syok septik. Mediator nucleus factor kappa-B (NF-kB) berhubungan dengan terjadinya disfungsi miokardium pada sepsis. Hubungan antara aktivasi NF-kB, disfungsi miokardium pada sepsis, dan mortalitas belum diteliti pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan antara aktivasi NF-kB, tingkat serum sitokin serta hubungannya dengan disfungsi miokardium dan mortalitas pada anak dengan syok septik. Metode Penelitian ini bersifat kohort prospektif, longitudinal dan observasional, yang mendapat persetujuan dari komite etik penelitian rumah sakit das Clinicas, Universitas Sao Paolo. Seluruh pasien didapatkan dari PICU selama 18 bulan dengan diagnosis syok septik, menurut kriteria yang diterima secara internasional. Kriteria ekslusinya adalah: penyakit jantung kongenital atau operasi jantung, penggunaan obat-obatan kardiotoksik atau obat imunosupresan, penyakit jantung koroner, infeksi human Immunodeficiency virus (HIV), neonatus, dan penolakan orang tua pasien. Semua pasien diperlakukan menurut protokol standar yang berlaku. Tidak ada intervensi yang dilakukan. Pengumpulan data Data klinis dan demografi dan hasil akhir didapatkan dari rekam medis. Skor PRISM (pediatric risk of mortality) dihitung dalam 12 jam setelah pasien dirawat di

JUrnal Kardio Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kardio

Citation preview

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP / RS.Dr. HASAN SADIKIN BANDUNGDivisi: KardiologiOleh: BurhanPembimbing: Dr. dr. Sri Endah SpA(K) dr. Armijn Firman, SpA dr. Rahmat Budi, SpA(K),M.Kes dr Putria SpA,M.Kes

Inflammation, Myocardial Dysfunction, and Mortality in Children With Septic Shock: An Observational StudyFabio Carmona, Paulo H. Manso, Vanessa S. Silveira, Fernando Q. Cunha, Margaret de Castro, Ana P. C. P. Carlotti

Abstract: We aimed to investigate whether nuclear factor kappa-B activation, as evaluated by gene expression of its inhibitor (I-jBa) and cytokine serum levels, was associated with myocardial dysfunction and mortality in children with septic shock. Twenty children with septic shock were prospectively enrolled and grouped according to ejection fraction (EF) \45 % (group 1) or EF C45 % (group 2) on the first day after admission to the pediatric intensive care unit. No interventions were made. In the first day, patients from group 1 (n = 6) exhibited significantly greater tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) and interleukin (IL)-10 plasma levels. However, I-jBa gene expression was not different in both groups. Mortality and number of com- plications were significantly greater in group 1. Patients who died had greater plasma concentrations of TNF-a. In conclusion, TNF-a and IL-10 are involved in myocardial dysfunction accompanying septic shock in children, and TNF-a is associated with mortality.PendahuluanSyok septik adalah penyebab morbiditas dan mortalitas tersering di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) yang disertai dengan disfungsi miokardium pada 80% pasien anak. Disfungsi miokardium berhubungan dengan derajat systemic inflammatory response syndrome (SIRS) setelah infeksi dan penyebab utama kematian pada anak dengan syok septik. Mediator nucleus factor kappa-B (NF-kB) berhubungan dengan terjadinya disfungsi miokardium pada sepsis. Hubungan antara aktivasi NF-kB, disfungsi miokardium pada sepsis, dan mortalitas belum diteliti pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan antara aktivasi NF-kB, tingkat serum sitokin serta hubungannya dengan disfungsi miokardium dan mortalitas pada anak dengan syok septik.MetodePenelitian ini bersifat kohort prospektif, longitudinal dan observasional, yang mendapat persetujuan dari komite etik penelitian rumah sakit das Clinicas, Universitas Sao Paolo. Seluruh pasien didapatkan dari PICU selama 18 bulan dengan diagnosis syok septik, menurut kriteria yang diterima secara internasional. Kriteria ekslusinya adalah: penyakit jantung kongenital atau operasi jantung, penggunaan obat-obatan kardiotoksik atau obat imunosupresan, penyakit jantung koroner, infeksi human Immunodeficiency virus (HIV), neonatus, dan penolakan orang tua pasien. Semua pasien diperlakukan menurut protokol standar yang berlaku. Tidak ada intervensi yang dilakukan.Pengumpulan dataData klinis dan demografi dan hasil akhir didapatkan dari rekam medis. Skor PRISM (pediatric risk of mortality) dihitung dalam 12 jam setelah pasien dirawat di PICU. Total dukungan inotropik diperhitungkan dengan skor inotropik yang telah dimodifikasi sebagai berikut: dosis dopamine + dobutamin + milrinone x 10 + epinefrin x 100 + norepinefrin x 100. Kecepatan denyut jantung, kecepatan napas, dan tekanan darah sistolik dihitung berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pengambilan darahContoh darah arteri dan vena diambil dalam 24 jam pertama perawatan PICU. Plasma dipisahkan dan disimpan pada suhu -700C. sel darah dilisiskan dengan amonium bikarbonat ditambah dengan amonium klorida dan disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit pada suhu 40 C. Kemudian pellet yang mengandung RNA, DNA, dan protein di suspensikan dalam cairan phosfat dan trizil dan disimpan pada suhu -700C. Pemeriksaan aktivasi NF-kBKarena aktivasi NF-kB menyebabkan produksi inhibitornya (1-kB), ekspresi gen 1-kB merefleksikan aktivitas NF-kB dalam nucleus. Sehingga aktivasi NF-kB diperiksa dengan ekspresi gen 1-kB menggunakan polymerase chain reaction. Penilaian fungsi miokardiumFungsi miokardium diperiksa dengan parameter biokemikal dan ekokardiografi. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan fraksi ejeksi (EF)