Studi Perawatan Jalan Rel

  • Upload
    tsipil

  • View
    436

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    1/11

    STUDI PERAWATAN JARINGAN JALAN REL KERETA API BERBASIS KEHANDALAN (RCM)STUDY OF RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) ON RAILWAY NETWORK

    Herlien D. Setio!, Dono Ari Bawono', Sangriyadi Setio"IStaf Pengajar, Program Studi Teknik Sipil; Institut Teknologi Bandung2 Asisten Peneliti, Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung3 Staf Pengajar, Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung

    ABSTRACTUp to now, railway network maintenance in Indonesia is carried out on bases of routine maintenance and is not yet

    completed with reliability based maintenance which is known for its capability in reducing structural failure risk. Thismay be one cause why the railway accident level in Indonesia is still very high. Due to increasing of railway systemcomplexity, a traditional preventif maintenance method which is based only on knowledge and experiences is notsufficient any longer. A maintenance method which is based on reliability must be developed in the railway track networkto achieve zero level accident. Reliability Centered Maintenance - RCM is presented and elaborated in this paper. RCMis a systematic approach to systems functionality, failures of that functionality, causes and effects of failures, andinfrastructures affected bya failures. Once the failures are known, the consequences of them must be taken into account.RCM executes systematically the analysis of failure impact of each system component, and by using a diagram of logics,RCM builds a proper maintenance procedure and decides maintenance actions to be done. The outputs of the RCManalysis are maintenance work priority sequences for the maintenance department; operational procedure for theoperators; and a list of works to be done facing to situation where an equipment or system component fails to perform asexpected. RCM is a promising technique because of several factors: technical insights obtained were better than theexisting, so that several maintenance processes could be revisted and adjusted, the interdisciplinary approach used tomake the analysis was very enriching and very encouraging for maintenance staff, and RCM allowed to achieve well-documented analysis and clear decision diagrams.Keywords: Maintenance, Reliability Centered Maintenance, RailwayPENDAHULUAN prasarana kereta api. Penyediaan dan perawatanprasarana kereta api dapat dilimpahkan kepada badan

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    2/11

    yang selalu dilakukan secara rutin seringmenyebabkan suatu tindakan dilakukan tanpadiketahui lagi asal mula kenapa tindakan tersebutdilakukan, sehingga menyebabkan banyak tindakandalam perawatan rutin preventif merupakan suatupemborosan. Perencanaan perawatan rutin yangdilakukan hanya dengan menggunakan metodeperawatan tradisional berdasarkan pada pengetahuandan pengalaman saja sudah tidak memadai lagimengingat kerumitan sistem jalan rel kereta api.

    Mengingat, kereta api merupakan modetransportasi massal yang paling efisien dan efektif,dan merupakan salah satu mode transportasi pentingdalam sistem transportasi terpadu, maka pengelolakereta api dituntut untuk memberikan pelayanandengan kualitas optimum dengan harga yang murahsehingga memaksa perusahaan kereta api melakukanoptimasi pada setiap tahapan dari seluruh prosestermasuk metode perawatannya. Untuk tujuantersebut, pada tulisan ini, akan diperkenalkan metodeperawatan berbasis kehandalan (Reliability CenteredMaintenance - RCM) untuk keperluan perawatanjaringan jalan reI kereta api.

    RCM adalah metode pemeliharaan yang 2.menentukan langkah-langkah yang harus diambiluntuk menjarnin peralatan bekerja sesuai denganfungsinya. Metode ReM meliputi pembuatankegagalan fungsi yang kemudian akan dicari modekerusakannya. Dengan adanya mode kerusakan,penyebab kerusakan akan ditentukan sehingga dapat

    kehandalan bawaannya untuk memenuhi fungsi-fungsi spesiftknya.

    Fungsi yang diharapkan dari setiap aset dapatdidefinisikan dengan berbagai cara, tergantung padakonteks operasinya. Pengertian fungsi yangdiharapkan mengandung harapan-harapan prestasispesifik yang menjurus ke definisi formal dariReliability-centred Maintenance, sebagai berikut:Reliability-centred Maintenance adalah suatu prosesyang digunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan perawatan dari sembarang aset fisikdalam konteks operasinya

    Tujuan dari ReM adalah mengidentifikasikebijakan-kebijakan yang harus diterapkan untukmengendalikan mode-mode kegagalan yang dapatmenyebabkan kegagalan fungsi dari sebarang asetfisik pada suatu konteks operasi tertentu.

