21
EMPLASEMEN DAN STASIUN 1. Fungsi Kereta Api Fungsi Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi : a. Alat angkutan umum untuk penumpang dan barang b. Angkutan khusus bagi pekerja dan bahan keperluan pemeliharaan jalan kereta api c. Sebagai penghubung suatu tempat dengan tempat lainnya yang sulit dijangkau oleh sarana/ alat transportasi lain. d. Secara tidak langsung memperlancar dan meningkatkan arus lalu lintas penumpang, barang, dan informasi dari suatu tempat 2. Tipe Stasiun a. Menurut Jenis Barang yang Diangkut o Stasiun Penumpang : Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang o Stasiun Barang : Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk mengangkut barang.

jalan-rel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jalan-rel

EMPLASEMEN DAN STASIUN

1. Fungsi Kereta Api

Fungsi Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi :

a. Alat angkutan umum untuk penumpang dan barang

b. Angkutan khusus bagi pekerja dan bahan keperluan

pemeliharaan jalan kereta api

c. Sebagai penghubung suatu tempat dengan tempat

lainnya yang sulit dijangkau oleh sarana/ alat

transportasi lain.

d. Secara tidak langsung memperlancar dan

meningkatkan arus lalu lintas penumpang, barang,

dan informasi dari suatu tempat

2. Tipe Stasiun

a.Menurut Jenis Barang yang Diangkut

o Stasiun Penumpang

: Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan

lain untuk mengangkut orang

o Stasiun Barang

: Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar

muat, dan kelengkapan lain untuk mengangkut

barang.

b.Menurut Letaknya dalam Jaring-jaring Kereta

Api

o Stasiun Penghabisan

Page 2: jalan-rel

: Dimana Kereta Api mulai atau mengakhiri

perjalanannya.

: Tempat menginap lokomotif, memeriksa,

membersihkan kereta (Depo Lokomotif)

o Stasiun Antara

: Semua stasiun di antara stasiun A dan Stasiun E

Dibagi atas :

- Stasiun Sederhana (stasiun b) tanpa len-len

cabang

- Stasiun percantuman/ cabang (stasiun c)

- Stasiun silang (stasiun d)

Page 3: jalan-rel

c.Menurut Bentuknya

o Stasiun Siku-siku (kopstasion)

Gedung stasiunnya siku-siku pada sepur-

sepur yang berakhir di situ

Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya

jalan rel dapat mencapai suatu daerah sampai

sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri,

perdagangan, dan pelabuhan.

o Stasiun Paralel

Gedungnya sejajar dengan sepur-sepur.

Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat

pula gedung stasiunnya dibuat sebagai suatu

kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun siku-

siku.

o Stasiun Pulau

Gedung stasiun Induk sejajar dengan sepur-

sepur tetapi letaknya ada di tengah-tengah antara

sepur-sepur.

o Stasiun Semenanjung

Gedung stasiunnya terletak di sudut antara

dua sepur yang bergandengan

Page 4: jalan-rel

3.Tipe Emplasemen

a. Emplasemen Stasiun/ Penumpang

Emplasemen penumpang yang gunanya untuk

memberi kesempatan kepada penumpang untuk

membeli karcis, menunggu datangnya kereta api

sampai naik ke kereta api melalui peron.

b. Emplasemen Barang

Khusus melayani pengiriman dan penerimaan

barang dan letaknya dekat dengan daerah industri,

perniagaan, dan lalu lintas umum.

Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi atau pada

kedua sisi gudang dan di dalam gudang satu sepur

atau lebih.

Untuk cadangan perluasan dan ketentraman

kota bisa dibuat di luar kota.

c. Emplasemen Langsir

Kereta Api barang dari semua jurusan yang

menuju ke emplasemen langsir gerbong-

gerbongnya dipisah-pisahkan dalam kelompok-

kelompok menurut jurusan dan tempat tujuannya.

Page 5: jalan-rel

Letak emplasemen harus jauh dari pemukiman

agar pekerjaan melangsir gerbong tidak

mengganggu ketertiban umum.

d. Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta

Tempat untuk membersihkan, memeriksa,

memperbaiki kerusakan kecil dan melengkapi

kereta-kereta kembali menjadi rangkaian kereta api

untuk disiapkan di sepur berangkat berangkat di

emplasemen penumpang pada saat kereta api mulai

atau mengakhiri perjalanannya.

e. Emplasemen Depo Lokomotif

Untuk kebutuhan lokomotif-lokomotif yang

menginap.

Diperlukan ditempat-tempat peralihan dari jalan

dataran ke jalan pegunungan untuk pergantian

lokomotif dan di tempat-tempat yang harus

melayani lokomotif-lokomotif untuk keperluan di

emplasemen langsir.

f. Emplasemen Pelabuhan

Terdiri dari dua jurusan, yaitu dari daerah

pedalaman ke pangkalan sebaliknya. Kereta api

barang yang datang dari pedalaman diceraikan di

emplasemen pelabuhan menurut kelompok-

kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong

Page 6: jalan-rel

dibawa ke kelompok pembagi masing-masing,

dimana dilakukan penyusunannya menurut

pangkalan-pangkalan dan gudang-gudang.

