22
Identifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau Oleh: Ade Dea Sintya. 1 , Eka Lokaria, M.Pd.Si. 2 , Harmoko, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau [email protected] ABSTRACT This research entlited “Identifications of Microscopic Alga in the Temam Waterfall City of Lubuklinggau”. Formulations of the problem in this research is “ What are the types of microscopis alga that is in the Temam Waterfall City of Lubuklinggau. This research aim to identity the types of microscopic Alga that is in the Temam waterfall City of Lubuklinggau. This research used a survey method. The collections of data in the research thatis by the down diretly into the field. Data analysis that is technically a descriptive qualitative. Research result showed the Identifications of Microscopis Alga in the Temam Waterfall City of Lubuklinggau found there are 17 genus of the divisions of 4 microscopic Alga consist of divisions Chlorophyta 7 genus i.e: Spirogyra, Ulothrix, Gonium, Microspora, Closterium, Cosmarium, Desmidium, Xanthophyta divisions 1 genus i.e: Tribonema, Crysophyta divisions 1 genus i.e: Chromulina, and Bacillariophyta divisions 8 genus i.e: Guinardia, Tabellaria, Eunotia, Asterionella, Frustulia, Surirella, Synedra, and Navicula. keywords: Identifications , Microscopic Alga, Temam Waterfall. A. Pendahuluan Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang kehidupan makhluk hidup dari tingkat molekuler hingga organisme. Kajian ilmu biologi tidak hanya sebatas teoritis dalam ruang kelas, tetapi juga kegiatan praktikum di laboratorium. Apabila kita membicarakan tentang mikrobiologi maka tak dapat disangkal, bahwa pemikiran kita akan selalau tertuju pada

mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

Identifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau

Oleh: Ade Dea Sintya.1, Eka Lokaria, M.Pd.Si.2, Harmoko, M.Pd.3

1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

[email protected]

ABSTRACT

This research entlited “Identifications of Microscopic Alga in the Temam Waterfall City of Lubuklinggau”. Formulations of the problem in this research is “ What are the types of microscopis alga that is in the Temam Waterfall City of Lubuklinggau. This research aim to identity the types of microscopic Alga that is in the Temam waterfall City of Lubuklinggau. This research used a survey method. The collections of data in the research thatis by the down diretly into the field. Data analysis that is technically a descriptive qualitative. Research result showed the Identifications of Microscopis Alga in the Temam Waterfall City of Lubuklinggau found there are 17 genus of the divisions of 4 microscopic Alga consist of divisions Chlorophyta 7 genus i.e: Spirogyra, Ulothrix, Gonium, Microspora, Closterium, Cosmarium, Desmidium, Xanthophyta divisions 1 genus i.e: Tribonema, Crysophyta divisions 1 genus i.e: Chromulina, and Bacillariophyta divisions 8 genus i.e: Guinardia, Tabellaria, Eunotia, Asterionella, Frustulia, Surirella, Synedra, and Navicula.

keywords: Identifications , Microscopic Alga, Temam Waterfall.

A. Pendahuluan

Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang

kehidupan makhluk hidup dari tingkat molekuler hingga organisme. Kajian ilmu

biologi tidak hanya sebatas teoritis dalam ruang kelas, tetapi juga kegiatan praktikum

di laboratorium. Apabila kita membicarakan tentang mikrobiologi maka tak dapat

disangkal, bahwa pemikiran kita akan selalau tertuju pada sekelompok organisme

mikroskopis yang memiliki tempat tertentu di alam (Ijong, 2015:01), dan organisme

tersebut dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.

Salah satu yang dapat diamati di bawah mikroskop adalah alga mikroskopis,

Kasrina (2012:37) menyatakan alga mikroskopis/protista merupakan organisme yang

menyerupai tumbuhan atau lazim juga disebut dengan fitoplankton. Alga dapat

ditemukan pada habitat air tawar dan laut (Ijong, 2015:29). Salah satu perairan yang

terdapat di Sumatera Selatan tepatnya di kota Lubuklinggau, dalam kaitannya dengan

kota Lubuklinggau, kota Lubuklinggau merupakan salah satu tujuan wisata yang

potensial karena merupakan kawasan yang memiliki potensi wisata alam seperti air

terjun, salah satunya adalah air terjun Temam. Air terjun Temam merupakan kawasan

objek wisata alam berupa air terjun (Naib, 2015:04).

