38
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAKARTA, 2017 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA

Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

  • Upload
    tranthu

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONALJAKARTA, 2017

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

KELUARGA BERENCANA

Page 2: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana
Page 3: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

PETUNJUK TEKNISPENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

KELUARGA BERENCANA

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Page 4: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana
Page 5: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

KATA PENGANTAR

Dalam Upaya mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita), terutama pada Agenda Prioritas nomor 5 (lima) yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, BKKBN telah menetapkan sasaran program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, BKKBN berkomitmen untuk mensukseskan Agenda Prioritas dan Dimensi Pembangunan Nasional melalui pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh dan menyeluruh di seluruh tingkatan wilayah serta pada upaya mensukseskan Dimensi Pembangunan Kesehatan serta Mental/Karakter (Revolusi Mental). BKKBN bertanggung jawab untuk meningkatkan peran keluarga dalam mewujudkan revolusi mental.

Dengan mempertimbangkan perkembangan pengelolaan program KKBPK di lini lapangan, maka pemerintah menetapkan penyediaan Dana Bantuan Operasional KB dalam rangka penguatan penggerakkan dan untuk menjamin ketersediaan kontrasepsi di setiap fasilitas pelayanan serta terlaksananya pelayanan KB di daerah.

Dukungan operasional dana BOKB diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan Keluarga Berencana serta Kesehatan Reproduksi melalui pemenuhan ketersediaan obat dan alat kontrasespsi di pelayanan kesehatan tingkat kabupaten dan kota terutama bagi Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) termasuk daerah transmigrasi. Secara umum tujuan pemberian dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana adalah mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana untuk mendukung tercapainya TFR 2,1 pada akhir tahun 2025.

Sekaitan hal tersebut di atas telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Nomor: 433/Per/B1/2016 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana. Petunjuk Teknis ini menjelaskan secara rinci pemanfaatan BOKB yaitu untuk: 1) pembiayaan operasional Balai Penyuluhan KB di tingkat kecamatan; 2)

i

Page 6: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

distribusi alat dan obat kontrasepsi dari gudang kabupaten dan kota ke faskes/klinik KB; dan 3) untuk operasional integrasi program KKBPK dengan sektor terkait lainnya di Kampung KB.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga BOKB dapat dilaksanakan dengan baik, efektif dan efisien serta tetap berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Sekretaris Utama,

Nofrijal

ii

Page 7: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

PERATURANKEPALA BADAN KEPENDUDUKAN

DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

NOMOR: 433/PER/B1/2016

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 298 ayat (7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah bahwa belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan non fisik;

b. bahwa untuk mendukung pelaksanaan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang bersifat non fisik di Kabupaten dan Kota sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut, ditetapkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

iii

Page 8: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

3. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;

8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013;

iv

Page 9: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penyusunan Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus;

11. Peraturan Menteri Dalam Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

Memperhatikan : Surat Edaran Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan SE-3/PK/2016;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA TENTANGPETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA.

v

Page 10: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Pasal 1Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Bidang Keluarga Berencana adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.

Pasal 2Petunjuk teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Pemerintahan Daerah Kabupaten dan Kota dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Bidang Keluarga Berencana.

Pasal 3Petunjuk teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, bertujuan untuk:a. Menyediakan dukungan dana operasional kegiatan bagi

Balai Penyuluhan KB, dalam upaya pencapaian tujuan program Kependudukan,KB dan Pembangunan Keluarga secara Nasional.

b. Menyediakandukungandana pendistribusian alat dan obat kontrasepsi dari Gudang SKPD-KB Kabupaten/kota ke setiap tempat Fasilitas Pelayanan KB.

c. Menyediakan dukungan danakegiatan integrasi program KKBPK dan program pembangunan lainnya di Kampung KB.

Pasal 4Apabila terdapat perubahan Petunjuk teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, maka akan ditetapkan dengan Peraturan Kepala BKKBN yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.

vi

Page 11: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Pasal 5Dengan ditetapkannya Peraturan Kepala ini, maka Peraturan Kepala BKKBN Nomor 97/PER/B1/2016 tentang Perubahan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 291/PER/B1/2015 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Keluarga Berencana dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 6Peraturan Kepala ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2019

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 16 November 2016

KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

SURYA CHANDRA SURAPATY

vii

Page 12: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

viii

Page 13: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Lampiran : IPeraturan : Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana NasionalNomor : 432/PER/B1/2016Tanggal : 16 November 2016Tentang : Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang

Keluarga Berencana

A. Latar Belakang

Sesuai amanat Undang - Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa. Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam membahas integrasi penduduk dan pembangunan, yaitu: 1) penduduk tidak hanya diperlakukan sebagai obyektetapi juga subyek pembangunan. Paradigma penduduk sebagai obyek telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam pembangunan, 2) ketika penduduk memiliki peran sebagai subyek pembangunan, maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Hal ini menyangkut “pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas”.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang kewenangannya secara konkuren menjadi kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Dalam Undang-undang ini secara tegas dijelaskan 4 (empat) Sub urusan yang menjadi kewenangan bersama, yaitu; 1) Pengendalian Penduduk, 2) Keluarga Berencana (KB), 3) Keluarga Sejahtera, 4)Pengelolaan penyuluh KB/PLKB, Standarisasi Pelayanan KB dan Sertifikasi Tenaga Penyuluh KB (PKB/PLKB) ditetapkan menjadi urusan pusat .