    Proses RCM harus menjamin seluruh tujuhpertanyaan untuk setiap aset yang dianalisis dijawabdengan memuaskan (Bahrun, 2005 ; Setio, 2006a)dengan urut -urutan sebagai berikut :1. Apa fungsi dan standar kinerja aset yangdiinginkan dalam konteks operasinya?

    Dengan cara seperti apa saja aset dapat gagalmemenuhi fungsinya?

    3. Apa yang menyebabkan masing-masingkegagalan fungsi?

    4. Apa yang terjadi pada setiap kegagalan yangtimbul?

    5. Apa saja pengaruh dari kegagalan ini?

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    3/11

    mencakup output, kualitas produk, customer service,isu lingkungan, biaya operasi dan keselamatan,Kegagalan Fungsional (Functional Failures)

    Tujuan perawatan didefmisikan oleh fungsi-fungsi dan hubungan harapan prestasi dengan asetyang ditinjau, Tetapi bagaimana sebenarnyaperawatan mencapai tujuan mi, kita perlumengidentifikasi kegagalan apa yang dapat timbuL

    Proses ReM melakukannya pada dua tingkatan,Pertama, dengan menanyakan bagaimana komponendapat gagal dalam memenuhi fungsinya, kemudiankedua dengan menanyakan kemungkinan apa yangmenyebabkan kehilangan fungsi tersebut.

    Suatu cara bagairnana suatu komponen dapatgagal dalam rnemenuhi fungsi yang diharapkandikenal sebagai kegagalan fungsional, yangdidefinisikan sebagai ketidakmarnpuan suatu asetuntuk memenuhi standar pre stasi yang diinginkan,Jelas ini hanya dapat diidentifikasi setelah fungsi danstandar prestasi aset telah didefinisikan,Mode Kegagalan (Failure Modes)

    Apabila setiap kegagalan fungsional telahdiidentiftkasi, langkah berikutnya adalah rnencobamengidentifikasi mode kegagalan yang diperkirakanakan menyebabkan hilangnya fungsi. Inimemungkinkan kita untuk mengerti secara tepat apayang sedang kita cari untuk mencegahnya. Langkahini sangat penting untuk rnengidentifikasi penyebabdari setiap kegagalan dengan rincian yang cukup

    Konsekuensi Kegagalan (Failure Consequences)Analisis yang rinei pada suatu industri bisa

    diperoleh banyak sekali kemungkinan modekegagalan, Masing-masing kegagalan ini dapatmempengaruhi organisasi, tetapi untuk setiap kasus,efek-efeknya berbeda. Mereka dapat mempengaruhioperasi, kualitas produk, customer service,keselamatan atau lingkungan. Konsekuensi-konsekuensi ini sangat mempengaruhi sampai sejauhmana kita mencoba mencegah kerusakan. Bilakegagalan memiliki konsekuensi yang serius, kitaakan dengan sekuat tenaga mencoba untukmencegahnya. Di lain pihak, bila pengaruhnya keeilatau tidak ada sarna sekali, maka kita dapatmernutuskan untuk tidak melakukan perawatanpencegahan di luar pekerjaan membersihkan danmelakukan pelumasan rutin.

    Salah satu kekuatan ReM adalah ReMmengakui bahwa konsekuensi kegagalan jauh lebihpenting dibandingkan dengan karakteristiktekniknya. Kenyataannya, ReM mengakui bahwasatu-satunya alasan untuk melakukan perawatanpencegahan tidaklah hanya mencegah kegagalansebagaimana adanya, tetapi menghindari atau sedikit-dikitnya menurunkan konsekuensi-konsekuensikegagalan.

    Proses ReM tidak hanya mengakui pentingnyakonsekuensi kegagalan dalam pengambilankeputusan dalam perawatan, ReM jugamengelompokkan konsekuensi-konsekuensi ini kedalam empat kelompok, sebagai berikut: (a)

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    4/11

    Tugas-Tugas PencegahanCara terbaik untuk mengoptimalkanketersediaan dari sebuah alat adalah denganmelak.ukan beberapa jenis perawatan pencegahansecara rutin. ReM mengakui tiga kategori utamadalam tugas-tugas pencegahan, sebagai berikut:a) Tugas-Tugas Kondisi (on-condition) terjadwal,b) Tugas-Tugas Pernulihan (restoration) terjadwal.c) Tugas-Tugas Pembuangan (discard) terjadwal.Tugas- Tugas Standar

