Journal Hipertropik Skar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

n

Citation preview

Slide 1

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISKATISMF KULIT & KELAMIN RSUD KARDINAH TEGAL JAWA TENGAH

Latar BelakangTujuanPerubahan permeabilitas epidermal yang diinduksi oleh ablative fractional resurfacing dan teknologi ultrasound frekuensi rendah dapat memberikan penyerapan obat untuk terapi skar hipertrofik melalui penyerapan obat transepidermal (TED). Teknologi ini dapat memperbaiki efikasi terapi dan meminimalkan efek samping.

Untuk mengevaluasi respons klinis dan efek samping teknologi TED pada skar hipertrofik pada tubuh dan wajah menggunakan radiofrekuensi (RF) fraksional ablatif dihubungkan dengan ultrasound (US) tekanan akustik frekuensi rendah.

MetodeHasilKesimpulanEmpat pasien dengan skar hipertrofik diterpai dengan triamsinolon menggunakan RF dan US ablatif fraksional. Prosedur terapi meliputi tiga langkah: (1) RF fraksional ablatif untuk perforasi kulit; (ii) pemberian topikal triamsinolon asetonida 20mg/mgl pada kulit yang telah diperforasi; dan (iii) US gelombang tekanan akustik dilakukan untuk memperkuai penetrasi triamsinolon ke dalam kulit.

Resolusi komplit dilihat setelah 1 sesi pada pasien dengan skar pada hidung dan area mandibular. Skar pada leher memperlihatkan resolusi komplit setelah 4 sesi. Skar pada lutut memperlihatkan perbaikan yang nyata setelah 4 sesi. Atrofi ringan dan homogen terlihat pada skar hipertrofik pada leher.

RF fraksional ablatif yang dihubungkan dengan US tekanan akustik adalah teknologi baru yang bertujuan untuk meningkatkan penyerapan obat ke kulit. Metoda baru ini dapat memperbaiki efikasi steroid pada terapi skar hipertrofik, meminimalkan risiko atrofi terlokalisir dan penampilan ireguler pada lesi yang diterapi.

Terapi skar hipertrofik melalui penyerapan obat transepidermal (TED) memberikan perubahan permeabilitas epidermal yang diinduksi oleh ablative fractional resurfacing dan teknologi ultrasound frekuensi rendah. memberikan efikasi terapi dan meminimalkan efek samping.

Disfungsi pada proses penyembuhan sebagai respon terhadap cedera yang berbeda.

ATAUSuntik Steroid Intralesi?

Untuk mengevaluasi respons klinis dan efek samping teknologi TED pada skar hipertrofik pada tubuh dan wajah menggunakan radiofrekuensi (RF) fraksional ablatif dihubungkan dengan ultrasound (US) tekanan akustik frekuensi rendah.

123

Modul ultrasound tekanan akustikModul tekanan akustik meliputi suatutransduser, sonotroda, dan horn distal Alat ini digunakan secara perpendikular pada permukaan kulit dan dengan kontak terus-menerus dengan permukaan kulit dalam bentuk sirkular (konsentrik-eksentrik) bersama pergerakan sonotroda. Permukaan distal horn membentuk siklus vibriasional (tekan-tarik) pada obat (triamsinolon) dan permukaan kulit untuk meningkatkan penyerapan triamsinolon.

Demografis Pasien dan Profil BiometrikPasienUsia (tahun)GenderPhototypeUsia skarArea terapiJumlah terapi123WanitaII6 mingguHidung1244WanitaIII4 bulanLutut4322PriaIII3 bulanLeher4450WanitaIV2 tahunArea Mandibular1Pasien dikirim untuk pemeriksaan dermatologis setiap 21 hari setelah terapi dan setelah 30, 90, 180 hari dan 1 jam setelah sesi terakhir.

Mereka disarankan untuk tidak menggunakan terapi lain selama penelitian

Berdasarkan skala kuartil perbaikan:

Efek samping seperti eritem, edem, dan atrofi dan juga nyeri selama prosedur dievaluasi pada skala 3 poin:

Penelitian pertama menggunakan kombinasi metode fisik (seperti metode ablatif fraksional dan US tekanan akustik) untuk terapi skar. Metode fraksional ablasi yang digunakan adalah RF, yang membentuk kanal mikro pada permukaan kulit, dan US tekanan akustikTujuan untuk mendorong triamsinolon melalui kanal-kanal ini ke dalam kulit. RF ablatif fraksional dan US tekanan akustik untuk meningkatkan permeabilitas triamsinolon, dan kami dapat mengamati hasil nyata hingga sangat baik dalam beberapa sesi dengan masa follow up yang panjang. Pada satu kasus dimana atrofi ringan ditemukan, hal tersebut kemungkinan akibat triamsinolon, karena hal itu adalah efek samping umum dari steroid. Pada kasus ini, kami harus menghentikan terapi setelah sesi ketiga dan menunggu regresi kontinu lesi. Aspek atrofik pada lesi ini tampak lebih buruk dibandingkan sesungguhnya karena HS berlokasi pada aspek konkaf region furcula.

Resolusi komplit dilihat setelah satu sesi pada pasien dengan skar di hidung Skar pada lutut menunjukkan perbaikan nyata setelah empat sesi

Skar pada leher (area furcula) menunjukkan involusi nyata setelah 3 sesi dan involusi komplit setelah 4 sesiResolusi komplit dilihat setelah satu sesi pada pasien dengan skar di area mandibular.

Penggunaan laser sebagai modalitas monoterapi untuk terapi Hipertrofi Skar dilaporkan tidak efektif dengan tingkat rekurensi Hipertrofi Skar yang tinggi.

Sebaliknya, penggunaan metode seperti RF fraksional dengan tujuan untuk meningkatkan permeabilitas kulit adalah pilihan terapi baru. Terapi Hipertrofi Skar dengan RF fraksionaldan US tekanan akustik memungkinkan penetrasi triamsinolon dengan respon nyata hingga sangat baik pada beberapa sesi dengan sedikit efek samping.