1

Page 14: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Lebih lanjut ditetapkan pada pasal 298 ayat (7) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, bahwa belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik, yang dalam hal ini dalam bentuk dana bantuan operasional Keluarga Berencana ( BOKB).

Kesemuanya ini untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana arah pembangunan Pemerintahan periode 2015-2019, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu Kementerian/Lembaga (K/L) yang diberi mandat untuk mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita), terutama pada Agenda Prioritas nomor 5 (lima) yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” melalui “Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana”. Kemudian di dalam Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019 (Dimensi Pembangunan), BKKBN berada pada Dimensi Pembangunan Manusia, yang didalamnya berperan serta pada upaya mensukseskan Dimensi Pembangunan Kesehatan serta Mental/Karakter (Revolusi Mental). BKKBN bertanggung jawab untuk meningkatkan peran keluarga dalam mewujudkan revolusi mental.

Kebijakan, strategi, dan upaya yang optimal melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama melalui upaya pencapaian target/sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk (LPP), angka kelahiran total (TFR), meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR), menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), menurunnya Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15 – 19 tahun), serta menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun).

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud:

Secara umum maksud pemberian dana bantuan operasional keluarga berencana adalah mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga untuk mendukung tercapainya TFR 2,33 pada akhir tahun 2017, TFR 2,31 pada akhir tahun 2018 dan TFR 2,28 pada akhir tahun 2019.

2

Page 15: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

2. Tujuan :

a. Menyediakan dukungan dana operasional kegiatan bagi Balai Penyuluhan KB dalam upaya pencapaian tujuan program Kependudukan,KB dan Pembangunan Keluarga secara Nasional.

b. Menyediakan dukungan dana pendistribusian alat dan obat kontrasepsi dari Gudang SKPD-KB Kabupaten dan kota ke setiap fasilitas kesehatan.

c. Menyediakan dana operasional untuk mendukung integrasi program KKBPK dan program pembangunan lainnya di Kampung KB.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dan sasaran pemberian Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) adalah:

1. Seluruh Balai Penyuluhan KB yang telah selesai dibangun sampai dengan tahun berjalan dan telah dioperasionalkan.

2. Pendistribusian alat dan obat kontrasepsi ke seluruh fasilitas kesehatan (klinik keluarga berencana) yang melayani KB dan telah teregistrasi.

3. Kampung KB yang dicanangkan dan telah mendapatkan pengukuhan dari pemerintah daerah (struktur organisasi Kampung KB).

4. Besaran jumlah bantuan operasional untuk setiap Balai Penyuluhan KB diberikan dengan melihat luas wilayah, jangkauan dan jumlah petugas pada setiap Balai Penyuluhan KB sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Besaran jumlah dukungan operasional integrasi program KKBPK dan program pembangunan lainnya untuk setiap Kampung KB diberikan berdasarkan rencana kegiatan dari pengelola Kampung KB sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Mekanisme Penyaluran Dana BOKB sebagai berikut;a. Bantuan Dana operasional bagi Balai Penyuluhan KB dibiayai sesuai

dengan tahun berjalan,b. Bantuan Dana operasional KB untuk dukungan pendistribusian alat

dan obat kontrasepsi dibiayai sesuai dengan tahun berjalan,c. Bantuan Dana operasional bagi setiap Kampung KB dibiayai sesuai

dengan tahun berjalan.

3

Page 16: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

D. Pengertian

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah – bidang Keluarga Berencana, yang selanjutnya disingkat SKPD – KB adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana di daerah provinsi, kabupaten, atau kota.

2. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat.

3. Balai Penyuluhan Keluarga Berencana adalah Bangunan yang merupakan wadah kelembagaan penyuluhan pengendalian penduduk dan keluarga berencana ditingkat Kecamatan sebagai lembaga non struktural yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) – KB di Kabupaten dan Kota.

4. Penyuluhan keluarga berencana adalah merupakan proses komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat dan keluarga bertujuan untuk membantu keluarga agar dapat memahami dan berperilaku menuju terwujudnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

5. Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) adalah Dana bantuan operasional KB yang bersifat non fisik berupa biaya operasional Balai Penyuluhan KB, bantuan biaya pendistribusian alat dan obat kontrasepsi dari gudang Kabupaten dan Kota ke fasilitas kesehatan dan biaya operasional integrasi program KKBPK dan pembangunan lainnya di Kampung KB

6. Distribusi alat dan obat kontrasepsi adalah proses penyaluran alat dan obat kontrasepsi dari gudang SKPD KB Kabupaten dan Kota ke seluruh fasilitas kesehatan yang ditetapkan dengan surat keputusan Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota.

7. Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga serta sektor terkait yang dilaksanakan secara sistematik dan sistematis.

8. Dana BOKB adalah belanja langsung yang diperuntukan belanja barang dan jasa untuk kegiatan operasional yang hasilnya diserahkan ke masyarakat.