    Apakah suatu tugas pencegahan Iayak secarateknis atau tidak, diatur oleh karakteristik teknis datitugas dan dati kerusakan yang ingin dicegahnya.Apakah tugas ini bermanfaat untuk dilakukan, diaturoleh seberapa baik tugas ini menangani konsekuensi-konsekuensi kerusakan. Bila tugas pencegahan yanglayak secara teknis dan bermanfaat tidak ditemukanmaka tugas standaryang hams diambil, tergantungpada konsekuensi-konsekuensi kerusakannya.IMPLEMENTASI RCMProses ReM melibatkan tujuh pertanyaan dasar.Dalam prakteknya, orang-orang perawatan tidakdapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini semuadengan mudah. Hal ini disebabkan kebanyakan atauharnpir seluruh dati jawaban-jawaban hanya dapatdiberikan oleh orang-orang produksi atau operasi,terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yangberkaitan dengan masalah fungsi, prestasi yangdiharapkan, efek-efek kegagalan dan konsekuensi-

    kegiatan sebagai berikut [Bachrun dan Rahmat(2005, Setio (2006a), Setio (2006b)]:1. Inventarisasi seluruh komponen infrastruktur dari

    bagian yang paling umum sampai yang palingdetail.

    2. Menghitung prioritas pada setiap bagian dariinfrastruktur.3. Analisis mode kegagalan dan dampaknya,

    dengan melakukan:a. Menetapkan dan menentukan fungsi dati

    setiap komponen dan yang paling umumsampai yang paling detail.

    b. Menguraikan kegagalan fungsi yangmungkin terjadi dari setiap komponen.c. Menguraikan bagaimana suatu kegagalandapat terjadi pada komponen

    d. Menguraikan dampak yang disebabkan olehkegagalan tersebut

    e. Menentukan tindakan Perawatan pencegahanyang dapat mengantisipasi kegagalan fungsiyang mungkin terjadi pada komponen

    4. Menggunakan diagram logika ReM untukmemilih perawatan yang sesuai atau tindakanengineering dan menentukan frekuensi pekerj aan.Diagram logika ReM dapat dilihat pada Gambar1.

    5. Mendokumentasikan hasil analisis yang telahdilakukan dan melakukan pengawasan padaprogram tersebut.

    STUDIKASUS

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    5/11

    1. Jalur (Daerah Operasi): Jalan reI kereta api padawilayah Daerah operasi.2 Bagian (Koridor)3. Sistem: jalan rel.4. Subsistem: (a) Struktur jalan reI atas dan (b)Struktur jalan rel bawah.5. Item yang akan dirawat: (a) ReI, (b) Penambat,(c) Bantalan dan (d) Balas, (e) Subbalas, (t)Tanah dasar.Menghitung Prioritas pada Setiap Bagian dariInfrastrukturDalam menghitung pnontas pekerjaanperawatan pada setiap koridor, dapat dilakukan

    dengan mengklasifikasikan setiap koridorberdasarkan parameter-parameter yang menjadipertimbangan prioritas. Parameter-parameter tersebutmengidentifikasikan menjadi 2 bagian besar, yaitu(1) Parameter-parameter yang menunjukkan nilaikekritisan suatu koridor dan (2).Parameter-parameteryang menunjukkan nilai konsekuensi kegagalan.Yang keduanya apabila dijumlahkan menjadi suatunilai yang menunjukkan prioritas dari suatu koridor.Untuk menghitung nilai kekritisan pada setiapkoridor ditentukan oleh parameter-parameter yangditunjukkan pada Tabel 1.

    Tabel 1. Perhitungan Nilai Kekritisan pada Setiap KoridorParameter dalamPerhitungan Dcskripsi dari Parameter

    Nlasil1kasil{ckritisan

    N ilai 2ilai 1 N ila i 3 N ilai 4

    Teknologi Jenis dari teknologi yang akan dipergunakan Mekanik Elekttik Elektroniklektro-Mekanik20 sId 60epadatan Lalu Lintas Jumlah sirkulasi kereta api dalam 1 harinya 1 sid 20 60 sId 200 >200

    Pengembalian Pengembalian model dari penggunaan aset Rendah Tinggi Sangat tinggiediumKetersediaan Berapajum dloperasikannya? 6 jamPengguna Banyaknya penumpang yang melalui jalur Rendahtersebut?

