12
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010,p.35). Metode penelitian diskriptif ini dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor beresiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010, p.37-38). Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dalam waktu yang bersamaan. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian akan dilakukan di wilayah SMP Walisongo 1 Semarang. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret - Agustus 2011.

jtptunimus-gdl-sherlyamal-5893-3-babiii.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

    penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk

    melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

    populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010,p.35). Metode penelitian diskriptif ini

    dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk

    mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor beresiko dengan efek, dengan

    cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

    (Notoatmodjo, 2010, p.37-38). Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian

    dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dalam waktu yang bersamaan.

    B. Tempat dan waktu penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian akan dilakukan di wilayah SMP Walisongo 1 Semarang.

    2. Waktu penelitian

    Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret - Agustus 2011.

  • 30

    C. Populasi dan Sampel penelitian

    1. Populasi Penelitian

    Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan

    diteliti (Notoatmodjo,2005,p.79). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

    putri kelas VII dan VIII di SMP Walisongo 1 Semarang yang berjumlah 140

    siswi, dengan jumlah siswi kelas VIII 77 siswi dan jumlah siswi kelas IX

    adalah 63 siswi.

    2. Sampel Penelitian

    Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

    yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam menghitung

    besarnya sampel untuk mengukur proporsi dengan derajat akurasi pada

    tingkatan statistik yang bermakna (significance) dengan menggunakan

    formula yang sederhana, karena populasi lebih kecil dari 10.000, dapat

    menggunakan formula sebagai berikut (Notoatmodjo,2010,p.115-130)

    Nn=

    1+ N (d2)Keterangan:

    N = Besar Populasi

    n = Besar Sampel

    d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 5% (0,05)

  • 31

    n= 140

    1+140(0.052)

    = 140

    1+140(0,0025)

    = 140

    1+0,35

    = 140

    1,35

    = 103,7

    Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 104 siswi.

    3. Teknik Sampling

    Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam

    penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

    keseluruhan populasi yang ada(Alimul,2007,p.81).

    Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Simple Random

    Sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana yaitu pengambilan

    sampel dimana setiap anggota / unit dari populasi mempunyai kesempatan

    yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo,2010, p.120). Dalam

    teknik undian dengan cara mengundi semua anggota kemudian diambil

    sebanyak 104 siswa sebagai responden. Sampel yang dikehendaki peneliti

    dalam penelitian ini yaitu murid SMP Walisongo 1 Semarang kelas VIII dan

    IX tahun ajaran 2010/2011 dengan kriteria sampel sebagai berikut:

  • 32

    a. Kriteria Inklusi

    Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota

    populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam

    penelitian adalah

    1) Siswa putri SMP kelas VIII dan IX SMP Walisongo 1 Semarang

    2) Siswa putri SMP yang masuk pada saat pengambilan data

    3) Siswa putri SMP yang bersedia menjadi responden

    D. Variabel dan Definisi Operasional

    1. Variabel

    Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

    anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

    kelompok lain (Notoatmodjo,2010,p.103). Variabel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan.

    2. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah mengidentifikasikan variabel secara

    operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan

    peneliti untuk melakukan observasi dan pengukuran secara cermat terhadap

    suatu objek atau fenomena(Alimul, 2007,p.87).

  • 33

    Tabel 3.1 Definisi OperasionalVariabel Definisi Alat Ukur Hasil ukur dan

    kategoriSkala

    PengetahuanReproduksiRemajaPutri tentangSeks BebasTerhadapKesehatanReproduksiRemaja

    Hasil tahu setelah seseorangmelakukan pengindraan terhadapkuesioner gambaran pengetahuanremaja putri tentang seks bebasterhadap kesehatan reproduksiremaja yang diukur melaluikemampuan remaja dalammenjawab pertanyaan kuesionertentang pengertian seks bebas,faktor penyebab seks bebas, risikomelakukan hubungan seks bebas,pengetahuan tentang aktifitasseksual, pengetahuan tentangkesehatan reproduksi