4

Page 17: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

9. Biaya operasional penyuluhan KB adalah biaya yang digunakan untuk mendukung biaya transport dan/atau narasumber sesuai dengan peraturan daerah dan perundang-undangan yang berlaku (narasumber selain penyuluh KB/PLKB) dan belanja makanan-minuman (konsumsi) kegiatan penyuluhan program KKBPK di Balai Penyuluhan KB.

10. Biaya operasional pengolahan data adalah biaya untuk membayar langganan paket internet yang terpasang di Balai Penyuluhan KB dan/atau belanja makanan-minuman (konsumsi).

11. Belanja makanan-minuman (konsumsi) operasional pengolahan data adalah biaya untuk mendukung proses pengolahan data rutin setiap bulan (misalnya mengolah rekap dallap dan pelkon, pemutakhiran data, kompilasi data logistik kontrasepsi)

12. Staff meeting adalah pertemuan teknis evaluasi dan pelaksanaan program kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga setiap minggu yang dipimpin oleh Kepala UPT KB/Koordinator/PPLKB yang dihadiri oleh PKB/PLKB.

13. Rapat Teknis adalah pertemuan teknis evaluasi dan pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga yang dilaksanakan di balai penyuluhan KB dihadiri oleh PPKBD/Sub PPKBD dan atau kader kelompok kegiatan bina keluarga.

14. Biaya staff meeting/rapat teknis adalah biaya untuk membayar belanja makanan-minuman (konsumsi) rapat dan/atau transport dan/atau narasumber sesuai dengan peraturan daerah dan perundang-undangan yang berlaku (narasumber selain penyuluh KB/PLKB).

15. Biaya Pemeliharaan Balai Penyuluhan KB adalah biaya untuk pembelian lampu, kran, peralatan kebersihan dan pengecatan.

16. Biaya langganan daya dan jasa adalah biaya untuk membayar listrik dan/atau telephone dan/atau air.

17. Biaya Bahan Bakar Minyak dan Biaya Transport adalah biaya untuk pembelian bahan bakar minyak dan biaya transport yang digunakan untuk operasional distribusi alat dan obat kontrasepsi ke faskes sesuai dengan peraturan daerah dan perundang-undangan yang berlaku serta dibuktikan dengan surat tugas dari atasan langsung.

5

Page 18: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

18. Biaya jasa pengiriman/ekspedisi adalah biaya untuk pengiriman alokon dari gudang SKPD ke faskes yang dibuktikan dengan tanda terima uang dan alokon.

19. Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB adalah pertemuan membahas rencana kegiatan program KKBPK dan pembangunan lainnya di Kampung KB, yang dihadiri oleh Kepala SKPD KB dan SKPD lintas sektor, camat, kepala desa/lurah, PKB/PLKB, ketua PKK tingkat desa/kecamatan dan PPKBD/Sub PPKBD dan anggota kelompok kerja.

20. Biaya operasional pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB adalah biaya untuk membayar belanja makanan-minuman (konsumsi) rapat dan/atau transport dan/atau narasumber sesuai denganperaturan daerah dan perundang-undangan yang berlaku.

21. Pertemuan Forum musyawarah tingkat desa Kampung KB adalah pertemuan yang membahas rencana teknis untuk membangun kesepahaman dan penguatan dukungan kegiatan-kegiatan di Kampung KB, yang dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, petugas lapangan instansi terkait dan kader kelompok kegiatan.

22. Biaya operasional pertemuan forum musyawarah tingkat desa Kampung KB adalah biaya untuk membayar belanja makanan-minuman (konsumsi) rapat dan/atau transport dan/atau narasumber sesuai dengan peraturan daerah dan perundang-undangan yang berlaku.

23. Lokakarya mini tingkat kecamatan/desa di Kampung KB adalah pertemuan evaluasi kegiatan Kampung KB, identifikasi permasalahan dan mencari solusi terhadap masalah/kendala yang dihadapi Kampung KB, yang dihadiri oleh kepala desa/lurah dan perangkat desa/keluarahan, camat dan perangkat kecamatan, PKB/PLKB, petugas lapangan instansi terkait, kader kelompok kegiatan KKBPK dan kader kelompok kegiatan lintas sektor.

24. Biaya operasional lokakarya mini tingkat kecamatan/desa Kampung KB adalah biaya untuk membayar belanja makanan-minuman (konsumsi) rapat, dan/atau transport dan/atau narasumber sesuai dengan peraturan daerah dan perundang-undangan yang berlaku.

6

Page 19: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

E. Kebijakan

1. Pemerintah daerah agar tetap mengalokasikan dana operasional untuk Balai Penyuluhan KB yang telah diberikan selama ini, karena BOKB bukan merupakan penerimaan fungsional pemerintah daerah dan bukan dana utama dalam penyelenggaraan upaya Program KKBPK di Balai Penyuluhan KB.

2. Pemanfaatan dana BOKB diperuntukan untuk membiayai pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Balai Penyuluhan KB sesuai alokasi jumlah biaya yang telah ditetapkan.

3. Pemanfaatan dana BOKB di Balai penyuluhan KB, pendistribusian alat dan obat kontrasepsi serta integrasi program KKBPK dan program pembangunan lainnya di Kampung KB agar disinergikan dengan pendanaan yang bersumber dari APBD dan sumber dana lainnya.