    12jam lSjam 24jamTinggi Sangat tinggiedium

    Perawatan Kerumitan dalam melakukan perawatan Rendall Tinggi Sangat tinggiediumBiaya Biaya perawatan dalam 1 tahun Rendah Tinggi Sangat tinggiMedium

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    6/11

    koridor dibagi dengan panjang jalan rel padasetiap koridornya,f. Perawatan, yang dimaksud adalah kerumitandalam melakukan perawatan jalan reI kereta apipada setiap koridor. Kerumitannya tergantung

    panjang daerah perawatan, panjang lengkungan(semakin keeil radius Iengkungan jalan rel,semakin rumit pekerjaan perawatannya) danwaktu pengoperasian jalan rel kereta api padakoridor tersebut.g. Biaya Perawatan, yang dimaksud adalah biayaperawatan yang didapat dari pengajuan danaoperasi dan perawatan dad PT. KAI kepadapemerintah yang dibuat untuk menarik danapemerintah yang dipergunakan untuk perawatanjalan rel kereta api sepanjang tahun.h. Lingkungan, yang dimaksud adalah dampaklingkungan yang terjadi apabila kegagalan dariitem jalan reI yang dirawat terjadi. Dampaknyatidak seeara langsung pada lingkungan, hanyaberdampak seeara Iangsung kepada manusiasebagai penumpangnya. Karena itu nilai

    kekritisan akibat parameter lingkungan padasetiap koridor adalah rendah.i. Keselamatan, yang dimaksud adalah resikokecelakaan pada setiap koridor yang dipengaruhioleh banyaknya titik rawan Iongsor/ambles,

    banyaknya titik rawan banjir, dan banyaknyatitik rawan keeelakaan di persimpangan padasetiap koridor.Dari seluruh nilai klasifikasi parameter yangmempengaruhi niIai kekritisan dijumlahkan denganmenggunakan Persamaan 1, sehingga didapat nilaiprioritas akibat kekritisan.11

    c= LF i (1)i=1dimana:c = Nilai kekritisan

    F = Nilai Bobot parametern = Jumlah parameterUntuk menghitung nilai konsekuensikegagalan dari suatu koridor ditentukan olehparameter-parameter yang ditunjukkan pada Tabel 2.

    Tabel 2.. Perhitungan Konsekuensi Kegagalan pada SetiapKoridorNo. Parameter (Notasi) Kriteria Parameter Nilai Konsekuensi KonsekuensiKeuazalan Keaaaalan1. Keselamatan (8) Beberapa meninggal 100 Bencana

    Saw meninggal, beberapa orang cidera 60 Kritis

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    7/11

    c. Ketersediaan, yang dimaksud adalah Iamanyapenundaan keberangkatan dan perjalanan keretaapi apabila terjadi kegagalan. Dikarenakansistem yang ada di Indonesia, maka diasumsikankerusakan j alan reI kereta api memerlukan waktuperawatan Iebih dari 8 jam dan menyebabkanhambatan sehingga kereta tidak dapat beroperasi.

    d. Probabilitas, yang dimaksud adalah nilaikemungkinan terjadinya kegagalan pada setiapkoridor jalan rel kereta api dalam setahun.Probabilitas kegagalan dilakukan denganmenghitung kuantitas kegagalan sepanjang tahunsebelumnya yang terjadi akibat kegagalan padajalan reI pada setiap koridor wilayah aerahoperasi.Dari seluruh nilai klasifikasi parameter yang

    mernpengaruhi nilai konsekuensi kegagalan dihitungdengan menggunakan Persamaan 2, sehingga didapatnilai prioritas akibat kekritisan.

    pR=(S+C+D)MTBF (2)dimana:R = Nilai Konsekuensi KegagalanS = nilai keselamatanC = nilai ekonomiD = nilai ketersediaanP = nilai probabilitasMTBF = Mean Time Between FailureDari perhitungan, akan diperoleh urntan prioritas

    pekerjaan perawatan pada setiap koridor jalan relkereta api seperti diperlihatkan pada Tabel3.Urutan prioritas pekerjaan perawatan didapat daripenjumlahan niIai kekritisan dan nilai konsekuensikegagalan. Semakin besar jumlah nilai tersebut,semakin pekerjaan perawatan pad a koridor tersebutdiprioritaskan. Sebaliknya sernakin kecil jumlah nilaitersebut, sernakin pekerjaan perawatan pada koridortersebut dapat ditunda untuk mengerjakan pekerjaanperawatan pada koridor Iainnya.