Page 2: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

Wisata alam air terjun Temam yang menjadi salah satu kebanggaan kota

Lubuklinggau yang dijadikan sebagai pusat rekreasi bagi wisatawan, sektor pariwisata

merupakan salah satu sektor sumber pendapatan daerah di kota Lubuklinggau, dengan

demikian kota Lubuklinggau di tetapkan sebagai satu tujuan wisata, maka kegiatan

pariwisata di daerah ini cukup potensial menunjang pembangunan daerah. Dapat

dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata di kota Lubuklinggau pada

tahun 2014 sebanyak 150.306 orang (BAPEDA Kota Lubuklinggau, 2016:74).

Berdasarkan pengamatan (Observasi) peneliti, terhadap air terjun Temam

dengan banyaknya minat wisatawan berkunjung, maka pemerintah gencar melakukan

pembangunan di kawasan objek pariwisata untuk menarik minat wisatawan. Adanya

pembangunan tersebut dikhawatirkan akan merubah habitat asli terutama

keanekaragaman hayati yang berdomisili di area tersebut. Sementara itu peneliti

belum menemukan penelitian sebelumnya yang membahas tentang ragam jenis alga

mikroskopis di air terjun Temam kota Lubuklinggau.

Dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka ditindaklanjuti dengan

melaksanakan penelitian untuk mengetahui Apa saja jenis alga mikroskopis yang ada

di air terjun Temam kota Lubuklinggau. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan

sebagai sumber informasi mengenai jenis-jenis alga mikroskopis yang terdapat di air

terjun Temam kota Lubuklinggau, di mana data yang di hasilkan, dapat di gunakan

sebagai sumber belajar dan dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian lanjutan

tentang jenis-jenis alga mikroskopis.

B. Landasan Teori

1. Identifikasi

Hadiat (2004:165) mengemukakan bahwa identifikasi adalah mengenali suatu

benda atau makhluk hidup dengan mempelajari ciri-ciri khas yang dimilikinya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Poerwadarminta (2006:432) mengungkapkan

bahwa identifikasi adalah penetapan atau penentuan identitas orang benda dan

sebagainya. sedangkan menurut Muda (2006:262) mengungkapkan bahwa

indentifikasi merupakan bukti dan tanda kenal diri.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa identifikasi

merupakan proses pengenalan, menempatkan objek atau individu dalam suatu kelas

sesuai dengan karakteristik tertentu.

Page 3: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

2. Alga Mikroskopis

Ijong (2015:32) menjelaskan alga mikroskopis sebagai berikut ciri alga

mikroskopis yaitu organisme bersel tunggal atau uniseluler, berenang bebas

bergerak dengan mengunakan flagella, membentuk rantai yang panjang atau

filamen. Pelczar (2013:241) mengemukakan bahwa banyak spesies ganggang

terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang, gada atau

kumparan. Spesies-spesies yang lain membentuk koloni-koloni. Klasifikasi alga

menurut Pratiwi (2008:50-54) dikelompokan menjadi 15 filum alga yaitu:

Cyanophyta, Rhodophyta, Euglenophyta, Cryptophyta, Pyrrophyta, Raphidophyta,

Haptophyta, Crysophyta, Xanthophyta, Chlorophyta, Eutigmatophyta,

Phaeophyta, Prasinophyta, Baccilariophyta dan Glaucophyta.

3. Faktor Lingkungan Pertumbuhan Alga Mikroskopis

Terdapat faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi atau

menghambat pertumbuhan alga mikroskopis dikarenakan batas toleransi

organisme hidup terhadap pH bervariasi dan dipengaruhi antara lain suhu, oksigen

terlarut, klorofil-a dan kecerahan.

4. Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau

Naib (2015:04) mengemukakan bahwa objek wisata air terjun Temam

berlokasi ± 11 km ke arah selatan dari pusat kota Lubuklinggau di kawasan

kelurahan air Temam kecamatan Lubuklinggau selatan I. Air terjun Temam

merupakan kawasan objek wisata alam berupa air terjun dengan ketinggian ± 12

meter.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian survey yang menggambarkan tentang objek

yang diteliti dengan mengambil sampel pada air terjun Temam

kemudian mengukur parameter kualitas air dan mengindentifikasinya dengan melihat

adanya jenis alga mikroskopis yang hidup di air terjun Temam. Penelitian ini adalah

penelitian secara langsung dengan cara pengambilan sampel mengacu pada Fachru

(dalam Erdina, 2010:75) yaitu secara acak beraturan, dalam hal ini peneliti mengambil

sampel dari nomor-nomor subjek secara sistematis dengan jarak yang sama, kemudian

pengamatan sampel di miskroskop yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis alga

mikrokopis. Prosedur Penelitian dengan beberapa langkah kerja sebagai berikut:

Page 4: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

1.   Tahap Persiapan

Pada tahap ini di lakukan kegiatan persiapan alat, bahan dan persiapan

administrasi. Kegiatan persiapan alat dan bahan ditujukan untuk mencari alat dan

bahan yang akan dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Kegiatan administrasi

ditujukan untuk mempersiapkan surat izin peminjaman laboratorium Biologi

STKIP-PGRI Lubuklingau yang akan digunakan sebagai tempat untuk pengamatan

sampel, dan mempersiapkan surat izin ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota

Lubuklinggau yang bertujuan untuk memohon perizinan karena pengambilan

sampel akan dilakukan di kawasan pariwisata air terjun Temam kota

Lubuklinggau.

2 Tahap Pelaksanaan

a. Sampel penelitian di ambil secara observasi yaitu turun langsung ke lapangan,

dan dilakukan pengukuran parameter kualitas air.

b. Pengambilan sampel secara acak beraturan 9 titik lokasi pengamatan di air

terjun Temam dengan Pengambilan sampel dilakukan di pagi hari dengan

pengulangan selama 3 hari.

c. Pengambilan sampel dengan cara penyaringan dengan menggunakan plankton

net.

d. Sampel yang diambil kemudian dikemas ke dalam plastik.

e. Kemudian sampel penelitian dibawa ke laboratorium Biologi STKIP-PGRI

Lubuklinggau untuk diamati.

f. Sampel dimasukan di dalam botol kemudian sampel air diambil dengan

mengunakan pipet tetes dan diteteskan di gelas objek yang sebelumnya telah

dibersihkan dengan alkohol 70% dan ditutup dengan gelas penutup.

g. Kemudian diletakan di miskroskop untuk diamati.

h. Kemudian dilakukan identifikasi dengan mencocokan hasil yang didapat

dengan mengunakan literatur Biggs dan Kilory (2000), Botes (2003) dan

Bellinger dan Sigee (2010).

Data yang diperoleh kemudian di analisis secara deskriptif kualitatif. Deskriptif

kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.

Arikunto (2013:282) mengemukakan bahwa data kualitatif dinyatakan dalam kata-

Page 5: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

kata atau simbol. Pendapat lain oleh Rahmat (2009:08) mengemukakan bahwa

Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik

bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau sebagimana adanya.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil

1. Frustulia (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 4. Frustulia

Kingdom : ProtistaDivision : BacillariophytaKelas : BacillariophyceaeOrdo : NaviculalesFamili : FrustuliaceaeGenus : Frustulia

(Biggs, 2000)memiliki panjang 30-50 μm. memiliki sisi lebih bulat, dan lebih ramping. (Bellinger, 2010)

2. Tribonema (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 2. Tribonema

Kingdom : ProtistaDivision : XanthophytaKelas : Xanthophyceae Ordo : TribonematalesFamili : TribonemataceaeGenus : Tribonema

(Biggs, 2000)Tribonema membentuk filamentidak bercabang Dinding sel terdiri dari potongan H Kehadiran potongan H ini terlihat pada akhir rusak filamen.(Bellinger, 2010)

3. Ulothrix (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 3. Ulothrix

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : UlotricalesFamili : UlothricaceaeGenus : Ulothrix

(Biggs, 2000)Sel dalam kisaran yang terasa lebih pendek dari lebar mereka Setiap sel memiliki satu kloroplas membentuk lengkap baik atau parsial cincin di sekitar dalam dinding sel. (Biggs, 2000)

Page 6: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

4. Closterium (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 1. Closterium

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : DesmidalesFamili : PeniaceaeGenus : Closterium

(Biggs, 2000)Sel memanjang dan meruncing ke arah akhir. Garis besar dapat berbentuk busur, berbentuk sabit. Sel-sel yang dibagi menjadi dua bagian tetapi tidak ada penyempitan median. Ada kedua sisi daerah pusat kloroplas masing-masing belawanan. (Bellinger, 2010)

5. Guinardia (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 5. Guinardia

Kingdom : ProtistaDivision : BacillariophytaKelas : BacillariophyceaeOrdo : BiddulphialesFamili : RhizosoleniiceaeGenus : Guinardia