4. Besaran dana bantuan operasional pendistribusian alat dan obat kontrasepsi secara nasional disesuaikan dengan kondisi sosio demografis dan geografis yang dikategorikan menjadi 3 wilayah yaitu ;

a. Daerah yang masuk wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan (galciltas)

b. Daerah yang masuk non galciltas dan c. Daerah yang masuk wilayah perkotaan.

5. Pelaksanaan BOKB di Kabupaten/Kota agar seluruh SKPD KB menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan BOKB berpedoman pada peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 433/PER/B1/2016 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan keuangan daerah.

6. Rincian alokasi anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BKOB) tahun berjalan berpedoman pada Peraturan Presiden / Peraturan Menteri Keuangan dan/atau Peraturan Perundangan yang mengatur tentang Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik.

7

Page 20: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

F. Strategi

1. Setiap Balai Penyuluhan KB wajib membuat alokasi jadwal kegiatan sesuai dengan menu dalam petunjuk teknis dan disetujui oleh kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota.

2. Memperkuat peran Balai penyuluhan KB sebagai pusat pengendali operasional program KKBPK di setiap kecamatan.

3. Setiap fasilitas pelayanan KB (Klinik KB) mengajukan permintaan kebutuhan alokon ke SKPD-KB Kabupaten dan Kota.

4. SKPD-KB menganalisis kelayakan permintaan kebutuhan alokon.

5. Melakukan monitoring ketersediaan alokon disetiap fasilitas kesehatan (Klinik KB ).

6. Melakukan koordinasi dengan mitra/instansi terkait dalam rangka integrasi program dan kegiatan di Kampung KB

G. Prosedur Pelaksanan BOKB

1. Penguatan Koordinasi pelaksanaan

a. Bupati/walikota menetapkan pedoman pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di daerah Kabupaten dan Kota mengacu pada Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Lampiran 1 huruf N.

b. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota menetapkan pengelola keuangan BOKB melalui Surat Keputusan Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota.

c. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota menetapkan fasilitas kesehatan (klinik keluarga berencana) penerima alokon dengan Surat Keputusan Bupati dan Walikota.

d. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota menetapkan Balai Penyuluhan KB yang mendapat biaya operasional KB dengan Surat Keputusan Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota.

e. Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota melakukan stock opname di faskes secara berkala paling sedikit satu tahun sekali.

8

Page 21: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

2. Mekanisme Penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban BOKB dalam APBD

a. Mekanisme penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja program/kegiatan DAK sub bidang KB oleh Pemerintah Daerah berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan keuangan daerah.

b. Mekanisme Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah program/kegiatan DAK sub bidang KB oleh Pemerintah Daerah berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

H. Penggunaan Dana BOKB

Dana BOKB adalah belanja langsung yang diperuntukan belanja barang dan jasa untuk kegiatan operasional yang hasilnya diserahkan ke masyarakat.

1. Biaya operasional bagi Balai Penyuluhan KB dengan rincian menu dan urutan prioritas kegiatan sebagai berikut: a. Biaya operasional penyuluhan KBb. Biaya operasional pengolahan datac. Staff meeting/rapat teknisd. Alat Tulis Kantor dan/atau penggandaan dan atau penjilidan dan/atau

fotocopy e. Biaya langganan daya dan jasaf. Biaya pemeliharaan Balai Penyuluhan KB

2. Biaya distribusi alat dan obat kontrasepsi dapat digunakan untuk:a. Biaya Bahan Bakar Minyak dan/atau biaya transportb. Biaya jasa pengiriman/ekspedisi

3. Biaya operasional integrasi program KKBPK dan program pembangunan lainnya di Kampung KB dapat digunakan untuk:a. Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KBb. Pertemuan forum musyawarah tingkat desa Kampung KBc. Lokakarya mini tingkat desa dan kecamatan di Kampung KB

9

Page 22: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

I. Pelaporan

Pelaporan BOKB dilakukan secara berjenjang dan berkala dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyaluran di masing-masing Kecamatan di Kabupaten dan Kota. Agar pelaporan BOKB dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan langkah sebagai berikut:

1. Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota, melaporkan perkembangan pelaksanaan BOKB secara triwulanan dikirimkan ke Perwakilan BKKBN Provinsi c.q Tim pengendalian DAK sub bidang KB Provinsi;

2. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan merujuk pada ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

3. Sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) 3 (tiga) Menteri yaitu Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/2556/SJ tanggal 21 November 2008, SKPD-KB Kabupaten dan Kota berkewajiban menyampaikan laporan Triwulan DAK sub bidang KB kepada Sekretaris Daerah;

4. Penanggungjawab dan pengelola dana Bantuan Operasional Balai Penyuluhan KB wajib menyampaikan laporan triwulan Keuangan kepada Kepala SKPD-KB Kab dan Kota (Fomulir 1);

5. Sekretaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota untuk menyampaikan laporan triwulan penggunaan dana distribusi alat dan obat kontrasepsi kepada Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota;

6. Penanggungjawab dan pengelola dana bantuan operasional integrasi program KKBPK dan program pembagunan lainnya di Kampung KB wajib menyampaikan laporan triwulan Keuangan kepada Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota;

7. Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota merekap seluruh laporan dari Balai Penyuluhan KB dan penggunaan dana distribusi alat dan obat kontrasepsi serta laporan dari pengelola dana bantuan operasional integrasi program KKBPK dan program pembagunan lainnya di Kampung KB, kemudian

10

Page 23: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

menyampaikan laporan triwulan kepada Perwakilan BKKBN Provinsi c.q Tim Pengendalian DAK KB Provinsi paling lambat 10 hari setelah triwulan bersangkutan berakhir (Formulir 2, Formulir 4 dan Formulir 6);

8. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi c.q. Tim Pengendalian DAK Sub bidang KB melakukan rekapitulasi laporan triwulan yang disampaikan oleh Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota dan menyampaikan kepada ketua tim pengendali DAK Sub bidang KB tingkat Pusat (Sekretaris Utama) c.q Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN, sesuai dengan laporan sebagaimana dalam formulir 2 paling lambat 15 hari setelah triwulan bersangkutan berakhir (Formulir 3, Formulir 5 dan Formulir 7).

11

Page 24: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

J. Pemantauan

Pemantauan pengelolaan dana BOKB dilakukan secara berjenjang dari BKKBN ke pemerintah daerah Kabupaten dan Kota dalam hal ini adalah SKPD KB dan/atau dari Perwakilan BKKBN Provinsi ke pemerintah daerahKabupaten dan Kota dalam hal ini adalah SKPD KB.

Agar pemantauan dapat terselenggara dengan baik, dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mekanisme Pemantauan BOKB

a) Ketua Tim Pengendalian DAK subbidang KB tingkat Pusat (Sekretaris Utama BKKBN) secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke Provinsi dan Kabupaten dan Kota dan melaporkan hasilnya kepada Kepala BKKBN;

b) Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke Kabupaten dan Kota dan melaporkan hasilnya kepada Ketua Tim Pengendalian DAK sub bidang KB Pusat (Sekretaris Utama BKKBN)

c) Ketua Tim Pengendali DAK Bidang KB Kabupaten dan Kota (Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota) secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke kecamatan dan desaserta melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.

12

MEKANISME PEMANTAUAN BOKBKABUPATEN DAN KOTA OLEH BKKBN

Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB(Sekretaris Utama)

Ketua Tim Pengendali DAK subbidang KB Kab dan Kota (Kepala SKPD–KB KAB DAN KOTA)

Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi(KEPALA PERWAKILAN BKKBN PROVINSI)

Page 25: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

2. Mekanisme Pemantauan BOKB Kabupaten Dan Kota oleh Pemerintah Provinsi

a. Gubernur berkoordinasi dengan Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) dan Kepala SKPD KB Provinsi secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke Kabupaten dan Kota;

b. Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) dan Ketua Tim Pengendali DAK SKPD KB Provinsi secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke Kabupaten dan Kota serta melaporkan hasilnya kepada Ketua Tim Pengendalian DAK sub bidang KB Pusat (Sekretaris Utama BKKBN) dan kepada Sekretaris Daerah.

c. Ketua Tim Pengendali DAK Sub Bidang KB Kabupaten dan Kota (Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota) secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan BOKB ke kecamatan dan desaserta melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.

13

MEKANISME PEMANTAUAN BOKBKABUPATEN DAN KOTA OLEH PEMERINTAH PROVINSI

GUBERNUR

SKPD-KB Kabupaten dan Kota

Perwakilan BKKBN di Provinsi

SKPD-KB PROVINSI

Page 26: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

K. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk menilai atau mengukur sejauh mana pelaksanaan pengelolaan BOKB telah dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Apabila ternyata dalam pelaksanaannya masih ditemui kekeliruan maka dapat segera dilakukan perbaikan dengan disertai dukungan data yang akurat.

Agar pelaksanaan evaluasi dapat terselenggara dengan baik, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB tingkat Pusat (Sekretaris Utama BKKBN) setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi pelaksanaan BOKB dan melaporkan hasilnya kepada Kepala BKKBN;

2. Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi cq (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi pelaksanaan BOKB dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pengendali DAK sub bidang KB Tingkat Pusat(Sekretaris Utama BKKBN)

3. Tim Pengendali DAK sub bidang KB Kabupaten dan Kota cq (Kepala SKPD-KB) setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi pelaksanaan BOKB dan melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.

L. Pengawasan Pelaksanaan BOKB

Pengawasan pelaksanaan BOKB dilaksanakan oleh pengawasan eksternal maupun Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Jika terjadi penyimpangan, hasil audit akan dijadikan rekomendasi untuk diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk itu, setiap SKPD-KB Kabupaten dan Kota yang mendapatkan BOKB wajib melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Menggunakan dana BOKB untuk membayar transaksi sesuai dengan menu yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis penggunaan dana BOKB.

14

Page 27: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

2. Membukukan seluruh transaksi dan menyelesaikan pertanggungjawaban laporan keuangan tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

M. PENUTUP

Pedoman penggunaan dana Bantuan Operasional KB (BOKB) disusun sebagai acuan dalam pembiayaan operasional Balai Penyuluhan KB di kecamatan, pendistribusian alat dan obat kontrasepsi ke seluruh fasilitas kesehatan yang teregistrasi melayani kontrasepsi dan operasional integrasi program KKBPK di Kampung KB.