    Tabel3. Urutan Prioritas Pekerjaan Perawatan pada Setiap Koridor Jalan ReI Kereta Api (Herlien, 2007)Nilai Kekritisan NiiaiKons. Nilai Total Prioritas Urutan PrioritasNo. Koridor Keaa alanTh'04 Th'05 Th'04 Th'05 Th'04 Th'05 Th'04 Th'05

    1 Cikampek -Purwakarta 25 24 5,55 5,55 30,55 29,55 4 52 Purwakarta - Padalarang 27 27 15,32 25,53 42,32 52,53 2 23 Padalarang - Bandung 27 26 16,43 27,38 43,43 53,38 1 14 Bandung - KiaraCondong 27 27 7,58 7,58 34,58 34,58 3 3

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    8/11

    KESIMPULANRCM merupakan metade perawatan yangdapat diterapkan pada manajemen perawataninfrastruktur jalan rel kereta api. Penggunaan RCMdiharapkan dapat memberikan: Pemahaman yanglebih baik terhadap sistem tentang bagaimana asetbekerja dan berfungsi; Pemahaman yang lebih baik

    tentang bagaimana aset dapat gagal juga tentangpenyebab dasar dari setiap kegagalan; Mampumemberikan evaluasi terhadap metode perawataneksisting dan mampu memberikan metode-metodeperawatan yang tepat; Meningkatkan kerjakelompok.Keuntungan yang diperoleh dari penggunaanmetade ReM antara lain:- Mengurangi tingkat kecelakaan karenakegagalan fungsi peralatan sehingga

    memberikan keselamatan dan integritasIingkungan yang lebih besar- Meningkatkan prestasi operasionaI- Meningkatkan umur hidup komponen yan~mahal menjadi Iebih lama dan rnengurangrongkos perawatan karena berkurangnyakecelakaan, pembelian suku cadang danmaterial yang tidak diperlukan

    DAFTAR PUSTAKABachrun, Rachmat Kentardjo (2005), Program

    Manajemen Perawatan Lanjut: ReliabilityCentered Maintenance (RCM), LMBSP-ITB,Setio, Sangriyadi (2006a), Reliability Cent~redMaintenance (RCM), Manual Kuhah,Bandung, Program Studi Teknik Mesin ITB.Setio, Sangriyadi (2006b), Total Productive

    Maintenance (TPM), Manual KuIiah, Bandung,Program Studi TeknikMesin ITB.Herlien.D.Setio, Dono Ari Bawono and SangriyadiSetio (2007), Reliability Centered Maintenancefor Railway Networks, European Asian CivilEngineering Forum EACEFTrompet, M.P. Hooymans, (2003), Keepin.g T~ac.kWith Maintenance, Erasmus UniversiteitRotterdam, Faculty of Business Administration.

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    9/11

    Mode l K e ga g a la n &Dampaknya

    M a8 uk an R en ca na P er aW 8l anMengura ikanp ak er ja a np en ga w as an d anf re k u en s l p e nu g a sa n

    Meng u r al k an l In d ak a np e rb a lk a n a ta u p e rb a ru e nd a n I re k u en s i p e nu g a sa n

    Ti d k Tldak Meng u r ai k an p e ke rj aa np e ng g an ti d a n f re k u en s lpenugasan

    Men gu r a ik a n p e ng u jl a nn y ad an m en ug as ka n s ua tupengu jl an f re kuens l

    P ro se s P er u ba ha n E ng in ea ri ngy a ng D i bu t u hk a n

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    10/11

    l.Rcl

    ~j im: ri ll a tkM re lRebti n t il . lw i . il gar .t e l l e taPpadap O S i s l o y a . . . . . .