4.Bangunan dan Fasilitas Pelengkap

Untuk kelancaran jasa angkutan kereta api, tidak hanya

dibutuhkan kereta, gerbong, lokomotif, dan prasarana

jalan kereta api, tetapi lebih dari itu juga dibutuhkan

adanya kelengkapan-kelengkapan untuk :

Memberi kesempatan kepada penumpang untuk naik

dan turun kereta api dengan mudah dan nyaman

Bongkar dan muat barang serta mengirim dan

menerima barang kiriman

Menyusun kereta dan gerbongnya menjadi satu

rangkaian kereta api dan menyimpan sementara

kereta dan gerbongnya yang tidak dipakai

Memberi kesempatan kepada kereta api saling

bersusulan dan bersimpangan

Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya bagi kepentingan

penumpang

Bangunan dan kelengkapan terdapat di stasiun dan

emplasemen yang berada di tempat tertentu sepanjang

jalur kereta api. Dalam perencanaan , letakknya harus

Page 7: jalan-rel

dihindari bersilangan antar jalan masuk ke stasiun

denganlalu lintas jalan.

a. Bangunan Pelengkap

Dapat berupa konstruksi permanen atau konstruksi

baja/ besi antara lain :

Menara Pengawas

Suatu bangunan menara yang fungsinya sebagai

tempat untuk mengawasi keadaan atau situasi

track di emplasemen stasiun dan mengontrol dari

atas kereta api – kereta api yang akan masuk ke

stasiun dan yang akan keluar/ meninggalkan

stasiun.

Jembatan Pemutar Lokomotif

Suatu konstruksi dengan bentuk tertentu yang

menyerupai track, namun alat itu dapat memutar

lokomotif sebesar 180 sehingga arah lokomotif

berubah sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitas untuk Kontainer atau Angkutan Barang

Fasilitas berupa gudang-gudang penyimpanan

untuk angkutan barang, open storage dan CFS

Page 8: jalan-rel

(Container Freight Station) untuk muatan kontainer

dan tangki-tangki penyimpanan untuk muatan cair.

b.Fasilitas Pelengkap

Antara lain :

Telepon umum

Kantor pos dan giro, bank/ money changer

Kantin, tempat ibadah, tempat penitipan

Toilet

Papan route dan jadwal perjalanan kereta api

Pelat bergerigi pada lantai peron sebelah tepi,

sebagai tanda batas aman berdiri bagi tuna netra

Sistem pembelian serta pengontrolan karcis

dengan mesin secara otomatis

Crane untuk bongkar muat kontainer atau

angkutan barang kainnya

Suatu tempat di emplasemen stasiun untuk

memperbaiki lokomotif

Kamera dan televisi yang berfungsi sebagai spion

bagi masinis agar dengan mudah dapat

mengetahui apakah seluruh penumpang sudah

masuk ke dalam kereta api sehingga pintu kereta

dapat di tutup dan kereta segera berangkat.

Tiang pembatas sebagai tanda tempat kereta api

berhenti, disesuaikan dengan panjang/ jumlah

rangkaian kereta.

Page 9: jalan-rel

WESEL (SWITCHES) DAN

PERSILANGAN (CROSSING)

1.WESEL (SWITCHES)

Adalah alat untuk menghubungkan dua atau tiga track

dan mengubah arah jalannya kereta api dari jurusan

yang satu ke jurusan yang lainnya.

Bagian-bagian Wesel

Page 10: jalan-rel

a.Lidah Wesel (Tongue Rail)

Lidah-lidah yang dapat berputar atau

berpegas terhadap akarnya disebut Wesel dengan

lidah putar/ wesel dengan lidah berpegas

Pucuk-pucuk lidah dapat digeser dengan

suatu pembalik wesel, untuk menyelenggarakan

hubungan dengan sepur lurus atau dengan sepur

bengkok (Gerakan membalik wesel)

Salah satu lidah harus selalu rapat pada rel

lantak, sedangkan yang lainnya harus terbuka

sejauh minimal 100 mm dari rel lantak. Biasanya

ujung lidah membentuk sudut 1:40 sampai 1:80

( umumnya 1:50 dengan rel lantak)

b.Rel Lantak (Stock Rail)

Adalah rel induk yang tetap, yang berfungsi

sebagai sandaran rel lidah.

Apabila lidah wesel yang satu menyambung maka

yang lain memperlihatkan suatu lubang sebagai

tempat lewatnya flens roda. Lidah-lidah dan rel-rel

lantak yang bergerak bersama-sama disebut

dengan gerakan lidah.

