23
44 Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BBLR DENGAN RISIKO HIPOTERMIA DI RUANG NICU RSUD MANGUSADA TAHUN 2019 No Kegiatan Februari 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Studi Pendahuluan 2. Penyusunan Proposal 3. Seminar Proposal 4. Revisi Proposal 5. Pengurusan Izin Penelitian 6. Pengumpulan Data 7. Analisis Data 8. Penyusunan Laporan 9. Sidang Hasil Penelitian 10. Revisi Laporan 11. Pengumpulan KTI

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2181/9/Lampiran.pdf · Revisi Proposal Rp 100.000,00 B. Tahap Pelaksanaan Transportasi Dan Akomodasi

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 44

    Lampiran 1

    JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

    GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BBLR DENGAN RISIKO HIPOTERMIA

    DI RUANG NICU RSUD MANGUSADA TAHUN 2019

    No Kegiatan

    Februari 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Studi Pendahuluan

    2. Penyusunan Proposal

    3. Seminar Proposal

    4. Revisi Proposal

    5. Pengurusan Izin Penelitian

    6. Pengumpulan Data

    7. Analisis Data

    8. Penyusunan Laporan

    9. Sidang Hasil Penelitian

    10. Revisi Laporan

    11. Pengumpulan KTI

  • 45

    Lampiran 2

    REALISASI ANGGARAN BIAYA PENELITIAN GAMBARAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BBLR DENGAN RISIKO

    HIPOTERMIA

    DI RUANG NICU RSUD MANGUSADA TAHUN 2019

    Alokasi dana yang digunakan dalam studi kasus ini sebagai berikut :

    No Keterangan Biaya

    A. Tahap Persiapan

    Penyusunan Proposal Rp 100.000,00

    Penggandaan Proposal Rp 200.000,00

    Revisi Proposal Rp 100.000,00

    B. Tahap Pelaksanaan

    Transportasi Dan Akomodasi Untuk

    Peneliti

    Rp 200.000,00

    Pengolahan Dan Analisis Data Rp 100.000,00

    C. Tahap Akhir

    Penyusunan Laporan Rp 100.000,00

    Penggandaan Laporan Rp 200.000,00

    Presentasi Laporan Rp 100.000,00

    Revisi Laporan Rp 200.000,00

    Biaya Tidak Terduga Rp 200.000,00

    Total Biaya Rp 1.500.000,00

  • 46

    Lampiran 3

    FORMAT PENGUMPULAN DATA SUBJEK 1

    Judul Penelitian :

    Tanggal Penelitian :

    A. PENGKAJIAN

    1. IDENTITAS

    a. Bayi

    1) Nama : By. AM

    2) Tanggal lahir / umur : 26 April 2019 / (1 hari)

    3) Jenis kelamin : Laki-laki

    b. Orang tua

    1) Ayah

    a) Nama : Tn. S

    b) Umur : 28 tahun

    c) Pekerjaan : Swasta

    d) Pendidikan : SMA

    e) Agama : Hindu

    f) Alamat : Br. Kebon Negara, Jembrana

    2) Ibu

    a) Nama : Ny. AM

    b) Umur : 21 tahun

    c) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    d) Pendidikan : SMA

    e) Agama : Hindu

    f) Alamat : Br. Kebon Negara, Jembrana

    Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Bayi BBLR

    dengan Risiko Hipotermia di Ruang NICU RSUD

    Mangusada Badung Tahun 2019

    April 2019 27-30

  • 47

    2. ALASAN DIRAWAT

    Keluhan Utama : BBLR (SMK) + Hipotermia

    3. PEMERIKSAAN FISIK

    a. Antropometri

    1) BB : 2.050 g

    2) PB : 43 cm

    3) Lingkar kepala : 30 cm

    4) Lingkar dada : 31 cm

    b. Gejala kardinal

    1) Suhu : 36,7 0 C

    2) HR : 140 x/menit

    3) Pernafasan : 40 x/menit

    4) Tekanan darah : - mmHg

    4. PENGKAJIAN SDKI

    Faktor Risiko Hipotermia No. RM:

    Ya Tidak

    Berat badan ekstrem

    Kurangnya lapisan lemak subkutan

    Suhu lingkungan rendah

    Pemakaian pakaian yang tipis

    Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,

    radiasi)

    Prematuritas

    Bayi baru lahir

    Berat badan lahir rendah

  • 48

    B. DIANGNOSA KEPERAWATAN

    Diagnosis Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Problem

    Risiko hipotermia

    Faktor risiko

    Berat badan ekstrem

    Kurangnya lapisan lemak subkutan

    Suhu lingkungan rendah

    Pemakaian pakaian yang tipis

    Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,

    radiasi)