    2.bPeMtiibat elastls

    3.aBantalan k r i y u 1.I\1erigikatel.schinggaJellarsep urWtapt erMia , . .. .. .. . .. .. . . .. .. .. .Mendi st ti bu s ik n n h e ba n k e bn la s3 .b B an ta la n b es i

    Men4i~tr[6usjJ;an bcbankeretaapiMe ti ja g aag ai ja ll ir r el . ti dak be rge r -& padasnatd ibebarrikereta . .. .Mefl~ris i lkal1pcngcrjngan yang baik

    3,cBaritalruibeton

    4, Balas

    'I'ind~.hlulPencegahanAkibatgriyayertikal(bebilrikcret'aapi) L lW lp nta h 2.ABtimientbe.rublilr

    t e ~ ~ ~ ~ . g C l ) n 1 ~ i i i j l l 1 a n . } ~ r i g ~ { U \i n e u g a ~ i b a t k ! l ~ n j l ( * l l . ~ l { ~ a a p iMerigtitiiili geolUemji l l i i r iyai igaklm.i1 lngaJdbal[{anilriJlolmnkercfa,!lp1

    Akihiltdaynfra!lsveri~f(sl1ake tt;o/jon~ M . i a Y a S ~ r i i i ! f jJ g ~ ! i. . . . . '.Akibat GayaLOrigltudiniIJ (pemurui lJ1)

    .Kerusakau sambungmlri:1: : : . - . ; . : : : . : : : - : : ~ :. . : : : : : - : : : : , : : : , : . , :. < ; , : . : : : ) : : : ( : : : : . : : ~ . , : . ; ~ . , : ~ : - . ~ : . , : : . : : : : \ . " :

    ke~gUban~d~e~lja1~(d~atari.d il l1 a li gn m e n i) Y li ng i# n , .. .nierigakib~tl5'an'anJlciI4i~kc~ta:!Ipi ,. K e ~ d a . .i i ;1akd~pat b l i ; l i a l a n , P a d l i , . ~ lJagF . ... .... .. ..PusboUl,lnendOfQngruatjlcnmnoatkc & a ~ a l a l ~ t a 1 ; ~ g ~ e l i j l J B n h k ! i Oa r a h l a l t r n im e i t Y e p a l l k a n I il ck :b at rW a ' . tcrlCp!l$lI~~I l r p o n d i u i l : t a n t a i a h.. ~ epur:.. .."'., ... .. . . . .':

    P i il lO tJ i :. ;a l ll lpenaluba t te tcWru : t, t . r tat ik . .. .dariter~ rigkat ... . ... .. . .. ... ... . .Defcrmasl y a n g re:rjadi'.akibat.kekuatari jepi! dllyala[~ral$OlgIllenYe6f1l:lkiU1..dankekuaiaritOrStkurilllg;teilcpasnYatirponqar:ibanllilanB e r l l u b u n . g a n deng~Cu~ca (Japu~}dan Bimtalanpatahrtle~ga~lnitklllltcherarig myap . .. anjiokuil ..Pat:l l idi bawah rclakibat.kelebihanb eh ni l . .KayuSusutBerkaratStahiilbislntcrn! f u r l a L u h e s a f

    1 ',,1u dPU l1 ip illg ... . .Tidakdapa] m t i S u k n y a h l r kedalamb al ns m c ny e ba bk an b an ji rl3alastidak bersifat.perlilgisehinggard patah.Apab i la \ c t iad [ ban j ir b 1 l l 1 f ~ l a nbesi berkarat . ..

    .... "" .,.. - . ., . .. .. , ..Re ta k a k ib at gayatarik .. .. ....Kell i langantegangan(preslr(!ss inglboseJdis~babkalt()leh perpendekane1aitis,rangkak b e r o n { C I ' < ? l ? p ) ; s u $ i 1 t.beton {shrinkage)chJnrelaksilsitulangwl~~~ . . .. . .

    Angkataii (l!fiiiig) .Pi:ri l i !dIl l i !iJ.{f~injJingjF ' e P l 4 ' i a r i g l l ! . l ~ gollisql (scrfe.iyrql!s)

    :.-:.:.:,. ,":,. '_".::.:: ' .., , . '". ':" ' .

    i~ha~~lItors\.~na~bat(diiahan,orehp@ aill~! IT I# tis):< .... . . . . . . . i . . . . . . . .T l il ii lI lr u :u n o l ll e iJ .] a re f !l 1 \k e s fr t ti a ti r e l,Pf!lUUll~~tdiln.bantll ll l l,1). . . ... . . .. . . .J)h.al)aJjl3.ill~(di.!: j ,!] jl!ipJ.ehbantalari) .., r en ; g e r a s il i ii i jt i n g re l . Endllai-denrk/ialls)pengellistifr.sailibU!i&~dengan:baik- ~eilgeiasan1i~pala rel(kemilJdepJd/s}