(Botes, 2003) Sel silinder, katup datar dan hanya sedikit membulat di ujungnya (Botes, 2003)

6. Navicula (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 8. Navicula

Kingdom : ProtistaDivision : BacillariophytaKelas : BacillariophyceaeOrdo : NaviculalesFamili : NaviculaceaeGenus : Navicula

(Biggs, 2000)Blunt berbentuk cerutu biasanya 40-50 μm panjang dan 10 μm lebar. Khas dalam nya terdapat striae (garis) hampir sejajar(Biggs, 2000)

7. Surirella (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 10. Surirella

Kingdom : ProtistaDivision : BacillariophytaKelas : BacillariophyceaeOrdo : SurirellalesFamili : SurirellaceaeGenus : Surirella

(Biggs, 2000)Sisi Lebih kecil (atau sedikit bulat), ujung kerucut. Ukuran khas panjang 20- 30 μm dan sekitar lebar 10 μm. (Bellinger, 2010)

Page 7: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

8. Gonium (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 6. Gonium

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : VolvocalesFamili : GoniaceaeGenus : Gonium

(Biggs, 2000)Koloni piring datar dari 4-16 (kadang-kadang 32) bulat telur dengan sel bulat flagella sel yang semua diarahkan ke bidang yang sama. Gonium Sel dalam koloni disusun dalam amplop agar-agar datar. Setiap sel memiliki dua sama panjang flagella. kloroplas adalah hijau dan berbentuk cawan dengan satu atau lebih pyrenoids (penyimpana cadangan makanan). (Bellinger, 2010)

9. Eunotia (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 7. Eunotia

Kingdom : Protista Division : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Eunotiales Famili : Eunotiaceae Genus : Eunotia

(Biggs, 2000)Bentuk Eunotia filamen pita seperti di mana ada dua kloroplas seperti lembaran setiap sel. Spesies different ukuran panjang dari 10 μm sampai 150 μm (Bellinger, 2010)

10. Tabellaria (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 9. Tabellaria

Kingdom : ProtistaDivision : BacillariophytaKelas : BacillariophyceaeOrdo : TabellarialesFamili : TabellariaceaeGenus : Tabellaria

(Biggs, 2000)Sel-sel persegi panjang atau tabel yang normal, kadang-kadang bersatuuntuk membentuk zig-zag koloni. Bila dilihat secara individual dan tidak sebagai bagian dari rantai katup sering menunjukkan wilayah tengah sangat bengkak. Sel tanpa costae tetapi memiliki septa internal yang yang dapat dilihat dengan jelas. (Bellinger, 2010)

Page 8: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

11. Spirogyra (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 11. Spirogyra

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : Zygnematales Famili : ZygnemataceaeGenus : Spirogyra

(Biggs, 2000)Spirogyra memiliki sel-sel silinder yang bergabung ujung ke ujung untuk membentuk bercabang filamen. Kloroplas memiliki bentuk heliks.(Bellinger:2010)

12. Desmidium (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 12. Desmidium

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : ZygnemetalesFamili : DesmidiaceaeGenus : Desmidium

(Biggs, 2000)Desmidium adalah desmid filamen. Itu sel-sel dapat membentuk filamen panjang. Jika dilihat pada bagian melintang filamen berbrentuk segitiga. (Bellinger:2010)

13. Microspora (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 13. Microspora

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : MicrosporalesFamili : MicrosporaceaeGenus : Microspora

(Biggs, 2000)Microspora membentuk filamen tidak bercabang. Kloroplas muncul sebagai lapisan padat. Dinding sel yang khas lamellate dan berbentuk seperti ' H '. (Bellinger, 2010)

14. Chromulina (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 17. Chromulina

Kingdom : ProtistaDivision : CrysophytaKelas : ChrysophyceaeOrdo : ChromulinalesFamili : ChromulinaceaeGenus : Chromulina

(Bellinger, 2010)Sel bulat telur atau melengkung seperti pelat kloroplas, memiliki satu flagellum, panjang Sel 6-7 μm dan lebar 9-14 μm. (Bellinger, 2010)

Page 9: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

15. Cosmarium (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 14. Cosmarium

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdo : DesmidalesFamili : DesmidiaceaeGenus : Cosmarium