    Prematuritas

    Bayi baru lahir

    Berat badan lahir rendah

    C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

    Perencanaan Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Manajemen hipotermia

    1. Monitor suhu

    2. Identifikasi penyebab hipotermia (misalnya:

    terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian

    tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju

    metabolisme, kekurangan lemak subkutan)

    3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia

    (hipotermia ringan : takipnea, disartria,

    menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia

    sedang : aritmia, hipotensi, apatis,

  • 49

    koagulopati, refleks menurun; hipotermia

    berat : oliguria, refleks menghilang, edema

    paru, asam basa abnormal )

    4. Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu

    ruangan, inkubator)

    5. Ganti pakaian dan/ atau linen yang basah

    6. Lakukan penghangatan pasif (selimut,

    menutup kepala, pakaian tebal)

    7. Lakukan penghangatan aktif eksternal

    (kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,

    perawatan metode kangguru)

    8. Lakukan penghangatan aktif internal (infus

    cairan hangat, oksigen hangat)

    Regulasi temperatur

    9. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-

    37,50 C)

    10. Monitor warna dan suhu kulit

    11. Bedong bayi segera setelah lahir untuk

    mencegah kehilangan panas

    12. Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera

    setelah lahir

    13. Gunakan topi bayi untuk mencegah

    kehilangan panas pada bayi baru lahir

    14. Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau

    lebih untuk mengurangi kehilangan panas

    karena posisi evaporasi

    15. Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan

    16. Hindari meletakkan bayi di dekat jendela

    terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau

    kipas angin.

  • 50

    D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

    Implementasi Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Manajemen hipotermia

    1. Memonitor suhu

    2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia

    (misalnya: terpapar suhu lingkungan rendah,

    pakaian tipis, kerusakan hipotalamus,

    penurunan laju metabolisme, kekurangan

    lemak subkutan)

    3. Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia

    (hipotermia ringan : takipnea, disartria,

    menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia

    sedang : aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati,

    refleks menurun; hipotermia berat : oliguria,

    refleks menghilang, edema paru, asam basa

    abnormal )

    4. Menyediakan lingkungan yang hangat (atur

    suhu ruangan, inkubator)

    5. Mengganti pakaian dan/ atau linen yang basah

    6. Melakukan penghangatan pasif (selimut,

    menutup kepala, pakaian tebal)

    7. Melakukan penghangatan aktif eksternal

    (kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,

    perawatan metode kangguru)

    8. Melakukan penghangatan aktif internal (infus

    cairan hangat, oksigen hangat)

    Regulasi temperatur

    9. Memonitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-

  • 51

    37,50 C)

    10. Memonitor warna dan suhu kulit

    11. Membadong bayi segera setelah lahir untuk

    mencegah kehilangan panas

    12. Memasukkan bayi BBLR ke dalam plastik

    segera setelah lahir

    13. Menggunakan topi bayi untuk mencegah

    kehilangan panas pada bayi baru lahir

    14. Mempertahankan kelembaban inkubator 50%

    atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas

    karena posisi evaporasi

    15. Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan

    16. Menghindari meletakkan bayi di dekat jendela

    terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau

    kipas angin.

    E. EVALUASI KEPERAWATAN

    Evaluasi Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Kriteria tujuan keperawatan

    1. Mengigil menurun

    2. Kulit merah menurun

    3. Akrosianosis menurun

    4. Dasar kuku sianotik menurun

    5. Suhu tubuh cukup membaik

    6. Suhu kulit cukup membaik

  • 52

    Lampiran 4

    FORMAT PENGUMPULAN DATA SUBJEK 2

    Judul Penelitian :

    Tanggal Penelitian :

    A. PENGKAJIAN

    1. IDENTITAS

    a. Bayi

    1) Nama : By. AY

    2) Tanggal lahir / umur : 11 April 2019 / (16 hari)

    3) Jenis kelamin : Laki-laki

    b. Orang tua

    1) Ayah

    a) Nama : Tn. N

    b) Umur : 30 tahun

    c) Pekerjaan : Swasta

    d) Pendidikan : SMA

    e) Agama : Hindu

    f) Alamat : Br. Umahanyar Darmasaba Badung

    2) Ibu

    a) Nama : Ny. AY

    b) Umur : 21 tahun

    c) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    d) Pendidikan : SMA

    e) Agama : Hindu

    f) Alamat : Br. Umahanyar Darmasaba Badung

    Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Bayi BBLR

    dengan Risiko Hipotermia di Ruang NICU RSUD

    Mangusada Badung Tahun 2019

    27-30 2019 April

  • 53

    2. ALASAN DIRAWAT

    Keluhan Utama : Bayi Kurang Bulan + Sesuai Masa Kehamilan

    (BBLR 1600 gram)

