21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era sekarang, modernisasi terjadi di semua aspek kehidupan sehari-hari; dunia ekonomi, politik, budaya sampi dunia keilmuan. Dalam perkembangannya, dunia keilmuan terus berkembang pesat. Keilmuan yang terus berkembang membuat manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin tahuannya terus menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun mencari jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang belum terpecahkan. Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari kebenaran. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan penelitian. Kegiatan penelitian sangatlah penting dilakukan. Banyaknya dilakukan penelitian oleh insan akademis mengindikasikan bahwa pendidikan di negara itu sukses. Bahkan, penelitian dapat menjadi salah satu tolak ukur maju tidaknya peradaban sebuah bangsa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita sebagai insan akademis mengetahui apa itu penelitian, metodologi dan kaidah-kaidah penelitian sehingga hasil penelitian kita pun benar adanya. 1.2. Tujuan Jenis-jenis Penelitian Page 1

Jenis-jenis Penelitian.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jenis Penelitian

Citation preview

Page 1: Jenis-jenis Penelitian.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di era sekarang, modernisasi terjadi di semua aspek kehidupan sehari-hari;

dunia ekonomi, politik, budaya sampi dunia keilmuan. Dalam perkembangannya,

dunia keilmuan terus berkembang pesat. Keilmuan yang terus berkembang

membuat manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin tahuannya terus

menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan.

Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari

kebenaran. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah

satunya dengan penelitian.

Kegiatan penelitian sangatlah penting dilakukan. Banyaknya dilakukan penelitian

oleh insan akademis mengindikasikan bahwa pendidikan di negara itu sukses.

Bahkan, penelitian dapat menjadi salah satu tolak ukur maju tidaknya peradaban

sebuah bangsa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita sebagai insan akademis

mengetahui apa itu penelitian, metodologi dan kaidah-kaidah penelitian sehingga

hasil penelitian kita pun benar adanya.

1.2.Tujuan

Membekali mahasiswa/i Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya tentang hakikat

dan jenis-jenis penelitian.

1.3.Rumusan Masalah

Apa itu penelitian?

Apa saja jenis-jenis penelitian?

Jenis-jenis Penelitian Page 1

Page 2: Jenis-jenis Penelitian.doc

BAB II

ISI

2.1. HAKIKAT PENELITIAN

Kata penelitian atau riset diserap dari kata dalam bahasa Inggris research, yang

merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan search (mencari), yang berarti “mencari

kembali”. Sumber lain menyebutkan bahwa research diturunkan dari bahasa Perancis

recherche yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas".

Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu

bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk

mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan

merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk

melakukan penelitian.

Menurut John Creswell (2008), penelitian adalah suatu proses bertahap

bersiklus dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah

teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau kepustakaan.

Sesudah itu mementukan dan memperjelas tujuan penelitian. Dilanjutkan dengan

pengumpulan dan analisa data. Kemudian menafsirkan (interpretation) data yang

diperoleh. Penelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil penelitian.

Gbr 1. Penelitian menurut John Creswell

Jenis-jenis Penelitian Page 2

Page 3: Jenis-jenis Penelitian.doc

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya

tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan

suatu penelitian?

2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun

dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam

menganalisis data?

3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Ketiga pertanyaan diatas dibahas dalam kategori metodologi penelitian.

Metodologi penelitiaan adalah ilmu membahas tentang suatu kegiatan yang dilakukan

untuk memecahkan masalah ataupun sebagai pengembangkan ilmu pengetahuan

dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian :

1. Identifikasi masalah

2. Merumuskan dan membatasi masalah

3. Studi kepustakaan

4. Merumuskan hipotesis

5. Menetapkan desain dan metode penelitian

6. Menyusun instrumen

7. Mengumpulkan data

8. Analisis data

9. Interpretasi

10. Kesimpulan

11. Rekomendasi

Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah

(unscientific method). Akan tetapi, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran

kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah

(scientific method) adalah hal yang disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah

juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia.

Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific

research).