    Kuesioner 1. Baik : apabilanilai yangdiperoleh 76-100%

    2. Cukup: apabilanilai yangdiperoleh 56-75%

    3. Kurang:apabila nilaiyang diperoleh40-55%(Arikunto,2006)

    Ordinal

    E. Prosedur Penelitian

    Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:

    1. Tahap persiapan

    a. Mengurus perizinan melakukan penelitian dari ketua program studi

    kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang.

    b. Peneliti meminta surat pengantar kepada instansi Universitas

    Muhammadiyah Semarang untuk meminta surat pengantar ke DKK

    provinsi, dan PILAR PKBI untuk meminta data kejadian seks bebas dan

    kesehatan reproduksi.

    c. Peneliti mengajukan izin kepada instansi berwenang ditempat penelitian

    untuk melakukan penelitian ditempat tersebut.

    d. Melakukan studi pendahuluan di SMP Walisongo 1 Semarang

  • 34

    e. Peneliti meminta surat pengantar untuk melakukan uji validitas dan

    reliabilitas di SMP PGRI 1 Semarang

    f. Peneliti meminta surat pengantar untuk melakukan penelitian di SMP

    Walisongo 1 Semarang

    2. Tahap pelaksanaan

    a. Peneliti melakukan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan

    persetujuan dari klien sebagai responden penelitian

    b. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden

    c. Peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden untuk

    ditandatangani

    d. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden dan mempersilahkan

    responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk

    e. Setelah kuesioner terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data dan

    analisis data yang dibuat laporan.

    F. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpuan data merupakan kegiatan penelitian untuk melakukan

    pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian

    a. Data primer

    Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden

    dengan menggunakan kuesioner yaitu data-data dari pengisian kuesioner oleh

    responden.

  • 35

    b. Alat/Instrumen Penelitian

    Menurut Arikunto (2006,p.149), instrument penelitian adalah alat pada

    waktu penelitian menggunakan suatu metode. Alat pengumpulan data yang

    dipergunakan pada penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan remaja

    tentang seks bebas terhadap kesehatan reproduksi remaja. Pertanyaan

    kuesioner terdiri dari 2 pertanyaan. Pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup

    dimana diberikan jawaban B jika benar diberi nilai 1, S jika salah diberi nilai

    0 (favourable), dan nilai 0 untuk jawaban benar , 1 untuk jawaban salah

    (unfavourable).

    Pertanyaan kuesioner berisi tentang pertanyaan mengenai seks bebas

    terhadap kesehatan reproduksi yang meliputi pengertian, penyebab, resiko,

    hubungan antara seks bebas terhadap kesehatan reproduksi remaja semua

    berjumlah 30 butir. Adapun kisi-kisi kuesioner tersebut dengan subvariabel

    yang diteliti meliputi

    Tabel 3.2 Kisi-kisi KuesionerJenis dan item soalVariabel Sub variable Jumlah

    Soal favourable UnvafourablePengetahuantentang seks bebasterhadapkesehatanreproduksi remaja

    - Pengetahuan tentangpendidikan seksual

    - Pengetahuan tentangseksualitas

    - resiko seks bebas

    - Pengetahuan tentangkesehatan reproduksi

    3

    4

    9

    5

    No. 1

    No. 6, 7

    No. 8, 10, 11,14

    No. 17, 19, 20

    No. 2, 3

    No. 4, 5

    No. 9, 12, 13,15, 16

    No. 18, 21

  • 36

    G. Uji Validitas dan reliabilitas

    Untuk mendapatkan data yng valid, maka alat ukur yang digunakan dalam

    penelitian perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

    1. Uji Validitas

    Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

    kevalidan atau keaslian suatu instrument(Arikunto, 2006,p.168-170). Suatu

    instrument yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument

    yang kurang valid berati memiliki validitas rendah. Sebelum melakukan

    penelitian, peneliti lebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas

    terhadap kuesioner yang akan dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas

    dilakukan untuk mengetahui apa yang kita ukur, maka perlu diuji dengan uji

    korelasi antar skor (nilai) tiap tiap item pertanyaan dengan skor total

    kuesioner tersebut. Uji vali ditas korelasi Pearson Product Moment

    (Notoatmodjo, 2010, p.164). Uji validitas akan dilakukan pada 30 remaja putri

    di SMP PGRI 1 Semarang, maka r table diketahui dengan rumus df(N-2)=(30-

    2)=28, sehingga r table diketahui sebesar 0,361 (Notoatmodjo, 2010, p.167).

