18
Perencanaan Geometrik Jalan Rel

Perencanaan Geometrik Jalan Rel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 1/18

Perencanaan Geometrik

Jalan Rel

Page 2: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 2/18

• Fungsi Jalan Rel

• Keselamatan

• Ekonomi

• Aspek Lingkungan

• Estetika

Faktor Pertimbangan perencanaan

 Alinemen Jalan Rel

Page 3: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 3/18

KETENTUAN UMUM PERENCANAAN GEOMETRIK

JALAN REL

• kelas jalan

• daya lintas/angkut

•Kecepatan maksimum

• tipe rel

•  jenis bantalan dan jarak

•  jenis penambat rel

• Struktur balasnya.

Page 4: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 4/18

KECEPATAN

• Kecepatan Rencana

a) Untuk perencanaan struktur jalan rel

Vrencana = 1,25 × Vmaksimum

 b)  Untuk perencanaan jari-jari lengkung lingkaran dan peralihan

Vrencana = V maksimum

c)  Untuk perencanaan peninggian rel

Page 5: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 5/18

KECEPATAN

• Kecepatan Maksimum

• Kecepatan Operasi

• Kecepatan Komersil

Page 6: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 6/18

BEBAN GANDAR

Daya Angkut Lintas

Daya angkut lintas (T) adalah jumlah angkutan anggapan yang melewati suatu

lintas dalam jangka waktu satu tahun.

T = 360 × S × TE

TE = Tp + ( Kb × Tb ) + ( K1 × T1 )

dimana,

TE = tonase ekivalen (ton/hari)

Tp = tonase penumpang dan kereta harian

Tb = tonase barang dan gerbong harian

T1 = tonase lokomotif harian

S = koefisien yang besarnya tergantung kualitas lintas

= 1,1 untuk lintas dengan kereta penumpang dengan V maksimum 120 km/jam

= 1,0 untuk lintas tanpa kereta penumpang

K1 = Koefisien yang besarnya 1,4

Kb = Koefisien yang besarnya tergantung pada beban gandar (1,5 untuk gandar

< 18 ton dan 1,3 untuk gandar > 18 ton).

Page 7: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 7/18

 ALINEMEN HORIZONTAL

JALAN REL

Page 8: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 8/18

1. LENGKUNG LINGKARAN

Untuk berbagai kecepatan rencana, besar jari-jari minimum yangdiijinkan ditinjau dari 2 kondisi, yaitu :

a) Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat

Persamaan dasar :Gaya Berat = Gaya Sentrifugal

Page 9: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 9/18

Dengan satuan praktis :

W = jarak diantara kedua titik kontak roda dan rel = 1120 mm

R = jari-jari lengkung horizontal (m)

V = kecepatan rencana (km/jam)

h = peninggian rel pada lengkung horizontal (mm)

g = percepatan gravitasi (9,81 m/detik 2)

Maka,

Apabila digunakan peninggian rel maksimum 110 mm, maka :

R min = 0,08 V2

Page 10: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 10/18

b) Gaya Sentrifugal diimbangi gaya berat dan daya dukung komponen

 jalan rel

Persamaan dasar :

Gaya Berat + Komp. Rel = Gaya

Sentrifugal

Dengan peninggian maksimum, hmaks = 110 mm, maka :

Rmin = 0,054 V2

= 0,0478 g 

dimana a = percepatan sentrifugal (m/detik 2)

Page 11: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 11/18

c) Lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan

Pada lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan tidak ada peninggian rel (h=0).

Maka, Rmin = 0.164 V2

Page 12: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 12/18

2. LENGKUNG PERALIHAN

•Lengkung peralihan dibuat untuk mengeliminasi perubahan gayasentrifugal sedemikian rupa sehinggga penumpang di dalam keretaapi tetap terjamin kenyamanannya

• Panjang lengkung peralihan merupakan fungsi dari perbahan gayasentrifugal per satuan waktu,kecepatan dan jari-jari lengkung

Lh = 0,01 × h × V

dimana,

Lh = panjang minimum lengkung peralihan (m)

h = peninggian pada rel luar di lengkung (mm)

V = kecepatan rencana untuk lengkung peralihan (km/jam)

R = jari-jari lengkung (m)

Page 13: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 13/18

3. PENINGGIAN REL

Peninggian rel diperlukan untuk mengimbangi timbulnya gayasentrifugal pada kereta pada saat memasukI lengkung horizontal

Peninggian dilakukan pada Rel Luar

• Berdasarkan stabilitas kereta api pada saat berhenti di bagian

lengkung, kemiringan maksimum dibatasi sampai 10% dari lebarsepur atau hmak   = 110 mm dengan faktor keamanan guling (SF) =

3.325

• Peninggian minimum (hmin) = 8.8(v2/R)-53.5 (dalam satuan mm)

• Peninggian normal (h normal) = 5.95(v2/R) (dalam satuan mm)

Page 14: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 14/18

4. PELEBARAN SEPUR

Pelebaran Sepur direncanakan pada bagian lengkung agar rodakereta dapat melewati lengkung tampa mengalami hambatan.Pelebaran sepur dicapai dengan menggeser rel dalam kearah dalam

Pelebaran Maks. yang diijinkan adalah 20 mm

Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur:• Jari-jari lengkung• Ukuran / Jarak gandar muka belakang yang teguh (d)

(rigid Wheel Base)• Kondisi Keausan roda dan rel

Page 15: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 15/18

4. PELEBARAN SEPUR

Pelebaran Sepur direncanakan pada bagian lengkung agar rodakereta dapat melewati lengkung tampa mengalami hambatan.Pelebaran sepur dicapai dengan menggeser rel dalam kearah dalam

Pelebaran Maks. yang diijinkan adalah 20 mm

Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur:• Jari-jari lengkung• Ukuran / Jarak gandar muka belakang yang teguh (d)

(rigid Wheel Base)• Kondisi Keausan roda dan rel

Page 16: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 16/18

Page 17: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 17/18

PERHITUNGAN ALINEMEN HORIZONTAL

Dengan:

PI = nomor stasiun

( Point of intersection )

V = kecepatan rencana

(ditetapkan ) km/jam

R = jari – 

 jari

( ditetapkan ) m

 = sudut tangen

(dalam derajat )

TC = tangen Circle

CT = Circle tangen

Tc = jarak antara TC dan PI

( m )

Lc = panjang bagian

tikungan ( m )

Page 18: Perencanaan Geometrik Jalan Rel

7/21/2019 Perencanaan Geometrik Jalan Rel

http://slidepdf.com/reader/full/perencanaan-geometrik-jalan-rel 18/18

Tc = R tg

TC adalah singkatan dari tangen circle yakni titik dimana mulai menarik lengkung circle,

Ec = T tg

Ec merupakan jarak antara titik PI ke lengkung tikungan.

Panjang lengkung diperoleh dengan rumus

Lc = (∆/360 ). 2 . . R

Dimana Lc merupakan panjang lengkung circle yang diukur dalam meter. Persamaan ini dapatdisederhanakan lagi menjadi

Lc = 0,01745 . R .

 merupakan sudut tangen yang diukur dari gambar trase jalan, sedangkan R merupakan jari –   jari rencana.