Berkaitan dengan penerapan pedoman ini di daerah diharapkan setiap daerah yang menerima Bantuan Operasional KB dapat menindaklanjuti dengan petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan Walikota untuk menampung kebutuhan daerah masing-masing dengan tetap mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan BKKBN.

Dalam pelaksanaannya dukungan dana BOKB agar disinergikan dengan pendanaan yang bersumber dari APBD dan sumber dana lainnya yang sah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Apabila dikemudian hari terjadi perubahan kebijakan yang berkaitan dengan BOKB maka pedoman akan dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan pada penyusunan pedoman BOKB selanjutnya.

KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

SURYA CHANDRA SURAPATY

15

Page 28: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

16

Page 29: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Fo

rmu

lir 1

(L

ap

ora

n d

ari B

ala

i Pe

nyu

luh

an K

B k

e S

KP

D-K

B K

abu

pate

n d

an

Ko

ta)

Ba

lai P

enyu

luh

an

KB

Ke

cam

ata

n

:

Ka

bu

pate

n d

an

Ko

ta:

SK

PD

-KB

:

Pro

vinsi

:

Pe

riod

e P

ela

po

ran

: T

riw

ula

n I

/II/

III/

IV*

Fo

rmu

lir

1:

F1

/BO

KB

/BP

/20

NO

TO

TA

L D

AN

A

(Rp

)

RE

AL

ISA

SI

(Rp

)

PE

RS

EN

TA

SE

(%)

SIS

A D

AN

A

(Rp

)

13

45

6

45,0

00,0

00

1 2 3 4 5 6

Ke

tera

ng

an

:

*Core

t ya

ng t

ida

k pe

rlu

……

……

……

..,

……

. …

……

……

. 20

Ke

pa

la U

nit

Pe

laks

ana

Te

knis

Dae

rah B

idan

g K

B/

Ko

ord

ina

tor

PK

B/P

PL

KB

,

NIP

. …

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

Ba

ntu

an

Op

era

sio

na

l K

elu

arg

a B

ere

nc

an

a (

BO

KB

)

JEN

IS K

EG

IAT

AN

2

LA

PO

RA

N T

RIW

UL

AN

AN

PE

LA

KS

AN

AA

N B

AN

TU

AN

OP

ER

AS

ION

AL

KE

LU

AR

GA

BE

RE

NC

AN

A (

BO

KB

) B

AL

AI P

EN

YU

LU

HA

N K

B

TA

HU

N A

NG

GA

RA

N 2

0…

Fo

rmu

lir 1

dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a S

KP

D K

B K

abu

pa

ten

dan

Ko

ta

Bia

ya o

pera

sio

na

l pe

ngo

lah

an

da

ta

Sta

ff m

ee

ting

/ra

pa

t te

knis

Ala

t T

ulis

Ka

nto

r

Bia

ya o

pera

sio

na

l pe

nyu

luh

an K

B

Bia

ya la

ng

gan

an d

aya

da

n ja

sa

Bia

ya P

em

elih

ara

an

Bala

i Pe

nyu

luh

an

KB

17

Lam

pira

n:

IIP

erat

uran

:K

epal

a B

adan

Kep

endu

duka

n K

elua

rga

Ber

enca

na N

asio

nal

Nom

or:

432/

PE

R/B

1/20

16Ta

ngga

l:

16 N

ovem

ber

2016

Tent

ang

:P

etun

juk

Ope

rasi

onal

Pen

ggun

aan

Dan

a A

loka

si K

husu

s S

ub B

idan

g K

elua

rga

Ber

enca

na

Page 30: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir 2

(Rek

ap L

apor

an P

elaks

anaa

n da

ri S

KPD-

KB K

abup

aten

dan

Kot

a)

Kabu

pate

n da

n Ko

ta:

SKPD

-KB

:

Prov

insi

:

Perio

de P

elapo

ran

: Triw

ulan

I/II/I

II/IV

*Fo

rmul

ir 2:

F2/

BOKB

/BP/

20…

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

13

45

67

89

1011

1213

1415

1617

145

,000

,000

245

,000

,000

345

,000

,000

445

,000

,000

545

,000

,000

645

,000

,000

745

,000

,000

8 Kete

rang

an:

*Cor

et ya

ng tid

ak p

erlu

……

……

……

.., …

….

……

……

……

……

……

……

. 20…

Kepa

la SK

PD K

B Ka

bupa

ten

dan

Kota

,

NIP.

