Upload
adhiez-nna-minuy
View
89
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jenis klausa dalam bahasa indonesia
Citation preview
Jenis-Jenis Klausa
Oleh
Adis Rahmat Sukadis
Klausa adalah satuan sintaksis yang berkonstruksi predikatif. Klausa merupakan
satuan gramatikal yang terdiri atas beberapa kata, yang sekurang-kurangnya terdiri atas
fungsi subjek, dan predikat, dengan disertai objek, pelengkap, keterangan atau tidak, dan
berpotensi menjadi kalimat.
Berdasarkan distribusi satuannya klausa terbagi menjadi : (i) klausa bebas dan (ii)
klausa tidak bebas. Menurut struktur interennya, klausa bebas dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu (i) klausa transitif, (ii) klausa intransitif, (iii) klausa ekuatif. Menurut struktur
interennya, klausa tak bebas dibagi menjadi beberapa jenis, yakni : (i) klausa nominal, (ii)
klausa adjektifal, (iii) klausa adverbial. Berdasarkan jenis kata predikatnya, klausa bebas
dapat dibedakan menjadi : (i) klausa verbal, (ii) klausa nonverbal
Jenis klausa berdasarkan hubungan aktor-aksi : (i) klausa aktif, (ii) klausa pasif, (iii)
klausa medial, (iv) klausa resiprokal.
Berdasarkan kategori kata atau frasa yang menjadi pengisi predikat klausa dapat
dibedakan menjadi : (i) klausa nomina, (ii) klausa verbal, (iii) klausa numeral, (iv) klausa
preposisional.
1. Jenis Klausa Berdasarkan Distribusi Satuannya.
Berdasarkan distribusi satuannya klausa terbagi menjadi :
Klausa bebas, yaitu klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat mayor
(kalimat sempurna) dalam bahasa yang bersangkutan.
Seperti Adis sedang membaca
Klausa tidak bebas, yaitu klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
mayor, meskipun diberi intonasi final sebagai kalimat minor. Klausa terikat atau
tidak bebas yang diawali dengan konjungsi subordinatif biasanya dikenla pula
dengan nama klausa subordinatif, atau klausa bawahan. Sedangkan klausa lain
yang hadir bersama dengan klausa bawahan itu di dalam sebuah kalimat majemuk
disebut klausa atasan atau klausa utama. Dalam bahasa Inggris klausa utama
lazim disebut main clouse atau principle clouse, sedangkan klausa bawahan itu
disebut subordinative clouse. Sebagai subordinative close, klausa terikat ini tidak
dapat berdiri sendiri. Kehadirannya dalam kalimat sangat tergantung pada
principle clouse.
Seperti klausa terikat ketika kami sedang makan di dalam kalimat Ayah pergi ketika
kami sedang makan.
Menurut struktur interennya, klausa bebas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Klausa transitif, yang mengandung predikat berobjek
Seperti Ayah membuat kue
Klausa intransitif, yang predikat verbalnya tidak dapat berobjek.
Seperti Adik pergi ke Bagdad
Klausa ekuatif atau persamaan yang mengandung unsur ekuatif, baik terlihat atau
tidak.
Seperti He is a man, ibu Dina guru.
Menurut struktur interennya, klausa tak bebas atau klausa terikat dibagi menjadi
beberapa jenis, yakni :
1 Klausa nominal, yang dapat bertindak sebagai subjek atau objek klausa, dan sebagai
objek kata depan dalam tingkat frasa menggantikan kata nominal.
Seperti Agus menceritakan bahwa ia belum selesai mendata nilai mahasiswa
2 Klausa adjektival, yang menggantikan kedudukan kata adjektiva atau klausa terikat
yang dapat mengisi gatra modifikator dalam konstruksi modifikatif. Gatra
modifikator adalah lingkungan yang dapat diisi oleh unsur-unsur bahasa yang dapat
menyempitkan, memperluas, atau menyifatkan suatu induk dalam kata maupun frasa
nominal. Di dalam frasa nominal berupa adjektival.
Seperti Gadis berpakaian rapi itu
3 Klausa adverbial, yang menggantikan kedudukan adverbial yang bertugas
menunjukkan waktu, tempat atau cara atau klausa terikat yang mengisi gatra
keterangan.
Seperti Dengan lirikan nakal, ia menggodaku
Berdasarkan jenis kata predikatnya, klausa bebas dapat dibedakan menjadi
1 Klausa verbal, yang merupakan klausa berpredikat kata verbal klausa verbal dibagi
lagi menjadi :
Klausa transitif, yang merupakan klausa yang mengandung kata kerja
berkapasitas yang memiliki satu atau lebih objek atau klausa yang verba
(predikatnya) membutuhkan kehadiran objek. Klausa transitif masih dapat dibagi
lagi menjadi :
Klausa semi transitif dengan objek fakultatif. Klausa semi transitif memiliki objek
yang dapat muncul maupun dapat ditanggalkan. Verba transitif yang terdapat
pada klausa semitransitif secara semantic menyatakan “kebiasaan” atau verba itu
mengenai orang pertama tunggal atau orang banyak secara umum.