    D l b U I U h k i l l l m l I U m B l . u u a f i r p o r r U t l t u k . s a t u . t e J .a t a u J i g a ) i i ; P ~ r i t i l I h i k s a l i 1 j ; 3 1 J a ! l l '(2reJ)

    P e m i l i b a r t j e t l i s p e n i l i n b a i b t i d a s ! l l " k a n gayaJepitrult j tra re l(Wlbrir i i6bf lyangdibutii likalr . tv Ienga~e lkan .denghn ~ l ank it ll ia , .Mema~angJ )eia t and llSun tu~memperkua tkayudari tegang!inkontakrel

    I, Bm ltlHall besfharusscialuketiiigdenganm e r a n c a n g ai~rstruktur dibnwahnya.harusmeloloskan air": . .. . .. .. . .. . .. .. .M()nggJ lr i llk@aIle J i~r i l)gdeyicea tmi sa fe ty caps, .. . ,. ,.... .. .. .. .

    l V t ' n g g i l ~ a k a n b an t a U m be [o l l pm!ckan( m o nu b lo k ) d ai \ p a sc a t ek a n ( b i bl o k) " : .

    I'Cllladatali y a n g r u ti up e rr tb e rs ih a n ma te r ia lbalas . . ...

  • 5/14/2018 Studi Perawatan Jalan Rel

    11/11

    Tabe14 Analisis Efek Mode Kegagalan (Ianjutan)Koiiiponen J~ia!1

    ReI PaJOpak dart Keg~galan Tmdakan Pencegahanungsj ModeK.egagalan1..M~)1genqa1i1q!J1. jalur r ef s ec ar a l at er al ,l ongft l ld inal .d@ve rt l ka) d ibawnhbeban.d in a t] li k; .y s ng d is eb abk an o l eh k e re tn dan

    t ek a na n. th e rm a ly a ng m a su k p ad a r el d en ga nperubahan SHill!L !0.: :nyebabkanmu.tuhatubalas11lcnjadi .lebihbaik, .2 . Membatasi .nt ih il l igal isecamJangsungantarabalasdengan tanah dasarsehingga.dapatmcnycbabkilllpcngdligan ,tiUlahltibHlbaik.3~Menc cg if ( ]: ! en tl lr anl 1ad af unah de sa r y angberasa l da r ;i han (r i la r rgika re ! l ilkan bebankerera.Mene rima b eb an y a n. !lMah didi:>lffb\lsj~alloJe)1komponen lail.l . . . .L K e le rn ah a n p ad a k ek u at an l ap is an t an ah Lnngscrruengak jbarkan kcseluruhanberbutirhatusd a n k as ar , s er ta tanaI~ s tr u kt in 'j a la n ni id u n k e re ra a p it imbunan tergullng2 . K c l en ia h an pa da k ek u at an l ap is an t an ah

    berbutirhalus duntanahtimbunun3. . K cl cm a ll tm p ad a. k ek ua ta n l ap is ar t t an ahsangat lunak.sepertirawa4 . K e le rn ah a n padn kekua tan lap isan tunahI u na k d a ns a ng a t l un a k4 .Ke lemnhan pact ak e k un tn r r l ap is an t an ahl un ak da ns an ga i I un ak

    Mudplunping Ballls!.i.dak IJcrsifatperlagi scbjoggarel paJilli Pemrn;ri~ ' l l~pisanseratbllatanpadalapji ;ansubbal as s e jJ e r ti :I- gcotextjlc~ . b ah a n p o ly e th y la ncr pahan ,geog rid dar ibahmlpolimert- gcojuie darlbahen.serat . iumbuhanjute

    L P c rb ai ka n t an ah d en ga n. En er si a ta u d is eb utP\'!~bllil,-anmeknnis, seperti gilasan,t umbukan , g e ra r an dan kombi ri asi au t arag i la san =ge ta ran d l~ l i um b uk an ~ g et ar an ,2 t'erbailmn tuna l ) dengQnpl !1 ' j, , ' lla ia iJ i seperti

    1

    0 ce rucukkayn , t ik 'a . fNi inbu , t i angbaru .beton p ra ce tak dn n s er atb ua tan .13. Perbaikantanah hidrolis, sepcni pernompaan,p rabeban , d ra iuase v cr l ika ldankcmhinus fp rabeban dengan drainase vertikal.~ . P er br u k! li l t an a h d e ng a n b a han kirnlawls eper t i s emen.kapur, dan produk kimiapabrik.