3
jenis-jenis Simulasi Simulasi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya: 1. Sosiodrama. Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. 2. Psikodrama. Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan- permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya. 3. Role Playing. Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa- peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi. 4. Peer Teaching. Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain

jenis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jenis

jenis-jenis Simulasi

Simulasi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

1. Sosiodrama. Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,

permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah

kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain

sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan

penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan

siswa untuk memecahkannya.

2. Psikodrama. Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran

yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama

biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman

yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi

terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.

3. Role Playing. Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran

sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,

mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin

muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing

misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran

keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi.

4. Peer Teaching. Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh

siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu peer teaching merupakan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan

salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.

5. Simulasi Game. Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa

berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan

mematuhi peraturan yang ditentukan.

Langkah-langkah Simulasi

1) Persiapan Simulasi

Page 2: jenis

Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.

Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.

Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang

harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada

siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

2) Pelaksanaan Simulasi

Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat

kesulitan.

Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk

mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang

disimulasikan.

3) Penutup

Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang

disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan

tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.

Merumuskan kesimpulan.

Sumber: Kompetensi Supervisi Akademik