Page 11: jalan-rel

c.Rel Pancung (Nose Rail)

Berujung tajam, merupakan konstruksi rel

yang diperlukan untuk bersilangnya dua batang rel

sebelah dalam sudut.

Rel pancung terdiri atas jarum pancung, dan

dua buah rel sayap, serta mempunyai dua buah rel

paksa.

d.Rel Lengkung (Closure Rail)

Adalah rel yang melengkung dan terletak

antara rel pancung dan akar lidah rel

e.Rel Sayap (Wing Rail)

Terletak di sebelah rel pancung, yang

berfungsi untuk membantu pancung mendukung

roda dan mengarahkan flens roda pada posisi yang

tepat sehingga kereta api tetap aman bergerak

pada arah yang benar.

f. Rel Pemaksa (Guard Rail)

Terletak di sisi lawan rel sayap, berfungsi

untuk memaksa flens roda tetap pada posisi yang

benar dan melindungi rel pancung

g.Pembalik Wesel (Switch)

Berfungsi untuk menggerakkan lidah wesel

h.Akar Wesel (Clamping)

Tempat penjepit (clamp) rel wesel agar

tetap posisinya saat wesel di balik

i. Bantalan pada Wesel

Page 12: jalan-rel

Bantalan-bantalan tempat diletakkannya

wesel haruslah siku-siku terhadap sumbu dari jalan

kereta utama sampai ke ujung pancung.

Panjang bantalan ditentukan sedemikian rupa

sehingga paling sedikit menonjol 0,5 meter keluar

rel lantak. Dengan sendirinya,, setiap bantalan

tidak perlu diberi ukuran yang berbeda-beda, akan

tetapi dapat dibuat deretan-deretan 4 atau 5

bantalan.

Jenis-jenis Wesel

a.Wesel dua Jalan

Membagi track menjadi dua jurusan track. Terdiri

atas :

o Wesel sederhana kanan

Wesel membagi track menjadi satu track lurus

dan satu track yang berbelok ke kanan, bila kita

menghadap pancung.

o Wesel sederhana kiri

Wesel membagi track menjadi satu track lurus

dan satu track yang berbelok ke kiri, bila kita

menghadap pancung.

o Wesel lengkung

Wesel membagi track menjadi dua track yang

berbelok ke kiri keduanya atau ke kanan

keduanya.

Page 13: jalan-rel

o Wesel berlawanan arah lengkung

Wesel membagi track menjadi dua track yang

berbelok satu ke kiri dan satu ke kanan.

o Wesel simetris atau equilateral

Wesel termasuk wesel berlawanan arah

lengkung hanya saja wesel ini memiliki sudut

lengkung yang sama besar.

b. Wesel Tiga Jalan

Wesel membagi track satu luus dan dua track

belok. Terdiri atas :

o Wesel membelok searah

Wesel tersebut memiliki satu track lurus dan dua

track yang membelok ke kiri atau ke kanan di

mana sumbu dari ketiga bertemu di satu titik.

o Wesel berlawanan arah

Wesel tersebut memiliki satu track lurus, satu

track yang membelok ke kiri satu track yang

membelok ke kanan di mana sumbu dari ketiga

track bertemu di satu titik.

o Wesel searah tergeser

Wesel tersebut seperti pada wesel membelok

searah hanya saja sumbu dari ketiga track tidak

bertemu dalam satu titik.

Page 14: jalan-rel

o Wesel berlawanan arah tergeser

Wesel tersebut seperti pada wesel berlawanan

arah hanya saja sumbu dari ketiga track tidak

bertemu dalam satu titik

2. PERSILANGAN (CROSSING)

Adalah perpotongan antara dua track yang

terletak dalam satu bidang dan sama tingginya. Sudut

yang dibentuk dinyatakan dengan :

tangen a = 1:n

Macam persilangan :

a. Persilangan Siku

Membentuk sudut a = 90

b. Persilangan Miring

Persilangan miring tajam, a < 40

Persilangan miring tumpul, a > 40

c. Persilangan Searah dan Berlawanan Arah

Page 15: jalan-rel

3. WESEL INGGRIS

Page 16: jalan-rel

Wesel Inggris adalah gabungan antara wesel dan persilangan. Suatu persilangan hanya memperbolehkan kereta berjalan terus dalam track lurus. Dengan adanya wesel, akan memungkinkan bagi kereta untuk berjalan menyimpang ke track yang membelok. Wesel Inggris tersebut banyak digunakan di emplasemen karena menghemat tempat dan dapat peralihan kereta ke track lain.

Page 17: jalan-rel

4. DESAIN GEOMETRIK WESEL Lidah Wesel (Tongue Rail)

Rel Pancung (Frog) Wesel Kecepatan Kereta Api Maksimum di Wesel