    3. PEMERIKSAAN FISIK

    a. Antropometri

    1) BB : 1.600 g

    2) PB : 43 cm

    3) Lingkar kepala : 28 cm

    4) Lingkar dada : 26 cm

    b. Gejala kardinal

    1) Suhu : 36,6 0 C

    2) HR : 144 x/menit

    3) Pernafasan :42 x/menit

    4) Tekanan darah : - mmHg

    4. PENGKAJIAN SDKI

    Faktor Risiko Hipotermia No. RM:

    Ya Tidak

    Berat badan ekstrem

    Kurangnya lapisan lemak subkutan

    Suhu lingkungan rendah

    Pemakaian pakaian yang tipis

    Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,

    radiasi)

    Prematuritas

    Bayi baru lahir

    Berat badan lahir rendah

  • 54

    B. DIANGNOSA KEPERAWATAN

    Diagnosis Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Problem

    Risiko hipotermia

    Faktor risiko

    Berat badan ekstrem

    Kurangnya lapisan lemak subkutan

    Suhu lingkungan rendah

    Pemakaian pakaian yang tipis

    Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,

    radiasi)

    Prematuritas

    Bayi baru lahir

    Berat badan lahir rendah

    C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

    Perencanaan Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Manajemen hipotermia

    1. Monitor suhu

    2. Identifikasi penyebab hipotermia (misalnya:

    terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian

    tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju

    metabolisme, kekurangan lemak subkutan)

    3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia

    (hipotermia ringan : takipnea, disartria,

  • 55

    menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia

    sedang : aritmia, hipotensi, apatis,

    koagulopati, refleks menurun; hipotermia

    berat : oliguria, refleks menghilang, edema

    paru, asam basa abnormal )

    4. Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu

    ruangan, inkubator)

    5. Ganti pakaian dan/ atau linen yang basah

    6. Lakukan penghangatan pasif (selimut,

    menutup kepala, pakaian tebal)

    7. Lakukan penghangatan aktif eksternal

    (kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,

    perawatan metode kangguru)

    8. Lakukan penghangatan aktif internal (infus

    cairan hangat, oksigen hangat)

    Regulasi temperatur

    9. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-

    37,50 C)

    10. Monitor warna dan suhu kulit

    11. Bedong bayi segera setelah lahir untuk

    mencegah kehilangan panas

    12. Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera

    setelah lahir

    13. Gunakan topi bayi untuk mencegah

    kehilangan panas pada bayi baru lahir

    14. Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau

    lebih untuk mengurangi kehilangan panas

    karena posisi evaporasi

    15. Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan

    16. Hindari meletakkan bayi di dekat jendela

  • 56

    terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau

    kipas angin.

    D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

    Implementasi Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Manajemen hipotermia

    1. Memonitor suhu

    2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia

    (misalnya: terpapar suhu lingkungan rendah,

    pakaian tipis, kerusakan hipotalamus,

    penurunan laju metabolisme, kekurangan

    lemak subkutan)

    3. Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia

    (hipotermia ringan : takipnea, disartria,

    menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia

    sedang : aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati,

    refleks menurun; hipotermia berat : oliguria,

    refleks menghilang, edema paru, asam basa

    abnormal )

    4. Menyediakan lingkungan yang hangat (atur

    suhu ruangan, inkubator)

    5. Mengganti pakaian dan/ atau linen yang basah

    6. Melakukan penghangatan pasif (selimut,

    menutup kepala, pakaian tebal)

    7. Melakukan penghangatan aktif eksternal

    (kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,

    perawatan metode kangguru)

    8. Melakukan penghangatan aktif internal (infus

  • 57

    cairan hangat, oksigen hangat)

    Regulasi temperatur

    9. Memonitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-

    37,50 C)

    10. Memonitor warna dan suhu kulit

    11. Membadong bayi segera setelah lahir untuk

    mencegah kehilangan panas

    12. Memasukkan bayi BBLR ke dalam plastik

    segera setelah lahir

    13. Menggunakan topi bayi untuk mencegah

    kehilangan panas pada bayi baru lahir

    14. Mempertahankan kelembaban inkubator 50%

    atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas

    karena posisi evaporasi

    15. Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan

    16. Menghindari meletakkan bayi di dekat jendela

    terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau

    kipas angin.

    E. EVALUASI KEPERAWATAN

    Evaluasi Keperawatan No. RM:

    Ya Tidak

    Kriteria tujuan keperawatan

    1. Mengigil menurun

    2. Kulit merah menurun

    3. Akrosianosis menurun

    4. Dasar kuku sianotik menurun

    5. Suhu tubuh cukup membaik

    6. Suhu kulit cukup membaik

  • 58

  • 59

  • 60

  • 61

  • 62

  • 63

  • 64

  • 65

  • 66