(Biggs, 2000)bentuk sel oval untuk putaran. Kadang-kadang dengan sisi agak pipih sel-sel biasanya bulat (bentuk keseluruhan), dibagi untuk semicells dengan alur yang sempit di tengah-tengah antara dua bagian. (Bellinger, 2010)

16. Synedra (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 15. Synedra

Kingdom : Protista Division : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Fragilariales Famili : Fnigillariaceae Genus : Synedra

(Biggs, 2000)Synedra memanjang. Koloni Synedra stellata atau rantai pendek tetapi juga bisa hadir sebagai sel tunggal atau sebagai epifit yangmenempel. (Bellinger, 2010)

17. Asterionella (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 16.Asterionella

Kingdom : ProtistaDivision : BacillariophytaKelas : BacillariophyceaeOrdo : EunotialesFamili : FragilariaceaeGenus : Asterionella

(Biggs, 2000)sel panjang, meningkat padakedua ujungnya, lebih lanjut di salah satu ujung dari yang lain, sering terlihat bergabung disalah satu ujung untuk membuat bentuk bintang.(Bellinger, 2010)

18. (Perbesaran 10 X 40)

Gambar 18. (Belum diketahui)

Kingdom : ProtistaDivision : ChlorophytaKelas : ChlorophyceaeOrdoFamiliGenus

(Bellinger, 2010)Sel berkoloni memiliki bentuk sel seperti sabit dan memiliki selubung yang melapisi bentuk sel.

Page 10: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

Dalam penelitian ini parameter kualitas air di air terjun Temam kota

Lubuklinggau yang terdiri dari faktor kimia dan fisika, untuk mengukur suhu di air

terjun Temam kota Lubuklinggau dan mengunakan alat pH meter untuk mengukur

pH air terjun Temam kota Lubuklinggau untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1. Parameter Kualitas Air

No Faktor Pengulangan Nilai1. Pengukuran kimia

pH air terjun TemamHari 1 8,6Hari 2 9,0Hari 3 8,9

Rata-rata pH 8,832. Pengukuran fisika

Suhu air terjun Temam

Hari 1 26oCHari 2 26oCHari 3 26oC

Rata-rata Suhu 26oC

2. Pembahasan

Hasil pengamatan jenis alga mikroskopis di air terjun Temam Kota

Lubuklinggau yang dilakukan dengan cara membandingkan karakteristik morfologi

antara hasil penelitian dengan buku identifikasi dan literatur sebagai acuan.

Literatur yang digunakan adalah Biggs dan Kilory (2000), Botes (2003) dan

Bellinger dan Sigee (2010), menghasilkan berbagai jenis dan bentuk keragaman

alga mikroskopis di air terjun temam kota Lubuklinggau menghasilkan 4 Divisi, 14

Ordo dan 17 Genus. Divisi yang mendominasi dan beragam di setiap sampel air

terjun temam adalah devisi Bacillariophyta yang terdiri dari 8 ordo dan yang paling

sedikit ditemukan pada divisi Crysophyta dan divisi Xanthophyta yang hanya

ditemukan 1 ordo. Walaupun Xanthophyta hanya ditemukan 1 ordo yaitu

Tribonema namun jenis Tribonema paling sering ditemukan di setiap sampel air

terjun Temam kota Lubuklinggau.

Jenis alga mikroskopis yang ditemukan di air terjun Temam kota

Lubuklinggau di hari pertama pada divisi Chlorophyta adalah Spirogyra, Ulothrix,

Gonium, dan Microspora. Pada divisi Xanthophyta yaitu Tribonema dan pada divisi

Bacillariophyta adalah jenis Surirella dan Synedra. Pada hari kedua jenis alga

mikroskopis yang ditemukan di air terjun Temam kota Lubuklinggau pada divisi

Chlorophyta adalah Spirogyra, Ulothrix, Gonium, Closterium, Cosmarium dan

Desmidium, serta terdapat jenis baru yang belum diketahui genusnya. Pada divisi

Page 11: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

Xanthophyta hanya Tribonema yang ditemukan, dan pada divisi Bacillariophyta di

hari ke dua ditemukan empat jenis alga yang berbeda dari hari pertama yaitu

Guinardia, Tabellaria, Eunotia, dan Asterionella.