Jenis-jenis Penelitian Page 3

Page 4: Jenis-jenis Penelitian.doc

Lebih lanjut, Kerlinger menyatakan bahwa penelitian ilmiah (scientific research)

merupakan investigasi sistemmatik, terkendali, bersifat empirik serta kkritis mengenai

fenomena alami (natural fenomena) yang dibimbing teori dan hipotesis mengenai

hubungan-hubungan yang diduga sebelumnya mengenai fenomena tersebut. Penelitian

dikatakan ilmiah jika memenuhi beberapa kriteria berikut, yakni :

1. Memiliki rumusan masalah yang jelas dan spesifik

2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris

3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data

4. Proses pengumpulan dan analisis data serta pengambilan keputusan

didasarkan pada logika yang benar

5. Kesimpulan terbuka untuk diuji orang lain

2.2. JENIS-JENIS PENELITIAN

2.2.1. Penelitian berdasarkan Pendekatan

Berdasarkan pendekatannya penelitian dikelompokkan menjadi :

a. Penelitian Kuantitatif

Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto, 1992). Sedangkan menurut

Sugiyono (2009:14), penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang data-datanya berupa angka dan data-data yang

diangkakan kemudian data dikumpulkan dalam bentuk angka dan

ditafsirkan kedalam bentuk angka juga. Penelitian kuantitatif dipandang

sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif. Bersifat konfirmasi

disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji

Jenis-jenis Penelitian Page 4

Page 5: Jenis-jenis Penelitian.doc

hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi

antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data

ilmiah dalam bentuk angka atau numerik, sehingga penelitian kuantitatif

diidentikkan dengan penelitian numerik. Penarikan kesimpulan pada

penelitian kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari

sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini

berangkat dari teori-teori yang membangunnya.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori,

untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk

menunjukkan hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau

mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-

ilmu sosial. Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan ketika:

Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-

datanya

Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi,

tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi

Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang

lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen yang

merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin meneliti

pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan

Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian

dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif

Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena

yang empiris dan dapat diukur

Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas

pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Jenis-jenis Penelitian Page 5

Page 6: Jenis-jenis Penelitian.doc

Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :

Dipengaruhi metode penelitian alam

Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik

Memberikan perhatian pada hasil ( produk )

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip

yang bersifat umum

Konversi kualitas menjadi kuantitas

Konfirmasi teori

Menjunjung tinggi objektivitas

Penelitian kuantitatif memiliki beberapa keunggulan, seperti yang

dikemukanakan oleh Suryabrata, yaitu :

Ö Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.

Ö Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.

Ö Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan

lebih mudah dianalisis.

Ö Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang

dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah.

Ö Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.

Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa kelemahan,

diantaranya :

Ö Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat

Ö Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan

Ö Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama

yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia

Ö Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan

menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi

Ö Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu

sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak

dapat dilakukan.

b. Penelitian Kualitatif

Jenis-jenis Penelitian Page 6

Page 7: Jenis-jenis Penelitian.doc

Penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang

dapat diamati (Sudarto :1997).

Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:

Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin

malah masih gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung

masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan eksplorasi secara

mendalam

Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial

sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan

dilakukan orang

Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks

hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode

kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap

interaksi sosial

Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit

dimengerti kalau tidak ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang

tersebut

Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud

dibangun berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di

lapangan

Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan

kebenarannya jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau

mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum provokator yang

dimaksud ditemukan, penelitian belum dinyatakan selesai

Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan

seseorang tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.

Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

Penelitian kualitatif memiliki setting yang alamiah sebagaimana sumber

datanya yang langsung dan peneliti adalah sebagai instrumen kuncinya.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

Jenis-jenis Penelitian Page 7

Page 8: Jenis-jenis Penelitian.doc

Para peneliti kualitaif lebih berkenaan dengan proses daripada dengan

hasil.

Para peneliti kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif.

“Makna” sebagai sesuatu yang esensial dalam pendekatan kualitatif.