Seperti, Sekretaris itu sedang mengetik dan pertunjukan itu sangat
mengecewakan. Verba mengetik pada kalimat tersebut adalah verba yang
menyatakan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang sekretaris; dan yang
biasa diketik adalah surat. Verba mengecewakan pada kalimat diatas menyatakan
bahwa pelakunya atau orang yang mengalaminya adalah orang pertama , yaitu
saya, atau orang banyak pada umumnya.
Klausa transitif dengan objek wajib. Kehadiran objek menjadi wajib apabila
predikatnya berupa verba transitif. Seperti kata buku dalam klausa Kakak
membaca buku
Klausa bitransitif dengan objek lebih dari satu. Verba bitransitif akan
memunculkan objek lebih dari satu, yaitu yang secara tradisional disebut objek
langsung dan objek tak langsung. Objek langsung adalah objek yang merupakan
sasaran dari tindakan yang dinyatakan oleh predikat tersebut, sedangkan objek tak
langsung adalah objek yang memeroleh manfaat dari tindakan itu.
Seperti Kakek membelikan adik sepatu baru, maka adik adalah objek tak
langsung, dan sepatu baru adalah objek langsung.
Klausa intransitif, klausa yang predikatnya tidak memerlukan kehadiran objek.
Seperti Rambut kakek sudah memutih dan Matahari terbit dari sebelah timur.
Verba memutih pada klausa di atas adalah verba intransitif, maka tidak perlu
munculnya sebuah objek. Verba membersihkan pada klausa di atas adalah verba
intransitif yang menyatakan lokasi, maka perlu adanya fungsi keterangan yang
berperan lokatif di belakangnya. Tanpa keterangan lokatif itu, klausa tersebut
tidak berterima.
2 Klausa nonverbal, yaitu klausa yang predikatnya bukan kata verbal. Klausa verbal
terbagi lagi menjadi:
Klausa statif, yaitu klausa yang berpredikat adjektif atau yang dapat disamakan
dengan adjektif.
Seperti Kota Ciomas sangat ramai sekarang ini
Klausa ekuasional, yakni klausa yang berpredikat nomina
Seperti Ibu saya seorang guru. Namun, apabila klausa Ibu saya adalah seorang
guru, maka klausa tersebut bukanlah klausa ekuasional, melainkan menjadi
klausa verbal, sebab kata adalah termasuk verba kopula, sepadan dengan kata
kerja to be dalam bahasa Inggris.
2. Jenis Klausa Berdasarkan Hubungan Aktor-Aksi
Berdasarkan hubungan aktor-aksi, klausa dapat diklasifikasikan menjadi :
1 Klausa aktif, yakni klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku.
Seperti Para mahasiswa melakukan aksi pemukulan terhadap polisi
2 Klausa pasif, yakni klausa yang subjeknya berperan sebagai penderita.
Seperti buku itu dibaca semua orang
3 Klausa medial, yakni klausa transitif yang menunjukkan bahwa subjek merupakan
pelaku dan sekaligus tujuan dari pekerjaan dalam predikat verbalnya. Dalam Bahasa
Indonesia mengandung predikat verbal dengan kata diri.
Seperti Adis telah menodai dirinya sendiri dengan birbicara seperti itu
4 Klausa resiprokal, yakni klausa yang subjeknya melakukan suatu perbuatan yang
berbalasan. Klausa resiprokal mengandung verba reiprokal yang maknanya
bersangkutan dengan perbuaan timbal balik.
Seperti Mereka bertengkar sejak kemarin
5 Klausa refleksif, yakni klausa yang verbanya dipergunakan bersama pronominal
refleksif. Pronomina refleksif adalah pronomina persona yang menunjuk kembali
pada subjek.
Seperti Dia sudah bersolek
3. Jenis Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa Pengisi Predikat
Berdasarkan kategori kata atau frasa yang menjadi pengisi predikat klausa dapat
dibedakan menjadi :
1 Klausa nominal, yakni klausa yang predikatnya merupakan kata atau frasa yang
berkategori kata benda. Seperti Dia dulu guru matematika.
2 Klausa verbal, yakni klausa yang predikatnya merupakan kata atau frasa berkategori
kata kerja. Seperti Anwar sedang membaca novel.
3 Klausa numeral, yakni klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa yang
berkategori bilangan. Seperti Anaknya ada sebelas orang.
4 Klausa preposisional, yakni klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa yang
berkategori kata depan. Seperti Ibu ke pasar lama. Dalam bahasa Indonesia ragam
tidak baku klausa preposisional ini cukup produktif, tetapi dalam ragam baku
konstruksi ini dianggap salah. Dalam bahasa Indonesia baku klausa di atas akan
disusun menjadi Ibu pergi ke pasar lama. Jika seperti itu, maka klausa tersebut bukan
lagi klausa preposisional, melainkan klausa verbal yang dilengkapi dengan
keterangan.
Sumber Bacaan
1. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Suherlan dan Odin Rosidin. 2004. Ihwal Ilmu Bahasa dan
Cakupannya. Banten: Untirta Press.
3. Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta:
Gramedia.