    Berdasarkan hasil uji validitas variable pengetahuan tentang seks bebas

    terhadap kesehatan reproduksi remaja sebanyak 30 pertanyaan di peroleh 21

    pertanyaan yang sudah dapat terwakili pertanyaan lain, dan mempunyai nilai r

    hitung 0,391 0,696 > 0,361, berarti pertanyaan tersebut dikatakan valid,

    sehingga pertanyaan sebanyak 21 butir dikatakan valid dan digunakan sebagai

  • 37

    pertanyaan dalam kuesioner penelitian. Pengolahan uji validitas menggunakan

    komputerisasi.

    Rumus product momen

    N ( XY ) ( X) ( Y

    r xy= { NX2 ( X2) } { NY2 ( Y2) }

    Keterangan :

    r : Koefisien korelasi

    x : skor objek pada item

    y : skor total subyek

    xy : skor pertanyaan nomor 1 dikalikan total skor

    N : Banyaknya subjek

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

    pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010, p.168).

    Instrumen dikatakan reliabel apabila cronbach alpha > 0,6. Dalam mengukur

    reliabilitas digunakan rumus alpha cronbach :

    rl = k {l-sl2}

    (k-l) sl2

    Keterangan :

    K = mean kuadrat antara subjek

    sl2 = mean kuadrat kesalahan

    sl2 = varians total

  • 38

    Berdasarkan uji alpha cronbach diperoleh hasil bahwa variabel dalam

    penelitian ini yaitu pengetahuan remaja putri tentang seks bebas terhadap

    kesehatan reproduksi adalah reliabel karena memiliki nilai alpha cronbach lebih

    besar dari 0,6 yaitu 0,897.

    H. Pengolahan dan Analisis data

    1. Metode Pengolahan

    a. Editing

    Adalah memeriksa data terlebih dahulu meliputi mengecek

    kelengkapan identitas subyek penelitian, mengecek macam isian data dari

    kuesioner yang telah dibagikan.

    b. Coding

    Setelah dilakukan pemeriksaan data, langkah selanjutnya yang akan

    dilakukan adalah pengkodean data. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

    peneliti agar tidak terjadi kekeliruan.

    c. Skoring

    Adalah kegiatan yang dilakukan dengan member skor berdasarkan

    jawaban responden dengan mengelompokan dari jawaban yang ada dan

    kemudian menempatkan pada tempat yang semestinya.

  • 39

    d. Tabulating

    Hasil jawaban ditabulasi dengan skor jawaban sesuai dengan jenis

    pertanyaan, kemudian digambarkan dalam bentuk diagram dan tabel.

    Untuk melengkapihasil penelitian diberikan pertanyaan atau penyajian

    tentang karakteristik responden.

    2. Analisis Data

    Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

    karakteristik setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2010, p.182).

    Analisis data yang digunakan minimum, maximum, rata-rata, standar

    deviasi dan distribusi frekuensi. Analisa ini digunakan untuk menjelaskan /

    mendeskripsikan angka atau nilai masing-masing variabel dengan ukuran

    prosentase (Budiarto, 2002, p.37).

    Rumus penentuan presentase adalah:

    x = f x 100%

    n

    keterangan :

    x : hasil penelitian

    f : frekuensi hasil pencapaian

    n : total seluruhnya

  • 40

    I. Etika Penelitian

    Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika

    penelitian yang meliputi: (Alimul, 2007, p.93).

    1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)

    Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti

    menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan serta dampak

    yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila subjek

    menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak

    responden.

    2. Tanpa Nama (anonymity)

    Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

    nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi kode

    pada masing-masing lembar tersebut.

    3. Kerahasiaan (confidentiality)

    Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan.

    Hanya data tertentu saja yang disajikan pada peneliti dan peneliti menjamin

    privasi (kerahasiaan) responden dengan tidak menanyakan hal-hal lain selain

    yang berkaitan dengan lingkup penelitian.