Pada hari ketiga ditemukan jenis alga yang terdapat di air terjun Temam

kota Lubuklinggau pada divisi Chlorophyta tidak ada perubahan dari hari pertama

dan kedua hanya saja pada hari ke tiga jenis Microspora tidak ditemukan. Pada

divisi Xanthophyta jenis yang ditemukan tidak ada perubahan dari hari pertama dan

kedua hanya terdapat satu jenis pada divisi Xanthophyta yaitu Tribonema, dan pada

divisi Bacillariophyta ditemukan Tabellaria, Eunotia, Asterionella, Surirella,

Synedra dan ditemukan jenis alga yang belum ditemukan pada hari pertama dan

kedua pada divisi Xanthophyta yaitu Frustulia dan Navicula. Pada hari ketiga

ditemukan divisi baru pada divisi Crysophyta yaitu Chromulina.

Parameter kualitas air menjadi faktor yang tidak kalah penting apabila

kualitas airnya optimal maka alga mikroskopis dapat hidup dengan stabil. Setelah

dilakukan pengukuran didapatkan nilai pH pada hari pertama 8,6 hari kedua 9,0 dan

hari ketiga 8,9 menurut Rukminasari (2014:28) perubahan tinggi rendahnya pH

dipengaruhi oleh fluktuasi kandungan O2 maupun CO2 di dalam perairan, dan

didapatkan nilai rata-rata pH 8,83 dapat dikatakan produktif karena menurut

Pratiwi (2008:49) pH optimum berkisaran 4-11. Setelah dilakukan pengukuran

didapatkan nilai suhu air terjun Temam yang diamati adalah 26oC, dengan suhu

26oC dapat dikatakan bahwa suhu relatif normal untuk pertumbuhan fitoplankton,

menurut Pelczar (2013:246) suhu optimum bagi produktivitas fitoplankton di

wilayah perairan berkisar antara 20-30oC.

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa hasil identifikasi alga mikroskopis di air terjun Teman kota Lubuklinggau

ditemukan 17 Genus dari 4 divisi alga mikroskopis yang terdiri dari divisi

Chlorophyta 7 genus yaitu: Spirogyra, Ulothrix, Gonium, Microspora, Closterium,

Cosmarium, Desmidium, divisi Xanthophyta 1 genus yaitu: Tribonema, divisi

Crysophyta 1 genus yaitu: Chromulina dan divisi Bacillariophyta 8 genus yaitu:

Guinardia, Tabellaria, Eunotia, Asterionella, Frustulia, Surirella, Synedra dan

Navicula. Keberadaan genus-genus alga mikroskopis ini berkaitan dengan parameter

kualitas air masih dalam batas toleransi pertumbuhan fitoplankton.

Page 12: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Perencana Pembangunan Daerah. 2016. Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Lubuklinggau: Pemerintah Kota Lubuklinggau.

Bellinger, E.G & Sigee, D.C. 2010. Freshwater Algae. UK. Jhon Wiley & Sons, Ltd.

Biggs, B.J.F & Kilroy,C. 2000. Stream Periphyton Monitoring Manual. Published By

Niwa For MFE.

Botes, L. 2003. Phytoplankton Identification Catalogue. Saldanha Bay South Africa:

GloBallast Monograph Series No. 7. IMO London.

Erdina, L., dkk. 2010. Keanekaragaman dan Kemelimpahan Alga Mikroskopis Pada

Lumbah Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Wahana-Bio, 3, 72-91.

Hadiat, M.N & Sukarno, S. 2004. Kamus Sains. Jakarta: Balai Pustaka.

Ijong G.F. 2015. Mikrobiologi Perikanan dan Kelautan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kasrina., dkk. 2012. Ragam Jenis Mikroalga di Air Rawa Kelurahan Bentiring Permai

Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 1, 36-44.

Muda. K. A. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.

Naib, A. 2015. Data Base Pariwisata Kota Lubuklinggau 2015. Lubuklinggau: Dinas

Pariwisata Kota Lubuklinggau.

Pelczar, M. J. 2013. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-

Press).

Pratiwi, T S. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahmat, S.P. 2009. Penelitian Kualitatif. Equilibrium, 5 (09), 1-8.

Page 13: mahasiswa.mipastkipllg.commahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL JURNAL DEA... · Web viewIdentifikasi Alga Mikroskopis di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau. Oleh: Ade Dea

Rukminasari, N., dkk. 2014. Pengaruh Derajat Keasaman (pH) Air Laut Terhadap

Konsentrasi Kalsium dan Laju Pertumbuhan Halimeda sp. Torani Jurnal Ilmu

Kelautan dan Perikanan. 24, 28-34.