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

……

LAPO

RAN

TRIW

ULAN

AN

PELA

KSAN

AAN

BANT

UAN

OPER

ASIO

NAL

KELU

ARGA

BER

ENCA

NA (B

OKB)

BAL

AI P

ENYU

LUHA

N KB

TAHU

N AN

GGAR

AN 2

0…

Form

ulir 2

disa

mpa

ikan

kepa

da K

epala

Per

wakil

an B

KKBN

Pro

vinsi

NOKE

CAM

ATAN

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

C

2

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

A

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

B

Bant

uan

Oper

asio

nal K

elua

rga

Bere

ncan

a (B

OKB)

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

F

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

G

dst

Biay

a lan

ggan

an d

aya

dan

jasa

Biay

a Pe

meli

hara

an B

alai

Peny

uluha

n KB

TOTA

L SI

SA D

ANA

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

D

Balai

Pen

yuluh

an K

ecam

atan

E

TOTA

L DA

NA

Biay

a op

eras

ional

peny

uluha

n KB

Biay

a op

eras

ional

peng

olaha

n da

taSt

aff m

eetin

g/ra

pat t

eknis

Alat

Tuli

s Kan

tor

18

Page 31: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir 3

(Rek

ap L

apor

an P

elaks

anaa

n BO

KB-B

P Ti

ngka

t Pro

vinsi)

Prov

insi

:Fo

rmul

ir 3:

F3/

BOKB

/BP/

20…

Perio

de P

elapo

ran

: Triw

ulan

I/II/I

II/IV

*

TOTA

L DA

NA

(Rp)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L DA

NA

(Rp)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L DA

NA

(Rp)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

13

45

67

89

1011

1213

14

1 2 3 4 5 6 7 8 Kete

rang

an:

*Cor

et ya

ng tid

ak p

erlu

Biay

a Op

eras

ional

Peny

uluha

n KB

Biay

a Op

eras

ional

Peng

olaha

n Da

ta

LAPO

RAN

TRIW

ULAN

AN

PELA

KSAN

AAN

BANT

UAN

OPER

ASIO

NAL

KELU

ARGA

BER

ENCA

NA (B

OKB)

BAL

AI P

ENYU

LUHA

N

TAHU

N AN

GGAR

AN 2

0…

Form

ulir 3

disa

mpa

ikan

kepa

da K

epala

BKK

BN P

usat

2

NOKA

BUPA

TEN

DAN

KOTA

Staf

f mee

ting

/rapa

t tek

nis

19

Page 32: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir

3: F

3/BO

KB/B

P/20

Form

ulir

3 (R

ekap

Lap

oran

Pel

aksa

naan

BO

KB-B

P Ti

ngka

t Pro

vins

i)

Prov

insi

:

Perio

de P

elap

oran

: Triw

ulan

I/II/

III/IV

*

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

Kete

rang

an:

*Cor

et y

ang

tidak

per

lu…

……

……

…..,

……

. …

……

……

. 20…

Kepa

la P

erwa

kila

n BK

KBN

Prov

insi

,

NIP.

……

……

……

……

……

……

……

……

Alat

Tul

is K

anto

rBi

aya

Pem

elih

araa

n Ba

lai P

enyu

luha

n KB

Biay

a La

ngga

nan

Daya

dan

Jas

aLAPO

RA

N T

RIW

ULA

NA

N

PELA

KSA

NA

AN

BA

NTU

AN

OPE

RA

SIO

NA

L K

ELU

AR

GA

BER

ENC

AN

A (B

OK

B) B

ALA

I PEN

YULU

HA

N K

B

TAH

UN

AN

GG

AR

AN

20…

(lanj

utan

)

Form

ulir

3 di

sam

paik

an k

epad

a Ke

pala

BKK

BN P

usat

Jum

lah

Kese

luru

han

20

Page 33: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir

4 (L

apor

an P

elaks

anaa

n BO

KB-D

A da

ri SK

PD-K

B Ka

bupa

ten

dan

Kota

ke

Prov

insi)

Kabu

pate

n da

n Ko

ta:

SKPD

-KB

:

Prov

insi

:

Perio

de P

elapo

ran

: Triw

ulan

I/II/I

II/IV

*Fo

rmul

ir 4:

F4/

BOKB

/DA/

20…

NOTO

TAL

DANA

(Rp)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

13

45

6

1 2

Kete

rang

an:

*Cor

et y

ang

tidak

per

lu

Form

ulir

4 dis

ampa

ikan

kepa

da K

epala

Per

wakil

an B

KKBN

Pro

vinsi

……

……

……

.., …

….

……

……

…. 2

0…

Kepa

la SK

PD K

B Ka

bupa

ten

dan

Kota

,

NIP.

……

……

……

……

……

……

……

……

Biay

a Ba

han

Baka

r Min

yak

(BBM

) dan

/ata

u Bi

aya

Tran

spor

t, at

au

Biay

a Ja

sa P

engi

riman

/Eks

pedi

si

JENI

S KE

GIA

TAN

2

LAPO

RAN

TRIW

ULAN

AN

PELA

KSAN

AAN

BANT

UAN

OPE

RASI

ONA

L KE

LUAR

GA

BERE

NCAN

A (B

OKB

) DIS

TRIB

USI A

LOKO

N

TAHU

N AN

GG

ARAN

20…

Biay

a Di

strib

usi A

lat d

an O

bat K

ontra

seps

i

21

Page 34: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir

5 (R

ekap

Lap

oran

Pel

aksa

naan

BO

KB-D

A Ti

ngka

t Pro

vins

i)

Prov

insi

:Fo

rmul

ir 5:

F5/

BOKB

/DA/

20…

Perio

de P

elap

oran

: Triw

ulan

I/II/

III/IV

*

TOTA

L DA

NA

(Rp)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L DA

NA

(Rp)

REAL

ISAS

I

(Rp)

PERS

ENTA

SE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

13

45

611

1213

14

1 2 3 4 5 6 7 8

Kete

rang

an:

*Cor

et y

ang

tidak

per

lu…

……

……

…..,

……

. …

……

……

. 20…

Kepa

la P

erwa

kila

n BK

KBN

Prov

insi

,

NIP.