Keunggulan penelitian kualitatif :

Ö Lebih dimungkinkan lahirnya teori sosial baru. Dengan cara kerja yang

lebih mementingkan konseptualisasi yang muncul dari data (induktif)

yang diperoleh, dan melalui abstraksi konseptual dengan bantuan teori

yang sudah ada, akan lebih besar kemungkinannya teori baru yang

dilahirkan.

Ö Dengan penelitian kualitatif masalah realitas subyektif seperti masalah-

masalah yang berkaitan dengan sistem nilai, agama atau masalah

kebudayaan pada umumnya akan dapat diungkapkan. Dalam

kenyataannya tidak semua fakta sosial dapat dikuantifikasir secara

begitu saja. Dalam realitas sosial tertentu, penyeragaman analisa melalui

statistik misalnya, justru hanya akan membawa pada pendangkalan.

Kelemahan penelitian kualitatif :

Ö Dengan tiadanya prinsip keterwakilan (representativeness) dalam

pengambilan sampel, jelas secara metodologis tidak memiliki hak untuk

menggeneralisasikan hasil temuannya. Di samping itu dengan tanpa

menggunakan teori sebagai landasan verifikasi, maka secara

metodologis juga sulit dilakukan prediksi. Meskipun secara substantif

kemungkinan generalisasi temuan dan ramalan-ramalan itu masih

dimungkinkan dengan syarat yang sangat ketat. Di samping dibutuhkan

tingkat kedalaman dalam mengkaji keajegan yang terjadi, juga

dibutuhkan ketajaman analisa dalam menafsirkan data yang

ditemukan.Bahkan penelitian kualitatif cenderung menolak adanya

generalisasi, karena memiliki prinsip bahwa dalam setiap konteks pasti

memiliki perbedaan khusus.

Ö Unsur subyektifitas dari peneliti bagaimanapun sangat sulit untuk

dihindari. Meskipun sudah disediakan teknis untuk mengeliminasi

subyektifitas peneliti dengan melalui pembedaan yang ketat antara emik

Jenis-jenis Penelitian Page 8

Page 9: Jenis-jenis Penelitian.doc

(pendapat yang diteliti) dan etik (pendapat peneliti) bagaimanapun

unsur subyektifitas tetap sangat sulit dihindari.

2.2.2. Penelitian berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya, penelitian dibagi menjadi :

1. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure

research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu

pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau

menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki

tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan

secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru

memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-

teori yang akan mendasari penelitian terapan.

Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan

memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar

mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna

untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk

menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah,

serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata,

2005).

Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum

serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk

memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori yang

dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain,

hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh

penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian

dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering

digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah

perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.

Jenis-jenis Penelitian Page 9

Page 10: Jenis-jenis Penelitian.doc

2. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) dapat diartikan sebagai studi

sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat

dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Penelitian terapan dilakukan

berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan

pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam

kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang

masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan

masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri

atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengan

kata lain penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat

secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui

hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari

penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan

rekomendasi berupa tindakan langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan

dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan

mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan lebih

difokuskan pada pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu

bukan pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran,

pendidikan, atau teknologi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih

lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan metodologi

untuk kepentingan praktis. Hasil penelitian terapan tidak perlu sebagai suatu

penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru dari penelitian yang sudah ada

(Nazir, 1985).

3. Penelitian Evaluatif

Makna evaluatif menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat suatu

kegiatan, dan kata bendanya adalah evaluasi. Penelitian evaluatif menjelaskan

adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek,

yang biasanya merupakan pelaksanaan dan rencana. Jadi yang dimaksud dengan

penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

Jenis-jenis Penelitian Page 10

Page 11: Jenis-jenis Penelitian.doc

informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai

keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi. Melakukan evaluasi berarti

menunjukkan kehati-hatian karena ingin mengetahui apakah implementasi

program yang telah direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus

memberikan hasil sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum

sesuai serta apa yang menjadi penyebabnya. Penelitian evaluatif pada dasarnya

merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan

dari penelitian terapan.

Penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto, 2006):

Ö Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang

berlaku bagi penelitian ilmiah pada umumnya.

Ö Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir sistemik yaitu memandang

program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dan beberapa

komponen atau unsur yang saling berkaitan antara satu sama lain dalam

menunjang keberhasilan kinerja dan objek yang dievaluasi.

Ö Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dan objek yang dievaluasi, perlu

adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai factor penentu

bagi keberhasilan program.

Ö Menggunakan standar, kriteria, dan tolok ukur yang jelas untuk setiap

indikator yang dievaluasi agar dapat diketahui dengan cermat keunggulan

dan kelemahan program.

Ö Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara

rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana,

perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi sub

komponen, dan sampai pada indikator dan program yang dievaluasi.

Ö Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci

dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

Ö Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan/ rekomendasi

bagi kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan. Dengan kata

lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi program, peneliti harus berkiblat

pada tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.

Jenis-jenis Penelitian Page 11

Page 12: Jenis-jenis Penelitian.doc

Secara umum, dapat diringkas perbedaan penelitian dasar, terapan dan evaluatif

yaitu :

Aspek Perbedaan

Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif

Bidang penelitian

Penelitian bidang fisik, perilaku, dan sosial

Bidang aplikasi : kedokteran, rekayasa, pendidikan

Pelaksanaan berbagai program pada berbagai institusi

Tujuan Menguji teori; menentukan hubungan empiris antar fenomena; menegakkan generalisasi

Menguji kegunaan teori; menentukan hubungan empiris dan generalisasi

Mengukur manfaat & kelayakan program

Generalisasi Abstrak & umum Umum, terbatas dalam satu bidang

Spesifik dalam aspek tertentu

Penggunaan hasil

Memperluas pengetahuan ilmiah & prinsip-prinsip dasar; meningkatkan metodologi

Menambah pengetahuan dalam bidang tertentu; meningkatkan metodologi dalam bidang tertentu

Menambah pengetahuan, menigkatkan metodologi, membantu penentuan keputusan

2.2.3. Penelitian berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi :

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya

untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting social atau hubungan

antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi

jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam

menggali informasi yang dibutuhka. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah

menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan

mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik

dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu

hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek

penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk

menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.

b. Penelitian Prediktif

Jenis-jenis Penelitian Page 12

Page 13: Jenis-jenis Penelitian.doc

Penelitian prediktif adalah suatu penelitian guna meramalkan gejala

yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan prediksi dari

hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui evaluasi atau

penyelidikan saat ini.

Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi

atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang

akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui

studi kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu

tertentu, pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya

pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif

Penelitian inproftif ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau

menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang

hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian eksplanatif mencoba

untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan tersebut bisa

berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau

kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya.

BAB III

Jenis-jenis Penelitian Page 13

Page 14: Jenis-jenis Penelitian.doc

PENUTUP

Penelitian atau riset diturunkan dari bahasa Perancis recherche yang memiliki

arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". Motivasi dan tujuan penelitian secara umum

pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan

manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh

dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang

umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan penelitian dibagi menjadi penelitian

kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan fungsinya, penelitian dikelompokkan menjadi

penelitian dasar, terapan dan evaluatif. Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian

dikelompokkan menjadi penelitian deskriptif, prediktif, improftif dan eksplanatif.

Jenis-jenis Penelitian Page 14

Page 15: Jenis-jenis Penelitian.doc

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, C. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif , diakses pada 26 Februari 2013

definisi.org/search/penelitian-kualitatif-menurut-ahli , diakses pada 26 Februari 2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-

kuantitatif/#ixzz2M5TjEtCu , diakses pada 26 Februari 2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2240540-kelebihan-dan-kekurangan-

metode-kualitatif/#ixzz2M91tFElY , diakses pada 26 Februari 2013

http://phairha.blogspot.com/2012/01/metodologi-penelitian-kuantitatif.html , diakses

pada 26 Februari 2013

Jenis-jenis Penelitian Page 15