……

……

……

……

……

……

……

……

LAPO

RAN

TRIW

ULAN

AN

PELA

KSAN

AAN

BANT

UAN

OPE

RASI

ONA

L KE

LUAR

GA

BERE

NCAN

A (B

OKB

) DIS

TRIB

USI A

LOKO

N

TAHU

N AN

GG

ARAN

20…

NOKA

BUPA

TEN

DAN

KOTA

Biay

a Ba

han

Baka

r Min

yak

dan/

atau

bia

ya tr

ansp

ort

Biay

a ja

sa p

engi

riman

/eks

pedi

si

2

Form

ulir

5 di

sam

paik

an k

epad

a Ke

pala

BKK

BN P

usat

22

Page 35: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir

6 (L

apor

an P

elak

sana

an B

OKB

-Kp.

KB

dari

SKPD

-KB

Kabu

pate

n da

n Ko

ta k

e Pr

ovin

si)

Kabu

pate

n da

n Ko

ta:

SKPD

-KB

:

Prov

insi

:

Perio

de P

elap

oran

: Triw

ulan

I/II/

III/IV

*Fo

rmul

ir 6:

F6/

BO

KB

/KpK

B/2

0…

NO

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI(R

p)PE

RSEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A(R

p)

13

45

6

102,

000,

000

1 2Pe

rtem

uan

foru

m m

usya

war

ah ti

ngka

t des

a Ka

mpu

ng K

B

3

Kete

rang

an:

*Cor

et y

ang

tidak

per

lu

Form

ulir

4 di

sam

paik

an k

epad

a Ke

pala

Per

wak

ilan

BKKB

N P

rovi

nsi

……

……

……

.., …

….

……

……

…. 2

0…

Kepa

la S

KPD

KB

Kabu

pate

n da

n Ko

ta,

NIP

. ……

……

……

……

……

……

……

……

LAPO

RAN

TRIW

ULA

NA

N

TAHU

N A

NGG

AR

AN

20…

JEN

IS K

EGIA

TAN

2

INTE

GR

ASI

PR

OG

RAM

KKB

PK D

ENG

AN

PEM

BAN

GU

NA

N S

EKTO

R L

AIN

NYA

DI K

AM

PUNG

KB

Perte

mua

n Ke

lom

pok

Kerja

(PO

KJA)

Kam

pung

KB

Loka

kary

a m

ini t

ingk

at d

esa

dan

keca

mat

an d

i Kam

pung

KB

PELA

KSA

NA

AN B

ANT

UAN

OPE

RAS

ION

AL K

ELUA

RGA

BER

ENCA

NA (B

OK

B)

INTE

GR

ASI

PR

OG

RA

M K

KBPK

DEN

GAN

PEM

BA

NGU

NA

N SE

KTO

R L

AIN

NYA

DI K

AMPU

NG K

B

23

Page 36: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana

Form

ulir

7 (R

ekap

Lap

oran

Pel

aksa

naan

BO

KB-K

p.KB

Tin

gkat

Pro

vins

i)

Kabu

pate

n da

n Ko

ta:

Form

ulir

7: F

7/BO

KB/K

PKB/

20…

Prov

insi

:

Perio

de P

elap

oran

: Triw

ulan

I/II/

III/IV

*

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

SISA

DAN

A

(Rp)

TOTA

L D

ANA

(Rp)

REA

LISA

SI

(Rp)

PER

SEN

TASE

(%)

13

45

67

89

1011

1213

1 2 3 4 5 6 7 8

Kete

rang

an:

*Cor

et y

ang

tidak

per

lu…

……

……

…..,

……

. …

……

……

. 20…

Kepa

la P

erwa

kila

n BK

KBN

Prov

insi

,

NIP.

……

……

……

……

……

……

……

……

Form

ulir

5 di

sam

paik

an k

epad

a Ke

pala

BKK

BN P

usat

Perte

mua

n fo

rum

mus

yaw

arah

ting

kat d

esa

Kam

pung

KB

2

LAPO

RA

N T

RIW

ULA

NA

N

PELA

KSA

NA

AN

BA

NTU

AN

OPE

RA

SIO

NA

L K

ELU

AR

GA

BER

ENC

AN

A (B

OK

B)

TAH

UN

AN

GG

AR

AN

20…

No

KABU

PATE

N D

AN K

OTA

Perte

mua

n Ke

lom

pok

Kerja

(PO

KJA)

Kam

pung

KB

Loka

kary

a m

ini t

ingk

at d

esa

dan

keca

mat

an d

i Kam

pung

KB

INTE

GR

ASI

PR

OG

RA

M K

KB

PK D

ENG

AN

PEM

BA

NG

UN

AN

SEK

TOR

LA

INN

YA D

I KA

MPU

NG

KB

SISA

DAN

A

(Rp) 14

24

Page 37: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana
Page 38: Juknis BOKB 2017-non PAGU · badan kependudukan dan keluarga berencana nasional jakarta, 2017 petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional keluarga berencana